Difference between revisions of "Boku Wa Tomodachi Ga Sukunai:Jilid1 Masa Lalu"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "===MASA LALU=== Sudah lama sejak terakhir kali aku berenang, jadi aku tidak bisa melepaskan kelelahan setelah aku pergi berenang dengan Sena. Apa karena kurang olahraga ... sej...")
 
Line 64: Line 64:
 
Aku memukul anak itu di wajah dengan semua kekuatanku.
 
Aku memukul anak itu di wajah dengan semua kekuatanku.
   
“!”
+
“!”
   
 
Karena tindakan tak terdugaku, anak laki-laki dan 5 anak-anak lain tampak tertegun.
 
Karena tindakan tak terdugaku, anak laki-laki dan 5 anak-anak lain tampak tertegun.
Line 250: Line 250:
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
|-
 
|-
| Back to [[Boku_Wa_Tomodachi_Ga_Sukunai:Volume1_Swimming Pool|Swimming Pool]]
+
| Mundur ke [[Boku_Wa_Tomodachi_Ga_Sukunai:Jilid1_Kolam Renang|Kolam Renang]]
| Return to [[Boku_wa_tomodachi_ga_sukunai|Main Page]]
+
| Kembali ke [[Boku_wa_tomodachi_ga_sukunai|Halaman Utama]]
| Next to [[Boku_Wa_Tomodachi_Ga_Sukunai:Volume1_Afterword|Afterword]]
+
| Selanjutnya ke [[Boku_Wa_Tomodachi_Ga_Sukunai:Jilid1_Kata Penutup|Kata Penutup]]
 
|-
 
|-
 
|}
 
|}

Revision as of 10:22, 23 July 2012

MASA LALU

Sudah lama sejak terakhir kali aku berenang, jadi aku tidak bisa melepaskan kelelahan setelah aku pergi berenang dengan Sena.

Apa karena kurang olahraga ... sejak aku dipindahkan, tampaknya aku tidak pernah melakukan banyak PE Kelas (karena tidak ada yang akan mengoper bola kepada aku selama pelajaran sepak bola).

Hari berikutnya adalah hari Senin, dan aku merasa seperti tidur sepanjang hari, tetapi jika aku tertidur di kelas, aku akan diperlakukan sebagai anak nakal lagi, jadi saya terus menjaga diri terjaga dan mendengarkan pelajaran.

Tapi kelihatannya para guru tampak takut padaku selama beberapa kali mata kami bertemu ...

Toh, aku berhasil bertahan sampai akhir pelajaran. Aku datang ke clubroom, duduk di sofa, dan rasa mengantuk yang kuat menekanku.

Mungkin karena aku sedang tidur di sebuah tempat yang tidak digunakan untuk itu aku tidak benar-benar tertidur, tetapi bermimpi.

Mungkin itu karena perkelahian kemarin di kolam renang—bahwa aku bermimpi sesuatu yang sudah lama.





Mungkin ini karena kesan pertama yang buruk atau karena aku dipaksa tetap pindah-pindah sekolah; walaupun ada beberapa orang yang aku bisa ajak makan dan bersenang-senang, ini bukan berarti aku mendapat teman baik yang aku sungguh percayai.

Bagaimana pun juga, aku mendapat seorang teman yang aku pikir bisa dibilang teman baik.

Sekarang, aku tidak bisa mengingat bagaimana rupa anak itu, atau pun namanya, tapi aku ingat kalau itu sekitar 10 tahun yang lalu ketika aku bertemu dia pertama kali—sewaktu aku masih tinggal disini.

Sore itu, aku dikerjain di taman sebelah sekolah SD tempat aku belajar.

5 murid yang tahunnya sama dengan aku mengelilingi aku, memukul aku dan juga melempar batu ke aku. Laki-laki SD itu sangat langsung dengan perlawanan mereka, tanpa berpikir panjang dan tanpa kasihan sama sekali. Mereka melakukan ini hanya untuk menyenangkan dan menikmati perlawanan ini, dan aku dihajar oleh mereka.

Pada mulanya, aku mencoba sekuatku untuk melawan mereka balik.

Murid yang umurnya sama tidak banyak perbedaan di kekuatan. Sebab itu, jika mereka semua setara di kekuatan, selain lebih banyak orang akan menang. Dia situasi 1v5 ini, aku tidak akan mungkin menang dan mendapat pukulan dari mereka.

Aku sudah agak dipencilkan dari murid-murid di kelasku karena rambur pirangku dan mata yang terlihat ganas. Suatu hari, seorang guru yang tidak tahu bahwa aku punya darah campuran, berkata 'mencat rambutmu pada umur segini, apakah kau ini anak nakal,' dan yang memicu semuanya.

Anak nakal itu tidak baik. Mereka bisa mengganggu orang yang buruk ke konten hati mereka.

Anak-anak yang logikanya berasal dari alas an anak-anak itu sendiri tidak merasa terserang hati nurani sama sekali. Mereka menyebut kamen rider atau pejuang anime yang bergerak memukuli aku tanpa kasihan.

Aku ingin bermain mati untuk mencegah mereka dari mengganggu aku. Namun kepercayaan keras kepalaku yang tidak ingin kalah dari mereka membuat aku membelalak membalas mereka dan berdiri, tidak peduli berapa kali aku dipukuli.

Saya mungkin akan mati jika ini berlanjut—aku melihat mereka di TV berita di mana orang 'tidak bisa diganggu dan bunuh diri', 'massa intimidasi menyebabkan siswa untuk meninggal', dan hal seperti itu. Sebagai seorang anak, aku berpikir serius tentang kematian.

Tapi saat ini, seorang laki-laki dengan tiba-tiba menerobos.

Anak kecil yang menggangu aku memarahi dia, beritahu dia untuk tidak menggangu.

Tapi laki-laki itu berdiri tepat didepan mereka dan menteriaki mereka,

“Jangan ganggu yang lemah!”

Anak kecil itu sudah dimabukkan dalam dunia fantasi mereka menjadi utusan keadilan, dan kalimat itu pada dasarnya membasahi roh mereka. Hingga, 5 anak yang memberikan kekerasan padaku memperlakukan laki-laki itu sebagai ‘musuh’.

Mereka bergegas ke arahnya, dan seketika kepalan tangan mereka hendak memukul laki-laki itu—

Aku memukul anak itu di wajah dengan semua kekuatanku.

“!”

Karena tindakan tak terdugaku, anak laki-laki dan 5 anak-anak lain tampak tertegun.

"Ap, apa yang kau lakukan!? Aku sedang membantumu... "

Dengan mata berkaca-kaca, aku memelototi anak yang melangkah untuk membantuku, dan berteriak,

"AKU, AKU TIDAK 'LEMAH!'!"

Bagiku, dibandingkan dengan kekerasan mereka lakukan kepadaku, kata-kata biasa anak itu adalah serangan yang paling menyakiti aku.

Laki-laki itu dengan tiba-tiba tertegun dan kemudian tertawa dengan kasar,

“Ahaha! Sangat bagus! Dasar kau!”

Saat dia berteriak, dia memukul aku di wajah tanpa kasihan.

Pukulan para penggangu itu tidak ada bandingannya dengan dia. Pukulan itu keras, dan sangat sakit.

Aku balas, dan laki-laki itu terus memukulku.

Laki-laki itu dan aku meninggalkan para pengganggu saat kami mulai berkelahi.

“JA, JANGAN TINGGALKAN KAMI!”

Salah satu anak-anak itu yang sudah sembuh dengan tiba-tiba lari kearah kami.

“”JANGAN GANGGU KAMI!””

Laki-laki itu dan aku seperti ilmu kimia sempurna yang bereaksi dan menendang dia. Pengganggu itu menangis saat dia jatuh.

Anak-anak lain menjerit saat mereka buru-buru kearah kami.

Kami berdua menghentikan petandingan kami dan mulai berkelahi melawan mereka 5.

2 vs 5. Pihakku masih merasa cukup diasingkan.

Namun, kenyataannya laki-laki itu berkelahi disamping aku menyebabkan tenagaku naik secara luar biasa.

Untuk beberapa alasan, meskipun aku berjuang untuk berdiri, kelelahanku dan adonan tubuhku terasa sangat ringan.

Dan sewaktu pertandingan ini selesai, kita menang.

Para pengganggu itu menangis saat mereka lari.

Tapi kepadaku, aku tidak peduli apa yang terjadi pada mereka.

Laki-laki itu terlihat merasa hal yang sama juga.

Setelah mereka 5 lari, mereka mulai berkelahi lagi.

Dan penyelesaian pertandingan ini menjadi macet.

Kami kelelahan saat itu kami terkapar di atas tanah.

Kami ditutupi kotoran, goresan dan memar. Kami kelihatan sungguh menyedihkan.

Walaupun tubuhku kesakitan, untuk beberapa alasan, aku tersenyum pada laki-laki itu.

“Kau cukup kuat.”

Wajah laki-laki yang sembrono itu memberikan senyuman tak berdosa saat dia katakan padaku, “Kau tak buruk juga.”

Kami sungguh melakukan sesuatu yang hanya terjadi pada manga shounen berdarah panas. Sejak hari itu, kami akan bertemu satu sama lain di taman dan bermain bersama.

Saat kami belajar di berbeda sekolah dasar waktu itu, kami hanya bisa bertemu setelah sekolah. Namun untukku, anak itu tak dapat dibantah menjadi sekutu dekat aku di dunia ini.

Aku tidak tahu kapan itu yang dia katakan padaku,

"Taka, ibuku menyebutkan bahwa tidak masalah bahkan jika kau tidak bisa mendapatkan 100 teman setelah kau dipromosikan ke tahun depan, tetapi kau harus menemukan sahabat sejati yang dapat menghargai perasaan 100 orang. Setelah kau mendapatkan teman sejati yang dapat kau lihat lebih penting dari pada orang lain, masa depan kau akan cerah ketika kau punya teman."

Memiliki sahabat sejati yang aku dapat hargai dengan perasaan 100 orang dibandingkan dengan memiliki 100 teman ... itulah lebih besar, aku rasa.

Jadi aku berkata, "Lalu, aku akan menggunakan perasaan seratus orang untuk harta OO. Bahkan jika ada 100 orang ... tidak, tidak peduli jutaan atau triliunan atau orang, bahkan jika seluruh dunia memandang aku sebagai musuh, aku akan tetap menjadi temanmu."

Saat aku katakan itu, dia mulai malu.

“Ja, jangan katakan hal memalukan seperti itu!”

“Ap, apa? Bukankah kau duluan katakan itu?”

Aku merasa malu tentang itu juga dimana wajahku menjadi memerah.

Dan kemudian, kami mulai tertawa.

Kami pastinya teman sejati.

Itulah apa yang aku pikirkan…





Saat aku membuka mata, aku melihat sengatan sinar matahari terbenam masuk lewat jendela.

Yozora sedang duduk di seberang sofa, membaca novel ringan dengan kelihatan yang tak bahagia seperti biasanya.

Tidak ada orang lain di clubroom selain Yozora dan aku.

Tidak masalah bahkan jika kau tidak bisa mendapatkan 100 teman setelah kau dipromosikan ke tahun depan, tetapi kau harus menemukan sahabat sejati yang dapat menghargai perasaan 100 orang… benarkah begitu?

Pikiranku masih kabur semua, dan aku tanpa sadar bergumam apa yang temanku katakan dalam mimpi.

Pada saat itu—

Pak! Buku Yozora yang dipegang tiba-tiba jatuh dari tangannya.

“Ko, Kodoka, jadi kau ingat…”

Yozora menatap aku dengan tatapan terkejut, dan suaranya gemetar tampak bergumam sesuatu.

Ini pertama kalinya aku pernah melihat Yozora begitu gelisah sejak hari ketika aku pertama kali berbicara dengannya, hari ketika aku menyaksikan dia berbicara dengan teman udaranya.

“…Ada apa?”

Saya terkejut dan bertanya, dan Yozora dengan panik mengambil buku yang jatuh ke lantai.

"Tidak, tidak ada ... Saya terkejut kau tiba-tiba berbicara."

Yozora tergagap dan selesai sebelum membenamkan dirinya ke dalam dunia buku.

Untuk beberapa alasan, saya temukan wajahnya benar-benar merah. Alasannya tidak mungkin hanya karena cahaya matahari terbenam, bukan? "

"Maaf mengejutkanmu... Dimana Sena dan Yukimura?"

"Mereka sudah kembali. Tiada yang khusus dilakukan hari ini. "

Yozora menjawab dengan sebuah ekpresi tidak senang.

“Muu...”

Aku lihat pada jam, dan menemukan sudah lewat jam 6.

Sepertinya aku tertidur cukup lama.

“Aku balik juga.”

“Oh.”

Aku mengambil tasku dan berdiri, dan rasanya leherku sedikit sakit.

Berjalan keluar dari clubroom, aku jelas mengingat mimpku yang harus.

Sahabat aku yang terpisah dari 10 tahun yang lalu ...

Apa yang dia lakukan sekarang?

Apakah dia masih tinggal dijalan ini?

Bagaimana dia kelihatan sekarang?

Siapa namanya?

Dia memanggil aku 'Taka' sebagai nama panggilan, dan aku sepertinya terus menelepon dia dengan julukannya, bukan nama sebenarnya

-- Lalu, aku akan menggunakan perasaan seratus orang untuk harta OO. Bahkan jika ada 100 orang ... tidak, tidak peduli jutaan atau triliunan atau orang, bahkan jika seluruh dunia memandang aku sebagai musuh, aku akan tetap menjadi temanmu.

-- Lalu, aku akan menggunakan perasaan seratus orang untuk harta OO. Bagaimana aku panggil dia dulu?

“…Ah, lupa.”

Itu waktu yang lama.

Dia pasti tidak akan ingat apa yang terjadi 10 tahun yang lalu, kan?

Aku yang dulu tidak akan pernah percaya bahwa saya akan berpikir tentang dia sekarang.

Tidak peduli kenangan yang penting atau perpisahan yang sedih, akan ada waktu ketika segala sesuatu berubah. Apakah aku benar-benar mendapatkan seorang teman yang akan menghargai aku selama sisa hidupku?

Sebuah semburat kesepian melanda aku. Aku berjalan keluar dari gereja dan pulang.




Mundur ke Kolam Renang Kembali ke Halaman Utama Selanjutnya ke Kata Penutup