Sakurasou no Pet na Kanojo (Indonesia):Jilid 1 Bab 1: Difference between revisions

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Rizerza (talk | contribs)
Rizerza (talk | contribs)
Line 11: Line 11:




Sorata menyipitkan mata saat ia melihat ke luar jendera yang cerah. Langit di bagian Timur serasa terbakar seolah meramalkan akhir dari dunia.
Sorata menyipitkan mata saat ia melihat ke luar jendera yang cerah. Langit di bagian timur serasa terbakar seolah meramalkan akhir dari dunia.


"Bangun tepat di bawah bokong kucing... masa mudaku tragis sekali."
"Bangun tepat di bawah bokong kucing... masa mudaku tragis sekali."
Line 23: Line 23:
Lalu enam kucing lain yang tinggal di kamar berukuran enam tatami <ref>'''Tatami''': Tikar yang dipakai sebagai lantai pada kamar tradisional Jepang.</ref> ini memulai paduan suara meong, meminta diberi makan.
Lalu enam kucing lain yang tinggal di kamar berukuran enam tatami <ref>'''Tatami''': Tikar yang dipakai sebagai lantai pada kamar tradisional Jepang.</ref> ini memulai paduan suara meong, meminta diberi makan.


Putih, hitam, cokelat betina, anggora, dan kucing yang terlihat seperti bule Amerika... kesemua tujuh kucing itu ditelantarkan oleh pemiliknya, lalu dipungut oleh Sorata. Dia juga memberi mereka nama, nama mereka adalah Hikari, Nozomi, Kodama, Tsubasa, Komachi, Aoba, dan Asahi.
Putih, hitam, cokelat betina, anggora, dan kucing yang terlihat seperti bule Amerika... kesemua tujuh kucing itu ditelantarkan oleh pemiliknya, lalu dipungut oleh Sorata. Dia juga memberi mereka nama, yaitu Hikari, Nozomi, Kodama, Tsubasa, Komachi, Aoba, dan Asahi.




Dihadapkan dengan kucing yang merindukan makanan ini, Sorata menanggapinya dengan suara geraman perutnya sendiri. Pesanna jelas, "Tuanmu juga lapar, tahu."
Dihadapkan dengan kucing yang merindukan makanan ini, Sorata menanggapinya dengan suara geraman perutnya sendiri. Pesannya jelas, "Tuanmu juga lapar, tahu."


Ini adalah hari terakhir liburan musim semi, 5 April. Saat ini pukul 5 sore.
Ini adalah hari terakhir liburan musim semi, 5 April. Saat ini pukul 5 sore.
Line 44: Line 44:
Sebagai kaligrafi pertamanya dalam tahun ini, Sorata menulis sebuah pesan yang besar di dinding "TUJUAN: Keluar dari Sakurasou!!"
Sebagai kaligrafi pertamanya dalam tahun ini, Sorata menulis sebuah pesan yang besar di dinding "TUJUAN: Keluar dari Sakurasou!!"


Masalah Sorata saat ini bukanlah mencari pacar, bukan juga untuk menuju Koushien<ref>'' 'Koushien''' (甲子 园):. Koshien adalah lokasi Stadion Koshien, tempat diadakannya Turnamen Basket SMA Tingkat Nasional di Jepang</ ref>. Tentu saja dia tidak ada harapan mengikuti lomba sampai ke Stadion Nasional atau Soutai<ref>'''Soutai''': Lomba Olahraga SMA (Di Indonesia ibaratnya O2SN).</ref>. Keinginannya hanyalah pergi dari asrama ini.
Masalah Sorata saat ini bukanlah mencari pacar, bukan juga untuk menuju Koushien<ref>'' 'Koushien''' (甲子 园):. Koshien adalah lokasi Stadion Koshien, tempat diadakannya Turnamen Basket SMA Tingkat Nasional di Jepang</ref>. Tentu saja dia tidak ada harapan mengikuti lomba sampai ke Stadion Nasional atau Soutai<ref>'''Soutai''': Lomba Olahraga SMA (Di Indonesia ibaratnya O2SN).</ref>. Keinginannya hanyalah pergi dari asrama ini.





Revision as of 18:53, 5 February 2014

1

Saat ia terbangun, hal yang pertama kali ia lihat adalah bokong putih yang lebat.

"...Hikari, kau lagi?"

Saat ia memanggil namanya, Hikari menjawab dengan suara "meong"-nya.

Kanda langsung mengangkat bokong Hikari yang menempel di wajahnya, lalu beranjak dari karpet abu-abu tempat ia berbaring. Hikari memberi wajah cemberut saat ia dipaksa minggir, tapi Sorata hanya bereaksi dengan menghela nafas.

"Tragis sekali..."


Sorata menyipitkan mata saat ia melihat ke luar jendera yang cerah. Langit di bagian timur serasa terbakar seolah meramalkan akhir dari dunia.

"Bangun tepat di bawah bokong kucing... masa mudaku tragis sekali."

Dengan rasa keputusasaan yang menyelubungi dirinya, Sorata menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ya... mungkin mengatakan ini sebagai 'masa muda' rasanya lebih buruk..."


Hikari Si Kucing Putih yang berada di pangkuan Sorata menguap seolah ia setuju padanya. Lalu enam kucing lain yang tinggal di kamar berukuran enam tatami [1] ini memulai paduan suara meong, meminta diberi makan.

Putih, hitam, cokelat betina, anggora, dan kucing yang terlihat seperti bule Amerika... kesemua tujuh kucing itu ditelantarkan oleh pemiliknya, lalu dipungut oleh Sorata. Dia juga memberi mereka nama, yaitu Hikari, Nozomi, Kodama, Tsubasa, Komachi, Aoba, dan Asahi.


Dihadapkan dengan kucing yang merindukan makanan ini, Sorata menanggapinya dengan suara geraman perutnya sendiri. Pesannya jelas, "Tuanmu juga lapar, tahu."

Ini adalah hari terakhir liburan musim semi, 5 April. Saat ini pukul 5 sore.

Gedung apartemen lantai dua dengan kayu yang compang-camping ini adalah asrama milik SMA yang berafiliasi dengan Universitas Seni Suimei.

Mungkin pohon sakura besar yang ada di halaman menjadi inspirasi nama bangunan ini menjadi Sakurasou.


Semua penghuni berbagi ruang dapur, ruang makan, dan kamar mandi.

Butuh waktu 10 menit untuk berjalan kaki ke sekolah. Ke stasiun terdekat juga butuh 10 menit berjalan kaki.

Dan kamar nomor 101 adalah markas Kanda Sorata, yang baru saja naik kelas menjadi kelas 2 pada musim semi itu.


Sebagai kaligrafi pertamanya dalam tahun ini, Sorata menulis sebuah pesan yang besar di dinding "TUJUAN: Keluar dari Sakurasou!!"

Masalah Sorata saat ini bukanlah mencari pacar, bukan juga untuk menuju Koushien[2]. Tentu saja dia tidak ada harapan mengikuti lomba sampai ke Stadion Nasional atau Soutai[3]. Keinginannya hanyalah pergi dari asrama ini.


Sakurasou sedikit berbeda dari asrama biasa.

Itu adalah tempat untuk rehabilitasi siswa yang telah diusir dari asrama lain, yang lebih halusnya, dengan kata lain itu sarang bagi murid bermasalah. Tidak seperti asrama biasa, tidak ada ibu asrama, dan karena tidak ada kantin, para murid harus memasak, mencuci, dan bersih-bersih sendiri. Itu sangat menjengkelkan. Sekolah mengatakan bahwa itu semua mendorong kemandirian, tapi Sorata merasa itu karena mereka tidak dapat menemukan seseorang untuk bekerja di sana.


Catatan Penerjemah

  1. Tatami: Tikar yang dipakai sebagai lantai pada kamar tradisional Jepang.
  2. 'Koushien' (甲子 园):. Koshien adalah lokasi Stadion Koshien, tempat diadakannya Turnamen Basket SMA Tingkat Nasional di Jepang
  3. Soutai: Lomba Olahraga SMA (Di Indonesia ibaratnya O2SN).
Mundur ke Novel Illustrations Kembali ke Main Page Maju ke Chapter 1