Difference between revisions of "Oregairu (Indonesia):Jilid 8 Bab 2"
(- Kebiasaan siswa Jepang yang suka menulis apa yang dirasakannya atau yang teriadi di papan tulis kelas.) |
|||
Line 38: | Line 38: | ||
Hiratsuka-sensei berbelok ke arah pintu dan memanggil. Dengan suara lembut "permisi", seseorang yang akrab dengan ruangan ini perlahan masuk. |
Hiratsuka-sensei berbelok ke arah pintu dan memanggil. Dengan suara lembut "permisi", seseorang yang akrab dengan ruangan ini perlahan masuk. |
||
− | [[File:414px-YahariLoveCom v8-045.jpg|thumbnail]] |
||
Dia memakai kuncir di depan, diikat menjadi satu oleh jepitan dan keningnya agak imut. |
Dia memakai kuncir di depan, diikat menjadi satu oleh jepitan dan keningnya agak imut. |
||
Line 60: | Line 59: | ||
Pada saat itu, aku merasakan semburan riak detakkan pada jantungku. Jelas, ini bukan cinta pada pandangan pertama. lni bukan apa-apa melainkan alarm peringatan. |
Pada saat itu, aku merasakan semburan riak detakkan pada jantungku. Jelas, ini bukan cinta pada pandangan pertama. lni bukan apa-apa melainkan alarm peringatan. |
||
+ | [[File:414px-YahariLoveCom v8-045.jpg|thumbnail]] |
||
"Ah, lroha-chan." |
"Ah, lroha-chan." |
||
Line 86: | Line 86: | ||
Tetapi yang jadi masalah, mengapa Meguri bersama dia? |
Tetapi yang jadi masalah, mengapa Meguri bersama dia? |
||
+ | |||
+ | Sepertinya permintaan kali ini berhubungan dengan lsshiki lroha. |
||
+ | |||
+ | Tetapi yang jadi masalah, mengapa Meguri bersama dia? |
||
+ | |||
+ | "Kalian tahu tentang pemilihan OSIS yang akan datang?" |
||
+ | |||
+ | Jadi, dia bertanya, tapi aku tak punya gambaran apa yang dia maksud. Sepanjang acara sekolah tidak memaksa kami ikut ambil bagian, jelas tidak ada alasan untuk menghabiskan waktu seharian untuk kepanitiaan. |
||
+ | |||
+ | Aku melirik tanpa menggerakkan kepalaku untuk memeriksa reaksi yang lain. Yuigahama dengan tenang menggelengkan kepalanya. |
||
+ | |||
+ | Ya, ini bukan acara yang banyak disenangi. Beda cerita kalau temanmu ada yang mencalonkan diri. Sebetulnya, mungkin lebih banyak orang menjalani karirnya sebagai pelajar tanpa ikut ke dalam OSIS. |
||
+ | |||
+ | Sebagian besar dari siswa biasa, hanya mengenali OSIS sebagai "orang-orang yang mengurus suatu hal tapi aku tidak tahu apa yang mereka kerjakan.". Pemilihan berarti memilih orang-orang untuk menjadi pengurus OSIS dengan tujuan yang sama. |
||
+ | |||
+ | Aku tidak sama dengan mereka, jika itu bukan untuk ikut serta dalam festival sekolah don festival atletik. Aku yakin itu kesalahan Yuigahama sesuai tuduhan. |
||
+ | |||
+ | Tapi, ado satu orang yang tidak salah. Yukinoshita Yukino. |
||
+ | |||
+ | "Ya. Aku yakin itu sudah diumumkan ke semua orang. Aku pikir pencalonan kandidat sudah berjalan juga." |
||
+ | |||
+ | "Kamu benar-benar tahu ya, Yukinoshita. Yap, yap, selain sekretaris yang tidak punya kandidat, semuanya sudah diumumkan." |
||
+ | |||
+ | Meguri-senpai berbicara sambil dengan ceria menepukkan tangannya. |
||
+ | |||
+ | "Kami seharusnya melakukan ini sejak lama, tapi sedikitnya kandidat menyebabkan itu harus ditunda. Dan tanpa pengganti yang cocok, aku tidak dapat mengundurkan diri dengan tenang juga... " |
||
+ | |||
+ | Meguri-senpai mulai menangis dibuat-buat. |
||
+ | |||
+ | "Sekolah kurang lebih mengandalkan Shiromeguri, kalian mengerti. ltu dia, penggantian dirinya seharusnya sudah selesai saat Festival Atletik, tapi..." |
||
+ | |||
+ | "Oh tidak, tidak masalah! Soalnya sekolah yang direkomendasikan sedang ada sela waktu, ujiannya pun tidak terlalu masalah." |
||
+ | |||
+ | Hiratsuka-sensei melihatnya dengan rasa khawatir kepada Meguri yang tersenyum dan melambaikan tangannya. Pikirkan itu, itu sudah jelas sekali, Meguri senpai memang kelas tiga. Beberapa bulan lagi dan dia harus pergi dari sekolah. |
||
+ | |||
+ | Ketika aku melihat ke Meguri-senpai sambil berpikir situasi mulai panas, suasana Meguri akan berkaitan masalah masa lalu, dia kelihatan menyadari bahwa dia belum selesai bicara. |
||
+ | |||
+ | "Oh. Iya, iya, aku harus menjelaskan semuanya, hm? Lagipula, untuk pekerjaan terakhirku menjadi ketua, aku akan bekerja dengan semua pengurus OSIS saat ini dalam komite panitia pemilihan." |
||
+ | |||
+ | Dengan kata lain, di situ tidak ada satu pun dari OSIS saat ini yang bekerja dalam pemilihan, huh... |
||
+ | |||
+ | Ya, aku bisa bayangkan bahwa anggota OSIS sekarang menemukan arti pekerjaan mereka hanya saat Meguri ikut bekerja. Mereka semua terlihat sangat mengaguminya atau mungkin saat mereka selesai bekerja bersama kami selama Festival Sekolah dan Festival Atletik mereka berpikir "Aku sangat lelah dengan Festival Sekolah-!" (tanpa menulisnya di papan tulis) 1 atau hal lain dengan maksud yang sama... |
||
+ | |||
+ | "Dan begitulah, pemilihan dan dekrit untuk melakukannya sudah dikeluarkan, tapi..." |
||
+ | |||
+ | "Dekrit ... " |
||
+ | |||
+ | Yuigahama mengulanginya dengan nada rendah, namun tak seorangpun secara khusus menjelaskan kepada dia. Normalnya, Yukinoshita yang pertama kali menyadarinya, namun dia melamun dengan tangan ditaruh di dagunya. |
||
+ | |||
+ | "Dekrit, khususnya di sekolah kita, adalah jadwal pengumuman pemilihan beserta kandidat yang bekerja sesuai jabatan, Kurang lebih itu lah maksudnya jika kau berpikir begitu." |
||
+ | |||
+ | Hiratsuka-sensei memastikan tidak membiarkannya lepas dan menjawabnya. Yuigahama berterima kasih sambil menertawai hal tersebut. |
||
+ | |||
+ | "Terima kasih banyak. Ahaha... Jadi, itu apa yang dimaksud dengan dekrit atau apalah itu?" |
||
+ | |||
+ | Yuigahama bertanya setelah mengganti topik. Meguri melihat ke arah lsshiki. |
||
+ | |||
+ | "lsshiki adalah kandidat ketua OSIS dalam pemilihan." |
||
+ | |||
+ | Ooh, jadi mencalonkan diri jadi ketua huh... benar-benar kejutan, bisa aku bilang begitu, tapi terus terang, lsshiki lroha kelihatan bukan orang yang tertarik dengan kegiatan ketua OSIS. |
||
+ | |||
+ | Dan lagi, untuk apa kamu mencalonkan diri jadi ketua? ltulah yang aku pikirkan saat aku menatapinya, tapi dia kelihatannya menyadari maksud di balik sorot mataku. lsshiki melihat kearahku. Dia kemudian mengedipkan mata dengan tiba-tiba. |
||
+ | |||
+ | Kelihatannya, ia akhirnya menyadari keberadaanku. Tunggu, tidak, dia melihat ke arahku sebelumnya... Dia mungkin berpikir aku hanya pajangan atau sejensinya. Seperti, pasti ada di dunia ini ruangan yang memiliki suatu benda layaknya simbol bagi sebuah novel. |
||
+ | |||
+ | Akan tetapi, lsshiki melihatku tanpa ada tanda sedikitpun menghina atau jijik. Melainkan, dia menyadari akan suatu hal, membuka mulutnya, dan tersenyum. |
||
+ | |||
+ | "Ah, apa kamu pikir aku tidak cocok dengan tugasnya atau lainnya~?" |
||
+ | |||
+ | "Ah, tidak, tidak sama sekali. Tidak mungkin." |
||
+ | |||
+ | Dengan senyum yang langsung ke arahku. Aku berbicara gagap. |
||
+ | |||
+ | Ya, mereka bilang jangan menilai orang dari penampilannya dan akan bodoh jika berhenti menonton anime hanya karena desain karakternya saja. Aku mengalihkan mataku dari lsshiki untuk membuang anggapanku tentang dia. |
||
+ | |||
+ | Saat aku melakukannya, lsshiki menaruh tanganya di pinggul memiringkan tubuh ke depan dengan marah don muka cemberut kemudian lanjut berbicara. |
||
+ | |||
+ | "ltu karena aku sangat seriii..ng dibilang begitu, jadi aku kurang lebih tahu apa yang mereka katakan~. Seperti, aku kelihatan dungu atau aku kelihatan super bodoh atau semacamnya." |
||
+ | |||
+ | Oh, ya, orang ini berita buruk. |
||
+ | |||
+ | Penampilannya sendiri menunjukan pribadi ceria don dia jelas tipe remaja yang berhubungan dengan gadis-gadis SMA kebawah. Make up tipisnya memancarkan kealamiannya dengan rok sedikit di atas lutut, lengan baju berwarna krem, kardigan longgar, dan tulang selangka yang memikat tersembunyi di balik pita longgar kerah bajunya yang kelihatan seperti celah yang dapat kau intip. |
||
+ | |||
+ | Meski penampilannya lembut, dia tampak akrab juga dengan seniornya Yuigahama; sifat ramah karena sesauatu entah apa. |
||
+ | |||
+ | ... Seperti yang aku duga, dia berbahaya. |
Revision as of 09:50, 5 April 2015
Sapuan angin berhembus dari arah pintu yang dibiarkan terbuka.
Rambut Hiratsuka-sensei yang panjang dan berkilau berkibar ketika angin menghembus melewatinya. Dia mengganggunya dengan merapikannya begitu saja dan masuk ruangan dengan langkah berisik.
"Aku punya permintaan untuk kalian,tapi..."
Saat ia mengatakannya, dia melihat kami semua dan langsung memiringkan kepalanya kebingungan.
"Apa yang terjadi?"
Kami semua duduk di situ tanpa menjawab pertanyaanya. Yuigahama memalingkan pandangannya dengan canggung, sementara Yukinoshita duduk di sana terdiam dengan mata tertutup.
Gara-gara itu, keheningan aneh mengisi ruangan, membuat Hiratsuka-sensei memiringkan kepalanya lagi. Dia kemudian melihat ke arahku dengan ekspresi kebingungan.
"Tidak,tidak ada apa-apa."
Dengan tatapan langsung seperti itu, bahkan aku tak sanggup untuk mengabaikannya, jadi aku jawab dengan santai.
Aku coba menjawabnya sesingkat yang aku bisa, tapi Hiratsuka-sensei tetap tersenyum pahit. Sepertinya, ia punya gambaran apa yang sedang terjadi.
Tentu, dengan diamnya baik Yukinoshita dan Yuigahama, siapapun akan menduga ada sesuatu yang terjadi.
"Mungkin aku kembali nanti saja?"
"Kami tidak keberatan, lagian juga."
"Lagian juga, tidak akan mengubah apapun" adalah makna tersiratnya. Apakah itu besok atau lusa, kesunyian mengekang ini akan terus berlanjut tanpa henti.
"...Aku mengerti. "
Kelihatannya, dia mengerti maksud di balik perubahan kecil suaraku. Hiratsuka-sensei mengangkat pundaknya dan mendesah kecil.
Dalam rangka menghindari suasana menjadi lebih runyam lagi, Yuigahama mencoba meringankannya dengan mengajukan pertanyaan.
"Sensei, ada yang bisa kami bantu?"
"Oh, iya... Kalian boleh masuk."
Hiratsuka-sensei berbelok ke arah pintu dan memanggil. Dengan suara lembut "permisi", seseorang yang akrab dengan ruangan ini perlahan masuk.
Dia memakai kuncir di depan, diikat menjadi satu oleh jepitan dan keningnya agak imut.
Dia adalah Ketua OSIS, Meguri.
Seseorang yang mengikuti di belakangnya, seorang siswa perempuan yang asing.
"Kami punya permintaan, jadi... "
Meguri memotong kata-katanya yang singkat don beralih ke siswa perempuan di belakangnya.
Dengan sedikit dorongan, gadis itu maju ke depan.
Rambutnya setengah panjang, berwarna kuning muda bergerai pada saat ia mengambil langkah ke depan. Mempunyai warna rambut yang terlihat begitu alami, kulit di jemarinya memantulkan matahari sore, membiaskan seluruh partikel cahaya.
Dengan rambut tipisnya dan mata yang lebar, dia mirip hewan yang imut, memberikan dia kesan manis. Seragamnya kelihatan sedikit dibuka, dan dia sedikit menekan kancing kardigannya yang tidak terlalu datar.
Ketika aku melihatnya dan sedang berpikir siapa sih dia, dia menghadap kami dengan senyum malu-malu.
Pada saat itu, aku merasakan semburan riak detakkan pada jantungku. Jelas, ini bukan cinta pada pandangan pertama. lni bukan apa-apa melainkan alarm peringatan.
"Ah, lroha-chan."
Ketika Yuigahama berbicara, orang bernama lroha-chan atau siapa lah dia, menjawab dengan nada rendah hati sambil sedikit menundukkan kepalanya.
"Yui-senpai, haloo~. "
"Yahallo~."
Keduanya membuat gerakkan kecil di depan dadanya.
"Oh, jadi kamu kenalannya lsshiki-san. Mengapa kita tidak lewati dulu salam jumpanya?"
Setelah melihat salam jumpa tadi, Meguri-senpai mengangguk sambil berbicara.
lsshiki lroha.
Aku pernah mendengar sebelumnya.
Aku yakin dia siswa kelas satu yang menjabat sebagai manajer klub sepakbola. Hayama memasukkannya dalam turnamen Judo aneh itu sebelum liburan musim panas. Ngomong-ngomong, apa yang terjadi dengan Miura saat itu...
ltu yang aku pikirkan, tapi ini bukan saatnya menggali masa lalu.
Sepertinya permintaan kali ini berhubungan dengan lsshiki lroha.
Tetapi yang jadi masalah, mengapa Meguri bersama dia?
Sepertinya permintaan kali ini berhubungan dengan lsshiki lroha.
Tetapi yang jadi masalah, mengapa Meguri bersama dia?
"Kalian tahu tentang pemilihan OSIS yang akan datang?"
Jadi, dia bertanya, tapi aku tak punya gambaran apa yang dia maksud. Sepanjang acara sekolah tidak memaksa kami ikut ambil bagian, jelas tidak ada alasan untuk menghabiskan waktu seharian untuk kepanitiaan.
Aku melirik tanpa menggerakkan kepalaku untuk memeriksa reaksi yang lain. Yuigahama dengan tenang menggelengkan kepalanya.
Ya, ini bukan acara yang banyak disenangi. Beda cerita kalau temanmu ada yang mencalonkan diri. Sebetulnya, mungkin lebih banyak orang menjalani karirnya sebagai pelajar tanpa ikut ke dalam OSIS.
Sebagian besar dari siswa biasa, hanya mengenali OSIS sebagai "orang-orang yang mengurus suatu hal tapi aku tidak tahu apa yang mereka kerjakan.". Pemilihan berarti memilih orang-orang untuk menjadi pengurus OSIS dengan tujuan yang sama.
Aku tidak sama dengan mereka, jika itu bukan untuk ikut serta dalam festival sekolah don festival atletik. Aku yakin itu kesalahan Yuigahama sesuai tuduhan.
Tapi, ado satu orang yang tidak salah. Yukinoshita Yukino.
"Ya. Aku yakin itu sudah diumumkan ke semua orang. Aku pikir pencalonan kandidat sudah berjalan juga."
"Kamu benar-benar tahu ya, Yukinoshita. Yap, yap, selain sekretaris yang tidak punya kandidat, semuanya sudah diumumkan."
Meguri-senpai berbicara sambil dengan ceria menepukkan tangannya.
"Kami seharusnya melakukan ini sejak lama, tapi sedikitnya kandidat menyebabkan itu harus ditunda. Dan tanpa pengganti yang cocok, aku tidak dapat mengundurkan diri dengan tenang juga... "
Meguri-senpai mulai menangis dibuat-buat.
"Sekolah kurang lebih mengandalkan Shiromeguri, kalian mengerti. ltu dia, penggantian dirinya seharusnya sudah selesai saat Festival Atletik, tapi..."
"Oh tidak, tidak masalah! Soalnya sekolah yang direkomendasikan sedang ada sela waktu, ujiannya pun tidak terlalu masalah."
Hiratsuka-sensei melihatnya dengan rasa khawatir kepada Meguri yang tersenyum dan melambaikan tangannya. Pikirkan itu, itu sudah jelas sekali, Meguri senpai memang kelas tiga. Beberapa bulan lagi dan dia harus pergi dari sekolah.
Ketika aku melihat ke Meguri-senpai sambil berpikir situasi mulai panas, suasana Meguri akan berkaitan masalah masa lalu, dia kelihatan menyadari bahwa dia belum selesai bicara.
"Oh. Iya, iya, aku harus menjelaskan semuanya, hm? Lagipula, untuk pekerjaan terakhirku menjadi ketua, aku akan bekerja dengan semua pengurus OSIS saat ini dalam komite panitia pemilihan."
Dengan kata lain, di situ tidak ada satu pun dari OSIS saat ini yang bekerja dalam pemilihan, huh...
Ya, aku bisa bayangkan bahwa anggota OSIS sekarang menemukan arti pekerjaan mereka hanya saat Meguri ikut bekerja. Mereka semua terlihat sangat mengaguminya atau mungkin saat mereka selesai bekerja bersama kami selama Festival Sekolah dan Festival Atletik mereka berpikir "Aku sangat lelah dengan Festival Sekolah-!" (tanpa menulisnya di papan tulis) 1 atau hal lain dengan maksud yang sama...
"Dan begitulah, pemilihan dan dekrit untuk melakukannya sudah dikeluarkan, tapi..."
"Dekrit ... "
Yuigahama mengulanginya dengan nada rendah, namun tak seorangpun secara khusus menjelaskan kepada dia. Normalnya, Yukinoshita yang pertama kali menyadarinya, namun dia melamun dengan tangan ditaruh di dagunya.
"Dekrit, khususnya di sekolah kita, adalah jadwal pengumuman pemilihan beserta kandidat yang bekerja sesuai jabatan, Kurang lebih itu lah maksudnya jika kau berpikir begitu."
Hiratsuka-sensei memastikan tidak membiarkannya lepas dan menjawabnya. Yuigahama berterima kasih sambil menertawai hal tersebut.
"Terima kasih banyak. Ahaha... Jadi, itu apa yang dimaksud dengan dekrit atau apalah itu?"
Yuigahama bertanya setelah mengganti topik. Meguri melihat ke arah lsshiki.
"lsshiki adalah kandidat ketua OSIS dalam pemilihan."
Ooh, jadi mencalonkan diri jadi ketua huh... benar-benar kejutan, bisa aku bilang begitu, tapi terus terang, lsshiki lroha kelihatan bukan orang yang tertarik dengan kegiatan ketua OSIS.
Dan lagi, untuk apa kamu mencalonkan diri jadi ketua? ltulah yang aku pikirkan saat aku menatapinya, tapi dia kelihatannya menyadari maksud di balik sorot mataku. lsshiki melihat kearahku. Dia kemudian mengedipkan mata dengan tiba-tiba.
Kelihatannya, ia akhirnya menyadari keberadaanku. Tunggu, tidak, dia melihat ke arahku sebelumnya... Dia mungkin berpikir aku hanya pajangan atau sejensinya. Seperti, pasti ada di dunia ini ruangan yang memiliki suatu benda layaknya simbol bagi sebuah novel.
Akan tetapi, lsshiki melihatku tanpa ada tanda sedikitpun menghina atau jijik. Melainkan, dia menyadari akan suatu hal, membuka mulutnya, dan tersenyum.
"Ah, apa kamu pikir aku tidak cocok dengan tugasnya atau lainnya~?"
"Ah, tidak, tidak sama sekali. Tidak mungkin."
Dengan senyum yang langsung ke arahku. Aku berbicara gagap.
Ya, mereka bilang jangan menilai orang dari penampilannya dan akan bodoh jika berhenti menonton anime hanya karena desain karakternya saja. Aku mengalihkan mataku dari lsshiki untuk membuang anggapanku tentang dia.
Saat aku melakukannya, lsshiki menaruh tanganya di pinggul memiringkan tubuh ke depan dengan marah don muka cemberut kemudian lanjut berbicara.
"ltu karena aku sangat seriii..ng dibilang begitu, jadi aku kurang lebih tahu apa yang mereka katakan~. Seperti, aku kelihatan dungu atau aku kelihatan super bodoh atau semacamnya."
Oh, ya, orang ini berita buruk.
Penampilannya sendiri menunjukan pribadi ceria don dia jelas tipe remaja yang berhubungan dengan gadis-gadis SMA kebawah. Make up tipisnya memancarkan kealamiannya dengan rok sedikit di atas lutut, lengan baju berwarna krem, kardigan longgar, dan tulang selangka yang memikat tersembunyi di balik pita longgar kerah bajunya yang kelihatan seperti celah yang dapat kau intip.
Meski penampilannya lembut, dia tampak akrab juga dengan seniornya Yuigahama; sifat ramah karena sesauatu entah apa.
... Seperti yang aku duga, dia berbahaya.