Difference between revisions of "Hakomari (Indonesia):Jilid 3 Putaran Ketiga"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 3: Line 3:
   
   
  +
[[Image:Utsuro_no_Hako_vol3_pic3.jpg|1000px]]
===▶Hari Pertama <B> Ruang Besar===
 
  +
  +
  +
===▶Hari Pertama <B> Ruangan utama===
  +
 
__NOTOC__
 
__NOTOC__
   
Aku dengar bahwa ini adalah game tentang saling membunuh satu sama lain.<!-- DT -->
 
   
Aku pikir aku juga memperhatikan dengan benar.<!-- DT -->
 
   
  +
Aku dengar ini permainan tentang saling membunuh.
Tapi gak mungkin aku pernah berurusan dengan sesuatu kayak gini! Bagaimana bisa aku membayangkan kalu aku akan mencapai Game Over segera?<!-- DT -->
 
   
  +
Aku yakin telah memberi perhatian yang cukup.
Sebuah Pisau menemukan jalannya menuju daging tenggorokanku. Aku dilemparkan ke lantai dan bisa merasakan bahwa darah mengalir di leherku.
 
   
  +
Tapi mustahil aku bisa berurusan dengan hal semacam ini! Bagaimana bisa aku membayangkan kalau aku akan langsung kalah?
"Pikiran Melantur."
 
   
  +
Pisaunya berhasil menembus leherku. Aku dijatuhkan ke lantai dan merasakan darah mengalir ke bawah leherku.
Gadis di depanku membuka mulut di wajah anggunnya.
 
   
  +
"Pemikiran liar."
"Pikiran Melantur muncul dalam diriku saat aku menyadari itu Kamu, Kazuki-kun. Sepertinya aku akan benar-benar ingin menyelamatkanmu. Aku heran, apakah itu berarti aku masih belum berpengalaman?"
 
   
  +
Gadis di depanku membuka mulutnya di wajah kotornya.
Gadis itu mengatakan hal-hal yang sulit dimengerti, hanya mengedipkan matanya, ekspresi kosongnya tidak berubah.
 
  +
  +
"Pemikiran liar muncul disaatku melihatmu, Kazuki-kun. Mungkin aku memang ingin menlongmu. Kalau begini, apa itu artinya aku masih belum berpengalaman?"
  +
  +
Gadis itu mengatakan hal yang tidak kumengerti, dan hanya berkedip, ekspresi kosongnya tidak berganti.
  +
  +
Dia sedikit melepas tekanan pada pisaunya dan melanjutkan.
  +
  +
"Yah, akan kuajarkan tentang diriku untuk masa depanmu! Aku hanya punya waktu sampai si brengsek Kamiuchi datang, jadi itu tidak akan lama. Cih, tapi si brengsek itu akan tetap hidup. Padahal aku sangat ingin membunuhnya."
  +
  +
Apa yang gadis ini maksud...? Siapa Kamiuchi? Dan lagi, siapa dia? Kenapa dia tau namaku?
  +
  +
"Aku tidak memiliki kemampuan fisik yang luar biasa, maupun IQ yang tinggi. Aku tidak memiliki ingatan tajam juga. Jadi, kenapa. Aku bisa seperti ini?"
  +
  +
Kata si gadis yang berlumuran darah, masih tidak memiliki ekspresi.
  +
  +
"Itu karena aku bisa berkonsentrasi."
  +
  +
Dia melanjutkan dengan datarnya.
  +
  +
"Misalnya, lomba lari. Pertama kuhapus semua pemikiran liarku. Aku berhenti berfikir seperti siapa lawanku, seberapa tinggi kesempatanku atau hadiah yang kudapat saat menang. Lalu aku sedikit menganalisa kondisi dari tanah dulu sebelum kondisi tubuhku, seperti urat otot putihku, lalu mensimulasikannya di fikiranku. Saatku melakukan start jongkok, aku hanya berkonsentrasi pada suara. Aku menghapus semua fikiran liarku dan hanya berkonsentrasi pada suara tembakkan permulaan. Tapi hanya dengan 340m/s, kecepatan suara ini lambat. Dalam kenyataannya, aku mulai berlari tepat di saat tembakkannya bersuara, tapi aku tidak boleh membayangkannya seperti itu. Aku mencoba membuat suaranya datang lebih cepat di fikiranku Lalu, aku berlari seperti yang telah kusimulasikan sebelumnya. Aku tidak butuh pemikiran yang tidak penting. Itu kenapa aku tidak pernah ingat aku berlari di saat lombanya berakhir."
  +
  +
Setelah selesai, dia menunjukkan tatapan tanpa emosinya padaku.
  +
  +
"Aah, maaf. Itu ternyata sedikit lebih lama. Sinkgatnya, seseorang bisa mengeluarkan kemampuan 'luar biasa' mereka jika hanya memfokuskan semua tenaga ke dalam satu titik. Dan itu hanya karena aku bisa melakukannya; aku bukan manusia super. Oke, informasi ini akan menolongmu, pasti."
  +
  +
Apa yang dia bicarakan? Apa dia gila?
  +
  +
Aku menyadari bagian belakang kepalaku basah. Meski aku bisa mengira cairan apa itu, tapi aku tidak bisa memastikannya. ...aku tidak ingin.
  +
  +
Malah mataku melihat sesuatu yang berbeda.
  +
  +
"Uh, aah—"
  +
  +
Tubuh Maria.
  +
  +
Dan bukan hanya dia. Ada beberapa tubuh orang lagi.
  +
  +
"Kurasa aku sedikit marah. Pada kegilaan Koudai Kamiuchi, terutama pada si jalang itu. Dia menipuku bukan hanya di permainan ini, tapi juga di keseharian kita."
  +
  +
Meski kata-katanya begitu, aku tidak melihat adanya kemarahan di wajahnya.
  +
  +
"Kamu tau? Yuuri pacaran dengan lelaki itu, setelah tau aku cinta padanya. Terlebih, dia bahkan tidak menyukainya. Dia melakukannya untuk membuatku menderita. Kejam sekali, bukan? Saat seseorang memberitaumu itu, adalah hal biasa kalau kau hanya bisa memberikan pesan kematian."
  +
  +
Aku tidak ingin mengerti tentangnya.
  +
  +
"Tapi kurasa perasaan itu tidak ada hubungannya dengan yang kulakukan di sini. Perasaan tidak penting untuk memenangkan permainan ini. Dan, aku sudah selesai bersiap-siap setelah penjelasan [Perebutan Kerajaan] berakhir, sih."
  +
  +
"......bersiap-siap?"
  +
  +
"Ya—<u>Bersiap-siap untuk berkonsentrasi sampai aku membunuh semua orang yang harus kubunuh untuk menang.</u>"
  +
  +
Lalu, tanpa ada perubahan dalam ekspresinya—
  +
  +
—dia membunuhku.
  +
  +
"Aku akan menyesal setelah semuanya berakhir."
  +
  +
Urat nadiku dipotong, dan kesadaranku langsung memudar.
  +
  +
Dalam memudarnya kesadaranku, aku merasa seseorang meratap. Kudengar suara itu dan aku mengingatnya.
  +
  +
Ya, gadis itu ketua Os...<!--DT-->
  +
  +
  +
  +
<div style="text-align: right; font-weight: bold;">- [Hoshino Kazuki], urat nadinya dipotong oleh [Shindou Iroha], mati</div>
   
Dia sedikit melonggarkan tekanan pisau dan melanjutkan,
 
   
"Nah, aku mungkin juga memberitahumu tentang aku demi masa depan Kamu! Aku hanya punya waktu sampai si brengsek Kamiuchi tiba di sini, Jadi gak akan lama. Tch, sayang sekali dia bertahan hidup. padahal aku paling ingin membunuhnya. "
 
   
Apa yang gadis ini berbicarakan...? Siapa Kamiuchi? Dan di tempat pertama, siapa dia? Mengapa dia tahu namaku?
 
   
"Aku tidak memiliki kemampuan fisik luar biasa, juga IQ yang luar biasa. Aku tidak memiliki memori fotografi baik, juga sinestesia. Aku tidak punya kemampuan khusus sama sekali. Jadi, bagaimana Aku bisa menjadi siapa aku?"
 
   
Gadis bernodakan darah bilang, masih menghindari ekspresi apapun,
 
   
"Itu karena aku berkonsentrasi."
 
   
Dia melanjutkan dengan jelas,
 
   
"Contohnya, Balap Lari. Pertama aku menghapus semua pikiran ngelantur. Aku memotong pikiran seperti terhadap siapa aku bisa menang, bagaimana peluangku atau apa yang aku peroleh dengan kemenangan. Lalu aku melakukan beberapa analisis ringan dari kondisi tanah sampai kondisi tubuhku sendiri, dan membuat simulasi. saat bersiap - siap, Aku hanya berkonsentrasi pada suara. Aku menghapus semua pikiran ngelantur dan hanya berkonsentrasi pada bunyi tembakan. tapi hanya 340m / s, kecepatan suara itu lambat. Sebenarnya, Aku mulai berlari tepat pada saat yang sama saat tembakan bergema, tapi aku tidak harus membayangkan seperti itu. Aku mencoba mendahului suara itu di pikiranku. Lalu, Aku berlari seperti simulasi ku sebelumnya. aku tidak membutuhkan pikiran yang tidak perlu. Itu sebabnya Aku tidak memiliki kenangan saat aku berlari setelah balapan berakhir. "
 
   
Setelah selesai dia mengarahkan mata tak beremosinya terhadapku.
 
   
. "Aah, maaf, ternyata lebih lama dari yang diharapkan. Singkatnya, seseorang dapat membangkitkan kemampuan 'luar biasa' jika seseorang memfokuskan seluruh energinya pada satu titik Dan kebetulan aku pandai melakukan hal itu,.. Aku bukan manusia super. Oke, informasi ini akan membantu mu, pasti. "
 
   
Apa yang dia bicarakan? Apakah dia gila?<!-- DT -->
 
   
Aku menyadari bahwa bagian belakang kepalaku terasa basah. Meskipun aku bisa menduga apa jenis cairan itu, aku tidak bisa memastikannya. ... aku tidak mau.
 
   
Malahan mataku menemukan sesuatu yang berbeda..
 
   
"Uh, aah---"
 
   
Tubuh terbaring Maria.
 
   
Dan tidak hanya tubuh terbaringnya yang ada disana. Ada tubuh berbaring lainnya.
 
   
"Aku pikir Aku sedikit marah. Di satu sisi terhadap kebejadan Koudai Kamiuchi, tapi sebagian besar terhadap si jalang itu. Dia menipuku tidak hanya dalam permainan ini, tetapi dalam kehidupan sehari-hari juga."
 
   
Disamping kata-katanya, aku tidak bisa melihat kemarahan apapun di wajahnya.
 
   
"Tahukah gak? Yuuri pacaranc dengan dia, tahu kalau Aku memiliki perasaan pada dia. Dan di atas semua itu, dia sendiri bahkan tidak menyukainya. Dia hanya melakukannya agar aku menderita. Bukankah itu kejam? ketika seseorang memberitahumu sesuatu seperti itu, wajar saja kalau kamu tidak dapat melakukan apa-apa kecuali meninggalkan pesan kematian. "
 
   
Aku sudah menyerah berusaha untuk memahaminya.
 
   
"Tapi Aku pikir emosi tersebut tidak ada hubungannya dengan apa yang aku lakukan di sini. Emosi tidak diperlukan untuk memenangkan permainan ini setelah semua. Dan juga, aku sudah menyelesaikan persiapanku saat penjelasan [Raya Royale] berakhir."
 
   
"...... persiapan?"
 
   
"Yeah---<u>Persiapan untuk mempertahankan konsentrasi sampai aku membunuh semua yang perlu ku bunuh agar menang .</u>"
 
   
lalu, tanpa sedikitpun perubahan di ekspresinya---
 
   
--- dia membunuhku.
 
   
"Aku akan khawatir tentang emosi dan penyesalan setelah semuanya berakhir."
 
   
Arteri karotis ku dipotong, lalu kesadaranku mulai memudar.
 
   
Dan dalam kesadaran memudarku aku merasa mendengar seseorang menangis. Aku mendengarkan suara itu dan akhirnya ingat.
 
   
ya, gadis itu adalah Ketua OSIS ...<!--DT-->
 
   
   
<div style="text-align: right; font-weight: bold;">- [Kazuki Hoshino], arteri karotis dipotong oleh [Iroha Shindou], mati</div>
 
   
   
Line 113: Line 151:
   
 
<div style="font-family: Verdana">
 
<div style="font-family: Verdana">
  +
 
<span style="font-size: 18px">*********** GAME OVER ***********</span>
 
<span style="font-size: 18px">*********** GAME OVER ***********</span>
   
  +
<b style="font-size: 15px">Winners</b>
 
  +
  +
<b style="font-size: 15px">Pemenang</b>
  +
 
<p style="margin-left: 10px;">
 
<p style="margin-left: 10px;">
  +
<b>[Iroha Shindou]</b> (Player)<br />
 
  +
<b>[Shindou Iroha]</b> (Pemain)<br />
[<i>Sorcerer</i>], secara langsung membunuh Yuuri Yanagi, Maria Otonashi, Daiya Oomine dan Kazuki Hoshino di hari pertama. Hidup.<br />
 
  +
<i>* Kondisi Kemenangan telah dipenuhi karena dia dengan cemerlang berhasil bertahan.</i>
 
  +
[<i>Penyihir</i>], secara langsung membunuh Yanagi Yuuri, Otonashi Maria, Oomine Daiya and Hoshino Kazuki di hari pertama. Hidup.<br />
  +
  +
<i>* Kondisi kemenangannya telah terpenuhi karena berhasil bertahan hidup.</i>
  +
 
</p>
 
</p>
  +
  +
   
 
<p style="margin-left: 10px;">
 
<p style="margin-left: 10px;">
  +
<b>[Koudai Kamiuchi]</b><br />
 
[<i>The Double</i>], alive.<br />
+
<b>[Kamiuchi Koudai]</b><br />
  +
<i>* Kondisi Kemenangan telah dipenuhi karena kematian Kazuki Hoshino and Maria Otonashi.</i>
 
  +
[<i>Si Kembar</i>], hidup.<br />
  +
  +
<i>* Kondisi kemenangannya telah terpenuhi karena kematian Hoshino Kazuki dan Otonashi Maria.</i>
  +
 
</p>
 
</p>
   
  +
<b style="font-size: 15px">Losers</b>
 
  +
  +
<b style="font-size: 15px">Pecundang</b>
  +
 
<p style="margin-left: 10px;">
 
<p style="margin-left: 10px;">
  +
<b>[Yuuri Yanagi]</b><br />
 
  +
<b>[Yanagi Yuuri]</b><br />
[''Knight''], arteri karotis dipotong oleh Iroha Shindou pada hari pertama, berdarah sampai mati
 
  +
.
 
  +
[''Ksatria''], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.
  +
 
</p>
 
</p>
  +
  +
   
 
<p style="margin-left: 10px;">
 
<p style="margin-left: 10px;">
  +
'''[Daiya Oomine]'''<br />
 
  +
'''[Oomine Daiya]'''<br />
[''King''], arteri karotis dipotong oleh Iroha Shindou pada hari pertama, berdarah sampai mati.
 
  +
  +
[''Raja''], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.
   
 
</p>
 
</p>
  +
  +
   
 
<p style="margin-left: 10px;">
 
<p style="margin-left: 10px;">
  +
'''[Kazuki Hoshino]'''<br />
 
  +
'''[Hoshino Kazuki]'''<br />
[''Prince''], arteri karotis dipotong oleh Iroha Shindou pada hari pertama, berdarah sampai mati.
 
  +
  +
[''Pangeran''], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.
   
 
</p>
 
</p>
  +
  +
   
 
<p style="margin-left: 10px;">
 
<p style="margin-left: 10px;">
  +
'''[Maria Otonashi]'''<br />
 
  +
'''[Otonashi Maria]'''<br />
[''Revolutionary''], arteri karotis dipotong oleh Iroha Shindou pada hari pertama, berdarah sampai mati.
 
  +
  +
[''Revolusioner''], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.
   
 
</p>
 
</p>
  +
 
</div>
 
</div>
  +
  +
  +
  +
  +
  +
<noinclude>
  +
  +
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
  +
  +
|-
  +
  +
| [[Hakomari (Indonesia):Jilid 3 Putaran Kedua|Sebelumnya (Ronde Kedua)]]
  +
  +
| [[Hakomari (Indonesia)|Halaman Utama]]
  +
  +
| [[Hakomari (Indonesia):Jilid 3 Epilog|Selanjutnya (Epilog)]]
  +
  +
|-
  +
  +
|}
  +
  +
</noinclude>
   
 
==Catatan Penerjemah==
 
==Catatan Penerjemah==

Revision as of 05:30, 16 October 2016

Utsuro no Hako vol3 pic3.jpg


Utsuro no Hako vol3 pic3.jpg


▶Hari Pertama <B> Ruangan utama

Aku dengar ini permainan tentang saling membunuh.

Aku yakin telah memberi perhatian yang cukup.

Tapi mustahil aku bisa berurusan dengan hal semacam ini! Bagaimana bisa aku membayangkan kalau aku akan langsung kalah?

Pisaunya berhasil menembus leherku. Aku dijatuhkan ke lantai dan merasakan darah mengalir ke bawah leherku.

"Pemikiran liar."

Gadis di depanku membuka mulutnya di wajah kotornya.

"Pemikiran liar muncul disaatku melihatmu, Kazuki-kun. Mungkin aku memang ingin menlongmu. Kalau begini, apa itu artinya aku masih belum berpengalaman?"

Gadis itu mengatakan hal yang tidak kumengerti, dan hanya berkedip, ekspresi kosongnya tidak berganti.

Dia sedikit melepas tekanan pada pisaunya dan melanjutkan.

"Yah, akan kuajarkan tentang diriku untuk masa depanmu! Aku hanya punya waktu sampai si brengsek Kamiuchi datang, jadi itu tidak akan lama. Cih, tapi si brengsek itu akan tetap hidup. Padahal aku sangat ingin membunuhnya."

Apa yang gadis ini maksud...? Siapa Kamiuchi? Dan lagi, siapa dia? Kenapa dia tau namaku?

"Aku tidak memiliki kemampuan fisik yang luar biasa, maupun IQ yang tinggi. Aku tidak memiliki ingatan tajam juga. Jadi, kenapa. Aku bisa seperti ini?"

Kata si gadis yang berlumuran darah, masih tidak memiliki ekspresi.

"Itu karena aku bisa berkonsentrasi."

Dia melanjutkan dengan datarnya.

"Misalnya, lomba lari. Pertama kuhapus semua pemikiran liarku. Aku berhenti berfikir seperti siapa lawanku, seberapa tinggi kesempatanku atau hadiah yang kudapat saat menang. Lalu aku sedikit menganalisa kondisi dari tanah dulu sebelum kondisi tubuhku, seperti urat otot putihku, lalu mensimulasikannya di fikiranku. Saatku melakukan start jongkok, aku hanya berkonsentrasi pada suara. Aku menghapus semua fikiran liarku dan hanya berkonsentrasi pada suara tembakkan permulaan. Tapi hanya dengan 340m/s, kecepatan suara ini lambat. Dalam kenyataannya, aku mulai berlari tepat di saat tembakkannya bersuara, tapi aku tidak boleh membayangkannya seperti itu. Aku mencoba membuat suaranya datang lebih cepat di fikiranku Lalu, aku berlari seperti yang telah kusimulasikan sebelumnya. Aku tidak butuh pemikiran yang tidak penting. Itu kenapa aku tidak pernah ingat aku berlari di saat lombanya berakhir."

Setelah selesai, dia menunjukkan tatapan tanpa emosinya padaku.

"Aah, maaf. Itu ternyata sedikit lebih lama. Sinkgatnya, seseorang bisa mengeluarkan kemampuan 'luar biasa' mereka jika hanya memfokuskan semua tenaga ke dalam satu titik. Dan itu hanya karena aku bisa melakukannya; aku bukan manusia super. Oke, informasi ini akan menolongmu, pasti."

Apa yang dia bicarakan? Apa dia gila?

Aku menyadari bagian belakang kepalaku basah. Meski aku bisa mengira cairan apa itu, tapi aku tidak bisa memastikannya. ...aku tidak ingin.

Malah mataku melihat sesuatu yang berbeda.

"Uh, aah—"

Tubuh Maria.

Dan bukan hanya dia. Ada beberapa tubuh orang lagi.

"Kurasa aku sedikit marah. Pada kegilaan Koudai Kamiuchi, terutama pada si jalang itu. Dia menipuku bukan hanya di permainan ini, tapi juga di keseharian kita."

Meski kata-katanya begitu, aku tidak melihat adanya kemarahan di wajahnya.

"Kamu tau? Yuuri pacaran dengan lelaki itu, setelah tau aku cinta padanya. Terlebih, dia bahkan tidak menyukainya. Dia melakukannya untuk membuatku menderita. Kejam sekali, bukan? Saat seseorang memberitaumu itu, adalah hal biasa kalau kau hanya bisa memberikan pesan kematian."

Aku tidak ingin mengerti tentangnya.

"Tapi kurasa perasaan itu tidak ada hubungannya dengan yang kulakukan di sini. Perasaan tidak penting untuk memenangkan permainan ini. Dan, aku sudah selesai bersiap-siap setelah penjelasan [Perebutan Kerajaan] berakhir, sih."

"......bersiap-siap?"

"Ya—Bersiap-siap untuk berkonsentrasi sampai aku membunuh semua orang yang harus kubunuh untuk menang."

Lalu, tanpa ada perubahan dalam ekspresinya—

—dia membunuhku.

"Aku akan menyesal setelah semuanya berakhir."

Urat nadiku dipotong, dan kesadaranku langsung memudar.

Dalam memudarnya kesadaranku, aku merasa seseorang meratap. Kudengar suara itu dan aku mengingatnya.

Ya, gadis itu ketua Os...


- [Hoshino Kazuki], urat nadinya dipotong oleh [Shindou Iroha], mati































*********** GAME OVER ***********


Pemenang

[Shindou Iroha] (Pemain)
[Penyihir], secara langsung membunuh Yanagi Yuuri, Otonashi Maria, Oomine Daiya and Hoshino Kazuki di hari pertama. Hidup.
* Kondisi kemenangannya telah terpenuhi karena berhasil bertahan hidup.


[Kamiuchi Koudai]
[Si Kembar], hidup.
* Kondisi kemenangannya telah terpenuhi karena kematian Hoshino Kazuki dan Otonashi Maria.


Pecundang

[Yanagi Yuuri]
[Ksatria], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.


[Oomine Daiya]
[Raja], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.


[Hoshino Kazuki]
[Pangeran], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.


[Otonashi Maria]
[Revolusioner], urat nadinya dipotong oleh Shindou Iroha di hari pertama, mati karena pendarahan.




Sebelumnya (Ronde Kedua) Halaman Utama Selanjutnya (Epilog)


Catatan Penerjemah


Balik ke Putaran Kedua Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Epilog