To Aru Majutsu no Index ~ Bahasa Indonesia:Volume7 Prolog: Difference between revisions

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Xenocross (talk | contribs)
editing some grammar according to the english version
Gerrymon (talk | contribs)
more translation blah3x
Line 9: Line 9:
Katedral St. George ini sebelumnya adalah markas dari ‘Necessarius’.
Katedral St. George ini sebelumnya adalah markas dari ‘Necessarius’.


Tetapi mereka tidak memiliki pekerjaan yang glamor atau dipuja. (TN: better translation expected) Tugas dari ‘Necessarius’ adalah mengeliminasi berbagai asosiasi sihir di Ingris dan penyihir-penyihir yang terlibat di dalamnya. Untuk mencapai tujuan ini, ‘Necessarius’ juga menggunakan sihir, yang dianggap kotor oleh anggota (gereja) lainnya. Karena hal inilah, mereka dipandang rendah oleh para Puritan, dan bahkan diusir keluar dari Canterbury, markas utama bagi para Puritan, ke katedral St. George ini.


<!-- I'll be translating from english version, so I put this while translating~-->
Tetapi setelah itu, ada banyak perubahan yang tidak mereka duga.
 
<!--
Meskipun sebelumnya dianggap sebagai organisasi sampingan, ‘Necessarius’ telah melakukan banyak kontribusi dari belakang layar.
However, this is no glamorous task. The duty of the ‘Necessarius’ is to eliminate all sorts of magic associations in Britain and any magicians associated with them. In order to achieve this objective, ‘Necessarius’ has to use magic, which is regarded as filthy by the members. Because of this, they were viewed rather poorly by the Purists, and even chased out of Canterbury, the headquarters for the Puritans, into this ‘St George Cathedral’.


But afterwards, there were some unexpected changes.
Hal ini memungkinkan ‘Necessarius’ untuk membangun profil dan kekuatan di dalam Gereja Puritan Inggris. Saat ini, meskipun nampak bahwa gereja puritan dijalankan oleh Katedral Canterbury, tetapi faktanya, pemegang keputusan sekarang telah berpindah ke katedral St. George.


Originally considered as a peripheral organization, ‘Necessarius’ has been making numerous contributions behind the scenes.
Maka, katedral ini, yang terletak agak jauh dari pusat Kota London, saat ini adalah inti dari Gereja Puritan Inggris yang besar.  


These allowed ‘Necessarius’ to build its profile and power within the British Puritan church. Today, although it looks like the Puritan church is run by the Cathedral of Canterbury, but in fact, the actual decision-making power has now been transferred to St George Cathedral.
Styl Magnus si pendeta dengan rambut merah sedang berjalan di jalanan Kota London pagi itu, dengan penuh pertanyaan.
<!--"feeling extremely puzzled." any better suggestion?-->
Tidak ada yang aneh dengan jalanan itu sendiri. Terdapat apartemen-apartemen dari dinding batu yang telah berumur 300 tahun lebih, yang berjajar di kedua sisi jalan. Ada banyak pekerja kantoran dengan handphone di tangan mereka dan berjalan dengan cepat di jalanan tua itu. Bus bertingkat dua (double decker) berjalan maju secara perlahan dan para pekerja di jalanan yang sedang membongkar telepon umum tua yang tampak umum. Sebuah integrasi antara sejarah baru dan lama, tidak ada yang tidak biasa terjadi.  


Thus, this cathedral, located slightly away from the centre of London, is now the nucleus of this large British Puritan church.
Tidak ada yang salah dengan cuaca saat itu juga. Meskipun tidak ada awan di langit pagi ini, tapi cuaca berganti tiap kira-kira empat jam, maka tampak banyak orang yang membawa payung kemana-mana. Hari ini hari yang terasa panas, dan karena London juga dikenal dengan cuacanya yang berkabut, maka cuaca yang selalu berubah-ubah ini, adalah hal yang tidak dapat diremehkan. Karena meningkatnya kelembaban yang disebabkan hujan yang terus menerus , bersamaan dengan gelombang udara musim panas<!--Theres some typo in the english part, and I dunno what the trans mean. will re check later-->, menyebabkan temperatur yang tinggi. Jadi, pemandangan yang tampak menarik bagi para turis ini tetap saja tersa kurang. Tetapi bagi orang seperti Styl, saat dia pertama kali memutuskan untuk tinggal di kota ini, dia telah mempertimbangkan kekurangan ini, maka ia sudah menerima hal ini.


The red-haired priest Stiyl-Magnus is walking down the streets of London in the early morning, feeling extremely puzzled.
Apa atau siapa yang membuatnya merasa resah adalah gadis di sampingnya.


There’s nothing strange about the street itself. There are apartments made of stone that are more than 300 years old, lying on both sides of the streets. There are office workers with handphones in their hands, rushing down the old street. The old double-decker bus is slowly moving forward and the workers on the streets are busy dismantling a similar old phone booth. An integration of new and old history, there’s nothing unusual happening.
"Uskup besar..." <!-- XD definitely sounds odd though maybe I just put 'archbishop' back-->


There’s nothing wrong with the weather as well. There aren’t any clouds in the sky this morning, but the weather changes every four hours or so, thus there are many people who carry their umbrellas around. It is a hot day, and as London is known for its foggy weather, this aspect of the summer—the ever-changing weather, is something that cannot be belittled. Due to the increasing moisture caused by the intermittent rainfall, together with the foehn and summer heat wave, it results in amazingly high temperatures. So, these rather enjoyable-looking tourist attractions have their own shortcomings as well. But for someone like Stiyl, when he first chose to stay in this city, he had already considered the shortcomings, and thus did not mind about it.


<!-- I'll be translating from english version, so I put this while translating~-->
<!--
What makes Stiyl insecure is the girl beside him.
What makes Stiyl insecure is the girl beside him.


Line 381: Line 384:
| Back to [[To_Aru_Majutsu_no_Index:Volume7_Illustrations|Illustrations]]
| Back to [[To_Aru_Majutsu_no_Index:Volume7_Illustrations|Illustrations]]
| Return to [[To_Aru_Majutsu_no_Index_~_Bahasa Indonesia|Main Page]]
| Return to [[To_Aru_Majutsu_no_Index_~_Bahasa Indonesia|Main Page]]
| Forward to [[To_Aru_Majutsu_no_Index:Volume7_Bab_1|Bab 1: Pemuja Ilmu]]
| Forward to [[To_Aru_Majutsu_no_Index:Volume7_Bab_1|Bab 1: Pemuja Ilmu Pengetahuan]]
|-
|-
|}
|}
</noinclude>
</noinclude>

Revision as of 09:30, 20 April 2010

Prolog: Mulai beraksi (Gerbang telah dibuka)

Katedral St. George.

Meskipun disebut katedral, tetapi gereja ini hanya salah satu dari sejumlah gereja ditengah Kota London. Meskipun tidak dapat dibilang kecil, terdapat perbedaan yang sangat besar jika dibandingkan dengan Westminster Abbey dan Katedral St. Paulus. Tentu saja tdak bisa dibandingkan dengan Katedral Canterbury, gereja asal mula Puritanisme di Inggris.

Bahkan faktanya di London, jumlah bangunan yang bernama 'St. George' sangat banyak. Selain gereja, ada departement store, restoran, toko-toko pakaian, dan sekolah-sekolah. Bisa ada banyak bangunan bernama itu di dalam kota. Tidak hanya itu, paling tidak ada lebih dari sepuluh gereja dengan nama 'Katedral St. George'. Hubungan antara 'St George' dan para orang Inggris bahkan dapat dilihat dari Union Jack.

Katedral St. George ini sebelumnya adalah markas dari ‘Necessarius’.

Tetapi mereka tidak memiliki pekerjaan yang glamor atau dipuja. (TN: better translation expected) Tugas dari ‘Necessarius’ adalah mengeliminasi berbagai asosiasi sihir di Ingris dan penyihir-penyihir yang terlibat di dalamnya. Untuk mencapai tujuan ini, ‘Necessarius’ juga menggunakan sihir, yang dianggap kotor oleh anggota (gereja) lainnya. Karena hal inilah, mereka dipandang rendah oleh para Puritan, dan bahkan diusir keluar dari Canterbury, markas utama bagi para Puritan, ke katedral St. George ini.

Tetapi setelah itu, ada banyak perubahan yang tidak mereka duga.

Meskipun sebelumnya dianggap sebagai organisasi sampingan, ‘Necessarius’ telah melakukan banyak kontribusi dari belakang layar.

Hal ini memungkinkan ‘Necessarius’ untuk membangun profil dan kekuatan di dalam Gereja Puritan Inggris. Saat ini, meskipun nampak bahwa gereja puritan dijalankan oleh Katedral Canterbury, tetapi faktanya, pemegang keputusan sekarang telah berpindah ke katedral St. George.

Maka, katedral ini, yang terletak agak jauh dari pusat Kota London, saat ini adalah inti dari Gereja Puritan Inggris yang besar.

Styl Magnus si pendeta dengan rambut merah sedang berjalan di jalanan Kota London pagi itu, dengan penuh pertanyaan. Tidak ada yang aneh dengan jalanan itu sendiri. Terdapat apartemen-apartemen dari dinding batu yang telah berumur 300 tahun lebih, yang berjajar di kedua sisi jalan. Ada banyak pekerja kantoran dengan handphone di tangan mereka dan berjalan dengan cepat di jalanan tua itu. Bus bertingkat dua (double decker) berjalan maju secara perlahan dan para pekerja di jalanan yang sedang membongkar telepon umum tua yang tampak umum. Sebuah integrasi antara sejarah baru dan lama, tidak ada yang tidak biasa terjadi.

Tidak ada yang salah dengan cuaca saat itu juga. Meskipun tidak ada awan di langit pagi ini, tapi cuaca berganti tiap kira-kira empat jam, maka tampak banyak orang yang membawa payung kemana-mana. Hari ini hari yang terasa panas, dan karena London juga dikenal dengan cuacanya yang berkabut, maka cuaca yang selalu berubah-ubah ini, adalah hal yang tidak dapat diremehkan. Karena meningkatnya kelembaban yang disebabkan hujan yang terus menerus , bersamaan dengan gelombang udara musim panas, menyebabkan temperatur yang tinggi. Jadi, pemandangan yang tampak menarik bagi para turis ini tetap saja tersa kurang. Tetapi bagi orang seperti Styl, saat dia pertama kali memutuskan untuk tinggal di kota ini, dia telah mempertimbangkan kekurangan ini, maka ia sudah menerima hal ini.

Apa atau siapa yang membuatnya merasa resah adalah gadis di sampingnya.

"Uskup besar..."



Back to Illustrations Return to Main Page Forward to Bab 1: Pemuja Ilmu Pengetahuan