Difference between revisions of "Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Epilog"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "Membuka matanya,Kamito mendapati dirinya terbaring di ranjang lagi. Namun kali ini bukan kamar milik Rinslet. Terdapat lemari lemari besar dan rak obat obatan; sudah jelas ini ...")
 
m
 
(4 intermediate revisions by 2 users not shown)
Line 1: Line 1:
  +
==Epilog==
Membuka matanya,Kamito mendapati dirinya terbaring di ranjang lagi.
 
  +
  +
Membuka matanya, Kamito mendapati dirinya terbaring di ranjang lagi.
   
 
Namun kali ini bukan kamar milik Rinslet.
 
Namun kali ini bukan kamar milik Rinslet.
Line 7: Line 9:
 
Sepertinya tubuhnya tak tahan menangani Senjata Elemental dan pingsan lagi.
 
Sepertinya tubuhnya tak tahan menangani Senjata Elemental dan pingsan lagi.
   
Bagaimanapun juga,ia masih dalam kondisi fisik dimana ia harus tetap berbaring dan istirahat,jadi tak mengherankan kalau ia jatuh ketika menampilkan Tarian Pedang dalam kondisi itu.
+
Bagaimanapun juga, ia masih dalam kondisi fisik dimana ia harus tetap berbaring dan istirahat, jadi tak mengherankan kalau ia jatuh ketika menampilkan Tarian Pedang dalam kondisi itu.
   
(Oh.......aku memang tak bisa melakukannya seperti dulu)
+
''Oh.......aku memang tak bisa melakukannya seperti dulu''
   
 
Kamito tersenyum pahit pada pergelangan tangannya yang diperban.
 
Kamito tersenyum pahit pada pergelangan tangannya yang diperban.
Line 17: Line 19:
 
Kamito hampir bangkit dari ranjangnya.
 
Kamito hampir bangkit dari ranjangnya.
   
“Kamito,kamu sudah bangun?”
+
“Kamito, kamu sudah bangun?”
   
 
Suara terdengar entah dari mana.
 
Suara terdengar entah dari mana.
   
Melihat sekeliling,ia tak bisa melihat siapa siapa.
+
Melihat sekeliling, ia tak bisa melihat siapa siapa.
   
 
Kemudian sesuatu bergerak gerak dalam selimutnya.
 
Kemudian sesuatu bergerak gerak dalam selimutnya.
Line 29: Line 31:
 
Kamito lekas menarik selimutnya.
 
Kamito lekas menarik selimutnya.
   
Didalamnya,terdapat Roh Pedang yang telanjang.
+
Didalamnya, terdapat Roh Pedang yang telanjang.
   
“......Est,apa yang kamu lakukan disini?”
+
“......Est, apa yang kamu lakukan disini?”
   
 
“Tidur bareng kamu.” Est menjawab dengan tatapan lugu.
 
“Tidur bareng kamu.” Est menjawab dengan tatapan lugu.
   
“Bukan itu,aku tanya kenapa kamu ada di ranjangku!”
+
“Bukan itu, aku tanya kenapa kamu ada di ranjangku!”
   
 
“Karena aku ini Roh Terkontrakmu.”
 
“Karena aku ini Roh Terkontrakmu.”
Line 41: Line 43:
 
“...........”
 
“...........”
   
Sia sia saja.Dia bukan tipe yang gampang diajak berkomunikasi.
+
Sia sia saja. Dia bukan tipe yang gampang diajak berkomunikasi.
   
 
Kamito memegangi jidatnya yang terasa sakit dan sakit.
 
Kamito memegangi jidatnya yang terasa sakit dan sakit.
   
Pada saat itulah.Ckitt---- Pintu ruangan tiba tiba terbuka.
+
Pada saat itulah. Ckitt---- Pintu ruangan tiba tiba terbuka.
   
“Kamito,apa kamu sudah bangun----“
+
“Kamito, apa kamu sudah bangun----“
   
 
Claire merasa seperti tercekik usai masuk kedalam ruangan.
 
Claire merasa seperti tercekik usai masuk kedalam ruangan.
   
Gogogogogogo!......
+
<nowiki>*</nowiki>Gogogogogogo!......*
   
 
“Ini nggak seperti kelihatannya..........”
 
“Ini nggak seperti kelihatannya..........”
   
Tapi dengan gadis telanjang yang hanya berkaos kaki di atas tubuhnya,penjelasan apapun yang dia berikan akan sia sia saja.
+
Tapi dengan gadis telanjang yang hanya berkaos kaki di atas tubuhnya, penjelasan apapun yang dia berikan akan sia-sia saja.
   
 
“Ka-Ka-kamu........apa yang kamu lakukan!!??”
 
“Ka-Ka-kamu........apa yang kamu lakukan!!??”
Line 63: Line 65:
 
“Kamu menghalangiku,Roh Pedang.Aku akan mengubah pria ini menjadi arang batubara.Tolong menyingkirlah!”
 
“Kamu menghalangiku,Roh Pedang.Aku akan mengubah pria ini menjadi arang batubara.Tolong menyingkirlah!”
   
“Nggak mau,aku adalah Roh Pedang Kamito.Melindunginya adalah tugasku!”
+
“Nggak mau, aku adalah Roh Pedang Kamito. Melindunginya adalah tugasku!”
   
“Ro.....Roh Pedang,dengar! Kamito......kamito adalah Roh Budakku,jadi kamu sebagai Roh Terkontraknya,juga ada dalam kepemilikanku!”
+
“Ro.....Roh Pedang, dengar! Kamito......kamito adalah Roh Budakku, jadi kamu sebagai Roh Terkontraknya, juga ada dalam kepemilikanku!”
   
“Kamito,apa itu benar?”
+
“Kamito, apa itu benar?”
   
 
“Nggak.......itu......anu.......”
 
“Nggak.......itu......anu.......”
   
Saat Kamito berusaha mencari kata kata yang tepat,suara lain terdengar dari arah koridor.
+
Saat Kamito berusaha mencari kata kata yang tepat, suara lain terdengar dari arah koridor.
   
“Nyonya,kalau anda tidak cepat cepat,Nona Claire akan mendahului!”
+
“Nyonya, kalau anda tidak cepat cepat, Nona Claire akan mendahului!”
   
“Menjadi yang pertama atau bukan,bagiku,bukan berarti------“
+
“Menjadi yang pertama atau bukan, bagiku, bukan berarti------“
   
“.......Eh? Rinslet dan Carol,apa yang kalian lakukan disini?”
+
“.......Eh? Rinslet dan Carol, apa yang kalian lakukan disini?”
   
“Komandan-Komandan Ksatria,kamu juga,kenapa kamu bisa ada disini?”
+
“Ko-Komandan Ksatria, kamu juga, kenapa kamu bisa ada disini?”
  +
[[Image:STnBD V01 260.jpg|thumb]]
 
“A......Aku hanya datang kemari untuk mengungkapkan terima kasih pada Kamito mewakili pasukan Ksatria Sylphid.Sama sekali nggak ada maksud lain.”
+
“A......Aku hanya datang kemari untuk mengungkapkan terima kasih pada Kamito mewakili pasukan Ksatria Sylphid. Sama sekali nggak ada maksud lain.”
   
 
Ketiga Tuan Putri membuka pintu sambil mereka melakukan percakapan.
 
Ketiga Tuan Putri membuka pintu sambil mereka melakukan percakapan.
Line 87: Line 89:
 
Kemudian – ketiganya menyaksikan Est di ranjang pada waktu yang sama.
 
Kemudian – ketiganya menyaksikan Est di ranjang pada waktu yang sama.
   
“Apa!”,”Ooppss....”,”Apa apaan ini!”
+
“Apa!”, ”Ooppss....”, ”Apa apaan ini!”
   
Googooogooooggg!!!
+
<nowiki>*</nowiki>Googooogooooggg!!!*
   
Ellis meluncurkan “Elang Cahaya”;Rinslet memanggil “Busur Panjang Es”
+
Ellis meluncurkan “Elang Cahaya”; Rinslet memanggil “Busur Panjang Es”
   
Terakhir,wajan penggorengan muncul di tangan Carol entah dari mana.
+
Terakhir, wajan penggorengan muncul di tangan Carol entah dari mana.
   
“Kamito,apa kata kata terakhir yang ingin kamu ucapkan?”
+
“Kamito, apa kata kata terakhir yang ingin kamu ucapkan?”
   
 
Claire mengayunkan cambuk apinya sambil tersenyum.
 
Claire mengayunkan cambuk apinya sambil tersenyum.
Line 101: Line 103:
 
“Tunggu! Ini salah paham – oh wa ah ah ah ah ah ah!!!!!!
 
“Tunggu! Ini salah paham – oh wa ah ah ah ah ah ah!!!!!!
   
Di atas kepala Kamito,cambuk api tanpa ampun menebas kesana kemari.
+
Di atas kepala Kamito, cambuk api tanpa ampun menebas kesana kemari.
   
 
Pesta Raksasa untuk Kontraktor Roh --- “Tarian Pedang” akan diselenggarakan dalam dua bulan.
 
Pesta Raksasa untuk Kontraktor Roh --- “Tarian Pedang” akan diselenggarakan dalam dua bulan.
Line 107: Line 109:
   
 
SELESAI
 
SELESAI
  +
  +
<noinclude>
  +
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
  +
|-
  +
| Back to [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab8|Bab 8]]
  +
| Return to [[Seirei Tsukai no Blade Dance Indonesia|Halaman Utama]]
  +
| Forward to [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Penutup|Penutup]]
  +
|-
  +
|}

Latest revision as of 12:06, 24 August 2012

Epilog[edit]

Membuka matanya, Kamito mendapati dirinya terbaring di ranjang lagi.

Namun kali ini bukan kamar milik Rinslet.

Terdapat lemari lemari besar dan rak obat obatan; sudah jelas ini adalah ruang kesehatan Akademi.

Sepertinya tubuhnya tak tahan menangani Senjata Elemental dan pingsan lagi.

Bagaimanapun juga, ia masih dalam kondisi fisik dimana ia harus tetap berbaring dan istirahat, jadi tak mengherankan kalau ia jatuh ketika menampilkan Tarian Pedang dalam kondisi itu.

Oh.......aku memang tak bisa melakukannya seperti dulu

Kamito tersenyum pahit pada pergelangan tangannya yang diperban.

Berada dalam kondisi blank selama tiga tahun sudah terlalu berlebihan bagi Kontraktor Roh.

Kamito hampir bangkit dari ranjangnya.

“Kamito, kamu sudah bangun?”

Suara terdengar entah dari mana.

Melihat sekeliling, ia tak bisa melihat siapa siapa.

Kemudian sesuatu bergerak gerak dalam selimutnya.

“ – Apa?”

Kamito lekas menarik selimutnya.

Didalamnya, terdapat Roh Pedang yang telanjang.

“......Est, apa yang kamu lakukan disini?”

“Tidur bareng kamu.” Est menjawab dengan tatapan lugu.

“Bukan itu, aku tanya kenapa kamu ada di ranjangku!”

“Karena aku ini Roh Terkontrakmu.”

“...........”

Sia sia saja. Dia bukan tipe yang gampang diajak berkomunikasi.

Kamito memegangi jidatnya yang terasa sakit dan sakit.

Pada saat itulah. Ckitt---- Pintu ruangan tiba tiba terbuka.

“Kamito, apa kamu sudah bangun----“

Claire merasa seperti tercekik usai masuk kedalam ruangan.

*Gogogogogogo!......*

“Ini nggak seperti kelihatannya..........”

Tapi dengan gadis telanjang yang hanya berkaos kaki di atas tubuhnya, penjelasan apapun yang dia berikan akan sia-sia saja.

“Ka-Ka-kamu........apa yang kamu lakukan!!??”

Cambuk api yang berkobar muncul di tangan Claire.

“Kamu menghalangiku,Roh Pedang.Aku akan mengubah pria ini menjadi arang batubara.Tolong menyingkirlah!”

“Nggak mau, aku adalah Roh Pedang Kamito. Melindunginya adalah tugasku!”

“Ro.....Roh Pedang, dengar! Kamito......kamito adalah Roh Budakku, jadi kamu sebagai Roh Terkontraknya, juga ada dalam kepemilikanku!”

“Kamito, apa itu benar?”

“Nggak.......itu......anu.......”

Saat Kamito berusaha mencari kata kata yang tepat, suara lain terdengar dari arah koridor.

“Nyonya, kalau anda tidak cepat cepat, Nona Claire akan mendahului!”

“Menjadi yang pertama atau bukan, bagiku, bukan berarti------“

“.......Eh? Rinslet dan Carol, apa yang kalian lakukan disini?”

“Ko-Komandan Ksatria, kamu juga, kenapa kamu bisa ada disini?”

STnBD V01 260.jpg

“A......Aku hanya datang kemari untuk mengungkapkan terima kasih pada Kamito mewakili pasukan Ksatria Sylphid. Sama sekali nggak ada maksud lain.”

Ketiga Tuan Putri membuka pintu sambil mereka melakukan percakapan.

Kemudian – ketiganya menyaksikan Est di ranjang pada waktu yang sama.

“Apa!”, ”Ooppss....”, ”Apa apaan ini!”

*Googooogooooggg!!!*

Ellis meluncurkan “Elang Cahaya”; Rinslet memanggil “Busur Panjang Es”

Terakhir, wajan penggorengan muncul di tangan Carol entah dari mana.

“Kamito, apa kata kata terakhir yang ingin kamu ucapkan?”

Claire mengayunkan cambuk apinya sambil tersenyum.

“Tunggu! Ini salah paham – oh wa ah ah ah ah ah ah!!!!!!

Di atas kepala Kamito, cambuk api tanpa ampun menebas kesana kemari.

Pesta Raksasa untuk Kontraktor Roh --- “Tarian Pedang” akan diselenggarakan dalam dua bulan.


SELESAI


Back to Bab 8 Return to Halaman Utama Forward to Penutup