Difference between revisions of "Date A Live (Indonesia):JIlid 3 Bab 2"
Fikrinosticz (talk | contribs) |
m |
||
(2 intermediate revisions by one other user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | ==Bab 2: |
+ | ==Bab 2: Undangan Seorang Spirit== |
===Bagian 1=== |
===Bagian 1=== |
||
+ | Pada saat Tama-chan-sensei meninggalkan kelas setelah homeroom pagi, seketika Shidou menarik keluar handphone-nya dari sakunya dan menelpon Kotori. |
||
+ | Kemudian, sebuah suara yang menandakan koneksinya berhasil berdering, suara Kotori datang dari handphone beberapa saat kemudian. |
||
− | Saat Tama-chan-sensei meninggalkan kelas setelah pagi wali kelas, Shidou segera mengambil handphone dari sakunya dan menelpon Kotori. |
||
+ | “Hallo—hallo, Onii-chan?” |
||
− | Beberapa saat kemudian, suara yang menunjukkan bahwa sambungan berhasil terdengar, suara Kotori keluar dari handphone saat kemudian. |
||
+ | Sebuah suara yang santai yang sepenuhnya berbeda dengan nada sarkatis itu sebelumnya. Itulah Kotori yang normal, bukan dalam mode komandan. |
||
− | "Halo-halo, Onii-chan?" |
||
+ | “Hei, Kotori.” |
||
− | Suara santai yang benar-benar berbeda dari yang nada sarkastis sebelumnya. Itu adalah Kotori normal, tidak dalam modus komandan. |
||
+ | “Benarkah saat ini—mengapa kau menelpon pada waktu semacam ini? Jika teleponnya sudah berdering sepuluh detik yang lalu, kemungkinan akan disita guru tahu—” |
||
− | "Hei, Kotori." |
||
+ | “Kau seharusnya mengesetnya dengan baik menjadi mode diam pertama kali.” |
||
− | "Benarkah sekarang-kenapa kau menelepon pada saat seperti itu? Jika telepon berdering sepuluh detik sebelumnya, itu akan disita oleh guru Anda tahu-" |
||
+ | “Aku pikir aku lupa melakukannya hari ini—” |
||
− | "Kau seharusnya mengatur ke mode diam dulu." |
||
+ | Kotori mengatakannya dengan tidak senang. |
||
− | "Aku sepertinya lupa untuk melakukan itu hari-ini" |
||
+ | “Lalu, apa ada masalah?” |
||
− | Kotori dengan sedih berkata. |
||
+ | “Ss, ah, itu benar. Sebenarnya….” |
||
− | "Yah,ada sesuatu yang terjadi?" |
||
+ | Saat Shidou melanjutkan bicaranya, dia melirik ke hadapan Kurumi. |
||
− | "Ss, ah, itu benar. Kenyataannya adalah ......" |
||
+ | Meskipun dia mengatakan sesuatu yang mengejutkan seperti “Saya adalah seorang Spirit” ketika perkenalannya, Kurumi saat ini dipersoalkan seperti situasi di mana dia dikelilingi oleh lautan orang-orang dan pertanyaan-pertanyaan. Itu tidak seperti murid-murid dari Kelas Empat, atas perintah untuk menyembunyikannya pada rumor gadis pindahan yang cantik, bahkan murid-murid dari kelas yang lainnya telah dikumpulkan. Itu seperti hari pertama datangnya Tohka. |
||
− | Sebagai Shidou terus berbicara, ia melirik ke arah Kurumi. |
||
+ | Pada titik ini, dia secara tidak sengaja membuat kontak mata dengan Kurumi. Kurumi berhadapan dengan arahnya dan sedikit tersenyum, seketika Shidou memerah dan menahan nafasnya. |
||
− | Meskipun ia mengatakan sesuatu yang mengejutkan seperti "Saya Roh" dalam perkenalan, Kurumi itu saat ini mengalami situasi di mana ia dikelilingi oleh lautan manusia dan pertanyaan. Itu bukan hanya siswa dari Kelas Empat, untuk menyelinap mengintip di dikabarkan mentransfer gadis cantik, bahkan siswa dari kelas lain telah berkumpul. Itu hanya seperti hari pertama Tohka tiba. |
||
+ | “Onii-chan?” |
||
− | Pada titik ini, ia sengaja membuat kontak mata dengan Kurumi. Kurumi menghadapi arahnya dan sedikit tersenyum, Shidou langsung tersipu dan menahan napas. |
||
+ | “Aa, aaah…..Hari ini kelasku memiliki, seorang murid pindahan……..tapi orang itu, bilang.” |
||
− | "Onii-chan?" |
||
+ | “Apa?” |
||
− | "Aa, aaah ...... Hari ini saya punya kelas, murid pindahan ...... tapi orang itu, kata." |
||
+ | “Saya adalah….Spirit.” |
||
− | "Apa Yg?" |
||
+ | “…………” |
||
− | "Saya ...... Roh." |
||
+ | Ketika Shidou selesai berbicara, Kotori tidak menjawab apapun. |
||
− | "............" |
||
+ | Merespon dengan itu adalah suara dari pakaian yang berdesir. Itu seperti, suara pita yang diganti di rambutnya. |
||
− | Ketika Shidou selesai berbicara, Kotori tidak menjawab. |
||
+ | “——Katakan padaku detilnya.” |
||
− | Menanggapi itu adalah suara gemerisik pakaian. Itu hanya seperti, suara mengubah pita rambutnya. |
||
+ | Kotori melanjutkan bicaranya dengan sebuah nada yang berbeda dari yang sekarang. |
||
− | "--Tell Saya rincian." |
||
+ | “Meskipun kau menginginkan aku mengatakan detilnya……..Itu seperti bagaimana aku bilang kepadamu. Ketika murid pindahan melakukan perkenalannya, dia bilang ‘Saya adalah Spirit……Meskipun di sana tidak ada dasarnya, tapi itu terasa seperti dia mengatakannya kepadaku.” |
||
− | Kotori terus berbicara dengan nada yang berbeda dari sekarang. |
||
+ | “Apa itu hanya imajinasimu?” |
||
− | "Bahkan jika Anda ingin saya untuk memberitahu Anda secara rinci ...... Ini seperti bagaimana saya katakan. Ketika murid pindahan membuat pengantar, dia berkata" Saya Roh '...... Meskipun ada ada dasar untuk itu, tapi rasanya seolah-olah dia mengatakan kepada saya. " |
||
+ | “…….” |
||
− | "Bukankah itu hanya imajinasi Anda?" |
||
+ | “Yah, lupakanlah. Seseorang yang tahu semacam terminologi seperti Spirit itu sudah sangat tidak normal. Aku akan lebih menginvestigasinya.” |
||
− | "......" |
||
+ | “Oh…Mohon lakukanlah.” |
||
− | "Yah, lupakan saja. Seseorang yang tahu istilah-istilah seperti seperti Spirits sudah sangat normal. Aku akan menyelidiki lebih." |
||
+ | Bersamaan dengan Shidou mengakhiri panggilan teleponnya , bel yang menandakan mulainya pelajaran pertama berdering. |
||
− | "Oh ...... Silakan." |
||
+ | ===Bagian 2=== |
||
− | Sama seperti Shidou mengakhiri panggilan telepon, bel menunjukkan awal pelajaran pertama berbunyi. |
||
+ | Di sebuah sudut Markas Tenguu. Di dalam ruangan observasi yang mengumpulkan data pada panjang gelombang Spirit seluruhnya di kota-kota wilayah selatan Kanto. |
||
+ | “…..Tidak mungkin.” |
||
− | ◇ |
||
+ | Ketua team AST Kusakabe Ryoko, mengerutkan dahinya sebagaimana dia mengeluarkan sebuah erangan. |
||
+ | “Apa ada kesalahan? Ini.” |
||
− | Pada sudut Tenguu Base. Di dalam ruang observasi yang mengumpulkan data tentang panjang gelombang Spirit seluruh kota-kota wilayah selatan Kanto. |
||
+ | Orang itu yang saat ini mengoperasikan menara kontrol pusat——Ashimura Sersan Kelas Satu memutar wajahnya padanya, menggoyangkan wajahnya yang berkeringat pada saat bersamaan. |
||
− | "...... Tak Mungkin." |
||
+ | “Aku sungguh minta maaf. Tapi ketepatan dari mesin pengobservasi, meskipun di dalam negara ini, ini juga dianggap sebagai yang terbaik.” |
||
− | Pemimpin tim AST Kusakabe Ryoko, mengerutkan kening saat ia mengerang. |
||
+ | “…..Jika memang begitu.” |
||
− | "Apakah ada kesalahan? Ini." |
||
+ | Mengecek lagi angka-angka yang ditampilkan di layar, setelah merasa yakin bahwa tidak ada kesalahan, dengan paksanya mengeluarkan desahannya seolah-olah dia mencoba membuang rasa frustasinya. |
||
− | Orang saat ini beroperasi pusat kontrol tower-- Sersan First Class Ashimura berbalik menghadap dia, gemetar wajah berkeringat pada waktu yang sama. |
||
+ | Yang ditampilkan oleh layar adalah hasil yang menurut angka dari seorangmanusia tertentu. |
||
− | "Saya sangat menyesal. Tapi ketepatan mesin pengamatan, bahkan jika di dalam negeri itu juga dianggap sebagai yang terbaik." |
||
+ | Tidak, menggunakan kata manusia akan terasa bohong. |
||
− | "...... Apakah begitu." |
||
+ | Lagi pula, angka-angka itu, menyindir pada sebuah bencana yang membunuh dunia ini. |
||
− | Mengecek kembali nomor yang ditampilkan pada layar, setelah memastikan bahwa tidak ada kesalahan, tegas mendesah seolah-olah dia berusaha membuang rasa frustrasinya. |
||
+ | “…..Spirit, dipindahkan ke SMA? Lelucon itu tidak akan pernah menghibur.” |
||
− | Tampil di layar adalah hasil numerik dari manusia tertentu. |
||
+ | Itu benar. Hari ini saat jam 9 di pagi hari, dia menerima pesan dari Origami ke markas. |
||
− | Tidak, menggunakan manusia kata akan berbohong. |
||
+ | Meminta untuk menginvestigasi, karena ada seorang murid pindahan yang memproklamirkan dirinya bahwa dia adalah seorang Spirit di kelasku—— |
||
− | Setelah semua, angka-angka itu, menyindir pada bencana yang membunuh dunia. |
||
+ | Meskipun dia ragu-ragu, dia masih menjalankan scanner pada gadis itu, tetapi—&mdash |
||
− | "...... Roh, mentransfer ke sekolah tinggi? Lelucon itu bahkan tidak lucu." |
||
+ | Ryoko menyeka dahinya. Keringat membasahi lengan bajunya. Di samping AC-nya dinyalakan, kulitnya perlahan-lahan telah menjadi basah. |
||
− | Itu benar. Hari ini at 09:00 di pagi hari, ia menerima pesan dari Origami ke dasar. |
||
+ | Tentu saja ini ada alasannya. Untuk dipindahkan ke SMA, sebuah daftar keluarga dan alamat tempat tinggal adalah suatu keharusan, tapi masih ada dokumen lain yang dibutuhkan juga. |
||
− | Meminta untuk menyelidiki, karena ada seorang pelajar transfer yang menyatakan diri bahwa dia adalah seorang Roh dalam class-- saya |
||
+ | Sebuah makhluk yang mampu menghapuskan sebuah jalan secara keseluruhan hanya dengan satu jari, dia masih bisa kabur dari lapangan observasi ini, dan menguasai pengetahuan tentang cara hidup bermasyarakat bekerja dan tahu cara menggunakannya dengan efektif. Mustahil tidak merasa ngeri bila memikirkannya. |
||
− | Meskipun ia ragu, ia masih berlari scanner pada gadis itu, tapi-- |
||
+ | “Ketua? Apa yang kau lakukan?” |
||
− | Ryoko mengusap dahinya. Keringat teredam lengan bajunya. Meskipun AC dihidupkan, kulitnya menjadi sedikit lembab. |
||
+ | Pada titik ini, sebuah sambutan yang aneh dinyatakan di belakangnya. |
||
− | Hal ini tentu saja memiliki alasan. Untuk mentransfer ke sekolah tinggi, register keluarga dan alamat tempat tinggal adalah suatu keharusan, tetapi ada dokumen lain yang diperlukan untuk proses juga. |
||
+ | Hanya seorang anggota yang akan menggunakan kata-kata semacam ini. Memutar kepalanya, Mana berdiri di sana seperti yang diharapkan. |
||
− | Makhluk berbahaya mampu membasmi seluruh jalan hanya dengan jari; namun ia berhasil melarikan diri bidang ini pengamatan, dan memiliki pengetahuan tentang bagaimana masyarakat manusia bekerja dan mengetahui bagaimana menggunakannya secara efektif. Itu tidak mungkin untuk tidak bergidik memikirkan itu. |
||
+ | “…….Nn?” |
||
− | "Pemimpin? Apa yang kamu lakukan?" |
||
+ | Mana menampilkan sebuah ekspresi yang serius, mengerutkan alisnya dalam ketidak senangan. |
||
− | Pada titik ini, ucapan aneh dinyatakan belakangnya. |
||
+ | “——Dia….akhirnya muncul juga huh, <Nightmare>.” |
||
− | Hanya satu anggota akan menggunakan jenis kata-kata. Memutar kepalanya, Mana adalah berdiri di sana seperti yang diharapkan. |
||
+ | “<Nightmare>?” |
||
− | "...... Nn?" |
||
+ | Ryoko bertanya dalam keterkejutan. Mana dengan paksa mengeluarkan desahan kecil dengan alisnya yang keduanya terkunci. |
||
− | Mana menunjukkan ekspresi serius, mengerutkan alisnya dalam ketidaksenangan. |
||
+ | “Codename <Nightmare>. —— Salah satu yang kuburu, Spirit yang paling brutal.” |
||
− | "--This Adalah ...... akhirnya muncul ya, <Mimpi>." |
||
+ | “Spirit paling….brutal?” |
||
− | "<Mimpi buruk>?" |
||
+ | Ryoko menggigil sebagaimana dia mengulangi kata yang serius itu, “Nn”, Mana menganggukkan kepalanya. |
||
− | Ryoko bertanya heran. Mana paksa mendesah dengan alisnya terkunci bersama. |
||
+ | “Spirit yang menyebabkan kematian sedikitnya sepuluh ribu saat ini. Jika kita menanggap para korban itu yang belum diidentifikasi menjaadi akun, angka-angka seharusnya menjadi beberapa kali lebih besar.” |
||
− | "Codename <Mimpi buruk>. --The Yang saya berburu, Roh yang paling brutal." |
||
+ | “Se, sepuluh ribu…….!? Ti, tidak mungkin, mengapa di sana tidak ada panggilan evakuasi? Dan juga, sebuah spacequake yang skalanya——” |
||
− | "Kebanyakan brutal ...... Roh?" |
||
+ | “Kau salah.” |
||
− | Ryoko menggigil saat ia mengulangi bahwa kalimat serius, "Nn", Mana mengangguk kepalanya. |
||
+ | Seolah-olah mencoba menginterupsi Ryoko, suara Mana keluar dengan nada sedih. |
||
− | "Roh yang menyebabkan kematian sedikitnya sepuluh ribu saat ini. Jika kita mengambil para korban yang belum teridentifikasi ke rekening, nomor harus beberapa kali lebih besar." |
||
+ | “Spacequake yang <Nightmare> sebabkan sebenarnya hanya yang Spirit yang biasa. Meskipun kita tidak bisa bilang bahwa tidak ada korban, jumlanya tidak akan mencapai ratusan.” |
||
− | "Sepuluh, sepuluh ribu ......!? Un, dipercaya, mengapa tidak ada panggilan evakuasi? Dan juga, sebuah spacequake dari scale-- bahwa" |
||
+ | “L, lalu mengapa….” |
||
− | "Kau salah." |
||
+ | “Alasannya sangat simpel.——langsung, membunuh dengan tangannya sendiri. Sepuluh ribu manusia itu.” |
||
− | Seolah mencoba untuk mengganggu Ryoko, Mana menyuarakan melancholically. |
||
+ | “………….” |
||
− | "The spacequake yang <Mimpi buruk> menyebabkan hanyalah bahwa dari Spirits biasa. Meskipun kita tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada korban, angka tidak mencapai seratus." |
||
+ | Ryoko menahan nafasnya. |
||
− | "Th, lalu mengapa ......" |
||
+ | <Princess> dan <Hermit> yang sudah muncul di Kota Tenguu dahulu, meskipun merekalah yang menyebabkan spacequake yang hebat, mereka tidak aktif menyerang manusia. |
||
− | "Alasannya sangat sederhana. --directly, Membunuh dengan tangannya sendiri. Mereka sepuluh ribu manusia." |
||
+ | Namun, jika seekor monster mampu menghancurkan bumi, pasti akan mulai membunuh orang-orang dengan kekuatannya sendiri. |
||
− | "..................." |
||
+ | Betapa mengerikannya itu. Sebagai seorang anggota AST, adegan semacam itu digambarkan dengan mudahnya. |
||
− | Ryoko menahan napas. |
||
+ | “——Lalu, apa persiapan yang harus kita buat?” |
||
− | The <Putri> dan <Hermit> yang muncul di Tenguu Kota di masa lalu, meskipun mereka tidak menyebabkan spacequakes parah, mereka tidak aktif menyerang manusia. |
||
+ | “Eh?” |
||
− | Namun, jika rakasa mampu menyayat bumi, yang mulai membunuh orang dengan kemauan sendiri. |
||
+ | Mana ditanyai ketika dia meregang pelan-pelan, Ryoko bertanya dengan kering. |
||
− | Bagaimana mengerikan yang akan. Sebagai anggota AST, adegan seperti itu mudah digambarkan. |
||
+ | “Jika seorang Spirit muncul. Maka tidak ada hal yang harus dipertimbangkan selain membunuhnya.” |
||
− | "--Then, Persiapan apa yang harus kita buat?" |
||
+ | “Itu benar…….Tapi, tidak-kah kita butuh mengevakuasi para penduduk? Lagi pula situasi ini adalah——” |
||
− | "Eh?" |
||
+ | “Tidak ada yang harus dikhawatirkan. Mohon tinggalkan saja kepadaku. ——Berhadapan dengan [itu], itulah hal terbaik yang kubisa.” |
||
− | Mana bertanya sambil ringan membentang, Ryoko datar dipertanyakan. |
||
+ | “Aa, tunggu, tahan dulu!” |
||
− | "Jika Roh muncul. Tidak ada hal lain yang perlu dipertimbangkan selain membunuh itu." |
||
+ | Ryoko memegang lengan Mana saat dia mencoba pergi secepatnya. |
||
− | "Itu benar ...... Tapi, kita tidak perlu mengevakuasi warga? Setelah semua situasi ini is--" |
||
+ | “? Apa ada masalah. Bukankah lebih baik berhadapan dengannya secepatnya?” |
||
− | "Tidak perlu khawatir. Silakan tinggalkan kepada saya .-- Berurusan dengan [yang], adalah apa yang saya terbaik." |
||
+ | “….Akan kubilang ini pertama-tama, pemimpin tim di sini adalah aku. Kau tidak diizinkan bertindak seorang diri.” |
||
− | "Aa, tunggu, tunggu!" |
||
+ | “……….” |
||
− | Ryoko meraih lengan Mana saat ia berusaha untuk segera pergi. |
||
+ | Mana termenung untuk beberapa saat meskipun dia memikirkan sesuatu, kemudian dengan entengnya mengangkat tangannya. |
||
− | "? Apakah ada masalah. Bukankah lebih baik untuk menghadapinya sebelumnya?" |
||
+ | “Dimengerti. Aku akan mengikuti perintahmu.” |
||
− | "...... Aku akan mengatakan ini pertama, pemimpin tim di sini adalah saya. Anda tidak mengambil tindakan sendiri." |
||
+ | Namun, dia kemudian memberikan Ryoko sebuah pandangan meskipun dia sedang memikirkan sesuatu. |
||
− | "............" |
||
+ | “Tapi, tolong janganlah lupa. Aku ditugaskan di sini oleh [Assosiasi], mempunyai izin dari Jendral untuk mengambil tindakan yang independen.” |
||
− | Mana merenungkan untuk sementara seolah-olah dia sedang mempertimbangkan sesuatu, maka sedikit mengangkat tangannya. |
||
+ | “……Aku paham.” |
||
− | "Mengerti. Aku akan mengikuti perintah Anda." |
||
+ | Ryoko membelitkan wajahnya dalam rasa bosan, melepaskan lengan Mana. |
||
− | Namun, ia kemudian memberi Ryoko melihat seolah-olah dia menilai sesuatu. |
||
+ | ===Bagian 3=== |
||
− | "Tapi, jangan lupa. Saya diposting di sini oleh [Association], memiliki izin dari Jenderal mengambil tindakan independen." |
||
+ | Jarum jam berputar tiga kali, tergantung di atas papan tulis. |
||
+ | Dalam arah pandangan Shidou, pelajaran homeroom sebelum pulang telah dimulai. Beriringan dengan bel dan memasuki ruang kelas adalah Tama-chan-sensei, yang membuka buku absensi dan mulai menyampaikan beberapa informasi. |
||
− | "............ Aku mengerti." |
||
+ | Pemandangan yang normal dan tidak menarik. Namun, saat ini, Shidou tersiksa oleh kepanikan yang aneh. |
||
− | Ryoko memutar wajahnya dalam kebosanan, melepaskan tangan Mana. |
||
+ | Memberikan alasan mengapa…… |
||
+ | “…….” |
||
− | ◇ |
||
+ | Kurumi mengambil kesempatan saat guru sedang tidak fokus untuk menoleh ke arah Shidou, membuat kontak mata dan melambaikan tangannya dengan pelan. |
||
+ | “Itu, um.” |
||
− | Tangan jam yang tergantung di atas papan tulis, sudah pergi putaran tiga kali. |
||
+ | Merasakan tidak sopan untuk tak membalasnya, Shidou memberikan senyuman pahit dan melambaikan kembali. |
||
− | Sejalan Shidou yang terlihat, pelajaran wali kelas sebelum pulang telah dimulai. Mendampingi bel dan masuk kelas adalah Tama-chan-sensei, yang membuka buku hadir dan mulai menyampaikan informasi. |
||
+ | “”…….”” |
||
− | Sebuah normal dan tanpa kegirangan adegan. Namun, saat ini, Shidou sedang disiksa oleh kepanikan luar biasa. |
||
+ | Sepertinya Tohka dan Origami yang duduk di samping Shidou, tidak membuat candaan apapun, menggunakan tatapan yang tajam yang cukup untuk menyebabkan dermatitis<ref> penyakit kulit</ref> untuk menatap Shidou. |
||
− | Untuk memberikan alasan mengapa ...... |
||
+ | “…….A, apa yang harus kulakukan?” |
||
− | "............" |
||
+ | Ketika Shidou mengeluh dalam keputus asaan. Tama-chan-sensei menutup buklet kehadirannya. |
||
− | Kurumi mengambil kesempatan ketika guru tidak terfokus untuk mengubah arah Shidou, membuat kontak mata dan ringan melambaikan tangannya. |
||
+ | “Sekian untuk homeroom hari ini. ——Ah, satu hal lagi, baru-baru ini di daerah ini, nampaknya terjadi kasus orang hilang. Semuanya, tolonglah apabila kalian berjalan, kalian harus bersama-sama dalam kelompok. Ingatlah untuk pulang ke rumah sebelum gelap, oke?” |
||
− | "Itu, um." |
||
+ | “………….Nn?” |
||
− | Merasa bahwa tidak sopan untuk tidak merespon, Shidou tersenyum pahit dan melambai kembali. |
||
+ | Merespon pada kata-kata Tama-chan-sensei yang nampaknya ditunjukkan kepada siswa-siswi, alis matanya terangkat sedikit. |
||
− | "" ............ "" |
||
+ | Ketika masalahnya dijelaskan, berita dipagi hari nampaknya juga telah melaporkan kasus serupa. Saat nama Kota Tenguu muncul, perhatiannya tertarik. |
||
− | Sebagai Tohka tersebut dan Origami yang duduk di samping Shidou, tidak membuat lelucon, menggunakan tatapan cukup tajam untuk menyebabkan dermatitis menatap Shidou. |
||
+ | Tidak apa-apa jika itu Shidou, tapi untuk masalah Kotori itu bisa menjadi kekhawatiran. |
||
− | "...... Ap, apa yang harus saya lakukan?" |
||
+ | …….Yah, jika itu adalah imouto-sama, suatu angka yang harus dicemaskan mungkin akan menjadi besar. |
||
− | Seperti Shidou mendesah putus asa, Tama-chan-sensei menutup buku absensi. |
||
+ | Seperti yang Shidou pikirkan tentang masalah itu, panggilan untuk bersiap pada satu perhatian telah disampaikan. Shidou berangkat dari kursinya dan membungkuk. Terlepas dari suara berisik yang dibuat oleh meja-meja dan kursi-kursi ketika mereka berangkat, percakapan antara murid-murid juga bisa didengar. |
||
− | "Itu semua untuk wali kelas hari ini. --Ah, Satu hal lagi, baru-baru ini di kabupaten ini, tampaknya ada kasus penghilangan terjadi. Setiap orang, silakan coba untuk bergerak dalam kelompok. Ingat untuk kembali ke rumah sebelum gelap, oke?" |
||
+ | Setelah pulang sekolah. Tetapi ——Shidou masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukannya. |
||
− | "............ Nn?" |
||
+ | Shidou mengambi miniatur earphone dari sakunya, memakaikannya ke telinga kanan. |
||
− | Menanggapi kata Tama-chan-sensei yang tampaknya bertujuan anak, Shidou sedikit mengangkat alisnya. |
||
+ | Dengan sangat cepat, suara yang menarik menggetarkan gendang telinganya. |
||
− | Sekarang itu disebutkan, berita pagi tampaknya memiliki kasus serupa juga dilaporkan. Seperti nama Tenguu Kota datang, perhatiannya tertangkap. |
||
+ | “——Sudah waktunya. Apa kau siap, Shidou?” |
||
− | Itu baik-baik saja jika itu Shidou, tapi bisa mengkhawatirkan untuk kasus Kotori. |
||
+ | Sebuah suara yang muda, memenuhi tekanan dalam jumlah besar. Itsuka Kotori, adik Shidou, mode komandan. |
||
− | ...... Nah, jika itu yang imouto-sama, jumlah hal yang perlu dikhawatirkan mungkin akan lebih besar. |
||
+ | Meskipun tidak bisa dikonfirmasikan dari sini, tapi orang-orang hebat di kapal <Fraxinus>, harus bersiap sepenuhnya untuk menaklukkan Spirit. |
||
− | Sama seperti Shidou berpikir tentang itu, panggilan untuk berdiri di perhatian diucapkan. Shidou bangkit dari tempat duduknya dan membungkuk. Selain suara derap dibuat oleh meja dan kursi ketika mereka berdiri, chatting antar mahasiswa juga dapat didengar. |
||
+ | “Aku tidak percaya, dia adalah Spirit sungguhan. ——Untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepadamu, Aku pikir itu hanyalah khayalanmu Shidou.” |
||
− | Itu setelah sekolah. Tapi --Shidou masih memiliki hal-hal yang harus dilakukan. |
||
+ | “……Hey.” |
||
− | Shidou mengeluarkan earphone miniatur dari sakunya, melengkapi itu ke telinga kanannya. |
||
+ | Merespon ejekan Kotori, Shidou menyipitkan matanya. |
||
− | Segera, suara antusias bergetar gendang telinganya. |
||
+ | Tapi tadi itu bukanlah tanpa alasan. Mengatakan hal yang sebenarnya, Shido sendiri ragu-ragu. Spirit yang dipindahkan ke sekolah sebagai murid pindahan dan lain-lain. |
||
− | "Waktu --Itu itu. Apakah Anda siap, Shidou?" |
||
+ | Hasil observasi Kotori terhadap Kurumi, dikirimkan ke handphone Shidou pada saat waktu makan siang. |
||
− | Suara muda, memiliki sejumlah besar tekanan. Adik Shidou itu, modus komandan Itsuka Kotori. |
||
+ | Kesimpulannya——Kurumi adalah, Spirit sungguhan. |
||
− | Meskipun tidak dapat dikonfirmasi dari sini, tapi elit di jembatan dari <Fraxinus>, harus sepenuhnya siap untuk menaklukkan Roh. |
||
+ | “——Hei, ini bisa dipertimbangkan sebagai sesuatu yang bagus. Party<ref>Bisa disebut kelompok(pernah bermain game online sejenis MMORPG contoh Dragon Nest)</ref> yang lainnya telah mengirimkan sebuah undangan. Jika alaramnya tidak terdengar, AST tidak akan tahu seperti biasanya; bukankah itu hasil yang kita harapkan? Saat ini, tolong fokuslah pada peningkatkan perasaan party terhadap dirimu dan biarkan dia jatuh cinta.” |
||
− | "Saya tidak percaya, itu benar-benar adalah Roh. -to Sejujurnya, saya pikir itu hanya delusi Shidou itu." |
||
+ | “…….Nn. Aku pikir…….kau benar.” |
||
− | "...... Hei." |
||
+ | Ucap Shidou dengan setengah hati. |
||
− | Menanggapi lelucon Kotori, Shidou miring matanya. |
||
+ | Seperti yang Kotori katakan. Namun, motif Kurumi masih tidak jelas hingga saat ini, hati Shidou terasa bersalah. |
||
− | Tapi itu bukan tanpa alasan. Sejujurnya, Shidou sendiri diragukan. Spirits mentransfer ke sekolah sebagai murid pindahan dan apa yang tidak. |
||
+ | “Ada apa denganmu, itu seperti ucapan seorang pengecut. Pergi BERCIUMAN dengan Spirit yang lainnya, kau merasa bersalah?” |
||
− | Hasil pengamatan Kotori dari Kurumi, dikirim ke handphone Shidou di saat makan siang. |
||
+ | “……..Bu, bukan itu……Tapi, tidak, ini tidak seperti aku yang sedang bersalah di sini…..” |
||
− | Dalam kesimpulan - Kurumi adalah, Roh yang nyata. |
||
+ | “Itu bagus. Sayangnya, nampaknya kita tidak punya waktu untuk berbicara lagi?” |
||
− | "--Hey, Dapat dianggap sebagai hal yang baik Pihak lain telah mengirimkan undangan Jika alarm tidak terdengar off, AST tidak bisa usil juga;.. Bukankah itu hasil yang kita ve harapkan? Sekarang, silakan fokus pada meningkatkan perasaan pihak lain terhadap Anda dan biarkan dia jatuh cinta. " |
||
+ | “Eh?” |
||
− | "...... Nn. Saya kira ...... kau benar." |
||
+ | Saat Shidou mengeluarkan balasan yang bodoh, bahunya ditepuk beberapa kali oleh seseorang. |
||
− | Shidou setengah hati mengatakan. |
||
+ | “Shidou-san, Shidou-san.” |
||
− | Itu hanya sebagai Kotori mengatakan. Namun, motif Kurumi adalah masih belum jelas saat ini, jantung Shidou terasa rumit. |
||
+ | “Uuooh…..!?” |
||
− | "Ada apa denganmu, bahwa jenis respon pengecut. Pergi ke kiss dengan Roh lain, Anda merasa konflik?" |
||
+ | Karena terlalu tiba-tiba, Shidou merasa panik. |
||
− | "............ Th, bukan itu ...... Tapi, tidak, tidak seperti aku tidak dalam konflik di sini ......" |
||
+ | “Maaf, apa aku menakutimu?” |
||
− | "Baik itu. Sayangnya, sepertinya kita tidak memiliki cukup waktu untuk chatting lagi?" |
||
+ | Kurumi ——gadis yang berdiri di sana mengatakannya dengan pandangan menyesal. |
||
− | "Eh?" |
||
+ | “To, Tokisaki…..” |
||
− | Sebagai Shidou mengeluarkan respon bodoh, bahunya menusuk beberapa kali oleh seseorang. |
||
+ | “Ufufu, tidak apa-apa, panggil saja aku Kurumi” |
||
− | "Shidou-san, Shidou-san." |
||
+ | “Aa, aaah…. Lalu, Kurumi.” |
||
− | "Uuooh ......!?" |
||
+ | Setelah Shidou mengatakannya,Kurumi melanjutkannya dengan wajah yang tersenyum. |
||
− | Karena terlalu mendadak, Shidou mendapat ketakutan. |
||
+ | “Bisakah kamu mengajakku berkeliling sekolah? Aku akan selalu di dalam pengawasanmu.” |
||
− | "Maaf, aku takut?" |
||
+ | “Oo, ooh.” |
||
− | Gadis berdiri di sana - Kurumi mengatakan dengan tampilan menyesal. |
||
+ | Shidou terlihat seolah-olah dia berusaha untuk menurunkan kecepatan detak jantungnya, meletakkan tangan di dadanya saat dia menggangguk. |
||
− | "Untuk, Tokisaki ......" |
||
+ | ……….Sebuah penampilan yang menakjubkan seperti buatan tangan manusia. Sikap yang memancarkan keanggunan. Gerakan-gerakan yang elegan. Melewati lima indra Shidou, menekan kuat-kuat kehadirannya. |
||
− | "Ufufu, tidak apa-apa untuk memanggil saya Kurumi." |
||
+ | Hampir saja seolah-olah bola mata dan otaknya menolak semua ketidak-sucian yang lain dari Kurumi, menempatkannya keluar pernyataannya. |
||
− | "Aa, aaah ...... Lalu, Kurumi." |
||
+ | “Ahem!” |
||
− | Setelah Shidou mengatakan, Kurumi terus sambil tersenyum gembira. |
||
+ | “……!” |
||
− | "Bisakah Anda membawa saya sekitar sekolah? Aku akan dalam perawatan Anda." |
||
+ | Akal sehatnya kembali oleh batuk yang palsu itu. Berbalik menuju suara itu, Tohka melotot dalam pandangannya sambil melipat tangannya. |
||
− | "Oo, ooh." |
||
+ | “Ya, yang barusa ……” |
||
− | Shidou tampak seolah-olah ia mencoba untuk menekan nya dipercepat detak jantung, menempatkan tangannya di dadanya saat ia mengangguk. |
||
+ | Terlihat sepertinya dia tertangkap basah. Shidou membuat suara yang mencoba untuk menjelaskannya. |
||
− | ............ Sebuah penampilan cantik seperti itu buatan manusia. Sikap yang memancarkan kasih karunia. Gerakan elegan. Melalui Shidou lima indera, sangat menekankan keberadaannya. |
||
+ | “Baiklah! Ayo cepat pergi. Fufu, aku sungguh senang.” |
||
− | Itu hampir seolah-olah bola mata dan otak menolak semua kotoran lain selain Kurumi, menempatkan mereka di luar pengakuan nya. |
||
+ | Namun, sebelum dia memiliki waktu untuk menyelesaikannya, Kurumi mulai berjalan ke depan koridor dengan langkah kaki yang ringan. |
||
− | "Ahem!" |
||
+ | “Aa…..he, hey!” |
||
− | "......!" |
||
+ | “Uufufu, sebaiknya cepatlah Shidou-san.” |
||
− | Shidou dibawa ke indranya dengan itu batuk palsu. Beralih ke suara, Tohka melotot ke arahnya sambil melipat tangannya. |
||
+ | “——Shidou, saat ini Kurumi adalah prioritas utama kita. Cepatlah dan hampirilah dia. Status mental Tohka, masih belum mencapai titik kritis. Belilah sebuah roti kismis dengan kacang kuning untuknya ketika kau kembali ke rumah, itu harus disediakan.” |
||
− | "Ab, tentang itu ......" |
||
+ | Pada saat ini, suara Kotori terdengar dari telinga kanannya. |
||
− | Sepertinya dia tahu. Shidou membuat suara mencoba menjelaskan. |
||
+ | Melihat ke arah kanannya, Tohka yang tidak senang memasuki arah pandangannya…..Tapi dia tidak punya pilihan yang lain. Shidou meninggalkan kata “Maaf!”, kemudian mengejar Kurumi setelah dia keluar dari koridor. |
||
− | "Kalau begitu! Ayo cepat dan pergi. Fufu, saya sangat senang." |
||
+ | “Baiklah, mula-mula, mulai dari mana yang harus kita lihat?” |
||
− | Namun, sebelum ia sempat menyelesaikan, Kurumi mulai berjalan menuju koridor dengan langkah ringan. |
||
+ | Kurumi, yang menunggu tidak jauh sekali dari ruang kelas, menundukkan kepalanya dan bertanya. |
||
− | "Aa ...... dia, hey!" |
||
+ | “Aa, aaah…..itu benar.” |
||
− | "Uufufu, Shidou-san harus buru-buru juga." |
||
+ | Pada saat bersamaan, Shidou kehilangan suara Kotori, suara Kotori berbunyi di dalam telinga kanannya. |
||
− | "--Shidou, Sekarang Kurumi adalah prioritas utama kami. Cepatlah dan pergi setelah kondisi mentalnya. Tohka itu, masih belum mencapai titik kritis. Membeli kacang bun kuning untuknya ketika Anda pulang ke rumah harus memperbaikinya." |
||
+ | 1500 meter di atas Tenguu Base. |
||
− | Pada titik ini, suara Kotori terdengar keluar dari telinga kanannya. |
||
+ | Organisasi rahasia kapal udara <Ratatoskr>, <Fraxinus> yang saat ini sedang mengapung. |
||
− | Melihat ke kanan, sebuah Tohka senang memasuki garis keturunannya dari pandangan ...... Tapi dia tidak punya pilihan lain. Shidou meninggalkan sebuah "Maaf!", Mengejar Kurumi ke koridor. |
||
+ | Terwujud secara acak, bentuk kehidupan berbahaya yang menyebabkan kehancuran pada dunia ini, [Spirits]. |
||
− | "Kalau begitu, di mana kita harus mulai mencari?" |
||
+ | Membiarkannya jatuh cinta dan membuatnya tidak punya kekuatan, para anggota staff terbebani dengan tugas yang sulit dan sangat menghibur ini, sekarang saat ini sedang di dalam tengah-tengah pertempuran. |
||
− | Kurumi, yang sedang menunggu tidak jauh dari kelas, menunduk dan bertanya. |
||
+ | Di anjungan kapal yang terletak di pusat <Fraxinus>, tiga puluh anggota staff termasuk Kotori komandan mereka berkumpul sekarang. Setiap orang pergi ke stasiun kerja mereka, mengontrol menara komando dengan gerakan-gerakan yang berpengalaman. |
||
− | "Aa, aaah ...... itu benar." |
||
+ | “Kertertarikan 45.5. Tidak berubah sedikit pun.” |
||
− | Pada saat yang sama, Shidou adalah bingung, suara Kotori berdering di telinga kanannya. |
||
+ | “Status mental, rata-rata hijau. Mental stabil.” |
||
+ | “Gelombang Spirit 150.0. Perbedaan dengan scan sebelumnya yang dapat diterima minimal 3.4.” |
||
− | 15000 meter di atas Tenguu Base. |
||
+ | “——Umu, jadi semuanya baik-baik saja?” |
||
− | Organisasi rahasia <Ratatoskr> airship 's <Fraxinus> saat ini sedang mengambang. |
||
+ | Tanya Kotori, yang bersandar di kursi komandan <Fraxinus> yang terletak di tengah anjungan. |
||
− | Mewujudkan secara acak, lifeforms berbahaya yang menyebabkan kehancuran bagi dunia ini, [Spirits]. |
||
+ | Pita-pita hitam terikat di rambutnya. Seragam militer berwarna maroon di bahunya. Tidak masalah bagaimanapun kau melihatnya, dia mirip seperti gadis cosplayer yang terpengaruh oleh film. |
||
− | Membiarkan dia jatuh cinta dan menjadi berdaya, anggota staf dibebani dengan tugas yang sulit dan sangat lucu ini, saat ini di tengah-tengah pertempuran. |
||
+ | Namun, gadis yang terlihat manis secara keseluruhannya itu keluar dari anjungan kapal, setelah mensurvey subordinat-subordinatnya, menenangkan dirinya dan melihat ke layar. |
||
− | Di jembatan yang terletak di <Fraxinus> center, tiga puluh anggota staf termasuk komandan mereka Kotori dikumpulkan. Semua orang pergi ke workstation mereka, mengendalikan menara perintah dengan gerakan yang berpengalaman. |
||
+ | Di layar raksasa tersebut, terlihatlah Spirit tersebut, gambar Tokisaki Kurumi. |
||
− | "Favorability di 45,5. Tidak ada perubahan sama sekali." |
||
+ | Beragam faktor pada layar, melewati jendela-jendela komputer-komputer subordinat, setelah pengolahan melewati AI, tertandailah waktu sesungguhnya dalam bentuk kata. |
||
− | "Negara Mental, hijau rata-rata. Sebuah negara yang stabil." |
||
+ | Itu benar, itu hanya seperti gambar-gambar dalam galge. |
||
− | "Roh panjang gelombang 150.0. Selisih dari scan sebelumnya pada kisaran yang dapat diterima minimum 3,4." |
||
+ | Pada saat ini, di dalam layar Kurumi menggoyangkan kepalanya, bibirnya yang manis terangkat sedikit. |
||
− | "--Umu, Sehingga semuanya baik-baik saja?" |
||
+ | “Baiklah, ke mana kita harus pergi ?” |
||
− | Tanya Kotori, yang berbaring di <Fraxinus> kursi komandan yang berlokasi di tengah jembatan. |
||
+ | "Aa, aaah......Itu benar." |
||
− | Pita diikat rambutnya yang hitam. Seragam militer di bahunya yang merah marun. Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya, dia mirip seorang gadis cosplaying yang dipengaruhi oleh film. |
||
+ | Diikuti oleh pertanyaan itu, melalui speaker, suara Shidou berbunyi. |
||
− | Namun, mencari gadis cantik yang benar-benar keluar dari tempat di jembatan kapal, setelah survei bawahannya, mereda sendiri dan menatap layar. |
||
+ | Seseorang akan mengerti tanpa diminta. Itu adalah suara yang bermasalah untuk pertanyaan yang tiba-tiba. Kotori mendecih ketika dia menekan komunikatornya, membawa mikroponnya ke mulutnya. |
||
− | Pada bahwa layar raksasa, menunjukkan bahwa Roh, citra Tokisaki Kurumi itu. |
||
+ | "Tahan sebentar Shidou. Biarkan pihak kami melihat situasinya.” |
||
− | Berbagai faktor di layar, melalui jendela komputer bawahan ', setelah pengolahan melalui AI, yang ditunjukkan secara real time di wordform. |
||
+ | Ucap Kotori dengan cepat, sebuah jendela baru muncul di layar utama. |
||
− | Itu benar, itu hanya seperti gambar galge a. |
||
+ | Ini adalah peta mini SMA Raizen dimana Shidou berada saat itu. Beragam-ragam kelas dan fasilitas telah ditandai di atas, lokasi Shidou dan Kurumi telah ditandai dengan titik merah. Diikuti oleh itu, beragam-ragam rute ditunjukkan setelah mengkalkulasi jarak lokasi mereka saat ini dan rute-rute pergerakannya juga. |
||
− | Pada saat ini, Kurumi di layar memiringkan kepalanya, bibirnya lucu nya sedikit terangkat. |
||
+ | Tempat pertama untuk dikunjungi adalah —— |
||
− | "Kalau begitu, di mana kita harus mulai mencari?" |
||
+ | ①Atap sekolah. ②Ruang kesehatan. ③Kafeteria, komisioner. |
||
− | "Aa, aaah ...... Itu benar." |
||
+ | Yang mana yang harus dipilih. |
||
− | Setelah itu, melalui speaker, suara Shidou berdering keluar. |
||
+ | "——Kesempatan besar.” |
||
− | Satu dapat memahami tanpa bertanya. Itu adalah suara yang bermasalah selama pertanyaan tiba-tiba. Kotori mendesah sambil menekan komunikator, membawa mikrofon ke mulutnya. |
||
+ | Sebuah suara, berbunyi dari belakang kursi komandan dimana Kotori duduk. |
||
− | "Shidou, tunggu sejenak. Biarkan pihak kita kita lihat situasi." |
||
+ | Melihat kebelakang, seorang pria muda tinggi berdiri dengan tangan di dagunya. Dia adalah wakil komandan <Fraxinus>, Kannazuki Kyouhei. |
||
− | Begitu Kotori berbicara, jendela baru dibuka di layar utama. |
||
+ | ”Menakjubkan sekali meninggalkan pilihan urutan pergerakan kepada kita. Jika urutannya teratur secara tepat, bisa saja ini dapat membawa hasil yang bagus.” |
||
− | Ini adalah minimap dari Raizen High School di mana Shidou adalah saat ini di. Berbagai kelas dan fasilitas yang ditunjukkan di atas, lokasi Shidou dan Kurumi yang ditandai dengan titik merah. Setelah itu, berbagai rute yang ditampilkan setelah menghitung jarak mereka lokasi dan gerakan-rute saat ini. |
||
+ | “Yah, kau benar——Semuanya, pilih! Lima detik!” |
||
− | Tempat pertama untuk pergi adalah - |
||
+ | Setelah Kotori selesai bicara, layar di tangannya menampilkan hasilnya dengan cepat. |
||
− | Atap ①The. Sakit ②The. ③The kantin, commissionary. |
||
+ | "Umu, jadi atap adalah pilihan yang cukup populer ya?" |
||
− | Yang satu untuk memilih. |
||
+ | “Tentu saja, bisa dibilang atap sekolah adalah kunjungan yang terbaik untuk muda-mudi! Sebuah tempat yang penuh kebebasan dan pemandangan yang indah untuk dilihat! Tidak ada pilihan lain selain ini!” |
||
− | "Kesempatan besar -sebuah." |
||
+ | Tepat ketika Kotori bergumam, di bawah anjungan, <Dimension Breaker> Nakatsugawa berteriak dengan keras. |
||
− | Sebuah suara, terdengar dari balik kursi komandan mana Kotori berada di. |
||
+ | “Tapi....Bicara secara normal, atap biasanya terkunci bukan? Karena itu terlalu berbahaya.” |
||
− | Berbalik, seorang pemuda jangkung berdiri di sana dengan tangan di dagunya. Dia adalah wakil komandan <Fraxinus>, Kannazuki Kyouhei. |
||
+ | Namun, disebelahnya, <On Probation>Minowa, memakai tangannya menopang dagunya saat dia berbicara. |
||
− | "Ini luar biasa untuk meninggalkan keputusan urutan gerakan kami. Jika urutan diatur dengan benar, itu bisa sangat baik membawa hasil berdampak." |
||
+ | "Eh......Be, benarkah?" |
||
− | "Yah, kau benar - Setiap orang, pilih Lima detik!" |
||
+ | Dengan hal tersebut, Nakatsugawa dengan cepat memprotes. Namun, Kotori mengeluarkan sebuah deheman sebelum berbicara. |
||
+ | “Tidak apa-apa. Saat ini sekolah sudah ada banyak penolong yang masuk, masih mungkin untuk membukanya dengan kunci sebelum Shidou dan Kurumi tiba.” |
||
− | Setelah Kotori selesai, monitor di tangannya cepat ditampilkan hasilnya. |
||
+ | “I, itu benar! Jadi atap masih yang terbaik—&mdash” |
||
− | "Umu, atap adalah pilihan yang paling populer ya?" |
||
+ | “Tunggu sebentar!” |
||
− | "Tentu saja, atap bisa dikatakan tempat nongkrong terbaik sekolah untuk anak muda! Sebuah tempat yang penuh kebebasan dan pemandangan yang sangat baik untuk boot! Tidak ada pilihan lain selain ini!" |
||
+ | Pada saat ini, <Terlalu Cepat Loyo> Kawagoe terlihat dari kanan. |
||
− | Sama seperti Kotori bergumam, di bawah jembatan, <Dimension Breaker> Nakatsugawa keras berteriak. |
||
+ | “Bagaimana bisa kau meninggalkan ruang kesehatan? Tempat tidur ditempatkan dengan sesuai, dan gorden untuk menghalangi pandangan orang-orang. Bukankah satu dari beberapa tempat yang membuat seseorang bergairah di sekolah? |
||
− | "Tapi ...... Biasanya berbicara, atap biasanya dikunci kan? Karena itu terlalu berbahaya." |
||
+ | “A,ada apa denganmu! Apa kau menjadi terlalu mesum! Atap adalah tempat yang bagus....!” |
||
− | Namun, di sampingnya, <Pada Percobaan> Minowa, digunakan tangannya untuk mendukung dagunya saat ia berbicara. |
||
+ | "Humph......menapa kau tidak membersihkan mimisanmu sebelum kau mulai memprotes, eh Nakatsugawa-kun?" |
||
− | "Eh ...... Apakah, begitu?" |
||
+ | "Ha......!" |
||
+ | "Jika begitu?" |
||
− | Dengan itu, Nakatsugawa sedikit protes. Namun, Kotori mengeluarkan batuk sebelum berbicara. |
||
+ | Mendengarkan pertempuran verbal antara faksi atap dan faksi ruang kesehatan, Kotori melihat ke arah gambar dengan tangannya sekali lagi. |
||
− | "Tidak ada masalah. Sekolah saat ini memiliki banyak pembantu menyusup dalam, mungkin untuk membukanya menggunakan kunci sebelum Shidou dan Kurumi tiba." |
||
+ | “Berbicara mengenai pilihan, siapa yang memilih ③?” |
||
− | "Th, itu benar! Jadi atap masih best--" |
||
+ | Saat Kotori bertanya, dengan cepat sebuah tangan terangkat. |
||
− | "Tunggu di sana!" |
||
+ | "......Itu saya." |
||
− | Pada titik ini, <Lelah Terlalu Dini> Kawagoe menoleh dari kanan. |
||
+ | Seorang wanita yang ngantuk berat, membuka matanya yang memiliki lingkaran gelap yang tebal, memutar pandangannya. Petugas Analisa <Fraxinus> yang dipercayai sepenuhnya oleh Kotori. Murasame Reine. |
||
− | "Bagaimana Anda bisa meninggalkan rumah sakit? Ranjang Secara hukum ditempatkan, dan tirai untuk memblokir pandangan masyarakat. Bukankah salah satu dari beberapa tempat yang membuat orang bersemangat di sekolah!" |
||
+ | “Reine huh? Sungguh sebuah kejutan. Bisakah kau mengatakan alasannya?” |
||
− | "Wh, ada apa dengan Anda! Apakah kau tidak terlalu menyimpang! Atap adalah tempat yang sangat baik ......!" |
||
+ | “......Aaah.. Itu bukan alasanyang mengejutkan. Hanya eliminasi yang simpel, itu saja.” |
||
− | "Huh ...... kenapa tidak Anda membersihkan mimisan Anda sebelum Anda mulai protes, eh Nakatsugawa-kun?" |
||
+ | “Eliminasi? Apa atap dan ruang kesehatan tidak bisa?” |
||
− | "Ha ......!" |
||
+ | Dengan itu, Reine menganggukkan kepalanya. |
||
− | "Apakah begitu?" |
||
+ | "............Bukan seperti itu. Hanya saja, di ruang kesehatan sering ada seorang guru kesehatan di sana. Jika kita mau mengencegah kehancuran ruang kesehatan itu sendiri, kita setidaknya harus menunggu tiga puluh menit lainnya. ......Atap juga memiliki alasan yang sama. Jika kau bertanya mengapa, pemandangan matahari terbenam...... bukankah itu menakjubkan?” |
||
− | Mendengarkan pertempuran verbal antara faksi atap dan faksi sakit, Kotori melihat gambar oleh tangannya sekali lagi. |
||
+ | Setelah mendengarkan kata-kata Reine, Kotori menaikkan ujung bibirnya dengan cepat. |
||
− | "Omong-omong, yang memilih ③?" |
||
+ | “——Seperti yang kuduga, kau cukup romantis huh, Reine.” |
||
− | Setelah Kotori bertanya, tangan diangkat segera. |
||
+ | Bersamaan dengan itu, dia mendekatkan mikrofon ke mulutnya. |
||
− | "...... Ini aku." |
||
+ | “Shidou, kau dengar, ‘kan? Ajak dia ke kafeteria dan kantin.” |
||
− | Seorang wanita tampak sebagai lelah sekali, membuka matanya yang memiliki lingkaran hitam tebal, berbalik pandangannya di sini. Murasame Reine. <Fraxinus> 's Analisis Petugas yang Kotori sepenuhnya menempatkan kepercayaannya di. |
||
+ | “......Dimengerti, baiklah, bisakah kita pergi ke kafeteria dan kantin untuk dilihat dahulu? Mungkin saja ada yang diperlukan suatu saat nanti.” |
||
− | "Reine ya? Apa kejutan. Bisa anda jelaskan alasannya?" |
||
+ | "Nn, tidak masalah." |
||
− | "...... Aaah. Ini bukan alasan yang mengkhawatirkan. Eliminasi Hanya sederhana, itu saja." |
||
+ | Ketika Shidou selesai bicara, senyuman Kurumi yang manis terlihat ketika dia menganguk dengan pelan. |
||
− | "Penghapusan? Apakah atap dan rumah sakit yang tidak pergi?" |
||
+ | D |
||
+ | on, don, sepatu Kurumi membuat suara yang sama dengan lonceng, berjalah ke arah samping Shidou. |
||
+ | "Jika begitu, ayo berangkat." |
||
− | Dengan itu, Reine menggeleng. |
||
+ | "Oo, oh." |
||
− | "............ Ini tidak seperti itu. Hanya saja, rumah sakit memiliki seorang guru kesehatan mengunjungi daerah. Jika kita ingin membawa keluar merusak dari rumah sakit itu sendiri, kita masih harus menunggu selama tiga puluh menit. ...... Atap memiliki alasan yang mirip dengan itu. Jika Anda bertanya mengapa, pemandangan matahari terbenam ...... bukankah itu menjadi indah? " |
||
+ | Dipenuhi oleh semangat Kurumi, setelah beberapa kesulitan dia mulai berjalan. |
||
− | Setelah mendengar kata-kata Reine itu, Kotori sedikit mengangkat ujung bibirnya. |
||
+ | Untuk mencapai kantin di lantai satu, mereka harus mencapai tangga di bangunan barat pertama. Keduanya berjalan menuruni koridor dengan langkah yang santai. |
||
+ | Pada saat ini, siswa-siswi yang sedang pulang, memandangi mereka. |
||
− | "--As Diharapkan, Anda cukup romantisis ya, Reine." |
||
+ | ——Wah—siapa gadis itu, dia sangat manis—Murid pindahan? Bukankah dia Itsuka-kun dari Kelas 4, pa yang terjadi? |
||
+ | Aaa, sepertinya dia sendiri ingin membawanya keliling sekolah. Eh, bukannya Itsuka itu suaminya Yatogami? Tapi aku pernah dengar bahkan Tobiichi ditaklukkan olehnya, berjanji sebagai kekasih atau lainnya. |
||
− | Setelah itu, ia membawa mikrofon ke mulutnya. |
||
+ | Hey hey, tidak senang dengan dua berkah sekarang dia mau memakan murid pindahan itu? Rasanya Itsuka-kun sudah menjadi seorang playboy! |
||
− | "Shidou, Anda mendengar bahwa? Bawa dia ke kantin dan comissionary tersebut." |
||
+ | ......Apapun yang orang-orang katakan. |
||
− | "...... Benar, baik maka, kami akan pergi ke kantin dan comissionary untuk melihat-lihat terlebih dahulu? Ini akan diperlukan di masa depan." |
||
+ | Wajahnya berkedut saat bersamaan, dia berusaha keras untuk tidak memperdulikan kata-kata yang menyakitkan tersebut, mempercepat langkah kakinya. |
||
− | "Nn, saya tidak keberatan." |
||
+ | Kemudian, sebuah suara yang berbeda dari yang lainnya, suara Kotori memasuki telinganya. |
||
− | Ketika Shidou selesai, senyum manis muncul di Kurumi saat ia mengangguk ringan. |
||
+ | "Nnnn......?" |
||
− | Don, don, lorong sandal Kurumi memberi off suara mirip dengan genta, berjalan ke samping Shidou itu. |
||
+ | "Apa ada masalah, Kotori?" |
||
− | "Kalau begitu, mari kita pergi." |
||
+ | “Tidak......Ada dua orang yang mengikuti pergerakanmu.......Ada kemungkinan kau akan menjadi sasarang oleh seseorang.” |
||
− | "Oo, oh." |
||
+ | "Eh, eh eh.....?" |
||
− | Kewalahan oleh antusiasme Kurumi, ia mulai berjalan setelah beberapa kesulitan. |
||
+ | Berhadapan dengan kemungkinan yang serius, Shidou hanya bisa menjerit. |
||
− | Untuk mencapai commissionary di lantai pertama, mereka harus mencapai tangga pada bangunan barat pertama. Mereka berdua berjalan menyusuri koridor dengan langkah santai. |
||
+ | “Diamlah. ......Pihak kita akan mengkonfirmasikannya. Pertama-tama berkonsentrasilah pada Kurumi. ——Dan juga, kau berjalan dengan seorang gadis, mengapa kau tidak bicara apapun, dasar bodoh.” |
||
− | Pada titik ini, para mahasiswa yang sedang pulang ke rumah, tembakan melirikku. |
||
+ | "Eh? ah......" |
||
− | --Wah-Siapa gadis, jadi lucu-. Seorang mahasiswa transfer? Tidak sampingnya Itsuka-kun dari kelas 4, apa yang terjadi? Aaa, sepertinya dia ingin dia secara pribadi membawanya di sekitar sekolah. Eh, bukan suami Itsuka Yatogami itu? Tapi aku sudah mendengar bahwa bahkan Tobiichi diturunkan olehnya, berjanji untuk menjadi istri atau sesuatu. |
||
+ | Dikarenakan sadar sepeduhnya oleh pandangan yang mengelilinginya dan juga kegugupan berjalan dengan seorang gadis, dia meninggalkan Kurumi sendirian. |
||
− | Hey hey, tidak puas dengan dua-waktu sekarang dia ingin mengotori murid pindahan? Terasa seperti Itsuka-kun adalah menjadi playboy terangsang! |
||
+ | "......Oh tidak." |
||
− | ...... Apa pun yang Anda orang mengatakan. |
||
+ | Ketika bergumam, dia mengintip ke arah Kurumi. |
||
− | Saat yang sama wajahnya mengejang, ia berusaha keras untuk mengabaikan kata-kata yang menyakitkan, mempercepat langkah kakinya. |
||
+ | Tiab-tiba——Shidou merasa jantungnya berdetak dengan kencang. |
||
− | Kemudian, suara yang berbeda dari mereka, suara Kotori memasuki telinganya. |
||
+ | Tapi tentu saja ada alasan dibalik hal tersebut. Karena Kurumi menggunakan mata kanannya yang tidak ditutupi oleh rambutnya, untuk menatap tepat ke arah Shidou. |
||
− | "NNNN ......?" |
||
+ | Alaminya, mata mereka bertemu. Saat bersamaan, Kurumi memberiakn senyum manis seolah-olah dia sangat senang dari lubuk hatinya. |
||
− | "? Apakah sesuatu hal, Kotori?" |
||
+ | Sepertinya dia menunggu Shidou melihat ke arahnya pada saat ini. |
||
− | "Tidak ...... Ada dua orang tailing gerakan Anda ....... Ada kemungkinan bahwa Anda telah ditandai oleh seseorang." |
||
+ | "Ku, Kurumi. Apa kau tidak apa-apa jika kau berjalan ketika tidak melihat ke depan?” |
||
− | "Eh, eh eh .....?" |
||
+ | Shidou menanyainya dengan sebuah cegukan, Kurumi melebarkan matanya. |
||
− | Menghadapi kemungkinan berbahaya seperti, Shidou tidak bisa membantu tetapi menangis. |
||
+ | “Kau memperhatikannya? Dan kau bahkan memperhatikan saya, Shidou-san sangat baik.” |
||
− | "Tenang. ...... Sisi kami akan melanjutkan untuk mengkonfirmasi hal ini. Pertama menempatkan konsentrasi Anda pada Kurumi. --dan Juga, Anda berjalan dengan seorang gadis, mengapa kau tidak mengatakan apa-apa, begitu padat." |
||
+ | "Ti, tidak......itu bukan apa-apa!” |
||
− | "Eh? Ah ......" |
||
+ | "Kumohon jangan merendah. Itu merupakan salah saya karena melihat arah sudut pandanganmu dan menjadi terpikat.” |
||
− | Karena menjadi terlalu sadar akan tatapan sekitarnya serta kegelisahan berjalan dengan seorang gadis, ia telah meninggalkan Kurumi sendiri. |
||
+ | “Me, melihat......!?" |
||
− | "...... Oh omong kosong." |
||
+ | Shidou merasakan pipinya yang memerah.&mdah;—A, apapapapaap yanag gadis ini katakan? Melihat? Tidak tidak, aku tak mengerti. |
||
− | Sementara bergumam, ia mengintip ke arah Kurumi itu. |
||
+ | Tampilan yang biasa-biasa saja ini bahkan tidak terlihat bernilai sama sekali, kenyataan yang bahkan Shidou sadari sepenuhnya. |
||
− | Tiba-tiba - Shidou merasa hatinya sendiri keras berdetak kencang. |
||
+ | “Kenapa kau jadi lemah karena kata-katanya, Shidou.” |
||
− | Tapi ada alasan di balik itu tentu saja. Karena Kurumi menggunakan mata kanannya yang tidak tercakup oleh rambutnya, menatap lurus di Shidou. |
||
+ | Mendengarkan suara Kotori yang mengeluh, bahu Shidou berguncang dengan keras |
||
− | Tentu, mata mereka bertemu. Pada saat itu, Kurumi tersenyum manis seolah-olah dia benar-benar gembira dari lubuk hatinya. Seolah-olah dia sedang menunggu Shidou untuk melihat arahnya sepanjang waktu ini. |
||
+ | "Ma, maaf." |
||
− | "Ku, Kurumi. Apakah boleh jika Anda berjalan sementara tidak melihat di depan?" |
||
+ | "......Tapi, ini jelas adalah tipe yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Tidak hanya menyatukan dirinya dengan masyarakat——dia juga menguasai kemampuan untuk mendalami orang lain.” |
||
− | Shidou memintanya dengan berdecit, Kurumi melebar matanya. |
||
+ | Kotori mengeluarkan suara “Umu” ketika dia sedang merenung. |
||
− | "Kau melihat bahwa? Dan kau bahkan khawatir bagi saya, Shidou-san benar-benar lembut." |
||
+ | “Karena dia adalah eksistensi yang menarik, karena itulah kita butuh lebih banyak informasi...... Nah, kita tanyai dia saat menaikkan ketertarikannya. ——Sepertinya pilihannya baru saja datang. Tunggu sebentar.” |
||
− | "N, tidak ada ...... hal semacam itu!" |
||
+ | Layar di anjungan <Fraxinus>, sekali lagi menunjukan sebuah jendelah pilihan perkalian. |
||
− | "Jangan menjadi sederhana. Itu adalah kesalahan saya untuk menatap pandangan sisi Anda dan mendapatkan terpesona." |
||
+ | ①”Sesuatu mengenai Spirits yang kau jelaskan pagi tadi, apa maksudnya?” |
||
+ | ②"Kurumi, sekolah mana yang kau datangi dahulu ?" |
||
+ | ③"Kurumi, celana dalam apa yang kau gunakan hari ini?" |
||
+ | "Semuanya, pilih!" |
||
− | "St, menatap ......!?" |
||
+ | Mengiringi teriakan Kotori, anggota di bawah anjungan menekan tombol secara bersamaan. |
||
− | Shidou merasa pipinya memerah .-- Wh, whwhwhat gadis ini hanya mengatakan? Menatap? Tidak, tidak, saya tidak mengerti. Ini tampak penampilan normal benar-benar tidak layak melihat, fakta ini Shidou benar-benar sadar. |
||
+ | Hasilnya ditampilkan pada monitor Kotori dengan cepat. |
||
− | "Mengapa Anda akan semua lembut di atas kata-katanya, Shidou." |
||
+ | “Seperti yang diharapkan, sepertinya nomor ①." |
||
− | Mendengar suara mendesah Kotori, bahu Shidou yang keras mengguncang. |
||
+ | Hasil yang dipilih oleh semuanya sama dengan dirinya, Kotori menaruh dagunya di tangannya. |
||
− | "Sangat menyesal." |
||
+ | “Pilihan yang tepat. Kurumi tidak akan tahu bahwa Shidou memiliki pengetahuan tentang Spirits. Ini akan jadi bagus untuk membuatnya ragu-ragu.” |
||
− | ". ...... Tapi, ini memang jenis yang kita tidak pernah mengalami sebelumnya Tidak hanya mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat - dia juga menguasai kemampuan untuk masuk ke buku-buku bagus lain." |
||
+ | Di belakang, Kannazuki berbicara demikian. |
||
− | Kotori membuat "Umu" suara saat dia merenungkan. |
||
+ | “Itu benar.——Di samping itu Kannazuki, yang mana yang kau pilih?” |
||
− | "Itu karena dia eksistensi yang menarik itu sebabnya kita perlu mengetahui informasi lebih lanjut ...... Yah, kita akan bertanya sambil mengangkat favorability nya. --Looks Seperti pilihan baru saja tiba. Tunggu sebentar." |
||
+ | "Saya pilih ③." |
||
+ | “Pertama-tama mari dengarkan alasannya dahulu.” |
||
+ | Kotori memutar badanya dan mengatakannya. |
||
+ | “Pahanya yang dipisahkan oleh stoking berwarna hitam bisa dikatakan sebagai harta umat manusia. Haruskah kau bertanya mengapa?” |
||
− | Layar pada jembatan <Fraxinus>, sekali lagi menunjukkan jendela pilihan ganda. |
||
+ | Kotori menjentikkan jarinya. Dengan cepat, dua raksasa yang sangat berotot memasuki anjungan, memegangi kedua tangan Kannazuki. |
||
− | ① "Hal tentang Spirits yang Anda sebutkan di pagi hari, apa yang Anda maksud dengan itu?" |
||
+ | "Bawa dia jauh-jauh." |
||
− | ② "Kurumi, sekolah mana yang Anda digunakan untuk menghadiri?" |
||
+ | "Baik!" |
||
− | ③ "Kurumi, apa celana yang Anda kenakan hari ini?" |
||
+ | Kedua orang itu menjawab secara bersamaan, menyeret Kannazuki bersama mereka. |
||
+ | "Ko, komandan! Ampuni aku! Ampuni akuuuuuuuuuu!!!!" |
||
− | "Semua anggota, pilih!" |
||
+ | *Pishuu* mengiringi suara ini, pintunya tertutup. |
||
− | Mendampingi teriakan Kotori, para anggota di bawah jembatan menekan tombol pada waktu yang sama. |
||
+ | Di tengah-tengah anjungan kapal yang sunyi, Kotori mendecih sembari bicara. |
||
− | Hasilnya cepat ditampilkan pada monitor Kotori. |
||
+ | “’Kurumi, celana dalam apa yang kau gunakan hari ini?’ ......Hey, apa yang kalian pikir tentang pilihan ini?” |
||
− | "Seperti yang diharapkan, seperti ① nya." |
||
+ | “Y, yah, secara nyata kau tidak bisa menggunakan kalimat kotor untuk meningkatkan suasananya.” |
||
− | Hasil setiap orang memilih adalah sama dengan dirinya sendiri, Kotori beristirahat dagu di tangannya. |
||
+ | Anggota staff di bagian bawah anjungan membalas dengan senyum pahit. |
||
+ | Pada saat ini, Kotori tiba-tiba mengedutkan alisnya. |
||
− | "Sebuah pilihan yang tepat. Kurumi tidak harus tahu bahwa Shidou memiliki pengetahuan tentang Spirits. Ini akan baik untuk mencoba membuat goyah nya." |
||
+ | "Ah!" |
||
− | Di belakang, Kannazuki mengatakan seperti itu. |
||
+ | Pada saat bersamaan Kotori mengubah posisinya, sikunya menyentug tombol di mokrofonnya. Simpelnya, percakapan yang baru saja terdengar oleh Shidou—— |
||
− | "Itu benar .-- Di samping catatan Kannazuki, mana yang kau pilih?" |
||
+ | "He, hey......Kurumi, celana dalam apa yang kau gunakan hari ini?” |
||
− | "Saya memilih ③." |
||
+ | Dalam gambar, Shidou yang menerimanya sebagai perintah, benar-benar mengikutinya menjadi pesannya. |
||
− | "Mari kita dengar alasan yang pertama." |
||
+ | “Celana dalam......ya?" |
||
− | Kotori membalikkan tubuhnya dan berkata. |
||
+ | "......!" |
||
− | "Para paha yang terisolasi oleh stoking berwarna hitam dapat dikatakan harta manusia. Apakah Anda harus bertanya mengapa?" |
||
+ | Saat Kurumi bertanya kembali dalam kebingungan, Shidou akhirnya sadar dengan kalimat konyol macam apa yang baru saja dia katakan. |
||
− | Kotori menjentikkan jarinya. Untuk sesaat, dua raksasa yang sangat berotot memasuki jembatan, meraih dua lengan Kannazuki itu. |
||
+ | "Ah, tidak, itu hanya——" |
||
− | "Bawa dia pergi." |
||
+ | Ketika ia melambaikan tangannya dengan cepat, ia menekan earphonenya seolah-olah memprotes. |
||
− | "Iya Nih!" |
||
+ | “Bodoh, itu bukan instruksi saat ini! Pilihan yang benar adalah ①. “Sesuatu mengenai Spirits yang kau jelaskan pagi tadi, apa maksudnya?” |
||
− | Kedua pria menjawab pada saat yang sama, menyeret Kannazuki off dengan mereka. |
||
+ | "Ha......Haa!?" |
||
− | "Com, komandan! Kasihanilah! Memiliki mercccccccyyyyyy !!!!" |
||
+ | “Pertama sekali cobalah selesaikan kesalah pahamann ini! Saat ini itu hanya sebuah lelucon, kemudian mulailah menanyakan pertanyaan sebenarnya!” |
||
− | * Pishuu * mengikuti suara ini, pintu ditutup. |
||
+ | "Oo, oh......" Shidou mengerang dengan lembut, memutar ke arah Kurumi. |
||
− | Di tengah-tengah jembatan diam kapal, Kotori mendesah saat dia berbicara. |
||
+ | “Me, mengenai hal itu, Kurumi." |
||
− | "'Kurumi, jenis celana yang Anda kenakan hari ini?" ...... Hei, apa yang kalian pikirkan pilihan ini? " |
||
+ | Dia hanya bisa terdiam, bagaimanapun dia melihat ekspresi dan gerakan Kurumi. |
||
− | "Kami, baik, Anda jelas tidak dapat menggunakan semacam garis kotor untuk meningkatkan suasana." |
||
+ | Saat Kurumi menaikkan matanya untuk melihat ke arah Shidou, tiba-tiba dia mengangkat ujung lipatan rok-nya |
||
− | Anggota staf di bagian bawah jembatan menjawab dengan senyum pahit. |
||
+ | "......Mau, melihatnya?" |
||
− | Pada titik ini, tiba-tiba mengejang Kotori alisnya. |
||
+ | "Eh!? T, tidak, itu hanya——" |
||
− | "Ah!" |
||
+ | Bagaimanapun dia tidak seperti terlihat dia tidak mau melihatnya, dia tidak bisa mengatakannya dengan jujur. |
||
− | Pada saat yang sama Kotori mengubah posisinya, sikunya menekan tombol mikrofon nya. Untuk membuatnya lebih sederhana, percakapan dari sekarang terdengar oleh Shidou-- |
||
+ | Hanya saja Shidou dalam keadaan kacau. Kurumi melihat sekelilingnya, kemudian sembunyi ke dalam bayangan lemari terdekat ynag digunakan untuk menyimpan alat kebersihan. |
||
− | "Dia, hei ...... Kurumi, jenis celana yang Anda kenakan hari ini?" |
||
+ | "Ku, Kurumi......?" |
||
− | Dalam gambar, Shidou yang menganggap itu sebagai perintah, benar-benar mengikuti ke surat itu. |
||
+ | Shidou mengerutkan alis matanya sebagaireaksi terhadap gerakan Kurumi yang membingungkan. |
||
+ | Dengan malu-malu Kurumi memerah, membuka mulutnya yang kecil. |
||
+ | "Tidak apa-apa...... kau tahu, jika itu Shidou-san.” |
||
− | "Panties ...... ya?" |
||
+ | Mengatakan demikian, tangan yang sedang memegang rok-nya, pelan-pelan diangkat. |
||
− | "......! |
+ | "Eh......eh eh!? |
+ | Shidou, bereaksi pada peristiwa yang sepenuhnya tidak terduga seperti ini, melebarkan matanya. |
||
− | Sebagai Kurumi bingung mempertanyakan kembali, Shidou akhirnya menyadari apa yang konyol baris yang baru saja mengatakan. |
||
+ | Namun ketika Shidou sedang dalam keadaan kehilangan sesuatu yang harus dilakukan, Kurumi sudah mengangkat rok-nya. Pahanya terbungkus oleh celana panjang hitam pelan-pelan terlihat——bahkan zona segitiga terlarang sedikit demi sedikit terlihat. Melalui kain hitam yang direnggangkan pada kedua sisinya, celana dalam putih dapat terlihat secara cepat. |
||
− | "Ah, tidak, hanya sekarang was--" |
||
+ | "——!!" |
||
− | Saat ia buru-buru melambaikan tangannya di sekitar, ia menusukkan earphone seakan memprotes. |
||
+ | Seketika Shidou menutup matanya, memegang rok Kurumi dan menariknya kembali ke posisi semula |
||
− | "Idiot, itu bukan instruksi sekarang! Pilihan yang tepat adalah ①." "Hal tentang Spirits yang Anda sebutkan di pagi hari, apa yang Anda maksud dengan itu? '" |
||
+ | "Ara,ara." |
||
− | "Ha ...... Haa !?" |
||
+ | Kurumi mengatakannya ketika menunjukkan tatapan ketidakpercayaan. |
||
− | "Yah pertama-tama mencoba untuk menjernihkan kesalahpahaman! Baru saja itu hanya lelucon, kemudian mulai menanyakan pertanyaan yang sebenarnya!" |
||
+ | “Ada apa? Jika itu Shidou-san......aku tak apa-apa, tahu?” |
||
− | "Oo, oh ......" Shidou lembut mengerang, berbalik arah Kurumi. |
||
+ | “Tidak, itu sudah cukup! Sekarang! Ayo kita pergi!” |
||
− | "A, tentang itu, Kurumi." |
||
+ | "Ufufu, Shidou-san pemalu~ Aaa, tapi, jika kita mau melanjutkannya, bisakah kamu melepaskan rok saya dahulu?" |
||
− | Namun setelah melihat ekspresi Kurumi dan gerakan, dia tidak bisa membantu tetapi berhenti. |
||
+ | "......!" |
||
− | Sebagai Kurumi mengangkat matanya untuk melihat Shidou, ia tiba-tiba mengangkat tepi rok lipit nya. |
||
+ | Teringat oleh kenyataan tersebut, mata Shidou terbuka sepenuhnya. ......Jika itu dilihat dari arah samping, Shidou yang saat ini, secara tidak diragukan lagi adalah orang yang sangat mesum ynag membawa gadis-gadis ke sudut yang gelap untuk mengangkat rok mereka. |
||
− | "...... Ingin melihat?" |
||
+ | "Ma, mamamamamamaaf......!" |
||
− | "Eh !? N, tidak ada, hanya sekarang was-- bahwa" |
||
+ | Melepas tangannya dengan terburu-buru. Kurumi terkikih dengan sebuah ekspresi seolah-olah dia tidak memperdulikannya sama sekali. |
||
− | Meskipun tidak suka dia tidak ingin melihat, dia tidak bisa sangat baik mengatakannya langsung. |
||
+ | “Shidou, jangan panik, pertama-tama aturlah postur tubuhmu.” |
||
− | Sama seperti Shidou berada dalam kekacauan, Kurumi menatap sekelilingnya, kemudian bersembunyi ke dalam bayangan kabinet terdekat digunakan untuk menyimpan peralatan pembersih. |
||
+ | Pada saat ini, datanglah instruksi dari Kotori. Shidou pura-pura batu. Saat mereka melanjutkan perjalanan mereka, mengikuti instruksi sebelumnya dan menanyainya. |
||
− | "Ku, Kurumi ......?" |
||
+ | “Te, tentang itu, Kurumi.” |
||
− | Shidou rajutan alis sebagai respon terhadap gerakan membingungkan Kurumi itu. |
||
− | |||
− | Kurumi malu-malu tersipu, membuka mulut mungilnya. |
||
− | |||
− | "Tidak apa-apa ...... Anda tahu, jika itu Shidou-san." |
||
− | |||
− | Mengatakan bahwa, tangan yang memegang rok, perlahan-lahan bangkit. |
||
− | |||
− | "Eh ...... eh eh !? |
||
− | |||
− | Shidou, sebagai reaksi terhadap pergantian ini benar-benar tak terduga peristiwa, matanya melebar. |
||
− | |||
− | Namun ketika Shidou adalah bingung apa yang harus dilakukan, Kurumi sudah mengangkat roknya. Paha dibungkus oleh celana ketat hitam perlahan menunjukkan - bahkan zona segitiga dilarang sedikit menunjukkan. Melalui bahwa kain hitam yang sedang membentang di kedua sisi, celana putih dapat dilihat dalam sekejap. |
||
− | |||
− | "- !!" |
||
− | |||
− | Shidou segera menutup matanya, menyambar rok Kurumi dan menariknya kembali ke posisi semula. |
||
− | |||
− | "Ara, ara." |
||
− | |||
− | Kurumi mengatakan sambil menunjukkan tampilan percaya. |
||
− | |||
− | "Apa yang salah? Jika Shidou-san ...... saya tidak keberatan, kau tahu?" |
||
− | |||
− | "Tidak, itu sudah cukup! Sekarang! Mari kita pergi sudah!" |
||
− | |||
− | "Ufufu, Shidou-san malu ~ Aaa, tetapi, jika kita ingin melanjutkan, bisa tolong melepaskan rok saya dulu?" |
||
− | |||
− | "......!" |
||
− | |||
− | Diingatkan fakta bahwa, mata Shidou yang bermunculan terbuka. ...... Kalau dilihat dari samping, Shidou ini, tidak diragukan lagi mesum yang super yang membawa gadis ke sudut-sudut gelap untuk mengangkat rok mereka. |
||
− | |||
− | "Jadi, sosososososorry ......!" |
||
− | |||
− | Buru-buru melepaskan tangannya. Kurumi mengeluarkan kekek dengan ekspresi seolah-olah dia tidak keberatan sama sekali. |
||
− | |||
− | "Shidou, jangan panik, pertama menyesuaikan postur tubuh Anda." |
||
− | |||
− | Pada saat ini, instruksi Kotori tiba. Shidou wajar terbatuk. Ketika mereka melanjutkan dengan rute mereka, mengikuti instruksi sebelumnya dan bertanya. |
||
− | |||
− | "A, tentang itu, Kurumi." |
||
"Nn, apa itu?" |
"Nn, apa itu?" |
||
− | + | “Pagi tadi, bukankah kau bilang ‘Saya adalah Spirit’? Sebenarnya, apa itu Spirits?” |
|
− | Setelah pertanyaan Shidou |
+ | Setelah pertanyaan Shidou,Kurumi terdiam untuk beberapa saat——Tapi dengan sangat cepat, menunjukkan sedikit senyuman. |
− | + | “—Ufufu, tolong jangan berpura-pura bodoh, Shidou-san. Bukannya kau tahu dengan jelas? Suatu isu, tentang Spirits? |
|
− | "............" |
+ | "............" |
− | + | Mengahadapi balasan Kurumi, Shidou menahan nafasnya. |
|
− | + | “Apa-apaan, gadis ini.” |
|
− | Kotori mengeluarkan |
+ | Kotori mengeluarkan suara keterkejutannya yang sama dengan Shidou. |
− | + | “Meyakini bahwa Shidou tahu tentang Spirits......Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini?” |
|
− | Shidou tidak |
+ | Shidou tidak membutuhkan saran untuk mengerti, dan menanyakan pertanyaan pada saran Kotori. |
− | + | “Ba,bagaimana kau tahu, tentang sesuatu yang kami ketahui.....?" |
|
− | + | “Fufu, itu ‐—rahasia.” |
|
− | "Eh?" |
+ | "Eh?" |
− | + | “Alasan saya datang ke sekolah ini adalah hanya untuk bertemu Shidou-san. Karena saya tahu tentang Shidou-san,karena itulah saya ingin bertemu denganmu. Tiada hari tanpa memikirkan Shidou-san. Jadi—saat ini, saya merasa sangat senang.” |
|
− | + | Menyelesaikan kata-katanya, pipi Kurumi berubah menjadi merah muda |
|
− | ".................. |
+ | "..................!!" |
− | Shidou merasa pipinya |
+ | Shidou merasa pipinya menjadi hangat. Meskipun dia tidak bisa melihatnya, bisa jadi telinganya dipenuhi oleh uap saat ini. |
+ | Mengapa. Mengapa begini. Apakah ini godaan atau seorang gadis yang sedang jatuh cinta, ini seluruhnya adalah dimensi yang berbeda. |
||
+ | Ini seperti saat di sekolah menengah, perasaan yang seperti mabuk setelah menjilati whiskey yang ayahnya taruh di lemari kaca, seorang pemabuk berat yang mengantuk. Seolah-olah di akan roboh ke lantai dengan sentuhan terkecil. |
||
+ | “Hey, bukankah situasinya tidak berbalik seperti ini!” |
||
− | Mengapa. Mengapa ini. Apakah itu menggoda atau seorang gadis jatuh cinta, itu benar-benar dalam dimensi yang berbeda. Keberadaan ini dikenal sebagai Kurumi sudah terlalu manis untuk menggambarkan-perasaan ini diserang Shidou. |
||
+ | "Ha......" |
||
− | Itu hanya seperti di sekolah menengah, perasaan itu seperti mabuk setelah menjilati wiski bahwa ayahnya ditempatkan di lemari kaca, mabuk mengantuk. Seolah-olah dia akan roboh ke lantai dengan sedikit sentuhan. |
||
+ | “Nah......ayo lanjutkan perjalannanya.” |
||
− | "Hei, ini bukan situasi terbalik seperti ini!" |
||
+ | Shidou mengambil napas dalam-dalam, berjalan ke depan ketika mencoba bersembunyi dari pandangan Kurumi. |
||
− | "Ha ......" |
||
+ | Alasannya adalah......setiap mereka semakin lama membuat kontak mata, dia merasa seolah-olah dia mengakar di tempat. |
||
+ | "......Keh, tidak akan jatuh semudah itu huh. Kita tidak punya pilihan lain, terus serangan——Aku tak peduli jika dia ketakutan sekalipun. Kita tidak bisa membiarkannya mengambil alih suasana.” |
||
− | Suara Kotori membawa Shidou kembali ke akal sehatnya. |
||
+ | “Di, diamlah......" |
||
− | "Nah ...... mari kita terus bergerak." |
||
+ | “Yah...... rasanya memuakkan dikelilingi oleh paksaan. Ayo kita coba membuatnya ragu.” |
||
− | Shidou sangat dihirup, bergerak maju ketika mencoba untuk bersembunyi dari tatapan Kurumi itu. |
||
+ | Setelah Kotori selesai berbicara, layar utama anjungan menampilkan berbagai pilihan. |
||
+ | ①”Kurumi, rabutmu indah sekali.” Membelai rambutnya dengan lembut seakan tidak ada yang terjadi. ②”Ah, berbahaya!” Berpura-pura jalan dan jatuh ke arahnya. ③”Hey, ini jalannya.” Memegang tangannya dengan biasa-biasa saja. |
||
− | Alasannya adalah ...... sejak saat itu selama mereka membuat kontak mata, ia merasa seolah-olah dia terpaku di tempat. |
||
+ | Umu, Kotori mengangkat Chupa Chups yang ada di mulutnya. |
||
− | "...... Keh, tidak akan tumpah yang mudah ya. Kami tidak punya pilihan, terus menyerang. -Saya Tidak peduli jika itu adalah pengecut lagi. Kita tidak bisa membiarkan dia menguasai Situasi. " |
||
+ | Semua pilihannya adalah melakukan kontak tubuh secara tak sengaja. Ini sedikit berisiko... tapi sangat tepat karena status mentalnya stabil, itulah hasil dalam AI yang membuat pilihan tersebut. Itu sebenarnya adalam metode yang efektif untuk memperpendek jaraknya. |
||
− | "Sh, menutupnya ......" |
||
+ | “——Semuanya,pilih!” |
||
− | "Nah ...... Hal ini membuat frustrasi dipimpin oleh sekitar hidung. Mari kita coba untuk membuat goyah nya." |
||
− | Setelah |
+ | Setelah dia selesai bicara, dengan cepat dia melihat ke arah hasil voting di layar monitor disamping tangannya, Kotori mengangguk. |
+ | "③ huh? Yah itu yang paling mudah." |
||
− | ① "Kurumi, rambut Anda benar-benar indah." Lembut membelai rambutnya seakan tidak ada yang terjadi. ② "Ah, itu berbahaya!" Berpura-pura untuk perjalanan dan jatuh pada dirinya. ③ "Hei, itu cara ini." Tentu memegang tangannya. |
||
+ | “Bisa dikatakan, ① nampaknya bisa terlalu dekat, sedangkan ② terlalu wajar.” |
||
− | Umu, Kotori Chupa Chups mengangkat yang berada di mulutnya. |
||
+ | Pada saat ini, tidak diketahui kapan dia muncul kembali di samping Kotori, Kannazuki berbicara. |
||
− | Pilihan semua kontak tubuh yang tidak disengaja. Itu sedikit berisiko ... tapi justru karena kondisi mentalnya stabil, yang mengakibatkan AI membuat keputusan tersebut. Ini benar-benar merupakan metode yang efektif untuk memperpendek jarak. |
||
+ | Rambut emas dalam keadaan berantakan, dadanya terlihat sedikit demi sedikit, celana barat yang biasanya dia kenakan tidak terlihat sama sekali, yang menggantikannya adalah sepasang celana ketat dengan karakter yang tercetak pada celananya. |
||
+ | “Aea, kelihatannya kau kabur dengan selamat Kannazuki.” |
||
− | "--Everyone, Pilih!" |
||
+ | “Sungguh tempat yang berbahaya. Siapa mereka sebenarnya?” |
||
− | Setelah dia selesai, dia langsung melirik hasil voting pada monitor di samping tangannya, Kotori mengangguk. |
||
+ | “Tentu saja untuk persiapan suatu keadaan ketika mereka dibutuhkan.” |
||
− | "③ ya? Nah itu yang paling mudah." |
||
+ | “Lalu mengapa mereka mencoba membuka celana dalamku?” |
||
− | "Kata Yah, ① tampaknya terlalu dekat, sementara ② terlalu jelas." |
||
+ | “Itu hanya dirimu.” |
||
− | Pada saat ini, tidak tahu kapan ia muncul kembali di samping Kotori, Kannazuki berbicara. |
||
+ | "Sekarang apa, aku telah benar-benar sadar?” |
||
− | Rambut emas berantakan, dadanya sedikit menunjukkan, celana Barat yang biasanya ia kenakan adalah tempat yang akan ditemukan, menggantikan itu sepasang celana ketat dengan karakter yang tercetak pada mereka. |
||
+ | Kannazuki mnegakhirinya dengan “Ha ha ha.”, menjadi serius dengan cepat sekali lagi. |
||
− | "Ara, tampaknya Anda melarikan diri dengan aman Kannazuki." |
||
+ | “Namun......Mencoba untuk membuat kontak tubuh, ada metode yang lain ynag harus dilakukan.” |
||
− | "Apa tempat yang berbahaya. Siapa sebenarnya mereka?" |
||
+ | "Katakan saja." |
||
− | "Untuk mempersiapkan situasi ketika mereka dibutuhkan tentu saja." |
||
+ | “Ha. Pertama dahulu, buat Shidou-kun berbaring di koridor.” |
||
− | "Lalu kenapa mereka mencoba untuk melepas celana saya?" |
||
+ | "Kemudian?" |
||
− | "Hanya saja Anda." |
||
+ | “Kemudian gunakan berbagai sudut untuk mengamati celana dalam Spiritnya yang berada di bawah paha itu.” |
||
− | "Apa yang sekarang, yang saya menjadi terlalu sadar?" |
||
+ | “Kau melakukannya lagi?” |
||
− | Kannazuki berakhir dengan "Ha ha ha.", Dengan cepat berubah serius lagi. |
||
+ | Usaha Kotori menjentikkan jarinya sekali lagi dihentikan oleh Kannazuki yang ketakutan. |
||
− | "Namun ...... Mencoba untuk melakukan kontak fisik, ada metode lain untuk melakukannya." |
||
+ | “Ma, masih ada lagi. Spirit itu akan merasa malu karena membiarkan celana dalamnya dilihat, kan?” |
||
− | "Katakan itu." |
||
+ | "Umu." |
||
− | "Ha. Pertama-tama, dapatkan Shidou-kun untuk berbaring di koridor." |
||
+ | “Tentu saja, dia dengan paksa akan menginjak Shidou-kun yang terbaring di koridor! Dengan cara ini hubungan antara budak dengan majikan akan mendalam secara alami——” |
||
− | "Dan kemudian?" |
||
+ | Mengikuti suara jentikan jari Kotori, kedua raksasa sekali lagi muncul di anjungan, membawa Kannazuki dengan mereka. |
||
− | "Kemudian gunakan berbagai sudut untuk mengamati pakaian Roh yang berada di bawah mereka celana ketat." |
||
+ | "Ke, kenapa, Komandan!" |
||
− | "Apakah kau melakukannya lagi?" |
||
+ | Mengacuhkan tangisan Kannazuki, Kotori mengambil mikrofonnya. |
||
− | Upaya Kotori untuk menjentikkan jarinya sekali lagi dihentikan oleh Kannazuki panik. |
||
+ | "Shidou, nomor ③, pergi dan gengam tangannya." |
||
− | "The, masih ada lagi. Roh akan merasa malu dari membiarkan celana dalamnya terlihat benar?" |
||
− | " |
+ | "Aku paham." |
+ | Shidou menganngukkan kepalanya sebagai tanggapan terhadap instruksi Kotori. ......Tapi sebelum instruksinya, dia merasa mendengar tangisan seseorang yang terasa mau mati. Dia tidak mengerti mengapa, tapi itu terasa seolah-olah dia tidak bisa bertanya terlalu banyak tentang ini. |
||
− | Kemudian tentu saja, ia tegas akan menginjak Shidou-kun yang akan berbaring di koridor! Dengan cara ini hubungan antara tuan dan hamba akan alami deepen-- " |
||
− | |||
− | |||
− | Setelah suara Kotori jari sekejap, dua raksasa sekali lagi muncul kembali di jembatan, mengambil Kannazuki dengan mereka. |
||
− | |||
− | "Wh, mengapa, Komandan!" |
||
− | |||
− | Mengabaikan teriakan Kannazuki itu, Kotori mengambil mikrofon. |
||
− | |||
− | "Shidou, itu ③, pergi dan memegang tangannya." |
||
− | |||
− | |||
− | "Mengerti." |
||
− | |||
− | Shidou mengangguk kepalanya dalam menanggapi instruksi Kotori. |
||
"............" |
"............" |
||
− | Shidou paksa menelan ludah, melihat jalan di depan. Belok kiri di pertigaan akan tangga gedung barat. |
||
+ | Shidou menelan ludahnya dengan paksa, melihat jalan di depannya. Belok kiri pada pertigaan bisa jadi tangga gedung barat. |
||
− | Apa besar kesempatan. Pada saat itu, tindakan memegang tangan Kurumi sementara ia bermaksud untuk melanjutkan bergerak, "Aaah, cara ini cara ini" menunjukkan arah yang benar untuk dirinya sendiri diputar di otaknya berkali-kali. |
||
+ | Suatu kesempatan yang besar. Pada saat ini, berpura-pura memegang tangan Kurumi ketika dia bermaksud untuk melanjutkan perjalanannya, |
||
+ | “Aaah, lewat sini” menunjuk ke arah yang benar untuk dia, mengulangi kembali dirinya di otaknya berulang kali. |
||
− | Namun Begitu-- |
||
+ | Namun—— |
||
− | "Hyii ......!?" |
||
+ | "Hyii......!?" |
||
− | Shidou melebar matanya kaget. Sama seperti mereka akan mencapai pertigaan, Kurumi tiba-tiba memegang tangan Shidou itu. |
||
+ | Shidou melebarkan matanya dalam keterkejutan. Hanya saat mereka akan mencapai pertigaan, Kurumi tiba-tiba memegang tangan Shidou. |
||
− | "Bagaimana happen-- ini" |
||
+ | “Bagaimana ini bisa terjadi&mdah;—” |
||
− | Kotori mengeluarkan sejenis, menangis terkejut. |
||
+ | Kotori mengeluarkan teriakan keterkejutan, yang sama. |
||
− | Tapi kecanggungan yang Kotori merasa tidak bisa dibandingkan dengan apa yang Shidou merasa sekarang. Telapak tangan kanannya, sedang dibungkus jari yang lembut, ramping dan agak dingin, menerapkan kekuatan menit di dalamnya. Tekanan namun kuat imajiner. Rasanya seolah-olah hidungnya akan mulai berdarah jika ia ceroboh. |
||
+ | Tapi kejanggalan ynag Kotori rasakan tidak bisa dibandingkan dengan apa yang Shidou rasa saat ini. Telapak tangan kanannya, diselimuti dalam kelembutan, kerampingan dan jari-jari yang sedikit dingin, menggunakan menit-menit paksaan pada tangannya. Suatu khayalan yang tekanannya belum cukup kuat. Rasanya seolah-olah hidungnya akan mimisan jika dia menjadi tidak terlalu peduli. |
||
− | "Ku, Kurumi ......?" |
||
+ | "Ku, Kurumi......?" |
||
− | Namun ini tidak cg tetapi kenyataannya, Shidou menoleh mekanis seperti robot, berbicara setelah banyak kesulitan. |
||
+ | Namun ini bukanlah CG tapi kenyataan, Shidou memutar kepalanya secara mekanis seperti robot, berbicara setelah banyak kesulitan |
||
− | "Wh, whwhwhwhwhwhwhat harus saya lakukan sekarang ......?" |
||
+ | "Ap, apapapapapapapa yang harus kulakukan sekarang......?" |
||
− | Menoleh untuk melihat, Kurumi yang memegang tangan kanan Shidou itu, malu-malu melihat ke bawah, memutar wajahnya ke satu sisi. |
||
+ | Memutar kepalanya untuk melihat, Kurumi yang sedang memegang tangan kanan Shidou, melihat kebawah dengan malu-malu, memutar wajahnya ke arah lain. |
||
− | "Seperti yang diharapkan ...... aku mengganggu Anda, bukan?" |
||
+ | “Seperti yang saya duga......Saya menyusahkanmu, ya ,kan?” |
||
− | "...... !! Tidak, tidak ada ...... yang ...... semacam." |
||
+ | "......!! Ti, tidak......sama......sekali." |
||
− | Dengan kata-kata Shidou itu, Kurumi santai bahunya tampak lega. |
||
+ | Dengan kata-kata Shidou, Kurumi menenangkan bahunya yang terlihat ringan. |
||
− | "Benar saja, Shidou-san benar-benar lembut." |
||
+ | “Ternyata, Shidou-san benar-benar baik.” |
||
− | Mengakhiri kalimatnya, Kurumi malu-malu tersenyum. |
||
+ | Mengakhiri kalimatnya, Kurumi tersenyum dengan malu. |
||
− | "N, tidak ......" |
||
+ | "T, tidak......" |
||
− | --Itu Merasa seperti, aku tidak tahu di mana mencarinya sekarang. Mata Shidou yang berenang di sekitar. Kesadarannya mulai menjadi kacau. Kamu tidak bisa. Kurumi Anda tidak bisa. Kurumi-chan benar-benar seorang malaikat. Pikiran seperti itu terus menyerang otaknya. |
||
+ | ——Ini terasa seperti, aku tak tahu harus melihat ke mana saat ini. Mata Shidou memenuhi sekelilingnya. Kesadarannya mulai kacau. Kau tak boleh. Kau tak boleh Kurumi. Kurumi-chan benar-benar seorang malaikat. Seolah-olah menyerang otaknya dengan terus-menerus. |
||
− | "--Hey, Shidou-san." |
||
+ | "——Hey, Shidou-san." |
||
− | Mulut kecil Kurumi itu terbuka sedikit. |
||
+ | Mulut kecil Kurumi membelah seikit |
||
− | "Apa ......, itu?" |
||
+ | "Ada......apa?" |
||
− | "Aku punya permintaan untuk meminta Shidou-san. ...... Tolong dengarkan?" |
||
+ | “Saya punya sebuah permintaan untuk ditanyakan pada Shidou-san. ......Maukah kamu mendengarnya?” |
||
− | Perasaan aneh. Seakan selama Kurumi berharap untuk itu, ia sadar akan menganggukkan kepala dan setuju untuk itu. |
||
+ | Perasaan yang aneh. Seolah-olah selama Kurumi memohonnya, dia akan menganggukkan kepalanya secara tidak sadar dan menyetujuinya. |
||
− | "Aa, aah--" |
||
+ | "Aa, aah——” |
||
− | Namun, dalam saat itu. |
||
+ | Namun, pada saat itu. |
||
− | "Nuwaaa ......!" |
||
− | "...... |
+ | "Nuwaaa......!" |
+ | "......Ss." |
||
− | Mendampingi teriakan, suara gemerincing terdengar keluar dari belakang mereka. |
||
+ | Bersamaan dengan teriakan itu, suara yang berisik berbunyi di belakang mereka. |
||
− | Sepertinya kabinet membersihkan peralatan ditempatkan di koridor telah jatuh. Sapu dan dustpans di mana-mana. |
||
+ | Kelihatannya seperti lemari alat-alat kebersihan yang ditempatkan di koridor telah terjatuh. Sapu dan pengki berserakan dimana-mana. |
||
+ | Terlebih lagi, dua murid yang nampaknya menjadi pelakunya, terjatuh ke tanah dalam setumpuk. |
||
+ | "To, Tohka......Origami!?" |
||
− | Setelah itu, dua mahasiswa yang tampaknya pelaku, jatuh ke tanah di tumpukan. |
||
− | Pic117.jpg |
||
+ | Shidou hanya bisa berteriak. Itu benar, tidak diragukan lagi mereka adalah Tohka dan Origami. |
||
− | "Untuk, Tohka ...... Origami !?" |
||
+ | "Ara ara? Apa yang kalian berdua lakukan di sini?" |
||
− | Shidou tidak bisa membantu tetapi berteriak. Itu benar, mereka pasti Tohka dan Origami. |
||
+ | Ketika Kurumi memegang tangan Shidou, memiringkan kepalanya dalam keheranan. |
||
− | "Ara ara? Apa kalian berdua lakukan di sini?" |
||
+ | Melihat pemandangan tersebut, Tohka dan Origami berdiri. |
||
+ | “I, Ini tentang itu! Meskipun Shido mau membawa Kurumi keliling sekolah, itu......masih ada beberapa hal harus yang diselesaikan, pernahkah kau mendengarnya!” |
||
− | Sebagai Kurumi memegang tangan Shidou itu, memiringkan kepalanya heran. |
||
+ | “——Tokisaki Kurumi, berkeliling sekolah tentu tidak membutuhkan tindakan memegang tangan. Lepaskan sekarang.” |
||
− | Melihat adegan itu, Tohka dan Origami buru-buru bangkit mereka. |
||
+ | "! Ya, itu benar!" |
||
− | "Ini, ini tentang itu! Meskipun Shidou ingin membawa Kurumi di sekitar sekolah, bahwa ...... masih ada beberapa hal yang harus dilakukan, apakah Anda tidak mendengar tentang hal itu!" |
||
+ | Tohka dalam perbuatannya yang jarang setuju sepenuhnya dengan kata-kata Origami, menganggukkan kepalanya dengan kuat. |
||
− | "--Tokisaki Kurumi, tur sekolah tidak memerlukan tindakan memegang tangan. Mari pergi sekarang." |
||
+ | "Ah......" |
||
− | "! Benar, itu saja!" |
||
+ | Ketika seseorang sudah menunjukkannya, Shidou lalu menyadari bahwa tangannya masih dipegang. Mencoba melepaskannya dengan terburu-buru——Namun, Kurumi mengambil kesempatan untuk menambah kekuatan ke dalam jarinya, membuatnya mustahil untuk dilepaskan. |
||
− | Tohka dalam tindakan langka sepenuhnya setuju dengan kata-kata Origami itu, mengangguk tegas. |
||
+ | Kurumi mengintip ke arah Shidou sebelum melihat ke arah kedua gadis tersebut, dan mulai berpura-pura. |
||
+ | “Sebenarnya saya telah, mengidap penyakit anemia berat. Kemudian Shidou-san yang baik ini memegang tangan saya. Saya mohon jangan salahkan Shidou-san.” |
||
− | "Ah ......" |
||
+ | Setelah mendengarnya, Tohka dan Origami memutar pandangan mereka pada Shidou. “Benarkah itu?” terkirim bersama dengan pandangan mereka. |
||
− | Setelah seseorang telah menunjukkan itu, Shidou kemudian menyadari bahwa tangannya masih ditahan. Buru-buru mencoba untuk melepaskan - Namun, Kurumi mengambil kesempatan untuk menambah kekuatan dalam jari-jarinya, sehingga mustahil untuk melepaskan. |
||
+ | "Eh, eeeehh......Itu, yah, um......" |
||
− | Kurumi mengambil mengintip di Shidou sebelum beralih ke dua, dan mulai bertindak. |
||
+ | Dia tidak tahu mengapa, tapi dia merasa keadaan ini akan jadi yang terbaik untuknya terus bersembunyi dari mereka, Shidou menjawabnya dengan tidak jelas. |
||
− | "Yang benar adalah saya, dikontrak kasus yang parah anemia. Maka ini lembut Shidou-san memegang tangan saya. Tolong jangan menyalahkan Shidou-san." |
||
+ | Dan setelah itu, tiba-tiba Origami jatuh berlutut di lantai. |
||
− | Setelah mendengar itu, Tohka dan Origami mengalihkan minatnya pada Shidou. "Apakah begitu?" dikirim bersama dengan tatapan mereka. |
||
+ | "! Origami! Ada apa denganmu?" |
||
− | "Eh, eeeehh ...... Artinya, baik, um ......" |
||
+ | Shidou terkejut dari kejadian yang tiba-tiba ini. |
||
− | Dia tidak tahu kenapa, tapi ia merasa bahwa dalam situasi ini akan lebih baik baginya untuk terus menyembunyikannya dari mereka, Shidou samar-samar menjawab. |
||
+ | "Anemia." |
||
− | Dan di Detik berikutnya, tiba-tiba berlutut Origami ke lantai. |
||
− | |||
− | "! Origami! Ada apa?" |
||
− | |||
− | Shidou punya kejutan dari pergantian mendadak peristiwa. |
||
− | |||
− | "Anemia." |
||
"............" |
"............" |
||
− | Wajah Shidou berkedut |
+ | Wajah Shidou berkedut, keringat mengalir dari keningnya. |
− | " |
+ | "Saya tidak bisa jalan sendiri." |
− | "............" |
+ | "............" |
− | " |
+ | "Seorang yang baik." |
− | "...... |
+ | "......Oo, oh." |
− | Shidou, |
+ | Shidou, menahan tangan kirinya yang bebas. |
− | + | “Ada apa dengan kalian berdua. Itu sangat lucu!” |
|
− | Tohka |
+ | Tohka melihat ke arah Kurumi dan Origami, memegangi kedua lengannya—— |
− | " |
+ | "——Ha!" |
− | + | Menggunakan pandangan yang kedua ke arah lengan Shidou, ekspresinya tiba-tiba berubah. |
|
− | "Shi, |
+ | "Shi, Shido! Aku juga mengidap anemia!" |
− | " |
+ | "Benarkah......?" |
− | "U, |
+ | "U,umu, sebenarnya, pantatku tidak memiliki banyak daging!" |
− | "Tidak, |
+ | "Tidak, sebenarnya itu bukan anemia......" |
− | + | Ketika Shidou tersenyum pahit, Tohka memegangi lengannya ketika ia terlihat kacau. |
|
− | " |
+ | "Ngo, ngomong, aku juga mau!" |
− | Mengatakan |
+ | Mengatakan itu, dia mencoba untuk memegang tangan Shidou.——Tapi, kedua tangannya telah diambil oleh Kurumi dan Origami. |
− | "Guuuu |
+ | "Guuuu......." |
− | Tohka menunjukkan ekspresi seolah-olah dia |
+ | Tohka menunjukkan ekspresi seolah-olah dia akan menangis, berdiri tepat di depan Shidou, menurunkan pinggangnya seolah-olah dia ingin menerkam. |
+ | "Hey, hey——Jangan katakan——" |
||
− | "Hei, hei - Do not memberitahu me--" |
||
− | Pada saat ini, nada dering handphone |
+ | Pada saat ini, sebuah nada dering handphone berbunyi dari ketiadaan. |
+ | "——Halo." |
||
− | "--Hallo Juga." |
||
Origami mengeluarkan handphone-nya dari sakunya, memulai percakapan. |
Origami mengeluarkan handphone-nya dari sakunya, memulai percakapan. |
||
+ | Meskipun Origami memberikan balasan yang tidak peduli, Shidou tidak mengerti mengapa Origami memandang tajam ke arah Kurumi. |
||
+ | "......Dimengerti.” |
||
− | Meskipun ia memberikan jawaban riang, ia tidak mengerti mengapa ia melirik tajam ke arah Kurumi. |
||
+ | Dengan itu, dengan diam dia mengakhiri panggilan teleponnya. |
||
− | "...... Mengerti." |
||
+ | “Ada sesuatu yang mendesak.” |
||
− | Dengan itu, ia diam-diam mengakhiri panggilan telepon. |
||
+ | Setelah Origami mengeratkan pegangannya pada tangan Shidou, dengan segan dia pergi. |
||
− | "Sesuatu yang mendesak datang." |
||
+ | Seketika, Tohka mengambil tangan Shidou yang terbuka dengan erat. |
||
+ | "............" |
||
− | Setelah Origami meningkatkan cengkeramannya di tangan Shidou, ia enggan melepaskan. |
||
+ | Origami mengintip ke arah Tohka, kemudian menggunakan tatapan kebencian, melihat ke arah Kurumi dan melangkah pergi. |
||
− | Segera, Tohka mengambil pembukaan untuk meraih tangan Shidou erat. |
||
+ | Sebelum pergi, dia membisikkan sebuah kalimat ke dalam telinga Shidou “Hati-hati terhadap Tokisaki Kurumi.”. |
||
− | "...... |
+ | "A, apa......?" |
+ | "Shidou-san? Apakah kita akan pergi?" |
||
− | Origami mengambil mengintip di Tohka, kemudian menggunakan silau kebencian, melihat Kurumi dan berjalan pergi. |
||
+ | "Eh? Aa, aaaah......" |
||
− | Sebelum pergi, ia berbisik kalimat ke telinga Shidou itu "Waspadalah terhadap Tokisaki Kurumi.". |
||
+ | Atas saran Kurumi, Shidou meneruskan langkahnya dengan kedua tangannya masih dipegang. |
||
− | "Wh, apa ......?" |
||
+ | ......Tidak perlu dikatakan, pandangan dari sekitarnya telah meningkat. |
||
− | "Shidou-san? Bukankah kita akan pergi?" |
||
+ | Jam enam sore. |
||
− | "Eh? Aa, aaaah ......" |
||
+ | Shidou yang membawa Kurumi berkeliling sekolah untuk melihat fasilitas sekolah, dan juga Tohka yang setengah memaksa memaksa mereka untuk membiarkannya ikut pergi ke gerbang sekolah, berjalan di jalanan yang berwarna merah oleh matahri terbenam. ——Tentu saja, lengan Shidou sudah bebas. |
||
− | Di bawah Kurumi bisikan, Shidou terus berjalan dengan dua tangannya masih ditahan. |
||
+ | “Yah, itulah semuanya. Apa kau paham?” |
||
− | ...... Tak perlu dikatakan, tatapan dari lingkungan meningkat. |
||
+ | “Nn, terima kasih. ......Mulai sekarang, ini akan baik-baik saja jika hanya kita berdua.” |
||
+ | "Ha......haha." |
||
− | Enam di sore hari. |
||
+ | Shidou memberikan senyum pahit kepada Kurumi ynag bercanda. |
||
− | Shidou yang membawa Kurumi di sekitar sekolah untuk melihat fasilitas, serta Tohka yang setengah paksa memaksa mereka untuk membiarkan dia tindak pergi keluar dari gerbang sekolah, berjalan di jalan yang diwarnai merah oleh matahari terbenam. --Dari Saja, lengan Shidou yang sudah dibebaskan. |
||
+ | Bicara sebenarnya, Shidou sangat berterima kasih kepada Tohka. |
||
− | "Yah, itu sebagian besar. Apakah Anda mendapatkannya?" |
||
+ | Dengan sebuah beban, itu membuat instruksi <Ratatoskr> lebih mudah, meskipun mereka masih pergi ke tempat kejadian seperti atap dan ruang kesehatan, tidak ada suasana romantis yang diciptakan. |
||
+ | Tidak, bahkan jika dia menaikkan ketertarikan Kurumi kepadanya, masih ada alasan yang harus dikhawatirkan...... Tapi bagaimana mengatakannya, jika dia dan Kurumi memasuki lokasi dengan suasana seperti itu, rasanya seperti dia akan dimakan. |
||
− | "Nn, terima kasih banyak. ...... Benar-benar sekarang, itu akan lebih baik jika hanya kami berdua." |
||
+ | Tentu saja Kurumi tidak membutuhkan ketertarikan khusus. |
||
− | "Ha ...... haha." |
||
+ | Seperti——itu benar, seperti seekor karnivora, atau tumbuhan pemakan serangga. |
||
+ | "Tidak-tidak......" |
||
− | Shidou tersenyum pahit kepada Kurumi bercanda. |
||
+ | Shidou menggoyangkan kepalanya pada pemikiran tersebut. Menggambarkan gadis-gadis seperti mereka adalah predator atau tumbuhan pemakan serangga, meskipun jika dia tidak mengatakan itu kuat-kuat itu terdengar kasar. |
||
− | Sejujurnya berbicara, Shidou bersyukur untuk Tohka. |
||
+ | ——Pada saat ini. |
||
− | Dengan beban, itu membuat <Ratatoskr> 's petunjuk lebih mudah, meskipun mereka masih pergi ke acara tempat seperti atap dan rumah sakit, tidak ada suasana romantis diciptakan. |
||
+ | “Baiklah, Shidou-san, Tohka-san. Saya mau pulang dulu.” |
||
− | Tidak, bahkan jika ia mengangkat sayang Kurumi untuk dia, masih ada alasan untuk khawatir ...... Tapi bagaimana mengatakannya, jika ia dan Kurumi yang memasuki lokasi dengan suasana seperti itu, rasanya seperti dia akan dimakan. |
||
+ | Mendekati perempatan, Kurumi menunduk dan mengatakannya. |
||
− | Kurumi memang memiliki daya tarik yang khusus. |
||
+ | "Eh? Oo, oh......" |
||
− | Sama seperti - itu benar, seperti karnivora, atau tanaman bug-makan. |
||
+ | "Mu, bergitu ya? Yah sampai jumpa besok lagi ." |
||
− | "Tidak tidak ......" |
||
+ | Saat Shidou dan Tohka melambaikan tangannya, Kurumi menghilang ke dalam matahari terbenam. |
||
− | Shidou menggeleng pada pikiran-pikiran. Menggambarkan gadis seperti mereka predator atau tanaman bug-makan, bahkan jika ia tidak mengatakannya keras-keras itu masih kasar. |
||
+ | "——Aaah, aaah." |
||
− | --At Saat ini. |
||
+ | Setelah mengatakan selamat tinggal pada Shidou dan Tohka, Kurumi mengatakannya dengan kuat ketika melangkah di jalanan di bawah matahari terbenam. |
||
− | "Kalau begitu, Shidou-san, Tohka-san. Aku akan mengambil cuti saya dari sini." |
||
+ | ”Saya masih belum bisa——dekat-dekat, saya tidak bisa menanggungnya. Butuh waktu lama bagi saya untuk menemukannya, saya masih mau menikmati kehidupan sekolah untuk beberapa lama lagi.” |
||
− | Mendekati persimpangan, Kurumi memberikan busur dan berkata. |
||
+ | Setelah bergumam pada dirinya sendiri, tubuhnya berputar dalam irama. |
||
− | "Eh? Oo, oh ......" |
||
+ | "......Ufufu, kesenangan ini, akan saya tinggalkan bagian terakhir untuk dinikmati nanti.” |
||
− | "Mu, begitu? Nah bertemu lagi besok." |
||
+ | Tiba-tiba——Kurumi yang sedang menari sepanjang jalan, menabrak sesuatu. |
||
− | Sebagai Shidou dan Tohka melambaikan tangan mereka, Kurumi menghilang ke matahari terbenam. |
||
+ | "——" |
||
+ | Memberikan tenagan ke kakinya, dia berusaha untuk tetap berdiri, melihat ke depannya. Terlihat sepertinya Kurumi telah menabrak punggung seorang pria. Pria yang terlihat jahat, mereka semuanya berkumpul di pinggir jalanan. |
||
− | "--Aaah, Aaah." |
||
+ | "Ara ara, saya minta maaf." |
||
− | Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Shidou dan Tohka, Kurumi berkata lantang sambil berjalan di jalan di bawah matahari terbenam sendirian. |
||
+ | Kurumi menundukkan kepalanya dan mengatakannya, ketika mencoba untuk pergi. Namun, |
||
− | "Saya masih Tidak dapat melihat - sedikit, saya tidak bisa tahan Butuh waktu lama bagi saya untuk menemukan itu, aku masih ingin menikmati kehidupan sekolah untuk beberapa saat lagi.." |
||
+ | “Hey. Tunggu sebentar, nona kecil. Itu salahmu karena tidak memperhatikan, jangan berpikir bahwa itu akan berakhir seperti ini.” |
||
− | Setelah bergumam pada dirinya sendiri, tubuhnya berputar dalam irama. |
||
+ | Seorang pria yang menabrak Kurumi memberikan senyuman jahat. |
||
− | "...... Ufufu, kenikmatan ini, saya akan menyerahkan kepada bagian terakhir untuk menikmati itu." |
||
+ | Seperti sebuah tanggapan, teman-teman pria itu, berpencar dan mengelilingi Kurumi. |
||
+ | "Ara, ara?" |
||
− | Tiba-tiba - Kurumi yang menari di sepanjang jalan, menabrak sesuatu. |
||
+ | Kurumi menggoyangkan kepalanya dalam keheranan, salah satu dari pria itu bersiul. |
||
− | "-" |
||
+ | “Hey hey, sepertinya dia tidak buruk. Tangkapan yang hebat?” |
||
− | Menempatkan kekuatan ke kakinya ia berhasil tetap tegak, melihat ke depan. Itu tampak seperti Kurumi telah menabrak punggung pria. Pria yang tampak seperti penjahat, semua berkumpul di pinggir jalan. |
||
+ | "Hey—hey—, siapa namamu? Aku mau berteman denganmu!” Seperti itulah, penjahat-penjahat tersebut terus melihat Kurumi secara keseluruhan, berbicara dan membual. |
||
− | "Ara ara, aku benar-benar minta maaf." |
||
+ | Aaah——Pada saat ini, Kurumi memahaminya. |
||
− | Kurumi menundukkan kepalanya dan berkata, ketika mencoba untuk berjalan kaki. Akan Tetapi, |
||
+ | "Onii-san——Jangan katakan, kamu mau melakukannya dengan saya?" |
||
− | "Hei. Tunggu, sedikit wanita kedua. Itu salahmu karena ceroboh, tidak berpikir bahwa hal-hal akan berakhir seperti ini." |
||
+ | Kurumi mengatakannya sementara tersenyum sedikit. Pria-pria itu terdiam selama beberapa saat, kemudian mulai tertawa dengan tangan mereka di dahi mereka |
||
+ | "Hey hey, dia bilang melakukannya. Berarti—. Ec——chi!" |
||
− | Orang yang Kurumi menabrak tersenyum sinis. |
||
+ | “Tapi tidak apa-apa. Apa, kau juga suka tiper seperti ini?” “Nn. Sampai taraf tertentu. . ——Agar meninggalkan suanya yang kecil, bagaimana kalau kita mengganti lokasinya? Terlalu banya orang di sini.” |
||
− | Sama seperti respon, rekan pria itu, dipisahkan dan dikelilingi Kurumi. |
||
+ | Kata-kata Kurumi menyebabkan mereka gempar, pria-pria tersebut memasuki sebuah lorong sambil mengelilingi Kurumi. |
||
− | "Ara, ara?" |
||
+ | Setelah memaksa Kurumi ke jalan buntu, pria yang telah Kurumi tabrak menunjukkan senyuman mesum dan mengulurkan tangannya. |
||
+ | “Baiklah......kalau begitu, aku tidak akan bersikap sopan sekarang.” |
||
− | Kurumi memiringkan kepalanya heran, salah satu orang mengeluarkan peluit. |
||
+ | Tapi——Tangan yang diulurkan itu tidak menyentuh Kurumi, tapi berubah ke bawah sedikit demi sedikit. |
||
− | "Hey hey, penampilannya tidak begitu buruk. Sebuah menangkap besar?" |
||
+ | "Ah? Apa yang kau lakukan. Jika kau tidak melakukannya, biarkan aku saja——" |
||
− | "Hei-Hei, siapa namamu? Saya ingin berteman dengan Anda!" Sama seperti itu, gangster terus melihat Kurumi seluruh, berbicara dan gaggling. |
||
+ | Teman pria itu mengangkat bahunya dan mengatakannya. Tapi pria yang tidak menyentuh Kurumi, menghentikan kata-katanya dalam kepanikan. |
||
− | Aaah - Pada titik ini, Kurumi dipahami. |
||
+ | “T, tidak! Tubuhku......!" |
||
− | "Onii-san - Do not tell me, Anda ingin pergi keluar dengan saya?" |
||
+ | “Tubuhmu?” |
||
− | Kurumi mengatakan sementara samar-samar tersenyum. Orang-orang itu tertegun sejenak, kemudian mulai tertawa dengan tangan di dahi mereka. |
||
+ | Pada saat ini, teman-temannya juga memperhatikan. |
||
− | "Hey hey, pergi keluar katanya Meanie- Ec -..! Chi" |
||
+ | Dari kaki Kurumi, bayanganya meluas dengan cepat, dan lengan putih yang tak terhitung jumlahnya tumbuh dari bayangannya——menarik tubuh pria itu ke dalam bayangan. |
||
− | "Tapi ini tidak baik ini. Apa, Anda seperti jenis ini juga?" "Nn. Untuk rupa. --Leaving Samping itu, bagaimana kita mengubah lokasi? Ada terlalu banyak orang di sini." |
||
+ | "......!? A, apa ini......!" |
||
− | Kata-kata Kurumi disebabkan keributan di antara laki-laki, laki-laki memasuki gang sambil sekitar Kurumi. |
||
+ | "U, uwaaaaaaa......!?" Semua orang mulai berteriak. |
||
− | Setelah memaksa Kurumi ke jalan buntu, pria yang Kurumi telah menabrak menunjukkan senyum bejat dan mengulurkan tangannya. |
||
− | |||
− | "Nah ...... itu, saya tidak akan berdiri pada upacara sekarang." |
||
− | |||
− | Tapi - Bahwa tangan diperpanjang tidak menyentuh Kurumi, menggeser sedikit ke bawah. |
||
− | |||
− | "Ah? Apa yang kamu lakukan. Jika Anda tidak akan melakukannya kemudian membiarkan me--" |
||
− | |||
− | Kawan pria itu mengangkat bahu dan berkata. Tetapi orang yang mengulurkan tangan untuk Kurumi, terputus kata-katanya panik. |
||
− | |||
− | "N, tidak! Tubuhku ......!" |
||
− | |||
− | "Tubuhmu?" |
||
− | |||
− | Pada saat ini, rekan-rekannya juga melihat. |
||
− | |||
− | Dari kaki Kurumi itu, bayangannya cepat berkembang, dan lengan putih yang tak terhitung jumlahnya yang tumbuh dari itu - berada di tengah-tengah menyeret tubuh manusia ke dalam bayangan. |
||
− | |||
− | "......!? Wh, apa ini ......!" |
||
− | |||
− | "U, uwaaaaaaa ......!?" Semua orang mulai berteriak. |
||
Namun, itu sudah terlambat. |
Namun, itu sudah terlambat. |
||
− | "Ufufu, fufu." |
+ | "Ufufu, fufu." |
− | |||
− | Senyum Kurumi yang bengkok, pada kaki saat yang sama semua orang yang ditangkap oleh lengan putih, tubuh mereka secara bertahap ditarik ke dalam bayangan. |
||
− | |||
− | "Yah, meskipun mereka adalah potongan-potongan sampah yang biasanya tidak layak makan ...... Tapi karena aku punya hidangan utama yang menunggu dalam waktu dekat, mengapa tidak merasakan sedikit untuk mendapatkan lidah saya terbiasa pertama - I Maafkan sekarang. " |
||
− | |||
− | Kurumi meletakkan tangannya bersama-sama dengan * Pa! * |
||
− | |||
− | |||
− | Seketika, rintihan orang-orang di dekatnya lenyap seluruhnya. |
||
+ | Kurumi tersenyum simpul, saat bersamaan kaki semua orang ditangkap oleh lengan putih tersebut, tubuh mereka ditarik ke dalam bayangan sedikit demi sedikit. |
||
− | Kurumi menutup kelopak matanya seolah-olah dia sedang menikmati makan, merasa perutnya sambil mendesah. |
||
+ | “Yah, meskipun mereka adalah beberapa sampah yang biasanya tidak berharga untuk dimakan...... Tetapi sejak saya memiliki menu utama yang menunggu suatu saat nanti, kenapa tidak mencicipi sedikit untuk membuat lidahku terbiasa dengannya dahulu——Saya minta maaf.” |
||
− | --Dalam Saat itu. |
||
+ | Kurumi meletakkan tangannya bersama dengan *Pa!* |
||
− | "...... Ara?" |
||
+ | Dengan cepat, teriakan-teriakan dari para pria tersebut menghilang seluruhnya. |
||
− | Dihadapkan dengan perasaan yang tiba-tiba assailing dia, alis Kurumi berkedut. |
||
+ | Kurumi menutup kelopak matanya seolah-olah dia menikmati sebuah makanan, merasakan perutnya dengan helaan. |
||
+ | ——Saat bersamaan. |
||
− | Perasaan memiliki seluruh tubuh seseorang menjadi merasa seluruh. Ditelan oleh makhluk raksasa tanpa mengunyah, itu mungkin perasaan sekarang. |
||
+ | "......Ara?" |
||
− | Perasaan ini bukan pertama kalinya dia telah merasakan hal itu. |
||
+ | Berhadapan dengan perasaan mendadak yang menyerangnya, alis mata Kurumi berkedut. |
||
− | Sebuah penghalang yang penyihir modern yang mempekerjakan dengan bantuan mesin yang disebut Realizer • Wilayah Pribadi. |
||
+ | Perasaan dari memegang seluruh tubuh seseorang yang terasa keseluruhan. Ditelan oleh seekor makhluk raksasa tanpa dikunyah sekalipun, kemungkinan itulah perasaannya saat ini. |
||
− | Bahkan di antara mereka yang satu ini khusus. Itu benar, tidak bisa salah - Ini gadis itu. |
||
+ | Perasaan ini adalah bukan pertama kalinya ia merasakannya. |
||
− | "--Tch, Satu langkah terlambat, ya?" |
||
+ | Penghalang yang wizard modern gunakan dengan bantuan sebuah mesin yang disebut Personal Territory• Realizer. |
||
+ | Meskipun diantara mereka orang ini adalah spesial. Itu benar, tidak mungkin kesalahan——Itu gadis itu. |
||
+ | "——Tch, terlambat satu langkah, huh?" |
||
− | Seakan untuk mengkonfirmasi kecurigaan Kurumi itu. Seorang gadis muda muncul di depan mata Kurumi itu. |
||
+ | Seolah-olah mengkonfirmasi keragu-raguan Kurumi. Seorang gadis muda muncul di depan mata Kurumi. |
||
− | Rambut diikat dalam banyak, seorang gadis yang tampak seperti schooler tengah. |
||
+ | Rambut diikat dalam setandan, gadis yang terlihat seperti siswa kelas menengah. |
||
− | Meskipun ia mengenakan pakaian kasual seperti jaket jaket warna-warni dan rok culotte. Udara di sekitarnya, itu sama berbahayanya dengan binatang buas yang tertangkap melihat mangsanya. |
||
+ | Meskipun dia mengenaka pakaian kasual seperti jaket parka berwarna dan rok culotte. Keadaan udaranya, terasa berbahaya seperti binatang buas ganas yang mengejar mangsanya. |
||
− | + | “Nampaknya kau makan dengan ganas lagi, <Nightmare>.” |
|
− | "Ara ara, |
+ | "Ara ara, kau adalah......Takamiya Mana-san, benar?" |
− | Kurumi |
+ | Kurumi memiringkan kepalanya sedikit dan mengatakannya, dengan tidak senang Mana mengeluarkan sebuah *Hump*. |
+ | “Meskipun itu patut dihargai untukmu karena mengingat namaku, kelakuanmu itu membuatku mau muntah.” |
||
− | "Meskipun terpuji bagi Anda untuk mengingat nama saya, sikap yang membuat saya ingin muntah." |
||
− | "Ara, |
+ | "Ara, Saya mohon maaf untuk itu." |
− | Kurumi menundukkan kepalanya, |
+ | Kurumi menundukkan kepalanya, meminta maaf dengan jujur. |
− | + | “Namun, nama adalah sangat penting. Saya akan sangat tidak senang jika saya dipanggil <Nightmare> dan semacamnya. Bisa saya sarankan kau memanggil saya Tokisaki Kurumi?” |
|
− | + | Saat Kurumi menyelesaikannya, Mana memiringkan alis matanya dalam jengkel. |
|
− | + | “Karena itu sangat penting, karena itulah aku tidak berharap namaku disebut olehmu. Tepatnya karena ini penting sekali, karena itulah aku tidak mau memanggilmu dengan nama itu.” |
|
− | "Itu terasa sulit." |
+ | "Itu terasa sulit." |
− | " |
+ | "Diamlah, Spirit." |
− | + | Pandangan Mana menajam. |
|
− | Kulit Kurumi |
+ | Kulit Kurumi, terasa kaku. |
+ | ===Bagian 4=== |
||
− | ◇ |
||
+ | Setelah mengatakan selamta tinggal pada Kurumi, Shidou menemani Tohka ke supermarket terdekat untuk membeli bahan-bahan untuk mekan malam. |
||
+ | Tangan kanannya dipenuhi dengan tas plastik yang berat, mereka berjalan di jalanan ynag lebih gelap dari sebelumnya. |
||
− | Setelah berpamitan dengan Kurumi, Shidou didampingi Tohka ke supermarket terdekat untuk membeli bahan-bahan untuk makan malam. |
||
+ | “Yah—kuyakin ini adalah hari bagus yang datang hari ini.” |
||
− | Tangan kanan sarat dengan kantong plastik yang berat, mereka berjalan di jalan yang gelap dari sebelumnya. |
||
+ | Dengan wajarnya menujukkan senyuman. Itu benar. Hari ini mereka telah memasuki supermarket ketika dalam waktunya memberikan diskon, membeli daging dalam jumlah besar dengan 30% dari harga normalnya. |
||
− | "Yah-itu yakin adalah hari yang tepat untuk datang hari ini." |
||
+ | “Shido! Apa menu makan malamnya hari ini? Hamburger steak? |
||
− | Tentu menunjukkan senyum. Itu benar. Hari ini mereka telah memasuki supermarket ketika itu adalah waktu untuk memberikan diskon, membeli sejumlah besar daging dengan 30% dari harga normal. |
||
+ | Beberapa minggu ini Tohka dipilih untuk memilih menunya. Ia dengan senangnya bicara dalam kesenangan |
||
− | "Shidou! Apa untuk makan malam hari ini? Steak yang Hamburger?" |
||
+ | “Ah, aku memilih hamburger steak seperti biasa!” |
||
− | Beberapa minggu Tohka telah terbiasa menebak menu. Dia dengan senang hati mengatakan dalam kegembiraan. |
||
+ | Saat ini, suara Kotori datang dari transmitter yang masih dalam keadaan terhubung. |
||
− | "Ah, saya memilih hamburger steak juga!" |
||
+ | Shidou, mengangkat bahunya dengan ringan, sudut mulutnya terangkat sedikit. |
||
+ | “Ah—Apa yang harus kulakukan?. Bukankah masih ada wortel rebus dengan serat ikan dan Sanshoku dunburi!” |
||
− | Saat ini, suara Kotori datang dari pemancar yang masih dalam transmisi. |
||
+ | “Mu, umu, meskipun menu itu tidak buruksama sekali, bisakah kita membuat hamburger steak?” |
||
− | Shidou, ringan mengangkat bahu, sudut mulutnya sedikit terangkat. |
||
+ | “Tunggu, apa yang kau bicarakan. Sejak kita menggunakan tangan kita pada adonan dagingnya, mari kita jangan bersungut-sungut dan menggunakan semuanya sekaligus!” |
||
− | "Ah Apa yang harus saya lakukan. Ada wortel masih direbus dengan benang ikan dan Sanshoku donburi!" |
||
+ | Saat Tohka mengatakannya dengan alis matanya mengerut bersamaan, suara Kotori datang dari transmitter tepat secara bersamaan. |
||
− | "Mu, muu, meskipun mereka tidak buruk sama sekali, kita tidak bisa memiliki hamburger steak?" |
||
+ | Di dpean, suara gesekan sepatu sport di aspal bisa terdengar. Shidou memutar kepalanya kehadapan arah tersebut. |
||
+ | "Nn?" |
||
− | "Tunggu, apa yang Anda katakan. Karena kita punya tangan kami pada campuran daging, jangan pelit dan menggunakannya semua dalam satu pergi!" |
||
+ | Di sana, dengan ikat ekor kuda dan sebuah tahi lalat sebagai pelengkapnya, seorang gadis yang seumuran dengan Kotori, berdiri di sana dengan mata melebar dalam keterkejutan. |
||
− | Seperti Tohka mengatakan dengan alisnya rajutan bersama-sama, suara Kotori datang dari pemancar pada waktu yang sama. |
||
+ | Mengenakan jaket parka dan rok cullote. Sepatu sport putihnya, terlihat noda merah pada kedua sepatunya untuk beberapa alasan. ......Seperti, lumuran darah. |
||
− | Di depan, suara sepatu olahraga menggosok di aspal bisa didengar. Shidou memutar kepalanya ke arah itu. |
||
− | " |
+ | "......?" |
+ | Wajah yang tidak dikenal......mengira-ngira siapakah dirinya, Shidou memiringkan kepalanya. |
||
− | Di sana adalah, dengan ekor kuda dan mol air mata sebagai fitur nya, seorang gadis seusia Kotori, berdiri di sana dengan mata terbelalak kaget. |
||
+ | Dia tidak mengerti mengapa, tapi ada yang sedikit dikenalnya......ini terasa seolah-olah mereka pernah bertemu di suatu tempat |
||
− | Mengenakan jaket parka dan rok culotte. Sepatu olahraga putihnya, telah mencolok bintik-bintik merah pada mereka untuk beberapa alasan. ...... Sama seperti, noda darah. |
||
+ | sebelumnnya. |
||
+ | Pada saat itu, Shidou memperhatikan bahwa gadis tersebut melihat tepat ke arahnya. Shidou hanya bisa memutar tubuhnya. Dia mungkin telah melihat sesuatu yang mengejutkan tepat di arah pandangannya. |
||
− | "......?" |
||
+ | Namun, tidak ada apapun di sana. Di samping dari jalanan yang ia gunakan untuk terus berjalan, ruang yang sama dengan tiang telepon juga tempat pembuangan sampah yang ditandai dengan jala. |
||
− | Wajah asing ...... setidaknya itu bagaimana seharusnya, Shidou memiringkan kepalanya. |
||
+ | Itu berarti, seseorang ynag gadis itu lihat, bisa jadi itu Shidou— |
||
− | Dia tidak mengerti mengapa, tapi ada keakraban sedikit ...... rasanya seolah-olah mereka telah bertemu di suatu tempat sebelumnya. |
||
+ | Pikiran Shidou berhebti pada poin ini. |
||
− | Pada saat itu, Shidou melihat bahwa gadis itu menatap lurus ke arahnya. Shidou tidak bisa membantu tetapi mengubah tubuhnya sekitar. Dia pasti melihat sesuatu yang mengejutkan sejalan nya terlihat. |
||
+ | "Nii" |
||
− | Namun, tidak ada di sana. Selain jalan-jalan yang ia digunakan untuk berjalan di sepanjang, tiang telepon sama spasi serta pembuangan sampah ditandai dengan jaring, tak ada lagi yang bisa dilihat. |
||
+ | Gadis itu membuka bibirnya yang bergetar. |
||
− | Itu berarti, salah satu yang gadis itu melihat, hanya bisa Shidou- |
||
+ | "Nii?" |
||
− | Pikiran Shidou berhenti pada titik ini. |
||
+ | Shidou balik bertanya. Namun gadis itu tidak menjawab, malah dia berlari dan melompat ke arah dada Shidou. |
||
− | "Nii" |
||
+ | "A......" |
||
− | Gadis itu membuka bibirnya yang bergetar. |
||
+ | Layaknya seperti menggunakan tangannya untuk memeluk di sekitar bajunya, seolah-olah dia bergerak dalam-dalam, memeluknya dengan paksa. |
||
− | "Nii?" |
||
− | Shidou |
+ | Meskipun korbannya adalah Shidou dan penjahatnya adalah gadis itu, tidak ada sesuatu yang salah. ......Tidak, dalam keadaan semacam |
+ | ini, mungkin saja sepenuhnya Shidou malah akan jadi seseorang yang ditangkap. |
||
+ | Namun, pikiran yang dibuat oleh Shidou, terganggu jadi beberapa jalur. |
||
− | "Wha ......" |
||
+ | Gadis itu membenamkan kepalanya ke dalam dada Shidou, seraya berucap. |
||
− | Sama seperti itu menggunakan lengannya untuk membungkus tubuhnya, seolah-olah dia sangat terharu, tegas memeluknya. Meskipun korban adalah Shidou dan pelakunya adalah gadis itu, tidak ada yang salah, jika posisi mereka adalah untuk mengubah sedikit, mereka akan segera diperhatikan oleh polisi. ...... Tidak, di bawah semacam ini keadaan, itu benar-benar mungkin bahwa Shidou akan menjadi orang tertangkap sebagai gantinya. |
||
+ | "——Nisama(Nii-sama)......!" |
||
− | Namun, pikiran yang dibuat oleh Shidou, disela setengah jalan. |
||
+ | "Ha......Haaa!?" |
||
− | Gadis itu membenamkan kepalanya ke dada Shidou, mengatakan, |
||
+ | Dengan cepat, jalanan juga anjungan <Fraxinus>, suara dari saudara kandung Itsuka dengan indahnya sama dengan satu sama lain |
||
− | "--Nisama (Nii-sama) ......!" |
||
+ | <noinclude> |
||
− | "Ha ...... Haaa !?" |
||
+ | ===Catatan Penerjemah dan Referensi=== |
||
+ | <references/> |
||
− | Pada saat itu, jalan serta jembatan <Fraxinus>, suara-suara dari saudara Itsuka indah bertepatan dengan satu sama lain. |
Latest revision as of 09:41, 9 June 2015
Bab 2: Undangan Seorang Spirit[edit]
Bagian 1[edit]
Pada saat Tama-chan-sensei meninggalkan kelas setelah homeroom pagi, seketika Shidou menarik keluar handphone-nya dari sakunya dan menelpon Kotori.
Kemudian, sebuah suara yang menandakan koneksinya berhasil berdering, suara Kotori datang dari handphone beberapa saat kemudian.
“Hallo—hallo, Onii-chan?”
Sebuah suara yang santai yang sepenuhnya berbeda dengan nada sarkatis itu sebelumnya. Itulah Kotori yang normal, bukan dalam mode komandan.
“Hei, Kotori.”
“Benarkah saat ini—mengapa kau menelpon pada waktu semacam ini? Jika teleponnya sudah berdering sepuluh detik yang lalu, kemungkinan akan disita guru tahu—”
“Kau seharusnya mengesetnya dengan baik menjadi mode diam pertama kali.”
“Aku pikir aku lupa melakukannya hari ini—”
Kotori mengatakannya dengan tidak senang.
“Lalu, apa ada masalah?”
“Ss, ah, itu benar. Sebenarnya….”
Saat Shidou melanjutkan bicaranya, dia melirik ke hadapan Kurumi.
Meskipun dia mengatakan sesuatu yang mengejutkan seperti “Saya adalah seorang Spirit” ketika perkenalannya, Kurumi saat ini dipersoalkan seperti situasi di mana dia dikelilingi oleh lautan orang-orang dan pertanyaan-pertanyaan. Itu tidak seperti murid-murid dari Kelas Empat, atas perintah untuk menyembunyikannya pada rumor gadis pindahan yang cantik, bahkan murid-murid dari kelas yang lainnya telah dikumpulkan. Itu seperti hari pertama datangnya Tohka.
Pada titik ini, dia secara tidak sengaja membuat kontak mata dengan Kurumi. Kurumi berhadapan dengan arahnya dan sedikit tersenyum, seketika Shidou memerah dan menahan nafasnya.
“Onii-chan?”
“Aa, aaah…..Hari ini kelasku memiliki, seorang murid pindahan……..tapi orang itu, bilang.”
“Apa?”
“Saya adalah….Spirit.”
“…………”
Ketika Shidou selesai berbicara, Kotori tidak menjawab apapun.
Merespon dengan itu adalah suara dari pakaian yang berdesir. Itu seperti, suara pita yang diganti di rambutnya.
“——Katakan padaku detilnya.”
Kotori melanjutkan bicaranya dengan sebuah nada yang berbeda dari yang sekarang.
“Meskipun kau menginginkan aku mengatakan detilnya……..Itu seperti bagaimana aku bilang kepadamu. Ketika murid pindahan melakukan perkenalannya, dia bilang ‘Saya adalah Spirit……Meskipun di sana tidak ada dasarnya, tapi itu terasa seperti dia mengatakannya kepadaku.”
“Apa itu hanya imajinasimu?”
“…….”
“Yah, lupakanlah. Seseorang yang tahu semacam terminologi seperti Spirit itu sudah sangat tidak normal. Aku akan lebih menginvestigasinya.”
“Oh…Mohon lakukanlah.”
Bersamaan dengan Shidou mengakhiri panggilan teleponnya , bel yang menandakan mulainya pelajaran pertama berdering.
Bagian 2[edit]
Di sebuah sudut Markas Tenguu. Di dalam ruangan observasi yang mengumpulkan data pada panjang gelombang Spirit seluruhnya di kota-kota wilayah selatan Kanto.
“…..Tidak mungkin.”
Ketua team AST Kusakabe Ryoko, mengerutkan dahinya sebagaimana dia mengeluarkan sebuah erangan.
“Apa ada kesalahan? Ini.”
Orang itu yang saat ini mengoperasikan menara kontrol pusat——Ashimura Sersan Kelas Satu memutar wajahnya padanya, menggoyangkan wajahnya yang berkeringat pada saat bersamaan.
“Aku sungguh minta maaf. Tapi ketepatan dari mesin pengobservasi, meskipun di dalam negara ini, ini juga dianggap sebagai yang terbaik.”
“…..Jika memang begitu.”
Mengecek lagi angka-angka yang ditampilkan di layar, setelah merasa yakin bahwa tidak ada kesalahan, dengan paksanya mengeluarkan desahannya seolah-olah dia mencoba membuang rasa frustasinya.
Yang ditampilkan oleh layar adalah hasil yang menurut angka dari seorangmanusia tertentu.
Tidak, menggunakan kata manusia akan terasa bohong.
Lagi pula, angka-angka itu, menyindir pada sebuah bencana yang membunuh dunia ini.
“…..Spirit, dipindahkan ke SMA? Lelucon itu tidak akan pernah menghibur.”
Itu benar. Hari ini saat jam 9 di pagi hari, dia menerima pesan dari Origami ke markas.
Meminta untuk menginvestigasi, karena ada seorang murid pindahan yang memproklamirkan dirinya bahwa dia adalah seorang Spirit di kelasku——
Meskipun dia ragu-ragu, dia masih menjalankan scanner pada gadis itu, tetapi—&mdash
Ryoko menyeka dahinya. Keringat membasahi lengan bajunya. Di samping AC-nya dinyalakan, kulitnya perlahan-lahan telah menjadi basah.
Tentu saja ini ada alasannya. Untuk dipindahkan ke SMA, sebuah daftar keluarga dan alamat tempat tinggal adalah suatu keharusan, tapi masih ada dokumen lain yang dibutuhkan juga.
Sebuah makhluk yang mampu menghapuskan sebuah jalan secara keseluruhan hanya dengan satu jari, dia masih bisa kabur dari lapangan observasi ini, dan menguasai pengetahuan tentang cara hidup bermasyarakat bekerja dan tahu cara menggunakannya dengan efektif. Mustahil tidak merasa ngeri bila memikirkannya.
“Ketua? Apa yang kau lakukan?”
Pada titik ini, sebuah sambutan yang aneh dinyatakan di belakangnya.
Hanya seorang anggota yang akan menggunakan kata-kata semacam ini. Memutar kepalanya, Mana berdiri di sana seperti yang diharapkan.
“…….Nn?”
Mana menampilkan sebuah ekspresi yang serius, mengerutkan alisnya dalam ketidak senangan.
“——Dia….akhirnya muncul juga huh, <Nightmare>.”
“<Nightmare>?”
Ryoko bertanya dalam keterkejutan. Mana dengan paksa mengeluarkan desahan kecil dengan alisnya yang keduanya terkunci.
“Codename <Nightmare>. —— Salah satu yang kuburu, Spirit yang paling brutal.”
“Spirit paling….brutal?”
Ryoko menggigil sebagaimana dia mengulangi kata yang serius itu, “Nn”, Mana menganggukkan kepalanya.
“Spirit yang menyebabkan kematian sedikitnya sepuluh ribu saat ini. Jika kita menanggap para korban itu yang belum diidentifikasi menjaadi akun, angka-angka seharusnya menjadi beberapa kali lebih besar.”
“Se, sepuluh ribu…….!? Ti, tidak mungkin, mengapa di sana tidak ada panggilan evakuasi? Dan juga, sebuah spacequake yang skalanya——”
“Kau salah.”
Seolah-olah mencoba menginterupsi Ryoko, suara Mana keluar dengan nada sedih.
“Spacequake yang <Nightmare> sebabkan sebenarnya hanya yang Spirit yang biasa. Meskipun kita tidak bisa bilang bahwa tidak ada korban, jumlanya tidak akan mencapai ratusan.”
“L, lalu mengapa….”
“Alasannya sangat simpel.——langsung, membunuh dengan tangannya sendiri. Sepuluh ribu manusia itu.”
“………….”
Ryoko menahan nafasnya.
<Princess> dan <Hermit> yang sudah muncul di Kota Tenguu dahulu, meskipun merekalah yang menyebabkan spacequake yang hebat, mereka tidak aktif menyerang manusia.
Namun, jika seekor monster mampu menghancurkan bumi, pasti akan mulai membunuh orang-orang dengan kekuatannya sendiri.
Betapa mengerikannya itu. Sebagai seorang anggota AST, adegan semacam itu digambarkan dengan mudahnya.
“——Lalu, apa persiapan yang harus kita buat?”
“Eh?”
Mana ditanyai ketika dia meregang pelan-pelan, Ryoko bertanya dengan kering.
“Jika seorang Spirit muncul. Maka tidak ada hal yang harus dipertimbangkan selain membunuhnya.”
“Itu benar…….Tapi, tidak-kah kita butuh mengevakuasi para penduduk? Lagi pula situasi ini adalah——”
“Tidak ada yang harus dikhawatirkan. Mohon tinggalkan saja kepadaku. ——Berhadapan dengan [itu], itulah hal terbaik yang kubisa.”
“Aa, tunggu, tahan dulu!”
Ryoko memegang lengan Mana saat dia mencoba pergi secepatnya.
“? Apa ada masalah. Bukankah lebih baik berhadapan dengannya secepatnya?”
“….Akan kubilang ini pertama-tama, pemimpin tim di sini adalah aku. Kau tidak diizinkan bertindak seorang diri.”
“……….”
Mana termenung untuk beberapa saat meskipun dia memikirkan sesuatu, kemudian dengan entengnya mengangkat tangannya.
“Dimengerti. Aku akan mengikuti perintahmu.”
Namun, dia kemudian memberikan Ryoko sebuah pandangan meskipun dia sedang memikirkan sesuatu.
“Tapi, tolong janganlah lupa. Aku ditugaskan di sini oleh [Assosiasi], mempunyai izin dari Jendral untuk mengambil tindakan yang independen.”
“……Aku paham.”
Ryoko membelitkan wajahnya dalam rasa bosan, melepaskan lengan Mana.
Bagian 3[edit]
Jarum jam berputar tiga kali, tergantung di atas papan tulis.
Dalam arah pandangan Shidou, pelajaran homeroom sebelum pulang telah dimulai. Beriringan dengan bel dan memasuki ruang kelas adalah Tama-chan-sensei, yang membuka buku absensi dan mulai menyampaikan beberapa informasi.
Pemandangan yang normal dan tidak menarik. Namun, saat ini, Shidou tersiksa oleh kepanikan yang aneh.
Memberikan alasan mengapa……
“…….”
Kurumi mengambil kesempatan saat guru sedang tidak fokus untuk menoleh ke arah Shidou, membuat kontak mata dan melambaikan tangannya dengan pelan.
“Itu, um.”
Merasakan tidak sopan untuk tak membalasnya, Shidou memberikan senyuman pahit dan melambaikan kembali.
“”…….””
Sepertinya Tohka dan Origami yang duduk di samping Shidou, tidak membuat candaan apapun, menggunakan tatapan yang tajam yang cukup untuk menyebabkan dermatitis[1] untuk menatap Shidou.
“…….A, apa yang harus kulakukan?”
Ketika Shidou mengeluh dalam keputus asaan. Tama-chan-sensei menutup buklet kehadirannya.
“Sekian untuk homeroom hari ini. ——Ah, satu hal lagi, baru-baru ini di daerah ini, nampaknya terjadi kasus orang hilang. Semuanya, tolonglah apabila kalian berjalan, kalian harus bersama-sama dalam kelompok. Ingatlah untuk pulang ke rumah sebelum gelap, oke?”
“………….Nn?”
Merespon pada kata-kata Tama-chan-sensei yang nampaknya ditunjukkan kepada siswa-siswi, alis matanya terangkat sedikit.
Ketika masalahnya dijelaskan, berita dipagi hari nampaknya juga telah melaporkan kasus serupa. Saat nama Kota Tenguu muncul, perhatiannya tertarik.
Tidak apa-apa jika itu Shidou, tapi untuk masalah Kotori itu bisa menjadi kekhawatiran.
…….Yah, jika itu adalah imouto-sama, suatu angka yang harus dicemaskan mungkin akan menjadi besar.
Seperti yang Shidou pikirkan tentang masalah itu, panggilan untuk bersiap pada satu perhatian telah disampaikan. Shidou berangkat dari kursinya dan membungkuk. Terlepas dari suara berisik yang dibuat oleh meja-meja dan kursi-kursi ketika mereka berangkat, percakapan antara murid-murid juga bisa didengar.
Setelah pulang sekolah. Tetapi ——Shidou masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukannya.
Shidou mengambi miniatur earphone dari sakunya, memakaikannya ke telinga kanan.
Dengan sangat cepat, suara yang menarik menggetarkan gendang telinganya.
“——Sudah waktunya. Apa kau siap, Shidou?”
Sebuah suara yang muda, memenuhi tekanan dalam jumlah besar. Itsuka Kotori, adik Shidou, mode komandan.
Meskipun tidak bisa dikonfirmasikan dari sini, tapi orang-orang hebat di kapal <Fraxinus>, harus bersiap sepenuhnya untuk menaklukkan Spirit.
“Aku tidak percaya, dia adalah Spirit sungguhan. ——Untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepadamu, Aku pikir itu hanyalah khayalanmu Shidou.”
“……Hey.”
Merespon ejekan Kotori, Shidou menyipitkan matanya.
Tapi tadi itu bukanlah tanpa alasan. Mengatakan hal yang sebenarnya, Shido sendiri ragu-ragu. Spirit yang dipindahkan ke sekolah sebagai murid pindahan dan lain-lain.
Hasil observasi Kotori terhadap Kurumi, dikirimkan ke handphone Shidou pada saat waktu makan siang.
Kesimpulannya——Kurumi adalah, Spirit sungguhan.
“——Hei, ini bisa dipertimbangkan sebagai sesuatu yang bagus. Party[2] yang lainnya telah mengirimkan sebuah undangan. Jika alaramnya tidak terdengar, AST tidak akan tahu seperti biasanya; bukankah itu hasil yang kita harapkan? Saat ini, tolong fokuslah pada peningkatkan perasaan party terhadap dirimu dan biarkan dia jatuh cinta.”
“…….Nn. Aku pikir…….kau benar.”
Ucap Shidou dengan setengah hati.
Seperti yang Kotori katakan. Namun, motif Kurumi masih tidak jelas hingga saat ini, hati Shidou terasa bersalah.
“Ada apa denganmu, itu seperti ucapan seorang pengecut. Pergi BERCIUMAN dengan Spirit yang lainnya, kau merasa bersalah?”
“……..Bu, bukan itu……Tapi, tidak, ini tidak seperti aku yang sedang bersalah di sini…..”
“Itu bagus. Sayangnya, nampaknya kita tidak punya waktu untuk berbicara lagi?”
“Eh?”
Saat Shidou mengeluarkan balasan yang bodoh, bahunya ditepuk beberapa kali oleh seseorang.
“Shidou-san, Shidou-san.”
“Uuooh…..!?”
Karena terlalu tiba-tiba, Shidou merasa panik.
“Maaf, apa aku menakutimu?”
Kurumi ——gadis yang berdiri di sana mengatakannya dengan pandangan menyesal.
“To, Tokisaki…..”
“Ufufu, tidak apa-apa, panggil saja aku Kurumi”
“Aa, aaah…. Lalu, Kurumi.”
Setelah Shidou mengatakannya,Kurumi melanjutkannya dengan wajah yang tersenyum.
“Bisakah kamu mengajakku berkeliling sekolah? Aku akan selalu di dalam pengawasanmu.”
“Oo, ooh.”
Shidou terlihat seolah-olah dia berusaha untuk menurunkan kecepatan detak jantungnya, meletakkan tangan di dadanya saat dia menggangguk.
……….Sebuah penampilan yang menakjubkan seperti buatan tangan manusia. Sikap yang memancarkan keanggunan. Gerakan-gerakan yang elegan. Melewati lima indra Shidou, menekan kuat-kuat kehadirannya.
Hampir saja seolah-olah bola mata dan otaknya menolak semua ketidak-sucian yang lain dari Kurumi, menempatkannya keluar pernyataannya.
“Ahem!”
“……!”
Akal sehatnya kembali oleh batuk yang palsu itu. Berbalik menuju suara itu, Tohka melotot dalam pandangannya sambil melipat tangannya.
“Ya, yang barusa ……”
Terlihat sepertinya dia tertangkap basah. Shidou membuat suara yang mencoba untuk menjelaskannya.
“Baiklah! Ayo cepat pergi. Fufu, aku sungguh senang.”
Namun, sebelum dia memiliki waktu untuk menyelesaikannya, Kurumi mulai berjalan ke depan koridor dengan langkah kaki yang ringan.
“Aa…..he, hey!”
“Uufufu, sebaiknya cepatlah Shidou-san.”
“——Shidou, saat ini Kurumi adalah prioritas utama kita. Cepatlah dan hampirilah dia. Status mental Tohka, masih belum mencapai titik kritis. Belilah sebuah roti kismis dengan kacang kuning untuknya ketika kau kembali ke rumah, itu harus disediakan.”
Pada saat ini, suara Kotori terdengar dari telinga kanannya.
Melihat ke arah kanannya, Tohka yang tidak senang memasuki arah pandangannya…..Tapi dia tidak punya pilihan yang lain. Shidou meninggalkan kata “Maaf!”, kemudian mengejar Kurumi setelah dia keluar dari koridor.
“Baiklah, mula-mula, mulai dari mana yang harus kita lihat?”
Kurumi, yang menunggu tidak jauh sekali dari ruang kelas, menundukkan kepalanya dan bertanya.
“Aa, aaah…..itu benar.”
Pada saat bersamaan, Shidou kehilangan suara Kotori, suara Kotori berbunyi di dalam telinga kanannya.
1500 meter di atas Tenguu Base.
Organisasi rahasia kapal udara <Ratatoskr>, <Fraxinus> yang saat ini sedang mengapung.
Terwujud secara acak, bentuk kehidupan berbahaya yang menyebabkan kehancuran pada dunia ini, [Spirits].
Membiarkannya jatuh cinta dan membuatnya tidak punya kekuatan, para anggota staff terbebani dengan tugas yang sulit dan sangat menghibur ini, sekarang saat ini sedang di dalam tengah-tengah pertempuran.
Di anjungan kapal yang terletak di pusat <Fraxinus>, tiga puluh anggota staff termasuk Kotori komandan mereka berkumpul sekarang. Setiap orang pergi ke stasiun kerja mereka, mengontrol menara komando dengan gerakan-gerakan yang berpengalaman.
“Kertertarikan 45.5. Tidak berubah sedikit pun.”
“Status mental, rata-rata hijau. Mental stabil.”
“Gelombang Spirit 150.0. Perbedaan dengan scan sebelumnya yang dapat diterima minimal 3.4.”
“——Umu, jadi semuanya baik-baik saja?”
Tanya Kotori, yang bersandar di kursi komandan <Fraxinus> yang terletak di tengah anjungan.
Pita-pita hitam terikat di rambutnya. Seragam militer berwarna maroon di bahunya. Tidak masalah bagaimanapun kau melihatnya, dia mirip seperti gadis cosplayer yang terpengaruh oleh film.
Namun, gadis yang terlihat manis secara keseluruhannya itu keluar dari anjungan kapal, setelah mensurvey subordinat-subordinatnya, menenangkan dirinya dan melihat ke layar.
Di layar raksasa tersebut, terlihatlah Spirit tersebut, gambar Tokisaki Kurumi.
Beragam faktor pada layar, melewati jendela-jendela komputer-komputer subordinat, setelah pengolahan melewati AI, tertandailah waktu sesungguhnya dalam bentuk kata.
Itu benar, itu hanya seperti gambar-gambar dalam galge.
Pada saat ini, di dalam layar Kurumi menggoyangkan kepalanya, bibirnya yang manis terangkat sedikit.
“Baiklah, ke mana kita harus pergi ?”
"Aa, aaah......Itu benar."
Diikuti oleh pertanyaan itu, melalui speaker, suara Shidou berbunyi.
Seseorang akan mengerti tanpa diminta. Itu adalah suara yang bermasalah untuk pertanyaan yang tiba-tiba. Kotori mendecih ketika dia menekan komunikatornya, membawa mikroponnya ke mulutnya.
"Tahan sebentar Shidou. Biarkan pihak kami melihat situasinya.”
Ucap Kotori dengan cepat, sebuah jendela baru muncul di layar utama.
Ini adalah peta mini SMA Raizen dimana Shidou berada saat itu. Beragam-ragam kelas dan fasilitas telah ditandai di atas, lokasi Shidou dan Kurumi telah ditandai dengan titik merah. Diikuti oleh itu, beragam-ragam rute ditunjukkan setelah mengkalkulasi jarak lokasi mereka saat ini dan rute-rute pergerakannya juga.
Tempat pertama untuk dikunjungi adalah ——
①Atap sekolah. ②Ruang kesehatan. ③Kafeteria, komisioner.
Yang mana yang harus dipilih.
"——Kesempatan besar.”
Sebuah suara, berbunyi dari belakang kursi komandan dimana Kotori duduk.
Melihat kebelakang, seorang pria muda tinggi berdiri dengan tangan di dagunya. Dia adalah wakil komandan <Fraxinus>, Kannazuki Kyouhei.
”Menakjubkan sekali meninggalkan pilihan urutan pergerakan kepada kita. Jika urutannya teratur secara tepat, bisa saja ini dapat membawa hasil yang bagus.”
“Yah, kau benar——Semuanya, pilih! Lima detik!”
Setelah Kotori selesai bicara, layar di tangannya menampilkan hasilnya dengan cepat.
"Umu, jadi atap adalah pilihan yang cukup populer ya?"
“Tentu saja, bisa dibilang atap sekolah adalah kunjungan yang terbaik untuk muda-mudi! Sebuah tempat yang penuh kebebasan dan pemandangan yang indah untuk dilihat! Tidak ada pilihan lain selain ini!”
Tepat ketika Kotori bergumam, di bawah anjungan, <Dimension Breaker> Nakatsugawa berteriak dengan keras.
“Tapi....Bicara secara normal, atap biasanya terkunci bukan? Karena itu terlalu berbahaya.”
Namun, disebelahnya, <On Probation>Minowa, memakai tangannya menopang dagunya saat dia berbicara.
"Eh......Be, benarkah?" Dengan hal tersebut, Nakatsugawa dengan cepat memprotes. Namun, Kotori mengeluarkan sebuah deheman sebelum berbicara.
“Tidak apa-apa. Saat ini sekolah sudah ada banyak penolong yang masuk, masih mungkin untuk membukanya dengan kunci sebelum Shidou dan Kurumi tiba.”
“I, itu benar! Jadi atap masih yang terbaik—&mdash”
“Tunggu sebentar!”
Pada saat ini, <Terlalu Cepat Loyo> Kawagoe terlihat dari kanan.
“Bagaimana bisa kau meninggalkan ruang kesehatan? Tempat tidur ditempatkan dengan sesuai, dan gorden untuk menghalangi pandangan orang-orang. Bukankah satu dari beberapa tempat yang membuat seseorang bergairah di sekolah?
“A,ada apa denganmu! Apa kau menjadi terlalu mesum! Atap adalah tempat yang bagus....!”
"Humph......menapa kau tidak membersihkan mimisanmu sebelum kau mulai memprotes, eh Nakatsugawa-kun?"
"Ha......!"
"Jika begitu?"
Mendengarkan pertempuran verbal antara faksi atap dan faksi ruang kesehatan, Kotori melihat ke arah gambar dengan tangannya sekali lagi.
“Berbicara mengenai pilihan, siapa yang memilih ③?”
Saat Kotori bertanya, dengan cepat sebuah tangan terangkat.
"......Itu saya."
Seorang wanita yang ngantuk berat, membuka matanya yang memiliki lingkaran gelap yang tebal, memutar pandangannya. Petugas Analisa <Fraxinus> yang dipercayai sepenuhnya oleh Kotori. Murasame Reine.
“Reine huh? Sungguh sebuah kejutan. Bisakah kau mengatakan alasannya?”
“......Aaah.. Itu bukan alasanyang mengejutkan. Hanya eliminasi yang simpel, itu saja.”
“Eliminasi? Apa atap dan ruang kesehatan tidak bisa?”
Dengan itu, Reine menganggukkan kepalanya.
"............Bukan seperti itu. Hanya saja, di ruang kesehatan sering ada seorang guru kesehatan di sana. Jika kita mau mengencegah kehancuran ruang kesehatan itu sendiri, kita setidaknya harus menunggu tiga puluh menit lainnya. ......Atap juga memiliki alasan yang sama. Jika kau bertanya mengapa, pemandangan matahari terbenam...... bukankah itu menakjubkan?”
Setelah mendengarkan kata-kata Reine, Kotori menaikkan ujung bibirnya dengan cepat.
“——Seperti yang kuduga, kau cukup romantis huh, Reine.”
Bersamaan dengan itu, dia mendekatkan mikrofon ke mulutnya.
“Shidou, kau dengar, ‘kan? Ajak dia ke kafeteria dan kantin.”
“......Dimengerti, baiklah, bisakah kita pergi ke kafeteria dan kantin untuk dilihat dahulu? Mungkin saja ada yang diperlukan suatu saat nanti.”
"Nn, tidak masalah."
Ketika Shidou selesai bicara, senyuman Kurumi yang manis terlihat ketika dia menganguk dengan pelan. D on, don, sepatu Kurumi membuat suara yang sama dengan lonceng, berjalah ke arah samping Shidou.
"Jika begitu, ayo berangkat."
"Oo, oh."
Dipenuhi oleh semangat Kurumi, setelah beberapa kesulitan dia mulai berjalan. Untuk mencapai kantin di lantai satu, mereka harus mencapai tangga di bangunan barat pertama. Keduanya berjalan menuruni koridor dengan langkah yang santai.
Pada saat ini, siswa-siswi yang sedang pulang, memandangi mereka. ——Wah—siapa gadis itu, dia sangat manis—Murid pindahan? Bukankah dia Itsuka-kun dari Kelas 4, pa yang terjadi?
Aaa, sepertinya dia sendiri ingin membawanya keliling sekolah. Eh, bukannya Itsuka itu suaminya Yatogami? Tapi aku pernah dengar bahkan Tobiichi ditaklukkan olehnya, berjanji sebagai kekasih atau lainnya.
Hey hey, tidak senang dengan dua berkah sekarang dia mau memakan murid pindahan itu? Rasanya Itsuka-kun sudah menjadi seorang playboy!
......Apapun yang orang-orang katakan.
Wajahnya berkedut saat bersamaan, dia berusaha keras untuk tidak memperdulikan kata-kata yang menyakitkan tersebut, mempercepat langkah kakinya.
Kemudian, sebuah suara yang berbeda dari yang lainnya, suara Kotori memasuki telinganya.
"Nnnn......?"
"Apa ada masalah, Kotori?"
“Tidak......Ada dua orang yang mengikuti pergerakanmu.......Ada kemungkinan kau akan menjadi sasarang oleh seseorang.”
"Eh, eh eh.....?"
Berhadapan dengan kemungkinan yang serius, Shidou hanya bisa menjerit.
“Diamlah. ......Pihak kita akan mengkonfirmasikannya. Pertama-tama berkonsentrasilah pada Kurumi. ——Dan juga, kau berjalan dengan seorang gadis, mengapa kau tidak bicara apapun, dasar bodoh.”
"Eh? ah......"
Dikarenakan sadar sepeduhnya oleh pandangan yang mengelilinginya dan juga kegugupan berjalan dengan seorang gadis, dia meninggalkan Kurumi sendirian.
"......Oh tidak."
Ketika bergumam, dia mengintip ke arah Kurumi.
Tiab-tiba——Shidou merasa jantungnya berdetak dengan kencang.
Tapi tentu saja ada alasan dibalik hal tersebut. Karena Kurumi menggunakan mata kanannya yang tidak ditutupi oleh rambutnya, untuk menatap tepat ke arah Shidou.
Alaminya, mata mereka bertemu. Saat bersamaan, Kurumi memberiakn senyum manis seolah-olah dia sangat senang dari lubuk hatinya.
Sepertinya dia menunggu Shidou melihat ke arahnya pada saat ini.
"Ku, Kurumi. Apa kau tidak apa-apa jika kau berjalan ketika tidak melihat ke depan?”
Shidou menanyainya dengan sebuah cegukan, Kurumi melebarkan matanya.
“Kau memperhatikannya? Dan kau bahkan memperhatikan saya, Shidou-san sangat baik.”
"Ti, tidak......itu bukan apa-apa!”
"Kumohon jangan merendah. Itu merupakan salah saya karena melihat arah sudut pandanganmu dan menjadi terpikat.”
“Me, melihat......!?"
Shidou merasakan pipinya yang memerah.&mdah;—A, apapapapaap yanag gadis ini katakan? Melihat? Tidak tidak, aku tak mengerti.
Tampilan yang biasa-biasa saja ini bahkan tidak terlihat bernilai sama sekali, kenyataan yang bahkan Shidou sadari sepenuhnya.
“Kenapa kau jadi lemah karena kata-katanya, Shidou.”
Mendengarkan suara Kotori yang mengeluh, bahu Shidou berguncang dengan keras
"Ma, maaf."
"......Tapi, ini jelas adalah tipe yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Tidak hanya menyatukan dirinya dengan masyarakat——dia juga menguasai kemampuan untuk mendalami orang lain.”
Kotori mengeluarkan suara “Umu” ketika dia sedang merenung.
“Karena dia adalah eksistensi yang menarik, karena itulah kita butuh lebih banyak informasi...... Nah, kita tanyai dia saat menaikkan ketertarikannya. ——Sepertinya pilihannya baru saja datang. Tunggu sebentar.”
Layar di anjungan <Fraxinus>, sekali lagi menunjukan sebuah jendelah pilihan perkalian. ①”Sesuatu mengenai Spirits yang kau jelaskan pagi tadi, apa maksudnya?” ②"Kurumi, sekolah mana yang kau datangi dahulu ?" ③"Kurumi, celana dalam apa yang kau gunakan hari ini?"
"Semuanya, pilih!"
Mengiringi teriakan Kotori, anggota di bawah anjungan menekan tombol secara bersamaan.
Hasilnya ditampilkan pada monitor Kotori dengan cepat.
“Seperti yang diharapkan, sepertinya nomor ①."
Hasil yang dipilih oleh semuanya sama dengan dirinya, Kotori menaruh dagunya di tangannya.
“Pilihan yang tepat. Kurumi tidak akan tahu bahwa Shidou memiliki pengetahuan tentang Spirits. Ini akan jadi bagus untuk membuatnya ragu-ragu.”
Di belakang, Kannazuki berbicara demikian.
“Itu benar.——Di samping itu Kannazuki, yang mana yang kau pilih?” "Saya pilih ③."
“Pertama-tama mari dengarkan alasannya dahulu.”
Kotori memutar badanya dan mengatakannya.
“Pahanya yang dipisahkan oleh stoking berwarna hitam bisa dikatakan sebagai harta umat manusia. Haruskah kau bertanya mengapa?”
Kotori menjentikkan jarinya. Dengan cepat, dua raksasa yang sangat berotot memasuki anjungan, memegangi kedua tangan Kannazuki.
"Bawa dia jauh-jauh."
"Baik!"
Kedua orang itu menjawab secara bersamaan, menyeret Kannazuki bersama mereka.
"Ko, komandan! Ampuni aku! Ampuni akuuuuuuuuuu!!!!"
- Pishuu* mengiringi suara ini, pintunya tertutup.
Di tengah-tengah anjungan kapal yang sunyi, Kotori mendecih sembari bicara.
“’Kurumi, celana dalam apa yang kau gunakan hari ini?’ ......Hey, apa yang kalian pikir tentang pilihan ini?”
“Y, yah, secara nyata kau tidak bisa menggunakan kalimat kotor untuk meningkatkan suasananya.”
Anggota staff di bagian bawah anjungan membalas dengan senyum pahit.
Pada saat ini, Kotori tiba-tiba mengedutkan alisnya.
"Ah!"
Pada saat bersamaan Kotori mengubah posisinya, sikunya menyentug tombol di mokrofonnya. Simpelnya, percakapan yang baru saja terdengar oleh Shidou——
"He, hey......Kurumi, celana dalam apa yang kau gunakan hari ini?”
Dalam gambar, Shidou yang menerimanya sebagai perintah, benar-benar mengikutinya menjadi pesannya.
“Celana dalam......ya?"
"......!"
Saat Kurumi bertanya kembali dalam kebingungan, Shidou akhirnya sadar dengan kalimat konyol macam apa yang baru saja dia katakan.
"Ah, tidak, itu hanya——"
Ketika ia melambaikan tangannya dengan cepat, ia menekan earphonenya seolah-olah memprotes.
“Bodoh, itu bukan instruksi saat ini! Pilihan yang benar adalah ①. “Sesuatu mengenai Spirits yang kau jelaskan pagi tadi, apa maksudnya?”
"Ha......Haa!?"
“Pertama sekali cobalah selesaikan kesalah pahamann ini! Saat ini itu hanya sebuah lelucon, kemudian mulailah menanyakan pertanyaan sebenarnya!”
"Oo, oh......" Shidou mengerang dengan lembut, memutar ke arah Kurumi.
“Me, mengenai hal itu, Kurumi."
Dia hanya bisa terdiam, bagaimanapun dia melihat ekspresi dan gerakan Kurumi.
Saat Kurumi menaikkan matanya untuk melihat ke arah Shidou, tiba-tiba dia mengangkat ujung lipatan rok-nya
"......Mau, melihatnya?"
"Eh!? T, tidak, itu hanya——"
Bagaimanapun dia tidak seperti terlihat dia tidak mau melihatnya, dia tidak bisa mengatakannya dengan jujur.
Hanya saja Shidou dalam keadaan kacau. Kurumi melihat sekelilingnya, kemudian sembunyi ke dalam bayangan lemari terdekat ynag digunakan untuk menyimpan alat kebersihan.
"Ku, Kurumi......?"
Shidou mengerutkan alis matanya sebagaireaksi terhadap gerakan Kurumi yang membingungkan. Dengan malu-malu Kurumi memerah, membuka mulutnya yang kecil.
"Tidak apa-apa...... kau tahu, jika itu Shidou-san.” Mengatakan demikian, tangan yang sedang memegang rok-nya, pelan-pelan diangkat.
"Eh......eh eh!?
Shidou, bereaksi pada peristiwa yang sepenuhnya tidak terduga seperti ini, melebarkan matanya.
Namun ketika Shidou sedang dalam keadaan kehilangan sesuatu yang harus dilakukan, Kurumi sudah mengangkat rok-nya. Pahanya terbungkus oleh celana panjang hitam pelan-pelan terlihat——bahkan zona segitiga terlarang sedikit demi sedikit terlihat. Melalui kain hitam yang direnggangkan pada kedua sisinya, celana dalam putih dapat terlihat secara cepat.
"——!!"
Seketika Shidou menutup matanya, memegang rok Kurumi dan menariknya kembali ke posisi semula
"Ara,ara."
Kurumi mengatakannya ketika menunjukkan tatapan ketidakpercayaan.
“Ada apa? Jika itu Shidou-san......aku tak apa-apa, tahu?”
“Tidak, itu sudah cukup! Sekarang! Ayo kita pergi!”
"Ufufu, Shidou-san pemalu~ Aaa, tapi, jika kita mau melanjutkannya, bisakah kamu melepaskan rok saya dahulu?"
"......!"
Teringat oleh kenyataan tersebut, mata Shidou terbuka sepenuhnya. ......Jika itu dilihat dari arah samping, Shidou yang saat ini, secara tidak diragukan lagi adalah orang yang sangat mesum ynag membawa gadis-gadis ke sudut yang gelap untuk mengangkat rok mereka.
"Ma, mamamamamamaaf......!"
Melepas tangannya dengan terburu-buru. Kurumi terkikih dengan sebuah ekspresi seolah-olah dia tidak memperdulikannya sama sekali.
“Shidou, jangan panik, pertama-tama aturlah postur tubuhmu.”
Pada saat ini, datanglah instruksi dari Kotori. Shidou pura-pura batu. Saat mereka melanjutkan perjalanan mereka, mengikuti instruksi sebelumnya dan menanyainya.
“Te, tentang itu, Kurumi.”
"Nn, apa itu?"
“Pagi tadi, bukankah kau bilang ‘Saya adalah Spirit’? Sebenarnya, apa itu Spirits?”
Setelah pertanyaan Shidou,Kurumi terdiam untuk beberapa saat——Tapi dengan sangat cepat, menunjukkan sedikit senyuman.
“—Ufufu, tolong jangan berpura-pura bodoh, Shidou-san. Bukannya kau tahu dengan jelas? Suatu isu, tentang Spirits?
"............"
Mengahadapi balasan Kurumi, Shidou menahan nafasnya.
“Apa-apaan, gadis ini.”
Kotori mengeluarkan suara keterkejutannya yang sama dengan Shidou.
“Meyakini bahwa Shidou tahu tentang Spirits......Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini?”
Shidou tidak membutuhkan saran untuk mengerti, dan menanyakan pertanyaan pada saran Kotori.
“Ba,bagaimana kau tahu, tentang sesuatu yang kami ketahui.....?"
“Fufu, itu ‐—rahasia.”
"Eh?"
“Alasan saya datang ke sekolah ini adalah hanya untuk bertemu Shidou-san. Karena saya tahu tentang Shidou-san,karena itulah saya ingin bertemu denganmu. Tiada hari tanpa memikirkan Shidou-san. Jadi—saat ini, saya merasa sangat senang.”
Menyelesaikan kata-katanya, pipi Kurumi berubah menjadi merah muda
"..................!!"
Shidou merasa pipinya menjadi hangat. Meskipun dia tidak bisa melihatnya, bisa jadi telinganya dipenuhi oleh uap saat ini. Mengapa. Mengapa begini. Apakah ini godaan atau seorang gadis yang sedang jatuh cinta, ini seluruhnya adalah dimensi yang berbeda. Ini seperti saat di sekolah menengah, perasaan yang seperti mabuk setelah menjilati whiskey yang ayahnya taruh di lemari kaca, seorang pemabuk berat yang mengantuk. Seolah-olah di akan roboh ke lantai dengan sentuhan terkecil.
“Hey, bukankah situasinya tidak berbalik seperti ini!”
"Ha......"
“Nah......ayo lanjutkan perjalannanya.”
Shidou mengambil napas dalam-dalam, berjalan ke depan ketika mencoba bersembunyi dari pandangan Kurumi. Alasannya adalah......setiap mereka semakin lama membuat kontak mata, dia merasa seolah-olah dia mengakar di tempat.
"......Keh, tidak akan jatuh semudah itu huh. Kita tidak punya pilihan lain, terus serangan——Aku tak peduli jika dia ketakutan sekalipun. Kita tidak bisa membiarkannya mengambil alih suasana.”
“Di, diamlah......"
“Yah...... rasanya memuakkan dikelilingi oleh paksaan. Ayo kita coba membuatnya ragu.” Setelah Kotori selesai berbicara, layar utama anjungan menampilkan berbagai pilihan.
①”Kurumi, rabutmu indah sekali.” Membelai rambutnya dengan lembut seakan tidak ada yang terjadi. ②”Ah, berbahaya!” Berpura-pura jalan dan jatuh ke arahnya. ③”Hey, ini jalannya.” Memegang tangannya dengan biasa-biasa saja.
Umu, Kotori mengangkat Chupa Chups yang ada di mulutnya.
Semua pilihannya adalah melakukan kontak tubuh secara tak sengaja. Ini sedikit berisiko... tapi sangat tepat karena status mentalnya stabil, itulah hasil dalam AI yang membuat pilihan tersebut. Itu sebenarnya adalam metode yang efektif untuk memperpendek jaraknya.
“——Semuanya,pilih!”
Setelah dia selesai bicara, dengan cepat dia melihat ke arah hasil voting di layar monitor disamping tangannya, Kotori mengangguk.
"③ huh? Yah itu yang paling mudah."
“Bisa dikatakan, ① nampaknya bisa terlalu dekat, sedangkan ② terlalu wajar.”
Pada saat ini, tidak diketahui kapan dia muncul kembali di samping Kotori, Kannazuki berbicara. Rambut emas dalam keadaan berantakan, dadanya terlihat sedikit demi sedikit, celana barat yang biasanya dia kenakan tidak terlihat sama sekali, yang menggantikannya adalah sepasang celana ketat dengan karakter yang tercetak pada celananya.
“Aea, kelihatannya kau kabur dengan selamat Kannazuki.”
“Sungguh tempat yang berbahaya. Siapa mereka sebenarnya?”
“Tentu saja untuk persiapan suatu keadaan ketika mereka dibutuhkan.”
“Lalu mengapa mereka mencoba membuka celana dalamku?”
“Itu hanya dirimu.”
"Sekarang apa, aku telah benar-benar sadar?”
Kannazuki mnegakhirinya dengan “Ha ha ha.”, menjadi serius dengan cepat sekali lagi.
“Namun......Mencoba untuk membuat kontak tubuh, ada metode yang lain ynag harus dilakukan.”
"Katakan saja."
“Ha. Pertama dahulu, buat Shidou-kun berbaring di koridor.”
"Kemudian?"
“Kemudian gunakan berbagai sudut untuk mengamati celana dalam Spiritnya yang berada di bawah paha itu.”
“Kau melakukannya lagi?”
Usaha Kotori menjentikkan jarinya sekali lagi dihentikan oleh Kannazuki yang ketakutan.
“Ma, masih ada lagi. Spirit itu akan merasa malu karena membiarkan celana dalamnya dilihat, kan?”
"Umu."
“Tentu saja, dia dengan paksa akan menginjak Shidou-kun yang terbaring di koridor! Dengan cara ini hubungan antara budak dengan majikan akan mendalam secara alami——”
Mengikuti suara jentikan jari Kotori, kedua raksasa sekali lagi muncul di anjungan, membawa Kannazuki dengan mereka.
"Ke, kenapa, Komandan!"
Mengacuhkan tangisan Kannazuki, Kotori mengambil mikrofonnya.
"Shidou, nomor ③, pergi dan gengam tangannya."
"Aku paham."
Shidou menganngukkan kepalanya sebagai tanggapan terhadap instruksi Kotori. ......Tapi sebelum instruksinya, dia merasa mendengar tangisan seseorang yang terasa mau mati. Dia tidak mengerti mengapa, tapi itu terasa seolah-olah dia tidak bisa bertanya terlalu banyak tentang ini.
"............"
Shidou menelan ludahnya dengan paksa, melihat jalan di depannya. Belok kiri pada pertigaan bisa jadi tangga gedung barat. Suatu kesempatan yang besar. Pada saat ini, berpura-pura memegang tangan Kurumi ketika dia bermaksud untuk melanjutkan perjalanannya,
“Aaah, lewat sini” menunjuk ke arah yang benar untuk dia, mengulangi kembali dirinya di otaknya berulang kali.
Namun——
"Hyii......!?"
Shidou melebarkan matanya dalam keterkejutan. Hanya saat mereka akan mencapai pertigaan, Kurumi tiba-tiba memegang tangan Shidou.
“Bagaimana ini bisa terjadi&mdah;—”
Kotori mengeluarkan teriakan keterkejutan, yang sama.
Tapi kejanggalan ynag Kotori rasakan tidak bisa dibandingkan dengan apa yang Shidou rasa saat ini. Telapak tangan kanannya, diselimuti dalam kelembutan, kerampingan dan jari-jari yang sedikit dingin, menggunakan menit-menit paksaan pada tangannya. Suatu khayalan yang tekanannya belum cukup kuat. Rasanya seolah-olah hidungnya akan mimisan jika dia menjadi tidak terlalu peduli.
"Ku, Kurumi......?"
Namun ini bukanlah CG tapi kenyataan, Shidou memutar kepalanya secara mekanis seperti robot, berbicara setelah banyak kesulitan
"Ap, apapapapapapapa yang harus kulakukan sekarang......?"
Memutar kepalanya untuk melihat, Kurumi yang sedang memegang tangan kanan Shidou, melihat kebawah dengan malu-malu, memutar wajahnya ke arah lain.
“Seperti yang saya duga......Saya menyusahkanmu, ya ,kan?”
"......!! Ti, tidak......sama......sekali."
Dengan kata-kata Shidou, Kurumi menenangkan bahunya yang terlihat ringan.
“Ternyata, Shidou-san benar-benar baik.”
Mengakhiri kalimatnya, Kurumi tersenyum dengan malu.
"T, tidak......"
——Ini terasa seperti, aku tak tahu harus melihat ke mana saat ini. Mata Shidou memenuhi sekelilingnya. Kesadarannya mulai kacau. Kau tak boleh. Kau tak boleh Kurumi. Kurumi-chan benar-benar seorang malaikat. Seolah-olah menyerang otaknya dengan terus-menerus.
"——Hey, Shidou-san."
Mulut kecil Kurumi membelah seikit
"Ada......apa?"
“Saya punya sebuah permintaan untuk ditanyakan pada Shidou-san. ......Maukah kamu mendengarnya?”
Perasaan yang aneh. Seolah-olah selama Kurumi memohonnya, dia akan menganggukkan kepalanya secara tidak sadar dan menyetujuinya.
"Aa, aah——”
Namun, pada saat itu.
"Nuwaaa......!"
"......Ss."
Bersamaan dengan teriakan itu, suara yang berisik berbunyi di belakang mereka. Kelihatannya seperti lemari alat-alat kebersihan yang ditempatkan di koridor telah terjatuh. Sapu dan pengki berserakan dimana-mana. Terlebih lagi, dua murid yang nampaknya menjadi pelakunya, terjatuh ke tanah dalam setumpuk.
"To, Tohka......Origami!?"
Shidou hanya bisa berteriak. Itu benar, tidak diragukan lagi mereka adalah Tohka dan Origami.
"Ara ara? Apa yang kalian berdua lakukan di sini?"
Ketika Kurumi memegang tangan Shidou, memiringkan kepalanya dalam keheranan. Melihat pemandangan tersebut, Tohka dan Origami berdiri.
“I, Ini tentang itu! Meskipun Shido mau membawa Kurumi keliling sekolah, itu......masih ada beberapa hal harus yang diselesaikan, pernahkah kau mendengarnya!”
“——Tokisaki Kurumi, berkeliling sekolah tentu tidak membutuhkan tindakan memegang tangan. Lepaskan sekarang.”
"! Ya, itu benar!"
Tohka dalam perbuatannya yang jarang setuju sepenuhnya dengan kata-kata Origami, menganggukkan kepalanya dengan kuat.
"Ah......"
Ketika seseorang sudah menunjukkannya, Shidou lalu menyadari bahwa tangannya masih dipegang. Mencoba melepaskannya dengan terburu-buru——Namun, Kurumi mengambil kesempatan untuk menambah kekuatan ke dalam jarinya, membuatnya mustahil untuk dilepaskan. Kurumi mengintip ke arah Shidou sebelum melihat ke arah kedua gadis tersebut, dan mulai berpura-pura.
“Sebenarnya saya telah, mengidap penyakit anemia berat. Kemudian Shidou-san yang baik ini memegang tangan saya. Saya mohon jangan salahkan Shidou-san.”
Setelah mendengarnya, Tohka dan Origami memutar pandangan mereka pada Shidou. “Benarkah itu?” terkirim bersama dengan pandangan mereka.
"Eh, eeeehh......Itu, yah, um......"
Dia tidak tahu mengapa, tapi dia merasa keadaan ini akan jadi yang terbaik untuknya terus bersembunyi dari mereka, Shidou menjawabnya dengan tidak jelas.
Dan setelah itu, tiba-tiba Origami jatuh berlutut di lantai.
"! Origami! Ada apa denganmu?"
Shidou terkejut dari kejadian yang tiba-tiba ini.
"Anemia."
"............"
Wajah Shidou berkedut, keringat mengalir dari keningnya.
"Saya tidak bisa jalan sendiri."
"............"
"Seorang yang baik."
"......Oo, oh."
Shidou, menahan tangan kirinya yang bebas.
“Ada apa dengan kalian berdua. Itu sangat lucu!”
Tohka melihat ke arah Kurumi dan Origami, memegangi kedua lengannya——
"——Ha!"
Menggunakan pandangan yang kedua ke arah lengan Shidou, ekspresinya tiba-tiba berubah.
"Shi, Shido! Aku juga mengidap anemia!"
"Benarkah......?"
"U,umu, sebenarnya, pantatku tidak memiliki banyak daging!"
"Tidak, sebenarnya itu bukan anemia......"
Ketika Shidou tersenyum pahit, Tohka memegangi lengannya ketika ia terlihat kacau.
"Ngo, ngomong, aku juga mau!"
Mengatakan itu, dia mencoba untuk memegang tangan Shidou.——Tapi, kedua tangannya telah diambil oleh Kurumi dan Origami.
"Guuuu......."
Tohka menunjukkan ekspresi seolah-olah dia akan menangis, berdiri tepat di depan Shidou, menurunkan pinggangnya seolah-olah dia ingin menerkam.
"Hey, hey——Jangan katakan——"
Pada saat ini, sebuah nada dering handphone berbunyi dari ketiadaan.
"——Halo."
Origami mengeluarkan handphone-nya dari sakunya, memulai percakapan. Meskipun Origami memberikan balasan yang tidak peduli, Shidou tidak mengerti mengapa Origami memandang tajam ke arah Kurumi.
"......Dimengerti.”
Dengan itu, dengan diam dia mengakhiri panggilan teleponnya.
“Ada sesuatu yang mendesak.”
Setelah Origami mengeratkan pegangannya pada tangan Shidou, dengan segan dia pergi. Seketika, Tohka mengambil tangan Shidou yang terbuka dengan erat.
"............"
Origami mengintip ke arah Tohka, kemudian menggunakan tatapan kebencian, melihat ke arah Kurumi dan melangkah pergi. Sebelum pergi, dia membisikkan sebuah kalimat ke dalam telinga Shidou “Hati-hati terhadap Tokisaki Kurumi.”.
"A, apa......?"
"Shidou-san? Apakah kita akan pergi?"
"Eh? Aa, aaaah......"
Atas saran Kurumi, Shidou meneruskan langkahnya dengan kedua tangannya masih dipegang. ......Tidak perlu dikatakan, pandangan dari sekitarnya telah meningkat.
Jam enam sore.
Shidou yang membawa Kurumi berkeliling sekolah untuk melihat fasilitas sekolah, dan juga Tohka yang setengah memaksa memaksa mereka untuk membiarkannya ikut pergi ke gerbang sekolah, berjalan di jalanan yang berwarna merah oleh matahri terbenam. ——Tentu saja, lengan Shidou sudah bebas.
“Yah, itulah semuanya. Apa kau paham?”
“Nn, terima kasih. ......Mulai sekarang, ini akan baik-baik saja jika hanya kita berdua.”
"Ha......haha."
Shidou memberikan senyum pahit kepada Kurumi ynag bercanda.
Bicara sebenarnya, Shidou sangat berterima kasih kepada Tohka. Dengan sebuah beban, itu membuat instruksi <Ratatoskr> lebih mudah, meskipun mereka masih pergi ke tempat kejadian seperti atap dan ruang kesehatan, tidak ada suasana romantis yang diciptakan.
Tidak, bahkan jika dia menaikkan ketertarikan Kurumi kepadanya, masih ada alasan yang harus dikhawatirkan...... Tapi bagaimana mengatakannya, jika dia dan Kurumi memasuki lokasi dengan suasana seperti itu, rasanya seperti dia akan dimakan.
Tentu saja Kurumi tidak membutuhkan ketertarikan khusus. Seperti——itu benar, seperti seekor karnivora, atau tumbuhan pemakan serangga.
"Tidak-tidak......"
Shidou menggoyangkan kepalanya pada pemikiran tersebut. Menggambarkan gadis-gadis seperti mereka adalah predator atau tumbuhan pemakan serangga, meskipun jika dia tidak mengatakan itu kuat-kuat itu terdengar kasar.
——Pada saat ini.
“Baiklah, Shidou-san, Tohka-san. Saya mau pulang dulu.”
Mendekati perempatan, Kurumi menunduk dan mengatakannya.
"Eh? Oo, oh......"
"Mu, bergitu ya? Yah sampai jumpa besok lagi ."
Saat Shidou dan Tohka melambaikan tangannya, Kurumi menghilang ke dalam matahari terbenam.
"——Aaah, aaah."
Setelah mengatakan selamat tinggal pada Shidou dan Tohka, Kurumi mengatakannya dengan kuat ketika melangkah di jalanan di bawah matahari terbenam.
”Saya masih belum bisa——dekat-dekat, saya tidak bisa menanggungnya. Butuh waktu lama bagi saya untuk menemukannya, saya masih mau menikmati kehidupan sekolah untuk beberapa lama lagi.”
Setelah bergumam pada dirinya sendiri, tubuhnya berputar dalam irama.
"......Ufufu, kesenangan ini, akan saya tinggalkan bagian terakhir untuk dinikmati nanti.”
Tiba-tiba——Kurumi yang sedang menari sepanjang jalan, menabrak sesuatu.
"——"
Memberikan tenagan ke kakinya, dia berusaha untuk tetap berdiri, melihat ke depannya. Terlihat sepertinya Kurumi telah menabrak punggung seorang pria. Pria yang terlihat jahat, mereka semuanya berkumpul di pinggir jalanan.
"Ara ara, saya minta maaf."
Kurumi menundukkan kepalanya dan mengatakannya, ketika mencoba untuk pergi. Namun,
“Hey. Tunggu sebentar, nona kecil. Itu salahmu karena tidak memperhatikan, jangan berpikir bahwa itu akan berakhir seperti ini.”
Seorang pria yang menabrak Kurumi memberikan senyuman jahat. Seperti sebuah tanggapan, teman-teman pria itu, berpencar dan mengelilingi Kurumi.
"Ara, ara?"
Kurumi menggoyangkan kepalanya dalam keheranan, salah satu dari pria itu bersiul.
“Hey hey, sepertinya dia tidak buruk. Tangkapan yang hebat?”
"Hey—hey—, siapa namamu? Aku mau berteman denganmu!” Seperti itulah, penjahat-penjahat tersebut terus melihat Kurumi secara keseluruhan, berbicara dan membual.
Aaah——Pada saat ini, Kurumi memahaminya.
"Onii-san——Jangan katakan, kamu mau melakukannya dengan saya?" Kurumi mengatakannya sementara tersenyum sedikit. Pria-pria itu terdiam selama beberapa saat, kemudian mulai tertawa dengan tangan mereka di dahi mereka
"Hey hey, dia bilang melakukannya. Berarti—. Ec——chi!"
“Tapi tidak apa-apa. Apa, kau juga suka tiper seperti ini?” “Nn. Sampai taraf tertentu. . ——Agar meninggalkan suanya yang kecil, bagaimana kalau kita mengganti lokasinya? Terlalu banya orang di sini.”
Kata-kata Kurumi menyebabkan mereka gempar, pria-pria tersebut memasuki sebuah lorong sambil mengelilingi Kurumi. Setelah memaksa Kurumi ke jalan buntu, pria yang telah Kurumi tabrak menunjukkan senyuman mesum dan mengulurkan tangannya.
“Baiklah......kalau begitu, aku tidak akan bersikap sopan sekarang.”
Tapi——Tangan yang diulurkan itu tidak menyentuh Kurumi, tapi berubah ke bawah sedikit demi sedikit.
"Ah? Apa yang kau lakukan. Jika kau tidak melakukannya, biarkan aku saja——"
Teman pria itu mengangkat bahunya dan mengatakannya. Tapi pria yang tidak menyentuh Kurumi, menghentikan kata-katanya dalam kepanikan.
“T, tidak! Tubuhku......!"
“Tubuhmu?”
Pada saat ini, teman-temannya juga memperhatikan.
Dari kaki Kurumi, bayanganya meluas dengan cepat, dan lengan putih yang tak terhitung jumlahnya tumbuh dari bayangannya——menarik tubuh pria itu ke dalam bayangan.
"......!? A, apa ini......!"
"U, uwaaaaaaa......!?" Semua orang mulai berteriak.
Namun, itu sudah terlambat.
"Ufufu, fufu."
Kurumi tersenyum simpul, saat bersamaan kaki semua orang ditangkap oleh lengan putih tersebut, tubuh mereka ditarik ke dalam bayangan sedikit demi sedikit.
“Yah, meskipun mereka adalah beberapa sampah yang biasanya tidak berharga untuk dimakan...... Tetapi sejak saya memiliki menu utama yang menunggu suatu saat nanti, kenapa tidak mencicipi sedikit untuk membuat lidahku terbiasa dengannya dahulu——Saya minta maaf.”
Kurumi meletakkan tangannya bersama dengan *Pa!*
Dengan cepat, teriakan-teriakan dari para pria tersebut menghilang seluruhnya. Kurumi menutup kelopak matanya seolah-olah dia menikmati sebuah makanan, merasakan perutnya dengan helaan.
——Saat bersamaan.
"......Ara?"
Berhadapan dengan perasaan mendadak yang menyerangnya, alis mata Kurumi berkedut.
Perasaan dari memegang seluruh tubuh seseorang yang terasa keseluruhan. Ditelan oleh seekor makhluk raksasa tanpa dikunyah sekalipun, kemungkinan itulah perasaannya saat ini.
Perasaan ini adalah bukan pertama kalinya ia merasakannya. Penghalang yang wizard modern gunakan dengan bantuan sebuah mesin yang disebut Personal Territory• Realizer. Meskipun diantara mereka orang ini adalah spesial. Itu benar, tidak mungkin kesalahan——Itu gadis itu.
"——Tch, terlambat satu langkah, huh?"
Seolah-olah mengkonfirmasi keragu-raguan Kurumi. Seorang gadis muda muncul di depan mata Kurumi.
Rambut diikat dalam setandan, gadis yang terlihat seperti siswa kelas menengah. Meskipun dia mengenaka pakaian kasual seperti jaket parka berwarna dan rok culotte. Keadaan udaranya, terasa berbahaya seperti binatang buas ganas yang mengejar mangsanya.
“Nampaknya kau makan dengan ganas lagi, <Nightmare>.”
"Ara ara, kau adalah......Takamiya Mana-san, benar?"
Kurumi memiringkan kepalanya sedikit dan mengatakannya, dengan tidak senang Mana mengeluarkan sebuah *Hump*.
“Meskipun itu patut dihargai untukmu karena mengingat namaku, kelakuanmu itu membuatku mau muntah.”
"Ara, Saya mohon maaf untuk itu."
Kurumi menundukkan kepalanya, meminta maaf dengan jujur.
“Namun, nama adalah sangat penting. Saya akan sangat tidak senang jika saya dipanggil <Nightmare> dan semacamnya. Bisa saya sarankan kau memanggil saya Tokisaki Kurumi?”
Saat Kurumi menyelesaikannya, Mana memiringkan alis matanya dalam jengkel.
“Karena itu sangat penting, karena itulah aku tidak berharap namaku disebut olehmu. Tepatnya karena ini penting sekali, karena itulah aku tidak mau memanggilmu dengan nama itu.”
"Itu terasa sulit."
"Diamlah, Spirit."
Pandangan Mana menajam.
Kulit Kurumi, terasa kaku.
Bagian 4[edit]
Setelah mengatakan selamta tinggal pada Kurumi, Shidou menemani Tohka ke supermarket terdekat untuk membeli bahan-bahan untuk mekan malam.
Tangan kanannya dipenuhi dengan tas plastik yang berat, mereka berjalan di jalanan ynag lebih gelap dari sebelumnya.
“Yah—kuyakin ini adalah hari bagus yang datang hari ini.”
Dengan wajarnya menujukkan senyuman. Itu benar. Hari ini mereka telah memasuki supermarket ketika dalam waktunya memberikan diskon, membeli daging dalam jumlah besar dengan 30% dari harga normalnya.
“Shido! Apa menu makan malamnya hari ini? Hamburger steak?
Beberapa minggu ini Tohka dipilih untuk memilih menunya. Ia dengan senangnya bicara dalam kesenangan
“Ah, aku memilih hamburger steak seperti biasa!”
Saat ini, suara Kotori datang dari transmitter yang masih dalam keadaan terhubung. Shidou, mengangkat bahunya dengan ringan, sudut mulutnya terangkat sedikit.
“Ah—Apa yang harus kulakukan?. Bukankah masih ada wortel rebus dengan serat ikan dan Sanshoku dunburi!”
“Mu, umu, meskipun menu itu tidak buruksama sekali, bisakah kita membuat hamburger steak?”
“Tunggu, apa yang kau bicarakan. Sejak kita menggunakan tangan kita pada adonan dagingnya, mari kita jangan bersungut-sungut dan menggunakan semuanya sekaligus!”
Saat Tohka mengatakannya dengan alis matanya mengerut bersamaan, suara Kotori datang dari transmitter tepat secara bersamaan. Di dpean, suara gesekan sepatu sport di aspal bisa terdengar. Shidou memutar kepalanya kehadapan arah tersebut.
"Nn?"
Di sana, dengan ikat ekor kuda dan sebuah tahi lalat sebagai pelengkapnya, seorang gadis yang seumuran dengan Kotori, berdiri di sana dengan mata melebar dalam keterkejutan.
Mengenakan jaket parka dan rok cullote. Sepatu sport putihnya, terlihat noda merah pada kedua sepatunya untuk beberapa alasan. ......Seperti, lumuran darah.
"......?"
Wajah yang tidak dikenal......mengira-ngira siapakah dirinya, Shidou memiringkan kepalanya.
Dia tidak mengerti mengapa, tapi ada yang sedikit dikenalnya......ini terasa seolah-olah mereka pernah bertemu di suatu tempat sebelumnnya.
Pada saat itu, Shidou memperhatikan bahwa gadis tersebut melihat tepat ke arahnya. Shidou hanya bisa memutar tubuhnya. Dia mungkin telah melihat sesuatu yang mengejutkan tepat di arah pandangannya.
Namun, tidak ada apapun di sana. Di samping dari jalanan yang ia gunakan untuk terus berjalan, ruang yang sama dengan tiang telepon juga tempat pembuangan sampah yang ditandai dengan jala.
Itu berarti, seseorang ynag gadis itu lihat, bisa jadi itu Shidou—
Pikiran Shidou berhebti pada poin ini.
"Nii"
Gadis itu membuka bibirnya yang bergetar.
"Nii?"
Shidou balik bertanya. Namun gadis itu tidak menjawab, malah dia berlari dan melompat ke arah dada Shidou.
"A......"
Layaknya seperti menggunakan tangannya untuk memeluk di sekitar bajunya, seolah-olah dia bergerak dalam-dalam, memeluknya dengan paksa.
Meskipun korbannya adalah Shidou dan penjahatnya adalah gadis itu, tidak ada sesuatu yang salah. ......Tidak, dalam keadaan semacam ini, mungkin saja sepenuhnya Shidou malah akan jadi seseorang yang ditangkap.
Namun, pikiran yang dibuat oleh Shidou, terganggu jadi beberapa jalur.
Gadis itu membenamkan kepalanya ke dalam dada Shidou, seraya berucap.
"——Nisama(Nii-sama)......!"
"Ha......Haaa!?"
Dengan cepat, jalanan juga anjungan <Fraxinus>, suara dari saudara kandung Itsuka dengan indahnya sama dengan satu sama lain