Difference between revisions of "High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 9 Life 3"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "==Life 3 : Kelompok Pahlawan Telah Tiba!== ===Bagian 1=== “Bagus! Lanjutkan!” “Ya!” Saat ini masih pagi buta di hari kedua piknik. Langit baru saja bercahaya. Asi...")
 
Line 319: Line 319:
 
“Ke Ibukota pusat dimana kami youkai Kyoto tinggal. Maou-sama dan Gubernur Malaikat Jatuh telah berada disana.”
 
“Ke Ibukota pusat dimana kami youkai Kyoto tinggal. Maou-sama dan Gubernur Malaikat Jatuh telah berada disana.”
   
  +
  +
===Bagian 3===
  +
  +
Tempat yang kami tuju – adalah tempat yang hanya bisa dideskripsikan sebagai dunia lain.
  +
  +
Seperti jalanan dari periode Edo, rumah rumah kuno berbaris, dan makhluk makhluk aneh menampakkan wajah wajah mereka dari pintu, jendela, dan lorong lorong jalan.
  +
  +
Melalui torii tersembunyi di Kinkaku-ji, kami lewat melalui sana dan memasuki dunia lain.
  +
  +
Ruang gelap dengan atmosfir unik. Makhluk makhluk yang baru kusebutkan itu. banyak penghuni menyapa kami......Youkai bermata satu dengan wajah besar, youkai seperti kappa dengan makanan di kepala mereka, tanuki yang berjalan tegak dan makhluk makhluk lain dari legenda.
  +
  +
Semua orang tengah mengawasi kami dengan penuh rasa penasaran.
  +
  +
Kami mengikuti si Nona rubah ke arah kediaman Tuan Putri. Disini agak gelap, dan satu satunya sumber cahaya adalah lampu yang bergerak sepanjang jalan di depan kami.
  +
  +
“Wooshashashashasha!”
  +
  +
Wa! Membuatku takut! Lentera itu tiba tiba menampakkan mata dan mulutnya dan mulai tertawa! Apa itu hewan lentera legendaris?
  +
  +
“Mohon maaf. Youkai disini memang suka bergurau......meski saya rasa tak satupun dari mereka bisa menjadi ancaman bagi kalian semua......”
  +
  +
Nona rubah yang memandu kami meminta maaf sambil terus berjalan.
  +
  +
“Jadi ini dunia para youkai?”
  +
  +
Itulah pertanyaanku. Meski aku menyadari kalau ruang ini terhubung dengan Kyoto.
  +
  +
Onee-sama rubah memberikan jawaban berikut;
  +
  +
“Ya, ini adalah tempat dimana sebagian besar youkai tinggal. Saya ingat kalian para Iblis juga memakai ruang khusus dalam Rating Game. Jadi kenapa tak menganggap ruang ini sebagai sesuatu yang dibuat dengan cara yang sama. Kami menyebut tempat ini “Jalan belakang” atau “Ibukota pusat” dan nama nama lain. Tentu saja, seperti Iblis, ada juga mereka yang tinggal di permukaan Kyoto.”
  +
  +
Ibukota pusat? Begitu. Sesuatu yang mirip dengan arena Game dalam Rating Game.
  +
  +
“.....Apa mereka manusia?”
  +
  +
“Tidak, kudengar mereka Iblis.”
  +
  +
“Iblis eh? Jarang sekali bisa melihat mereka.”
  +
  +
“Apa gadis bule cantik itu juga Iblis?”
  +
  +
“Naga, itu pasti hawa kehadiran Naga. Iblis dan Naga......”
  +
  +
Dari kasak kusuk para youkai yang kudengar, Iblis pasti langka disini. Benar, bagaimanapun juga ini wilayah youkai, sehingga hal itu wajar saja.
  +
  +
Berjalan melewati beberapa baris perumahan, kami memasuki hutan dengan sungai yang mengalir melaluinya. Berjalan semakin dalam, sebuah torii merah besar muncul.
  +
  +
Di hadapan kami terdapat mansion besar, yang memberikan perasaan kebangsawanan kuno.
  +
  +
Ah, di depan torii, Azazel-sensei dan Leviathan-sama dalam kimono sudah ada disana!
  +
  +
“Oh, kalian sudah sampai.”
  +
  +
“Ah, hello semuanya.”
  +
  +
Biarpun mereka datang ke dunia youkai, sikap mereka masih tetap sama.
  +
  +
Diantara mereka terdapat seorang gadis pirang. Seorang yang memimpin serangan sebelumnya. Haruskah aku memanggilnya Kyuubi-san?
  +
  +
Kali ini ia tidak mengenakan busana pendeta wanita, namun mengenakan kimono berbulu mencolok seperti Tuan Putri dari Era Peperangan Negara.
  +
  +
Ah, dia benar benar terlihat seperti Tuan Putri kecil.
  +
  +
“Kunou-sama, saya sudah membawa mereka semua kemari.”
  +
  +
Nona rubah melaporkan – kemudian menghilang dalam kobaran api......Apa itu? itukah yang disebut rubah api?
  +
  +
Si tuan putri melangkah ke depan dan mulai berbicara.
  +
  +
“Aku Kunou, putri dari Yasaka, administrator dari youkai yang tinggal di dalam dan luar Kyoto.”
  +
  +
Setelah perkenalan dirinya, dia membungkukkan kepalanya dalam dalam.
  +
  +
“Mohon maaf untuk sebelumnya. Menyerang kalian tanpa menyelidiki terlebih dulu, mohon maafkan aku.”
  +
  +
Jadi, dia meminta maaf pada kami.........aku menunjukkan ekspresi bingung dan menggaruk wajahku.
  +
  +
“Tak masalah. Bukankah bagus karena kesalahpahaman sudah selesai? Aku tak keberatan selama kami bisa menikmati piknik kami di Kyoto tanpa insiden lebih jauh.”
  +
  +
Xenovia mengatakan itu, dia mungkin tak punya keinginan untuk bertarung di Kyoto.
  +
  +
“Ya. Hati yang memaafkan itu sangat penting bagi Malaikat. Aku tak punya dendam pada Tuan Putri-sama.”
  +
  +
Irina melanjutkan. Asia juga berbicara, penuh dengan senyum.
  +
  +
“Ya, kedamaian itu sangat penting.”
  +
  +
Karena mereka bertiga sudah berbicara, aku tak punya alasan untuk tak setuju. Ngomong ngomong, membiarkan mereka bicara lebih dulu, aku merasa malu sebagai lelaki.
  +
  +
“Jadi itulah yang kami rasakan, aku juga tak apa apa. Mohon angkat kepalamu.”
  +
  +
“Tapi, tapi.......”
  +
  +
Hmm, insiden itu membuatnya lebih resah dari kami. Aku berlutut dan membuat kontak mata dengan si gadis muda – Kunou.
  +
  +
“Jadi, namamu Kunou kan? Begini, Kunou, kamu sangat mencemaskan Ibumu kan?”
  +
  +
“Ya, tentu saja.”
  +
  +
“Kalau memang begitu, maka membuat kesalahan itu wajar saja. Tentu saja, ini bisa membuat masalah dan membuat tak nyaman orang lain. Tapi Kunou, kamu sudah meminta maaf. Kamu meminta maaf karena kamu memahami kamu sudah salah, begitu kan?”
  +
  +
“Tentu saja.”
  +
  +
Aku menempatkan tanganku di bahunya sambil tersenyum, dan melanjutkan.
  +
  +
“Kalau itu masalahnya, maka kami takkan menyalahkan Kunou.”
  +
  +
Mendengar kata kataku, wajah Kunou menjadi merah dan berbicara dengan suara kikuk.
  +
  +
“.....Terima kasih.”
  +
  +
Oke, kesalahpahaman sudah terselesaikan.
  +
  +
Aku berdiri namun Azazel-sensei mencolekku.
  +
  +
“Benar benar Oppai Dragon. Kamu benar benar ahli mengurus anak anak.”
  +
  +
“Tolong, tolong jangan bergurau. Aku pusing memikirkan kata kata itu, tahu!”
  +
  +
“Jangan malu malu, kamu kan hidup dengan nama Oppai Dragon.”
  +
  +
“Ya, sungguh Oppai Dragon! Aku sangat tersentuh!”
  +
  +
“Astaga, cowok ini jago mengurus anak anak.”
  +
  +
Terhadapku yang merasa malu, Xenovia, Asia, dan Irina menganggukkan kepala mereka dan memberi pujian.
  +
  +
“Kamu benar benar mengejutkanku tadi. Sebagai Guru aku bangga padamu.”
  +
  +
Bahkan kesan Rossweisse-san sudah meningkat sedikit......berapa buruk kesannya padaku selama ini? Kalau aku bisa mencari topik percakapan soal toko 100 yen, mungkin opininya padaku bisa lebih membaik.......?
  +
  +
“A-Aku takkan kalah! Oppai Dragon sedang berpromosi bahkan di tempat seperti ini! Acara Televisiku ‘Magical Levi-tan’ takkan kalah!”
  +
  +
Leviathan-sama nampaknya bersemangat dengan semacam impuls yang sangat aneh? Astaga, para Iblis ini benar benar terlalu damai!
  +
  +
Dengan malu malu, Kunou berbicara.
  +
  +
“.....Meski aku mohon maaf untuk kesalahanku........tapi tolong, kumohon pada kalian semua! Mohon pinjamkan kekuatan kalian untuk menyelamatkan Ibuku!”
  +
  +
Tangisan kesakitan tanda meminta bantuan dari seorang gadis.
  +
  +
  +
  +
Pemimpin youkai di Kyoto adalah Kyuubi (Rubah berekor sembilan) Yasaka. Dia meninggalkan rumahnya beberapa hari lalu dengan pembawa pesan Sakra dari Gunung Meru.
  +
  +
Namun, Yasaka-san gagal muncul di tempat pertemuan. Para youkai mulai menyelidiki dan menemukan salah satu pengawalnya yang sedang sekarat, karasu-tengu.
  +
  +
Sebelum embusan nafas terakhirnya, si karasu tengu memberitahu youkai lain kalau Yasaka-san telah diserang dan diculik.
  +
  +
Pada saat itulah mereka mulai menyelidiki pendatang baru mencurigakan dan akhirnya menyerang kelompok kami.
  +
  +
Setelah itu, Azazel-sensei dan Leviathan-sama bernegosiasi dengan Kunou, menyangkal keterlibatan Dunia Bawah, serta menyediakan petunjuk kalau kemungkinan itu adalah ulah Khaos Brigade.
  +
  +
“......Sepertinya, masalah sudah menjadi serius.”
  +
  +
Setelah mendengar semua hal tentang insiden ini, itulah opiniku.
  +
  +
Kami telah dibawa ke dalam mansion. Di aula besar, Kunou telah mengambil tempat duduknya.
  +
  +
“Huh, sekali sejumlah golongan mulai bersekutu, hal semacam ini jadi terus terjadi. Terakhir kali dengan Odin, Loki datang kan? kali ini, musuhnya adalah teroris.”
  +
  +
Sensei komplain dengan tak senang. Sensei yang menyukai kedamaian, pastinya takkan memaafkan para teroris ini. Kupikir pikirannya pasti penuh oleh kemarahan.
  +
  +
Di sisi Kunou terdapat si nona rubah yang sebelumnya dan pria tua berhidung panjang. Pria tua itu adalah pemimpin tengu, dan memiliki hubungan kuat dengan kyuubi sejak zaman dulu. Dia terlihat sangat khawatir tentang penculikan Yasaka-san serta putrinya Kunou.
  +
  +
“Gubernur-dono, Maou-dono, bisakah anda membantu menemukan cara untuk menolong Yasaka-hime? Tak peduli apa, kami menjanjikan kerjasama penuh kami.”
  +
  +
Si tengu tua membuat permintaan seperti itu.
  +
  +
Dia menyerahkan selembar foto pada kami. Seorang onee-sama pirang cantik dalam busana rahib wanita! Telinga hewan menyembul di kepalanya! J-Jangan jangan ini.......
  +
  +
“Ini adalah foto dari Yasaka-hime.”
  +
  +
Sungguh! Bukankah payudaranya besar!? Bahkan kelihatan jelas dari balik busana mikonya! Apa yang para teroris itu inginkan dengan Tuan Putri rubah berdada besar ini!? Ka-kalau kalian berbuat macam macam, aku takkan ampuni kalian semua!
  +
  +
“Yang bisa kami yakini, adalah para penculik masih berada di Kyoto.”
  +
  +
Sensei berbicara.
  +
  +
“Kenapa anda berpikir seperti itu?”
  +
  +
Itulah pertanyaanku. Sensei mengangguk dan menjelaskan.
  +
  +
“Aliran ki di semua wilayah Kyoto masih stabil. Rubah berekor sembilan adalah eksistensi yang bertanggung jawab dalam mempertahankan keseimbangan aliran ki dari area berbeda di wilayah ini. Kyoto sendiri bisa dianggap sebagai medan energi berskala besar. Kalau kyuubi yang menjaga tanah ini pergi atau terbunuh, maka Kyoto akan mengalami perubahan drastis. Karena tak ada tanda tanda itu, artinya Yasaka-hime masih baik baik saja, dan para penculik kemungkinan masih ada disini.”
  +
  +
K-Kyoto ternyata kota seperti itu! ini semua pernyataan yang mengejutkan!
  +
  +
Namun, kalau Yasaka-san masih tak apa apa, berarti masih ada kesempatan untuk menolongnya.
  +
  +
“Serafall, level investigasi apa yang para Iblis sudah lakukan disana?”
  +
  +
“Aku sudah perintahkan mereka untuk menginvestigasi secara rinci. Para Iblis yang familiar dengan Kyoto juga sudah diturunkan.”
  +
  +
Sensei mengalihkan tatapannya dan memandang kami semua.
  +
  +
“Sepertinya kali ini kalian akan terlibat lagi, karena kita kekurangan tenaga orang. Khususnya karena kalian berpengalaman dalam melawan orang orang kuat, dan kami akan membutuhkan kekuatan kalian melawan golongan Pahlawan. Ini sangat disayangkan, tapi mohon bersiaplah untuk kemungkinan terburuk. Nanti biar aku yang menghubungi Kiba dan para budak Sitri yang tak berada disini. Sebelum itu, silahkan menikmati piknik kalian, tapi kami akan mengandalkan kalian dalam situasi darurat.”
  +
  +
“Ya!”
  +
  +
Kami setuju pada kata kata sensei!
  +
  +
Pada akhirnya, ini bukan piknik sederhana. Yah, mengunjungi semua lokasi lokasi penting lebih dulu adalah keputusan yang pandai.
  +
  +
Kunou mengatupkan tangannya dan membungkukkan kepalanya dalam dalam. Nona rubah dan tengu tua juga membungkuk dengannya.
  +
  +
“.....Kumohon pada kalian semua. Mohon........mohon pinjamkan kekuatan kalian untuk menolong Ibuku.......Tidak, tolong pinjamkan kekuatan kalian padaku. Kumohon.”
  +
  +
--
  +
  +
Anak sekecil itu membungkukkan kepalanya dan memohon dengan berlinang air mata dalam suara bergetar.
  +
  +
Meski dia berbicara seperti Tuan Putri kelas tinggi, dia pasti berada di usia yang masih bergantung pada kasih sayang Ibunya.
  +
  +
....Kemarahan di hatiku bergejolak.
  +
  +
Para brengsek Khaos Brigade ini, meski aku tak tahu apa rencana kalian, akan kuhabisi kalian! Sampai menculik Onee-sama berdada besar itu, tak termaafkan!
  +
  +
Dan kemudian aku berpikir! Saat kita menyelamatkan Yasaka-san, dia pasti akan memberiku semacam hadiah!
  +
  +
‘Ufufu, kamu Sekiryuutei? Kamu sudah menolongku? Luar biasa, kalau begitu, bagaimana aku harus menghadiahimu......Hm, kamu menatap tubuhku.......jadi begitu, kamu menginginkan tubuhku? Ufufufu, tak masalah, kamu boleh menikmatinya sepuas hatimu.’
  +
  +
Tes tes. Dengan khayalan erotis memasuki otakku, darah menetes dari hidungku. Dengan menggoda melepas kimononya, imej onee-sama kyubi menjadi luar biasa! Payudara! Payudara!
  +
  +
“....Ise-san, apa kamu sedang memikirkan hal hal mesum?”
  +
  +
Asia tengah menatapku dengan wajah tidak senang. Asia-chan, dalam area ini, instingmu kadang kadang sangat tajam!
  +
  +
Aku menggeleng kepalaku. Tak mungkin, tak mungkin! Ini permintaan Tuan Putri kecil!
  +
  +
Dengan pemikiran seperti itu, aku memperbarui keyakinanku, dan mempersiapkan diriku untuk pertarungan sepanjang piknik ini.
  +
  +
Tapi tapi, kemana perginya kemungkinanku saat itu.......tak ada tanda tanda mereka akan kembali sejauh ini. Apa mereka masih berada di Kyoto......?
  +
  +
Namun entah kenapa, mereka terasa tak begitu jauh......
  +
  +
  +
  +
“Wow,--aku makan kenyang sekali.”
  +
  +
Malam itu, aku tengah terbaring di kasur di kamarku. Setelah menyelesaikan makan malam dan mandi. Makan malamnya sangat lezat. Dan semuanya terlihat berkelas tinggi.
  +
  +
.....Setelah mengunjungi dunia youkai, kami kembali ke Kinkaku-ji sekali lagi. membangunkan Matsuda dan yang lainnya yang tertidur, kami melanjutkan piknik kami, membeli suvenir, dan menghabiskan waktu kami di area itu sampai waktunya kembali.
  +
  +
Kembali ke hotel, kami bertemu dengan Kiba dan para budak Sitri untuk merencanakan langkah berikutnya.
  +
  +
Kami akan melanjutkan piknik sesuai rencana untuk esok hari, namun akan membawa lingkaran sihir versi portabel sehingga kami bisa kembali ke hotel dengan cepat. Usai kami menerima kabar dari pemimpin kami Azazel-sensei, kami harus segera kembali ke hotel.
  +
  +
Astaga, ini semua jadi merusak suasana bertamasya.......besok kami berniat mengunjungi Gunung Badai, Arashiyama<ref>'''Arashiyama''':Mengacu pada distrik di perbatasan barat Kyoto. Gunung itu, yang memberi nama distrik itu, bertindak sebagai latar belakang pemandangan area tersebut. Namanya berarti “Gunung Badai”.[http://en.wikipedia.org/wiki/Arashiyama]</ref>, dan sepertinya Kunou akan menemui kami disana sebagai pemandu wisata.
  +
  +
Sepertinya Kunou ingin meminta maaf dengan menjadi pemandu kami. Sebenarnya kami ingin menolak tapi dia bersikeras kalau itu tak apa apa. Karena dia tetap ingin melakukannya, kami hanya bisa menerima tawarannya. Namun, sebenarnya Sensei yang menyuruh kami untuk menerima lebih dulu.
  +
  +
Sesuatu tentang ini menjadi langkah pertama dalam kerjasama Dunia Bawah dengan para youkai. Putri dari pemimpin Youkai adalah super VIP. Sehingga misi itu diserahkan pada kami.........besok kami harus memastikan untuk tak melakukan hal hal memalukan.
  +
  +
......Apa yang Buchou sedang lakukan saat ini? Akeno-san.......juga Koneko-chan......Ah, Gasper juga. Aku jadi merindukan anggota klub yang masih berada di Akademi Kuou.
  +
  +
Mereka mungkin tak pernah membayangkan kalau kami akan terlibat dengan Khaos Brigade. Sayang sekali kejadian seperti ini masih harus terjadi.
  +
  +
......Mm, aku jadi merindukan payudara Buchou. Saat kembali aku harus mengubur wajahku ke dalam payudaranya!
  +
  +
Bagaimana aku harus membunuh waktu sebelum tidur? Matsuda dan Motohama sepertinya sudah pergi, katanya mau mengintip pemandian wanita.......aku tak pergi kali ini. Namun kalau kupikir pikir, mungkin akan asyik untuk menantang Rossweisse-san dan seluruh tim pertahanan Sitri.....Hmm –apa yang harus kulakukan?
  +
  +
Saat aku merenung untuk mengintip pemandian wanita atau tidak—
  +
  +
Ketok ketok.
  +
  +
Seseorang tengah mengetuk pintu.
  +
  +
“Masuk.”
  +
  +
Usai menjawab ketukan—
  +
  +
“Ise-san, ini aku.”
  +
  +
Itu suara Asia. Ada apa?
  +
  +
“Masuklah.”
  +
  +
Asia masuk, dan dia hanya mengenakan gaun malam.
  +
  +
“Ada apa, Asia?”
  +
  +
“Aku datang untuk bermain. Xenovia-san dan Irina-san sebentar lagi juga datang. Kiryuu bilang dia sibuk bergosip dengan para gadis lain dari kelas lain, jadi dia tak bisa datang.”
  +
  +
Astaga! Tiga gadis cantik akan datang bermain ke kamarku! Ini menakjubkan! Apa yang kita harus lakukan? Ya, ya! Batu-gunting-kertas menelanjangi......hehehe! Aktivitas seperti itu sangat sempurna dalam situasi seperti ini!
  +
  +
Saat aku membuat rencana mesum—
  +
  +
“Ise!”
  +
  +
“Kita akan ketahuan!”
  +
  +
--! Itu suara Matsuda dan Motohama dari arah koridor! Apa mereka mau memasuki kamarku!?
  +
  +
“A-Asia! Kesini!”
  +
  +
“Eh? I-Ise-san?”
  +
  +
--Entah kenapa, aku tiba tiba tak ingin kelihatan oleh kedua brengsek itu, dan menarik Asia ke dalam kloset.
  +
  +
Menutup pintu geser dari dalam, aku mengangkat jariku dan berkata ‘shhh’—di dalam cahaya suram untuk menyuruh Asia tetap diam.
  +
  +
Setelah beberapa saat, Matsuda dan Motohama membuka pintu dan langkah kaki mereka yang memasuki ruangan bisa terdengar.
  +
  +
“Ah, Ise tak ada disini.”
  +
  +
“Jangan jangan, si brengsek itu tahu tempat lama yang sama untuk mengintip di pemandian wanita?”
  +
  +
“Apa!? Itu gawat! Apa dia mau mencicipi tubuh para gadis itu sebelum kita!?”
  +
  +
“Ah, pasti begitu! Ayo pergi, Matsuda!”
  +
  +
“Ya!”
  +
  +
Tap tap. Terdapat suara langkah kaki cepat dan terburu buru saat mereka menyerbu keluar dari kamar. Mereka berdua nampaknya sudah pergi.
  +
  +
Selain itu, tempat lama yang sama untuk mengintip!? Apa maksudnya itu!? Tempat semacam itu benar benar ada........sialan! Kenapa aku tak menyadarinya!? Itu membuatku sangat kepikiran!
  +
  +
Sambil aku memutar otakku untuk menyesali kebodohanku, Asia mendadak menggenggam lenganku erat erat.
  +
  +
Aku menoleh ke wajah Asia – dia kelihatan seperti ingin mengatakan sesuatu. Dan kemudian dia nampaknya sudah membuat keputusan, dan berbicara.
  +
  +
“....Ise-san, saat kamu bersama Rias-oneesama di peron stasiun kereta......kalian berciuman, kan?”
  +
  +
--A-Apa dia melihatnya!? Apa dia menyadari sesuatu, kembali ke peron, dan tak sengaja menyaksikannya!? Apapun yang terjadi, sepertinya Asia melihat adegan itu!
  +
  +
“Ah, itu ciuman perpisahan.......”
  +
  +
“....B-Begitu. Bisa berciuman begitu intim........Benar, Ise-san dan Rias-oneesama memang.....Tapi aku juga—“
  +
  +
Asia menatap lurus padaku, dan ekspresinya entah kenapa nampak sangat menggairahkan.
  +
  +
“Bisakah kamu.......memberiku ciuman juga?”
  +
  +
Usai dia menyelesaikan kata katanya, Asia mendekatkan wajahnya.
  +
  +
Ciuman kedua.
  +
  +
Dengan alami – bibir kami melekat bersama dengan sangat alami. Tanpa hawa nafsu atau kepura puraan, ciuman ini hanya mengkomunikasikan rasa sayang kami terhadap satu sama lain—
  +
  +
Dalam sekejap bibir kami bertemu, penuh oleh perasaan lembut, rasa realita yang menakutkan mengelilingiku. Perasaan itu sungguh mengesankanku tentang betapa pentingnya Asia padaku, betapa berharganya dia.
  +
  +
Asia—
  +
  +
Asia ku. Kami harus bersama selamanya. Entah itu ratusan, ribuan, atau puluhan ribu tahun—
  +
  +
Kami harus tetap bersama.
  +
  +
Saat aku menenggelamkan diriku dalam atmosfir romantis—
  +
  +
Pintu terbuka!
  +
  +
“Ah yaya! Umm, Xe-Xenovia, lekaslah lihat ini!”
  +
  +
Dengan rambut tergerai dan mengenakan gaun malam, Irina mendorong pintu dan kami mulai menatap satu sama lain.
  +
  +
“Ada apa, Irina? Ooh, ini momen ciuman berharga Asia. Asia, jadi inikah yang kamu maksudkan dengan bermain di kamar Ise? Aku sangat terkesan.”
  +
  +
Seorang yang berbicara adalah Xenovia, juga dalam pakaian tidur!
  +
  +
Asia dan aku – berciuman di depan mereka!
  +
  +
Apa apaan ini!!!!!!!
  +
  +
Bagaimana mereka masuk tanpa membuat suara!? Benar juga, Asia berkata kalau mereka akan datang dengan cepat!
  +
  +
Ceroboh sekali! Terlalu banyak celah dalam momen menggairahkan itu!
  +
  +
Mereka melihat! Mereka melihat semuanya dengan jelas! Saat Asia dan aku berciuman.
  +
  +
Aku dengan panik memisahkan bibirku dengan Asia. Sial! Air liur kami menetes! Selain itu, lidah kami, lidah kami hampir bertautan saat pintu kloset dibuka!
  +
  +
“Sepertinya itu bukan yang kali pertama? Hmm.......Asia selalu lebih dulu dariku......”
  +
  +
“Ya ya! Asia kadang kadang sangat berani, dan melaju dengan pesat dalam area ini!”
  +
  +
Xenovia dan Irina sepertinya mendiskusikan hal itu dengan sangat tertarik, begitu heboh sampai wajah mereka memerah!
  +
  +
Bang!
  +
  +
Sesuatu sepertinya baru saja meledak! Wajah Asia memerah sampai batasnya!
  +
  +
“Ah, ah, ahahahahahahaha, Fuwuwuwuwuwuwuwu.......”
  +
  +
Ah--! Mata Asia berputar putar dengan rasa malu teramat sangat, dan dia jatuh tak sadarkan diri!
  +
  +
“Asia! Hei Asia, bertahanlah! Kamu harus membagi rasa malu denganku juga! namun, ini mungkin jenis situasi yang Asia tak mungkin bisa tahan!”
  +
  +
“Maaf sudah mengganggu.”
  +
  +
“Aku juga minta maaf.”
  +
  +
Saat aku mencoba membangunkan Asia – Xenovia dan Irina juga ikut masuk dalam kloset!?!?!?!
  +
  +
Dan kemudian dengan cermat menutup pintu geser dari dalam!
  +
  +
“Maaf, kami datang ke kamarmu untuk bermain, tapi kamu sepertinya absen, jadi kami membuka klosetnya.”
  +
  +
Xenovia dengan kalem menjelaskan seolah itu hal yang sangat beralasan.
  +
  +
Ruanganku seharusnya digunakan untuk situasi darurat, namun siapa sangka situasi darurat ternyata sedang berlangsung disini!
  +
  +
--! Xenovia perlahan mendekat.
  +
[[image:High school dxd v9 000e.jpg|thumbnail]]
  +
  +
“A-Apa yang mau kamu lakukan, Xenovia!?”
  +
  +
Xenovia menampakkan ekspresi kalem oleh kekagetanku dan membalas:
  +
  +
“Aku setelah Asia. Apa itu akan berciuman atau yang lebih seksi? Irina yang berikutnya.”
  +
  +
Apa, bicara apa kamu!!!!!!? Kenapa ujung ujungnya jadi begini!?
  +
  +
“Eh!? Aku juga!? kamu pasti bercanda!”
  +
  +
Mata Irina nyaris menyembul oleh kekagetan pada ucapan Xenovia. Dia juga sepertinya telah terjebak dalam sesuatu diluar pemahamannya.
  +
  +
“Ini kesempatan bagus, Irina, kamu harus lebih memahami laki laki.”
  +
  +
“Memahami, bukankah itu akan menjadikanku Malaikat Jatuh?”
  +
  +
“Yah, kamu harus bisa melawannya dengan semangat. Mungkin kamu tak akan berubah menjadi Malaikat Jatuh untuk bisa melakukannya.”
  +
  +
“Memakai semangat!? Ya, ya pasti seperti itu.......tapi, tapi, kalau, kalau aku melakukan hal vulgar, bagaimana bisa aku, sebagai [As] Michael-sama..........!”
  +
  +
Dengan pelan bergumam pada dirinya, Irina sepertinya sedang berjuang dengan dirinya.
  +
  +
“Ise adalah pilihan bagus. Lelaki bagus, dan juga seorang Sekiryuutei. Kalau kamu memiliki anak dari Naga Legendaris, mungkin itu bisa berkontribusi pada potensi tempur Surga di masa depan?”
  +
  +
“....Ise.....anak Sekiryuutei.......potensi tempur Surga......”
  +
  +
Aaaaaaaah, Irina mulai nampak tersiksa! Apa apaan itu! Apa arti eksistensiku terletak disana!?
  +
  +
“Oke, bagaimana kita harus lakukan ini. Di ruang sempit ini kita punya satu pria dan tiga wanita.”
  +
  +
“Hei, hei, Xenovia! Bagaimana dengan para Guru diluar?”
  +
  +
Ya, mereka melarang kontak pria wanita. Siapa tahu apa yang akan mereka lakukan kalau sampai menemukan pria dan wanita muda saja dalam satu ruangan.
  +
  +
Kamar siswa laki laki dan wanita dipisahkan oleh lantai dan para Guru terus mengawasi dengan ketat. Bahkan sepanjang periode waktu bebas sebelum waktu tidur mereka bergiliran mengecek setiap ruangan. Akan gawat kalau mereka sampai menemukan situasi ini!
  +
  +
“Ah, maksudmu si Guru laki laki. Kami sudah memakai kekuatan Iblis dan Malaikat kami untuk menyegel kamar ini dalam perisai. Tak ada apapun terjadi tak peduli siapapun yang mendekat. Tak masalah. Biarpun erangan keluar dari kamar ini, takkan ada yang masuk.”
  +
  +
“Aku tak terlalu paham, tapi ruang ini saat ini terisi dengan sihir Iblis dan kekuatan suci!”
  +
  +
Xenovia dan Irina mengangkat jempol tanda sepaham! Apa kalian idiot!? Mereka memang idiot! Dua Gereja yang menerapkan inisiatif mereka dengan cara seperti itu!
  +
  +
Sembari aku mengkritik keras sikap gila keduanya, Xenovia menutup jarak diantara aku dan dia!
  +
  +
“Oke....pertama......mari kita mulai dengan berciuman?”
  +
  +
....Hmm, aku tak tahu kenapa, namun bibir Xenovia nampak sangat seksi hari ini. Mungkin karena ciuman barusan dengan Asia, dan jantungku yang belum tenang?
  +
  +
“Eh!? Xenovia, kamu sudah bersiap untuk berciuman!?”
  +
  +
Irina sepertinya belum siap.
  +
  +
“Ya, aku harus berlatih membuat bayi dengan Ise. Bukankah Kiryuu berkata kalau melakukan hal ini sepanjang piknik akan terasa ekstra spesial?”
  +
  +
Kiryuu!!!!!! Si mesum sialan itu! Bukankah sudah kuberitahu supaya tak mengisi otak orang orang ini dengan informasi tak berguna seperti itu!!!!!! Tapi sekali lagi, terima kasih banyak! Apa yang akan terjadi kalau Xenovia melanjutkan!? Akankah aku akhirnya bisa berhubungan seks!?
  +
  +
“Itu, itu benar! Ini penting! Tapi, aku ini Malaikat, serta bawahan dari Michael-sama........seorang Kristen! Hal, hal seperti ini.......”
  +
  +
“Kalau begitu kamu boleh menonton dari sisi. Aku akan membuat bayi di bawah pengawasan Malaikat. Hoho, bukankah ini seolah membuat bayi yang dipilih oleh Surga? Irina, kamu bisa menyaksikan adegan penting pembuatan bayi Iblis. Mohon berkahi adegan ini karuniamu kalau kamu bisa.”
  +
  +
Xenovia mulai melepas pakaiannya! Kulitnya perlahan lahan nampak......lekuk sempurna itu selalu mencuri hatiku kapanpun ia muncul! Kami Iblis sehingga kami bisa melihat jelas dalam kegelapan. Pasti karena itu, segalanya begitu jelas!
  +
  +
Mendengar kata kata Xenovia, Irina membentangkan sayap Malaikat dan halonya. Kecerahan sayapnya semakin membuat panas suasana! Betapa praktis, kekuatan Malaikat itu!
  +
  +
“—Mohon serahkan padaku! Aku selalu ingin menyaksikan, seperti Gabriel-sama, momen penting ketika kehidupan baru terbentuk! Ah ah, ini juga berkaitan dengan tiga golongan, dengan Surga, dan kepercayaan Tuhan!”
  +
  +
Plop!
  +
  +
Xenovia sudah melepas BH-nya.
  +
  +
Uwaaa! Mimisan! Bocah ini payudaranya bagus sekali, brengsek!
  +
  +
Xenovia tak mempedulikan Asia yang pingsan dan memelukku! Ah, ah, ah, ah, ah, perasaan dari payudaranya tersalurkan ke tubuhku! Kelembutannya membuat otakku kelu!
  +
  +
“Ini kesempatan langka. Kamu juga harus memeluknya seperti ini kalau Asia bangun. Karena ini waktu pertama untuk kamu dan Asia, mungkin akan tragis kalau kamu tak berpengalaman. Pelajarilah wanita melalui aku dan kemudian peluklah Asia memakai pengetahuan itu. ini demi keamanan Asia.”
  +
  +
“Ah ah, Xenovia! Kamu begitu mengorbankan diri!”
  +
  +
Apa yang mereka berdua katakan!? Xenovia melepas pakaiannya sambil membelai tubuhku. Begitu merangsang! Dan, dan menekan tanganku diantara kedua pahanya! Perasaan lunak, dan lembut itu membuat pikiranku blank!
  +
  +
“....Ahh.....ternyata, kulit laki laki – kulitmu membuatku merasa nyaman. Menyentuhmu jadi membuatku terasa bagai wanita.”
  +
  +
Tes tes.
  +
  +
Mimisanku tak bisa dihentikan. Orang, orang ini bisa secara alami membunuh laki laki hanya melalui kata katanya!
  +
  +
Kalau, kalau sudah begini, aku bisa apa selain menerima ini!? Hal besar akan segera terjadi dengan Asia dan Xenovia di dalam kloset sempit ini!
  +
  +
Aku menelan air liurku keras keras, menyesuaikan nafasku, dan mencondongkan tubuhku untuk memeluk Xenovia—
  +
  +
“Ooooo, mmmm.......Eh, aku—“
  +
  +
Asia bangun! Duduk dengan perlahan. Tepat saat aku hendak berbaring dengan Xenovia, mata kami bertemu!
  +
  +
Menyaksikan kami, mata Asia terbelalak lebar!
  +
  +
“Oh – Asia, kamu bangun. Aku hendak mengambil beberapa materi genetik dari Ise disini.”
  +
  +
Xenovia sama sekali tak peduli! M-Material genetik, ka-kamu, bicara apa kamu!?
  +
  +
“Mate, mate, mate, material genetik.....!”
  +
  +
Suara Asia melengking.
  +
  +
“Tinggal sebentar lagi. santai, aku takkan mengambil semuanya. Mungkin aku akan hamil dengan beberapa ronde ekstraksi?”
  +
  +
Xenovia!!!!!!!! Berbicaralah seperti wanita, tolong! Kamu, itu kata kata yang sangat aneh, tahu!?
  +
  +
“Tidak, tidak boleh!! Ise-san......tidak kuizinkan!”
  +
  +
Asia berteriak dengan mata berair.
  +
  +
“Ayolah, apa masalahnya dengan berbagi denganku?”
  +
  +
Xenovia mengangkat alisnya, nampak sedikit kesal.
  +
  +
Mereka berdua mulai berantem.
  +
  +
“Tidak, bukan itu masalahnya! Tapi untuk mengekstraknya.......berarti, berarti kamu harus melakukan “itu” dengan Ise-san.......takkan kuizinkan!”
  +
  +
“Asia ternyata kamu tahu banyak juga. Kamu sudah lulus dari mempercayai bangau yang mengantar bayi.”
  +
  +
“Kamu, kamu jangan meremehkan aku. Aku memahami semuanya! Kalau kamu begitu menginginkannya akan kunyatakan saat ini juga!”
  +
  +
Memelukku, Asia berteriak keras keras:
  +
  +
“Aku ingin memiliki anak Ise-san!”
  +
  +
........dalam sekejap, Xenovia, Irina, dan aku kaget setengah mati oleh pernyataan berani Asia. Belum lagi dia melepas gaun malamnya! Kulitnya yang seputih salju kelihatan jelas!
  +
  +
Dalam sekejap, mimisanku mulai mengucur deras.
  +
  +
Te-tentu saja! Karena Asia benar benar berkata dia ingin, ingin, ingin memiliki anakku.......! Aku paham wajahku pasti sedang memerah sampai max!
  +
  +
“Hebat......ini pertarungan diantara wanita untuk memperebutkan material genetik. Luar biasa.....!”
  +
  +
Irina menyaksikan kami dengan canggung. Berisik! Kamu kan Malaikat disini!
  +
  +
“Ise-san, karena kita akan bersama selamanya. Bukankah wajar untuk memiliki anak?”
  +
  +
Asia menanyaiku. Aku sudah kehilangan semua akal sehatku, dan menjawab dengan lirih;
  +
  +
“A, apa iya......? Apa iya......?”
  +
  +
“Oke, Xenovia, aku akan mengandung bayi Ise-san! Aku akan memiliki banyak bayi!”
  +
  +
Xenovia menggenggam lenganku. Pa-payudaranya bersandar di lenganku!!!!!
  +
  +
“Tidak, kalau seperti itu maka kamu harus memberiku ronde material genetik. Aku ingin anak juga. aku juga seorang wanita, dan ingin mengalami memiliki anak. Aku juga ingin mengalami membesarkan anak.”
  +
  +
Pe, perkembangan macam apa ini.....? Aku sangat senang, tapi apa perasaan mencekik ini? Kloset ini bukan hanya sempit, namun udaranya semakin menipis! Situasi saat ini begitu mirip dengan Buchou, Asia, Akeno-san, dan Koneko-chan di kamarku memperebutkanku di malam sebelum piknik.......! Gadis gadis sungguh sulit dipahami!
  +
  +
Xenovia dan Asia melotot satu sama lain. Aku menjauhkan diri dari mereka, berharap bisa mengambil jarak, namun kepalaku membentur panel kayu dengan suara keras.
  +
  +
Ouch.......disini terlalu sesak, apa yang kubentur tadi........Saat aku jatuh kebawah—
  +
  +
Tanganku mendarat di atas perasaan yang super lembut.....
  +
  +
“....Wa, I-Ise-kun......”
  +
  +
-- Di depan mataku terdapat Irina dengan wajah merah padam! Usai aku jatuh di atas Irina – tubuhku saat ini menindih Irina! Aku melirik kebawah – gaun malamnya terbuka, payudara putih murninya dengan jelas bisa terlihat! Wow, besar sekali, punyanya Irina sungguh gede! Luar biasa! Ini puting Malaikat!? Perasaan lembutnya terasa jelas! Ngomong ngomong, tanganku saat ini sedang sibuk meremas salah satu payudaranyaaaaa!!!!!!!
  +
  +
Ini terjadi karena kecelakaan, karena ruang kloset ini teramat kecil!
  +
  +
Payudara Irina terasa lembut namun elastis! Perasaan seluruh tanganku tenggelam ke payudaranya! Kelembutan itu, perasaan gemetar namun elastis itu seperti puding yang baru matang!
  +
  +
Kelembutan dan kemulusannya benar benar menyaingi Akeno-san, Irina!!!!!!
  +
  +
Ah, sayap Malaikatnya berkedip kedip lagi! apa dia mendekati tepi berbahaya menjadi Malaikat Jatuh lagi!
  +
  +
“.....Aku, ini waktu pertamaku......jadi aku tak tahu harus berbuat apa, Ise-kun.......apa kamu ingin aku menjadi ‘jatuh’.....?”
  +
  +
Wajah Irina terisi penuh oleh pesona wanita mengesankan! Ini gawat! Irina yang biasanya naif dan manis menunjukkan ekspresi itu terlalu kuat, itu membuat kekuatan luar biasa mengalir ke seluruh tubuhku! Plus rambutnya sedang tergerai, ini menggandakan pesona menggodanya beberapa kali!
  +
  +
“M-Maaf!”
  +
  +
Aku mencoba minta maaf dan melepas tanganku – ouch......aku membentur kepalaku di panel kayu lagi......
  +
  +
Wajahku jatuh oleh hantaman itu. Tentu saja, aku jatuh di—
  +
  +
Payudara irina. Sensasi elastisitas luar biasa itu diteruskan ke wajaku! ......Ah ah, payudara Irina begitu besar dan lunak dan lembut.......Inikah rasanya memeluk seorang Malaikat?
  +
  +
Pandanganku menjadi kabur, bahkan kesadaranku juga.......
  +
  +
Aku pasti membentur kepalaku terlalu keras, plus mimisan tak terhentikan ini.......
  +
  +
“Ise-san! Apa kamu tak apa apa!? Ise-san!”
  +
  +
“Hei, pingsan dengan memeluk Irina untuk yang kali pertama, aku secara pribadi tak bisa menerima itu—“
  +
  +
“Apa aku akan ‘jatuh’.......Ah ah, Tuhan, mohon ampuni aku—“
  +
  +
Ketiga suara mulai bersahut sahutan—
  +
  +
Trio Gereja kekuatan tempur kooperatif mereka benar benar menyeramkan!
  +
  +
  +
===Bagian 4===
  +
  +
Esok harinya, kami berangkat dari hotel ke stasiun Kyoto.
  +
  +
(Ah--, tadi malam terasa begitu......)
  +
  +
Aku merasa tengah dalam mimpi dan belum bangun. Tadi malam, aku mengalami semua jenis hal hal erotis dengan trio Gereja di dalam kloset. Itu situasi yang merangsang, tapi di saat yang sama juga mencekikku......
  +
  +
Setelah melalui kehilangan darah dalam jumlah besar dan benturan di kepala berkali kali, aku bangun untuk mendapati diriku di bawah selimut di pagi hari. Ternyata Rossweisse-san waktu itu datang dan mengirim trio Gereja kembali ke kamar mereka dan mengurusku. Rossweisse-san sungguh pakar dalam mengurus orang lain......
  +
  +
Namun, mendengar pernyataan Asia ‘aku ingin mengandung bayi’ membuatku merinding tadi malam. Tapi itu sangat membuatku senang......dari lubuk hatiku. Meski terasa sangat rumit, aku benar benar tersentuh!
  +
  +
Kapanpun hal seperti itu terjadi padaku, aku akan berpikir. Bagaimana bilangnya ya, aku selalu gugup pada momen momen kritis. Aku sangat menyadari itu. Tapi aku hanya tak bisa mengambil langkah ke depan......mengikatku, itu pasti pengalaman traumatis dari lubuk hatiku. Setiap saat aku bertanya tanya kalau mengambil langkah berikutnya akan membuat para gadis membenciku, aku menjadi sangat ketakutan.
  +
  +
--Kehidupan saat ini adalah yang terbaik.
  +
  +
Karena itulah aku tak mau menghancurkan situasi saat kini.
  +
  +
Raja Harem akan mustahil kalau ini berlanjut! Aku juga tahu itu!
  +
  +
....Tapi kalau memang begitu, hubunganku dengan Buchou takkan pernah.......mustahil untuk dijangkau. Oh yah, itu juga tak apa apa.
  +
  +
Bagi Buchou aku akan selalu—
  +
  +
....Mungkin kalau ada kesempatan, aku akan mengambil keberanian untuk membuat langkah ke depan itu?
  +
  +
--Ronde berikutnya.
  +
  +
Kalau kami menang melawan Sairaorg-san, maka dengan Buchou aku akan—
  +
  +
“Hei, Ise, kenapa kamu terlihat seperti mau menangis?”
  +
  +
Matsuda menampakkan wajahnya di depanku dan mempertanyakan.
  +
  +
“Ah, bukan apa apa.......tapi wajahmu dan Motohama nampak menakutkan.....”
  +
  +
“Bukan apa apa.”
  +
  +
“Ini luka luka kehormatan.”
  +
  +
Wajah Matsuda dan Motohama bengkak dan ditutupi oleh banyak plester luka.
  +
  +
Mereka berdua menuju ke tempat yang disebut tempat lama untuk mengintip di pemandian wanita, namun OSIS – para budak Sitri sudah mengamankan area itu, namun mereka berdua masih mencoba untuk menyerbu kesana. Itulah sebab wajah lebam dan luka mereka.
  +
  +
....Mereka tak mungkin menang melawan gadis gadis Sitri. Setelah itu, bahkan aku menjadi tersangka, tapi berkat Rossweisse-san datang ke kamarku, aku mendapat bukti ketidak terlibatan.
  +
  +
Namun sayangnya, pagi ini aku dan trio Gereja dipanggil oleh Rossweisse-san untuk dinasehati.
  +
  +
Rossweisse-san memang seperti kakak perempuan hebat bagi kami. Maaf sudah banyak menyusahkanmu.
  +
  +
Ngomong ngomong, kenapa aku dianggap terlibat dengan kegiatan dua idiot itu!? apa boleh buat saat kami terkenal sebagai trio mesum!
  +
  +
Apa aku punya kepercayaan karena aku selalu kelihatan mesum?
  +
  +
Pokoknya, hentikan dulu pikiran pikiran ini.
  +
  +
Jadi, kuatkan diriku dan lanjutkan tamasyanya. Hari ini kami menuju ke Arashiyama, dan tujuan pertama adalah Kuil Naga Langit, Tenryuu-ji<ref>'''Tenryuu-ji''':Terletak di Kyoto, merupakan kuil utama dari cabang Tenryuu dalam Buddhisme Zen Rinzai. Namanya berarti “Kuil Naga Langit” secara harfiah.[http://en.wikipedia.org/wiki/Tenry%C5%AB-ji]</ref>
  +
  +
“Bagaimana kita menuju ke Tenryuu-ji?”
  +
  +
Aku menanyai Kiryuu. Dia melihat jadwal dan membalas.
  +
  +
“Ya – naik dari stasiun Kyoto ke arah Arashiyama, kemudian turun di perhentian terdekat ke Arashiyama. Kemudian berjalan ke arah sana.”
  +
  +
“Paham. Berarti kita pergi ke stasiun sekarang. Buchou menyebutkan itu sebelumnya, namun sebenarnya ada bus dan trem listrik dimana mana.”
  +
  +
“Jadi, semua tujuan tamasyanya adalah tempat tempat ini?”
  +
  +
Matsuda mendengar komentarku dan berbicara. Itu benar. Semuanya seperti ini.
  +
  +
Di stasiun Kyoto, kami menaiki trem listrik ke arah Arashiyama dan menuju ke tempat tujuan.
  +
  +
“Ini dia.”
  +
  +
Setelah turun, kami harus berjalan ke Tenryuu-ji. Ada banyak tanda sehingga kami takkan kesasar disini.
  +
  +
Kemudian, kami akhirnya sampai di Tenryuu-ji. Gerbang elegan menyapa kami.
  +
  +
“Inilah Tenryuu-ji (Kuil Naga Langit). Jadi apa nama ini memiliki signifikansi spesial?”
  +
  +
[Entahlah. Mungkin kami pernah bertarung disini, mungkin tidak]
  +
  +
Ddraig, mungkin memorinya kabur. Biarpun mereka pernah bertarung disini itu pasti sudah berabad abad lampau, dan pemandangan disini pasti sudah sama sekali berbeda. Sudah wajar untuk lupa.
  +
  +
Aku menanyai Ddraig kalau dia tahu bagaimana kuil ini diberi nama.
  +
  +
Kami telah melewati gerbang besar dan membayar tiket masuk.
  +
  +
“Hello, ternyata kalian datang juga.”
  +
  +
Itu adalah suara kecil yang pernah kudengar sebelumnya. Menolehkan kepalaku, aku melihat di belakang kami seorang gadis pirang dalam busana rahib wanita – Kunou.
  +
  +
“Itu Kunou.”
  +
  +
“Ya, sesuai perjanjian, aku akan jadi pemandu wisata kalian untuk sekeliling Arashiyama.”
  +
  +
Hari ini dia menyembunyikan telinga dan ekornya. Tentu saja, karena ada banyak manusia normal di sekitar kami.
  +
  +
Matsuda dan Motohama nampak kaget melihat loli blonde imut itu.
  +
  +
“Wow – gadis yang manis sekali! Hei Ise, kamu pergi dan merayu anak kecil ini!?”
  +
  +
Kasar sekali si botak ini. Kami melalui banyak hal tahu? Di sisi lain, Motohama—
  +
  +
“....Begitu loli, sungguh mempesona......haha......”
  +
  +
Nafasnya menjadi tidak teratur!? Aku lupa! Pria ini sebenarnya lolicon tak tertolong lagi!
  +
  +
Tipe Kunou pasti sesuai dengan seleranya! Kacamata Motohama memancarkan cahaya berbahaya! Namun, seseorang mendorong Motohama ke samping dan memeluk Kunou. Itu Kiryuu.
  +
  +
“Ah--! Manis sekali! Hyodou, dimana kamu menemukan dia?”
  +
  +
Memeluk dan menggosokkan wajah mereka bersama! Kiryuu, kamu pecinta loli juga!?
  +
  +
“Le, lepaskan aku! Jangan sok akrab, cewek rendahan!”
  +
  +
Kunou nampak ogah ogahan, namun Kiryuu menjadi semakin girang.
  +
  +
“Memprotes memakai cara bicara Tuan Putri itu yang terbaik! Imej yang sempurna!”
  +
  +
......Sia sia saja. Cewek berkacamata ini.
  +
  +
Mendesah, aku menjauhkan Kiryuu dari tubuh Kunou, dan melanjutkan percakapan.
  +
  +
“Ini Kunou, dia sudah mengenal Asia dan yang lain.”
  +
  +
“Namaku Kunou. Senang bertemu kalian.”
  +
  +
Kunou ternyata sangat serius. Sungguh Tuan Putri. Sikapnya membawa udara acuh tak acuh.
  +
  +
“Ah, kamu mengenal Gremory-senpai? Kudengar hotel itu berkaitan dengan perusahaan yang orang tua senpai jalankan.”
  +
  +
“Kira kira seperti itu.”
  +
  +
Kesimpulan cepat Kiryuu ternyata berguna juga. dengan begitu aku tak perlu menjelaskan terlalu banyak.
  +
  +
“Jadi Kunou, kamu bilang kamu akan jadi pemandu wisata kami, lalu apa yang akan kami lakukan?”
  +
  +
Kunou dengan bangga membusungkan dadanya dan berbicara dengan percaya diri.
  +
  +
“Aku akan menyertai kalian semua dan mengunjungi semua tempat tempat terkenal!”
  +
  +
....Begitu rupanya. Aku jadi merasa terhormat.
  +
  +
Terserahlah, bagaimanapun juga ini dihitung sebagai interaksi budaya.
  +
  +
“Kalau begitu tolong pandu kami disekitar Tenryuu-ji ini.”
  +
  +
“Tentu saja!”
  +
  +
Usai mengatakan itu, Kunou menampakkan senyum cerah dan senang.
  +
  +
  +
  +
Kemudian, dibawah kepemimpinan Kunou kami mengunjungi Tenryuu-ji. Kunou dengan percaya diri mengisahkan cerita tentang tempat ini dan mencoba keras menyampaikannya pada kami. Itu membuatnya nampak bisa diandalkan.
  +
  +
Di saat yang sama, terasa nyaman melihat dia mencoba yang terbaik untuk mendeskripsikan sejumlah tempat di Kyoto.
  +
  +
Taman di dalam biara besar terlihat sangat indah. Didekorasi dengan daun daun merah musim gugur, naungan taman bergaya Jepang di musim gugur terasa sangat mempesona. Karper yang berenang di dalam kolam adalah sentuhan luar biasa yang menyempurnakan adegan ini.
  +
  +
“Pemandangan ini sangat bagus. Bagaimanapun juga, ini adalah situs warisan dunia.”
  +
  +
Kunou menjelaskan. Warisan dunia!? Hebat, jadi itukah kenapa tempat ini sangat indah. Biar aku mengambil foto dengan ponselku!
  +
  +
Setelah mengelilingi taman, kami dibawa ke aula pengajaran. Masuk, aku menengadahkan kepalaku untuk melihat langit langit – dalam sekejap, desain Naga paling spektakuler tertangkap pandanganku. Naga timur dengan tubuh langsing panjang!
  +
  +
Naga itu terlihat seolah memandangku dengan tatapan menakutkan.
  +
  +
“Ini adalah Unryuu-zu yang terkenal, atau ‘Imej dari Naga Kabut’, tak peduli ke arah mana, kalian akan merasa seolah Naga ini tengah menatap kalian. Karena itulah disebut juga “Mengawasi Enam Arah”.”
  +
  +
Seperti yang Kunou jelaskan, tak peduli dari arah mana kalian melihatnya, naga itu terus menatap lurus pada kami!
  +
  +
Uhuk – hebat. Hei, Ddraig, apa semua Naga timur memiliki perasaan seperti itu?
  +
  +
[Ya, mereka kebanyakan seperti itu. ini mengingatkanku pada Dragon King Yu Long sang Naga Giok]
  +
  +
Jadi Naga Giok seperti itu. Naga Timur memang berbeda dari Naga barat. Ketimbang menyeramkan, mereka lebih memiliki aura yang misterius.
  +
  +
Sayangnya, mengambil foto itu dilarang di Unryuu-zi dan aku tak bisa menjepret foto.
  +
  +
Setelah mengunjungi Unryuu-zi, kami bergerak keluar.
  +
  +
“Kunou, kemana kita akan pergi berikutnya?”
  +
  +
Aku bertanya. Kunou menunjuk ke banyak lokasi bagus, dan dengan senang berkata:
  +
  +
“Nison-in<ref>'''Nison-in''': Kuil Buddha Tendai di Kyoto Barat.[http://en.wikipedia.org/wiki/Nison-in]</ref> Jalur Bambu! Jojakko-ji!<ref>'''Jojakko-ji''': Kuil Buddha yang dibangun di sisi pegunungan, terkenal karena pemandangan dedaunan musim gugur.[http://www.jojakko-ji.or.jp]</ref>! Aku akan membawa kalian ke semua tempat!”
  +
  +
Oh—sungguh penuh semangat. Sekarang kamu terlihat seperti gadis seusiamu.
  +
  +
Sehingga, di bawah kepemimpinan Kunou kami melanjutkan perjalanan di sekitar Arashiyama.
   
 
==Catatan Penerjemah dan Referensi==
 
==Catatan Penerjemah dan Referensi==

Revision as of 11:51, 12 August 2012

Life 3 : Kelompok Pahlawan Telah Tiba!

Bagian 1

“Bagus! Lanjutkan!”

“Ya!”

Saat ini masih pagi buta di hari kedua piknik. Langit baru saja bercahaya. Asia dan aku tengah menggunakan atap hotel untuk latihan.

Singkat kata, kami sedang melatih gerakan dasar dari awal sampai selesai. Asia akan berlatih mengembangkan refleks untuk melepaskan kekuatan sihir dari jarak dekat. Di sisi lain, aku mengulang melatih reaksiku dan menghindari serangan yang ditembakkan dari jarak sangat dekat.

Plus latihan dasar, sesi latihan ini akan berlanjut sampai hari pertandingan. Ini semua harus dilakukan di siang dan malam! Berlatih apapun yang terjadi. Aku percaya kalau itu semua diperlukan untuk mengejar Sairaorg-san dan Vali!

--Aku akan menjadi kuat!

Biarpun harus dilakukan selangkah demi selangkah, itu tak apa apa. Demi perkembangan konstan ini, aku harus berlatih!

“Maaf Asia. Mengambil waktumu untuk membantuku latihan bahkan di piknik sekolah.”

Aku berbicara sambil bernafas terengah engah. Asia menggeleng kepalanya.

“Tak masalah. Aku senang bisa bersama dengan Ise-san di Kyoto sejak pagi hari.”

Asia tersenyum cerah. Ah ah, dia sungguh gadis yang hebat! Asia-chan adalah Asia-chan ku yang paling paling paling penting, aku sungguh bangga padanya!

“Lebih efisien untuk memiliki partner berlatih, kan?”

Itu suara Kiba. Melihat dengan seksama, bukan hanya Kiba, namun Xenovia juga ada disini.

“Karena aku sudah membeli pedang kayu, tak bisakah kita melatih diri kita asal tak sampai merusak tempat ini? Pertandingan berikutnya melawan pewaris keluarga Great King akan dilakukan tak lama lagi.”

Xenovia......aku tahu kamu sedang senang, tapi apa kamu berniat membawa pedang kayu kemana mana untuk bertamasya? Tapi apa boleh buat, sepertinya tak ada cara lain untuk bertahan dari serangan musuh tanpa menghancurkan tujuan tujuan pariwisata.

Saat aku memikirkan itu, Kiba menciptakan pedang pendek di tangannya.

“Xenovia, kalau sesuatu terjadi, pakailah saja ini untuk bertarung.”

“Ah, pedang suci pendek? Dengan ini akan mudah disimpan dalam tas sekolah. Terima kasih.”

Menerima pedang pendek dari Kiba, Xenovia memutarnya sejenak di tangannya dengan lihai. Saat Kiba memasuki Balance Breaker, dia tak hanya bisa menciptakan Pedang Iblis namun juga Pedang Suci hingga kaliber tertentu. Namun, dibandingkan Pedang Suci Legendaris, pedang Kiba masih kalah jauh.......

--Namun, musuh?

Saat pikiranku mencapai poin itu, itu membuatku merasa gugup.

Bahkan disini, pertarungan bisa saja berlangsung. Apa kah karena kekuatan Naga yang menarik semua masalah ini?........Aku membenci kemungkinan itu.

Menampar wajahku, aku memperbarui semangatku. Aku harus lebih bersemangat lagi!

“Ya! Mari kita latih tanding sejenak sebelum berkumpul di pagi hari!”

Dan seperti itu, latihan pagi kami dimulai sekali lagi.


Bagian 2

“—Jadi anak anak, ayo pergi!”

“ “ “ Ya! “ “ “

Kiryuu dengan kacamata berkilau menunjuk pada terminal bus, dan kami para lelaki berteriak meresponnya.

Meski insiden di hari pertama sangat disayangkan, namun karena Sensei dan para orang dewasa sudah mengatakannya, kami harus menikmati piknik sebisa mungkin. Kudengar Saji dan kelompoknya juga mengunjungi banyak tempat hari ini.

Aktivitas hari kedua dimulai dengan menaiki bus dari dekat stasiun Kyoto ke perhentian Kiyomizu-dera[1] Kami membeli tiket bus satu hari di stasiun Kyoto, dan kemudian mengantri untuk bus dengan para siswa lain.

Kami menaiki bus dan terus melaju sampai ke Kiyomizu-dera. Sambil kami melihat lihat untuk menghargai pemandangan baru, bus akhirnya mencapai tujuannya.

Setelah mencari cari sejenak, kami menemukan jalur yang landai menuju ke Kiyomizu-dera. Oh, rumah rumah Jepang yang dibangun di kedua sisinya itu terlihat sangat menarik.

“Kudengar ini yang disebut dengan Lereng Tiga Tahun. Kalau kalian jatuh disini, itu artinya kalian akan mati dalam tiga tahun, eh?”

Ujar Kiryuu.

“Oooh waaaaaaa! Seram sekali!”

Asia nampak ketakutan, dan memeluk lenganku. Eh, eh, eh, ini kan hanya legenda. Asia adalah anak kikuk dan sering jatuh tersandung, jadi sudah wajar kalau dia akan ketakutan. Memegang lenganku mungkin terasa lebih aman baginya.

--Tapi kemudian, Xenovia juga, memegang lenganku yang lain.

“A-Ada apa ya? Xenovia?”

Aku bertanya dengan kaget, namun dengan tanpa ekspresi, Xenovia bergumam pada dirinya sendiri.

“....Orang Jepang ternyata suka memasang mantra seram di jalur berlereng mereka.”

Dia ternyata mempercayainya! Xenovia-san, itu hanya kesalahpahaman! Namun, kupikir ini salah satu poin manisnya.

Dan kemudian, ini menjadi situasi dimana aku mendaki lereng dengan dua gadis cantik, satu di setiap lengan. Sepanjang waktu ini, aku bisa merasakan kedua brengsek itu memelototiku dengan kebencian murni.......Fufufu, diserang dengan kecemburuan entah kenapa terasa nyaman!

Di akhir jalan yang berlereng, gerbang besar nampak! Inilah Kiyomizu-dera!

Berjalan melewati pintu gerbang – Gerbang Niou, mari menuju ke Kiyomizu-dera!

“Lihat, Asia! Kuil ini mengumpulkan esensi dari budaya pagan!”

“Ya, ya! Kamu bisa merasakan sejarahnya dari penampilannya!”

“Hore untuk pagan!”

Dalam keriangan mereka, trio Gereja membuat komentar komentar tak layak! Kalian, hei kalian, kami-sama dan Buddha-sama ada disini! Aku bisa merasa kalau mereka menyaksikan, jadi jangan bersikap terlalu tak sopan, oke?

Ini adalah panggung Kiyomizu yang pernah kulihat di televisi! melihat ke bawah dari sana.......Ya, meski sangat tinggi, namun bagi aku yang sekarang, jatuh seharusnya bukan masalah lagi? kenapa pikiranku terus memikirkan hal hal seperti itu? Tak bagus. Hal hal yang berkaitan dengan pertarungan sepertinya sudah terukir ke dalam tulangku!

“Sepertinya ada banyak yang jatuh dari sini dan selamat.”

Kiryuu memberikan penjelasan itu. Eh, jadi manusia takkan apa apa. Ngomong ngomong, banyak orang jatuh dari sini?

Di dalam kuil, terdapat kuil kecil yang digunakan untuk berdoa untuk lulus ujian dan permohonan cinta.

Mungkin sebaiknya aku juga melempar receh ke dalam kotak persembahan dan membuat permohonan. Toh aku ini siswa SMA. Tapi karena aku Iblis, aku tak tahu apa Buddha-sama akan mengabulkan permohonanku atau tidak. Tapi tetap saja, aku ingin bisa masuk universitas.

“Hyodou, kenapa kamu tak mencoba prediksi kecocokan cinta dengan Asia?”

Oleh desakan Kiryuu, Asia dan aku menarik prediksi cinta........bagaimana kecocokannya?

“Dikatakan kalau peluangnya tinggi dan sangat memungkinkan. Sepertinya kita sangat cocok, Asia.”

Aku menerangkan isi prediksi dan menjelaskannya pada Asia – wajah Asia menjadi merah, dan terlihat sangat senang.

“Ya! Aku sangat senang........senang sekali, sungguh.......”

Memegang stick ramalan dengan sangat sayang, air mata muncul di matanya! Oh oh, dia sampai sesenang itu, aku jadi merasa malu! Namun, biarkan aku berterima kasih pada Buddha-sama disini karena menjamin hubunganku dengan Asia. Sungguh terima kasih! Aku sekali lagi kowtow[2] dan menyampaikan rasa hormat kepada Buddha.

“Ini hebat.”

“Eh eh, bagus sekali.”

“Aku merasa sedikit lega.”

Xenovia, Irina, dan Kiryuu menganggukkan kepala mereka tanda menyetujui. Bisakah kalian hentikan itu, itu sangat memalukan.

“.......Apa kita saja yang tidak kebagian?”

“Jangan menangis, Matsuda. Mari kita hajar saja Ise saat kita kembali ke hotel.”

Ah, kedua cowok tengah cemberut dengan murung di sudut gelap.

Kami mengitari kuil dengan cepat, membeli sejumlah suvenir, dan kemudian berjalan ke terminal bus.

“Perhentian berikutnya adalah Ginkaku-ji[3], Kuil Paviliun Perak. Kalau kita tak buru buru, waktu akan berlalu dalam sekejap mata.”

Kiryuu menuntun arah sambil melihat jam tangannya. Memang benar, tanpa sadar waktu sudah jam sepuluh pagi. Kalau kami hendak mengunjungi satu atau dua tujuan lagi, itu takkan bekerja kecuali kami buru buru seperti ucapan Kiryuu.

Selanjutnya adalah Ginkaku-ji! Dengan menaiki bus menuju kesana, kami meninggalkan Kiyomizu-dera!


“Sebenarnya tidak perak?”

Mencapai Ginkaku-ji dan melihat kuil, itulah kata kata pertama Xenovia.

Tidak, memang benar kalau Ginkaku-ji tidak perak. Xenovia entah kenapa nampak kecewa, dengan mulut terbuka lebar.

“....Mata Xenovia-san nampak bersinar ketika dia terus berkata pada dirinya sendiri ‘Ginkaku-ji terbuat dari perak, dan Kinkaku-ji[4] terbuat dari emas. Mereka pasti sangat menyilaukan.”

Asia memeluk bahu Xenovia yang bergetar dan menjelaskan.

Begitu. Dia memiliki fantasi yang terlalu hebat.

“Ada juga rumor, seperti kematian biksu Ashikaga yang terlibat dalam pembangunan kuil, atau karena pemerintahan Bakufu kehabisan uang pada waktu itu. yang pasti, itu bukan perak.”

Kiryuu menjelaskan. Waw, bukankah si gadis berkacamata ini sudah menyelidiki semua hal sebelumnya, sampai bisa tahu semua hal tentang atraksi terkenal itu?

Namun, pemikiran sudah memasuki pikiranku di Fushimi Inari, pemandangan musim gugur Kyoto dengan semua pegunungan dan pepohonan sungguh rupa yang indah sekali.

Setelah berkeliling sejenak di Ginkaku-ji, kami berhenti untuk makan siang di dekatnya dan melanjutkan ke tujuan berikutnya, Kinkaku-ji. Tentu saja, kami juga membeli suvenir yang berkaitan dengan Ginkaku-ji.


“Emas! Kali ini benar benar emas!”

Mencapai Kinkaku-ji, Kuil Paviliun Emas, itulah kata kata pertama Xenovia yang dia teriakkan.

Sama sekali berbeda dengan tadi, dia terlihat sangat heboh. Tidak, itu kebahagiaan yang ekstrim.

“Itu memang emaaaaaaaaaaaas!”

Xenovia mengangkat kedua tangannya, dengan wajah berseri seri. Kinkaku-ji memang berkilau dan emas, begitu cerah! Meski aku pernah melihatnya di televisi sebelumnya, namun kecerahan dari objek yang sesungguhnya memang lebih kuat.

Para siswa lain juga berada disini dan mereka semua sibuk mengambil foto. Matsuda menjepret foto demi foto seolah kerasukan. Aku juga mengambil beberapa foto untuk kenang kenangan. Kemudian aku mengirimnya via SMS ke anggota lain dari Klub Penelitian Ilmu Gaib di Akademi Kuou.

Kami mengelilingi tempat ini, membeli suvenir, dan kemudian berhenti di rumah teh untuk istirahat.

“Silahkan dinikmati.”

Nona berbusana kimono mempersiapkan teh hijau berbubuk dan menyajikannya pada kami. Ada juga sejumlah snack Jepang.

Mencicipi teh – rasanya tak sepahit bayanganku. Justru, harus kukatakan kalau, mencicipi teh dengan snack Jepang membuat rasanya lebih tepat.

“Ya, sangat baik.”

Irina sepertinya menikmatinya juga.

“Sedikit pahit.”

Asia nampak belum terbiasa. Namun, dia masih meminumnya sedikit demi sedikit, jadi seharusnya tak terlalu buruk untuknya.

“.....Itu memang emas dan bersinar.”

Xenovia nampaknya dalam kondisi bermimpi dan masih terpesona oleh glamor emas dari Kinkaku-ji. Matanya bersinar dengan cahaya berseri seri dan bahkan belum menyentuh tehnya.

Hari ini Xenovia benar benar menunjukkan sisi langka yang belum pernah terlihat sebelumnya. Begitu menarik. Seorang yang paling menikmati kehidupan sebagai siswa mungkin adalah Xenovia.

“Xenovia, mari kita berdoa untuk merayakan.”

“Ide bagus.”

“Mari berdoa.”

Asia bergabung, dan mereka bertiga mulai “Oh Tuhan!” trio Gereja itu berdoa terhadap Surga, perayaan macam apa itu.......

Ah, sudah jam dua siang. Meski kami sudah mengelilingi semua lokasi lokasi wisata dengan sangat cepat, sekali ada sesuatu yang menangkap mata kami, waktu sepertinya berlalu dengan sangat cepat.

Kalau dipikir pikir, kami sudah pergi untuk membunyikan lonceng segera setelah memasuki Kinkaku-ji, namun kupikir antrian yang panjang membuat waktu kami tersita lebih banyak dari dugaan.

“Ah, mesum! Hentai!”

Suara wanita. Dengan sangat kaget, aku melihat sekeliling untuk mendapati seorang pria tengah dihentikan oleh sejumlah staf.

“Op-Oppai! Beri aku Oppai!”

Bahkan Kinkaku-ji memiliki orang mesum. Waw, jadi merusak mood untuk bertamasya.

“Orang mesum lagi. Bicara soal itu, berita televisi pagi ini juga melaporkan tentang mereka. Ada seorang di kuil Sensoji juga. Dan di stasiun kereta kemarin. Sepertinya ada terlalu banyak jumlah orang mesum.”

Pada kata kata Matsuda, Motohama menekan kacamatanya dan memprotes.

“Bicara apa kamu. Kamulah orang yang menyerangku di kereta peluru kemarin.”

Jadi itu yang terjadi kemarin.

“Tidak, bagaimana aku harus menjelaskannya? Pada saat itu aku pasti ngelindur saat tidur, tapi tiba tiba aku mendapat hasrat untuk meremas payudara. Ada apa ya, dengan perasaan itu?”

Matsuda memiringkan kepalanya, nampak bingung. Yah, aku percaya kalau sebagai lelaki, ingin menyentuh payudara adalah hal normal.

“Inilah masa muda.”

Motohama mendeklarasikan, dan Matsuda berkata “Kesalahan masa muda!” dan mengangguk. Namun kumohon, jangan menyerah lalu meremas dada laki laki.

Saat aku hendak mengangguk bersama mereka – ponselku berbunyi.

Ah, Akeno-san yang memanggil. Ada masalah apa?

“Ya, hallo, apa ada yang masalah, Akeno-san?”

[Hallo, Ise-kun. Tidak, tak ada yang serius.......barusan Koneko-chan baru mendapati keganjilan]

“Keganjilan?”

[Ya, kamu baru mengirim foto foto itu, kan?]

“Ya, waktu di Kinkaku-ji. Apa ada masalah?”

Akeno-san membalas kekagetanku.

[Pada foto itu, nampaknya kamu menangkap sesuatu]

“Menangkap sesuatu?”

[Ya, di pemandangan latar belakang sepertinya ada beberapa youkai rubah. Apa yang terjadi? Meski youkai rubah memang tidak langka di Kyoto.....]

Suara Akeno-san terdengar cukup cemas.

Setelah menerima panggilannya, aku merasa bergidik.

“Tidak, kami tak apa apa. Ah, Asia sepertinya memanggilku. Mari bicara lagi nanti.”

[....Kalau sesuatu terjadi, hubungi aku ya?]

“Ya.”

Aku menutup telepon setelah itu.......dipanggil oleh Asia sebenarnya bohong.

Mengecek foto foto yang kuambil tadi, semuanya nampak seperti pemandangan normal dari Kinkaku-ji......Aku tak bisa melihat ada keganjilan. Apa itu seperti foto paranormal yang hanya bisa dilihat orang orang tertentu? Apalagi, hanya seorang nekomata – Koneko-chan yang bisa melihat mereka.

Yang pasti, aku harus memperingatkan Asia dan yang lain tentang informasi Akeno-san.

Melihat kembali ke rumah teh – Matsuda, Motohama, dan Kiryuu sudah tertidur pulas! Tak mungkin karena mereka kelelahan.......mustahil mereka tertidur dengan cepat saat aku tengah menelepon.

Asia dan yang lain masih bangun, namun Xenovia tengah memelototi pelayan wanita dengan ekspresi seram.

Dia sudah menunjukkan telinga dan ekor hewannya.......bukan manusia. Melihat lebih seksama, makin banyak orang orang bertelinga hewan bermunculan dan semua turis normal tertidur.

.....hahaha, naif sekali bagi kami untuk berpikir kalau mereka takkan menyerang di tujuan atraksi turis paling terkenal. Apa kinkaku-ji bagian dari wilayah youkai?

Xenovia dengan cepat mencabut pedang suci pendek dari tasnya dan menyembunyikan Asia di belakangnya.

Aku menyiapkan tangan kiriku, dan hampir memanggil gauntlet—

“Tunggu sebentar.”

Mendengar suara familiar, aku melirik. Yang muncul adalah – Rossweisse-san!

“Rossweisse-san! Kenapa kamu ada disini?”

Dengan terengah engah, Rossweisse-san menjawab.

“Ya, aku dipanggil oleh Azazel-sensei untuk menyambut kalian semua.”

“Dipanggil oleh Sensei? Apa yang terjadi?”

Aku bertanya sambil melihat sekeliling.......kalau kupikir pikir, tak ada hawa permusuhan, beda dari para youkai yang menyerang kami kemarin.

“Gencatan senjata. Atau dengan kata lain, kesalahpahaman telah diselesaikan – Putri Kyuubi ingin meminta maaf pada kalian semua.”

Itulah jawaban Rossweisse-san.

Ah, gencatan senjata? Kesalahpahaman selesai? Berarti dengan kata lain, tak ada lagi rubah yang akan menyerang?

Pada keraguan panjangku, seorang nona berkuping hewan mendekat dan membungkukkan kepalanya dalam dalam.

“Saya adalah youkai rubah yang melayani Raja sang Kyuubi. Kami mohon maaf untuk sebelumnya. Mohon ikut bersama kami karena Tuan Putri kami ingin meminta maaf pada anda sekalian.”

Ikut dengan mereka? Kemana? – saat aku memikirkan itu, seorang onee-sama rubah melanjutkan ucapannya.

“Ke Ibukota pusat dimana kami youkai Kyoto tinggal. Maou-sama dan Gubernur Malaikat Jatuh telah berada disana.”


Bagian 3

Tempat yang kami tuju – adalah tempat yang hanya bisa dideskripsikan sebagai dunia lain.

Seperti jalanan dari periode Edo, rumah rumah kuno berbaris, dan makhluk makhluk aneh menampakkan wajah wajah mereka dari pintu, jendela, dan lorong lorong jalan.

Melalui torii tersembunyi di Kinkaku-ji, kami lewat melalui sana dan memasuki dunia lain.

Ruang gelap dengan atmosfir unik. Makhluk makhluk yang baru kusebutkan itu. banyak penghuni menyapa kami......Youkai bermata satu dengan wajah besar, youkai seperti kappa dengan makanan di kepala mereka, tanuki yang berjalan tegak dan makhluk makhluk lain dari legenda.

Semua orang tengah mengawasi kami dengan penuh rasa penasaran.

Kami mengikuti si Nona rubah ke arah kediaman Tuan Putri. Disini agak gelap, dan satu satunya sumber cahaya adalah lampu yang bergerak sepanjang jalan di depan kami.

“Wooshashashashasha!”

Wa! Membuatku takut! Lentera itu tiba tiba menampakkan mata dan mulutnya dan mulai tertawa! Apa itu hewan lentera legendaris?

“Mohon maaf. Youkai disini memang suka bergurau......meski saya rasa tak satupun dari mereka bisa menjadi ancaman bagi kalian semua......”

Nona rubah yang memandu kami meminta maaf sambil terus berjalan.

“Jadi ini dunia para youkai?”

Itulah pertanyaanku. Meski aku menyadari kalau ruang ini terhubung dengan Kyoto.

Onee-sama rubah memberikan jawaban berikut;

“Ya, ini adalah tempat dimana sebagian besar youkai tinggal. Saya ingat kalian para Iblis juga memakai ruang khusus dalam Rating Game. Jadi kenapa tak menganggap ruang ini sebagai sesuatu yang dibuat dengan cara yang sama. Kami menyebut tempat ini “Jalan belakang” atau “Ibukota pusat” dan nama nama lain. Tentu saja, seperti Iblis, ada juga mereka yang tinggal di permukaan Kyoto.”

Ibukota pusat? Begitu. Sesuatu yang mirip dengan arena Game dalam Rating Game.

“.....Apa mereka manusia?”

“Tidak, kudengar mereka Iblis.”

“Iblis eh? Jarang sekali bisa melihat mereka.”

“Apa gadis bule cantik itu juga Iblis?”

“Naga, itu pasti hawa kehadiran Naga. Iblis dan Naga......”

Dari kasak kusuk para youkai yang kudengar, Iblis pasti langka disini. Benar, bagaimanapun juga ini wilayah youkai, sehingga hal itu wajar saja.

Berjalan melewati beberapa baris perumahan, kami memasuki hutan dengan sungai yang mengalir melaluinya. Berjalan semakin dalam, sebuah torii merah besar muncul.

Di hadapan kami terdapat mansion besar, yang memberikan perasaan kebangsawanan kuno.

Ah, di depan torii, Azazel-sensei dan Leviathan-sama dalam kimono sudah ada disana!

“Oh, kalian sudah sampai.”

“Ah, hello semuanya.”

Biarpun mereka datang ke dunia youkai, sikap mereka masih tetap sama.

Diantara mereka terdapat seorang gadis pirang. Seorang yang memimpin serangan sebelumnya. Haruskah aku memanggilnya Kyuubi-san?

Kali ini ia tidak mengenakan busana pendeta wanita, namun mengenakan kimono berbulu mencolok seperti Tuan Putri dari Era Peperangan Negara.

Ah, dia benar benar terlihat seperti Tuan Putri kecil.

“Kunou-sama, saya sudah membawa mereka semua kemari.”

Nona rubah melaporkan – kemudian menghilang dalam kobaran api......Apa itu? itukah yang disebut rubah api?

Si tuan putri melangkah ke depan dan mulai berbicara.

“Aku Kunou, putri dari Yasaka, administrator dari youkai yang tinggal di dalam dan luar Kyoto.”

Setelah perkenalan dirinya, dia membungkukkan kepalanya dalam dalam.

“Mohon maaf untuk sebelumnya. Menyerang kalian tanpa menyelidiki terlebih dulu, mohon maafkan aku.”

Jadi, dia meminta maaf pada kami.........aku menunjukkan ekspresi bingung dan menggaruk wajahku.

“Tak masalah. Bukankah bagus karena kesalahpahaman sudah selesai? Aku tak keberatan selama kami bisa menikmati piknik kami di Kyoto tanpa insiden lebih jauh.”

Xenovia mengatakan itu, dia mungkin tak punya keinginan untuk bertarung di Kyoto.

“Ya. Hati yang memaafkan itu sangat penting bagi Malaikat. Aku tak punya dendam pada Tuan Putri-sama.”

Irina melanjutkan. Asia juga berbicara, penuh dengan senyum.

“Ya, kedamaian itu sangat penting.”

Karena mereka bertiga sudah berbicara, aku tak punya alasan untuk tak setuju. Ngomong ngomong, membiarkan mereka bicara lebih dulu, aku merasa malu sebagai lelaki.

“Jadi itulah yang kami rasakan, aku juga tak apa apa. Mohon angkat kepalamu.”

“Tapi, tapi.......”

Hmm, insiden itu membuatnya lebih resah dari kami. Aku berlutut dan membuat kontak mata dengan si gadis muda – Kunou.

“Jadi, namamu Kunou kan? Begini, Kunou, kamu sangat mencemaskan Ibumu kan?”

“Ya, tentu saja.”

“Kalau memang begitu, maka membuat kesalahan itu wajar saja. Tentu saja, ini bisa membuat masalah dan membuat tak nyaman orang lain. Tapi Kunou, kamu sudah meminta maaf. Kamu meminta maaf karena kamu memahami kamu sudah salah, begitu kan?”

“Tentu saja.”

Aku menempatkan tanganku di bahunya sambil tersenyum, dan melanjutkan.

“Kalau itu masalahnya, maka kami takkan menyalahkan Kunou.”

Mendengar kata kataku, wajah Kunou menjadi merah dan berbicara dengan suara kikuk.

“.....Terima kasih.”

Oke, kesalahpahaman sudah terselesaikan.

Aku berdiri namun Azazel-sensei mencolekku.

“Benar benar Oppai Dragon. Kamu benar benar ahli mengurus anak anak.”

“Tolong, tolong jangan bergurau. Aku pusing memikirkan kata kata itu, tahu!”

“Jangan malu malu, kamu kan hidup dengan nama Oppai Dragon.”

“Ya, sungguh Oppai Dragon! Aku sangat tersentuh!”

“Astaga, cowok ini jago mengurus anak anak.”

Terhadapku yang merasa malu, Xenovia, Asia, dan Irina menganggukkan kepala mereka dan memberi pujian.

“Kamu benar benar mengejutkanku tadi. Sebagai Guru aku bangga padamu.”

Bahkan kesan Rossweisse-san sudah meningkat sedikit......berapa buruk kesannya padaku selama ini? Kalau aku bisa mencari topik percakapan soal toko 100 yen, mungkin opininya padaku bisa lebih membaik.......?

“A-Aku takkan kalah! Oppai Dragon sedang berpromosi bahkan di tempat seperti ini! Acara Televisiku ‘Magical Levi-tan’ takkan kalah!”

Leviathan-sama nampaknya bersemangat dengan semacam impuls yang sangat aneh? Astaga, para Iblis ini benar benar terlalu damai!

Dengan malu malu, Kunou berbicara.

“.....Meski aku mohon maaf untuk kesalahanku........tapi tolong, kumohon pada kalian semua! Mohon pinjamkan kekuatan kalian untuk menyelamatkan Ibuku!”

Tangisan kesakitan tanda meminta bantuan dari seorang gadis.


Pemimpin youkai di Kyoto adalah Kyuubi (Rubah berekor sembilan) Yasaka. Dia meninggalkan rumahnya beberapa hari lalu dengan pembawa pesan Sakra dari Gunung Meru.

Namun, Yasaka-san gagal muncul di tempat pertemuan. Para youkai mulai menyelidiki dan menemukan salah satu pengawalnya yang sedang sekarat, karasu-tengu.

Sebelum embusan nafas terakhirnya, si karasu tengu memberitahu youkai lain kalau Yasaka-san telah diserang dan diculik.

Pada saat itulah mereka mulai menyelidiki pendatang baru mencurigakan dan akhirnya menyerang kelompok kami.

Setelah itu, Azazel-sensei dan Leviathan-sama bernegosiasi dengan Kunou, menyangkal keterlibatan Dunia Bawah, serta menyediakan petunjuk kalau kemungkinan itu adalah ulah Khaos Brigade.

“......Sepertinya, masalah sudah menjadi serius.”

Setelah mendengar semua hal tentang insiden ini, itulah opiniku.

Kami telah dibawa ke dalam mansion. Di aula besar, Kunou telah mengambil tempat duduknya.

“Huh, sekali sejumlah golongan mulai bersekutu, hal semacam ini jadi terus terjadi. Terakhir kali dengan Odin, Loki datang kan? kali ini, musuhnya adalah teroris.”

Sensei komplain dengan tak senang. Sensei yang menyukai kedamaian, pastinya takkan memaafkan para teroris ini. Kupikir pikirannya pasti penuh oleh kemarahan.

Di sisi Kunou terdapat si nona rubah yang sebelumnya dan pria tua berhidung panjang. Pria tua itu adalah pemimpin tengu, dan memiliki hubungan kuat dengan kyuubi sejak zaman dulu. Dia terlihat sangat khawatir tentang penculikan Yasaka-san serta putrinya Kunou.

“Gubernur-dono, Maou-dono, bisakah anda membantu menemukan cara untuk menolong Yasaka-hime? Tak peduli apa, kami menjanjikan kerjasama penuh kami.”

Si tengu tua membuat permintaan seperti itu.

Dia menyerahkan selembar foto pada kami. Seorang onee-sama pirang cantik dalam busana rahib wanita! Telinga hewan menyembul di kepalanya! J-Jangan jangan ini.......

“Ini adalah foto dari Yasaka-hime.”

Sungguh! Bukankah payudaranya besar!? Bahkan kelihatan jelas dari balik busana mikonya! Apa yang para teroris itu inginkan dengan Tuan Putri rubah berdada besar ini!? Ka-kalau kalian berbuat macam macam, aku takkan ampuni kalian semua!

“Yang bisa kami yakini, adalah para penculik masih berada di Kyoto.”

Sensei berbicara.

“Kenapa anda berpikir seperti itu?”

Itulah pertanyaanku. Sensei mengangguk dan menjelaskan.

“Aliran ki di semua wilayah Kyoto masih stabil. Rubah berekor sembilan adalah eksistensi yang bertanggung jawab dalam mempertahankan keseimbangan aliran ki dari area berbeda di wilayah ini. Kyoto sendiri bisa dianggap sebagai medan energi berskala besar. Kalau kyuubi yang menjaga tanah ini pergi atau terbunuh, maka Kyoto akan mengalami perubahan drastis. Karena tak ada tanda tanda itu, artinya Yasaka-hime masih baik baik saja, dan para penculik kemungkinan masih ada disini.”

K-Kyoto ternyata kota seperti itu! ini semua pernyataan yang mengejutkan!

Namun, kalau Yasaka-san masih tak apa apa, berarti masih ada kesempatan untuk menolongnya.

“Serafall, level investigasi apa yang para Iblis sudah lakukan disana?”

“Aku sudah perintahkan mereka untuk menginvestigasi secara rinci. Para Iblis yang familiar dengan Kyoto juga sudah diturunkan.”

Sensei mengalihkan tatapannya dan memandang kami semua.

“Sepertinya kali ini kalian akan terlibat lagi, karena kita kekurangan tenaga orang. Khususnya karena kalian berpengalaman dalam melawan orang orang kuat, dan kami akan membutuhkan kekuatan kalian melawan golongan Pahlawan. Ini sangat disayangkan, tapi mohon bersiaplah untuk kemungkinan terburuk. Nanti biar aku yang menghubungi Kiba dan para budak Sitri yang tak berada disini. Sebelum itu, silahkan menikmati piknik kalian, tapi kami akan mengandalkan kalian dalam situasi darurat.”

“Ya!”

Kami setuju pada kata kata sensei!

Pada akhirnya, ini bukan piknik sederhana. Yah, mengunjungi semua lokasi lokasi penting lebih dulu adalah keputusan yang pandai.

Kunou mengatupkan tangannya dan membungkukkan kepalanya dalam dalam. Nona rubah dan tengu tua juga membungkuk dengannya.

“.....Kumohon pada kalian semua. Mohon........mohon pinjamkan kekuatan kalian untuk menolong Ibuku.......Tidak, tolong pinjamkan kekuatan kalian padaku. Kumohon.”

--

Anak sekecil itu membungkukkan kepalanya dan memohon dengan berlinang air mata dalam suara bergetar.

Meski dia berbicara seperti Tuan Putri kelas tinggi, dia pasti berada di usia yang masih bergantung pada kasih sayang Ibunya.

....Kemarahan di hatiku bergejolak.

Para brengsek Khaos Brigade ini, meski aku tak tahu apa rencana kalian, akan kuhabisi kalian! Sampai menculik Onee-sama berdada besar itu, tak termaafkan!

Dan kemudian aku berpikir! Saat kita menyelamatkan Yasaka-san, dia pasti akan memberiku semacam hadiah!

‘Ufufu, kamu Sekiryuutei? Kamu sudah menolongku? Luar biasa, kalau begitu, bagaimana aku harus menghadiahimu......Hm, kamu menatap tubuhku.......jadi begitu, kamu menginginkan tubuhku? Ufufufu, tak masalah, kamu boleh menikmatinya sepuas hatimu.’

Tes tes. Dengan khayalan erotis memasuki otakku, darah menetes dari hidungku. Dengan menggoda melepas kimononya, imej onee-sama kyubi menjadi luar biasa! Payudara! Payudara!

“....Ise-san, apa kamu sedang memikirkan hal hal mesum?”

Asia tengah menatapku dengan wajah tidak senang. Asia-chan, dalam area ini, instingmu kadang kadang sangat tajam!

Aku menggeleng kepalaku. Tak mungkin, tak mungkin! Ini permintaan Tuan Putri kecil!

Dengan pemikiran seperti itu, aku memperbarui keyakinanku, dan mempersiapkan diriku untuk pertarungan sepanjang piknik ini.

Tapi tapi, kemana perginya kemungkinanku saat itu.......tak ada tanda tanda mereka akan kembali sejauh ini. Apa mereka masih berada di Kyoto......?

Namun entah kenapa, mereka terasa tak begitu jauh......


“Wow,--aku makan kenyang sekali.”

Malam itu, aku tengah terbaring di kasur di kamarku. Setelah menyelesaikan makan malam dan mandi. Makan malamnya sangat lezat. Dan semuanya terlihat berkelas tinggi.

.....Setelah mengunjungi dunia youkai, kami kembali ke Kinkaku-ji sekali lagi. membangunkan Matsuda dan yang lainnya yang tertidur, kami melanjutkan piknik kami, membeli suvenir, dan menghabiskan waktu kami di area itu sampai waktunya kembali.

Kembali ke hotel, kami bertemu dengan Kiba dan para budak Sitri untuk merencanakan langkah berikutnya.

Kami akan melanjutkan piknik sesuai rencana untuk esok hari, namun akan membawa lingkaran sihir versi portabel sehingga kami bisa kembali ke hotel dengan cepat. Usai kami menerima kabar dari pemimpin kami Azazel-sensei, kami harus segera kembali ke hotel.

Astaga, ini semua jadi merusak suasana bertamasya.......besok kami berniat mengunjungi Gunung Badai, Arashiyama[5], dan sepertinya Kunou akan menemui kami disana sebagai pemandu wisata.

Sepertinya Kunou ingin meminta maaf dengan menjadi pemandu kami. Sebenarnya kami ingin menolak tapi dia bersikeras kalau itu tak apa apa. Karena dia tetap ingin melakukannya, kami hanya bisa menerima tawarannya. Namun, sebenarnya Sensei yang menyuruh kami untuk menerima lebih dulu.

Sesuatu tentang ini menjadi langkah pertama dalam kerjasama Dunia Bawah dengan para youkai. Putri dari pemimpin Youkai adalah super VIP. Sehingga misi itu diserahkan pada kami.........besok kami harus memastikan untuk tak melakukan hal hal memalukan.

......Apa yang Buchou sedang lakukan saat ini? Akeno-san.......juga Koneko-chan......Ah, Gasper juga. Aku jadi merindukan anggota klub yang masih berada di Akademi Kuou.

Mereka mungkin tak pernah membayangkan kalau kami akan terlibat dengan Khaos Brigade. Sayang sekali kejadian seperti ini masih harus terjadi.

......Mm, aku jadi merindukan payudara Buchou. Saat kembali aku harus mengubur wajahku ke dalam payudaranya!

Bagaimana aku harus membunuh waktu sebelum tidur? Matsuda dan Motohama sepertinya sudah pergi, katanya mau mengintip pemandian wanita.......aku tak pergi kali ini. Namun kalau kupikir pikir, mungkin akan asyik untuk menantang Rossweisse-san dan seluruh tim pertahanan Sitri.....Hmm –apa yang harus kulakukan?

Saat aku merenung untuk mengintip pemandian wanita atau tidak—

Ketok ketok.

Seseorang tengah mengetuk pintu.

“Masuk.”

Usai menjawab ketukan—

“Ise-san, ini aku.”

Itu suara Asia. Ada apa?

“Masuklah.”

Asia masuk, dan dia hanya mengenakan gaun malam.

“Ada apa, Asia?”

“Aku datang untuk bermain. Xenovia-san dan Irina-san sebentar lagi juga datang. Kiryuu bilang dia sibuk bergosip dengan para gadis lain dari kelas lain, jadi dia tak bisa datang.”

Astaga! Tiga gadis cantik akan datang bermain ke kamarku! Ini menakjubkan! Apa yang kita harus lakukan? Ya, ya! Batu-gunting-kertas menelanjangi......hehehe! Aktivitas seperti itu sangat sempurna dalam situasi seperti ini!

Saat aku membuat rencana mesum—

“Ise!”

“Kita akan ketahuan!”

--! Itu suara Matsuda dan Motohama dari arah koridor! Apa mereka mau memasuki kamarku!?

“A-Asia! Kesini!”

“Eh? I-Ise-san?”

--Entah kenapa, aku tiba tiba tak ingin kelihatan oleh kedua brengsek itu, dan menarik Asia ke dalam kloset.

Menutup pintu geser dari dalam, aku mengangkat jariku dan berkata ‘shhh’—di dalam cahaya suram untuk menyuruh Asia tetap diam.

Setelah beberapa saat, Matsuda dan Motohama membuka pintu dan langkah kaki mereka yang memasuki ruangan bisa terdengar.

“Ah, Ise tak ada disini.”

“Jangan jangan, si brengsek itu tahu tempat lama yang sama untuk mengintip di pemandian wanita?”

“Apa!? Itu gawat! Apa dia mau mencicipi tubuh para gadis itu sebelum kita!?”

“Ah, pasti begitu! Ayo pergi, Matsuda!”

“Ya!”

Tap tap. Terdapat suara langkah kaki cepat dan terburu buru saat mereka menyerbu keluar dari kamar. Mereka berdua nampaknya sudah pergi.

Selain itu, tempat lama yang sama untuk mengintip!? Apa maksudnya itu!? Tempat semacam itu benar benar ada........sialan! Kenapa aku tak menyadarinya!? Itu membuatku sangat kepikiran!

Sambil aku memutar otakku untuk menyesali kebodohanku, Asia mendadak menggenggam lenganku erat erat.

Aku menoleh ke wajah Asia – dia kelihatan seperti ingin mengatakan sesuatu. Dan kemudian dia nampaknya sudah membuat keputusan, dan berbicara.

“....Ise-san, saat kamu bersama Rias-oneesama di peron stasiun kereta......kalian berciuman, kan?”

--A-Apa dia melihatnya!? Apa dia menyadari sesuatu, kembali ke peron, dan tak sengaja menyaksikannya!? Apapun yang terjadi, sepertinya Asia melihat adegan itu!

“Ah, itu ciuman perpisahan.......”

“....B-Begitu. Bisa berciuman begitu intim........Benar, Ise-san dan Rias-oneesama memang.....Tapi aku juga—“

Asia menatap lurus padaku, dan ekspresinya entah kenapa nampak sangat menggairahkan.

“Bisakah kamu.......memberiku ciuman juga?”

Usai dia menyelesaikan kata katanya, Asia mendekatkan wajahnya.

Ciuman kedua.

Dengan alami – bibir kami melekat bersama dengan sangat alami. Tanpa hawa nafsu atau kepura puraan, ciuman ini hanya mengkomunikasikan rasa sayang kami terhadap satu sama lain—

Dalam sekejap bibir kami bertemu, penuh oleh perasaan lembut, rasa realita yang menakutkan mengelilingiku. Perasaan itu sungguh mengesankanku tentang betapa pentingnya Asia padaku, betapa berharganya dia.

Asia—

Asia ku. Kami harus bersama selamanya. Entah itu ratusan, ribuan, atau puluhan ribu tahun—

Kami harus tetap bersama.

Saat aku menenggelamkan diriku dalam atmosfir romantis—

Pintu terbuka!

“Ah yaya! Umm, Xe-Xenovia, lekaslah lihat ini!”

Dengan rambut tergerai dan mengenakan gaun malam, Irina mendorong pintu dan kami mulai menatap satu sama lain.

“Ada apa, Irina? Ooh, ini momen ciuman berharga Asia. Asia, jadi inikah yang kamu maksudkan dengan bermain di kamar Ise? Aku sangat terkesan.”

Seorang yang berbicara adalah Xenovia, juga dalam pakaian tidur!

Asia dan aku – berciuman di depan mereka!

Apa apaan ini!!!!!!!

Bagaimana mereka masuk tanpa membuat suara!? Benar juga, Asia berkata kalau mereka akan datang dengan cepat!

Ceroboh sekali! Terlalu banyak celah dalam momen menggairahkan itu!

Mereka melihat! Mereka melihat semuanya dengan jelas! Saat Asia dan aku berciuman.

Aku dengan panik memisahkan bibirku dengan Asia. Sial! Air liur kami menetes! Selain itu, lidah kami, lidah kami hampir bertautan saat pintu kloset dibuka!

“Sepertinya itu bukan yang kali pertama? Hmm.......Asia selalu lebih dulu dariku......”

“Ya ya! Asia kadang kadang sangat berani, dan melaju dengan pesat dalam area ini!”

Xenovia dan Irina sepertinya mendiskusikan hal itu dengan sangat tertarik, begitu heboh sampai wajah mereka memerah!

Bang!

Sesuatu sepertinya baru saja meledak! Wajah Asia memerah sampai batasnya!

“Ah, ah, ahahahahahahaha, Fuwuwuwuwuwuwuwu.......”

Ah--! Mata Asia berputar putar dengan rasa malu teramat sangat, dan dia jatuh tak sadarkan diri!

“Asia! Hei Asia, bertahanlah! Kamu harus membagi rasa malu denganku juga! namun, ini mungkin jenis situasi yang Asia tak mungkin bisa tahan!”

“Maaf sudah mengganggu.”

“Aku juga minta maaf.”

Saat aku mencoba membangunkan Asia – Xenovia dan Irina juga ikut masuk dalam kloset!?!?!?!

Dan kemudian dengan cermat menutup pintu geser dari dalam!

“Maaf, kami datang ke kamarmu untuk bermain, tapi kamu sepertinya absen, jadi kami membuka klosetnya.”

Xenovia dengan kalem menjelaskan seolah itu hal yang sangat beralasan.

Ruanganku seharusnya digunakan untuk situasi darurat, namun siapa sangka situasi darurat ternyata sedang berlangsung disini!

--! Xenovia perlahan mendekat.

High school dxd v9 000e.jpg

“A-Apa yang mau kamu lakukan, Xenovia!?”

Xenovia menampakkan ekspresi kalem oleh kekagetanku dan membalas:

“Aku setelah Asia. Apa itu akan berciuman atau yang lebih seksi? Irina yang berikutnya.”

Apa, bicara apa kamu!!!!!!? Kenapa ujung ujungnya jadi begini!?

“Eh!? Aku juga!? kamu pasti bercanda!”

Mata Irina nyaris menyembul oleh kekagetan pada ucapan Xenovia. Dia juga sepertinya telah terjebak dalam sesuatu diluar pemahamannya.

“Ini kesempatan bagus, Irina, kamu harus lebih memahami laki laki.”

“Memahami, bukankah itu akan menjadikanku Malaikat Jatuh?”

“Yah, kamu harus bisa melawannya dengan semangat. Mungkin kamu tak akan berubah menjadi Malaikat Jatuh untuk bisa melakukannya.”

“Memakai semangat!? Ya, ya pasti seperti itu.......tapi, tapi, kalau, kalau aku melakukan hal vulgar, bagaimana bisa aku, sebagai [As] Michael-sama..........!”

Dengan pelan bergumam pada dirinya, Irina sepertinya sedang berjuang dengan dirinya.

“Ise adalah pilihan bagus. Lelaki bagus, dan juga seorang Sekiryuutei. Kalau kamu memiliki anak dari Naga Legendaris, mungkin itu bisa berkontribusi pada potensi tempur Surga di masa depan?”

“....Ise.....anak Sekiryuutei.......potensi tempur Surga......”

Aaaaaaaah, Irina mulai nampak tersiksa! Apa apaan itu! Apa arti eksistensiku terletak disana!?

“Oke, bagaimana kita harus lakukan ini. Di ruang sempit ini kita punya satu pria dan tiga wanita.”

“Hei, hei, Xenovia! Bagaimana dengan para Guru diluar?”

Ya, mereka melarang kontak pria wanita. Siapa tahu apa yang akan mereka lakukan kalau sampai menemukan pria dan wanita muda saja dalam satu ruangan.

Kamar siswa laki laki dan wanita dipisahkan oleh lantai dan para Guru terus mengawasi dengan ketat. Bahkan sepanjang periode waktu bebas sebelum waktu tidur mereka bergiliran mengecek setiap ruangan. Akan gawat kalau mereka sampai menemukan situasi ini!

“Ah, maksudmu si Guru laki laki. Kami sudah memakai kekuatan Iblis dan Malaikat kami untuk menyegel kamar ini dalam perisai. Tak ada apapun terjadi tak peduli siapapun yang mendekat. Tak masalah. Biarpun erangan keluar dari kamar ini, takkan ada yang masuk.”

“Aku tak terlalu paham, tapi ruang ini saat ini terisi dengan sihir Iblis dan kekuatan suci!”

Xenovia dan Irina mengangkat jempol tanda sepaham! Apa kalian idiot!? Mereka memang idiot! Dua Gereja yang menerapkan inisiatif mereka dengan cara seperti itu!

Sembari aku mengkritik keras sikap gila keduanya, Xenovia menutup jarak diantara aku dan dia!

“Oke....pertama......mari kita mulai dengan berciuman?”

....Hmm, aku tak tahu kenapa, namun bibir Xenovia nampak sangat seksi hari ini. Mungkin karena ciuman barusan dengan Asia, dan jantungku yang belum tenang?

“Eh!? Xenovia, kamu sudah bersiap untuk berciuman!?”

Irina sepertinya belum siap.

“Ya, aku harus berlatih membuat bayi dengan Ise. Bukankah Kiryuu berkata kalau melakukan hal ini sepanjang piknik akan terasa ekstra spesial?”

Kiryuu!!!!!! Si mesum sialan itu! Bukankah sudah kuberitahu supaya tak mengisi otak orang orang ini dengan informasi tak berguna seperti itu!!!!!! Tapi sekali lagi, terima kasih banyak! Apa yang akan terjadi kalau Xenovia melanjutkan!? Akankah aku akhirnya bisa berhubungan seks!?

“Itu, itu benar! Ini penting! Tapi, aku ini Malaikat, serta bawahan dari Michael-sama........seorang Kristen! Hal, hal seperti ini.......”

“Kalau begitu kamu boleh menonton dari sisi. Aku akan membuat bayi di bawah pengawasan Malaikat. Hoho, bukankah ini seolah membuat bayi yang dipilih oleh Surga? Irina, kamu bisa menyaksikan adegan penting pembuatan bayi Iblis. Mohon berkahi adegan ini karuniamu kalau kamu bisa.”

Xenovia mulai melepas pakaiannya! Kulitnya perlahan lahan nampak......lekuk sempurna itu selalu mencuri hatiku kapanpun ia muncul! Kami Iblis sehingga kami bisa melihat jelas dalam kegelapan. Pasti karena itu, segalanya begitu jelas!

Mendengar kata kata Xenovia, Irina membentangkan sayap Malaikat dan halonya. Kecerahan sayapnya semakin membuat panas suasana! Betapa praktis, kekuatan Malaikat itu!

“—Mohon serahkan padaku! Aku selalu ingin menyaksikan, seperti Gabriel-sama, momen penting ketika kehidupan baru terbentuk! Ah ah, ini juga berkaitan dengan tiga golongan, dengan Surga, dan kepercayaan Tuhan!”

Plop!

Xenovia sudah melepas BH-nya.

Uwaaa! Mimisan! Bocah ini payudaranya bagus sekali, brengsek!

Xenovia tak mempedulikan Asia yang pingsan dan memelukku! Ah, ah, ah, ah, ah, perasaan dari payudaranya tersalurkan ke tubuhku! Kelembutannya membuat otakku kelu!

“Ini kesempatan langka. Kamu juga harus memeluknya seperti ini kalau Asia bangun. Karena ini waktu pertama untuk kamu dan Asia, mungkin akan tragis kalau kamu tak berpengalaman. Pelajarilah wanita melalui aku dan kemudian peluklah Asia memakai pengetahuan itu. ini demi keamanan Asia.”

“Ah ah, Xenovia! Kamu begitu mengorbankan diri!”

Apa yang mereka berdua katakan!? Xenovia melepas pakaiannya sambil membelai tubuhku. Begitu merangsang! Dan, dan menekan tanganku diantara kedua pahanya! Perasaan lunak, dan lembut itu membuat pikiranku blank!

“....Ahh.....ternyata, kulit laki laki – kulitmu membuatku merasa nyaman. Menyentuhmu jadi membuatku terasa bagai wanita.”

Tes tes.

Mimisanku tak bisa dihentikan. Orang, orang ini bisa secara alami membunuh laki laki hanya melalui kata katanya!

Kalau, kalau sudah begini, aku bisa apa selain menerima ini!? Hal besar akan segera terjadi dengan Asia dan Xenovia di dalam kloset sempit ini!

Aku menelan air liurku keras keras, menyesuaikan nafasku, dan mencondongkan tubuhku untuk memeluk Xenovia—

“Ooooo, mmmm.......Eh, aku—“

Asia bangun! Duduk dengan perlahan. Tepat saat aku hendak berbaring dengan Xenovia, mata kami bertemu!

Menyaksikan kami, mata Asia terbelalak lebar!

“Oh – Asia, kamu bangun. Aku hendak mengambil beberapa materi genetik dari Ise disini.”

Xenovia sama sekali tak peduli! M-Material genetik, ka-kamu, bicara apa kamu!?

“Mate, mate, mate, material genetik.....!”

Suara Asia melengking.

“Tinggal sebentar lagi. santai, aku takkan mengambil semuanya. Mungkin aku akan hamil dengan beberapa ronde ekstraksi?”

Xenovia!!!!!!!! Berbicaralah seperti wanita, tolong! Kamu, itu kata kata yang sangat aneh, tahu!?

“Tidak, tidak boleh!! Ise-san......tidak kuizinkan!”

Asia berteriak dengan mata berair.

“Ayolah, apa masalahnya dengan berbagi denganku?”

Xenovia mengangkat alisnya, nampak sedikit kesal.

Mereka berdua mulai berantem.

“Tidak, bukan itu masalahnya! Tapi untuk mengekstraknya.......berarti, berarti kamu harus melakukan “itu” dengan Ise-san.......takkan kuizinkan!”

“Asia ternyata kamu tahu banyak juga. Kamu sudah lulus dari mempercayai bangau yang mengantar bayi.”

“Kamu, kamu jangan meremehkan aku. Aku memahami semuanya! Kalau kamu begitu menginginkannya akan kunyatakan saat ini juga!”

Memelukku, Asia berteriak keras keras:

“Aku ingin memiliki anak Ise-san!”

........dalam sekejap, Xenovia, Irina, dan aku kaget setengah mati oleh pernyataan berani Asia. Belum lagi dia melepas gaun malamnya! Kulitnya yang seputih salju kelihatan jelas!

Dalam sekejap, mimisanku mulai mengucur deras.

Te-tentu saja! Karena Asia benar benar berkata dia ingin, ingin, ingin memiliki anakku.......! Aku paham wajahku pasti sedang memerah sampai max!

“Hebat......ini pertarungan diantara wanita untuk memperebutkan material genetik. Luar biasa.....!”

Irina menyaksikan kami dengan canggung. Berisik! Kamu kan Malaikat disini!

“Ise-san, karena kita akan bersama selamanya. Bukankah wajar untuk memiliki anak?”

Asia menanyaiku. Aku sudah kehilangan semua akal sehatku, dan menjawab dengan lirih;

“A, apa iya......? Apa iya......?”

“Oke, Xenovia, aku akan mengandung bayi Ise-san! Aku akan memiliki banyak bayi!”

Xenovia menggenggam lenganku. Pa-payudaranya bersandar di lenganku!!!!!

“Tidak, kalau seperti itu maka kamu harus memberiku ronde material genetik. Aku ingin anak juga. aku juga seorang wanita, dan ingin mengalami memiliki anak. Aku juga ingin mengalami membesarkan anak.”

Pe, perkembangan macam apa ini.....? Aku sangat senang, tapi apa perasaan mencekik ini? Kloset ini bukan hanya sempit, namun udaranya semakin menipis! Situasi saat ini begitu mirip dengan Buchou, Asia, Akeno-san, dan Koneko-chan di kamarku memperebutkanku di malam sebelum piknik.......! Gadis gadis sungguh sulit dipahami!

Xenovia dan Asia melotot satu sama lain. Aku menjauhkan diri dari mereka, berharap bisa mengambil jarak, namun kepalaku membentur panel kayu dengan suara keras.

Ouch.......disini terlalu sesak, apa yang kubentur tadi........Saat aku jatuh kebawah—

Tanganku mendarat di atas perasaan yang super lembut.....

“....Wa, I-Ise-kun......”

-- Di depan mataku terdapat Irina dengan wajah merah padam! Usai aku jatuh di atas Irina – tubuhku saat ini menindih Irina! Aku melirik kebawah – gaun malamnya terbuka, payudara putih murninya dengan jelas bisa terlihat! Wow, besar sekali, punyanya Irina sungguh gede! Luar biasa! Ini puting Malaikat!? Perasaan lembutnya terasa jelas! Ngomong ngomong, tanganku saat ini sedang sibuk meremas salah satu payudaranyaaaaa!!!!!!!

Ini terjadi karena kecelakaan, karena ruang kloset ini teramat kecil!

Payudara Irina terasa lembut namun elastis! Perasaan seluruh tanganku tenggelam ke payudaranya! Kelembutan itu, perasaan gemetar namun elastis itu seperti puding yang baru matang!

Kelembutan dan kemulusannya benar benar menyaingi Akeno-san, Irina!!!!!!

Ah, sayap Malaikatnya berkedip kedip lagi! apa dia mendekati tepi berbahaya menjadi Malaikat Jatuh lagi!

“.....Aku, ini waktu pertamaku......jadi aku tak tahu harus berbuat apa, Ise-kun.......apa kamu ingin aku menjadi ‘jatuh’.....?”

Wajah Irina terisi penuh oleh pesona wanita mengesankan! Ini gawat! Irina yang biasanya naif dan manis menunjukkan ekspresi itu terlalu kuat, itu membuat kekuatan luar biasa mengalir ke seluruh tubuhku! Plus rambutnya sedang tergerai, ini menggandakan pesona menggodanya beberapa kali!

“M-Maaf!”

Aku mencoba minta maaf dan melepas tanganku – ouch......aku membentur kepalaku di panel kayu lagi......

Wajahku jatuh oleh hantaman itu. Tentu saja, aku jatuh di—

Payudara irina. Sensasi elastisitas luar biasa itu diteruskan ke wajaku! ......Ah ah, payudara Irina begitu besar dan lunak dan lembut.......Inikah rasanya memeluk seorang Malaikat?

Pandanganku menjadi kabur, bahkan kesadaranku juga.......

Aku pasti membentur kepalaku terlalu keras, plus mimisan tak terhentikan ini.......

“Ise-san! Apa kamu tak apa apa!? Ise-san!”

“Hei, pingsan dengan memeluk Irina untuk yang kali pertama, aku secara pribadi tak bisa menerima itu—“

“Apa aku akan ‘jatuh’.......Ah ah, Tuhan, mohon ampuni aku—“

Ketiga suara mulai bersahut sahutan—

Trio Gereja kekuatan tempur kooperatif mereka benar benar menyeramkan!


Bagian 4

Esok harinya, kami berangkat dari hotel ke stasiun Kyoto.

(Ah--, tadi malam terasa begitu......)

Aku merasa tengah dalam mimpi dan belum bangun. Tadi malam, aku mengalami semua jenis hal hal erotis dengan trio Gereja di dalam kloset. Itu situasi yang merangsang, tapi di saat yang sama juga mencekikku......

Setelah melalui kehilangan darah dalam jumlah besar dan benturan di kepala berkali kali, aku bangun untuk mendapati diriku di bawah selimut di pagi hari. Ternyata Rossweisse-san waktu itu datang dan mengirim trio Gereja kembali ke kamar mereka dan mengurusku. Rossweisse-san sungguh pakar dalam mengurus orang lain......

Namun, mendengar pernyataan Asia ‘aku ingin mengandung bayi’ membuatku merinding tadi malam. Tapi itu sangat membuatku senang......dari lubuk hatiku. Meski terasa sangat rumit, aku benar benar tersentuh!

Kapanpun hal seperti itu terjadi padaku, aku akan berpikir. Bagaimana bilangnya ya, aku selalu gugup pada momen momen kritis. Aku sangat menyadari itu. Tapi aku hanya tak bisa mengambil langkah ke depan......mengikatku, itu pasti pengalaman traumatis dari lubuk hatiku. Setiap saat aku bertanya tanya kalau mengambil langkah berikutnya akan membuat para gadis membenciku, aku menjadi sangat ketakutan.

--Kehidupan saat ini adalah yang terbaik.

Karena itulah aku tak mau menghancurkan situasi saat kini.

Raja Harem akan mustahil kalau ini berlanjut! Aku juga tahu itu!

....Tapi kalau memang begitu, hubunganku dengan Buchou takkan pernah.......mustahil untuk dijangkau. Oh yah, itu juga tak apa apa.

Bagi Buchou aku akan selalu—

....Mungkin kalau ada kesempatan, aku akan mengambil keberanian untuk membuat langkah ke depan itu?

--Ronde berikutnya.

Kalau kami menang melawan Sairaorg-san, maka dengan Buchou aku akan—

“Hei, Ise, kenapa kamu terlihat seperti mau menangis?”

Matsuda menampakkan wajahnya di depanku dan mempertanyakan.

“Ah, bukan apa apa.......tapi wajahmu dan Motohama nampak menakutkan.....”

“Bukan apa apa.”

“Ini luka luka kehormatan.”

Wajah Matsuda dan Motohama bengkak dan ditutupi oleh banyak plester luka.

Mereka berdua menuju ke tempat yang disebut tempat lama untuk mengintip di pemandian wanita, namun OSIS – para budak Sitri sudah mengamankan area itu, namun mereka berdua masih mencoba untuk menyerbu kesana. Itulah sebab wajah lebam dan luka mereka.

....Mereka tak mungkin menang melawan gadis gadis Sitri. Setelah itu, bahkan aku menjadi tersangka, tapi berkat Rossweisse-san datang ke kamarku, aku mendapat bukti ketidak terlibatan.

Namun sayangnya, pagi ini aku dan trio Gereja dipanggil oleh Rossweisse-san untuk dinasehati.

Rossweisse-san memang seperti kakak perempuan hebat bagi kami. Maaf sudah banyak menyusahkanmu.

Ngomong ngomong, kenapa aku dianggap terlibat dengan kegiatan dua idiot itu!? apa boleh buat saat kami terkenal sebagai trio mesum!

Apa aku punya kepercayaan karena aku selalu kelihatan mesum?

Pokoknya, hentikan dulu pikiran pikiran ini.

Jadi, kuatkan diriku dan lanjutkan tamasyanya. Hari ini kami menuju ke Arashiyama, dan tujuan pertama adalah Kuil Naga Langit, Tenryuu-ji[6]

“Bagaimana kita menuju ke Tenryuu-ji?”

Aku menanyai Kiryuu. Dia melihat jadwal dan membalas.

“Ya – naik dari stasiun Kyoto ke arah Arashiyama, kemudian turun di perhentian terdekat ke Arashiyama. Kemudian berjalan ke arah sana.”

“Paham. Berarti kita pergi ke stasiun sekarang. Buchou menyebutkan itu sebelumnya, namun sebenarnya ada bus dan trem listrik dimana mana.”

“Jadi, semua tujuan tamasyanya adalah tempat tempat ini?”

Matsuda mendengar komentarku dan berbicara. Itu benar. Semuanya seperti ini.

Di stasiun Kyoto, kami menaiki trem listrik ke arah Arashiyama dan menuju ke tempat tujuan.

“Ini dia.”

Setelah turun, kami harus berjalan ke Tenryuu-ji. Ada banyak tanda sehingga kami takkan kesasar disini.

Kemudian, kami akhirnya sampai di Tenryuu-ji. Gerbang elegan menyapa kami.

“Inilah Tenryuu-ji (Kuil Naga Langit). Jadi apa nama ini memiliki signifikansi spesial?”

[Entahlah. Mungkin kami pernah bertarung disini, mungkin tidak]

Ddraig, mungkin memorinya kabur. Biarpun mereka pernah bertarung disini itu pasti sudah berabad abad lampau, dan pemandangan disini pasti sudah sama sekali berbeda. Sudah wajar untuk lupa.

Aku menanyai Ddraig kalau dia tahu bagaimana kuil ini diberi nama.

Kami telah melewati gerbang besar dan membayar tiket masuk.

“Hello, ternyata kalian datang juga.”

Itu adalah suara kecil yang pernah kudengar sebelumnya. Menolehkan kepalaku, aku melihat di belakang kami seorang gadis pirang dalam busana rahib wanita – Kunou.

“Itu Kunou.”

“Ya, sesuai perjanjian, aku akan jadi pemandu wisata kalian untuk sekeliling Arashiyama.”

Hari ini dia menyembunyikan telinga dan ekornya. Tentu saja, karena ada banyak manusia normal di sekitar kami.

Matsuda dan Motohama nampak kaget melihat loli blonde imut itu.

“Wow – gadis yang manis sekali! Hei Ise, kamu pergi dan merayu anak kecil ini!?”

Kasar sekali si botak ini. Kami melalui banyak hal tahu? Di sisi lain, Motohama—

“....Begitu loli, sungguh mempesona......haha......”

Nafasnya menjadi tidak teratur!? Aku lupa! Pria ini sebenarnya lolicon tak tertolong lagi!

Tipe Kunou pasti sesuai dengan seleranya! Kacamata Motohama memancarkan cahaya berbahaya! Namun, seseorang mendorong Motohama ke samping dan memeluk Kunou. Itu Kiryuu.

“Ah--! Manis sekali! Hyodou, dimana kamu menemukan dia?”

Memeluk dan menggosokkan wajah mereka bersama! Kiryuu, kamu pecinta loli juga!?

“Le, lepaskan aku! Jangan sok akrab, cewek rendahan!”

Kunou nampak ogah ogahan, namun Kiryuu menjadi semakin girang.

“Memprotes memakai cara bicara Tuan Putri itu yang terbaik! Imej yang sempurna!”

......Sia sia saja. Cewek berkacamata ini.

Mendesah, aku menjauhkan Kiryuu dari tubuh Kunou, dan melanjutkan percakapan.

“Ini Kunou, dia sudah mengenal Asia dan yang lain.”

“Namaku Kunou. Senang bertemu kalian.”

Kunou ternyata sangat serius. Sungguh Tuan Putri. Sikapnya membawa udara acuh tak acuh.

“Ah, kamu mengenal Gremory-senpai? Kudengar hotel itu berkaitan dengan perusahaan yang orang tua senpai jalankan.”

“Kira kira seperti itu.”

Kesimpulan cepat Kiryuu ternyata berguna juga. dengan begitu aku tak perlu menjelaskan terlalu banyak.

“Jadi Kunou, kamu bilang kamu akan jadi pemandu wisata kami, lalu apa yang akan kami lakukan?”

Kunou dengan bangga membusungkan dadanya dan berbicara dengan percaya diri.

“Aku akan menyertai kalian semua dan mengunjungi semua tempat tempat terkenal!”

....Begitu rupanya. Aku jadi merasa terhormat.

Terserahlah, bagaimanapun juga ini dihitung sebagai interaksi budaya.

“Kalau begitu tolong pandu kami disekitar Tenryuu-ji ini.”

“Tentu saja!”

Usai mengatakan itu, Kunou menampakkan senyum cerah dan senang.


Kemudian, dibawah kepemimpinan Kunou kami mengunjungi Tenryuu-ji. Kunou dengan percaya diri mengisahkan cerita tentang tempat ini dan mencoba keras menyampaikannya pada kami. Itu membuatnya nampak bisa diandalkan.

Di saat yang sama, terasa nyaman melihat dia mencoba yang terbaik untuk mendeskripsikan sejumlah tempat di Kyoto.

Taman di dalam biara besar terlihat sangat indah. Didekorasi dengan daun daun merah musim gugur, naungan taman bergaya Jepang di musim gugur terasa sangat mempesona. Karper yang berenang di dalam kolam adalah sentuhan luar biasa yang menyempurnakan adegan ini.

“Pemandangan ini sangat bagus. Bagaimanapun juga, ini adalah situs warisan dunia.”

Kunou menjelaskan. Warisan dunia!? Hebat, jadi itukah kenapa tempat ini sangat indah. Biar aku mengambil foto dengan ponselku!

Setelah mengelilingi taman, kami dibawa ke aula pengajaran. Masuk, aku menengadahkan kepalaku untuk melihat langit langit – dalam sekejap, desain Naga paling spektakuler tertangkap pandanganku. Naga timur dengan tubuh langsing panjang!

Naga itu terlihat seolah memandangku dengan tatapan menakutkan.

“Ini adalah Unryuu-zu yang terkenal, atau ‘Imej dari Naga Kabut’, tak peduli ke arah mana, kalian akan merasa seolah Naga ini tengah menatap kalian. Karena itulah disebut juga “Mengawasi Enam Arah”.”

Seperti yang Kunou jelaskan, tak peduli dari arah mana kalian melihatnya, naga itu terus menatap lurus pada kami!

Uhuk – hebat. Hei, Ddraig, apa semua Naga timur memiliki perasaan seperti itu?

[Ya, mereka kebanyakan seperti itu. ini mengingatkanku pada Dragon King Yu Long sang Naga Giok]

Jadi Naga Giok seperti itu. Naga Timur memang berbeda dari Naga barat. Ketimbang menyeramkan, mereka lebih memiliki aura yang misterius.

Sayangnya, mengambil foto itu dilarang di Unryuu-zi dan aku tak bisa menjepret foto.

Setelah mengunjungi Unryuu-zi, kami bergerak keluar.

“Kunou, kemana kita akan pergi berikutnya?”

Aku bertanya. Kunou menunjuk ke banyak lokasi bagus, dan dengan senang berkata:

“Nison-in[7] Jalur Bambu! Jojakko-ji![8]! Aku akan membawa kalian ke semua tempat!”

Oh—sungguh penuh semangat. Sekarang kamu terlihat seperti gadis seusiamu.

Sehingga, di bawah kepemimpinan Kunou kami melanjutkan perjalanan di sekitar Arashiyama.

Catatan Penerjemah dan Referensi

  1. Kiyomizu-dera: Kuil Buddha di Kyoto timur.[1]
  2. kowtow: Berlutut dan menyentuh tanah dengan dahi orang tersebut, suatu sikap penghormatan.[2]
  3. Ginkaku-ji:Kuil Buddha Zen yang terletak di Kyoto. Namanya berarti “Kuil Paviliun Perak” secara harfiah. Dinamakan seperti itu karena rencana semula yakni membuat “Kuil Paviliun Emas” dan menutupinya dengan lapisan perak. [3]
  4. Kinkaku-ji: Kuil Zen Buddha yang terletak di Kyoto. Namanya secara harfiah berarti “Kuil Paviliun Emas”.[4]
  5. Arashiyama:Mengacu pada distrik di perbatasan barat Kyoto. Gunung itu, yang memberi nama distrik itu, bertindak sebagai latar belakang pemandangan area tersebut. Namanya berarti “Gunung Badai”.[5]
  6. Tenryuu-ji:Terletak di Kyoto, merupakan kuil utama dari cabang Tenryuu dalam Buddhisme Zen Rinzai. Namanya berarti “Kuil Naga Langit” secara harfiah.[6]
  7. Nison-in: Kuil Buddha Tendai di Kyoto Barat.[7]
  8. Jojakko-ji: Kuil Buddha yang dibangun di sisi pegunungan, terkenal karena pemandangan dedaunan musim gugur.[8]