Difference between revisions of "Hakomari (Indonesia):Jilid 1 Ke-0 kali (2)"
Gwilthyunman (talk | contribs) |
Gwilthyunman (talk | contribs) m |
||
Line 1: | Line 1: | ||
+ | ==Ke-0 kali (2)== |
||
− | <i> |
||
+ | <i>Aah, aku akan mati. |
||
− | |||
− | Aah, aku akan mati. |
||
Ketika aku masih hidup untuk waktu yang lumayan lama setelah terpental oleh tabrakan truk, pikiran itu terus-menerus muncul di kepalaku. Aku tidak mungkin selamat terkena tabrakan seperti itu. Aku akan mati. Hidupku berakhir disini. |
Ketika aku masih hidup untuk waktu yang lumayan lama setelah terpental oleh tabrakan truk, pikiran itu terus-menerus muncul di kepalaku. Aku tidak mungkin selamat terkena tabrakan seperti itu. Aku akan mati. Hidupku berakhir disini. |
||
Line 77: | Line 76: | ||
Jadi, ya. Jika aku sepertinya tidak bisa mencapai tujuanku--- |
Jadi, ya. Jika aku sepertinya tidak bisa mencapai tujuanku--- |
||
− | ---aku akan menghancurkan 'box' ini sendiri. Sebelum dekorasi disini terlepas, menunjukkan pemandangan yang menjijikkan itu padaku. |
+ | ---aku akan menghancurkan 'box' ini sendiri. Sebelum dekorasi disini terlepas, menunjukkan pemandangan yang menjijikkan itu padaku.</i> |
− | |||
− | </i> |
||
<noinclude> |
<noinclude> |
||
− | |||
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |
||
− | |||
|- |
|- |
||
+ | | Balik ke [[Utsuro_no_Hako Bahasa Indonesia:Jilid 1 Ke-27755 kali (4)|Ke-27,755 kali (4)]] |
||
− | |||
− | | |
+ | | Kembali ke [[Utsuro no Hako to Zero no Maria|Halaman Utama]] |
+ | | Lanjut ke [[Utsuro_no_Hako Bahasa Indonesia:Jilid 1 Ke-5000 kali|Ke-5,000 kali]] |
||
− | |||
− | | Return to [[Utsuro no Hako to Zero no Maria|Main Page]] |
||
− | |||
− | | Forward to [[Utsuro no Hako:Volume1 5000th time|5000th time]] |
||
− | |||
|- |
|- |
||
− | |||
|} |
|} |
||
− | |||
</noinclude> |
</noinclude> |
Revision as of 03:39, 1 August 2012
Ke-0 kali (2)
Aah, aku akan mati.
Ketika aku masih hidup untuk waktu yang lumayan lama setelah terpental oleh tabrakan truk, pikiran itu terus-menerus muncul di kepalaku. Aku tidak mungkin selamat terkena tabrakan seperti itu. Aku akan mati. Hidupku berakhir disini.
Ti-Tidak, aku tidak mau itu---
Itu adalah kata-kata itu terdengar bodoh karena diucapkan olehku yang tidak pernah serius memikirkan konsep tentang kematian, meski aku pernah berpikir untuk mati beberapa kali.
Untuk mati. Untuk berakhir disini. Tidak ada apapun yang menantiku. Aku menyadari kengeriannya sekarang, ketika aku hampir mati.
Jika ini memang harus terjadi, setidaknya terjadilah sebelum cinta mengubah duniaku!
Tapi sekarang, aku tahu tentang cinta!
Aku mempunyai tujuan!
Aku belum melakukan apapun untuk dirinya!
---ini terlalu kejam.
"Mhm, situasi ini menarik perhatianku."
Seorang pria (wanita?) muncul entah darimana. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa muncul. Lagipula, kenapa dia bisa berbicara sewajar itu terhadapku? Akupun tidak bisa melihat dimana dia berdiri. Seluruh tubuhku membengkok jadi aku tidak tahu diarah mana aku melihat. Dan meski begitu, orang itu tidak mengalihkan matanya dariku. Situasi ini sangat mustahil. Ah, tidak, itu tidak benar. Aku berada didalam tempat yang tidak kukenali dan sedang berdiri didepan orang itU. Aku tidak tahu dimana aku berada. Aku tidak mendapat kesan apapun dari tempat ini, tapi ini adalah tempat yang spesial.
"Jangan salah sangka, aku tidak membicarakan tentang kecelakaanmu. Kecelakaan seperti itu biasa dan sering terjadi dimanapun diseluruh dunia. Apa yang menarik perhatianku adalah kecelakaan ini terjadi dekat dengan anak laki-laki yang membuatku tertarik."
Apa yang dibicarakannya?
Kudengar kau akan melihat pengulangan dari kehidupanmu ketika kau akan mati, tapi aku tidak pernah mendengar kalau aku akan dibawa ke tempat aneh ini dan berbicara dengan orang itu.
Apa dia itu pencabut nyawa atau sejenisnya?
Seseorang yang tidak mirip dengan siapapun, meski menyerupai semua orang.
Tapi satu hal yang pasti. Dia itu menawan. Penampilannya, suaranya, baunya memikatku.
"Aku ingin melihat bagaimana anak itu bereaksi terhadap 'box' yang digunakan disekelilingnya. Ah, tapi tentu saja aku juga tertarik bagaimana kau menggunakan 'box' itu. Lagipula aku tertarik pada seluruh umat manusia. Yah, tapi tentu saja kau hanya seorang «tambahan»."
Mengatakan hal-hal yang tidak kumengerti, orang itu tersenyum.
"Apa kau punya sebuah permohonan?"
Permohonan?
Tentu saja aku punya.
"Ini adalah 'box' yang mengabulkan permohonan apapun."
Aku menerimanya.
Aku segera menyadari kalau benda ini sungguhan. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk tidak melepaskan 'box' ini.
Kumohon, jika aku tidak bisa mengubah akhir hidupku ini, setidaknya, biarkanlah aku mengulanginya beberapa kali. Tidak apa-apa meski itu hanya kemarin. Ada sesuatu yang masih belum kulakukan. Bahkan jika hanya kemarin, Aku bisa menyatakan perasaanku. Jika aku bisa melakukannya, Aku yakin kalau aku tidak akan menyesal. Tidak peduli apapun jawabannya, aku tidak akan menyesal. Kumohon, kembalikan waktunya sedikit. Aku sadar kalau itu mustahil. Tapi tetap saja, itulah permohonanku.
Ketika aku memohon begitu, 'box' nya terbuka seperti mulut seekor karnivora dan menghilang, bersatu dengan tempat ini.
Baiklah. Seperti inipun tidak apa-apa.
"Fufu--"
Orang dengan senyuman yang menawan itu mengomentari permohonanku dengan sebuah kalimat.
"--Itulah yang kau dapat karena membatasi dirimu sendiri."
Lalu dia menghilang.
Dan aku terlempar keluar dari tempat spesial yang tidak meninggalkan kesan sedikitpun terhadapku itu.
Aku sampai di sebuah ruangan yang diselimuti dengan kegelapan, yang bau busuknya menyengat hidungku seperti puluhan mayat telah ditinggalkan disana. Itu adalah ruangan yang sangat menjijikkan, hingga penjarapun akan terlihat seperti surga kalau dibandingkan. Aah, jika aku menetap disini meski hanya satu jam aku bisa pingsan. Tapi ruangannya mulai berubah warna menjadi putih. Warna putihnya membuatku tidak bisa melihat batas-batas dari ruangan ini. Lalu, seperti seseorang menyalakan dupa yang terbuat dari gula, sebuah wangi yang manis menghapus bau busuk itu. Setiap kali aku berkedip, benda-benda yang diperlukan diruang kelas seperti papan tulis, meja dan kursi bermunculan. Ruangannya selesai diisi, dan yang tersisa hanyalah untuk memanggil aktor yang diperlukan. Memasukkan orang-orang yang memasuki ruang kelas kami kemarin. Jika itu telah selesai, aku bisa mengulanginya. Aku bisa mengulangi hari kemarin.
Tapi tidak peduli seberapa bersihnya tempat ini, ini masih merupakan ruangan yang lebih buruk dibandingkan penjara manapun itu.
Dunia setelah kematianku, dibungkus dengan harapan yang putih, putih, dan putih.
Jadi, ya. Jika aku sepertinya tidak bisa mencapai tujuanku---
---aku akan menghancurkan 'box' ini sendiri. Sebelum dekorasi disini terlepas, menunjukkan pemandangan yang menjijikkan itu padaku.
Balik ke Ke-27,755 kali (4) | Kembali ke Halaman Utama | Lanjut ke Ke-5,000 kali |