Difference between revisions of "Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab4"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "MALAM INI BEGADANG, FINISH")
 
Line 1: Line 1:
  +
==Bab 4 - Keikhlasan Ksatria==
MALAM INI BEGADANG, FINISH
 
  +
  +
===Bagian 1===
  +
  +
Begitu mereka semua berhail menghabiskan Parfait Jumbo, hari telah petang.
  +
  +
Kamito, yang telah kembali dari kota akademi menunggu di auditorium seperti janjinya dengn Ellis tadi.
  +
  +
Tidak lama setelah itu Ellis datang berlari seperti kehabisan nafas.
  +
  +
"...Maaf, membuat mu menunggu"
  +
  +
"tidak selama itu"
  +
  +
Kamito membuat senyuman melihat Ellis masih mengambil nafas.
  +
  +
"Hey, Ellis, katakan jika aku salah, baursan kamu dari kota akademi kan?"
  +
  +
"K-kau melihat ku!"
  +
  +
Kuncir kuda Ellis mencuat.
  +
  +
"Ahh, kebetulan aja dari jendela restauran, sedang bertugas?"
  +
  +
"Eh, aku..sedang belanja beberapa barang"
  +
  +
"Ahem" wajah Ellis menjadi merah.
  +
  +
Terlintas tanda tanya di pikiran kamito tapi...tidak apa lah.
  +
  +
"Baiklah sejak kita akan belajar, perpustakaan atau-"
  +
  +
"Tidak...bukan perpustakaan"
  +
  +
<!--81-->
  +
Ellis menggelengkan kepalanya.
  +
  +
'Hn, bukan perpustakaan, kelas kosong-"
  +
  +
"-Kamar!"
  +
  +
"..huh?"
  +
  +
kamito seolah tidak mempercayai telinganya.
  +
  +
"...kamar?"
  +
  +
e...m-maksud ku kita...belajar di kamar ku"
  +
  +
Ellis mengatakannya dengan wajah memerah.
  +
  +
"..."
  +
  +
"..K-kau keberatan?"
  +
  +
"tidak, sebentar, untuk laki laki seperti ku masuk kamar perempuan"
  +
  +
"P-perempuan!...."
  +
  +
Dalam sekejap ellis membuat wajah seperti menerima kejutan.
  +
  +
"Bu-bukannya kau sendiri sekamar dengan Claire Rouge dan Fianna?"
  +
  +
"I-itu karena keadaan memaksa"
  +
  +
Kamito menggaruk punggungnya ketika menjawab.
  +
  +
"A-atau kau tidak suka ke kamar perempuan Kaku seperti ku"
  +
  +
"Tidak!, enggak seperti itu kok"
  +
  +
<!--82-->
  +
Kamito segera menjawab melihat Ellis sedikit terluka.
  +
  +
"J-jadi..?"
  +
  +
"...ahh, baiklah, kita belajar di kamar mu"
  +
  +
Kamito masih belum bisa menerima Situasi hanya menurut mengagguk saja mengikuti ajakan Ellis.
  +
  +
  +
  +
  +
===Bagian 2===
  +
  +
Sekarang Kamito berada di Asramah Weasel.
  +
  +
Kebalikan dari Asramah Raven dimana tempat berkumpulnya semua murid bermasalah, Asramah Weasel adalah tempatnya murid teladan.
  +
  +
Kamar Ellis berada di atas tangga lantai dua.
  +
  +
"ini kamar ku, dan t-tensu saja ini pertama kalinya aku mengajak laki-laki ke dalam sini"
  +
  +
"..jika kau seperti itu aku jadi semakin tegang"
  +
  +
Ellis membuka kamarnya dengan mantra yang di lafalkan dalam bahasa Roh.
  +
  +
Di saat memasuki ruangan kamarnya menjadi terang tersinari cahaya.
  +
  +
Interior bagian dalam tidak jauh berbeda dengan kamar claire, hanya kamar Ellis lebih rapih.
  +
  +
"kamar mu rapih, sangat mencerminkan diri mu Ellis"
  +
  +
"Jika aku bersih bersih, teman sekamar ku yang kelewat serius bisa marah"
  +
  +
<!--83-->
  +
"Teman sekamar yang lebih serius dari Ellis......"
  +
  +
Kamito tidak bisa bayangkan, jika Ellis saja seperti ini bagaimana temannya?.
  +
  +
"terus dimana dia sekarang?"
  +
  +
"dia sedang keluar beberapa minggu ini setelah menerima tugas dari akademi, jika ia di sini sekarang, kau tidak akan bisa keluar hidup-hidup"
  +
  +
Ketika mengatakan sesuatu yang berbahaya, Ellis mengeluarkan bantal bersantai untuk Kamito.
  +
  +
"Silahkan, biasakan dirimu selagi aku menghidangkan cemilan dan Teh"
  +
  +
"Ah..maaf merepotkan"

Revision as of 17:23, 22 November 2012

Bab 4 - Keikhlasan Ksatria

Bagian 1

Begitu mereka semua berhail menghabiskan Parfait Jumbo, hari telah petang.

Kamito, yang telah kembali dari kota akademi menunggu di auditorium seperti janjinya dengn Ellis tadi.

Tidak lama setelah itu Ellis datang berlari seperti kehabisan nafas.

"...Maaf, membuat mu menunggu"

"tidak selama itu"

Kamito membuat senyuman melihat Ellis masih mengambil nafas.

"Hey, Ellis, katakan jika aku salah, baursan kamu dari kota akademi kan?"

"K-kau melihat ku!"

Kuncir kuda Ellis mencuat.

"Ahh, kebetulan aja dari jendela restauran, sedang bertugas?"

"Eh, aku..sedang belanja beberapa barang"

"Ahem" wajah Ellis menjadi merah.

Terlintas tanda tanya di pikiran kamito tapi...tidak apa lah.

"Baiklah sejak kita akan belajar, perpustakaan atau-"

"Tidak...bukan perpustakaan"

Ellis menggelengkan kepalanya.

'Hn, bukan perpustakaan, kelas kosong-"

"-Kamar!"

"..huh?"

kamito seolah tidak mempercayai telinganya.

"...kamar?"

e...m-maksud ku kita...belajar di kamar ku"

Ellis mengatakannya dengan wajah memerah.

"..."

"..K-kau keberatan?"

"tidak, sebentar, untuk laki laki seperti ku masuk kamar perempuan"

"P-perempuan!...."

Dalam sekejap ellis membuat wajah seperti menerima kejutan.

"Bu-bukannya kau sendiri sekamar dengan Claire Rouge dan Fianna?"

"I-itu karena keadaan memaksa"

Kamito menggaruk punggungnya ketika menjawab.

"A-atau kau tidak suka ke kamar perempuan Kaku seperti ku"

"Tidak!, enggak seperti itu kok"

Kamito segera menjawab melihat Ellis sedikit terluka.

"J-jadi..?"

"...ahh, baiklah, kita belajar di kamar mu"

Kamito masih belum bisa menerima Situasi hanya menurut mengagguk saja mengikuti ajakan Ellis.



Bagian 2

Sekarang Kamito berada di Asramah Weasel.

Kebalikan dari Asramah Raven dimana tempat berkumpulnya semua murid bermasalah, Asramah Weasel adalah tempatnya murid teladan.

Kamar Ellis berada di atas tangga lantai dua.

"ini kamar ku, dan t-tensu saja ini pertama kalinya aku mengajak laki-laki ke dalam sini"

"..jika kau seperti itu aku jadi semakin tegang"

Ellis membuka kamarnya dengan mantra yang di lafalkan dalam bahasa Roh.

Di saat memasuki ruangan kamarnya menjadi terang tersinari cahaya.

Interior bagian dalam tidak jauh berbeda dengan kamar claire, hanya kamar Ellis lebih rapih.

"kamar mu rapih, sangat mencerminkan diri mu Ellis"

"Jika aku bersih bersih, teman sekamar ku yang kelewat serius bisa marah"

"Teman sekamar yang lebih serius dari Ellis......"

Kamito tidak bisa bayangkan, jika Ellis saja seperti ini bagaimana temannya?.

"terus dimana dia sekarang?"

"dia sedang keluar beberapa minggu ini setelah menerima tugas dari akademi, jika ia di sini sekarang, kau tidak akan bisa keluar hidup-hidup"

Ketika mengatakan sesuatu yang berbahaya, Ellis mengeluarkan bantal bersantai untuk Kamito.

"Silahkan, biasakan dirimu selagi aku menghidangkan cemilan dan Teh"

"Ah..maaf merepotkan"