Difference between revisions of "Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab4"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 3: Line 3:
 
===Bagian 1===
 
===Bagian 1===
   
Begitu mereka semua berhail menghabiskan Parfait Jumbo, hari telah petang.
+
Begitu mereka semua berhasil menghabiskan Parfait Jumbo, hari telah petang.
   
Kamito, yang telah kembali dari kota akademi menunggu di auditorium seperti janjinya dengn Ellis tadi.
+
Kamito, yang telah kembali dari kota akademi menunggu di auditorium seperti janjinya dengan Ellis tadi.
   
 
Tidak lama setelah itu Ellis datang berlari seperti kehabisan nafas.
 
Tidak lama setelah itu Ellis datang berlari seperti kehabisan nafas.
Line 15: Line 15:
 
Kamito membuat senyuman melihat Ellis masih mengambil nafas.
 
Kamito membuat senyuman melihat Ellis masih mengambil nafas.
   
"Hey, Ellis, katakan jika aku salah, baursan kamu dari kota akademi kan?"
+
"Hey, Ellis, katakan jika aku salah, barusan kamu dari kota akademi kan?"
   
 
"K-kau melihat ku!"
 
"K-kau melihat ku!"
Line 36: Line 36:
 
Ellis menggelengkan kepalanya.
 
Ellis menggelengkan kepalanya.
   
'Hn, bukan perpustakaan, kelas kosong-"
+
"Hn, bukan perpustakaan, kelas kosong-"
   
 
"-Kamar!"
 
"-Kamar!"
Line 42: Line 42:
 
"..huh?"
 
"..huh?"
   
kamito seolah tidak mempercayai telinganya.
+
Kamito seolah tidak mempercayai telinganya.
   
 
"...kamar?"
 
"...kamar?"
   
e...m-maksud ku kita...belajar di kamar ku"
+
"e...m-maksud ku kita...belajar di kamar ku"
   
 
Ellis mengatakannya dengan wajah memerah.
 
Ellis mengatakannya dengan wajah memerah.
Line 58: Line 58:
 
"P-perempuan!...."
 
"P-perempuan!...."
   
Dalam sekejap ellis membuat wajah seperti menerima kejutan.
+
Dalam sekejap Ellis membuat wajah seperti menerima kejutan.
   
 
"Bu-bukannya kau sendiri sekamar dengan Claire Rouge dan Fianna?"
 
"Bu-bukannya kau sendiri sekamar dengan Claire Rouge dan Fianna?"
Line 66: Line 66:
 
Kamito menggaruk punggungnya ketika menjawab.
 
Kamito menggaruk punggungnya ketika menjawab.
   
"A-atau kau tidak suka ke kamar perempuan Kaku seperti ku"
+
"A-atau kau tidak suka ke kamar perempuan seperti ku"
   
 
"Tidak!, enggak seperti itu kok"
 
"Tidak!, enggak seperti itu kok"
Line 90: Line 90:
 
Kamar Ellis berada di atas tangga lantai dua.
 
Kamar Ellis berada di atas tangga lantai dua.
   
"ini kamar ku, dan t-tensu saja ini pertama kalinya aku mengajak laki-laki ke dalam sini"
+
"ini kamar ku, dan t-tentu saja ini pertama kalinya aku mengajak laki-laki ke dalam sini"
   
 
"..jika kau seperti itu aku jadi semakin tegang"
 
"..jika kau seperti itu aku jadi semakin tegang"
Line 102: Line 102:
 
"kamar mu rapih, sangat mencerminkan diri mu Ellis"
 
"kamar mu rapih, sangat mencerminkan diri mu Ellis"
   
"Jika aku bersih bersih, teman sekamar ku yang kelewat serius bisa marah"
+
"Jika aku bersih-bersih, teman sekamar ku yang kelewat serius bisa marah"
   
 
<!--83-->
 
<!--83-->
 
"Teman sekamar yang lebih serius dari Ellis......"
 
"Teman sekamar yang lebih serius dari Ellis......"
   
Kamito tidak bisa bayangkan, jika Ellis saja seperti ini bagaimana temannya?.
+
Kamito tidak bisa bayangkan, jika Ellis saja seperti ini, bagaimana temannya?.
   
 
"terus dimana dia sekarang?"
 
"terus dimana dia sekarang?"
Line 119: Line 119:
 
"Ah..maaf merepotkan"
 
"Ah..maaf merepotkan"
   
  +
Ellis segera menyiapkan air panas dan daun Teh hitam berserta cemilannya.
'''in the morning sory, just do me favor and be patient, kinda hard to get in touch with my laptop lately'''
 
  +
  +
Meskipun ia seorang Ojou-sama dan juga bangsawan, Ellis sangat bisa di andalkan dalam hal Domestic, bisa di bilang sejak Keluarga Fahrengart berlatar belakang militer,ia telah menerima pelatihan sedari awal dengan sangat ketat.
  +
  +
"Ini lezat sekali, kau yang membuatnya Ellis?"
  +
  +
"B-bisa kau katakan seperti itu, ini seperti Hobi"
  +
  +
Ellis bersikap cangung dengan sedikit malu-malu.
  +
  +
Ini adalah Sponge cake yang di taburi bubuk daun teh hitam di atasnya. Rasanya sedang saja sejak tidak terlalu manis.
  +
  +
Kamito tau Ellis memang pandai memasak, tapi tidak mengira ia bisa membuat sesuatu yang seperti ini.
  +
  +
"Tunggu di sini sebentar, aku mau ambil sesuatu"
  +
  +
"Hn, ambil apa?"
  +
  +
<!--84-->
  +
Ketika Kamito terlihat ingin beranjak untuk mengikuti- Ellis menarik pedangnya.
  +
  +
Dengan nada yang aneh Ellis berkata.
  +
  +
"Aku mau bersiap"
  +
  +
"B-b-baiklah...."
  +
  +
Dengan pedang yang di acungkan ke lehernya Kamito mengaguk.
  +
  +
Ketika Ellis menghilang di balik pintu Kamito merasa lega mengeluarkan nafas.
  +
  +
''apa-apaan sih dia?...''
  +
  +
Kamito meneguk teh yang di buat Ellis dan melihat sekitar interior ruangan.

Revision as of 16:37, 23 November 2012

Bab 4 - Keikhlasan Ksatria

Bagian 1

Begitu mereka semua berhasil menghabiskan Parfait Jumbo, hari telah petang.

Kamito, yang telah kembali dari kota akademi menunggu di auditorium seperti janjinya dengan Ellis tadi.

Tidak lama setelah itu Ellis datang berlari seperti kehabisan nafas.

"...Maaf, membuat mu menunggu"

"tidak selama itu"

Kamito membuat senyuman melihat Ellis masih mengambil nafas.

"Hey, Ellis, katakan jika aku salah, barusan kamu dari kota akademi kan?"

"K-kau melihat ku!"

Kuncir kuda Ellis mencuat.

"Ahh, kebetulan aja dari jendela restauran, sedang bertugas?"

"Eh, aku..sedang belanja beberapa barang"

"Ahem" wajah Ellis menjadi merah.

Terlintas tanda tanya di pikiran kamito tapi...tidak apa lah.

"Baiklah sejak kita akan belajar, perpustakaan atau-"

"Tidak...bukan perpustakaan"

Ellis menggelengkan kepalanya.

"Hn, bukan perpustakaan, kelas kosong-"

"-Kamar!"

"..huh?"

Kamito seolah tidak mempercayai telinganya.

"...kamar?"

"e...m-maksud ku kita...belajar di kamar ku"

Ellis mengatakannya dengan wajah memerah.

"..."

"..K-kau keberatan?"

"tidak, sebentar, untuk laki laki seperti ku masuk kamar perempuan"

"P-perempuan!...."

Dalam sekejap Ellis membuat wajah seperti menerima kejutan.

"Bu-bukannya kau sendiri sekamar dengan Claire Rouge dan Fianna?"

"I-itu karena keadaan memaksa"

Kamito menggaruk punggungnya ketika menjawab.

"A-atau kau tidak suka ke kamar perempuan seperti ku"

"Tidak!, enggak seperti itu kok"

Kamito segera menjawab melihat Ellis sedikit terluka.

"J-jadi..?"

"...ahh, baiklah, kita belajar di kamar mu"

Kamito masih belum bisa menerima Situasi hanya menurut mengagguk saja mengikuti ajakan Ellis.



Bagian 2

Sekarang Kamito berada di Asramah Weasel.

Kebalikan dari Asramah Raven dimana tempat berkumpulnya semua murid bermasalah, Asramah Weasel adalah tempatnya murid teladan.

Kamar Ellis berada di atas tangga lantai dua.

"ini kamar ku, dan t-tentu saja ini pertama kalinya aku mengajak laki-laki ke dalam sini"

"..jika kau seperti itu aku jadi semakin tegang"

Ellis membuka kamarnya dengan mantra yang di lafalkan dalam bahasa Roh.

Di saat memasuki ruangan kamarnya menjadi terang tersinari cahaya.

Interior bagian dalam tidak jauh berbeda dengan kamar claire, hanya kamar Ellis lebih rapih.

"kamar mu rapih, sangat mencerminkan diri mu Ellis"

"Jika aku bersih-bersih, teman sekamar ku yang kelewat serius bisa marah"

"Teman sekamar yang lebih serius dari Ellis......"

Kamito tidak bisa bayangkan, jika Ellis saja seperti ini, bagaimana temannya?.

"terus dimana dia sekarang?"

"dia sedang keluar beberapa minggu ini setelah menerima tugas dari akademi, jika ia di sini sekarang, kau tidak akan bisa keluar hidup-hidup"

Ketika mengatakan sesuatu yang berbahaya, Ellis mengeluarkan bantal bersantai untuk Kamito.

"Silahkan, biasakan dirimu selagi aku menghidangkan cemilan dan Teh"

"Ah..maaf merepotkan"

Ellis segera menyiapkan air panas dan daun Teh hitam berserta cemilannya.

Meskipun ia seorang Ojou-sama dan juga bangsawan, Ellis sangat bisa di andalkan dalam hal Domestic, bisa di bilang sejak Keluarga Fahrengart berlatar belakang militer,ia telah menerima pelatihan sedari awal dengan sangat ketat.

"Ini lezat sekali, kau yang membuatnya Ellis?"

"B-bisa kau katakan seperti itu, ini seperti Hobi"

Ellis bersikap cangung dengan sedikit malu-malu.

Ini adalah Sponge cake yang di taburi bubuk daun teh hitam di atasnya. Rasanya sedang saja sejak tidak terlalu manis.

Kamito tau Ellis memang pandai memasak, tapi tidak mengira ia bisa membuat sesuatu yang seperti ini.

"Tunggu di sini sebentar, aku mau ambil sesuatu"

"Hn, ambil apa?"

Ketika Kamito terlihat ingin beranjak untuk mengikuti- Ellis menarik pedangnya.

Dengan nada yang aneh Ellis berkata.

"Aku mau bersiap"

"B-b-baiklah...."

Dengan pedang yang di acungkan ke lehernya Kamito mengaguk.

Ketika Ellis menghilang di balik pintu Kamito merasa lega mengeluarkan nafas.

apa-apaan sih dia?...

Kamito meneguk teh yang di buat Ellis dan melihat sekitar interior ruangan.