Difference between revisions of "Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 2 Chapter 2"
Kennaka0813 (talk | contribs) m (→Bagian 3) |
Kennaka0813 (talk | contribs) m (→Bagian 3) |
||
Line 656: | Line 656: | ||
Lebih tepatnya, terasa seperti sebuah aura. |
Lebih tepatnya, terasa seperti sebuah aura. |
||
+ | |||
Dan berada tepat dibelakangnya. |
Dan berada tepat dibelakangnya. |
||
+ | |||
− | Secara reflex harutora memutar badannya, menyadari anak kecil yang sedang berlutut dilantai, kedua tangannya diletakkan diatas lantai sebagaimana ia membungkuk. |
||
+ | Secara refleks harutora memutar badannya, menyadari anak kecil yang sedang berlutut dilantai, kedua tangannya diletakkan diatas lantai sebagaimana ia membungkuk. |
||
+ | |||
“Apa?” |
“Apa?” |
||
+ | |||
Ia pun mau tak mau meragukan matanya. |
Ia pun mau tak mau meragukan matanya. |
||
+ | |||
Ia tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena kepalanya yang ditundukan, namun ia bisa melihat bahwa rambutnya disisir rapi – meskipun terdapat dua tonjolan disisi kepalanya – kepala mungil. Pakaian yang digunakan olehnya hampir sama dengan seragam Akademi Onmyou, namun ini terlihat seperti style original dari seragam tersebut – pakaian kerajaan era-Heian dengan hakama dibagian bawahnya. Pakaiannya jelas terlihat longgar, dan tubuhnya terlihat seperti anak sekolah dasar, tidak, bahkan lebih muda. |
Ia tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena kepalanya yang ditundukan, namun ia bisa melihat bahwa rambutnya disisir rapi – meskipun terdapat dua tonjolan disisi kepalanya – kepala mungil. Pakaian yang digunakan olehnya hampir sama dengan seragam Akademi Onmyou, namun ini terlihat seperti style original dari seragam tersebut – pakaian kerajaan era-Heian dengan hakama dibagian bawahnya. Pakaiannya jelas terlihat longgar, dan tubuhnya terlihat seperti anak sekolah dasar, tidak, bahkan lebih muda. |
||
+ | |||
“……” |
“……” |
||
+ | |||
Ia pun tak bisa berkata-kata dengan kejadian yang tiba-tiba ini. |
Ia pun tak bisa berkata-kata dengan kejadian yang tiba-tiba ini. |
||
+ | |||
Kapan anak ini memasuki kamarnya? Harutora bertanya-tanya disalah satu sudut pikirannya, namun disudut yang lain dengan tenang berpikir bahwa ia tidak mungkin tidak menyadari jika seseorang memasuki kamarnya yang kecil. Pada akhirnya, ia tak tahu menahu darimana asal anak tersebut, kenapa ia ada dikamarnya, atau kenapa ia bersujud kepadanya. |
Kapan anak ini memasuki kamarnya? Harutora bertanya-tanya disalah satu sudut pikirannya, namun disudut yang lain dengan tenang berpikir bahwa ia tidak mungkin tidak menyadari jika seseorang memasuki kamarnya yang kecil. Pada akhirnya, ia tak tahu menahu darimana asal anak tersebut, kenapa ia ada dikamarnya, atau kenapa ia bersujud kepadanya. |
||
+ | |||
“Uh, hey……” |
“Uh, hey……” |
||
+ | |||
Dengan hati-hati Harutora membuka mulutnya. |
Dengan hati-hati Harutora membuka mulutnya. |
||
+ | |||
Hanya ketika ia berbicara, punggung anak tersebut bergetar sebagaimana ia sedang disiram dengan air panas. Harutora pun ikut bergetar, menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkannya. |
Hanya ketika ia berbicara, punggung anak tersebut bergetar sebagaimana ia sedang disiram dengan air panas. Harutora pun ikut bergetar, menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkannya. |
||
+ | |||
Namun, ketika itu, sesuatu menarik perhatian Harutora,. Ketika anak kecil itu bergetar, terlihat seperti sesuatu berdesir dari belakang tubuhnya yang bergetar – dengan kata lain, dekat dengan bagian belakang tubuhnya. Dan ketika ia menyadarinya, mata Harutora melebar terkejut. |
Namun, ketika itu, sesuatu menarik perhatian Harutora,. Ketika anak kecil itu bergetar, terlihat seperti sesuatu berdesir dari belakang tubuhnya yang bergetar – dengan kata lain, dekat dengan bagian belakang tubuhnya. Dan ketika ia menyadarinya, mata Harutora melebar terkejut. |
||
+ | |||
Sebuah ekor. |
Sebuah ekor. |
||
+ | |||
Sebuah ekor yang ditutupi dengan bulu lurus nan panjang, sebuah ekor yang berbentuk daun yang halus. Harutora hampir lompat karena terkejut, memindahkan arah matanya kembali ke kepalanya anak tersebut. Benda dikepalanya tersebut bukanlah sebuah formasi rambut natural, namun kilas gemetar yang ditunjukan oleh benda tersebut ditutupi dengan bulu yang sama dengan ekornya, telinga runcing berbentuk segitiga. |
Sebuah ekor yang ditutupi dengan bulu lurus nan panjang, sebuah ekor yang berbentuk daun yang halus. Harutora hampir lompat karena terkejut, memindahkan arah matanya kembali ke kepalanya anak tersebut. Benda dikepalanya tersebut bukanlah sebuah formasi rambut natural, namun kilas gemetar yang ditunjukan oleh benda tersebut ditutupi dengan bulu yang sama dengan ekornya, telinga runcing berbentuk segitiga. |
||
+ | |||
“Kau, telingamu…… dan ekormu……!” |
“Kau, telingamu…… dan ekormu……!” |
||
+ | |||
Ketika Harutora membuka mulutnya dengan keterkejutan— |
Ketika Harutora membuka mulutnya dengan keterkejutan— |
||
+ | |||
Anak kecil tersebut pun mengangkat kepalanya. |
Anak kecil tersebut pun mengangkat kepalanya. |
||
+ | |||
Seorang gadis kecil. |
Seorang gadis kecil. |
||
+ | |||
Gadis itu memiliki poni yang rapi, kulitnya sangat putih bagaikan telah diberi bedak sebelumnya. Penampilannya menunjukan kemudaan yang sesuai dengan umurnya, dan dia terlihat seperti boneka hidup, dengan bahkan rincian detail yang tampak cukup halus. |
Gadis itu memiliki poni yang rapi, kulitnya sangat putih bagaikan telah diberi bedak sebelumnya. Penampilannya menunjukan kemudaan yang sesuai dengan umurnya, dan dia terlihat seperti boneka hidup, dengan bahkan rincian detail yang tampak cukup halus. |
||
+ | |||
Hal yang dikagumi olehnya adalah kedua mata yang jernih dan dalam menatap lurus kepadanya. |
Hal yang dikagumi olehnya adalah kedua mata yang jernih dan dalam menatap lurus kepadanya. |
||
+ | |||
Matanya memberikan kilat biru. |
Matanya memberikan kilat biru. |
||
+ | |||
Mata bulat gadis itu berwarna biru, indah seperti kaca, dalam seperti langit, dan membuat Harutora menatap dengan penuh kagum, menyebabkannya untuk lupa akan pertanyaan-pertanyaan yang ia ingin tanyakan pada gadis kecil tersebut. |
Mata bulat gadis itu berwarna biru, indah seperti kaca, dalam seperti langit, dan membuat Harutora menatap dengan penuh kagum, menyebabkannya untuk lupa akan pertanyaan-pertanyaan yang ia ingin tanyakan pada gadis kecil tersebut. |
||
+ | |||
Ketika keduanya saling bertatap satu sama lain. |
Ketika keduanya saling bertatap satu sama lain. |
||
+ | |||
Tiba-tiba— |
Tiba-tiba— |
||
+ | |||
− | Airmata pun jatuh dari mata birunya, dan saat itu kesadaran diri Harutora kembali, panik seketika. |
||
+ | Airmata pun jatuh dari mata birunya, dan saat itu kesadaran diri |
||
+ | |||
+ | Harutora kembali, panik seketika. |
||
+ | |||
“Apa? Hei! Kenapa kau tiba-tiba menangis! Jika dipikir-pikir kembali, siapa kau? ……Ahh, terserahlah, tak peduli siapapun dirimu, tolong jangan menangis!” |
“Apa? Hei! Kenapa kau tiba-tiba menangis! Jika dipikir-pikir kembali, siapa kau? ……Ahh, terserahlah, tak peduli siapapun dirimu, tolong jangan menangis!” |
||
+ | |||
Harutora pun merentangkan tangannya namun tak berani untuk menyentuh gadis kecil tersebut, hanya mampu melambai-lambai dengan kacau diudara. Sang gadis melihat tingkah bingung Harutora tanpa terpenjam, matanya yang berair pun semakin melebar. |
Harutora pun merentangkan tangannya namun tak berani untuk menyentuh gadis kecil tersebut, hanya mampu melambai-lambai dengan kacau diudara. Sang gadis melihat tingkah bingung Harutora tanpa terpenjam, matanya yang berair pun semakin melebar. |
||
+ | |||
Tidak lama setelahnya, gadis kecil itu menggigit bibirnya, dengan cepat menghapus air matanya dengan lengan bajunya. Lalu, ia menundukkan kepalanya lagi, dan berucap: |
Tidak lama setelahnya, gadis kecil itu menggigit bibirnya, dengan cepat menghapus air matanya dengan lengan bajunya. Lalu, ia menundukkan kepalanya lagi, dan berucap: |
||
+ | |||
“Se-se-se, senang berkenalan denganmu—“ |
“Se-se-se, senang berkenalan denganmu—“ |
||
+ | |||
Walaupun ia mencoba mengeluarkan suaranya, ia hanya mengumpulkan tekadnya untuk mengeluarkan suaranya yang awalnya memang lemah. Suaranya terdengar kanak-kanak seperti penampilan luarnya, dan pikiran Harutora pun menjadi kosong. |
Walaupun ia mencoba mengeluarkan suaranya, ia hanya mengumpulkan tekadnya untuk mengeluarkan suaranya yang awalnya memang lemah. Suaranya terdengar kanak-kanak seperti penampilan luarnya, dan pikiran Harutora pun menjadi kosong. |
||
+ | |||
“……Huh? A-apa yang kau katakan? Ada apa ini?” |
“……Huh? A-apa yang kau katakan? Ada apa ini?” |
||
+ | |||
“Na-na-na, namaku adalah Kon, keturunan suci dari rubah Kuzunoha, shi-shi-shikigami dari Tsuchimikado Harutora-sama yang ditugaskan, kuharap aku bisa menjadi shikigami sesuai harapanmu…” |
“Na-na-na, namaku adalah Kon, keturunan suci dari rubah Kuzunoha, shi-shi-shikigami dari Tsuchimikado Harutora-sama yang ditugaskan, kuharap aku bisa menjadi shikigami sesuai harapanmu…” |
||
+ | |||
Ia bersujud dilantai sebagaimana ia berkata demikian. Tentu saja, Harutora begitu terkejut untuk sampai ia berbicara. |
Ia bersujud dilantai sebagaimana ia berkata demikian. Tentu saja, Harutora begitu terkejut untuk sampai ia berbicara. |
||
+ | |||
…A-apa yang dikatakannya? Leluhur rubah? Keturunan? Harapanmu…… Apanya yang harapan Harutora? |
…A-apa yang dikatakannya? Leluhur rubah? Keturunan? Harapanmu…… Apanya yang harapan Harutora? |
||
+ | |||
‘Tak bisa berkata-kata’ sangatlah sempurna menjelaskan kejadian seperti ini. Pikiran Harutora kacau balau, pikirannya berputar-putar hebat, dan pada akhirnya kembali lagi menjadi diam tak berkutik. |
‘Tak bisa berkata-kata’ sangatlah sempurna menjelaskan kejadian seperti ini. Pikiran Harutora kacau balau, pikirannya berputar-putar hebat, dan pada akhirnya kembali lagi menjadi diam tak berkutik. |
||
+ | |||
Dengan kata lain, telinga dan ekor tersebut. |
Dengan kata lain, telinga dan ekor tersebut. |
||
+ | |||
Itu bukanlah sebuah aksesoris, dikarenakan itu bisa bergerak, dan itu terlihat begitu nyata. Terlebih lagi, tubuh seorang gadis tak mungkin memiliki telinga dan ekor sungguhan. |
Itu bukanlah sebuah aksesoris, dikarenakan itu bisa bergerak, dan itu terlihat begitu nyata. Terlebih lagi, tubuh seorang gadis tak mungkin memiliki telinga dan ekor sungguhan. |
||
+ | |||
Ia bukanlah seorang gadis manusia. |
Ia bukanlah seorang gadis manusia. |
||
+ | |||
Dengan kata lain, ia adalah…… |
Dengan kata lain, ia adalah…… |
||
+ | |||
“Ah! Shi-shikigami! Mungkinkah kau adalah shikigami?” |
“Ah! Shi-shikigami! Mungkinkah kau adalah shikigami?” |
||
+ | |||
Ketika Harutora bertanya mengonfirmasi, gadis itu – Kon – dengan segera mengangguk-angguk. |
Ketika Harutora bertanya mengonfirmasi, gadis itu – Kon – dengan segera mengangguk-angguk. |
||
+ | |||
Disaat itu, akhirnya Harutora mengerti. Ia adalah shikigami, seorang shikigami yang terlihat seperti anak kecil, jadi…… |
Disaat itu, akhirnya Harutora mengerti. Ia adalah shikigami, seorang shikigami yang terlihat seperti anak kecil, jadi…… |
||
+ | |||
“Mungkinkah – ini? Talisman ini…… Shikigami yang diberikan oleh ayahku……!” |
“Mungkinkah – ini? Talisman ini…… Shikigami yang diberikan oleh ayahku……!” |
||
+ | |||
− | Kon mengangguk kembali, tatapan waspada pun muncul dari wajah mungilnya. |
||
+ | Kon mengangguk kembali, tatapan waspada pun muncul dari wajah |
||
+ | mungilnya. |
||
+ | |||
“Ta-tapi, aku tidak melakukan apa-apa? |
“Ta-tapi, aku tidak melakukan apa-apa? |
||
+ | |||
“Dikarenakan aku adalah shikigami, aku harus menjaga tuanku sepanjang waktu. Aku me-mendengar panggilanmu sebagaimana aku menjagamu dalam bayangan—“ |
“Dikarenakan aku adalah shikigami, aku harus menjaga tuanku sepanjang waktu. Aku me-mendengar panggilanmu sebagaimana aku menjagamu dalam bayangan—“ |
||
+ | |||
Harutora bertanya bingung, dan Kon menjelaskannya dengan suara kecil sebagaimana dirinya gemetar karena terkejut. |
Harutora bertanya bingung, dan Kon menjelaskannya dengan suara kecil sebagaimana dirinya gemetar karena terkejut. |
||
+ | |||
“Huh? Ma-maksudmu, kau sudah ada disisiku semenjak ayahku memberikan talisman tersebut? Tapi kau tidak ada waktu itu! Aku tidak melihatmu sama sekali?” |
“Huh? Ma-maksudmu, kau sudah ada disisiku semenjak ayahku memberikan talisman tersebut? Tapi kau tidak ada waktu itu! Aku tidak melihatmu sama sekali?” |
||
+ | |||
“Dikarenakan tuanku tidak memanggilku, aku menyembunyikan diri.” |
“Dikarenakan tuanku tidak memanggilku, aku menyembunyikan diri.” |
||
+ | |||
“Bersembunyi? Kau bersembunyi? Kau selalu disana, meskipun aku tidak bisa melihatmu?” |
“Bersembunyi? Kau bersembunyi? Kau selalu disana, meskipun aku tidak bisa melihatmu?” |
||
+ | |||
“Y-ya.” |
“Y-ya.” |
||
+ | |||
Harutora mengonfirmasi untuk yang ketiga kalinya, dan Kon hanya menundukan kepalanya, meratakan ekornya lembutnya. |
Harutora mengonfirmasi untuk yang ketiga kalinya, dan Kon hanya menundukan kepalanya, meratakan ekornya lembutnya. |
||
+ | |||
Ia terlihat tegang dan sangat takut, dan Harutora menemukan kembali rasa tenangnya melihat sang gadis terlihat pegal. |
Ia terlihat tegang dan sangat takut, dan Harutora menemukan kembali rasa tenangnya melihat sang gadis terlihat pegal. |
||
+ | |||
“Begitu…… Aku, aku mengerti. Setidaknya, pertama angkatlah kepalamu, kau terlalu banyak bersujud hingga aku tak tahu apa yang harus kulakukan, dan itu membuat sulit untuk berbicara.” |
“Begitu…… Aku, aku mengerti. Setidaknya, pertama angkatlah kepalamu, kau terlalu banyak bersujud hingga aku tak tahu apa yang harus kulakukan, dan itu membuat sulit untuk berbicara.” |
||
+ | |||
Dengan segera Kon mengangkat kepalanya ketika Harutora memintanya. Wajah kanak-kanak tersebut asih terlihat kaku, dan rasa waspadanya masih tidak berubah, dan telinganya terkadang akan berkedut seolah-olah tak mampu menahan ketegangannya. |
Dengan segera Kon mengangkat kepalanya ketika Harutora memintanya. Wajah kanak-kanak tersebut asih terlihat kaku, dan rasa waspadanya masih tidak berubah, dan telinganya terkadang akan berkedut seolah-olah tak mampu menahan ketegangannya. |
||
+ | |||
“……Diingat-ingat, Alpha juga bilang kalimat aneh tadi pagi seperti familiarku telah teregister…… Jadi yang dimaksud olehnya adalah kau.” |
“……Diingat-ingat, Alpha juga bilang kalimat aneh tadi pagi seperti familiarku telah teregister…… Jadi yang dimaksud olehnya adalah kau.” |
||
Harutora duduk bersila dihadapan Kon, menimang-nimang shikigami yang ada didepannya lagi. Kon pun semakin terlihat tegang dalam tatapan penilaian tuannya, menggerak-gerakan tubuhnya takut dan membalas tatapan Harutora, tangannya masih berada dilantai. |
Harutora duduk bersila dihadapan Kon, menimang-nimang shikigami yang ada didepannya lagi. Kon pun semakin terlihat tegang dalam tatapan penilaian tuannya, menggerak-gerakan tubuhnya takut dan membalas tatapan Harutora, tangannya masih berada dilantai. |
||
+ | |||
Mengabaikan telinga dan ekor sekarang, Kon Terlihat seperti seorang gadis biasa, namun sungguh terlihat lebih dewasa dari seorang gadis – seharusnya, mungkin anak-anak? – yang seumuran. Selain itu, ia tidak terlihat berbeda dengan manusia biasa. Penamipilannya terlihat sedikit terlalu sempurna, namun matanya yang terus terang, kontur lembut yang diberikan pada wajahnya, dan bibir mungilnya yang terlihat ‘biasa’ saja, terlihat seperti seorang gadis mungil ‘biasa’. |
Mengabaikan telinga dan ekor sekarang, Kon Terlihat seperti seorang gadis biasa, namun sungguh terlihat lebih dewasa dari seorang gadis – seharusnya, mungkin anak-anak? – yang seumuran. Selain itu, ia tidak terlihat berbeda dengan manusia biasa. Penamipilannya terlihat sedikit terlalu sempurna, namun matanya yang terus terang, kontur lembut yang diberikan pada wajahnya, dan bibir mungilnya yang terlihat ‘biasa’ saja, terlihat seperti seorang gadis mungil ‘biasa’. |
||
+ | |||
...Dia adalah seorang shikigami? Gadis sekecil ini pun bisa menjadi shikigami? |
...Dia adalah seorang shikigami? Gadis sekecil ini pun bisa menjadi shikigami? |
||
+ | |||
Jika Natsume disini, mungkin ia akan menjelaskan kepadanya bahwa shikigami terbiasa tampil dengan wujud ‘anak kecil’, namun Harutora yang tidak tahu menahu mengenai hal tersebut benar-benar tidak tahu harus menyikapi gadis kecil tersebut seperti apa. |
Jika Natsume disini, mungkin ia akan menjelaskan kepadanya bahwa shikigami terbiasa tampil dengan wujud ‘anak kecil’, namun Harutora yang tidak tahu menahu mengenai hal tersebut benar-benar tidak tahu harus menyikapi gadis kecil tersebut seperti apa. |
||
+ | |||
“……Ayah memberikanmu kepadaku?” |
“……Ayah memberikanmu kepadaku?” |
||
+ | |||
Kon dengan kuat menganggukan kepalanya. |
Kon dengan kuat menganggukan kepalanya. |
||
+ | |||
“A-Aku juga melayani anggota keluarga cabang Tsuchimikado sebelumnya—“ mungkin menyadari bahwa hanya mengangguk tidak menyelesaikan kebingungan yang dialami Harutora, ia membuka mulutnya untuk menambahi. |
“A-Aku juga melayani anggota keluarga cabang Tsuchimikado sebelumnya—“ mungkin menyadari bahwa hanya mengangguk tidak menyelesaikan kebingungan yang dialami Harutora, ia membuka mulutnya untuk menambahi. |
||
+ | |||
“Apa? Kapan itu? Mungkinkah itu ayahku?” |
“Apa? Kapan itu? Mungkinkah itu ayahku?” |
||
+ | |||
“I-Ingatan masa laluku sudah tidak ada, namun sungguh bukan hanya satu generasi keluarga cabang.” |
“I-Ingatan masa laluku sudah tidak ada, namun sungguh bukan hanya satu generasi keluarga cabang.” |
||
+ | |||
“Maksudmu kau melayani keluarga cabang dari generasi ke generasi? Begitu.” |
“Maksudmu kau melayani keluarga cabang dari generasi ke generasi? Begitu.” |
||
+ | |||
Sama seperti Yukikaze yang dimiliki keluarga cabang – Harutora menerima penjelasan tersebut. Dengan kata lain, keluarga cabang memiliki shikigami seperti Yukikaze yang melayani keluarga utama, dan ayahnya telah memberikan salah satu shikigami terssebut kepadnya. Dengan begitu, itu tidak aneh jika waktu itu dengan khusus ayahnya membawa-bawa nama ‘Tsuchimikado’. |
Sama seperti Yukikaze yang dimiliki keluarga cabang – Harutora menerima penjelasan tersebut. Dengan kata lain, keluarga cabang memiliki shikigami seperti Yukikaze yang melayani keluarga utama, dan ayahnya telah memberikan salah satu shikigami terssebut kepadnya. Dengan begitu, itu tidak aneh jika waktu itu dengan khusus ayahnya membawa-bawa nama ‘Tsuchimikado’. |
||
+ | |||
“Uh, jadi kau……” |
“Uh, jadi kau……” |
||
+ | |||
Harutora memanggil, dan Kon pun dengan segera menangis dalam ketakutan dan keragu-raguan. |
Harutora memanggil, dan Kon pun dengan segera menangis dalam ketakutan dan keragu-raguan. |
||
+ | |||
“Tu-tuan, tolong panggil aku dengan namaku.” |
“Tu-tuan, tolong panggil aku dengan namaku.” |
||
+ | |||
“Tuan…… A-aku mengerti, lalu bagaimana jika kau tidak memanggilku ‘tuan’, akan lebih baik jika kau memanggilku Harutora.” |
“Tuan…… A-aku mengerti, lalu bagaimana jika kau tidak memanggilku ‘tuan’, akan lebih baik jika kau memanggilku Harutora.” |
||
+ | |||
“H,H-H-H, Ha, Ha, Haru-t-t-tora……sama!” |
“H,H-H-H, Ha, Ha, Haru-t-t-tora……sama!” |
||
+ | |||
“……Kau tidak perlu begitu gugup.” |
“……Kau tidak perlu begitu gugup.” |
||
+ | |||
“…………” |
“…………” |
||
+ | |||
“Uh, begitu! Aku tak masalah sama sekali, aku tak masalah, jadi tolong jangan tunjukan ekspresi begitu!” |
“Uh, begitu! Aku tak masalah sama sekali, aku tak masalah, jadi tolong jangan tunjukan ekspresi begitu!” |
||
+ | |||
Mata bulat Kon mulai berkaca-kaca kembali, dan Harutora dengan segera berbicara untuk menenangkannya. |
Mata bulat Kon mulai berkaca-kaca kembali, dan Harutora dengan segera berbicara untuk menenangkannya. |
||
+ | |||
“Tenanglah sedikit terlebih dahulu! Rileks! Tarik napas! Oke?” |
“Tenanglah sedikit terlebih dahulu! Rileks! Tarik napas! Oke?” |
||
+ | |||
Harutora melakukan sebisa mungkin untuk meyakinkannya. Kon pun menegakkan punggungnya dan membuka mulut kecilnya untu menarik napas sesuai perkataanya. Sifatnya sangat simpel, namun sangat menyusahkan untuk mencari tahu bagaimana ia harus bersikap padanya. |
Harutora melakukan sebisa mungkin untuk meyakinkannya. Kon pun menegakkan punggungnya dan membuka mulut kecilnya untu menarik napas sesuai perkataanya. Sifatnya sangat simpel, namun sangat menyusahkan untuk mencari tahu bagaimana ia harus bersikap padanya. |
||
+ | |||
…Namun…… ini juga jauh dari ekspetasinya. Ia merasa ini seperti sebuah hubungan antara anak kecil dan walinya daripada shikigami dan tuannya. |
…Namun…… ini juga jauh dari ekspetasinya. Ia merasa ini seperti sebuah hubungan antara anak kecil dan walinya daripada shikigami dan tuannya. |
||
+ | |||
Intinya, gadis itu jauh dari ekspetasinya dan bukanlah sebuah shikigami yang bisa dibanggakan oleh pemiliknya kepada orang lain. Ia pasti tidakakn berguna banyak dipertarungan, dan sebaliknya, ia mungkin malah harus melindunginya. |
Intinya, gadis itu jauh dari ekspetasinya dan bukanlah sebuah shikigami yang bisa dibanggakan oleh pemiliknya kepada orang lain. Ia pasti tidakakn berguna banyak dipertarungan, dan sebaliknya, ia mungkin malah harus melindunginya. |
||
+ | |||
Tetapi, masalah utamanya adalah penampilan luarnya. Lagi pula, jika ia membawa gadis kecil ini kemana pun ia pergi, akan ada kemungkinan besar bahwa hal itu akan menimbulkan kekeliruan yang tidak perlu. |
Tetapi, masalah utamanya adalah penampilan luarnya. Lagi pula, jika ia membawa gadis kecil ini kemana pun ia pergi, akan ada kemungkinan besar bahwa hal itu akan menimbulkan kekeliruan yang tidak perlu. |
||
+ | |||
…Ayah sialan itu…… |
…Ayah sialan itu…… |
||
+ | |||
Ia awalnya percaya bahwa ayahnya akhirnya telah memberikannya selamat karena anaknya dengan serius akan meninggalakan rumah, namun ia pasti tertawa dengan keras dibelakangnya sekarang. Harutora benar-benar bodoh untuk merasa senang dengan ekspetasinya. |
Ia awalnya percaya bahwa ayahnya akhirnya telah memberikannya selamat karena anaknya dengan serius akan meninggalakan rumah, namun ia pasti tertawa dengan keras dibelakangnya sekarang. Harutora benar-benar bodoh untuk merasa senang dengan ekspetasinya. |
||
+ | |||
Tapi, tunggu, Mungkin saja ekspektasinya terhadap Kon salah. |
Tapi, tunggu, Mungkin saja ekspektasinya terhadap Kon salah. |
||
+ | |||
Shikigami tidak bisa dinilai dari penampilan luarnya saja, dan meskipun penampilan luar yang kuat itu bagus, kekuataan sesungguhnyalah yang lebih penting. Tidak menutup kemungkinan shikigami yang kuat sebenarnya bersembunyi dari penampilan gadis kecil tersebut. |
Shikigami tidak bisa dinilai dari penampilan luarnya saja, dan meskipun penampilan luar yang kuat itu bagus, kekuataan sesungguhnyalah yang lebih penting. Tidak menutup kemungkinan shikigami yang kuat sebenarnya bersembunyi dari penampilan gadis kecil tersebut. |
||
+ | |||
“Oke, bagaimana jika begini. Kon, aku ingin bertanya terlebih dahulu padamu.” |
“Oke, bagaimana jika begini. Kon, aku ingin bertanya terlebih dahulu padamu.” |
||
+ | |||
Kon dengan segera kembali menjadi serius ketika Harutora mulai berbicara. |
Kon dengan segera kembali menjadi serius ketika Harutora mulai berbicara. |
||
+ | |||
“Pertama…… Benar, shikigami macam apa dirimu? Tak apa jika kau hanya mengatakan tipemu.” |
“Pertama…… Benar, shikigami macam apa dirimu? Tak apa jika kau hanya mengatakan tipemu.” |
||
+ | |||
Harutora bertanya pertanyaan yang menurutnya pertanyaan paling dasar, namun yang hanya dilihatnya adalah wajah bingung dan ekspresi kaku seolah-olah ia bertanya pertanyaan yang tidak dimengerti olehnya. |
Harutora bertanya pertanyaan yang menurutnya pertanyaan paling dasar, namun yang hanya dilihatnya adalah wajah bingung dan ekspresi kaku seolah-olah ia bertanya pertanyaan yang tidak dimengerti olehnya. |
||
+ | |||
“Huh? Kau tak tahu shikigami tipe apa dirimu? Benar, bukankah kau bilang kau adalah pembantu? Mungkinkah kau adalah shikigami pelindung yang seperti Touji katakan?” |
“Huh? Kau tak tahu shikigami tipe apa dirimu? Benar, bukankah kau bilang kau adalah pembantu? Mungkinkah kau adalah shikigami pelindung yang seperti Touji katakan?” |
||
+ | |||
“Ya, aku melayani sebagai pembantu Harutora-sama.” |
“Ya, aku melayani sebagai pembantu Harutora-sama.” |
||
+ | |||
“Benarkah begitu? Uh…… apa lagi yang dikatakannya? Dengan kata lain, kau tipe buatan manusia?” |
“Benarkah begitu? Uh…… apa lagi yang dikatakannya? Dengan kata lain, kau tipe buatan manusia?” |
||
+ | |||
“Bu-buatan manusia……?” |
“Bu-buatan manusia……?” |
||
+ | |||
Wajah ceria Kon dengan segera tertutup bayangan. Bulir keringat muncul diwajah muramnya seolah-olah ia percaya bahwa tak ada jawaban sama sekali terhadap dosa yang tidak bisa dimaafkan. |
Wajah ceria Kon dengan segera tertutup bayangan. Bulir keringat muncul diwajah muramnya seolah-olah ia percaya bahwa tak ada jawaban sama sekali terhadap dosa yang tidak bisa dimaafkan. |
||
+ | |||
“Huh? Kau tak tahu juga? ……Ah, aku tahu, kau melayani beberapa generasi keluarga cabang, jadi mungkinkah kau shikigami kuno jauh sebelum General style ada? Uh, kau tak mengingat masa lalumu, bukan? Tapi setidaknya itu lebih baik.” |
“Huh? Kau tak tahu juga? ……Ah, aku tahu, kau melayani beberapa generasi keluarga cabang, jadi mungkinkah kau shikigami kuno jauh sebelum General style ada? Uh, kau tak mengingat masa lalumu, bukan? Tapi setidaknya itu lebih baik.” |
||
+ | |||
Ia ingat bahwa Yukikaze juga merupakan shikigami kuno yang didesain sebagai shikigami buatan manusia tingkat tinggi oleh General style, jadi ada kemungkinan bahwa Kon juga setipe dengan Yukikaze. |
Ia ingat bahwa Yukikaze juga merupakan shikigami kuno yang didesain sebagai shikigami buatan manusia tingkat tinggi oleh General style, jadi ada kemungkinan bahwa Kon juga setipe dengan Yukikaze. |
||
+ | |||
“Terserah, ini tak akan berguna untuk lanjut bertanya, dikarenakan kau juga tidak tahu, jadi aku akan berganti ke topik yang berbeda. Apa gerakan spesialmu? Apa saja yang bisa kau lakukan?” |
“Terserah, ini tak akan berguna untuk lanjut bertanya, dikarenakan kau juga tidak tahu, jadi aku akan berganti ke topik yang berbeda. Apa gerakan spesialmu? Apa saja yang bisa kau lakukan?” |
||
+ | |||
“…Iya, maafkan aku karena aku lamban, namun gerakan terbaikku adalah teknik bersembunyi.” |
“…Iya, maafkan aku karena aku lamban, namun gerakan terbaikku adalah teknik bersembunyi.” |
||
+ | |||
“Oh, gerakan bersembunyi, biarkan aku melihatnya.” |
“Oh, gerakan bersembunyi, biarkan aku melihatnya.” |
||
+ | |||
“Se-sesuai perintahmu……” |
“Se-sesuai perintahmu……” |
||
+ | |||
Berkata demikian, figur Kon pun mengabur dan dengan segera menghilang. Walaupun itu permintaanya sendiri, Harutora masih sangat terkejut melihatnya. |
Berkata demikian, figur Kon pun mengabur dan dengan segera menghilang. Walaupun itu permintaanya sendiri, Harutora masih sangat terkejut melihatnya. |
||
+ | |||
“Uwah! Kau menghilang! Hebat, aku tak bisa dimana kau berada.” |
“Uwah! Kau menghilang! Hebat, aku tak bisa dimana kau berada.” |
||
+ | |||
Ia pun merentangkan tangannya, namun lengannya melewati posisi dimana Kon berada tanpa gangguan sama sekali. Terlihat seperti ia telah bergerak degan instan ke tempat lain dibandingkan dengan menyembunyikan dirinya. |
Ia pun merentangkan tangannya, namun lengannya melewati posisi dimana Kon berada tanpa gangguan sama sekali. Terlihat seperti ia telah bergerak degan instan ke tempat lain dibandingkan dengan menyembunyikan dirinya. |
||
+ | |||
“Kon? Apa kau disini?” |
“Kon? Apa kau disini?” |
||
+ | |||
“Iya.” |
“Iya.” |
||
+ | |||
“Ohh, aku mendengar suaramu! Hebat, kau tidak hanya membuat tubuhmu tidak terlihat, bukan?” |
“Ohh, aku mendengar suaramu! Hebat, kau tidak hanya membuat tubuhmu tidak terlihat, bukan?” |
||
+ | |||
“Me-Meskipun itu dapat dilakukan, sebenarnya aku hanya meninggalkan tubuhku yang sebenarnya dan menghapus keberadaanku.” |
“Me-Meskipun itu dapat dilakukan, sebenarnya aku hanya meninggalkan tubuhku yang sebenarnya dan menghapus keberadaanku.” |
||
+ | |||
“Me-Meninggalkan tubuhmu? Apa maksudnya itu? Apakah seperti hantu?” |
“Me-Meninggalkan tubuhmu? Apa maksudnya itu? Apakah seperti hantu?” |
||
+ | |||
“Iya, aku dalam wujud rohku…… dan bergabung dengan aura disekitar. N-Namun, jika aku berbicara seperti ini, aura disekitar pasti akan berfluktuasi……” |
“Iya, aku dalam wujud rohku…… dan bergabung dengan aura disekitar. N-Namun, jika aku berbicara seperti ini, aura disekitar pasti akan berfluktuasi……” |
||
+ | |||
Sebagaimana Harutora mendengar pemaparan Kon, ia melihat ke arah sumber suara dan melihat sesuatu seperti aura yang mengabur. Tetapi ia tidak melihatnya dengan penglihatan biasanya, melainkan ‘melihat’ aura tersebut dengan kemampuan melihat auranya. |
Sebagaimana Harutora mendengar pemaparan Kon, ia melihat ke arah sumber suara dan melihat sesuatu seperti aura yang mengabur. Tetapi ia tidak melihatnya dengan penglihatan biasanya, melainkan ‘melihat’ aura tersebut dengan kemampuan melihat auranya. |
||
+ | |||
Namun, jika Kon tidak berbicara, ia tidak akan menyadarinya walaupun dengan kemampuan meihat aura. Jadi ini gerakan bersembunyi yang dimaksud – dengan gembira Harutora menganggukan kepalanya. |
Namun, jika Kon tidak berbicara, ia tidak akan menyadarinya walaupun dengan kemampuan meihat aura. Jadi ini gerakan bersembunyi yang dimaksud – dengan gembira Harutora menganggukan kepalanya. |
||
+ | |||
“Oke, itu bagus.” |
“Oke, itu bagus.” |
||
+ | |||
Kon dengan segera muncul kembali ketika Harutora berbicara. Meskipun Kon tepat berada didepannya, ia hanya ‘tepat berada disana ketika ia menyadarinya’ seperti sebelumnya, muncul dengan tanpa suara. |
Kon dengan segera muncul kembali ketika Harutora berbicara. Meskipun Kon tepat berada didepannya, ia hanya ‘tepat berada disana ketika ia menyadarinya’ seperti sebelumnya, muncul dengan tanpa suara. |
||
+ | |||
“Hmm…… Itu terlihat luar biasa, Kon.” |
“Hmm…… Itu terlihat luar biasa, Kon.” |
||
+ | |||
“Te, Te-Te-Terima kasih atas pujiannya……” |
“Te, Te-Te-Terima kasih atas pujiannya……” |
||
+ | |||
“Jangan terlalu merendah, gerakan tersebut sungguh luar biasa, aku mengaguminya.” |
“Jangan terlalu merendah, gerakan tersebut sungguh luar biasa, aku mengaguminya.” |
||
+ | |||
“I-I-Itu biasa saja……” |
“I-I-Itu biasa saja……” |
||
+ | |||
Kon menundukan wajahnya dengan rona merah dipipinya, ekornya dengan konstan bergerak maju mundur. Ia terlihat malu, dan ekspresinya saat ini terlihat manis. |
Kon menundukan wajahnya dengan rona merah dipipinya, ekornya dengan konstan bergerak maju mundur. Ia terlihat malu, dan ekspresinya saat ini terlihat manis. |
||
+ | |||
“Apa lagi? Apa kau memiliki gerakan lain?” |
“Apa lagi? Apa kau memiliki gerakan lain?” |
||
+ | |||
“Me-Mengambang diudara……!” |
“Me-Mengambang diudara……!” |
||
+ | |||
“Ohh, hebatnya! Terlihat seperti sihir! Apa lagi?” |
“Ohh, hebatnya! Terlihat seperti sihir! Apa lagi?” |
||
+ | |||
“Me-Memanipulasi api……!” |
“Me-Memanipulasi api……!” |
||
+ | |||
“Uwah, bo-bola api! Panas! Bola sungguhan! Hebat!” |
“Uwah, bo-bola api! Panas! Bola sungguhan! Hebat!” |
||
+ | |||
Kon mengambang kurang lebih sekitar lima puluh centimeter diudara sambil berlutut, dan bola api berukuran segenggam tangan muncul diatas kepalanya. Bola api tersebut bertambah dua, jadi bola api yang ada total ada tiga mengambang diruang kamarnya. Bola api tersebut terlihat seperti roh yang berkeliaran, tetapi panas yang diberikan oleh bola api tersebut adalah sungguhan. |
Kon mengambang kurang lebih sekitar lima puluh centimeter diudara sambil berlutut, dan bola api berukuran segenggam tangan muncul diatas kepalanya. Bola api tersebut bertambah dua, jadi bola api yang ada total ada tiga mengambang diruang kamarnya. Bola api tersebut terlihat seperti roh yang berkeliaran, tetapi panas yang diberikan oleh bola api tersebut adalah sungguhan. |
||
+ | |||
…Sangat kuat! Shikigami ini sangatlah hebat! |
…Sangat kuat! Shikigami ini sangatlah hebat! |
||
+ | |||
− | Walaupun ia telah meragukannya sebelumnya, ia dapat bersembunyi, peningkatan, dan menunjukan gerakan sebagaimana shikigami semestinya, simpel namun mudah. Bola api juga – abaikan kekuatannya – bola itu jelas memberikan intimidasi, dan Harutora pun sangat puas mengetahuinya. |
||
− | + | Walaupun ia telah meragukannya sebelumnya, ia dapat bersembunyi, peningkatan, dan menunjukan gerakan sebagaimana shikigami semestinya, simpel namun mudah. Bola api juga – abaikan kekuatannya – bola itu jelas memberikan intimidasi, dan Harutora pun sangat puas mengetahuinya. Ekornya pun bergerak aktif sebagaimana tubuhnya bergeliat senang, tak mampu menyembunyikan rasa senangnya. |
|
+ | |||
Namun… |
Namun… |
||
+ | |||
“Luar biasa, Kon! Apa kau memiliki kemampuan lain?” |
“Luar biasa, Kon! Apa kau memiliki kemampuan lain?” |
||
+ | |||
“……Huh? Lain……” |
“……Huh? Lain……” |
||
+ | |||
Kon pun membenamkan wajahnya, bola-bola api menghilang, dan Kon pun juga berhenti mengambang diudara. “…Huh?” Wajahnya pun memucat didepan Harutora yang tak tahu menahu. |
Kon pun membenamkan wajahnya, bola-bola api menghilang, dan Kon pun juga berhenti mengambang diudara. “…Huh?” Wajahnya pun memucat didepan Harutora yang tak tahu menahu. |
||
+ | |||
Lalu, cahaya aneh pun mengilat dari mata birunya seolah-olah tiba-tiba memikirkan sesuatu. |
Lalu, cahaya aneh pun mengilat dari mata birunya seolah-olah tiba-tiba memikirkan sesuatu. |
||
+ | |||
− | Dengan segera ia mengubah postur duduknya, menaruh satu kaki didepan sebagaimana tangannya dengan cepat bersamaan menuju balik punggungnya. Sesuatu berkilau – sebagaimana Harutora berpikiran demikian, wakizashi yang ia pegang dengan erat dengan segera berada tepat diujung hidungnya. |
||
+ | Dengan segera ia mengubah postur duduknya, menaruh satu kaki didepan sebagaimana tangannya dengan cepat bersamaan menuju balik punggungnya. |
||
+ | Sesuatu berkilau – sebagaimana Harutora berpikiran demikian, wakizashi yang ia pegang dengan erat dengan segera berada tepat diujung hidungnya. |
||
+ | |||
Harutora terkejut. |
Harutora terkejut. |
||
+ | |||
“Ji, J-J-Jika Harutora-san perintah, aku tidak akan ragu untuk mengorbankan nyawaku! Mu-Musuh Harutora-sama harus dimusnahkan dengan ‘Kachiwari’ kesayanganku……!” |
“Ji, J-J-Jika Harutora-san perintah, aku tidak akan ragu untuk mengorbankan nyawaku! Mu-Musuh Harutora-sama harus dimusnahkan dengan ‘Kachiwari’ kesayanganku……!” |
||
+ | |||
“…………” |
“…………” |
||
+ | |||
Tatapannya galak, dan pedang wakizashi itu mengilat didepan matanya, membuat wajah Harutora menegang. |
Tatapannya galak, dan pedang wakizashi itu mengilat didepan matanya, membuat wajah Harutora menegang. |
||
+ | |||
“……Be-begitu, baiklah, Kon. Aku mengerti, aku sudah mengerti, jadi tolong taruh benda itu kembali……” |
“……Be-begitu, baiklah, Kon. Aku mengerti, aku sudah mengerti, jadi tolong taruh benda itu kembali……” |
||
+ | |||
Kon panik dan dengan segera menaruh kembali wakizashinya sesuai permintaan Harutora. Sepertinya sarung wakizashi tersebut ada didalam ikat pinggangnya. Setelah menaruhnya kembali, ia dengan segera kembali berlutut. |
Kon panik dan dengan segera menaruh kembali wakizashinya sesuai permintaan Harutora. Sepertinya sarung wakizashi tersebut ada didalam ikat pinggangnya. Setelah menaruhnya kembali, ia dengan segera kembali berlutut. |
||
+ | |||
…Ini tidak baik. |
…Ini tidak baik. |
||
+ | |||
“Ba-baiklah, Kon, itu…… K-Kachiwari? Nama yang menakutkan...... Bagaimanapun, jangan mengeluarkan pisau tersebut tanpa seizinku. Mengerti? Kau tidak boleh mengeluarkannya!” |
“Ba-baiklah, Kon, itu…… K-Kachiwari? Nama yang menakutkan...... Bagaimanapun, jangan mengeluarkan pisau tersebut tanpa seizinku. Mengerti? Kau tidak boleh mengeluarkannya!” |
||
+ | |||
“T-Tapi, Harutora-sama, sebagai penjagamu, sudah menjadi tanggung jawabku untuk memastikan keamananmu, jika hal tak terduga—“ |
“T-Tapi, Harutora-sama, sebagai penjagamu, sudah menjadi tanggung jawabku untuk memastikan keamananmu, jika hal tak terduga—“ |
||
+ | |||
“Walaupun jika aku mengalami hal tak terduga, kau masih harus mengonfirmasikannya kepadaku terlebih dahuu! Mengerti?” |
“Walaupun jika aku mengalami hal tak terduga, kau masih harus mengonfirmasikannya kepadaku terlebih dahuu! Mengerti?” |
||
Harutora menyela, dan Kon akhirnya menganggukan kepalanya dengan enggan. |
Harutora menyela, dan Kon akhirnya menganggukan kepalanya dengan enggan. |
||
+ | |||
…Shikigami kecil yang akan mampu mengeluarkan pisaunya tanpa peringatan, biarkan aku rehat sejenak…… |
…Shikigami kecil yang akan mampu mengeluarkan pisaunya tanpa peringatan, biarkan aku rehat sejenak…… |
||
+ | |||
Meskipun ia tak yakin kapan shikigami ini dibuat, sepertinya ia harus dengan segera membenarkan cara bicaranya yang terdengar kuno,karena mungkin akan ada suatu hari dimana hal itu akan menunjukan hal berbahaya. |
Meskipun ia tak yakin kapan shikigami ini dibuat, sepertinya ia harus dengan segera membenarkan cara bicaranya yang terdengar kuno,karena mungkin akan ada suatu hari dimana hal itu akan menunjukan hal berbahaya. |
||
+ | |||
…Jika gadis ini dalam masalah, seluruh tanggung jawab akan jatuh kepadanya, bukan? Bercanda, aku tak bisa mengurusi ini sendiri. |
…Jika gadis ini dalam masalah, seluruh tanggung jawab akan jatuh kepadanya, bukan? Bercanda, aku tak bisa mengurusi ini sendiri. |
||
+ | |||
Ia merasa kepalanya sakit. Ini bukanlah waktunya untuk berencena untuk menggunakan shikigami agar bisa menaikkan imagenya. Semuanya adalah salah ketidaakberuntungannya, komplain Harutora dalam hati. |
Ia merasa kepalanya sakit. Ini bukanlah waktunya untuk berencena untuk menggunakan shikigami agar bisa menaikkan imagenya. Semuanya adalah salah ketidaakberuntungannya, komplain Harutora dalam hati. |
||
+ | |||
Hingga lalu – ‘Aku selalu berpikir kau bodoh, tapi aku tidak mengira kau akan sebodoh itu hingga kau tidak tahu apa-apa!’ |
Hingga lalu – ‘Aku selalu berpikir kau bodoh, tapi aku tidak mengira kau akan sebodoh itu hingga kau tidak tahu apa-apa!’ |
||
+ | |||
“Ugh……!” |
“Ugh……!” |
||
+ | |||
Ucapan Natsume pun terngiang dipikirannya, dan Harutora dengan segera menghentikan dirinya yang bersikap sok. |
Ucapan Natsume pun terngiang dipikirannya, dan Harutora dengan segera menghentikan dirinya yang bersikap sok. |
||
+ | |||
…I-Idiot! Bagaimana aku bisa memiliki sikap arogan seperti ini! |
…I-Idiot! Bagaimana aku bisa memiliki sikap arogan seperti ini! |
||
+ | |||
Benar, anak ini jauh memiliki banyak alasan untuk komplain dibandingkan dirinya. Pada akhirnya, ia hanya orang luar yang memiliki nama ‘Tsuchimikado’, yang dimana nilainya tertinggal jauh dan tak dapat mengikuti alur belajar yang ada. Shikigami dengan tuan yang seperti ini yang mendapat keberuntungan buruk. |
Benar, anak ini jauh memiliki banyak alasan untuk komplain dibandingkan dirinya. Pada akhirnya, ia hanya orang luar yang memiliki nama ‘Tsuchimikado’, yang dimana nilainya tertinggal jauh dan tak dapat mengikuti alur belajar yang ada. Shikigami dengan tuan yang seperti ini yang mendapat keberuntungan buruk. |
||
+ | |||
Kon sepertinya percaya bahwa Harutora sedang memarahinya, dan kepalanya pun ditundukan dalam diam, dengan telinga yang ada dikepalanya yang terkulai karena depresi. |
Kon sepertinya percaya bahwa Harutora sedang memarahinya, dan kepalanya pun ditundukan dalam diam, dengan telinga yang ada dikepalanya yang terkulai karena depresi. |
||
+ | |||
Disisi lain, mungkinkah Kon bersikap seperti ini karena ia merasa telah membuat kesalahan? Mungkin ia percaya bahwa dikarenakan Harutora adalah Tsuchimikado, ia pasti adalah seseorang yang ‘hebat’. |
Disisi lain, mungkinkah Kon bersikap seperti ini karena ia merasa telah membuat kesalahan? Mungkin ia percaya bahwa dikarenakan Harutora adalah Tsuchimikado, ia pasti adalah seseorang yang ‘hebat’. |
||
+ | |||
“Hei, Kon, untuk menghindari kesalahpahaman, biar kujelaskan terlebih dahulu……” |
“Hei, Kon, untuk menghindari kesalahpahaman, biar kujelaskan terlebih dahulu……” |
||
+ | |||
“Uh, uh, iya.” |
“Uh, uh, iya.” |
||
+ | |||
Suara Harutora serius, dan Kon dengan segera menegakkan punggungnya ketika mendengarnya mengeluarkan suara. |
Suara Harutora serius, dan Kon dengan segera menegakkan punggungnya ketika mendengarnya mengeluarkan suara. |
||
+ | |||
Ia terbatuk-batuk canggung, membasahi tenggorokannya. |
Ia terbatuk-batuk canggung, membasahi tenggorokannya. |
||
+ | |||
“De-Dengar Kon, aku akan mengatakannya terus terang, walaupun aku seorang Tsuchimikado, aku tidak seperti Onmyouji hebat yang kau layani sebelumnya. Sejujurnya, aku bahkan tak yakin aku bisa menggunakan kekuatannku sepenuhnya……” |
“De-Dengar Kon, aku akan mengatakannya terus terang, walaupun aku seorang Tsuchimikado, aku tidak seperti Onmyouji hebat yang kau layani sebelumnya. Sejujurnya, aku bahkan tak yakin aku bisa menggunakan kekuatannku sepenuhnya……” |
||
+ | |||
Ketika ia berkata seperti itu— |
Ketika ia berkata seperti itu— |
||
+ | |||
Mata kon tiba-tiba melebar. |
Mata kon tiba-tiba melebar. |
||
+ | |||
Keputusasaan yang tak berujung pun terpancar dari mata birunya. |
Keputusasaan yang tak berujung pun terpancar dari mata birunya. |
||
+ | |||
“Ma, m-m-m-m-m-maksudmu aku tak dibutuhkan?” |
“Ma, m-m-m-m-m-maksudmu aku tak dibutuhkan?” |
||
+ | |||
Matanya penuh dengan air mata dan tubuh kecilnya pun gemetar dengan sangat, “Tu-Tunggu!” dengan panik Harutora berkata. |
Matanya penuh dengan air mata dan tubuh kecilnya pun gemetar dengan sangat, “Tu-Tunggu!” dengan panik Harutora berkata. |
||
+ | |||
“Tidak! Kau salah paham! Aku tidak berkata tentang membutuhkanmu atau tidak, ini tidak ada hubungannya dengan hal tersebut, itu bukanlah yang kumaksud…… aku ingin supaya kau tidak terlalu berpikir tinggi tentangku.” |
“Tidak! Kau salah paham! Aku tidak berkata tentang membutuhkanmu atau tidak, ini tidak ada hubungannya dengan hal tersebut, itu bukanlah yang kumaksud…… aku ingin supaya kau tidak terlalu berpikir tinggi tentangku.” |
||
+ | |||
“…?” |
“…?” |
||
+ | |||
Mata Kon yang berkaca-kaca pun melebar, terlihat seperti ia tidak mengerti apa yang dimaksud Harutora sama sekali. |
Mata Kon yang berkaca-kaca pun melebar, terlihat seperti ia tidak mengerti apa yang dimaksud Harutora sama sekali. |
||
+ | |||
“Sebenarnya, uh…… aku masih seorang murid – sesuatu seperti Onmyouji trainee dan nilaiku jelek, hampir dilevel bahwa aku benar-benar orang luar, dan aku tidaklah hebat, jadi kau tidak harus terlalu hormat kepadaku.” |
“Sebenarnya, uh…… aku masih seorang murid – sesuatu seperti Onmyouji trainee dan nilaiku jelek, hampir dilevel bahwa aku benar-benar orang luar, dan aku tidaklah hebat, jadi kau tidak harus terlalu hormat kepadaku.” |
||
+ | |||
Ia berkata banyak bahkan hingga ia merasa malu, namun itulah kenyataannya, ia tak berdaya. |
Ia berkata banyak bahkan hingga ia merasa malu, namun itulah kenyataannya, ia tak berdaya. |
||
+ | |||
Kon mendengar penjelasan Harutora dengan mulut yang tertutup rapat dan keterkejutan yang mewarnai wajahnya. Itu membuatnya mengingat reaksi para guru dan murid tadi, dan ia pun tak mampu untuk tidak menolehkan wajahnya, malu. |
Kon mendengar penjelasan Harutora dengan mulut yang tertutup rapat dan keterkejutan yang mewarnai wajahnya. Itu membuatnya mengingat reaksi para guru dan murid tadi, dan ia pun tak mampu untuk tidak menolehkan wajahnya, malu. |
||
+ | |||
+ | |||
Namun— |
Namun— |
||
+ | |||
“Itu tidak benar.” |
“Itu tidak benar.” |
||
+ | |||
Ucap Kon tegas. |
Ucap Kon tegas. |
||
+ | |||
Ia berbicara lancar dan dengan kepercayaan diri dalam suaranya, kebalikan dari sebelumnya. Namun, setelah Harutora menoleh kembali dengan terkejut, ketegasan yang ada pada wajahnya menghilang dan kembali menjadi dirinya yang malu-malu. |
Ia berbicara lancar dan dengan kepercayaan diri dalam suaranya, kebalikan dari sebelumnya. Namun, setelah Harutora menoleh kembali dengan terkejut, ketegasan yang ada pada wajahnya menghilang dan kembali menjadi dirinya yang malu-malu. |
||
+ | |||
Walaupun begitu, ia berusaha semampunya untuk menyampaikan pendapatnya. |
Walaupun begitu, ia berusaha semampunya untuk menyampaikan pendapatnya. |
||
+ | |||
“A, A-Aku menjaga Harutora-sama seharian ini.” |
“A, A-Aku menjaga Harutora-sama seharian ini.” |
||
+ | |||
“…Ah.” |
“…Ah.” |
||
+ | |||
Benar, itu berarti bahwa ia telah melihat semua penampilan bodoh Harutora di Onmyou Akademi tadi. |
Benar, itu berarti bahwa ia telah melihat semua penampilan bodoh Harutora di Onmyou Akademi tadi. |
||
+ | |||
“La-lalu kau seharusnya tahu benar bahwa aku tidak mengerti apapun sama sekali, bukan? Lalu kenapa……” |
“La-lalu kau seharusnya tahu benar bahwa aku tidak mengerti apapun sama sekali, bukan? Lalu kenapa……” |
||
+ | |||
“Karena a-aku adalah shikigami Harutora-sama.” |
“Karena a-aku adalah shikigami Harutora-sama.” |
||
+ | |||
− | “Hanya alasan itu? Kau sangatlah hormat kepadaku hanya dengan alasan tersebut?” |
||
+ | “Hanya alasan itu? Kau sangatlah hormat kepadaku hanya dengan alasan |
||
+ | tersebut?” |
||
+ | |||
Harutora bertanya dengan tidak percaya. Kon menunjukan tatapan bingung dan menatapnya ketika mendengarnya berucap seperti itu, seolah-olah itu adalah hal paling wajar. Jika hal itu adalah memang hal yang paling wajar…… Sebagai shikigami Natsume, Harutora pun merasa putus asa membayangkan dunia macam apa itu. |
Harutora bertanya dengan tidak percaya. Kon menunjukan tatapan bingung dan menatapnya ketika mendengarnya berucap seperti itu, seolah-olah itu adalah hal paling wajar. Jika hal itu adalah memang hal yang paling wajar…… Sebagai shikigami Natsume, Harutora pun merasa putus asa membayangkan dunia macam apa itu. |
||
+ | |||
“A-apa aku merepotkan Harutora-sama?” |
“A-apa aku merepotkan Harutora-sama?” |
||
+ | |||
“Tidak…… bukan itu.” |
“Tidak…… bukan itu.” |
||
+ | |||
Harutora menjawab acuh tak acuh. Sebenarnya, ia merasa bahwa Kon terlalu meninggikan dirinya, jadi ia merasa sedikit gelisah. |
Harutora menjawab acuh tak acuh. Sebenarnya, ia merasa bahwa Kon terlalu meninggikan dirinya, jadi ia merasa sedikit gelisah. |
||
+ | …Tapi…… |
||
− | ….Tapi…… |
||
+ | |||
Perkataaan Kon menggerakkan hati Harutora setelah seharian penuh mengalami penderitaan. |
Perkataaan Kon menggerakkan hati Harutora setelah seharian penuh mengalami penderitaan. |
||
+ | |||
Dipikir baik-baik, akan menjadi tragedi betul jika shikigaminya menunjukan sikap hina padanya. Sikap Kon tidak akan sekaku itu jika secara perlahan mereka saling mengenal. Secara acak mengayunkan wakizashi tersebut memang masalah yang merepotkan, namun tak ada alasan untuk mengubah pendiriannya. |
Dipikir baik-baik, akan menjadi tragedi betul jika shikigaminya menunjukan sikap hina padanya. Sikap Kon tidak akan sekaku itu jika secara perlahan mereka saling mengenal. Secara acak mengayunkan wakizashi tersebut memang masalah yang merepotkan, namun tak ada alasan untuk mengubah pendiriannya. |
||
+ | |||
Disisi lain, dikarenakan Kon sudah pasti sangat patuh kepada tuannya, ia harus berusaha semampunya untuk menjawab ekspetasinya dan menjadi Onmyouji yang pantas menerima hormatnya. |
Disisi lain, dikarenakan Kon sudah pasti sangat patuh kepada tuannya, ia harus berusaha semampunya untuk menjawab ekspetasinya dan menjadi Onmyouji yang pantas menerima hormatnya. |
||
+ | |||
“……Aku mengerti, mulai hari ini kau akan menjadi shikigamiku dan aku akan menjadi tuanmu, walaupun aku adalah tuan yang tak pantas. Mohon bantuannya, Kon.” |
“……Aku mengerti, mulai hari ini kau akan menjadi shikigamiku dan aku akan menjadi tuanmu, walaupun aku adalah tuan yang tak pantas. Mohon bantuannya, Kon.” |
||
+ | |||
Harutora dalam diam telah memutuskan, berkata demikian pada Kon sambil tersenyum. |
Harutora dalam diam telah memutuskan, berkata demikian pada Kon sambil tersenyum. |
||
+ | |||
Pipi Kon merona dan matanya berkaca-kaca untuk sesaat. Dengan segera ia menundukkan kepalanya. |
Pipi Kon merona dan matanya berkaca-kaca untuk sesaat. Dengan segera ia menundukkan kepalanya. |
||
+ | |||
“A, A-a-aku tidak layak, mohon instruksinya—“ |
“A, A-a-aku tidak layak, mohon instruksinya—“ |
||
+ | |||
Sikap dan perkataannya sangat sopan, ekornya pun bergerak-gerak senang seperti anak kecil. Meskipun sebenarnya ia merasa sedikit menyesal, Harutora tak lagi menghiraukannnya ketika melihat Kon yang saat ini begitu senangnya. |
Sikap dan perkataannya sangat sopan, ekornya pun bergerak-gerak senang seperti anak kecil. Meskipun sebenarnya ia merasa sedikit menyesal, Harutora tak lagi menghiraukannnya ketika melihat Kon yang saat ini begitu senangnya. |
||
+ | |||
…Aku memiliki shikigami sekarang. Harutora mencerna kembali fakta tersebut. |
…Aku memiliki shikigami sekarang. Harutora mencerna kembali fakta tersebut. |
||
+ | |||
“……Baiklah! Lalu, Kon, kau seharian penuh bersamaku, jadi kau mengerti benar bukan orang macam apa aku ini?” |
“……Baiklah! Lalu, Kon, kau seharian penuh bersamaku, jadi kau mengerti benar bukan orang macam apa aku ini?” |
||
+ | |||
“H-h-harutora-sama berpikiran luas, bahkan seseorang sepertiku dapat me—“ |
“H-h-harutora-sama berpikiran luas, bahkan seseorang sepertiku dapat me—“ |
||
+ | |||
“Tenang, kau tak perlu terburu-buru untuk menjawab, aku hanya bermaksud untuk lanjut bertanya, seperti…… Benar, apakah ada arti khusus dengan telinga dan ekormu?” |
“Tenang, kau tak perlu terburu-buru untuk menjawab, aku hanya bermaksud untuk lanjut bertanya, seperti…… Benar, apakah ada arti khusus dengan telinga dan ekormu?” |
||
+ | |||
Harutora menyembunyikan senyum jailnya, bertanya dengan nada selembut mungkin. Dengan pertanyaan tersebut, Telinga dan ekor Kon dengan segera berdiri dan terlihat waspada seperti terkena serangan kejutan. |
Harutora menyembunyikan senyum jailnya, bertanya dengan nada selembut mungkin. Dengan pertanyaan tersebut, Telinga dan ekor Kon dengan segera berdiri dan terlihat waspada seperti terkena serangan kejutan. |
||
+ | |||
“A-arti…… aku adalah keturunan roh rubah, jadi……” |
“A-arti…… aku adalah keturunan roh rubah, jadi……” |
||
+ | |||
“Huh, kau seekor rubah? Mungkinkah kau rubah magis – tidak, mungkin seekor kitsune?” |
“Huh, kau seekor rubah? Mungkinkah kau rubah magis – tidak, mungkin seekor kitsune?” |
||
+ | |||
Harutora awalnya berpikir bahwa kedua hal itu aalah telinga dan ekor anjing. Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Kon mengangguk. Jika begitu, lalu bola api yang dimunculkan oleh Kon tadi bisa saja disebut sebagai ‘api rubah’. |
Harutora awalnya berpikir bahwa kedua hal itu aalah telinga dan ekor anjing. Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Kon mengangguk. Jika begitu, lalu bola api yang dimunculkan oleh Kon tadi bisa saja disebut sebagai ‘api rubah’. |
||
+ | |||
Touji telah menjelaskan bahwa standar shikigami buatan adalah mampu memiliki kekuatan sihir eksternal. ‘Kekuatan sihir eksternal’ tersebut dalam hal ini adalah ‘roh rubah’ milik Kon, dengan kata lain, Kon adalah shikigami yang dibentuk berasal dari roh rubah. Walaupun begitu, Harutora sebenarnya tidak mengerti tentang apa itu roh rubah. |
Touji telah menjelaskan bahwa standar shikigami buatan adalah mampu memiliki kekuatan sihir eksternal. ‘Kekuatan sihir eksternal’ tersebut dalam hal ini adalah ‘roh rubah’ milik Kon, dengan kata lain, Kon adalah shikigami yang dibentuk berasal dari roh rubah. Walaupun begitu, Harutora sebenarnya tidak mengerti tentang apa itu roh rubah. |
||
+ | |||
Ia pun hanya ber-ohh ria dengan sedikit rasa penasaran, sedikit memajukan dirinya untuk melihat lebih jelas telinga Kon. Mungkin Kon merasa sedikit malu dengan tatapan Harutora, sebagaimana pipinya yang memerah dan ia yang menolehkan wajahnya ke samping…… Namun telinganya malah semakin bergerak-gerak. |
Ia pun hanya ber-ohh ria dengan sedikit rasa penasaran, sedikit memajukan dirinya untuk melihat lebih jelas telinga Kon. Mungkin Kon merasa sedikit malu dengan tatapan Harutora, sebagaimana pipinya yang memerah dan ia yang menolehkan wajahnya ke samping…… Namun telinganya malah semakin bergerak-gerak. |
||
+ | |||
“……Bisakah aku menyentuhnya?” |
“……Bisakah aku menyentuhnya?” |
||
+ | |||
“Hya!?” |
“Hya!?” |
||
+ | |||
“Ah, jika kau keberatan, aku tak akan memaksa—“ |
“Ah, jika kau keberatan, aku tak akan memaksa—“ |
||
+ | |||
“T-t-tidak, bukan begitu, sentuhlah jika kau ingin……” |
“T-t-tidak, bukan begitu, sentuhlah jika kau ingin……” |
||
+ | |||
Ia pun perlahan memajukan kepalanya dan Harutora merentangkan tangannya sambil “Maaf”. |
Ia pun perlahan memajukan kepalanya dan Harutora merentangkan tangannya sambil “Maaf”. |
||
+ | |||
Pertama ia merasakan telinga Kon diantara jari-jarinya. Kon gemetar seperti dialiri listrik ketika ia menyentuhnya. |
Pertama ia merasakan telinga Kon diantara jari-jarinya. Kon gemetar seperti dialiri listrik ketika ia menyentuhnya. |
||
+ | |||
“Ohh, lembutnya – Haha, bahkan bergerak, benar-benar seperti anak anjing…… Ahah, baiklah, baiklah.” |
“Ohh, lembutnya – Haha, bahkan bergerak, benar-benar seperti anak anjing…… Ahah, baiklah, baiklah.” |
||
+ | |||
“…………” |
“…………” |
||
+ | |||
“Bolehkah aku menyentuh ekormu juga?” |
“Bolehkah aku menyentuh ekormu juga?” |
||
+ | |||
“Te-tentu saja……” |
“Te-tentu saja……” |
||
+ | |||
Kon terlalu malu untuk melihat Harutora ketika ia berbicara, memiringkan punggungnya kepada Harutora. |
Kon terlalu malu untuk melihat Harutora ketika ia berbicara, memiringkan punggungnya kepada Harutora. |
||
+ | |||
Bahkan ekornya pun terasa lebih lembut dibandingkan telinganya, dan Harutora berpikir lembut sekali, sambil “Ohh!” ria, senang. Ia sebenarnya cukup menyukai binatang. |
Bahkan ekornya pun terasa lebih lembut dibandingkan telinganya, dan Harutora berpikir lembut sekali, sambil “Ohh!” ria, senang. Ia sebenarnya cukup menyukai binatang. |
||
+ | |||
“Terasa sangat begitu enak, bebas dan lembut…… Oh, ini bergerak.” |
“Terasa sangat begitu enak, bebas dan lembut…… Oh, ini bergerak.” |
||
+ | |||
“……A-a-aku merasa sangat terhormat bahwa dirimu…… menyukainya……” |
“……A-a-aku merasa sangat terhormat bahwa dirimu…… menyukainya……” |
||
+ | |||
“Yah, ini sangat lembut. Dengan catatan, aku tak pernah memegang rubah sebelumnya, jadi ini bagaimana ekornya terlihat.” |
“Yah, ini sangat lembut. Dengan catatan, aku tak pernah memegang rubah sebelumnya, jadi ini bagaimana ekornya terlihat.” |
||
+ | |||
“…………” |
“…………” |
||
+ | |||
Harutora terus mengelus ekor rubahnya, membuat Kon sering kaget tersentak pada setiap elusannya dan rileks kembali. Ia berusaha keras untuk menahannya tanpa berani untuk berbicara, bahkan telinganya bergerak semakin cepat. |
Harutora terus mengelus ekor rubahnya, membuat Kon sering kaget tersentak pada setiap elusannya dan rileks kembali. Ia berusaha keras untuk menahannya tanpa berani untuk berbicara, bahkan telinganya bergerak semakin cepat. |
||
+ | |||
“Ah, maaf, apa terasa gatal?” |
“Ah, maaf, apa terasa gatal?” |
||
+ | |||
“T-t-t-tolong jangan khawatir……” |
“T-t-t-tolong jangan khawatir……” |
||
+ | |||
“Bisakah kau menggerakan ekormu sesuai keinginanmu? Sebenarnya, bagaimana ekormu bisa bergerak?” |
“Bisakah kau menggerakan ekormu sesuai keinginanmu? Sebenarnya, bagaimana ekormu bisa bergerak?” |
||
+ | |||
“Ba-bagaimana—!?” |
“Ba-bagaimana—!?” |
||
+ | |||
Harutora bertanya dengan santai, namun untuk suatu alasan Kon sedikit meninggikan suaranya tidak karuan. |
Harutora bertanya dengan santai, namun untuk suatu alasan Kon sedikit meninggikan suaranya tidak karuan. |
||
+ | |||
Akhirnya, ia membulatkan tekad dan berdiri dengan diam, mulutnya rapat dan kulit putihnya pun merona hingga lehernya. Lalu, dengan punggungnya yang menghadap Harutora, ia perlahan melepas tali yang ada dipinggangnya. |
Akhirnya, ia membulatkan tekad dan berdiri dengan diam, mulutnya rapat dan kulit putihnya pun merona hingga lehernya. Lalu, dengan punggungnya yang menghadap Harutora, ia perlahan melepas tali yang ada dipinggangnya. |
||
+ | |||
“Se-se-se-se-, Seperti ini!” |
“Se-se-se-se-, Seperti ini!” |
||
+ | |||
Ucapnya dan dengan tiba-tiba menurunkan hakamanya. |
Ucapnya dan dengan tiba-tiba menurunkan hakamanya. |
||
+ | |||
Ekor yang secara konstan gemetar dan pantat putihnya pun berada didepan Harutora— |
Ekor yang secara konstan gemetar dan pantat putihnya pun berada didepan Harutora— |
||
+ | |||
“Ada apa, Harutora! Aku berkunjung ke perpustakaan saat mau pulang sebagai pencegahan, dan menyadari bahwa, buku yang aku suruh kau baca masih ada—“ |
“Ada apa, Harutora! Aku berkunjung ke perpustakaan saat mau pulang sebagai pencegahan, dan menyadari bahwa, buku yang aku suruh kau baca masih ada—“ |
||
+ | |||
Natsume dengan kasar membuka pintu kamar Harutora tanpa mengetuk, tangannya membawa tumpukan buku. Teriakan marah pun terdengar sebagaimana ia berjalan memasuki ruangan. |
Natsume dengan kasar membuka pintu kamar Harutora tanpa mengetuk, tangannya membawa tumpukan buku. Teriakan marah pun terdengar sebagaimana ia berjalan memasuki ruangan. |
||
+ | |||
Waktu berhenti, semuanya terdiam. |
Waktu berhenti, semuanya terdiam. |
||
+ | |||
Kon meratap tanpa bersuara, dengan segera menaikan hakamanya, berusaha untuk tidak terjatuh. Harutora dengan cepat membantu Kon ketika ia terjatuh dalam pelukannya – dan hasilnya keduanya berpelukan satu sama lain sebagaimana hakama Kon jatuh ke lantai. |
Kon meratap tanpa bersuara, dengan segera menaikan hakamanya, berusaha untuk tidak terjatuh. Harutora dengan cepat membantu Kon ketika ia terjatuh dalam pelukannya – dan hasilnya keduanya berpelukan satu sama lain sebagaimana hakama Kon jatuh ke lantai. |
||
+ | |||
Tumpukan buku yang dibawa Natsume satu persatu jatuh. |
Tumpukan buku yang dibawa Natsume satu persatu jatuh. |
||
+ | |||
Kon telah membeku, namun Harutora mengambil hakama yang terjatuh dengan kecepatan yang sangat, menaikan hakama seperti ia sedang membantu anak kecil untuk memakaikan celananya dan mengikat talinya. |
Kon telah membeku, namun Harutora mengambil hakama yang terjatuh dengan kecepatan yang sangat, menaikan hakama seperti ia sedang membantu anak kecil untuk memakaikan celananya dan mengikat talinya. |
||
+ | |||
Lalu, ia menarik napas, dalam, dan baru saja ingin membuka muutnya, ketika— |
Lalu, ia menarik napas, dalam, dan baru saja ingin membuka muutnya, ketika— |
||
+ | |||
“……………...Harutora?” |
“……………...Harutora?” |
||
+ | |||
“Uh—“ |
“Uh—“ |
||
“………………Apa yang kau lakukan?” |
“………………Apa yang kau lakukan?” |
||
+ | |||
“Kau salah paham—“ |
“Kau salah paham—“ |
||
+ | |||
− | Ini pertamam kalinya Harutora mendengar Natsume dengan suara seperti itu semenjak ia lahir, dan suara ketika ia menjawab terdengar seperti bukan suaranya. |
||
+ | Ini pertama kalinya Harutora mendengar Natsume dengan suara seperti itu semenjak ia lahir, dan suara ketika ia menjawab terdengar seperti bukan suaranya. |
||
+ | |||
“Uh, begini, tenanglah dan dengar penjelasanku, oke? Kau salah paham, dia Kon, jangan lihat dia seperti anak kecil, dia sebenarnya adalah rubah. Terlebih lagi, dia adalah shikigami, bukan manusia. Lihat ekor dan telinganya sebagai buktinya. Jadi kau salah, ini tidak seperti yang kau pikirkan……” |
“Uh, begini, tenanglah dan dengar penjelasanku, oke? Kau salah paham, dia Kon, jangan lihat dia seperti anak kecil, dia sebenarnya adalah rubah. Terlebih lagi, dia adalah shikigami, bukan manusia. Lihat ekor dan telinganya sebagai buktinya. Jadi kau salah, ini tidak seperti yang kau pikirkan……” |
||
+ | |||
Natsume mengerutkan keningnya, matanya dengan ganas memberikan kesan berbahaya. |
Natsume mengerutkan keningnya, matanya dengan ganas memberikan kesan berbahaya. |
||
+ | |||
Diwaktu yang bersamaan, Harutora seperti melihat beberapa jimat sihir yang muncul ditangannya, dan walaupun ia merasa ingin tahu bagaimana ia mengeluarkan jimat tersebut, perhatiannya lebih tertuju dengan kata ‘bahaya’ yang tertera jelas didalamnya. Harutora yang berusaha meluruskan kesalahpahaman pun semakin diam dan diam. |
Diwaktu yang bersamaan, Harutora seperti melihat beberapa jimat sihir yang muncul ditangannya, dan walaupun ia merasa ingin tahu bagaimana ia mengeluarkan jimat tersebut, perhatiannya lebih tertuju dengan kata ‘bahaya’ yang tertera jelas didalamnya. Harutora yang berusaha meluruskan kesalahpahaman pun semakin diam dan diam. |
||
+ | |||
“…………Mesum.” |
“…………Mesum.” |
||
+ | |||
“Tunggu—“ |
“Tunggu—“ |
||
+ | |||
“…………Mati.” |
“…………Mati.” |
||
+ | |||
“Na-natsume?” |
“Na-natsume?” |
||
+ | |||
Tubuhnya terlihat seolah-olah telah mengembang – ini apa yang ia lihat dengan kemampuan melihat rohnya, tak mungkin salah. |
Tubuhnya terlihat seolah-olah telah mengembang – ini apa yang ia lihat dengan kemampuan melihat rohnya, tak mungkin salah. |
||
+ | |||
“Mati kau, mesum! Order!” |
“Mati kau, mesum! Order!” |
||
Revision as of 17:33, 8 March 2017
Chapter 2 – Telinga dan Ekor
Bagian 1
“Harutora, karena kau tidak bersalah, kau tak perlu mengkhawatirkannya.”
“Bagaimana bisa aku……”
Kelas pagi telah selesai, dengan Harutors yang masih membawa perasaan bersalah setelah kejadian perkenalan yang kacau balau. Pundaknya terasa berat dan capai, seolah-olah pundaknya adalah batu, membuatnya membuatnya terkulai di meja ruang kelas kelelahan.
Sekarang adalah jam istirahat. Banyak murid – termasuk Kyouko – pergi meninggalkan kelas, untuk mencari makan. Tentu saja, tak ada yang berani berbicara dengan Harutora, yang telah membuat keributan tepat setelah ia memasuki kelas.
Kecuali satu orang.
“Haaaah…”
Touji tersenyum, terang-terangan. Menganggap dirinya sebagai setengah orang luar.
“Menjadi bahan pembicaraan tepat ketika kau masuk, sungguh sempurna, Harutora.”
“’Sempurna’ apa yang kau maksud, semuanya sudah selesai.”
“Bukan itu, menunjukan tampilan sebuah kekuasaan di awal untuk mengukur reaksi semua orang menunjukan sebagai seseorang yang mencari orang-orang kuat, tidak buruk.”
“Sial, beerpikir kau memiliki sikap santai seperti itu... Terlebih, bukan aku yang ‘menampilkan sebuah kekuasaan’.” Touji biasanya tak diragukan kembali merupakan orang yang seharusnya lebih menarik perhatian, bukan Harutora, namun kali ini Touji benar-benar tertutupi oleh ‘Pasangan Tsuchimikado’, bahkan berkata: “ Dengan seperti ini akan lebih memudahkanku untuk bergerak, jadi aku setuju.”
“Benar, Natsume. Apakah murid yang bernama Kyouko itu selalu seperti itu? Dia seperti memiliki kebencian yang mendalam terhadap keluarga Tsuchimikado.”
Tanya Touji, namun Natsume menggelengkan kepalanya, muram.
“Tidak…… Dia tak pernah menyerangku seperti itu, tapi terkadang ia menunjukan sedikit perlawanannya kepadaku seperti hari ini. Berkatnya, aku juga jadi sedikit bersemangat.”
“……Aku tidak melihatnya sebagai ‘sedikit’.”
“Apa yang tidak membuatmu puas? Harutora, aku akan membicarakannya untukmu. Dengan kata lain, melindungi shikigamiku adalah sesuatu yang wajar.”
Ucap Natsume dengan bangga, dan Harutora pun semakin membenamkan dirinya di meja, sudut-sudut mulutnya pun membentuk senyum terbalik. Disisi lain, Touji terduduk di atas meja, termenung dalam pikirannya.
“……Mungkinkah kita melakukan sesuatu yang membuatnya marah?”
“Aku tak tahu, aku tak tahu sama sekali.”
“Ketika kau memanggilnya Kurahashi Kyouko tadi, mungkinkah Kurahashi ‘tersebut’? jika seperti itu, mungkin itu berhubungan dengan hal tersebut.”
“Dia memang berasal dari keluarga tersebut, namun demikian, aku tak mengerti kenapa. Ayahku pernah bertemu dengan keluarganya, tapi aku hampir tak pernah berkontak dengan keluarga Kurahashi.”
Jawab Natsume, menunjukan ekspresi malu. Harutora tiba-tiba mengangkat kepalanya ketika mendengar nama ‘Kurahashi’, lagi.
“Oh, iya, sensei baru saja menyebutkannya, bukankah itu Kur… Tunggu, Natsume, Touji, bukankah kalian terlalu familiar? Bukankah kemarin pertemuan pertama kalian?”
Harutora bertanya bingung, dan tubuh Natsume pun sekilas terlihat gemetar mendengar hal ini.
Harutora dan Touji pernah satu sekolah sebelumnya, dan keduanya berteman baik sebelum semenjak ayah Harutora merawat Touji. Namun Touji baru pertama kali melihat Natsume ketika ia pergi ke Tokyo bersama Harutora kemarin. Waktu itu, Harutora bahkan baru memberitahukannya kalau Natsume adalah perempuan – lagipula, ia telah sering menyebutkan perempuan yang diajak mainnya saat masih kecil kepada Touji sebelum ia mengetahui tentang tradisi keluarga utama. Namun keduanya tak mengatakan hal apapun selain perkenalan sederhana.
Namun, abaikan Touji, kenapa Natsume yang biasanya pemalu sekarang berbicara dengan semangatnya pada Touji?
“Uh, itu, begini……”
Wajah lembut Natsume berubah menjadi kaku dan kata-katanya pun menjadi berantakan, ia pun menatap tak tentu arah.
Berbeda dengan Touji yang tampak tenang.
“Tidakkah kau tahu, Harutora? Orang-orang tak bisa untuk tak datang berbicara denganku, aku adalah pria yang menawan.”
“……Berpikir kau dengan bangganya berbicara seperti itu setelah menjadi seorang preman sebelumnya.”
Harutora mengangkat kepalanya dari meja, mengerutkan dahinya dengan heran. Touji tersenyum dan menaruh tangannya diatas kepala Harutora, mengacak-acak rambutnya.
“Baiklah, tak perlu kau khawatirkan. Untuk suatu alasan, aku merasa ini bukan pertama kalinya aku bertemu dengan orang ini, itu pasti karena kita sangat akrab. Iyakan, Natsume?”
“Ya, benar! Itu benar, Harutora. Kami akrab! Dan yang kucing kupunya sebelumnya bernama Touji, jadi aku merasa cukup dekat dengannya dan aku tak pernah berpikir kalau Touji adalah orang asing sama sekali!”
Touji menunjukan senyum palsu, namun Natsume memaksa dirinya untuk tertawa keras. Harutora merasa seperti sebuah komedi sedang bermain didepannya, dan ia pun semakin mengerutkan keningnya.
Namun, Natsume dan Touji memang belum mengeanal satu sama lain sebelumnnya, jadi ia hanya bisa untuk memercayai klaim mereka. Terlebih penting, sebenarnya ia diam-diam khawatir bahwa ‘Aku takut kalau kedua orang yang berbeda kepribadian ini tidak akan akrab’, namun melihat situasinya saat ini…… ia merasa lega melihat keduanya yang tiba-tiba bisa dalam harmoni.
“Mungkinkah kau cemburu?”
“Hei kau…”
“Kau dan Natsume sudah lama tak bertemu, tapi kami malah menjadi sangat akrab dengan cepatnya, jadi dirimu yang cemburu bukankah—“
“……Baiklah, Aku tahu. Sejujurnya, aku akan merasa bermasalah jika kalian bertengkar.”
Mendengar pertanyaan menggoda Touji, Harutora mau tak mau harus menyerah dengan investigasinya.
Harutora pun menjadi sangat lelah ketika membayangkan keduanya bertengkar, sehingga kini ia hanya bisa berharap bahwa ke depan nanti tak akan ada masalah yang terlalu menyulitkan.
Lalu, ia menoleh ke arah Natsume, seolah-olah memberikan persetujuannya terhadap apa yang mereka nyatakan: “Jadi, baiklah jika seperti itu. Natsume, kau bisa memercayai Touji. Jika kau memerlukan sesuatu, kau juga bisa berbicara padanya, bukan cuma aku.”
“…………” Namun Natsume tidak merespon.
Harutora yang awalnya ingin bersandar, kebingungan, memiringkan tubuhnya untuk melihat Natsume. Ia menyadari bahwa saat ini Natsume berdiri dengan matanya yang melebar, dan pipinya yang memerah.
“……Ada apa, Natsume?”
“Uh, tidak apa-apa……”
“Yah? Mungkinkah kau tidak memercayai Touji?”
“Bukan begitu…… Hanya saja, mmm…… K-kau tak perlu khawatir…… oke? Touji dan aku tidak terlalu akrab……”
Ia bersikap malu-malu dan ia berbicara dengan terbata-bata. Harutora pun hanya bisa mengerutkan dahinya.
“Apa yang kau coba katakan?”
“M-maksudku, aku memercayai Touji, tapi…… Yang paling…… mmm…… orang yang paling dekat denganku adalah Harutora, aku janji……”
Ia berbisik lembut tanpa melihat Harutora, Harutora tidak mengerti maksud dari perkataannya dan menoleh ke arah Touji untuk meminta bantuan, namun Touji hanya menatap ke langit-langit untuk suatu alasan. Harutora, yang terlihat kebingungan seperti sebelumnya, merasa seperti dirinya sedang melihat komedi dagelan.
“N-ngomong-ngomong!”
Natsume dengan segera mengganti topik.
“Semua akan berjalan lancar antara aku, Touji, dan Harutora! Jadi – kau tak perlu khawatir dengan murid-murid lainnya, bahkan gadis itu. Selama kau berusaha dan serius, aku percaya dia tidak akan macam-macam. Jika ia berani coba-coba untuk mencari masalah denganmu, aku tak akan membiarkannya.”
Setelah berbicara seperti itu dengan wajah yang memerah, tiba-tiba Natsume menjadi serius, lalu berkata:
“Pertama dan yang lebih utama – kita datang ke Akademi Onmyou agar bisa mandiri sesegera mungkin, dan hanya demi tujuan itu.”
“Natsume……”
Perkataan tersebut menunjukan gaya hidup Natsume selama di Akademi Onmyou, dan Harutora tanpa sadar duduk dengan tegak ketika mendengar ucapan tersebut.
Dengan ucapan tersebut, Natsume juga pernah bilang kalau ia tidak perlu takut selama ia menunjukan kekuatannya di Akademi Onmyou.
Dirinya yang berbicara seperti itu sama saja dengan terang-terangan ia menyatakan bahwa ia tak peduli dengan murid-murid lainnya, dan mengakui bahwa dirinya terisolasi dari kelas, tanpa teman. Hal itu membuktikan perkiraan dan kekhawatiran Harutora.
…Namun, Natsume.
Itu bukan hal yang baik. Keadaan Natsume memang cukup kompleks dan sulit dimengerti, namun ia masih tak percaya jika menutup diri adalah jalan keluar terbaik.
Ketika Harutora mengkhawatirkan bagaimana ia harus membicarakan kekhawatirannya…… “Tsuchimikado-kun – Ah, maksudku Natsume-kun.”
Seorang murid berbicara dari depannya.
Ia merupakan seorang murid lelaki berkacamata. Harutora dan yang lainnya pun menoleh secara bersamaan, membuatnya terkejut.
“Uh – orang itu disini.”
Ia menunjuk ke arah pintu ruang kelas ketika ia berbicara demikian. Seorang lelaki bersetelan jas berdiri di koridor luar kelas. Tubuhnya tinggi dan kurus, dan penampilannya cukup tampan. Ia tersenyum ramah ketika sadar Harutora dan yang lainnya melihatnya, sedikit menganggukkan kepalanya sebagai salam.
Harutora merasa kebingungan, ketika – “Oh! Aku lupa. Maaf Harutora, aku harus pergi.” Ucap Natsume.
“Apa? Ada apa?”
“Uh…… Aku, aku sedang menjalani kelas spesial sekarang, jadi aku ada kelas ketika istirahat siang…… Apa kau tahu dimana kantin sekolah?”
“Yah, aku harus.”
“Kalau begitu kalian bisa makan duluan, aku mungkin akan kembali sebelum kelas selanjutnya mulai.”
Setelah berkata demikian dengan segera ia menuruni tangga, bergegas menuju pintu kelas.
Namun, tiba-tiba ia berhenti, dengan cepat berbalik menghampiri mereka dan sedikit mendekatkan dirinya ke meja yang mereka tempati.
Lalu—
“Harutora, Touji, mari lakukan yang terbaik.”
“…Ah, okay.”
“Yah.”
Harutora dan Touji merespon bergantian terhadap tatapan yang dipancarkan oleh mata jernihnya.
Natsume tertawa riang seperti anak kecil, membalikkan dirinya seperti seolah-olah ia sedang menari dan akhirnya pergi meninggalkan ruang kelas. Ia berbicara beberapa kata pada laki-laki yang menunggunya di koridor dan dengan segera menghilang.
Setelah kepergian Natsume yang tiba-tiba, sekujur tubuh Harutora pun merenggang, namun Touji berkata dengan kecut: “Ia sangat gembira.”
“Gembira…… huh?”
Harutora menatap ke arah koridor tempat Natsume pergi dengan tatapan kompleks.
“……Mungkin karena dia menggunakan seragam laki-laki, kepribadiannya berubah. Bagaimana aku harus mengatakannya…… ia terasa lebih kekanakan.”
“Oh.”
“Namun, yang aneh adalah aku tak merasa kaget sama sekali, melainkan rasanya seperti aku sudah terbiasa……”
“Oh, tidak heran.”
Touji berbicara pelan dengan seringai terpampang ketika mendengar Harutora bergumam, tatapannya jelas menunjukan ‘jadi mereka berdua selama ini sama’.
“Tapi…… Bukankah guru yang datang menjemput Natsume juga seorang guru disini?”
“Apa kau ingin tahu?”
“Begitulah……”
“Mungkin dia adalah pacarnya.”
“H-hal bodoh apa yang kau bicarakan, Natsume berpura-pura menjadi laki-laki disini.”
“Terus kenapa?”
“Hei, apa yang kau maksud!”
Pada akhirnya, Harutora berasal dari daerah pedesaan, dan ketika Touji yang besar di Tokyo berkata seperti itu, ia hampir percaya bahwa ‘hal semacam itu’ tidak aneh di tempat ini. Teman baiknya pun tersenyum melihat Harutora yang terlihat panik.
“Bagaimanapun, Natsume pergi di saat yang tepat. Aku memiliki kesempatan untuk memulai penyelidikan rahasia setelah kejadian tadi pagi – tunggu aku disini.”
Ketika Harutora menanyakan hal tersebut, Touji telah memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, dengan santai berjalan pergi.
Lalu – “Yo, terima kasih yang tadi.” Ia berbicara dengan ramah pada salah satu murid yang berada dibelakang kelas, murid laki-laki yang baru saja memberitahukan Natsume bahwa ada orang yang mencarinya.
Sepertinya ia berada dalam kelompok yang membawa bekal ke sekolah, dan ia sedang duduk, dan membuka bekalnya ketika Touji menghampirinya. Matanya melebar ketika murid pindahan – yang telah menjadi pusat perhatian – memanggilnya.
“Apa kau mengingat namaku? Aku Ato Touji, senang bertemu denganmu. Bagaimana denganmu?”
“Ah, ya, aku Momoe, Momoe Tenma…”
“Tenma, nama yang cukup mudah diingat. kau bisa memanggilku Touji.”
“Ah, oke, kalau begitu……”
Ia bisa melihat bahkan dari jauh bahwa Tenma terlihat cukup gugup. Ia memastikan dirinya terlihat sopan ketika berbicara, walaupun Touji terlalu dekat.
Tubuhnya cukup mungil dan terlihat langsing, dengan gaya rambut yang umum dan konservatif. Wajahnya yang mengenakan kacamata menunjukan dirinya yang masih terlihat seperti murid sekolah menengah pertama, sekilas ia terlihat kanak-kanak, namun juga terlihat ramah karena hal tersebut.
…Jadi ini penyelidikan yang dimaksud olehnya……
Touji sepertinya berencana mengambil kesempatan pada tidak adanya Natsume untuk mendengar beberapa informasi dari murid-murid lainnya. Namun, dimata Harutora yang melihatnya dari jauh, mereka terlihat seperti seorang murid nakal yang sedang menindas murid suruhannya.
Touji kemudian memberitahukan tiga alasan kenapa ia memilih Tenma sebagai objek sumber informasinya.
Pertama, Tenma telah bersedia memberitahukan Natsume bahwa ada orang yang mencarinya, yang menunjukan ia tidak memiliki maksud buruk apapun terhadap Natsume, dan juga membuktikan bahwa ia adalah orang yang dengan jujur akan melakukan sesuatu jika diminta.
Kedua, ia baru saja sedang membuka bekalnya, atau dengan kata lain ia tidak memiliki alasan yang tepat untuk pergi, jadi akan susah untuknya kabur.
Ketiga, ia terlihat mudah untuk ‘dikelabui‘.
Walaupun Harutora merasa bodoh ketika mendengarnya, Touji telah mengobservasi reaksi yang diberikan oleh murid-murid yang ada dikelas ketika Natsume dan Kyouko bertengkar ketika perkenalan tadi, mencari kandidat untuknya mengumpulkan informasi.
“Apakah kau baru saja ingin memakan bekalmu? Bisakah kuminta waktunya sebentar?”
Touji telah mengantisipasi respon Tenma terlebih dahulu – sebenarnya, ia bertanya dengan sikap yang aneh. Ia berkata ia tidak ingin mengganggunya, namun ia tersenyum menunjuk bangku kosong yang ada disisi Tenma.
Seperti yang diduga Touji, Tenma benar-benar menunjukan senyum naturalnya, menjawab: “Silakan.”
“Bagus. Aku baru disini jadi aku tidak familiar sama sekali dengan tempat ini. Bisakah aku bertanya beberapa hal?”
“B-begitu. Silakan, jika kau tak keberatan.”
“Terma kasih banyak. Ah, jangan khawatirkan aku, silakan lanjutkan makanmu.”
Yang menakutkan dari Touji adalah ia memang dulunya adalah murid nakal namun sikapnya sangatlah licin. Sebenarnya, ketika di tahun pertamanya masa sekolah menengah atas, Harutora melihat banyak gadis-gadis yang telah tertipu oleh perbedaan antara penampilan luar yang menyeramkan dan sikap baiknya.
“Akademi Onmyou benar-benar tempat yang menakjubkan, bukan hanya fasilitasnya saja yang baru, bahkan terdapat sepasang komainu didepan pintu masuk.”
“Maksudmu Alpha dan Omega, huh. Setelah kau terbiasa, kau akan menganggap kedua shikigami tersebut cukup menarik.”
“Shikigami, huh. Tentu saja, aku tak tahu bagaimana menggunakan shikigami, tapi mungkinkah kau sudah bisa menggunakannya?”
“Uh, aku, aku kurang lebih bisa menggunakan shikigami buatan…… Pada akhirnya pengendalian tatap muka dengan shikigami saat ini cukup baik.”
Tenma sedikit gugup, namun ia masih berbicara dengan Touji. Walaupun Touji telah mengganggu makan siangnya, ia tidak memberengut, jadi kepribadiannya memang baik seperti penampilannya.
Touji dengan diam melambai-lambaikan tangannya ke Harutora selagi berbicara dengan Tenma, mungkin menjelaskan ‘kita bisa mendekati orang ini’. Harutora berdiri dengan enggan, berjalan menuju tempat duduk Touji dan Tenma.
“Boleh aku bergabung?”
“Huh, ah—“
“Hei, kau tak perlu begitu takut. Aku tak tahu bagaimana sebenarnya Natsume, tapi kami tidak berbahaya. Dikarenakan ada dua Tsuchimikado di kelas, kau bisa memanggilku Harutora.”
Harutora tak menyangka bahwa dirinya terlihat lebih menakutkan dibandingkan Touji. Ia tak ingin menghiraukannya, yang kemudian ia memilih untuk duduk didepan Tenma.
“Orang ini juga dalam masalah. Dia memang seorang Tsuchimikado, tapi dia dari keluarga cabang dan juga tak mengetahui apapun tentang Onmyoudou. Dan dia dan aku sekolah di sekolah menengah atas biasa sampai musim panas kemarin. Alasan kenapa kami bisa memasuki Akademi Onmyou sebenarnya tak begitu hebat. Apa kau mengetahui keributan besar Onmyouji akhir-akhir ini? Sebenarnya kami terlibat dengan masalah tersebut.” Ucap Touji sambil menyeringai kepada Tenma yang gugup.
“Hei, Touji.”
Harutora dengan segera menyela, namun Touji hanya menjawab: “Tak apa.”
“Sejujurnya, Onmyouji yang menyebabkan insiden tersebut berhubungan dengan para petinggi Agensi Onmyou, bagian tersebut bahkan tidak diberitahukan media, dan kami dua orang biasa berakhir dengan terlibat dengan ‘insiden’ tersebut – begitulah yang terjadi.”
“Yang kau maksud insiden tersebut? Jadi begitu ceritanya.”
Tenma menunjukan keterkejutannya. Sepertinya ia memang telah mendengar perihal insiden musim panas tersebut. Dikarenakan hal tersebut telah menjadi berita nasional.
Touji menganggukan kepalanya, membenarkan, lanjut berkata:
“Nama Tsuchimikado pun menjadi terkenal, dan ia pun mau tak mau harus menahan tekanan yang diberikan olehnya dari yang lain – namun ia tak menyangka kritik publik yang baru saja dia alami, jadi dia putus asa sepanjang pagi.”
Kalimatnya terdengar meremehkan, namun ia menyentuh dagunya ke arah Harutora dengan kasihan. Kata-katanya tidak salah sama sekali, namun retorikanya cukup pintar.
Mata Tenma pun melebar mendengar penjelasan tersebut. “Jadi begitu.” Menerima perkataan Touji bahkan terlihat rasa simpati yang muncul dalam tatapannya ketika melihat Harutora. Harutora bersyukur, namun ia meresa Touji terlalu membesar-besarkan, jadi ia pun mau tak mau sedikit ragu-ragu.
Touji mengangkat bahu.
“Namun mungkin memang inilah yang kami inginkan, dan aku pun memutuskan untuk menjadi Onmyouji karenanya, namun…… Seperti yang dikatakan Touji, aku memang sedikit dalam masalah.”
“Begitu, sangat disayangkan.”
Tenma pun menunjukan senyum ramah ketika ia berbicara. Ia memiliki wajah yang manis, dan Harutora pun akhirnya bisa merasa bahwa saat ini ia sedang berbicara dengan ‘teman kelas’.
“……Jadi, kami ingin bertanya sedikit tentang ‘keadaan kelas’, tidak apa-apa jika kau merespon dengan hanya yang kau tahu – murid perempuan tadi pagi, dia dipanggil ‘Kurahashi’ jika aku tidak salah?”
Touji memajukan dirinya, seolah-olah sedang berbicara tepat pada telinganya dan langsung ke inti masalah, mungkin menurutnya ini merupakan kesempatan yang tepat. Tenma pun menggumamkan “Ah”, dengan cepat mengerti maksud perkataan Touji.
“Benar, dia adalah putri dari keluarga Kurahashi. Tapi dia bukanlah gadis yang angkuh, bahkan dia berbicara denganku dengan sikap yang ramah.”
“……Tapi dia sangat kasar tadi.”
“Yah, dia terlihat seperti itu ketika Natsume-kun terlibat…… Sepertinya ia menganggapnya sebagai rival.”
Senyum ramah Tenma berubah menjadi sedikit getir. Sepertinya reaksi kyouko pagi tadi tidak mewakili pendapat umum kelas, namun hanya dendam pribadi.
Namun, bukan itu yang dikhawatirkan oleh Harutora.
“Ah, benar, berbicara tentang ‘Kurahashi’, aku ingin bertanya sekarang, apa yang membuat keluarga Kurahashi terlihat begitu penting? Apa mereka terkenal?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Tenma menunjukan reaksi yang sama seperti Ohtomo sebelumnya, matanya melebar dengan sangat.
“Kau lihat, dia tidak familiar dengan hal ini.”
Dengan segera Touji menjawab, dan mulai menjelaskannya kepada Harutora:
“Keluarga Kurahashi sama dengan Keluarga Tsuchimikado, mereka adalah keluarga terkenal di Onmyoudou. Keluarga Kurahashi menjadi sorot utama semenjak turunnya keluarga Tsuchimikado. Kau mendengar nama kepala sekolah, bukan? Kurahashi Miyo, nenek tua itu adalah kepala keluarga dari keluarga Kurahashi.”
“Terkenal? Jadi itu kenapa sensei bilang kalau dia adalah ‘figur dibalik layar’, huh…… La-lalu Kyouko juga?”
“Yah, ia juga berasal dari keluarga Kurahashi, dan bukan hanya itu, dia juga adalah cucu dari kepala sekolah Kurahashi. Terlebih lagi, pimpinan Agensi Onmyou saat ini adalah anak kepala sekolah, yang juga adalah ayahnya.”
Penjelasan tambahan dari Tenma pun membuat Harutora terkejut.
“Itu sangat luar biasa! Ayahku hanyalah seorang doctor Onmyou daerah pinggiran, dan ayah Natsume…… Aku lupa apa yang dia lakukan, namun kupastikan ia bukanlah pegawai pemerintah yang penting. Itu gila! Sungguh keluarga yang luar biasa!”
“Bukankah aku juga bilang seperti itu?”
Jawab Touji dingin terhadap Harutora yang terkejut.
“Namun terlepas dari kehebatannya saat ini, keluarga Tsuchimikado memegang sejarah dan silsilah, dan itulah mengapa Kurahashi-san dalam satu pihak berseteru dengan Natsume-kun – itulah mungkin yang dipercayai semuanya, namun tak berani berucap.” Tenma tersenyum ringan.
“Sepihak?”
“Itu…… Kau bisa mengetahuinya dengan hanya melihat.”
Ucap Tenma, meringis. Orang-orang akan memercayainya ketika melihat sikap dingin Natsume dibandingkan aksi marah Kyouko.
“Namun itu tak heran ia begitu peduli, karena mereka berdua memanglah dua murid terbaik di kelas.”
“……Mungkinkah Kyouko juga sama seperti Natsume, dan mendapat latihan dasar Onmyoudou sejak dia kecil?”
“Tidak akan aneh jika ia memang mendapatkan latihan tersebut, karena ia adalah putri dari keluarga Kurahashi.”
Mungkin Kyouko adalah Onmyouji yang kuat. Harutora dalam diam mewanti-wanti dirinya bahwa walau ia ditantang, ia pasti tidak akan merasa marah dan dengan segera menyetujuinya.
“Namun kelas tahun pertama hanya fokus kepada pelajaran, jadi tak ada yang benar-benar yakin dengan kekuatan mereka, hanya saja mereka tampil dengan sempurna pada latihan praktik yang jarang diadakan, dan sepertinya hanya mereka berdua di angkatan ini yang memiliki shikigami tipe pelindung.”
Jelas Tenma.
“Apa maksudnya tipe pelindung?” Pertanyaan Harutora mengejutkan Tenma kembali – “Diamlah.” Touji menutup mulutnya mendengar mendengar hal itu, melihat Touji dan Harutora yang bersikap tidak sopan, Tenma tertawa, tanpa sadar sedikit merasa lega.
“Namun aku benar-benar terkejut tadi pagi, dan bukan hanya aku. Semuanya tadi pasti merasa terkejut.”
“Kenapa? Bukankah mereka memang seperti minyak dan air?”
“Yah, Kurahashi-san memang sering memprovokasi Natsume-kun, tapi Natsume jarang membalasnya seperti itu, itu benar-benar tak seperti dirinya……”
Berkata demikian, Tenma sadar bahwa keduanya dekat dengan Natsume dan memberikan tatapan bertanya. Touji menyadarinya dan berkata “Jangan khawatir, bicaralah.” Lagi, ia memberikan tatapan meminta maaf, lanjut berkata:
“Dia – Natsume-kun biasanya sangat tenang, dan mungkin tak baik mengatakan ini, namun dia sepertinya tidak peduli dengan apapun yang ada disekitarnya. Dan dia selalu memberikan kesan pada semuanya seperti orang yang mendengar dalam diam – bagaimana aku harus mengatakannya? Sungguh tak disangka darinya ketika bertengkar dengan seseorang begitu semangatnya. Kurahashi-san juga marah tadi pagi karena reaksi Natsume-kun menakutinya.”
Tenma pun mengucapkan perasaannya dengan jujur, dan Harutora dan Touji pun tanpa sadar melirik satu sama lain ketika mereka mendengar hal tersebut. Dari sikap naif Natsume sekarang, sulit untuk mengimajinasikan ‘Natsume yang biasanya’ seperti yang diucapkan Tenma.
Namun—
……Dipikir baik-baik, itu memang mendekati dengan sifatnya.
Harutora mengatakan pada dirinya bahwa Natsume yang berpakaian seperti laki-laki terlihat kekanakan, namun Natsume yang sebelumnya – gadis dari keluarga utama yang dekat dengannya sejak Harutora kecil – memberikan kesan yang sama seperti yang dikatakan Tenma. Ia menanggung beban berat sebagai pewaris keluarga Tsuchimikado, dan ingin dengan serius untuk menjadi Onmyouji hebat tanpa mengindahkan hal lain. Ia angkuh dan keras dengan lainnya, gadis seperti itu.
Tentu saja, kepribadiannya tak bisa langsung terganti walau ia berpakaian seperti lelaki, dan ia terlihat gelisah dan senang hari ini karena—
“Kau sangat penting bagi Natsume-kun.”
“…………”
Tatapan Tenma tak bermaksud lebih, dan Harutora memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rasa malunya.
Natsume telah berusah untuk membelanya, namun ia pasti tak memikirkan efek apa yang akan dimiliki oleh orang sekitarnya.
Harutora hanya ingin tenang di Akademi Onmyou dan berjalan lancar sebisa mungkin, untuk dirinya dan Natsume, karena mungkin bahkan Natsume harus menunjukan kesudiannya untuk dekat dengan teman kelasnya dibandingkan dengan dia dan Touji.
“……Jangan khawatir, ‘mari lakukan yang terbaik’.”
Harutora pun tergagu, dan Touji berbicara seolah-olah ia melihat pikirannya. Dengan berat Harutora menganggukan kepalanya didepan Tenma yang kebingungan.
Bagian 2
“Ini sudah jelas penghinaan! Kau Bakatora, ini memalukan!”
Natsume meneriakan komplainnya.
Namun, Harutora, yang berbaring diatas meja, telah kehilangan energy untuk merespon, dengan asap hitam tak terlihat membumbung dari keplanya. Touji yang duduk disebelahnya tidak membantunya, hanya melihat.
“Aku selalu berpikir kau itu idiot, tapi aku tidak berpikir kau akan sebodoh ini hingga kau tidak mengetahui apapun! Sungguh keajaiban kau bisa masuk Akademi Onmyou! Walau jika aku bukanlah Kurahashi Kyouko, aku masih meragukan dirimu yang entah masuk lewat belakang atau tidak!”
“Jangan terus memanggilku idiot idiot, aku hanya tidak tahu……”
“Itulah aku bilang kau itu idiot! Kau bertujuan untuk menjadi seorang Onmyouji tapi bahkan kau tidak mengetahui tipe-tipe shikigami, itu adalah bukti bahwa kau benar-benar seorang idiot!”
Kelas sore sudah selesai, dan sudah waktunya untuk kelas bubar.
Alasan kenapa Natsume sangat marah adalah kelas sore. Sebenarnya, tak ada hal aneh yang terjadi, hanya sebuah hasil yang diluar dugaan.
Singkatnya, akhirnya datang saat dimana Harutora benar-benar tidak memiliki pengetahuan apapun yang berhubungan dengan Onmyoudou.
“Apa saja ragam shikigami General? Apa perbedaan antara Rikujin-shikisen dan General Rikujin? Apa hubungan antara skala bencana spiritual dengan level bahayanya?”
“……Uh, itu……”
“Apa ‘uh, itu’! Apa yang sebelumnya kau lakukan selama ini!”
Ia berteriak histeris, bahkan tak mendengar jawaban Harutora “Belajar di sekolah menengah atas biasa……”
Guru yang bertanggung jawab pada kelas itu awalnya berpikir Harutora hanya bercanda, sengaja menjawab salah. Pada akhirnya, ia tetaplah seorang Tsuchimikado walau ia adalah murid baru, jadi beberapa guru berpikir Harutora telah marah.
Namun, mereka semakin mengerutkan keningnya dan kaget, akhirnya memilih untuk menghiraukan keberadaan Harutora. Semua guru yang datang sore itu menunjukan reaksi yang sama, dan wajah Natsume semakin memucat dan memucat sampai akhirnya menatap dengan sengit ke arah Harutora dengan wajah memerah menahan malu.
“Dia belajar dengan tergesa-gesa sebelum masuk, jadi ia lupa semuanya setelah tes.”
Harutora berbaring diatas meja, dan menatap dengan kesal ke arah Touji ketika ia berbicara acuh tak acuh dan tak peduli. “Juga—“ Touji tidak mengalah, lanjut berkata:
“’General Onmyoudou’ membagi shikigami menjadi dua tipe. Satu termasuk dewa, roh, dan binatang – ini merupakan macam-macam roh tradisional yang ada sebagai shikigami disebut shikigami pembantu, tapi sekarang kebanyakan shikigami modern sekarang terbuat dengan menanamkan kekuatan sihir ke dalam wadah buatan manusia. Dengan tambahan, shikigami buatan manusia terbagi menjadi wadah simpel yang dibuat murni dengan kekuatan sihir praktisinya, dan wadah standar yang dapat mampu menahan kekuatan sihir dari luar. Wadah simpel harus dikontrol langsung atau diberikan perintah sebelumnya, tapi shikigami standar tersebut dapat bergerak dengan sendirinya dalam beberapa hal, dan pada umumnya juga terdapat tipe wadah level tingkat tinggi yang bisa berpikir dengan sendirinya dan katanya memiliki kepribadiannya sendiri.”
“……Kenapa anak biasa dari keluarga biasa sepertimu sangat berpengatahuan……”
“Karena aku tidak bodoh.”
“La-lalu apa yang dilakukan shikigami pelindung, shikigami umum atau rumah tangga artinya?”
“Itu adalah metode dari pembuatan atau penggunaanya, dan tidak ada shikigami rumah tangga.”
Namun, selain Touji, murid lain yang melihatnya sebagai –murid baru dari keluarga Tsuchimikado’ sangatlah terkejut dengan dirinya yang amatir. Mereka berada dikelas yang sama, kejutan pertama, lalu mulai meragukan entah ia serius atau tidak, dan makin lama semakin heran, dan kecewa, hingga akhirnya saking terkejutnya mereka tak tahu harus tertawa atau marah. Bahkan Tenma takjub, dan hal itu benar-benar membuat Harutora terpukul.
Menghiraukan hal tersebut, Kurahashi Kyouko adalah orang yang paling sering mengubah atmosfer kelas. Tatapan sombong dan mengejek pun diarahkan kepada tuan dari shikagami tersebut, dan Natsume menyusut dalam penghinaan, menundukan kepalanya.
“Ini adalah hal yang paling memalukan yang kualami selama hidupku……”
Ia bergumam, menahan malu, wajahnya menggelap dan bahunya bergetar. Nada bicaranya terdengr suram, dan atmosfer tegang yang diberikannya pun tak ada jejak untuk tenang ‘hahaha, ini sungguh terlalu’.
“Kursus kilat…… Kau harus mejalani kursus kilat, dan itu harus kursus kilat yang fokus dari neraka! Kau harus mengambil kembali setengah tahun, tidak, enam belas tahun hidupmu yang tertinggal. Pertama adalah ‘Perkenalan terhadap General Onmyoudou’ dan semua referensi buku yang berhubungan ‘Onmyoudou Level Dua’, dan ‘Teori Shikagami Modern’, ‘Penjabaran Sejarah Yin dan Yang’…… Juga bacaan klasik, kau harus membaca ‘Karya Kinugyokuto’, setiap buku ‘Seni Ramalan’, dan juga hal mendasar dari ‘Siklus Perubahan’, ‘Prinsip dari Lima Elemen’, ‘Risalah Baru dalam Onmyouji’, beberapa tentang ‘Pedoman Imperial’……”
Natsume mengoceh, dan itu terdengar bagaikan suatu rapalan matera ditelinga Harutora, dan bahkan sebuah mantera dengan atribut ‘jahat’ atau ‘gelap’.
“……Harutora, kau tinggal di asrama, bukan?”
“Uh, iya.”
“Kalau begitu kita akan memulai kursus kilatmu di asrama.”
“Uh, tapi itu asrama laki-laki……”
“Aku juga seorang ‘murid laki-laki’.”
“Uh, tapi……”
“Kau tak perlu khawatir, aku tahu sihir yang akan membuat terjaga semalaman, dan bahkan mampu sampai seminggu penuh jika kau mengabaikan efek sampingnya.”
Ia menatap serius ke arah Harutora, matanya mengilat dengan berbahaya tanpa ada maksud bercanda. Bahkan Harutora yang kelelahan tanpa sadar membeku, tubuhnya menegang.
Namun kemudian……
“…Natsume, laki-laki tadi siang datang lagi.” Kalimat Touji bagaikan seember air dingin.
Pria berjas yang muncul ketika istirahat siang melambai-lambaikan tangannya ke arah mereka dari koridor luar ruang kelas. Natsume membuat suara terkejut, nadanya kembali normal.
“Oh, tidak, aku lupa kelas tambahan……”
“Be-begitu, sangat disayangkan, tapi kita harus menunda kursus kilat tersebut—“
Harutora berencana untuk mengusulkan supaya mereka melupakan hal tersebut, namun Natsume tiba-tiba menatapnya, membuat dirinya terdiam bagaikan mulutnya dijahit.
Natsume mengambil buku catatan, menuliskan nama-nama buku dengan pensil mekaniknya.
“…Ini. Perpustakaan pasti memiliki buku-buku ini, jadi segera pinjam buku-buku tersebut sekarang.”
Setelah menuliskan hal tersebut, ia menyibek lembaran tersebut dan memberikannya ke Harutora, dan segera merapikan barang-barangnya.
“Aku akan kembali ke asrama nanti, jadi silakan baca buku-buku tersebut terlebih dahulu. Tidak, kau harus menyelesaikannya, itu perintah!”
Setelah dengan tegasnya menyatakan demikian, Natsume dengan segera keluar dari ruangan, figurnya pun menghilang bersama laki-laki tersebut melewati koridor. Shikigami yang ditinggalkan pun bahkan tak sempat mengatakan kalimat keberatannya.
Ia melihat lembaran tersebut. Semua artikel literatur dan referensi buku adalah kata yang tak pernah dilihat olehnya, jadi sepertinya ia harus memulai bagaimana cara menyebutkan kata-kata tersebut.
“Bagus, Harutora, Natsume-sensei sangat termotivasi.”
“Touji, kau tak mungkin telah membaca semua buku ini sebelumnya, bukan?”
“Sayangnya, dikarenakan masalah fisik, aku mendapat anemia ketika aku membaca apapun dari sebelum era Heisei.”
Nada sembrono teman baiknya akhirnya membuat Harutora merilekskan pundaknya, menghela napas.
Berbicara mengenai nilai, Harutora memang sudah unggul dalam kegagalan, dan disekolah sebelumnya ia sering harus mengambil kelas remed. Tidak heran jika ia akan mengalami hal tersebut ketika memasuki akademi dan tiba-tiba diharap untuk belajar mengenai Onmyoudou seperti ini.
“Mungkinkah semua murid disini telah membaca dan mengingat semua buku ini?”
“Murid-murid yang lulus dalam ujian masuk Akademi Onmyou kurang lebih pasti telah membaca buku tersebut.”
“Apakah semua kelas mulai sekarang akan seperti itu?”
“Bukankah Tenma bilang, kelas tahun pertama berpusat pada materi.”
Harutora pun terkulai kembali diatas meja, dan Touji hanya melihat ke kejauhan sambil mengusa-usap dagunya. Pupil matanya menggelap, dan telah lama kehilangan energinya untuk marah.
“Aku merasa putus asa……”
“Kelas-kelas disini jauh lebih melelahkan dari apa yang kubayangkan.”
“Adakah sihir yang meningkatkan kemampuan otak?”
“Sihir bodoh macam apa itu.”
Mereka membuka mata beratnya, mengobrol mengenai topik-topik bodoh. Setelah mengobrol, keduanya terdiam, melihat dengan linglung ke arah podium yang ada didepan.
Murid-murid sepertinya terlihat terlalu sibuk untuk mengobrol, dan hanya mereka berdua yang tinggal dikelas.
Tak lama setelahnya, Harutora dengan bosan melipat kertasnya.
Ia melipat kedua sisinya, membuat pesawat kertas. Lalu, dengan perlahan mengayunkan lengannya. Ia dan Touji dengan diam melihat pesawat kertas tersebut terbang meninggalkan tangannya dan perlahan terbang melewati kelas, menabrak papan tulis, dan jatuh tak jauh dari podium.
“……Aku sangat lapar.”
“Aku juga lapar.”
“……Ayo pergi.”
“Oke.”
Harutora memprediksi dengan benar. Tentu saja,masa depannya disini akan sulit.
Akademi Onmyou secara spesifik telah menyiapkan asrama siswa agar siswa yang jauh tempat tinggalnya dapat tinggal diasrama.
Asrama dibagi menjadi asrama laki-laki dan perempuan, dan terletak hanya sepuluh menit berjalan dari akademi. Berbeda dengan gedung akademi yang baru dibangun, dan bahkan jika umur Harutora dan Touji ditambahkan masih kurang dari sejarah asrama tersebut.
Dinding luar asrama tersebut terbuat dari bata merah. Setelah mereka melewati pintu masuk, disatu sisi terdapat ruang santai dan ruang makan, dan jika lurus terdapat area mandi dan shower yang telah dimodifikasi. Harutora telah ditempatkan di ruang kedua lantai dua, dan Touji satu ruang dibawahnya.
Masih ada waktu sebelum makan malam.
Harutora berjalan menuju lanta kedua dengan langkah berat, berpisah dengan Touji di koridor.
Ruang asrama tersebut seluas enam tikar tatami, dan tatami yang ditinggalkan murid sebelumnya masih berada diruangan Harutora, tak pernah diganti.
Setelah kembali ke kamarnya, Harutora menghela napas dalam dengam “Haaah……”, berguling-guling dilantai tanpa mengganti seragamnya.
Ia telah sampai ke asrama kemarin sore dan telah mengorganisir barang-barangnya terlebih dahulu, namun yang ada dalam barang bawaannya selain baju ganti hanyalah selimut. Dengan tambahan, furnitur yang ada diruangan tersebut hanya meja lipat, jadi kamarnya tak terlihat hidup sama sekali.
Kamar kosong tersebut terlihat seperti Harutora sekarang – Harutora yang ingin menjadi seorang Onmyouji.
“Aku lelah……”
Ia menatap langit-langit kamar ketika bergumam. Langit-langit kamar tersebut berbeda dengan langit-langit rumahnya, dan keadaan disekitarnya pun berubah drastis.
…Aku benar-benar berada di Tokyo……
Kali pertama ia datang ke Tokyo adalah pertama kalinya ia hidup sendiri, walaupun ia tinggal diasrama. Sayangnya, rasa gembira akan kebebasan dari kemarin sore pun telah hilang dalam satu hari.
“Aku hanya terlalu tak berguna……”
Wajah terkejut para guru tidak terlalu masalah baginya. Sikap mereka yang menganggap ia tidak ada adalah hal yang sulit ditanggung olehnya. Belum lagi, ia merasa tatapan dingin dan senyum penuh arti yang dilayangkan kepadanya selama kelas berlangsung, dan ia pun menyadari hal itu menjadi tamparan keras bagi imajinasinya setelah ia meninggalkan akademi atas kehendaknya sendiri.
…Ia merasa seperti tertinggal.
Namun, keadaan seperti ini setidaknya jauh lebih baik daripada keadaan yang diprediksikan Touji. Sejauh ini, hanya Kurahashi Kyouko yang terlalu menjelek-jelekkan Harutora sebagai Tsuchimikado, jadi ini tak ada hubungannya dengan dirinya yang merasa stress dan keterasingan yang melanda Harutora.
Masalahnya ada pada Harutora itu sendiri.
“Sial……”
Ia telah belajar sekali sebelum ujian masuk untuk Akademi Onmyou – ia percaya bahwa saat itu dia serius. Namun ia sadar sekarang betapa naifnya pemikiran tersebut saat itu. Ia telah belajar bebisa mungkin selama setengah tahun, ia khawatir bahwa ‘enam belas tahun masa hidupnya’ yang diucapkan Natsume bukanlah hanya sebuah pernyataan yang dilebih-lebihkan.
Walaupun begitu…
…’Itu perintah!’
“……Tch.”
Ia pun akhirnya mendecakkan lidahnya.
“Aku datang kesini hanya sebagai murid dropout……”
Telah menjadi keputusannya untuk pindah, jadi ia tak berharap akan mendapat perlakuan khusus.
Tetapi… pemikiran ‘Aku datang kesini khusus karenamu untukmu’ enggan untuk pergi dari kepalanya. Ia telah meninggalkan masa lalunya untuk berada disisi Natsume; namun, Natsume merasa senang hanya diawalnya saja, dan menyadari kebodohan Harutora – sebenarnya, seharusnya ia menyadari hal tersebut dari awal – ia langsung mengkhianatinya, menangis ‘ini adalah hal yang paling memalukan selama hidupku.’ Candaan macam apa itu. Ia yang mendapatkan malu, Natsume hanya merasa malu karena dirinya yang membuatnya begitu.
“Jika dipikir-pikir, mungkinkah gadis itu menganggap shikigaminya seperti hewan peliharaan yang ia asuh?”
Ia tidak pernah bersinggungan dengan dunia Onmyouji sebelumnya, jadi wajar saja jika ia sangat bodoh. Ia seharusnya menghiburnya ketika melihat teman masa kecilnya kesusahan, meyakinkannya dengan tatapan dan suara lembutnya… Jangan khawatir, Harutora, Aku disini……
“Tak mungkin……”
Ia mencoba membayangkannya, namun ia tak bisa membayangkan adegan tersebut bagaimanapun ia mencoba. Jika Natsume adalah seorang gadis yang manis, ia tak akan membiarkannya dirinya untuk menjauhi Natsume ketika sekolah menengah pertama.
Sebagaimana ia berpikir dan berpikir, wajah temannya yang telah mati pun muncul dalam pikirannya.
“……Hokuto.”
Ia mengingat kembali hari-hari bahagianya ketika ia, Touji dan Hokuto bersenang-senang bersama. Hingga kini, hatinya terasa sakit ketika ia mengingat kenangan tersebut karena tahu waktu tersebut tak kan bisa terulang kembali.
Tidak, meskipun shikigami yang berwujud gadis – Hokuto – telah menghilang, seseorang yang mengontrolnya pasti ada disuatu tempat, dan itu tidak mungkin untuk tidak mengalami kembali masa-masa nostalgik tersebut. Mungkin ia bisa melihat Hokuto yang sesungguhnya – orang yang mengendalikan Hokuto, dan merupakan salah satu alasan yang membuat Harutora untuk memasuki dunia Onmyouji.
Ia ingin bertemu dengan Hokuto.
Ia ingin bertemu dan berbicara sepuasnya suatu hari nanti. Apa yang akan Hokuto pikirkan jika ia tahu kalau ia memasuki Akademi Onmyou dan menderita disana? Mungkinkah ia akan senang akan dirinya, atau memberikannya semangat?
Mungkin ia akan terkejut dengan ketidakbergunaanya, tetapi walaupun ia terkejut, ia masih akan tertawa dan memberitahukannya untuk semangat setelahnya. Ia memiliki lidah yang tajam, namun ia sudah pasti tidak sama dengan Natsume yang berpikiran bahwa prestasi merupakan cerminan diri.
“Ah, Hokuto dulu bilang bahwa aku harus bertanya pada ayahku mengenai dasar-dasar Onmyoudou.”
Harutora memiringkan tubuhnya ketika ia menggumamkan hal tersebut. Lalu, ia tiba-tiba bangun.
“Benar……”
Ia ingat kalau ayahnya memberikannya hadiah perpisahan sebelum ia meninggalkan rumah.
Itu adalah sebuah shikigami – itu dia, sebuah talisman shikigami. Dengan segera ia menuju tas atletiknya yang penuh dengan pakaian.
“Aku lupa karena aku terlalu sibuk kemarin……!”
Dikarenakan tujuanmu ingin menjadi seorang Onmyouji, kau adalah anggota keluarga dari ‘Tsuchimikado’.
Ayahnya bilang seperti itu dan memberikan talisman kepada Harutora ketika ia akan meninggalkn rumah. Ia ingat bahwa ini pertama kalinya ayahnya menyinggung nama ‘Tsuchimikado’ padanya.
Harutora tidak mengetahui shikigami macam apa ini, dan ia kepikiran bertanya untuk mengklarifikasinya. Tetapi, ayahnya telah memberikan shikigami ini dengan khusus sambil menyebutkan nama ‘Tsuchimikado’, jadi walaupun jika ia tidak berharap shikigami pembantu hebat seperti naga Natsume – Hokuto, setidaknya ia berharap bahwa shikigaminya mungkin bisa sedikit berguna dan terpandang seperti kkuda putih Yukikaze. Lagi pula, dikarenakan keluarga utama memiliki naga, sudah wajar jika keluarga cabang memiliki harimau. Dan kemungkinan bahwa ia kuat setidaknya bisa membuat guru dan murid lainnya mengaguminya, sebuah shikigami yang menakutkan, dan sangat kuat……
“Ketemu!”
Ia mengeluarkan amplop kertas berukuran sebesar kartu. Kertasnya tipis, seperti sebuah jimat pelindung yang biasa dijual dikuil-kuil, dan bagian belakangnya ditutup dengan sebuah wax, dengan kata ‘Tsuchimikado’ tertulis dibagian depan menggunakan tinta dengan lambang keluarga pentagram. Didalamnya terdapat jimat shikigami – jimat yang biasa digunakan sebagai wadah untuk shikigami. Tetapi…
“……Sial, bagaimana aku menggunakan ini?” ia telah menggunakan jimat pemulih dan juga jimat perlindungan secara reflex diinsiden sebelumnya. Selain jimat, ia juga menggunakan – walaupun ia hanya mengayunkannya secara sembarang – ‘Pedang Perlindungan’ yang kuat.
Namun, ini kali pertamanya ia memegang jimat shikigami.
Mungkin Natsume akan tahu bagaimana menggunakannya, namun setelah sikapnya yang seperti tadi, ia ingin memberinya kejutan jika ia bisa.
“……Mungkinkah ini ada intruksi manualnya?”
Berharap dengan lemah, Harutora berencana membuka segel yang ada dibagian belakang.
Saat itu, rasa geli pun muncul pada tanda pentagram yang ada dipipinya.
Bagian 3
Lebih tepatnya, terasa seperti sebuah aura.
Dan berada tepat dibelakangnya.
Secara refleks harutora memutar badannya, menyadari anak kecil yang sedang berlutut dilantai, kedua tangannya diletakkan diatas lantai sebagaimana ia membungkuk.
“Apa?”
Ia pun mau tak mau meragukan matanya.
Ia tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena kepalanya yang ditundukan, namun ia bisa melihat bahwa rambutnya disisir rapi – meskipun terdapat dua tonjolan disisi kepalanya – kepala mungil. Pakaian yang digunakan olehnya hampir sama dengan seragam Akademi Onmyou, namun ini terlihat seperti style original dari seragam tersebut – pakaian kerajaan era-Heian dengan hakama dibagian bawahnya. Pakaiannya jelas terlihat longgar, dan tubuhnya terlihat seperti anak sekolah dasar, tidak, bahkan lebih muda.
“……”
Ia pun tak bisa berkata-kata dengan kejadian yang tiba-tiba ini.
Kapan anak ini memasuki kamarnya? Harutora bertanya-tanya disalah satu sudut pikirannya, namun disudut yang lain dengan tenang berpikir bahwa ia tidak mungkin tidak menyadari jika seseorang memasuki kamarnya yang kecil. Pada akhirnya, ia tak tahu menahu darimana asal anak tersebut, kenapa ia ada dikamarnya, atau kenapa ia bersujud kepadanya.
“Uh, hey……”
Dengan hati-hati Harutora membuka mulutnya.
Hanya ketika ia berbicara, punggung anak tersebut bergetar sebagaimana ia sedang disiram dengan air panas. Harutora pun ikut bergetar, menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkannya.
Namun, ketika itu, sesuatu menarik perhatian Harutora,. Ketika anak kecil itu bergetar, terlihat seperti sesuatu berdesir dari belakang tubuhnya yang bergetar – dengan kata lain, dekat dengan bagian belakang tubuhnya. Dan ketika ia menyadarinya, mata Harutora melebar terkejut.
Sebuah ekor.
Sebuah ekor yang ditutupi dengan bulu lurus nan panjang, sebuah ekor yang berbentuk daun yang halus. Harutora hampir lompat karena terkejut, memindahkan arah matanya kembali ke kepalanya anak tersebut. Benda dikepalanya tersebut bukanlah sebuah formasi rambut natural, namun kilas gemetar yang ditunjukan oleh benda tersebut ditutupi dengan bulu yang sama dengan ekornya, telinga runcing berbentuk segitiga.
“Kau, telingamu…… dan ekormu……!”
Ketika Harutora membuka mulutnya dengan keterkejutan—
Anak kecil tersebut pun mengangkat kepalanya.
Seorang gadis kecil.
Gadis itu memiliki poni yang rapi, kulitnya sangat putih bagaikan telah diberi bedak sebelumnya. Penampilannya menunjukan kemudaan yang sesuai dengan umurnya, dan dia terlihat seperti boneka hidup, dengan bahkan rincian detail yang tampak cukup halus.
Hal yang dikagumi olehnya adalah kedua mata yang jernih dan dalam menatap lurus kepadanya.
Matanya memberikan kilat biru.
Mata bulat gadis itu berwarna biru, indah seperti kaca, dalam seperti langit, dan membuat Harutora menatap dengan penuh kagum, menyebabkannya untuk lupa akan pertanyaan-pertanyaan yang ia ingin tanyakan pada gadis kecil tersebut.
Ketika keduanya saling bertatap satu sama lain.
Tiba-tiba—
Airmata pun jatuh dari mata birunya, dan saat itu kesadaran diri
Harutora kembali, panik seketika.
“Apa? Hei! Kenapa kau tiba-tiba menangis! Jika dipikir-pikir kembali, siapa kau? ……Ahh, terserahlah, tak peduli siapapun dirimu, tolong jangan menangis!”
Harutora pun merentangkan tangannya namun tak berani untuk menyentuh gadis kecil tersebut, hanya mampu melambai-lambai dengan kacau diudara. Sang gadis melihat tingkah bingung Harutora tanpa terpenjam, matanya yang berair pun semakin melebar.
Tidak lama setelahnya, gadis kecil itu menggigit bibirnya, dengan cepat menghapus air matanya dengan lengan bajunya. Lalu, ia menundukkan kepalanya lagi, dan berucap:
“Se-se-se, senang berkenalan denganmu—“
Walaupun ia mencoba mengeluarkan suaranya, ia hanya mengumpulkan tekadnya untuk mengeluarkan suaranya yang awalnya memang lemah. Suaranya terdengar kanak-kanak seperti penampilan luarnya, dan pikiran Harutora pun menjadi kosong.
“……Huh? A-apa yang kau katakan? Ada apa ini?”
“Na-na-na, namaku adalah Kon, keturunan suci dari rubah Kuzunoha, shi-shi-shikigami dari Tsuchimikado Harutora-sama yang ditugaskan, kuharap aku bisa menjadi shikigami sesuai harapanmu…”
Ia bersujud dilantai sebagaimana ia berkata demikian. Tentu saja, Harutora begitu terkejut untuk sampai ia berbicara.
…A-apa yang dikatakannya? Leluhur rubah? Keturunan? Harapanmu…… Apanya yang harapan Harutora?
‘Tak bisa berkata-kata’ sangatlah sempurna menjelaskan kejadian seperti ini. Pikiran Harutora kacau balau, pikirannya berputar-putar hebat, dan pada akhirnya kembali lagi menjadi diam tak berkutik.
Dengan kata lain, telinga dan ekor tersebut.
Itu bukanlah sebuah aksesoris, dikarenakan itu bisa bergerak, dan itu terlihat begitu nyata. Terlebih lagi, tubuh seorang gadis tak mungkin memiliki telinga dan ekor sungguhan.
Ia bukanlah seorang gadis manusia.
Dengan kata lain, ia adalah……
“Ah! Shi-shikigami! Mungkinkah kau adalah shikigami?”
Ketika Harutora bertanya mengonfirmasi, gadis itu – Kon – dengan segera mengangguk-angguk.
Disaat itu, akhirnya Harutora mengerti. Ia adalah shikigami, seorang shikigami yang terlihat seperti anak kecil, jadi……
“Mungkinkah – ini? Talisman ini…… Shikigami yang diberikan oleh ayahku……!”
Kon mengangguk kembali, tatapan waspada pun muncul dari wajah mungilnya.
“Ta-tapi, aku tidak melakukan apa-apa?
“Dikarenakan aku adalah shikigami, aku harus menjaga tuanku sepanjang waktu. Aku me-mendengar panggilanmu sebagaimana aku menjagamu dalam bayangan—“
Harutora bertanya bingung, dan Kon menjelaskannya dengan suara kecil sebagaimana dirinya gemetar karena terkejut.
“Huh? Ma-maksudmu, kau sudah ada disisiku semenjak ayahku memberikan talisman tersebut? Tapi kau tidak ada waktu itu! Aku tidak melihatmu sama sekali?”
“Dikarenakan tuanku tidak memanggilku, aku menyembunyikan diri.”
“Bersembunyi? Kau bersembunyi? Kau selalu disana, meskipun aku tidak bisa melihatmu?”
“Y-ya.”
Harutora mengonfirmasi untuk yang ketiga kalinya, dan Kon hanya menundukan kepalanya, meratakan ekornya lembutnya.
Ia terlihat tegang dan sangat takut, dan Harutora menemukan kembali rasa tenangnya melihat sang gadis terlihat pegal.
“Begitu…… Aku, aku mengerti. Setidaknya, pertama angkatlah kepalamu, kau terlalu banyak bersujud hingga aku tak tahu apa yang harus kulakukan, dan itu membuat sulit untuk berbicara.”
Dengan segera Kon mengangkat kepalanya ketika Harutora memintanya. Wajah kanak-kanak tersebut asih terlihat kaku, dan rasa waspadanya masih tidak berubah, dan telinganya terkadang akan berkedut seolah-olah tak mampu menahan ketegangannya.
“……Diingat-ingat, Alpha juga bilang kalimat aneh tadi pagi seperti familiarku telah teregister…… Jadi yang dimaksud olehnya adalah kau.” Harutora duduk bersila dihadapan Kon, menimang-nimang shikigami yang ada didepannya lagi. Kon pun semakin terlihat tegang dalam tatapan penilaian tuannya, menggerak-gerakan tubuhnya takut dan membalas tatapan Harutora, tangannya masih berada dilantai.
Mengabaikan telinga dan ekor sekarang, Kon Terlihat seperti seorang gadis biasa, namun sungguh terlihat lebih dewasa dari seorang gadis – seharusnya, mungkin anak-anak? – yang seumuran. Selain itu, ia tidak terlihat berbeda dengan manusia biasa. Penamipilannya terlihat sedikit terlalu sempurna, namun matanya yang terus terang, kontur lembut yang diberikan pada wajahnya, dan bibir mungilnya yang terlihat ‘biasa’ saja, terlihat seperti seorang gadis mungil ‘biasa’.
...Dia adalah seorang shikigami? Gadis sekecil ini pun bisa menjadi shikigami?
Jika Natsume disini, mungkin ia akan menjelaskan kepadanya bahwa shikigami terbiasa tampil dengan wujud ‘anak kecil’, namun Harutora yang tidak tahu menahu mengenai hal tersebut benar-benar tidak tahu harus menyikapi gadis kecil tersebut seperti apa.
“……Ayah memberikanmu kepadaku?”
Kon dengan kuat menganggukan kepalanya.
“A-Aku juga melayani anggota keluarga cabang Tsuchimikado sebelumnya—“ mungkin menyadari bahwa hanya mengangguk tidak menyelesaikan kebingungan yang dialami Harutora, ia membuka mulutnya untuk menambahi.
“Apa? Kapan itu? Mungkinkah itu ayahku?”
“I-Ingatan masa laluku sudah tidak ada, namun sungguh bukan hanya satu generasi keluarga cabang.”
“Maksudmu kau melayani keluarga cabang dari generasi ke generasi? Begitu.”
Sama seperti Yukikaze yang dimiliki keluarga cabang – Harutora menerima penjelasan tersebut. Dengan kata lain, keluarga cabang memiliki shikigami seperti Yukikaze yang melayani keluarga utama, dan ayahnya telah memberikan salah satu shikigami terssebut kepadnya. Dengan begitu, itu tidak aneh jika waktu itu dengan khusus ayahnya membawa-bawa nama ‘Tsuchimikado’.
“Uh, jadi kau……”
Harutora memanggil, dan Kon pun dengan segera menangis dalam ketakutan dan keragu-raguan.
“Tu-tuan, tolong panggil aku dengan namaku.”
“Tuan…… A-aku mengerti, lalu bagaimana jika kau tidak memanggilku ‘tuan’, akan lebih baik jika kau memanggilku Harutora.”
“H,H-H-H, Ha, Ha, Haru-t-t-tora……sama!”
“……Kau tidak perlu begitu gugup.”
“…………”
“Uh, begitu! Aku tak masalah sama sekali, aku tak masalah, jadi tolong jangan tunjukan ekspresi begitu!”
Mata bulat Kon mulai berkaca-kaca kembali, dan Harutora dengan segera berbicara untuk menenangkannya.
“Tenanglah sedikit terlebih dahulu! Rileks! Tarik napas! Oke?”
Harutora melakukan sebisa mungkin untuk meyakinkannya. Kon pun menegakkan punggungnya dan membuka mulut kecilnya untu menarik napas sesuai perkataanya. Sifatnya sangat simpel, namun sangat menyusahkan untuk mencari tahu bagaimana ia harus bersikap padanya.
…Namun…… ini juga jauh dari ekspetasinya. Ia merasa ini seperti sebuah hubungan antara anak kecil dan walinya daripada shikigami dan tuannya.
Intinya, gadis itu jauh dari ekspetasinya dan bukanlah sebuah shikigami yang bisa dibanggakan oleh pemiliknya kepada orang lain. Ia pasti tidakakn berguna banyak dipertarungan, dan sebaliknya, ia mungkin malah harus melindunginya.
Tetapi, masalah utamanya adalah penampilan luarnya. Lagi pula, jika ia membawa gadis kecil ini kemana pun ia pergi, akan ada kemungkinan besar bahwa hal itu akan menimbulkan kekeliruan yang tidak perlu.
…Ayah sialan itu……
Ia awalnya percaya bahwa ayahnya akhirnya telah memberikannya selamat karena anaknya dengan serius akan meninggalakan rumah, namun ia pasti tertawa dengan keras dibelakangnya sekarang. Harutora benar-benar bodoh untuk merasa senang dengan ekspetasinya.
Tapi, tunggu, Mungkin saja ekspektasinya terhadap Kon salah.
Shikigami tidak bisa dinilai dari penampilan luarnya saja, dan meskipun penampilan luar yang kuat itu bagus, kekuataan sesungguhnyalah yang lebih penting. Tidak menutup kemungkinan shikigami yang kuat sebenarnya bersembunyi dari penampilan gadis kecil tersebut.
“Oke, bagaimana jika begini. Kon, aku ingin bertanya terlebih dahulu padamu.”
Kon dengan segera kembali menjadi serius ketika Harutora mulai berbicara.
“Pertama…… Benar, shikigami macam apa dirimu? Tak apa jika kau hanya mengatakan tipemu.”
Harutora bertanya pertanyaan yang menurutnya pertanyaan paling dasar, namun yang hanya dilihatnya adalah wajah bingung dan ekspresi kaku seolah-olah ia bertanya pertanyaan yang tidak dimengerti olehnya.
“Huh? Kau tak tahu shikigami tipe apa dirimu? Benar, bukankah kau bilang kau adalah pembantu? Mungkinkah kau adalah shikigami pelindung yang seperti Touji katakan?”
“Ya, aku melayani sebagai pembantu Harutora-sama.”
“Benarkah begitu? Uh…… apa lagi yang dikatakannya? Dengan kata lain, kau tipe buatan manusia?”
“Bu-buatan manusia……?”
Wajah ceria Kon dengan segera tertutup bayangan. Bulir keringat muncul diwajah muramnya seolah-olah ia percaya bahwa tak ada jawaban sama sekali terhadap dosa yang tidak bisa dimaafkan.
“Huh? Kau tak tahu juga? ……Ah, aku tahu, kau melayani beberapa generasi keluarga cabang, jadi mungkinkah kau shikigami kuno jauh sebelum General style ada? Uh, kau tak mengingat masa lalumu, bukan? Tapi setidaknya itu lebih baik.”
Ia ingat bahwa Yukikaze juga merupakan shikigami kuno yang didesain sebagai shikigami buatan manusia tingkat tinggi oleh General style, jadi ada kemungkinan bahwa Kon juga setipe dengan Yukikaze.
“Terserah, ini tak akan berguna untuk lanjut bertanya, dikarenakan kau juga tidak tahu, jadi aku akan berganti ke topik yang berbeda. Apa gerakan spesialmu? Apa saja yang bisa kau lakukan?”
“…Iya, maafkan aku karena aku lamban, namun gerakan terbaikku adalah teknik bersembunyi.”
“Oh, gerakan bersembunyi, biarkan aku melihatnya.”
“Se-sesuai perintahmu……”
Berkata demikian, figur Kon pun mengabur dan dengan segera menghilang. Walaupun itu permintaanya sendiri, Harutora masih sangat terkejut melihatnya.
“Uwah! Kau menghilang! Hebat, aku tak bisa dimana kau berada.”
Ia pun merentangkan tangannya, namun lengannya melewati posisi dimana Kon berada tanpa gangguan sama sekali. Terlihat seperti ia telah bergerak degan instan ke tempat lain dibandingkan dengan menyembunyikan dirinya.
“Kon? Apa kau disini?”
“Iya.”
“Ohh, aku mendengar suaramu! Hebat, kau tidak hanya membuat tubuhmu tidak terlihat, bukan?”
“Me-Meskipun itu dapat dilakukan, sebenarnya aku hanya meninggalkan tubuhku yang sebenarnya dan menghapus keberadaanku.”
“Me-Meninggalkan tubuhmu? Apa maksudnya itu? Apakah seperti hantu?”
“Iya, aku dalam wujud rohku…… dan bergabung dengan aura disekitar. N-Namun, jika aku berbicara seperti ini, aura disekitar pasti akan berfluktuasi……”
Sebagaimana Harutora mendengar pemaparan Kon, ia melihat ke arah sumber suara dan melihat sesuatu seperti aura yang mengabur. Tetapi ia tidak melihatnya dengan penglihatan biasanya, melainkan ‘melihat’ aura tersebut dengan kemampuan melihat auranya.
Namun, jika Kon tidak berbicara, ia tidak akan menyadarinya walaupun dengan kemampuan meihat aura. Jadi ini gerakan bersembunyi yang dimaksud – dengan gembira Harutora menganggukan kepalanya.
“Oke, itu bagus.”
Kon dengan segera muncul kembali ketika Harutora berbicara. Meskipun Kon tepat berada didepannya, ia hanya ‘tepat berada disana ketika ia menyadarinya’ seperti sebelumnya, muncul dengan tanpa suara.
“Hmm…… Itu terlihat luar biasa, Kon.”
“Te, Te-Te-Terima kasih atas pujiannya……”
“Jangan terlalu merendah, gerakan tersebut sungguh luar biasa, aku mengaguminya.”
“I-I-Itu biasa saja……”
Kon menundukan wajahnya dengan rona merah dipipinya, ekornya dengan konstan bergerak maju mundur. Ia terlihat malu, dan ekspresinya saat ini terlihat manis.
“Apa lagi? Apa kau memiliki gerakan lain?”
“Me-Mengambang diudara……!”
“Ohh, hebatnya! Terlihat seperti sihir! Apa lagi?”
“Me-Memanipulasi api……!”
“Uwah, bo-bola api! Panas! Bola sungguhan! Hebat!”
Kon mengambang kurang lebih sekitar lima puluh centimeter diudara sambil berlutut, dan bola api berukuran segenggam tangan muncul diatas kepalanya. Bola api tersebut bertambah dua, jadi bola api yang ada total ada tiga mengambang diruang kamarnya. Bola api tersebut terlihat seperti roh yang berkeliaran, tetapi panas yang diberikan oleh bola api tersebut adalah sungguhan.
…Sangat kuat! Shikigami ini sangatlah hebat!
Walaupun ia telah meragukannya sebelumnya, ia dapat bersembunyi, peningkatan, dan menunjukan gerakan sebagaimana shikigami semestinya, simpel namun mudah. Bola api juga – abaikan kekuatannya – bola itu jelas memberikan intimidasi, dan Harutora pun sangat puas mengetahuinya. Ekornya pun bergerak aktif sebagaimana tubuhnya bergeliat senang, tak mampu menyembunyikan rasa senangnya.
Namun…
“Luar biasa, Kon! Apa kau memiliki kemampuan lain?”
“……Huh? Lain……”
Kon pun membenamkan wajahnya, bola-bola api menghilang, dan Kon pun juga berhenti mengambang diudara. “…Huh?” Wajahnya pun memucat didepan Harutora yang tak tahu menahu.
Lalu, cahaya aneh pun mengilat dari mata birunya seolah-olah tiba-tiba memikirkan sesuatu.
Dengan segera ia mengubah postur duduknya, menaruh satu kaki didepan sebagaimana tangannya dengan cepat bersamaan menuju balik punggungnya. Sesuatu berkilau – sebagaimana Harutora berpikiran demikian, wakizashi yang ia pegang dengan erat dengan segera berada tepat diujung hidungnya.
Harutora terkejut.
“Ji, J-J-Jika Harutora-san perintah, aku tidak akan ragu untuk mengorbankan nyawaku! Mu-Musuh Harutora-sama harus dimusnahkan dengan ‘Kachiwari’ kesayanganku……!”
“…………”
Tatapannya galak, dan pedang wakizashi itu mengilat didepan matanya, membuat wajah Harutora menegang.
“……Be-begitu, baiklah, Kon. Aku mengerti, aku sudah mengerti, jadi tolong taruh benda itu kembali……”
Kon panik dan dengan segera menaruh kembali wakizashinya sesuai permintaan Harutora. Sepertinya sarung wakizashi tersebut ada didalam ikat pinggangnya. Setelah menaruhnya kembali, ia dengan segera kembali berlutut.
…Ini tidak baik.
“Ba-baiklah, Kon, itu…… K-Kachiwari? Nama yang menakutkan...... Bagaimanapun, jangan mengeluarkan pisau tersebut tanpa seizinku. Mengerti? Kau tidak boleh mengeluarkannya!”
“T-Tapi, Harutora-sama, sebagai penjagamu, sudah menjadi tanggung jawabku untuk memastikan keamananmu, jika hal tak terduga—“
“Walaupun jika aku mengalami hal tak terduga, kau masih harus mengonfirmasikannya kepadaku terlebih dahuu! Mengerti?” Harutora menyela, dan Kon akhirnya menganggukan kepalanya dengan enggan.
…Shikigami kecil yang akan mampu mengeluarkan pisaunya tanpa peringatan, biarkan aku rehat sejenak……
Meskipun ia tak yakin kapan shikigami ini dibuat, sepertinya ia harus dengan segera membenarkan cara bicaranya yang terdengar kuno,karena mungkin akan ada suatu hari dimana hal itu akan menunjukan hal berbahaya.
…Jika gadis ini dalam masalah, seluruh tanggung jawab akan jatuh kepadanya, bukan? Bercanda, aku tak bisa mengurusi ini sendiri.
Ia merasa kepalanya sakit. Ini bukanlah waktunya untuk berencena untuk menggunakan shikigami agar bisa menaikkan imagenya. Semuanya adalah salah ketidaakberuntungannya, komplain Harutora dalam hati.
Hingga lalu – ‘Aku selalu berpikir kau bodoh, tapi aku tidak mengira kau akan sebodoh itu hingga kau tidak tahu apa-apa!’
“Ugh……!”
Ucapan Natsume pun terngiang dipikirannya, dan Harutora dengan segera menghentikan dirinya yang bersikap sok.
…I-Idiot! Bagaimana aku bisa memiliki sikap arogan seperti ini!
Benar, anak ini jauh memiliki banyak alasan untuk komplain dibandingkan dirinya. Pada akhirnya, ia hanya orang luar yang memiliki nama ‘Tsuchimikado’, yang dimana nilainya tertinggal jauh dan tak dapat mengikuti alur belajar yang ada. Shikigami dengan tuan yang seperti ini yang mendapat keberuntungan buruk.
Kon sepertinya percaya bahwa Harutora sedang memarahinya, dan kepalanya pun ditundukan dalam diam, dengan telinga yang ada dikepalanya yang terkulai karena depresi.
Disisi lain, mungkinkah Kon bersikap seperti ini karena ia merasa telah membuat kesalahan? Mungkin ia percaya bahwa dikarenakan Harutora adalah Tsuchimikado, ia pasti adalah seseorang yang ‘hebat’.
“Hei, Kon, untuk menghindari kesalahpahaman, biar kujelaskan terlebih dahulu……”
“Uh, uh, iya.”
Suara Harutora serius, dan Kon dengan segera menegakkan punggungnya ketika mendengarnya mengeluarkan suara.
Ia terbatuk-batuk canggung, membasahi tenggorokannya.
“De-Dengar Kon, aku akan mengatakannya terus terang, walaupun aku seorang Tsuchimikado, aku tidak seperti Onmyouji hebat yang kau layani sebelumnya. Sejujurnya, aku bahkan tak yakin aku bisa menggunakan kekuatannku sepenuhnya……”
Ketika ia berkata seperti itu—
Mata kon tiba-tiba melebar.
Keputusasaan yang tak berujung pun terpancar dari mata birunya.
“Ma, m-m-m-m-m-maksudmu aku tak dibutuhkan?”
Matanya penuh dengan air mata dan tubuh kecilnya pun gemetar dengan sangat, “Tu-Tunggu!” dengan panik Harutora berkata.
“Tidak! Kau salah paham! Aku tidak berkata tentang membutuhkanmu atau tidak, ini tidak ada hubungannya dengan hal tersebut, itu bukanlah yang kumaksud…… aku ingin supaya kau tidak terlalu berpikir tinggi tentangku.”
“…?”
Mata Kon yang berkaca-kaca pun melebar, terlihat seperti ia tidak mengerti apa yang dimaksud Harutora sama sekali.
“Sebenarnya, uh…… aku masih seorang murid – sesuatu seperti Onmyouji trainee dan nilaiku jelek, hampir dilevel bahwa aku benar-benar orang luar, dan aku tidaklah hebat, jadi kau tidak harus terlalu hormat kepadaku.”
Ia berkata banyak bahkan hingga ia merasa malu, namun itulah kenyataannya, ia tak berdaya.
Kon mendengar penjelasan Harutora dengan mulut yang tertutup rapat dan keterkejutan yang mewarnai wajahnya. Itu membuatnya mengingat reaksi para guru dan murid tadi, dan ia pun tak mampu untuk tidak menolehkan wajahnya, malu.
Namun—
“Itu tidak benar.”
Ucap Kon tegas.
Ia berbicara lancar dan dengan kepercayaan diri dalam suaranya, kebalikan dari sebelumnya. Namun, setelah Harutora menoleh kembali dengan terkejut, ketegasan yang ada pada wajahnya menghilang dan kembali menjadi dirinya yang malu-malu.
Walaupun begitu, ia berusaha semampunya untuk menyampaikan pendapatnya.
“A, A-Aku menjaga Harutora-sama seharian ini.”
“…Ah.”
Benar, itu berarti bahwa ia telah melihat semua penampilan bodoh Harutora di Onmyou Akademi tadi.
“La-lalu kau seharusnya tahu benar bahwa aku tidak mengerti apapun sama sekali, bukan? Lalu kenapa……”
“Karena a-aku adalah shikigami Harutora-sama.”
“Hanya alasan itu? Kau sangatlah hormat kepadaku hanya dengan alasan tersebut?”
Harutora bertanya dengan tidak percaya. Kon menunjukan tatapan bingung dan menatapnya ketika mendengarnya berucap seperti itu, seolah-olah itu adalah hal paling wajar. Jika hal itu adalah memang hal yang paling wajar…… Sebagai shikigami Natsume, Harutora pun merasa putus asa membayangkan dunia macam apa itu.
“A-apa aku merepotkan Harutora-sama?”
“Tidak…… bukan itu.”
Harutora menjawab acuh tak acuh. Sebenarnya, ia merasa bahwa Kon terlalu meninggikan dirinya, jadi ia merasa sedikit gelisah. …Tapi……
Perkataaan Kon menggerakkan hati Harutora setelah seharian penuh mengalami penderitaan.
Dipikir baik-baik, akan menjadi tragedi betul jika shikigaminya menunjukan sikap hina padanya. Sikap Kon tidak akan sekaku itu jika secara perlahan mereka saling mengenal. Secara acak mengayunkan wakizashi tersebut memang masalah yang merepotkan, namun tak ada alasan untuk mengubah pendiriannya.
Disisi lain, dikarenakan Kon sudah pasti sangat patuh kepada tuannya, ia harus berusaha semampunya untuk menjawab ekspetasinya dan menjadi Onmyouji yang pantas menerima hormatnya.
“……Aku mengerti, mulai hari ini kau akan menjadi shikigamiku dan aku akan menjadi tuanmu, walaupun aku adalah tuan yang tak pantas. Mohon bantuannya, Kon.”
Harutora dalam diam telah memutuskan, berkata demikian pada Kon sambil tersenyum.
Pipi Kon merona dan matanya berkaca-kaca untuk sesaat. Dengan segera ia menundukkan kepalanya.
“A, A-a-aku tidak layak, mohon instruksinya—“
Sikap dan perkataannya sangat sopan, ekornya pun bergerak-gerak senang seperti anak kecil. Meskipun sebenarnya ia merasa sedikit menyesal, Harutora tak lagi menghiraukannnya ketika melihat Kon yang saat ini begitu senangnya.
…Aku memiliki shikigami sekarang. Harutora mencerna kembali fakta tersebut.
“……Baiklah! Lalu, Kon, kau seharian penuh bersamaku, jadi kau mengerti benar bukan orang macam apa aku ini?”
“H-h-harutora-sama berpikiran luas, bahkan seseorang sepertiku dapat me—“
“Tenang, kau tak perlu terburu-buru untuk menjawab, aku hanya bermaksud untuk lanjut bertanya, seperti…… Benar, apakah ada arti khusus dengan telinga dan ekormu?”
Harutora menyembunyikan senyum jailnya, bertanya dengan nada selembut mungkin. Dengan pertanyaan tersebut, Telinga dan ekor Kon dengan segera berdiri dan terlihat waspada seperti terkena serangan kejutan.
“A-arti…… aku adalah keturunan roh rubah, jadi……”
“Huh, kau seekor rubah? Mungkinkah kau rubah magis – tidak, mungkin seekor kitsune?”
Harutora awalnya berpikir bahwa kedua hal itu aalah telinga dan ekor anjing. Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Kon mengangguk. Jika begitu, lalu bola api yang dimunculkan oleh Kon tadi bisa saja disebut sebagai ‘api rubah’.
Touji telah menjelaskan bahwa standar shikigami buatan adalah mampu memiliki kekuatan sihir eksternal. ‘Kekuatan sihir eksternal’ tersebut dalam hal ini adalah ‘roh rubah’ milik Kon, dengan kata lain, Kon adalah shikigami yang dibentuk berasal dari roh rubah. Walaupun begitu, Harutora sebenarnya tidak mengerti tentang apa itu roh rubah.
Ia pun hanya ber-ohh ria dengan sedikit rasa penasaran, sedikit memajukan dirinya untuk melihat lebih jelas telinga Kon. Mungkin Kon merasa sedikit malu dengan tatapan Harutora, sebagaimana pipinya yang memerah dan ia yang menolehkan wajahnya ke samping…… Namun telinganya malah semakin bergerak-gerak.
“……Bisakah aku menyentuhnya?”
“Hya!?”
“Ah, jika kau keberatan, aku tak akan memaksa—“
“T-t-tidak, bukan begitu, sentuhlah jika kau ingin……”
Ia pun perlahan memajukan kepalanya dan Harutora merentangkan tangannya sambil “Maaf”.
Pertama ia merasakan telinga Kon diantara jari-jarinya. Kon gemetar seperti dialiri listrik ketika ia menyentuhnya.
“Ohh, lembutnya – Haha, bahkan bergerak, benar-benar seperti anak anjing…… Ahah, baiklah, baiklah.”
“…………”
“Bolehkah aku menyentuh ekormu juga?”
“Te-tentu saja……”
Kon terlalu malu untuk melihat Harutora ketika ia berbicara, memiringkan punggungnya kepada Harutora.
Bahkan ekornya pun terasa lebih lembut dibandingkan telinganya, dan Harutora berpikir lembut sekali, sambil “Ohh!” ria, senang. Ia sebenarnya cukup menyukai binatang.
“Terasa sangat begitu enak, bebas dan lembut…… Oh, ini bergerak.”
“……A-a-aku merasa sangat terhormat bahwa dirimu…… menyukainya……”
“Yah, ini sangat lembut. Dengan catatan, aku tak pernah memegang rubah sebelumnya, jadi ini bagaimana ekornya terlihat.”
“…………”
Harutora terus mengelus ekor rubahnya, membuat Kon sering kaget tersentak pada setiap elusannya dan rileks kembali. Ia berusaha keras untuk menahannya tanpa berani untuk berbicara, bahkan telinganya bergerak semakin cepat.
“Ah, maaf, apa terasa gatal?”
“T-t-t-tolong jangan khawatir……”
“Bisakah kau menggerakan ekormu sesuai keinginanmu? Sebenarnya, bagaimana ekormu bisa bergerak?”
“Ba-bagaimana—!?”
Harutora bertanya dengan santai, namun untuk suatu alasan Kon sedikit meninggikan suaranya tidak karuan.
Akhirnya, ia membulatkan tekad dan berdiri dengan diam, mulutnya rapat dan kulit putihnya pun merona hingga lehernya. Lalu, dengan punggungnya yang menghadap Harutora, ia perlahan melepas tali yang ada dipinggangnya.
“Se-se-se-se-, Seperti ini!”
Ucapnya dan dengan tiba-tiba menurunkan hakamanya.
Ekor yang secara konstan gemetar dan pantat putihnya pun berada didepan Harutora—
“Ada apa, Harutora! Aku berkunjung ke perpustakaan saat mau pulang sebagai pencegahan, dan menyadari bahwa, buku yang aku suruh kau baca masih ada—“
Natsume dengan kasar membuka pintu kamar Harutora tanpa mengetuk, tangannya membawa tumpukan buku. Teriakan marah pun terdengar sebagaimana ia berjalan memasuki ruangan.
Waktu berhenti, semuanya terdiam.
Kon meratap tanpa bersuara, dengan segera menaikan hakamanya, berusaha untuk tidak terjatuh. Harutora dengan cepat membantu Kon ketika ia terjatuh dalam pelukannya – dan hasilnya keduanya berpelukan satu sama lain sebagaimana hakama Kon jatuh ke lantai.
Tumpukan buku yang dibawa Natsume satu persatu jatuh.
Kon telah membeku, namun Harutora mengambil hakama yang terjatuh dengan kecepatan yang sangat, menaikan hakama seperti ia sedang membantu anak kecil untuk memakaikan celananya dan mengikat talinya.
Lalu, ia menarik napas, dalam, dan baru saja ingin membuka muutnya, ketika—
“……………...Harutora?”
“Uh—“ “………………Apa yang kau lakukan?”
“Kau salah paham—“
Ini pertama kalinya Harutora mendengar Natsume dengan suara seperti itu semenjak ia lahir, dan suara ketika ia menjawab terdengar seperti bukan suaranya.
“Uh, begini, tenanglah dan dengar penjelasanku, oke? Kau salah paham, dia Kon, jangan lihat dia seperti anak kecil, dia sebenarnya adalah rubah. Terlebih lagi, dia adalah shikigami, bukan manusia. Lihat ekor dan telinganya sebagai buktinya. Jadi kau salah, ini tidak seperti yang kau pikirkan……”
Natsume mengerutkan keningnya, matanya dengan ganas memberikan kesan berbahaya.
Diwaktu yang bersamaan, Harutora seperti melihat beberapa jimat sihir yang muncul ditangannya, dan walaupun ia merasa ingin tahu bagaimana ia mengeluarkan jimat tersebut, perhatiannya lebih tertuju dengan kata ‘bahaya’ yang tertera jelas didalamnya. Harutora yang berusaha meluruskan kesalahpahaman pun semakin diam dan diam.
“…………Mesum.”
“Tunggu—“
“…………Mati.”
“Na-natsume?”
Tubuhnya terlihat seolah-olah telah mengembang – ini apa yang ia lihat dengan kemampuan melihat rohnya, tak mungkin salah.
“Mati kau, mesum! Order!”
‘Ketika aku sampai, jantungmu sudah berhenti berdetak.’
Touji dari ruang sebelah memberitahukan Harutora setelahnya. Tentu saja, hal itu hanya sebuah candaan.