Difference between revisions of "High School DxD (Indonesia):Jilid 1 Life 1"
(Terjemahan Baru) |
|||
Line 35: | Line 35: | ||
===Bagian 2=== |
===Bagian 2=== |
||
− | + | “Aku pergi dulu.” |
|
Aku menguap saat aku meninggalkan rumah. |
Aku menguap saat aku meninggalkan rumah. |
Revision as of 06:18, 24 May 2018
Life.1 Aku Berhenti Jadi Manusia
Bagian 1
[BANGUN! BANGUN! KALAU NGGAK MAU BANGUN, AKU AKAN MENCIUMMU LHO......]
“......Umm.”
Itu adalah jam weker dengan suara tsundere, tapi tak punya fungsi untuk membangunkan pemiliknya. Si pemilik jatuh ke lantai dan baru saja melihat mimpi buruk.
Itu aku.
......Ini adalah cara terburuk untuk bangun.
Aku mimpi buruk lagi.
Akhir-akhir ini, aku sering memimpikan hal yang sama. Mimpi di mana aku dibunuh oleh Yuuma-chan.
Tapi karena aku di sini masih hidup, itu pasti mimpi.
“Bangun! Ise!”
Suara Ibu berasal dari tangga. Setiap pagi seperti biasa.
“Aku tahu! Aku sudah bangun!”
Usai memberikan jawaban seperti itu, aku bangun dari lantai.
Haa......
Hari ini dimulai dengan awal yang buruk lagi. Aku merasa sangat lesu......
Aku mengenakan seragamku sambil mendesah panjang.
Bagian 2
“Aku pergi dulu.”
Aku menguap saat aku meninggalkan rumah.
Selama berjalan kaki ke sekolah, aku harus menutup mata karena sinar mentari. Aaah, merepotkan sekali.
Akhir-akhir ini, aku sudah mulai merasa lemah di bawah sinar mentari.
Rasanya sinar mentari itu menusuk menembus kulitku dan aku tak tahan.
Pokoknya, sinar mentari pagi tidak baik untukku. Aku tak bisa bangun di pagi hari sama sekali.
Karena aku belum mampu untuk bangun akhir-akhir ini, Ibuku datang untuk membangunkanku setiap hari.
Di sisi lain, aku jadi lebih aktif di malam hari. Ada sesuatu di dalam tubuhku yang menguat dan membuatku bersemangat.
Aku sungguh sudah jadi orang malam.
Aneh.
Ada yang salah. Aku sering terjaga sampai larut malam, tapi sungguh keajaiban kalau aku mampu tetap terjaga sampai jam 1 dini hari.
Tapi sekarang, aku bisa dengan mudah tetap terjaga sampai jam 3 atau jam 4 dini hari. Aku sudah akan tidur setelah matahari terbit akhir-akhir ini, dan itulah rutinitas sehari-hariku.
Aku tak kecanduan game online atau pertunjukan tengah malam.
......Apa yang terjadi dengan tubuhku?
Apa otakku berusaha untuk tidak tidur jadi aku tak perlu melihat mimpi di mana pacarku membunuhku?
......Yah, apa itu perasaan pribadiku, jadi kurasa bukan. Wajar saja bagi tubuh untuk merasa perlu tidur.
Perasaan yang kupunya di malam hari, —kurasa itu sesuatu yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.
Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi tubuhku terasa dipompa dan aku merasakan sesuatu yang misterius meningkat dari kedalaman tubuhku.
Jadi aku keluar pada malam hari untuk mengujinya. Kecepatan berjalanku meningkat, dan dadaku berguncang dengan kesenangan saat aku dicampur dengan kegelapan malam.
Aku berlari pada malam hari dan aku terkejut itu memberiku kecepatan yang menakjubkan.
Kalau aku bergabung dengan tim lari, aku bisa dengan mudah jadi pelari utama. Juga, aku tidak kehabisan stamina. Aku punya begitu banyak stamina dan aku bisa marathon penuh seakan aku hanya joging.
Aku jadi lebih percaya diri dan saat aku berlari di siang hari, itu sangat mengerikan sampai-sampai kupikir staminaku di malam hari adalah mimpi. Tidak, itu kecepatan rata-rata untuk seorang murid SMA, tapi ada perbedaan besar saat membandingkan diri malamku dan diri siangku.
Aku menjadi aneh di malam hari.
Ini mungkin terdengar seperti sebuah kalimat yang berasal dari orang aneh yang mengatakan hal itu seperti ini, tapi perasaan yang kupunya saat malam itulah yang mengubahku menjadi orang yang berbeda.
Uggh......sudah kuduga, sinar mentari memberiku masa-masa sulit......
Tidak seperti di malam hari, aku jadi sangat lemah di siang hari.
Tidak peduli seberapa jauh aku memikirkannya, pasti ada yang salah dengan tubuhku.
Aku harus berpikir bahwa tubuhku berubah sejak hari di saat aku pergi kencan dengan Yuuma-chan.
Bagian 3
Sebuah sekolah swasta. Akademi Kuoh.
Itulah sekolah yang kudatangi.
Kini sekolah ini sekolah campuran yang dulu sekolah khusus perempuan sampai digabung tahun lalu, dan ada banyak perempuan daripada laki-laki.
Dan, jumlah anak laki-laki meningkat, tapi masih ada lebih banyak anak perempuan daripada anak laki-laki.
Aku seorang murid kelas 2 SMA dan rasio murid perempuan dan murid laki-laki di kelasku adalah 7:3. Untuk murid kelas 3 itu 8:2.
Sekarang pun, perempuan memiliki otoritas lebih kuat dari laki-laki, dan sebagian besar murid di OSIS adalah perempuan, dan Ketua OSIS juga seorang perempuan.
Ini adalah sekolah di mana laki-laki tidak bisa berbuat seenaknya, tapi aku masih bergabung dengan sekolah ini.
Ini adalah cerita sederhana.
Tempat ini punya lebih banyak anak perempuan. Itu saja adalah hal yang indah!
Alasan mengapa aku bisa lulus ujian masuk ke sekolah ini yang dikatakan sangat sulit, karena keberanian mesumku.
Aku ingin belajar sambil dikelilingi oleh para gadis——
Untuk alasan itu saja, aku menghadiri sekolah ini.
Apa salahnya dengan itu!
Apa salahnya dengan menjadi seorang mesum!?
Inilah hidupku! Aku takkan membiarkan siapapun membantahku! Aku akan membangun harem di sekolah ini!
Dan, itulah misiku ketika pertama kali aku masuk sekolah ini.
Tapi sekarang aku merasa tertekan. Aku sungguh naif untuk berpikir aku bisa menjadikan 2 ataupun 3 pacar di sekolah ini di mana mayoritas muridnya adalah perempuan.
Hanya sekelompok laki-laki tampan yang populer dan anak perempuan bahkan tidak menatapku. Untuk lebih tepatnya, mereka mengabaikanku seperti sampah yang tergeletak di lantai.
Sial!
Ini bukan dalam rencanaku!
Omong kosong! Dalam rencanaku, seharusnya aku mendapatkan pacar pertamaku langsung setelah aku masuk sekolah ini!
Setelah itu, aku akan putus dengannya dan mulai berpacaran dengan seorang gadis yang baru dan pada saat aku lulus, tumpukan gadis seharusnya memperebutkanku dalam Battle Royale!
Ka-kalau begini terus, tujuanku akan berakhir dalam mimpi!
Tunggu, apa jangan-jangan sudah jadi mimpi!?
Apa salahnya dengan itu!? Era aku lahir? Hukum? Atau......ada sesuatu yang salah denganku......?
Uwaaaaaaah! Aku nggak mau memikirkannya!
Hal-hal itu masuk melalui pikiranku setiap hari.
Aku tiba di kelasku sambil mendesah, dan duduk di kursiku.
“Hei sobat. Bagaimana DVD yang kupinjam? Bagus, kan?”
Pria botak yang bicara denganku adalah temanku nomor 1, Matsuda. Dia mungkin terlihat seperti seorang olahragawan, tapi dia adalah si mesum yang membuat komentar pelecehan seksual setiap hari.
Dia adalah seorang olahragawan sewaktu di SMP di mana ia memecahkan banyak rekor, tapi sekarang dia di Klub Foto. Dia sangat terbuka tentang impiannya yang ingin mengambil foto dari setiap bagian tubuh perempuan melalui lensa kamera.
Julukannya adalah si “Botak Mesum” dan “Sexual Harassing Paparazzi”.
“Fu......anginnya kuat pagi ini. Berkat itu, aku bisa melihat pandangan bagus kancut cewek-cewek.”
Orang dengan kacamata yang mencoba untuk bertindak keren adalah temanku nomor 2, Motohama. Dia punya kemampuan khusus yang disebut Scouter yang membuat dia mendapatkan data ukuran para gadis melalui kacamatanya. Seiring dengan tubuh spesial di mana tingkat kekuatannya merosot ke bawah ketika ia melepaskan kacamatanya.
Julukannya adalah si “Kacamata Mesum” dan “Three-size Scouter”. Keduanya adalah temanku yang jahat.
Ya ampun, melihat dua wajah ini di pagi hari membuatku merasa lesu. Aku merasa mual.
“Aku punya barang bagus.”
Matsuda membuka tasnya, dan mengeluarkan benda-benda di dalam tasnya tanpa ragu-ragu.
Buku-buku dan DVD yang tengah menumpuk di mejaku memiliki judul-judul yang bagus.
“Hee!”
Sebuah teriakan kecil datang dari seorang gadis jauh dari kita.
Yah, tentu saja dia akan bereaksi seperti itu. Toh, sesuatu seperti ini terjadi di pagi hari.
Apa yang kudengar berikutnya dari gadis-gadis yang berkomentar diskriminasi seperti “Kalian adalah yang terburuk~” dan “Mati sana, cowok kotor”.
“Diam! Ini hiburan kita! Cewek dan anak-anak menyikir saja dan menjauhkan diri! Atau yang lain, aku akan memperkosa kalian semua di kepalaku!”
Ucapanmu vulgar seperti biasa, Matsuda-kun.
Biasanya, aku akan bilang, “Wow, dari mana kamu mendapatkan harta ini!” dengan mata berkilau pada buku dan DVD yang menumpuk di mejaku. Tapi karena aku sudah dalam keadaan yang mengerikan setiap pagi akhir-akhir ini, aku tidak bersemangat.
Matsuda mendesah sambil melihat wajah kusamku.
“Hei hei hei. Kenapa kamu bermuka gitu saat ada begitu banyak harta tepat di depanmu?”
“Kamu tidak bersemangat akhir-akhir ini. Aneh. Ini sungguh aneh. Kamu tak sama seperti sebelumnya.”
Motohama juga mengatakan itu sambil menyodok kacamatanya seakan dia mengetahui aku membosankan.
“Aku juga mau bilang, “Wow! Dari mana kalian mendapatkan ini!? Apa kalian mencoba untuk mengubahku jadi monyet!?”. Tapi aku sudah kurang berenergi akhir-akhir ini.”
“Apa kamu sakit? Tidak, itu tidak mungkin. Tidak mungkin kamu, perwujudan dari semua hasrat seksual, akan sakit.”
Motohama membuat komentar kasar tentangku. Dia cowok yang tidak sopan.
Lalu Matsuda membuat isyarat dengan tangannya seolah-olah ia menyadari sesuatu.
“Oh, itu ya? Apa efek samping dari halusinasi tentang pacar imajinasimu? Yuuma-chan, benar?”
“......Apa kalian nggak ingat Yuuma-chan?”
Keduanya menatapku dengan mata simpatik pada pertanyaanku.
“Sudah kami bilang sebelumnya, kami tak kenal dia. Kamu harus ke dokter sana. Benar, kan, Motohama?”
“Ya, aku akan mengulangi ini lagi tapi kami tidak diperkenalkan dengan seorang gadis bernama Yuuma-chan.”
......Mereka selalu bertindak seperti ini setiap kali aku bertanya pada mereka tentang Yuuma-chan.
Kupikir mereka hanya menggodaku.
Tapi setelah berbicara serius dengan mereka, aku mengetahui bahwa itu bukanlah kejadiannya.
Aku pasti ingat memperkenalkan Yuuma-chan kepada mereka. Mereka mengatakan hal-hal seperti “Kenapa cewek cantik seperti dia adalah pacaaaaar Ise!?” dan “Pasti ada kesalahan sistem yang terjadi di dunia ini..... Ise, kamu nggak melakukan sesuatu yang ilegal, kan?” dan terus membuat komentar tak sopan.
Aku ingat aku menjadi sombong dan berkata, “Kalian harus punya pacar juga”.
Aku ingat jelas waktu itu.
Tapi mereka tidak ingat. Tidak, apa saja yang tidak mereka ingat adalah Yuuma-chan.
Seolah-olah Amano Yuuma tak pernah ada.
Seakan waktu yang kuhabiskan dengan Yuuma-chan tak pernah terjadi. Saat dua orang ini bilang, rasanya itu hanyalah imajinasiku.
Selama dua hal ini terbukti, tak ada catatan nomor atau alamat mail Yuuma di ponselku.
Apakah itu dihapus dari memori? Apakah seseorang menghapusnya? Itu mustahil! Mustahil aku akan menghapusnya, jadi siapa yang melakukannya!?
Aku menelepon nomor yang kuhafal di kepalaku, tapi nomor telepon itu sedang tidak digunakan.
Jadi apakah itu berarti dia tidak ada? Apakah itu semua imajinasiku? Sesuatu yang gila seperti itu tak mungkin......
Aku ingin menyangkalnya tapi selain dari memoriku, tidak ada bukti untuk membuktikan bahwa dia ada.
Kalau aku memikirkannya, aku tak tahu alamat rumahnya. Dia adalah seorang murid dari sekolah lain. Aku tahu sekolah tempat mereka mengenakan seragam yang sama dengannya. Jadi aku meminta para murid dari sekolah itu tentang Yuuma-chan.
Tapi tak ada satu pun murid yang cocok dengan deskripsinya. Dia tak ada di sana.
Jadi siapa pacarku?
Siapa yang kukencani?
Jadi mimpiku hanyalah fantasi yang kubuat?
Apakah aku berbicara dengan Matsuda dan Motohama tentang mimpiku seolah-olah itu semua kenyataan?
Apakah aku, seorang penjahat kelamin?
Aku ingat jelas sekali wajahnya, tahu?
......Ada sesuatu yang salah tentang semua ini.
Seperti kekuatan aneh yang kudapatkan di malam hari. Ada yang salah.
Tapi apa yang terjadi?
Sambil aku memikirkan insiden terakhir itu, Matsuda meletakkan tangannya di bahuku.
“Yah, kita berada di tengah-tengah masa muda kita, jadi ada hal-hal aneh seperti itu bisa terjadi pada kita. Lalu, kalian datang ke tempatku sehabis sekolah. Ayo kita menonton koleksi rahasiaku sama-sama.”
“Itu ide yang sangat bagus. Matsuda-kun, kamu juga harus mengajak Ise-kun.”
“Tentu saja aku akan mengajaknya, Motohama-kun. Kita adalah cowok SMA yang bergerak dengan hasrat seksual. Kalau kita nggak melakukan hal-hal mesum, akan tidak menghormati orangtua kita yang telah melahirkan kita.”
Keduanya menyeringai mesum.
Mesum. Tidak peduli bagaimana kamu melihat mereka, mereka cuma merinding mesum. Dan sayangnya, aku salah satunya.
Yah, sudahlah. Aku juga hidup untuk hal-hal mesum.
“Baiklah kalau gitu! Hari ini, kita tak usah menahannya! Kita akan membawa minuman bersoda dan keripik sambil menonton DVD porno!”
Kataku karena mustahil aku bisa berpikir lagi.
“Oh! Ya, gitu dong! Itulah Ise yang kita kenal!”
“Itulah semangat. Kita perlu menikmati masa muda kita.”
Matsuda dan Motohama jadi bersemangat.
Aku akan meninggalkan insiden tentang Yuuma-chan.
Kadang-kadang aku perlu istirahat juga! Hari ini aku akan melupakan kejadian itu dan melanjutkan dengan hal-hal porno sebagaimana seorang anak laki-laki di zaman kita!
Itu terjadi setelah kami membuat rencana untuk sore hari.
Ada warna crimson yang menarik perhatianku.
Warna crimson brilian—
Halaman sekolah dapat dilihat dari jendela kelas. Dan mataku terpaku ke arah seorang gadis tertentu.
Gadis berambut crimson. Idola sekolah kami dengan kecantikan diluar manusia normal. Tubuh ramping bukan bentukan gadis Jepang.
Tentu saja. Dia bukanlah orang Jepang. Kudengar orang-orang bilang bahwa dia itu dari Eropa Utara.
Sepertinya dia menghadiri sebuah SMA Jepang karena pekerjaan ayahnya.
Siapapun akan jatuh hati usai menyaksikan kecantikannya.
Rias Gremory.
Dia adalah murid kelas 3 sekolah ini. Sehingga menjadikan dia seniorku.
Ketika aku menyadari itu, semua orang termasuk aku menatapnya juga, baik laki-laki dan perempuan. Matsuda dan Motohama juga menatapnya.
Hal ini terjadi setiap pagi. Semua orang menatapnya saat ia berjalan melewati mereka. Beberapa orang berhenti berjalan. Yang lainnya berhenti bicara. Semua orang berbalik untuk menatapnya.
Angin sepoi mengembuskan rambut crimson sambil setiap murid di sekolah ini menatapnya.
Rambut crimson panjang tergerai ke pinggulnya membuat tampilan sekitarnya itu seperti berwarna crimson juga saat angin meniup rambutnya.
Kulit yang indah, seputih salju, menakjubkan.
Cantik.
Itulah satu-satunya kata untuk menggambarkan dirinya dalam satu kata. Itulah satu-satunya kata yang kamu butuhkan untuk menggambarkan dirinya.
Aku juga terpesona oleh kecantikannya dan atmosfer yang mempesona.
Aku sangat terpesona olehnya sampai-sampai aku selalu berhenti apa yang kulakukan setiap kali aku melihatnya.
Tapi belakangan ini, caraku melihatnya sudah berubah.
Dia cantik. Tapi dia terlalu cantik.
Aku mulai merasa sedikit takut akan kecantikannya dan takut akan dirinya dari lubuk hatiku.
Aku tak tahu aku mulai merasa seperti ini. Tapi aku sudah mulai merasa seperti ini sejak lenyapnya Yuuma-chan.
Lalu, matanya bergerak. Mata biru jernihnya menatap lekat padaku.
—!
Aku merasa seolah-olah hatiku tengah diraih olehnya.
Apa perasaan ini? Ini perasaan yang kamu dapatkan ketika seseorang yang lebih unggul bagimu berdiri di depanmu......
Dia menyipitkan matanya yang biru dan sepertinya dia tersenyum.
Apa dia menatapku?
Mustahil. Aku tak punya hubungan apapun dengannya.
Lalu, tiba-tiba aku teringat sesuatu dari mimpiku.
Pada akhir mimpi, ada orang dengan rambut crimson yang berbicara padaku.
Orang yang tampaknya lembut, tetapi juga dingin.
Sementara aku membandingkan dirinya dengan orang dari mimpiku, dia sudah menghilang dari pandanganku.
Bagian 4
“Aku ingin meremas oppai!”
Aku memeluk Matsuda yang tak bisa berhenti menangis di saat kita semua tengah menonton video terakhir sambil maraton DVD porno.
Sehabis sekolah, kita mulai menonton film porno dengan semangat tinggi. Kita semua senang dan gembira saat kita mulai menonton film porno langsung sehabis sekolah, tapi saat kita menyaksikan banyak film porno, kita malah mengalami depresi, karena pertanyaan “Kenapa kita nggak punya pacar?” memasuki diskusi kita. Rasanya aku mau menangis setelah kita bahas ini dengan serius.
Matsuda belum berhenti menangis sejak 3 film sebelumnya.
Motohama tengah mencoba untuk bertindak keren, tapi ada air mata yang mengalir dari matanya di balik kacamatanya.
Tiga puluh menit yang lalu, Motohama mengatakan ini dengan suara rendah, “......aku diminta untuk datang ke belakang gym sama cewek..... Itu adalah kali pertama aku dirampok sama cewek......”, sehingga aku pun hendak menangis setelah mendengar itu.
Aku penasaran bagaimana 3 laki-laki yang murung sambil menonton film porno?
Jelas, jawabannya adalah tiga orang yang tidak populer.
Sial. Rasanya aku membenci dunia ini setelah mengetahui bahwa ada orang-orang seusiaku yang berhubungan seks dengan seorang gadis.
Sementara memikirkan hal itu, film terakhir berakhir dan sudah gelap di luar.
Ketika aku melihat jamku, itu sudah pukul 10. Aku sudah bilang pada orangtuaku bahwa aku di tempat Matsuda, tapi mereka akan khawatir tentangku jika aku tinggal di sini lebih lama lagi dan aku juga akan terlambat untuk sekolah besok.
“Kalau begitu, aku akan pulang dulu.”
Setelah aku mengatakan itu, kita semua berdiri dan bersiap-siap untuk berkemas.
“Sampai jumpa.”
Setelah kita berpisah dengan Matsuda di pintu masuk, Motohama dan aku menuju ke rumah.
“Ini malam yang indah. Karena ini adalah malam yang cerah, wajar untuk merasakan itu saat menonton film porno.”
Motohama mengatakan beberapa omong kosong aneh sambil melihat langit dengan napas panjang.
Dia tampak sangat lelah.
Yah besok, baik Motohama dan Matsuda akan kembali ke diri mereka yang biasa.
“Sampai besok.”
“Ya, selamat bermimpi indah.”
Aku berpisah dengan Motohama dalam perjalanan pulang, tapi dia tidak tampak bersemangat saat dia melambaikan tangannya padaku.
Mungkin aku akan mengiriminya pesan teks untuk menghiburnya.
Beberapa menit setelah berpisah dengan Motohama.
Aku berjalan menuju rumah, tapi energi yang mengalir dalam tubuhku meningkat.
Ini adalah gejala dari “meluap dengan kekuatan di malam hari”.
Seperti yang kuduga, pasti ada sesuatu yang salah dengan tubuhku.
Ini bukan fenomena yang normal. Penglihatanku membaik bersamaan dengan lima inderaku lainnya.
Mata dan telingaku menjadi sangat baik. Bahkan aku bisa mendengar percakapan dari rumah orang lain dan melihat jalanan meski di malam hari.
Ini sangat aneh saat aku pun dapat melihat dengan jelas di tempat-tempat di mana tidak ada lampu jalan!
Rasanya kekuatan ini semakin kuat hari demi hari.
Itu karena rasa menggigil yang kurasakan di seluruh tubuhku sekarang adalah urusan utama!
Aku bisa merasakan aku sedang diawasi oleh seseorang sedari tadi. Dan rasa menggigil yang kurasakan.
Aku bisa merasakan atmosfer misterius di depanku.
Tubuhku gemetar gila-gilaan. Gemetar yang semakin kuat.
Itu seorang pria. Ada seorang pria yang mengenakan setelan jas, menatapku. Dia menatapku dengan mata sengit.
Rasanya tubuhku akan membeku hanya dengan melihat ke matanya.
Bukankah ini yang kamu sebut niat membunuh?
Aku pasti bisa merasakan rasa permusuhan darinya. Tidak, ini adalah sesuatu yang lebih berbahaya. Ini pasti niat membunuh!
Pria itu berjalan mendekat, dengan tenang. Dia berjalan ke arahku! Sampai dia di depanku!
Orang mesum!? Orang berbahaya!? Apa aku dalam kesulitan!?
Gawat! Itu karena tubuhku belum berhenti gemetar!
Kenapa aku harus menemukan orang yang berbahaya dalam perjalanan pulang!?
“Ini jarang terjadi. Untuk bertemu seseorang sepertimu di tempat seperti ini.”
............?
Apa yang dia katakan?
Tidak tidak, bukannya aneh jika orang-orang gila seperti dia bicara omong kosong.
Jadi dia adalah seorang pria yang berbahaya!
Sial! Apa yang harus kulakukan jika dia mengambil pisau!?
Aku tak tahu seni bela diri, aku juga tak pernah bertarung sebelumnya!
A-Aku tahu!
Kekuatanku yang meningkat pada malam! Itu dia! Aku bisa menggunakannya untuk lari dari sini!
Berjalan mundur, aku menjaga jarak antara kami.
Pria yang mengeluarkan atmosfer mesum mulai berjalan ke arahku.
“Mau coba diri? Siapa majikanmu? Pastinya orang dengan peringkat yang sangat rendah atau dengan hobi aneh untuk memilih tempat ini sebagai suatu wilayah. Jadi, siapa majikanmu?”
Aku bahkan tidak tahu apa yang kaukatakan!
STEP!
Aku berbalik dan berlari ke tempat aku datang tadi pada kecepatan penuh.
Cepat. Aku sangat cepat. Ini aneh bagiku untuk mengatakan ini, tapi kecepatan kakiku pada malam itu gila.
Aku hanya terus berlari saat akan melalui jalanan yang berbeda di malam hari.
Aku terus berlari dan masuk ke jalanan asing.
Aku belum kehabisan napas. Aku bisa terus berlari. Kalau memang begitu, maka aku akan berlari sampai dia tak bisa mengejarku!
Setelah sekitar 15 menit, aku tiba ke area terbuka.
—Ini taman.
Aku berhenti berlari, dan berjalan sebagai gantinya.
Aku berjalan ke air mancur sambil menghirup udara.
Aku melihat ke sekeliling taman di bawah lampu jalan. Sesuatu terasa misterius akan tempat ini.
—Aku tahu tempat ini.
Aku ingat taman ini......
Betul. Ini adalah tempat terakhir yang kukunjungi pada kencanku dengan Yuuma-chan!
Wow, sungguh kebetulan, atau harus kusebut keajaiban?
Apa aku datang ke sini secara tak sadar? Mustahil......
CHILLS
Aku merasa menggigil di punggungku.
Seseorang berada di belakangku...... Itulah yang kurasakan.
Aku berbalik perlahan, dan bulu hitam jatuh di depanku.
Apa itu bulu burung gagak? Tidak, bukan.
“Apa kau pikir aku akan membiarkanmu melarikan diri? Itu sebabnya makhluk rendahan itu malas ditangani.”
Orang yang muncul di depanku adalah seorang pria berjas dan dia punya sayap hitam yang tumbuh di punggungnya.
Itu pria yang mencurigakan sebelumnya.
…Malaikat? Tidak tidak, ini bukan dongeng, sangat mustahil!?
Apa itu cosplay? Itu terlihat terlalu asli untuk cosplay. Apa itu sayap a-asli? Tidak mungkin!
“Katakan padaku nama majikanmu. Menjengkelkan untuk terganggu oleh jenismu. Untuk itu, kita akan...... Tunggu, apakah kau seorang “Liar”? Kalau kau tak punya majikan, maka itu akan menjelaskan ekspresi khawatir di wajahmu.”
Pria mencurigakan bergumam pada dirinya sendiri. Jangan mengarang-ngarang sendiri!
Situasi ini serius, tapi tiba-tiba aku ingat insiden yang kualami dalam mimpiku.
Mimpi tentang kencan tersebut. Pada akhir mimpi itu, aku dibunuh oleh Yuuma-chan tepatnya di depan air mancur ini.
Ya, dengan Yuuma-chan yang memiliki sayap hitam tumbuh dari punggungnya.
Dan ada seorang pria dengan sayap hitam di depanku. ...Ini adalah di mana mimpi menjadi kenyataan?
Hei hei, bagaimana gadis cantik berubah jadi seorang pria!?
Tidak, itu tidak penting! Yang penting adalah situasiku saat ini!
Kalau ini akan sesuai dengan mimpi itu, maka hal berikutnya yang akan terjadi padaku adalah—
“Hmph. Aku tidak merasakan kehadiran majikan atau rekanmu sama sekali. Aku tidak melihat apapun yang tengah mencoba untuk menyembunyikan kehadirannya. Dan tidak ada lingkaran sihir muncul di sini. Menurut situasi saat ini, kau adalah “Liar”. Sehingga takkan jadi masalah bila aku membunuhmu.”
Pria itu hanya mengatakan beberapa hal yang menakutkan sambil mengangkat tangannya.
Tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, tangannya diarahkan ke arahku!
Aku bisa mendengar suara. Aku tahu fenomena ini.
Sesuatu yang tampak seperti cahaya mulai berkumpul di tangannya. Tunggu dulu, hal fantasi ini harusnya cuma ada dalam mimpi!
Cahaya itu lalu membentuk menjadi sesuatu yang menyerupai tombak.
Tombak—
Itu memang tombak!
Aku ditusuk di perutku dengan itu di dalam mimpiku, dan aku akan ke neraka!
—Aku bakal dibunuh!
Pada saat aku menyadarinya, ia telah menusuk perutku.
Kemudian sesuatu itu keluar dari mulutku.
GOUGH.
Banyak darah keluar dari mulutku, diikuti oleh rasa sakit.
Itu menyakitkan. Itu menyakitkan sekali!
Aku jatuh berlutut, segera. Aku bisa merasakan perutku terbakar.
Rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhku, dan itu sangat menyakitkan sampai-sampai aku tidak tahan.
Rasa sakit......bahkan belum bisa menggambarkan rasa sakit ini!
Aku mencoba menarik keluar tombak dengan tanganku, tapi rasa sakit itu menyebar ke tanganku segera setelah aku menyentuhnya. Panas. Ini sangat panas. Ada tanda-tanda terbakar di tempat-tempat yang menyentuh tombak.
“Guu...... aaaah......”
Aku mulai merengek. Itu menyakitkan. Itu menyakitkan sekali!
Karena tanganku dalam keadaan ini, apa tombak itu membakar bagian dalam tubuhku?
Saat aku berpikir bagitu, rasa sakit meningkat. Jadi ini adalah bagaimana rasanya saat kamu terbakar?
Air mataku tidak bisa berhenti karena kesakitan.
Tap, tap. Lalu ada suara langkah kaki datang ke arahku.
Aku mendongak, dan pria misterius itu membuat tombak lain di tangannya.
“Ini pasti sakit. Cahaya adalah racun bagi makhluk seperti dirimu. Terkena itu akan mengakibatkan luka fatal. Kurasa tombak lemah ini akan cukup untuk menghabisimu, tapi tubuhmu lebih keras daripada yang kuduga. Jadi, aku akan menyerangmu dengan itu lagi. Tapi kali ini, aku akan mengisi kekuatan agak lumayan. Matilah kau.”
Apa dia mencoba untuk menghabisiku!? Aku akan dibunuh kalau aku terkena itu lagi!
Saat aku berpikir, aku mulai melihat kembali mimpi itu.
Crimson.
Warna crimson brilian akan......
Tidak, mana mungkin dia akan membantuku. Itu adalah mimpi. Jadi ini juga mimpi?
Kalau ini mimpi, maka tolong bantu aku. Walau ini mimpi, aku tak mau berada dalam situasi ini!
HYU
Ketika kurasa aku mendengar suara angin, ledakan terwujud di depanku.
Ketika aku melihat ke atas, ada asap yang berasal dari telapak tangan pria itu. Ada darah keluar dari tangannya.
“Jangan sentuh dia.”
Seorang wanita berjalan melewatiku.
Rambut crimson. Aku bisa bilang siapa itu, bahkan dengan punggungnya saja.
Dia orang yang kulihat di mimpiku
Aku tak bisa melihat wajahnya dalam mimpi itu. Tapi sekarang aku yakin bahwa dia adalah orang dari mimpiku.
“......Rambut crimson...... kau pasti seorang wanita dari Keluarga Gremory......”
Pria itu melototi wanita dengan rambut crimson dengan mata penuh kebencian.
“Namaku Rias Gremory. Apa kabar, Malaikat Jatuh-san? Kalau kau mencoba untuk menyakiti anak ini, maka aku tidak akan menahannya.”
Rias Gremory.
Ya, dia adalah kakak kelas di sekolahku. Wanita cantik dengan rambut crimson.
“......Fufu. Baiklah. Jadi anak ini milikmu. Jadi kota ini juga merupakan bagian dari wilayahmu. Baiklah kalau begitu. Untuk hari ini, aku akan minta maaf. Tapi aku menyarankan padamu untuk tidak membiarkan budakmu lepas. Orang-orang seperti diriku mungkin membunuhnya saat tengah jalan.”
“Terima kasih atas sarannya. Kota ini berada di bawah pengawasanku. Jadi kalau kau masuk, maka aku tidak akan menahannya.”
“Aku akan mengatakan hal yang sama padamu, pewaris Keluarga Gremory. Namaku Donaseek. Kuharap kita takkan bertemu lagi.”
Pria itu menyebarkan sayap hitamnya, dan tubuhnya mulai melayang. Lalu terbang ke langit.
Pria itu melototi Rias-senpai dan aku sekali, lalu menghilang ke angkasa.
Jadi aman sekarang......?
Aku merasa sedikit lega, tapi mataku jadi kabur dan rasanya kesadaranku menghilang. Mataku kabur.
Hah? Bukankah ini buruk? Ini jelas buruk, bukan?
“Ara, kamu mau pingsan? Ini pasti luka fatal. Apa boleh buat. Hei, di mana rumahmu—”
Senpai berbicara padaku saat aku jatuh, tapi aku tak bisa mendengar apa yang dia katakan.
Kemudian, kesadaranku menghilang.
Bagian 5
[......BANGUN ATAU KUBUNUH KAU...... BANGUN, ATAU KUCABIK-CABIK KAU]
Saat aku bangun, hari sudah pagi.
Apa artinya ini?
......Apa aku mimpi buruk lagi?
Itu pasti mimpi. Tapi tampaknya terlalu nyata.
Sekarang aku di sini, tidur di tempat tidurku.
Aku terbangun oleh jam weker dengan suara yandere. Sepertinya aku bermimpi.
Kali ini, itu bukanlah Yuuma-chan, tapi seorang pria aneh yang mengejarku. Tapi mereka berdua memiliki sayap hitam.
Aku menggeleng.
Tenangkan dirimu, aku. Kenapa aku terus melihat mimpi semacam ini?
Kalau aku ingat benar, kemarin aku pergi ke sekolah seperti biasa dan normal seperti biasa. Sehabis sekolah, aku pergi ke rumah Matsuda dan maraton porno dengan dia serta Motohama.
Lalu aku pulang ke rumah. Di perjalanan pulang, aku diserang oleh orang aneh dengan sayap—
Lalu aku menyadari keadaan yang tidak biasa.
—Aku telanjang.
Aku tak memakai apa-apa.
Apa-apaan ini? Aku sampai tidak memakai celana dalamku!
Aku telanjang bulat!
Aku tidak ingat itu. Aku tidak ingat pulang ke rumah. Apa aku kehilangan ingatan pada usia dini?
Aku juga tidak punya kebiasaan tidur telanjang.
“......Unnn”
—!
Aku mendengar suara manis.
Lalu aku melihat ke sebelahku dengan hati-hati.
“......Suu~suu.”
Ada seorang gadis berambut crimson tidur di sebelahku.
Dan dia telanjang......kulit seputih saljunya terlalu terang bagi mataku.
Kulitnya tampak sangat halus dan itu sangat buruk bagi mataku.
............
Tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, itu Senpai. Idola akademi kami. Rambut crimsonnya tersebar di bantal terlihat sangat indah.
Rias Gremory-senpai.
............
Huh? Huh, huh?
Tenang, aku. Oh ya, di saat seperti ini ada baiknya untuk menghitung bilangan prima agar tenang.
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23......
Daaaah!!
Aku tak bisa! Aku tak bisa tenang!
Kenapa aku tidur dengan Rias-senpai!?
Apa yang sudah terjadi!? Apa yang sudah terjadi!?
Tidak, apa yang sudah kulakukan!? Apa aku sudah melakukan sesuatu!?
Aku tidak ingat! Aku tidak ingat sedikit pun!
Kenapa!? Aku harus ingat apa yang sudah kulakukan! Tidak! Kenapa aku dalam situasi ini!?
Apa aku berhubungan seks dengan Senpai!?
Eh? Apa orang-orang kehilangan keperjakaan mereka seperti ini!?
Mustahil! Itu mustahil!
Ingat, aku! Coba ingat-ingat kenangan berharga, aku!
Apa yang kulakukan!? Apa hal yang mampu kulakukan!?
Kepalaku bakal meledak selagi kepalaku semakin bingung, tapi aku terpojok di saat berikutnya.
“Ise! Bangun! Sudah waktunya untuk sekolah!”
“Kaa-san, apa Ise masih di kamarnya?”
“Tou-san, sepatunya di pintu masuk jadi dia pulang. Ya ampun! Main di rumah teman sampai telat pulang! Terlebih lagi, terlambat untuk sekolah! Kaa-san takkan mengampuni!”
Percakapan antara orangtuaku di lantai pertama bahkan dapat didengar di sini.
Lalu diikuti oleh langkah kaki menaiki tangga. Jejak membawa suara kemarahan. Ini berbeda dari jejak yang biasa.
Ibu dalam perjalanan!
Tunggu! Tunggu dulu!
Kalau dia melihat situasi ini, maka akan sangat buruk!
“Tunggu! Aku sudah bangun! Aku akan berdiri dulu!”
“Ya ampun! Kaa-san takkan mengampunimu lagi! Kita perlu bicara sebentar masalah ini!”
Ibu marah!
Dia datang! Ibu datang ke kamarku!
Tidak mungkin aku membiarkan dia melihat situasiku ini!
“Unn...... Apa sudah pagi?”
—!?
Senpai menyeka matanya di sebelahku!
Dia bangun! Dia bangun!
GATCHA!
Pintu terbuka. Pada saat yang sama Senpai juga mengangkat tubuh bagian atasnya.
Mataku dan mata ibu bertemu. Dia terlihat marah. Dia terlihat sangat marah!
“Selamat pagi.”
Senpai menyapa ibuku dengan senyum.
Mata ibu bergerak dariku pada Senpai.
Lalu, wajah ibu membeku. Dia menggerakkan matanya padaku lagi.
Aku menghindari kontak mata.
“......CEPAT BANGUN.”
Sementara menggunakan suara seperti mesin, ibu menutup pintu perlahan.
Setelah beberapa saat, aku mendengar suara keras dari kakinya menuju tangga.
“O, O, O, O, Oooooo! Otou-san!”
“Ada apa Kaa-san? Kamu kelihatan baru melihat hantu? Apa Ise melakukan hal mesum lagi?”
“Seeeeeeee, seksssssssssss!! Ise lakukan~! Dengan orang asing~!!”
“—!? K-Kaa-san!? Kaa-san, apa yang terjadi!?”
“Orang asing~! Ise lakukan!!”
“Kaa-san!? Kaa-san!? Tenanglah!! Kaa-saaaaan!”
Aku cuma bisa menutupi wajahku dengan kedua tanganku.
Sangat mudah untuk membayangkan apa yang terjadi di bawah.
Bagaimana ini bisa terjadi? Pasti akan menjadi diskusi keluarga setelah ini!
Apa alasan yang bisa kugunakan untuk menjelaskan situasi saat ini!?
“Keluargamu sibuk juga pagi-pagi begini.”
Senpai bangkit dari tempat tidur dan pergi untuk mengambil seragamnya di mejaku.
Senpai yang telanjang. Tubuh telanjang bulat dari seorang gadis cantik.
......Ummm, kamu tahu aku bisa melihat banyak hal......
Pinggul yang kecil. Kaki putih panjang. Pahanya. Bokongnya yang berbentuk bagus.
Dan oppai-nya yang sangat besar......
Aku bahkan bisa melihat putingnya dengan jelas!
Kenapa kamu tidak menyembunyikannya!? Kenapa kamu tidak menunjukkan tanda-tanda menyembunyikan itu!?
Kalau aku memiliki “Three-size Scouter” Motohama, aku bisa dengan mudah mendapatkan pengukurannya secara akurat.
Sekarang, aku menyesali kenyataan bahwa aku tak punya kemampuan itu.
Tapi aku tahu satu hal. Aku telah melihat banyak tubuh telanjang perempuan dari majalah dan video, tapi keindahan tubuh senpai ini jauh lebih hebat dari mereka.
Bagaimana aku harus mengatakannya? Seni? Badan dengan bentuk dan kurva yang sempurna. Seperti salah satu lukisan atau patung tubuh telanjang yang ditampilkan di museum.
Sempurna. Satu-satunya hal yang bisa kukatakan adalah “gadis cantik itu masih menakjubkan usai dia menanggalkan pakaiannya”.
Tapi menatapnya membuatku merasa tak enak.
Aku tak bisa menjadi mesum sempurna.
“S-Senpai!”
Mau tak mau aku mengatakan itu.
“Apa?”
“O-Oppai......aku bisa melihat semuanya!”
Aku mengatakan itu sambil berpaling darinya. Aku ingin melihatnya, tapi itu ya itu. Aku harus bertahan.
“Kalau kamu ingin melihatnya, lihat saja.”
Senpai mengatakan itu dengan berani selagi memakai seragamnya. Dia menyeringai.
—!!
Memangnya ada kata-kata Jepang seperti itu!?
Sengatan listrik melewati tubuhku!
Air mata mengalir dari mataku karena kalimat yang tak pernah bisa kamu pelajari di sekolah.
Aku sangat terharu dengan kalimat indah itu.
“Apakah perutmu baik-baik saja?”
Senpai bertanya.
Perut?
Aku menyentuh perutku sambil menatap Senpai berpakaian.
“Kamu ditikam kemarin.”
—!
Dengan pernyataan itu, sepenuhnya aku waspada.
......Benar juga, aku ditikam oleh seorang pria dengan sayap di taman kemarin.
Aku ditikam oleh tombak yang tampaknya terdiri dari cahaya.
Tapi tak ada tanda-tanda yang tersisa di perutku. Aku yakin ada lubang......ini bukan jenis luka yang akan sembuh dalam sehari. Ada begitu banyak darah yang keluar dari situ.
Itu bukan mimpi? Atau apakah itu mimpi?
“Omong-omong, insiden kemarin itu bukan mimpi.”
......Ujar Senpai seakan membaca pikiranku.
“A-Aku yakin aku terluka......”
“Aku menyembuhkannya. Itu penting, namun berkat tubuh kerasmu, itu bisa disembuhkan dengan kekuatanku semalaman. Aku membagi kekuatan Iblisku denganmu sambil merangkulmu saat kita telanjang. Aku bisa melakukannya karena kita dari klan yang sama.”
Apa yang......orang ini katakan?
Hah? Berpelukan sambil telanjang?
............
Eeeeeeeeeeeeeeeeh!
Tunggu, apakah itu berarti......!
“Tenang saja, karena aku masih perawan.”
Dia mengatakan hal itu seakan dia membaca pikiranku lagi.
Ah, begitu. Aku merasa lega.
Atau aku harus lega?
“Jangan membuat wajah aneh begitu. Dunia ini dikelilingi oleh hal-hal yang lebih misterius dari yang kamu bayangkan.”
Senpai mendekatiku sambil memakai celana dalamnya. Dia mulai menepuk pipiku dengan jari ramping.
Wajahku jadi merah. Apa boleh buat jika wajahku jadi merah karena gadis cantik seperti dia melakukannya.
“Aku Rias Gremory. Aku Iblis.”
——Iblis?
Hah? Lelucon? Aku benar-benar tidak yakin......
“Dan aku majikanmu. Senang bertemu denganmu, Hyoudou Issei-kun. Bisakah aku memanggilmu Ise?”
......Tapi senyum iblisnya tampak nyata.
Bagian 6
“Itadakimasu.”
Untuk kakekku yang di surga.
Saat ini, di rumah kami, gadis cantik tengah minum sup miso di sebelahku.
“Ini sangat lezat, Okaa-sama.”
“Y-Ya. T-Terima kasih banyak.”
Kedua orangtuaku yang duduk di seberangku memiliki ekspresi aneh di wajah mereka.
Kakek, bagaimana aku bisa memperbaiki atmosfer aneh ini?
Ini pertama kali aku sarapan dengan atmosfer aneh ini, dan aku tidak yakin apa yang harus dilakukan dalam situasi ini.
“Ise, itu makanan yang Okaa-sama buat. Makanlah.”
Senpai mengatakan itu dengan keanggunan. Dia bertindak seperti seorang Onee-sama.
“Y-Ya!”
Aku membalas dengan cepat dan mulai melemparkan makanan ke dalam mulutku.
“Jangan makan dengan cara vulgar. Makan perlahan-lahan supaya kamu bisa mencicipi makanannya. Ini adalah makanan berharga yang Okaa-sama buat untuk kita.”
Senpai menyeka mulutku dengan sapu tangan.
Apa ini? Jenis situasi apa ini?
“I-Ise......”
Ayah berbicara padaku dengan suara gemetar.
Kamu agak gugup, Yah. Aku juga.
“D-Dari mana wanita ini d-datang?”
Usai mendengar itu, Senpai meletakkan sumpit ke bawah dan menundukan kepalanya.
“......Oh, aku minta maaf karena tidak memperkenalkan diri......Aku membuat malu Keluarga Gremory. Perkenankan aku untuk memperkenalkan diri. Okaa-sama dan Otou-sama, namaku Rias Gremory. Aku menghadiri Akademi yang sama Hyoudou Issei-kun. Senang bertemu dengan Anda berdua.”
Senpai tersenyum. Ayah merespon dengan wajah aneh.
“B-Begitukah......I-Itu menakjubkan. Hahaha! Apa kamu dari luar negeri? Bahasa Jepang-mu sangat bagus.”
“Ya. Karena pekerjaan Ayahku, aku telah tinggal di Jepang cukup lama.”
Oh. Sepertinya ayah diyakinkan.
Tapi sepertinya ibu, yang duduk di sebelahnya tidak.
“Apakah Rias......-san, benar?”
“Ya, Okaa-sama.”
“Apa jenis hubungan yang kamu miliki dengan Ise?”
—!
Itu pertanyaan yang bagus, itu bisa menjawab seluruh situasi sebelumnya.
Ibu ingin tahu jawabannya, tapi Senpai hanya terus tersenyum.
“Kami hanya senior dan junior yang sangat dekat, Okaa-sama.”
“Itu bohong!”
Ibu menolak jawabannya segera.
Tentu saja. alasan itu tidak akan bekerja, Senpai. Karena dia melihat situasi itu, alasan itu tidak akan bekerja!
“Ka-, ka-, kkkkkkkkarena! Di ranjang!”
“Ise bilang dia bermimpi buruk, jadi aku hanya tidur dengannya.”
“Hanya tidur sama-sama!? K-Kalian berdua telanjang!”
“Saat ini, orang-orang tidur telanjang saat mereka tidur sama-sama, Okaa-sama.”
Itu kebohongan besar. Kamu menakjubkan, Senpai.
Tapi ibu jadi tenang dengan ucapannya.
“B-Begitukah......? Jadi orang-orang tidur telanjang sama-sama akhir-akhir ini.”
Okaa-sama!? Apa itu semua benar!? Ibu tak masalah dengan itu!?
Lalu aku menyadari bahwa mata ibu tampak aneh. Matanya tampak kosong, seolah-olah dia dirasuki oleh sesuatu.
Usai itu Senpai berbisik di telingaku.
“……Maaf. Kelihatannya akan jadi merepotkan, jadi aku menggunakan kekuatanku.”
Kekuatan?
Lalu aku ingat apa yang dia katakan sebelumnya.
—Aku Iblis.
……Iblis. Maka ini juga karena kekuatan Iblis?
Senpai melanjutkan makan sarapannya. Setelah aku memeriksa, ayah juga memiliki mata kosong. Apakah dia menggunakan kekuatannya pada dirinya juga......?
Iblis.
Apa yang sudah terjadi?
Bagian 7
Berjalan ke sekolah pagi-pagi.
Aku berjalan menuju sekolah, tapi aku mengalami waktu yang sulit karena cara murid lain yang melihatku.
Apa boleh buat.
Di sebelahku adalah idola sekolah kami, Gremory-senpai.
Dan aku berjalan seperti budaknya karena aku membawa tasnya.
“Kenapa seseorang seperti dia......”
“Kenapa seseorang vulgar seperti dia di sebelah Rias-oneesama......”
Aku bisa mendengar teriakan dari anak lelaki dan perempuan dari segala arah.
Ada beberapa murid yang pingsan karena syok.
Apa salah!? Apa salah bagiku untuk berjalan di sebelah Senpai!?
Kami berjalan melalui pintu gerbang sekolah, dan aku berpisah dengan Senpai di pintu masuk.
“Aku akan mengutus seseorang untuk menemuimu. Mari kita bertemu lagi nanti.”
Dia mengatakan itu sambil tersenyum.
Mengutus seseorang? Apa maksudnya?
Aku tidak yakin, tapi aku berjalan menuju kelas.
Saat aku membuka pintu, semuanya menatapku.
Yah, itu normal saja, karena aku dengan Rias-senpai.
BANG!
Seseorang memukul kepalaku dari belakang. Usai aku berbalik, Matsuda berdiri di sana. Motohama di sebelah Matsuda juga.
“Beri aku penjelasan!”
Matsuda berteriak sambil menangis. Dari ekspresinya, aku bisa menebak apa yang ingin ia katakan.
“Sampai kemarin, kita adalah kawan “Aliansi Tidak Populer”!”
“Ise, pertama-tama jelaskan kepada kami. Apa yang terjadi setelah kita berpisah?”
Tidak seperti Matsuda yang marah, Motohama bertindak tenang saat memperbaiki kacamatanya, walau matanya sangat tajam. Kalian berdua membuatku takut.
Tapi aku tertawa, lalu meminta mereka dengan suara percaya diri!
“Teman-teman, apa kalian pernah melihat payudara sungguhan sebelumnya?”
Dengan satu kalimat itu, keduanya gemetar ketakutan.
Bagian 8
Sehabis sekolah.
“Hai. Apa kabar?”
Aku melihat murid laki-laki, yang datang menemuiku, melalui mata setengah mengantuk.
Orang di depanku adalah si pangeran tampan nomor 1 sekolah kami, Kiba Yuuto.
Dia merebut hati gadis-gadis di sekolah kami dengan senyumnya ini. Omong-omong, dia pada tahun yang sama sepertiku. Walau dia dari kelas yang berbeda.
Kamu bisa mendengar gadis-gadis berteriak dengan sukacita dari kelas dan koridor. Diam. Sangat berisik di sini.
“Jadi ada urusan apa kamu di sini?”
Aku membalas dia dengan nada suara meremehkan, tapi Kiba merespon tanpa menghancurkan senyumnya.
“Aku datang ke sini atas perintah Rias Gremory-senpai.”
—!
Dengan satu pernyataan, aku langsung mengerti mengapa dia ada di sini.
Aku mengerti, jadi dia ya orang yang akan senpai utus padaku.
“......OK OK, jadi apa yang ingin kulakukan padamu?”
“Aku ingin kamu mengikutiku.”
KYAA!!
Kali ini jeritan gadis-gadis.
“Gawat, Hyoudou dan Kiba-kun berjalan di berdampingan!”
“Kamu akan terinfeksi, Kiba-kun!”
“Aku tidak akan setuju dengan pasangan Kiba-kun×Hyoudou!”
“Tidak, mungkin itu pasangan Hyoudou×Kiba-kun!?”
Mereka mengatakan beberapa omong kosong aneh.
Diam. Tutup mulut sana.
“Ah, baiklah.”
Aku setuju untuk mengikutinya.
Aku akan mengatakan ini sebelumnya. Aku benci orang sok tampan ini.
Aku mengikuti Kiba, yang sudah berjalan di depanku.
“H-Hei, Ise!”
Matsuda meneriaki namaku.
“Jangan khawatir, kawan. Aku tidak akan bertengkar.”
Betul. Kamu tidak perlu khawatir tentangku, sobat.
“Apa yang akan kamu lakukan dengan DVD ini, “Aku, Si Selingkuh, dan Udon”!?”
Matsuda mengatakan itu keras-keras sambil memegang DVD sampai tinggi.
Lalu aku melihat ke luar jendela.
Aku mengikuti Kiba, dan kita sampai di gedung belakang sekolah.
Di tempat ini, yang dikelilingi oleh pepohonan, ada sebuah bangunan yang disebut gedung sekolah lama.
Rupanya dulu sekali gedung ini dipakai, dan tidak ada tanda-tanda orang di sini. Ini sangat menyeramkan sampai tercantum dalam salah satu dari “tujuh keajaiban sekolah”.
Gedung yang tampak sangat tua dan terbuat dari kayu, tapi tidak ada jendela pecah dan sulit untuk mengetahui apakah ada bagian yang rusak dari penampilannya.
Itu sudah tua, akan tetapi tidak seburuk itu.
“Buchou di sini.”
Ujar Kiba.
Buchou?
Apa dia memanggil Senpai? Huh? Buchou?
Apa senpai punya suatu klub? Apakah ini berarti ia adalah bagian dari klub itu juga?
Itu semakin misterius. Yah, selama aku mengikuti lelaki ini, aku akan dapat bertemu dengan Senpai.
Kita memasuki gedung berlantai dua, dan menaiki tangga. Kita berjalan ke dalam gedung.
Bahkan koridornya kelihatan bersih. Sepertinya ruangan yang tidak digunakan tidak memiliki debu setitik pun.
Ketika kamu memikirkan bangunan tua, kamu berharap untuk penuh serangga, jaring laba-laba, dan debu. Tapi aku belum melihat apapun.
Jadi mereka cukup sering membersihkan gedung ini.
Sementara aku memikirkan hal-hal begitu, tampaknya kita telah mencapai tujuan. Kiba berhenti di depan sebuah kelas tertentu.
Aku terkejut dengan tanda di pintu yang dibaca—
[Klub Penelitian Ilmu Gaib]
Klub Penelitian Ilmu Gaib!?
Hanya membaca nama itu membuatku heran. Aku tidak mengatakan bahwa klub itu kedengaran aneh.
Tapi menduga bahwa Rias-senpai adalah anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib itu......
“Buchou, aku membawanya.”
Kiba menunggu persetujuan melalui pintu kayu. Lalu, Senpai membalas.
“Ya, masuk.”
Sepertinya Senpai ada di dalam sini.
Kiba membuka pintu dan aku terkejut usai aku mengikutinya ke ruangan.
Ada tanda-tanda dan kata-kata aneh dalam setiap area kelas.
Lantai. Dinding dan langit-langit. Semuanya ditutupi dengan tanda-tanda aneh.
Dan yang paling menonjol adalah lingkaran di tengah ruangan.
Kelihatan seperti lingkaran sihir yang mengambil sebagian besar ruang di ruangan ini.
Aku bisa merasakan sesuatu yang menyeramkan dan aneh dari situ.
Ada juga beberapa sofa dan meja di dalam ruangan.
Hmm? Ada seseorang yang duduk di salah satu sofa. Itu adalah seorang gadis dengan tubuh kecil......
Aku kenal dia. Aku kenal gadis itu!
Itu gadis dari kelas 1, Toujou Koneko-chan!
Dia kelas 1, tapi dia kelihatan seperti murid SD karena wajah kekanak-kanakan dan tubuh kecilnya!
Dia lumayan populer di antara kelompok-kelompok tertentu. Dia populer di kalangan gadis-gadis juga dan diperlakukan sebagai maskot karena lucu.
Dia makan youkan diam-diam. Dia selalu memiliki ekspresi mengantuk.
Kalau aku ingat benar, dia dibilang “sungguh” tanpa emosi.
Dia menyadari kami masuk, dan mata kami bertemu.
“Ini Hyoudou Issei-kun.”
Berikutnya Kiba memperkenalkanku. Toujou Koneko-chan menundukan kepalanya.
“Ah, senang bertemu denganmu.”
Aku juga menundukkan kepala. Setelah salam, dia melanjutkan makan youkan-nya.
Hmm. Ini seperti yang dibilang rumor. Mungkin dia adalah seorang gadis yang tak banyak bicara.
SHA-
Ini adalah suara air yang mengalir berasal dari bagian belakang ruangan. Apa itu suara shower?
Lalu aku menyadari ada tirai mandi di bagian belakang ruangan. Ada juga bayangan di tirai.
Itu bayangan seorang gadis. Ada seorang gadis tengah mandi.
Hah!? Mandi!?
Kelas ini dilengkapi dengan shower mandi!?
KYU
Lalu ada suara shower berhenti.
“Buchou, ambil ini.”
Huh? Ada orang lain selain dia?
Aku mendengar suara seorang gadis yang bukan milik Senpai.
“Terima kasih, Akeno.”
Sepertinya Senpai berganti pakaian dibalik tirai.
Aku mulai memerah usai mengingat apa yang terjadi pagi ini.
Senpai, kamu sungguh memiliki tubuh yang mengesankan. Sepertinya aku tidak akan membutuhkan porno untuk sementara.
“......wajah bejat.”
Seseorang bergumam. Saat aku melihat ke arah suara tersebut, itu Toujou Koneko-chan.
Aku melihat dia, tapi si kecil murid kelas 1 itu hanya makan youkan.
……Begitu ya. Jadi aku memiliki wajah bejat. Maaf deh.
JYA-
Kemudian tirai terbuka. Yang berdiri di sana adalah Senpai dengan seragamnya.
Dia tampak menggoda dengan rambutnya yang basah. Dia menatapku, lalu tersenyum.
“Maaf. Aku tidak bisa mandi tadi malam karena semalam aku di tempatmu, jadi aku mandi tadi.”
Ah, begitukah?
Tapi apa yang menggangguku yaitu ada kamar mandi di ruangan ini.
Lalu aku melihat ke belakang Senpai.
Ada seseorang di belakangnya...... serius!
Aku sangat terkejut sampai aku terdiam.
Rambut hitam ekor kuda! Ekor kuda, yang dikatakan hampir punah! Orang yang dikatakan orang terakhir dengan ekor kuda di sekolah kami!
Wajah cantik, yang selalu tersenyum! Orang dengan atmosfer Jepang! Orang yang disebut Yamato Nadeshiko walau dia adalah seorang murid, dan juga salah satu idola sekolah kami, Himejima Akeno-senpai!
Orang yang, bersama dengan Rias-senpai, dikatakan salah satu “Dua Onee-sama Besar”!
Orang yang diidolakan oleh murid laki-laki dan perempuan!
“Ara ara. Halo, namaku Himejima Akeno. Senang berkenalan denganmu.”
Dia memperkenalkan dirinya dengan sopan sambil tersenyum. Suaranya terdengar menarik.
“O-Oh. Namaku Hyoudou Issei. S-Senang bertemu denganmu juga!”
Meskipun aku gugup, aku menyapanya.
Usai Rias-senpai menegaskan bahwa kita selesai berkenalan, dia mulai berbicara.
“Sepertinya semua orang di sini. Hyoudou Issei-kun. Tidak, biarkan aku memanggilmu Ise.”
“Y-Ya.”
“Kami, Klub Penelitian Ilmu Gaib menyambutmu.”
“Eh, ah ya.”
“Sebagai Iblis.”
—!
Ayah dan ibu. Sepertinya aku terlibat sesuatu yang besar.
“Silakan tehnya.”
“Ah, trims.”
Aku duduk di sofa, dan Himejima-senpai telah membuat teh untukku.
Aku minum dengan cepat.
“Rasanya enak.”
“Ara ara. Terima kasih.”
Himejima-senpai mulai tertawa sangat bahagia dengan mengatakan “Ufufu”.
Kiba, Koneko-chan, Rias-senpai dan aku sedang duduk di sofa mengelilingi meja.
“Akeno, kamu duduk di sini juga.”
“Baik, Buchou.”
Himejima-senpai duduk di sebelah Rias-senpai.
Lalu semuanya menatapku.
A-Apa...... aku semakin gugup jika semuanya menatapku di tempat yang kecil seperti ini......
Lalu Rias-senpai berbicara.
“Langsung saja kukatakan. Kita semua Iblis.”
K-Kamu sungguh bilang langsung.
“Ekspresimu mengatakan bahwa kamu tidak percaya apa yang kukatakan. Yah, apa boleh buat. Kamu melihat pria dengan sayap hitam semalam, bukan?”
Dia benar.
Kalau itu bukan mimpi, maka aku benar-benar melihat itu.
“Itu Malaikat Jatuh. Mereka adalah mantan Malaikat yang melayani Tuhan, tapi mereka adalah makhluk yang telah jatuh ke neraka karena mereka memiliki niat jahat. Mereka juga musuh kita, para Iblis.”
Jadi sekarang kita membicarakan tentang Malaikat Jatuh.
Sepertinya kita memasuki sebuah genre fantasi.
“Kita, para Iblis, telah berperang dengan Malaikat Jatuh sejak zaman kuno. Kita telah berebut kepemilikan Dunia Bawah, yang juga dikenal sebagai Neraka di Dunia Manusia. Dunia Bawah ini dibagi menjadi dua wilayah, satu untuk Iblis dan satu untuk Malaikat Jatuh. Para Iblis membentuk perjanjian dengan manusia dan menerima pengorbanan mereka dan meningkatkan kekuatan mereka. Di sisi lain, Malaikat Jatuh mengontrol manusia untuk melenyapkan Iblis. Sampai sini para Malaikat datang untuk menghabisi dua ras tersebut atas perintah Tuhan, yang menciptakan tiga kekuatan. Ini telah berlangsung sejak zaman kuno.”
“Nggak nggak, Senpai. Cerita semacam itu sulit untuk diterima oleh seorang murid normal seperti diriku. Apakah ini yang anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib lakukan?”
Jadi percakapan ini telah menjadi kegiatan klub.
“Klub Penelitian Ilmu Gaib hanyalah kamuflase. Ini hobiku. Ini cuma tempat berkumpul bagi kita, para Iblis.”
......Tunggu, ini adalah bagian dari kegiatan klub, kan?
“—Amano Yuuma”
Mendengar nama itu, aku melebarkan mataku dengan syok.
Dari mana dia mendengar nama itu?
“Hari itu, kamu lagi kencan dengan Amano Yuuma, kan?”
“......Kalau kamu bercanda, lalu bisa tolong berhenti sekarang? Aku tak mau membicarakan ini di sini.”
Ada kemarahan dalam suaraku.
Itu karena topik itu seperti tabu untukku saat ini.
Ketika aku membicarakan hal itu sebelumnya, tidak ada yang percaya padaku, dan tidak ada yang ingat dia.
Semua orang mengatakan itu pasti mimpi. Bahwa itu adalah halusinasiku. Tidak ada yang percaya padaku dan tidak ada yang ingat keberadaannya.
Aku tidak tahu dari mana dia mendengar cerita itu, tapi aku tidak akan menerimanya jika dia mengatakan bahwa itu semua gaib. Sebaliknya, aku bakal marah.
“Dia ada. Sungguh.”
Rias-senpai mengatakan itu dengan jelas.
“Yah, sepertinya dia mencoba menghapus semua bukti di sekitarmu.”
Rias-senpai membunyikan jarinya, dan Himejima-senpai mengeluarkan foto.
Aku kehabisan kata-kata usai melihat orang yang di foto itu.
“Ini, kan? Amano Yuuma-chan.”
Ya, orang di foto itu adalah pacarku yang tak bisa kutemukan di mana pun.
Aku telah mengambil fotonya dengan ponselku, tapi itu telah menghilang.
Foto itu adalah gambaran yang jelas tentang dirinya, dan ada sayap hitam tumbuh dari punggungnya.
“Gadis ini...... tidak, ini Malaikat Jatuh. Dia jenis yang sama seperti yang menyerangmu semalam.”
...... Malaikat Jatuh? Yuuma-chan adalah Malaikat Jatuh?
Rias-senpai melanjutkan.
“Malaikat Jatuh ini berkontak denganmu untuk mencapai tujuan tertentu. Usai dia menyelesaikan itu, dia menyingkirkan catatan dan bukti tentang dirinya sendiri.”
“Tujuan?”
“Ya. Membunuhmu.”
—!
A-Apa!!
“K-Kenapa dia harus membunuhku!?”
“Tenanglah, Ise. Mau bagaimana lagi......Tidak, kamu cuma kurang beruntung. Ada pemilik yang tidak terbunuh......”
“Apa maksudmu, kurang beruntung!”
Apa dia bilang bahwa aku cuma kurang beruntung untuk dibunuh oleh Yuuma-chan di hari itu!?
Huh……?
Terbunuh? Tapi aku masih hidup? Aku masih di sini seperti sebelumnya.
“Hari itu, kamu berkencan dengannya dan kemudian pergi ke taman, di mana kamu dibunuh dengan Tombak Cahaya.”
“Tapi aku masih hidup! Lagian, kenapa aku ditargetkan!?”
Ya. Tidak ada alasan bagiku untuk menjadi targetnya.
Mengapa aku harus ditargetkan oleh Malaikat Jatuh!?
“Alasan mengapa dia mendekatimu agar dia bisa memeriksa apakah ada benda berbahaya di dalam dirimu. Dia pasti menerima respon yang lemah. Itu sebabnya dia menghabiskan waktu memeriksamu. Lalu dia menegaskan hal itu. Bahwa kamu adalah manusia yang memiliki sebuah Sacred Gear—”
Sacred Gear—.
Aku sudah familier dengan istilah itu.
—Maaf. Kau adalah ancaman bagi kita, jadi kita memutuskan untuk menyingkirkanmu sedari awal. Kalau kau ingin menyimpan dendam, maka bencilah Tuhan yang menempatkan Sacred Gear dalam dirimu.
Itulah yang dikatakan Yuuma-chan pada waktu itu.
Jadi ada Sacred Gear dalam tubuhku......?
Lalu Kiba bicara.
“Sacred Gear adalah kekuatan yang irregular yang diberikan kepada manusia tertentu. Misalnya, sebagian besar orang yang namanya tercatat dalam sejarah dikatakan pemilik Sacred Gear. Mereka menggunakan kekuatan Sacred Gear mereka untuk mencatat nama mereka dalam sejarah.”
“Saat ini, ada orang-orang yang memiliki Sacred Gear dalam tubuh mereka. Kamu tahu orang-orang yang memainkan peran penting di seluruh dunia? Kebanyakan dari orang-orang itu memiliki sebuah Sacred Gear.”
Lanjut Himejima-senpai usai Kiba.
Lalu Rias-senpai menjelaskan.
“Sebagian besar Sacred Gear memiliki fungsi yang hanya dapat digunakan dalam masyarakat manusia. Tapi ada juga Sacred Gear yang luar biasa yang merupakan ancaman bagi kita, para Iblis, dan Malaikat Jatuh. Ise, angkat tanganmu.”
Eh? Aku harus mengangkat tanganku? Kenapa?
“Cepat lakukan.”
Rias-senpai mendesakku untuk melakukannya.
Jadi aku mengangkat lengan kiriku.
“Tutup matamu dan bayangkanlah hal terkuat yang memasuki pikiran.”
“Ha-Hal terkuat......? Son Goku dari Dragon Ball......?”
“Lalu bayangkan, dan bayangkan orang itu dalam pose tertentu di mana ia tampak kuat.”
“............”
Aku membayangkan Goku saat ia menembak Kamehameha-nya.
Apa ini baik-baik saja?
“Turunkan lenganmu perlahan dan berdiri.”
Aku bangun dari sofa dan menurunkan lenganku.
“Sekarang tiru pose orang itu. Kamu harus membayangkannya, paham? Kamu tidak boleh menahannya.”
Sial.
Ada orang-orang di sekitarku, dan aku harus meniru Goku melakukan Kamehameha pada usia ini!?
Aku terlalu malu untuk melakukannya!
Hanya karena aku menutup mataku, bukan berarti bahwa tidak ada yang akan menertawakanku!
“Cepat lakukan.”
Rias-senpai mendesakku lagi.
Ooooooi! Serius! Apa aku sungguh harus melakukannya!?
Sialan! Lihat saja! Ini pertama dan terakhir kali Hyoudou Issei melakukan Kamehameha!
“Kamehameha!”
Aku mengatakan itu sambil kedua tanganku menyatu dan mendorong maju setinggi dada. Ini adalah pose Kamehameha.
“Sekarang, buka matamu. Tempat ini diisi dengan kekuatan Iblis, Sacred Gear bisa muncul lebih mudah.”
Aku membuka mata sambil Rias-senpai memberitahuku.
FLASH!
Lengan kiriku bersinar.
Apaaaaa!?
Apa ini!? Apa ini!?
Benarkah aku melakukan Kamehameha barusan!?
Cahaya mulai mengambil bentuk dan menutupi lengan kiriku.
Usai cahaya itu menghilang, lengan kiriku ditutupi dengan gauntlet merah.
Itu dilengkapi dengan benda mencolok. Semacam item cosplay sangat halus dan realistis.
Bagian yang menutupi punggung tanganku memiliki obyek seperti perhiasan tertanam di dalamnya.
Sebenarnya, lebih mirip sebuah permata bukan cuma sebuah perhiasan.
“Apa-apaan iniiiiiiii!!?”
Aku berteriak. Aku terkejut sekali.
Jelas! Apa ini!? Kupikir aku melakukan Kamehameha, tapi aku mendapatkan benda di lenganku yang tampak seperti yang digunakan Henshin Heroes!
UWAAAH, apa ini!?
“Itu Sacred Gear. Dan itu milikmu. Setelah muncul, kamu bisa menggunakannya di mana saja dan kapan saja kamu mau.”
—!
Ga-Gauntlet merah ini adalah Sacred Gear......?
Eeeeeeeh......
Aku masih belum bisa percaya. Aku menembak Kamehameha dan aku......aku......
“Malaikat Jatuh, Amano Yuuma, melihat Sacred Gear-mu sebagai ancaman dan karena itulah membunuhmu.”
......Jadi, Yuuma-chan dan Sacred Gear itu nyata.
Lalu bagian mana aku dibunuh oleh dia itu nyata juga.......?
Jadi bagaimana aku hidup?
“Kamu memanggilku saat kamu sekarat. Aku dipanggil melalui tulisan ini.”
Rias-senpai mengeluarkan selebaran.
Aku tahu selebaran itu.
Saat aku tengah menunggu Yuuma-chan di tempat pertemuan, salah satu orang yang memberikan selebaran memberiku satu.
Ini adalah selebaran dengan lingkaran sihir aneh dan slogannya yang berbunyi, “Mimpimu akan dikabulkan!”
Kalau kulihat dengan hati-hati, lingkaran sihir di selebaran itu sama dengan lingkaran sihir besar di lantai.
“Ini adalah salah satu selebaran yang kita berikan. Lingkaran sihir ini digunakan untuk memanggil kita, para Iblis. Belakangan ini tidak ada banyak orang yang akan menggambar lingkaran ini untuk memanggil kita. Jadi kita memberikan selebaran tersebut pada orang-orang yang tampak akan memanggil Iblis. Lingkaran sihir ini aman dan mudah digunakan. Hari itu, salah satu familiar kami menyamar sebagai manusia dan memberikannya di kawasan bisnis. Kamu mendapatkannya pada waktu itu, Ise. Setelah kamu diserang oleh Malaikat Jatuh, kamu memanggilku saat kamu sekarat. Kamu berharap sangat keras sehingga itu memanggilku. Biasanya budak-budakku seperti Akeno dan yang lainnya akan dipanggil.”
Waktu itu aku ditusuk oleh Tombak Cahaya...... jadi aku berharap keras.
Ketika tanganku berlumuran darah, sesuatu yang memasuki pikiran adalah crimson.
Aku sangat mendambakan gadis dengan rambut crimson, Rias Gremory.
Jadi, orang dengan rambut merah yang muncul di akhir mimpi—tidak, orang yang muncul di akhir kejadian itu benar-benar Senpai.
“Saat aku dipanggil dan melihatmu, aku langsung tahu bahwa kamu adalah pemilik Sacred Gear dan bahwa kamu diserang oleh Malaikat Jatuh. Tapi ada masalah. Ise, kamu sudah sekarat. Bukan Iblis saja, tapi manusia juga mati jika tertusuk oleh tombak cahaya Malaikat Jatuh. Ise, kamu berada dalam kondisi semacam itu. Jadi aku memutuskan untuk menyelamatkan hidupmu.”
Menyelamatkan hidupku?
Jadi Senpai adalah orang yang membantuku?
Jadi itu sebabnya aku masih hidup.
“Meskipun, sebagai Iblis. Ise, kamu terlahir kembali sebagai Iblisku, budak Rias Gremory. Sebagai budak Iblisku.”
PA!
Pada saat itu, sayap tumbuh dari punggung orang di sekitarku.
Sayap mereka berbeda dari sayap hitam Malaikat Jatuh, sayap mereka seperti sayap kelelawar.
PA!
Dan dengan itu aku juga merasakan semacam sensasi di punggungku.
Melihat dari atas bahuku, aku melihat sayap hitam yang sama yang menonjol dari punggungku.
……Beneran?
Aku Iblis? Apakah aku berhenti jadi manusia?
“Mari kita berkenalan lagi. Yuuto.”
Kiba tersenyum padaku usai Rias-senpai memanggil namanya.
“Namaku Kiba Yuuto. Seperti yang sudah kamu tahu, aku kelas dua sepertimu, Hyoudou Issei-kun. Umm, aku Iblis juga. Senang bertemu denganmu.”
“……Kelas satu. ......Toujou Koneko. Senang berkenalan denganmu. ......Aku Iblis juga.”
Toujou Koneko-chan menundukan kepalanya.
“Namaku Himejima Akeno, dan aku kelas tiga. Aku juga wakil ketua Klub Penelitian Ilmu Gaib. Senang bertemu denganmu. Meskipun aku seperti ini, aku juga Iblis. Ufufu.”
Himejima-senpai menundukan kepalanya dengan sopan.
Terakhir, Rias-senpai.
Dia melambaikan rambut crimsonnya dan mengatakan itu secara langsung.
“Dan aku majikan mereka serta Iblis dari Keluarga Gremory, Rias Gremory. Keluargaku bergelar Duke. Mari kita bergaul dengan baik mulai sekarang, Ise.”
Sepertinya aku dalam situasi yang benar-benar tak terpikirkan.