Baka to Tesuto to Syokanju:Volume8 Soal Pertama
"Yuuji"
"hm..."
"Hotpot malam ini sangat menyenangkan..."
"Oh ya? Bagus lah kalau begitu... Ah, aku gak punya waktu buat jalan-jalan. Harus cepat pulang, hari sudah larut..."
"Yuuji, tunggu dulu..."
"apaan? Ada sesuatu yang kelupaan?"
"Nggak"
"trus apaan? Aku gak punya waktu buat nongkrong sambil ngobrol-ngobrol..."
"Aku nggak mau pulang ke rumah..."
"Heh? Bilang apa barusan?"
"...Aku...nggak mau pulang ke rumah hari ini..."
"Kamu serius shouko?"
"Sangat serius"
"oh... Jadi kamu nggak mau pulang..."
- angguk-angguk*
"kalo begitu..."
"...Mn..."
"Sudah ya... Rumahku sebelah sana... Aku pulang duluan..."
"...Bahkan aku yang baik hati ini tidak bisa memaafkan mu..."
"ARRRRRGGGHHH!!! TUNGGU DULU! SIAPA TADI YANG KAU SEBUT BAIK HATI?!!"
"Yuuji nggak punya sifat sebagai suami"
"sifat sebagai suami? Aku nggak pernah menjadi suami siapapun, jadi lupakan itu yang namanya 'sifat sebagai suami'!!"
"Sepertinya aku harus mendidik yuuji mulai sekarang..."
"AW AW AW AW... mendidik? Ngomong apa barusan? Kaulah yang harusnya diberi pendidikan. bukan aku!!"
"Itulah alasan kenapa aku merasa kita harus tinggal serumah..."
"Nggak nyambung!! Perkataanmu barusan telah memutar balikkan topik 540 derajat!"
"...Ini semua demi anak kita..."
"BERHENTI BERTINGKAH MESRA DAN MENGELUS-ELUS PERUTMU!! NGGAK MUNGKIN KITA UDAH PUNYA ANAK!!"
"...Shoyuu, ayah jahat..."
"JANGAN PANDANG AKU SEPERTI AYAH BRENGSEK YANG TIDAK MENGAKUI ANAKNYA SENDIRI!! BUKANNYA SUDAH KUBILANG UNTUK TIDAK PAKAI NAMA ITU SEBAGAI NAMA ANAK!!"
"Kalau begitu, ayo kita menginap di kamar Yuuji dan bicarakan tentang nama yang bagus untuk anak kita."
"TUNGGU DULU!! PERCAKAPAN INI SUDAH TERLALU NGAWUR!!"
"...Itu karena Yuuji nggak pintar dengan pelajaran bahasa modern..."
"YA NGGAK LAH!! TIDAK ADA PERBEDAAN BAHASA YANG BISA MERUBAH KEANEHAN PERCAKAPAN KITA DISINI!!"
"Yuuji jahat"
"Sigh, aku bahkan berpikir kalo cukup mahir untuk lanjutin obrolan yang super bego ini... Oh iya. Kenapa kau harus menginap dirumahku? Ada suatu masalah dirumahmu?"
"Nggak. Nggak ada masalah apa-apa dirumahku..."
"Trus kenapa?"
"Ciuman yang tadi telah membuatku hamil, jadi aku ingin melanjutkan ke tahap berikutnya dengan Yuuji..."
"“@((*(&&&(@*&#(!*&!(&*(@&*$))@(&*)(@!!!”"
"tenangkan dirimu, Yuuji. Bahasa mu mulai ngawur"
"DASAR IDIOT!! BAGAIMANA BISA KAU HAMIL HANYA DENGAN CIUMAN DI JIDAT!! BELAJAR PENGETAHUAN UMUM GIH!!"
"...sigh..."
"kau... apa maksud dari pandangan seolah-olah berkata 'si bego ini masih belum mengerti juga'"
"... karena Yuuji belum mengerti, dengan senang hati akan kujelaskan..."
"Oh ya? Jelaskan apa?"
"Ada istilah yang namanya hamil palsu di dunia ini"
"KAU BENAR-BENAR SALAH PAHAM! HAL BEGINI BUKAN SESUATU YANG BISA DIBANGGAKAN! HAMIL CUMA KARENA KEKUATAN CINTA ITU ADALAH KESAN YANG SALAH DI DUNA INI DAN BUKAN SESUATU YANG BISA DIKATAKAN DENGAN RASA BANGGA!"
"...."
"Oi, jangan diem aja"
"kalo begitu kita harus tinggal serumah agar keinginan punya anak kita terkabul"
"Tunggu dulu Shouko! Mari bicarakan ini secara perlahan"
"bicarakan nama untuk anak kita?"
"GAK, bukan itu, tapi tentang pendaftaran ke rumah sakit"
"...aku senang sekali"
"aku sedang berpikir untuk mendaftarkanmu ke rumah sakit jiwa"
"kalau begitu, ayo kita tinggal serumah"
"sudah kubilang daritadi... GAK"
"...tapi..."
"Gak pake tapi!!"
"...Tapi Yuuji, dulu saat summoning war kau janji kau akan menjadi pacarku"
"ugh.. Tapi itu nggak ada hubungannya sama sekali dengan tinggal serumah"
"...Ada lah. Yuuji kan pacarku"
"ngomong apa tadi barusan? Emang ada anak SMA yang muridnya tinggal serumah?"
"jadi kau setuju untuk tinggal bersamaku kalau benar ada murid SMA yang juga tinggal serumah?"
"ah, oke oke. Tapi dengan syarat harus murid dari sekolah kita, Fumitzuki Gakuen"
"...Baiklah, aku akan bekerja keras untuk menemukannya"
"Oke oke, terserah... Tapi tidak akan mungkin ada orang macam begitu di sekolah kita"
PERTANYAAN PERTAMA
Pertanyaan : Isilah titik-titik dalam kalimat di bawah ini dengan kalimat bahasa inggris yang baik dan benar!
He is a very diligent student. However, he submitted the answer sheet without filling in anything in the examinations. The classmates who have seen it said:_________
Jawaban Himeji Mizuki:
"Why did he do such thing?"
Tanggapan Guru:
Tepat sekali. Di bagian depan dan belakang soal menyatakan bahwa 'He is a very diligent student', tapi malah mengumpulkan lembar jawaban kosong. Saat melihat dia mengumpulkan lembar jawaban kosong, setiap teman-teman di kelas hanya bisa keheranan dan bertanya “Why did he do such thing?”'
Jawaban Yoshii Akihisa:
“YEAH! LET'S PARTY!”
Tanggapan Guru:
Kenapa kejadian seperti soal diatas patut dirayakan?
Jawaban Tsuchiya Kouta:
“Oh...let's party...”
Tanggapan Guru:
itu bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan dengan ekspresi kecewa!
Chirp chirp chirp chirp chirp. Terdengar suara-suara kicau burung beterbangan dari luar rumah.
Mungkin aku lupa menutup tirai jendela kali ya? Karena terik sinar mentari pagi masuk ke dalam kamar. Badan ku menyuruh untuk segera bangun walau aku masih di bawah alam mimpi yang masih tidur terlelap.
"um, akihisa-kun..."
disaat burung-burung masih berkicau, aku mendengar suara bagai lonceng bel, membuatku merasakan berada diantara dunia mimpi dan dunia nyata, tapi alam sadarku yang bercampur dengan alam mimpi membuatku mendengar suara Himeji-san padahal dia itu tidak mungkin bisa berada disini.
"un... Himeji-san, biarkan aku tidur sebentar lagi"
"Eh, iya ya? Ini kan hari minggu, jadi kamu ingin tidur lebih lama"
bahkan aku yang lagi ngigo pun masih ditanggapi dengan serius
"aku selalu ingin melihat wajah Akihisa-kun saat sedang tidur"
tidak diragukan lagi, Himeji-san orangnya sangatlah baik hati
"tapi kamu bilang 'aku ingin bangun dan memasak sarapan, jadi ingatkan aku untuk bangun pagi'... Akihisa-kun, ayo bangun... Ini kan sudah pagi..."
Himeji-san yang terlihat cemas menggoyang-goyangkan kepalaku
dengan metode ini harusnya bisa bikin orang langsung bangun, tapi buatku, aku merasa sedang digoyang-goyang di ranjang bayi, malah makin nyaman jadinya.
"Uu... Biarkan aku tidur, cukup 3 tahun cahaya lagi"
"Uu... Gimana nih... Akihisa-kun masih belum mau bangun, bahkan salah menyebut tahun cahaya sebagai satuan waktu, bukan satuan jarak... baiklah, kalau kamu masih nggak mau bangun...-"
"...-aku akan menemanimu dan terus-terusan menciummu sampai akhir hayat"
"AKH, AURA JAHAT MENDEKAT!!"
bangun mendadak, aku langsung mengangkat kepalaku dan cepat-cepat menutupi wajah dengan kedua tangan, tidak boleh lengah sedikitpun. Aku mengerahkan tenaga menyiapkan ancang-ancang agar bisa kabur kapanpun jika dibutuhkan. Apakah ini mimpi? Ataukah ini sebuah metode baru untuk membangunkan orang tidur? Tapi apa-apaan dengan aura berbahaya barusan?
Tepat didepanku, yang sedang pose siap bertahan...-
"bener-bener deh... Siapa tadi yang kamu sebut jahat?"
...-kakak sedang menatapku dengan tatapan dingin
"Apa tadi yang ingin kau lakukan padaku, kak?! Coba katakan lagi!!"
aku bertanya pada kakakku, yang sedang berpaling seperti orang linglung. Mungkin sedikit keterlaluan juga aku menyebutnya jahat, tapi kurasa nggak perlu diambil pusing deh
"setelah menciumi Aki-kun, kakak akan mengambil kebebasanmu dengan cara membuatmu melakukan perbuatan tidak senonoh, dan setelah mengambil beberapa foto, foto itu akan kakak gunakan sebagai surat ancaman yang akan terus menggerayangi sampai akhir hidupmu... begitulah"
"lupakan tentang jahat, kau sudah masuk kategori tindak kriminal!!"
maaf aku tarik kataku barusan, itu sudah bukan disebut sebagai orang jahat lagi, tapi lebih tepat kalau disebut sebagai 'kriminalitas'
"um, Akihisa-kun, selamat pagi..."
"ah, selamat pagi, Himeji-san"
salam pagi yang membuat semangat untuk hidup datang dari sebelahku. Ini untuk pertama kalinya hari ini aku melihat Himeji-san.
Terpancar sinar mentari pagi, rambutnya yang panjang juga lembut terlihat mempesona dan memukau. Rok nya yang panjang sangat cocok dengan celana dalam wol yang ia kenakan, dan dengan senyumnya yang tampak bahagia membuat dia dua kali lebih mempesona dari biasanya. Tak disangka ia ada di rumahku, betapa bahagianya untuk bisa melihat orang semanis dia yang manisnya bisa menyembuhkan segala luka di hati. Eh? Tunggu dulu!
"Himeji...san?"
"ya?"
"kenap..."
kenapa kamu ada disini- cepat-cepat kutelan kalimat tersebut dan nggak jadi ku ucapkan. Aku baru ingat kalau Himeji menginap dirumahku untuk sementara waktu. Himeji pasti sedang khawatir. Kalau aku mengucapkan kata yang bisa membuat dia menjadi gelisah, pasti bakal berabe. Aku harus hati-hati.
"Hm? Akihisa-kun, kenapa?"
"ah, nggak, nggak kenapa-kenapa kok. Oh iya, kamu semalam bisa tidur nyenyak?"
Himeji-san tampak kebingungan setelah melihatku tadi berhenti bicara di tengah jalan dan langsung mendadak ganti topik.
"iya, tadi malam aku bermimpi indah"