Baka to Tesuto to Syokanju:Volume8 Soal Ketiga

From Baka-Tsuki
Revision as of 04:37, 21 February 2012 by Tracker 725 (talk | contribs) (Created page with "'''Soal Ketiga''' 200px thumb|150px Dari gambar disamping, tentukan identitas Sistem Kasta India dari nomor 1-4 '''...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Soal Ketiga

BTS vol 08 102b.jpg

BTS vol 08 102a.jpg

Dari gambar disamping, tentukan identitas Sistem Kasta India dari nomor 1-4

Jawaban Himeji Mizuki

① Brahmana ② Ksatria ③ Vaisya ④ Sudra

Komentar Guru

Benar, jika di terjemahkan dari atas ke bawah, secara terpisah mereka bisa disebut 'pendeta', 'pejuang', 'penduduk' dan 'budak'. Ini lebih baik untuk diingat artinya.

Jawaban Tsuchiya Kouta

① Raja Brahmana ② Ksatria Brahmana ③ Orang-orang Brahmana ④ Brahmana

Komentar Guru

BTS vol 08 103.jpg

Bisakah kau mengingat sesuatu yang bukan Brahmana?

Jawaban Yoshii Akihisa

① Brahmana (Ibu) ② Brahmana (Kakak perempuan) ③ Brahmana (Lainnya) ④ Brahmana (Adik laki-laki) ⑤ Brahmana (Ayah)

Komentar Guru

Bagaimana sebenarnya ayahmu diperlakukan?





Tidak ada yang buruk setelah itu, dan hari itu berakhir begitu saja. Selanjutnya, Himeji dan aku berpura-pura untuk bertemu di jalan dan pergi ke sekolah.

Sepertinya Himeji yang bertugas untuk hari ini, dan harus pergi ke ruang staff. Jadi aku pergi sendiri ke kelas dan melihat Yuuji yang lemah terbaring di tempat duduknya.

"Pagi Yuuji-heh, apa yang terjadi dengan mukamu?"

Saat aku berjalan di dekatnya dan ingin menyapa dia, aku menemukan mukanya penuh dengan memar dari semua ukuran, yang sangat mengagetkanku. Benar. Seluruh wajahnya penuh luka dan memar. Apa yang terjadi?

"Ah, pagi Akihisa. Aku hanya jatuh dari tangga karena kurang tidur."

"Kurang tidur... kau bermain komputer game semalaman?"

"Ya... itu adalah permainan yang sangat realistis. Saat aku tertangkap, aku akan dikunci di sebuah ruangan yang tidak berbeda dengan penjara."

"Heh~ aku tidak tahu kalau ada game seperti itu."

Apakah game itu dijual di pasar?

Aku tidak ingat melihat game seperti itu. Mungkin karena aku susah bermain game sejak kakak tinggal bersamaku.

"Tapi untuk Yuuji yang kurang tidur seperti itu, mungkin itu game yang agak menarik, bukan?"

"Tidak, ini bukan tentang menarik atau enggaknya.Itu... lebih seperti game bertahan hidup dimana aku harus terus main bahkan jika aku ingin berhenti. "

"Um... oke. Aku akan coba game itu lain kali."

"Serahkan itu padaku. Bahkan jika kau tidak bersedia, aku akan membuatmu bermain sampai selesai. Kita akan mulai bermain nanti pulang sekolah!"

Nada Yuuji mempunyai tekad misterius di dalamnya. Jarang untuk Yuuji untuk merekomendasikan hal ini begitu kuat. Apa game ini benar-benar menarik? Bahkan aku tak sabar untuk itu.

"Ah, bicara tentang ini..."

"Hm? Ada apa?"

Mata Yuuji yang berkilau dengan anehnya, mungkin berpikir tentang isi game itu. Untuk jaga-jaga, aku sengaja berbicara dengan pelan untuk meminta sesuatu aku ingin tahu sepanjang waktu.

(Yuuji, kau belum memberitahu siapa-siapa, kan?)

Tentu saja, itu hal yang aku bicarakan adalah fakta bahwa aku tinggal dengan Himeji. Jika ini terungkap, aku akan dikejar oleh semua orang di kelas, jadi aku harus menjaga rahasia ini serahasia-rahasianya.

(Aku belum memberitahu siapa-siapa. Itu yang kau harapkan, bukan?)

Setelah berbicara itu, Yuuji yang terluka dan memar di wajah tersenyum berseri-seri.

Um, seperti yang diharapkan dari orang yang paling dipercaya ketika kita berada di perahu yang sama. Setelah orang ini dapat kugunakan, keselamatanku terjamin.

(Terima kasih, itu sangat membantu.)

Setelah berterimakasih padanya, aku kembali ke kursiku.

Aku tak bisa menahan diri untuk bertanya ke Yuuji sekarang hanya untuk berjaga-jaga, tapi tidak perlu khawatir, dia akan mengungkapkan rahasiaku pertama kali.

Kelas ini lebih tenang dari biasanya, hal ini tidak seperti sesuatu yang besar akan terjadi. Selain itu, setelah orang-orang ini tahu bahwa Himeji dan aku hidup bersama, sifat mereka tidak akan mengizinkan mereka untuk duduk kembali. Orang-orang ini akan langsung lompat padaku setelah mereka melihatku, dan mereka tidak melakukannya, yang akan menjadi bukti besar bahwa rahasiaku belum terungkap.

"Eh? Ada apa? Hari ini agak sepi daripada kemarin."

"Ah, pagi Hideyoshi."

"Ohh, Hideyoshi, ternyata kau datang."

"Pagi, Akihisa, Yuuji."

Mungkin karena praktek pagi itu Hideyoshi datang ke dalam kelas kemudian. Dia memandang sekeliling dan mengatakan itu. Memang benar kemarin benar-benar berisik...

"Jika ini terjadi setiap hari, ini akan menjadi buruk bagi kesehatan kita. Benarkan, Yuuji?"

"Ya, begitulah." "Umm…"

Mungkin Hideyoshi merasakan sesuatu yang aneh saat ia memberikan tatapan aneh.

"Apakah ini 'saat tenang sebelum badai'…"

Hideyoshi bergumam sendiri, dan untuk beberapa alasan, kata-katanya masih ada ditelingaku.