Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Bab2

From Baka-Tsuki
Revision as of 15:24, 1 May 2012 by SATRIA (talk | contribs) (Created page with "==Siang hari para Gadis== ===Bagian 1=== “Mugugug......” Claire Rogue tengah menjejalkan roti krim kedalam kerongkongannya. Adegan tak biasa baginya,yang melakukannya den...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Siang hari para Gadis

Bagian 1

“Mugugug......”

Claire Rogue tengah menjejalkan roti krim kedalam kerongkongannya.

Adegan tak biasa baginya,yang melakukannya dengan enteng—bahwa bangsawan selalu elegan.

“Jangan rakus,nanti kamu bisa gemuk.”

Kamito menatapnya dengan mata setengah terbuka dan Claire memukul meja seperti orang frustasi.

“Tapi,tapi,urghhhh....”

“Claire,itu roti selaiku.”

Est memprotes dengan tenang.

Tempat ini adalah kafe salon yang terletak di dalam Akademi.

Dari bangunan yang terbuka,cahaya matahari yang hangat bersinar kedalam.

Mereka bertiga duduk dan menikmati makan siang yang sedikit terlambat di meja bundar dekat jendela.

Di dalam keranjang bambu,yang terletak tepat di tengah meja,tersedia tumpukan roti selai,roti melon,roti sosis,dan lain lain; semua jenis roti.

Semua siswa bisa menggunakan kafe dan yang terpenting yaitu semua roti yang baru matang adalah kalian-semua-boleh-makan.Kopi dan Teh hitam juga disediakan secara gratis.

Memang terdapat kantin di Akademi namun harga makanannya sebanding dengan Restoran kelas tinggi.Bagi Kamito,yang memang bukan bangsawan,dan Claire,yang kekayaan dan wilayahnya sudah disita Kerajaan,mereka tak mungkin bisa menggunakannya.

“Peringkat tim kita jatuh lagi.”

Claire berbaring,dengan lesu,diatas meja sambil menggerutu.

“Kita bukan tandingan tim mereka.Apa boleh buat.”

“Itu mungkin benar........tapi kekuatan sejati kita jelas jelas lebih tinggi.”

Claire dengan kencang menggigit dan menutup bibirnya.Meski mereka kalah dalam jumlah,ia tampaknya tak bisa memahami dan menerima kekalahan pada Kontraktor Roh yang levelnya lebih rendah.

Memang benar kalau level mereka sebagai Kontraktor Roh lebih tinggi.

Penyebab kekalahan mereka adalah kegagalan mereka melakukan koordinasi diantara keduanya.Claire terlalu mengandalkan kekuatannya dan mengejar lawannya terlalu jauh dan Kamito juga tak bisa mengandalkan skenario asal asalan Claire.

Dengan hanya bidak Ratu,mustahil bisa menang—dengan kata lain,itulah kekurangan mereka.

“Meskipun begitu,sekarang bukan waktunya berleha leha di tempat begini.......”

Ada alasan kenapa Claire menjejalkan roti sampai penuh seolah dia terlihat terburu buru.

Aturan dalam Tarian Pedang dua bulan mendatang berbeda dari pertarungan individual tiga tahun silam,kalau mereka tak segera membentuk tim lima orang,mereka tak bisa ikut serta.Dan juga,hanya tim berperingkat tiga besar dalam sekolah yang bisa berpartisipasi dari Akademi Roh Areishia.

Kamito,yang baru masuk Akademi,tak punya prestasi apa apa yang bisa menaikkan peringkatnya.

Untuk meningkatkan peringkat seseorang,ia harus menjalani latihan praktek normal seperti tadi pagi atau menyelesaikan misi yang diberikan oleh Akademi; Namun,dia belum berhasil di keduanya.

Mengalahkan Roh Sihir raksasa tempo hari,berduel dengan Pemimpin Ksatria Sylphid Ellis Fahrengart atau bahkan menghabisi Roh Militer yang mengamuk,itu semua adalah pertarungan informal dan tidak mempengaruhi peringkatnya.

Di sisi lain,bagi Claire,yang jelas lebih unggul dan mungkin salah satu Kontraktor Roh terbaik diantara siswa sekelasnya—

Cukup mengejutkan kalau ternyata dia memiliki hasil terendah di kelasnya.

Hanya ada satu alasan.Itu karena dia selalu menyelesaikan semuanya seorang diri.

Ia gagal saat ia menantang misi yang seharusnya diselesaikan oleh sebuah tim dan ia kalah ketika ia menantang lawan seniornya sendirian dalam pertandingan Kejuaraan.Kalau ia melakukan hal seperti itu,tak peduli seberapa hebatnya ia sebagai Kontraktor Roh,tak mungkin peringkatnya akan naik.

Ada alasan mengapa Claire begitu terisolir dalam Akademi.

Rubia Elstein.

Empat tahun lalu,dimana ia memiliki posisi sebagai Tuan Putri Roh yang melayani Raja Roh Api,ia mengkhianati Raja Roh Api dan lenyap serta membawa bencana tak terduga kepada Kerajaan—Sang Ratu Bencana.

Claire,yang merupakan adik perempuannya,dipandang dengan mata penghinaan dan ketakutan dari kebanyakan siswa di Akademi.

Alasan Claire ikut serta dalam Tarian Pedang adalah mengembalikan nama keluarga Elstein dan—di atas semuanya—mengetahui kebenaran tentang kakaknya Rubia Elstein.

--Sekarang memang bukan waktunya bersantai di tempat seperti ini.

Emosi berdarah darah terisi dalam kata kata keras Claire.

“Untuk sekarang,kita harus menemukan rekan tim secepatnya.Aku memahaminya dari pertandingan tadi pagi.Kalau kita tetap seperti ini saja,jangankan memenangkan Tarian Pedang,kita bahkan nggak mungkin masuk peringkat tiga besar dalam Akademi.”

Pria ini,yang disebut sebagai Penari Pedang Terkuat tiga tahun silam,menerima kelemahan terbesarnya dengan jujur.

Awalnya dia datang ke Akademi lantaran permintaan Greyworth namun sekarang ia jelas memiliki alasan sampai dia harus mengembalikan kekuatannya dari tiga tahun silam.

Yakni Sang Roh Kegelapan,Restia—mantan Roh Terkontraknya.

Agar bisa membawanya kembali dengan tangannya sendiri.

Gadis yang memberi cahaya bagi Kamito untuk yang pertamakalinya,yang terjebak dalam kegelapan sebelumnya.

Dan kemudian,gadis itu,yang memberikan Claire yang putus asa Roh Sinting dan mencoba membuat gila Roh Militer di tengah tengah kota.

Restia,yang ia temui lagi,benar benar berbeda dari gadis yang Kamito pernah kenali dulu.

--Apa yang sebenarnya terjadi padanya?

Jadi,demi mengetahui hal itu,ia jelas jelas harus bisa memenuhi syarat keikutsertaan dalam Tarian Pedang.

“Kamito,ada apa? Mendadak wajahmu jadi serius.”

“Apa kamu lupa menuangkan gula dalam kopimu?”

Claire dan Est melirik dengan wajah mereka disertai tatapan khawatir.

“Maaf,hanya saja........”

“Ngomong ngomong,apa tentang mantan Roh Terkontrakmu?”

Claire entah kenapa sangat tajam di saat saat seperti ini.

Kamito lekas membuang pandangannya dari mata merah delima yang menatapnya.

“......Yaa,nggak apa apa.Nanti kuceritakan padamu kalau aku merasa perlu.”

Claire mencoba tak menggalinya lebih dalam.Meski selalu bersikap arogan,kadang kadang ada saat dimana ia menunjukkan sikap pemahaman.

“—Ah,aku paham.”

Kamito mengangguk dan kemudian—

“Ah,kalian semua,sedang makan siang ya?”

Suara tsun elegan terdengar.

Kamito menoleh,dan disana terdapat—

Gadis cantik berambut perak platina berkilauan tengah berdiri.

Penampilan sejati seorang Nyonya muda.

Dengan kulit putihnya yang lembut,mata emeraldnya nampak mengeluarkan pancaran kemilau.

Penampilan itu,dimana dia menyibakkan rambutnya dengan tangannya di pergelangan tangannya anehnya terlihat sangat menawan.

Rinslet Laurensfrost.

Siswa yang sekelas dengan Kamito dan Claire di kelas Raven dan mengaku ngaku saingan Claire.

Karena persaingannya dengan Claire,ia mencoba menjadikan Kamito sebagai pelayannya.Nyonya muda yang menyusahkan.

Berada di sampingnya adalah—

“Fufu,sungguh bau yang lezat.”

Si gadis,yang mengenakan seragam maid,tengah berdiri disana dengan senyuman lembut.

A mengenakan rok panjang yang tersusun atas renda renda mungil,rambutnya dipotong membentuk bob pendek dan ia mengenakan bando yang manis di atas kepalanya.

Ia adalah maid eksklusif Rinslet,Carol.

Kamito tak paham kenapa ada maid dalam Akademi tapi ia tak melihat maid selain Carol di tempat ini; mungkin ada perkecualian bagi keluarga Laurensfrost.

“........Kenapa kamu datang kesini,Rinslet?”

Claire menelan rotinya dan melotot tajam pada Rinslet.

“Aku cuma kebetulan lewat.Makan siangnya sederhana sekali,cuma makan roti.”

Rinslet menyibakkan rambutnya dan memandang rendah mereka bertiga dengan kalem.

“Maksud Nyonya adalah beliau ingin makan bersama kalian semua.”

“Ap.....Carol,bicara apa kamu!”

Poka!poka! wajah Rinslet menjadi kemerahan dan ia memukul bahu Carol.

Memang maid yang eksklusif,bisa menerjemahkan ucapan majikannya.

“Kalian berdua duduklah.Sudah datang kesini,lebih baik kita makan bersama.”

Saran Kamito dan Claire menginjak kakinya keras keras.

“Ouw! Apa yang kamu lakukan!”

“Bukan apa apa! Aku hanya berpikir kalau kamu nggak tahu malu........idiot!”

“I....Ini......bu.....bukan berarti aku mau duduk bersama dan makan dengan kalian semua!”

“Maksud Nyonya beliau ingin duduk di samping Tuan Kamito.”

“Carol!”

Carol membujuk Rinslet,yang wajahnya semakin memerah,agar duduk di kursi.

Rinslet,yang duduk disamping Kamito,membuang tatapannya dan berbicara,

“......Ba.....bagaimana kondisi lukamu?”

“Ah,sudah hampir sembuh.Semuanya berkat kemampuan Roh Penyembuh.”

Tentang luka yang diperolehnya ketika menghadapi Roh Raksasa.Mungkin karena dia berlebihan,akan perlu lebih lama dari dugaannya,namun sudah diduga,Penyembuhan Roh di Akademi memang luar biasa.

“Fufu,Nyonya selama ini terus menerus khawatir tentang Tuan Kamito.”

Rinslet belingsatan dengan suara bergeretak,

“Namun,sudah alami kalau Nyonya cemas.Apalagi,Tuan Kamito tinggal seatap dengan Nona Claire,sehingga tidak aneh kalau sesuatu terjadi.”

“Ap....Apa katamu,dasar maid bodoh! Nggak mungkin hal semacam itu akan terjadi!”

Kali ini Claire yang belingsatan.

“.......Kekhawatiran macam apa itu?”

Est tengah mengunyah dan memakan roti melon disamping Kamito,yang mendesah.

Dengan hanya itu,Rinslet dan Carol pun ikut makan siang juga.

Bahkan Claire,yang awalnya tampak jengkel,pada akhirnya mengobrol tentang pertandingan pagi ini,setelah itu tentang betapa enaknya roti di kafe dan betapa menjemukannya pelajaran tentang pengenalan dari pendirian pembelajaran Roh.Obrolan obrolan ala gadis normal terus bermunculan.

Entah kenapa mereka berdua nampak sangat rukun.Khususnya Claire,yang terisolir dalam Akademi,bisa dikatakan kalau Rinslet adalah satu satunya temannya.

“Saya jadi ingat,sepertinya ada murid pindahan baru yang datang ke kelas Raven.”

“Kelas kita? Selain Kamito yang datang baru baru ini?”

“Iya,kudengar dia adalah putri dari status Keluarga Bangsawan.”

“Hmm,biar begitupun ada banyak yang berstatus bangsawan di Akademi ini.Misalnya keluarga Fahrengart dan keluarga Laurensfrost,ini bukan obral status sosial bangsawan.”

“Hei! Tolong jangan kelompokkan keluarga militer Fahrengart dengan keluarga silsilah sejati Laurensfrost!”

“Aku nggak peduli dengan hal seperti itu.......ada apa Kamito?”

Yang jelas,kelas Raven terkenal karena berisi siswa siswa paling bermasalah di Akademi.

Kamito hanya berpikir kalau orang orang seperti Claire dan Rinslet bertambah jumlahnya,akan makin merepotkan.

“Di Ujian Masuk Kemampuan Praktikal yang diselenggarakan pagi hari ini,ia sepertinya menggunakan tipe Roh Suci.”

Si maid,Carol,mengeluarkan memo dari dalam dadanya sambil berbicara.

Buku memo maid Carol—‘Catatan Carol’ terisi penuh oleh data tentang siswa Akademi dan para Guru.......Kamito tak paham untuk apa dia menggunakannya.

“Hmm,pengguna Roh Suci......?”

Roh Suci adalah satu dari kelima Roh Elemen besar dimana tak ada banyak Kontraktor Roh,yang bisa benar benar menggunakannya,

Itu adalah Roh,yang harga dirinya sangat tinggi dan memilih penggunanya sendiri.

Diantara Gadis Tuan Putri,dikatakan kalau mereka hanya membuka hatinya pada gadis berdarah bangsawan murni yang spesial.

(Karena dalam kompetisi tiga tahun silam,Pengguna Roh Suci membuatku cukup kerepotan......)

Selain itu,Pengguna Roh Suci memiliki kompatibilitas yang sangat buruk dengan Roh Kegelapan yang Kamito gunakan.

Namun kemudian,pada waktu itu,kekuatan Kamito akhirnya berhasil melampaui Kontraktor Roh lawannya,itulah mengapa ia tidak kalah.

“Ah,ngomong ngomong,sepertinya dia adalah gadis cantik berdada besar.”

“Carol,darimana kamu mendapatkan informasi itu?”

“Ah,Tuan Kamito,apa kamu tertarik?”

Carol menempatkan tangannya di mulutnya dan tersenyum.

“Hmm,kamu begitu penasaran dengan informasi tentang siswa pindahan berdada besar itu ya?”

“Eh?”

Gogogogogogogo.....!

Kamito menoleh dan Claire mengangkat alisnya sambil melotot tajam ke arahnya.

“Sungguh,semua laki laki memang idiot!”

“Kamito,apa matamu itu tak berguna? Apa kamu hanya hewan buas tanpa akal sehat?”

Entah kenapa,bahkan Rinslet dan Est juga ikut memelototinya.

Gyuuuuuuuuu!

Pipi Kamito dicubit oleh mereka bertiga.

(Ini tak beralasan.........)