High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 5 Life.2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bagian 1

Bagian 2

Bagian 3

Bagian 4

“Begitu, jadi akan menjadi pertandingan melawan keluarga Sitri.”

Kami sudah kembali ke residen utama keluarga Gremory. Orang yang menyambut kami disana adalah Azazel-sensei. Kami sudah berkumpul di ruang tamu lebar dan diberitahu hasil pertemuan sensei beberapa saat yang lalu.

“Tanggal 28 Juli, di waktu dunia manusia. Jadi kita punya sekitar 20 hari sampai hari pertandingan.”

Entah kenapa, sensei mulai menghitung hitung.

“A-Apa itu untuk latihan?”

Saat aku bertanya, sensei mengangguk.

“Sebenarnya, aku merencanakan untuk kalian mulai esok dan seterusnya. Aku sudah mempertimbangkan tiap tiap menu latihan kalian.”

“Tapi, tak apa apakah kalau hanya kami yang menerima nasehat dari Gubernur Malaikat Jatuh? Bukankah itu sama saja curang?”

Aku merasa takkan aneh kalau ada komplain dari orang orang muda yang lain juga.

Namun, sensei hanya mendesah.

“Tidak juga. Aku berniat memberikan data pada semua anggota dari pihak Iblis, tahu? Juga, pihak Malaikat katanya juga menawarkan sejumlah bantuan. Sisanya tergantung harga diri para Iblis muda sendiri. Kalau mereka berpikir dari lubuk hati bahwa mereka ingin jadi lebih kuat dan meningkatkan kemampuan mereka, maka mereka akan menerima bantuan dengan senang hati.”

Ah, kalau anda mengatakan itu, aku jadi lega.

“Sampai sampai bahkan wakil Gubernur ku juga memberi nasehat pada tiap tiap keluarga. Hahaha! Nasehat Shemhaza mungkin lebih berguna dariku!”

.......Tak mungkin. Tolong jangan berkata yang membuatku tak nyaman seperti itu. Astaga, Gubernur Malaikat Jatuh ini terlalu ceria. Meski berkat hal itulah kami jadi cepat akrab dengannya.

“Jadi, tak apa apa. Berkumpullah di kebun besok hari. Aku akan berikan tiap tiap dari kalian latihan. Jadi bersiaplah.”

[YA!]

Semua anggota klub menjawab ucapan sensei sekali lagi. Baiklah! Kalau memang begitu, Game sudah ditentukan! Kami harus mempersiapkan diri dan berlatih! Dan diatas itu semua, aku harus lebih dekat dengan Vali meski hanya sedikit!

—Saat aku memikirkan itu, Grayfia-san mendadak muncul.

“Semuanya, pemandian air panas sudah siap.”

—!Itulah laporan terbaik!



Pemandian panas bergaya Jepang terdapat di sudut terisolir dari kebun Gremory.

Aku segera membenamkan diriku didalamnya bersama Kiba dan Azazel-sensei. Ah, aku merasa nyaman. Ini pemandian air panas yang bagus.

“Saat berpiknik bersama~♪ “

Sambil membenamkan setengah badan di pemandian panas, Azazel-sensei berdendang. Ooh, dia juga membentangkan kedua belas sayap hitamnya.

“Hahahaha, sudah kuduga, saat bicara soal Dunia Bawah—atau Neraka, itu adalah pemandian air panas. Lebih jauh lagi, kalau soal perbedaan pemandian panas pribadi di keluarga Gremory, salah satu yang terbaik di Dunia Bawah, pemandian yang hebat tetap saja pemandian hebat.”

Secara mengejutkan, Gubernur-sama nampaknya terbiasa dengan pemandian panas. Itu benar, dia mengenakan yukata saat aku pertamakali menemuinya. Mungkinkah dia menyukai budaya Jepang?

Kiba dan aku sudah mengenakan handuk bilas di kepala kami dan membenamkan diri kami kedalam air panas.

Sejak tadi, sikap Kiba jadi menjijikkan. Karena dia mendadak—

“Ise-kun, bisakah aku mencuci punggungmu?”

Hal macam apa yang kamu katakan sambil tersipu malu? Seolah olah kesucianku baru saja dicolong olehmu!

........Tapi, kurasa itu hal yang penting, melakukan sosialisasi telanjang dengan laki laki—dengan teman sepertinya. Karena kita tak terlalu bersikap terbuka sepanjang kamp latihan, rasanya ada dinding diantara kita.

......Kalau kupikir pikir, kemana perginya Gya-suke[1]. Biarpun dia pria berpakaian perempuan, apa dia bisa melakukan sosialisasi telanjang?

Ah. Sudah kuduga, dia sedang berkeliaran di pintu masuk. Tapi, aku menganggap itu wajar!

Aku bangkit dari air panas dan menuju ke arah Gasper.

“Hei, hei, ayolah, kamu harus masuk karena ada pemandian panas.”

Aku menangkap Gasper di pintu masuk.

“Kyah!”

Gasper berteriak dengan nada imut.

“Kyah”......kamu benar benar......tunggu, jangan naikkan handukmu sampai ke dadamu.......kamu bukan wanita.......sial! Dia terlihat seperti wanita! Dia punya tubuh langsing dan wajah feminin! Kenapa kamu laki laki dengan kondisi semacam ini!?

Karena aku menatap sambil meneliti cermat Gasper, dia tersipu malu dan berbicara,

“......U-Um, tolong jangan melihatku seperti itu........”

“.....Ka-Kamu! Jangan taruh handukmu sampai ke dadamu kalau kamu seorang laki laki! Karena kamu selalu berdandan sebagai perempuan, bikin pikiranku kacau juga, tahu!?”

High school dxd v5 101.jpg

“......Ta-Tak mungkin, kamu melihatku dengan cara seperti itu, Ise-senpai.....? Aku merasa tubuhku dalam bahayaaaaaa!”

“Diam!”

Aku merasa kalau aku hanya berangkat ke Dunia Bawah, dan itu saja! Namun, aku memeluk pria ini dalam pelukan Tuan Putri, dan segera membawanya ke pemandian air panas—.

Byurrrrrrrr!

Aku melemparnya ke dalamnya.

“Tidaaaaaaak! Panaaaaaaaaas! Aku meleleh! Ise-senpai mesuuuuuuum!”

Teriakannya menggema sepanjang pemandian laki laki! Bego! Buchou dan yang lain sudah masuk ke pemandian wanita d sebelah kami!

[Ise, kamu jangan mengganggu Gasper secara seksual, tahu?]

Suara menggoda Buchou! Setelah itu, aku mendengar tertawa kecil para gadis! Waaaaah! Sungguh memalukan!

Aku tak tahan lagi dan menceburkan diri kedalam air panas! Bahkan setelah kepalaku tenggelam, aku segera bangkit!

Uuh, padahal aku baru saja membawa di hikikomori ke pemandian panas......

“Ngomong ngomong Ise.”

Datang ke sampingku yang sedang menangis, sensei memasang wajah cabul.

“Ya?”

“Sudahkah kamu meremas payudara Rias?”

Sensei menanyakan itu sambil meremas remas dengan jemari kedua tangannya di udara.

“Y-Ya! Dengan tangan kananku!”

Aku juga mengangkat tangan kananku ke udara! Payudara Buchou memiliki sensasi terbaik! Kupikir itu hal yang takkan kulupakan seumur hidupku! Aku merasa bisa hidup hanya dengan itu!

“Begitu. Terus bagaimana dengan—“

Mengangguk, sensei mengacungkan jari telunjuknya secara horizontal dan berbicara.

“Sudahkah kamu mencubit puting wanita dengan jemarimu?”

Sensei membuat gerakan menekan udara dengan jarinya.

“m—!.......Ti-tidak, belum.”

Melihat reaksiku, sensei mendesah.

“Ada apa denganmu? Kamu belum mencubit puting dengan tanganmu? Kamu mencubit puting bukan dengan “menekan”, namun dengan “memencet”. Mengubur jarimu kedalam payudara adalah bagian terbaik, tahu?”

Ap.........a......? Me-Me-me-me-mengubur jari kedalam payudara.........? Me-menekan puting seperti tombol........sekarang bukan dengan “Menekan”, namun “Memencet”?

Kalau payudaranya besar, aku benar benar tertarik mengubur jariku dalam dalam kedalamnya! Tapi!

“Pu-Puting bukan tombol bel masuk!”

Benar sekali! Puting Buchou bukan tombol bel! Tunggu, segera setelah payudara Buchou tampil, kecintaanku pada Buchou jadi sepenuh hati!

Namun, sensei menggeleng kepalanya dan mencibir.

“Bukan, itu dekat dengan tombol bel. Saat kamu memencetnya, ia akan berbunyi [Iyaaaaan].”

—!?

Aku membayangkan tombol bel Buchou berbunyi [Iyaaaan] dalam pikiranku.

.......Apa ini.......Ternyata ada dunia semacam itu diluar sana........

“Payudara dan puting memiliki fungsi semacam itu........kupikir payudara hanya untuk diremas, dihisap, dan dipegang diantaranya. Begitu, jadi bisa dicubit dan dibuat mengeluarkan suara........”

Saat aku memikirkannya, aku belum pernah berpikir mencubit puting seperti itu. Kenapa aku tak pernah menyadari kebijaksanaan ini?

Selagi aku berusaha keras dalam usaha memeras dan menghisapku, aku benar benar lupa soal mencubit!

—Aku sungguh bodoh!

Sensei menepukkan tangannya dengan tegas.

“Karena itu jalanmu masih panjang. Payudara wanita itu tiada batas. Kalau diurus dengan benar, mereka akan berisi kemungkinan tak terbatas melebihi Ouroboros Ophis, tahu? Karena aku terpesona dengannya, aku menenggelamkan diri dalam payudara wanita dan “jatuh”. Tapi aku tak menyesalinya.”

—. Sudah kuduga, orang ini sangat hebat! Anda memahaminya juga, Gubernur!

Dengan air mata mengalir di pipiku, aku berbicara pada sensei dengan suara gemetar.

“Sensei—aku ingin mencubit payudara.........”

Sensei memberiku kata kata penguat hati sambil dengan lembut menepuk nepuk kepalaku.

“Ya, jangan menyerah. Ise. Kalau itu kamu, kamu pasti bisa. Kalau kamu menyerah, itu akan jadi akhir payudara, benar?”

“Ya. Ya!”

Benar sekali, dengan tidak menyerah, semuanya bisa terus bergerak maju! Dengan tidak menyerah, payudara Buchou juga bisa dicubit! Dan aku akan membuat Buchou berteriak! Buchou akan berteriak oleh cubitanku!

Sambil memikirkan ini, suara para gadis mencapai telingaku.

[Ara, Rias, apa dadamu tambah besar lagi? Bolehkah aku menyentuhnya sedikit?]

[Su-Sungguh.....? Umm.......caramu menyentuhku agak tak senonoh. Selain itu, bukannya ukuran bra dadamu lebih berubah dariku, Akeno?]

[Bra-ku yang lama masih bisa walaupun sudah agak ketat........Namun, akhir akhir ini, aku berpikir kalau tidak buruk juga untuk menunjukkannya dengan cara lebih besar. Wanita akan lebih berani saat ia memiliki pasangan untuk ditunjukkan, Rias.]

[......I-Itu benar. Tapi, tolong jangan terlalu menstimulasi anak itu.]

[Aku jadi iri melihat betapa besarnya kalian berdua......]

[Ara ara. Asia-chan, bukannya punyamu juga lebih besar dari sebelumnya?]

[A-Apa iya.....? Ta-Tapi kalau hanya sebesar ini......aku rasanya jadi merasa rendah diri.]

[Asia, apa kamu pernah dengar cara membesarkannya kalau kamu menggosoknya? Seperti ini—]

[Haan! Ja-jangan! Xenovia-san! Ah.....uhnnn......Ise-san masih belum melakukan hal semacam ini padaku......]

[Hmm, Asia berbeda dariku dan punya sensasi sentuhan yang bagus. Begitu, ini mungkin juga bisa memuaskan laki laki.]

[Ara ara, masa muda sungguh bagus kan, Rias? Ngomong ngomong, berdasarkan perasaan ini, kamu benar benar tambah besar hari demi hari, bukan?]

[Aan......A-Akeno, sudah dong, lepaskan tanganmu dari dadaku. Gerakan tanganmu itu—Auun! Dari mana kamu mempelajari hal semacam ini.....?]

[Dada Rias........sensasinya bagus sekali......Ufufu, aku akan lakukan disini dan.....]

[Jangan......Aunn, biarpun aku belum membuat anak itu melakukan hal semacam ini......H-Hentikan.....sudah kuputuskan kalau anak itu yang boleh pertama.........Aannn.....]


...........


Mendengarkan percakapan para gadis di pemandian wanita, aku—menjadi terangsang. Mimisanku tak mau berhenti! Ah, ini gawat! Ini gawat! Aku memukul belakang kepalaku dengan tinjuku dan berusaha menahan aliran darah dari hidungku.

Tapi, percakapan yang sejak tadi mereka lakukan..........aku bereaksi di segala tempat.......

Tapi, aku mau mengintip! Aku mau mengintip! Melewati dinding yang memisahkan pemandian pria dan wanita! Aku ingin pergi dan terbang menuju ke dunia itu! Sialan! Tak adakah lubang intip!? Aku tak bisa melihat dimanapun tak peduli berapa kalipun kucari sejak tadi.......

Tapi, haruskah aku menggunakan Sacred Gearku untuk memperkuat jariku dan membuat lubang?

“Ada apa denganmu? Kau mau mengintip?”

Azazel-sensei menanyaiku dengan senyuman cabul.

“Itu sangat bagus. Itulah kewajiban laki laki. Mengintip wanita di pemandian air panas adalah suatu kewajiban—namun, itu hanya menjadikanmu mesum kelas dua!”

“Kelas dua!? Ka-kalau begitu bagaimana supaya aku jadi Kelas satu?”

Sensei melamun sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu.

“......Benar juga. Seperti ini!”

Yank! Sensei memegang lenganku dan.......

“Rasakanlah! Kalau kamu laki laki, pemandian campur adalah keharusan, Ise!”

Buuuuuuuuuuuh! Aku tertelan oleh sensasi mengapung dan bidang pandangku bergerak dengan memusingkaaaaaaan!

Owaaaaaaah! Aku dilempar ke udaraaaaaaa!

Bidang pandangku berpindah dari pemandian laki laki ke pemandian sebelah dan—Mataku bertemu Buchou selagi di udara! Dan kemudian—

Byuuuuuuuuuuurrrrr!

........Oww. Aku menghantam permukaan air pemandian panas dengan keras, dan menggelepar di air!

Splash! Saat aku melompat keluar dari air panas—Surga dunia tengah tersaji di hadapanku!

Buchou! Akeno-san! Asia! Xenovia! Koneko-chan! Semuanya telanjang!

Buh!

Mimisanku mengucur! Sudah wajar! Saat mendadak dipindahkan dari tempat yang hanya berisi pria pria bodoh ke dunia wanita, sudah alami kalau dunia akan berubah!

Pemandian campur yang selalu kuimpikan! Air mataku tak mau berhentiiiiiiii!

Normalnya, dalam situasi semacam ini, akan ada hal seperti ember terbang ke arahku dengan teriakan “Kyaah! Mesum!”, dan aku akan dihajar habis, namun—

Buchou, Akeno-san, Asia, dan Xenovia bahkan tak mencoba menutupi tubuh telanjang mereka! Tu-tutupilah diri kalian, semuanya! Apalagi kalian kan wanita!

“Ara, Ise. Apa kamu dilempar oleh Azazel? Apa tubuhmu sudah dibersihkan baik baik?”

“Ufufu, oh Ise-kun. Kamu sungguh pemberani.”

Justru, Buchou dan Akeno-san mendekatiku sambil tersenyum dengan aneh! Payudara putih besar mereka berlompatan naik dan turun di depanku! Hore untuk susu mentah!

Aku hampir mencapai batas kewarasanku dan terpesona oleh payudara yang mendekatiku. Akeno-san menangkapku dalam sekejap sebelum Buchou!

“Ise-kun ♪ Ketangkap kamu.”

Squish!

Dia memelukku dari depan, dan tubuh Akeno-san menjadi lengket dengan tubuhku! Apalagi payudaranya! Segalanya! Semua tubuh lembut Akeno-san menempel padakuuuuuu!

“A-Akeno-san! Ka-ka-ka-ka-kalau kamu lengket padaku seperti itu!”

Otakku teracuni baik oleh panasnya pemandian panas dan panas erotis tubuhnya, dan kepalaku berada di ambang meletus! Aah, sial! Tubuh Akeno-san benar benar luar biasa! Kenapa tubuhnya begini terasa nyaman!? Baik kelembutan dan elastisitasnya sungguh luar biasa! Inikah perasaan lembut yang meningkat karena efek pemandian panas!?

Squish!

Meski aku sudah dipuaskan oleh seluruh tubuh Akeno-san, aku sekali lagi diserang oleh kelembutan kelas satu!

Wajah Buchou muncul dari bahuku! Bu-Buchou! Kali ini Buchou yang lengket padaku dari belakaaaaaaang!

Sensasi payudara Buchou menyerangku dari belakang! Aah, pucuk bendamu sungguh menstimulasi punggungku! Kupikir puting Buchou lebih efektif dalam memijat ketimbang mesin pemijat murahan!

“Akeno! Menjauhlah dari Ise-ku!”

Buchou melingkarkan lengannya disekitar leherku dan mencoba menjauhkanku dari Akeno-san! Namun, Akeno-san justru semakin erat memelukku dari depan!

“Tak mungkin. Sudah kuputuskan untuk menikmati pemandian panas ini bersama Ise-kun. Aku sudah menghangatkan tubuh kami dengan berpelukan seperti ini.........Tubuh Ise-kun terasa nyaman hanya dengan bersentuhan seperti ini..........”

Akeno-san semakin memelukku dengan erat! Uwaaaah, payudara Akeno-san ditekan begitu kuatnya sampai rasanya terserap kedalam tubuhku! Luar biasa! Kelembutan mematikan ini! Aku juga ingin memeluk tubuh Akeno-san melawan kebaikan hatiku sendiri! Tapi, kalau kulakukan itu, Buchou akan marah pada pengkhianatan budaknya dan membunuhku!

“Hentikan! Tubuh Ise adalah punyaku! Kamu pikir siapa yang melatih dan membesarkan anak ini!? Buah kerja kerasku lah yang membuat sensasi menyentuhnya jadi sebagus ini! Dari rambut anak ini sampai seluruh tubuhnya, semuanya milikku.......! Aah, entah kenapa aku jadi sensitif. Apa ini karena yang Akeno lakukan sebelumnya........ataukah karena aku menyentuh Ise......?”

Pelukan Buchou juga semakin kuat! Uwaaaah! Payudara Onee-sama tengah tersalurkan dengan sempurna di punggungku! Volumenya seperti hidangan ekstra-besar-silahkan-makan-sepuasnya! Apalagi, aku bahkan bisa mendengar suara nafas mereka! Suara seksi Buchou tengah menghancurkan otakku!

Maksudku, aku dibesarkan oleh Buchou!? Jadi alasan pelatihan keras tubuhku ini juga untuk dipakai sebagai bantal peluk Buchou!? Aku senang! Mohon beri aku lebih banyak latihan dan bimbingan seksual lagi!

Su-susu mentah Akeno-san tengah menekan dadaku, dan su-susu mentah Buchou tengah menekan punggungku!

Aku terjebak diantara payudara Buchou dan payudara Akeno-san dari depan dan belakaaaaaang!

Luar biasa! Aku terjebak diantara payudaraaaaaaaa!

[Inilah Sandwich payudara legendaris! Surga yang eksis di wilayah tak terjamah dari Dunia Bawah!]

Suara seperti itu dari program bertahan hidup melintas dalam pikiranku!

Dengan rangsangan semacam itu dari sandwich payudara, aku, dalam ruang mimpi menyenangkan, hanya bisa mengalirkan arus deras mimisan.........

.....Sensei pernah mengatakannya. Kalau saat ini, saat aku terjebak diantara mereka, aku bisa mencubit! Kalau aku mencubit seperti tombol bel depan pintu, Buchou mungkin akan merintih [Iyaaaan]. Luar biasa! Tubuh wanita sungguh luar biasa!

Jariku terkubur dalam puting! Apa yang akan terjadi!? Apa jariku dimakan oleh payudara Buchou!?

“Auu, padahal aku ingin menikmati pemandian panas dengan Ise-san juga..........”

“Sudah kuduga, akan jadi tugas yang hampir mustahil untuk mencuri Ise dari mereka berdua. Aku tak punya pilihan selain mengawasi saja hari ini.”

Asia dan Xenovia tengah membicarakan sesuatu dari tempat yang agak jauh, tapi........pengaruh sandwich payudara ini terlalu kuat..........

Hah! Mendadak, aku kembali pada akal sehatku! Menurut situasi ini, Koneko-chan akan bergumam “.......Menjijikkan, Mesum-senpai.” Dan akan menerbangkanku entah kemana dengan tinju raksasanya!

Aku dengan takut menolehkan tatapanku ke arah Koneko-chan, namun—

Koneko-chan sedang setengah membenamkan wajahnya di air panas dengan ekspresi yang nampak murung, dan hanya meniup gelembung di air.......Hah? Apa Koneko-chan masih tak merasa baikan.......?

—Namun, pada saat itu, akal sehatku mulai kembali lagi.

Ya, aku paham. Dengan darah mengucur dari hidungku, aku makin kehilangan kesadaranku oleh panas dari pemandian panas dan sandwich payudara.........

“......Nuhahoh.”

.......Ada sensasi seolah rohku lepas dari mulutku. Bahkan menjadi terlalu bahagia membuat rohku lepas sendiri.......

“Ise-kun!”

“Ise!”

Akeno-san dan Buchou berteriak dalam kepanikan. Namun, aku sangat bahagia. Amat sangat bahagia.

Matsuda, Motohama, ternyata memang ada Surga di Neraka. Inikah artinya Buddha yang berada di Neraka?

Lain kali, akan kuceritakan pada kalian tentang kehebatan sandwich payudara.........

Dan tak lama kemudian, kesadaranku lenyap.

Bagian 5

Bagian 6

Bagian 7

Bagian 8

Catatan Penerjemah dan Referensi

  1. Ini adalah nama panggilan untuk Gasper, yang menggabungkan bagian pertama namanyaギャー dengan kanji助, yang akhirnya terbaca “suke”. Kanji sebenarnya bermakna “Bantuan” atau “Bimbingan”, tapi aku nggak paham berapa signifikannya ini.