Accel World (Indonesia):Jilid 4 Bab 11
“Rasio kemenangan 100%”
Setelah mengepalkan tangannya kanannya, haruyuki menurunkan bahunya dan melanjutkan.
“…ini harusnya yang terjadi, tapi kita kalah dalam pertarungan terakhir…”
keesokan harinya 20 april, sabtu malam. Lokasi yang sama seperti kemarin, ruang utama di rumah arita.
Daerah pertarungan antar legiun terbaik dari fighting game <<Brain Burst>> yang dilakukan setiap minggu. Legiun dimana Haruyuki dan lainnya berada <<Nega Nebulas>> telah memperkirakan perang yang hebat minggu ini dengan tanpa kehadiran pemimpin mereka Black Lotus, tapi saat semua dimulai hasilnya mendekati kemengan yang sempurna.
Alasannya karena Lime Bell baru saja bergabung dengan lagiun mereka kemarin, telah berpartisipasi dalam perang. Meskipun <<healing ability>>nya sebenarnya adalah <<time-reversing ability >> ,yang jiga bisa digunakan sebagai penyembuhan-HP-semu. Masalah utamanya adalah saat mereka disembuhkan dan disembuhkan lagi dalam waktu yang singkat, mereka bisa saja kembali ke keadaan yang luka sebelumnya, tapi masalah ini dapat ditutupi oleh kemampuan intuisi sang pengguna.
Karenanya, Haruyuki dan lainnya menggunakan taktik dimana Silver Crow atau Cyan Pile melindungi Lime Bell saat salah satunya menyerang-dengan-brutal kemudian kembali ke markas dan menyembuhkan dirinya ke keadaan semula. Metode ini befungsi baik, dan mereka pikir dapat memperoleh kemenangan dalam tiap territory battle - namun .
Tipe-jarak-jauh tim-dengan-3orang yang terakhir menantang mereka sama sekali tidak mendekati territory milik tim Haruyuki, melainkan menghujani tembakan orang yang menyerang-dengan-brutal ke territory lainnya. Hasilnya, 2 anggota yang tersisa tidak punya pilihan selain menyerang secara bergantian, dan menerima serangan khusus saat mereka tiba di tempat tim-dengan-3orang menanti dan dimusnahkan dengan mudah.
“yah, ini sudah hebat. Kita mendapat kemenangan yang cukup banyak dengan hanya tim yang terburu-buru dibentuk.”
Setelah Takumu berkata dan meneguk minuman dengan gelas ukuran L. Haruyuki lalu merajuk.
“yeah, tapi tetap saja. Pada akhirnya kelemahan kita dalam tidak memiliki serangan jarak jauh mebuat kita kalah.”
“kelemahan itu tidak akan berubah meskipun Master kembali.”
“itupun jika kita mengabaikan kekuatan pikirannya.”
Keduanya ingat saat teknik jarak jauh Kuroyukihime membelah bangunan sekolah Umesato dengan sekali serangan.mereka pun merinding.
Mungkin karena dia malu tentang kecengengannya kemarin. Chiyuri berkata dia akan dive dari rumahnya dan tidak datang ke tempat Haruyuki, jadi hanya ada mereka berdua saat ini. Setelah menelan gorengan dari paket hamburger yang dibelinya di pusat perbelanjaan lantai pertama, Haruyuki membatuk dan mengubah pembicaraan.
“itu sudah cukup tentang perang territory. Selanjutnya… taku. Umm… sudahkah kau membuat kontak?”
Pada akhirnya Itu adalah pertanyaan tentang kata-kata terakhir ‘dari Noumi Seiji’, tapi Takumu hanya bergeleng kacil.
“tidak… samasekali tidak. Aku juga khawatir , meskipun duel itu Nomi yang meminta aku tak percaya Noumi menyerah begitu saja.”
“aku juga.”
Mereka tiba-tiba terdiam dan suasana menjadi serius.
Setelah beberapa saat Haruyuki bergumam.
“….. Avatar bernama <<Black Vise>> yang muncul saat itu. Dia mengatakan sesuatu yang aneh. Mereka mantan-pengguna kemampuan akselerasi yang telah kehilangan Brain Burst-nya tidak bisa ikut campur di Accel World lagi. Kira-kira apa maksudnya ya…?”
“eh..? mungkin saja maksudnya karena mereka yang tidak bisa berakselerasi , mereka jga tidak bisa berduel?”
“kupikir juga begitu. Tapi dia tidak berkata seperti itu… aku merasa ada sesuatu yang sengaja dia tidak ucapkan. –hey, Taku. Apa yang akan aku tanyakan mungkin akan tidak menyenangkan, tapi…”
Melihat takumu yang duduk di sofa tepat di sebelahnya, Haruyuki bertanya.
“<<Guardian>>mu… kapten kendo dari sekolah sebelummu, dia mendapatkan uninstall secara paksa dari <<judgement blow>> Raja Biru, kan??"
“…yeah, itulah yang aku dengar.”
“setelah itu apakah kau bicara dengannya? Tentang Brain Burst.”
Lalu Takumu menyipitkan alisnya, dan menetap seolah dia sedang sedikit berfikir.
“-aku pindah sekolah setelah itu, jadi… meskipun aku ke klub kendo untuk member salam perpisahan ada juga anggota klub lainnya saat itu , jadi untuk alaminya aku tidak membicarakan tentang Brain Burst dengannya. Bagaimanapun juga kelihatannya tiba-tiba dia seperti tenang tenang saja, dan aku tak tega untuk mebicarakannya dengannya.”
“tenang, menurutmu…”
Setelah bergumam Haruyuki berfkir, sepertinya hal ini pernah terjadi sebelumnya. Segera dia tersadar. <<guardian>> Niko si Raja Merah, <<Cherry Rook>>. Setelah menggunakan Armor of Catastrope, Chrome Disaster lalu mengamuk di Accel World, dia mendapat Judgement Blow dari Niko dan kehilangan Brain Burst.
Niko pernah membicarakan tentangnya . mengatakan bahwa dia sudah sudah kembali seperti semula dan mereka berdua kembali bicara. Bahwa, meski dia pindah, mereka berencana untuk terus bermain game lainnya bersama . Entah bagaimana, hal ini mirip dengan cerita Takumu.
Meski demikian, dia tidak bisa percaya keduanya mirip dengan kasus Noumi. Perkataan Noumi masih terngiang di telinganya hingga sekarang. Mungkin saja dia masih berusaha balas dendam pada mereka.
-tapi masih saja dia belum membuat kontak dengan Haruyuki, Takumu ataupun Chiyuri.
“Senin. Kita akan tidak punya pilihan selain berbicara dengannya.”
Takumu berkata sambil mendesah, jadi Haruyuki membalas dengan sedikit anggukan.
“kupikir juga gitu… juga masih ada masalah dengan Video…”
Lagipula Noumi bukan Burst Linker lagi dan tidak perlu Khawatir untuk kehilang sesuatu di Accel World, jadi kemungkinan besar dia akan membalas dendam dengan menyebarkan Video itu dan menyebarkan identitas asli Haruyuki dan lainnya ke Burst Linker lainnya. Satu satunya yang mereka bisa andalkan adalah Brain Implant Chip Noumi, tapi <<Black Vise>> mengatakan sesuatu yang menghawatirkan tentang hal itu.
Jika Brain Burst hilang, BIC[1] secara otomatis akan berhenti berfungsi dan menghilang begitu saja.
Bentuk asli BIC adalah penyatuan sintesis mesin-mocro protein. Karena benda ini dapat terpisah dan hilang tergantung dari programnya, jadi benda ini tidak bisa terdeteksi oleh mesin scan jika menghilang. Dengan kata lain hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk membuat Noumi dikeluarkan dari sekolah.
Jadi Haruyuki dan lainnya tidak bisa memutuskan kontak dengan Noumi begitu saja. Mereka tidak punya pilihan lain selain membuat negosiasi sekali lagi dengan Noumi untuk menghapus Videonya. Topic ini sebenarnya cukup berat untuk dipikirkan.
Setelah menyelesaikan minumnya, Takumu berbicara setelah menelan es di dapur, mencuci cangkir daur ulang dan melemparnya ke dalam kantong cangkir-eksklusif.
“sampai jumpa di sekolah pada hari senin. Saat kau menemui Noumi , perlukah aku menemanimu?”
“gak perlu, aku sendiri yang akan menemuinya, tapi terimakasih. Berjuang untuk hari ini oke…”
Melihat Takumu keluar dan kembali ke ruang utama untuk bersih-bersih, Haruyuki mendesah.
Ia melihat jam di jendela mayanya, dan menatap ke langit malam di luar dari jendela.
-apakah dia masih di pesawat? Atau dia sudah sampai di airport?
Setelah memikirkannya, dia menggeengkan kepalanya dan merubah perasaannya. Ia akan bertemu dengannya di sekolahhari Senin. Dia sudah menggu seminngu jadi satu setengah hari lagi Ia pasti bisa bertahan.
Kemudian pintu berbunyi sesaat setelah Ia merubah perasaannya . Ia yakin bahwa Takumu yang kembali karena lupa sesuatu.
Ia memutuskan untuk mengambil jeda waktu lalu membuka jendela interfon dan menuju pintu. Ia membuka kunci dan berkata ‘silahkan masuk’.
“apa yang keting-“
kata terakhir ‘keting’ berhenti di tenggorokannya dan nafasnya terhenti. Tanpa menyadarinya Haruyuki melebar menatap apa yang ada di depannya.
Yang berdiri di situ seorang perempuan dengan seragam SMP Umeseto, dengan tas kantong di tangan kanannya. Pita merah dan rambut hitam panjangnya yang dihembus angin. Ia kemudian tersenyum kaget.
“… berapa lama kamu akan diam?”
Setelah perkataanya otak Haruyuki berfungsi lagi. Setelah terengah , Haruyuki mengeluarkan suara putus-putus.
“… …S-S-Sen, senp…sepia!? A-A-Apa yang…?
“jahat banget. Meskipun aku sudah berkoraban dating ke sini dari Haneda untuk member souvenir.”
- PUKU* sebagai kakak kelasnya-Kuroyukihime mengembungkan pipinya dengan manisnya, Haruyki berdiri tegak dan memainkan jarinya hingga berputar-putar seperti robot, lalu bicara.
“Ah, s-silahkan masuk!"
“terima kasih. Maaf merepotkan.”
Mengangguk, Kuroyuki melengkah melewati pintu, menaruh sepatu dan tasnya kemudian memasuki koridor. Dia melewati Haruyuki dan memasuki ruang utama.
Mengikutinya setelah kakinya bisa bergerak, Haruyuki menoleh kesana kemari tanpa tau apa yang akan dilakukannya dan kemudian berkata.
“…U-Umm, orang tuaku baru pulang saat larut nanti.”
“aku tau. Mangkanya aku dating.”
“O-O-W. Err, umm… , aku akan membuat t-t-the”
saat Haruyuki menuju dapur dan berkata pada dirinya sendiri ‘ tenang! Hadapi situasinya dengan tenang!’, Kuroykihima berkata ‘ ah benar’ dan memasukan tangannya ke tas.
“lalu, kenapa gak sekalian hangatkan ini juga di microwave?”
Yang dia keluarkan adalah bola besar merah kecoklatan . Haruyuki menerima bola bediameter 15cm dangan kedua tangan dan menatap Kuroyukihime. “…I-Ini adalah sata andagi[2]?”
“ya. Permintaanmu adalah kamu ingin memakan makanan yang berdiameter 30cm kan? Seperti yang kuduga tak yang sebesar itu jadi makan saja yang ini.”
“T-Tidak. Ini sudah cukup. Aku terkejut dengan ukurannya.”
“iya? Aku juga terkejut dengan ukurannya.”
Menatap Kuroyukihime yang tertawa, Haruyuki akhirnya merasa tenang. Saat yang bersamaan matanya mulai melembab dengan sendirinya, jadi dia begegas lari menuju dapur.
Ia mengambil donat besar khas Okinawa dari tas dan menghangatkannya di microwave. Ia kemudian mengambil sebotol the Oolong dan dua gelas ke meja, menaruh andagi yang sudah hangat ke atas piring dan setelah sedikit memikirkannya menyertakan sebuah pisau.
Kuroyukihime yang sudah duduk di meja makan, mengambil pisaudari piring dan memotong andagi menjadi dua sama besar, seperti yang sudah diduga bagi seseorang yang mahir menggunakan benda tajam. dia member haruyuki bagian donatnya yang masih mengeluarkan asap hangat dari bagian keemasannya.
“I… Itadakimasu.”
Ia menerimanya dan menggigitnya besar. Ia menikmati kedua sensai renyah luarnya dan lembab di dalamnya, dan bebicara pada dirinya ‘ jadi ini memiliki arti di dalam ukurannya’.
“Nikmatnya.”
“baguslah.”
Ini dia, Haruyuki akhirnya tiba pada pertanyaan ‘ kepa cobak, kenapa aku meminta sesuatu yang hanya seperti andagi?’.
Saat Ia berusaha mengingat kembali tindakannya, lalu Kuroyukihime yang tersenyum di sisi berlawanan meja, memberi senyum yang menawan –dan berkata.
“lalu, Haruyuki-kun.”
“y… ya.”
“49% dari diriku ingin memujimu karena sangat hebat. Dan 50% dari diriku marah.”
…Dan sisa 1%nya?
tapi tak bisa menanyakannya.
“M… Maaf! Ini semua tanggung jawabku . meskipun aku memutuskan untuk tidak meberi masalah saat senpai berlibur. Pada akhirnya aku diselatkan olehmu… kau bahkan berlari selama 15 jam dari Okinawa…”
“hey…”
Tiba-tiba mengubah senyumannya menjadi ekspresi berbahaya, Kuroyukihime bicara dengan suara sangat tidak senang.
“aku tidak merah karena aku harus bertarung . sebaliknya, kenapa kamu tidak member tahu aku dari awal? Jika saja kamu menjelaskan situasi ini dengan sedikit penjelsan aku akan segara kembali dari Okinawa!”
“K-Karena ini adalah satu-satunya jalan-jalan dari sekolah selama hidupmu…”
“Lagipula aku tidak cukup bersenang-senang di sana! Tadakkah kau akan mengerti kecuali aku menjelaskan semuanya?”
Mengataknnya dengan kekuatan seperti itu dia mungkin saja akan membelah meja jika saja dalam avatarnya sekarang. Kuroyuki hime Nampak cemberut dengan ‘MUUU’. Namun untungnya segera mereda dan nadanya perlahan lahan turun dan melanjutkan.
“….. Ok taka pa, lagipula kau harus menjelaskan semuanya tentang hal ini. Dari awal hingga akhir tanpa ada 1 byte pun informasi yang terleawatkan.”
Dan bigitulah Haruyuki menceritakan semuanya sambil mengunyah andagi yang besar. cerita panjang yang sangat panjang, dari pertama munculnya Noumi Seiji, pertarungan pertama melawan Dusk Taker, hingga platihan di unlimited neutral field – dan akhirnya pertarungan kamarin.
Setelah dia mendengar penjalasannya sekitar sejam, Kuroyukihime menurunkan tatapannya dan sedikit mendesah.
Kata yang keluar dari mulutnya setelah beberapa detik adalah-
“… Haruyuki-kun saat kamu mensummon enhanced armament… <<Gale Thruster>> aku merasa jantungku berhenti.”
Sambil meminum the Oolong, Haruyuki mengangkat kepalanya, namun tak sepatah katapun terucap.
Player petapa Accel World yang memberikan Haruyuki <<Gale Thruster>>, Sky Raker. Dia dulunya pernah menjadi anggota <<Nega Nebulos>> yang pertama, dan dia juga teman Kuroyukihime.
Tergila gila akan langit, Sky Raker meminta Kuroyukihime untuk memotong kakinya, Kuroyukime memenuhi permintaannya dan kemudian Kuroyukihime putus asa dan terlibat pertengkaran dengan Raja lainnya.
Tapi sekarang yang yang tersisa dari dirinya hanyalah kelembutan, entah kesedihan dan senyum yang Nampak dari wajahnya. “aku tak percaya… orang pertama yang mengajarimu <<Incarnate system>> ke kamu adalah dia…”
“… maaf. Aku telah melakukan sesuatu tanpa izin dari senpai.”
Bersamaan dengan permintaan maaf Haruyuki, Kuroyukihime membelai kepalanya Haruyuki dengan lembut.
“tidak. Dia mungkin orang yang paling cocok daripada aku. Raker mungkin satu-satunya orang yang paling percaya system itu diantara burst linker berlevel tinggi lainnya yang sudah menguasai system itu. Lagi pula… berbeda dengan Raker, aku mungkin tidak bisa berubah menjadi setan sepenuhnya saat melatihmu.”
Dia tersenyum, dan Haruyuki memberikan anggukan.
“Di… dia sangat kejam. Dia mendorongku dari puncak Tokyo tower tua.”
“hahaha begitulah dia.”
Setelah tertwa nostalgia sejenak, Kuroyukihime tiba-tiba terdiam.
Tatapannya matanya turun ke meja. Dia mendorong kursi dan berdiri. Dia pindah menuju depan jendela besar yang berada di sebelah selatan apartemen, dan menatap kea rah langit malam yang sunyi.
Haruyuki menatap punggungnya yang dihiasi oleh untaian rambut hitam panjangnya. Lalu ia berdiri. Dia berjalan dan berdiri di sampingnya dan juga menatap kea rah yang sama.
“… kekutan <<Incarnate System>> mengerikan.”
Dia mengeluarkan kata-kata setelah beberapa saat.
“semua yang membuat kontak dengan hal itu akan terpesona oleh kekutannya, mereka akan menganggap hal itu adalah miliknya. Tapi… yang aku pikirkan. Jika saja hal itu adalah bug, dan bukan system yang tercipta secara tak sengaja. Administrator pasti sudah berusaha menyingkirkannya… hal itu, bukankah lebih mirip dengan perangkap tertentu yang dipasang sejak awal?”
“P-P-Perangkap…?”
“ya. Demi untuk menggoda kita para Burst Likner dan menarik jiwa kita ke dimensi lain di suatu tempat…”
Arti dari kata-kata tersebut sepenuhnya misteri untuk Haruyuki. Meki begitu, Haruyuki mengerutkan alisnya demi untuk memahami kata-kata itu. Kemudian Kuroyukihime melirik haruyuki dan meletakkan tangan halusnya ke pipi Haruyuki.
“tidak. Jangan terlalu menghawatirkannya, kamu seharusnya terus perkembang seperti saat ini. Ya… jika kamu… kamu pasti bisa melwati rintangan yang gelap ini. Dan menggapai cahaya sejati dari hatimu.”
Tersenyum lembut, Kuroyukihime menatap haruyuki dan juga menaruh tangan kanannya di wajah Haruyuki.
Dia lalu mengubah expresi dan nadany, dan-
“Sekarang, kesampingkan semuanya. Aku akan member tahumu sisa dari 1% perasaanku.”
- HII* seluruh tubuh Haruyuki tegang. Apakah ini bagian dari ‘marah’!? dengan kata lain tehnik judo?? Tidak, suatu tehnik lainnya!?
Saat Haruyuki tercengang, Kuroyuki hime meletakkan tengannya di sekitar leher Haruyuki dan menariknya menuju dadanya dengan kuat.
- MUGYUUUUU* dipeluk dengan intesitas kekutan yang seperti itu,kesadaran Haruyuki diserang dari segala arah dengan tekanan dan sensasi dari kontak langsung dengan apa yang ada di depannya. Dan gear di otaknya berdecit.
Suaranya menyentuh telinga kiri Haruyuki yang memerah. Sangat dekat hingga bersentuhan.
“- aku sudah lama ingin melakukannya, sejak chiyu member tahuku lewat e-mail bhawa kau kehilangan sayapmu… dank au tetap berusaha sebaik mungkin untuk melawan musuhmu, ak selalu ingin melakukannya.”
Memeluk haruyuki semakin erat dengan kekutan yang membuat ia berfikir ‘seberapa aku akan tenggelam dalam tubuh langsing ini?’. Kuroyukihime berbisik dengan suara yang bergetar.
“Kau sungguh melakukan yang terbaik. Meski dibawah situasi yang menyakitkan…,-pada saat seperti tu, aku tidak ada di sampingmu dan tidak melakukan apa-apa untukmu. Aku… <<parent>> yang gagal...
Haruyuki melebarkan matanya. Rambut indah yang bergoyang di hadapannya bercampur dengan lampu ruangan dan menjadi kabur. Secara tidak sadar mengangkat kedua tangannya, haruyuki juga menaruh kedua tangannya di sekitar pinggangnya dan mengeluarkan suara yang bergetar.
“A… aku minta maaf karena telah mebuatmu khawatir.”
Dengan cepatnya-
“Aku khawatir. Aku sangat khawatir. Pikirkan jika kamu tidak lagi disini, apa yang akan aku lakukan… aku takut, aku sangat takut.”
Mengatakannya sambil setengah berteriak. Bahu kuroyukihime bergetar.
Tenggorokannya terhenti. Haruyuki tidak bisa berkata. Ia hanya bisa berdoa di dalam hatinya. ‘Aku disini. Aku akan selalu ada di sampingmu. Aku sudah pasti tidak akan menghilang’.
Kuroyukihime mengeluarkan tangisan kecil untuk beberapa saat. Tapi tiba tiba dia menghirup nafas panjang, dan akhirnya melonggarkan pelukannya.
“… aku harus memberimu sebuah hadiah.”
Saat dia mengatakannya, Haruyuki tiba-tiba terkejut.
“eeh, hadiah….??”
“Kau mempertahankan daerah dengan hebat, kan? Seperti janjiku, jika kau mempertahankan Suginami hingga akhir. aku akan mengabulkan satu permintaanmu, Apapun itu.”
Saat dia membisikkan hal itu di dekat telinganya, kesadaran Haruyuki sekali lagi menuju daerah merah.
-meski demikian.
Ide mesumnya tentang direct connect dengan kabel 30cm atau foto Kuroyukihime dengan pakaian renangnya disapunya dari pikiran.
Menjadi seperti ini disini, saat ini.
Lagi pula memilikinya disini saat ini di dunia ini.hal apa lagi yang aku harapkan?
… aku akan menjadi lebih lebih kuat dan menjadi ksatria yang akan melindungimu dari segala musuh suatu saat nanti. Jadi, tolong tetap ada di sisiku hingga saat itu tiba, mengajari dan menuntunku.
Mengharapkan. Dan mulutnya secara otomatis bergerak.
“ … jadi tetaplah selalu di sampingku.”
Dengan rasa panas yang mendidih di dadanya, Haruyuki berkata dengan suara serak.
“aku mohon selalu, selalu ada di sisiku. Itu… satu-satunya yang aku minta.”
Meskipun kau lulus, sebagai senpai-ku, sebagai masterku, dan sebagai <<parent>>-ku.
Haruyuki menambahkannya di pikirannya- itulah yang ia maksudkan.
Tubuh Kuroyukihime yang sedang memegang kepala Haruyuki menjadi kaku dengan ‘BIKUUN’.
Tiba-tiba melepaskan pelukannya dan menjauh sekitar 2 jam dengan ‘SHUBAH’. Menabrak sofa dan jatuh di atasnya. Meski wajahnya cukup serius dengan air mata, orang yang melebarkankan matanya itu telah lupa akan semua itu dan mebuka-tutup mulutnya.
Tiba-tiba dengan cepat dari leher hingga kepalanya memerah. Suaranya, keluar masuk, menggema dengan nada tinggi.
“A-A-Ap… A-A-Apa yang kau katakana!!”
“Heh? Umm, eh..? A-Aku, umm, aku tidak bermaksud seperti itu.”
Tidak sadar akan situasinya, Ia mebuka-tutup mulutnya dengan kecepatan tinggi, dan setelah 10 menit tepat berlalu, wajah Kuroyukihime mulai kembali normal dari atas hingga bawah. Bersama dengan mengeluarkan desahan panjang, dia menggelengkan kepalanya ke iri dan kanan beberapa kali.
“…… Aku mengerti.”
Tiba-tiba, Kuroyukihime menggumamkannya.
Berdiri, dia kemudian berjalan kea rah Haruyuki dan menaruh tangan kanannya di atas kepala Haruyuki.
“Aku berjanji. Aku akan selalu ada di sampingmu. Selalu. Untuk selamanya.”
Sambil memakan rambutnya, Kuroyukihime memberikan senyuman kelas atas, dan mengatakannya.