Infinite Stratos (Indonesia):Jilid 3 Bab 1
Chapter 1 Pembuat Hujan -Hati dari Seorang Gadis Kecil adalah Kabut di Hari yang Cerah
"Maaf membuatmu sudah membantuku."
"Tidak masalah."
Di bawah matahari senja, Ichika dan Charlotte berjalan bersama melalui koridor. Keduanya membawa informasi jadwal sekolah untuk kegiatan di pantai yang akan diadakan bulan ini.
" Tapi ... sungguh ini baik-baik saja? Kau seharusnya pergi dengan Cecilia dan yang lainnya, kan? "
" Tidak apa-apa. Itu tiada artinya untukku jika Charlotte tidak pergi."
"Huh?"
" Nah, bagaimana aku harus mengatakan ini. Bahkan jika itu hanya memberikan pamflet, aku masih lebih suka untuk bersama orang-orang yang aku suka "
Mengatakan itu, wajah Ichika sedikit memerah. Itu tidak terlihat seperti warna matahari senja.
"Ichika..."
"Charlotte..."
Di koridor di mana mereka berdiri, keduanya saling memandang.
Pada titik ini, diam adalah emas.
Dalam adegan orange ini, dua bayangan saling melengkapi--
"--Itu,aneh?"
Dia melihat sekeliling untuk memastikan. Kemudian Dia meninggalkannya.
Dia berada di kamar asrama tahun pertama IS Academy. Waktu menunjukkan pukul 6.30 pagi.
"..."
Sementara dia masih sedikit mengantuk, Charlotte berkedip dua kali, dan akhirnya memahami situasi saat ini.
“Itu hanya mimpi..."
Uugghh... dia mengehela nafas dalam, begitu dalam hingga mencapai 20,000 kaki di bawah permukaan laut.
(Ahh, setidaknya biarkan aku bermimpi sepuluh detik lagi...)
Dia masih setia melanjutkan pada sisa-sisa mimpinya, jelas tampak ia tidak mau menyerah.
Even the dream sequence that would be quickly forgotten continued to linger as she continued to hang onto it. The image that was left in her mind was like a video record she loved to watch, as the 'play' button seemed to be pressed in her mind. Bahkan rangkaian mimpi yang akan segera terlupakan seakan tidak mau pergi sambil terus menggantung di atasnya. Gambar yang tersisa dalam pikirannya itu seperti rekaman video yang disukainya untuk ditonton, sebagai tombol 'play' yang nampaknya ditekan dalam pikirannya.
"..."
Wajah Charlotte memerah.
As her consciousness started to clear, she began to feel embarrassed about the dream. Ketika kesadaannya mulai jelas, Dia mulai merasa malu akan mimpi itu.
(Kami benar-benar...di koridor se-sekolah...)
Namun, seperti kata-katanya, itu hanya mimpi. Dia meletakkan tangannya di dadanya, dan merasakan hatinya berdebar-debar.
(A-apa yang ku pikirkan...)
Sejak turnamen perorangan bulan lalu, Dia meninggalkan nama Charles Dunois menjadi Charlotte Dunois karena jenis kelamin sebenarnya. Sekarang, ia sedang tidur di kamar yang terpisah dari Ichika. Tapi setiap minggu, dia akan bermimpi hal seperti itu dua kali seminggu. Dia tahu bahwa mereka berada di ruangan yang berbeda, tapi dia akan memalingkan matanya untuk melihat tempat tidur di sampingnya untuk Ichika.
"Itu aneh?"
Teman sekamarnya tidak ada di tempat tidur.
Dan itu tidak berarti bahwa dia meninggalkan tempat tidur dan meninggalkannya. Itu tempat tidur yang tidak digunakan.
"... Yah..,tidak perlu dipikirkan."
Saat ini, hal yang paling penting baginya adalah untuk terus bermimpi. Jika dia tidur lagi, mungkin dia bisa bermimpi kelanjutannya.
Membawa pikiran santainya, Charlotte menutup matanya, bermiat untuk tidur lagi.
(Karena jarang mempunyai mimpi seperti itu, Aku tidak akan keberatan memiliki mimpi yang mempunyai hal-hal erotis di dalamnya--)
...
" A-apa yang aku katakan!!"
Charlotte menutupi bagian atas kepalanya dengan selimut, seolah berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan cepat, dan akhirnya dia menenangkan jantungnya yang berdebar-debar.
*Chirp chirp...*
"Mn..."
Matahari yang terik mencoba memasuki ruangan melalui jendela, dan kicau burung pipit tampak seperti mereka menyuruhku untuk bangun.
(Sebentar lagi ... hanya sedikit lebih lama lagi...)
At this moment, staying in bed is the most wonderful feeling. I suppose everyone knows how to enjoy this peaceful feeling, right? Well, that should be the case. Saat ini, tinggal di tempat tidur adalah perasaan yang paling indah. Aku kira semua orang tahu bagaimana menikmati perasaan damai ini, kan? Nah, itulah yang seharusnya terjadi.
Lembut.
(...?)
Lembut dan licin.
(Huh?Perasaan apa ini? Apakah aku punya sesuatu yang lembut di kasurku?)
However, right now, I can't get myself to give up on this comfort and laziness to stay in bed and search for the unknown. Namun, sekarang, aku tidak bisa menerima diriku untuk menyerah pada kenyamanan dan kemalasan untuk tinggal di tempat tidur dan unruk mencari yang tidak diketahui.
(Ahh—betapa indahnya...)
Lembut dan empuk.
"Mn..."
–TUNGGU DULU! Aku mendengar suara yang bukan milikku. Dan itu kemungkinan besar bukan suara seorang laki-laki. (Ngomong-ngomong, itu akan sangat menakutkan jika itu laki-laki.)
Sebuah firasat terlintas di pikiranku, membiarkan sebuah * GONG * seperti efek suara.
*POW!* I flip the blanket off, and what appears in front of me is--
"La-LA-LAURA!!?"
Perwakilan Jerman, Laura Bodewig. Sejak ia ditransfer bulan lalu, dia tiba-tiba menantangku, dan setelah itu, banyak hal terjadi - banyak dari mereka.
Namun, itu tidak masalah. Masalahnya adalah 'mengapa ia tidak mengenakan sehelai benang pun?'; Yang berarti, yah ... dia benar-benar telanjang. Dia hanya memiliki penutup mata kiri dan IS yang siap – pita kaki hitam pada paha kanannya. Rambut perak yang mengalir itu tersebar ke bawah pinggangnya.
"Mn...apa...? ini sudah pagi...?"
"Bodoh, Bodoh!! TUTUPI TUBUHMU!!:
"Kau mengatakan hal-hal aneh seperti itu. Aku mendengar bahwa pasangan tidak menyembunyikan sesuatu satu sama lain."
"Maybe you're right...NO! HURRY UP AND PUT SOME CLOTHES ON! WEAR SOME CLOTHES Mungkin kau benar...TIDAK!CEPAT AMBIL PAKAIAN! DAN KENAKAN!!"
Mengabaikan aku yangkacau, Laura hanya menggosok matanya dan segera kembali ke ekspresi yang biasa ... menakjubkan, dia benar-benar bisa keluar dari tempat tidur dengan mudah. Seperti orang yang mengerikan.
--TIDAK, sekarang bukan saatnya memikirkan ini!Tepat ketika aku sibuk memikirkan itu, Laura berkata,
" Aku dengar itu adalah cara membangunkan seseorang yang sangat umum, bukan? Katanya pasangan melakukan ini."
"... Siapa orang yang memberitahu informasi yang tidak benar itu?"
" Tapi tampaknya itu memliki efek yang cepat..."
"?"
"Apakah kau sadar?"
"Sial..."
Siapa pun yang masih belum terbangun setelah melihat ini baik memiliki otak yang rusak atau badan busuk, kan? Cara baik, spesialisasi mereka adalah bahwa mereka sudah mati, tanpa respon dan hanya seperti mayat biasa. Tapi pengamat, hanya orang dengan pikiran yang tidak normal yang akan berbicara dengan orang mati, kan? Orang mati perlu kuburan, dan orang itu membutuhkan dokter atau sesuatu. .
" Tapi masih ada waktu hingga sarapan."
Laura tertutupi dengan selimut, dan rambut bergulung yang tersebar ke beberapa arah . Aku tidak senang mengenai ini, tapi rambut perak yang berkilau dibawah sinar matahari pagi itu sungguh indah.
(Meski begitu, gadis ini di sini telah melakukan hal semacam ini sejak turnamen bulan lalu. Ini sungguh merepotkan....)
She basically treated eating food at the same table as something to be expected. Once, she appeared when I was showering, and even before that, she was below me in an IS suit...no way! If I leave her like this, she would be even more incorrigible. Dia pada dasarnya menganggap makan makanan di meja yang sama sebagai sesuatu yang dia harapkan. Pernah, ia muncul ketika aku mandi, dan bahkan sebelum itu, ia berada di bawahku dalam setelan IS ... tidak mungkin! Jika aku meninggalkan dia seperti ini, dia tidak akan bisa lebih baik.
"..."
Uu -- apakah ada cara untuk membuatnya kurang semangat ?
" Apa yang salah ... ah, berhenti menatapku seperti itu! Aku akan benar-benar malu."
Aku memiliki pembohong di depanku. Tetapi cara pembohong ini tampak sedikit malu ... tidak, sangat lucu.
(Ugh, ah...TIDAK! TIDAK, TIDAK, TIDAK!!)
--Oh, Aku punya ide bagus!
"Laura."
"Apa?"
" Aku menyukai gadis bermartabat dan anggun, Kau tahu."
"Oh--"
Tampaknya terkejut, Laura melebarkan matanya sedikit, dan kemudian mengangguk dua kali, tampaknya memproses apa yang kumaksudkan.
Ohh, hal-hal yang berjalan lancar! Aku senang. Ini sebuah hadiah! Haha, terima kasih karena upahmu. Aku adalah Tuan dan Pelayan adalah aku <ref group="3A"> ini adalah parodi dari 君 が 主 で 執事 が 俺 で, Kimi ga Aruji de Shitsuji ga Ore de, Kau Tuan dan Pelayan adalah aku , juga dikenal sebagai They are My Noble. </ ref>.
" Tapi itu hanya apa yang kau suka, kan?"
"Huh?"
"Aku adalah Aku."
Matanya yang terisi dengan tekad itu menatapku.
Tangan yang tampaknya menunjuk pada dimana jantung itu menarik apa yang tampak seperti hati.
"..."
...Aaapp--
Ada apa dengan organisme yang penuh keyakinan ini? Aku mungkin akan tidur dengannya jika aku seorang gadis, ku kira? Maaf, aku hanya mengatakan omong kosong.
" Pa-pada dasarnya, kau tidak mengatakan bahwa..."
Huh? Apa yang aku katakan? Sial, Aku tidak bisa mengingatnya?
" Kau mengatakan kepadaku untuk melakukan sesuatu seperti yang aku inginkan, tapi sekarang ... itu terlalu hina ..." Uu, sepertinya aku telah mengatakan itu sebelumnya, tapi apa yang harus kukatakan ... menjadi seperti sedemikian rupa. Aku harusnya terganggu atau sesuatu seperti itu ...
Ngomong-omong, dia pergi dari sikap kurang sopannya untuk menatapku dan berbicara denganku sekarang. Itu terlihat menawan yang tidak normal. Ini adalah apa yang dia bicarakan, kan? Selain itu, itu hampir menyebabkannya tersipu atau hatinya mulai berdebar berdebar-debar ... yah, aku tidak benar-benar tahu juga.