Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 2 Prologue

From Baka-Tsuki
Revision as of 05:52, 20 December 2015 by Isko (talk | contribs) (Created page with "==Prolog - Kontes Lux== ===Part 1=== "Haa.. Haa...!" Lux berlari dalam gedung sekolah pada hari yang cerah sepulang sekolah. Seolah sedang dikejar oleh sesosok predator ta...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Prolog - Kontes Lux

Part 1

"Haa.. Haa...!"

Lux berlari dalam gedung sekolah pada hari yang cerah sepulang sekolah.

Seolah sedang dikejar oleh sesosok predator tak terlihat.

Atau, dia berlari terengah-engah untuk menarik napas seakan berlari menyusuri lereng curam tak berujung.

Saat ini semuanya adalah musuh.

Dalam situasi yang sangat merugikan, Lux tetap berlari.

Dia berlari dari ruang Kepala Sekolah, Lolos melewati koridor yang tak asing dan menaiki tangga.

Apa tidak ada tempat persembunyian aman di suatu tempat?

Walau dia memikirkan begitu dalam sudut kepalanya, dia menyadari dengan segera kalau tidak ada tempat di mana dia dapat merasa aman.

Lebih lagi, Lux tidak dapat membantu tetapi tetap berlari.

"Phew... Aku entah bagaimana berhasil menjauh untuk saat ini, mungkin--"

Koridor lantai ketiga bangunan sekolah di mana halaman hijau rapi yang terpelihara dapat terlihat dari jendela.

Ketika tidak ada satupun akhirnya disekeliling. Lux menghela napas lega dan berhenti.

Pada saat itu,

"Oh! Ketemu kau!"

Siswi yang muncul dari pojok koridor berteriak ketika mereka melihat Lux.

"Di sini! Semuanya, bantu tangkap dia!"

"Tunggu!? Itu akan buruk jika kau memanggil kelas tiga! Sebaliknya, mereka akan memojokkannya!"

Segera setelahnya, beberapa siswi muncul satu demi satu di depannya.

"Tung...!?"

Apa lagi, tangan mereka memegang beberapa alat.

Petugas pertahanan diri dan tali untuk menangkap.

Terlebih, mereka telah menyiapkan (malahan mungkin menggantinya) demi tangkapan jaring besar, borgol dan ikat leher (mungkin ikat hewan?)

(Apa yang mereka lakukan bermaksud untuk melakukan padaku setelah menangkapku...!?)

Dia tidak dapat membantu tetapi berpikir begitu.

"Fufufu. Kami akhirnya menyudutkanmu. Biarkan kami menangkapmu tanpa melawan."

"Benar, benar. Kau bisanya dipojokkan oleh Putri dan teman-teman. Kau seharusnya kadang-kadang menjadi mainan kami... bukan itu. Kau harus melakukan pekerjaan sampingan yang layak--"

"Kau, kau meneteskan air liur...?"

Bergumam gadis yang memegang ikat leher, gadis disampingnya menyangkal.

Ketika Lux dengan refleks melangkah mundur, sebelum dia menyadari itu, siswi lain membuat dinding di belakangnya.

"Oops!?"

Dia benar-benar tertangkap dengan serangan menjepit.

"Kau tidak memiliki tempat untuk meloloskan diri. Menyerahlah."

Sekelompok besar gadis tersenyum sebagai mereka yakin dengan kemenangan mereka.

Kemudian, tidak lama hasil di antara Lux dan perempuan.

Tetapi, perang antara perempuan demi mengetahui yang akan mendapatkan bayaran dari kemenangan.

Dengan pembukaan sejenak bahwa kekuasaan ini dari pembawaan perang, Lux dengan segera meletakkan tangannya pada sisi jendela.

"T-Tunggu sebentar! Ini adalah lantai tiga, kau tahu!?"

Mata siswi yang telah memojokkan dia menatap dengan terkejut.

"Maafkan aku. Aku sedikit takut tentang apa yang akan kalian lakukan padaku jika aku tertangkap."

Dengan segera setelahnya, Lux melompat ke samping bawah gedung sekolah melewati jendela yang terbuka.

"Aah!?"

Sorakan kecil gadis cantik dari siswi yang berada di sana.

Lux menendang dinding luar di tengah kejatuhan, meraih cabang pohon di sisi lain dengan sekejap, dan mendarat setelah mengurangi dampak dari jatuh.

"Kuh...!? A-Aku kira lantai ketiga adalah benar-benar nekat..."

Walaupun dia banyak mengurangi dampak jatuh, begitu juga mati rasa mengaliri tubuhnya dari bawah kedua kakinya.

"Tapi yah, dengan ini, aku harunya benyak mengulur waktu--"

Selama Lux menghembuskan napas lega seperti itu,

"Dia di sana! Kepung di sini"

Siswi yang mendengar keributan lebih lanjut berkumpul dari setiap sisi.

"Ada lagi orang dari sebelumnya!? Apa kalian tidak kasihan sama sekali!? Meskipun kakiku sakit dari melompat ke bawah!"

Sesaat melanjutkan melarikan dirinya dengan kepanikan, Lux berpikir dalam sudut kepalanya.

(K-Kenapa Aku harus mengalami ini--!)

Untuk mengetahui alasan festival ini, kita harus kembali beberapa menit lalu--


Part 2

"Lux-kun. Bagaimana kau membiayai kehidupan sekolahmu?"

Suatu hari sepulang sekolah di bulan mei.

Ini adalah Kepala Sekolah Relie Aingram yang memanggil Lux menuju ruangannya.

Akademi Militer Kerajaan Drag-Knight berada dalam distrik pertama dari Persimpangan Benteng Kota.

Ini adalah akademi gadis bangsawan yang dinaiki Drag-Knight perempuan yang belum terlatih karena sistem berlebihan androcracy dari Kerajaan Lama.

Itu hanya sekitar dua minggu sejak Lux yang merupakan Pangeran Kerajaan Lama yang diakui ke dalam akademi, mengambil keuntungan dari sebuah kejadian yang dapat dipercaya.

Sebuah pengakuan luar biasa yang dibuat dengan permintaan kuat Putri Kerajaan Baru Lizsharte, dan izin kepala sekolah Relie.

Lux, yang keberadaannya diterima hanya sebagai siswa saat perkenalan dengan antisipasi pendidikan bersama di masa depan, kemungkinan kesulitan dan permasalahan dalam pertempuran hidup bersama.

Oleh sebab itu, Relie memanggil dia seperti ini untuk menanyakan tentangnya.

"Aku pikir aku entah bagaimana melakukan dengan baik. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam awalnya."

Lux menjawab apa yang dia benar-benar pikirkan.

Putri Lizsharte dan sebagian besar siswi dari akademi ini yang awalnya memiliki hubungan permusuhan dengan Lux yang memperlakukannya dengan baik sekaang.

Bersama murid-murid kelas tiga yang kembali dari latihan di Ibu kota. Sementara menjadi terkejut dengan kehadiran Lux, tidak ada satupun yang meningkatkan bantahan pada penerimaan Lux setelah menceritakan tentang fakta kalau dia bertanding bersama Lisha dalam duel, dan bahwa dia melindungi murid-murid dari serangan Abyss.

Nampaknya bahwa mereka sedang menonton situasi untuk saat ini.

"Yah, itu mungkin berterima kasihlah karena faktanya kembalinya Celis-san harus ditunda."

Relie mengatakan begitu di saat terakhir dengan senyum dingin.

Celestia Ralgris, murid kelas tiga teratas, terkuat di akademi dan putri dari Kediaman Duke yang terkenal.

Dia adalah salah satu dari empat Bangsawan Besar dan nampaknya terkenal demi menjadi orang yang dibenci, tersisa di dalam Ibu kota untuk sedikit karena penaklukan dari pemberontak yang diketahui berakhir di sana.

Lebih lagi, Lux dapat mengatur kehidupan sekolah damainya untuk saat ini, tapi--

"Tapi kau tahu, Lux-kun. Banyak murid-murid yang mengeluh terhadapmu sedang berkumpul sekarang di tempatku."

"Eh...?"

Relie tiba-tiba menarik napas dengan ekspresi bermasalah.

Apa aku melakukan sesuatu yang salah?

Atau di sana ada keberatan bersama murid-murid kelas tiga mengenai pendaftaran Lux--

Ketika perasaan gelisah mencampuri dada Lux,

"Ta-da! Yup, ini!"

-*Bang*

Dengan penuh senyum wajahnya, Relie membanting gabungan tebal koran pada bagian alas meja.

Ada kemungkinan lebih dari 100 lembar.

"Errr... Mungkinkah ini--"

Kriminal Lux, yang merupakan Pangeran Kerajaan Lama menandatangani kontrak khusus pada waktu yang sama dengan pembebasan sebagai amnesti oleh Kerajaan Baru.

Kewajiban dengan yang dia harus jalani pekerjaan sampingan dari siapapun dari negara ini, dan melakukan pekerjaan sebagai "Pangeran Pekerja".

Pekerjaan itu masih lanjut dilakukan dalam kondisi "mengatasi permintaan-permintaan staf akademi ini termasuk para murid", namun--

"Ini adalah permintaan kerja sampingan untukmu. Ada sangat banyak, eh... Terlebih, ini diputuskan kalau kau akan menanganinya dengan memilih permintaan yang kau anggap prioritas utama. Tapi, jika itu menumpuk sebanyak ini..."

“…………”

Selama Lux menegang dengan ekspresi yang tak terlukiskan, Relie menunjukkan senyum jahat.

A-Aku punya perasaan buruk...

Dari pengalaman masa lalunya, Relie membuat wajah ini, selalu terpikirkan tentang tidak ada yang baik.

"T-Tapi, itu tidak mungkin--"

Ketika Lux mencoba menjelaskan dengan terburu-buru, sorakan-sorakan dari siswi dapat terdengar dimanapun.

“…………?”

Sumber suara terdengar dari ruang kelas di gedung dan halaman sekolah, tetapi--

"Aku tahu itu. Itulah kenapa aku menjelaskan pada murid-murid. Perlombaan yang aku rencanakan -- "Kontes Lux", begitulah."

"...Huh?"

Sebagai Lux nampak kebingungan pada kata-kata ini, Relie menyebarkan salah satu permintaan berwarna merah di atas meja.

"Sebuah perlombaan membatalkan ketidak puasan dari para murid yang permintaan mereka tidak diterima olehmu. "Bentuk permintaan spesial, yang meminta bisa memiliki prioritas terakhir Lux-kun selama hanya seminggu" -- Dengan kata lain, gadis yang merenggut cara ini darimu sampai batas waktu bisa memonopolimu selama seminggu."

"I-Ini bercanda, kan!? Jangan katakan padaku anda serius--"

Wajah Lux dengan tak sengaja menjadi kaku.

Relie tidak menjawab pertanyaannya, menunjukkan senyum penuh mukanya.

"Waktunya game satu jam dari sekarang. Aku serahkan permintaan ini padamu; jadi kau tidak harus mendengar perintah dari siapapun jika kau berhasil bertahan sampai batas waktu. Ah, kalian semua dilarang dari menggunakan Drag-Rides, jadi kau harusnya tidak membiarkan seorang gadis menyakiti diri mereka sebanyak mungkin, oke?"

"T-Tolong, tunggu sebentar!? tiba-tiba mengatakan itu--"

Tidak peduli bagaimana kau mengatakannya, ini tak masuk akal.

Ketika Lux akan menyangkal begitu, suara seperti itu dari kegaduhan lantai dasar dapat terdengar dari luar ruang Kepala Sekolah.

"Astaga? Semuanya tampaknya telah datang sekaligus. Jika kau tidak lari secepatnya, kau akan ditangkap segera."

"Apa yang anda pikirkan, benarkah!"

Sesaat kemudian, Lux melompat dari ruangan Kepala Sekolah dan mulai berlari.

Segera setelahnya, sorakan muncul dari siswi-siswi yang menaiki tangga gedung sekolah.

Demikian, "Kontes Lux" yang merupakan rencana Kepala Sekolah Relie telah dimulai.


Part 3