High School DxD (Indonesia):Jilid 23 Life.1
Life.1 [King] Mulai Sekarang
Bagian 1
Sekarang akhir musim semi—.
Sementara turnamen terus berjalan lancar, pekerjaan kami sebagai Iblis juga dimulai, dan kehidupan sekolah baru kami sebagai murid kelas tiga juga maju dengan mantap. Berdiri di atas podium adalah guru wali kelas kelas 3-B—Rossweisse-san.
"Singkatnya, turnamen bola sudah dekat. Kita tak boleh kalah dalam kompetisi antar kelas ini!"
Dengan sikap energik, Rossweisse-san telah menjadi guru wali kelas kelas kami. Di kelas yang sama denganku, Matsuda dan Motohama juga menyeringai saat mereka melihat Rossweisse-san.
"Rossweisse-chan, kamu sangat bersemangat."
"Yah, ini kali pertama dia berperan sebagai guru wali kelas, jadi tentu saja dia tak mau kalah."
Matsuda dan Motohama tengah berdiskusi di sebelahku. Aku juga berada di kelas 3-B sekarang. Usai naik ke kelas tiga, teman sekelasku juga berubah. Tapi meski begitu, tak ada perubahan besar. Selain Matsuda dan Motohama yang selalu menjadi teman sekelasku, orang-orang yang akrab seperti Asia, Xenovia, Irina, dan Kiryuu juga ada. Selain guru wali kelas baru kami, Rossweisse-san, Kiba juga menjadi teman sekelasku. Pengaturan ini dilakukan dengan pertimbangan kejadian terkait Iblis atau peristiwa terkait [DxD], sehingga kami dapat segera berkumpul bersama. Semua murid kelas tiga yang berhubungan dengan keluarga Gremory dikumpulkan dalam satu kelas. Demikian pula, kelas C termasuk Saji, dan juga semua murid kelas tiga dari keluarga Sitri. Bagaimanapun, aku sangat berharap bisa tenang dan damai sampai kita lulus! Aku membalikkan tubuhku untuk bicara dengan Kiba yang duduk di belakangku.
"Terlepas dari apakah itu kompetisi antar kelas atau aktivitas klub, kita juga tak boleh kalah, terutama sebagai Klub Penelitian Ilmu Gaib yang baru."
"Tentu. Kalau kita kalah tahun ini, kita tidak akan bisa memenuhi harapan para lulusan."
Kiba menjawab dengan antusias. Gaya bicaranya sangat menjadi wakil ketua, tapi sebagai tanggapan atas kata-katanya, aku tertawa terbahak-bahak.
"A-apa?"
Melihatku tertawa, Kiba tampak bingung.
"Hehe, aku baru saja memikirkan turnamen permainan bola tahun lalu."
Karena Insiden Pedang Suci, Kiba menjadi sangat putus asa. Saat itu, pikirannya benar-benar disibukkan selama turnamen bola. Saat Kiba ingat bagaimana aksinya saat itu, wajahnya mendadak jadi merah.
"...Jangan sebutkan itu, Ise-kun."
Di meja di dekatnya, Xenovia dengan nada meminta maaf
"Maaf. Aku harus berpartisipasi sebagai anggota tim OSIS."
Meskipun Xenovia adalah anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib, saat ini dia juga adalah Ketua OSIS. Karena memang begitu, bisa dimengerti. Tak dapat dibenarkan kalau dia tidak berpartisipasi dalam turnamen permainan bola sebagai anggota OSIS. Irina mengacungkan jempolnya di depan Xenovia saat dia berkata
"Bukan masalah sama sekali! Aku akan mengalahkan Xenovia dan yang lainnya!"
Usai terdiam beberapa saat, Xenovia menanggapi tantangan Irina.
"Nah, kalau begitu Irina adalah satu-satunya yang harus kita kalahkan secara menyeluruh."
"Apa katamu!?"
Ah, percikan api terbang saat mereka berdua saling memukul. Itu juga setahun yang lalu ketika aku bertemu dengan mereka. Aku takkan pernah membayangkan bahwa mereka akan menjadi teman sekelasku setelah satu tahun, apalagi salah satu dari mereka menjadi Ketua OSIS. Saat pertama kali bertemu, kita pernah menjadi musuh.... Hidup ini benar-benar tak terduga ya.
"Yah, kalau kita saling bertarung, maka ayo kita putuskan pemenangnya dengan jujur dan adil."
Kataku saat aku melihat Xenovia dan Irina.
"...Benar, kita tidak akan kalah."
Diam-diam Asia menimpali. Entah bagaimana, rasanya dia adalah orang yang kuat. Seperti seseorang yang akan menuntut jalan buntu, karena suara dan ungkapannya menjadi agak kaku.... Kiryuu mengusap pipi Asia, dan bertanya dengan cemas
"Asia, kamu bertingkah aneh, apakah semuanya baik-baik saja?"
"A-Ayho! K-Kita tidak akan talah!"
Tunggu…. Bukankah itu agak aneh? Omong-omong, sepertinya dia memiliki ekspresi yang agak termenung di rumah dan di sekolah akhir-akhir ini. Dia selalu orang terakhir yang meninggalkan ruang klub setelah beraktivitas juga....
"...Itu benar, karena aku Buchou."
—Begitulah, sepertinya Asia berbisik pada dirinya sendiri.
""......""
Xenovia dan Irina yang semula terkunci dalam sebuah argumen sekarang juga melihat Asia dengan khawatir.
"Dengarkan. Kita bisa melakukan ini, kelas B! Mari kita menuju kemenangan!"
[Yeah~~]
Bunyi suara memikat Rossweisse-san sendirian didampingi oleh suara sekelompok murid yang tidak termotivasi saat mereka bergema di seluruh ruang kelas—.
Bagian 2
SEDANG DIKERJAKAN, JANGAN BANYAK BACOT
Bagian 3
MENUNGGU BAHASA INGGRIS DISINI