Toaru Majutsu no Index ~ Bahasa Indonesia:Volume2 Prolog

From Baka-Tsuki
Revision as of 04:01, 30 July 2011 by Lira (talk | contribs) (Created page with "== Prologue: Setiap Hari Yang Sama == (masih 20%) === Awal Dari Kehancuran === Dikatakan bahwa untuk mengenal kepribadian seseorang, lihat saja isi rak bukunya. "...semuanya...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

== Prologue: Setiap Hari Yang Sama == (masih 20%)


Awal Dari Kehancuran

Dikatakan bahwa untuk mengenal kepribadian seseorang, lihat saja isi rak bukunya.

"...semuanya komik."

Tanggal 8 Agustus. Kamijou Touma melihat sekeliling ruangan, dan mendapati dirinya tidak menemukan buku yang bukan buku komik di rak bukunya, juga di seluruh rumah. Maka untuk menyelamatkan muka, Kamijou Touma memutuskan pergi ke stasiun kereta Kota Akademi untuk beli buku.

...Dia pergi ke sana.

"Untuk berpikir kalau satu buku pelajaran menghabiskan 3.600 Yen..."

Kamijou Touma menggumam seperti baru saja kalah telak dari pertempuran hebat. Dan kata penjaga toko, semua buku pelajaran dijual setengah harga sampai kemarin karena promosi ujian musim panas.

Sial sekali.

Ini benar-benar sial.

Tetapi, beginilah kehidupan sehari-hari Kamijou Touma.

Lagipula dia sangat terkenal karena teman-temannya merasa "dengan dia di sekitar, nasib sial bisa beralih kepadanya seperti penangkal petir".

Masalahnya sekarang keadaan sedang genting.

Tidak peduli bagaimana, sebisa mungkin dia harus menghindari dirinya dicap sebagi "orang yang hanya punya buku komik di rak bukunya". Tentu saja ini tidak normal. Karena biasanya orang normal tidak akan kepikiran dengan sesuatu yang tidak ilmiah seperti kalimat "untuk mengerti orang lain, seseorang harus melihat isi rak bukunya".


Semua ini karena Kamijou Touma kehilangan ingatan.


Tentu saja dia tidak lupa segalanya. Dia masih mengerti arti lampu lalu lintas, dan tidak lupa cara menggunakan ponsel. Yang hilang dari dirinya adalah "ingatan", bukan "pengetahuan".

Dengan kata lain walau dia tahu cara menggunakan ponsel, pikirannya akan bertanya mengenai "Eh? Ponselnya tadi saya taruh mana?" atau "Sejak kapan saya punya ponsel?".

Yang disebut "pengetahuan" ibarat kamus.

Contohnya seseorang boleh tahu bahwa "apel" adalah "buah dari tumbuhan meranggas Rosaceae yang berbunga di musim semi dan menghasilkan bentuk buah seperti bola". Tetapi seseorang harus memakan buah tersebut terlebih dahulu untuk menentukan apakah rasanya enak atau tidak. Soalnya otak tidak memiliki ingatan, seperti buku harian "Saya makan apel di hari X Bulan O".

Dikatakan bahwa alasan ini terjadi adalah karena bagian penghubung yang mengontrol "ingatan pengalaman" dalam database ingatan dan "ingatan pengartian" dalam database pengetahuan, bagian awalnya telah hancur. Tetapi, ini bukan masalah utama.

Masalahnya adalah Kamijou Touma ingin mencari tahu orang seperti apa dia sebelum "kehilangan ingatan".

Bahkan sekalipun dia harus mengikuti kalimat tidak berdasar seperti "seseorang bisa memahami orang lain dengan melihat rak bukunya".

Namun ini tidak berarti ekspresi Jamijou sesakit itu.

Lagipula Kamijou tidak sendiri di dunia ini dan tidak terlempar ke dunia lain. Dia tidak kekurangan pangan maupun sandang, dan dia punya teman yang dipanggil "Sahabat".

"Touma!"

Di perjalanan pulangnya saat musim panas, seorang perempuan, selain Kamijou yang setengah-hidup, menangis sambil marah menghadapinya yang belanja mendadak(Kamijou menggunakan lebih dari 1000 Yen untuk apa yang disebut "menyerbu").

Perempuan itu sekitar tiga belas atau empat belas tahun, dan orang bisa segera tahu bahwa dia orang asing. Rambutnya sepanjang pinggang berwarna keperakan, dan kulitnya seputih salju. Matanya hijau seperti zamrud.

Tetapi yang lebih membuatnya terlihat seperti orang asing adalah bajunya.

Pakaian seorang biarawati, hanya saja warnanya putih dan ada renda emasnya.

Kelihatan seperti cangkir berlapis emas yang orang kaya gunakan.

Nama perempuan itu adalah Index.

Tentu saja, itu bukan nama asli, tapi itu adalah nama yang semua orang gunakan untuk memanggilnya.

Kamijou bertemu perempuan itu di rumah sakit.

Bukan, dari perspektifnya Kamijou, dia memang pertama bertemu dengannya di rumah sakit, tapi mereka sudah saling bertemu jauh sebelum itu, sebelum dia kehilangan ingatan. Walau Kamijou tidak mengingat apapun yang berhubungan dengan perempuan tersebut tidak peduli sekeras apa dia berusaha, Kamijou tidak ingin mengatakannya.

Pada hari pertama dia bertemu, perempuan itu menangis bahagia untuk Kamijou sementara dia menatapnya di kasur.

Tetapi, air mata itu bukan untuk Kamijou yang sekarang, melainkan Kamijou sebelum kehilangan ingatannya.