Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab5

From Baka-Tsuki
Revision as of 14:53, 11 April 2012 by SATRIA (talk | contribs) (Created page with "==BAB 5 : PERASAAN CLAIRE== ===BAGIAN 1=== (....Huh,sepertinya aku sudah melibatkan diriku dalam hal merepotkan.) Sambil berjalan diatas batu pijakan Akademi,Kamito mengeluh b...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

BAB 5 : PERASAAN CLAIRE

BAGIAN 1

(....Huh,sepertinya aku sudah melibatkan diriku dalam hal merepotkan.)

Sambil berjalan diatas batu pijakan Akademi,Kamito mengeluh berkali kali hari ini.Di depannya, terdapat si tersangka,gadis berambut merah kuncir dua yang berayun ayun.

Seperti biasa perutnya sedang kosong,dia baru kehilangan rumahnya,dan yang lebih buruk lagi dia harus menerima tantangan duel dari sesama Kontraktor Roh.

.....Tak peduli apapun situasinya,ini sudah melebihi kemalangan.Ia menduga ini pasti Kutukan dari Penyihir Senja itu.

“Unh,apa kamu menggerutu? Lemah amat!”

Claire menoleh kebelakang dan menjentikkan jarinya.

“Rumahku.....”

“Ugh......”

Kamito menggerutu dengan mata setengah terbuka,Claire membuang tatapannya jauh jauh.

“Kriminal.......Maniak api.........”

“A....A....Aku paham! Aku juga merasa prihatin,tahu!”

Dia merona dan menggembungkan pipinya.Sepertinya dia sadar akan tindakan kriminalnya.

Karena ini adalah kesempatan bagus,Kamito terus saja menggerutu.

“Ya Tuhan,apakah aku yang gelandangan ini harus tidur di dalam Hutan Roh........?”

“...........”

“Bermalam di Hutan Roh sama saja bunuh diri.Tapi harus apa lagi,rumahku,semuanya,sudah terbakar tanpa sisa.........”

Kamito sengaja memperlihatkan bahunya yang jatuh secara tak alami.

Claire menggigit bibirnya.Dan kemudian,ia berhenti berjalan.

Dan menatap mata Kamito yang seolah tanpa kehidupan.

Wajahnya begitu dekat.Kamito merasa gugup untuk sesaat karena ujung hidungnya tergelitik oleh aroma gadis itu.

“.....Oke.....kalau begitu aku akan memberimu kompensasi dengan baik!”

“Kompensasi?”

Wajah Kamito entah kenapa seperti baru membaca ramalan buruk.


BAGIAN 2

--Dimana Kamito dibawa adalah depan asrama wanita dari kelas Raven.

Biarpun disebut asrama,itu bukanlah bangunan normal.Lebih menyerupai mansion elegan yang identik dengan kehidupan bangsawan kelas atas.

“.....Eh,apa ini?”

“Untuk sementara,kuizinkan kamu menumpang di tempatku.Bersyukurlah.”

“Hah?”

.........Apa yang baru saja dia katakan,nona muda ini?

“Bagaimanapun,kalau kutinggalkan kamu diluar,Rinslet akan datang merebutmu lagi......dan karena kamu adalah Roh Budakku,sangat wajar bagiku,Kontraktor Roh,untuk mengurusmu......”

Claire memberitahukannya,sambil membusungkan dada ratanya.

“Nggak,bukan itu......kamu wanita yang seumur denganku dan mungkin saja aku bisa melakukan sesuatu padamu--- apa kamu nggak mempertimbangkan itu?”

“A-Apa kamu bermaksud menyerangku?”

Claire melotot.Kamito menggeleng kepalanya secara horizontal.

“Scarlett akan terus mengawasi.Kalau kamu macam macam.......batubara!”

“Bukannya itu melanggar aturan asrama? Laki laki,sepertiku,memasuki asrama wanita.”

“Nggak apa apa.Karena kamu akan diperlakukan sebagai Roh Kontraktor.Sama seperti Scarlett.”

“Itu sendiri juga nggak benar!”

Kamito memprotes dengan mata setengah terbuka,Claire sedang membelai rambutnya dan menjentikan jarinya.

“Ahh,ayolah,mau tinggal nggak? Atau kamu mau kujadikan batubara sekarang juga?”

“.......Kenapa pilihannya cuma dua?”

Kamito menjatuhkan bahunya dan memilih untuk menyerah.

Kamar Claire terletak di lantai kedua asrama wanita yang lebih mirip perumahan bangsawan.

“Jangan terlalu ribut,karena pengawas asrama disini sangat sangat seram!”

“A....Ahh.....permisi,maaf mengganggu..........”

Bagi Claire,yang sudah jelas seorang arogan,namun bisa takut pada pengawas Akademi,membuat Kamito sedikit tertarik.

Sambil memikirkan itu,ia dengan sopan memasuki kamar.

Sekasar apapun perlakuannya,Claire tetap saja seorang wanita.

Untuk tambahan,dia adalah gadis cantik yang malang; bahkan Kamito harus mengakui fakta itu.

Memasuki ruangan,sudah diduga akan terasa tegang.

“----Api,bercahayalah!”

Claire melafalkan sihir Roh dan seluruh ruangan mulai terang.

Ruangan Claire itu----

“............”

Luar biasa berantakan.

Ada gunung runtuh dari tumpukan buku.Baju baju dibiarkan berserakan,mainan boneka dan barang barang kecil dijejalkan dimana mana sampai nyaris tak ada tempat tersisa.

Tak terlihat seperti kamar milik nyonya bangsawan.

“......Setidaknya kamu harus bersih bersih.”

“Bi....Biasanya Scarlett yang kusuruh bersih bersih.Ayo,cepat masuklah kedalam!”

Claire menendang punggung Kamito,membawanya masuk ke tengah ruangan.

“Ugh........bagus amat,kamu menggunakan Roh level tinggi untuk membersihkan kamar.Kalau para Kontraktor Roh mendengarnya,mereka semua akan menangis,tahu?”

“Hmm,Scarlett itu berbeda darimu,dia itu pintar tahu,dia juga bisa membakar sampah.”

“Oh begitu,syukurlah kalau dia cukup berguna.”

Selagi mereka mengobrol,kucing neraka,terbungkus dalam api,terwujud dan mulai mengumpulkan sampah dan membereskan ruangan.......memang,sepertinya ada bekas hangus dimana mana karena aktivitasnya.

“.......Apa kamu tak apa apa dengan itu?”

Kalau Roh Api Claire itu terus tumbuh,kekuatannya akan bisa menyamai tipe-Dragon (Naga).

.....Apanya yang menyeramkan? Dia justru disuruh bersih bersih ruangan.

“Makasih Scarlett,anak baik.”

Suri suri.Nade nade.

Meong.Meong.

“Apa kamu kucing!?”

Kamito memprotes tanpa berpikir kalau Roh Api itu terlihat sangat senang.

(........Roh level tinggi itu benar benar dijinakkan........)

Kalau seekor hewan dibelai selembut itu oleh Claire,yang penampilan luarnya adalah gadis cantik, cukup dipahami untuk tertarik padanya.

Untuk sekarang,karena tak ada tempat untuk berdiri,Kamito juga membantu beres beres.

Sejak dulu,karena Greyworth yang melatihnya dengan keras,pekerjaan rumah tangga adalah perkara mudah baginya.

Ia mulai membawa buku yang ditumpuk tinggi tinggi di kakinya untuk ditaruh di sudut kamar.

Di saat itulah,ia melirik salah satu judul yang tertera pada sampul depan buku.

‘Penjudi dan Tuan Putri Nakal’,’Rayulah aku lagi,Tuanku’,’Tuan Putri yang dinodai oleh Bajak Laut’... memang mungkin inilah yang gadis remaja sukai.Ada novel cerita cinta aneh,yang memang ditargetkan untuk remaja.

“Hmm,jadi kamu suka yang semacam ini? Nggak kusangka.......”

“Ja-Ja-Jangan Lihaaatttt!!!!!”

Buak!

Bantal yang Claire lemparkan,mendarat tepat di wajah Kamito,lalu ia jatuh terjerembab diatas tumpukan buku.

“Kalau nggak mau dilihat orang,bereskan dong.Itu bukan masalah besar,aku sendiri juga suka novel semacam itu.”

“D...D....Diam! Bu-Bukan karena aku menyukainya!....err,ya,aku meminjamnya dari temanku,jadi aku nggak punya pilihan selain membacanya.”

“Oh,jadi.......Kamu meminjam empat belas buku yang nggak kamu sukai?”

“Di-Diam!!”

Buk*Buk*Buk*

Claire dengan mata berkaca kaca memukul mukul Kamito.Pukulannya lemah,mungkin karena malu.

Kamito mengangkat bahunya dan menempatkan tangannya di lantai untuk berdiri.

Dan,pada saat itu,tangannya melakukan kontak dengan---

(...Hn?)

Kain yang entah kenapa sangat lembut ketika disentuh.

Apa itu sutra? Begitu lembut,halus,dan empuk dipegang.

Tanpa sadar,ia menggenggamnya,pada ujungnya yang ditutupi oleh renda renda.

(---.....Renda putih!?)

Dengan wajah sangat gugup,ia menatap ke arah tangannya.

Tangan kanan Kamito memegang erat erat pakaian dalam dengan renda renda putih.

........Secara mengejutkan,itu adalah celana dalam sutra untuk wanita dewasa.

Keringat dingin mengucur di dahinya.

“Hn,lagi apa kamu?”

“Owaaaa!”

Kamito kebingungan dan tanpa sadar menaruhnya kedalam sakunya.

---......Kenapa dia justru menaruhnya kedalam saku!

(Hey,apa yang kulakukan! Bukankah ini menjadikanku orang mesum!?)

“Apa? Kenapa kamu kelihatan kaget banget?”

Claire mengernyit dan mendekatkan wajahnya dengan penuh kecurigaan.

“Ng....nggak,bukan apa apa kok!”

Kamito berdiri sambil menggeleng kepalanya.Adakah topik yang bisa mengalihkan perhatiannya? Ia melihat lihat ke sekitarnya.........kemudian ia menyadari.

“Ngomong ngomong,soal kamar ini.........apa kamu nggak punya teman sekamar?”

Meskipun ini adalah asrama yang hanya dihuni oleh para Tuan Putri,ruangan ini terlalu besar untuk ditinggali hanya oleh satu orang.

Dengan kamar yang begitu berantakan,tidakkan teman sekamarnya marah?

Juga,tak apa apakah membawa laki laki ke dalam kamar bahkan tanpa memberitahu teman sekamarnya?

Namun,Claire justru mengigit bibirnya dan melihat ke arah bawah.

“Nggak ada.Nggak ada seorangpun yang sudi tinggal sekamar denganku.”

“.....? jangan bilang,kamu nggak punya seorangpun partner Kontraktor Roh?”

“Me-memangnya siapa yang butuh partner? Selama aku punya Roh yang kuat,aku sendiri sudah lebih dari cukup.”

Claire melipat tangannya dan mengujarkannya dengan mantap; tapi dia seperti berpura pura tampak kuat sepenuh hatinya.

(......Kenapa begitu?)

Orang ini punya kepribadian yang keras,namun sebagai Kontraktor Roh,kemampuannya memang level top.

Ia berpikir kalau dengan kemampuan itu,Claire bisa mengabaikan soal tim,tapi,

“Tapi tanpa mengumpulkan lima orang,kamu nggak akan bisa ikut serta dalam Tarian Pedang.”

“.......Na-Nanti aku pasti bisa mengaturnya.Kalau mau,aku bisa saja mengumpulkan semua orang itu sekaligus.”

Claire membuang tatapannya dengan canggung.

Sepertinya dia tak mau menyentuh topik ini.

“Ke......kesampingkan persoalan itu.Kamu lapar kan?”

Claire menjernihkan kerongkongannya dengan paksa.

“Hn,ah.....supmu yang sangat kamu nantikan itu,yang kamu dapatkan itu,hancur kan?”

Itu adalah karena kesalahan seseorang,Kamito melotot tajam ke arah Claire.

“Hmm,mau gimana lagi.Hari ini,aku akan secara istimewa memberi makan --- mentraktirmu.”

“Apa kamu bilang mentraktir? Apa kamu mengatakan itu?”

“Cuma imajinasimu.Ayo,bawa kemari meja itu!”

Sambil agak mengeluh,Kamito mengambil meja itu.

Claire mulai membariskan sejumlah besar makanan kaleng,yang diambil dari rak penyimpanan.

Tuna Kaleng,Yakitori,Ikan asin.Sayuran kukus berkecap,daging kuah,dan lain lain.....

Kamito dibuat terpana melihat piramida kaleng.Makanan kaleng adalah makanan darurat yang dibawa oleh tentara dalam peperangan jangka panjang.Setidaknya tidak selevel makan malam yang diselenggarakan para Nyonya muda di Akademi.

“Ke-Kenapa hanya ada makanan kaleng disini? Ini semua nggak bagus buat badan,tahu?”

“Pertanyaan yang bodoh.Sudah jelas karena aku menyukai makanan kaleng.”

“Ta-Tapi dilihat bagaimanapun juga,kalau hanya makan makanan kaleng.......”

“Apa? Itu bukan masalah,lagipula aku menyukainya.Kalau kamu mau protes,cari makan saja sana sendiri diluar!”

Claire memeluk gunungan makanan kaleng dengan wajah cemberut.Wajahnya terlihat merah.

Dengan itu,Kamito memahami sesuatu.

.......Aha,itu benar!

Kamu nggak bisa memasak kan?

Setelah menyatakannya dengan blak blakan,punggung Claire terasa kaku.

“Bu...bu....bukan itu!!!!”