High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 11 Life 1

From Baka-Tsuki
Revision as of 14:58, 9 June 2012 by SATRIA (talk | contribs) (Created page with "==Life 1 : Belajar dan Musim Kawin?== ===Bagian 1=== Pagi ini juga..........hariku—Hyodou Issei – dimulai dengan perang di atas ranjang. Saat aku membuka mataku, aku menya...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Life 1 : Belajar dan Musim Kawin?

Bagian 1

Pagi ini juga..........hariku—Hyodou Issei – dimulai dengan perang di atas ranjang.

Saat aku membuka mataku, aku menyaksikan Buchou......maksudku Rias....dan Akeno-san tengah saling melotot. Keduanya sudah mengenakan seragam sekolah. Sepertinya mereka bertarung memperebutkan hak memberiku ciuman pagi. Kemudian R-Rias membuat senyum penuh percaya diri.

“Mencoba memberi Ise ku ciuman pagi hari! Yah, itu yang ingin kukatakan, tapi karena aku sudah dimanjakan oleh Ise tadi malam, aku akan memaafkanmu.”

“Oh. Sepertinya itu hal yang bagus. Ise-kun itu, kelihatannya dia sudah melakukan hal yang hebat, kan?”

Akeno-san mengatakannya sambil meletakkan tangannya di mulutnya......B-Bukan, kami tak melakukan hal erotis......karena Asia ada bersama kami juga. Kami hanya berciuman sebelum tidur dan berpelukan bersama saat tidur! Eh? Itu hal yang biasa katamu? Bukan, bukan. Itu sesuatu yang kulakukan, setelah aku menembak Rias. Keteganganku begitu tinggi sampai aku jadi malu sendiri dan jantungku berdegup kencang! Aku mencintai orang itu dan orang itu mencintaiku.....kami berdua mengetahui itu, jadi berciuman dan berpelukan memberi dampak yang hebat pada kami!

Dan juga Buchou......maksudku Rias. Rias mulai bersikap seperti anak kecil! Atmosfir “Onee-sama”nya lenyap dan dampaknya begitu mematikan buatku......!

“Aku tak bisa tidur kalau kamu tak menciumku.......Ne? Tolong cium aku.”

“Peluk aku erat erat. Ise, aku cinta padamu.”

Ia mengatakannya dengan suara manis dan dia bersikap layaknya gadis seusianya! Hal semacam itu terjadi sebelum kami tidur! Aku tak bisa menahannya lagi! Hanya mengingat hal itu membuatku merasa kegirangan! Aku begitu bahagia sampai aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku! Aaaah, aku begitu senang sudah dilahirkan! Maou-sama! Terutama Beelzebub-sama yang menciptakan Evil-Pieces! Aku begitu senang sudah direinkarnasi menjadi Iblis! Aku akan bekerja keras demi Dunia Bawa mulai dari sekarang dan seterusnya! Ngomong ngomong, aku masih ragu untuk memanggil Rias, “Rias”. Soalnya selama ini aku terus memanggilnya “Buchou”, jadi apa boleh buat kalau aku ragu ragu untuk menyebut namanya........Dan juga fakta kalau aku malu memanggil namanya! Bukannya aku tak mau memanggil nama aslinya. Justru, aku ingin lebih sering memanggil namanya! Aku setidaknya ingin memanggilnya “Rias” secara alami saat di rumah. Akeno-san kemudian mendesah seolah merasa bosan.

“Nampaknya kamu lebih tenang dari dugaanku, Rias. Kupikir kamu akan terbakar cemburu........aku tak mendapati reaksimu menyenangkan sama sekali.”

“Maaf ya. Tapi dia adalah “Ise”ku, dan fakta itu takkan pernah berubah.”

Kepribadian tak stabil yang dia miliki sebelum Rating Game sudah lenyap. Sekarang dia berisi kepercayaan diri seperti sebelumnya.

“Ara ara. Sepertinya aku ditunjukkan “Rasa percaya diri” seorang istri sah.”

Akeno-san mengatakan itu. Rias tertawa kecil, lalu mengecup lembut pipiku.

“Sudah waktunya sarapan. Lekaslah turun.”

Ia mengatakan itu dan meninggalkan kamar.......sepertinya ia tidak marah sama sekali pada Akeno-san.

“Biarpun dia bersikap begitu, sebenarnya dia memaksakan dirinya.”

Akeno-san mengatakan itu setelah duduk di atas ranjang.

“.....Memaksakan dirinya? Bu.....maksudku apa sesuatu terjadi pada Rias?”

“Jujur saja, dalam Rating Game sebelumnya, dia merasa dirinya menjadi beban bagimu karena fakta kalau dia tak terlalu berguna dan hasilnya dia jadi bersikap seperti itu.”

........Dia berbicara tentang pertandingan melawan Sairaorg-san. Rias melawan Longinus yang memiliki kehendak sendiri “Regulus Nemea” dan menerima luka kritis.

“.........Rias tak bisa memaafkan dirinya karena sudah menghambatmu dalam pertarungan dan sangat kepikiran tentang hal itu.”

“.....Bu-Bukan. Hanya saja lawannya terlalu kuat.....Ri-Rias sama sekali tidak lemah, dan dia juga sudah membuat banyak strategi sebelum pertandingan.......”

“.......Dari segi strategi, pertandingan diantara Sona-Kaichou dan Agares mendapat lebih banyak perhatian. Pertandingan yang mereka lakukan adalah mengambil bendera satu sama lain, “Scramble Flag”. Itu bukan pertandingan yang mencolok, dan tidak banyak yang menyukainya. Namun itu menerima rating tinggi dari para kritikus sebagai “Game profesional tersembunyi”.”

Kalau kupikir lagi, majalah yang belakangan diterbitkan di Dunia Bawah juga membahas tentang pertandingan itu. Sudah jelas pertandingan antara kami dan Sairaorg-san mendapat lebih banyak artikel. Namun artikel yang ditulis para kritikus—kebanyakan berisi pujian untuk pertandingan diantara Sitri dan Agares.

“Rias akan perlu mempelajari banyak hal sebagai [Raja]. Pertama tama, dia meminta nasehat dari Onii-samanya, Sirzechs-sama, dan sudah mulai meneliti tentang [Power of Destruction] dengan lebih serius lagi.”

Dia bertanya tentang [Power of Destruction] dari Sirzehcs-sama?

“......Apa ada bedanya dengan latihan?”

“Rias dan Sirzechs-sama memiliki kekuatan Iblis yang sama; yakni [Power of Destruction]. Namun sifat alaminya.......atau harus kukatakan “Karakteristik”nya berbeda. Kekuatan Sirzechs-sama dikatakan sebagai tipe teknik Wizard tertinggi. Ia bisa mengendalikan kekuatan itu layaknya kaki atau tangannya. Jadi tekniknya dikatakan sebagai yang terbaik atau terbaik kedua diantara para Iblis. Namun, kekuatan Rias adalah tipe Wizard yang lebih mendekati tipe-tenaga. Jadi anggap saja kalau dia diberkahi oleh kekuatan ketimbang teknik, tapi.......”

Akeno-san mengatakannya sambil menyipitkan matanya.

“Dia tak memiliki sebuah “Kepastian”. Sederhananya, dia tak memiliki [Power of Destruction] yang bisa meningkat beberapa tahap yang bisa kamu sebut “Jurus Spesial”.”

......Rias tak memiliki Jurus Spesial? T-tapi......!

“Kalau hanya menembak, kupikir cukup memberi dampak.......memang Buchou......maksudku Rias. Rias mungkin tak memiliki Jurus Istimewa menghadapi lawan lawan kuat yang kita hadapi.......tapi......”

“Sepertinya dia sedang mencarinya. Aku sendiri juga bertarung secara memalukan......”

Akeno-san mengatakan itu dengan suara sedih. Aku berkata padanya sambil menggeleng kepalaku.

“Tidak. [Ratu] lawan kita juga terlalu tangguh.”

[Ratu] dari keluarga Abaddon yang menggunakan [Power of Hole]. Kudengar dia adalah [Ratu] kelas top diantara para Iblis Muda. Dia pasti lebih kuat dari [Ratu]nya Raiser dan Fuku-Kaichou dari kelompok Sitri. Dia pasti sangat tangguh karena dia bisa memecah kekuatan [Holy Lightning] menjadi kekuatan cahaya dan halilintar!

“Padahal Ise-kun bisa mengalahkannya dalam sekejap........”

“U.......Ummmmm iya, itu mungkin benar........”

Aku mengalahkannya karena kesal setelah mengaktifkan Triaina. Meski aku bercermin pada sikapku waktu itu. Akeno-san memintaku tak menunjukkan Triaina sampai saat saat terakhir, tapi aku malah langsung memakainya.......aku mengamuk karena teman temanku dikalahkan. Mungkin itu kelemahan utamaku saat ini? Kalau aku tak bisa lebih tenang dalam situasi itu, aku takkan bisa menjadi [Raja] di masa depan. Sambil aku memikirkan hal yang biasanya kuabaikan, Akeno-san mendecak lidahnya.

“.......Aku harus melakukan sesuatu tentang diriku mulai dari sekarang juga. Tapi mari lupakan itu saat ini dulu. Tak bisakah kamu memanggil Rias dengan namanya secara jelas?”

“U-Ummm.......aku bisa kalau aku harus........tapi aku belum terbiasa dan aku juga merasa malu! Bukannya aku tak mau memanggil namanya hanya saja aku merasa malu untuk melakukannya.”

Itulah perasaan sejatiku! Aku benar benar malu menyebut nama aslinya.......tapi aku benar benar ingin memanggil nama aslinya! Aku ingin berkata “Rias, aku cinta padamu!”. Akeno-san lalu tersenyum.

“Ara. Makasih untuk reaksi bagusmu. Kalau begitu aku akan minta kamu memanggilku “Akeno” juga. Dan tidakkah menurutmu akan menarik kalau kita mulai membuat hubungan tak lama setelah kamu menyatakan cinta?”

“Hu-hu-hu-hubungan!?”

Akeno-san yang terobsesi pada hubungan! Dia terus terobsesi tentang hal itu, bahkan sebelum aku menembak Rias. Itu Akeno-san dalam mode “S” yang kita bicarakan. Dia pasti senang membuat Rias jengkel.

“Ya. Bukankah aku sudah bilang kalau aku akan jadi kandidat untuk pasangan hubunganmu sejak dulu? Tubuhku jadi makin panas karena aku benar benar ingin memulai hubungan denganmu.”

Akeno-san mulai menggosok badannya dengan tangannya. Paha putih saat dia menggerakkan tubuhnya nampak begitu cerah bagiku! Tubuh Akeno-san begitu lembut dan halus sampai tanganku selalu tenggelam ke tubuhnya kapanpun aku menyentuhnya! Akeno-san mendekatkan wajahnya padaku dan mengecup hidungku.

“Ini saja sudah cukup untuk pagi ini. Karena Asia-chan sudah datang.”

.....! A-Apa!? Aku melihat ke arah pintu setelah mendengar Akeno-san mengatakan itu! Asia berada disana mengenakan apron! Dia membeku seperti patung es sambil masih tersenyum! Asiaaaa! Kenapa kamu selalu datang di saat seperti ini!? Asia yang melihat situasi ini melompat ke dadaku! Dia lalu memprotes dengan mata berair.

“Haauuuuuu! Aku sampai kecolongan dari Akeno-san! Padahal aku bermaksud memberimu ciuman pagi!”

Kamu juga!? Asia-chan mulai lebih berani akhir akhir ini sampai aku sendiri kaget! Dia bahkan mulai minta dicium! Ini pasti pengaruh dari Rias dan Akeno-san! Kemudian Xenovia muncul!

“Ada apa Asia? Ngg! Akeno-fukubuchou sedang melakukan aksi godaannya pagi pagi begini!”

“Apa katamu!? Tidak! Kamu bisa melakukan hal seperti ini di pagi hari!?”

Irina juga nongol dan tampaknya kaget! Kalian juga datang!? Trio-Gereja begitu enerjik bahkan di pagi hari! Beberapa hari berlalu sejak aku menembak Rias.......apa yang akan terjadi padaku mulai dari sekarang......? Bahkan aku merasa senang, aku juga takjub melihat tindakan gila mereka......tapi, yang jelas aku benar benar merasa bahagia saat ini.