Toradora! ~ Indonesian Version:Volume1 Chapter5

From Baka-Tsuki
Revision as of 07:24, 29 June 2012 by 48henny (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

BAB 5


“Hei, minggirkan kepalamu! Kau menutupi TV!”

Kepala yang menutupi setengah layar TV dari penglihatan Ryuji menjawab tanpa menoleh,

“Ah, sudah diam saja! Tidak bisa kau hanya bergeser sedikit?”

Berbicara dengan santai, Aisaka memberi sebuah jawaban yang sangat menjengkelkan.

“Apa?! Aku percaya itu TVku!! Katakan itu lagi dan kau segera keluar dari sini! Bagaimana pun juga kau hanya tinggal tepat di samping jendela itu!”

“…”

“BERHENTI. MENGABAIKAN. AKU!!!”

Teriakan Ryuji akhirnya membuat Aisaka menoleh sekitar, matanya berkelip di bawah bulu matanya yang panjang, mencerminkan sebuah tatapan dingin.

“Aku sedang menonton TV sekarang, jadi bisa kau tenang? Sigh~ Seekor anjing bodoh tidak pernah belajar, bukan?”

“Kenapa!!! Kenapa kau…”

Tetangga menyebalkan adalah hal pertama yang datang ke pikiran Ryuji.Saat dia berdiri di depan meja kecil, hampir menyodok orang yang sedang memakan waktu di layar TV dan mengaku sebagai Tuannya Ryuji.

“Ryu~-chan… Kau tidak boleh bertengkar sekarang~”

Yasuko muncul sebelum fusuma dibuka dan berkata kepadanya,

“Kemarin Ya-chan sempat diomelin oleh pemilik rumah. Dia bilang dari awal kita sudah terlalu rebut, tetapi akhir-akhir ini sudah semakin lebih buruk~”

“Nah, terutamanya karena gadis itu… Hei! Bagaimana kau datang tanpa memakai apapun?!”

Suara Ryuji membuat Aisaka menoleh sekitar dengan kaget, bahkan Inko-chan melirik dengan terkejut pada Yasuko. Saat tiga pasang mata menatap kulit putih saljunya, dia sendiri terlihat tidak keberatan...

“Tentu saja ~ tidak, konyol. Ini seharusnya dipakai dengan cara ini~ dan kemudian aku menempatkan ini di atas~”

Memakai pakaian one-piece hampir tembus pandang dan memutar pinggangnya, Yasuko memang membawa jaket berpola bintik-bintik macan tutul elegan di tangannya.

“… Pakaian itu kelihatan keren!”

“Hee hee, ini imut bukan? Apa lagi yang kau pikirkan, Taiga-chan?”

Saat Yasuko tertawa kikih dan melambaikan roknya, Aisaka hanya menatapnya tanpa mengubah ekspresi wajahnya. Saat Ryuji menahan nafasnya…

“…Ada!”

Aisaka mengarahkan jarinya ke arah pusat bokong Yasuko itu.

“Celana dalammu kelihatan.”

“Wah…! Benarkah!”

Inko-chan dengan cepat menjawab tanpa ragu-ragu.

“Tetapi lebih baik begini ini!”

Betapa bodohnya. Siapa di dunia ini benar-benar akan menyetujui sebuah saran dari seekor burung?! Saat Ryuji mencemaskan keningnya, Ibunya dengan tiba-tiba terhibur. Oh Tuhan, dia benar-benar setujui itu?!

Yasuko menarik roknya dan memutar dalam bentuk lingkaran sehingga celana dalamnya terlihat.

“Lalu aku akan memakai ini! Aku berangkat kerja!”

Dia tersenyum dengan gembira sambil menggoncangkan buah dadanya yang menggairahkan, dan kemudian dengan cepat mengambil tas kantong roti itu yang ia beli menggunakan uang sakunya yang ia tabung dan melambaikan tangannya dengan polos.

“Nah, Ryu-chan, Taiga-chan, Ya-chan berangkat sekarang~”

“Ya, berhati – hati. Jangan minum terlalu banyak, dan ingat menelepon dengan ponselmu jika kau bertemu dengan orang aneh!”

“O~kay~! Taiga-chan, jangan pulang ke rumah terlalu malam sekarang!”

“Tentu, Hati-hati.”

Ketika pintu antik itu berbunyi untuk menutup, kediaman Takasu sekali lagi tertutup dari dunia luar.

Apa yang penting adalah, saat ini, membuatnya lebih sederhana...

"Haaa, aku akan pergi ambil teh."

"Ambilkan punyaku juga, dan makanan penutup juga."

"Makanan penutup? Apa kita punya? Apakah setiap makan yang penting bagi kau? Setidaknya bawa sesuatu berguna dari waktu ke waktu!"

"..."

"Maukah kau berhenti mengabaikan aku?!"