High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 12 Life.-2

From Baka-Tsuki
Revision as of 07:26, 29 June 2012 by SATRIA (talk | contribs) (Created page with "==Life -2 : Sahabat== ===Bagian 1=== Saat ini larut malam. Kami berenam, Buchou, Akeno-san, Asia-san, Koneko-chan, Ravel-san, dan aku, sampai di lokasi yang tertulis pada memo...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Life -2 : Sahabat

Bagian 1

Saat ini larut malam. Kami berenam, Buchou, Akeno-san, Asia-san, Koneko-chan, Ravel-san, dan aku, sampai di lokasi yang tertulis pada memo yang Grayfia-san berikan pada kami. Setelah itu, aku memberitahu Buchou tentang hal hal yang kupelajari, dan aku bisa mengeluarkannya dari ruangan. Aku juga memberitahu apa yang Grayfia-sama katakan padaku pada anggota yang lain, dan aku entah bagaimana bisa membujuk mereka keluar juga. semua orang datang kemari bersamaku seolah mereka mengandalkan obat.

.......Kota ini berada di dunia manusia dan sekitar 8 stasiun jauhnya dari kota tempat kami tinggal. Sebuah bangunan terlantar yang terletak di luar kota yang sunyi dari masyarakat. Mereka bilang ini adalah salah satu persembunyian Ajuka Beelzebub di dunia manusia.

......Aku tak pernah membayangkan atau merasakan kalau dia akan berada disini. Dan tak akan jadi lelucon lucu kalau aku bisa memperkirakan jalan berpikir orang itu. kami mulai berjalan ke arah bangunan terlantar. Lobi di lantai pertama penuh oleh orang orang. Nampaknya banyak pria dan wanita yang saling mengobrol, terpisah dalam beberapa kelompok.

.......Mereka bukan Iblis. Itu karena aku tak merasakan sedikitpun kekuatan Iblis dari mereka, namun aku merasakan keanehan pada mereka. Semua orang di sini memiliki atmosfir yang orang orang dengan kekuatan unik miliki. Salah satu kelompok menyadari kehadiran kami, dan mereka mengeluarkan ponsel mereka dan mengarahkannya pada kami. Salah satu orang memasang wajah serius dan terkejut.

“........Orang orang itu Iblis. Dan ada apa dengan “peringkat” dan “level” gila ini.........”

Dengan kata katanya, semua orang dalam lobi mulai mengeluarkan ponsel mereka dan mengarahkannya pada kami.

.......Mata semua orang terpaku pada monitor ponsel mereka, dan mereka semua memasang ekspresi serius. Mereka menyadari kalau kami Iblis. Dan dari penilaianku, apa ponsel itu memiliki fungsi untuk mengukur kekuatan tertentu......? Lalu yang masuk dalam pikiranku adalah kepribadian Ajuka Beelzebub. Hobinya. Kudengar kalau, orang itu menciptakan “Game” di dunia manusia dan mengatur sebuah perusahaan. Apa semua ponsel itu adalah alat yang ada hubungannya dengan itu? kupikir mereka sudah menyadari siapa kami setelah memakainya.

.......Mendapat terlalu banyak perhatian tak terasa nyaman.....Kami harus secepatnya keluar dari sini dan menemukan Ajuka Beelzebub-sama. Kupikir mereka tak akan menyerang kami.......Saat aku merasakan hal itu, seseorang dengan aura yang sama muncul dari akhir lobi.

“Saya mohon maaf. Seperti kelihatannya, ini adalah salah satu “lobi” yang menjadi bagian industri Game.......”

Seorang wanita yang mengenakan jas. Aku bisa paham kalau dia berbeda dari yang lain.---Ia adalah Iblis. Ia menunjuk salah satu elevator setelah membungkukkan kepalanya pada kami.

“Ke arah sini.—Ajuka-sama tengah menunggu di atap.”



Kami sampai di atap dengan menggunakan elevator. Tempat dimana kami diantar oleh nona Iblis itu adalah kebun luas di atap bangunan. Terisi dengan tumbuh tumbuhan. Bukan hanya rumput dan bunga, namun juga ada pepohonan tumbuh. Ada juga air mancur. Mungkin karena sudah larut malam, namun angin terasa dingin. Hanya bulan yang menjadi sumber cahaya, namun bagi kami Iblis, kami bisa melihat jelas apa yang ada di atap ini. Nona itu membungkukkan kepalanya dan kemudian pergi.—kemudian di saat yang sama, seseorang berbicara pada kami.

“Kelompok Gremory. Tak pernah kusangka kalian akan datang sebagai kelompok.”

Saat aku melihat ke arah itu, terdapat sebuah kursi dan meja yang terletak di tengah tengah kebun. Ada seorang pria muda duduk di atas kursi. Seorang lelaki dengan ketampanan dan atmosfir misterius.

“Ajuka-sama.”

Buchou mengambil langkah ke depan dan memanggil nama pria itu. Ya. Orang ini adalah Ajuka Beelzebub-sama. Ajuka Beelzebub-sama berbicara setelah meletakkan cangkir teh di tangannya.

“Aku sudah dengar ceritanya. Sepertinya kalian terseret ke dalam persoalan serius. Bukan, kelihatannya itu bukan hal baru untuk kelompokmu. Kelompokmu terkenal karena sering menerima serbuan seperti itu.”

Buchou berjalan ke arah Ajuka-sama.

“Ada sesuatu yang saya ingin Ajuka-sama lihat.”

Buchou mencoba mengeluarkan evil piece Ise-kun dari dalam sakunya.

“Hou, sesuatu yang kau ingin aku lihat?---Tapi nampaknya itu akan terjadi nanti saja.”

Ajuka-sama memberi Buchou tanda untuk berhenti dengan tangannya kemudian menatap ke arah belakang kebun.

“Sepertinya kita punya tamu selain kalian.”

Dengan kata kata Maou-sama, kami juga menyadari kehadiran mereka. Orang orang yang ada selain kami di kebun ini. Orang orang yang muncul dari kegelapan adalah........para Iblis seperti kami.

“Tak pernah menduga kalau kau akan berada di tempat ini di dunia manusia, Maou peniru, Ajuka.”

......Ada beberapa orang yang memiliki aura berjumlah sangat tinggi. Aku bisa merasakan kalau mereka memiliki kekuatan selevel Iblis Kelas Tinggi atau lebih tinggi. Mereka cukup kuat. Aku juga tahu siapa mereka karena mereka memanggil Ajuka Beelzebub-sama sebagai “Maou Peniru”. Ajuka Beelzebub-sama memasang senyuman pahit.

“Kupikir itu adalah pesona dari golongan Maou lama sehingga bisa menebak siapa kalian hanya dengan mendengar ucapan kalian sekali.”

“Aku juga disini.”

Aku juga mendengar suara familiar dari dalam kegelapan. Seorang yang muncul adalah pemuda berambut putih, Siegfried. Khaos Brigade. Dia melirik kami dan menatap ke arah Maou-sama sekali lagi.

........Melihat itu, ada sesuatu yang mengalir dalam tubuhku........Aku berusaha keras untuk menekan hal itu........Belum. Aku masih belum bisa. Aku akan melepaskannya setelah ini.

“.......Seorang yang sudah membunuh “dia”.......”

Akeno-san yang berada di belakangku memancarkan hawa pembunuh yang bahkan lebih kuat. Aura berbahaya muncul dari tubuhnya. Hasratnya untuk bertarung meningkat setelah mengetahui siapa musuhnya. Tentu saja. Pada dasarnya mereka adalah orang orang yang harus kami balaskan dendam untuk Ise-kun. Para gadis di kelompok Gremory takkan patah semangat dan menurunkan hasrat membunuh mereka, saat orang yang bertanggung jawab tepat di hadapan mereka. Hanya Asia-san yang berlinang air mata sambil berkata dengan penyesalan “Kenapa Ise-san harus terlibat dalam persengketaan diantara pemerintahan Dunia Bawah.....?”.

......Asia-san. Kupikir dia akan masuk ke tempat berbahaya kalau dia mengetahui bahwa orang yang dia cintai dan anak anak Dunia Bawah berada dalam bahaya. Itulah Sekiryuutei, Hyodou Issei.

.......Namun ini terasa ganjil. Bukankah golongan Maou lama dan golongan Pahlawan seharusnya saling bermusuhan? Aku merasa curiga dengan kedua pasangan itu.

“Pertama kali menemuimu Ajuka Beelzebub. Aku Siegfried dari golongan Pahlawan. Dan orang orang disini adalah staf dari golongan Maou lama yang bekerjasama dengan golongan Pahlawan.”

Ajuka Beelzebub-sama disapa oleh Siegfried.......jadi ada anggota golongan Maou lama yang bersekutu dengan golongan Pahlawan. Benar benar organisasi yang rumit.

“Aku mengenalmu. Kau adalah mantan prajurit dari Gereja, betul Siegfried-kun? Namamu ada di peringkat top. Kau adalah ancaman bagi kami sebelum aliansi ketiga kekuatan besar. Kalau kuingat baik baik nama panggilanmu adalah Chaos-edge Sieg.---Jadi urusan apa yang kalian punya denganku? Aku sudah punya tamu seperti yang kau lihat. Jadi ayo katakan apa urusanmu.”

Maou-sama mempertanyakan dengan tenang sambil melipat tangannya di atas meja.......disamping Siegfried, para Iblis dari golongan Maou lama memancarkan aura permusuhan. Mereka berencana menyerang kalau Ajuka Beelzebub-sama mengucapkan satu patah kata yang mengganggu mereka. Meski orang ini masih bersikap dengan elegansi saat dia memahami situasi saat ini. Orang ini memiliki rasa percaya diri berbeda dari Sirzechs-sama.

“Tentang hal yang sudah kami tanyakan padamu sebelumnya.---Bagaimana kalau kita membuat aliansi Ajuba Beelzebub?”

-! Kami semua dibuat terkejut!

........Aku tak pernah menduga para teroris akan datang dan meminta aliansi dengan Beelzebub saat ini. Siegfried melanjutkan.

“Biarpun kau adalah bagian dari Yondai-Maou, kau memiliki ideologi yang berbeda dengan Sirzechs Lucifer dan kau juga memiliki kekuasaan sendiri. Dan penelitianmu tentang hal hal abnormal melampaui semua orang. Kudengar kau bisa mengumpulkan jumlah pengikut yang sama dengan pengikut yang dimiliki oleh Sirzechs.”

Aku juga pernah mendengar rumor itu. pemerintahan Maou saat ini terbagi kedalam 4 kelompok, dan tiap tiap kelompok diurus oleh anggota golongan dari tiap tiap Maou. Golongan dengan kekuasaan tertinggi di dalam empat kelompok itu adalah golongan Sirzechs-sama dan golongan Ajuka-sama. Tiap tiap golongan saat ini saling bekerjasama untuk mempertahankan pemerintahan saat ini, namun untuk persoalan sederhana mereka sering saling berlawanan dan sering ditampilkan dalam berita. Dari siaran berita, mereka umumnya memiliki pandangan berbeda beda dari segi organisasi teknologi. Mendengar Siegfried, Ajuka Beelzebub-sama menghela nafas.

“Aku memang Maou, dan aku bergerak dengan pikiranku pribadi. Aku sudah berkali kali mengabaikan perintah Sirzechs. Dari sisi, aku mungkin kelihatan bertentangan dengan ide Sirzechs. “Game” yang saat ini tengah kubuat juga bagian dari hobiku.”

Siegfried membuat senyum pahit oleh kata katanya.

“Kami mengalami masalah serius karena hobimu itu.”

.......Menilai dari percakapan mereka, Game yang diciptakan oleh Ajuka Beelzebub-sama sudah merintangi tindakan Khaos Brigade........?

“Aku bisa katakan hal yang sama padamu.”

Saat Maou-sama mengatakan itu, Siegfried mengangkat bahunya.

“Yang paling menarik bagi kami yakni bahwa kau adalah satu satunya Iblis yang bisa menandingi Sirzechs Lucifer “itu”. kudengar kau dan Sirzechs Lucifer adalah Iblis Irreguler yang sering dicemburui dan ditakuti oleh para keturunan Maou lama. Kalau salah satu dari kalian bergabung dengan kami, maka kami tak perlu meminta bala bantuan lebih dari itu.”

Mendengar opini Siegfried, Maou-sama meletakkan tangannya di bawah dagunya. Ia nampaknya sedikit tertarik.

“Begitu. Mungkin akan menarik kalau aku menjadi teroris dan menentang Sirzechs. Melihat wajah kagetnya mungkin akan menyenangkan.”

.......Apa dia serius? Aku tak bisa memahami apa niat sejatinya........Tapi dia kelihatan senang.

“Kami juga akan memberimu informasi dan segala laporan penelitian. Bagi seseorang sepertimu yang gemar membuat hal hal baru, aku bisa menjamin kalau laporan ini akan sangat berguna untuk penelitianmu.”

Ajuka Beelzebub-sama mengangguk lebih dalam oleh kata kata manis Siegfried.

“Begitu. Informasi dan laporan penelitian yang “Khaos Brigade” miliki. Ya, kelihatannya itu sangat menarik.”

Aku tak paham apa dia sedang bercanda atau serius........Ajuka Beelzebub-sama menutup matanya sekali dan kemudian membukanya, kemudian dia mengatakannya dengan jelas.

“---Tapi aku tak membutuhkannya. Bagiku, aliansi dengan kalian memang sangat memikat namun itu sesuatu yang harus aku tolak.”

Siegfried tak mengubah ekspresinya biarpun dia sudah ditolak........Meski para Iblis di sekitarnya memancarkan hawa pembunuh mereka lebih tinggi lagi. Siegfried bertanya.

“Aku ingin menanyakan alasanmu itu secara terperinci, namun kubuat simpel saja.—Kenapa tidak?”

“Alasan kenapa aku bisa berkonsentrasi pada hobiku adalah karena Sirzechs mempertimbangkan opiniku juga. Dia.....bukan, aku sudah lama menjalin hubungan dengannya. Dia adalah satu satunya yang bisa aku sebut temanku. Karena itu aku mengenalnya lebih dari siapapun, dan dia mengenalku lebih baik dari siapapun. Aku hanya menjadi Maou karena dia menjadi Maou. Seperti itulah hubungan diantara aku dan Sirzechs.”

Ajuka Beelzebub-sama dan Sirzechs-sama sudah lama saling mengenal. Dengan kata lain, mereka adalah rival saat mereka masih muda. Kupikir ada “hal hal” yang hanya mereka berdua pahami. Hal itu sangat absolut bagi Ajuka Beelzebub-sama, dan dia dengan mudah menolak tawaran para teroris. Siegfried mengangguk tanpa mengubah ekspresinya. Kupikir dia sejak awal sudah tahu jawaban seperti apa yang akan dia dapatkan.

“Begitu. “Teman” adalah alasan kau menolak kami dan aku tak bisa memahami alasannya, namun aku paham kalau ada cara cara menolak semacam itu.”

Siegfried memasang senyum sarkastis. Para Iblis golongan Maou lama menjadi berisik.

“Karena itu kukatakan padamu! Pria ini! Pria ini dan Sirzechs mengendalikan Dunia Bawah demi tujuan mereka pribadi! Tak peduli berapa banyak teknologi yang dia sudah bawa ke Dunia Bawah, kami tak bisa membiarkan Maou yang hanya kecanduan bermain main untuk memerintah lebih lama lagi!”

“Sekarang waktunya untuk melenyapkan dia! Eksistensi penipu menyebalkan! Kami, yang mewarisi kehendak dari Maou sejati, akan melenyapkanmu!”

Ajuka Beelzebub-sama tersenyum oleh kata kata kemarahan yang dia telah terima.

“Frase yang sering sekali aku dengar. Apa kalian mungkin mengatakan ini pada orang orang yang berhubungan dengan pemerintahan Dunia Bawah saat ini? Kata kata yang terisi kemarahan. Tak ada elegansi ataupun ketertarikanku pada mereka.—Dengan kata lain, kuanggap kalian membosankan.”

“Apa kau mau merendahkan kami, Ajuka?”

Mereka sudah siap menyerbu. Bukan. Ini akan menjadi awal pertarungan. Mereka tahu wajah kami juga, jadi kami siap untuk bertarung. Namun.......Ajuka Beelzebub sama menghamparkan tangannya di atas meja. Dia meletakkan salah satu tangannya ke depan dan membuat lingkaran sihir.

“Aku tahu kalau sia sia saja berbicara denganmu. Apa boleh buat. Aku akan melakukan tugasku sebagai Maou, yang sudah lama tak kulakukan.—Aku akan lenyapkan kalian semua.”

[[[Jangan bercanda!]]]

Para Iblis dari golongan Maou lama yang mengamuk melepaskan kekuatan Iblis dalam jumlah besar di saat yang sama! Itu sesuatu yang bisa memberi kami luka fatal kalau sampai kena! Maou-sama tak bergeming sedikitpun dan hanya mengendalikan lingkaran sihir kecil di tangannya. Kata kata dan rumus Iblis bergerak dengan kecepatan sangat tinggi.

Serangan mereka hampir kena.......dan kemudian! Momen semua itu hampir kena, mereka semua terbang ke arah berbeda. Melihat itu, para Iblis dari golongan Maou lama terkejut! Ajuka Beelzebub-sama masih duduk di kursinya seperti sebelumnya.

“Kalian datang kemari dengan memahami kemampuanku kan? Apa kalian betul betul berpikir kalau dengan kekuatan Iblis kalian, maka akan bekerja padaku? Atau apa kalian terkejut karena berakhir seperti ini biarpun kalian memperkuat diri kalian? Yang manapun tetap mustahil bagi kalian.”

Golongan Maou lama kaget oleh kata kata Ajuka Beelzebub-sama. Ini hanya dugaanku, tapi mereka pasti sudah memperkuat diri mereka. Sirzechs-sama dan Ajuka Beelzebub-sama adalah pahlawan yang sudah bertarung di garis depan dan menjadi kartu as golongan anti-Maou. Jasa mereka berdua sangat dikenal di penjuru Dunia Bawah. Ajuka Beelzebub-sama dikatakan memiliki teknik absolut dimana dia mampu mengendalikan semua fenomena dengan hanya rumus dan persamaan. Ajuka Beelzebub-sama mengubah arah serangan lawan dengan kekuatan Iblisnya. Wajah para Iblis dari golongan Maou lama berubah menjadi ketakutan. Ajuka Beelzebub-sama melanjutkan.

“Dari sudut pandangku, semua fenomena dan kemampuan yang terjadi di dunia ini memiliki aturan dan hukum di baliknya. Aku mampu mendapat jawaban dengan mengisi persamaan yang sesuai. Aku sudah menyukai matematika sejak masih kecil. Karena itu kekuatan Iblisku menjadi terspesialisasi dalam area tersebut. Lihat. Aku juga bisa melakukan hal seperti ini.”

Maou-sama menengadah ke langit. Kami dan juga golongan Maou lama yang tengah ragu menengadahkan kepala kami............

Sedikit demi sedikit, suara yang menembus angin menjadi semakin kuat. Hal yang datang dari langit adalah serangan kekuatan Iblis yang kehilangan arahnya! Kekuatan Iblis yang mulai hujan dari langit menyerang para Iblis!

“-!”

Satu dari mereka musnah tanpa membuat suara. Lalu sisanya yang berhasil mengelak tengah dikejar oleh kekuatan Iblis yang mengubah arahnya! Mereka terkejut saat mereka melihat serangan mereka datang mengejar mereka!

“Jadi kau sudah mengendalikan serangan kami!”

“Aku juga bisa lakukan ini.”

Maou-sama menggeser aksara Iblis dan persamaan di lingkaran sihirnya lebih cepat. Lingkaran sihir itu pasti sudah disesuaikan dan memiliki rumus persamaan yang bisa menghitung fenomena. Blok blok kekuatan Iblis yang mengejar mereka berubah menjadi banyak peluru. Dimana yang lainnya lebih disederhanakan dan mulai mengejar mereka.

-Sampai ia bisa mengendalikan dan mengubah bentuk blok blok kekuatan Iblis yang mereka lepaskan.........Dan dengan kecepatan tinggi. Semua serangan meluncur mengejar mereka.

.......Kecepatannya juga meningkat saat mengejar mereka! Dia bisa benar benar mengendalikan kekuatan orang lain seperti tangannya sendiri, dan dia bahkan bisa menjadikannya lebih kuat......!

“S-Sialaaaaaan kauuuuuuuuuu!”

Mereka menyadari kalau mereka tak bisa meloloskan diri, jadi mereka sekali lagi melepaskan aura serangan dari tangan mereka. Dari kualitasnya, kekuatannya sama dengan yang mereka tembakkan tadi.......Bukan, bahkan lebih kuat. Namun serangan yang dikendalikan oleh Ajuka Beelzebub-sama dengan mudah menembus serangan mereka dan menerjang tubuh mereka. Kekuatan Iblis yang terpecah menjadi banyak peluru menciptakan lubang lubang di tubuh mereka.

.......Dia bahkan meningkatkan kekuatan serangan yang dia kendalikan! Dia mengubah arah serangan yang menyerbunya, dan memakai rumus untuk mengambil alih. Di atas semua itu dia bahkan bisa mengubah bentuk, kecepatan, dan kekuatannya.

“........Jadi inikah kekuatan [Kankara Formula] pria ini........”

“Sampai memiliki kekuatan sebesar ini tanpa bergerak sama sekali........berapa banyak kekuatan yang kau dan Sirzechs miliki........”

Para Iblis dari golongan Maou mengatakan itu, dan berjatuhan dengan ekspresi penuh penyesalan. Jadi inilah kekuatan Ajuka Beelzebub. Seperti ucapan mereka, Maou-sama menghentikan serangan mereka tanpa menunjukkan kekuatan sejatinya. Bagaimanapun juga, orang itu masih belum bangkit dari kursinya. Kekuatannya membuatku merasakan sesuatu yang melebihi ketakutan. Lawan lawannya sama sekali tidak lemah. Biarpun begitu, dia melenyapkan mereka tanpa membuat mereka melakukan apapun hanya dengan menggerakkan tangannya..........Aku bisa paham kenapa orang ini dan Sirzechs-sama dikatakan berada di kelas berbeda diantara kaum Iblis. Ajuka Beelzebub-sama kemudian melihat satu satunya yang masih tersisa, Siegfried.

“Sekarang satu satunya yang tersisa hanya Siegfried-kun dari golongan Pahlawan. Apa yang kau akan lakukan?”

Dia hanya mengangkat bahunya.

“Aku masih menyimpan kartu as di balik lengan bajuku, jadi aku bermaksud untuk mundur setelah menggunakan itu.”

........Aku bisa merasakan sesuatu mengalir di dalamku saat melihat seringai Siegfried. Kupikir ini adalah kemarahanku. Ajuka Beelzebub-sama menjadi tertarik dengan kata kata Siegfried.

“Hou, itu sangat menarik bagiku.—Namun.”

Dia kemudian menoleh ke arahku.

“[Kuda] Gremory yang disana. Sejak tadi kau terus memancarkan hasrat pembunuh yang bagus padanya.”

Maou-sama telah merasakan hasratku untuk bertarung. Ajuka Beelzebub-sama mengatakannya pada Siegfried sambil menjentikkan jarinya.

“Bagaimana kalau kau menjadi lawannya? Kalau kulihat lihat nampaknya kau cukup kenal dengan orang dari golongan Pahlawan ini. Bangunan dan atap ini dibangun sangat kokoh. Tak akan hancur biarpun kalian menyerang dengan kekuatan penuh.”

.......Aku tak perlu berharap lebih. Kebenarannya, aku tak bisa mengendalikan diriku kecuali aku melepaskan perasaan yang terus kutekan sejak tadi pada seseorang. Aku mengambil satu langkah ke depan.

“........Yuuto.”

Buchou bertanya padaku dengan heran oleh tindakanku.

“......Buchou, aku pergi dulu. Kalau kamu ingin bertarung di sisiku, mohon urus aku baik baik.”

Aku hanya mengatakan itu padanya dan terus berjalan ke depan sambil menciptakan sebuah Pedang Suci Iblis di tanganku.


.........Ise-kun.

Saat kudengar kalau kamu tak akan kembali, yang masuk dalam pikiranku adalah hal yang sudah kamu katakan padaku.


-Hei Kiba. Mari membuat janji bahwa kalau salah satu dari kita mati, kita akan bertarung demi semua orang bahkan lebih keras untuk menghormati kehilangan itu.


Di hari kami tengah berlatih, Ise-kun tiba tiba mengatakan itu padaku.

“Bicara apa kamu. Kita berdua akan terus bertahan hidup.”

Aku membalas seperti itu. Aku ingat Ise-kun tersenyum lebar saat dia mendengar itu. Dia kemudian melanjutkan seperti ini.


-Aku tahu. Aku juga tak punya sedikitpun niat untuk mati. Biarpun begitu, kita terus menerus menghadapi lawan lawan kuat. Akan ada pertarungan dimana takkan aneh kalau kita sampai mati.

-Karena itu kita takkan tahu apa yang akan terjadi dari sekarang. Karena itu kupikir kita harus membuat janji sekarang kalau itu terjadi. Kalau satu dari kita mati, maka kita akan bertarung demi semua orang bahkan lebih keras untuk menghormati kehilangan itu.

-Ah! Kuulangi sekali lagi, aku sama sekali tak punya niat untuk mati! Aku masih belum mengambil keperawanan wanita yang kucintai!

-Aku juga takkan suka kalau kamu mati. Aku akan benci kalau sahabatku sampai mati.


Yeah kamu benar. Aku benci kehilangan sahabatku.

[To be continued]