Toaru Majutsu no Index ~ Bahasa Indonesia:Volume15 Chapter2

From Baka-Tsuki
Revision as of 20:25, 22 November 2012 by Undesco (talk | contribs) (Created page with "==Chapter 2: Orang-orang yang Perlahan-lahan Mulai Bergerak. <i>Hikoboshi_II</i>.== ===Part 1=== Accelerator, Tsuchimikado Motoharu, dan Musujime Awaki sedang berada di dala...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 2: Orang-orang yang Perlahan-lahan Mulai Bergerak. Hikoboshi_II.

Part 1

Accelerator, Tsuchimikado Motoharu, dan Musujime Awaki sedang berada di dalam sebuah RV yang dikemudikan oleh salah satu pekerja kasar bawahan mereka.

Saat ini adalah waktu makan siang.

Fast-food berjejer di atas meja kecil yang dipaku ke lantai. Accelerator dan Tsuchimikado masing-masing sedang memakan makanan yang mereka beli—ayam goreng panas untuk Accelerator, dan sebuah hamburger besar untuk Tsuchimikado. Bahkan saat makan siang, mereka tetap tidak ramah satu sama lain.

Sementara itu, Musujime Awaki sedang melihat mereka sambil memakan salad bermerk dan berkualitas tinggi yang dikirimkan langsung dari Mediterania.

“...Kalian berdua sedang membunuh diri kalian dengan cepat, tahu.”

“Nya. Cuma makan sayuran hijau juga tidak terlalu sehat~nya. Kau bisa menjaga tubuh yang sehat dengan makan daging dan sayuran secukupnya, ‘kan? Terlalu bias pada daging atau sayuran itu tidak benar.”

“Hah!? Kau bilang makan daging lalu mati itu bukan berkah? Ini yang disebut ‘lakukan apa yang kau mau sampai kau mati’!”

Sementara Accelerator menjilati minyak yang menempel di jempolnya, Musujime melanjutkan,

“Jadi, kau tidak mendapatkan apa-apa tentang mereka, SCHOOL.”

“Aku mencoba mengakses Bank, tapi tidak ada hal lain yang muncul selain namanya. Sepertinya level kerahasiaan mereka sama seperti kita. Hanya nama GROUP dan SCHOOL yang tersimpan di sana.”

Tetapi, Musujime memotong,

“...Ketika aku mencoba menggalinya, aku menemukan beberapa nama organisasi seperti itu.”

“Ada lebih dari dua organisasi?”

Tsuchimikado menggigit hamburgernya, dan dengan cepat memegang daging yang terdorong keluar dari sisi lain burgernya.

“GROUP, SCHOOL, ITEM, MEMBER, dan BLOCK[1]... dari apa yang kutemukan, ada lima organisasi seperti kita. Sedikit yang diketahui tentang yang lainnya, tapi kurasa mereka mungkin sama seperti kita—**unit-unit tidak resmi yang dibentuk dengan mengumpulkan beberapa orang**.”

Musujime menghitung dengan jarinya,

“SCHOOL adalah grup yang mencoba menembak Oyafune Monaka. Kalau begitu, apa mereka yang terlibat dengan hancurnya apartemen Management dan penyerangan pada ? Unabara Mitsuki juga menyembunyikan dirinya di bawah mereka karena itu.”

“Entahlah. Tetapi, kuharap dia memberikan tanda kalau dia sedang memata-matai SCHOOL. Dia mungkin memikirkan mereka sebagai musuh, dan dengan sembrono menghancurkan mereka.”

Accelerator mendengarkan diskusi Tsuchimikado dan Musujime, sambil menghirup kopi kalengnya.

(...Meskipun begitu, kenapa grup yang disebut SCHOOL ini mencoba membunuh Oyafune Monaka?)



Part 2

(Mereka benar-benar melakukan apapun yang mereka mau, ya ‘kan?) pikir Hamazura Shiage.

Saat itu adalah tengah hari dan mereka sedang berada di sebuah restoran keluarga di Distrik 7, tapi gadis yang bernama Mugino Shizuri sedang duduk di salah satu meja, memakan bento swalayan yang dibelinya di tempat lain, dan dia bahkan tidak berusaha menyembunyikannya. Shiage merasa kasihan pada pelayan wanita pendek yang sedang berdiri gugup di dekat mereka.

“Hah? Bento salmon ini sepertinya berbeda dari bento yang kemarin. Hah?”

Meskipun di dalam restoran, Mugino sedang memakai mantel lengan pendek untuk musim gugur berwarna terang. Dia duduk di samping jendela, menyilangkan kakinya yang dibalut stoking dan menggumamkan kata-kata kebingungan itu. Hamazura menjawab diam-diam di dalam hatinya dengan, “Itu bento yang persis sama dengan kemarin.”

Semua orang di meja itu cukup eksentrik.

“Pada dasarnya, aku cukup bosan dengan makerel kalengan. Sekarang kare. Kare akan jadi mengagumkan.”

Gadis SMA berambut pirang bermata biru bernama Frenda yang sedang duduk di samping Mugino mengatakan ini sambil menusuk-nusuk isi sebuah kaleng. Tapi dia pasti tidak bisa menggunakan pembuka kaleng karena ada sesuatu yang terlihat seperti lakban PVC yang ditempelkan di sekeliling kaleng, dan bagian atasnya telah terbakar dengan sebuah bahan peledak dengan pemicu elektrik yang ditancapkan. Hamazura pikir itu adalah alat yang biasa digunakan untuk meledakkan kunci pintu.

Kinuhata Saiai, gadis yang duduk di depan Frenda, adalah seorang gadis yang terlihat patuh berumur sekitar 12 dan memakai baju rajutan yang fluffy. Dia tidak memedulikan gerakan-gerakan gadis-gadis eksentrik lain (bukan karena dia punya akal sehat untuk mengabaikan mereka atau pikirannya luas; dia cuma seorang eksentrik yang seperti itu) dan sedang melihat-lihat beberapa pamflet film.

“Sebuah film-C yang ultra-bermasalah oleh Perusahaan Film Red Dragon dari Hong Kong... Kedengarannya kau akan tetap tegang, untuk alasan-alasan yang berbeda. Aku super tertarik. Aku harus melihat film ini. Menurutmu bagaimana, Takitsubo-san?”

Kinuhata sedang berbicara dengan seorang gadis lesu di sampingnya yang bernama Takitsubo Rikou. Dia tidak menyentuh makanannya dan dengan malas duduk di kursi model sofa dengan tangan dan kakinya terkulai lemas, sementara pandangannya berputar-putar tanpa tujuan.

“...Sebuah sinyal datang dari antara Selatan-Barat Laut...”

Gadis-gadis ini adalah ITEM.

ITEM adalah salah satu dari organisasi tidak resmi milik Academy City dan tugas utamanya adalah mencegah “kelas atas”, termasuk Dewan Direktur, lepas kendali. Hanya ada empat orang di dalamnya, tapi mereka bisa memengaruhi arah yang diambil oleh kota dan sisi Sains secara keseluruhan. Mereka adalah sebuah unit dengan tingkat kerahasiaan yang sama seperti GROUP dan SCHOOL.

Hamazura Shiage bukanlah anggota resmi ITEM.

Dia adalah bagian dari organisasi bawahan ITEM dan semua pekerjaan remeh dan mengemudi diserahkan padanya.

Sebelumnya, dia sempat sebentar menjadi pemimpin organisasi Level 0 bersenjata, Skill-Out, tapi rencana mereka gagal dan mereka menerima kerusakan parah. Itu mengakhiri kehidupan berada di atas orang lain Hamazura.

(Kau tahu...)

Ada sesuatu yang telah mengganggu Hamazura sejak ditempatkan di sini.

(Menjadi satu-satunya laki-laki di dalam grup perempuan itu sedikit terasa aneh.)

Meja itu bisa memuat enam orang, jadi Hamazura duduk di kursi yang terdekat dengan lorong. Dia telah diberikan tugas sebagai pengambil minuman.

“Jadi,” Mugino Shizuri memulai percakapan setelah menghabiskan bento salmon yang biasa dimakannya. “Sebelum tengah hari, seseorang mencoba membunuh Oyafune Monaka, salah satu anggota Dewan Direktur. Mereka ingin kita mengambil tindakan mengenai kasus itu.”

“Hei, pada dasarnya, aku tidak punya informasi itu.”

Frenda memberikan penyangkalan sederhana itu, dan Mugino berhenti bergerak sejenak dan mengatakan, “Mh?”

Lalu gadis yang memakai mantel lengan pendek itu melihat ke Hamazura.

“Hamazura. Kirimkan detail insiden itu ke ponsel semuanya.”

“Oke, oke.” Seperti itulah jawaban setengah hati dari Hamazura.

Dia tidak bisa mengeluhkan apa yang diinstruksikan padanya. Ini adalah pekerjaannya. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan data yang tersimpan di dalamnya ke anggota-anggota ITEM selain Mugino.

“Hmm.”

Semua anggota ITEM memeriksa informasi di ponsel masing-masing.

Dan yang muncul di layarnya adalah sebuah video porno yang telah diunduh Hamazura dari internet.

Keempat anggota ITEM segera menutup ponsel mereka. Ketika mereka melihat Hamazura dengan pandangan jijik, pintu hatinya terbanting menutup. Dia menutup hatinya erat-erat dan mengirimkan elevator hatinya ke bawah untuk berlindung di dalam bunker nuklir untuk hatinya.

“Tidak, tunggu!! Biar aku ulang! Ada kesalahan!!”

Index v15 068.jpg

Hamazura Shiage pernah menjadi pemimpin lebih dari 100 orang berandalan Skill-Out, dan sekarang dia harus menjelaskan kelakuannya dengan suara keras.

Tapi keempat anggota ITEM merespon dengan...

“Hamazura...”

“Pada dasarnya, kau ini menjijikkan, Hamazura.”

“Jadi bunny girl itu super hit untukmu, Hamazura?”

“Jangan khawatir, Hamazura. Aku mendukungmu.”

Hamazura sedikit gemetar karena kata-kata halus mereka dan memastikan dirinya mengirimkan informasi tentang usaha pembunuhan Oyafune Monaka pada mereka.

Ketika dia melakukannya, Kinuhata berbicara dengan terkejut.

“Oh, ini adalah rencana super milik SCHOOL. Tapi aku super yakin kita telah menyingkirkan sniper mereka tiga hari yang lalu...”

“Mereka mungkin cuma menyewa sniper yang baru. Yah, kurasa ini berarti mereka mengabaikan ‘peringatan’ dari kita.”

“Pada dasarnya, bukankah saat itu kita juga berdebat tentang alasan mereka mengincar Oyafune Monaka?” Frenda menusuk isi kaleng makerelnya dengan garpu sambil bicara. “Oyafune ada di dalam Dewan Direktur, tapi pada dasarnya dia tidak berguna. Dia tidak memiliki pengaruh besar, jadi tidak ada artinya membunuhnya. Dan meskipun begitu...”

“SCHOOL bersusah-susah menggantikan sniper mereka yang hilang dan mengabaikan ‘peringatan’ kita demi membunuh Oyafune,” Takitsubo menambahkan apa yang telah Frenda katakan tanpa berpikir.

Mugino mengangguk santai.

“Tidak ada artinya membunuh Oyafune Monaka. Dan meskipun begitu SCHOOL tetap memaksakan diri mereka untuk menembaknya sesuai jadwal, mengetahui kita sedang mengawasi mereka. Kenapa mereka melakukan itu? ...Ya, Hamazura-kun!”

Hamazura melonjak terkejut karena kata-katanya.

(Hah!? Kenapa dia memasukkanku ke dalam percakapan seolah-olah ingin aku mengatakan hal yang menarik!? Jangan fokus padaku di situasi seperti ini!!)

“U-um, yah!! Tunggu sebentar! Sudah di ujung lidah. Berikan aku sedikit waktu dan aku akan menjawabnya!!”

Dia memberikan jawaban penuh energi, tapi sebenarnya tidak mengatakan apapun di dalam jawaban itu.

Dan keempat anggota ITEM merespon dengan...

“Ayolah, Hamazura...”

“Pada dasarnya, betapa paniknya kau membuatku sangat jijik.”

“Ada super banyak jenis dari menjijikkan, tapi kau ini adalah jenis yang paling buruk, Hamazura.

“Jangan khawatir, Hamazura. Aku tetap mendukungmu bahkan ketika semua orang menyebutmu menjijikkan.”

Gadis-gadis itu menghela napas kecewa. Hamazura si Level 0 berlutut dan berhenti bergerak.

Mugino mengabaikannya dan bicara.

“Yah, seperti yang sudah kita katakan, tidak ada artinya membunuh Oyafune Monaka. Ini tidak bisa disangkal. Dan meskipun begitu, SCHOOL tetap memilihnya sebagai target. Jadi mungkin mereka memilih Oyafune sebagai target mereka karena tidak ada artinya membunuhnya.”

“Karena tidak ada artinya? Aku super tidak mengerti.”

“Oh, kau tahu. Mungkin SCHOOL tidak peduli siapa targetnya. Mungkin selama pembunuhannya menghasilkan gangguan, mereka menginginkan seorang VIP yang kematiannya tidak memberikan efek besar. Dengan kata lain, mereka memilih VIP dengan keamanan terlemah.” Mugino terdengar seperti sedang menikmati ini. “VIP-VIP lain...yah, mari pikirkan tentang Dewan Direktur saja. Tidak ada anggota lain yang memberikan pidato di luar ruangan pada saat ini. Dan si berengsek Shiokishi memakai powered suit 24 jam sehari 7 hari seminggu. Mustahil mereka bisa menembak orang seperti itu dengan sukses, jadi aku pikir mereka memilih orang yang lebih mudah untuk diincar. Dan, sejujurnya, keamanan Oyafune Monaka cukup longgar.”

“...Pada dasarnya, aku merasa kasihan dengan Oyafune.”

“Kalau aku benar, jadi apa yang diinginkan SCHOOL? Inilah kenapa sebuah sistem untuk memastikan keamanan para VIP itu penting.”

Mugino membusungkan dadanya yang jelas-jelas besar sambil bicara.

“Dimulai dengan dua belas anggota Dewan Direktur, ada banyak orang dan organisasi-organsisasi yang diakui sebagai VIP di Academy City. Keamanan mereka lebih baik dibandingkan keamanan biasa dan, ketika nyawa mereka dalam bahaya, banyak orang yang dipanggil dari berbagai tempat. Jalur yang harus dilalui ambulans mereka ditutup dan orang-orang besar dari berbagai industri medis berkumpul di rumah sakit untuk mereka.

“Dengan kata lain,” Mugino berhenti sejenak, “apa yang kalian pikir akan terjadi jika ada orang yang mencoba membunuh seorang VIP?”

“Banyak orang akan dipanggil untuk melindungi fasilitas tempat VIP itu akan dirawat. Periset dan peralatan khusus, semua yang diperlukan, akan dibawa ke sana. Ah, hahhh. Kelihatannya SCHOOL ingin melakukan sesuatu di tengah semua kekacauan itu.”

“Metode yang sangat membosankan,” tambah Kinuhata.

“Memang benar mereka bisa menciptakan sebuah ‘celah’, tapi ini kurang memiliki kepastian. Memanggil keamanan yang lebih banyak tidak memiliki banyak efek ke Distrik 23, atau ke ‘gedung tanpa jendela’. Yang dihasilkan dari tindakan ini hanyalah mengganti target mereka dari ‘fasilitas yang mungkin diserang’ menjadi ‘fasilitas yang dinaikkan menjadi tingkat bisa diserang untuk sementara’.

“Ini mungkin adalah semacam asuransi. Kalau SCHOOL serius, mereka bisa mendobrak masuk ke hampir semua fasilitas.

“Tapi,” tambah Mugino, “untuk menjalankan asuransi ini, mereka harus mendapatkan sniper baru dengan cepat dan menjalankan rencana mereka, pembunuhan Oyafune Monaka. Mereka pasti cukup tegang hingga melakukan semuanya sesuai urutan.”

“Jadi, pada dasarnya, Oyafune Monaka cuma sebuah asuransi kecil, dan SCHOOL masih berencana menyerang target asli mereka, siapapun atau di mana pun itu?”

“Ya,” Mugino mengangguk cepat.

Hamazura bicara dengan gugup.

“...Tunggu. Jadi itu benar-benar ‘percobaan’ pembunuhan?”

“Mungkin tidak begitu masalah. Meskipun Oyafune mati, diperlukan banyak tenaga manusia untuk melakukan CPR, otopsi, dan menganalisa tubuhnya. Bagaimanapun juga, dia adalah VIP tingkat tertinggi sebagai salah satu dari dua belas anggota Dewan Direktur. Mereka akan menggunakan semua teknologi misterius Academy City untuk menanganinya.”

“Uegh,” respon Hamazura jijik.

Mugino meneruskan seolah-olah Hamazura tidak pernah mengeluarkan suara.

“Kita perlu melihat fasilitas mana yang memiliki keamanan yang tidak mencukupi karena percobaan pembunuhan Oyafune Monaka. ...Tidak. Itu tidak cukup. Kita juga perlu melihat apa yang berubah jika pembunuhan itu berhasil. SCHOOL pasti telah menciptakan situasi di mana mereka bisa bergerak entah sniper mereka berhasil atau gagal. Jadi harusnya ada sebuah fasilitas yang keamanannya berkurang dalam kedua situasi itu. Dan kemungkinan besar itu adalah tempat SCHOOL muncul selanjutnya.”

Mugino Shizuri berdiri dengan penuh tenaga dari kursinya.

Dia bicara pada Hamazura tanpa melirik sedikit pun ke arahnya.

“Hamazura, carikan mobil untuk kami. Tampaknya kami perlu bergerak sebentar lagi.”

Hamazura jengkel karena cara bicara Mugino yang begitu mementingkan diri sendiri, tapi dia tidak bisa membantah.

Dia hanya berada di sana untuk melakukan pekerjaan bawahan.

“Sialan. Aku dulu adalah pemimpin lebih dari seratus anggota Skill-Out...”

Kata-kata itu tanpa sengaja keluar dari bibirnya.

“Itu benar. Jadi?”

(...Sialan.)

Kali ini dia mengumpat di dalam hatinya, bukan keras-keras, dan meninggalkan restoran keluarga itu untuk mencari mobil.



Part 3

Unabara Mitsuki sedang berada di dalam sebuah gedung berpenghuni banyak di Distrik 10.

Gedung itu memiliki banyak tempat kosong dan dia sedang berada di dalam salah satu kamar yang tidak disewa siapapun. Mungkin karena fakta bahwa satu-satunya penjara anak Academy City berada tepat di luar jendela.

Ada beberapa lusin pria bersenjata di kamar yang kecil itu, dan ada empat figur setingkat bos yang berdiri berbaris. Senjata-senjata, laptop, alat penyamaran, dan krim tangan milik mereka berada di atas sebuah meja bisnis yang ditinggalkan oleh seseorang di sana.

(...Ini benar-benar tidak sesuai rencana.)

Sekarang, dia bukanlah “Unabara Mitsuki”.

Dia telah melawan salah satu penyerangnya dan “meminjam” wajah si penyerang.

(Dia cukup lemah, jadi aku tidak menyangka dia adalah salah satu figur sentral organisasi ini...)

Rencananya adalah menyamar menjadi anggota kelas teri, mencari waktu yang tepat untuk menjalankan tugas atau semacamnya, lalu menyelinap pergi dari grup itu, tapi tampaknya orang yang dikalahkannya adalah salah satu dari anggota setingkat bos.

Ini berarti menyelinap kabur akan menjadi sulit. Semua yang dia lakukan akan mencolok dan grup itu bergerak bersamanya ke mana pun dia pergi.

Karena ini, dia belum menemukan kesempatan bagus untuk kabur dan terpaksa bergerak dari Distrik 7 ke Distrik 10.

“Ada apa, Yamate?” tanya sebuah suara yang datang dari sampingnya.

Seorang wanita tinggi berdiri di sana. Dia langsing, tapi tubuhnya dipenuhi otot-otot yang keras. Dia bukan terlihat tegang, tapi lebih seperti dipahat dari batu. Dilihat sekilas, kau bisa mengetahui bahwa dia bekerja dalam semacam bisnis bawah tanah, tapi, dari apa yang Unabara dengar, dia pernah menyamar ke dalam markas Skill-Out.

Setelah memikirkan semua itu, Unabara memikirkan kembali tentang apa yang dikatakan wanita berotot itu kepadanya.

Yamate.

Tampaknya, itu adalah namanya sekarang.

“Tidak ada apa-apa.”

“Fokuslah. Kesuksesan rencana ini tergantung pada kekuatanmu.”

Semua yang dikatakannya sangat sopan. Bisa terdengar seperti sedang berbaik hati, atau dia sedang meremehkan Unabara.

“SCHOOL sudah mulai bergerak,” kata seorang pria besar mirip beruang. “Memang kitalah yang mengirimkan info tentang Management pada mereka, tapi... Tch. Apa mereka tidak bisa menunggu sedikit lebih lama untuk mengambil tindakan?”

“Kelihatannya ini tidak akan mudah. Mengecoh Academy City itu sulit. Tapi karena itu jugalah kita tidak bisa menyerah sekarang.”

(...)

Unabara menyortir informasi yang dia miliki sambil mendengarkan wanita itu.

Sepertinya organisasi ini disebut dengan BLOCK.

Sepertinya organisasi ini memiliki tingkat kerahasiaan dan otoritas yang sama seperti GROUP.

Sepertinya mereka merencanakan sesuatu, tapi organisasi lain, SCHOOL, telah mengambil tindakan di hari yang sama sebelum mereka sempat melakukan rencana mereka, dan ini menghalangi mereka.

Demi membenarkan kesalahan ini sebanyak mungkin, BLOCK telah menutupi gerakan SCHOOL dengan ledakan itu. Itulah bagaimana Unabara terlibat dengan semua ini.

(Dan...)

BLOCK telah menyerah menangani efek dari tindakan SCHOOL, dan sekarang berganti ke menjalankan rencana mereka.

(SCHOOL dan BLOCK. Ini kedengaran sedikit rumit...)

Lalu si wanita berotot berbicara pada pria besar mirip beruang.

“Bagaimana dengan kau-tahu-siapa?”

“...Oh, pria di telepon? Itu tidak akan menjadi masalah. Orang-orang di dalam powered suit yang bertindak untuknya sedang sibuk menangani dampak di Avignon. Pria di telepon tidak bisa melakukan banyak hal sekarang. Dia berada dalam masalah. Dia biasanya memberikan perintah yang diterimanya dari atas, tapi ketika kita mulai mengamuk, dia mungkin akan disalahkan dan dieksekusi. Dan juga, Hound Dog[2] dan pimpinannya, Kihara Amata, hancur di Insiden 0930, jadi mereka tidak akan menghalangi kita.”

(Tampaknya, organisasi ini juga memiliki seseorang yang memberikan perintah pada mereka, sama seperti GROUP.)

Tapi, tidak jelas apakah orang di telepon adalah satu orang atau beberapa orang. Beberapa orang bisa memerintah sebuah organisasi, atau tiap organisasi bisa memiliki seseorang yang mengepalai mereka. Bahkan mungkin terlihat seperti ada beberapa orang yang memerintah, padahal hanyalah satu orang yang mengubah suaranya. Semuanya tidak diketahui.

(Yah, entah satu orang atau beberapa orang, orang di telepon itu tidak mungkin sebuah grup yang besar. Mereka kelihatan terlalu responsif untuk sebuah grup besar.)

Unabara menyingkirkan masalah suara di telepon. Dia berkonsentrasi pada percakapan BLOCK dan mulai berpikir tentang struktur organisasnya.

(Paling tidak, sekarang mereka jelas tidak bergerak karena perintah orang-orang kelas atas Academy City. Apa yang mereka rencanakan ketika powered suit tidak ada?)

Unabara melirik ke samping. Pria-pria anggota organisasi bawahan milik BLOCK sedang berdiri di sana. Mereka sedang membantu pemberontakan yang nyata, tapi...

(Berapa dari mereka yang menyadarinya?)

Meskipun kelas atas memberi tahu mereka bahwa ini keadaan darurat dan memerintahkan mereka untuk berkumpul di Titik A, di dunia bawah tanah kota ini, perintah itu cukup sering adalah sebuah kebohongan. Di dunia ini yang rumit dengan motif terselubung, tidak ada orang yang menerima perintah dengan percaya begitu saja. Pada akhirnya, kau memercayai dan bertindak dengan apa yang kaulihat dengan kepalamu sendiri. Ada informasi yang sangat mungkin adalah kebohongan dan BLOCK yang akan menembak mati dirimu jika kau mengkhianati mereka. Jika kau harus memercayai salah satunya, kau akan memilih yang kedua. Itu adalah cara untuk tetap hidup.

(Ini benar-benar hukuman dari langit. Mereka selalu membohongi bawahan mereka, jadi kredibilitas informasi mereka pada akhirnya akan jatuh.

“Oke,” kata si pria besar mirip beruang seolah-olah telah menyelesaikan sesuatu. “Aku tidak akan membiarkan siapapun menunda ini lebih lama lagi. Ayo mulai. Cukup dengan BLOCK. Aku tidak akan terus bekerja di bawah petinggi-petinggi itu seperti ini.”

Dia tidak mulai bergerak setelah mengatakan itu. Sebaliknya, dia memeriksa area itu.

Unabara menanyakan sebuah pertanyaan.

“Ada apa?”

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin melakukan pemeriksaan keamanan yang biasa lebih dulu.”

Pria besar mirip beruang itu menepukkan kedua tangan besarnya sambil mengatakan itu. Dengan sinyal itu, seorang gadis muram dengan tenang melangkah maju.

“Tetsumou. ...Kita perlu menggunakan Skill Polygraph[3] milikmu. Kita perlu memastikan tidak ada pengkhianat di antara kita.”

“Oke. Yang bisa kulakukan memang cuma membaca pikiran orang.”

(...!?)

Unabara Mitsuki pikir keterkejutannya akan tampak di wajahnya.

Dia berpura-pura mengambil krim tangan yang berada di atas meja bisnis dengan santai, dan melihat sekeliling. Demgam empat anggota BLOCK (termasuk Unabara) dan organisasi bawahannya, ada lusinan orang di sana. Akan sangat buruk jika dia terciduk di sini.

“Oh, dan biar kukatakan satu hal. Tepat ketika kau menolak untuk ‘dibaca’, aku akan menganggapmu sebagai pengkhianat. Aku menyukai transparansi.”

Setelah pengumuman pria besar itu, gadis yang bernama Tetsumou itu mulai menggenggam tangan rekannya satu demi satu. Suara mekanis yang tidak seperti manusia keluar dari mulutnya ketika melakukan ini.

“Saku Tatsuhiko. Umur: 28. Pemimpin BLOCK. Tugas utamannya adalah mengawasi tingkat kooperasi dari institusi-institusi rekan di luar Academy City.”

Setelah pria besar mirip beruang tu adalah si wanita berotot.

“Teshio Megumi. Umur: 25. Anggota resmi BLOCK. Sebagai seorang anggota Anti-Skill, dia...!?”

Ekspresi Tetsumou tiba-tiba berubah aneh. Untuk sesaat, atmosfer menakutkan membalut area itu, tapi Teshio sendiri tidak terlihat khawatir.

“...Kau tidak perlu membaca sampai sejauh itu. Kenapa anak itu tidak memiliki orang tua dan tidak bisa bicara bukanlah masa lalu yang enak dilihat.”

Tetsumou menggelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke arah Unabara.

Saat itulah botol krim tangan yang dipegang Unabara terlepas.

“...Ah, maaf.”

Botol itu berguling ke arah seorang anggota organisasi bawahan. Ketika Unabara mengulurkan tangannya untuk mengambilnya, si pria muda mendekat dan memberkan botol itu padanya.

“Selagi kau ada di sini, kau boleh dibaca lebih dulu,” undang Unabara.

Pria muda itu kebetulan melangkah tepat ke depan Tetsumou, jadi dia memotong urutan pemeriksaan, dan mengulurkan tangannya ke arah Tetsumou. Kelihatannya dia ingin agar pemeriksaan dirinya cepat selesai.

Hal itu terjadi ketika keduanya berpegangan tangan.

“Gaaaaaaahhhhhh!?”

Tangan Tetsumou dan si pria muda meledak menjadi api merah. Dengan suara ledakan, darah berterbangan ke udara; beberapa jari juga. Tetsumou memegangi tangan kanannya, tapi rasa sakit dan hilangnya darah terlalu berat untuknya, menyebabkannya tumbang ke tanah dan berhenti bergerak.

Si pria muda buru-buru pergi menuju kotak P3K, tapi si pria besar mirip beruang menghentikannya.

“Apa yang baru saja kaulakukan?”

“Aku tidak tahu. Aku tidak tahu sama sekali apa yang terjadi!”

“Hal macam apa yang kaulakukan!?”

“Aku juga seorang korban di sini!!”

Saku tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia menarik pistol miliknya dari sarungnya, menekan barel senjatanya di antara mata si pria muda, lalu menarik pelatuknya.

“Tunggu. Aku tidak melakukan ap-...!?”

Si pria muda benar-benar tercengang, tapi sebuah tembakan terdengar.

Si pria muda yang berlumuran darah jatuh ke lantai.

Saku memandangi mayat bernoda merah itu dan berbicara.

“...Yah, paling tidak kita menemukan dia sebelum kita mulai bergerak. Apa yang dilakukannya?”

“Sekarang apa yang kita lakukan? Apa kita meneruskan pemeriksaan ini?”

Saku menggelengkan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Unabara. Kelihatannya Tetsumou tidak bisa berguna lagi.

“Tidak ada waktu untuk mencari pengganti. Kita akan menyiapkan alat konfirmasi nanti.”

Dia kelihatan tidak tertarik pada Tetsumou dan memerintahkan beberapa anggota bawahan untuk mengurus tubuhnya.

(...)

Unabara melirik mayat pria muda yang tergeletak tak bergerak di lantai.

Sebelum si pria muda berpegangan tangan dengan Tetsumou, dia telah memberikan botol krim tangan itu kepada Unabara. Ketika melakukan ini, Unabara menggosokkan krim di telapak tangannya ke tangan si pria muda. Dan sejumlah kecil peledak cair telah dicampurkan ke dalam krim itu.

Unabara menggosokkan krim tangan ke telapak tangannya. Kali ini, krim itu dicampurkan dengan bahan kimia yang akan menghilangkan peledak cair itu.

(Dia mungkin adalah seorang musuh, tapi... Tidak, aku tidak boleh berpikiran seperti itu sekarang.)

Unabara tidak membiarkan pikirannya tampak di wajahnya dan Saku berbicara seolah sudah menenangkan dirinya sendiri.

“Sekarang. Bagaimana kalau kita mulai?”

Ada sebuah laptop di depannya.



Part 4

Part 5

Part 6

Part 7

Part 8

Part 9

Part 10

Part 11

Part 12

Part 13

Part 14

Di antara baris 2

Catatan

  1. lit ki-ka: GRUP, SEKOLAH, BENDA, ANGGOTA, BLOK
  2. lit:Anjing Pemburu; unit khusus di arc insiden 0930
  3. lit: Poligraf Kemampuan; poligraf sendiri adalah alat pendeteksi kebohongan


Previous Chapter 1 Return to Main Page Forward to Chapter 3