Boku wa Tomodachi ga Sukunai: CONNECT Bab 3
Sayap Permulaan
Bagian 1
SMA swasta Uguisuyama --- sekolah persiapan menuju universitas yang terbaik seperfektur, terkenal dengan peraturan sekolahnya yang keras.
Pada sekolah dimana para siswa yang unggul dalam pelajaran berkumpul, ada seorang siswa yang menyita perhatian dari sekelilingnya.
Namanya adalah Kashiwazaki Pegasus.
Orang yang tidak asing bagi warga sekitar, anak sulung dan penerus dari keluarga Kashiwazaki yang terkenal.
Berada di kelas 2-4, katanya ia selalu mendapat hasil terbaik di semua mata pelajaran sejak memasuki sekolah, seorang jenius diantara para jenius.
Pandai bukan hanya di bidang pelajaran, namun juga olahraga, ia memperoleh hasil yang sangat baik sebagai pelari jarak pendek nasional pada masa SMP. Saking ringannya seakan-akan ada sayap yang tumbuh, para penonton yang terpesona menjuluki larinya "Pegasus Fantasy", bahkan hal itu terus diturunkan sebagai legenda sampai sekarang ia melanjutkan ke SMA dan berhenti berlari.
Diberkahi dengan penampilan, wajah yang berani dan tubuh tinggi langsing yang membanggakan, tak dapat dipungkiri ia adalah seorang pria tampan yang menarik perhatian bahkan hanya saat berjalan biasa.
Tentu saja ia terkenal di kalangan para gadis, walaupun ia telah menerima puluhan pernyataan cinta dari siswi-siswi semasa SMP, namun semua kenalan itu ditolaknya karena ia sudah memiliki tunangan.
Alasan Pegasus memilih SMA Uguisuyama lebih dari sekedar nilai standar dan rasio melanjutkan ke universitasnya yaitu 'Karena ini Sekolah Khusus Laki-Laki'.
Baginya, ia merasa diributkan oleh gadis-gadis merupakan hal yang menyusahkan.
Ada satu hal yang dikhawatirkan Kashiwazaki Pegasus itu sekarang.
Kapo~n.
"Jika itu bukan tiruan suara 'Kapo~n' pada adegan kamar mandi di manga yang kubaca baru-baru ini, suara macam apa itu ?"
Sang 'Sumber Permasalahan', tiba-tiba bicara. Telanjang.
"Kau tahu ?"
Pegasus menjawab singkat dengan wajah masam. Telanjang.
"'kapo~n' ......walau aku tidak mengerti suara macam apa itu, anehnya itu terdengar pas...... tentunya saat datang ke pemandian umum akan terasa 'kapo~n'"
Pada lelaki yang mengeluh dengan wajah yang serius, Pegasus menghela nafas.
Pegasus tidak terlalu banyak membaca manga sehingga ia tidak akan mengerti bahkan jika disebutkan tiruan suara apapun.
Daripada itu, mengapa sekarang ia berdua dengan lelaki ini jadi pergi ke pemandian umum dan mengantri masuk ke dalam air panas ? Telanjang.
Masalah ini jauh lebih besar daripada 'kapo~n'.
"...... Tidak, apakah telanjang bulat adalah hal yang normal ?"
"Ng ? ada apa ?"
"Ti-tidak ada apa-apa"
"Begitu ya"
Ketika Pegasus menutupi apa yang keluar dari mulutnya tanpa sengaja, ia mulai memikirkan cara agar tidak mencemaskan soal 'kapo~n' lagi.
Nama anak lelaki yang mengganggu pikiran Kashiwazaki Pegasus ini adalah Hasegawa Hayato.
Dari wajahnya yang bermata tajam sangar, namun ekspresi wajah dan cara bicaranya ternyata baik, ada suasana yang aneh dan memesona.
Teman sekelas Pegasus yang setelah kebetulan duduk di dekatnya setelah pergantian tempat duduk mulai mengobrol dengannya.
Walaupun disebut obrolan, kebanyakan Hayato hanya bicara satu arah karena Pegasus menjawabnya dengan jawaban persetujuan yang cocok seperti "......ah" dan "......jadi begitu".
Tidak terlihat Hayato tersinggung dengan ketidaksopanan Pegasus, malahan sebaliknya justru ia semakin memerhatikan Pegasus.
Sekedar tidak bisa membaca suasana --- sepertinya bukan itu.
Berbeda dari Pegasus, ia punya banyak teman di dalam dan di luar kelas, sepertinya lumayan populer.
Ketika para siswa mulai mengalami mood yang buruk, ia memasukinya pada waktu yang sangat bagus lalu menyelesaikannya.
Entah hanya orang yang suka mencampuri urusan orang lain atau memang peduli, ketika setiap permasalahan terlihat menekan di kelas, ia membicarakannya begitu saja, namun ia tidak ikut campur dalam masalah berat yang tak tertolong bagi orang lain seperti perceraian orang tua.
Dia ini entah mengapa, menarik Pegasus dengan paksa yang sangat jelas menginginkan untuk menyendiri bukan karena diganggu, Pegasus tidak mengerti.
Pegasus akan langsung memotong pembicaraan jika ia memikirkan hal yang ikut campur seperti 'Aku akan menemani siswa teladan yang kesepian', hari ini ketika ia diajak ke pemandian umum sepulang sekolah mereka hanya berdua saja, walau kadang teman Hayato ikut bergabung saat makan siang, Hayato tidak secara aktif menjadi perantara dalam hubungan antara Pegasus dengan teman lainnya.
Ngomong-ngomong, alasannya jadi pemandian umum karena singgah di tempat hiburan dan restoran sepulang sekolah dilarang oleh peraturan sekolah.
"Biarpun begitu, aku ingin mengintip pemandian wanita"
"Buh"
Pada omongan yang tiba-tiba itu, Pegasus menyembur tanpa sengaja,
"A-apanya yang 'biarpun begitu' !? Sama sekali tidak ada hubungannya ! 'kapo~n', apa yang terjadi dengan 'kapo~n' !"
Pada Pegasus yang mendadak gusar, dengan wajah santainya Hayato
"Tidak, sudah cukup soal 'kapo~n'. Mulai sekarang adalah pemandian wanita. Surga macam apa yang terbentang di balik tembok ini"
"......Menurutku disana dan disini sama saja, hanya ada orang tua"
Pegasus menyampaikan pendapatnya yang sangat terus terang.
Kali ini seperti biasa, hanya ada orang tua selain Pegasus dan Hayato pada pemandian laki-laki, juga tidak terlihat sosok wanita muda pada pintu masuk.
"Apa kau tidak mengerti ? Mungkin saja ada kelompok gadis seksi yang kelihatan seperti Youko dari 'kumpulan cerewet'?"
Perkataan sembarangan Hayato dijawab Pegasus dengan tenang
"Walau aku tidak mengerti apa itu Youko-chan...... semua pengunjung dari segala kalangan akan pergi ke sana"
"Aah, jadi begitu ya...... pergi ke sana ya ?"
'Disana' itu yang baru saja buka baru-baru ini dekat sini, disebut sebagai pemandian umum super, dan cukup mengherankan lumayan ramai.
Pegasus belum pernah pergi kesana, tetapi ayahnya pernah bercerita tentang fasilitas semacam itu yang tumbuh subur di seluruh negeri.
"Aku hanya pernah pergi ke sana sekali.Tentunya ada bermacam-macam hal yang menarik hingga tempat untuk menyantap makanan. perasaan 'ini pemandian !' tidak hanya selesai sampai situ"
"...... kalau begitu...... benar-benar super ya......"
"Ya, ya. Super, benar-benar super !"
Entah mengapa Hayato mengangguk dengan wajah setuju yang aneh pada komentar Pegasus yang pas.
"Karena pasangan, banyak pasangan. Para pasangan datang dengan pakaian renang memasuki area pemandian campur. Cukup banyak yang kira-kira seusia dengan kita, aku jadi iri."
"......begitukah ?"
"Ah, aku ingin punya pacar"
"Hmph......" gumam Pegasus yang tertawa mengejek Hayato yang menghela nafas dalam sembari menatap langit-langit pemandian. Aku ingin punya cowok, aku ingin punya cewek, pada akhirnya lelaki ini juga sama dengan orang-orang yang mengerumuniku waktu SMP, ini adalah pola pikir yang lumrah dimana-mana.
"Jika ingin pacaran, masuklah ke SMA campuran. Mengapa justru memilih sekolah Uguisuyama yang khusus laki-laki?"
"Eh, itu karena kuota rekomendasinya. Aku ingin melanjutkan ke universitas"
Pada perkataan Pegasus yang hanya sindiran dan bukannya pertanyaan, Hayato menjawabnya dengan santai.
"!?"
Pegasus menatap tampang Hayato dengan serius.
Tidak menyadari tatapan Pegasus itu, Hayato bicara agak gagap dengan nada santai seperti biasanya.
"Begini, aku ingin menjadi arkeologis di masa depan. Tapi ya, arkeologi merupakan usaha yang serius untuk mencari makan. Aku tidak ingin menyia-nyiakannya. Koneksi atau semacamnya itu menjadi sesuatu yang penting. Jika dipikirkan seperti itu, maka pilihan universitas yang harus kudatangi akan semakin sempit. Karena itu, jika mempertimbangkan dari bermacam-macam penyelidikan yang akhirnya mempersempit universitas yang akan kutuju, sma kita merupakan jalan pintas."
Pegasus tercengang menatap entengnya Hayato bicara tentang mimpi masa depannya dan jalan untuk sampai kesana.
"Nah, tentu saja ini bukan dunia manis yang hanya mengandalkan koneksi, ketika tidak dapat menerima rekomendasi...... kenapa Kashiwazaki ?"
"Ti-tidak, tidak ada apa-apa......"
Walau ia coba untuk memperdayai Hayato, ia tidak mampu menyembunyikan rupa kegelisahannya.
Sejujurnya sejauh ini, Hayato termasuk dalam kumpulan siswa-siswa seumuran lainnya yang dipandang rendah oleh Pegasus.
Semua orang tidak memiliki pandangan yang jelas akan masa depannya, entah bagaimana memasuki universitas, entah bagaimana hidup dengan menempati tubuhnya sendiri.
Lebih dari setahun berlalu, walaupun Uguisuyama adalah sekolah persiapan menuju universitas yang terbaik seperfektur rasanya tidak ada bedanya dengan sekolah lain.
Sebaliknya, karena hanya diisi oleh siswa yang terus-terusan belajar keragamannya jadi kurang, menurutnya sekolah ini bahkan lebih rendah daripada sekolah lain untuk nilai standarnya.
Sebenarnya ini bukannya hal yang buruk. Pada masa yang makmur ini, siapapun dapat menikmati hidup yang sejahtera jika pergi ke universitas yang tepat dan mendapatkan pekerjaan yang tepat.
Menyukai arkeologi dan melanjutkan jalannya walaupun menghasilkan keuntungan yang sedikit, tidak berlebihan jika mengatakan itu bodoh.
Sementara ia mengetahui impian yang sukar itu sukar ditempuh, tetapi ia tidak mengejarnya hanya secara serampangan, tidak banyak orang yang dapat mencoba mencapainya setelah menatap bagian yang jelas seperti pendapatan dan kehidupan, terlebih lagi tidak perlu untuk melakukannya dengan berani.
Alih-alih saat memilih SMA---memikirkannya sampai sejauh itu sejak SMP, berapa banyak orang di muka bumi yang mampu melakukannya di masa kini ?
Dia ini --- orang yang aneh.
Mengenai Hasegawa Hayato, Pegasus memikirkannya kembali.
Perasaan rumit yang menyerupai rasa kekalahan dan kejengkelan pada teman sekelas di sebelahnya, pikiran Pegasus muda menanganinya dengan menciutkannya jadi satu kata yaitu "aneh".
Senyuman yang berani mengembang ketika Hayato bicara.
"Karena aku ini tidak pandai, aku tidak bisa jalan-jalan kemana-mana terlalu sering. Biarpun begitu, pada hal-hal yang hanya bisa dilakukan sewaktu SMA, aku ingin melakukannya sebisa mungkin sesuai kemampuanku. Lebih jelasnya aku ingin menjalani masa muda. Aku pun ingin menjalani masa muda."
"......Walaupun menurutku sama sekali tidak jelas. Apakah itu cinta ?"
"Ouyo! Tentu saja jika masa muda maka itu cinta, cinta !"
Pada perasaan sangat tidak jelas ini yang berbeda dengan visi masa depannya Pegasus sedikit tersenyum kecut.
"Ngomong-ngomong, hubungan gelap merupakan pelanggaran peraturan sekolah"
"Aku tidak akan melakukan hubungan yang gelap. Karena aku berhati murni"
Ia lalu tertawa seperti anak kecil yang nakal.
Dapat dipercayakah ? beranikah ? perhitungankah ? bodohkah ? tidak mengerti...... pikir Pegasus.
"Tetapi seperti yang kau katakan, jika ingin cinta pergilah ke sekolah campuran. Di sekolah khusus laki-laki ini pertemuan saja tidak ada."
Haa~ Hayato menghela nafas besar-besar.
"Apa kau pernah melakukan pesta dengan teman-temanmu sewaktu smp ? Ah, apa tidak ada gadis manis kenalan Kashiwazaki ? Semacam ojou-sama gitu ?"
"......ada"
"Begitu ya. Hal yang menyenangkan seperti itu tentu tidak...... eh benarkah !?"
Hayato terus bicara kemudian menyadari kesalahannya.
Walau ia menjawab dengan jujur karena muncul di pikirannya begitu saja, pikir Pegasus mungkin sebaiknya ia tidak mengatakannya tadi.
"Gadis itu sekolah dimana !?"
"......sekolah St. Chronica"
"St. Chronica...... bukannya itu SMP dan SMA khusus putri !? Bagaimana bisa kamu kenal dengan gadis yang sekolah disana !?"
Harusnya aku tidak mengatakannya tadi sesal Pegasus pada tanggapan yang berlebihan itu.
Gadis kenalan Pegasus ini adalah anak perempuan kelas tiga yang sekolah di St. Chronica.
Siswi asing dari Inggris, dari kepribadiannya yang pandai di bidang pelajaran dan olahraga, periang dan suka menolong popularitasnya sangat besar sehingga terpilih menjadi ketua OSIS walaupun seorang siswi asing.
Pendiri sekolah St. Chronica adalah kakek buyut Pegasus, kursi kepemimpinannya diwariskan secara turun-temurun oleh kepala keluarga Kashiwazaki sekarang, hampir bisa dipastikan Pegasus pun akan meneruskan setelah ayahnya menjadi pemimpin sekolah itu di masa depan. Oleh karena itu ia dan ayahnya berkesempatan mengunjungi sekolah itu beberapa kali, dan ia berkenalan dengan gadis itu disana.
Karena ada perasaan yang sedikit terlalu bersemangat terhadap ojou-sama dari keluarga ternama yang pergi ke sekolah khusus gadis, Pegasus sendiri tidak terlalu ingin menemui tipe seperti itu.
Tetapi, menurutnya Hayato menyukai gadis seperti itu. Dadanya besar pula.
"Cantikkah !?"
"......maa, dari sudut pandang yang objektif sepertinya ia gadis yang cantik menurutku"
"Dadanya bagaimana !?"
".........walau aku tidak terlalu mengingatnya, kalau tidak salah kesannya melebihi rata-rata"
"Bravoooooooooo!!"
"Diam....... Untuk sementara katakan saja ia orang Inggris"
"Orang Inggris ! Rambutnya pirang dong !?"
"......ya"
"Bukannya kau yang terhebat?!!"
"Kenapa tiba-tiba jadi hormat......"
"Pastinya pertemukan aku Kashiwazaki ! Tidak, mohon pertemukanlah aku tuan Pegasus !"
"Jangan panggil aku dengan nama itu!"
Berdiri secara refleks, ia berteriak dengan suara yang jauh lebih kencang daripada "Bravo" Hayato tadi. Dengan kemaluan yang menggantung.
Tatapan dari para pengunjung lainnya menyakitkan.
......dengan segala hormat pada ayah, tiap kali nama itu dipanggil oleh seseorang, ia ingin kembali ke masa lalu dan menghajarnya.
Alasan Pegasus yang merupakan atlet lari nasional berhenti berlari yaitu, nama lengkapnya dipanggil berulang-ulang kali selama turnamen, terlebih lagi sampai koran hari itu pun menulis "Kashiwazaki Tenma (Pegasus)" dengan furigana[1], hal itulah yang membuatnya trauma.
Seandainya anaknya lahir kelak, Pegasus bersumpah dengan tegas tidak akan memberikan nama yang benar-benar memalukan.
"......eh, emm, untuk sementara waktu aku akan menanyakannya apa ia mau melakukan pertemuan"
Pegasus mengatakan itu untuk mengelak sambil duduk perlahan.
Catatan
- ↑ Furigana adalah kana berukuran kecil pada bahasa Jepang tertulis yang dituliskan dekat suatu kanji atau aksara lain untuk menunjukkan pelafalan. contohnya ペガサス天馬 dimana tenma dibaca sebagai pegasus, lengkapnya http://id.wikipedia.org/wiki/Furigana