Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 11 Bab 6

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 6 - Ksatria dan Tahanan(Bulan ke-5 Kalender Dunia Manusia 380)

Bagian 1

Masih ada waktu ketika ingatan dari hari aku terpenjara di dalam Kastil Melayang Aincrad masih aku ingat bahkan sekarang.

Pada waktu itu... setiap hari terasa sangat lama, terutama selama tahun pertama dari game kematian itu. Itu adalah ketika aku selalu untuk menjaga kewaspadaanku terhadap serangan dari monster (pada saat itu, pemain) sewaktu-waktu aku di luar kota dan mengemas jadwalku dekat dengan penuh untuk memastikan perbuatanku untuk mempertahankan rata-rata levelling up[1] menuju potensi maksimal.

Aku mengurangi jam tidurku menuju minimal dari yang diperlukan untuk menjaga kosentrasiku dan bahkan saat aku memakan makanan, aku mengkhususkan diriku sendiri untuk menyimpan semua data dari penyedia informasi. Aku memang pernah dipanggil pemalas oleh grup penyelesai di periode akhir game dan bahkan menggunakan waktu seharian untuk tidur siang. Tapi aku tidak memiliki ingatan dari menghabiskan waktu dengan tidak melakukan apa-apa. Demikian yang perasaanku dapat mengatakan padaku bahwa empat belas tahun sebelum SAO dan dua tahun menghabiskan waktu di kastil melayang yang memiliki tingkat waktu yang sama secara signifikan.

Dengan perbandingan—

Hari berlalu dengan sangat cepat semenjak aku telah terlempar ke dalam dunia aneh ini, «Underworld».

Itu sudah jelas bahwa aku bukan berarti menghabiskan waktuku dengan bermalas-malasan di sekitar. Hari yang lebih dari dua tahun itu termasuk ketika aku meninggalkan untuk petualangan dari Desa Rulid, mendaftar menjadi pasukan penjaga di Kota Zakkaria dan belajar di Akademi Master Pedang di Centoria Utara yang telah ramai, bahkan, mungkin lebih banyak dibanding dengan waktu di SAO, jika kau melihat hanya melihat bagaimana keramaian itu. Tapi meski begitu, melihat ke belakang pada itu hingga sekarang, hanya emosi itu yang merebak dari diriku adalah pemikiran kuat yang itu dilalui dalam sekejap mata.

Alasannya adalah—kurangnya resiko bahaya untuk HPku, dikenal sebagai Life, menurun hingga nol di dunia ini, mungkin.

Atau mungkin, itu disebabkan karena mempertinggi percepatan waktu yang mengalir di dunia ini dibanding dengan dunia nyata.

Ketika aku mengambil kerja sambilan di suatu perusahaan dengan banyak misteri di sekeliling itu, «Rath», Fluct Light Acceleration dari STL telah dijelaskan bahwa maksimum tiga kali dari kecepatan normal untuk diriku. Tapi itu sepertinya, tidak tanpa kesalahan itu adalah kebohongan. Menilai dari berbagai data, aku saat ini telah diperkirakan bahwa derajat dari FLA diriku sekarang setidaknya telah mencapai dua ribu kali, jika nomor itu akurat, dua tahun yang kurang lebih aku habiskan waktu di dunia yang akan berakhir sepertinya hanya delapan jam di dunia nyata. Penguatan yang menggelikan itu pasti telah membuatku merasakan hari di sini menjadi pendek, didampingi dengan kurangnya bahaya terhadap hidupku juga.

...Tidak.

Sebenarnya mungkin ada satu alasan lainnya, mungkin.

Itu mungkin bagaimana aku merasakan hidupku di sini...terutama hari dimana aku menghabiskan waktu di Akademi Master Pedang dengan Eugeo, Solterina-senpai, Ronie dan Tizei, sangat menyenangkan. Meskipun bagaimana mendaftar di akademi ini dan meningkatkan ilmu pedangku seharusnya menjadi untuk demi keluar dari dunia ini bahkan satu hari lebih awal. Keinginan untuk melanjutkan hari menyenangkan ini dari dalam hatiku benar-benar telah dibuat oleh waktu yang berlalu sangat cepat.

Jika memang begitu, itu akan menjadi pengkhianatan. Terhadap seseorang yang seharusnya khawatir terhadap tubuhku di dunia nyata, Asuna, Suguha, Sinon dan lainnya.

Aku bertanya-tanya jika ini ganjaran untuk pengkhianatan itu. Untuk berakhir dengan berlumuran darah pada akhir kehidupanku di kehidupan Akademi Master Pedang, dan menjadi terikat di suatu tempat bawah tanah tanpa sedikit tanda dari sinar matahari.

Menghentikan pikiranku dan membangunkan tubuh atasku, rantai besi dengan kuat mengikat pergelangan tangan kananku yang berbunyi dengan suara keras.

Tak lama kemudian, aku mendengar gumaman pelan dari kegelapan di dekatku.

"...Jadi kau sudah bangun, Kirito."

"Aah...Aku telah tertidur untuk sebentar. Maaf, apa aku membangunanku?"

Setelah membisikkan pertanyaanku dengan cara yang sama untuk tidak mewaspadai penjaga penjara, itu adalah tawa kecil yang kudengar kali ini.

"Bagaimana aku tidur. ...Kau adalah yang tertidur, Kirito, untuk dapat tertidur dan mendekur sejak malam kita masuk penjara.

"Ini yang kedua di antara poin penting dari Aincrad-style. Tidurlah ketika kau bisa."

Ketika mengatakan suatu hal yang muncul dari pikiran, aku melihat ke arah sekitar sekali lagi.

Yang dapat dikatakan, sekelilingnya telah dilapisi dalam kegelapan suram, dengan cahaya redup yang terlihat dari ruangan penjaga penjara di bagian akhir tepat di luar jeruji penjara yang menjadi satu-satunya sumber penerangan. Itu sudah berada di level dimana aku dengan suatu cara dapat melihat garis ke arah Eugeo di tempat tidur yang berdekatan ketika aku mengkosentrasikan mataku di sana.

Tentu saja, aku telah menguasai sacred arts dasar seperti cahaya seperti tongkat itu akan bekerja bahkan sejak lalu, tapi itu sepertinya semua jenis upacara akan dibatalkan di penjara ini sebagai tindakan pencegahan.

Aku tidak dapat melihat Eugeo secara jelas, tapi aku dapat melihat secara kasar dimana wajahnya berada dan bertanya setelah sedikit keraguan.

"Bagaimana keadaanmu...sudah sedikit lebih baik?"

Ini seharusnya sekitar jam 3 AM untuk sekarang, bergerak dengan jam di tubuhku Kita telah terlempar menuju penjara bawah tanah ini kemarin siang, jadi itu berarti perkiraan tertinggi untuk waktu yang bergerak selama ini, semenjak insiden dari malam sebelumnya itu, telah berlalu sekitar tiga puluh lima jam. Eugeo pasti mendapat luka, keterkejutan yang tidak dapat dideskripsi, setelah melanggar Taboo Index dengan menebas Humbert Zizek dengan Blue Rose Sword dan melihat Raios Antinous yang pikirannya telah rusak dan segera meninggal setelah itu.

Keheningan singkat terdengar sebelum suara jawaban, lebih pelan dibanding sebelumnya.

"Entah mengapa...itu semua seperti mimpi...Aku menarik pedang kepada Humbert...dan lalu, Raios hanya meninggal......"

"...Jangan merenungi itu terlalu banyak. Cukup pikirkan tentang hal yang akan datang untuk waktu sekarang."

Aku berhasil mengatakan kata-kata itu kepada Eugeo, tenggelam dalam kesunyian. Aku ingin untuk menepuk punggungnya setidaknya, tapi rantai menghalangiku untuk mencapai kasur sebelah. Aku mengkosentrasikan mataku terhadap bayangan teman baikku, meskipun itu lemah, kata "Mengerti, jangan khawatirkan aku." Keluar, dan aku mengambil nafas pelan.

Seseorang yang menebas kedua pergelangan tangan Raios Antinous bukanlah Eugeo, tapi aku. Itu seharusnya tidak menjadi luka fatal jika itu segera mendapat pengobatan, tapi pikirannya mungkin berada dalam kondisi yang sama dengan infinite loop[2] sebagai hasil dari memproses prioritas antara «Lifenya» dan «Taboo Index», jadi itu membuat fluct lightnya rusak.

Tentu saja, aku sadar bahwa fakta itu berakhir dengan aku mengambil nyawa dari penduduk Underworld. Tetapi, aku telah membunuh goblin di gua utara di desa Rulid Untuk membantu Apprentice Sister Selka dua tahun lalu, aku telah membunuh dua monster, tidak, dua orang di antara kelompok mereka. Baik Raios dan para goblin itu adalah sesama artificial fluct lights, jadi jika aku dikurung karena kriminal dan tidak dapat untuk pulih dari itu, itu akan menjadi arti yang memalukan, kepada pemimpin goblin yang jauh lebih kuat dibanding Raios.

Tetapi—itu masih belum menjelaskan hal itu.

Aku menduga bahwa tujuan dari perusahaan yang mengoperasikan Underworld, Rath dan juga, , Kikuoka Seijrou, adalah untuk menciptakan artificial intelligence sempurna.

Artificial fluct lights yang hidup di dunia ini telah memilki level kesadaran emosi dan pemikiran yang sama dengan manusia di dunia nyata. Jika mereka memiliki satu-satunya dan hanya kekurangan adalah «mutlak mematuhi tanpa tahu apa-apa terhadap hukum» mereka, itu akan berarti, Eugeo yang menarik Blue Rose Swordnya dan menebas Humbert untuk menolong Tizei dan Ronie, telah melewati halangan itu. Untuk mengatakan hal itu secara lain, penerobosan itu akhirnya tercapai dan dia seharusnya berkembang menuju artificial intelligence sebenarnya sekarang.

Meskipun begitu, bahkan setelah tiga puluh lima jam telah berlalu secara dunia ini semenjak itu, dunia ini tidak menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti. Entah rata-rata percepatan itu terlalu tinggi dan staf dari Rath belum mendeteksi situasi, atau insiden besar di luar imajinasiku telah terjadi.

"Hal itu...akan segera terjadi, huh."

Eugeo tiba-tiba bergumam dari tempat tidur di sebalah, jadi aku segera menyisihkan keraguanku dan mengalihkan pandanganku dari langit-langit dimana itu berada tanpa aku sadari. Bayangan yang aku telah terbiasa lihat di dalam kegelapan dan memperlihatkan anggukan dan melanjutkan berbicara.

"Ini seperti yang kau katakan Kirito. Jika kita tidak melarikan diri dari penjara ini dan mengkonfirmasikan apa yang terjadi pada Alice entah bagaimana..."

Aku mengamati penyebab dalam pikiran teman terbaikku mengatakan kata-kata sebelumnya sementara lega bahwa dia entah bagaimana pulih dari keterkejutannya. Eugeo mengatakan 'melarikan diri dari penjara ini' tanpa keraguan. Dengan kata lain, Alice jauh lebih penting, ketika dibanding untuk penjara ini yang dapat dikatakan menjadi simbol dari kekuasaan Gereja Axiom— itu yang dapat dikatakan, suatu tempat dimana seseorang yang seharusnya berada tanpa ampunan Tuhan. Eugeo menyusun pemikiran seperti itu tentu saja mengalami perubahan yang besar setelah mengalami kejadian dari hari sebelum kemarin.

Tapi ini bukan waktunya untuk memikirkan sesuatu secara dalam. Itu tidak akan aneh untuk departemen yang menangani pengadilan atau pengeksekusi untuk datang membawa kami keluar setelah matahari terbit. Sepeti yang Eugeo katakana, kita seharusnya hanya memikirkan tentang satu hal atau hal lainnya setelah kita keluar dari tempat ini.

"Aah. ...Seharusnya pasti ada cara untuk keluar dari sini."

—Jika ini adalah suatu «imprisonment event» di RPG, setidaknya.

Menambahkan kata-kata yang tidak penting yang terpikir di pikiranku, aku mencoba untuk menyentuh rantai yang mengekangku sekali lagi. Suatu cincin yang dipasang di pergelangan tangan kananku telah dipasang pada baja kuat yang membuat putus asa, dingin untuk disentuh, itu telah berakhir dengan terhubung pada cincin yang tertancap pada dinding. Aku telah mencoba dan secara garis besar tidak ada yang bisa dilakukan terhadap borgol, cincin pada dinding dan rantai ini sendiri, dengan hanya menariknya.

Pagi sebelumnya, Eugeo dan aku telah melewati dinding dari Katedral Gereja Axiom Pusat pada akhirnya, tujuan terakhir kami bahkan sejak kami meninggalkan desa untuk petualangan dari ujung utara. Seluruh tubuh kita telah kaku terkekang dan tergantung di kaki naga, bagaimanapun juga. Tanpa ada waktu untuk memuji menara putih besar itu yang berdiri hingga menembus langit, kita telah berjalan ke bawah di tangga spiral tanpa akhir yang menuju bawah tanah di sisi yang berlawanan dari menara itu, dan lalu menyerahkan kepada penjaga penjara ketika kita akhirnya mencapai penjara bawah tanah.

Integrity knight yang memanggil dirinya sendiri Alice Synthesis Thirty pergi bahkan tanpa melirik sekilas saat menyelesaikan tugasnya, dan penjaga penjara yang mengenakan topeng metal menyerupai ketel bergerak lambat...tapi menghubungkan Eugeo dan aku dengan rantai ini dengan gerakan pasti.

Kita telah memiliki hanya satu makanan sejak itu, makanan keras, roti kering dan sarung kulit yang diisi air matang yang dilempar melalui jeruji besi sore itu. Jika dibandingkan, perlakuan dan apa yang didapat oleh pemain orange yang dipenjara di dalam penjara Kastil Besi Hitam dapat dikatakan sama dengan kamar suite dari hotel kelas atas.

Upaya untuk memotong rantai, termasuk metode seperti menarik, menggigit dan menggunakan sacred arts, semua berakhir dengan kegagalan. Rantai seperti ini dapat kita potong hingga terpisah dengan satu serangan jika kita memiliki Blue Rose Sword Eugeo dan pedang hitamku, bahkan meskipun Ronie dan Tizei melewati rasa sakit luar biasa untuk membawa itu, melukai tangan mereka, kedua pedang itu dibawa oleh Alice ke suatu tempat yang tidak diketahui. Bekal yang dibawa oleh Ronie terhindar dari disita, tapi itu telah menghilang menuju perut kita pada waktu yang lalu.

Dengan kata lain, meskipun aku mengatakan 'seharusnya pasti ada cara untuk keluar dari sini' kita saat ini telah berada dalam keadaan yang tak dapat ditahan yang sepenuhnya dan benar-benar terpojok.

"...Aku bertanya-tanya apakah Alice...telah terkekang di sini delapan tahun lalu juga..."

Saat dia duduk di kasur, kain tua yang tipis diatur pada sebuah kerangka besi, Eugeo berbicara, dengan lemah.

"Ya...siapa yang tahu?"

Itu bukanlah jawaban yang benar, tapi tidak ada jawaban yang lain. Jika teman masa kecil Eugeo dan saudara tertua Selka, Alice Schuberg, mendapat perlakuan yang sama seperti kita, itu akan berarti dia telah diambil pergi oleh penjaga penjara bertopeng besi dan dirantai di penjara ini pada saat hanya berumur sebelas tahun, semua hanya dirinya sendiri. Dia seharusnya pasti merasakan sejumlah rasa takut yang mengerikan.

Lalu setelah itu, gadis itu akan ditempatkan dengan sikap berdiri selama sidang, mengeluarkan suatu kalimat—dan setelah itu...?

"Hei, Eugeo. Aku hanya mengkonfirmasikan lagi di sini, tapi Integrity knight itu yang bernama Alice Synthesis Thirty itu pasti Alice itu yang kau cari selama ini, ya?"

Aku bertanya secara ragu-ragu dan beberapa detik kemudian, suara itu keluar seolah-olah itu sedang menahan semacam kesedihan.

"Suara itu...rambut emas itu dan mata biru gelap itu. Tidak mungkin aku dapat melupakan itu, bahwa itu pasti Alice. Itu hanya...udara di sekitarnya terasa itu hampir seperti orang lain..."

"Ya, dia menghajar teman masa kecilnya sendiri tanpa ampun sedikitpun, setelah semua. Dengan kata lain...ingatan dan pikirannya telah dikendalikan melalui semacam cara, mungkin itu bagaimana itu terjadi..."

"Tapi tidak ada jenis sacred arts seperti ini yang tertulis di buku teks, kau tahu?"

"Beberapa pendeta besar di gereja dapat memanipulasi bahkan Life, bukan? Jadi itu tidak akan aneh jika hal yang sama dapat dilakukan dengan ingatan."

Itu benar—mesin yang aku gunakan untuk dive menuju Underworld, «Soul TransLator», jelas mampu untuk itu. Jika itu dapat untuk memanipulasi ingatan dari otak mahluk hidup,manipulasi yang levelnya jauh lebih dalam seharusnya mungkin dan jauh lebih mudah pada artificial fluct lights yang mungkin menyimpan dengan suatu jenis media. Aku melanjutkan itu di pikiran.

"Tapi...jika knight itu benar-benar Alice, jadi siapa «orang itu»? Seseorang yang dari dua tahun lalu, di gua utara dari Rulid..."

"Aah...kau pernah mengatakannya, bukan begitu. Bahwa kau mendegar suara seperti Alice ketika kau mencoba merawat lukaku dengan Selka..."

Aku tidak memberitahu Eugeo secara detail, tapi aku telah meminjam kekuatan dari Selka dan membagi Lifeku secara langsung untuk menolong dia setelah dia mengalami luka yang parah di pertarungan dengan goblin. Itu perbuatan yang cukup berbahaya dan Lifeku menurun jauh dari rata-rata perkiraanku, dan ketika aku hendak memasrahkan diriku untuk tidak bertahan lebih jauh—Aku mendegar itu.

'Kirito, Eugeo...Aku akan menunggu, tidak peduli berapa lama...aku akan selalu menunggu kalian berdua di lantai teratas Katedral Pusat...'

Misterius, cahaya hangat yang menyembuhkan Eugeo dan mengisi Lifeku saat suara itu berbicara. Jadi itu bukanlah hanya kebingungan di ingatanku. Kita pasti telah ditolong oleh Alice, yang diambil pergi menuju Gereja Axiom dulu, dulu sekali, melalui kekuatan yang tidak diketahui.

Setelah kita menilai itu, Eugeo dan aku bertujuan untuk pergi ke Katedral Pusat dan datang dengan segala cara menuju pusat, menaruh keyakinan kita pada suara itu.

Tetapi, «Alice» itu yang muncul dihadapan kita, tak diduga, memperkenalkan namanya bukan sebagai anak perempuan dari Kepala Desa Rulid, Alice Schuberg, tapi sebagai Integrity Knight Alice Synthesis Thirty. Sikap yang dia jaga hingga paling terakhir, menganggap kita sebagai kriminal yang pantas dihukum, tidak memberikan kesan sama sekali dari dia untuk menjadi teman masa kecil Eugeo.

Dia adalah orang lain yang sederhananya hanya memiliki wajah dan nama yang mirip dengannya, atau kemungkinan dia benar-benar Alice dengan ingatannya dikendalikan. Untuk mengkonfirmasi itu, kita mungkin akan tidak memiliki pilihan lain selain melarikan diri dari penjara entah bagaimana dan secara pribadi menuju puncak dari Katedral Pusat—suatu tempat dimana kita dapat mempelajari seluruhnya tentang Gereja Axiom. Itu adalah tujuan kita pada akhirnya, tapi itu sepertinya tidak seperti kita bahkan dapat membuat goresan kecil pada rantai atau jeruji.

"Aah, sungguh menyebalkan...Aku akan mengikat Tuhan dari sini jika aku bisa, dan mendapat kebenaran, tidak melupakan satupun detail!"

Aku mengatakan itu keluar dengan suara kecil terhadap wajah dengan kacamata Kikuoka Seijirou dengan pura-pura tidak tahu muncul di kepalaku, sebelum Eugeo membalas dengan berbisik yang tercampur tawa pahit.

"Hei, hei, menghina Stacia-sama di gereja bukanlah ide yang bagus, tidak peduli bagaimana kau memikirkan itu. Kau bahkan mungkin mendatangkan hukuman suci."

Kelihatannya, itu tidak terlihat seperti dia kehilangan iman dari agamanya atau apapun itu bahkan jika prioritasnya tentang Taboo Index berubah. —Meskipun aku mengingat itu di pikiranku, aku berakhir dengan ceroboh menambah kalimat yang sembarangan.

"Ya, jika dia hendak melakukannya, dapatkah dia memberikan hukuman suci itu pada rantai ini juga?"

Aku mengatakannya, dan itu tiba-tiba terpikir olehku, aku mengubah nadaku dan melanjutkan.

"Tunggu, berbicara Stacia-sama, apa «windows» tidak keluar di sini juga?"

"Sekarang kau baru mengatakannya, kita belum pernah mencobanya. Ayo lakukan itu."

"Aah."

Setelah mengintip pada situasi ruangan penjaga penjara, di sisi kiri lorong diluar jeruji ini, aku mengulurkan baik indeks dan jari tengah dari tangan kananku. Saat melakukan gerakan untuk memanggil keluar Stacia Window dengan tanganku yang benar-benar telah terbiasa untuk itu, aku perlahan mengetuk rantai yang mengekang tangan kiriku.

Setelah sesaat, window berwarna ungu pucat yang kukenal melayang. Aku ragu jika situasi akan berubah menjadi lebih baik bahkan jika aku mengkonfirmasi sifat dari rantai ini, tapi biarpun begitu, untuk dapat mengumpulkan informasi itu mungkin menyenangkan.

"Oh, itu keluar."

Aku tersenyum lebar pada Eugeo sebelum melihat ke arah window itu. Data yang muncul adalah tiga garis yang mencolok, itu adalah ID objek unik itu, daya tahan yang aku muak di bawahnya,【23500/23500】, dan rangkaian dari kalimat, 【Class 38 Object】.

Class 38, benda itu memiliki prioritas yang jauh lebih tinggi dibanding dengan pedang terkenal yang berjumlah besar, tapi itu tidak sebanding dengan 45 dari sacred instrument, Blue Rose Sword, atau 46 dari pedang hitam yang ditempa dari batang «Divine Giant Cedar», Gigas Cedar, lebih dari satu tahun. Dengan kata lain, itu benar-benar akan mungkin untuk memotong menjadi dua rantai ini jika kita memiliki salah satu dari pedang itu, tapi itu tidak ada gunanya untuk mengatakan itu sekarang.

Mendapati meniru aku dengan memunculkan window untuk rantainya sendiri, Eugeo berbisik dengan suara suram yang sudah terduga.

"Wah, jadi karena itu rantai ini tidak akan bergerak tidak peduli sekeras apa kita menariknya. Tanpa senjata atau alat setidaknya Class 38 juga, memotong rantai ini mungkin akan..."

"Itulah bagaimana seharusnya."

Aku mengambil pandangan di sekitar penjara sempit dan gelap itu, tapi hanya kasur dengan besi kasar dan sarung air yang kosong di sekitar. Aku memikirkan penyangga tempat tidur dapat digunakan sebagai pengganti untuk linggis dan mengeluarkan window dari itu dengan sedikit harapan, tapi itu item Class 3 yang tak berguna, seperti kelihatannya. Jeruji itu terlihat jauh lebih kuat, tapi tanganku tidak dapat menjangkau jauh disebabkan panjang rantai.

Ketika aku memutar leherku tanpa henti untuk melihat sekitar, masih tidak mau untuk menyerah, Eugeo berbicara lemas.

"Tidak peduli seberapa keras kau mencari, suatu pedang terkenal tidak akan mudah sekali untuk terjatuh di penjara seperti ini. Sejak awal, tidak ada banyak benda di sekitar untuk bahkan mengatakan itu mencari. Di sini hanya ada tempat tidur, sarung berisi air dan rantai ini yang ada di sini."

"Hanya...rantai ini..."

Bergumam, aku menatap pada rantai yang mengikat tangan kananku dan lalu, pada rantai yang membentang dari pergelangan tangan Eugeo. Sebuah ide tertentu terpikir di pikiranku pada saat itu, dan aku berbisik sambil menahan kegembiraanku.

"Tidak, ini bukan «hanya». Kita memiliki dua dari itu, bukankah begitu, dari rantai sialan ini."

"Hah?"

Apa yang kau katakan, aku membuat isyarat Eugeo yang bangun dari tempat tidurnya dengan tanganku saat dia memiringkan kepalanya untuk mengekspresikan pikiran itu. Mengikuti itu, aku pergi ke bawah pada lantai batu juga dan mengecek postur berdiri patnerku yang dapat samar-samar terlihat dari cahaya yang gelap.

Cincin metal kasar telah terpasang pada pergelangan tangan kanannya terlihat persis seperti diriku, menyembul keluar dari seragam akademi yang aku pakai semenjak kemarin, dan rantai itu menyatu pada itu yang tersambung pada pengait yang tertanam di dinding belakang kasur.

Aku pertama melewati bagian bawah rantai yang terbentang di bawah tangan kanan Eugeo, dan lalu mengekang itu saat aku kembali ke posisi semulaku. Ini membuat rantai kita membentuk bersilangan dengan bentuk X. Memberi petunjuk Eugeo untuk bergerak ke belakang sedikit, ketika aku mendapati membuat jarak tertentu pada diriku, gemercing, suara bergesekan yang menusuk telinga terdengar dari dua rantai yang bersilangan.

Melihat pada benda itu, itu sepertinya Eugeo akhirnya mulai mengerti niatku.

"Erm, Kirito, jangan katakan padaku kalau kita hanya cukup menarik seperti ini saja?"

"Tentu saja kita lakukan, kedua rantai ini memiliki prioritas yang benar-benar sama, jadi logikanya, ini seharusnya dapat mengurangi Life itu berdua pada waktu yang sama. Kita akan menemukannya jika kita mencoba, cepatlah dan genggamlah pada rantai ini dengan kedua tangan."

Keraguaan masih tersisa pada Eugeo, tapi dia menggenggam pada rantai yang terbentang dari pergelangan tangan kanannya saat aku menginstruksikan untuk merendahkan pinggangnya. Aku melakukan hal yang sama, lalu-

"Tunggu sebentar, sebelum itu..."

-menurunkan segel dengan tangan kiriku, aku memanggil keluar «window» rantai itu sekali lagi.

Bahkan jika aku mencoba metode yang benar-benar sama seperti ini untuk memotong rantai besi yang tebal ini menjadi terbelah di dunia nyata, itu mungkin akan megeluarkan semua yang kupunya untuk membuat retakan kecil di permukaannya.

Tetapi, semuanya mungkin sangat nyata di sini di Underworld, tapi itu bukan berarti mereka semua mematuhi hukum fisika dengan cara yang sama dengan dunia nyata. Seperti bagaimana pohon raksasa dengan diameter empat meter dapat dipotong hanya beberapa hari dengan menggunakan sacred instrument, Blue Rose Sword, jika dua objek telah berbenturan dengan jumlah tertentu yan lebih dari kecepatan dan kekuatan, suatu benda dengan prioritas terbesar pasti akan menghancurkan benda lainnya akhirnya.

Kita menyamakan waktu kita melalui mata kita, mengatakan "satu-dua", lalu menarik rantai tebal ini dengan semua kekuatan fisik yang kita punya untuk kita kerahkan.

Cling! Pada saat sepi, keras, dan suara metal terdengar, aku hendak terlempar ke depan karena kekuatan Eugeo yang jauh lebih tidak masuk akal daripada yang diharapkan, sebelum aku menguatkan kakiku dengan reaksiku. Di sisi lain rasa enggan untuk kehilangan terlihat di wajahnya setelah beberapa lama, dan kita melanjutkan untuk perjuangan kekuatan kita, secara tanpa sadar telah melupakan tujuan awal kita.

Menusuk telinga, suara berderit dan kecil, percikan orange memancar keluar dari dimana rantai itu berpotogan sesekali. Bahkan sambil mempertahankan tarik menarik, aku mengulurkan kepalaku keluar dan mengintip pada «window» yang masih terbuka.

"Ooh."

Aku ingin untuk membuat pose kemenangan, tapi kedua tanganku telah tersegel, jadi aku memutuskannya dengan tersenyum. Lebih dari dua puluh ribu poin dari Life rantai itu yang tertulis pada kolom menurun jauh dengan kecepatan yang bahkan aku tidak dapat ikuti dengan mataku, sementara kolom puluhan telah terkurang dengan rata-rata yang mencengangkan. Itu mungkin akan mencapai nol hanya beberapa menit dengan dorongan. Menggeretakkan gigiku sekali lagi, aku melanjutkan mengumpulkan semua yang aku punya untuk tarik menarik dengan Eugeo.

Tentu saja, metode ini tidak akan mungkin tanpa menemui kondisi untuk memiliki dua pasang dari rantai dan tahanan, dengan tahanan «Object Control Authorities»—parameter yang sama dengan kekuatan di SAO—pada nilai yang cukup tinggi. Karena itu, aku percaya Alice yang dipenjara hanya oleh dirinya sendiri pada umur sebelas tahun, delapan tahun lalu, tidak dapat untuk memotong rantai ini.

Gadis itu pasti telah memundurkan diri dari pengadilan yang direncanakan, dengan sesuatu yang terjadi padanya setelah itu. Jika Integrity Knight Alice itu adalah Alice dari Rulid, «sesuatu» yang bahkan dapat untuk mengkontrol ingatan dan pemikiranya, mengubah dia menjadi penjaga patuh dari Gereja Axiom...

Dikarenakan renunganku yang tidak sengaja, aku berakhir melupakan fakta penting. Alasan kenapa aku mengeluarkan window untuk segera menghentikan tarik menarik sebelum Life dari rantai itu menjadi nol. Karena alasan itu, jika itu tidak selesai—

Ping! Suara keras, suara metal bergema, berbeda dari sebelumnya.

Bahkan tanpa memberi waktu untuk menyadarinya, Eugeo dan aku terlempar ke belakang oleh kekuatan keras dan menghantam bagian kepala kita pada dinding batu yang kokoh.

Berjongkok di lantai untuk sebentar dan memegang kepala dengan kedua tangan, aku menahan rasa sakit yang nyata dan rasa pusing yang terbawa oleh STL. Setelah keadaan menjadi tenang, aku mengintip melalui jeruji, menduga penjaga penjara akan menyadari apa yang terjadi sekarang dengan pasti, tapi tidak ada respon, untunglah. Mengeluarkan nafas lega, aku bangun dengan hati-hati.

Eugeo, perlahan berdiri, sementara pusing saat dia mengelus kepalanya dengan tangan kirinya.

"Uugh...Lifeku menurun sebanyak seratus dari hanya melakukan barusan."

"Itu hampir tidak ada apa-apanya untuk apa yang kita dapat. Ayolah, lihat."

Aku menaruh tangan kananku dan menggoyangkan rantai yang teruntai tanpa kekuatan dari cincin metal. Sebenarnya masih ada panjang setidaknya satu mel, dua puluh cen, tidak, satu meter, dua puluh sentimeter, dan itu dengan hebat putus. Empat bagian dari metal yang berbentuk U yang bergulir di lantai adalah dua cincin bersilangan yang melanjutkan untuk menahan tekanan dari tarik menarik sebelumnya terbelah di tengah-tengah. Itu hancur dengan suara cepat dan menghilang saat aku melihat itu.

Aku mengeluarkan «window» dari mata rantai yang rusak dari rantai yang menggantung di pergelangan tangan kananku dengan serangan dari rasa penasaran dan melihat ke arah itu, Lifenya adalah 18000 dan masih pulih, nilai hebat yang mendekati pada nilai awalnya.

Aku percaya pada prediksiku, atau mungkin, harapan, rantai tiga meter itu akan menghilang seluruhnya dengan sekejap saat itu mencapai nol dari tekanan, tapi itu sepertinya telah dikelompokkan sebagai objek rantai baru, mungkin itu karena terdiri banyak rantai yang terhubung.

Saat aku berpikir terhadap masalah tersebut, Eugeo, memeriksa rantainya sendiri juga, membuat gerakan berlebihan dengan bahunya dan berbicara.

"Huuh...tidak ada cara untuk aku untuk dapat mengejar bakatmu dalam melakukan hal yang tidak logis seperti ini Kirito."

"Hmph, sloganku adalah tidak rasional, tidak logis, tidak berhati-hati, setelah semua...Daripada itu, ini tidak sepertinya kita dapat melakukan apa-apa terhadap ini..."

Kita telah bebas dari kondisi untuk tidak dapat lebih dari tiga mel, tidak, meter dari dinding dalam, tapi aku tidak dapat memikirkan metode lain untuk melepaskan ujung rantai yang tersisa di tangan kanan kita. Bahkan jika kita mencoba untuk tarik menarik lagi, panjangnya mungkin akan memendek, tapi itu tidak mungkin untuk mengeluarkan itu semua itu secara seluruhnya.

"Sepertinya tidak ada pilihan lain selain membawa itu juga. Ini sedikit berat, tapi aku tidak berpikir itu tidak akan menjadi hambatan untuk berjalan jika itu dililit di sekitar tangan."

Eugeo mengatakan itu dan mulai melilit rantai itu memutar dan memutar di lengannya, jadi aku dengan enggan mengikuti contohnya. Saat menyelesaikan sarung tangan rantai, wajah kita bertemu satu sama lain dengan senyuman yang mengejek.

"...Lalu, sekarang."

Aku percaya bahwa ini, setidaknya, harus dipastikan sebelum mengambil langkah selanjutnya dan melihat ke arah Eugeo dengan serius. Mengambil nafas dalam, aku berbicara.

"Aku akan bertanya ini sebelumnya...tapi kau mengerti, bukan begitu, Eugeo? Melarikan diri dari sini dan mencari untuk kebenaran mengenai Alice akan berarti sama dengan melawan terhadap Gereja Axiom. Kita tidak memiliki waktu untuk bimbang pada apapun dan setiap perbuatan yang kita buat. Jika kau tidak mempersiapkan dirimu sekarang, itu akan lebih baik jika kau tetap tinggal di belakang."

Kata-kata itu mungkin kira-kira kata-kata yang paling hebat yang pernah aku gunakan untuk selama pertemanan lebih dari dua tahun, tapi tidak ada cara untuk menghindarinya.

Dia mungkin kelihatan tenang pada luarnya, tapi fluct light Eugeo...dengan kata lain, jiwanya yang merupakan kumpulan photon yang hanya melalui perubahan struktur yang hebat. Setelah semua, dia telah menolak kepercayaannya, kepercayaan lama pada kekuasaan mutlak dari Gereja Axiom, satu-satunya yang dia punya bahkan sejak dia mendapatkan kesadaran, dan telah mengatur kembali dari prioritas yang seharusnya di ambil.

Dengan kata lain, Eugeo seharusnya dapat dianggap lebih goyah dibandingkan dengan kelihatannya pada saat ini, dan jika terlalu banyak beban yang hendak ditempatkan pada pola pikir sekarangnya yang sudah diatur ulang, itu mungkin benra-benar akan menimbulkan ketidaknormalan pada jiwanya seperti Raios. Karena itu aku telah mencoba menghindari membuka pembicaraan yang berhubungan dengan Gereja Axiom atau Taboo Index untuk selama tiga puluh lima jam.

Tetapi, jika kita telah mengambil perbuatan umum dari melarikan diri dari penjara dan melanggar pada Gereja Axiom, aku harap dia akan menguatkan kemauannya sebanyak yang dia dapat untuk sekarang, daripada mengambil resiko untuk pertarungan yang tiba-tiba di tenga-tengah. Aku harus melakukan apapun yang aku punya untuk memastikan Eugeo dengan aman mencapai lantai tertinggi di katedral—suatu tempat dimana console menuju jalan keluar menuju dunia nyata seharusnya berada.

Ya, aku berencana untuk membuat patnerku yang menjad rivalku dan teman terdekatku untuk bertemu dengan orang dari dunia nyata.

Underworld saat ini adalah salah satu hasil dari eksperiment yang dijalankan oleh perusahaan Rath, dan itu tidak akan aneh untuk itu akan benar-benar dapat direset di setiap waktu. Di situasi seperti itu, fluct lights yang berjumlah hampir ratusan ribu orang yang hidup di dunia ini mungkin akan dihapus tanpa pandang bulu. Tidak ada cara aku dapat memaafkan itu. Aku harus menuju ruangan staf di Rath dan pengatur di belakang, Kikuoka Seijirou, berkomunikasi secara langsung dengan Eugeo dan membuat mereka mengetahui siapa yang menciptakan mereka dengan segala cara.

Penduduk di Underworld pastinya bukanlah seorang NPC dari suatu dunia virtual.

Mereka, dengan pemikiran dan emosi yang sama dengan orang yang dari dunia nyata, layak mendapatkan hak untuk hidup di sini.

Persiapkan dirimu sekarang, Eugeo telah mendengar kata-kataku dan membuka lebar matanya dengan sekejap, sebelum dia menundukkan kepala pada akhirnya. Mengangkat tangan kanannya, dia menahan tangannya dengan kuat di depan dadanya.

"...Aah... Aku tahu."

Suara yang keluar adalah bisikan yang pelan tapi membawa ketetapan hati yang tak tergoyahkan pada nadanya.

"Aku telah memilih. Untuk kembali ke Desa Rulid bersama Alice, aku bahkan akan melawan Gereja Axiom. Jika itu dibutuhkan, aku akan menarik pedangku dan bertarung, tidak peduli berapa kali. ...Jika Integrity Knight itu adalah Alice yang sebenarnya. Aku akan menemukan alasan dibalik kehilangan ingatannya dan mengembalikan dia bagaimana dia sebelumnya. Itu jauh lebih penting dibanding dengan hal yang lain untukku."

Setelah menyelesaikan pidatonya dan mengangkat wajahnya, Eugeo melihat lurus ke arahku dengan mata bersinar terang sementara dia membuat senyuman.

"Kau mengatakan ini ketika kita sedang bermain di sekitar hutan, bukan begitu, Kirito. Bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan meskipun itu melanggar suatu hukum. Aku merasa aku akhirnya mengerti artinya pada akhirnya."

"......Aku mengerti."

Aku dengan dalam menelan keganjilan, emosi kuat yang terisi di dadaku dengan udara dingin. Mengangguk, aku perlahan menepuk pundak kiri patnerku setelah mengambil langkah.

"Aku pasti telah mengerti keputusanmu sekarang. ...Tapi setelah keluar dari tempat ini, sebaiknya kita menghindari pertarungan sebanyak yang kita bisa. Aku tidak berpikir kita memiliki banyak kemungkinan untuk pertarungan sebenarnya dengan Alice atau Integrity Knight lainnya."

"Kata-kata itu pasti kata yang memalukan untuk keluar dari dirimu, Kirito."

Membalas itu mereka berdua adalah terkuat di dunia dengan Eugeo menyeringai, aku berjalan mendekat menuju jeruji yang memisahkan dari penjara dari koridor. Setelah mengeluarkan «window» dari tongkat besi tebal dan berat dengan diameter yang kelihatannya sekitar tiga sentimeter. Object classnya tertulis—20. Itu memiliki window yang mendekati sepuluh ribu.

Eugeo yang berdiri di sampingku melihat pada eindow itu juga dan mengeluarkan nafas dalam.

"Hmm...itu tidak seburuk seperti rantai, tapi itu membutuhkan beberapa waktu untuk membengkokkan itu dengan tangan kosong. Apa yang harus kita lakukan, mencoba untuk menabrak itu bersama-sama?"

"Jika kita melakukan seperti itu, Life kita akan berakhir bersamaan dengan jeruji. Aku memiliki ide, cukup duduk dan lihat."

Aku memberi petunjuk pada Eugeo untuk mundur dan melepaskan rantai yang dililit di sekitar tangan kananku. Aku mengatakan ini seperti aku telah memikirkan rencana sebelumnya, tapi itu hanya terpikir di pikiranku ketika aku melilit rantai ini. Solterina-senpai, yang aku berada dalam pengawasannya untuk selama setahun penuh di Akademi Master Pedang, memutar itu dengan putaran lingkaran dengan cara yang sama ketika dia pernah melakukannya. Senjata yang menyimbolkan Serlut-style, cambuk kulit putih itu.

Melihat padaku saat aku perlahan memutar rantai dengan panjang 1.2 meter yang kugenggam dengan tangan kananku, Eugeo mengatakan bisikan yang khawatir.

"Ki-Kirito, apa kau berencana untuk menghancurkan jeruji dengan itu? Jika bidikanmu memburuk dan itu mengenaimu, bukankah kau mendapat luka yang par..."

"Tenang saja, aku mendapat cukup pelatihan bagaimana cara menggunakan cambuk dari Rina-senpai. Dia pernah dipanggil «Walking Tactics Manual», setelah semua...Dengar, seperti yang kau duga, menghancurkan jeruji mungkin akan membuat suara benar-benar keras, jadi berlarilah menuju tangga. Pastikan dirimu melarikan diri daripada melawan jika penjaga penjara keluar."

"...Oh sekarang. Cukup, kau bilang, huh."

Mengkesampingkan respon Eugeo yang aneh, aku perlahan meningkatkan panjang ayunan dari rantai. Panjangnya tidak cukup membuat potongan seperti cambuk, tapi itu seharusnya memiliki kekuatan prioritas Class 38 untuk mengganti itu.

—Menyerang, jangan fokus pada tangan yang memegang cambuk tapi pada beban pada ujungnya.

Mengingat kata-kata Rina-senpai, aku menarik kembali rantai dengan kuat dan tepat sebelum itu betul-betul membentang, aku membuat ayunan penuh dengan teriakan.

"Sei!"

Ujung dari rantai itu menyerbu menembus udara seperti ular abu-abu gelap menyerang dimana tiga sentimeter tongkat besi tebal berpotongan tanpa meleset, mengeluarkan percikan api menyilaukan di kegelapan.

Blang! Bersamaan dengan suara keras yang terdengar, jeruji itu telah terlempar keluar dari kerangka di atas dan di bawah, serangan dengan suara keras dari jeruji yang berada di sisi lain sebelum mereka terjatuh di lantai. Jika ada tahanan lain di sini, mereka pasti telah berpikir bahwa ini adalah hukuman suci dari Solus atau seperti itu.

Dengan awan debu yang padat yang terkeluar itu mencekik pernafasanku, aku segera keluar menuju koridor. Penjaga penjara berkepala ketel itu pasti telah melompat pada kakinya jika dia mendegar suara barusan. Aku ragu bahwa dia sangat kuat seperti Integrity Knight, tapi aku lebih baik untuk menghindari pertarungan sementara aku tidak memiliki apa-apa selain rantai sebagai pengganti untuk cambuk.

Aku memeriksa akhir koridor dengan tubuhku sangat tegang, tapi bahkan setelah beberapa detik berlalu, tidak ada tanda dari siapapun. Mengambil pandangan sejenak pada Eugeo yang keluar dari penjara setelah aku, aku dengan cepat membisik.

"Ini mungkin sergapan. Bersiaplah."

"Aku mengerti."

Bertukar anggukan dan meskipun itu sedikit jauh lebih telat, kita mempelankan suara langkah kita saat kita mulai berlari.

Menurut informasi yang aku pikirkan pada pikiranku ketika kita dipenjara, penjara bawah tanah dari Gereja Axiom ini dibangun dengan delapan koridor memanjang keluar seperti jari-jari roda, dan setiap koridor terdapat empat sel penjara pada di setiap kedua sisinya. Jika semua sel memiliki dua di setiapnya, itu dapat dihitung sebagai 8 x 8 x 2 untuk kapasitas seratus dua puluh delapan orang, tapi aku percaya itu tidak mungkin untuk penjara ini untuk pernah penuh semenjak itu dibangun.

Delapan koridor itu merapat dengan ruangan penjaga penjara di dalam dekat dimana roda itu berpusat, dengan tangga spiral memanjang hingga ke permukaan tanah dengan mengelilinginya. Itu akan menjadi scenario kejadiaan terbaik jika kita dapat menghindari serangan penjaga penjara dan berlari menuju tangga spiral. Dengan pemikiran itu saat aku berlari di melewati koridor, aku masih berdiri di depan ruangan penjaga penjara dan memeriksa keadaan di dalam.

Lampu kecil telah tergantung di silinder dinding ruangan penjaga penjara, sama-samar menerangi sekitarnya. Tidak ada tanda pergerakan, tapi aku tidak dapat membantu selain merasakan penjaga penjara itu mengintai dari titik yang tak terlihat dari jalan keluar, dilengkapi dengan suatu senjata menakutkan.

"...Hei, Kirito."

"Shh!"

"Oh ayolah, Kirito."

Saat aku melihat ke arah kehadiran jauh di ujung, bahuku telah ditinju oleh Eugeo di belakang, jadi aku dengan enggan berbalik.

"Ada apa?"

"Hei, suara ini...bukanlah ini dengkuran?"

"...Apa."

Ketika aku mendengar dengan hati-hati seperti yang aku telah diberitahu, aku dengan jelas menyadari bahwa itu ada, meskipun itu sangat pelan, tetap, suara pelan yang normal terulang dengan sendirinya.

"......"

Aku mengambil pandangan pada wajah Eugeo, lalu perlahan menggelengkan kepalaku dan mulai berjalan.

Jauh di akhir koridor ( tentu saja, tidak ada satupun tikus di ujung titik yang tak terlihat ) ada ruangan lebar yang berbentuk lingkaran dan pilar batu dengan diameter sekitar lima meter berdiri di tenga-tengah. Hiasan yang ada di pilar hanya kosong, dari ruangan penjaga penjara dan seperti itu, asal dari dengkuran tersebut.

Hitam, pintu besi itu terpasang di sisi pilar dengan jendela pengintip yang kecil pada bagian atas. Eugeo dan aku memelankan suara langkah kaki kita saat kita mendekat pada pintu, mengintip melalui jendela, wajah kita bisa dibilang menempel pada itu.

Tidak ada perbedaan besar pada kasur kasar yang berada di tengah-tengah ruangan lingkaran itu ketika dibandingkan dengan kasur yang ada di penjara, dan penjaga penjara itu tidur seolah-olah kerangka keras seperti barel. Topeng metal yang mengingatkanku satu ketel yang masih dikenakan dan pada permukaan timahnya bergetar, sangat cocok dengan dengan dengkuran pelan dan berat itu.

Itu adalah peristiwa dimana seharusnya kita harus cepat dan melarikan diri, tapi aku menemukan diriku tanpa sengaja berspekulasi pada keadaannya. Berada dalam keadaan terkunci dari semua kecuali dirinya sendiri di penjara ini sementara tahanan dan sepertinya sangat jarang untuk datang, tidak ada kesalahan dia telah melanjutkan itu untuk satu tahun... atau untuk negatifnya, sepuluh tahun. Setelah semua, di dunia ini, bahkan anak yang lahir sebagai bangsawan akan diberikan «sacred task» dari sesorang yang bertugas di suatu area saat berumur sepuluh tahun, dengan tidak ada pilihan untuk memilihnya secara pribadi, atau menggantinya ketika sudah setengah jalan.

Terbangun karena suara pelan dari bel penunjuk waktu di ruang bawah tanah yang sinar matahari tidak bisa mencapainya dan berpatroli di penjara kosong, lalu tertidur menurut bel itu sekali lagi. Hari demi hari, dia pasti telah mengulangi tanpa apapun kecuali pada pekerjaannya. Sangat banyak hingga dia bahkan tidak terbangun dari tidurnya ketika dia membuat suara keras seperti itu.

Tak terhitung berbagai kunci yang tergantung di dinding ruangan penjaga penjara, Aku percaya bahwa kunci yang akan melepaskan cincin metal yang terpasang di pergelanggan tangan kita ada di situ, tapi tanpa ada maksud untuk mengganggu penjaga penjara yang tidur dan bertarung untuk alasan itu, aku mengambil langkah mundur dan berguman.

"...Ayo mari kita pergi."

"Aah... ya."

Itu kelihatan sepertinya sesuatu ada di pikiran Eugeo juga. Kita perlahan berpisah dari jendela dan melangkahkan kaki kita pada tangga spiral yang melingkar di ruangan penjaga penjara, dan lalu dengan sungguh-sungguh menaiki itu tanpa melihat sekilas ke belakang.

Bagian 2

Tangga spiral itu terasa sangat lama ketika kita menuruninya, tapi itu hanya membutuhkan waktu beberapa menit sebelum kita dapat melihat tanda jalan keluar ketika kita bersemangat untuk berlari ke atas. Bau busuk perlahan menghilang di udara, sementara basah, dinding lembab dan batu yang ada di bawah kaki kita telah diganti dengan marmer mengkilap tanpa kita sadari.

Kita dapat samar-samar melihat cahaya di jalan kita, dan ketika itu berubah menjadi pintu jalan keluar, Eugeo dan aku mendapati bahwa tidak perlu untuk berhati-hati dan berlari sebagaimananya, melewati langkah demi langkah, dua kali saat bersamaan. Kita berdua menghirup udara segar seolah-olah puas pada keinginan kita, pada saat kita mencapai permukaan pada akhirnya.

"......Whew..."

Ketika nafas kita akhirnya kembali normal, kita mengambil pandangan pada di sekitar kita. Langitnya yang masih gelap gulita memberikan pandangan kita bahkan tanpa cahaya, melalui cahaya bintang yang tidak terang.

Gereja Axiom yang membimbing atas Dunia Manusia ada di dalam tanah luas berbentuk persegi di tengah-tengah Centoria Pusat. Dari apa yang aku pernah lihat di sekitar tempat ini melalui kesempatan bergantung pada naga terbang kemarin pagi, gerbang utama berada di timur ( aku rasa itu mungkin disebabkan Solus yang terbit dari arah itu ), dengan jalan lebar yang memanjang menuju gereja sebenarnya.

Dan gereja itu benar-benar sungguhan dengan menara putih, «Katedral Pusat». Bagian bersilangan itu yang akan terlihat, juga, persegi, sementara bagian atas dinding itu telah dipoles halus seperti kaca hingga akhir, dengan bagian atas selalu bersama dengan awan, membuat itu mustahil untuk melihat punyaknya karena terhalang.

Aku percaya bahwa seharusnya ada seseorang yang mengatur dunia ini di bagian tertinggi dari katedral, dan juga sistem console untuk komunikasi dengan bagian luar—dengan kata lain, dengan Rath. Jika aku mencapai sejauh itu, aku dapat kembali ke dunia nyata setelah dua tahun dan dua bulan ini yang secara pribadi aku alami...

Memikirkan emosi kuat itu, aku perlahan berbalik dan menghadap jalan keluar dari penjara bawah tanah yang dari tempat aku melarikan diri.

Lubang berbentuk persegi tanpa pintu telah membuka lubangnya dengan sedikit mengagetkan, menuju permukaan dinding putih bersih. Menggeser pandanganku pada dinding marbel yang dipoles halus, aku pertama melihat ke kanan, lalu kiri, atas, tapi memfaktorkan kabut malam yang ada di sekeliling juga, aku tidak dapat untuk melihat akhir dari arah manapun.

Tidak, bahkan jika itu bukanlah karena kabut, aku seharusnya tidak dapat melihat puncak dari dinding itu. Setelah semua, marmer mengkilap hanya beberapa meter jauh dari dinding luar yang tak diragukan lagi tujuan akhir kita, Katedral Pusat.

Mungkin karena memiliki pemikiran yang sama, Eugeo mengambil langkah maju denganku, dan lalu mengangkat tangan kiri kita, dan dengan lembut menyentuh dinding putih itu. Mengelus ke kiri dan ke kanan, merasakan kerasnya saja dan sensasi dingin.

"...Ini terlalu terlambat untuk mengatakan hal ini setelah mendapati datang sejauh ini, tapi...aku masih tidak dapat mempercayainya. Kita menyentuh katedral itu. Menara dengan dinding yang menolak orang-orang, tidak peduli seberapa buruknya mereka, sebagai bangsawan...tidak, bahkan jika mereka adalah empat raja dari empat kerajaan, mereka tidak dapat melakukan apa-apa selain melihatnya."

"Sebenarnya, kita bukanlah Integrity Knight seperti yang diharapkan, tapi tahanan yang melarikan diri, bagaimanapun juga."

Eugeo memperlihatkan senyuman, tertawa tidak wajar pada respon tidak bersemangatku, tapi segera berbicara dengan wajah tegang.

"Tapi melihat ke belakang dari itu, ini mungkin justru pilihan yang benar. Setelah semua, jika kita menjadi Integrity Knight, kita mungkin, berakhir seperti Alice..."

"Kemungkinan ingatan kita akan dikendalikan, huh. Itu memang benar...tetapi, jika semua Integrity Knight dalam keadaan seperti itu, apa yang mereka percayai dalam siapa sebenarnya mereka ...?"

Ketika aku bergumam seperti itu, Eugeo melepaskan tangannya dari marbel dan memiringkan kepalanya. Aku menepuk tangan kiriku, yang aku turunkan juga, pada pinggangku, mencoba menjelaskan pertayaanku yang tidak jelas.

"Itu dapat dikatakan, mungkin, bahkan jika ingatan knight itu telah disegel..siapa orang tuaku, dimana aku lahir, mereka seharusnya memiliki pengetahuan pada hal seperti itu, bukan? Setelah semua itu adalah prinsip dasar menjadi manusia dan semua. Itu benar-benar kenapa aku berpikir itu akan sulit untuk memalsukan pengetahuan itu."

"Aku mengerti...knight itu hanya terbang menjauh dari suatu tempat di Dunia Manusia dengan naga terbang mereka. Bahkan jika ingatan sebenarnya tentang kelahiran mereka disegel, dengan ingatan palsu yang ditanam, itu akan dengan mudah terkuak sebagai kebohongan jika mereka benar-benar berkunjung pada tempat kelahiran mereka..."

Tiba-tiba, Eugeo dengan dalam mengambil nafas dari udara dan menatap pada arahku dengan mata yang terbuka lebar, yang membuat aku mengedipkan mataku berkali-kali karena kebingungan. Setelah bertukar pandangan dengan patnerku yang terdiam selama beberapa detik, aku akhirnya mengerti alasan dibalik respon anehnya.

"Aku mengerti...kau pikir kita mungkin dapat menemukan cara untuk mengembalikan ingatanku pada menara ini, huh."

"Ah... t-tidak, Aku..."

Wajah Eugeo berubah menjadi berkerut dan dia kemudian mengubahnya menjadi melangkah ke belakang, jadi aku mengambil langkah maju dan secara kuat mengacak-acak rambut kuning muda patnerku dengan tangan kiriku.

"Kau selalu khawatir seperti biasa. Aku pernah mengatakan ini, bukan begitu, baik ingatanku kembali atau tidak aku akan menemanimu sampai akhir petualangan kita."

Eugeo mengangkat wajahnya dengan itu, sedikit memerah, dan mengatakan "Jangan memperlakukanku seperti anak kecil" dengan kelakuan seperti anak kecil. Tapi bahkan tanpa mencoba untuk melepaskan tanganku, dia melanjutkan dengan suara pelan.

"......Ini tidak seperti aku meragukan itu. Kau mengatakan itu tak terhitung setelah semua, Kirito. Tapi...ketika aku berpikir bagaimana petualangan kita mendekati akhir, aku hanya..."

Saat mendengar bisikan yang pelan, perasaan kuat yang sepenuhnya mengisi bahkan di dadaku, dan aku mengangkat wajah Eugeo dengan tanganku masih berada di kepalanya.

Kekuasaan dari Katedral Pusat, menjulang tinggi tepat disamping kita, benar-benar layak dipanggil sebagai inti dari dunia. Itu tidak akan mudah untuk memanjat hingga lantai tertinggi dari menara ini bahkan jika tidak ada halangan selama perjalanan, tapi di sisi lain, itu semua adalah hal yang tersisa. Tidak peduli berapa ribu banyak tingkat tangga yang ada, petualangan kita akan berakhir sekali kita mendaki jalan kami melalui itu semua, lebih dari setahun lebih cepat dari jadwal.

Tetapi, ini pasti bukanlah perpisahan untuk waktu selamanya. Aku akan log out menuju dunia nyata untuk sementara waktu, tapi aku akan kembali tanpa gagal. Untuk bertemu dengan Eugeo, Rina-senpai, Ronie, Tizei dan masih banyak orang lainnya.

"Jika ini akan berakhir, kita mungkin juga akan berakhir dengan happ... [3], tidak, catatan yang baik. Kau akan mendapatkan ingatan Alice kembali dan kembali ke Rulid bersama-sama. ...Tapi bukankah kau tidak memiliki pilihan selain memilih sacred task lagi? Itu akan lebih baik untuk memikirkannya mulai dari sekarang, berikutnya sepertinya akan menjadi terakhir untuk seumur hidupmu, setelah semua."

Eugeo akhirnya mengangkat kepalanya pada kata-kata cuekku dan menunjukkan senyuman biasanya, seolah-olah untuk mengekspresikan pikiran "oh, oh".

"Ini terlalu cepat tidak peduli bagaiamana kau melihatnya. Tapi, sebenarnya, aku sudah bosan memotong kayu dalam satu hal dan lainnya."

"Haha, itu benar."

Itu adalah ketika aku melepaskan tanganku dari kepala Eugeo dan menepuk kuat bahu kanan itu bel penunjuk waktu itu, jauh diatas kita tepat di katedral, berbunyi sangat indah dan bernada yang berwibawa. Itu adalah melodi 4 A.M. Saru jam lagi sebelum matahari terbit—

"...Sepertinya kita harus segera pergi."

"Yeah. Ayo."

Seolah-olah untuk mengkonfirmasikan tujuan sama kita, kita dengan ringan membiarkan tinju kita bertemu. Kekuatan yang digunakan, waktu, dan bahkan keteguhan pada tinju kita betul-betul sama. Untuk menekankah itu tidak dibutuhkan kata-kata yang lebih jauh, kita berdua mengecek sekitar kita sekali lagi.

Aku tidak tahu apa-apa selain lokasi sekarang kita ada di belakang ( dengan kata lain, di barat ) dari Katedral Pusat. Normalnya, kita telah terhambat oleh dinding marbel bagian luar di barat.

Tujuan kita sekarang adalah menyusup ke katedral, ini akan menjadi mudah jika ada pintu masuk menuju lantai pertama terdekat, tapi bahkan tidak ada satupun jendela bahkan pada ketinggian yang lebih tinggi pada bagian barat, dengan kelicinan yang selesai dibuat membuat itu mustahil untuk dipanjat.

Jika memang begitu, rencana berikutnya, tentu saja, bergerak menuju utara atau selatan sepanjang dinding bagian luar. Tetapi, setelah hanya lima meter atau seperti itu, pagar besi telah terhubung tegak lurus dengan dinding itu. Itu kelihatannya ketinggian itu dapat dipanjat jika kita mencobanya sekuat tenaga, tapi masih ada satu masalah. Aku telah mengkonfirmasi fakta bahwa pagar yang sama terbentang berulang-ulang lagi dari pagar itu, kemarin.

Pagar perunggu, tanaman merambat yang membelit disekitarnya, terlihat jauh lebih keras dibanding jeruji di penjara bawah tanah, menilai dari kilauannya. Tidak ada akhir dari pagar yang terbentang di sekitar area barat dari katedral ini. Dengan kata lain, tempat ini baik taman maupun labirin di saat yang sama. Mungkin untuk kepentingan tahanan bermasalah yang kabur, pada kemungkinan satu banding sejuta mereka kabur ke permukaan tanah dari penjara bawah tanah.

Timur, selatan, dan utara telah terhambat oleh dinding dan pagar, tapi ada sebuah gerbang di bagian barat. Satu, pendek, jalan lurus terbentang dari sana, plaza kecil masih di dalam labirin pada bagian akhir. Itulah dimana naga terbang yang kita tergantung mendarat kemarin pagi.

Aku mencoba untuk membuat rute melarikan diri di ingatanku tepat sebelum kita mendarat, tapi mengingat itu dalam waktu singkat sangatlah tidak mungkin karena kerumitan dari struktur labirin. Tetapi, itu kelihatannya tidak ada jalan yang lain.

"...Ayo menerobos labirin itu dan keluar menuju utara atau selatan dari katedral."

Ketika aku mengatakan itu, Eugeo mengangguk juga.

"Aku mengharapkan hal hebat dari intuisimu, Kirito."

"Serahkan padaku. Aku selalu hebat dalam menjelajahi labirin sejak dulu."

Patnerku membuat ekspresi yang merenung saat aku membalas dengan kata-kata itu tanpa berpikir, jadi aku mulai berjalan sebelum dia memiliki kesempatan untuk bertanya.

Mencapai gerbang barat setelah hanya beberapa langkah, kita pertama mengecek prioritas dari gerbang perunggu. Prioritas yang tertulis di window adalah 35, seperti yang diduga, itu bukanlah dibuat dari sejenis perunggu normal. Itu mungkin untuk menghancurkannya setelah serangan tak terhitung jumlahnya dengan rantai yang terlilit di sekitar tangan kananku, tapi itu kelihatannya akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama daripada memanjatnya, tidak perlu dibilang bagaimana itu terasa akan membuat imperial guards ( atau mungkin Integrity Knight ) untuk berkumpul di sini dengan kebingungan.

Itu terjadi ketika aku hendak meneruskan berjalan, menyerahkan diriku dari menantang labirin sesuai rencana awalku. Eugeo berbicara seolah-olah dia memaksakan kata itu keluar dari tenggorokannya.

"Ap-apa ini? Apakah sesuatu telah terjadi pada pagarnya!?"

"I-Ini bukanlah pagar... da-daun ini..."

Dengan matanya yang terbuka, Eugeo berbisik sementara menunjuk pada daun yang benar-benar biasa dari tanaman merambat yang membelit disekitar pagar perunggu.

"Ini pertama kalinya aku melihat itu, tapi tidak ada kesalahan. Ini adalah... «mawar», Kirito."

"Mawar...Oh...tunggu, eh, benarkah!? Semua dari itu tumbuh di labirin ini, seluruhnya sebanyak ini!?"

Aku memberikan respon setengah hati saat pertama, tapi mawar di Underworld bukan hanya bunga yang indah. Rangkingnya jauh lebih tinggi dari «four great sacred flowers» menghasilkan buah yang menyimpan sacred power dengan kemurnian tinggi: anemones, marigolds, dahlias, dan cattleyas. Penanaman dari itu dilarang bahkan untuk bangsawan dan seseorang dari keluarga kerajaan, lupakan orang biasa, dan beberapa tumbuh liar dengan jarang di bukit dan tanah dapat dikatakan mencapai harga yang sangat mahal di pasar Centoria ketika ditemukan.

Ada sekitar seribu, tidak, bahkan sepuluh ribu dari bunga langka yang menggelikan ini di labirin ini saja...Dalam sekejap yang terlintas di pikiran, aku digerakkan oleh keinginan untuk menarik keluar dan membawa serta tiap-tiap dari semua itu, tapi sayangnya, dunia ini tidak memiliki fungsi mudah yang diketahui sebagai item storage.

Sebaliknya pada diriku yang memberikan hidupku untuk konflikku yang sangat realistis, reaksi Eugeo justru sangat tenang. Mendorong jauh daun dengan ujung berduri dengan ujung jarinya, berbicara sementara menginti ke dalam.

"Itu tidak terlihat seperti bunganya akan segera mekar, tapi kuncupnya telah keluar. Dengan sebanyak ini disekitar, seharusnya ada jumlah yang cukup dari sacred power yang dilepas di udara."

Sekarang dia menyebutkan itu, udara yang ada di dalam labirin sangat enak dan murni, dengan tubuhku merasakan seolah-olah itu dimurnikan dengan setiap nafas yang dihirup. Ketika aku mengambilnya dengan rakus, nafas dalam, Eugeo melanjutkan, kelihatannya terganggu.

"Itu bukanlah yang aku bicarakan sekarang, kita mungkin dapat menggunakan sacred arts berlevel tinggi dengan mudah tepat disini."

"...Bahkan jika kau mengatakan itu, kita tidak terluka sekarang..."

"Tapi kita masih kekurangan sesuatu yang penting, bukankah begitu? Ped..."

"Ah, aah, itu benar...pedang kita!"

Aku akhirnya mengerti apa yang Eugeo maksud dan dengan pelan meletikkan jariku.

Rantai besi Class 38 yang terlilit di sekitar tangan kananku mungkin bisa menjadi senjata yang hebat juga, tapi Eugeo tidak berpengalaman dengan cambuk, dan menarikan kepemilikan lebih cepat dari «Blue Rose Sword» dan «black one» akan jauh lebih menenangkan. Atau bahkan mendapatkan kembali pedang itu berada pada prioritas tertinggi.

Kedua pedang itu masih berada di suatu tempat, dibawa pergi oleh Integrity Knight Alice, tapi kita dapat memperhitungkan tempat keberadaannya melalui penggunaan sacred arts setidaknya. Aku menaikkan tangan kananku, lalu mengambil nafas yang dalam di udara.

"System call!"

Aku meneriakkan kata itu, mengatakan kata pembukaan itu oleh Eugeo dan perintah untuk mengaktifkannya untuk kewenangan memanipulasi sistem olehku, dengan suara lemah. Lima digit di tangan kananku telah ditutupi dengan cahaya ungu yang samar-samar, menandakan persiapan kewenangan manipulasi telah memasuki keadaan siap. Merentangkan lurus jari telunjukku, dengan longgar menggenggam keempat sisanya, aku memulai perintah berikutnya.

"Generate umbra element."

Saat menyebutkan itu sementara membayangkan permata hitam kusam, bola kecil berwarna hitam legam melingkari cahaya ungu kebiruan yang muncul di ujung jari kerasku, Itu adalah salah satu dari delapan «elements» yang ada di dunia ini, «umbra element». Tingkat kesulitan dari art ini sedikit tinggi, tapi pelajaran sacred arts yang membosankan dan ujian itu akhirnya menjalankan tugas mereka setelah datang sejauh ini.

Umbra element itu berlawanan dengan «luminous element» yang Supervisor Asrama Azurika ciptakan untuk mengobati mata kanan Eugeo kemarin pagi, diikuti dengan atribut negative. Itu adalah item berbahaya yang akan mengikis seluruh ruangan yang ada disekitarnya dalam sekali jika itu dilepaskan pada saat itu, tapi dengan memanfaatkan sifat penghisapannya, itu dapat digunakan dengan cara seperti ini juga.

"Adhere possession. Object ID, WLSS102382. Discharge."

Menyelesaikan mantra untuk art, umbra element yang melayang di jari telunjukku mulai bergerak seolah-olah itu terhisap oleh sesuatu. Itu melesat menuju timur saat itu bergerak di sekitarnya, menggunakan semua energinya dan menghilang tepat sebelum itu membuat kontak dengan dinding katedral. Tetapi, jejak samar-samar masih tersisa di udara untuk durasi beberapa detik.

Aku dengan cepat mengalihkan pandanganku dan melihat secara intesif pada dimana garis itu berakhir yang tergambar oleh umbra element. Melakukan hal yang sama, Eugeo berbicara dengan sedikit kecewa.

"Sepertinya pedang kita benar-benar di dalam katedral. Aku sempat berharap mereka menyimpannya jauh di suatu tempat seperti ruangan penyimpanan di luar, biar begitu..."

"Meski begitu, itu kelihatannya tidak terlalu tinggi, bahkan jika itu di dalam katedral. Lantai dua...tidak, itu mungkin berada di sekitar lantai tiga? Aku senang mereka tidak membawanya ke lantai lebih tinggi dari itu."

"Kau benar...Aku rasa. Jadi, ayo lakukan tujuan pertama kita untuk menyelinap ke katedral dari suatu tempat selain gerbang utama dan mengambil kembali pedang kita dari lantai tiga."

Meskipun aku secara diam-diam khawatir jika itu baik-baik saja untuk memikirkan Eugeo, dengan tenang mengatakan kata 'menyelinap' atau 'mengambil kembali' yang telah aku gunakan saat masih di akademi, yang dapat dipercayai, aku mengangguk.

Bahkan jika kita tahu keberadaan pedang kita, tujuan kita untuk menyelesaikan labirin mawar ini tidak berubah. Aku berpikir apakah ada sacred art yang dapat menunjukkan kita rute jalan keluar, tapi sayangnya, perintah yang mudah itu tidak pernah ada—mungkin.

Saat melewati melalui gerbang perunggu sekali lagi, Eugeo dan aku pertama pergi menuju plaza di depan. Itu akan menjadi pemandangan yang indah jika mawar yang membelit di sekitar pagar menuju kira dan kanan telah mekar dan hari itu siang, tapi kegelapan sekarang adalah satu-satunya teman kita. Kita menghilangkan suara langkah kaki kita dan maju dengan setengah berlari di bawah cahaya bintang.

Gerbang berikutnya telah segera muncul dengan sendirinya. Plaza yang digunakan sebagai tempat pendaratan naga terbang sudah di depan. Aku mengingat telah melihat bangku itu dan air manucr kecil, tapi aku tidak yakin jika ada peta dari seluruh taman mawar. Tidak, ini plaza, jadi itu pasti ada disana, biarkan itu ada di sana.

Pada saat aku hendak untuk melewati gerbang lainnya yang sedikit lebih kecil dengan yang pertama sementara berdoa seperti itu, yang kukenal, lemah, rasa sakit yang lemah menjalar dari akar rambutku. Pada saat yang sama, Eugeo menarik mantelku dari belakang.

"Ad-Ada apa?"

"...Ada seseorang disana."

"Ap..."

Aku segera mempersiapkan diriku dan memfokuskan pandanganku di depan.

Plaza yang berbentuk persegi, memanjang menuju timur dan barat, dengan gerbang yang dimana kita berada di ujung timur. Patung perunggu dari dewi, Terraria, berdiri di air mancur yang dibangun di bagian tengah, dan disekitarnya ada empat bangku yang dibuat dari perunggu yang sama dengan pagar itu, terpisah pada jarak yang beraturan.

Dan seperti yang Eugeo bilang, ada sosok seseorang di bangku kanan kita— di sisi utara.

Meskipun wajahnya tidak dapat dilihat dengan rambut panjang yang bergelombang longgar menyembunyikan itu, entah mengapa perawakan kurus itu ditutupi oleh armor perak yang halus, dengan pedang panjang yang sebagiannya melengkung di pinggang kirinya. Dan dari ujung kedua bahunya tergantung mantel yang bercorak dalam. Aku dapat dengan jelas melihat hiasan itu dengan salib yang melewati lingkaran yang disulam pada mantelnya, bahkan dari sudut ini.

Eugeo dan aku dengan jelas menelan nafas kita, dan lalu berbisik seolah-olah kita menekan kata itu untuk keluar.

"In... integrity knight...!"

Tidak ada kesalahan. Menilai dari penampilannya, gaya rambutnya, dan warna dari peralatannya juga, itu bukanlah Alice, tapi aku dengan mudah percaya bahwa Integrity Knight itu kira-kira sekuat dengannya. Aku tidak memiliki pedang sekarang...tidak, bahkan jika aku punya, aku ragu aku akan mendapat kemenangan tanpa terluka.

Haruskah aku melarikan diri ke labirin dari gerbang utara atau selatan tepat saat ini? Atau mungkin aku seharusnya melarikan diri lurus ke belakang, aku sesaat bingung. Tetapi, sebelum aku dapat memilih tindakan, suara laki-laki dengan dentingan keras terdengar melalui plaza. "Tidak ada gunanya untuk berdiri di tempat seperti itu, masuklah dan datang maju, tahanan."

Cahaya redup yang diangkat tinggi-tinggi di tangan kanannya adalah, membuat terkejut. Saat melihat itu, ada sebuah botol di kiri dari bangku itu juga.

Telah merasakan provokasi buruk di getaran nada dan sikap knight itu, kebiasaan burukku untuk menendang pintu, dan aku berakhir meresponnya daripada melarikan diri.

"Oh sekarang, bagaimana kalau mentraktir kita dengan wine itu juga?"

Tanpa jawaban yang langsung, Integrity Knight itu perlahan mengalihkan pandangannya, lalu memperlihatkan gelas wine itu selama waktu sebentar untuk kita lihat.

"Sayangnya, aku hanya bisa mengatakan bahwa ini tidak cocok untuk anak-anak...dan tidak perlu dibilang, kriminal, seperti kalian berdua. Dibuat di kerajaan timur, ini berumur seratus lima puluh tahun. Aku rasa aku dapat memperbolehkan kalian untuk mencium aromanya, tetapi."

Wajah itu tersenyum senang sementara gelas itu teraduk dengan memukau dengan indah, bahkan di bawah cahaya bintang.

Sebuah perpaduan indah yang dihasilkan dari hidung yang mancung dan alis itu dengan daya tarik kasar pada mereka, bersama dengan pandangan tajam dari pasang mata sipitnya.

Ketika Eugeo dan aku tanpa sadar kagum hingga terdiam, knight itu tidak menyilangkan kakinya dan dengan gesit berdiri, membuat suara yang berasal dari armornya. Dia sedikit lebih tinggi—mungkin satu kepala lebih tinggi daripada kita berdua. Mantel ungu gelapnya dan rambut ungu mudanya keduanya tersibak oleh angin malam.

Setelah mengosongkan gelas wine itu dengan satu tegukan, knight itu berbicara dengan beberapa kata yang tak terduga.

"Seperti yang diharapkan dari Alice-sama, masterku, untuk memilki pandangan tajam. Untuk dapat memperkirakan bahkan situasi kemungkinan satu banding sejuta tahanan melarikan diri."

Sword Art Online Vol 11 - 223.jpg

"A... Alice-sama? M-Masterku...?"

Aku mengulangi itu dengan bingung.

Integrity Knight itu memperlihatkan anggukan tenang dan melanjutkan kata-kata sombongnya.

"Secara jujur, aku tidak pernah memikirkan itu untuk memahami diriku sendiri, memikirkan perintahnya untuk menghabiskan malam di sini untuk mengantisipasi kalian melarikan diri. Aku berencana untuk mengagumi taman bunga dengan botol wine yang menemaniku untuk sepanjang malam berjaga, tapi untuk memikirkan kalian akan muncul. —Itu, yang dililit di sekitar tangan kalian, adalah rantai yang dibuat dari spirit-iron yang tertempa dari gunung berapi di kerajaan selatan. Aku tidak tahu bagaimana kalian memotongnya, tapi aku percaya tidak ada tempat lebih lanjut untuk ragu bahwa kalian dipenjara untuk kejahatan tingkat tinggi."

Knight itu menaruh gelas wine di bangku sementara dia masih tersenyum. Menyisir rambut panjangnya dengan tangan kanan kosongnya, dia menaikkan tekanan pada katanya hanya sedikit.

"Tentunya, aku harus akan mengembalikan kalian ke penjara bawah tanah saat ini juga, tapi aku percaya sedikit hukuman keras diperlukan adalah perintah sebelum itu. Tentu saja, apa kalian berdua siap?"

Senyuman tipis itu masih tersisa di sana, tapi rasa permusuhan yang besar keluar di sosok kurus dari badan tingginya, dan aku mencegah diriku untuk melangkah mundur dengan semua yang aku punya. Mengembalikan kekuatan ke perutku, aku entah bagaimana dapat membalas dengan nada biasaku. "Jika kau berkata seperti itu, tidak ada cara untuk mempercayai bahwa kita akan menerima hukuman tanpa bertarung, bukan?"

"Hahaha, sungguh mengembirakan. Aku dengar kalian hanyalah anak-anak, tapi telah lulus dari akademi, tapi apa yang kau telah tunjukkan padaku. Mengingat keberanian kalian, izinkan aku untuk mengatakan namaku sebelum aku mengurangi Life kalian hingga menurun. Aku Integrity Knight Eldrie Synthesis Thirty-one. Aku mungkin tidak berpengalaman, «dipanggil» hanya satu bulan lalu dengan tidak ada wilayah yang dibawah pengawasanku, tapi aku meminta maaf untuk kalian pada masalah itu."

Nafas pelan keluar dari Eugeo pada saat dia mendengar pidato panjang lebar knight itu, tapi aku tidak mengganti fokusku pada reaksi patnerku. Setelah semua, pidato itu yang diucapkan dengan jelas yang kelihatannya memprovokasi, suara indah yang terisi beberapa poin penting dari informasi.

Pertama, fakta bahwa ada ketentuan dari nama Integrity Knight sekarang telah jelas. Mengingat bagaimana nama lengkap dari Integrity Knight Alice adalah Alice Synthesis Thirty juga, nama awal «Alice» atau «Eldrie» akan menjadi nama pribadi mereka. Yang diikuti «Synthesis» akan menjadi nama sama yang mereka punya. Lalu, nama terakhir mereka bukanlah nama, tapi angka. Itu dalam bahasa Inggris, jadi Eugeo tidak akan mengerti, tapi Alice sepertinya adalah Integrity Knight ketiga puluh. Dan Eldrie disini adalah ketiga puluh satu—

Selain itu, dia mengatakan 'dipanggil hanya satu bulan lalu'. Maksud dari kata, dipanggil, masih belum jelas, tapi jika Eldrie adalah manusia terakhir yang diangkat sebagai knight, itu akan berarti bahwa ada total keseluruhan hanya tiga puluh satu Integrity Knight. Tidak perlu dibilang bagaimana sebagian besar knight itu pergi dari katedral untuk menjaga berbagai area di Dunia Manusia, jadi di sini mungkin hanya sepuluh knight atau seperti itu yang tinggal di menara ini, bahkan di sisi yang lebih dalam.

Tapi perhitungan itu akan berubah menjadi menghitung ayam kalian sebelum apapun itu akan terjadi, jika kita tidak dapat untuk menerobos novice knight ini di depan mata kita.

Aku berbalik pada Eugeo, berdiri di diagonal kiri di belakangku, dan berbisik.

"Mari bertarung. Aku akan menghadapinya pertama, jadi tunggu pada sinyalku, Eugeo."

"Y-Yeah. Tapi... Kirito, Aku..."

"Aku mengatakannya, bukan begitu, bahwa kita tidak boleh ragu-ragu lagi. Tanpa mengalahkan orang itu, tidak ada cara kita dapat pergi ke katedral."

"Tidak, aku tidak ragu-ragu, hanya saja, namanya... —Tidak, biarkan itu untuk nanti. Mengerti, tapi jangan terlalu berlebihan, Kirito."

Reaksi Eugeo membuat aku berpikir jika rencana untuk berhasil menerobos ada padanya, tapi kita tidak dapat menggunakan waktu untuk berdiskusi. Itu terasa seperti guardian spirit yang tidak dikenal di atas rambutku menghela nafas seperti biasanya, tapi tidak ada waktu untuk melarikan diri setelah memastikan kemampuan sesungguhnya dari musuh, mungkin.

Mengambil dua langkah maju dan melewati gerbang menuju plaza, aku melepaskan rantai besi dari tangan kananku dan dengan erat menggenggam itu. Setelah melihat itu, knight itu perlahan menggerakkan alisnya.

"Aku mengerti, meskipun aku sempat berpikir apa yang dapat kalian lakukan bahkan tanpa pedang, aku rasa kalian bermaksud membuat rantai itu menjadi senjata. Jika seperti itu, itu kelihatannya aku akan dapat mengharapkan pertarungan yang jauh lebih pantas dari kata-kata, mungkin?"

Suara itu dan ekspresi itu telah masih penuh dengan ketenangan bahkan sampai sekarang. Mengutuk untuk itu yang menutupi keringat dingin dengan segera, aku perlahan memperpendek jarak kita.

Rantai ini memiliki halangan untuk tidak dapat mengaktifkan secret moves—skill pedang, tapi itu dapat menyerang dari jarak yang lebih jauh dari pedang. Jika kita menghitung serangan damage lemah melalui taktik serang dan lari tanpa menghentikan langkahku, seharusnya ada kesempatan untuk menang.

Itu adalah rencanaku, tapi itu dihancurkan menjadi fragmen kecil pada saat berikutnya. Knight Eldrie menggerakkan tangan kanannya bukan menuju pedang di pinggang kirinya, tapi menuju punggungnya yang ditutpi oleh mantelnya saat dia melanjutkan berbicara.

"Kalau begitu, aku tidak akan menggunakan pedang, tapi justru ini."

Dengan cepat menarik keluar tangan kanannya, objek yang digenggam erat di dalam itu sepertinya tersimpan di belakang sabuk pedangnya, senjata kedua—berwarna cahaya perak murni, cambuk ramping.

Aku tercegang saat cambuk itu melonggarkan sendiri dari tangan kanan Eldrie di hadapan pandanganku dan melingkar di atas batu aspal seperti ular. Berlawanan dengan rantai kasarku, itu sangat indah dan terbuat dari jalinan benang perak. Tapi saat melihatnya secara dekat, duri tajam itu telihat di dalam spiral seolah-olah itu adalah duri dari mawar, memberikan pandangan berbahaya saat dia bosan pada cahaya bintang. Mendapat serangan dari benda seperti itu tidak akan berakhir hanya merobek kulit.

Sebagai tambahan, panjang seluruhnya dari cambuk yang terlihat itu adalah empat meter paling sedikit. Rantaiku panjangnya 1.2 meter, perbedaan panjangnya lebih dari tiga kali. Sesuatu seperti taktik serang dan lari tidak akan mungkin dengan ini.

Ketika aku berdiri sementara masih berkeringat dingin, Eldrie sepertinya telah mengetahui apa yang ada di pikiranku saat dia dengan cepat mengayun tangan kanannya. Cambuk itu berputar seolah-olah itu hidup, memukul aspal batu dengan sekejap.

"Lalu sekarang...untuk menghormati keputusan kalian untuk melawan Gereja Axiom dan Taboo Index, dan bahkan melarikan diri dari penjara, izinkan aku untuk melayani kalian sebagai lawan dengan semua yang aku punya dari sejak awal."

Bahkan tanpa memberikan aku waktu untuk bereaksi, Eldrie menggunakan tangan kirinya pada cambuk di tangan kanannya, dan lalu berteriak dengan dingin dan, suara keras.

"System call!"

Aku tidak dapat memahami sebagian besar dari upacara rumit untuk art itu setelah itu.

Seperti sihir yang umum di «Alfheim Online», pengucapan berkecepatan tinggi—dengan kata lain, dengan cepat mengatakan perintah secara terus menerus—akan mungkin untuk sacred arts di Underworld. Tetapi, saat kecepatan mengucapkan meningkat, juga meningkat juga kemungkinan membuat kesalahan di upacara.

Di dalam jangkauan pengetahuanku, orang yang berperingkat dua paling dapat mengucapkan dalam kecepatan tinggi adalah Solterina-senpai, sementara yang terbaik adalah Azurika-sensei. Tetapi pengucapan Eldrie bahkan jauh lebih cepat daripada sensei. Mengatakan keluar perintah tidak kurang dari tiga puluh kata hanya tujuh atau delapan detik, dia menyelesaikan itu dengan kata yang tidak kukenal di telingaku.

"——Enhance armament!"

Enhance itu... untuk memperkuat? Armament itu, erm...

Tetapi, aku bahkan tidak diberi waktu untuk membalikkan kamus Inggris-Jepang di dalam otakku. Itu adalah ketika Eldrie dengan santai mengangkat tangan kanannya, lalu mengayun itu ke bawah di arahku tanpa jeda.

Jarak diantara kita kira-kira sekitarlima belas meter. Bahkan jika cambuk orang itu panjang, itu seharusnya tidak akan sampai. Tetapi.

Cambuk Eldrie memperlihatkan jejak perak di udara dan melebarkan panjangnya untuk beberapa kali dari ukuran seharusnya, seolah-olah itu terbuat dari material elastic. Bahkan menembus keterkejutanku, aku secara insting mengangkat rantai itu diatas kepalaku dengan kedua tangan. Segera mengikuti itu, hantaman keras menyerangku, jumlah besar dari percikan putih kebiruan menghujaniku.

"Kuh...!"

Jika aku hendak menahan ini sementara aku masih berdiri seperti ini, rantai ini akan terbelah dua. Secara intuisi mengetahui itu, aku merendahkan lututku dan menghindari cambuk dengan memutar tubuhku ke kanan. Jangle! Ketika suara goresan kuat terdengar dan cambuk itu keluar dari rantai itu, menyerang batu aspal itu, itu membuat lubang dalam di sana sebelum kembali ke tangan knight itu.

Sementara merasakan keringat dingin keluar dari seluruh tubuhku, aku mengeluarkan keluhan dalam saat melihat rantai itu.

"Geh..."

Itu hanya memotong jauh seluruh bagian dari objek Class 38 ini, rantai yang dibuat dari spirit-iron ini, dan hampir memotong melalui salah satu dari mata rantai ini, bukan?

Menghadap aku yang membeku, Integrity Knight itu memperlihatkan senyuman lemah saat dia berbicara.

"Wah...Aku pikir untuk menebas salah satu dari telingamu, tapi kelihatannya kau menghindari serangan dari sacred toolku, «Frost Scale Whip», meskipun kalian melihatnya untuk pertama kalinya. Mungkin ini anggapan untuk permintaan maaf karena meremehkan kalian untuk hanya sebagai siswa."

Bahkan jika aku ingin mengatakan sesuatu untuk membalas kata-kata itu yang dipenuhi dengan ketenangan, mulutku mengeras dan tidak dapat bergerak.

Lawan yang tangguh. Dan melebihi itu. Seseorang yang tanpa sadar membuat cahaya dari lainnya adalah aku.

Integrity Knight Eldrie Synthesis Thirty-one adalah tipe musuh yang aku tidak pernah hadapi sebagai lawan sebelumnya, aku mengerti itu sekarang, meskipun terlambat.

Dunia virtual, Underworld, adalah salah satu eksperimen dari Rath untuk sebagian besar dan secara tegas berbicara, di pertarungan ini, kehidupanku—bukan dari Kirito sebagai swordsman, tapi Kirigaya Kazuto sebagai siswa sekolah menengah atas, tidak ada dalam bahaya. Bahkan jika leherku ditebas jauh oleh cambuk Eldrie dan Lifeku berubah menjadi nol, daging dan tubuh asliku tidak akan menerima luka sedikitpun.

Karena itu, itu tidak dapat dipertimbangkan saaat dibanding dengan game kematian, SAO, dari ketakutan di pertarungan. Ketakutan ketika menghadapi bos lantai, monster, atau mungkin pemain merah yang turun hingga menjadi kegilaan, sensasi seperti lubang tak berdasar terbuka di bawah kaki kita, berjalan di tali sempit, adalah salah satu yang mungkin aku akan tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengalaminya lagi, tidak juga aku memiliki keinginan untuk melakukan itu.

Tetapi, bahkan jika itu telah dipanggil sebagai game kematian, mayoritas dari pemain di dunia itu adalah net gamer tanpa ada hubungan dengan ilmu pedang sesungguhnya, termasuk aku. Orang-orang itu menggunakan status bernomor dan gerakan yang dibantu oleh sistem, juga sebagai kecepatan reaksi tidak cukup yang hanya, satu, dua tahun sebagai satu set kartu di permainan mereka untuk pertarungan hidup atau mati.

Tapi Eldrie itu berbeda. Dia mengakumulasikan latihan pedang dan belajar art lebih dari sepuluh tahun di dunia ini, melatih dirinya sendiri menuju batas maksimal. Dia alah benar-benar swordsman sebenarnya, fisik dan metal. Berbeda dari baik pemain dan monster yang dioperasikan oleh sistem, jika aku harus menaruh itu dalam kata-kata, dia seperti penjelmaan sejati dari «rune knight» yang muncul dari buku fiksi fantasi.

Menguasai skill dan sacred arts jauh lebih halus daripada tentara goblin di gunung tinggi di ujung dan memancarkan lebih banyak kekuatan kehendak bahkan daripada head elite swordsmen-in-training, Raios Antinous dan Uolo Levanteinn, Eldrie sepertinya melampaui aku di setiap dan semua aspek dari diriku sekarang. Jika aku hendak melanjutkan pertarungan dengan satu rantai sebagai senjataku, aku tidak beruntung akan memiliki kemungkinan seratus persen kalah.

Jika aku hendak menyatakan metode yang layak untuk berjuang di situasi ini, itu akan menjad...

——Bahwa kau itu tidak sendirian.

Itu terasa seperti seseorang berbicara atas kepentinganku, tapi aku berbalik pada patnerku yang di belakang seolah-olah aku telah memanduku di sana dan perlahan berbisik.

"Eugeo. Satu-satunya poin untuk kesempatan menang adalah fakta bahwa kita memiliki dua orang. Aku akan menghentikan cambuknya entah bagaimana, jadi kau yang akan menangani pukulannya."

Tetapi, aku tidak dapat mendengar jelas jawabannya. Ketika aku mengalihkan pandangan di atas bahku dengan keraguan, wajah Eugeo menunjukkan ekspresi kagum daripada ketakutan. Mulutnya akhirnya mulai bergerak, tapi kata-kata yang dia ucapkan bukanlah apa-apa selain pujian.

"...Apa kau melihat art itu barusan, Kirito? Hebat...Aku hanya membaca itu di buku kuno di perpustakaan, tapi tidak ada kesalahan pada itu. Itu adalah «armament full control art»...sacred art berlevel sangat tinggi untuk menghubungkan dengan kekuatan sesungguhnya dari senjata itu melalui upacara, membuat kekuatan menyerangnya mewakili keajaiban dari Tuhan. Itu hanya dapat diharapkan dari Integrity Knight, huh!"

"Seperti kita berada dalam situasi untuk memuji itu. ...Jika itu dapat memperpanjang jangkauan, dapatkah full control art itu digunakan pada rantai kita juga?"

"Mustahil, mustahil! Itu didesain sebagai secret art yang berlevel paling tinggi di gereja, setelah semua. Disamping itu, sepertinya hanya senjata dengan kelas sacred tool yang dapat ditargetkan dengan art itu."

"Jadi lupakan tentang itu. Kita harus melakukan sesuatu dengan senjata yang kita punya di tangan. Dengar, ketika aku berhasil menahan cambuknya entah bagaimana, kau akan mengakhirinya. Bahkan jika kau tidak terbiasa menggunakan rantai, kau mungkin dapat mengayun itu lurus ke bawah setidaknya."

Aku dua kali mengkonfirmasi dengan Eugeo yang akhirnya menunjukkan ekspresi tegang.

"Persiapkan dirimu. Kita akan mengalahkan kekuatan terkuat dari gereja, Integrity Knight."

"...Aku tahu. Aku mengatakannya, bukan begitu, bahwa aku tidak akan ragu-ragu lagi."

Mengangguk, Eugeo memegang ujung rantai yang melilit di sekitar tangan kanannya juga, dan perlahan melepaskan rantai itu.

Pada saat kita bertukar pandangan, Integrity Knight itu menunjukkan senyuman menyegarkan seperti biasa saat dia dengan hati-hati menarik rantai perak itu.

"Apa kalian telah selesai dengan diskusi kalian, tahanan? Lalu sekarang, bagaimana kalau bertarung denganku dengan sedikit kesenangan?"

"...Bolehkah kau benar-benar akan menjadi sesantai itu, sebagai Integrity Knight?"

"Normalnya, semua yang melawan Gereja Axiom layak untuk mendapat hukuman suci yang tegas dan kuat... Itu adalah kehendak suci dari highest minister. Tetapi, aku, juga, knight dengan harga diri dan itu melukaiku untuk menebas pada orang lemah yang tak berdaya. Karena itu, aku harap kalian berdua dapat menunjukkan sedikit harga diri dengan membuat bahkan satu goresan pada armorku setidaknya."

"...Daripada goresan pada armormu, kita akan menghabiskan setengah dari Lifemu dan menghilangkan senyum lebar pada wajahmu."

Menyembunyikan kegelisahan yang menyebar di hatiku, aku membual, nama, «highest minister», yang dikatakan oleh Eldrie mengganggu diriku, tapi ini bukan situasi untuk merenung atas urusan lainnya. Mengayun rantai di tangan kananku sekali, aku dengan cepat menunjuk tangan kiriku menuju Eldrie.

"System call! Generate thermal element!"

Membayangkan ruby berwarna merah gelap saat aku meneriakkan perintah itu, cahaya dari titik api mulai bergerak di ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, satu di setiapnya. Itu adalah «thermal element» yang berfungsi sebagai sumber dari art penyerangan bertipe api. Pada saat aku hendak melanjutkan dan meluncurkan upacara art itu, tapi Eldrie dengan tenang mengangkat tangan kirinya juga, lima belas meter jauhnya.

"System call. Generate cryogenic element."

Total berjumlah lima berwarna biru dari «cryogenic elements» untuk melawan artku telah diciptakan di semua ujung jarinya. Itu tiba-tiba menjadi kekalahan dalam jumlah angka, tapi aku menghiraukan itu dan melanjutkan upacara.

"Form element, arrow shape!"

Tiga panah api telah selesai saat aku menarik tangan kiriku kembali sambil menyebut itu, membentangkan titik dari cahaya panjang dan sempit. Bentuk yang berfokus pada kecepatan terbang dan kemampuan menembus. Aku menyebutkan kalimat teakhir secepat yang aku bisa untuk menghilangkan waktu musuh bereaksi.

"Fly straight! Discharge!"

Membuat api itu terbang, tiga panah itu membidik Eldrie dan terlepas.

Di dunia ini dimana pertarungan pedang itu normal, alasan dari keberadaan dari sacred arts menyerang adalah untuk melawan kekuatan militer dari tanah kegelapan—atau begitu, yang guru tua di akademi katakan. Dia mungkin akan pingsan jika dia tahu sihir yang dia ajarkan digunakan pada Integrity Knight dari semua orang, dengan pemikiran itu di ujung pikiranku, aku segera berlari juga, mengejar panah api itu.

Di arahku, Eldrie menucapkan upacara art sebaliknya dalam satu nafas.

"Form element, bird shape. Counter thermal object, discharge!"

Lima titik cahaya biru itu menjadi burung kecil—suatu bentuk yang cocok untuk menerbangkan pada targetnya—dan membawa dalam simulasi. Dalam masalah kecepatan, panahku sangat tinggi, tapi burung es itu menang dalam jumlah. Meskipun itu melewati dua dari itu, ketiga sisanya mencegat panah api dari satu ke lainnya, menyebarkan baik ledakan api dan kristal es, mengimbangi dan memadamkan satu sama lain. Gelas wine yang di bangku itu terlempar jauh oleh dampak ledakan, menghantam menjadi pecahan di aspal batu.

Di bawah tutpan efek cahaya menyilaukan, aku mendekat menuju Eldrie dengan berlari cepat. Dengan dua langkah lagi...satu langkah lagi, dia akan berada dalam jangkauan rantai—

Tangan kanan knight itu tiba-tiba bergerak dan cambuk perak seperti ular itu melompat dari tanah. Keunggulan jarak dari armament full control art itu tidak akan masalah pada jarak seperti ini. Aku mencoba sebisaku untuk memprediksi lintasan dari cambuk saat itu menyerang dari lengkungan kananku, menundukkan tubuhku untuk menghindar sambil mengambil langkah terakhir. —Tapi.

"—!?"

Aku menelan nafasku pada saat aku melihat itu. Apakah cambuk Eldrie hanya membelah menjadi dua, dengan ular perak yang baru lahir menelusir keluar bahkan dari sudut yang lebih tajam saat itu memburuku?

Aku tidak dapat untuk mengatasi dari serangan itu, setelah melihat pada jarak hanya beberapa sentimeter, dan cambuk itu memberikan hantaman keras pada dadaku. Terlempar menuju aspal batu, teriakan serak keluar dariku.

"Guh...!"

Aku pikir aku telah mempersiapka diri, tapi hantaman dari cambuk metal dengan duri tak terhitung tumbuh di sekitarnya cukup sakit untuk membuat mataku berputar. Melihat dengan menggeretakkan gigiku, bagian dada dari seragam hitamku benar-benar sobek bersamaan dengan baju dalamku dan lebih dalam lagi, bekas luka merah tua yang telihat dari kulit terbuka. Darah berjumlah besar keluar saat bersamaan, menggambar garis lurus saat itu mengalir ke bawah.

Eldrie tertawa riang, melihat ke bawah padaku yang secara menyedihkan jatuh ke belakang.

"Hahaha, trik kecil seperti itu tidak memiliki efek pada Frost Scale Whip ini. Pada kondisi pengendalian penuh, ini jangkauannya dapat mencapai limapuluh mel ketika membelah diri pada maksimal tujuh. Kau mungkin mendapat sesuatu jika kau mendapat delapan dengan mendekat menuju aku, tetapi."

Aku sama sekali tidak ada ketenangan yang tertinggal untuk merasa kesal dengan ketenangan dan kelakuan sabarnya. Itu adalah pertama kalinya aku merasakan rasa sakit sebanyak ini bahkan sejak bahuku telah ditebas oleh pemimpin goblin dua tahun lalu.

Aku selalu tahu ketahanan pada rasa sakitku yang rendah adalah salah satu kelemahan utamaku, tapi di Akademi Master Pedang, dimana penggunaan peraturan berhenti sebelum terkena adalah normal, aku sangat jarang untuk mendapatkan kedempatan untuk terbiasa dengan rasa sakit. Ada batas bagaimana hal buruk yang aku bisa dapatkan, setelah mengatakan bahwa aku akan melakukan sesuatu yang hebat seperti menghentikan cambuk dengan mempertaruhkan hidupku.

"Fm,mungkinkah itu terlalu tinggi untuk bagianku setelah semua? Jadi aku akan memberikan kalian sedikit belas kasihan setidaknya, dan menghilangkan kesadaran kalian dengan satu serangan halus."

Memproklamirkan itu, Eldrie dengan pelan menarik cambuk perak itu, dan mengambil langkah maju.

Dalam sekejap, Eugeo yang dengan cepat mendekat tanpa disadari, melompat keluar dari bayangan air mancur dengan ekspresi panik.

"Uryaaa!"

Mengeluarkan teriakan keras yang jarang, dia mengayun ke bawah rantai di tangan kanannya. Itu adalah hantaman yang aku rasa tidak ada keraguan dengannya, memikirkan itu pertama kalinya dia menggunakan senjata itu, dan serangan kejutan juga—tapi meski begitu, itu tidak cukup untuk menembus pertahanan knight itu. Tangan kanan Eldrie bergerak dengan cepat hingga itu menjadi kabur, membelah cambuk perak murni menjadi dua lagi sambil terbang di udara. Satu memukul mundur rantai sementara lainnya menyerang Eugeo. Dia terliaht terpukul secara habis-habisan di dada dan sebelum Eugeo bahkan dapat berteriak keluar, dia terjatuh di air mancur, tercebur dengan percikan yang besar.

Rasa sakit tajam yang menyiksaku tidak menunjukkan tanda berkurang, tapi aku tidak dapat membuang kesempatan untuk menciptakan serangan dengan Eugeo yang mempertaruhkan hidupnya untuk itu. Dalam sekejap saat aku merasa lebih dari setengah perhatian Eldrie meninggalkanku, aku membangkitkan tubuh atasku dan melonggarkan objek yang aku pengang di dalam tangan kananku beberapa detik lalu menuju wajah knight itu.

Tidak seperti Aincrad dan Alfheim, kebanyakan dari objek di dunia ini tidak akan langsung menghilang setelah telah dirusak. Itu akan memulai perhitungan Life baru sebagai pecahan, bagian, atau mungkin bekas.

Bagian yang rusak memiliki Lifenya, atau dengan kata lain, daya tahan, berkurang dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari sebelumnya, dan itu menghilang untuk selamanya tanpa jejak saat itu mencapai nol. Tapi meski begitu, ada jeda beberapa menit pada akhirnya, sebelum menghilang sama sekali.

Bahkan jika itu adalah sesuatu yang tak berarti, seperti pecahan dari gelas wine yang rusak.

Pecahan gelas yang aku lempar menembus kegelapan sebelum matahari terbit dan terbang menuju mata kiri Eldrie. Sebagai tambahan, itu seharusnya hampit tidak memantulkan cahaya bintang saat aku menggosok pada darah yang mengalir dari luka di dadaku tepat sebelum aku melempar itu.

Itu mungkin bahkan tidak akan sempat untuk sepersepuluh detik saat bagian itu mengenainya setelah terlihat di pandangannya. Dan meski begitu, knight itu membalikkan wajahnya ke kanan dengan kecepatan reaksi yang menakutkan, menghindari serangan langsung pada matanya. Setelah membuat goresan dekat dengan tulang pipi kirinya, pecahan gelas itu terbang ke belakang dengan hanya meninggalkan luka dangkal saat itu terbang ke kegelapan.

"Uoh!!"

Sebelum Eldrie berbalik padaku, aku melompat dengan semua kekuatanku dari meringkuk.

Menendang tanag dua kali, aku memasuki jarak yang dibutuhkan oleh rantai di tangan kananku. Dengan rantai yang diangkat tinggi-tinggi seolah-olah itu dibawa oleh bahuku. Mendapati pulih dari saat kegelisahannya, Eldrie menarik kembali tangan kanannya dan cambuk yang berputar di udara setelah menghantam Eugeo bergerak untuk menahanku.

Bahkan jika aku melanjutkan mengayun rantai ke bawah secara pikiran sederhana, itu mungkin akan berhantaman dengan cambuk dalam keadaan terbaik atau gagal untuk menerobos pertahanan cambuk yang membelah, membuatku hanya akan menerima hataman keras lagi dalam keadaan terburuk. Tetapi, aku mengguncakan ketakutanku dan mengalihkan fokusku pada mataku yang terbuka lebar dari kilauan ujung cambuk dari latar belakang Eldrie—air mancur dimana Eugeo terjatuh.

Mengalihkan pandanganmu dari musuh saat pertarungan adalah larangan utama dari setiap dan semua style yang diajarkan di Akademi Master Pedang. Ya, itu dapat dikatakan menjadi semacam «taboo». Karena itu, swordman di dunia ini tidak akan pernah melakukan itu. Bahkan Integrity Knights bukanlah pengecualian dari aturan ini.

"Nuh...!"

Dan jadi, Eldrie mengeluarkan geraman rendah saat dia mengalihkan fokusnya dariku, bahkan jika itu hanya sekejap. Dia merasa Eugeo yang baru saja dijatuhkan di air mancur dengan segera berdiri dan mulai membalas serangan. Tetapi, itu, tentu saja sebuah tindakan kebohongan melalui pergerakan di mataku dengan keadaan saat ini. Tidak peduli bagaimana kuatnya Eugeo, bahkan dia tidak dapat dengan mudah untuk bangun setelah terhantam dengan sacred tool.

Cambuk perak murni terguncang dari lintasannya di udara, menandakan kebingungan Eldrie. Itu melewati beberapa millimeter diatas rantaiku tanpa berbenturan. Alasan kenapa aku menyerang dari sini dengan sikap yang agak sulit untuk mengayun rantai di atas sementara miring ke kiri adalah untuk sampai sejajar dengan lintasan cambuk, dalam upaya untuk mengurangi kemungkinan tercegat. Metode yang aku sadari setelah mendapati pedang kayuku benar-benar terjerat oleh cambuk Rina-senpai.

Tetapi, itu tidak akan bekerja lagi. Ini secara tegas adalah kesempatan terakhir.

"Zeiaaaaa——!!"

Aku menggunakan seluruh tubuhku untuk mengayun ke bawah rantai spirit-iron dengan semua semangat dipikiran dan tubuhku.

Sasaranku adalah satu tempat diluar dari seluruh tubuh knight itu, kepalanya, tidak terlindungi dengan armor perak keras. Aku tidak tahu apakh itu demi meminum wine atau jika dia memandang rendah kami sebagai siswa, tapi aku tidak terlalu baik untuk menghiraukan pembukaan ini untuk tidak memiliki peralatan helm. Jika itu rantai berat dan keras ini membuat serangan langsung pada kepala yang tidak berarmor, dia seharusnya kehilangan kesadarannya, bahkan jika dia adalah Integrity Knight—

Tapi, sekali lagi, Eldrie menunjukkan kemampuan dan keputusan melebihi dugaanku.

Merenggangkan tangan kirinya seperti petir, dia menerima bagian rantai yang dekat dengan ujungnya, tidak dengan punggung tangannya yang dilindungi oleh sarung tangan besi, tapi dengan apa yang mengintip dari itu, telapak tanganya yang dengan sarung tangan kulit tipis.

Jika dia menggunakan punggung tangannya, rantai itu akan berputar dengan itu sebagai tumpuan dan ujungnya seharusnya akan menyerang kepala knight itu, bahkan jika itu kehilangan kekuatannya sedikit. Karena itu, pilihan Eldrie adalah yang benar—tapi kekuatan serangan dari rantai besi Class 38 itu bukanlah sesuatu yang satu buah sarung tangan kulit tipis dapat tahan.

"Gu......!"

Rintihan yang tertahan keluar dari knight itu pada saat dia menangkap rantai itu. Telingaku dapat dengan jelas mendengar suara beberapa tulang di tangan kirinya patah secara sekaligus. Dia tidak akan dapat menggunakan tanga kirinya untuk sementara dan dia juga tidak akan melempar sacred tool yang bernama «Frost Scale Whip» atau sesuatu di tangan kanannya yang di tanah.

Melompat padanya dan membawa ini ke pertarungan. Aku memulai menggunakan Serlut-style «martial arts» oleh Rina-senpai. Meskipun tehnik lembut itu berfokus pada mengunci dan mencekik daripada menyerang, itu dapat dipikikirkan lebih efektif pada musuh berarmor beratku.

"Masih belum!"

Meneriakkan itu, aku meraih tangan kiri Eldrie yang terluka dengan tangan kosong dan berjalan maju.

"Apa!"

Tetapi. Bahkan jika dia adalah Integrity Knight terbaru pada nomor tiga puluh satu, perbuatannya melebihi prediksiku sekali lagi.

Tangan kiri yang seharusnya telah terluka menggenggam rantai dengan kekuatan dan dia menariknya dengan semua kekuatan yang bisa dia kerahkan. Awal dari rantai itu terhubung dengan cincin besi di pergelanggan tangan kananku, jadi perasaan keseimbanganku telah dihancurkan saat aku terhuyung, dipaksa untuk berputar menuju arah lainnya. Aku mati-matian mencoba memperbaiki langkahku, tapi teriakan keras keluar dari Eldrie sekali lagi—

"Nuuh!!"

Seluruh tubuhku kelihatannya terasa seperti itu hendak diputar di sekitar. Jika aku membiarkan situasi seperti seharusnya, aku akan ditempatkan di luar jangkauan rantai sementara di dalam cambuk. Dan orang itu tidak akan mengizinkanku untuk mendekat sekali lagi.

Aku secara insting mengganti targetku dari tangan kiriku dan menggenggam cambuk yang dipegang di tangan kiri Eldrie, daripada tangan kirinya. «Frost Scale Whip» memiliki jumlah tak terhitung dari duri yang tajam, tapi itu tidak ada satupun sampai di satu setengah meter dari genggaman. Aku melilit bagian itu di sekitar tanganku, membuat itu sulit untuk dilepas.

Dengan ini, selama Eldrie tidak melepaskan kedua dari cambuk di tangan kanannya dan rantai di tangan kirinya, dia tidak akan mendapat jarak dariku. Sebaliknya, jika dia hendak melepaskan hanya rantai ini di tangan kirinya, itu akan membiarkanku untuk menyerang sebayak yang aku inginkan. Di sisi lain mungkin telah menyadari itu juga, menahan dengan erat rantai itu sekali lagi dengan tangan kirinya yang terluka.

Eldrie dan aku terdiam pada jarak yang pendek yang sekitar satu meter disebabkan oleh dua benda itu, cambuk perak dan rantai besi.

Itu pasti sangat menyakitkan untuk menahan rantai dengan tangan kirnya, tapi knight itu menunjukkan hampr tidak ada ekspresi pada wajahnya, berbisik dengan nada tenang bahkan sekarang.

"...Kelihatannya bahwa aku harus menarik kembali opini itu tentang melebih-lebihkan kalian. Aku sama sekali tidak berpikir bahwa kalian dapat memberikan damage sebanyak ini pada diriku sendiri."

"...Yah, terima kasih."

Aku sebenarnya hendak mengatakan lebih dari bantahan, tapi aku tidak ingin membalikkan topik menuju keadaan luka kita. Setelah semua ketika membandingkan tangan kiri Eldrie yang patah dan luka parah di dadaku, seseorang yang memiliki rata-rata pengurangan Life lebih tinggi adalah aku, dengan darah yang masih mengalir. Jika orang ini telah menyadari itu, dia mungkin akan memikirkan strategi melanjutkan dengan penguncian ini dan menunggu untuk kekuatanku untuk menghilang.

...Tidak, mungkin dia telah menyadarinya. Knight itu menggerakkan mulutnya sekali lagi dengan senyuman lemah.

Tapi subjek yang dibicarakan di kata-katanya agak tidak biasa untuk demi mengulur waktu.

"Tapi meski begitu, aku tentu saja menarik perasaan aneh dari déjà vu[4] dari tehnik itu... style itu yang di pertarungan."

"Oh sekarang...Tapi itu bukan berarti akan menjadi aneh atau apapun itu. Pernahkah kau bertarung dengan swordsman yang menggunakan Serlut-style seperti aku sebelumnya?"

"Fm, itu tidak akan dapat dipahami, tahanan. Seperti yang aku bilang, aku dipanggil ke Dunia Manusia ini sebagai Integrity Knight sekitar satu bulan lalu."

"......Dengan dipanggil, kau maksud..."

Saat percakapan itu hendak untuk berlanjut, aku akhirnya menyadari suara itu. Atau lebih akuratnya, perubahan dari ritme suara yang aku selalu dengar, bahkan sekarang.

Patung batu dari Terraria, dewi dari tanah, berdiri di tengah-tengah air mancur di belakang Eldrie. Arus kecil yang mengalir dari botol yang dipegang oleh patung itu selalu membuat suara indah saat itu mengalir ke kolam di bawahnya, tapi sekarang itu bersuara seperti desiran. Ini—adalah sinyal. Satu dari patnerku, untukku.

Eldrie pasti akan menyadari secara langsung. Aku harus segera mengambil tindakan bahkan sambil melanjutkan percakapan ini.

"...Kau membuatnya terdengar seolah-olah seseorang memanggilmu keluar menuju Dunia Manusia ini."

Jangan dengar itu, aku segera bertindak, daripada mengatakan itu keluar. Itu dikatakan, aku tidak dapat benar-benar melepaskan «Frost Scale Whip» yang melilit di sekitar tangan kiriku. Tapi ada satu hal yang dapat aku lakukan, untuk menggenggam rantai di tangan kananku—

Dan menarik itu kembali dengan semua kekuatanku.

Sebagai respon dari gerakan tiba-tibaku, Eldrie menarik rantai itu kembali sebagai gantinya. Cling! Rantai itu menegang dan segera mengikuti itu, terbelah menjadi dua di dekat tengahnya. Bagian dalam itu terkikis oleh cambuk sebelumnya akhirnya rusak di bawah tegangan ini.

"Apa..."

Suara terkejut keluar dari Eldrie seperti yang diduga dan itu terjadi berikutnya. Dalam sekejap posturnya telah melemah.

Seseorang yang melompat keluar dari air mancur dibelakangnya dengan percikan, tentu saja, Eugeo. Kembali berdiri dengan kakinya setelah rasa sakit dari hantaman keras di dadanya, dia telah menunggu untuk kesempatan untuk menyergap di bawah arus kecil di air mancur tempat dia jatuh. Pergantian suara dari arus itu disebabkan dia menerima arus air pada punggungnya.

"Ryaaa!!"

Eugeo mengayun rantai di tangan kananya ke bawah menuju kepala tak berarmor dari Eldrie sambil memercikkan tetesan air dari seluruh tubuhnya. Itu adalah setengah detik yang lalu, ketika kata pendek itu...tidak, perintah itu, keluar dari mulut knight itu.

"Release recollection."

Aku betul-betul tidak dapat mengerti sama sekali. Tapi apa yang terjadi kelihatannya sangat mustahil memikirkan perintahnya sangat pendek, fenomena yang sangat jauh melebihi batasan dari sacred arts.

Cambuk perak murni yang digenggam erat di tangan kiriku yang Eldire seharusnya tidak dapat untuk mendorong maupun menarik tiba-tiba bercahaya dengan kilauan yang menyilaukan. Badannya bergetar dengan hebat dalam kondisi itu seolah-olah itu berubah menjadi hidup—itu terentang dengan tenaga yang kuat.

«Frost Scale Whip» itu menjadi ular yang berkilauan itu menarik lengkungan indah saat itu terbang di atas kepala Eldrie dan aku dan menukik pada rantai yang digenggam Eugeo. Tidak, memanggil itu ular yang tidak selesai berubah lebih jauh lagi. Aku dengan jelas melihat mata itu, merah seperti rubies, dan rahang itu yang terbuka lebar pada ujung cambuk.

Menggigit ujung dari rantai itu, ular itu menarik Eugeo menuju udara bersamanya, melempar dia menuju aspal batu tepat disampingku. Terjatuh pada punggungnya, Eugeo mengeluarkan rintihan pendek. Meskipun luka yang diterimanya mungkin jauh lebih tinggi dari apa yang diberikan padaku, bersama dengan luka di dada yang dia dapat sebelumnya, patnerku masih mencoba untuk bangun, bertekad.

Sword Art Online Vol 11 - 248.jpg

Tetapi, titik tajam dari pedang yang menyerempet basah, pada ubun-ubun yang berwarna kuning muda sebelum di dapat.

Pulih dari keterkejutannya, Eldrie melempar cambuk berduri itu ke samping dan menarik pedang di pinggang kirinya dengan tangan kirinya yang bebas, mengarahkan itu pada Eugeo. Pedang itu sangat tipis tapi berkilauan dengan cahaya berwibawa cirri-ciri dari pedang tajam dan memikirkan bagaimana itu seharusnya merasakan rasa sakit yang menyakitkan hanya memegang pada pedang itu dengan tangan terluka, knight itu hanya menunjukkan sedikit kehebatannya di dekat dahinya.

Ular perak itu yang melindungi tuannya dengan kehendaknya sendiri—Aku tidak dapat melihat kemungkinan lain—disentuh saat itu merayap dan kembali menjadi cambuk diam sekali lagi pada ujung tangan kiriku. Kelihatannya, keajaiban yang dibawa oleh perintah misterius «release recollection» memiliki efek durasi yang sedikit pendek.

Sehingga, ini adalah jalan buntu sekali lagi.

Eldrie menyegel jauh tangan kiriku dengan cambuk. Aku telah mendapati setengah dari rantaiku rusak. Dan Eugeo mendapati gerakannya telah disegel dengan pedang yang diarahkan di hadapannya. Inisiatif kelihatannya terletak pada Eldrie yang berhasil menarik pedang, tapi aku berani mengatakan bahwa dia tidak akan mampu untuk membuat tebasan kuat dengan tangan itu.

Sebuah periode singkat dari keheningan turun pada saat bagian dari taman bunga yang udara dinginnya menusuk tepat sebelum matahari terbit.

Orang pertama yang berbicara kali ini adalah Eldrie lagi.

"...Alice-sama sangat benar dalam permintaannya untuk penjagaan. Serangan itu yang tidak memiliki style atau apapun seperti itu...dan bagaimana kalian melebihi prediksiku. Aku pasti tidak akan berpikir bahwa aku bahkan akan harus memakai secret move dari «membuka ingatan itu»."

"Ingatan...?"

Setelah mengulangi itu dengan suara pelan, aku akhirnya menyadari kata-kata itu adalah arti dari perintah misterius sebelumnya.

Release adalah kata untuk membuka dan recollection adalah kata untuk ingatan. Dengan kata lain, suatu upacara untuk membuka ingatan dari senjata...Aku rasa?

Ingatan senjata. Aku merasa aku pernah mendengar ungkapan itu di suatu tempat sebelumnya dan berpikir untuk mencari di dalam ingatanku sendiri. Tetapi, Eugeo mengungkapkan beberapa kata yang tak terduga dengan suara dan wajah yang dipenuhi kekaguman untuk suatu alasan sebelum aku bisa.

"Kau, juga...Kau persis seperti yang aku harapkan, Integrity Knight-dono."

"In-Ini bukanlah waktu atau tempat untuk merasakan tersedat semua. ...Apa yang kau maskud dengan yang aku harapkan?"

Aku secara tidak sengaja membalas dengan pertayaan meskipun maksudku untuk menyangkal kata-kata yang kelihatannya dibuat seolah-olah dia tahu knight ini dari masa lalu.

"Aku pikir aku mendengar nama itu di suatu tempat bahkan semenjak awal. Aku akhirnya mengingat itu beberapa saat yang lalu. Kau tahu, Kirito, orang ini adalah— nomor satu dari swordsman perwakilan dari Kerajaan Norlangarth Utara tahun ini. Dan juara dari Turnamen Persatuan Empat Kerajaan, Eldrie Woolsburg!"

"Apa......"

Apa yang kau katakan, aku menatap wajah dari Integrity Knight itu tepat satu setengah meter di depanku sekali lagi.

Nomor satu perwakilan dari Kerajaan Utara. Jadi, dengan kata lain, dia adalah juara dari Turnamen Kerajaan Ilmu Pedang yang diadakan sepertiga terakhir dari bulan ketiga tahun ini. Perwakilan dari Imperial Knight Order yang mengalahkan Solterina-senpai, perwakilan dari Akademi Master Pedang, di pertandingan pertama dan Uolo Levanteinn di pertandingan kedua. Dia adalah orang yang memenangkan Turnamen Persatuan Empat Kerajaan yang diadakan sepertiga pertama dari bulan keempat dengan kekuatan pedang yang luar biasa, mendapat kehormatan sebagai swordsman terkuat di Dunia Manusia tahun ini dan diundang menuju Katedral Pusat—atau begitu yang aku dengar.

Kalau memang dipikirkan, aku tidak pernah tahu nama dari pahlawan itu. Tidak ada televisi maupun radio yang ada di dunia ini dan internet spenuhnya keluar dari pertanyaan itu, dengan hanya suatu benda yang dapat dilabel sebagai media berita yakni Koran dinding minggu awal, jadi aku secara tidak sengaja menemukan pergi menuju papan pengumuman di bangunan utama akademi akan merepotkan, tapi kelihatannya Eugeo meluangkan waktu untuk memeriksa itu setiap minggu.

"Rajin, bukankah kau begitu..."

Aku menghentikan pemikiranku, kebingungan, setelah membisikkan pemikiran seperti itu keluar tapa sengaja. Jika itu seperti yang Eugeo katakan, Integrity Knight itu yang dihadapan mataku, Eldrie Synthesis Thirty-one, adalah juara dari Turnamen Persatuan, Eldrie Woolsburg, bukankah itu akan menyoroti beberapa keanehan pada kelakuannya?

Aku yakin Eldrie mengatakan ini beberapa menit yang lalu. Bahwa dia 'dipanggil ke Dunia Manusia ini sebagai Integrity Knight hanya satu bulan lalu'. Aku akan mengerti jika dia mengatakan bahwa dia diangkat sebagai Integrity Knight, tapi... cara dia mengatakannya iru seolah-olah......

"......Apa, yang kau katakan?"

Mendegar itu tiba-tiba, suara serak, aku mengembalikkan pandanganku dari patnerku yang ada di kanan, menuju knight yang di depanku. Eldrie—bahkan telah banyak warna yang telah menghilang dari kulitnya yang sudah pucat, mata ungunya sekarang menjadi pucat dan terbuka benar-benar lebar, seolah-olah dia menerima semacam keterkejutan yang luar biasa tanpa kita sadari. Jejak darah di mulut gemetarnya tertekan keluar dan kata-kata itu dipaksa keluar darinya.

"Aku..Swordsman perwakilan, Kerajaan Utara...? Eldrie... Woolsburg...?"

Eugeo terkejut dengan mulutnya terbuka lebar pada reaksi yang tak terduga itu, tapi dengan segera mengangguk dan melanjutkan.

"Ya...ya, itu benar. Aku yakin itu telah ditulis di koran bulan lalu. Pria tampan dengan rambut ungu...memenangkan setiap pertandingan dalam satu ronde dengan style ilmu pedang yang luar biasa indah..."

"Tidak...Aku...Aku, Integrity Knight, Eldrie Synthesis Thirty-one! Aku...tidak tahu dengan seseorang yang bernama, Woolsburg...!"

"T-Tapi..."

Melupakan bahwa kita masih berada ditengah pertarungan juga, aku melanjutkan untuk itu.

"Meski begitu, itu tidak terlihat seperti kau telah diangkat menjadi Integrity Knight bahkan semenjak kau lahir. Bukankah itu namamu sebelum kau diangkat sebagai knight...?"

"Aku tidak tahu! Aku...Aku tidak tahu!!"

Mengacak-acak rambutnya saat dia berteriak, wajah Eldrie menjadi lebih pucat, cahaya ganjil terlihat di matanya.

"Aku...Aku...menerima undangan dari pemimpin tertinggi, Administrator-sama...dipanggil ke tanah ini dari Celestial World sebagai Integrity Knight dan..."

Perkataannya berhenti lalu—

Fenomena itu yang membingungkan Eugeo dan aku bahkan lebih jauh telah terjadi.

Sinar dari cahaya ungu tiba-tiba keluar dari tepat tengah-tengah dari dahi Eldrie yang halus.

"Gu... uh..."

Kekuatan pergi dari tangan kanan Eldrie saat dia merintih dan aku menatap pada dahi knight itu, bahkan melupakan untuk melepaskan diri dari cambuk. Objek berkilauan itu kecil, tanda segiriga terbalik. Tidak, itu bukan hanya sekedar symbol. Itu secara bertahap naik keluar dari dahi knight itu. Seperti kristal, transparan, cahaya prisma segitiga itu tersebar menyilaukan saat itu menonjol keluar sentimeter demi sentimeter.

Garis tipis dari cahaya keluar bebas bersamaan dengan prisma segitiga. Ketika irisan terluar mencapai sejauh lima sentimeter, cambuk dan pedang itu akhirnya tergelincir keluar dari kedua tangannya menuju aspal batu.

Knight itu mengambil satu atau dua langkah ke belakang dengan tatapan kosong, bahkan tanpa maksud untuk melihat pada kita, dan lalu berlutut di aspal batu itu seperti boneka yang talinya dipotong. Gemerlap dari kristal prisma dari dahinya meninggi lebih jauh dan aku bahkan dapat mendengar suara gemericing misterius.

Itu adalah waktu untuk bertindak. —Itulah apa yang aku pikirkan, tapi aku tidak dapat membuat pilihan langsung pada apa yang seharusnya aku lakukan sekarang.

Itu akan menjadi serangan yang mudah. Jika aku hendak mengambil pedang knight itu dari tanah dan menebas lehernya yang tak berarmor, tidak hanya aku dapat membuat dia tak berdaya, aku dapat mengambil pergi hidupnya.

Itu juga sangat mungkin untuk melarikan diri secepat yang kita bisa. Dalam kasus terburuk, jika itu menjadi dorongan untuk kesadaran dari knight itu kembali, aku menduga dia akan mencoba menyerang dengan kemampuan sebenarnya kali ini. Serangan kejutan tidak akan bekerja lagi pada situasi ini dan kita mungkin akan yang kehilangan semua Life kita.

Terakhir, ada juga suatu pilihan untuk mengawasi keadaan pada apa yang kita lihat sekarang, meskipun itu akan menjadi yang paling beresiko. Fenomena yang terjadi tepat dihadapan mata kita tanpa kesalahan berhubungan dengan inti dari rahasia Integrity Knight...dan juga, Gereja Axiom. Kenapa Alice kehilangan ingatannya dan mendapatkan kepribadian yang berbeda? Arti dibalik kata itu, dipanggil, yang Eldrie gunakan? Jika kita telah melihat fenomena hingga akhir di hadapan mata kita, kita mungkin akan menemukan penjelasan dibalik teka-teki ini.

Bagaimanapun juga, Eugeo tidak akan setuju dengan menebas Eldrie sementara dia tidak dapat melawan. Dan bahkan jika kita lari dari sini, itu bukanlah masalah mudah untuk melarikan diri dari labirin taman mawar ini.

Jika memang begitu, mari lanjutkan untuk melihat sambil mempertahankan kewaspadaan kita. Menyimpulkan itu, aku merangkak menuju knight yang berlutut itu, sebelum itu terjadi.

Saat aku berpikir cahaya dari prisma segitiga yang bersinar itu yang menonjol dengan ukuran seluruhnya lima sentimeter dari dahinya akan segera menghilang saat itu berkedip-kedip, itu berbalik dan mulai untuk masuk ke dalam dahinya lagi.

"Ugh..."

Aku secara insting menggigit mulutku. Setelah semua, aku telah mengantisipasi bahwa sesuatu pasti akan terjadi ketika prisma segitiga itu secara seluruhnya tertarik ke dalam.

"Eldrie! Eldrie Woolsburg!"

Ketika aku meneriakkan itu, kristal itu berhenti untuk sesaat, tapi dengan segera mulai bergerak sekali lagi. Nama sebelumnya tidaklah cukup untuk membawa fenomena ini menjadi kesimpulan. Lebih banyak «ingatan» yang pasti dibutuhkan.

Aku berbalik menuju patnerku dengan matanya yang terbuka lebar di sampingku dan berteriak dengan suara tegas dengan firasat itu dipikiranku. "Eugeo, apa kau masih punya suatu hal untuk Eldrie!? Apapun boleh, buatlah orang ini mengingat lebih banyak dari ingatannya!"

"E-Erm..."

Dia mengerutkan dahinya untuk sesaat, tapi Eugeo dengan segera mengangguk.

"Eldrie! Kau adalah anak dari jendral Imperial Knight Order, Eschdol Woolsburg! Nama ibumu adalah...mari kita lihat... Almera, ya, namanya adalah Almera!"

"......"

Mulut dari wajah kosong dari Integrity Knight itu perlahan bergetar dengan sekejap.

"Al... me... ra......"

Suara lemah keluar dari dia sementara cahaya dari prisma segitiga itu bertambah dengan cepat. Tetapi, apa yang membuatku terkejut lebih jauh adalah air mata yang besar, diam-diam meluap dari mata yang lebar knight. Dan suara yang sangat pelan itu keluar sekali lagi.

"......I...b......u......"

"Itu benar...ingatlah, semuanya!"

Aku mencoba untuk mengambil satu langkah maju saat aku berteriak.

Tetapi, aku tidak dapat. Don! Hantaman keras membuat tanah itu bergetar dan aku terjatuh ke depan.

Aku hanya menyadari rasa sakit, cukup kuat untuk menutup mataku, setelah aku melihat ke bawah dan menyadari satu buah anak panah menembus dalam ke kaki kananku.

"Guah!"

Tidak kuat untuk menahan itu, aku meneriakkan teriakan pendek. Memegang pada anak panah berwarna perunggu dengan kedua tanganku sementara terengah-engah dan menariknya dengan semua yang aku punya, aku hampir kehilangan kesadaranku sementara diserang oleh rasa sakit yang beberapa kali lebih banyak dari sebelumnya, tapi menahan itu dengan menggeretakkan gigiku.

"Kirito! A-Apa kau..."

Aku menggenggam rantai yang tergantung dari tangan kanan Eugeo tanpa mendengar akhir dari perkataan itu dan lalu menarik itu dengan semua kekuatanku.

Whoosh, don! Suara keras itu terdengar dan dua anak panah menembus melalui tempat dimana Eugeo berada sebelumnya. Aku melihat ke arah langit sementara melompat ke samping dengan rantai yang masih di tanganku.

Aku melihat satu naga terbang yang perlahan berputar disekitar atas latar belakang langit berbintang, dengan tanda matahari terbit yang muncul tanpa kita sadari. Aku entah bagaimana dapat melihat sosok manusia yang duduk diatas pelana punggung naganya jika aku berkosentrasi. Tidak ada kesalahan bahwa itu adalah Integrity Knight—tapi itu menembak dengan ketepatan yang mengejutkan, melihat saat sisi lain menargetkan kita dengan busur sambil menaiki naga terbang, tidak perlu dibilang jaraknya.

Bahkan tanpa memberikan waktu aku untuk memikirkan itu, knight yang menunggangi itu menarik busur yang besar. Aku dengan ketakutan menendang tanah dengan kaki kananku yang terluka. Dua anak panah menembus pada aspal batu tepat di depan mataku tanpa menunda sesaat.

"In-Ini sangat buruk."

Aku bergetar sambil menggenggam rantai Eugeo. Itu adalah pertama kalinya aku telah diserang oleh panah dan anak panah di dunia ini. Bahkan Walking Tactics Manual, Solterina-senpai, hanya terbentang sejauh menggunakan pisau lempar sebagai senjata proyektil, jadi aku merasa serangan jarak jauh tidak cocok untuk sifat dari swordsman di Underworld, tapi itu kelihatannya apapun boleh untuk Integrity Knights.

Aku tidak dapat mengalihkankan pandanganku sama sekali dari naga terbang, jadi aku membayangkan sekitarku di pikiranku, tapi tidak ada satu tempatpun yang dapat melindungi kedua tubuh kita. Bahkan jika kita hendak masuk ke semak-semak mawar yang melilit pagar perunggu, kita mungkin akan tidak dapat menyembunyikan diri kita seluruhnya. Di samping dari itu, hanya ada satu cara—

"Tidak ada pilihan lain selain lari! Lari jika kau dapat menghindari anak panah berikutnya!"

Membisikkan itu setelah berbalik dari Eugeo, seluruh tubuhku menjadi tegang untuk mempersiapkan diri dari anak panah.

Tetapi, Integrity Knight yang baru itu menghentikan tembakan untuk sementara waktu dan naga terbang itu mulai berputar saat itu turun. Suara keras terdengar dari plaza air mancur beberapa detik kemudian.

"Kriminal, jaga jarak kalian dari Integrity Knight Thirty-one!"

Saat melihat sekilas pada Eldrie secara insting, prisma segitiga yang hampir jatuh darinya setelah semua masalah kita telah kembali ke dahinya.

"Aku dapat mengampuni kalian tidak lebih lama lagi, untuk usaha menyedihkan kalian pada membujuk Integrity Knight yang mulia menjadi rusak! Aku akan menembak menembus empat anggota tubuhmu dan mengirim mengembalikan kalian ke penjara!"

Sebuah sinar samar-samar dari cahaya matahari terbit bersinar dari timur pada saat itu, menerangi naga terbang itu di langit. Integrity Knight yang menaiki itu seluruhnya ditutupi oleh armor perak, berat, kelihatan seperti Eldrie, dan membawa busur besar dari besi merah di tangan kirinya. Itu terlihat seperti sacred tool sama seperti «Frost Scale Whip». Kita hanya akan tahu apakah tembakan tepat yang hebat itu disebabkan oleh «full control art» atau menunjukkan kemampuan sebenarnya dari knight itu mulai dari sekarang..

Knight bertubuh besar itu berbicara tidak lebih dan menaruh empat anak panah pada panah merah pada saat yang sama.

"La... ri!"

Itu sudah tidak akan mungkin menghindar tembakan setelah mengkonfirmasi itu melalui penglihatan dengan jarak sependek ini. Aku berlari dengan semua yang aku punya sambil memegang rantai Eugeo. Aku dapat merasakan rasa sakit yang hebat dari luka di dada dan kaki kananku setiap langkah, tapi aku tidak dapat secara mudah berhenti di sana. Eugeo mengikuti di belakang dengan terdengar, nafas paniknya.

Aku telah berpikir untuk melarikan diri kembali ke penjara bawah tanah dimana kita pertama kali berada, tapi bahkan jika kita dapat menghindari tembakan dengan cara itu, itu bukanlah solusi untuk masalah yang dihadapi. Aku berlari menuju gerbang selatan di plaza, mengetahui bahwa itu akan berakhir jika kita berakhir menuju jalan buntu di dalam labirin.

Sebelum kita dapat mengambil banyak daripada sedikit langkah, beberapa suara keras berulang-ulang terdengar dari belakang.

"Uowaah!"

Tanpa yakin apakah seruanku adalah teriakan atau seruan perang, aku menaruh seluruh fokusku untuk berlari. Meskipun pagar yang berdiri di kedua sisi dari pintu masuk yang menyembunyikan kita tergantung dari sudutnya, kita tidak dapat membantu selain menunjukkan diri kita di persimpangan jalan dan beberapa anak panah akan dengan segera memenuhi sekitar kita.

"Berapa banyak anak panah lagi yang knight itu punya!"

Meneriakkan itu karena jengkel dan kebingungan, Eugeo yang berlari di belakang menjawab dengan jujur.

"Itu tertembak lebih dari tiga puluh setelah satu yang barusan, itu hebat!"

"Ini bukanlah suatu MMO setengah jadi…Maaf, lupakan itu!"

Itu kelihatannya aku telah kehilangan kemampuan menujuk arahku. Tapi aku dapat merasakan tarikan di dekat dahiku sewaktu-waktu mendekati persimpangan untuk suatu alasan, jadi aku berbelok ke kiri dan ke kanan menurut itu sementara melanjutkan berlari dengan semua yang aku punya. Itu terlihat seperti kita entah bagaimana menjaga jarak secara tetap dari naga terbang untuk sekarang, tapi tidak ada yang bisa dilakukan jika kita berakhir ke jalan buntu bahkan untuk sekali—

Tidak ada yang bisa dilakukan dengan pikiran negative atau seperti itu yang terpikir di pikiranku, tapi saat aku berbelok ke kiri pada pertigaan yang kesembilan, efek dari perlindungan suci misterius akhirnya berakhir. Jalan itu berakhir dengan tak berperasaan jalan buntu sepuluh meter ke depan.

Sekarang karena itu berakhir seperti ini, tidak ada cara lain selain menerobos pagar metal dengan rantai di tangan kananku, mengurangi Lifenya hingga setengah setelah itu rusak, tapi prioritasnya sangat dekat dengan rantai itu saat aku mengecek sebelumnya. Kesempatan untuk menghancurkannya dengan satu serangan sangatlah rendah.

Tetapi, sudah tidak ada pilihan yang lain. Mengumpulkan tekadku, aku hendak menyerahkan semua itu ke nasib dan mengayunkan tangan kananku ketika itu terjadi.


"Oi, larilah ke sini!"


Mendengar suara itu yang datang dari suatu tempat, aku terjatuh saat aliran pikiranku berhenti dengan sekejap. Setelah semua, sebaliknya ciri-ciri dari cara berbicara orang tua yang menggunakan 'larilah ke sini', suara itu sangat jelas adalah gadis muda.

Ketika aku menggerakkan pandanganku melalui sekitarku sementara memperlambat, Aku melihat pintu yang tidak kusadari di sisi kanan pagar di depan. Seseorang yang memanggil dengan tangannya dari sana sementara wajahnya mengintip keluar adalah seseorang tidak dapat dideskripsikan selain gadis berumur sepuluh tahun seperti yang diharapkan, mengenakan topi hitam besar.

Kecil, kacamata bulat pada hidung berkilaunya di cahaya dan gadis itu menghilang melalui sisi lain dari pintu. Aku sesaat terbingung apakah ini adalah jebakan atau bukan. Tapi hampir seluruh dahiku telah ditarik maju dengan kekuatan yang lebih besar dari waktu itu. Seolah-olah itu memarahiku, 'Apa yang kalian lakukan, cepatlah dan segera masuk!'.

Eugeo dan aku terjatuh menuju kegelapan jauh di dalam pintu dengan tidak sadar.

Catatan Penerjemah dan Referensi

  1. naik level atau peningkatan status dalam game sehingga lebih kuat
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Infinite_loop
  3. Kirito bermaksud mengatakan happy ending atau akhir yang bahagia
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/D%C3%A9j%C3%A0_vu