Seirei Tsukai no Blade Dance (Indonesia):Jilid 4 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 2: Penerbangan Langit

Part 1

Kapal terbang itu bergerak maju seakan-akan meluncur di atas awan yang terisi oleh ether.

Tujuannya adalah salah satu tempat suci di Astral Zero - Pulau Angkasa «Ragna Ys» .

Itu adalah arena untuk Festival Tarian pedang kali ini.

Seharusnya, hanya putri suci terpilih yang berasal dari «Institut Ritual Suci» , yang melayani Raja Elemental, yang diijinkan untuk memasuki tempat suci ini. Namun, sekarang tempat ini dibuka untuk umum khusus untuk Festival Tarian Pedang.

"Yang pasti, kapal terbang ini menakjubkan!"

Kamito merasa sedikit pusing melihat lautan awan yang terbentang luas melalui jendela.

Bukan hal yang aneh karena sebenarnya, ini adalah pertama kalinya Kamito naik kapal terbang.

Selayaknya gadis bangsawan, mereka terlihat terbiasa menaiki kapal seperti ini, segera setelah mereka meletakkan barang bawaan, mereka bersantai di sofa yang berada di dalam kamar yang disediakan untuk masing-masing tim.

Tembok ruangan tersebut terbuat dari batu marmer yang halus dan bahkan lantainya dialasi dengan karpet merah yang bersulam indah.

Ruangan itu dilengkapi dengan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari dan dalam kuliatas terbaik.

"Ngomong-ngomong, kapal ini tidak berguncang sama sekali?"

"Ini adalah kapal terbang keluaran terbaru. Apabila penerbangan ini mulus tanpa gangguan, tampaknya kita akan sampai di tujuan kurang lebih di siang hari."

Yang menjawab adalah Claire yang sedang merebahkan diri di atas sofa. Ini bukanlah hal yang besar, tapi postur tubuhnya membuat roknya terangkat sehingga celana dalamnya hampir terlihat. Kamito buru-buru mengalihkan pandangannya.

"Oh iya, kudengar katanya akan ada upacara pembukaan di hotel istana malam ini. Apakah kamu membawa pakaian formalmu untuk Pesta Dansa ?"

"Tidak, aku tidak membawanya. Aku lebih suka jika aku tidak perlu ikut pesta dansa."

Bisik Kamito yang terlihat malu setelah mengingat Festival Tarian Pedang tiga tahun lalu.

Jujur saja, pesta dansa tersebut meninggalkan kenangan buruk.

"Begitu ya..."

Karena suatu hal, Claire menggumam sambil terlihat kecewa.

"....? Apakah aku akan menimbulkan masalah padamu karena tidak membawa pakain formal? "

"T, tentu saja tidak!"

Claire tersipu malu dan berbalik ke arah lain lalu mengabaikan Kamito.

"Mengapa akmu marah...?"

"A-Aku tidak marah...dasar bodoh!"

"....Ayolah, kalian berdua. Haruskah kalian bertengkar bahkan ketika di dalam kapal?"

Rinslet mengangkat bahunya dengan sebal.

"Rinslet, apa yang sedang kamu lakukan?"

Di atas meja Rinslet sedang mempersiapkan berbagai peralatan minum teh yang dibawanya.

"Aku akan membuat teh sekarang. Apakah kalian semua mau ikut menikmati siang ini dengan minum teh?"

"Ide yang bagus! Aku pernah dengar kabarnya daun teh dari provinsi Laurenfrost sangatlah nikmat dan menenangkan."

"Betul sekali, meskipun ini hanya semalam sebelum Festival Tarian Pedang dimulai, sedikit relaksasi juga penting."

Lalu Fiana dan Ellis, yang tadinya sedang diluar melihat pemandangan, datang menghampiri dan bergabung.

Tampaknya, dimanpun dan kapanpun menikmati minum teh dengan elegan pada siang hari merupakan kebiasan gadis-gadis bangsawan ini.

Ketika Rinslet menuang teh ke cangkir - cangkir indah yang ada dengan elegan, uap yang dihasilkan segera mengisi ruangan tersebut dengan aroma citrus.

"Oh, terima kasih! Wah... aromanya wangi sekali."

Claire dengan tulus memberikan pujian.

"Teh jeruk ini spesial dari provinsi Laurenfrost."

"Fufu, teh yang dibuat oleh nonaku memang sedap."

Si gadis pelayan , Carol, tersenyum dan tertawa kecil.

"Bukankah ini biasanya merupakan tugas pelayan wanita?"

Demikian Kamito bertanya--

"Apa yang kamu bicarakan!? Jika Carolku yang imut itu harus tersiram air panas karena kecelakaan, apakah kamu mau tanggung jawab?"

"Oh, maafkan aku..."

Karena alasan tertentu, Kamito dimarahi terang-terangan oleh Rinslet.

Sebagai catatan, hanya orang-orang yang di undang yang boleh masuk ke daerah suci ini, tetapi karena Carol milik keluarga Laurenfrost——Dengan kata lain,dia adalah milik pribadi Rinslet yang diberi izin khusus untuk menemani Rinslet.

Namun pada kenyataannya, Rinslet tidak begitu senang mengenai Carol yang diperlakukan sebagai benda mati.

"Kamito-san, berapa sendok gula yang kamu inginkan?"

"Oh, hanya satu saja."

"Claire, dua sendok gula untukmu, benar?"

"Hei, kenapa kau mengingat pilihanku?"

"A-Aku tidak mengingatnya, oke! Aku hanya ingat secara kebetulan!"

Rinslet berteriak marah dengan wajahnya merah padam.

"Nyonya dan Claire-sama biasa bermain bersama di masa lalu."

"Eh...Sungguhkah?"

Kamito bertanya pada Carol yang tersenyum.

"Ya, Claire-sama dulunya sangat sangat melekat pada nyonya——"

"Tunggu dulu. O,omong kosong apa yang kamu bicarakan!?"

"I-Itu benar, Claire dan aku adalah rival!"

Rinslet dengan marah memalingkan wajahnya.

"Aku tidak ingin gula, terima kasih."

"Selayaknya seorang putri, mengetahui metode minum terbaik untuk menghargai teh."

Rinslet mengangguk gembira, tanda setuju.

Pada saat ini, Ellis mendadak terbatuk datar sekali ...

"A,aku ingin teh susu dengan banyak gula, tolong."

Suaranya terdengar agak malu.

"Yah, yah, teh susu, betulkah?"

"L,lalu ..."

"Hmm?"

"Jika memungkinkan, krim segar dan madu dengan marshmallow mengambang di atasnya ..."

"A-ada apa dengan permintaanmu!?"

Wajah Rinslet sedikit mengernyit setelah mendengar Ellis.

"Metode minum tehmu adalah penghujatan untuk minum teh itu sendiri!"

"A,aku selalu minum teh dengan cara ini! Dalam rangka untuk bertahan pelatihan pedang yang keras, diperlukan cukup gula. "

"Astaga, keluarga Fahrengart dengan tradisi militer benar-benar ..."

"Kapten Sylphid Knights ternyata sesungguhnya kekanak-kanakan. Tidak disangka bahwa kamu tidak acuh dengan cara untuk menghargai rasa halus teh. "

"D,diam! Pada dasarnya makanan yang manis rasanya lebih enak! "

Melihat Claire melemparkan tatapan iba ke arahnya, balas Ellis sambil terisak.

Melihat dialog di antara mereka ...

(Kedua gadis ini tampaknya telah melupakan dendam mereka juga ...)

Kamito tersenyum kecut dalam hatinya.

Untuk waktu yang cukup lama, karena menjadi pihak yang bertentangan dengan Ksatria Sylphid, Claire selalu berada pada posisi hubungan yang buruk dengan Ellis yang berdiri sebagai kapten Ksatria tersebut. Ellis baru saja bergabung dengan Tim Scarlet dua minggu lalu. Pada awalnya ketika mereka pertama kali memulai pelatihan kelompok, kedua gadis sering memiliki argumen.

Argumen ini dipicu oleh berbagai macam alasan aneh, tapi dalam sebagian besar kasus, itu karena Claire tanpa alasan yang jelas keberatan setiap kali Ellis ingin bermitra dengan Kamito karena mereka berdua merupakan petarung jarak dekat ...

Ini tidak mengherankan. Kedua gadis memiliki kepribadian yang sangat berbeda.

Meskipun mereka berdua adalah pelajar yang baik, Ellis sangat kaku, tipe pekerja keras sementara Claire adalah tipe jenius yang melakukan apapun dengan cara yang dia sukai. Satu-satunya kesamaan di antara mereka adalah tingginya niat mereka untuk bersaing.

Justru karena itu, suasana sangat tegang antara mereka selama minggu pertama. Namun ...

"Aku tidak percaya ini, kamu benar-benar menuangkan madu ke dalam teh ..."

"I,itu adalah cara yang aku suka! Jika kamu memiliki begitu banyak keberatan, mengapa kamu tidak coba terlebih dahulu!? "

"Hmph, bagaimana mungkin sesuatu yang begitu terlalu manis akan terasa enak ... Eh? "

Claire meneguk kecil dari cangkir teh Ellis dan membelalakkan matanya sedikit.

"Bagaimana?"

"...Ini tidak buruk, tampaknya ada semacam rasa lembut. "

"Benar, kan?"

"Tapi ini merusak rasa teh hitam yang berkualitas tinggi. Paling-paling, hanya anak berandal yang minum teh seperti ini. "

"K,kamu mungkin ada benarnya ..."

Sekarang, hubungan kedua gadis telah berkembang sampai ke titik di mana mereka mampu untuk berdebat santai seperti ini.

"...Ngomong - ngomong, roh kucing neraka mu sangat imut. "

Sambil mengatakan itu, Ellis mengulurkan tangannya untuk mengelus Scarlet yang sedang tiduran melingkar di sofa.

Menggunakan ujung jarinya ia memainkan ekor Scarlet yang lembut dan halus, dia juga menekan bantalan pada kaki kucing.

"Hey hey hey, Scarlet adalah roh terkontrakku. Jangan menyentuh Scarlet sembarangan. "

"H-Hanya sedikit saja tidak apa-apa ..."

Ellis erat memeluk Scarlet dengan sayang sambil mengambek.

Ternyata Kapten Ksatria yang kaku ini memiliki sisi yang lembut untuk hal-hal imut.

(...Kalau dipikir-pikir, ia juga menyimpan benda-benda seperti boneka di kamarnya.)

"Meow meoow!"

Scarlet berteriak gelisah dan mencari bantuan Claire.

"Aku sudah bilang untuk membiarkan Scarlet pergi. Apa kau tidak punya roh kontrakmu sendiri!? "

"Tapi penampilan Simorgh sangat tidak lucu ..."

Ellis bergumam sambil merajuk.

...Jika roh kontrak Ellis mendengar ini, pasti ia akan lari dari rumah dengan kesal.

"Ellis!"

"Hanya sebentar lagi, tolong biarkan aku bermain sebentar lagi dengan Scarlet."

Ellis terus memeluk Scarlet ddengan keras kepala. Pada saat itu...

"Meow meow! Meoooww! "

"Ah!"

Secepat kilat, Scarlet melepaskan diri dari pelukan Ellis dan melarikan diri keluar dari ruangan.

Claire mendesah putus asa.

"Bukankah aku sudah bilang? Selain aku, Scarlet tidak akan membiarkan manusia lain terlalu intim dengan dia. "

"Bagaimana kau bisa mengatakan itu dengan serius? Bisakah kau berhenti menggunakan Fenrir ku sebagai bantal? "

Rinslet melotot dan melirik Claire.

"...K-Karena Fenrir terasa begitu nyaman dan dingin. "

Pada sofa, Claire sedang beristirahat dengan kepalanya bersender pada punggung seekor serigala putih dengan bulu panjang.

STnBD V04 055.jpg

Roh iblis es tingkat-tinggi «Fenrir» merintih lembut, sedikit tidak senang.

(...Aku tahu bagaimana perasaanmu.)

Diperlakukan sebagai budak roh oleh Claire, Kamito tidak bisa tidak bersimpati dengan Fenrir.

"Fufu, Kamito-kun, kamu dapat menggunakan dadaku sebagai bantal setiap kali kamu inginkan. Aku tidak keberatan sama sekali. "

"...Harap jangan bercanda denganku, Yang Mulia Putri. "

Kamito menoel Fianna dengan ringan di dahi.

"...Astaga, aku tidak bercanda sama sekali. "

Fianna menggigit jari telunjuknya dengan lembut dan cemberut sedih.

"Hahhh, aku harus pergi mencari Scarlet nanti. Di kapal sebesar ini, akan menjadi pencarian melelahkan. "

Mengatakan itu, Claire mendesah sengaja secara berlebihan. Melihat itu, Ellis berpaling menatap ke kejauhan.

"Omong-omong, perwakilan negara-negara lain juga di kapal terbang ini, kan?"

"Ya, selain kami, sejumlah tim seharusnya sudah naik ke kapal ini."

Claire mengangguk menjawab pertanyaan Kamito itu.

Kamito lalu meletakkan cangkir tehnya ke meja ...

"Bagaimana dengan Ren Ashbell, si«Penari Pedang Terkuat »?"

"...!?"

Segera Kamito berbicara, ruangan itu penuh dengan suasana tegang.

Karena kata-katanya membawa suatu perasaan tekanan tak terlukiskan.

"Tidak, dia tidak di kapal ini."

Claire menggeleng dan berkata dengan tenang:

"Karena untuk ini Blade Dance, dia berpartisipasi sebagai wakil untuk Teokrasi Alpha. Jadi bahkan jika dia bepergian dengan kapal, itu akan menjadi suatu yang berbeda. "

"Aku mengerti."

"Tapi ini masih sangat sulit diterima."

"Aku tahu. Sulit untuk percaya bahwa kekuatan elementalist-nya akan tergilas untuk mewakili negara seperti Teokrasi Alpha. "

Rinslet berbicara dengan kebingungan dan Claire setuju.

Teokrasi Alpha adalah sebuah negara kecil terjepit di antara dua negara besar: Kekaisaran Ordesia dan Kekaisaran Naga Dracunia pada masing timur dan barat. Meskipun ekspor utamanya terdiri dari kristal roh yang digali dari tambang, Teokrasi benar-benar membuat keberuntungan besar melalui penggalian dan perdagangan artefak dari reruntuhan kuno.

Di antara artefak kuno yang digali oleh Teokrasi Alpha, ada banyak yang memegang roh segel yang sangat kuat di dalamnya. Dikatakan bahwa selama Perang Ranbal terakhir, Teokrasi membuat keuntungan astronomi sebagai satu-satunya negara netral dengan menyediakan berbagai negara dengan roh militer.

Selanjutnya, meskipun itu tidak mungkin untuk membuktikan, itu dikabarkan bahwa organisasi pasar gelap «Murders» juga bermarkas di Teokrasi, maka mengumpulkan kecurigaan matamata dari negara lain.

Untuk negara seperti itu dapat bertahan selama ini tanpa diserang oleh tetangga yang besar, selain dari pengaruh diplomatik yang cerdas Hierarch itu, lokasinya yang strategis di antara dua negara adidaya menentang juga merupakan alasan utama.

"Selain itu, itu sudah lima puluh tahun sejak terakhir kali Teokrasi mengirim perwakilan untuk mengambil bagian dalam Blade Dance. Dan mereka tidak pernah menang. Mengapa mereka tiba-tiba ... "

Ren Ashbell sudah menjadi idola bagi semua gadis yang bercita-cita menjadi elementalists.

Kenapa idola semua orang mewakili sebuah negara kecil yang hanya memiliki publisitas negatif? Claire dan yang lainnya tidak bisa mengerti sama sekali.

"Berbicara tentang Teokrasi Alpha, ada rumor dari mereka membeli roh militer dalam skala besar."

Ellis menyilangkan tangan sebelum dadanya sambil berbicara pelan.

"Kenapa mereka perlu mengumpulkan roh militer saat ini ...?"

Juga, hal-hal yang tidak sesederhana itu.

Ada alasan lain mengapa Teokrasi Alpha dianggap sebagai elemen yang berbahaya.

(Kupikir aku ingat bahwa itu juga ada di mana penyembahan Raja Iblis berasal?)

Menyembah Raja Iblis diam-diam mengambil akar di berbagai tempat seluruh benua.

Diduga, Teokrasi Alpha adalah markas.

Setelah semua, ibukota negara itu adalah di mana Raja Iblis Salomon lahir.

Penyembah Raja Iblis percaya dengan tegas bahwa Raja Iblis akan turun atas Teokrasi Alpha lagi.

Raja Iblis ... Kata ini disebabkan pemukulan dijelaskan dalam hati Kamito itu.

(Orang-orang yang mengangkatku juga cabang dari penyembah Raja Iblis...)

The « Sekolah Instruksional» telah mencoba untuk membuat Raja Iblis sendiri melalui metode manusia.

Oleh karena itu, mereka menawarkan restu Kamito, yang elementalist laki-laki, dan diberikan kepadanya peringkat tertinggi roh kegelapan yang diperintahkan oleh mantan Raja Iblis di masa lalu.

"Ngomong-ngomong, ada benar-benar begitu sedikit informasi tentang Ren Ashbell."

Claire mengangkat bahu dan berkata: "Semua yang diketahui adalah dia tiba-tiba muncul tiga tahun yang lalu, seorang elementalist tanpa latar belakang apapun. Dia berusia enam belas tahun seperti kita dan kontrak roh kegelapan. Itu semua kita tahu tentang dia saat ini."

Dalam rangka untuk memenangkan Blade Dance, terlepas dari kecakapan dalam menggunakan roh, mengumpulkan informasi tentang lawan juga merupakan bagian penting.

Akademi ini telah memberikan informasi pada beberapa tim lain, seperti atribut roh kontrak, bentuk unsur Waffen, tapi hampir tidak ada tentang kepentingan semua Ren Ashbell.

Tidak ada yang dikonfirmasi, tidak hanya untuk Ren Ashbell tapi dirinya sendiri, tetapi juga seluruh tim.

(Elementalist yang identitasnya dan tujuan sebenarnya keduanya diketahui ya ...)

Ini akan lebih bagus jika dia hanya seorang penipu menggunakan nama elementalist legendaris dan gelar sebagai tipu muslihat.

Tapi hal-hal tidak mungkin sesederhana itu.

(Greyworth mengatakan, selama aku mengalahkannya ...)

Alasan mengapa dia merekrut Kamito ke Akademi adalah untuk mengalahkan dia di Blade Dance.

(Juga. ..)

Kamito menatap tangan kulit bersarung kirinya.

(Tidak ada kesalahan tentang itu. Restia saat ini bekerja sama dengan penipu itu.)

Beberapa minggu sebelumnya, pertempuran telah terjadi di sebuah tambang yang ditinggalkan antara Kamito dan teman-teman terhadap salah satu « Sekolah Instruksional » sang anak yatim: Jio Inzagi.

...Karena ini adalah ‘’’’keinginannya’’’’.

Saat itu, itulah yang Restia tadi.

Selain itu, dia juga mengatakan: "Suatu hari, kamu pasti akan bertemu satu sama lain." Transfigurasi kegelapan roh gadis itu.

Jika transfigurasi nya terkait dengan Ren Ashbell lainnya...

(Aku benar-benar tidak akan memaafkan gadis itu.)

Mengepal tinju Kamito yang telah diam-diam gemetar di bawah meja.

"Tapi aku nggak pernah berpikir aku akan berdiri di panggung yang sama seperti dirinya, dalam waktu hanya beberapa jam."

Ellis tiba-tiba bergumam dengan emosi sepenuh hati.

"Tiga tahun lalu, aku masih berada di penonton, menyaksikan pertarungan pertamanya."

"Aku juga melihat pertandingan melawan Velsaria. Dia benar-benar sangat cantik. "

"Ren Ashbell penari pedang terhebat, kan?"

Pipi Ellis tersipu-sipu sedikit sementara Claire dan Rinslet mengangguk-angguk dan setuju.

Kamito memalingkan wajahnya dengan tampilan malu.

"Oh sayang, tidak perlu untuk membuat suatu keributan besar, oke? Bahkan jika dia dikenal sebagai Penari Pedang Terkuat, itu sudah tiga tahun lalu. Kekuasaannya mungkin mendapatkan lebih banyak dan lebih berlebihan oleh rumor. Gadis itu sebenarnya tidak biasa, kan? "

Sama seperti ia mengangkat bahu dan selesai ...

"O-Omong kosong apa yang kau ocehkan!?"

"Apakah kau bodoh?"

"Oh toong, harus ada batas ketidaktahuan."

"Eh, tidak, aku minta maaf ..."

Menghadapi marah melotot dari tiga wanita kelas tinggi, Kamito tidak punya pilihan selain meminta maaf panik.

(...Ini tidak seperti aku dapat memberitahu mereka bahwa yang asli berdiri di depan kanannya mata mereka.)

Takut bahwa ia akan runtuh dari gadis-gadis bersekongkol di atas dia, Kamito tiba-tiba bangkit dan meninggalkan tempatnya di meja.

"Ke mana kamu akan pergi?"

"Tak ada tujuan khusus. Hanya akan mencari Scarlet. "

Kamito membuat alasan dan berjalan menuju pintu keluar.

"Hmph, ia melarikan diri ..."

"Fufu, Kamito-kun malang sekali."

Sebagai satu-satunya yang mengetahui identitas rahasia sejati Kamito di sini, Fianna tertawa diam-diam pada dirinya sendiri.

Part 2

Empat ribu kilometer di udara ...

Sebuah kapal tempur kecil muncul langsung di bawah kapal terbang yang peserta bepergian Blade Dance.

Itu telah bersembunyi di hutan, menunggu mangsanya tiba.

Pintu kabin logam dibuka dan keluar berjalan seorang gadis muda yang tampak.

Rambut abu-abu-abunya, diikat di sisi berlawanan dari dirinya, sedang bergoyang dalam angin yang kuat bertiup kepala.

"...Gotcha, Onii-sama. "

Gadis itu tersenyum dan mulai mengucapkan mantra untuk mengeluarkan roh.

Seketika, cincin di jari tengahnya memberi dari lampu merah.

Selanjutnya ... "Oke, ayo kita mengamuk! Roh Penghancur «Death Gaze»! "

Seperti udara retak terbuka, keluar muncul raksasa hitam.