Tokyo Ravens:Volume 10 Chapter 02
Chapter 2 - Visitors
Part 1
Aula tempat berkumpul di Kuil Seishuku merupakan sebuah tempat yang sangat luas.
Itu adalah bangunan kayu yang datar.
Halaman ruang pertemuan memliiki kuota hingga seratus orang.
Tiga orang yang datang untuk mengunjungi biara. Mereka adalah utusan dari Badan Onmyou. Lima orang lainnya adalah para pemimpin biara, tapi mereka terbagi menjadi dua sisi.
"Kami sampai pada kesimpulan ini sejak lama"
Salah satu dari tiga biarawan mengatakan hal ini. Meskipun ia sudah setengah baya, ia masih arogan memandang rendah orang lain.
"Kenapa kau tidak menghadapi kenyataan?"
Para pria scholarly mengatakan hal ini, tanpa rasa takut menatap para biarawan. Wanita berkacamata disampingnya mengangguk setuju sambil diam tak berkata apa-apa.
"Apakah tidak ada kesempatan lain selain lain?"
"Konyol! Biara ini bahkan tidak menerima otoritas mereka"
"Ini tidak ada hubungannya dengan sejarah. Yang penting adalah sekarang dan masa depan!"
"Masa lalu dan masa depan dan masa depan semua sama. Biara ini tidak pernah berubah sejak zaman dulu. Tidak peduli bagaimana dunia ini berubah."
"Tidak, biara hanya mampu bertahan hingga hari ini karena terus berubah! Bahkan jika ini adalah perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak perlu menjadi begitu takut bergerak maju!"
"Kata-katamu tidak ada artinya. Tidak perlu berbasa basi dengan anda lagi"
"...."
Salah satu utusan Badan Onmyou tanpa berekspresi, yang lain menyembunyikan senyum dingin, dan yang lainnya mengerutkan kening sambil menatap para pemimpin biara.
Tapi kepala biksu juga menatap ke arah mereka.
"Saya telah menunjukkan Anda sesuatu yang memalukan."
"Jangan khawatir, Jangan khawatir"
"Kami tidak mengatakan bahwa Anda harus memiliki jawaban sekarang. Kami baru saja datang untuk membawa proposal ke biara Anda"
"Oh begitu. Tapi itu akan sama saja tidak peduli berapa kali anda datang. Saya khawatir bahwa kita tidak akan mempu melakukan seperti yang anda inginkan"
"Imam Jougen!"
Pria scholarly berteriak. Tapi kepala biksu bahkan tidak lagi memandangnya.
"Ini agak terlambat. Untuk saat ini, para bhikhu kami akan mempersiapkan perumahan bagi anda semua malam ini. Tapi harap berhati-hati agar tidak mengganggu latihan kami"
Dia santai pergi dengan dua biarawan lain dengan jubahnya berkibar.
Pria scholarly dan wanita berdiri di sampingnya kesal menatap punggung para biarawan.
Tak lama kemudian, pemandu datang untuk mengantarkan mereka ke kamar mereka.
"Mereka benar-benar berantakan"
Yuge Mari mengungkapkan perasaannnya di ruang tempat tinggal mereka. Dia tidak menyembunyikan nada kekesalan dia, karena hanya ada rekan-rekannya di ruang tsb.
Yuge adalah Exorcist Independen milik Onmyou Agency Exorcist Bureau.
Dia adalah seorang Onmyouji National First-Class, serta salah satu dari apa yang disebut 'Twelve Divine Generals'. Meskipun ia adalah seorang pengguna penghalang tingkat pertama dengan julukan aneh 'Binding Princess', ia bahkan pergi ke daerah pedalaman karena perintah tentang 'misi khusus'.
Desain tempat tinggal tsb hampir sama dengan hotel pedesaan. Meskipun untungnya ada listrik, tapi tidak ada pemanas, dan dinginnya gunung terasa masuk ke dalam ruangan.
Karena pekerjaan, Yuge hampir tidak pernah meninggalkan Tokyo. Ini mungkin bukan hal buruk untuk melakukan perjalanan yang dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk bepergian (travelling).
"Kalau dipikir-pikir, ada listrik di sini. Tapi aku tidak ingat melihat sesuatu seperti kabel listrik di sepanjang jalan gunung menuju sini kan?"
"....Ada di gunung sebelah terdapat saluran transmisi. Listrik ini diambil dari sana"
Orang yang menjawab pertanyaan Yuge adalah seorang pria yang duduk dan sambil membaca buku.
Dia berusia sekitar empat puluh tahunan.
Dia tinggi dan ramping, berpakaian rapi dalam setelan double-breasted double-breasted. Meskipun ia berbicara dengan lancar, tapi nadanya lirih. Dia terdengar seperti ia sengaja menekan nadanya, atau lebih tepatnya seperti dia murni berbicara secara lugas.
Meskipun ia milik departemen yang berbeda dari Yuge, ia juga senpai nya di Biro Exorcist. Dia adalah Special Senser of the Intelligence Department, Miyoshi Tougo. Dia juga National First-Class Onmyouji.
"Petugas Miyoshi, apakah anda akrab dengan biara ini?"
"Ini pertama kalinya saya di sini. Sama seperti anda. Meskipun aku mendengar desas desus sebelumnya"
"tempat ini adalah tempat yang cukup aneh. Sepertinya sebuah biara besar dan mengesankan. Tapi aku tidak pernah terpikir bahwa cara hidup kuno seperti ini akan mampu bertahan sampai sekarang"
"Oh begitu. Baiklah, ada listrik dan air di sini, dan anda pun bahkan bisa mendapatkan sinyal telepon. Bukan hal yang mengejutkan kan?"
"Benarkah?"
"Udara yang sangat segar juga. Memiliki perasaan tenang berada jauh dari kebisingan kota dan peradaban yang cukup merepotkan"
"....Hah"
Wilayah puncak gunung dari Kuil Seishuku tertutup oleh penghalang raksasa. Itu mungkin sudah merupakan sihir skala besar. Mungkin ruang pertemuan digunakan sebagai 'lapangan praktek sihir'. Lebih penting lagi, sebagian besar orang di daerah ini merupakan pengguna sihir kelas atas (first-class).
"Kalau dipikir-pikir itu, dari sekte mana biara ini berasal? Vajrayana? atau Shungendo?"
"Neopaganism"
"Eh?"
"Lebih tepatnya, ini adalah Kuil Shingon Seishuku. Seperti namanya, itu awalnya cabang milik Shingon,. Dengan kata lain, ini adalah Shingon neopaganist. tempat ini bagaikan rumah mereka di gunung"
Mata Yuge melebar karena terkejut. Tapi Miyoshi terus membaca bukunya.
"Oleh karena itu, penampilan dari biara ini sangat mirip dengan Shingonism."
"Nampaknya biara ini memiliki sejarah yang sangat panjang..."
"Kuil ini sudah ada di sini sejak dahulu kala. Namun, entah apakah itu sudah di sini selama ratusan tahun."
"....Oh begitu..."
Yuge juga tahu bahwa Kuil gelap ini terkait dengan komunitas penyihir. Selain itu, Yuge juga tahu bahwa pada kenyataannya kuil gelap ini merupakan tempat yang menerima para praktisi yang tidak bisa tinggal di masyarakat biasa karena berbagai alasan.
Saat itu, Miyoshi dan Yuge terdiam.
Kemudian,
"....Petugas Miyoshi. Apakah anda tahu tentang 'kekuatan tempur' nya?
yang berkata itu adalah pemuda yang telah diam hingga kini yang tiba-tiba menanyakan hal ini. Yuge lalu meliriknya.
Pemudia itu berdiri sedikit lebih jauh dari mereka berdua.
Dia adalah seorang pria muda. Dia memiliki penampilan yang tampan. Tapi yang lebih penting dari itu adalah tatapannya yang dingin.
Seingat Yuge bahwa ia hanya beruisa sembilan belas tahun. Meskipun ia mengenakan jas seperti Miyoshi, apa yang ia kenakan hanya setelan single-breasted. Dan dia sudah melonggarkan dasinya.
Yamashiro Hayato. Dia adalah seorang pemuda National First-Class Onmyouji yang telah memperoleh kualifikasi 'Onmyou First-Class' musim semi ini.
"Tolong beritahu saya, saya dengarkan pendapat anda. Karena mungkin informasi tsb berguna di kemudian hari"
Kata-kata Yamashiro yang sangat sopan.
Bahkan ketika ditanya Yamashiro itu, Miyoshi tetap membaca buku.
"Yuge-shi, Anda memiliki pekerjaan yang harus dilakukan"
"Eh? ....ah, ya"
Yuge menyadari maksud Miyoshi pada saat melihat menunjuk ke telinganya dengan jari telunjuknya. Dia memasang penghalang di sekitar mereka.
Tindakan ini untuk menghindari tindakan menguping dari luar.
Pada saat itu, Miyoshi masih belum mengangkat kepalanya dari bukunya sejenak.
"Ada empat puluh dua orang di sekitar sini selain kita. Diantara mereka, ada tiga puluh sembilan yang diidentifikasi sebagai praktisi. Meskipun ada beberapa shikigami, aku tidak bisa mendapatkan angkat yang akurat."
Dia melaporkan seperti itu.
Jantung Yuge berdetak kencang ketika ia mendengar kata-kata Special Senser.
Spirit Senser cenderung merupakan kemampuan bawaan atau dengan kata lain bakat sejak lahir. Lebih penting lagi, ia adalah seorang Spirit Senser yang telah memperoleh kualifikasi 'First-Class Onmyou', yang dikenal sebagai Special Senser.
Hanya ada tiga tiga Special Senser di Twelve Divine Generals yang telah memperoleh kualifikasi 'First-Class Onmyou'. Diantara ketiga itu tidak diragukan lagi Miyoshi dengan julukan 'Divine Eye' merupakan yang terbaik diantara mereka di kualifikasi dan kekuasaan.
"Sekitar empat puluh praktisi.... Meskipun mereka masih dalam tahap pelatihan, akan sangat merepotkan jika mereka berkelompok bersama"