Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 2 Chapter 6
Tepat sebelum gerbang sekolah ditutup, di dalam ruang klub.
"Situasi mengenai menyerobotnya Klub Kenjutsu pada demonstrasi untuk anggota baru Klub Kendo."
Tatsuya, yang sedang menyaksikan dan mengalami kejadian itu, memberikan rincian mengenai percobaan perkelahian — termasuk bagaimana Mibu Sayaka dan Kirihara Takeaki mulai berdebat, dia mencoba menengahi mereka dan secara pribadi menantang Klub Kenjutsu — khususnya tiga orang yang berdiri di depannya.
"Meski begitu, setelah melawan lebih dari sepuluh orang, mengherankan kau masih begitu hebat."
Di hadapannya agak ke kanan adalah Ketua OSIS, Saegusa Mayumi.
"Tepatnya ada empat belas orang. Seperti yang diharapkan dari murid Kokonoe-sensei kurasa."
Di bagian tengah, orang yang dalam artian adalah bosnya, Ketua Komite Disiplin, Watanabe Mari.
Tertawa penuh ketertarikan — bukan dalam artian 'aneh', tapi dalam artian 'menghibur' — sementara komentarnya membuat kata-katanya agak ironis. Meskipun ekspresinya agak tidak tulus, dia mungkin memuji Tatsuya.
Apa yang paling berkesan bagi Mayumi dan Mari adalah, setelah menaklukan Kirihara, Tatsuya hanya bertahan melawan segerombolan anggota Klub Kenjutsu tanpa menyerang. Namun, Tatsuya tidak menunjukkan teknik yang layak dipuji.
Dia tampaknya memiliki kemampuan rata-rata siswa SMA, tapi mereka tidak tahu ditingkat apa.
Itulah kenapa mereka yang menyerang bernasib jauh lebih buruk daripada murid kuil Yakumo — mereka tidak mengetahui Tatsuya bisa mengatasi empat belas lawan sekaligus dan tidak mengalami cedera serta betapa berharganya itu.
Sebaliknya, kesadaran Tatsuya terfokus pada siswa laki-laki kelas 3, di sebelah kiri.
Kemungkinan dia adalah Pemimpin Grup Direksi Klub, Juumonji Katsuto. Yang mengemban nomor '10 'dalam namanya[1], anak sulung dari keluarga Juumonji.
(Dia terlihat cukup tinggi...)
Jika berdiri, dia sekitar 185 cm. Itu tidak lantas membuatnya menjadi orang besar sehingga harus mendongak ke atas.
Sebaliknya, dada tebal, bahu lebar dan otot berdesirnya, dengan mudah dikenali bahkan di balik seragamnya.
Tidak hanya ciri-ciri fisiknya, setiap susunan yang membentuk seorang manusia nampak kental di dalamnya, memberikan karakternya sebuah hawa kehadiran yang sangat berat.
Seperti yang diharapkan dari seseorang yang berdiri di sebelah Mayumi dan Mari sebagai bagian dari Tiga Besar SMA 1, pikir Tatsuya, mengerti hanya dari penampilan dan kesannya.
"Kau tidak melihat keadaan awal kejadian itu?"
Sedang ditanyai oleh Mari, yang telah mengubah ekspresinya, Tatsuya tersentak kembali menuju kenyataan. Sekali lagi, dia mengingat laporan kejadian yang baru saja dia selesaikan dan menjawab dengan jelas pertanyaannya.
"Itu benar. Apakah Kirihara-senpai telah memprovokasi Klub Kendo atau Klub Kendo yang sebelumnya menyebabkan beberapa keluhan melawan Klub Kenjutsu, kita tidak bisa mengatakannya dengan pasti."
Apa yang ia lihat adalah dari titik ketika Mibu dan Kirihara sedang bertengkar. Bersama dengan Erika, mereka berada di belakang tribun dan hendak keluar dari gym ketika mereka mendengar desas desus percekcokan, tetapi mereka tidak mendengar pembicaraannya. Pada saat ia mengarungi kerumunan dan tiba di tempat kejadian, baik Mibu dan Kirihara sudah berada dititik mengadu pedang.
"Apakah itu penyebab kenapa kamu tidak bertindak langsung?"
Pertanyaan tersebut berasal dari Mayumi.
Katsuto nampak menerima posisi sebagai pendengar.
"Aku berniat untuk campur tangan hanya saja jika aku menganggap hal itu menjadi terlalu berbahaya. Kalaupun mereka hanya berakhir dengan menyakiti satu sama lain, itu permasalahan di antara mereka sendiri."
Tatsuya menjawab pertanyaan Mayumi secara kondisional.
Seperti yang Mayumi katakan, Tatsuya awalnya mengambil sikap sebagai pengamat karena ia tidak tahu siapa yang harus dia hentikan.
Kalian mungkin bisa mengatakan kalau ia memiliki pilihan untuk menghentikan keduanya, tapi karena hal itu akan mengakibatkan ia memperoleh reputasi dan terkenal setelah mengalahkan mereka berdua, maka kasus itu tidak dianggap.
Namun, itu bukanlah satu-satunya alasan. Kewajiban-kewajiban yang diminta darinya oleh Komite Keamanan adalah pencegahan kekerasan sihir. Baik Kirihara ataupun Mibu, ketika mereka mulai bertikai menggunakan sihir. Seandainya Kirihara tidak menggunakan sihir "Sonic Blade", kemungkinan Tatsuya hanya akan menonton sampai akhir.
"...Yah tak masalah. Ini pastinya kalau kita tidak memiliki tenaga pembantu untuk ikut campur dalam setiap perkelahian."
Masalahnya selama perekrutan adalah bagaimana tempat klub yang umumnya menangani hal-hal ini. Pernyataan Mari didasarkan pada hal itu, jadi baik Mayumi maupun Katsuto tidak keberatan.
"Lalu, apa yang kamu lakukan dengan Kirihara?"
"Tulang selangka Kirihara retak, jadi aku menyerahkannya pada Komite Kesehatan. Tingkat cedera itu dapat disembuhkan secara langsung dengan sihir. Dia mengakui kesalahannya di klinik sekolah, jadi aku tidak akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut yang diperlukan."
Kebenarannya adalah sesaat serangan bertubi-tubi Kirihara dengan shinai yang membuat tulangnya retak, bantingan Tatsuya lah yang meremukkannya. Tatsuya tidak merasa perlu menjelaskan detailnya.
Dan sebab Mari belum benar-benar melihat kondisi Kirihara, jadi tidak mungkin untuk memberitahunya.
"Hm... boleh juga. Penuntutan akan diserahkan pada pengawas."
Mengangguk pada kata-kata Tatsuya, Mari mengalihkan matanya menuju Katsuto.
"Ini seperti yang kamu dengar, Juumonji. Sebagai Ketua Komite Keamanan, aku tidak ingin membawa masalah ini ke Komite Disiplin."
"Aku berterima kasih untuk kebaikanmu. Dengan menggunakan sihir yang sangat berbahaya seperti Sonic Blade di tempat seperti itu, meski tidak ada yang terluka, kami memikirkan kalau hukuman skorsing setidaknya dilakukan. Aku yakin orang yang mempertanyakan dirinya menyadari hal itu. Kami akan memberi nasehat sepenuhnya, dan memastikan dia mengambil pelajaran ini."
"Kami akan menyerahkan kepadamu."
Katsuto membungkuk sedikit, sembari Mari kembali.
"Tapi, apa Klub Kendo puas dengan itu?"
"Mereka saling memprovokasi. Mereka tidak dalam posisi untuk membuat keributan."
Mari dengan tegas menghentikan kegelisahan Mayumi. Mayumi tidak menyangkalnya. Persoalan ini di bawah aturan Ketua Komite Keamanan. Pemimpin Grup Direksi Klub menerimanya, dan ketua anggota OSIS tidak keberatan. Dengan ini, insiden itu ditutup.
Tatsuya tidak saling memperhatikan. Ini bukan tugasnya untuk memanas-manasi akan ketidakpuasan.
"Ketua, aku minta maaf karena mengganggu."
Dengan itu, Tatsuya memberi isyarat kepada Mari kalau ia ingin pergi.
"Ah, sebelum itu, ada satu hal yang ingin aku pastikan."
Mari juga tidak mau menahan Tatsuya dari kewajibannya (walau itu mungkin hanya untuk hari ini), jadi pertanyaannya singkat.
"Apa Kirihara satu-satunya yang menggunakan sihir?"
"Itu benar."
Tatsuya menjawab pertanyaan Mari dengan biasa.
Lebih tepatnya, hanya Kirihara yang benar-benar berhasil mengaktifkan sihir, itulah apa yang harus ia katakan, tapi Tatsuya tidak berniat memberikan penjelasan lebih rinci.
"Begitu. Terima kasih atas kerja kerasmu."
Menerima ijin, Tatsuya berbalik dan meninggalkan markas klub.
Setelah keluar dari markas klub, Tatsuya kembali menuju ruangan OSIS.
Matahari terbenam hanya sedikit menghabiskan waktu..
Biarpun dia berbakat pada sihir, tidak pantas bagi seorang gadis untuk pergi sendiri pada saat ini, dan Miyuki sebelumnya meminta pada Tatsuya untuk menemaninya pulang.
Rencananya adalah menemuinya di tengah perjalanan.
Klub HQ berada di gedung yang terpisah dari bangunan-bangunan utama ruang OSIS yang ada di dalam.
Dalam rangka untuk sampai dari HQ ke ruang OSIS, penting untuk meninggalkan sekolah sementara (meski tidak perlu mengganti sepatu, kebiasaan yang dikenal sebagai sepatu indoor[2] jarang terlihat lagi) dan berjalan di sekitar jalan masuk utama , tapi sudah ada beberapa wajah yang dikenal menunggu di sana.
"Ah, kerja bagus ~"
"Onii-sama."
Erika yang memanggil pertama, tapi Miyuki lah yang buru-buru menghampirinya.
Yang lain menatap kagum pada kehebatan yang tak terduga tersebut.
"Terima kasih untuk semua kerja kerasmu. Hari ini cukup melelahkan bukan?"
"Ini bukan apa-apa. Kerja bagus hari ini juga, Miyuki."
Sambil Miyuki berdiri di depan Tatsuya dengan kedua tangan yang mendekap tasnya di depan, Tatsuya, dengan perasaan sayang, secara lembut membelai rambutnya dua sampai tiga kali.
Miyuki setengah menutup matanya dalam kesenangan selagi dia menatap pada kakaknya, dan kedua mata mereka bertemu.
"Aku tahu mereka saudara sih, tapi yah..."
Sembari mereka berjalan kearah keduanya, dengan ekspresi enggan, Leo bergumam pada dirinya.
"Ini hampir seperti adegan dari sebuah lukisan..."
Di sebelahnya, Mizuki, dengan warna merah di wajahnya, menatap keduanya seolah hendak melahap mereka.
Pada saat itu, Erika menyipitkan matanya menuju Leo dan Mizuki.
"Hei, kalian... tebak apa yang kalian pikirkan tentang mereka berdua?"
Mengangkat bahu dengan berlebihan bersama kedua tangan yang diulurkan dari tubuhnya, menggelengkan kepalanya perlahan akan terkesan sedikit dibuat-buat, tapi entah bagaimana sesuai bagi Erika.
"Seperti yang kau katakan, mereka saudara benar?"
Ekspresinya, bersama dengan bagian tersebut, seperti membawa keduanya kembali pada kesadaran mereka. Dengan panik, Leo dan Mizuki bereaksi terhadap pemandangan itu dengan sepenuh perasaan.
"Ja-Ja-Ja-Ja-Jangan mengatakan hal yang jelas seperti itu!, Aku tidak membayangkan apa-apa!"
"Ya-Ya-Yah itu benar, Erika-chan! Ja-Jangan mengatakan sesuatu yang aneh!"
"...Ya ya, aku akan berhenti di situ."
Kemungkinan besar, jika bukan untuk sindiran Erika, baik Leo dan Mizuki tidak akan tahu di mana mesti berhenti dengan kesalahpahaman mereka.
Tidak menyadari perjuangan Erika, Tatsuya akhirnya melepaskan tangannya dari kepala adiknya dan berbalik pada ketiganya.
Miyuki, dengan ekspresi segan, mengikuti kakaknya.
Melihat ekspresi itu, dia pastinya akan mendapat delusi aneh.
Namun, Tatsuya tidak menyamarkan kecurigaan yang penuh warna itu dan, dengan wajah sungguh-sungguh, memanggil pada teman-temannya dengan permintaan maaf.
"Maaf, aku membuat kalian menunggu."
Suasana mereda, Leo menggelengkan kepalanya dengan senyum segar.
"Jangan begitu, Tatsuya. Kau tak perlu minta maaf."
"Aku baru saja selesai dari latihan klub. Aku tidak menunggu sama sekali."
Mizuki setuju dengan senyum lembut, dan juga menuntut kalau dia tidak memerlukan permintaan maaf.
"Dia juga baru datang dari klubnya. Tak perlu kuatir."
Erika tertawa dengan nakal seperti biasa, dan memberikan suatu balasan.
Leo, Mizuki dan Erika; ketiganya masing-masing menyambut dengan wajah senyum mereka sendiri.
Tatsuya dengan langsung merasa kalau kata-kata mereka bertentangan pada kebenaran, tapi ia tidak ingin menghabiskan perhatiannya.
"Karena sudah jam segini, kenapa kita tidak pergi makan? Jika ini di bawah 1000 yen tiap orang, aku yang traktir."
Nilai mata uang saat ini berharga sekitar dua kali dari bagaimana mata uang 100 tahun lalu.
Untuk murid SMA, 1000 yen sedikit lebih dari biasa, tapi masih bisa diterima.
Sebagai ganti permintaan maaf lebih lanjutnya, ia menawarkan ajakan.
Tidak ada siapapun di sini yang tak mengerti hal itu, atau merasa perlu untuk mendapatkan sesuatu yang tak penting.
Pada upacara penerimaan hari berikutnya, mereka berlima membicarakan tentang hal-hal yang terjadi — klub yang mereka gabungi, masalah #boring housekeeping, orang-orang yang menanyakan nama mereka dengan usaha untuk menembak mereka, segala macam pengalaman, tapi pada akhirnya topik pembicaraan yang paling menarik adalah drama yang melibatkan Tatsuya.
"Kelas dua, Kirihara itu, dia menggunakan sihir berbahaya rank B kan? Herannya kau tidak sakit."
"Meski kau menyebutnya berbahaya, sesungguhnya, Sonic Blade adalah sihir dengan penggunaan terbatas. Selain dari mempunyai pedang tak tersentuh, ini sungguh tidak berbeda dari pedang tajam. Itu bukan sihir sulit sebenarnya."
Membalas pada Leo yang nampak terkesan, Tatsuya menjawab dengan sikap lelah.
"Tapi, bukannya kau menghentikan seseorang yang menggunakannya secara serius hanya dengan dua tangan kosongmu? Apa itu tidak berbahaya?"
"Ini baik-baik Mizuki. Jika ini Onii-sama, tidak perlu kuatir."
"Kau tenang sekali tentang ini ya, Miyuki?"
Selagi Miyuki tenang yang sebaliknya sekarang membuat Mizuki gelisah, Erika menarik perhatian pada kepercayaan yang tidak normal.
"Pastinya, aku cuma bisa memuji #prowess Tatsuya-ku dengan bisa mengatasi lebih dari 10 lawan dalam perkelahian, tapi senjata Kirihara dengan bukan berarti pedang tumpul. Agaknya, ini lebih seperti dia mau tak mau terlepas dari tengah-tengah kerumunan orang-orang itu. Miyuki, apa kau tidak kuatir sama sekali?"
Sedang ditanyai oleh Erika, balasan Miyuki singkat.
"Tentu saja tidak. Tidak ada sama sekali yang bisa mengalahkan Onii-sama."
Jawaban tanpa keragu-raguan sedikitpun.
"—Uhhm..."
Erika pun hanya dapat kehilangan kata-kata.
Dia melihat teknik Tatsuya di dekat waktu itu.
Bahkan melalui matanya, Erika bisa memberitahu kalau teknik berpedang Kirihara sempurna. Dan Tatsuya harusnya juga menyadari bahwa tepi pemotongnya tidak sehebat pedang yang asli. Tidak hanya itu, tapi Tatsuya juga tidak menegangkan bagian tubuhnya — yang menunjukkan kalau ia tidak merasakan suatu kegelisahan atau rasa takut di atas tingkat bawah sadar — dan mencapai lebih cepat daripada Kirihara yang bisa mengayunkan shinai, menangkap pangkal pedang dan membantingnya dengan pergelangan tangan dan Aikijutsu sangat dasar. Tidak, lebih dari Aikijutsu, mungkin bisa disebut teknik Tanpa Pedang.
Ini tak berlebihan untuk mengatakan kalau teknik seperti itu berada di tingkat seorang ahli. Dulu di waktu kecil, Tatsuya sudah cukup menguasai teknik tersebut, jika bukan master, lalu sesuatu yang hampir mendekati. Belum lagi dengan itu, Erika tidak bisa hanya dengan penuh percaya diri tidak menghiraukan hal-hal tanpa khawatir.
"...Aku tidak bermaksud untuk meragukan kemampuan Tatsuya, tapi Soni Blade tidak hanya pedang biasa. Maksudku itu memancarkan gelombang ultrasonic, kan?"
"Kalau dirasa, aku pernah mendengar sesuatu seperti itu. Ada pelaksana yang mengenakan penyumbat telinga untuk menghadang suara ultra. Walau, kau harus bersiap untuk itu dari awal."
"Bukan begitu. Ini memang kalau Taijutsu Onii-sama unggul."
Miyuki tertawa pelan sementara membalas pada perhatian Leo dan Mizuki.
"Membalas pengaktifan sihir adalah bidang Onii-sama."
Erika langsung tersangkut dengan kata-kata Miyuki.
"Membalas pengaktifan sihir? Bukan hanya Penguatan Data atau #Zone Interference?"
"Ya."
Melihat antara Miyuki yang mengangguk dengan bangga dan Tatsuya yang tertawa kecil dengan penglihatan "ya begitulah", Erika cuma bisa menggerutu dengan terkejut bersama ekspresi kekaguman.
"Itu sungguh kemampuan yang sangat langka."
"Itu benar. Atau setidaknya, ini bukan sesuatu yang diajari di SMA. Dan meski kau diajari, itu bukan berarti siapapun dapat melakukannya. Erika, tepat setelah Onii-sama keluar, apa kau ingat ilusi seolah tanah bergoncang?"
"Ye~ah, itu hal biasa bagiku, tapi sepertinya ada banyak murid yang menderita gejala serupa untuk pingsan berat. Sebetulnya, tidak hanya saat awal, tapi juga berubah-ubah selama berlangsungnya pertarungan...?"
"Itu yag Onii-sama lakukan. Onii-sama, apau kamu menggunakan Cast Jamming?"
Dihadapkan dengan senyum lebar Miyuki, Tatsuya hanya dapat menyerah dengan menyerah.
"Aku tidak bisa menandingimu seperti biasa, ya."
"Oh ayolah. Jika ini tentang Onii-sama, Miyuki tahu semuanya."
"Ti Ti Ti Tidak."
Leo menyela keduanya sambil mereka saling bertukar senyum dan tawa.
"Itu bukan pembicaraan antara saudara benar? Kenyataannya itu di luar level sepasang kekasih."
"Apa benar?" "Iya kah?"
Setelah sejenak, dihadapkan dengan Tatsuya dan Miyuki yang berada dalam keselarasan sempurna, Leo jatuh persis di atas meja.
"...Mencoba melempar tsukkomi melawan saudara #lovey-dovey itu akan jadi tugas yang sulit. Kau tidak punya kesempatan dari awal."
Dengan penyesalan Erika:
"Ahh, aku salah..."
Leo membalas dengan sangat menyesal, sambil bangun.
"Aku sangat berlawanan dengan kata-kata itu."
Tatsuya menolak dengan suara orang yang bisa berpikir adalah sangat enggan, dan,
"Ini tidak masalah. Sederhananya kalau Onii-sama dan aku membagi ikatan kuat dari cinta saudara."
Miyuki dengan lembut menenangkan kakaknya.
Kali ini, adalah Erika dan Leo yang wajahnya membentur meja di saat yang sama.
"Gahhh!"
Leo meluapkan perasaannya dengan efek suara yang mirip seperti percikan darah.
"Itu karena aku mencintai dan mengakui Onii-sama lebih dari siapapun di dunia ini."
Miyuki tidak berhenti di sana. Dalam pemandangan penuh teman-teman mereka, dia mendorong kursinya lebih dekat dan merapat pada Tatsuya, melihat pada wajah dekat kakaknya dengan ekspresi semangat.
"Ahh ー Aku pulang aja deh ー pulang ー sekarang."
Dengan pipinya yang masih kuat melekat pada meja, Erika mulai #sulk.
"Miyuki, tidak perlu sampai terbawa suasana ya? Kita dengan orang-orang yang sangat tidak mengerti kalau kita cuma bercanda."
"..." "..." "..."
Selagi Tatsuya tersenyum dengan masam sambil menggoda Miyuki. Tatapan Miyuki, Erika dan Leo berbalik menuju orang yang tersisa.
"...Eh? Eh? Bercanda?"
Mizuki, wajahnya terwarnai merah, mulai menggeserkan matanya dengan resah saat keheningan mendadak sebab semuanya menahan napas.
"...Yah, ini benar-benar karakteristik Mizuki."
"Auu..."
Pada bisikan perhatian Erika, wajah Mizuki menjadi merah untuk alasan berbeda.
"...Jika begitu,kau membicarakan tentang sesuatu seperti Cast Jamming?"
Tidak bisa berjuang dengan suasana menusuk yang tak terhankan lagi, Leo dengan paksa kembali ke topik sebelumnya.
"Karena ini sudah diketahui, itu benar."
Bagi Tatsuya, ini kurang dari persoalan yang diinginkan, tapi lebih dari itu, ia juga ingin melakukan sesuatu tentang suasana ini. Dengan tanpa apapun, ia mengikuti pembicaraan Leo.
"Cast Jamming, apa itu sejenis gelombang elektromagnetik yang menghalangi sihir?"
"Ini bukan pastinya elektromagnetik."
"Itu kata kiasan!"
Pada jawaban Leo, Erika menamparnya dengan wajah lurus, lalu menatap kearah Tatsuya seolah tidak ada apa-apa.
Cast Jamming juga sebuah pengaktifan sihir, tapi sejenis sihir yang mengganggu dengan mengubah fenomena mekanik Eidos. Kasarnya, ini dasar yang mirip pada sistem membatalkan sihir.
Terdapat sihir serupa yang melumpuhkan sihir lawan yang disebut "#Zone Interference". Pemakaian prosedure ini menentukan cakupan dengan #caster di tengahnya tanpa membawa tentang perubahan dalam informasi, dan teknik seperti itu jika kekuatan gangguan kurang dari pengaktifan sihir yang ditetapkan, lalu gangguan akan menutup. Sebaliknya, Cast Jamming menyebarkan jumlah besar gelombang Psion tak berguna, dan layaknya suatu teknik yang mencegah pengaktifan dari mempengaruhi Eidos.
Zone Interference dalam beberapa hal tidak mencadangkan sihir, tapi agak langsung menghalangi sihir lawan, dan ini adalah dasar kalau kekuatan gangguan lebih besar dari yang sihir lawan miliki.
Di sisi lain, Cast Jamming berjalan dengan banyaknya data Penyihir dengan jumlah besar data tambahan, dengan mengurangi sebagian kecepatan muatan data Penyihir menuju tempat dasarnya. Oleh karena itu kekuatan gangguan tidaklah sangat penting. Malahan, bunyi Psion memperbanyak secara acak dan dengan cepat melintasi kedelapan macam dengan empat frekuensi sistematis, dan terutama menjadi #antennae yang memblokir semua pengiriman.
"Tapi untuk sesuatu seperti itu, bukankah kau perlu semacam batu khusus? Anti... anti seperti..."
Sambil Erika mencoba mengingat kata yang tersisa, ini sedikit dibantu Mizuki yang datang untuk menyelamatkannya.
"Antinite,Erika-chan. Tatsuya-san, apa kau punya Antinite? Aku pikir ini sesuatu yang benar-benar mahal."
Antinite dikenal untuk memenuhi kondisi yang sama dengan memancarkan bunyi Psion. Dalam teori, ini mungkin untuk penyihir menimbulkan bunyi untuk Cast Jamming dengan sendirinya, tapi dalam latihan ini sangat sulit.
Tidak seperti Zone Interference, di bawah pengaruh Cast Jamming, sihir penggunanya juga akan terpengaruh, karena meski penyihir yang perlu dipertanyakan dengan sengaja mencoba membunyikan Cast Jamming, alam bawah sadarnya akan menolaknya. (Jalannya Sihir mengambil tempat dalam bawah sadar, dan sehingga gerakan bawah sadar mendahulukan kesadaran.)
Sebab itu, ini memikirkan agar bisa menggunakan Cast Jamming, perlu menggunakan Antinite, yang memenuhi kondisi dengan memancarkan bunyi Psion saja... tapi balasan Tatsuya membalikkan fakta tersebut.
"Tidak, bukan. Sejak awal, Antinite adalah sumber militer. Harganya sekalipun, ini bukan sesuatu yang orang biasa akan dapatkan."
"Eh? Tapi, kau mengatakan menggunakan Cast Jamming..."
Ini bukan hanya Erika yang membuat wajah putus asa selagi berbicara, tapi Leo dan Mizuki juga.
"Ah ー Aku mau mengingat pembicaraan ini?" (?)
Memberikan Tatsuya penglihatan bingung sambil ia memelankan suaranya dan condong kearah meja, ketiganya pun mengikuti setelan.
"Justru, ini bukan cast Jamming. Apa yang aku gunakan adalah penggunaan praktis Cast Jamming, 'Specific Magic Jamming'."
Pada kata-kata Tatsuya, wajah Mizuki hampa sambil dia berkedip beberapa kali.
"Uhmm... ada sihir seperti itu?"
"Aku tidak yakin."
Ini adalah Erika yang menjawab pertanyaan Mizuki dengan langsung.
"Lalu, bukankah itu berarti ini sihir baru yang teoritis?"
Suara Erika kali ini yang muncul tidak seperti nuansa kagum atau terkejut, tapi agak kaget.
Jumlah Penyihir yang menggunakan sihir original tidak kecil. Ada juga banyak penyihir ahli yang telah menciptakan sihir original sejak kecil. Namun, itu hanya secara naluriah, dan dengan cara yang tak langsung menjalankan sihir alaminya sendiri, serta Penyihir yang bisa menggunakan secara teori sihir baru seluruhnya adalah beberapa.
Sihir sebagian besar bergantung pada alam bawah sadar.
Meski ini mudah untuk mengerjakan kembali kearah teori atas sihir bawah sadar seseorang yang bisa dipakai, untuk membuat teori sihir baru, meski ini hanya perbedaan adanya sihir, membutuhkan pemahaman penuh susunan dan menjalankan prinsip sihir itu.
Ini tidak berlebihan untuk menyebut kalau menciptakan secara teori sihir baru di umur SMA adalah luar biasa.
"Ini mungkin lebih akurat untuk tidak mengatakan menciptakan, tapi cukup kalau aku menciptakannya dengan kebetulan."
Pada reaksi jujur Erika, Tatsuya tertawa sambil menjawab.
"Tahu nggak jika ketika kalian menggunakan CAD secara bersamaan, gelombang Psion terputus dan ini mustahil menggunakan sihir dalam berbagai situasi benar?"
"Ah, aku harus mengalami itu!"
Leo mengangguk pada perkataan Tatsuya.
"Uwah, sombong banget!"
Erika membalas dengan terkejut pada giliran Leo.
"Mana mungkin!"
"Menggunakan dua CAD di waktu bersamaan.... apa kau mencoba melepskan #parallel cast? memikirkan kau bisa melakukan suatu teknik yang sangat tinggi, aku tidak tahu mau berkata apa."
"Berisik. Aku bisalah! Suatu hari, jika kondisinya benar aku akan pastinya dapat melakukannya!"
"Tidak mungkin ー kau bercanda ー berhenti ー"
"...Aku tahu kalau kau bercanda, jadi bisa kau tolong hentikan dengan suara itu? Ini super menggelikan!"
"Ka-Kalian berdua, ayo dengarkan saja penjelasan Tatsuya-san ya? Ne?"
"..."
"...Hmph."
Erika dan Leo berpaling dari satu sama lain.
Sembari Miyuki dengan bingung menatap secara bimbang di antara keduanya, Tatsuya mengangkat bahu.
"Aku pikir itu sangat cukup banyak tentangku tapi... kau ingin aku melanjutkan? Yah, itu juga tak masalah sih... Intinya, ketika menggunakan dua CAD secara bersamaan, gelombang masuk Psion menirukan Cast Jamming yang membungkus seorang Penyihir dan memancarkan gambaran yang mengandung gejala Eidos. Jika kau menginisiasi gangguan pengaktifan sihir dengan salah satu CAD tersebut, dan mulai mencadangkan pengaktifan dengan yang lain, dua pengaktifan itu akan memperkuat satu sama lain tanpa perlu menguraikan pengaktifan sihir. Lalu jika kau melepaskan gelombang Psion itu sebagai Sihir non-sistematis, masing-masing CAD mengembangkan ritual aktifasi yang normalnya akan bertambah dan dua jenis ritual sihir yang hasilnya bisa menyebabkan gangguan sampai beberapa tingkat. Bahkan sihir terus menerus, seperti Sonic Blade, tidak bisa menopang secara tak terbatas dengan hanya satu ritual sihir. Setelah beberapa saat, formula harusnya menuang kembai. Jadi aku secara singkat membawanya pada titik itu."
Dengan suara kecil, Leo bergumam "Kau bercanda..." Sangat berkurangnya infleksi bersama dengan penglihatan kebingungannya yang menunjukkan kalau dia sangat serius.
Tiba-tiba, Mizuki mulai terbatuk. Karena dia masih menghisap sedotannya setelah kacamatanya menjadi kosong, sepertinya dia tersedak. Setelah batuk tiba-tibanya mereda dan kembali tenang, ekspresi tenangnya menjadi terkejut.
Erika mengerutkan alisnya dan menatap dalam diam. Dari ekspresi cemberutnya, dia tidak sangat menikmatinya, tetapi tidak seperti dia mengingat akan sesuatu yang buruk.
"...Aku tidak tahu bagaimana untuk melakukannya, meskipun aku kira agak mengerti teori di belakangnya. Tapi kenapa ini semua #off-record? Jika kau menjelaskannya. Aku yakin itu akan sangat menguntungkan."
Bagi Leo, yang mendapatkan kembali kemampuannya sedikit, Tatsuya memberikan ekspresi tak dapat dimengerti.
Tatsuya tersenyum dengan pahit sambil menjawab pertanyaan Leo, yang memiringkan kepalanya, dan ini jelas kalau kebencian semakin terlihat.
"Untuk awalnya, teknik ini masih belum sempurna. Itu hanya bisa digunakan pada sihir lawan di tengah-tengah #casting, dan lagi pula ini bukan seperti mereka tidak bisa menggunakannya, ini hanya lebih sulit. Juga, tentu saja aku tidak bisa menggunakan sihirku sendiri. itu sendiri cukup berbahaya, tapi selain itu, bisa mengganggu dengan sihir tanpa menggunakan Antinite adalah masalah tersendiri."
"...Aku tidak tahu bagaimana itu masalah?"
Sambil Leo menanyakan dengan tidak begitu banyak kebingungan sebagai ketidakpuasan, Erika mengomelinya dengan sungguh-sungguh.
"Jangan jadi idiot. Alasan besar. Dalam hubungan pertahanan dan keamanan nasional, sihir sekarang sangat diperlukan. Jika kemampuan untuk membatalkan sihir tanpa kekuatan sihir hebat atau Antinite yang sangat mahal menjadi berkembang, pondasi sosial bisa hancur."
"Aku juga percaya apa yang pastinya Erika katakan. Di dalam dunia ini, terdapat #supremacist yang mendiskriminasi terhadap sihir, juga #extremist yang menyalahkannya. Belum lagi sejak pembuatan Antinite sangat kecil, mereka menetap di bawah permukaan dan tidak benar-benar mengancam. Sampai jalan yang ditemukan untuk membalas itu, aku tidak punya perhatian untuk #publicise Cast Jamming tiruan ini."
Ya atau tidaknya kalau ia akhirnya yakin, Leo membungkukan kepalanya beberapa kali. Untuk suatu alasan, Mizuki juga menganggukkan kepalanya dengan cara yang mirip.
"Itu hebat... bisa memikirkan sampai seperti itu."
Napas kagum melewati bibirnya.
"Jika itu aku, aku mungkin langsung mengambil kesempatan untuk terkenal."
Sambil Leo melanjutkan desahan, Miyuki tersenyum dengan lembut dan memberkan tawa rendah hati.
"Pemikiran Onii-sama menag agak berlebihan, bukan? Sejak awal, bisa membaca ritual aktifasi lawanmu di tengah dan merancang gelombang gangguan CAD, ini bukan seperti siapa saja pun bisa melakukannya. Tapi lalu, Onii-sama-ku lah seperti yang aku bayangkan."
"Apa kau diam-diam mengatakan aku lemah yang tidak menentu?"
Pada maksud adiknya, Tatusya memasang wajah terbaik yang seolah tanpa belas kasihan.
"Siapa tahu? Erika, apa yang kau pikir?"
Dengan sikap begitu saja, Miyuki menyerahkan Erika.
"Tidak mengerti ya? Aku pikir mau mendengar pendapat Mizuki tentang ini."
Erika, dengan nada tak tergesa-gesa, menyerahkan pada Mizuki.
"Eehh? Aku, uhm, itu..."
"Jadi tidak ada orang yang menyangkalnya..."
Miyuki mengalihkan terhadap pandangan Tatsuya dengan seringai, sambil Erika menyembunyikan wajahnya di belakang menu dan tatapan gugup Mizuki pergi kemana-mana. Tapi tidak membantu datang dari arah acak.
Referensi
Balik ke Casting Assistant Device | Kembali ke Halaman Utama | Lanjut ke Chapter 7 |