High School DxD (Indonesia):Jilid 23 Life.1
Life.1 [King] Mulai Sekarang
Bagian 1
Sekarang akhir musim semi—.
Sementara turnamen terus berjalan lancar, pekerjaan kami sebagai Iblis juga dimulai, dan kehidupan sekolah baru kami sebagai murid kelas tiga juga maju dengan mantap. Berdiri di atas podium adalah guru wali kelas kelas 3-B—Rossweisse-san.
"Singkatnya, turnamen bola sudah dekat. Kita tak boleh kalah dalam kompetisi antar kelas ini!"
Dengan sikap energik, Rossweisse-san telah menjadi guru wali kelas kelas kami. Di kelas yang sama denganku, Matsuda dan Motohama juga menyeringai saat mereka melihat Rossweisse-san.
"Rossweisse-chan, kamu sangat bersemangat."
"Yah, ini kali pertama dia berperan sebagai guru wali kelas, jadi tentu saja dia tak mau kalah."
Matsuda dan Motohama tengah berdiskusi di sebelahku. Aku juga berada di kelas 3-B sekarang. Usai naik ke kelas tiga, teman sekelasku juga berubah. Tapi meski begitu, tak ada perubahan besar. Selain Matsuda dan Motohama yang selalu menjadi teman sekelasku, orang-orang yang akrab seperti Asia, Xenovia, Irina, dan Kiryuu juga ada. Selain guru wali kelas baru kami, Rossweisse-san, Kiba juga menjadi teman sekelasku. Pengaturan ini dilakukan dengan pertimbangan kejadian terkait Iblis atau peristiwa terkait [DxD], sehingga kami dapat segera berkumpul bersama. Semua murid kelas tiga yang berhubungan dengan keluarga Gremory dikumpulkan dalam satu kelas. Demikian pula, kelas C termasuk Saji, dan juga semua murid kelas tiga dari keluarga Sitri. Bagaimanapun, aku sangat berharap bisa tenang dan damai sampai kita lulus! Aku membalikkan tubuhku untuk bicara dengan Kiba yang duduk di belakangku.
"Terlepas dari apakah itu kompetisi antar kelas atau aktivitas klub, kita juga tak boleh kalah, terutama sebagai Klub Penelitian Ilmu Gaib yang baru."
"Tentu. Kalau kita kalah tahun ini, kita tidak akan bisa memenuhi harapan para lulusan."
Kiba menjawab dengan antusias. Gaya bicaranya sangat menjadi wakil ketua, tapi sebagai tanggapan atas kata-katanya, aku tertawa terbahak-bahak.
"A-apa?"
Melihatku tertawa, Kiba tampak bingung.
"Hehe, aku baru saja memikirkan turnamen permainan bola tahun lalu."
Karena Insiden Pedang Suci, Kiba menjadi sangat putus asa. Saat itu, pikirannya benar-benar disibukkan selama turnamen bola. Saat Kiba ingat bagaimana aksinya saat itu, wajahnya mendadak jadi merah.
"...Jangan sebutkan itu, Ise-kun."
Di meja di dekatnya, Xenovia dengan nada meminta maaf
"Maaf. Aku harus berpartisipasi sebagai anggota tim OSIS."
Meskipun Xenovia adalah anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib, saat ini dia juga adalah Ketua OSIS. Karena memang begitu, bisa dimengerti. Tak dapat dibenarkan kalau dia tidak berpartisipasi dalam turnamen permainan bola sebagai anggota OSIS. Irina mengacungkan jempolnya di depan Xenovia saat dia berkata
"Bukan masalah sama sekali! Aku akan mengalahkan Xenovia dan yang lainnya!"
Usai terdiam beberapa saat, Xenovia menanggapi tantangan Irina.
"Nah, kalau begitu Irina adalah satu-satunya yang harus kita kalahkan secara menyeluruh."
"Apa katamu!?"
Ah, percikan api terbang saat mereka berdua saling memukul. Itu juga setahun yang lalu ketika aku bertemu dengan mereka. Aku takkan pernah membayangkan bahwa mereka akan menjadi teman sekelasku setelah satu tahun, apalagi salah satu dari mereka menjadi Ketua OSIS. Saat pertama kali bertemu, kita pernah menjadi musuh.... Hidup ini benar-benar tak terduga ya.
"Yah, kalau kita saling bertarung, maka ayo kita putuskan pemenangnya dengan jujur dan adil."
Kataku saat aku melihat Xenovia dan Irina.
"...Benar, kita tidak akan kalah."
Diam-diam Asia menimpali. Entah bagaimana, rasanya dia adalah orang yang kuat. Seperti seseorang yang akan menuntut jalan buntu, karena suara dan ungkapannya menjadi agak kaku.... Kiryuu mengusap pipi Asia, dan bertanya dengan cemas
"Asia, kamu bertingkah aneh, apakah semuanya baik-baik saja?"
"A-Ayho! K-Kita tidak akan talah!"
Tunggu…. Bukankah itu agak aneh? Omong-omong, sepertinya dia memiliki ekspresi yang agak termenung di rumah dan di sekolah akhir-akhir ini. Dia selalu orang terakhir yang meninggalkan ruang klub setelah beraktivitas juga....
"...Itu benar, karena aku Buchou."
—Begitulah, sepertinya Asia berbisik pada dirinya sendiri.
""......""
Xenovia dan Irina yang semula terkunci dalam sebuah argumen sekarang juga melihat Asia dengan khawatir.
"Dengarkan. Kita bisa melakukan ini, kelas B! Mari kita menuju kemenangan!"
[Yeah~~]
Bunyi suara memikat Rossweisse-san sendirian didampingi oleh suara sekelompok murid yang tidak termotivasi saat mereka bergema di seluruh ruang kelas—.
Bagian 2
Sementara menjalani kehidupan murid SMA kelas tiga, ada juga jenis baru 'pekerjaan' yang sangat penting bagiku. [Budak-budak Hyodou Issei] kami akhirnya memulai bisnisnya sendiri. Bisnis — ini jelas berarti pekerjaan kita sebagai Iblis. Sama seperti ketika kita biasa bekerja di bawah komando Rias dimana kita mendengarkan keinginan klien kita, dan setelah dipenuhi, kita akan menerima pembayaran yang setara; Itulah pekerjaan Iblis yang telah terjadi sejak zaman kuno. Karena sekarang aku telah menjadi Iblis Kelas Atas dan menjadi [King], aku harus memimpin Asia dan yang lainnya melakukan pekerjaan mereka dengan baik sebagai [Budak-budak Hyodou Issei]. Dari perspektif perusahaan, saat ini aku adalah ketua [Hyodou Issei Co., Ltd.]. Dan lebih spesifiknya, aku adalah seorang 'manajer toko cabang di Gremory Large Enterprise'. ...Omong-omong, tidak pernah ada orang yang naik ke Iblis Kelas Atas hanya dalam setahun semacam itu, apalagi, aku baru melayani majikanku selama satu tahun, yang merupakan masa yang sangat singkat. Itu telah menyebabkan situasi saat ini dimana aku tidak siap. Kalau aku telah bekerja keras di bawah bimbingan majikanku selama beberapa dekade, atau ratusan tahun, dan kemudian diberi tahu "Kamu mungkin akan bangkit menjadi Iblis Kelas Atas dalam beberapa tahun", maka pasti aku sudah siap untuk mandiri. Sekarang aku harus mengarahkan bisnis ini hanya dalam setahun, sesuatu yang tidak dapat kupahami setahun yang lalu ketika aku masih terobsesi dengan mimpi "Aku ingin menjadi Harem King!". Tapi, Rias yang biasanya lembut sangat ketat pada saat seperti ini.
"Cobalah. Setelah menjadi Iblis Kelas Atas dalam satu tahun saja, ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pertempuran melawan Qlippoth."
—Dia memberiku pendidikan Spartan!
Pada akhirnya, sepertiga wilayah kerja milik budak-budak Rias Gremory diserahkan padaku. ...Lagi pula, bagi seseorang yang baru saja menjadi seorang Iblis setahun yang lalu, 'Promosi menjadi Iblis Kelas Atas!' 'Persiapan untuk menyendiri' + 'Konfirmasi wilayah' 'Awal kerja!' Terlalu banyak proses untukku dalam waktu singkat! Saat aku menjadi 'manajer cabang Gremory Large Enterprise', tidak perlu dikatakan bahwa cabang — tempat kerja juga diberikan padaku. Tempat kerjaku adalah salah satu laboratorium yang didirikan Azazel-sensei di Kota Kuoh. Setelah berangkat dari kediaman Hyodou dengan berjalan kaki sekitar sepuluh menit, ada kemungkinan untuk melihat sekolah persiapan swasta tertentu, dan tempat kerja kami berada di bawahnya. Sekolah persiapan tersebut telah dibeli oleh Grigori, dan sebuah ruang bawah tanah telah dibangun di bawahnya. Itu kemudian ditransfer padaku. Lift sekolah persiapan memiliki sistem pengenalan khusus sehingga hanya personil yang relevan yang bisa melanjutkan ke ruang bawah tanah. Begitu kegiatan klub kami berakhir setiap hari, budak-budakku dan aku akan pergi ke sekolah persiapan itu sampai petang. Lalu kami naik lift ke ruang bawah tanah bersama-sama.
"Aku masih belum terbiasa naik lift untuk bekerja."
Aku juga setuju dengan pendapat Xenovia. Setelah turun di lift, sebuah koridor yang agak panjang menyambut kami. Ada satu pintu langsung di depan kami, tiga pintu ke kanan kami, dan dua di sebelah kiri kami, total enam pintu. Ruang di sisi kanan mulai dari yang paling dekat dengan lift adalah kamar mandi, diikuti toilet laki-laki dan perempuan. Di sisi kiri mulai dari lift ada ruang penyimpanan, disusul ruang santai yang dilengkapi dengan dapur kecil. Yang terpenting dari semuanya adalah ruang langsung di depan, yang merupakan kantor. Tanda di pintu juga tertulis [Kantor Kediaman Hyodou Issei]. Ruangan itu cukup luas dan ukurannya sekitar tiga puluh tikar tatami besarnya. Ada beberapa meja di dalamnya, di atasnya ada dokumen dan komputer, sementara lemari arsip berdiri di sampingnya bersama dengan mesin faks dan sofa untuk para tamu. Semua kebutuhan kosong telah diatur. Tentu saja, sebuah ruang juga disiapkan dengan sebuah lingkaran sihir yang akan dibutuhkan saat melakukan pekerjaan Iblis. Bagaimanapun, meski baru saja didirikan dan sedikit kurang, memang ada penampilan kantor. Aku masuk ke kantor dan menuju meja eksekutif terbesar dan terberat — meja ketua. ...Bisa dianggap sebagai meja yang cocok untuk seorang [King]. Aku bilang bahwa meja kantor biasa baik-baik saja, tapi Ravel-lah yang membantahku mengatakannya
"Itu tidak boleh!"
Jadi dia membeli meja dan kursi ini untukku yang bisa menampilkan kesan seorang [King]. ...Asia juga memiliki banyak kesulitan untuk membiasakan diri dengan meja buchou Klub Penelitian Ilmu Gaib, dan sekarang aku bisa berhubungan. Bukankah ini sedikit tidak proporsional bagi diriku sendiri? —Aku sering berpikir begitu! Setelah Asia, Xenovia, Ravel, dan Rossweisse-san meletakkan barang masing-masing di meja masing-masing, kami mulai bekerja. Ravel adalah manajerku, dan juga wakil ketua. Setelah sampai di kantor, hal pertama yang kami lakukan adalah memastikan jumlah permintaan yang kami dapatkan melalui lingkaran sihir. Asia duduk di mejanya sendiri dan menunggu instruksi Ravel. Xenovia sedang santai di tempat duduknya sendiri, sementara Rossweisse-san membuat selebaran yang akan memanggil kita. Aku juga duduk di meja ketua, menunggu laporan Ravel dalam diam. ...Pekerjaan kami baru saja dimulai, jadi dokumen, arsip, dan sejenisnya belum menumpuk segunung.... Rasanya agak mengecewakan. Setelah akhir konfirmasi Ravel, kami mengalokasikan permintaan klien kami di antara kami sendiri. Permintaan untuk penyembuhan diberikan kepada Asia, untuk aktivitas fisik diberikan pada Xenovia, dan permintaan yang memerlukan sihir diberikan kepada Rossweisse-san untuk ditangani. Tentu saja, permintaan erotis tidak ada! Ini adalah anggota budak-budakku yang berharga, jadi bagaimana aku bisa membiarkan hal seperti itu!? Tidak ada hal erotis! Setelah melihat Ravel kembali untuk duduk di mejanya sendiri, aku berkata
"Baiklah, ayo kita bekerja keras hari ini juga!"
Kata-kataku adalah sinyal untuk memulai bisnis saat ini
"""Ya!"""
"Yeah!"
Asia, Ravel, dan Rossweisse-san menanggapi dengan 'Ya', sementara Xenovia menanggapi dengan 'Yeah' saat bisnis dimulai secara resmi. Ravel segera melaporkan alokasi pekerjaan kepada kami.
"—Ini adalah jadwal untuk malam ini. Jadi, aku menyerahkannya kepada kalian semua."
Setelah laporan Ravel berakhir, anggota budak-budakku melakukan perjalanan melalui lingkaran sihir ke klien yang telah meminta kami melalui selebaran tersebut. Pekerjaanku adalah melihat mereka pergi, dan setelah menunggu mereka kembali, aku akan mendengarkan laporan mereka dan mencatatnya ke dalam sebuah dokumen. Rias juga melakukan pekerjaan yang sama dengan [King]. Ravel pada dasarnya adalah ahli pembukuan kami, tapi kadang-kadang dia akan merespons permintaan dan menuju ke sisi klien. Aku juga sering pergi kerja. Mengandalkan Asia dan yang lainnya cukup banyak waktu, tapi aku masih bertanggung jawab atas pelanggan biasaku yang kutemui saat bekerja di bawah bimbingan Rias, seperti Morisawa-san dan Mil-tan. Bahkan sekarang pun, aku masih mendapat instruksi seperti 'naik sepeda'. Bahkan setelah menjadi [King], aku masih harus mengendarai sepeda ke pelangganku. Lagi pula, karena aku baru menjadi Iblis selama setahun, seseorang dapat bersikeras bahwa aku masih magang. Itu tidak ada hubungannya dengan posisiku sendiri, sangat penting untuk tidak melupakan akarnya. Memang, meski ini merupakan cabang bisnis yang lebih besar, kami masih bekerja di wilayah Rias, jadi kami harus menjaga kontak agar tidak terjadi benturan pekerjaan. Ini sama untuk cabang dan toko utama. Tentu saja, ada juga pekerjaan yang kami terima dari Rias. Rasanya ini mungkin pekerjaan 'Iblis'-ku. ...Perlu hati-hati saat bekerja agar tidak melakukan kesalahan. Bagaimanapun, saat ini aku belum sepenuhnya independen dari Rias. Dia hanya mempercayakan sepertiga wilayah yang dia kontrol padaku. ...Dalam waktu dekat, aku juga akan menerima wilayahku sendiri. Lalu aku akan melanjutkan bisnisku disana. Pada saat itu, mungkin bukan Kota Kuoh. Mungkin di suatu tempat yang sangat dekat dengan sini. Tapi, ada juga kemungkinan akan sangat jauh dari sini. Untuk mendapatkan wilayahku sendiri di dunia manusia, pertama-tama perlu mendapat persetujuan dari pemerintah Dunia Bawah dan keluarga Gremory, serta persetujuan dari majikanku Rias. Setelah berbagai penilaian dari atas, sebidang wilayah akan disiapkan dan ditugaskan padaku... prosesnya seharusnya seperti itu. Aku ingin tahu berapa lama lagi sebelum aku mendapatkan wilayahku sendiri. ...Aku sangat berharap bahwa aku tidak akan diberitahu bahwa wilayahku sudah siap saat aku masih belum siap. Dari segi kapan, aku berharap bisa tetap tinggal di Kota Kuoh sampai lulus dari universitas. Tapi, jika perintah berasal dari para petinggi, tidak baik bagiku untuk mengeluh.... Dari waktu ke waktu, aku merasa tidak nyaman dengan perubahan yang akan terjadi di masa depan. Sama seperti aku tenggelam ke dalam pikiran seperti itu, seseorang memanggilku.
"O [King], silakan minum kopinya."
"Ah, terima kasih Bova."
Yang membawa kopi untukku adalah — Bova Tannin. Bova (bentuk naga mini) pun ikut membantu disini. Dia sementara dianggap sebagai salah satu pengikutku, jadi dia membantuku dan budak-budakku dari pinggir. Selama pekerjaan Iblis kami, dia selalu mementingkan aku dan budak-budakku dulu, dan juga memperhatikan detail-detail kecil itu setiap saat. Jika ada kekurangan bahan, dia akan segera mengisi persediaan, dan dia juga membawa penyegaran kembali untuk kita. ...Dikenal sebagai 'Bova si Perusak' di Dunia Bawah, sekarang dia hanya seekor naga yang bekerja dengan tekun. Ravel telah mengatakan padaku bahwa saat berada di Dunia Bawah, Bova terus-menerus mencari lawan yang hebat bertarung. Dia sangat membenci dibandingkan dengan ayahnya sendiri atau kakak-kakak laki-lakinya. ...Karena Bova tidak menyebutkan hal itu padaku sampai sekarang, aku tidak menanyainya. Kira-kira aku juga bisa mengerti berdasarkan informasi. Anak tertua Tannin-ossan berpengalaman dalam urusan sipil dan militer, dan mendapatkan dukungan dari rakyat. Ini adalah saat anak kedua menjadi terkenal sebagai peneliti di Dunia Bawah. Dia biasanya bekerja dalam bentuk manusia di agen khusus di wilayah Maou. Ravel mengatakan bahwa Bova merasakan rasa rendah diri terhadap ayahnya sendiri dan kakak-kakak laki-lakinya. ...Aku tidak punya saudara kandung, dan ayahku sendiri adalah manusia biasa, jadi tentu saja aku tidak merasa kalah dengan anggota keluarga manapun.... Kurasa aku harus mengatakan bahwa aku beruntung. Tapi, yang kupedulikan adalah — Bova menatapku dan bertekad untuk menjadi salah satu pengikutku. Aku masih belum memintanya bahkan sampai sekarang. Terlepas dari identitas pengikutku, tidak bertanya rasanya seakan hal itu tidak sesuai dengan perilaku seorang [King]....
"Apa yang paling kau hormati padaku?"
Aku bisa bertanya seperti itu, tapi aku bukanlah tipe orang yang mengatakannya dengan egois. Jika aku benar-benar bertanya seperti itu, Bova akan menjawabku.... Untuk saat ini aku membiarkan semuanya terjadi, dan menunggu kesempatan berikutnya untuk bertanya. Saat ini aku masih dalam proses pelatihan dan mencari anggota budak baru dan peserta Turnamen, sehingga kesempatan tidak boleh terlalu jauh.... Ketika aku memikirkan pengikut pertamaku, aku terus bekerja. Beberapa jam kemudian—. Orang pertama yang kembali melalui lingkaran sihir adalah Xenovia. Dia juga memegang bayaran di tangannya.
"Aku kembali. Klien memberiku jam antik yang merupakan hiasan. Ise, Ravel, aku memberikannya untuk dinilai."
Ravel menerimanya dan mulai memeriksa nilainya.
"Terima kasih atas kerjamu. Sepertinya... itu sudah cukup tua. Yang pasti, aku akan memberikan ini pada penilai profesional."
Meskipun ada mesin khusus yang mampu mengukur nilai pembayaran, namun hanya sampai batas tertentu, jadi perlu menghubungi penilai profesional untuk pengukuran yang akurat. Paling tidak, itulah yang dilakukan keluarga Gremory. Setelah beberapa saat, Rossweisse-san juga kembali.
"Aku juga kembali. Dari tampilannya, tampaknya aku dapat perangkat lunak game yang sudah langka..."
Ravel mulai memeriksa pembayaran yang telah diterima Rossweisse-san.
"Terima kasih untuk pekerjaanmu, Rossweisse-sama. Hmm, kami juga akan memberikan ini pada penilai profesional. Ya, Ise-sama, mau lihat?"
Karena dia tahu bahwa aku tertarik dengan perangkat lunak game, Ravel bertanya padaku. Sebenarnya aku sangat tertarik dengan itu, jadi aku langsung berjalan untuk melihat pembayaran yang diterima Rossweisse-san. ...Itu sebenarnya game yang sedikit terkenal dari masa kecilku.
"Ah, game ini. Ini sungguh sangat langka. Tapi mari kita menyerahkannya ke penilai saja dulu."
Dengan begitu aku sudah memutuskan. Ini adalah jenis pembayaran yang bisa diberikan secara langsung kepada budak-budakku, tapi pembayaran yang diterima oleh budak-budak Gremory semuanya masuk langsung ke gudang keluarga Gremory. Aku juga mengikuti ini, dan mengirim semua pembayaran kembali ke gudang Gremory utama. Setelah itu, nilai moneter yang dikonfirmasi akan ditransfer ke rekening bank [Budak-budak Hyodou Issei]. Aku tidak yakin apakah keluarga Iblis lain menjalankan bisnis mereka dengan cara yang sama, tapi pihak kita — budak-budak Gremory juga mengikuti sistem ini. Memang, biaya operasional kantor ini keluar dari akumulasi dana pekerjaan Iblisku sebelumnya dan juga royalti yang diterima sebagai 'Oppai Dragon'. Karena jumlahnya begitu banyak, Grayfia-san mengaturnya atas namaku. Dan sekarang akhirnya telah dilepaskan, jadi semua perabotan pun dibeli dengan uangku sendiri. ...Itu adalah perasaan aneh. Kebetulan, setelah melihat rekening bank yang belum pernah kulihat sejak lama, tampaknya angkanya sangat banyak.... Yah, kalau salah satu anggota budak-budakku terjebak dalam keadaan darurat, aku akan memiliki kelebihan yang ada untuk bisa melindunginya. Seperti yang kupikirkan, cahaya bersinar dari lingkaran sihir untuk ketiga kalinya, dan Asia kembali.
"...Aku kembali sekarang."
Boneka Prancis yang dipeluknya mungkin merupakan pembayarannya.... Tapi Asia memikirkan dengan jelas sesuatu dengan ekspresi kosong.
"Terima kasih atas pekerjaanmu, Asia-sama."
Ravel ingin menerima pembayaran darinya... tapi Asia sepertinya tidak memperhatikan dan dia berjalan lurus ke depan.
"Asia-sama, Asia-sama! Tolong beri aku pembayaran klien!"
Ravel memanggil Asia.
"Ah! M-Maaf! Aku lupa! S-Silakan diambil!"
Akhirnya Asia kembali sadar, dan menyerahkan boneka itu ke Ravel dengan cepat.
"Asia memang ceroboh seperti biasanya."
Ketika aku mengatakan itu... Xenovia menatap Asia dengan perhatian pada seorang teman. Semua orang kembali sehingga masing-masing pergi untuk beristirahat sejenak. Ravel mendekat ke sisiku dan berkata padaku dengan bisik-bisik
(Umm, Ise-sama.)
"Hmm? Apa?"
(Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu tentang Asia-sama...)
...Sepertinya ada sesuatu yang tidak nyaman untuk dibicarakan di sini. Aku membawa Ravel dari kantor, dan tiba di gudang tempat kami memulai diskusi pribadi kami. Hal pertama yang dikatakan Ravel
"Umm, aku tidak tahu harus mulai dari mana... ada kuesioner dari pelanggan mengenai Asia-sama..."
Ravel menunjukkan kuesioner itu padaku. Setelah permintaan, kuesioner yang diisi klien merupakan informasi yang sangat berharga. Aku mengarahkan perhatianku ke arah kuesioner. ...Kuesioner menguraikan pekerjaan Asia pada saat itu. Aku melihat kuesioner sambil aku berkata
"Hmm, aku mengerti. Mereka mengira Asia sepertinya bertingkah aneh."
Memang, kuesioner tersebut menyatakan bahwa Asia tampaknya merenungkan sesuatu yang agak dalam setelah menerima permintaan tersebut, bahwa dia tidak tampak seperti dirinya yang biasa, dan keinginannya untuk menerima permintaan yang mustahil telah menyebabkan kegagalan. Ini jelas berbeda dengan kuesioner yang diterima Asia. Ravel juga berkata dengan cemas
"Bukan ketidakpuasan yang datang dari pelanggan, tapi kekhawatiran... jadi kupikir hal ini tidak boleh dibicarakan dengan Asia-sama secara langsung..."
Memang, berbicara dengan Asia tentang hal ini hanya akan membuat dia semakin khawatir, membuat situasi semakin buruk, dan mungkin saja dia akan menjadi tertekan. Sementara permintaan aslinya sendiri sudah selesai, hasilnya tidak terlalu buruk, tapi.... Untuk saat ini, klien agak khawatir tentang Asia, jadi mereka agak waspada memanggilnya lagi.... Tapi fakta bahwa bahkan klien Asia pun khawatir dengannya membuatku merasa lega.
"Dia mungkin terlalu bersemangat. Selalu seperti itu selama kegiatan klub kita juga."
Memang, terlepas dari apakah dia berada di rumah, atau di Klub Penelitian Ilmu Gaib, dia akan selalu memasuki keadaan aneh dengan dirinya sendiri. Saat Turnamen Permainan Bola disebutkan, seolah-olah dia telah dirasuki oleh hantu.
"Kita tidak akan kalah!"
"Kita pasti akan menang!"
Jenis aura seperti itu tidak sesuai dengan keinginan khas Asia. ...Akhir-akhir ini, sebagai buchou Klub Penelitian Ilmu Gaib, dia telah melangkah terlalu jauh untuk mencoba bersikap berani dan terlalu bersemangat. Ravel meletakkan tangannya di pipinya sambil berpikir saat dia berkata dengan ekspresi bingung
"Mungkinkah dia bingung dengan lingkungan barunya... mungkin aku harus menyesuaikan jadwal kami... tapi kalau aku bilang pada Asia-sama bahwa tidak perlu bekerja keras atau melakukan yang terbaik, maka dia mungkin merasa tersakiti..."
Asia adalah senior Ravel di sekolah, jadi ada beberapa hal yang mungkin sulit dibicarakan Ravel.
"Mungkin Asia merenungkan apa yang seharusnya dia lakukan sebagai buchou, dan seperti apa kegiatan klub kita nanti."
Aku diam saja. Aku percaya itu adalah alasan yang paling mungkin. Mengenai hal ini, perlu bagi Asia untuk mengatasinya sendiri... setelah mengatakan itu, Asia-chan-ku yang menggemaskan saat ini sedang bermasalah, jadi aku tidak boleh mengabaikannya! Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa aku tidak akan membantu Asia, tapi sebagai wakil ketua Klub Penelitian Ilmu Gaib saat ini, Kiba, dan juga Xenovia, Irina dan mantan ketua Rias bilang, kami ingin Asia tumbuh sendiri. Yang paling penting adalah agar Asia tumbuh sendiri. Melalui proses inilah aku membangunkan kekuatanku sendiri, setelah diminta bersikap sebagai 'Sekiryuutei'. Aku telah menghadapi kegagalan dan kepahitan. Tapi, aku sudah menjadi 'Sekiryuutei' buatanku sendiri sekarang. Asia masih diminta menjadi 'buchou', dan sedang dalam proses untuk mencoba mengubah dirinya sendiri. Tapi, meski Rias adalah tujuannya, mustahil baginya untuk dipanggil Rias. Asia adalah Asia. Kuharap dia bisa menjadi 'buchou' buatannya sendiri. Itu harus seperti itu. Sama seperti Asia yang selalu mendukungku sampai sekarang, sekarang giliranku untuk mendukungnya. Jadi, aku harus mencari kesempatan untuk bercakap-cakap dengan Asia. Xenovia dan Irina seharusnya memperhatikannya, jadi aku akan membiarkan mereka berbicara dengannya lebih dlu. ...Aku memalingkan kepalaku lagi. Hmm, sejak aku menjadi [King], ada banyak hal lagi yang harus kukhawatirkan. Aku mengenang bagaimana diriku setahun yang lalu ketika aku bertindak berdasarkan ambisi mesumku
"Tujuanku adalah menjadi Harem King! Dihadapkan pada oppai dan mimpi!"
Tidak, aku masih menginginkan itu sampai sekarang! Tujuanku masih ingin menjadi Harem King! Tapi seiring perubahan posisiku sendiri, hal-hal yang harus kualami meningkat secara alami. ...Ini adalah apa yang disebut promosi menjadi Iblis Kelas Atas. Ravel tersenyum saat melihat ekspresi bingungku.
"Khawatir tentang anggota budak-budakmu juga merupakan bagian dari pekerjaan Iblis Kelas Atas. Kalau [King] tidak khawatir, maka masalah lainnya akan timbul."
Tentu saja aku tidak akan menjadi [King] semacam itu. Tidak peduli apakah itu Asia atau Ravel, kalian semua akhirnya berada di sisiku, jadi aku pasti akan melakukan yang terbaik untukmu.
"Demi Asia, mari kita semua bekerja sama untuk membantunya. Jadi, kita akan memberitahu semuanya tentang ini segera."
"Aku mengerti."
Setelah mendapatkan persetujuan Ravel, diskusi pribadi kami usai. Ah, sangat membantu Ravel adalah manajer yang cakap. Tapi, aku tidak akan pernah bisa mengangkat kepalaku kepadanya selama aku hidup jika memang begitu.... Kami berdua keluar dari gudang dan masuk ke koridor, tempat Xenovia bersenang-senang menikmati beberapa makanan ringan.
"Apa kalian selesai dengan tindakan tak tahu malu kalian di gudang? Jadi kalian benar-benar berpikir untuk menggunakan tempat itu, Ravel."
Dia benar-benar membiarkan kata-kata seperti itu keluar dari mulutnya! Baik Ravel dan aku tidak bisa menahan wajah memerah!
"I-Idiot! Bagaimana bisa Ravel dan aku melakukannya...!"
Dengan wajah merah terang, Rossweisse-san berka
"Melakukan hal ecchi di tempat kerja!? Apakah tempat kerja ini mengizinkan sikap sembarangan seperti itu!?"
Asia juga menimpali topik ini dan menjadi agak emosional!
"Ise-san! Tidak bisakah kamu melakukannya di rumah!? K-Kalau kamu melakukan ini, maka aku tidak akan tahu ke mana aku akan...... dengan Ise-san..."
Tentu saja, kupikir hal ini lebih baik dilakukan di rumah! Omong-omong, tolong hentikan mengejutkanku dengan gagang pintu itu! Aku akan merasa jauh lebih bahagia jika bisa memberi tahuku sebelumnya!
"Begitu, jadi mungkin juga menggunakan gudang itu. Sekarang ini ada di pengawasanku."
Ravel-chan!? K-Kamu tidak berpikir untuk menggunakan gudang untuk sesuatu yang aneh, kan!? Entah kenapa, Bova mulai menangis.
"Bahkan selama bekerja, [King]-ku tidak melupakan akan keintiman dengan para budaknya! Aku sangat terharu!"
Kedua anggota budakku dan pengikutku sama saja! Karena aku selalu orang mesum, mereka menjadi sangat toleran terhadap hal itu!? Tapi, gudang huh.... mungkin saja! T-Tidak! Lagi pula ada ruang santai, jadi kalau bisa, aku bisa mulai dengan Asia-chan, Xenovia, Ravel, dan Rossweisse-san—.
[Ise-san... tolong beri aku belas kasihan seorang [King]...]
[Ayo, biarkan aku melahirkan anak [King]!]
[...Sebagai manajermu, izinkan aku untuk menghadapimu lebih jauh lagi.]
[...I-Ini adalah sebuah pengabaian tugas! T-Tapi, asmara di tempat kerja kadang juga bagus...]
...Fufu! Saat aku memikirkannya seperti itu, bukankah ini tempat kerja terbaik!? Ya, ini kastil yang hanya milikku! Menjadi manajer dan ketua, sungguh menakjubkan! Azazel-sensei! Ini adalah laboratorium yang ditinggalkan sensei! Aku akan memperluas perannya, membuatnya semakin erotis untuk memanfaatkannya dengan baik! Sama seperti aku tenggelam dalam delusi erotis semacam itu
"T-teh sudah siap."
Seseorang mengeluarkan teh dari nampan dari dapur kecil. —Itu adalah Elmenhilde. Dia juga mengenakan seragam gadis Akademi Kuoh hari ini. Itu karena seragam yang serasi lebih nyaman saat dia bersama kita. Dengan penampilan seperti boneka dan sosok langsing, saat mengenakan seragam akrab ini, ada rasa kesegaran tersendiri. Saat ini Elemenhilde juga membantu kami dalam pekerjaan kami. Adapun alasannya, itu karena dia tidak ingin tinggal di kediaman Hyoudou tanpa membantu sama sekali. Memang, dia memutuskan untuk tinggal di kediaman Hyoudou juga. Yah, seorang gadis dari sisi supranatural yang tinggal bersama kita bukan lagi hal yang aneh. Dia bersikeras bahwa dia harus membantu dengan sesuatu karena dia tinggal di kediaman Hyoudou, jadi dia datang ke sini untuk membantu kami dalam mengatur informasi dan memberi kami makanan ringan dan sebagainya. Dia bukan Daywalker yang bisa berdiri di bawah terik matahari seperti Gasper dan Valerie, jadi dia biasanya mengenakan jubah untuk meminimalkan tingkat paparan kulitnya. Tapi sekarang sudah malam, jadi mengenakan seragam sekolah tidak menjadi masalah. ...Vampir dengan darah campuran bisa berdiri di bawah terik matahari, tapi vampir dengan darah murni tidak bisa, yang sepertinya agak rumit... mungkin karena mereka lebih mendekati Leluhur Sejati? Tak perlu dikatakan lagi, ruangan yang dia tinggali juga berada di bawah tanah. Dia pada dasarnya tidak akan muncul pada siang hari di akhir pekan. Meski bukan seakan dia akan binasa begitu dia menghadapi sinar matahari, kekuatannya akan sangat berkurang.... Jika aku bertanya kepada Grigori, akan mungkin untuk menemukan solusinya — mungkin mereka akan membantuku mengembangkannya. Mungkin aku harus membicarakannya dengan mereka di lain waktu. Elemenhilde menahan nampan itu sambil menuang teh untuk semua orang.
"Ah, terima kasih, Elmenhilde — ah, hati-hati!"
Aku tidak tahan untuk tidak berteriak saat melihat gerakan Elmenhilde. Elmenhilde tidak pandai melakukan hal seperti ini, dan nampan itu gemetar meski saat ini dia berusaha berjalan dengan hati-hati. Seperti ini setiap saat. Terlepas dari keterampilan menyeduh tehnya, Elmenhilde lahir sebagai seorang Ojou-sama tanpa pengalaman dalam menyajikan teh, jadi ini adalah tugas yang sangat sulit baginya.
Meski begitu, dia tetap berusaha mempertahankan harga dirinya dan menawari kami ketulusannya.
"S-Sesuatu seperti ini bukan masalah besar...! Waaaaaah!"
—Segera setelah mengatakan itu, dia tersandung, dan kita semua mengantisipasi bahwa teh akan jatuh ke lantai! Tapi saat itu — di luar ruang kosong, Xenovia menarik pedang suci Excalibur.
"Kuh!"
Aku mengucapkan terima kasih pada pedang suci yang dipegangnya — saat cangkir teh dan nampan yang dilempar ke udara telah berhenti di udara. Xenovia perlahan-lahan memindahkan pedangnya. Sebagai tanggapan, nampan dan cangkir itu kembali tegak lagi, dan akhirnya mendarat di meja dengan aman. Xenovia mengembalikan pedang suci itu ke dimensi alternatifnya dan kemudian mengembuskan napas.
"Fiuh, untung tidak jatuh."
"A-Aku minta maaf..."
Elmenhilde meminta maaf dengan tulus.
"Xenovia, mungkinkah tadi itu kekuatan Rules?"
Setelah melihat kemampuan yang ditunjukkan Xenovia, aku mengajukan pertanyaan itu. Xenovia mengangguk.
"Ya, kalau cuma begini maka kemungkinannya kira-kira mungkin. Itu berhasil, tapi..."
Xenovia telah mempelajari kekuatan pedang suci yang telah disatukan menjadi satu — bagaimana menggunakan tujuh kemampuan itu dengan mudah. Untuk alasan kompatibilitas, sulit menguasai kemampuan yang dia miliki dengan lemah. Kemampuan 'Rules' jelas yang paling sulit dikuasai... tapi dia sudah bisa menggunakannya dengan baik.... Xenovia mengalihkan pandangannya ke arah Ravel, dan dia tidak bisa menahan senyumnya dengan cemberut.
"[Bishop]-sama kami memberiku menu latihan yang sangat keras."
Lalu Ravel membalas
"Jika semua kondisi terpenuhi, kamu mungkin akan berhasil, dan meski kamu hanya bisa menggunakan sebagian kecil saja, itu akan tetap menjadi senjata bagi kami. Itulah sebabnya aku memberi Xenovia-sama menu latihan yang penting."
Menu spesial Ravel huh. Sebenarnya, dia juga memberiku satu. Omong-omong, Ravel telah memberi hampir semua anggota tim kami sebuah 'tangan baru' untuk dicoba. Ravel mampu memikirkan beberapa hal yang benar-benar luar biasa. Aku tidak pernah membayangkan bahwa dia juga bisa memikirkan metode semacam itu, dan dia datang untuk mendiskusikannya denganku. Jika kita bisa mewujudkannya, pasti akan mengejutkan semua orang. Setelah Elmenhilde menuang teh dengan selamat untuk semua orang, aku duduk dan menarik napas panjang. Setelah Xenovia menghirup tehnya, dia berkata
"Kamu tidak pandai menuang teh? Padahal, seseorang sepertiku yang hanya tahu cara bertarung dan makan tidak punya hak untuk mengatakan itu huh."
Elmenhilde membalas dengan rendah hati
"...D-Di rumah, ini dilakukan oleh pelayan, jadi..."
Aku tahu itu begitu. Iblis juga sama, kelas atas pada dasarnya mendelegasikan semua tugas kasar mereka kepada pelayan mereka. Ravel menghirup tehnya sambil mengangguk setuju.
"Bagaimanapun, mereka bangsawan, jadi bisa dimengerti."
"Tapi, bukankah kamu juga membuat makanan penutup Ravel?"
Kataku. Meski Ravel dibesarkan sebagai bangsawan, dia sangat pandai memasak. Terkadang, dia juga meluangkan waktu untuk membuat kue untuk kami. Ini akan menjadi kontes yang layak melawan cheesecake Kiba, dan cheesecake Kiba sangat luar biasa. Ravel melanjutkan
"Ada banyak gadis bangsawan di Dunia Bawah yang tertarik untuk memasak, tahu?"
"Itu benar kurasa. Rias dan Sona-senpai juga memasak."
Rias selalu memasak untukku di rumah, dan Sona-zenkaichou... juga bisa dianggap sebagai seseorang yang memasak. Aku tidak pernah menduga bahwa Iblis Onee-sama di sekitarku mampu menjaga kehidupan mereka sehari-hari bahkan tanpa pelayan di sekitar mereka. Elmenhilde lalu berkata
"……Aku akan belajar!"
Mungkin karena harga dirinya telah hancur, dia menjawab dengan agak antusias. Xenovia melanjutkan
"Dibandingkan dengan itu, rasanya Elmenhilde tersandung di tempat yang tidak ada halangan. Ini melampaui Asia juga."
Ah, memang. Dengan cara itu, Elmenhilde selalu melakukan perjalanan atas apapun. Mungkin tingkat kecerobohannya di atas Asia.
"…Itu!"
Elmenhilde awalnya ingin memprotes, tapi suaranya mereda di tengah jalan.
"...Tolong saksikan penampilanku mulai sekarang."
...Sepertinya dia mengerti apa yang ingin dia lakukan. Sikapnya saat pertama kali bertemu adalah angkuh dan agresif, khas vampir berdarah murni... aku tidak pernah menduga akan melihat sisi yang mengejutkan untuknya. ...Sepertinya ada hal-hal yang tidak akan kutahu jika kita tidak tinggal bersama. Sementara kami terus mengobrol dengan cara ini, kami melanjutkan pekerjaan kami. Saat akhir bisnis mendekat, Ravel memandang saat itu saat dia berkata kepadaku
"Ise-sama, sudah waktunya. Sesudah ini—"
"Ya aku tahu."
Memang, kami juga mengadakan pertemuan yang dijadwalkan hari ini. Orang-orang yang akan kami temui adalah — tim [Brave Saints] Dulio yang akan kami hadapi dalam pertandingan kami nanti. Kami akan bertemu dengan [Trump Card of Heaven].