Ero Manga Sensei (Bahasa Indonesia):Volume 5 Bab 2

From Baka-Tsuki
Revision as of 05:57, 18 October 2017 by Sakamiyo (talk | contribs) (Created page with "thumb Minggu pertama bulan januari, perusahaan penerbit mengadakan pesta tahun baru. “Aku ingin makan coklat yang dibuat oleh adik peremp...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search
Eromanga Vol 5-095.jpg


Minggu pertama bulan januari, perusahaan penerbit mengadakan pesta tahun baru.

“Aku ingin makan coklat yang dibuat oleh adik perempuanku!!!!”

Tepat setelah aku meneriakkan itu, sebuah sorak sorai meledak di sekelilingku - tentu saja, aku tidak di pesta minum atau semacamnya.

Selama waktu itu, aku melihat kesekeliling. Ada meja bagus, tiga porsi dari minuman dan dua teman dekat yang terlihat baik.

“Ahahahaha, jawaban yang sangat 'Izumi-kun' sekali!”

Jaket kuning cerah, jeans pelajar - ini adalah Shidou Kunimitsu-sensei, seorang novelis, yang juga punya keahlian membuat kue. Dia lebih tua dariku, tapi dia juga adalah juniorku. Tenang, sopan, dan mudah membaur....tapi mengerikan saat minum.

“Ah ~ Aku ingin makan coklat buatan Emily juga....”

Amelia Armeria - juga dikenal sebagai ilustrator, Armeria-sensei - duduk di sini dengan malas, kedua kakinya diluruskan. Hari ini dia memakai ikat rambutnya, ditambah dengan jeans, sebuah T-shirt, membuatnya sangat seperti laki-laki.

Tentu saja dia perempuan, tapi hari ini dia memilih pakaian itu karena pertemuan saat ini.

Ngomong-ngomong, kami di ruang tamu Army, dan karena beberapa alasan, kami berkumpul -----

* * * * *

Kemarin, ketika perusahaan penerbit mengadakan pesta tahun baru, Shidou-kun dan aku mengobrol bersama di pojok. Novelis lain yang seangkatanku semuanya lebih tua, dan novelis angkatan Shidou-kun semuanya dikalahkan oleh Izumi Masamune sewaktu World light novel tournament, jadi mereka tidak datang. Pada akhirnya, kami menghabiskan waktu bersama.

Yah, terus terang saja, itu tidak seperti aku tidak kenal seseorang yang lain. Ada si ‘dia’, si orang dengan mulut terbesar disini ---

“Apa kau melihat ‘Animeku’? Bagaimana? Hebat bukan? Benar-benar pekerjaan orisinil! Ahahahaha, tunggulah, novel terbaruku akan membuka era baru light novel!”

Seperti yang kalian lihat, tidak ada orang yang akan berani/ingin mendekat padanya.

Dengan Champagne di satu tangan, berjalan kesekeliling dengan serampangan - itu adalah Kusanagi Ryuki-sensei, senpaiku. Dia dua puluhan, dengan lebih dari enam tahun pengalaman, yang artinya dia disini tiga tahun sebelum aku.

Hari ini, dia menguncir rambut pirangnya (diwarna), dan memakai pakaian seperti karakter FF15 - jaket hitam dengan aksesoris silver. Dia punya aura dari novelis sukses, cara dia berbicara dan bergerak kesekeliling menampakkan auranya. Biasanya, dia tidak seperti itu, mungkin karena dia sangat senang hari ini.

Dari kejauhan, aku dan Shidou-kun melihat padanya, dan berdiskusi:

“Ahaha, bukankah dia terdengar seperti Yamada-san?”

Yap. Benar sekali. Saat pesta tahun lalu, dia sangat normal. Tapi sekarang....

“Jadi itulah bagaimana penulis light novel terkenal..... mengerikan.”

“Hm? Bukankah itu Izumi!?”

Sial. Dia melihatku. Kusanagi-senpai berjalan kearah kami dengan kaki bergetar, dan bertanya:

“Lama tidak bertemu, Izumi! Kau Shidou, bukan?”

“Ah, benar." "Iya.”

“Mau minum?”

“Tidak, kami masih dibawah umur.” “Editorku melarangku untuk minum hari ini. Jadi tidak, terima kasih.”

Setidaknya si editor tahu Shidou-kun buruk dalam minum.

Menghadapi penolakan kami, Kusanagi-senpai menaikkan suaranya:

“Apa? Kalian tidak ingin minum denganku?”

“Um....Mungkin lain kali?”

“Baik, jangan kau berani untuk lupa! Jangan pernah!”

“Ya ya, kami tidak akan.” Shidou-kun dengan sopan menolak, Kusanagi-senpai dengan senang membalas:

“Ok, aku akan menggunakan uang dari loyalti anime untuk mengundang kalian!”

“Aku sangat ragu kau akan bisa mengingat malam ini..”

Tetap saja, meski tanpa minum, Kusanagi-senpai tidak pergi. Dia bertanya:

“Apa yang kalian bicarakan? Sesuatu yang bagus?”

“Ah....ya.”

Dia sangat mengganggu.

“Mari kita membicarakan tentang beberapa nama terkenal akhir-akhir ini. Bagaimana dengan Mimiaki En[1]."

“Tolong jangan yang itu!”

Industri ini sangat kecil, komentar sembarang selama pesta bisa dengan mudah mencapai telinga si subjek - setelah menerima rumor tambahan.

Dia punya kebiasaan buruk untuk menghina novelis/ artist lain yang dia suka. Dia seperti “Dark Violet”, “Biblia”, “Morpheus”, tapi karena dia bekerja di industri yang sama, perasaannya tercampur oleh kecemburuan dan rasa hormat.....

“Lalu bagaimana dengan penghindaran pajak. Tahun lalu.....”

“Aku mohon padamu, bicarakan tentang sesuatu yang lain!”

‘Kau hanya memilih topik yang akan membawa kami masalah.’

“Agh sialan! Aku ingin menulis sesuatu seperti Biblia, sesuatu yang tidak perlu bergantung pada gadis moe untuk memikat pembaca! Hanya jika aku bisa menulis sesuatu seperti [Da Vinci] ----”

Ya tuhan, mengatakan itu selama pesta tahun baru....dia benar-benar mabuk!

“.....Izumi-kun, ini si senpai yang ‘Seumuran denganmu’ yang kau ceritakan?”

“Ya, untung saja aku tidak kenalkan.”

Setidaknya, jangan kau menjawabnya, Shidou-kun.

Ngomong-ngomong, hanya ada dua novel yang dibuat anime bulan lalu. Satu adalah [Cinta]-nya, lalu [Purgatorium Sang Dark Elf] dari Elf. Dengan kata lain, acara anime kini adalah pertarungan antara dua seri mereka.

Dengan kata lain - lawan Elf adalah Kusanagi-senpai. Itu sulit untuk mengatakan bagimana itu akan berakhir - tapi aku berharap kedua sisi bisa mendapatkan hasil yang mereka bisa terima.

“..............”

Ketika aku kembali ke kenyataanku, tidak ada orang disekitar lagi....tentu saja, mereka semua mencoba menjauh dari Kusanagi-senpai. Bahkan lebih sulit untuk menemukan seseorang untuk bicara sekarang.

Seperti dua hantu yang tak terlihat, kami berkumpul disudut, tiba-tiba, suara pun memanggil:

“Ah, Masamune! Bagaimana kabarmu?”

“Eh? Ah, kau ---”

Yang mengngantikan Kusanagi-senpai adalah penyelamat kami - Army-sensei.

“Aku tidak kenal siapapun disini, jadi bagaimana kalau kita memperkenalkan diri?”

Karena dia mengerjakan manga Sekaimo, Army-sensei diundang ke pesta ini. Karena dia seumuran dengan kami, ilustrator terkenal, juga gadis cantik - kami tidak akan membuang-buang waktu lagi. Jadi kami langsung membuatnya jelas bahwa “Army-chan adalah milik kami! Jangan mencoba membawanya dari kami!” dan mengajaknya untuk bergabung dengan kami.

“Itu bagus! Seperti yang diduga, teman seindustri yang sama punya banyak pembicaraan! Aku masih punya banyak hal yang ingin aku katakan! Oh benar, bagaimana dengan kalian berdua datang ke rumahku besok, kita bisa berbicara tentang gadis juga! Valentine akan datang!”

Dan begitulah proses kami berkumpul di rumah Army.

Hari ini adalah hari setelah pesta, dan dengan nama ‘Pembicaraan laki-laki’, kami berkumpul di rumah Army.

Mungkin karena dia berpikir bahwa ‘Akan jadi canggung jika ada seorang gadis ikut’ jadi Army memakai pakaian cowok. Dia seperti ini sejak dia jadi Eromanga-sensei The Great, dia pasti suka seperti ini.

Topik pertama - “Valentine akan datang, seseorang punya rencana?”

“Aku ingin '‘Coklat adik perempuan’'ku! Akan lebih baik lagi jika coklatnya penuh cinta dan berbentuk hati!”

Aku mengepalkan tanganku dan mengumumkannya dengan keras. Army menyempitkan matanya, dan menjawab dengan setengah bersemangat:

“Kami sudah tahu.”

“Tidak! Tidak ada orang yang mengerti seberapa aku ingin coklat dari adik perempuanku! Aku bisa menulis ratusan halaman untuk mendeskripsikan seberapa besar keinginanku itu!”

“Tenanglah....bagaimana dengan pria ini, Kunimitsu?”

“Itulah Izumi-kun.”

“Begitu yah.....keadaannya nampak gawat.”

“Jangan melihatku seperti itu!” Aku berteriak, tapi Army hanya tersenyum lebar:

“Jadi bagaimana keadaan adik perempuanmu?”

“Tahun lalu, tidak ada apapun yang terjadi. Tepatnya, aku bahkan tidak melihatnya!”

Dulu, dia benar-benar seorang hikikomori.

“Tapi aku sudah melihatnya beberapa kali tahun ini.....”

Aku menembaknya, dan ditolak.

“Jadi kupikir aku mungkin punya kesempatan.”

Meskipun aku mengatakan itu, aku merasa seperti kesempatanku berkurang.

“Kesempatan untuk makan [coklat adik perempuan]-mu tahun ini?” Shidou-kun menambahkan.

“Ya ya! Sangat-sangat normal untuk seorang adik memberi kakaknya coklat, kan? Tidak ada yang mencurigakan kan? Haruskah aku bertanya padanya kalau kami bertemu?”

Coklat Sagiri terasa sangat enak - aku sangat menyukainya *tatap* -- atau - volume selanjutnya berlatar valentine ~ tapi aku tidak punya pengalaman dalam menerima coklat dari seorang gadis ~ itu sangat sulit *tatap*

“Bagaimana dengan memasang wajah [Aku ingin makan coklat]?”

“Kupikir.....itu hanya akan jadi bumerang.”

“*hiks* .....Kasihan Izumi....aku ingin menangis....”

“Aku tidak perlu belas kasihanmu!”

Sekarang aku benar-benar ingin menangis!

“Bagaimana dengan kalian berdua? Akankah kalian mendapat coklat dari gadis yang kalian suka?”

“Hmhm ~” Army tersenyum lebar “Akhir-akhir ini, Emily selalu berlatih membuat coklat! Aku selalu mencobanya juga - Itu artinya dia membuatkannya untukku! Aku menang! Akulah pemenang dalam valentine ini.”

Dia berdiri dan mengumumkan begitu. Tapi Shidou-kun menghardiknya.

“Tunggu, biasanya tidak ada orang yang membiarkan orang yang mereka suka untuk mencicipi coklat latihan mereka.”

“Benar! Benar!”

Tepat sasaran! Army terlihat seperti dia akan menangis, jadi aku mencoba untuk menyemangatinya:

“Tapi setidaknya kau memakannya - hanya coklat persahabatan, tapi lebih baik daripada tidak ada.”

“....Izumi-kun, kau baru saja menambahkan garam kedalam lukanya.”

“Benarkah?”

Hanya setelah dia menyebutkannya, aku sadar aku hanya menambah rasa sakit padanya.

Seperti yang diduga, Army mengerang:

“Kalian berdua cemburu padaku, ya? Jadi kalian menghancurkan harapanku secara langsung, kan! Sialan!”

“Jangan jadi sangat sedih, aku bahkan tidak tahu apakah adikku mau membuat coklat untukku atau tidak. Kita senasib.”

“Diam! Jangan menyetarakan aku denganmu, dasar siscon!”

“Kenapa? Aku hanya bermaksud.....”

“Berhenti! Berhenti dulu!”

Shidou-kun dengan cepat memisahkan kami, dia menyarankan:

“Kalian tidak akan bisa mengubah situasi sekarang kalau begini terus...sekarang....um.....bagaimana kalau kita mencoba sesuatu yang lain?”

“Hmm....mungkin kau ada benarnya.”

“Jadi apa yang kau sarankan?”

Kami mendengar Shidou-kun dan berhenti berdebat. Ia berpikir sebentar sebelum mengatakan:

“Bagaimana kalau aku membuatkan coklat untuk kalian berdua?”

“Tidak, kau masih tidak mengerti.”

“Kami bukan hanya ingin makan coklat. Kami ingin makan coklat rasa manis dan pahit dari seorang adik perempuan untuk kakaknya.”

“Aku sudah bilang berhenti menyamakan aku denganmu, itu menjijikan!”

“Bagaimana itu menjijikan?! Bagaimana bisa perasaan suciku jadi menjijikan!?”

Sebelum kami berdebat lagi, Shidou-kun bilang:

“Baiklah, aku paham aku paham, mari kita coba untuk memikirkan ide untuk [Perundingan valentine] kita.”

“Perundingan valentine?”

“Ya. Perundingan valentine. Kita akan memikirkan cara agar bisa menerima coklat dari orang yang kita ingin.”

“Oh? Dan bagaimana cara kami melakukannya?” Army bertanya, dengan jelas kelihatan tertarik.

“Untuk contoh, Armeria-sensei―”

“Hilangkan bagian sensei itu.”

“Baik. Army-san ingin coklat dari Yamada-san, kan?”

Akhir-akhir ini, dia memanggil Elf dengan “Yamada-san”. Tapi meski itu adalah cara tradisional, entah kenapa itu terasa aneh.

Army mengangguk. Shidou-kun melajutkan:

“Bagaimana jika kita meminta Izumi-kun untuk melakukan recon?”

“Aku? Recon?”

“Ya. Kalau kau mengetahui musuhmu, mengetahui dirimu sendiri, maka kau bisa bertarung ratusan kali tanpa kalah. Cari tau ketertarikannya, keinginannya....”

“Aku teman masa kecilnya, kau pikir aku tidak tahu jawaban untuk pertanyaan itu?”

“Itu hanya contoh. Baiklah, itu masalah nanti. Izumi-kun, kau akan tanya laki-laki seperti apa yang dia suka.”

“!”

“Lalu mengikuti kondisinya, dan dengan suasana valentine ---”

“Aku akan punya coklat.”

“Mungkin aku benar-benar bisa menggunakan cara ini!”

Army pecah dalam tawa.

“Hei, mengapa tawamu terasa sangat lemah?”

“Yah, tidak ada jaminan itu akan berhasil, tapi seperti yang kau bilang, lebih baik daripada tidak ada.”

“Begitu ya!”

Aku mengerti. Rencana ini jauh lebih baik daripada “Bertingkah seperti aku ingin makan coklat”

“Di sisi lain, kita biarkan Army-oneechan untuk melakukan recon pada adik perempuanku, kan?”

“Ya. Dan....apa maksudmu dia, onee-chan?”

“Bukan apa-apa, lupakan.”

Hah, aku hampir lupa kalau dia masih belum tahu Eromanga-sensei adalah Sagiri. Aku dengan cepat merubah topik pembicaraan dan bertanya pada Army:

“Kalau begitu tolong tanyakan apakah Sagiri mau membuat [Coklat adik perempuan] atau tidak untukku.”

“...Aku masih tidak mengerti apa [Coklat adik perempuan]-mu .....Apa itu sama seperti [Coklat cinta]?”

“[Coklat adik perempuan] ya [Coklat adik perempuan]! sebuah coklat yang dipenuhi dengan perasaan [Aku sangat mencintai kakakku] dari seorang adik perempuan!”

Mudah dimengerti, kan? Mendengar uraianku. Army melipat tangannya, memiringkan kepalanya, dan bertanya:

“Jadi itu hanya coklat persahabatan?”

“Bukan coklat persahabatan. Coklat adik perempuan!”

“Baik baik. Jangan jadi mendekat begitu, aku akan menanyakannya untukmu, dan aku akan bertanya laki-laki seperti apa yang dia suka juga.”

“Ya tolong! Aku bergantung padamu.”

“Kau juga, jangan lupakan Emily.”

“Jangan khawatir, biarkan aku mengurusnya.”

Kami berjabat tangan, sebuah aliansi pun terbentuk.

Shidou-kun bernafas lega, dan menepuk dadanya.

“Terima kasih Tuhan, kalian berdua sudah bisa kompak."

“............” “.............”

Baik aku dan Army berbalik padanya di waktu yang sama.

“Ada apa?”

“Bagaimana denganmu, Shidou-kun?”

“Ya?”

“Valentine, Valentine. Kami sudah memberitahumu cerita kami, bagaimana denganmu? Gadis seperti apa yang kau suka, apakah kau punya harapan untuk menerima coklat tahun ini?”

“Itu....”

Army mendorongnya sangat keras hingga aku bisa melihat keringat menetes di keningnya. Tapi aku justru mendorongnya lebih keras:

“Ini [Perundingan Valentine]. Kami tidak akan bisa membantumu jika kau tidak cerita pada kami.”

“Tidak, tidak ada yang perlu....”

“Tidakkah kau pikir itu sangat tidak adil?”

“Ya ya, jangan khawatir! Beritahu kami siapa yang kau suka, Shidou-kun 🎵”

“Katakan! Katakan! Katakan! Katakan!”

Kami berdua bicara. Akan jadi merepotkan jika aku adalah orang yang digoda, tapi itu menyenangkan karena aku yang menggoda orang lain.

Tentu saja, melihat dia adalah lelaki ceriwis kupikir jawabannya adalah “Aku sudah punya pacar”. Mungkin Army pun berpikiran sama.

“....Baiklah, aku akan mengatakannya.”

Bagus.

“Baiklah....”

“Ini ~”

Aku sedikit terkejut. Bukankah seharusnya dia sudah punya pacar?

“Itu artinya Shidou-kun punya pacar?”

“Tidak, tidak. Sebenarnya.....aku masih ingin coklat.” Katanya. Melambai-lambaikan tangannya dalam malu.

“Oh oh!”

“Itu terdengar bagus!”

“Siapa itu? Apa kami mengenalnya?”

“Aku menyukai ---”

“Siapa?” "Siapa?"

“Kagurazaka-san, sang editor.”

Error creating thumbnail: Unable to save thumbnail to destination

*Uhuk uhuk uhuk*

“Maaf, siapa?” Aku mencoba bertanya di antara batuk-batukku. Apa aku salah dengar?

“Aku ingin mendapatkan coklat dari editorku, Kagurazaka-san.”

Tidak! Itu tidak mungkin!

“Oke, siapa Kagurazaka-san? Apa aku mengenalnya?”

Army, kau seharusnya kenal! Dalam pertandingan, kau dihubungi olehnya, bukan?

Tentu saja, normalnya aku akan menjelaskan, tapi tidak ada yang normal disini - aku sangat bingung. Aku melihat lagi ke Shidou-kun, dan aku bertanya lagi:

“Kagurazaka-san, editorku? Apa kau yakin?”

“Ya.” Ia menjawab dengan malu.

“Apa kau bercanda? Apa ada yang bagus tentangnya?”

Aku sangat terkejut hingga reaksiku bisa disebut tidak sopan. Shidou-kun nampak kesal.

“Aku hanya menjawab pertanyaanmu!”

“Eh, maksudku, aku minta maaf. Tapi....Kagurazaka-san.... Shidou-kun apa aku menyukainya....menyukai Kagurazaka-san?”

“Ada apa dengan reaksimu? Dia cantik.”

“Yah, bisa jadi.....”

“Sewaktu natal, Kagurazaka-san tiba-tiba memanggilku untuk pesta.”

Jadi itu alasan kau meninggalkan kami hari itu?

Tentu saja, ada kemungkinan lain kalau ia tidak datang karena Muramasa-senpai tiba-tiba memutuskan datang ke rumahku.

“Dia sangat pekerja keras dan selalu melakukan yang terbaik! Dia selalu memberiku umpan balik yang bagus tentang novelku! Ketika sesuatu berjalan bagus, dia membagi kebahagiannya! Dan dia adalah kecantikkan sesungguhnya!”

Shidou-kun memuji Kagurazaka-san tanpa henti, agak seperti budak.

“Maaf, aku tidak memperhatikan. Dia jauh lebih tua dariku....”

“Jauh lebih tua? Kagurazaka-san berumur dua puluhan.”

“Itu dua kali lipat dari umur adikku!”

“Dia akan menjadi seorang old lady!”

“Hei, kalian mau macam-macam sama wanita diatas dua puluh?”

Jidat Shidou-kun memunculkan urat, dan dia nampak murka. Siapa yang menyangka dia bisa seperti ini?

“Um ~Kunimitsu nampaknya akan baik-baik saja, bukankah kau setuju, Masamune?”

“Ya.”

Mendengar percakapan kami, wajah Shidou-kun berkedut:

“....Aku tidak ingin mendengar itu dari seorang gadis yang mencintai gadis lain dan seorang siscon, gay mesum....”

“Aku tidak mesum? Kukuku, aku sudah tahu itu! Aku bahkan bangga tentang itu!”

“Sudah kuduga, kau masih mengaggapku seperti itu! Aku bukan gay, berapa kali lagi aku harus menjelaskan itu sebelum kau bisa percaya padaku? Lagipula, itu tidak mesum jika aku menyukai adikku! Lihat, moe imouto adalah tren dunia baru-baru ini!”

Lalu aku menyelesaikannya “Jauh lebih aneh untuk menyukai seorang wanita tua!”

“Beraninya kau! Itu pilihan paling benar seorang pria normal disini....” Shidou-kun menegur, tangannya dikepalkan.

“Ok, kita buktikan!”

Army mengambil Hpnya dan menunjukan kami sebuah nomer - editor perusahaan penerbit Fulldrive - Yamada Chris.

“Bagaimana kalau aku meneleponnya?”

“Sempurna! Chris-san pasti akan membuat pilihan normal! Panggil dia, Army!”

“Tunggu tunggu, jangan panggil dia untuk sesuatu yang sepele!”

“Terlambat, aku sudah menghubunginya! Ah, ya. Onii-san? Aku si ilustrator ajaib, Army-chan! Er? Ada apa? Ah, sebenarnya....er....aku tidak yakin, mungkin aku akan terus menggambar, mungkin tidak. Ya, ya....eh? sekarang? Aku dirumah....baiklah, aku menunggu ♥”

Beep beep. Ditutup.

“Dia bilang dia akan datang sesegera mungkin!”

“...Jika dia memakimu, aku tidak akan campur tangan.”

Dengan begini, “Perundingan Valentine antara pria” kami dimulai.

* * * * *

Hari selanjutnya, kami mulai mengambil tindakan. Untuk mendapatkan coklat dari orang yang kami suka, kami membantu satu sama lain untuk mengetahui seperti apa “Laki-laki yang disukai” oleh seorang gadis. Targetku adalah Elf dan Kagurazaka-san.

Pertama Elf - ya, aku harus melewati beberapa prosedur dulu. Seperti biasa, aku membawa hadiah (ice cream), tapi tidak terduga, dia bekerja.

Meski dia tidak mengatakannya, tapi dari kejauhan, di ruang tamunya, aku melihat laptop di mejanya. Apalagi dia membuka pintu dengan pakaian normal, tidak dengan pakaian goth loli, mungkin itu untuk membuatnya lebih mudah bergerak, karena itu sedikit mirip dengan pakaian Sagiri. Aku terdiam sebentar.

“Maaf, aku dengar setelah membuat anime, ada banyak perkerjaan yang harus dilakukan.....apa kau sibuk?”

“Tidak, tak apa. Aku akan istirahat.”

“Itu bagus.”

Akhir-akhir bulan ini, Elf-sensei bekerja dengan sangat serius. Dia tidak pernah melewatkan deadline sebelumnya, sekarang dia jarang bermain game. Disamping dari anime [The Expurgatory Flame of Dark Elf] yang dijadwalkan bulan Maret, dia bahkan harus bersiap-siap untuk Blu-ray, desain cerita game, cerita pendek - yang masing-masing dari mereka panjangnya lima ratus halaman. Apalagi dia masih perlu mengahadiri pertemuan lain....dia hanya fokus pada bekerja.

Dia menjadi pekerja keras jenius! Seorang Elf yang sempurna! Seperti yang diharapkan, anime meningkatkan kesadarantanggung jawabnya.

Aku menatap pada “senpai”-ku.

“Ada apa? Apa ada sesuatu di wajahku?”

“Tidak, aku hanya merasa bahwa Yamada Elf sangat keren hari ini.”

“...Ap, apa yang kau katakan!?”

Elf terkejut, dia dengan cepat berbalik.

* * * * *

Aku duduk, menyeruput teh, lalu menanyakan pertanyaan utama:

“Hei Elf, laki-laki seperti apa yang kau suka?”

“Eh? Eh? Ehhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh???????”

Elf membaca buku masak, tapi mendengar pertanyaanku mengejutkannya hingga dia menjatuhkannya!

“U, U, untuk apa kau menanyakan itu? Tiba-tiba sekali!!!”

“Um, itu.....”

Apa yang harus kukatakan? Aku tidak bisa memberitaku kebenarannya....baiklah, mari kita gunakan respon netral.

“Itu hanya pertanyaan biasa.”

“Hah? Apa yang kau maksud, biasa?”

Dia benar-benar tidak tahu beberapa saat yang lalu, tapi sekarang Elf terlihat seperti dia mengerti. Apa mungkin dia sudah tau maksudku yang sebenarnya? Aku tau kalau dia ini bisa jadi luar biasa tajam.....

“Aku mengerti...jawab secara biasa, ya....”

Pipinya merah menyala, dan dia membelokkan matanya menjauh. Lalu dia mengambil buku yang jatuh, dan menjawab:

“Baiklah, aku akan memberitahumu laki-laki seperti apa yang kusuka.”

“Baik baik.”

Entah kenapa, dia nampak senang. Bagus, awalnya berjalan tanpa masalah. Meski aku bertanya menggantikan Army, aku memang ingin tahu juga laki-laki seperti apa yang Elf suka.

“Dengar baik-baik - aku menyukai laki-laki yang - bisa bermain game yang aku juga mainkan!”

“---” Aku menatap keheranan. “....maksudnya?”

Jadi, jika aku mencoba memintanya menjelaskan lagi.....

“Tentu saja, levelnya harus tidak terlalu jauh dibelakangku - contohnya, dia perlu punya karakter setidaknya dengan level 200 di Diablo 3, harus bisa bisa menyelesaikan map dari Civilization 4 dalam God Mode. Dan dalam poke**n, dia juga punya single rate 1800 atau lebih tinggi. Dia harus bisa bermain Power Pro[2], FPS[3] atau bermain co-op dalam TPS[4]. Dia perlu setidaknya twelve platinumcups[5]. Bisa bermain mini-car racing dalam rumah, bisa bertarung toe-on-toe denganku dalam Super Smash Bros tanpa mengunakan Rosetta, bisa menjadi seperti Game Master dalam T-RPG[6] bisa ambil bagian dalam TCG[7]. Setiap bulan, dia perlu menonton setidaknya lima anime, membaca dua puluh manga dan light novel. Fufu. Apalagi dia ----

--- Bisa memfokuskan setiap uratnya dalam menulis light novel yang bagus. Sisanya adalah syarat kecil yang tidak harus dipenuhi.... baik, itulah laki-laki yang aku suka.”

Tiba-tiba, Elf memberiku senyum mempesona:

“Asalkan bisa memenuhi satu dari sekian syarat itu dan benar-benar mencintaiku, aku bisa dengan serius memikirkan berkencan dengannya.”

Sejujurnya, aku hanya mengerti setengah dari apa yang dia bilang, tapi aku mengerti “Laki-laki seperti apa” yang dia suka.

Lagipula, sama seperti yang pernah dia katakan: hidup adalah permainan game, dia perlu laki-laki yang bisa bermain dengannya.

“Terima kasih, aku mengerti.”

“Kau harus berusaha!”

“Hmm?”

Mengapa dia tiba-tiba menepuk bahuku?

“Ah....ngomong-ngomong....” Tiba-tiba Elf melirik padaku, dan bergetar “....Masamune, apa kau suka manisan?”

“Kenapa?”

“Jawab saja! Aku sudah menjawab pertanyaanmu!”

“Er....tidak begitu...mari kita lihat....manisan huh.... maksudnya roti, mungkin?”

“....sebutkan saja masakan barat.”

“Barat? Kue. Asal tidak terlalu manis.”

“Hmhm ~ tidak terlalu manis huh? Baiklah, dimengerti.”

“Mengapa kau tiba-tiba menaanyaiku?”

Akan tetapi, untuk menjawab pertanyaanku, Elf hanya menutup satu mata, menaruh jarinya dibibirnya dan bilang “Rahasia seorang gadis.”

Setelah secara sukses bertanya “Laki-laki seperti apa yang Elf suka”. Selanjutnya adalah Kagurazaka-san, editorku sendiri. Aku punya pertemuan dengannya, jadi aku bisa mengambil kesempatan itu untuk menanyakan beberapa pertanyaan.

Suatu malam, aku duduk di ruang pertemuan di perusahaan penerbit, berhadapan langsung dengan Kagurazaka-san.

Kagurazaka Ayame punya rambut pendek dan memakai jas. Dia masih muda, tapi Army bilang dia sudah tua.

“Ada apa, Izumi-sensei? Kenapa kamu tertawa?”

“Tidak ada! Bukan apa-apa!”

Tidak baik menghina di belakangnya. Aku merasa malu hanya melihatnya saja.

Dia nampak tidak yakin, tapi dia bisa santai lagi.

“Ngomong-ngomong, Kyouka-san tadi datang.”

“Sial, Bibi Kyouka?”

“Ya, dia meminta status pekerjaan Izumi-sensei, jadi aku bertemu dengannya.”

“......!”

Aku langsung berdiri kaku karena reflek. Bibi Kyouka adalah wali dari aku dan Sagiri, dan adik perempuan dari ayahku. Sekarang dia memberiku dua syarat untuk melanjutkan kehidupan seperti saat ini.

  • Lakukan yang terbaik dalam bekerja dan belajar. Aku harus menunjukkan keberhasilan.
  • Perbaiki kondisi Sagiri.

Ah....begitulah....

“Fufufu, jangan khawatir! Banyak pujian untukmu!”

Sejujurnya, senyum mencurigakannya hanya membuatku jauh lebih khawatir.

“Terima kasih, Kagurazaka-san.....jadi....bisakah aku juga memintamu untuk memeriksakan dokumen untuk Kyouka-Obaa-san tahun ini?”

“Serahkan saja itu pada editormu! Siapkan apa yang Izumi-sensei minta!”

Karena pembicaraan tentang Kyouka-san, aku hampir lupa tentang permintaan Shidou-kun di pertemuan kami sebelumnya.

“Ngomong-ngomong, Kagurazaka-san, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu...”

Sialan, ini sangat memalukan. Tapi karena aku sudah berjanji padanya, jadi...

“Apa kau punya pacar?”

“Eh?”

Kagurazaka-san berhenti, berpikir sebentar sebelum menjawab:

“Tidak.”

“Begitu yah.”

Aku tidak terlalu peduli, tapi ini berita bagus untuk Shidou-kun. Dia masih single!

"Bagaimana dengan coklat valentine....”

“Tidak.”

Sebuah jawaban langsung. Apa....selanjutnya? Shidou-kun nampaknya dia tidak akan mendapatkan coklat.

“Um.....contohnya....oke....hanya contoh....kupikir jika Kagurazaka-san membuat coklat untuk novelismu, mungkin kami akan termotivasi dan bekerja lebih keras.”

“Eh? Apa ada seseorang yang tertarik dengan coklatku?”

“Ya, ada.”

Kenapa kau pikir aku menyia-nyiakan waktu untuk menanyakan pertanyaan itu?

“Hm~~”

Kagurazaka-san melihat langsung padaku, mungkin penasaran tentang saran ini.

“......Aku akan memikirkannya.”

“Tolong.”

Seperti itu, meskipun kesempatan Shidou-kun mendapatkan coklat bertambah, tapi kupikir itu masih belum cukup.

Aku sudah ingin mengakhiri percakapan, tapi aku hampir bisa mendengar teriakan Shidou-kun “Izumi-kun, tanyakan pertanyaan utama! Tanyakan!”

Baiklah! Jadi aku melanjutkan:

“Ada pertanyaan lain. Bisakah aku bertanya pria seperti apa yang kau suka?”

“....Ini pertama kalinya aku melihat seseorang bertanya pertanyaan cinta denga ekspresi terpaksa di wajahnya.”

Aku benar-benar, benar-benar tidak ingin bertanya juga!

Hah.....kenapa aku harus bertanya tentang pria pilihan editorkku? Aku berjanji pada juniorku, tapi....Ah, sangat merepotkan. Apalagi aku merasakan banyak konflik batin, mungkin karena aku benar-benar tidak tertarik dengan kehidupan cintanya. Dan kenapa aku yang harus ada di sini menggantikan dia?

Kagurazaka-san berpikir sebentar sebelum menjawab:

“Seperti apa pria yang kusuka? Apa kau mencoba untuk mendapatkan referensi untuk novelmu?”

“Ya ya. Referensi.”

“Hm ~ Aku mengerti. Referensi huh ~”

Dia tersenyum. Menaruh kedua tangannya di dagunya.

Sialan! Dia pasti salah paham lagi! Berdasarkan percakapan kami sebelumnya, aku yakin dia berpikir bahwa aku meminta coklat dan pria seperti apa yang dia suka karena aku yang tertarik padanya.

Tapi itu tidak seperti itu! Sama sekali tidak! Jika aku tahu akan begini jadinya, aku tidak akan sampai mau menanyainya!

Aku menoba bertingkah tenang, dan melanjutkan:

“Ya, untuk referensi --- Lihat, valentine akan datang. Novelku selanjutnya tentang valentine juga, jadi aku berencana menulis event ini.”

“Hmhm, dimengerti dimengerti ♪ Ahaha ~ Aku sangat sering disambut oleh anak muda sekarang.”

Itu hanya harapanmu, lady

Tentu saja, aku tidak berani mengatakanya, tapi mungkin orang yang menyambutnya adalah Shidou-kun. Aku melihat padanya, bertanya:

“Karena aku perlu referensi, tolong jawab aku dengan jujur.”

“Baik, silahkan ♪”

“Kagurazaka-san, apa yang kau pikirkan tentang novelis yang lebih muda darimu? Sebagai contoh, akankah kau mau pergi kencan dengannya?”

Berakhir sudah! Selesai! Berterima kasihlah padaku, Shidou-kun! Aku membuang martabatku untuk menanyakan pertanyaan itu untukmu!

“.................”

Kagurazaka-san menutup matanya. Aku takut dia akan marah, tapi....

“Pertanyaan ini berarti pria yang aku suka, ya?”

Dia tersenyum. Sebuah senyum yang benar-benar berbeda dari yang sebelumnya. Lebih tenang.

“Jika ada seseorang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja, maka tidak peduli berapa pun umurnya kupikir bahwa dia patut dipuji, jika aku pergi kencan dengannya....Aku akan senang.”

Ini adalah responnya dengan penyusunan kata-kata yang hati-hati.

“Aku mengerti.”

Melihat bagaimana “Dewasa” nya Kagurazaka-san bertindak, seorang remaja sepertiku tidak bisa melakukan apa-apa selain dari mundur.

* * * * *

Beberapa hari kemudian, kami berkumpul di rumah Army lagi untuk mengadakan [Perundingan valentine]. Peserta tetap - aku, Army dan Shidou-kun.

Aku membuat laporanku duluan:

“--- Itulah kesimpulan laporanku tentang Elf.”

“Jadi Emily menyukai laki-laki yang bisa bermain video game dengannya? Yah, aku pastilah bisa! Seseorang yang bisa bekerja sungguh-sungguh? Aku bisa melakukan itu juga! Aku menggambar manga, aku mengurus anime. Aku sesuai dengan deskripsinya, bukan? Benarkan?”

Army menaruh jarinya di dadanya, dan tersenyum sangat lebar.

“Ya, itu cocok denganmu....”

Aku tidak bilang padanya kalau itu cocok dengan hampir semua orang yang tertarik dengan anime, manga, game, musik dan film....

“Baiklah baiklah, kali ini aku pasti akan mendapatkan coklat! Kerja bagus, Masamune! Sebagai hadiah, aku akan memberimu coklat ketika tanggal 14 Februari datang. Tentu saja, hanya coklat persahabatan, jadi jangan mengharapkan sesuatu yang lebih.”

“Aku sudah tahu itu. Coklat persahabatan sebagai tanda terima kasih, bukan?”

“Apa? Kau tidak menginginkannya?”

“Aku ingin! Tolong berikan itu padaku! Kumohon!”

Setelah aku memohon, Army akhirnya mengiyakan. Dia menambahkan:

“Kau harus jujur dengan dirimu. Pastikan untuk berterima kasih padaku.”

“Ya ya! Terima kasih! Terima kasih banyak!”

Melihat aku merendah diri, Shidou-kun mengambil langkah kebelakang, bertanya:

“I, Izumi-kun....kau akan menerima coklat pertemanan meski itu datang dari gadis yang kau tidak suka?”

“Tentu saja aku aku akan menerimanya!”

Aku tidak pernah mendapatkan coklat seumur hidupku! Ya, aku sangat mencintai [Coklat adik perempuan], tapi coklat persahabatan tak masalah juga.

“Begitu yah. Yah, aku sendiri hanya perlu coklat dari gadis yang aku suka, bukan orang lain.”

“Kalau begitu kau tidak akan mendapatkan satupun.”

Army menggoda. Shidou-kun tersenyum masam sebelum berbalik padaku:

“Itu....Izumi-kun....soal itu.....”

“Ah, aku bertanya pada Kagurazaka-san juga.”

“Terima kasih! Terima kasih banyak!”

“Yah....Aku sudah berjanji padamu....”

Melihat betapa senangnya dia, membuatku merasa hinaan yang aku terima sebelumnya berharga.

“---- Begitulah.”

Tepat ketika aku selesai, Shidou-kun mengepalkan tangannya, dan berteriak:

“Tidak punya pacar. Tidak masalah berkencan dengan novelis yang lebih muda! Kagurazaka-san benar-benar bilang begitu?”

“Kurang lebih begitu....”

“Tampangnya, pekerjaannya, pendapatannya, tidak masalah? Oh, sangat luar biasa! Benar-benar, seorang gadis suci!”

“Eh....Itu mungkin jadi sedikit terlalu berlebihan....”

Hari ini Shidou-kun sangat aneh.....

“Bagus! Itu artinya aku punya kesempatan! Aku bisa meminta padanya untuk kencan, kan!”

Bagaimana bisa aku tahu itu! Kau tanya padanya sendiri!

Tentu saja aku tidak mengatakannya. Aku perlu menjaga sopan santunku.

Meski aku ingin membari nasehat ke juniorku, aku tidak tertarik pada kehidupan cinta editorku. Jika dia orang lain, maka aku akan ikut.

“Shidou-kun, mungkin aku seharusnya tidak mengatakannya seperti ini, tapi sekarang semangatlah.”

“Ya ya! Terima kasih! Terima kasih!”

“Aku tidak tahu apa lagi yang bisa kulakukan.... uruslah sisanya.”

Mengatakan itu, aku merasa sangat lelah dan menjatuhkan bahuku.

Akhirnya, ini selesai! Mission complete.

Tidak tunggu! Aku dengan cepat melihat keatas:

“Tunggu Army! Coklat adik perempuanku!”

“Oh iya iya. Aku bertanya pada Sagiri untukmu.”

Adik perempuanku, Sagiri, adalah hikikomori. Dia hampir tidak pernah meninggalkan kamarnya, aku jarang punya kesempatan untuk melihatnya, apalagi bicara tentang cinta.

Sekaran waktunya untuk menanyai Army-sensei! Sebagai orang yang menggambar manga dari Sekaimo, dia adalah orang yang bisa mengakses kamar terlarang dengan mudah. Dan Army-Oneechan bisa bertanya pada Sagiri tentang apapun, termasuk cinta.

Melihat sebarapa gugupnya aku, Army bertanya:

“Masamune, sebelum mendengar laporanku, jawablah pertanyaanku. Gadis seperti apa yang kau suka?”

“Ya? Kenapa? Aku hanya perlu tahu laki-laki seperti apa yang Sagiri suka, 'kan?”

“Terserah, jawab saja! ~ Lalu aku akan menjawab pertanyaanmu.”

“.....”

Aku tidak paham, kenapa dia perlu tahu gadis seperti apa yang kusuka? Apa dia benar-benar bicara dengan Sagiri di kamar terlarang?

Lupakan, itu tidak masalah jika aku memberitahunya juga.

“Baik, kau hanya perlu tahu gadis seperti apa yang aku suka, kan?”

“Ya. Dan aku melarangmu menjawab dengan [adikku].”

“Eh? Ada apa dengan itu?”

“Jika kau menjawab bahwa kau menyukai adik perempuan-ku, itu tidak memberiku gambaran apa-apa tentang karaktermu. Pikirkan baik-baik sebelum menjawab.”

“Hm......Gadis seperti apa yang aku suka ya....”

Hm....sangat tiba-tiba. Aku harus berpikir baik-baik, ini bukan masalah sepele, aku berpikir sebentar, sampai sebuah jawaban datang padaku.

“Handal....dan Setia.”

“.....Apa? Masa.....itu jauh berbeda kalau kau bilang kau menyukai adik perempuanmu....adik perempuanmu tidak cocok dengan deskripsi itu.”

“Benarkah?”

“Ah, mungkinkah kau menyukai....” dia memerah, menunjuk pada dirinya sendiri.

“Tidak. Kau handal, memang, tapi tidak seperti itu.”

“Oh? Aku berpikir kau mungkin masih jinak-jinak merpati padaku.”

“Itu hanya bayanganmu.”

Ya, dengan bakatmu - jika aku tidak punya seseorang yang kusuka, aku akan jatuh padamu - dia handal dan manis.

“Oke, aku dapat bagian handal. Bagaimana dengan setia?”

“Aku tidak ingin menjawab pertanyaan ini.”

“Hm ~ Sedikit mencurigakan. Tapi karena kau tidak ingin, baiklah.”

Army nampak seperti dia menyadarinya dan tidak mendesak lagi.

Setelah mendengarkan kami, Shidou-kun tiba-tiba berkata dengan nada serius.

“Handal.....dan setia! Ah, lelaki itu!”

“Hei! Kesalahpahamanmu bahkan lebih buruk daripada Army!”

Bagaimana bisa aku meyakinkan dia bahwa aku bukan gay?

“Pokoknya, itu adalah jawabanku, sekarang aku ingin jawabanmu. Beritahu aku laki-laki seperti apa yang Sagiri suka, dan kesempatan untukku mendapatkan coklat.”

“Ahaha” Army tersenyum lebar “Untuk sekarang, Sagiri tidak berencana membuat coklat.”

“Begitu yah.”

“Karena dapur adalah daerah kekuasaanmu, dia bilang dia tidak akan ke sana.”

“Ah.”

Sagiri tahu bahwa dapur adalah sesuatu yang “Ibuku” tinggalkan untukku, jadi dia tidak pernah menggunakannya ketika aku tidak di rumah. Dan karena dia sembunyi di kamarnya ketika aku di rumah, dia tidak bisa membuat coklat.

“Tunggu Army....seseorang hikikomori pun masih bisa membeli coklat dari internet! Bagaimana.....”

“Aku bertanya itu juga. Dia bilang [Kecuali bila aku membuatnya sendiri, aku tidak akan bisa menang - jadi tidak beli].”

“Apa itu artinya? Orang yang Sagiri cinta punya banyak gadis yang menyukainya - seperti itu?”

“Aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak, tapi aku merasa bukan itu yang benarnya. Kupikir dia bermaksud [Aku ingin membuatnya sendiri dan memberikannya sendiri].”

“Bukankah itu jelas? Dia berencana memberinya coklat sendiri!”

“Siapa yang tahu? Lagipula, kesempatanmu untuk mendapatkan [Coklat adik perempuan] sangat nihil. Jadi menyerahlah.”

“Yah. Aku tidak terlalu berharap juga, sih.”

Saat aku depresi, Shidou-kun mencoba menghiburku:

“Izumi-kun, tapi kau masih bisa mendapatkan [Coklat gay] dari Eromanga-sensei.”

“Baik aku ataupun Eromanga-sensei bukan gay, berapa kali aku harus memberitahumu itu?!”

Dia masih berpikir bahwa Eromanga-sensei adalah pria tua....

“Ngomong-ngomong, apa kau bertanya pada Sagiri jika dia punya pacar?”

“Tidak. Kita sudah sepakat, jadi aku tidak bertanya padanya pertanyaan itu.”

“Apa! Ini penting untukku!”

“Tapi aku bertanya laki-laki seperti apa yang dia suka.”

“Beritahu aku, tolong.”

“Baiklah. Dengan ekspresi sangat malu, Sagiri bilang ---


......Aku .....selalu .....selalu ....menyebabkan masalah untuknya.


“Begitulah katanya."

“Ha.... Adik perempuanku sangat merepotkan.”

“Betul sekali.” Dia mendesah.

* * * * *

Dan begitulah - valentine pun tiba.

“Pada akhirnya aku tidak bisa memikirkan apapun.”

Aku selalu menyebabkan masalah untuknya? Apa artinya itu? Aku memasak untuknya setiap hari, aku melakukan pekerjaan rumah setiap hari, aku memanjakannya setiap hari....seakan apa yang aku lakukan berlawanan dengan apa yang dia katakan.

“Aku menyerah.”

Apa lagi “laki-laki yang seperti itu” merujuk pada “orang itu”. Tidak berguna untukku mencoba meniru orang lain dalam situasi itu.

Baiklah, coklat adik perempuan sudah lenyap dari pikiranku. Dengan begitu, valentine tidak bermakna lagi sekarang. Yah, setidaknya aku dapat coklat persahabatan dari Army.

Jadi, hari itu, aku (dan setengah dari kelas) menghabiskan hari dengan penuh depresi.

Selama istirahat makan siang. Tomoe datang dan bertanya padaku.

“Mune-kun, ada apa? Kamu terlihat mengerikan.”

Takasago Tomoe, seorang gadis cantik dengan rambut panjang hitam.

“Aku tidak mendapatkan satupun coklat hari ini.”

“Fufufu, begitu yah ~ jadi Mune-kun punya seseorang di pikirannya, tapi orang itu nampak tidak memperdulikanmu.”

“Itu sangat memalukan, kau tidak perlu mengatakannya... Kenapa kau tertawa seperti itu?”

“Eh? Itu....”

Dia masih mencoba menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya, lalu tiba-tiba dia memberiku sebuah kotak.

“Ini, hadiah.”

“!? Tomoe-san? Mungkinkah ---”

“....Bukalah” katanya, sedikit memerah.

“Te, Terima kasih....”

Dengan harapan memenuhi hatiku, aku menyobek kertas kado dan membukan hadiahnya.....

Di dalamnya adalah coklat yang Tomoe buat untukku ---- bukan, itu bukan.


“Spesial Valentine” - penulis: Miura Isao


“Sebuah light novel?”

“Fufu....sebuah light novel bertema valentine dijadikan sebagai hadiah untuk seorang penulis light novel saat valentine....Itu pengalaman baru, bukan?”

“Dan itu kenapa....kau memberiku novel [Pilihan valentine] dari Miura Isao-sensei?”

“Ya, apa kamu menyukainya?”

“Ini malah bikin salah paham!"

Kupikir aku akhirnya berhasil mendapatkan coklat! Coklat pertama dalam hidupku yang seseorang berikan padaku! Aku mengahancurkan harapanku.

“Hey hey, kenapa kau menjadi marah? Tentu saja kau harus membaca buku ini setelah membaca [The Sacred Blacksmith].”

“Kalau begitu seharusnya kau memberiku [Spesial Natal] --- tidak, tidak, itu bukan masalahnya! Berkata begitu kasar untuk Miura Isao-sensei, tapi hari ini aku tidak ingin light novel! Kumohon, beri aku coklat persahabatan sudah cukup!”

Aku berteriak, tapi Tomoe hanya tertawa:

“Maaf maaf - tapi hari ini aku tidak memberimu coklat persahabatan.”

“Kita sahabat, kenapa tidak?”

Dia berhenti tersenyum dan menaikkan jari:

“Tidak tidak, jika aku memberimu coklat persahabatan, maka itu hanya coklat persahabatan.”

“??? Kenapa perkataanmu sangat sulit untuk dimengerti?”

Dia dengan tenang mengambil “Spesial Valentine” dari tanganku, dan dengan lembut bilang:

“Karena aku gadis sastra.”


* * * * *


Setelah sekolah, aku pergi dengan Tomoe ke gerbang depan.

“Oh, ngomong-ngomong, aku perlu beberapa referensi untuk novel romcom-ku, bisakah kau menjawab beberapa pertanyaanku?”

“Tentu.”

“Aku mencari tahu [Laki-laki seperti apa yang kau suka], bisakah kau menjawabku?”

“Um? Laki-laki seperti apa yang kusuka? Dia suka pergi denganku ke toko buku, dan mengobrol tentang light novel denganku.” Dia menjawab tanpa keraguan.

“Ah, sudah kuduga kau akan mengatakan seseorang yang bisa menikmati hobi yang sama denganmu.”

“Ya ya, itu penting. Oh, ngomong-ngomong, aku tidak memikirkan tingginya.”

“Sial, kenapa kau melihatku? Jangan memanggilku pendek!”

“Kau menjadi marah kapanpun aku menyebutkan itu....”

“Aku pasti akan jadi lebih tinggi! Aku minum susu setiap hari! Aku akan mencapai 180 sebelum lulus, tunggulah!”

“Itu tidak....biarlah. Aku benar-benar tidak memikirkannya juga.”

Ketika aku sampai di pintu masuk, sebuah suara memanggilku:

“Ah, Onii-san.”

“Eh?”

Aku berbalik dan melihat seorang gadis dengan seragam SMP - Megumi.

“Megumi”

“Ya ~”

Di berlari menghampiriku, rambut kucirnya berayun-ayun. Lalu dia bertingkah seperti “Teman adik perempuan” dan membenamkan wajahnya ke dadaku:

“Ehehe ~ Aku disini.”

“Apa yang kau lakukan di sini?”

Aku bertanya dengan ekspresi bingung, Megumi tersenyum

“Masih tanya juga sih ~ ini coklat valentineku untukmu.”

Dia memberiku sebuah coklat yang dibungkus dengan baik.

“!”

Aku tercengang sebentar.

“Untuk, untukku?”

“Benar ~ memang siapa lagi yang akan aku beri?”

“Tapi....itu....benar-benar untukku?”

Aku tidak bisa percaya itu, aku tidak bisa percaya bahwa akhirnya, aku mendapat coklat dari seorang gadis, dari teman sekelas adikku.

“Tentu saja. Kau banyak membantuku, bagimana bisa aku tidak mengingat Onii-sanku tersayang ~”

Dia memberi sebuah bungkusan padaku. Aku bisa melihat banyak coklat bola kecil di dalamnya - dia mungkin membuatnya sendiri. Mereka nampak normal, tapi di mataku mereka berkilauan.

“Untukmu 🎵”

“Terima....terima kasih!”

Dengan tangan gemetar, aku mengambilnya darinya. Air mata jatuh dari mataku.

“Aha....ahahahahaha....aku sangat senang! Aku tidak pernah tahu bahwa menerima coklat ketika valentine akan membuat orang sangat bahagia.”

Tentu saja, aku tahu itu hanya coklat persahabatan - dan Megumi, dia mungkin memberi semua laki-laki yang dia kenal masing-masing satu kantung. Tapi itu tidak masalah, aku masih senang.

“Ehehehehe ~ Melihatmu senang membuatku malu.”

Megumi bermain dengan rambutnya, melihat ke Tomoe lalu bertanya:

“Tapi Onii-san pasti sudah dapat banyak coklat, kan? Dari Tomoe-chan, Muramasa-chan dan Elf-chan.”

“Tidak ada. Tomoe hanya memberiku buku! Ini coklat pertama yang aku terima dalam hidupku! Aku benar-benar harus berterima kasih padamu!”

Aku berkata dengan jujur. Mungkin Megumi akan terkejut, tapi itu tak apa.

“Be....begitu yah.” Dia melihat kebawah, melihat kesekitar “Jadi itu pengalaman pertamamu...ah, aku merasa sangat malu! Itu semua kesalahanmu!”

Masih memerah, Megumi memukulku di dada beberapa kali.

“Ad, ada apa?”

“Tidak ada apa-apa! Hm!”

Dia berbalik dan mulai berjalan menjauh. Kupikir dia akan pergi, tapi Megumi melihat kembali dan tertawa dengan nakal.

“Persiapkan dirimu, Onii-san. Aku akan mencuri banyak pengalaman pertamamu ♥”

Lalu dia langsung lari menjauh.

“Dia ini bicara apa sih....”

Aku memerah dengan cepat, meski Megumi bergumam sendiri “Begitu yah...akan lebih baik jika aku mengatakannya sesegera mungkin....”


* * * * *


Setelah mengucapkan perpisahan dengan Tomoe, aku kembali ke rumah. Karena aku mendapatkan coklat dari Megumi, aku merasa jauh lebih baik - tidak peduli seberapa kalipun aku memikirkannya.

Singkatnya: event - bagus. Megumi - cerdik. Hadiah - menakjubkan.

Aku tidak perrah berpikir hanya hanya karena dia memberiku coklat, aku jadi merasa aku tidak bisa menangani Megumi lagi. Malah, aku bahkan ingin tahu “Apakah dia menyukaiku?” - “Tidak tidak, aku sudah jatuh cinta dengan seseorang yang lain”

Apalagi semua itu tidak akan pernah semudah itu.

“Sepertinya aku ini orangnya cetek.”

Aku tertawa dengan lembut dan menaruh tangan di pegangan pintu rumahku. Rasa dingin dengan cepat membawaku kembali kekenyataan.

Ini bukan pembicaraan yang menyenangkan - setiap kali aku pulang, aku sedikit takut membuka pintu ini. Aku takut melihat pintu masuk yang dingin, kosong. Setiap kali aku melihatnya, aku mengingat hari ketika ibu meninggal karena kecelakan, dan hari ketika ayah dan aku mulai tinggal sendiri.

Tapi sekarang aku bisa menerima kenyataan ini, aku tidak menangis karenanya - karena aku masih punya Sagiri. Terkadang, Dia menghentakkan langit-langit, untuk memastikan kepulanganku. Kadang juga dia sendiri datang ke bawah dan menyambutku.

Hari ini tidak berbeda dari biasanya. Izumi Masamune mendorong pintu, dan bilang “Aku pulang” dan ---

Pertama suara langkah kaki, lalu dua suara datang diwaktu yang sama:

“Selamat pulang, Masamune-kun.”

“Lama sekali! Kemana saja kau? Kau habis ciuman di jalan?"

Yang datang untuk menyambutku adalah Muramasa-senpai dalam kimononya dan Elf dalam apron.

“.....”

Pemandangan yang tidak nyata ini membuatku terdiam sebentar, sebelum pecah kedalam tawa.

“Apa yang kalian berdua lakukan? Elf, apa kau masuk dari lantai dua? Serius, jangan gunakan kamar Sagiri sebagai jalan masukmu.”

“Salah, Sagiri hanya membenci pergi keluar, jadi tak apa.”

Yah, jika kau bilang begitu, silahkan. Lagipula, itu benar, Sagiri hanya tidak mau pergi keluar.

“Dan kau juga senpai. Jika aku ingat dengan benar, kau seharusnya sudah menghabiskan uang saku bulananmu dan tidak bisa meninggalkan Chiba, kan?”

Itu adalah alasan normal untuk anak sekolah, tapi beda lagi kalau dia yang novelis terkenal dengan penjualan luar biasa tinggi.

Dia menggaruk pipinya, dan menjawab:

“Itu benar....aku benar-benar lupa tentang....valentine..... jadi aku meminta uang saku bulan selanjutnya pada orang tuaku.”

Gadis sensitif seperti dia saja bisa melupakan sesuatu....yah, itulah dia.

Elf menepuk bahu Muramasa-senpai, dan menambahkan:

“Muramasa akan tidur di rumahku, ya?”

“Ya. Aku bebas besok, tidak perlu pulang ketika malam.”

Menginap?

Melihat ekspresi bingungku, dia menjelaskan:

“Masamune-kun, sejujurnya, aku tidak punya uang untuk membeli coklat....jadi bolehkah aku memasak makan malam sebagai gantinya?”

“Senpai....kau akan membuat makan malam?”

“Asalkan kamu mau membiarkanku menggunakan dapur yang ibu mertuamu tinggalkan.”

Ya, itu satu-satunya hal yang ibu tinggalkan untukku, tapi bukan berarti seperti aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuhnya. Dan ibu kemungkinan besar akan senang jika seseorang yang lain menggunakannya.

“Baiklah.” Dia tersenyum “Semuanya, mari makan bersama. Aku akan membuat bagian Sagiri-kun juga.”

Sagiri-kun...nampaknya semua orang menjadi dekat.

“Itu bagus.”

Seperti keluargaku bersama lagi. Hangat dan bahagia.

Setelah memastikan tindakannya, dia membuka pintu dan pergi keluar.

“Aku akan mencari bahan-bahannya.”

“Ah, tunggu aku akan memberikan uang ---”

“Jangan khawatir, semuanya sudah disiapkan.”

Dia pergi. Di sampingku, Elf memanyunkan bibir.

“Dia bertingkah seperti dia melakukan semuanya sendiri, tapi dia hanya akan mengambilnya dari kulkasku.”

“Ah, maaf. Aku merepotkanmu lagi.”

“Tidak masalah, kau memang selalu seperti itu. Apa kau ingat kau menggunakan semua tinta printerku? Mau bayar itu semua?"

“.....siap, paham.”

Aku tidak bisa mengatakan apapun.

“Ah, ngomong-ngomong, aku membuat coklat seperti permintaanmu. Apa kau menantikannya?”

“....Permintaan?”

Mengapa aku tidak mengingatnya? Apalagi...

“Kau....berencana memberiku coklat? Bukankah maksudmu itu....semuanya makan sama-sama?”

“Kau! Sialan! Bodoh! Bodoh bodoh bodoh!” Elf berteriak, menodong-nodongkan telunjuknya pada dadaku setiap kali mengatakan satu kata “Aku memberikanya padamu! Memberikannya! Padamu! Gadis super cantik membuat coklat buatan tangan untuk tidak ada alasan lain daripada memberikanya padamu! Jadi kau harus menunjukkan rasa terima kasihmu! Apa! Kau! Paham?!”

“Aku....aku paham.”

Kupikir hanya aku satu-satunya laki-laki di dunia yang menerima coklat dan ceramah di waktu yang sama.

Elf membuka lebar tangannya, berkata:

“Dasar --- salah paham saja terus. Bodoh! Sama seperti protagonis dalam light novel! Kau ini salah satu dari kandidat untuk suami masa depanku, tau!” Dia sedikit melihat kebawah sebelum melanjutkan “Aku hanya akan menikah dengan seseorang yang aku cinta. Jadi dengar baik-baik, aku akan membuatnya sejelas mungkin, cukup jelas untuk seorang protagonis light novel bodoh sepertimu untuk mengerti --

Ini coklat cinta.”

“----------”

“Apa kau paham sekarang?”

Dia tersenyum. Sebuah Senyum yang cantik dan tak berdosa yang dipenuhi kehidupan.

Di sisi lain, aku merasa seperti seseorang baru memukulku dengan batang besi. Dalam novel romantis, event ini seharusnya hanya terjadi saat akhir, sewaktu climax. Untuk mengatakanya sekarang adalah sesuatu yang hanya gadis bernama Yamada Elf bisa lakukan.

Lalu, aku hanya bisa menjawab dengan satu kata “Ya.”, dan hatiku sangat-sangat tenang.

Di waktu yang sama --- *Bang bang bang* -- langit langit bergetar.

“Baiklah, pergi.” Elf tiba-tiba berkata.

“Tentu.”

Ketika aku melewati tangga, akan berjalan kedalam kamar terlarang - tiba-tiba.

“.....Eh?”

Pintu terbuka? Apa yang terjadi? Apa Sagiri membukanya? Tunggu, ada sesuatu di lantai.

Aku dengan hati-hati berjalan dan melihat note yang tulisannya [⬆].

“???? Apa itu maksudnya aku boleh masuk?”

Meski aku tidak paham, aku membuka pintunya. Dengan sebuah *Ngiik*, kamar terlarang terbuka.

“!? Ap, apa itu?”

Aku berteriak. Sesuatu yang aneh dan manis ada di depanku.

“......”

Berbentuk manusia. Tubuh yang terbuat dari kotak-kotak kardus, terdapa tulisan ‘amazon.co.jp’ padanya. Kira-kira setinggi adik perempuanku. Kotak di posisi tertinggi memperlihatkanku wajahnya.

Eromanga Vol 5-159.jpg

“....Ap, apa? Sagiri?”

“Bagaimana?”

Kotak itu melompat, dan berbalik, merentangkan tangan dan kakinya, berkata.

“Kuat!”

“....................................................”

.............................................................................................

Aku tidak tau harus seperti apa reaksiku. Beberapa detik kemudian, kotak itu akhirnya memiringkan kepalanya, dan bertanya:

“Bagaimana menurutmu?”

“Ya?”

“Ini, bagaimana menurutmu?”

“????”

Dia nampak bangga dengan dirinya sendiri, tapi apa yang harus kukatakan?

Sagiri dengan bangga menepuk dada kotak kardusnya, berkata:

“Aku bisa memakainya! Tidak masalah.”

“Uh.....ummmmm......”

Suara datang dari speaker komputer. Sagiri tertawa:

“Aku mengenakan headphone di dalam.”

.....Hebat.....tapi apa selanjutnya? Apa yang harus kukatakan selanjutnya?

“Hei, menurutmu bagaimana!?”

Sial, dia mendesakku.

“Er....Bagaimana....menurutku.....menurutku.....”

Aku mulai merasa sakit kepala, jadi aku mengatakan hal pertama dalam pikiranku.

Full Armored Sagiri?”

“Bukan itu!!!!”

Matanya menjadi >.<, dan dia terlihat tidak senang, itu artinya dia tidak menyukai nama itu, sepertinya aku memang payah dalam menamai sesuatu.

“Maaf, tapi aku tidak tahu apa yang kamu ingin aku untuk katakan.”

“Nii.....san....Nii-san.....~”

Sagiri memerah dengan geram, dia terlihat sangat moe!

“Tapi....mungkin....yang akan kukatakan ini bukan jawaban yang kamu tunggu” Aku tidak bisa menahanya lagi dan pecah dalam tawa “Itu sangat lucu!”

Sagiri terdiam sebentar, sepertinya dia baru saja mendapatkan pukulan keras. Lalu dia berbalik.

“Ah, begitu yah. Hm! Sekarang rencananya kacau!”

“Rencana apa?”

“Terserah!” Dia mengangkat tangan “Bantu aku melepasnya.”

“Jadi kamu tidak bisa melepasnya sendiri....”

Aku membantunya melepas kotak di kepala dan tangannya, menyimpan kotak kaki dan tubuh lengkap. Sagiri mengeluarkan sesuatu dan setelah sedikit ragu, dia memberikannya padaku.

“......Ini.”

“Untukku?”

“Terimalah.”

“Um, baik.”

Aku sudah lupa tentang valentine di titik ini, jadi aku mengambilnya tanpa berpikir.

Aku baru sadar ketika membukanya.

“Ini....kaus kaki?”

“Ya. Lihatlah.”

“Wah, bagus! Oh, ini karakter dari Sekaimo. Apa kamu.... membuatnya sendiri? Bahkan Cospa[8] tidak bisa membuat sesuatu seperti ini.”

Memang, semua kaus kaki dengan gambar He*** Kitty atau Pr***** itu manis. Tapi yang ada di tanganku ini jauh lebih manis.

Mendengar itu, Sagiri menjadi jauh lebih senang. dia mulai memuji pekerjaannya:

“Hmhm ~ Aku hanya bisa membuat ini.”

“Ya....Kamu jadi lebih baik dan lebih baik dalam ini. Itu menakjubkan.”

“Hehe....Aku menang, akhirnya!”

Aku sedikit kecewa karena tidak ada “Coklat adik perempuan” selama valentine, tapi -

“Sekarang kamu lebih hebat daripada aku. Aku akan menjaganya.”

“Um.”

“Masih dingin luar....pastikan untuk memakainya diluar.”

“Er? Memakai kaus kaki [Adik perempuan] ini diluar?

Orang-orang akan melihatku bahkan jika aku memakai jeans panjang.

“Itu hangat....kan?”

........................

“Tidak masalah! Aku akan memakainya! Aku akan memakainya bahkan di kereta bawah tanah!”

Tomoe memberiku sebuah light novel. Megumi dan Army memberiku coklat persahabatan. Muramasa-senpai memberiku makan malam. Elf memberiku coklat kemenangan. Adik perempuanku memberiku sepasang kaus kaki ---

Musim dingin ini tidak dingin dan kesepian lagi.

“Ngomong-ngomong, Mengapa kau menyukai [Gadis setia], Nii-san?”

“Hmm?”

Pertanyaan tiba-tiba mengejutkanku sebentar.

“Itu.....Army-chan, dia....dia bilang padaku tanpa aku bertanya....jadi.....aku.....tidak begitu penasaran.”

“Sagiri, alasannya ----” Aku menjawab dengan perlahan. Ini bukan sesuatu yang dirahasiakan, hanya saja, jika menjawab saat itu akan merusak suasana.

“Karena aku tidak ingin kehilangan kekasihku lagi.” Aku dengan lembut tersenyum “Aku berharap kekasihku akan selalu ada di sisiku, jadi aku menyukai gadis setia.”

“Hm ~ begitukah.”

“Kamu juga, berhati-hatilah agar tidak demam.”

“....Bodoh.”






Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. plesetan
  2. game baseball.
  3. First Person Shooter, ex: Point Blank, Call of Duty, Counter Strike
  4. Third Person Shooter, ex: Resident Evil, Conflict Vietnam, GTA
  5. Trofi dalam game barangkali?
  6. Table Role Playing Game. Pernah main Werewolf? Kira-kira seperti itu. Tapi yang populer di sana itu Dungeon and Dragon.
  7. Trading Card Game. Yugioh kurasa yang paling populer setelah Vanguard.
  8. Perusahaan yang menjual pakaian Cosplay di Jepang



Bab 1 Halaman Utama Bab 3