Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 4 Episode 2

From Baka-Tsuki
Revision as of 11:21, 26 January 2019 by Isko (talk | contribs) (Created page with "==Episode 2 — Misi Khusus== Alam ingatan yang gelap dan dalam. Lanjutan di hari itu, sembilan tahun yang lalu ketika ia pertama kali bertemu Philuffy. Pemandangan hidup d...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Episode 2 — Misi Khusus

Alam ingatan yang gelap dan dalam.

Lanjutan di hari itu, sembilan tahun yang lalu ketika ia pertama kali bertemu Philuffy.

Pemandangan hidup di dalam Ibu Kota Kerajaan Lama terputar di mimpi Lux.


Kepala konglomerat Aingram yang adalah teman lama ibu Lux──Dalt. Lux pikir, pertemuan mereka hanya akan berlangsung sekali.

Tapi, mungkin karena Dalt yang mulai bisnisnya dengan Ibu Kota Kerajaan sebagai markasnya, dia sering muncul di kediaman yang bisa disebut juga sebagai tempat tinggal mewah dekat istana.

Tiap kali dia berkunjung, kedua putrinya──Relie dan Philuffy juga datang, namun untuk suatu alasan Lux tak bisa menenangkan diri di hadapan mereka.

Relie adalah gadis yang ceria dan nakal, tapi mungkin karena ada perbedaan umur antara dia dan Lux, atau juga karena dia takut kepada Lux yang seorang bangsawan, dia bersikap sebagai 『kakak yang baik』 terhadapnya.

Tapi, gadis bernama Philuffy yang seumuran sama dengannya adalah orang pendiam, dia sering tanpa ekspresi. Lux tak bisa mengerti apa yang dia pikirkan.

Ayahnya yang apatis kepadanya.

Bagaimana ia dianggap sebagai keberadaan sampah.

Mungkin karena mereka, ia ragu mengakhiri hidupnya.

Tapi, ia bisa melihat, Relie benar-benar senang dan sayang pada adik kecilnya.

「Lux-kun juga, berteman baiklah dengannya. Mungkin Phi tampak seperti ini, tapi dia sungguh anak yang menarik ya?」

「Iya.」

Jawabnya begitu, tapi ketika keduanya ditinggalkan sendiri, mereka tidak begitu bermain baik.

Lux hanya diam dan berbicara tak mengganggu seperti 「Cuaca hari ini cerah, 'kan?」 atau 「Bagaimana kabar ayahmu?」, sambil Philuffy cuma makan jajan yang dia bawa atau balik membalas singkat seperti 「Nn......」.

Anak pendiam tanpa peningkatan atau penurunan dalam emosinya.

Kesan pertama Lux terhadap Philuffy adalah sesuatu seperti itu.

Ketika itu, pengalaman bermain Lux dengan laki-laki seusianya adalah hampir nol.

Ada juga, umur saudara-saudaranya di keluarga kerajaan agak jauh darinya, namun penyebab terbesar berada di tempat lain.

Istri kaisar berjumlah enam orang, tapi anak mereka bersaing saling memperebutkan hak takhta, dan Lux yang termuda adalah sasaran yang diremehkan oleh mereka.

Hanya pangeran kerajaan pertama Fugil yang berbeda, tapi bagi Lux yang saat itu masih anak-anak, Fugil adalah keberadaan yang jauh.

Karena ia dibimbing oleh seorang guru pribadi dan banyak waktu menemani Airi yang lemah dan sakit, Lux hampir tak punya kesempatan pergi keluar.

Lux adalah 『lelaki』 yang memiliki kualifikasi menjadi kaisar berikutnya.

Namun, ia juga pangeran kerajaan ketujuh yang posisinya paling lemah di antara kandidat lain.

Walaupun maid, pelayan dan para prajurit istana kerajaan akan melayaninya, tapi sejauh itulah hubungannya dengan mereka.

Dengan seluruh keadaan itu yang melengkapi, Lux banyak meluangkan waktunya di perpustakaan istana kerajaan.

Ia adalah boneka pangeran. Tidak berarti bisa bersentuhan dengan pusat Kerajaan, takdirnya menjadi alat kaisar dan orang yang suatu hari akan meneruskannya.

Ia pikir, tidak mempedulikannya.

Selama ibunda tersayangnya berada di sisinya, dan adiknya yang sakit menjadi sehat.

Ia juga agak penasaran tentang gadis bernama Philuffy, tapi itu saja.

Dia adalah putri seorang konglomerat, tapi dia berbeda dari keluarga kerajaan.

Philuffy, juga, menetap di sebelah Lux saat ini karena keadaan kerja ayahnya, tapi semakin waktu berlalu, mereka akan menyadari, Lux tidak memiliki manfaat sama sekali, lalu mereka pasti kehilangan ketertarikan dengannya.

Lux memikirkan begitu di dalam hati kecilnya.

Tapi suatu hari, titik balik tiba-tiba datang.

Sekitar seminggu sejak ia bertemu Philuffy, sebuah karya seni raksasa dikirim menuju istana kerajaan.

Patung roh yang disembah di hari perayaan suci Kerajaan.

Seni pahat berbentuk seorang gadis yang mengenakan gaun misterius nan unik yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Seni epik yang dihiasi dengan emas, perak dan permata, serta dibuat oleh tangan pemahat terkemuka.

Diperlukan beberapa tahun membuatnya. Bagi Kerajaan Arcadia dianggap sebagai harta berharga. Patung itu rencananya disimpan di gudang istana sampai hari perayaan suci sepuluh hari mendatang.

Ketika sampai, patung itu pernah diperlihatkan pada Lux dan Philuffy, namun setelah itu mereka tak pernah mampir di gudang istana.

Tetapi siang hari itu, setelah Lux meminjam buku di perpustakaan, ketika ia berjalan memasuki istana, ia mendengar suara di dekat gudang.

「Oi, bagaimana ini? Kalau begini, kita akan kena hukuman──」

「Aa, parah nih jika kita meninggalkannya seperti ini. Tapi, mustahil juga berbohong. Lalu──salahkan saja pada orang lain.」

Suara laki-laki yang Lux kenal.

Mereka tiga tahun lebih tua dari Lux.

Lux merasakan suasana aneh dari suara tegang mereka dan ia mendekati.

「Apa yang kalian lakukan, kak?」

「U, uwah......!? A, apa, kau ternyata, jangan menakuti kami.」

Pangeran keenam, kakak Lux dari ibu berbeda, Abel dan juga teman terbaiknya Ragreed yang berasal dari bangsawan atas.

Mengenai penjelasan mereka, pengawas lupa mengunci gudang. Lalu ketika Abel dan Ragreed mencoba menyentuh dekorasi patung keramat untuk hari raya suci, bagian patung menjadi terbelah.

「Kita harus segera memberitahu seseorang dan diperbaiki. Pasti masih ada waktu sampai hari perayaan──」

Lux menjadi panik. Ketika tangan Abel menangkap bahu Lux.

「Tunggu, kau bocah tengik. Tahu gak, ini hal penting. Kalau begini, ini bakal jadi salah kita, 'kan?」

Lux punya firasat buruk sesaat kakak ini yang lebih tua darinya mengatakan itu.

「Untungnya, tak ada yang melihat apa yang terjadi.」

「Jangan bilang, kamu mau tetap diam? Tapi, kalau begini......」

Ketika Lux diam-diam menolak, Abel snorted seolah mengejeknya.

「Kau benar-benar idiot. Kubilang, kita akan menyalahkan orang lain. Waktu yang tepat, kali ini ada beberapa anak tamu yang datang ke tempat kita, 'kan?」

「────Putri pedagang yang bernama Aingram atau apalah, bukankah dia tepat untuk ini?」

「......!?」

Mendengar apa yang Ragreed ucapkan, untuk sejenak pikiran Lux menghilang.

Ekspresinya dikekang secara refleks dan suaranya meninggi dari perasaan emosi.

「Itu──bagaimana bisa itu diijinkan?」

「Gadis itu tidak bahkan bangsawan, dan dia hanya gadis juga.」

Perkataan Abel memotong argumen Lux dalam satu sentuhan. Lux terdiam.

「Keluarganya lebih kaya dariku, dia merusak pemandangan jadi ini waktu yang tepat. Apalagi gadis itu, dia bisu dan dungu, ketika dia dipanggil gak bereaksi sama sekali. Dia pasti idiot. Dia sempurna dibodohi.」

「Yah, itu benar. Sempurna, dia muncul di waktu yang tepat. Oi Rag, bawa dia ke sini dengan segala cara. Dia pasti ada di halaman.」

Ragreed mengangguk pada perintah Abel dan mulai berlari sambil tertawa.

Demi menyalahkan Philuffy yang tak tahu apapun.

「Itu, itu......」

「Ada apa, Lux. Kau, meskipun kau yang paling muda, kau mau menentangku?」

Abel menatap dan berteriak mengancam.

「Tapi, itu......」

「Hah, kau tidak mengerti ya. Dengar. Di Kerajaan ini, wanita itu cuma alat. Peran mereka adalah melayani kita yang laki-laki, memberikan kelahiran pada anak-anak, dan membuat kita merasa enak. Apalagi, gadis itu bukan bangsawan, tapi hanya putri orang yang punya lebih uang. Hal ini bukan masalah besar.」

「............」

Lux mengerti bagaimana menjadi seperti ini.

Budaya kerajaan yang menyebarkan kefanatikan kaum pria.

Abel salah satu keluarga kerajaan juga mengikuti hal umum itu tanpa mempertanyakannya.

Tidak, di antara yang lainnya, Abel sangat merendahkan wanita dan cenderung mempermalukan mereka.

Dia melakukan segala macam pelecehan dan penistaan kepada adik-adik perempuannya yang sama bangsawan sepertinya dan maid. Sekitarnya takut apa yang akan terjadi ketika dia menjadi dewasa.

Alasan terbesar sikapnya mungkin karena posisinya yang jauh dari ahli waris takhta, selain itu dia tidak diberkahi dengan bakat dan mengeluh tentang situasinya, sehingga dia melampiaskan kekesalannya ke sekitarnya.

Terutama di situasi seperti kali ini, kemungkinan Abel menarik kembali ucapannya tadi sama baiknya dengan tidak ada.

「Ngerti gak? Kau diam saja, Lux...... Oh, di sini mereka.」

Abel memegang bahu Lux dan bersembunyi di bayang-bayang dalam gudang.

Kemudian, Philuffy dibawa masuk. Rupanya, Ragreed menunjuk patung keramat itu yang kelihatan aneh, jadi dia harus menyentuhnya, dan seterusnya.

「Bukan apa-apa, coba sentuh saja. Ayo, lakukan.」

「............」

Philuffy tanpa ekspresi, jadi sulit memahami apa yang dia pikirkan, tapi mungkin dia bingung saat ini. Karena sedang buru-buru, akhirnya tangannya mencapai patung.

Ketika itu, Ragreed mendorong Philuffy dari belakang dan menyebabkan kepalanya membentur patung.

「......-!?」

Lux melihat kejadian itu dan dengan refleks menahan napasnya, di saat itu,

「Oi. Kau harus ngikuti rencana kami, ya?」

Ketika Abel mengatakan itu, sewaktu dia menjatuhkan potongan hiasan patung yang tangannya pegang di atas lantai.

*kachin!* suara logam bernada tinggi bergema di dalam gudang, segera mengikuti itu──

「Oi, kau! Beraninya memecahkan patung keramat ini!」

「Sekarang kau melakukannya. Gak mau minta maaf nih?」

Abel yang keluar dari balik persembunyian dan Ragreed menyatakan itu.

「......?」

Di sisi lain, Philuffy dengan diam menggaruk dahinya yang membentur patung sambil memiringkan kepalanya kebingungan melihat para laki-laki.

Lalu, dia menatap terus ke tangan Abel dan Ragreed.

「Percuma meski kau pura-pura dan tidak tahu. Karena, kami melihatnya.」

Abel tersenyum samar dan menyuruh Ragreed memanggil kepala pelayan istana.

Teman baik Ragreed mengangguk dan mulai berlari melewati koridor di istana.

「Kuh......!」

(......Bagaimana ini!?)

Lux melihat pada Philuffy dan berpikir.

Abel dan Ragreed pasti tidak akan berhenti lagi sekarang jika mereka menambah keributan.

Mau apa yang mereka rencanakan untuk menyalahkan Philuffy.

Lux saat ini tidak mampu untuk menghentikannya.

(Tapi, tidak mungkin hal ini baik-baik saja. Melakukan ini padanya yang tidak tahu apapun──)

Lux menggigit bibirnya dan mengepalkan tinju kecilnya, ketika itu,

「Apa yang anda katakan benar? Patung keramat pecah──」

Pria sehat yang merupakan kepala pelayan tiba dengan bingung.

Kemudian, dia berjalan menghadap Philuffy yang masih berdiri di depan patung dan menanyakannya.

「Saya dengar, anda yang melakukan ini, benarkah? Kalau begitu──」

「Itu benar. Gadis itu mungkin bohong, tapi kami melihatnya tanpa ragu! Gadis itu terpeleset dan kepalanya membentur patung, mematahkan bagian itu──」

「............ Aku──」

Philuffy hendak mengatakan sesuatu dengan wajah tanpa ekspresi biasanya, ketika itu,

「────Aku, melakukannya.」

Suara Lux menggema di dalam gudang logam yang dingin.

「Ap-......!?」

Pertama yang mengangkat suara terkejut adalah teman baik kakaknya, setelah itu kepala pelayan mengerutkan kedua alis matanya.

「Apa itu, benar?」

「Iyaa...... Gudang tidak terkunci, jadi aku masuk, dan ketika aku menyentuh patung dengan tak sengaja, patungnya......」

「Bagaimana dengan kesaksian yang menyebut putri kediaman Aingram yang melakukannya?」

「Aku takut memberitahu seseorang, aku menghancurkannya dan tetep diam, tapi lalu gadis itu datang kesini jadi......」

「Hmm......」

Kepala pelayan bergumam dan dia mengarahkan tatapannya pada semua orang di sana.

Kepala pelayan yang juga relatif karakter di istana kerajaan berpikir sejenak. Kemudian dia mengangguk.

「Begitu, saya mengerti......」

Dia menunjukkan wajah yang agak menanyakan, tapi tak ada bukti apapun.

Tak lama kepala pelayan melepaskan desahan kecil dan mengalihkan wajahnya kepada Lux.

「Baiklah, sebaiknya anda perlu menerima teguran dari ayahmu Yang Mulia kaisar, tapi Yang Mulia sangat sibuk. Saya akan menyerahkan masalah ini pada ibumu dan guru pribadi anda. Bagaimana dengan itu, Lux-sama?」

「Ya...... Maafkan aku.」

Kepala pelayan bilang, dia akan memanggil pemahat untuk memperbaik dan pergi.

Mungkin dia menyadari kebenaran dari melihat sikap semua orang di sana, tapi dia menghormati niat Lux dan menempatkan kesalahan padanya.

「Hah......! Pangeran kerajaan ketujuh rendahan, Lux!」

「......Keh. Merusak kesenangan saja, menghancurkan rencana kita seperti itu.」

Abel mengejek adiknya dalam mood yang baik, tapi Ragreed yang tak berhasil menyalahkan kediaman Aingram, mendecahkan lidahnya dengan jengkel.

Dia mengerti, tindakan Lux benar-benar mencegah reputasi buruk terhadap Philuffy dengan membuat kepala pelayan sebagai saksi, berselang dia sadar, rencananya sendiri hancur.

「Yah, terserah...... Kau juga, minta maaf pada gadis ini untuk apa yang kau lakukan.」

Meski begitu, mungkin dia pikir, Lux akan dibenci oleh Philuffy karena Ragreed yang menyeringai dengan beraninya.

Mereka berdua menunjukkan Lux dengan penghinaan sebelum meninggalkan tempat itu.

Kemudian hanya ada Lux dan Philuffy yang tersisa.

「......Maaf.」

Lux berbalik dan mengatakan itu sambil menatap ke bawah.

Ia takut.

Tampaknya kepala pelayan menyalahkan Lux dengan memahami apa yang sebenarnya terjadi, tapi Lux tidak menganggap kebenaran akan diketahui siapapun lain dari mereka.

Lux cemas, reputasi buruknya akan menyebar di antara orang-orang istana kerajaan, tapi lebih dari itu ada juga risiko, ibunya dan Airi pun juga akan kesulitan karena itu.

Dan, ia juga dibenci oleh tak lain dari gadis di depannya.

(Tapi, ini satu-satunya cara......)

Jika ia membongkar perbuatan keduanya, mereka akan membencinya dan pasti akan mengincar tak hanya pada Lux, tetapi juga semua orang di dekatnya.

Hasilnya yang berasal dari sakit hati, takkan sebanding dengan masalah kali ini.

「Aku benar-benar, minta maaf. Tapi──uwah!?」

Mendadak, Philuffy yang pendiam memegang tangannya dan Lux menaikkan suaranya tanpa sadar.

Telapak tangan gadis yang ia sentuh untuk pertama kali benar-benar lembut──

「Licin」

「Eh...... apa ini, lengket──!?」

Lalu, tangannya menjadi licin dengan sesuatu seperti minyak.

「Kamu menolongku......, 'kan?」

「Eh......!?」

Lux terkejut oleh pertanyaan dari gadis berwajah serius.

Lux juga merasa kaget, Philuffy yang pendiam memulai pembicaraan darinya, tapi lebih dari itu,

(Apa, yang dia──)

「Bagian luar patung itu, licin. Ketika aku didorong dan menyentuhnya, aku sadar. Tangan mereka berdua, juga licin.」

「............」

Minyak bahan melukis. Patung keramat mungkin habis dipernis dengan itu.

Kilauan dan kelengketan minyak tidak akan menghilang langsung setelah mencucinya dengan air.

Pasti, Philuffy mengetahui kebenaran dengan memastikan tangan keduanya dan tangan Lux.

「Terima kasih. Telah membantuku.」

Gadis tanpa ekspresi menampakkan senyum samar.

Lux yang melihat itu untuk pertama kali merasakan perasaan misterius yang memenuhi dadanya.

Namun──

「Aku, tidak......」

Ketika Lux mengingat anggota keluarga kerajaannya mencoba menyakitinya, mulutnya mengatakan itu.

「Maaf, aku sungguh──wah!?」

Melihat Lux yang sedih, Philuffy memukul kepalanya dengan satu tangan.

Daripada menyebutnya memukul, kekuatan yang dia gunakan lebih seperti mengelus. Kedua pipinya cemberut sedikit.

「Nakal-, ya.」

「Eh......?」

「Minta maaf meski kamu gak salah, tidak baik.」

Gadis itu yang mengatakan dengan dingin dan ekspresi serius yang masih melekat di wajahnya.

「Melakukan itu, tidak baik, tidak minta maaf ketika kamu salah.」

「......Tidak tapi──」

「Aku, marah ya?.」

Ketika Lux mau meminta maaf lagi, Philuffy menahan dengan suara yang tak mengijinkan suatu penyangkalan.

Ekspresinya tidak berubah, dia tidak tampak seperti marah, meski begitu kemauan tegasnya bisa terasakan.

Ketika Lux tidak bingung bagaimana menanggapinya, Philuffy tiba-tiba mengeluarkan bungkus putih kecil dari saku dadanya.

Dia mengeluarkan kue sebesar jari kelingkingnya dari sana dan menyerahkan ke mulut Lux.

「Untukmu.」

「Eh......!? Tunggu.」

「Tenang saja. Tanganku satunya, tidak kotor.」

Philuffy mengangkat tangan lainnya untuk menunjukkan pada Lux yang bingung dan bergumam begitu.

Lux benar-benar tak tahu bagaimana menghadapi kejadian yang tiba-tiba.

Karena ia tak pernah menerima makanan dari tangan orang lain kecuali ibunya, tidak sekalipun.

「Buktinya, semakin jelas.」

Namun, perkataan dan mata Philuffy yang mengatakan itu padanya sangat jujur. Lux tak bisa menolak dan menaruh kue ke dalam mulutnya.

Manisan yang memiliki serpihan buah kenari di dalamnya agak manis dan berbau wangi.

「Enak 'kan, Lu-chan?」

「I, iya. Enak, terima kasih......」

Ia merasa agak malu. Pipinya memerah dan ia mengalihkan matanya.

「Aku senang.」

Philuffy menunjukkan senyum kecil sekali lagi kepada Lux.

「......Err, omong-omong, apa maksudmu dengan Lu-chan?」

「Kamu. Karena, kamu Lux-kun.」

「Be, begitu ya!? Tapi terdengar sedikit memalukan...... Dipanggil seperti itu──」

「Phi.」

「Eh......?」

Lux dengan refleks bertanya balik terhadap gumaman tiba-tiba gadis itu.

「Panggil aku, seperti itu. Karena, Okaa-san dan Onee-chan, memanggilku seperti itu.」

「Eh...... Ya, baiklah, Phil......err」

「Phi, ya?」

Ketika Lux malu dan ragu-ragu, Philuffy mendekatkan wajahnya dan menyuruhnya begitu.

Gadis ini pendiam dan emosinya tidak benar-benar muncul, tapi dia punya aspek yang jauh lebih tajam dan sangat hati-hati dari yang terlihat.

Dan, Lux juga sadar, dia lebih memaksa dan keras kepala dari yang ia pikirkan.

「Lalu, mohon bantuannya. Phi-......chan.」

Hari itu, Lux berteman dengan orang seumurannya untuk pertama kali.



Hari kedua kamp latihan di pulau Ries dimulai.

「Lux. Aku punya permintaan yang sungguh ingin kutanyakan darimu. Boleh ya?」

Latihan lari untuk melatih stamina dasar, dan pertarungan tangan kosong yang termasuk berpedang.

Setelah itu selesai, akhirnya waktu untuk latihan Drag-Ride. Ketika itu, Celis menarik Lux berdiri di depan semua orang.

「Err, ada apa?」

Lux gugup dari disuruh berdiri di depan semuanya yang berbaris dengan tampilan pilot suit mereka, lalu,

「Tadi malam, aku berbicara dengan kepala sekolah Relie, dan kami memikirkan pergantian latihan Drag-Ride sedikit.」

「Pergantian?」

「Ya. Pertama, aku mau semuanya melakukan pengukuran diri, lalu aku akan melatih mereka dengan tujuan memperbaiki poin kuat dan mengatasi poin lemah mereka.」

「Mungkin itu boleh tapi──apa yang kamu akan ganti?」

Ketika Lux memiringkan kepalanya dengan bingung terhadap kata-kata Celis,

「Tentang poin kuat dan lemah itu, Lux, kami memutuskan kau yang mengevaluasinya.」

「Eeh......!?」

Mata Lux melebar ketika diberitahu itu.

「Itu, maksudmu──?」

「Simpel.」

Relie yang menyaksikan dari luar tiba-tiba menyela dan dia mendekati samping Lux.

「Anggota terpilih di sini tahu tentang kemampuan aslimu. Lalu, dengan orang terkuat, yaitu kamu, langsung mengajari mereka adalah cara tercepat meningkatkan mereka, bukan?」

Yang ahli dalam menggunakan Drag-Ride memberikan bimbingan pada yang lain.

Di kamp latihan ini, semuanya tahu tentang kekuatan asli Lux, pastinya, itu mungkin metode yang masuk akal.

「Tapi, jika begitu lalu Celis-senpai juga bisa......?」

「Tidak, ini sesuatu yang hanya bisa kamu lakukan.」

Relie menepuk bahu Lux.

「Lain dari Celis-san yang selalu mengalahkan lawan dengan kekuatan besarnya, kamu yang bertarung dengan niat melihat gerakan lawan dan menguasai pertahanan tahu tentang poin lemah murid lain, 'kan? Kamu juga dengan akurat memahami poin kuat mereka, jadi kami ingin kamu memberi saran atas semua faktor itu, dan memberikan mereka sebuah tugas sebagai targetnya. Semuanya juga tidak keberatan, 'kan?」

'Ya!', anggota terpilih segera menjawab.

「......A, aku mengerti.」

Usulan Relie pasti masuk akal.

Ketika Lux mengangguk, bibir Relie menyeringai.

「Selain itu, meskipun kita akhirnya punya satu laki-laki di akademi di sini, tak akan menarik jika kita tidak membuatmu terlibat dalam berbagai hal.」

Untuk suatu alasan dia menggumamkan sesuatu yang mencurigakan.

「Juga, jika ada murid yang selamat menyelesaikan tugas yang diberikan, aku ingin Lux-kun memberikan mereka hadiah. Terutama, setelah kamp latihan ini berakhir dan kita pulang, kamu bisa menerima permintaan pribadi dari mereka──」

「Eh......!?」

Lux dan para siswi mengangkat suara mereka secara bersamaan setelah kata-kata Relie.

「Omong-omong, bagaimana dengan kita memilih tiga nama dari murid-murid yang menyelesaikan dengan cepat? Dengan melakukan itu, akan ada jiwa persaingan di antara kalian dan suasana akan memanas.」

Sejujurnya, Lux tidak peduli memberikan orang lain bimbingan, tapi ia mempertanyakan metode ini.

(Atau, keinginanku benar-benar diabaikan dari awal ya......?)

Juga terasa seperti ini ketika berhubungan pada Relie.


「Eh? Benarkah!? Kepala sekolah!?」

「Itu terdengar menyenang──motivasiku muncul!」

「Kuingin tahu jika ada permintaan yang baik-baik saja, seperti ini atau itu atau──」

Dan seterusnya. Gadis-gadis Syvalles yang ia biasanya tidak benar-benar dekat dengan mata berkelip-kelip yang cerah dan mulut mereka yang mengatakan hal itu.

Suasana menjadi benar-benar ramai. Tidak disangka, mereka sebenarnya sedang latihan.

(Yah, mau bagaimana lagi......, 'kan?.)

Lux melepaskan desahan dalam hatinya dengan mood yang agak pasrah, kemudian,

「Lalu, berlatih tandinglah dengan mereka satu per satu langsung.」

「Ee──? Mungkinkah, kau menyuruhku melihat semua orang sendiri!?」

「Tolong, ya? Soalnya aku punya berbagai pekerjaan untuk akademi setelah ini.」

Relie menangkis keberatan Lux dan pergi.

「Yosh! Aku pertama sebelum yang lain! Lux, cepat bersiaplah!」

Lisha mencabut Sword Device <Tiamat> seolah untuk bersaing dengan siswi lain.

「Tunggu, kau mau menggunakan Divine Drag-Ride!?」

「Emang kenapa? Kau tidak menyukainya? Ini percuma jika kita tidak serius.」

「Ti, tidak, itu benar tapi......」

Lux membalas sambil bergerak ke tengah lapangan latihan bersama dengan Lisha.

「La, lalu, tiga menit tiap orang......」

Lux tidak bisa keluar lagi, jadi ia memutuskan diri.

「Aku berikutnya.」

「Tidak aku──」

(Entah, bisakah tubuhku bertahan......)

Melihat gadis-gadis berbaris dan mengangkat tangan biar jadi yang pertama, dada Lux bimbang dengan gelisah.

Tanpa menyebutkannya, tapi para gadis kuat.

Namun, ia membayangkan di pikirannya, akan hampir berhasil entah bagaimana, kemudian,

「Pe, permintaan pribadi...... Lalu aku juga──aku harus serius di sini.」

Gadis tinggi dengan rambut pirang berbisik dengan suara kecil.

「Tidak, tunggu sebentar!? Jangan bilang Celis-senpai juga ikut!?」

「......Eh? A, apa gak boleh aku bergabung!?」

Celis penuh motivasi, tapi ketika Lux mengatakan itu padanya, wajahnya tampak terkejut.

「Itu bukan apa maksudku tapi......dari apa yang aku lihat ketika melawan senpai sebelumnya, tak ada yang perlu dibetulkan──?」

「Be, begitu...... Jadi itu. Aku, yang ketua Syvalles, perlu kekuatan yang tidak perlu diajari oleh orang lain, 'kan?」

Celis segera tersenyum bangga dan ekspresinya bermatabat.

「Lalu, aku akan berlatih sendiri. Atau, ketika kau selesai membuat tugas untuk semuanya nanti, aku akan bergantian membantu mereka. Itu pasti hal yang harus kulakukan.」

Celis menonjolkan dada montoknya yang memiliki beban berat sebelum minggir dari barisan dengan langkah kaki cepat.

Kemudian, dia pergi ke arah lapangan latihan lebar di mana tak ada siapapun,

「Haa...... Latihan sendiri lagi. Menyakitkan. Ketika aku mau mengajari adik kelasku, untuk suatu alasan mereka akan bilang 『Itu di luar batasku』 dan menolak. Ketika kita pergi untuk ekspedisi ke Ibu Kota juga, berbagai hal terjadi dan aku mengalahkan prajurit laki-laki, jadi instruktur di sana menghindariku dari awal sampai akhir. Semuanya sepertinya sedang bersenang-senang, bikin iri...... Enak ya......」

Celis terselimuti dalam hawa depresi sambil bergumam di bawah napasnya tanpa jeda.

(Be, benar-benar hawa yang mengerikan......!)

Anggota lain yang menyaksikan itu dengan wajah bingung. Lux merasakan kegelisahan, sebelum ia bergegas ke arah Celis.

「Nah, Celis-senpai. Jika kamu tak masalah denganku, bisa pemanasan denganku?」

Ketika Lux memanggilnya dengan kaku seperti itu,

「Bolehkah!?」

「Ya. Jika kamu tak apa dengan saran dari orang sepertiku.」

「............」

Untuk sejenak, sepasang bola mata hijau cantik itu berkilau dengan terang, namun, warna keraguan samar muncul.

「Ti, tidak. Maaf. Lupakan saja...... Memang, kekuatanmu harus dibagikan antara anggota yang masih dalam tahap perkembangan. Aku menganggap, untuk demi Syvalles dan Kerajaan Baru.」

Mungkin memikirkan posisinya, Celis mengatakan itu dan menahan dirinya tapi,

「Tak apa. Celis-senpai benar-benar kuat sekarang pun, namun masih ada ruang untukmu berkembang.」

SaijakuBahamut v4 011.jpg

「Be, benarkah?」

「Ya. Itulah mengapa, jika tidak mengganggumu, bolehkah aku memintamu sedikit denganku?」

「......Ba, baiklah. Lalu, aku akan menerimanya.」

Celis setuju dengan rona samar di pipinya, tetapi ada senyum kecil mengambang di kedua bibirnya.

「Aku senang, aku bisa menerima latihan darimu. Lux benar-benar laki-laki yang bisa diandalkan.」

Mendengar kata-kata itu yang terbisik dengan lembut, Lux merasa senang, ia memberanikan diri memanggilnya tetapi,

「Lalu, aku akan menggunakan <Lindwurm> dan dengan kekuatan penuh setelah sekian lama! Boleh 'kan, Lux?」

「Err, aku mau menggunakan <Wyvern> biasaku jadi, itu, jangan terlalu keras padaku......」

Ia sangat khawatir apakah ia akan dapat bertahan selama tiga menit.


Kemudian sejam kemudian.

「Haa, haa......」

Lux melakukan latihan tanding dengan semuanya, memberikan bimbingan dan saran simpel, serta menu latihan untuk semuanya.

Setelah itu ia pindah ke bayangan sebuah pohon di mana ia bisa menghindari sinar matahari dan berbaring untuk istirahat.

「Be, berat sekali......!」

Di kejauhan lapangan latihan, semuanya sudah menjalankan latihan mereka masing-masing termasuk saling bekerja sama.

Sepertinya, semuanya termotivasi.

(Tidak tapi, aku tak menyangka mereka termotivasi hanya demi membuat permintaan padaku. Tidak mungkin.)

Turnamen internasional kali ini akan dihelat di Ibu Kota Kerajaan Baru Atismata, Lordgalia. Raja-raja feodal Kerajaan Baru juga berkumpul dalam jumlah besar di sana.

Jika kekuatan seseorang diakui oleh mereka, kemungkinan dipekerjakan sebagai kesatria.

Dalam beberapa hal, panggung yang juga bisa disebut sebagai pertukaran adil para Drag-Knight.

Tak hanya untuk memperoleh hak penyelidikan Reruntuhan, tetapi juga termasuk kepentingannya.

(Hebat rasanya jika kita bisa menang dengan aman tanpa insiden tapi......)

Mengenai informasi yang ia dengar dari Airi, Republik Heiburg juga berpartisipasi.

Dan insiden di mana Akademi diserang tempo hari, pemerintahan Kerajaan Baru menanyakan Republik, tapi karena grup yang menyerang adalah sekelompok orang yang secara publik tidak diakui, tidak ada balasan memuaskan dari Republik.

Wilayah Republik Heiburg pernah dikuasai oleh Kerajaan Lama Arcadia, mereka juga menerima kerusakan dari Divine Beast DemisRagnarok di masa lalu. Karena itu, mereka memperluas kekuatan militer mereka dalam perlawanan.

Tapi, pembesaran organisasi dan kekuatan militer juga membawa distorsi dalam bidang politik di saat yang sama.

Pertempuran dengan negara tetangga, dan akuisisi dari hak-hak penyelidikan Reruntuhan di mana harta karun dan teknologi tertidur.

Ekspansi militer mereka selangkah lebih maju sebagai tindak pembalasan melawan Phantasm Divine BeastAbyss yang muncul dari Reruntuhan, benar-benar menulis ulang peta kekuatan politik.

Sistem Republik berubah menjadi kedok belaka, dan ada rumor bahwa hak tertinggi pemilik yang asli adalah pemimpin pasukan.

Tak ada keraguan, mereka lawan yang merepotkan.

Di sana, bahkan strategis misterius itu yang bernama Hayes juga bergabung.

「Fuu......」

Lux yang akhirnya berhenti berkeringat membuka matanya sambil mendesah.

Ketika ia bangun untuk kembali ke lapangan latihan, ia bisa melihat siluet manusia datang kemari dengan langkah kaki terhuyung-huyung.

「Eh? Phi......chan?」

Teman masa kecil yang Lux kenal, memegang dahinya dengan satu tangan sambil pergi kemari yang langkah kakinya gemetar.

「Aku sedikit, lelah......」

Kemudian, postur tubuhnya rubuh sebelum dia mampu mencapai bayangan pohon.

「Bahaya-!」

Lux buru-buru menangkap tubuhnya yang hampir jatuh, lalu,

(Apa, ini......? Suhunya benar-benar panas......)

Ini bukan hanya kelelahan.

Mungkin, dia dehidrasi karena panas, bagaimanapun ini tidak normal.

「Phi-chan, apa kau baik-baik saja!? Bertahanlah!」

「Nn......」

Lux bertanya, tapi Philuffy hanya mengangkat suaranya dengan lemah dan tidak sedikitpun bergerak.

Tillfur datang untuk istirahat juga. Lux memberitahunya, ia akan membawa Philuffy kembali ke penginapan sebelum mulai berjalan sambil memegang tubuh Philuffy.



「Airi! di mana, dokter desa──?」

「-......!? Aku tahu tempatnya, jadi aku akan memanggilnya. Nii-san, baringkan Philuffy-san di tempat tidur dan santaikan dia.」

Setelah kembali ke penginapan, untuk saat ini Lux menuntun Philuffy ke arah tempat tidur.

Ia membaringkan teman masa kecilnya yang bernapas sesak dengan matanya tertutup di sana, setelah itu,

「Phi-chan, apa kau baik-baik saja? Bertahanlah.」

「Rasanya, sulit bernapas. ......Dadaku」

Philuffy bergumam mengigau ketika Lux memanggil namanya.

「Aku mengerti! Aku akan melonggarkan bajunya sedikit, jadi jangan khawa──」

Tapi, ketika Lux hendak melakukannya, ia bingung.

「Eh...... Pakaian ini, bagaimana melepasnya ya?」

Jelasnya, tapi Lux hanya tahu tentang baju untuk laki-laki.

Tak akan terlalu lama meski ia menunggu untuk seseorang datang melonggarkan baju Philuffy namun──

「Nn, uu......」

Melihat Philuffy merintih kesakitan, perasaan Lux menjadi tidak sabar.

「Yosh......」

Lux menetapkan diri dan melepas kancing untuk melonggarkan pengancing di sekitar area dada. Tepat ketika itu,

「Eh......!?」

Kancing tiba-tiba tidak terbuka, dan kain berbahan khusus perlahan terbuka ke kiri dan kanan.

Kemudian, dua dada putihnya yang dengan erat menekan sampai sekarang menyebar di depan mata Lux.

「-......!?」

Besar.

Ia sudah mengerti dari hanya melihat bagian atas seragam atau bajunya, tapi sekarang kalau ia melihatnya langsung seperti ini, perasaan menggairahkan tersebut menjadi semakin nyata.

Ketika Philuffy masih menengadahkan wajahnya, bentuk dadanya hampir tak kehilangan bentuk, diam-diam bergoyang bersama dengan napasnya.

「......?」

Lux sampai lupa untuk bernapas, ia masih terpaku di tempat. Lalu tiba-tiba Philuffy membuka matanya.

「......Apa yang kamu lakukan, Lu-chan?」

Ditanyakan seperti itu dengan wajahnya yang masih memerah, Lux kehilangan kata-kata.

「I, itu, ini kau tahu──!? Bu, bukan seperti aku melakukan ini dengan maksud aneh......」

「.............」

Ketika Lux mau membenarkan diri dengan panik, ia merasakan niat membunuh kuat di belakangnya yang membuatnya berbalik.

「Apa yang kau lakukan, Nii-san?」

Airi, matanya yang gelap selain senyum di wajahnya, berdiri di sana.

「E, err, itu──. Aku gak tahu bagaimana melepas bajunya!」

「Bodo' amat, keluar sana dari kamar ini-!」

「Ma, maaf-!」

Dimarahi oleh Airi, Lux bergegas keluar dari kamar tidur dan kabur.

Pasti, Philuffy sendiri tak akan marah tentang keadaannya, tapi Lux punya perasaan kalau Airi yang sekarang tidak akan mendengarkannya.



Sepuluh menit kemudian.

Setelah Lux berganti baju dan menunggu di luar, suara Relie memanggilnya tiba-tiba.

Untungnya setelah itu kondisi Philuffy langsung membaik dan tampaknya dia beristirahat saat ini.

Menurut dokter, Philuffy mungkin terkena anemia ringan dan panas tinggi.

「Terima kasih untuk menjaganya. Tapi, mungkin lebih baik mengajarimu cara melepas dress gear seorang gadis di masa depan?」

Setelah pengecekan kesehatan selesai, Relie yang kembali ke penginapan mengatakan itu padanya dengan bercanda.

Philuffy yang berganti dengan piyama tipis berbaring di tempat tidur dengan tenang.

「Kumohon, sudahlah......」

Ketika Lux mengatakan itu dengan kepalanya menunduk sangat kecewa, Relie tersenyum yang dipenuhi dengan implikasi.

「Oh? Kamu akan dimanfaatkan jika terlalu sering meminta maaf, ya? Lalu, mungkin Lux-kun harus bertanggung jawab.」

「Permisi, Relie-san, apa anda memanggil cuma untuk membulliku......?」

Ketika Lux mengangkat wajahnya dengan ekspresi pahit, Relie tertawa sedikit.

「Itu juga terdengar menyenangkan, tapi apa yang kuingin katakan adalah tentang pekerjaan. Perihal masalah Philuffy──」

「Eh......?」

Lux bingung mendengar kata-kata tak disangka itu, dan,

「Tentang apa yang terjadi padanya barusan, akhir-akhir ini perubahan dalam kondisi fisik Philuffy drastis. Itulah mengapa──selama kamp latihan ini, bisakah kamu berperan sebagai pengawas adikku?」

「Pengawas......ya?」

「Seperti yang Lux-kun juga tahu, Philuffy tidak benar-benar memperlihatkan emosinya, 'kan? Tapi, jika kamu, adikku tak akan memaksakan diri, atau mungkin kamu akan memahaminya meski hanya dari ekspresi kecil. ──Bagaimana? Bisakah aku mengandalkanmu?」

Pastinya, seperti yang Relie katakan.

Untuk sejenak, Lux ingin tahu jika seorang gadis akan lebih sesuai dalam menangani Philuffy, tapi jika itu sesuatu seperti yang Relie katakan, maka Lux-lah yang paling sesuai.

Namun, mengukur emosi Philuffy bukan sesuatu yang mudah bahkan bagi Lux......

「────Aku mengerti. Jika boleh denganku, lalu akan kuterima.」

Dia langsung memutuskan dan menerima permintaan.

Jika ada sesuatu yang ia bisa lakukan untuk Philuffy, lalu ia tak punya alasan menolak.

「Terima kasih, Lux-kun.」

Melihat Relie yang lega, Lux merasa senang dari lubuk hatinya kalau ia menerima permintaannya.

「Omong-omong pakaian dalam ganti untuk baju gantinya ada di dalam lemari ini.」

「Tunggu, kenapa anda memberitahuku itu-!?」

Lux segera menjawab ketika ia melihat tempat yang Relie tunjuk.

「Mungkin, kamu akan membutuhkannya sambil menjaga Philuffy.」

「Sekarang lihat......」

Ketika Lux kesal kepada Relie yang menunjukkannya senyum lebar, Philuffy mengangkat wajahnya dan berkata.

「Pas tidur, aku baik-baik saja, meski gak pakai baju.」

「Terima kasih. Maka tidak akan masalah......bukan itu!! Itu bahaya,'kan!? Bagaimana bisa seperti itu!?」

Lux membayangkan untuk sejenak Philuffy yang berbaring di tempat tidur sebelum ia menggelengkan kepalanya dengan bingung.

Akhirnya, ditetapkan, ia akan memanggil siswi lain ketika Philuffy perlu berganti baju dan ia melihat Relie pergi.

「Fuu...... Pokoknya, aku akan menjagamu, Phi-chan. Bilang saja langsung jika kondisimu memburuk.」

「Ya. Terima kasih, Lu-chan.」

Keduanya dengan biasa saling membalas di dalam kamar di mana mereka ditinggal sendiri.

「Lalu, apa ada sesuatu yang kamu butuh saat ini?」

Ketika ia mengatakan itu saat ini untuk memenuhi keheningan,

「Heave-ho」

Philuffy perlahan bangun dari tempat tidur dan mulai melepas piyamanya yang adalah blus hitam menawan.

「Tung-!? Apa yang kamu lakukan!?」

「Ganti baju. ......Ada apa?」

Lux malah bingung ketika Philuffy membalas sangat serius.

「Itu bukan apa maksudku, itu──a, aku akan memanggil seseorang kesini jadi-......!?」

「......? Tubuhku, sudah baik-baik saja ya?.」

「Ah, be, begitu......! Lalu, aku akan pergi-!」

Tidak mungkin ia bisa menatapnya berganti di sana. Lux keluar dari ruangan.

Memang, menjaga Philuffy yang melakukan ini dengan kemauannya sendiri sulit. Lux menyadari itu sekali lagi.



Di malam hari kedua kamp pelatihan ketika latihan siang berakhir, suasana tenang dibandingkan keramaian di hari pertama.

Di waktu luang sehabis makan malam, ada juga mereka yang sudah pergi ke kamar karena kelelahan, tapi Lux bekerja di penginapan atas keinginannya sendiri.

「Bekerja meski gak ada yang memintamu, Nii-san sungguh gila......」

Lux mencuci piring dan mengambil air yang akan digunakan untuk esok hari sementara Airi kesal melontarkan balasan padanya.

Setelah itu, ia melihat kondisi Philuffy yang tertidur di tempat tidur untuk istirahat.

Sehingga, ia tak akan terjebak dalam perangkap Relie, ia berhati-hati mengetuk sebelum masuk.

「Apa tubuhmu baik-baik saja, Phi-chan?」

「Ya. Tentu.」

Philuffy mengangguk dan menjawab singkat sebelum matanya menutup ke arah buku di tangannya.

Ketika Lux menyerahkannya teh yang dicampur dengan madu yang ia buat di dapur, Philuffy berkata 「Terima kasih」 dan mengangguk dengan senyum kecil.

「Omong-omong, apa yang kamu baca?」

Lux yang lega dengan kondisi baik Philuffy mengalihkan tatapannya ke tangannya.

「Buku ekonomi. Seperti Undang-undang perdagangan, dan sebagainya」

「Eh......?」

Lux dengan spontan melepaskan suara terkejut mendengar itu yang agak tak disangka.

Mendengar apa yang Philuffy katakan, memikirkannya kembali, pastinya keluarga Aingram adalah konglomerat yang berlanjut sejak era Kerajaan Lama. Mereka mengendalikan beberapa tempat perdagangan.

Cara menggunakan Ibu Kota yang luas, pembelian produk, membeli dan menjual.

Kemudian, mengerti hukum yang menyangkut perdagangan.

Philuffy juga adalah putri kedua keluarga Aingram, suatu hari dia pasti ditempatkan ke dalam posisi penting di sana.

Maka, ada banyak hal yang harus dia pelajari sementara menjadi seorang pelajar.

Memikirkannya lagi, itu sesuatu yang pasti jelas bagi orang kedudukannya namun──

(Apa ini? Aku yang semena-mena menganggap, tidak mungkin Philuffy menyukai itu hanya dari penampilannya......)

Itu kesan yang ia seenaknya simpan tentang teman masa kecilnya Philuffy, tapi orang-orang berubah.

Lux merasa sedikit gelisah sambil ia mau mengubah perasaannya, kemudian,

「......Oh ya? Apa buku ini?」

「Kamu gak tahu!? Kenapa malah bertanya!?」

Philuffy memiringkan kepalanya dengan bingung. Lux berlagak jujur dengan balasan sepenuh hatinya.

「Lu-chan. Gak baik jika kau berisik di malam hari, ya?.」

「Ah...... Ma, maaf. Aku terlalu──. Bu, bukan itu. Buku itu, yang kamu baca kemarin?」

「Ya. Ketika aku membaca buku ini, aku bisa tidur nyenyak.」

「Cara kamu menggunakannya salah ya-!?」

Mestinya ia berkata kecewa, atau mungkin terkejut, juga, memang Philuffy masihlah Philuffy.

「Tapi, setiap saat aku harus memutuskan, tentang hal ini juga.」

Philuffy bergumam sangat tenang dengan suara lembut biasanya.

「Maksudmu, tentang karir kita setelah lulus?」

「Ya. Aku juga paling gak, memikirkannya.」

「Begitu......」

Melihat Philuffy mengatakan itu sambil meminum teh dalam satu tegukan, Lux memikirkannya sedikit.

Dalam kurun lima tahun melakukan kerja sampingan dan berkelana mencari Fugil, yang menghancurkan Kerajaan Lama, ia diakui ke dalam akademi ini.

Setelah itu ia berteman dengan gadis-gadis dan mengatasi insiden besar sejauh ini.

Karena ia telah bertarung melalui petarungan di mana tak akan aneh bila ia mati sampai sekarang, mengesampingkan misi dan tujuannya sendiri, Lux tak pernah memikirkan sesuatu seperti masa depan.

「Onee-chan juga, bilang 『Aku ingin kau menjadi penjaga dan pembantuku』.」

「Ja, jadi begitu......」

Mau bagaimanapun, ia tak dapat membayangkan Philuffy membantu Relie dalam urusan bisnis, jadi ia merasa seperti Philuffy akan sangat sesuai hanya menjadi seorang penjaga.

Tak pernah terpikirkan, Philuffy juga kuat dalam pertarungan tangan kosong, dan dia pun bisa menggunakan Divine Drag-Ride, karena itu dia pasti memenuhi syarat jika mengambil lisensi sebagai petugas militer resmi.

「Lu-chan, apa kau punya, sesuatu yang ingin dilakukan?」

「Err, aku──」

Ia tak bisa menjawab saat ini.

Sesuatu yang ia ingin lakukan.

'Di masa lalu, apa yang aku ingin lakukan──'

『Aku pasti akan membuatnya! Negara di mana gadis-gadis seperti Phi-chan bisa merasa aman, aku akan membuatnya! Aku bersumpah, aku pasti akan mengubah kerajaan ini! Itulah kenapa──』

Di waktu kecil, ketika ia berpisah dengan teman masa kecil pentingnya, mereka saling berjanji.

Di akhir, ia tak mampu memenuhi janji dengan tangannya sendiri, dan memilih jalan menggulingkan kerajaan.

Bahkan jalan itu membuatnya terhenti di tengah jalan dan kebulatan tekad Lux menjadi terlupakan.

「Aku tak punya keinginan seperti itu sekarang. Jika aku bisa menjadi kekuatan untuk semuanya di akademi, maka aku lega dengan hanya itu.」

「Begitu.」

Philuffy menutup buku dengan cepat sebelum berbicara dengan sungguh-sungguh.

Untuk sejenak Lux terkejut, ingin tahu apakah dia akan membawa tentang janji yang ia katakan padanya dulu.

「Kalau begitu, aku lega mungkin?.」

「Eh......?」

Philuffy yang ekspresinya dungu seperti biasa tersenyum dengan lembut padanya.

Apa yang dia maksud dengan itu?

Lux tidak mengerti sama sekali. Dan ketika ia menunggu untuk kelanjutan kata-katanya──


*GOGOGOGOGOGOGOooOONn......!*


「-......!?」

Seiring dengan gemuruh kuat di tanah, bumi bersama rumah penginapan bergetar dan dia secara refleks menahan napas.

Ada suara mekanis dari sesuatu yang bergerak seperti Drag-Ride, selain suara percikan air besar.

(Meskipun gempa jarang terjadi di Kerajaan Baru, jangan bilang──!)

「Phi-chan, tetap di sana dan jangan bergerak! Aku akan melihat situasi! 」

Lux segera memegang Sword Device di pinggangnya dan berteriak begitu.

Dia bergegas keluar dari kamar ke ruang tamu. Relie sudah ada di sana bersama beberapa murid.

「Ya ampun, ini lebih cepat dari yang diharapkan. Kupikir akan memakan waktu sedikit lebih banyak──」

Sembari semua orang terkejut dan waspada, hanya Relie yang tersenyum dengan agak mabuk.

"Kepala sekolah. Apa yang terjadi ini──? 」

Celis pertama yang bertanya. Relie bangkit dengan kakinya dan mulai berjalan menuju pintu.

「Semuanya, ikuti aku. Aku akan mengajari kalian tujuan asli kamp pelatihan ini sekarang.」

Ketika mereka keluar, bulan melayang di langit.

Laut yang bergetar biru di sore hari sekarang tampak sangat berbeda. Lautnya gelap gulita.

Dalam bayang-bayang amukan ombak yang tampak seperti lambaian tangan iblis, sosok sebuah kapal yang bahkan lebih besar dari pulau bisa terlihat.

Semua orang menaiki satu-satunya mercusuar di pulau dan mereka menyaksikannya.

Sebuah kapal berbentuk aneh yang lebih besar dari suatu kapal militer yang pernah Lux lihat sebelumnya.

「Ini, mungkinkah......」

Ketika Lisha berbisik demikian, Relie mengangguk.

「Ya, salah satu Reruntuhan di wilayah Kerajaan Baru. Apa yang kita sebut Reruntuhan ketiga, Ark.」

「────」

Di antara Syvalles, sedikit yang memiliki pengalaman melihat Ark.

Bahkan Lux yang berpengalaman menjaga sekitar Reruntuhan hanya sekali melihat Ark ini dari jauh di tempat yang berbeda dari pulau ini.

Reruntuhan khusus yang biasanya naik turun di lautan Kerajaan Baru. Akan berganti lokasi dalam periode yang tetap.

Karena karakteristik khusus membuat penampilannya sering di atas laut, ia dengar, penyelidikan Reruntuhan ini tidak banyak berkembang.

「"Kepala sekolah. Anda bilang tujuan sebenarnya, tidak mungkin──maksudmu ini?」

「Ini membantumu menebak langsung.」

Relie membalas senyum atas pertanyaan Celis.

「Penyelidikan Reruntuhan ketiga Kerajaan Baru, Ark ini, itulah misi kita saat ini. Penjaga gerbang kedalaman──Ragnarok, Poseidon, yang katanya dilepaskan dari sini oleh Kerajaan Lama. Sekarang telah mati dalam pertempuran di lapangan latihan sebelum ini, ada kemungkinan bahwa pintu menuju lantai terdalam dibuka. Tempat di mana semua orang di generasi ini belum pernah capai.」

「............」

Para murid tanpa sadar menahan nafas mendengarkan penjelasan biasa Relie.

Suara amukan ombak yang dihasilkan dari munculnya Ark, tenggelam oleh keheningan itu.

「Tujuan kedatangan kita ke pulau ini tak lain dari kamp pelatihan, untuk menyelesaikan misi rahasia dari Kerajaan Baru. Ark ini akan berlabuh di sekitar Pulau Ries ini selama sekitar seminggu. Kita akan menyusup untuk menyelidiki mulai besok siang. Paham, semuanya? 」

Setelah para murid mengangguk, semua orang kembali ke penginapan sembari masih bingung.

Karena malam sudah larut, mereka langsung tidur.

Karena ada tiga kamar untuk dua orang dan dua kamar untuk empat orang, sesuai untuk jumlah anggota saat ini.

Melalui kesimpulan alami atau keputusan yang masuk akal, saudara kandung Lux dan Airi berbagi kamar, jadi semuanya beres.

Lux entah bagaimana mengerti, semua orang tak banyak bicara.

(Lantai terdalam Reruntuhan yang belum pernah dicapai sebelumnya...... ​​ya?)

Struktur dari zaman kuno yang masih belum bisa dijelaskan── Reruntuhan.

Beban menyaksikan peninggalan yang belum terjamah sebelum orang lain di dunia, membuat semua orang takut.

Penyelidikan rahasia, itulah sebabnya tak ada yang diberitahu sampai mereka tiba di pulau ini.

Jika negara mengerahkan pasukan secara terbuka, akan menarik perhatian dari setiap negara lain, karena itu kamp pelatihan ini digunakan sebagai kedok mengumpulkan para elit untuk penyelidikan.

Bukan seperti Lux tidak mengerti tentang situasi semacam itu.

(Tapi apa ini? Perasaan aneh ini......)

「Apakah Nii-san juga khawatir?」

Airi bertanya di dalam kamar yang penerangnya sudah dimatikan.

「Khawatir...... tidak sampai begitu sih.」

「Lalu, aku masih belum mengatakan apapun tentang itu. Aku juga masih tidak bisa merangkai kata-kataku. 」

Setelah mengakhirinya di sana, hanya ada suara napas tenang mengisi di dalam kamar.

「............」

Tubuh Lux cukup lelah dari perjalanan panjang dan dua hari pelatihan, tapi ia tak bisa benar-benar tidur.

(Bagaimana tempat itu saat ini, ya......?)

Hari kudeta lima tahun lalu.

Teman masa kecilnya Philuffy diculik untuk eksperimen medis. Mendengar itu, Lux menemukan tempat ini dan datang untuk menyelamatkannya.

Kemudian, dia mencarinya di ruang bawah tanah suatu biara── untuk suatu alasan ia tak bisa mengingat ingatan setelah itu mau seberapa sulitnya.

(Namun──Philuffy pastinya telah selamat waktu itu.)

Beberapa waktu berselang, sebuah surat yang memberi tahu tentang keamanan Philuffy mencapai dirinya, selain itu──

Saat ini gadis itu berada di samping Lux dalam kondisi sehat.


Suara ombak yang tenang perlahan-lahan memenuhi pemikirannya.

Dan, Lux akhirnya tertidur.


Balik ke Episode 1 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Episode 3