Dragon Egg Indo:Bab 118

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 118 - Fatamorgana[edit]

Aku menembakkan [Kamaitachi] dengan sayapku sambil melayang di udara. Pedang-pesang angin terus-menerus menyayat permukaan si Needle Camel.


Dari badan yang tersayat, cairan kental yang seperti dari sebuah kaktus menetes dan aroma manis tercium. Meskipun aku sedang bertarung, mulutku masih meneteskan air liur.


Si Needle Camel menatapku menggunakan lubang kosongnya seraya tetap dalam postur bertahannya. Dia kayaknya berada dalam posisi yang sulit. Tapi, nggak ada alasan untuk mendekat. HPnya tetap akan berkurang meski dari kejauhan.


Menatap si Needle Camel yang kelelahan, dia melepaskan postur bertahannya dan berdiri. Pasir disekitar mulai berputar-putar disekitar dia seolah untuk menyesuaikannya.


Apa ini skill [Sandstorm]? Yah kayaknya nggak terlalu kuat. Aku kayak gini aku masih bisa mencari cara. Kayaknya dia menggunakan [Mirage] tepat saat daya pandang memburuk....


Haruskah aku terus menggunakan [Inspect Status]? Aku tau itu akan mengkonsumsi MPku. Aku tau itu agak memalukan melakukan hal itu, tapi dia nggak akan bisa menipu [Inspect Status] milikku. Dengan begitu aku bisa menilai apakah itu asli atau tidak.


Ah, menembakkan [Kamaitachi] secara membabi buta merupakan beban yang besar pada sayap. Nggak perlu dikatakan, keduanya telah berlebihan digunakan. Lebih baik aku segera turun.


Aku menggunakan [Inspect Status] untuk memeriksa apakah Needle Camel itu asli saat aku menurunkan ketinggianku. Pada saat itu, suara aneh datang dari bawah. Aku punya perasaan buruk, dan segera turun sambil berputar.


Sebuah pilar pasir yang runcing memanjang melewati aku. Segera setelahnya, pilar pasir tersebut tumbang dan hancur, membuat badai pasirnya semakin gelap.


Karena aku secara paksa mengubah jalur lintasanku, posturku berantakan saat aku turun. Aku secara paksa menyesuaikan tubuhku dengan [Roll] dan memukulkan ekorku pada tanah untuk menghilangkan dampak dari pendaratan. Aku menghentak tanah, dan terbang ke belakang untuk menjauh dari si Needle Camel.


Oh, jadi begitu? Apa dia memanipulasi pasir dan memadatkannya?


Kurasa ini adalah skill [Clay]. Tentunya si Clay Bear memiliki skill yang sama. Bahkan jika itu sama, si Needle Camel jauh lebih besar.


.....Kurang ajar, pilar pasir yang dibuat menggunakan [Clay] disembunyikan dengan [Mirage], dan hal itu dilakukan dengan bantuan [Sandstrom]. [Sandstorm] bukan hanya mengurangi daya pandang, skill itu juga mengganggu pendengarannku. Aku nggak menyadari suara dari pilar pasir yang mendekat.


Kekuatan magis yang tinggi memang bebahaya. Selain diriku sendiri, aku belum benar-benar menghadapi tipe sihir. Kalau dipikir-pikir lagi, kayaknya cuma ada monster tipe berotak otot di hutan, selain Black Lizard....


Aku nggak mau dekat-dekat dengan Needle Camel itu, aku hanya akan menyayat dia dari kejauhan.


Aku nggak mau melukai diriku sendiri karena kulitnya dipenuhi dengan duri. Momentumnya akan melemah dan aku nggak akan menerima banyak damage. Selama HPnya terus berkurang, aku bisa terus menggunakan [Kamaitachi].


Berusaha mengepakkan sayapku untuk terbang, aku mendengar sesuatu memotong udara terbang kearahku. Aku bertahan menggunakan sayapku dan tiga duri menusuk sayapku.


Mungkin itu ditembakkan sambil menyembunyikannya menggunakan [Mirage]. Aku nggak bisa melihat sesuatu yang begitu kecil. Apa dia sudah putus asa dan memutuskan untuk memburu?


Aku harus menghindari serangan jarak jauh ini, tapi badai pasirnya membuatnya sulit untuk mendengar suaranya. Aku cuma bisa mengandalkan penglihatan.... Ohh!


Aku memutar badanku untuk menghindari duri yang terbang kearah leherku. Duri yang lain terbang dab menancap pada dadaku.


Woah! Tunggu!


Aku baru saja memutuskan bahwa aku sekali lagi akan mengandalkan penglihatanku! Untuk melihatnya, aku akan menghindar menggunakan refleksi langit.


Tapi gimana kalau aku menutup mataku segera setelah ini terbaru. Aku mungkin tertipu. Kalau aku nggak bisa melihatnya, itu akan berbahaya kalau duri itu mengarah ke tempat yang berbeda.


Haruskah aku hanya mengandalkan pendengaran?


Tapi kalau cuma pendengaran saja nggak akan membantu, aku nggak akan bisa melakukannya. Aku bisa tau kearah mana durinya terbang, tapi akankah aku bisa menggerakkan tubuhku dengan tepat dengan mata tertutup?


Aku menghindari duri-duri, dan dalam kesenjangan itu, menembakkan [Kamaitachi]. Percuma saja. Frekuensi seranganku akan terus menurun. Dia juga punya [Automatic HP Recovery], jadi pertarungan akan semakin lama kalau ini berlanjut.


Akankah ini diselesaikan sekaligus dengan duri yang dipersiapkan dalam pertarungan jarak dekat? Kekuatan serangan milik lawan memang rendah, tapi aku nggak akan bisa berbuat apa-apa kalau harus bertarung adu jotos. Itu adalah kerugian kalau aku berpikir tentang terjebak seraya dia bersembunyi dalam ilusi.


Aku terus menjaga jarak dari tubuh utamanya sambil bertahan dari duri-duri yang terbang menggunakan [Kamaitachi] dan sayapku. Meskipun penglihatanku tertipu, mudah untuk menemukan tubuh utamanya karena dia melompat-lompat untuk menembakkan duri-duri.


Didalam badai pasir yang semakin ganas, aku bisa melihat sosok Needle Camel. Aku menembakkan [Kamaitachi] dan menyerangnya sambil menghilanjkan pasir disekitar. Aku menghentak tanah dan merentangkan sayapku, terbang rendah kearah lawan sambil mengikuti pedang-pedang angin.


Tubuhku bertabrakan dengan Needle Camel dari depan. Lalu, bentuk dari si Needle Camel terhambur. Aku terus meluncur melewati Needle Camel ini mengabaikan distorsinya dan terbang lurus. Seperti yang kuduga, apa yang kukihat cuma fatamorgana dari si Needle Camel.


Kau mungkin bisa mengacaukan arahnya, tapi kau nggak bisa menipu kedalamannya. Kayaknya si Needle Camel memiliki kecerdasan, tapi aku adalah mantan seorang manusia. Aku bisa memeriksanya apakah itu adalah sebuah ilusi dengan [Inspect Status]. Aku nggak akan kalah dalam hal kecerdasan dari seekor binatang. Tidak, dia adalah tanaman. Yang mana menurutmu?


Sebuah pilar pasir menusuk tepat dibelakangku. Kayaknya dia berencana memancingku masuk dan menikamku dengan [Clay] saat aki berhenti didepan ilusi Needle Camel.


Aku nggak akan tertipu dengan cara yang sama!


Rasakan ini – [Kamaitachi].


Pedang angin menghamburkan badai pasir, kebisingannya mereda, lokasi dari si Needle Camel yang tersembunyi memasuki pandangan menggunakan [Presence Detection].


Waktunya periksa statusnya.


Kau nggak akan bisa sembunyi kalau aku tau kan ada dimana. Sudah pasti itu adalah tubuh aslinya.


Aku menembakkan [Kamaitachi] kearah kepala si Needle Camel seraya aku melompat. Duri-duri yang melindungi bagian kanan kepalanya terhambur.


Aku mengulurkan tanganku ke udara, mengarahkan tanganku pada sisi kanan kepalanya, dan menancapkan cakarku pada kepala Needle Camel itu. Aku memegangnya erat-erat dan memutar kepalanya sembari berguling memutar.


Level normal skill [Neck Breaker] naik dari level 2 menjadi level 3


Kepala si Needle Camel terlempar dan cairan didalamnya berhamburan. Sambil mendarat dan melihat kebelakang, tubuh besar dari si Needle Camel tumbang ke tanah.


504 exp poin didapatkan.

Berkat Title Skill [Walking Egg], tambahan exp sebesar 504 poin telah didapatkan


Nilai poinnya sangat besar.


Seperti yang diduga, musuh berlevel tinggi memang layak untuk ditargetkan. Meski begitu, aku nggak mau bertemu Kelabang Raksasa lagi.


[Calamity Plague Dragon] telah naik level dari level 22 menjadi level 29


Itu adalah perasaan yang bagus.


Yah, gimana caranya aku mengumpulkan isi dari Needle Camel ini?


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya