Dragon Egg Indo:Bab 42

From Baka-Tsuki
Revision as of 08:58, 30 September 2017 by NN (talk | contribs) (→‎Bab 42)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 42 - Penyembuhan Racun[edit]

Aku memegang kepalaku dengan hati-hati.
Kepala rasanya panas kayak terbakar.
Berlarian secara tak terkendali, aku tanaman tali disekitar bagian yang pendarahan yang sudah membaik terlepas. Racunnya menyebar langsung ke tubuhku.


Tetap saja, mengeluh juga nggak ada gunanya.


Setelah menenangkan pikiranku, aku mulai mendapatkan kembali kendali pernafasanku, yang mana sangat tak terkendali.
Dengan menenangkan nafasku, aku harusnya bisa memperlambat penyebaran racun itu.


Itu adalah akhir dari balapan berguling, dan akhirnya memulai pertarungan terakhir dengan si Black Lizard.


“Karubokishimechiru......”


Sambil mengeluarkan suara pelan, dia terus menatapku dengan mata hitamnya.
Sosonya, menghilang dua kali dalam pandanganku. Percuma saja, penglihatanku nggak stabil.
Siapa kau? Katen Kyōkotsu?[1] Aku terhantam rasa sakit yang parah hingga nggak bisa berdiri.


Terserahlah, periksa dulu status kadal ini.


Ras Benemu Princess Lecherta
Status Pendarahan (ringan)
Level 19/35
HP 23/108
MP 50/127


"Tsu" itu bekerja lebih baik daripada yang kuduga.
Untuk Kokkara, kurasa dia nggak harus menyakinkan terhadap perawatanku. Atau menangkap Ren?

(Apa dia Kokkara? Apa aku nggak harus meyakinkan dia untuk merawatku.) (Kokkara namboothiri)
(Apa dia seorang yang jujur dan lurus? Apa aku nggak harus meyakinkan dia untuk merawatku atau dia orang baik?)

(TL note: jujur saja aku nggak paham kalimat diatas, jadi aku terjemahkan apa adanya.)


Yah, sekarang ini tanaman tapi itu sudah lepas, hanya ada kematian kalau aku nggak membuat dia menawar racun padaku.


Kadal ini.... kenapa dia nggak lari?
Meskipun dia hendak memangsaku, dia nggak menjaga jarak sama sekali. Nggak bisakah kau terus sembunyi sampai aku melemah karena racun?
Apa yang mau kau katakan, meskipun aku pingsan, apa kau rekanku?


Pertanyaanku terjawab saat si Black Lizard masuk ke garis pandanganku.


Kenapa kau menjilatiku, apa-apaan yang kau inginkan?
Kau akan mati untuk menanggung perbuatan ini.


MP miliknya masih tersisa hampir setengah.
Dia masih punya banyak MP, apa dia berencana membunuhku sekarang dengan menggunakan skill racun [Poison Fang]?


“Karubokishimechiru..... Kishishii......”


Si Black Lizard perlahan-lahan mendekatiku.
..... Bukan [Baby Breath] yang kuperlukan kalau aku nggak tau apa yang akan dilakukan, tapi aku harus melakukan sesuatu!


Pemikiran berputar-putar dikepalaku.
Kepalaku panas. Tubuhku panas.


Aku melompat kearah dia. Dia akan aku hantamkan ke tanah dengan ekorku.
Aku bisa melakukannya.
Black Lizard itu kurang ajar! Dia benar-benar menjilatku.
Bodoh! Untuk mata semacam itu yang menatapku. Kau mau ini? Aku akan menunjukkan padamu perbedaan antara seekor naga dan seekor kadal.


Waktunya mengakhiri. Aku akan melompat pada Black Lizard itu.
Dia dalam keadaan sepenuhnya tanpa kecurigaan.
Atau dia nggak khawatir lagi?
Meski aku punya [Poison Resistance]!
Aku memiliki suatu kesan yang pasti.
Tetap saja, cakarku akan menahan dia di tanah!


Mengacungkan cakarku, aku menyerang si Black Lizard, dan pada saat itu juga, kesadaranku lenyap.


Aku mati?
Samar-samar, pemandangan hutan muncul.
Perlahan-lahan pada saat yang sama konturnya menjadi jelas, kesadaranku menjadi semakin jelas.


Racun, aku nggak merasakannya?
Apa aku dilahir kembali?


Aku memeriksa tanganku.
Lengan kuat itu tetap hitan berlapis sisik. Lenganku masih agak bengkak karena dampak dari racun yang digunakan kadal itu.
Sudah jelas ini adalah tanganku.


Apa-apaan maksudnya ini?


Ditanganku! Aku menyentuh sesuatu yang dingin.
Mataku kualihkan untuk melihat apa yang kusentuh. Aku melihat Black Lizard itu. Dia menatapku sambil menjulurkan lidahnya dan menjilatiku.


Kadal hitam itu memberiku penawar racun.


Tapi, kenapa?
Beberapa saat yang lalu kami bertarung mempertaruhkan nyawa kami.


Si Black Lizard punya skill gelar [Cunning].
Tapi nggak mungkin dia menggunakannya, kerena nggak ada untungnya melakukan hal ini dalam situasi seperti ini.
Apa yang dia rencanakan?


“Kishii..... Karubokishimechiru.....”


Dia mendekat dan menggosokkan pipinya pada wajahku.


Nggak ada permusuhan, dan dipenuhi ekspresi kedekatan.... membuatnya tampak cukup bagus.


Aku tertegun, aku masih mencoba mempertimbangkan niat dari si Black Lizard.


Pertama, aku menerima [Poison Fang]..... secara sengaja lari dan memancingku... aku menderita karena mengejar si Black Lizard.... pantulan itu.... dan balapan berguling itu.
Berpikir dari awal sampai sekarang, aku sampai pada kesimpulannya.
Hal seperti apa yang kau lihat. Tidak, bukan hanya apa yang kau pikirkan.


Aku telah dipecundangi oleh racunmu atau..... makasih.
Aku menunduk untuk menyatakan itu, menyentuh bagian bawah dagu si Black Lizard.


“Kyu Kyukkyu’! Kyuu’!”


Si Black Lizard membuatnya lebih mudah untuk membelai dagunya dengan berbaring telentang, dia mengeluarkan suara senang.


"Uru uri", aku membelainya lagi.
Kadal ini menyukai aku.


“Kyuu’! Kyuu’!”


Lalu dia memutar dirinya, menatapku dengan mata sayu.


Akhir dari pertarungan sengit dalam balapan berguling, Black Lizard kalah. Dia mengakui aku sebagai teman.
Itu disayangkan, aku nggak bisa membunuh dia, aku mungkin nggak seharusnya berpikir begitu.


Aku juga beranggapan sama.


Jadi aku yakin, meskipun masih ada tanaman tali yang mengikat lenganku, hasil ini nggak akan berubah.


Aku mendapatkan pertarungan balapan berguling yang layak dikenang.


Dan juga, si Black Lizard bisa memunggu pembalasanku setiap saat.


Aku menggerakkan badanku.
Meskipun ada rasa sedikit nggak nyaman yang tersisa, sepertinya aku nggak perlu khawatir mengenai hal itu.
Bagian yang bengkak juga akan segera sembuh.


Catatan Penerjemah[edit]

  1. Katen Kyōkotsu: perwujudan roh yang berbentuk dua wanita


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya