Ero Manga Sensei (Bahasa Indonesia):Volume 4 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Thumb


Bab 1[edit]

Aku Izumi Masamune, novelis yang masih pergi ke sekolah.

Nama penaku adalah Izumi Masamune, yang pada dasarnya adalah nama asliku. Karena suatu alasan, aku sekarang hidup dengan adik hikikomoriku, Izumi Sagiri.

Di bulan April, aku mengetahui siapa dia yang sebenarnya

Adikku - Sagiri

Merupakan seorang ilustrator light novel, Eromanga-sensei.

Yah, biarkan aku percepat.

Pertama, aku dan “Eromanga-sensei” berbicara untuk mencoba mencerahkan satu cerita rumit. Kami membicarakan tentang bagaimana adik kecilku adalah yang terimut di dunia.

Dan kami membicarakan tentang mimpi kami yang kami berusaha untuk gapai.

Kami saudara, yang sebenarnya sangat berjauhan, yang perlahan-lahan menjadi dekat. Dan kali ini --

Biarkan aku memberitahu kalian cerita lain tentang Eromanga-sensei.

12 September, di dalam kamar terlarang.

Kami berhadapan dengan Dark Eromanga-sensei.

Di dalam ruangan, di samping Sagiri dan aku, ada Muramasa-senpai dan Elf, mengenakan bikini. Mereka datang ke sini untuk berperan sebagai model Eromanga-sensei.

Tentu saja itu terdengar bodoh, tapi kita abaikan itu untuk sekarang.

Hal yang paling penting di sini adalah layar komputer. Yang aslinya menunjukan live video Eromanga-sensei, tapi sekarang menunjukan orang lain.

Orang itu memakai jaket dengan sebuah topeng anime, jadi jenis kelaminnya tidak jelas. Ditambah di sana sangat gelap, layarnya pun tidak fokus, tapi aku bisa melihat gambar tubuh kecil.

Tapi gambar itu sendiri punya arti spesial bagi kami.

― Karena orang itu terlihat persis seperti Eromanga-sensei.

“Itu bukan aku!?”

Tentu saja, jika orang yang asli ada tepat di sampingku maka orang dalam layar ini palsu.

Terlebih, meski Eromanga-sensei palsu dalam layar terlihat agak familiar, ada beberapa perbedaan.

Dari jaket hingga topeng animenya, semuanya hitam.

[Hey, apa kau melihatnyaa ―]

Dia mengejek, suara dengan jelas datang melalui voice changer. Sama seperti Eromanga-sensei. Topeng animenya juga punya senyum seperti antagonis. Dan nadanya memerankan itu dengan sempurna.

Seperti anak manja, dia tertawa dan berkata:

[Apa kau melihatnya, palsu?]

“!?”

Aku melirik pada adikku. Ini dengan jelas dibidikkan pada Eromanga-sensei. Mata Sagiri terbuka lebar.

“Palsu? Apa kamu...membicarakan tentangku?”

[Ya. Kamu, yang mencuri namaku, kamu Eromanga-sensei palsu.]

Aku tidak tahu itu kebetulan atau bukan, tapi orang itu melihat pada Sagiri:

[Dengar baik-baik, palsu!]

Lalu dia menunjukkan jarinya pada dirinya sendiri:

[Aku Eromanga-sensei yang asli!]

― Dan begitulah, ceritanya dimulai.

Ruangan jatuh dalam keheningan. Semua terjadi sangat tiba-tiba sampai kami semua membeku - setidaknya menurutku itulah yang kami rasa. Seseorang tidak berbalik.

“Apa yang terjadi?”

Orang pertama yang bereaksi bukanlah aku, Sagiri, ataupun Elf. Itu adalah Muramasa-senpai. Dia erjalan ke arah layar dan memegangnya agar bisa melihat lebih dekat.

Thumb

“Tiba-tiba seseorang muncul....dan kelihatan juga seperti kamu melihat kami....mungkinkah ini Super Hacker legendaris?”

Dia bertingkah seperti orang desa yang melihat televisi untuk pertama kali. Tapi jangan dikelabui oleh sifatnya, dia bisa dengan mudah menangani novel sci-fi, yang artinya dia harus memahami teknologi.

Tetap saja, dia bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakan ATM.

[Hei hei apa yang kau lakukan! Tiba-tiba memotongku seperti itu!]

Orang yang menyebut dirinya sendiri sebagai Eromanga-sensei di layar berteriak.

Malangnya, senpaiku bukan seseorang yang peduli tentang pendapat dia, dia hanya terus menatap pada layar.

“Hei! Bagaimana caramu melakukan itu? Aku ingin menulisnya dalam novelku! Beritahu aku!”

[Dengarkan aku sialan! Memakai bikini di dalam rumah? Apa kau mesum?]

“Bi, bikini....abaikan saja! Aku punya alasan untuk itu!”

Dia memerah dan dengan cepat menutup dadanya -- karenanya, layarnya hampir jatuh. Tapi itu juga jadi meredakan suasana jahat tadi untuk sesaat, yang membuat diriku menyadari sesuatu.

“Dia bisa melihat kita!?”

“Ah!”

Mendengar itu, Sagiri dengan cepat memakai topengnya - tapi itu mengkin sudah terlalu terlambat.

Wajah asli adikku terlihat oleh orang asing yang tak dikenal, membuatku jadi makin khawatir.

[Ah itu? Kau benar.]

Sang ilustrator hitam mengakuinya.

“Kau bilang kau adalah Eromanga-sensei yang asli? Apa artinya ini?”

Teriakan Elf menarik kami kembali pada situasi.

“............”

Sagiri - Eromanga-sensei diam-diam melihat pada layar. Karena topengnya, tidak seorangpun tahu ekspresi seperti apa yang dia punya.

Aku berbalik pada layar dan berteriak:

“Kau palsu! Orang yang sudah menggambar untuk novelku - bukanlah dirimu!”

Aku melihat Sagiri menggambar ilustrasi cantik dan mesum dengan mataku sendiri.

Baik sekarang dan dulu - itu adalah gambar dari mimpi kami! Bagaimana bisa Eromanga-sensei itu palsu!?

Elf juga dengan sombong menambahkan:

“Itu benar! Karena dia bisa menggambar ilustrasi yang sangat mesum dan cantik, dia adalah Eromanga-sensei yang asli! Selain itu meskipun kau mengklaim begitu, tidak ada penerbit yang akan percaya padamu!”

Ya. Semua harus menghubungi penerbit dan meminta informasi kontak juga identitas Eromanga-sensei terdahulu. Jadi meskipun seseorang mengaku sebagai dia, kita akan bisa langsung tau - sama seperti sekarang.

Itulah apa yang dimaksud Elf.

Muramasa-senpai juga menambahkan,

“Ya. Dia adalah Eromanga-sensei yang asli. Jika tidak, Masamune-kun sudah menjadi milikku sejak dulu.”

“Tidak!”

Jika Sagiri tidak turun waktu itu, mungkin aku benar-benar akan menjadi novelis pribadi Muramasa-senpai.

Senpai juga percaya bahwa Sagiri adalah Eromanga-sensei.

Aku juga begitu.

[Bukan itu maksudku!]

Eromanga-sensei hitam mengelengkan kepalanya dan nampak tertekan.

[Orang yang menggunakan nama pena Eromanga-sensei sekarang adalah dia, tidak ada keraguan tentang itu. Tapi itu bukan apa yang kumaksud!]

“Jadi apa yang kau coba katakan?”

[Dulu, ada Eromanga-sensei lain.... seorang ilustrator yang sangat bagus....tapi kini tidak ada lagi.]

“!”

[Itulah Eromanga-sensei pertama - dan lalu―]

Dia menunjuk Sagiri:

[Dia hanya generasi kedua!]

Sagiri adalah Eromanga-sensei kedua?

“................”

Sebenarnya, aku sendiri punya banyak keraguan soal nama pena Sagiri.

Jadi....itu alasannya? Karena dia mewarisi nama pena itu dari Eromanga-sensei pertama?

....Aku tanpa sadar menerima teori ini dan melirik padanya.

“.....Sagiri.....”

Pertanyaanku hampir keluar, tapi aku bisa menahannya.

Tidak bingung seperti tadi, sekarang adikku memancarkan aura mengerikan.

Dengan melalui perubah suara - dia menggeram:

“Siapa kau?”

Dua orang bertopeng saling menatap satu sama lain. Udara di antara mereka membeku, bunga api terbang entah dari mana.

“Bagaimana bisa kau - tahu tentang dirimu?”

Kalimat itu akrab dengan karakteristik aslinya. Setelah beberapa saat, yang lain menjawab:

[Eromanga-sensei pertama adalah masterku. Jadi aku juga tahu identitasmu.]

“――”


Bahu Sagiri bergetar. Mataku juga terbuka lebar.

Jika itu benar - maka dia tau Eromanga-sensei yang bekerja sama denganku adalah Sagiri?

[Pokoknya, aku adalah yang paling berhak menjadi penerus Eromanga-sensei.]

“Berhak....penerus?” Sagiri bergumam.

[Ya. Hanya seorang, paham?]

Eromanga-sensei hitam mengulangi dan lalu menunjuk dirinya sendiri:

[Lagipula, aku adalah Eromanga-sensei yang asli―]

[Namaku Eromanga-sensei The Great!]

Dengan bangga ia mengumumkan namanya.

“Apa itu?”

Elf dengan cepat menutup mulutnya dan berbalik padaku dengan terkejut:

“Masamune, apa kau dengar? Awalnya ia terdengar sangat keren, tapi sekarang dia bilang namanya adalah ‘Eromanga-sensei The Great’! Sangat lucu! Itu seperti cerita yang kutulis!”

“Apa kau bodoh? Baca suasana, sialan!”

Pokoknya, kami dapat informasi baru - meskipun kami belum dapat memastikannya ― Eromanga-sensei saat ini = Sagiri = generasi kedua. Ada ilustrator lain yang bernama Eromanga-sensei sebelumnya.

Lalu ilustrator hitam ini yang memanggil dirinya sendiri ‘Eromanga-sensei The Great’ muncul entah darimana dan mengklaim bahwa dirinya adalah penerus yang lebih berhak.... maka ia seharusnya adalah Eromanga-sensei yang asli.

Aku mengerti....jika yang ia bilang benar, maka itu cukup menjelaskan banyak hal.

Akan tetapi―

Aku merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dalam percakapan kami barusan. Seperti ada sesuatu yang aku harus kenali.

[Eromanga-sensei pertama adalah masterku]

Perasaan yang sangat kuat terus memberitahuku bahwa aku melupakan sesuatu yang sangat penting.

Sambil mencoba menahan dorongan ini, aku berbalik pada Sagiri.

Menghadapi ‘Eromanga-sensei The Great’ (Aku akan memanggilnya ‘Great’ mulai sekarang), Eromanga-sensei kita tidak mengatakan apapun.

Beberapa detik kemudian, Great berkata:

[Dan begitulah! Baiklah, aku akan menjawab pertanyaanmu, apa kau ingin mengatakan sesuatu, Eromanga-sensei palsu?]

“Seseorang dengan nama itu ―”

Aku tidak kenal - kupikir dia akan menyangkalnya, tapi...

“- Hanya ada satu.”

Dia dengan tegas bilang:

“Aku Eromanga-sensei!”

Padahal dia sudah sangat banyak menyangkalnya dengan malu sebelumnya....

“Kalimat yang bagus. Seperti yang diharapkan dari Eromanga-sensei.” Aku tertawa dan menepuk pundaknya.

“...Dasar...kamu ini.....”

Sagiri mencoba memukulku dengan tinjunya. Sepertinya dia mengakui dia adalah Eromanga-sensei, yang membuat dia merasa malu.

Sementara si orang lain - Great pecah dalam tawa seperti dia melihat sesuatu yang sangat menarik.

[Bagus! Ayo kita periksa diantara kau dan aku, siapa yang asli dan siapa yang palsu!]

“Eh?”

[Pertama, aku akan menunjukan padamu kenapa yang pantas menjadi penerus Eromanga-sensei]

Layar berubah menjadi window lain. Lalu pointer mulai menggambar sebuah gambar.

Kain putih, kanvas dan beberapa palet warna. Aku sudah meilhat ini beberapa kali sebelumnya dalam video Eromanga-sensei.

Begitu yah...

Jika apa yang ia klaim benar maka semuanya akan tahu ketika kami melihat gambarnya. Siapa yang asli dan siapa yang palsu - semuanya akan menjadi jelas.

[Aku tidak suka membiarkan banyak orang melihat gambarku, tapi ini pengecualian]

Dan --

Sebuah kanvas dengan cepat muncul di depan mata kami.

“Ah...karakter ini...”

Itu adalah heroine dalam novelku Reinkarnasi Sang Serigala Perak.

Dada rata, wajah loli, telinga binatang....persis dengan poin kuat Eromanga-sensei.

“....Itu sama seperti gambar Eromanga-sensei....”

Jika seseorang bilang padaku bahwa adikku yang menggambar ini, aku akan mempercayai mereka. Sagiri menaikkan suaranya:

“....Ini....hanya....menjiplak gaya menggambarku....”

[Bodoh! Aku sengaja menggambarnya seperti itu untuk membiarkanmu melihat perbedaannya. Lihatlah ― ini!]

Meskipun ia masih memandang rendah kami, tidak ada lagi sindiran akan kesombongannya.

“Hah - baiklah.”

Great menunjukan kami gambar yang sudah selesai. Bahkan orang luar sepertiku bisa melihat kalaau itu sama seperti gambar Eromanga-sensei.

[Eromanga-sensei pertama, meski seorang ilustrator bagus, sangat tidak terkenal - karena kadang-kadang master memutuskan menggambar sesuatu yang mesum. Hanya ketika menggambar online, master akan menggunakan nama pena memalukan ini.]

Sang Great mulai menambahkan warna sambil berbicara dengan Sagiri:

[Hanya Eromanga-sensei kedua yang mengambil nama pena itu untuk menggambar ilustrasi light novel. Itulah kenapa aku - lupakan, lagipula kau tidak akan bisa mengerti - aku akan mencari kesalahan dalam gambarmu.]

Layar menunjukan gambar yang nampak lezat.

[Terus terang saja, kau tidak layak untuk nama pena itu. Akan kutunjukkan!]

Rambut putih bersih, telinga binatang, iris mata emas dan perak - sebuah ilustrasi yang hampir seperti sihir hingga memberi kehidupan pada karakter.

“Wah, ini pertama kalinya aku melihat ilustrasi yang sangat cantik begini.”

Sama sepertiku. Muramasa-senpai sangat-sangat terpesona.

Sial....bahkan aku tidak bisa menolaknya.

“Hmhm...begitukah?”

Entah bagaimana Elf nampak senang, dia tersenyum lebar.

Karena Sagiri masih mengenakan topeng, aku tidak bisa melihat ekspresinya - tapi tubuhnya membeku, bahunya sedikit bergetar, dan tangannya dikepalkan.

Akhirnya ―

[Baiklah, selesai!]

Great selesai menggambar.

Bagaimana gambarnya?

Jawabannya adalah ilustrasi agak mesum, gambar yang kata Great cocok dengan Sagiri - Eromanga-sensei

[Terus terang saja, kau tidak layak untuk nama pena itu. Akan kutunjukkan!]


“―――-”

Ketika kamu melihat gambar itu, itu menyedot setiap helaan napas kami.

“.....Ini.....”

“Seperti yang diduga.....”

Baik pemilik dari God Eye - Elf - dan orang yang bilang [Tidak ada buku bagus di toko buku, jadi aku tidak punya pilihan untuk menulisnya sendiri] - Muramasa-senpai - bergetar, mata mereka terbuka.

“~~~~~~~~~~~~~~~~~Kuh!”

Aku secara mental menyiapkan diriku, tapi bahkan itu tidak cukup. Aku menggigit bibir bawahku dan menggosok mataku.

“Apa itu....ilusi? Apa ilustrasi itu...bersinar?”

“....Ya, kouhai....aku juga....melihat itu memancarkan cahaya - sama seperti ketika aku membaca klimax dari ceritamu.”

Itu pujian tertinggi dari Muramasa-senpai.

“Tidak bisa dipercaya....sama seperti ketika aku membaca volume terakhir....aku sangat tersentuh....”

“....Dipikir kembali, itu sama ketika aku pertama menerima surat dari penggemarku....di mataku, gambar-gambar jelek waktu itu nampak bersinar juga.”

Di sampingku, Elf menangis.

“Ketika orang benar-benar tersentuh - mereka akan melihat ilusi. Ini mahakarya yang memiliki lingkaran terang alami yang terbuat dari cahaya - aku tidak pernah mengira aku akan melihat sesuatu seperti ini dalam light novel, apalagi dalam novel yang bukan ditulis olehku.”

Tentu saja semuanya adalah ilusi, gambarnya tidak memancarkan cahaya apapun, apalagi berkilauan.

Aku tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi. Meskipun penjelasan Elf kurang baik, di mataku, itu bersinar.

“....Hiks.”

Air mata keluar dari mataku.

Aku merasa sangat senang. Untuk bisa melihat karakterku penuh dengan kehidupan seperti ini sudah lebih dari cukup.

Karakter light novel hanya bisa memperoleh kehidupan melalui ilustrasi - tidak melalui kerja kerasnya atau manga. Sebagai penulis, aku sangat terkejut melihat gambar ini.

Mungkin ―

Perasaanku sekarang lebih kuat dari pada ketika aku melihat gambar desain karakter buatan Eromanga-sensei.

Sagiri berdiri dengan panik:

“Itu tidak mungkin....ini....ini....! Mungkinkah.....”

[Ya! Ini adalah ilustrasi yang bisa memberi sinar ilusi pada orang yang melihatnya - kau pasti menyadarinya juga!]

Gambar lenyap, wajah Great muncul kembali di layar.

[Ini rahasia terakhir dari Eromanga-sensei pertama―-]

[Eromanga flash!]

“..........Apa?"

Aku berhenti dan menanyainya.

Karena situasi sudah mencapai klimaks, tentunya perlu ada penyelesaiannya. Aku tidak punya pilihan selain memikirkan kembali pendapatku tentang Great.

“Maaf, aku tidak mendengarnya dengan jelas barusan, tolong katakan lagi.”

[Eh? Ah....ini....ini disebutnya....Eromanga Flash!]

“Eh....Apa?”

[Eromanga Flash!]

“Lebih keras, tolong.”

[Eromanga Flash! Jangan memaksaku mengatakannya lagi, itu sangat memalukan!]

“Ah, jadi kau tahu kalau nama itu memalukan.”

[Bukan begitu....ini....ini Eromanga-sensei....itu bukan manga mesum atau semacamnya....jadi aku tidak malu dengan nama itu! Tapi mengatakannya dengan keras adalah sesuatu yang benar-benar berbeda, paham?!]

Sekarang beberapa kemiripannya dengan Sagiri mejadi tampak.

Sebenarnya, adikku mengangguk dalam kesetujuan dengan Great.

Itu nampak karena rasa malu mereka dengan nama itu, mereka menjadi menganggapnya lebih serius.

[Uhuk uhuk - jadi begitulah!]

Ia membesarkan window-nya, wajah Great jadi lebih besar.

[Apa kau mengerti sekarang? Akulah yang pantas menjadi penerus Eromanga-sensei! Pemula sepertimu....terus terang saja, tidak pantas menggunakan gelar itu!]

Hening. Semuanya jadi hening.

Sudah pasti, semua orang di sini yang barusan melihat ilustrasi bersinar Great setuju bahwa dia benar.

Termasuk Sagiri.

[Baiklah, sekarang ini waktunya untuk topik utama - aku punya permintaan.]

Suaranya memecahkan keheningan dalam ruangan.

[Bertarunglah denganku. Hadiahnya adalah nama pena ini.]

[Pertarungannya akan dinamai ‘Pertandingan kematian antara Eromanga-sensei Vs Eromanga-sensei The Great’ . Aku akan memberitahumu detailnya nanti!]

Setelah itu sederetan tawa jahat darinya, dan lalu layar jadi gelap.

“.........................”

................................................

Hening. Ruangan menjadi hening lagi. tidak seorangpun mengatakan apapun.

Layar yang menunjukan Great barusan kembali ke siaran live video Sagiri. Semuanya nampak sangat normal, seperti tidak ada apapun yang terjadi barusan.

Aku berbalik pada Elf dan menyadari bahwa dia menghindari mataku. Itu aneh, mengapa dia melakukan itu? Tapi lalu aku menyadari dia melihat pada Sagiri.

“............”

Sagiri masih duduk di lantai tanpa mengatakan apapun. Topeng membuat tidak mungkin untuk melihat ekspresinya ―

Tapi apa yang terjadi barusan pasti telah membuatnya merasa terpukul.

Aku bisa mengerti perasaannya. Mereka punya gaya menggambar yang sama, tapi yang satu itu sangat lebih baik darinya.

Itu sama sepertiku tiga tahun yang lalu, ketika aku bertemu seseorang yang menggunakan gaya menulisku dan menulis novel yang lebih baik daripada milikku.

Waktu itu untukku pulih sangat sulit.

“Elf-chan, Muramasa-chan. Terima kasih telah datang. Silahkan pulanglah.”

Dia berkata dalam nada tumpul.

Mungkin kami punya masalah kecil dengan Eromanga Flash hingga seluruh situasi tadi jadi serius dan sangat buruk bagi kami.

Karena mau bagaimanapun, bagiku Sagiri hanya gadis kecil.

“.........................Baiklah, ayo. Muramasa.”

Elf mengangguk dan menarik Muramasa ke luar kamar. Aku akan mengikuti, tapi --

“.....Sagiri?”

Seseorang menarik lengan bajuku. Berbalik, aku bertemu topeng adikku.

“.....Nii-san, di sini dulu."

Elf dan Muramasa-senpai sudah keluar, yang hanya meninggalkan aku dan Sagiri.

“.................”

“.................”

Tidak seorangpun mengatakan apapun. Kami duduk berdampingan, punggung kami berhadapan dengan tempat tidur.

....Di waktu seperti ini, sebagai kakaknya aku seharusnya bilang sesuatu untuk menghiburnya. Tapi aku merasa tahu bahwa apapun yang kukatakan akan menjadi serangan balik dan membuat situasi lebih buruk, jadi aku tidak berkata apa-apa.

“Nii-san, menurutmu bagaimana tentang ilustrasi orang ini?”

“Eh?”

“....Dibanding denganku....yang itu lebih baik?”

Meskipun dia masih memakai topengnya, aku tahu pertanyaan ini datang dari Sagiri, bukan Eromanga-sensei."

“Umm....”

“....Harus jujur.”

Setelah beberapa detik paling kontemplatif dalam hidupku, aku menjawab:

“Ilustrasi orang ini sedikit lebih bagus.”

Aku bukan kakak yang baik. Aku bahkan tidak bisa berbohong untuk menghibur adikku.

Kami sudah bekerja bersama, menolong satu sama lain... aku tidak bisa berbohong pada partner tepercayaku.

“Begitu ya....”

Sagiri - bukan - Eromanga-sensei dengan tenang berkata:

“Menurutku juga begitu."

“............”

Momen keheningan lagi.

“.....Aku kalah.”

“Tunggu, dengarkan aku. Tidak peduli apa yang orang itu katakan, bagiku kamu adalah satu-satunya Eromanga-sensei. Jadi ―”

“Jadi?” Dia melihat kearahku. “Jadi apa?”

“――――-”

Jadi―

Apa yang harus kukatakan selanjutnya?

Semangatlah? Kamu tidak perlu khawatir jika kamu kalah? Tidak ada yang perlu dipedulikan dengan hasil duel ini?

Tidak! Itu bukan yang sebenarnya ingin aku katakan!

Tapi haruskah kukatakan? Adikku menghembuskan napas berat, haruskah kukatakan? Apakah bagus jika kukatakan?

Pikiranku dalam kekacauan, tapi pada akhirnya, yang aku katakan adalah:

“Jadi, menanglah untukku.”

“Dimengerti. Sekarang keluarlah dari sini.”

* * * * *

Setelah itu, Sagiri memasuki mode hikikomori dan mengisolasi dirinya dalam kamar, dia benar-benar memutuskan semua hubungan dengan dunia luar. Dia bahkan tidak memanggil untuk makanan lagi.

Supaya tidak mengganggunya, aku memperlakukan dia seperti bagaimana orang tua memperlakukan anak mereka sebelum tes masuk universitas, diam-diam meninggalkan makanan di depan kamarnya.

Setelah kembali ke kamarku, aku bergumam:

“.........Aku kehilangan kesempatan bicara dengan Sagiri....”

Meskipun ada banyak yang perlu dibicarakan antara kami, hal yang peling penting adalah tentang Eromanga-sensei pertama.

Meskipun Great tidak kenal orang itu - Sagiri mengenalnya.

Ada ilustrator handal yang bernama Eromanga-sensei.

Eromanga-sensei saat ini - Sagiri adalah generasi kedua.

Aku khawatir semua yang Great katakan adalah benar.

“.....Mwu.”

Eromanga-sensei - sebuah nama pena yang absurd.

Eromanga Flash, yang mana terdengar misterius dan seperti punya rasa suka terhadap pelecehan seksual terhadap muridnya.

Hanya mengambil pekerjaan tidak dikenal, tidak peduli tentang jadi ternama atau jadi terkenal.

Murid yang mengklaim dirinya bernama Great.

Saat ini : Tidak aktif.

Hubungan dengan Eromanga-sensei kedua - Sagiri - tidak diketahui.

“.............Pada dasarnya seperti itu.”

Pasti ada petunjuk entah di mana. Aku perlu memilahnya dengan hati-hati untuk menemukannya.

“.......Bayangan orang itu dalam hatiku dengan perlahan mulai menghilang.”

Jika tebakanku benar, maka aku sudah bertemu Eromanga-sensei pertama sebelumnya. Tapi sekarang kami tidak bisa bertemu lagi, atau kami bisa bertanya pada keluargaku untuk membantu menyelesailan situasi ini.

Pokoknya ―

Sekarang, hal yang hanya bisa kulakukan adalah percaya pada partnerku dan menunggu datangnya berita.

* * * * *

Situasi terbawa sampai hari selanjutnya.

Sepulang sekolah, ketika aku sampai di rumah, editorku menghubungiku.

Mungkinkah dia ingin membicarakan tentang Adik Perempuan Terimut di Dunia.

....Ugh....Andaikata itu tidak terjual dan mereka ingin meng-cancelnya....

Aku mengangkat teleponnya, pikiranku penuh dengan kekhawatiran.

[Izumi-sensei! Apa kamu melihatnya?]

Kagurazaka-san langsung bertanya.

“Eh? Kagurazaka-san, apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti.”

[Aku akan mengirimmu e-mail dengan URL-nya[1], kau harus cepat melihatnya!]

Aku dengan cepat membuka laptopku dan mengetikkan URL yang dikirim. Layar menujukan website dengan rekaman video.

“Ini....”

Video sudah dilihat lebih dari 50.000 kali - dari ilustrator bertopeng hitam, Eromanga-sensei the Great.

Ini adalah misteri terakhir dari Eromanga-sensei pertama ―- [Eromanga Flash!]

Eromanga Flash lololololololol dinamai oleh sang pertama lololololololololololol!

Eromanga Flash lolololololol!!

Apakah misteri terakhirnya?

Penerus yang absah Great-sensei kereeeeeeeeeeeee eeeeeen~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bahkan lebih erotis dari Eromanga-sensei, ini pasti Eromanga-sensei yang asli!

Sial, nampaknya video itu di-upload ke internet.

“......Apa itu.”

[Sekarang bukan waktunya untuk bertanya! Yang orang ini lakukan sangat merepotkan kami!]

Kagurazaka-san sepertinya tidak ingin membicarakan tentang Eromanga Flash.

[Pertandingan kematian antara Eromanga-sensei Vs Eromanga-sensei The Great]

Ini alasan sebenarnya.

Di dalam video, selain percakapan kami, ada peraturan pertandingan yang dibuat oleh Great. Yaitu―

Setelah enam hari, pada tanggal 15, pertarungan akan dilakukan di website ini. Dua Eromanga-sensei akan menggambar ilustrasi untuk memutuskan siapa pemenangnya.

Pemenangnya akan melanjutkan menggunakan nama pena Eromanga-sensei. Yang kalah harus melepaskan topeng mereka.

Ada total lima juri. Beruntungnya, sebagai partner saat ini dari Eromanga-sensei dalam light novel Adik Perempuan Terimut di Dunia, Izumi Masamune-sensei akan ambil bagian.

“Juri - Aku?”

[Kamu masih belum tahu?]

“Aku benar-benar tidak tahu! Apa ini boleh saja untukku jadi juri dalam pertandingan ini?”

[Kenapa tidak? Kau sudah melihat ilustrasi Eromanga-sensei The Great, bukan? Dengan begitu banyak perbedaan, semuanya akan tau dengan jelas siapa pemenangnya.]

“*Glek*”

[Izumi-sensei, bisakah kau berbohong di hadapan sepuluh ribu viewer?]

“Mudah saja jika aku ingin membuat keputusan memihak, tapi itu malah percuma.”

[Jadi kamu tahu itu juga!]

Sebagai juri, meskipun aku memfavoritkan Sagiri, tetap tidak akan bisa mempengaruhi viewer. Selama ada perbedaan besar itu, kebanyakan dari mereka akan memilih Great.

Sagiri takut dengan orang asing, jadi dia pasti tidak akan bisa mengahadapi situasi ini. Jika dia kabur, dia tidak akan bisa bekerja sebagai ilustrator lagi. Paling parahnya, orang-orang akan memanggilnya “seorang penakut yang tidak mau mengikuti peraturan ketika kalah” atau “Eromanga-sensei palsu”.

Karenanya, Sagiri tidak akan bisa menggambar lagi, karirnya sebagai ilustrator akan berakhir.

[Pokoknya, kamu harus menanggapi ini dengan serius. Aku tidak harus bilang padamu betapa merepotkannya ini jika kamu kalah, 'kan?]

Aku bisa sedikit mendengar apa yang dia katakan.


[Akan lebih baik jika kamu menang.]

“Kami akan menang” jawabku “Eromanga-sensei pasti akan menang. Jangan khawatir.”

[Mana mungkin aku bisa pecaya pada orang yang sangat berat sebelah! Dasar!]

Mungkin dia bilang begitu, tapi marah di waktu sekarang tidak akan menyelesaikan apapun. Kami berdua tahu itu.

Pada akhirnya, panggilan ini tidak meberitahuku “apa yang harus dilakukan”. Sebelum dia mematikannya, aku bisa mendengar gumamam dia.

[Apa yang bisa kita lakukan sekarang.....?]

Tidak lama setelah itu - tiba-tiba *Bam* langit-langit bergetar.

Aku dengan cepat berlari ke lantai dua.

“....Apa Sagiri melihat video itu juga....”

Mungkinkah dia merasa khawatir dan memanggilku?

Aku mengetuk pintu kamar terlarang sambil secara mental menyiapkan beberapa kata.

Hanya butuh beberapa detik supaya pintu terbuka, bagiku itu terasa seperti seumur hidup. Akhirnya, Sagiri muncul dengan pakaian aneh, yaitu jaket dan topeng - itu pakaian kerja Eromanga-sensei.

“Sagiri, aku datang.”

“....Um....masuklah.”

Aku melangkah ke dalam kamar terlarang. Komputer dalam ruangan menunjukan gambar yang hampir selesai.

Kami duduk di depan satu sama lain.

“Um.....memanggilmu kesini.....aku ada sesuatu untuk dikatakan....”

“Sesuatu untuk dikatakan?”

“....Kemarin, orang itu bilang aku Eromanga-sensei kedua.”

“!”

[Dulu, ada Eromanga-sensei lain.... seorang ilustrator yang sangat bagus....tapi kini tidak ada lagi.]

[Itulah Eromanga-sensei pertama - dan lalu―]

[Dia hanya generasi kedua!]

Aku tidak habis pikir ― bahwa Sagiri akan menjelaskannya sendiri.

“Sebenarnya...Eromanga-sensei pertama...ku...ku....ku”

Dia agak ragu, sebelum tersenyum setelahnya:

“Eromanga-sensei pertama mengajariku.”

Sudah kuduga. Sama seperti yang kuduga.

Aku tahu jika aku datang ke sini, dia akan memberitahuku semuanya.

“Begitu ya.”

Tapi aku tidak. Aku perlu mengkonfirmasi beberapa hal terlebih dahulu.

Sagiri menoleh:

“Sensei sudah lama tidak disini....jadi....sekarang, aku Eromanga-sensei.”

“Uhm.”

“Aku pernah meminta padanya, apa aku bisa menggunakan nama itu. Sensei bilang aku bisa.”

Kami membuat debut kami tiga tahun yang lalu. Itu mungkin saatnya.

Sagiri tidak mengambil nama pena ini atas dirinya sendiri. Dia sudah meminta izin.

“Dan...juga bekerja dengan Izumi-sensei dari awal....itu adalah aku.”

“Aku tahu. Kamu tidak perlu mengatakannya.”

“Uhm.”

Entah kenapa, wajah adikku menjadi merah.

“Ada hal lain....hm....sesuatu yang sangat penting....uh....”

“Ya?”

“Nama 'Eromanga-sensei' bukan dibuat olehku.”

“Kau sudah mengatakannya berulang kali sebelumnya.”

“Uhm.”

Sagiri terlihat puas.

“Singkatnya, aku tidak mesum, mengerti?”

“Yah yah.”

“Bagus.”

Dia mendesah lega.

Aku seharusnya membiarkannya begitu, tapi aku malah menggodanya:

“Tapi dirimu sendiri yang meminta si pendahulumu supaya kamu bisa menggunakan nama itu, bukan?”

“!”

Jadi Sagiri mesum juga!

“Bukan! Bukan seperti itu! Dulu ― dulu aku tidak tahu bahwa itu sangat mesum, aku hanya tahu ini adalah nama pulau! Aku tidak melihat ada yang salah dengannya! Jadi ....kupikir nama itu boleh-boleh saja. Jika aku memakai itu, guruku akan senang.....”

Dia melambai-lambaikan tangannya, mencoba untuk menjelaskan:

“Tapi setelah aku mengambil pekerjaan online, orang-orang mulai bilang aku nesum! Aku merasa malu juga, tapi aku tidak bisa merubah nama penaku! Ahhh!”

Jika ini manga, matanya akan menjadi dua lingkaran berputar.

Dia sekarang mengungkap apapun yang ada dalam pikirannya tanpa berpikir panjang dulu.

“....Ini sedikit terlambat, tapi aku minta maaf. Karena nama penaku, novel Izumi-sensei terdengar seperti novel erotis.”

“Itu terlalu terlambat sekarang! Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak peduli lagi.”

“Aku mengatakannya! Aku sangat lega!”

“Begitu yah.”

Aku merasa senang juga. Setidaknya aku mengerti Sagiri lebih baik.

“Itulah kenapa kamu memanggilku kesini?”

“Ya. Sebenarnya, ada sesuatu yang lain.”

“Apa itu?”

“................................Soal itu.”

Mulut kecil Sagiri tertutup dan terbuka lagi beberapa kali, tapi tidak ada apapun yang keluar. Wajahnya memerah, lalu dia akhirnya menutupkan matanya, nampak kebingungan.

Satu detik. Tiga detik. Lima detik. Dan akhirnya.....

“.....Tentang....Flash....”

“Ah, maksudmu Eromanga Flash?”

“Jangan mengatakannya terlalu keras!”

Sebegitu memalukan, ya?

Sudah berapa kali aku menyebut Eromanga?

“Aku perlu tau, apa pendahulumu seriusan menggunakan nama pena yang begitu tidak bagus itu?”

“Ya, ya....tapi guru bilang karena itu terdengar keren.”

“Serius?”

Terdengar keren, ya?

Eromanga-sensei pertama...siapa yang kira orang berwajah seperti itu bisa menggunakan namaa pena itu...

“....Uhuk, pokoknya....itu.....”

Sagiri berdehem:

“Kalau aku mau menang melawan Great, aku harus... mengembangkan itu...”

“Maksudmu Eromanga Flash?”

“Jangan mengatakannya lagi!”

“Iya iya.”

“Dasar.....Nii-san mesum.....”

Sagiri marah padaku, tapi aku tidak membenci marahnya ini....

Sagiri sangat manis waktu dia bergumam sendiri!

“Nii-san mesum!”

Setiap kali aku mendengarnyaa, jantungku berdegup-degup. Haruskah aku merekamnya?

“Um...Eromanga-sensei pertama mengajarimu menggambar, kan? Tapi kamu tidak mempelajari Eromanga Flash?”

“Aku mempelajarinya.”

Eh? Kukira dia tidak mempelajarinya.

“Tapi....dulu, kupikir guruku hanya berbicara omong kosong.”

Dengan kata lain, kau tidak memperhatikan. Kelihatannya Eromanga-sensei pertama tidak punya banyak respek dari muridnya.

“Ngomong-ngomong, apa benar-benar tidak apa-apa mengajari sesuatu seperti itu? Seperti rahasia, dan bagaimana menggunakannya....sesuatu seperti itu?”

“Tapi....tapi guru benar-benar bilang begitu....”

“.....Ah, aku mengerti.”

Jika suatu hari guru gambarku bilang padaku bahwa pelajaran selanjutnya adalah tentang rahasia dari “Eromanga Flash”. Aku mungkin akan berpikir “Apa guruku masih sehat?”

“Iya, kan!”

Wajah Sagiri mengeras.

“Akan tetapi....aku tidak bisa berlatih....”

“Eh? Apa yang tidak bisa dilatih?”

“Bukan apa-apa!”

Dia memerah dan mengibas-ngibaskan tangannya, seperti mencoba menyembunyikan sesuatu.

“Jika ada masalah, beritahu aku. Mungkin bersama kita bisa menemukan ―”

“Tidak!”

“Eh?”

Suaranya lebih keras dari pada pakai microphone, sangat keras hingga aku hampir melompat karena terkejut.

“Kenapa tidak?”

“Tidak tidaktidaktidaktidaktidak! Ah....uuuu.....akan kucoba pikirkan sesuatu!"

Nampaknya dia ingin melakukannya sendiri - aku sangat mengerti, tapi ada apa dengan ekspresi erotis itu....

Rahasia....mungkinkah.....

“Jangan memikirkan sesuatu yang aneh! Dasar mesum!”

Jadi itu pasti melibatkan sesuatu yang mesum di beberapa bagiannya, ya?

“Pokoknya, aku sudah mengatakan semua yang perlu kukatakan! Aku akan memikirkan sesuatu waktu saatnya tiba! Gambarku akan lebih baik dari orang itu!”

Jika dia bilang begitu, aku sebaiknya mendukungnya.

“...um...jadi...lakukan yang terbaik, oke?”

Maaf, sekarang pikiranku dalam kekacauan. Seerotis apa lagi kemesuman yang dibutuhkan untuk rahasia itu?

“Aku melarangmu memikirkan sesuatu yang aneh! Aku membencimu!”

* * * * *

Tiga hari kemudian - tiga hari lagi untuk duel kematian.

Setelah percakapan itu, Sagiri masih mengunci dirinya sendiri dalam kamar untuk penelitian rahasia dari Eromanga Flash.

Karena sedang menganggur, aku mencoba menulis volume kelanjutan dari Adik Perempuan Terimut di Dunia.

Saat Izumi Masamune dalam bahaya, ilustrasi Eromanga-sensei memberiku dorongan semangat yang sangat besar - itu merupakan salah satu alasan aku bisa menyelesaikan buku ini.

Jadi....aku ingin melakukan hal yang sama dan memberi novel yang selesai untuk Eromanga-sensei sebelum pertandingan. Aku tidak tahu apakah novel ini bisa membuat Eromanga-sensei senang apa tidak, pun aku tak tau dia punya punya waktu untuk membacanya apa tidak.

Tapi itu saja yang bisa kulakukan. Berusaha menemukan sedikit informasi tentang Great, membuat makanan...hanya itu yang bisa kulakukan.

Tidak ada yang kuperbuat dapat memberikan perubahan yang besar, kau mungkin boleh mengatakan kalau mereka semua tak penting. Tapi mau bagaimana lagi.

Dan kemudian ―

Suatu pagi, ketika aku bekerja di kamarku.

*Bruk Bruk Gedebruk*

Tiba-tiba, lantai bergetar dan aku mendengar suara yang berisik.

“Apa itu?”

Aku cepat-cepat ke kamar adikku. Lalu, ketika aku sampai di sana....

“Kyahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!”

Itu teriakan Sagiri.

“Sagiri! Apa kamu baik-baik saja?”

Aku membanting tinjuku ke pintu. Lalu pintunya tiba-tiba terbuka, adikku lari dengan jaketnya.

“Nii....”

“Ada apa? Pencuri? Pengintip?”

“Bukan...itu....”

Aku mengikuti jarinya ―

“Hai ~♪”

Si orang yang mengangkat kedua tangannya dalam pose menyerahkan diri adalah Elf.

“.....Apa itu? Apa yang terjadi?”

Aku masih tidak mengerti akan apa yang terjadi, jadi aku harus bertanya.

“Elf.....kau.....apa yang kau lakukan hingga adikku berteriak?”

“Eh....tunggu, dengarkan aku, oke?”

Kata Elf - hari ini, dia memasuki kamar terlarang via balkon, karena jendela tidak dikunci.

“Aku hanya bermaksud sedikit menggodanya, tapi kemudian aku melihat Eromanga-sensei dengan wajah menjijikan melihat pada sebuah figure― Kukukuku.”

“Wah ―- Wah ―- Wah!!!!”

Sagiri berteriak dan dengan cepat meletakkan tangannya di mulut Elf.

“Ini latihan rahasiaku! Latihan rahasia!”

Elf yang hampir tidak bisa melepaskan tangan Sagiri dari hidungnya, bilang:

“Hah...hah...uhuk uhuk...baiklah, Masamune, bisakah kau menerimanya?”

“........................................Kalau itu yang Sagiri katakan.”

Aku tidak punya pilihan lain selain menerimanya.

Latihan rahasia...mungkin tentang Eromanga Flash itu.

“Tapi sebenarnya apa yang Sagiri lakukan hingga menjerit?”

“Jangan membayangkannya!”

“Tidak, aku tidak bisa meskipun jika aku ingin.”

Apa persisnya yang Sagiri lakukan ― Aku melirik Elf dan melihat tetanggaku mencoba untuk menahan senyuman.

“Baiklah, bisakah aku memberitahumu ceritaku juga?”

Dia dengan jelas berusaha merubah subjek. Tapi jika Sagiri tidak ingin memberitahuku maka aku seharusnya tidak meneruskannya.

“Katakanlah.”

“Biarkan aku mereka adegan itu itu.”

Mengatakan itu, Elf pergi keluar balkon lalu menutup jendela di belakangnya.

“Satu kali lagi, oke!”

Dia mengambil napas dalam dan dengan senang berteriak:

“Yahooooooooooooooooooo Eromanga-sensei! Sudahkah kau membongkar rahasianya♪?”

Sepertinya dia berencana menyusup dengan cara seperti itu.

“.............................”

Sagiri hanya melihat pada Elf dengan ekspresi tidak berubah.

“Ah! Aku tahu kalau kau belum tidak bisa melakukan Eromanga Flash! Kukukukuk, aku benar!”

“Elf, jika kau datang ke sini untuk menghina Sagiri, kau bisa pulang sekarang.”

“Tunggu tunggutunggu! Dengarkan aku! Kukuku....karena Izumi bersaudara sudah tersudut - biarkan aku menyelamatkanmu!”

“Apa yang kau bicarakan?”

Tanyaku secara langsung. Dipikir kembali, ketika aku bertarung dengan Muramasa, dia membantu kami juga. Kami bisa memepercayai Elf.

“Aku ingin kalian berdua bertemu dengan seseorang."

Elf meletakkan tangannya di pinggang, dan menunjukan jarinya padaku juga Sagiri.

“Jangan banyak omong, ikutlah denganku. Kalian berdua.”

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Singkat kata: Link



Ilustrasi Novel Halaman Utama Bab 2