Editing
High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 11 Life 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== Pagi ini juga..........hariku—Hyodou Issei – dimulai dengan perang di atas ranjang. Saat aku membuka mataku, aku menyaksikan Buchou......maksudku Rias....dan Akeno-san tengah saling melotot. Keduanya sudah mengenakan seragam sekolah. Sepertinya mereka bertarung memperebutkan hak memberiku ciuman pagi. Kemudian R-Rias membuat senyum penuh percaya diri. “Mencoba memberi Ise ku ciuman pagi hari! Yah, itu yang ingin kukatakan, tapi karena aku sudah dimanjakan oleh Ise tadi malam, aku akan memaafkanmu.” “Oh. Sepertinya itu hal yang bagus. Ise-kun itu, kelihatannya dia sudah melakukan hal yang hebat, kan?” Akeno-san mengatakannya sambil meletakkan tangannya di mulutnya......B-Bukan, kami tak melakukan hal erotis......karena Asia ada bersama kami juga. Kami hanya berciuman sebelum tidur dan berpelukan bersama saat tidur! Eh? Itu hal yang biasa katamu? Bukan, bukan. Itu sesuatu yang kulakukan, setelah aku menembak Rias. Keteganganku begitu tinggi sampai aku jadi malu sendiri dan jantungku berdegup kencang! Aku mencintai orang itu dan orang itu mencintaiku.....kami berdua mengetahui itu, jadi berciuman dan berpelukan memberi dampak yang hebat pada kami! Dan juga Buchou......maksudku Rias. Rias mulai bersikap seperti anak kecil! Atmosfir “Onee-sama”nya lenyap dan dampaknya begitu mematikan buatku......! “Aku tak bisa tidur kalau kamu tak menciumku.......Ne? Tolong cium aku.” “Peluk aku erat erat. Ise, aku cinta padamu.” Ia mengatakannya dengan suara manis dan dia bersikap layaknya gadis seusianya! Hal semacam itu terjadi sebelum kami tidur! Aku tak bisa menahannya lagi! Hanya mengingat hal itu membuatku merasa kegirangan! Aku begitu bahagia sampai aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku! Aaaah, aku begitu senang sudah dilahirkan! Maou-sama! Terutama Beelzebub-sama yang menciptakan Evil-Pieces! Aku begitu senang sudah direinkarnasi menjadi Iblis! Aku akan bekerja keras demi Dunia Bawa mulai dari sekarang dan seterusnya! Ngomong ngomong, aku masih ragu untuk memanggil Rias, “Rias”. Soalnya selama ini aku terus memanggilnya “Buchou”, jadi apa boleh buat kalau aku ragu ragu untuk menyebut namanya........Dan juga fakta kalau aku malu memanggil namanya! Bukannya aku tak mau memanggil nama aslinya. Justru, aku ingin lebih sering memanggil namanya! Aku setidaknya ingin memanggilnya “Rias” secara alami saat di rumah. Akeno-san kemudian mendesah seolah merasa bosan. “Nampaknya kamu lebih tenang dari dugaanku, Rias. Kupikir kamu akan terbakar cemburu........aku tak mendapati reaksimu menyenangkan sama sekali.” “Maaf ya. Tapi dia adalah “Ise”ku, dan fakta itu takkan pernah berubah.” Kepribadian tak stabil yang dia miliki sebelum Rating Game sudah lenyap. Sekarang dia berisi kepercayaan diri seperti sebelumnya. “Ara ara. Sepertinya aku ditunjukkan “Rasa percaya diri” seorang istri sah.” Akeno-san mengatakan itu. Rias tertawa kecil, lalu mengecup lembut pipiku. “Sudah waktunya sarapan. Lekaslah turun.” Ia mengatakan itu dan meninggalkan kamar.......sepertinya ia tidak marah sama sekali pada Akeno-san. “Biarpun dia bersikap begitu, sebenarnya dia memaksakan dirinya.” Akeno-san mengatakan itu setelah duduk di atas ranjang. “.....Memaksakan dirinya? Bu.....maksudku apa sesuatu terjadi pada Rias?” “Jujur saja, dalam Rating Game sebelumnya, dia merasa dirinya menjadi beban bagimu karena fakta kalau dia tak terlalu berguna dan hasilnya dia jadi bersikap seperti itu.” ........Dia berbicara tentang pertandingan melawan Sairaorg-san. Rias melawan Longinus yang memiliki kehendak sendiri “Regulus Nemea” dan menerima luka kritis. “.........Rias tak bisa memaafkan dirinya karena sudah menghambatmu dalam pertarungan dan sangat kepikiran tentang hal itu.” “.....Bu-Bukan. Hanya saja lawannya terlalu kuat.....Ri-Rias sama sekali tidak lemah, dan dia juga sudah membuat banyak strategi sebelum pertandingan.......” “.......Dari segi strategi, pertandingan diantara Sona-Kaichou dan Agares mendapat lebih banyak perhatian. Pertandingan yang mereka lakukan adalah mengambil bendera satu sama lain, “Scramble Flag”. Itu bukan pertandingan yang mencolok, dan tidak banyak yang menyukainya. Namun itu menerima rating tinggi dari para kritikus sebagai “Game profesional tersembunyi”.” Kalau kupikir lagi, majalah yang belakangan diterbitkan di Dunia Bawah juga membahas tentang pertandingan itu. Sudah jelas pertandingan antara kami dan Sairaorg-san mendapat lebih banyak artikel. Namun artikel yang ditulis para kritikus—kebanyakan berisi pujian untuk pertandingan diantara Sitri dan Agares. “Rias akan perlu mempelajari banyak hal sebagai [Raja]. Pertama tama, dia meminta nasehat dari Onii-samanya, Sirzechs-sama, dan sudah mulai meneliti tentang [Power of Destruction] dengan lebih serius lagi.” Dia bertanya tentang [Power of Destruction] dari Sirzehcs-sama? “......Apa ada bedanya dengan latihan?” “Rias dan Sirzechs-sama memiliki kekuatan Iblis yang sama; yakni [Power of Destruction]. Namun sifat alaminya.......atau harus kukatakan “Karakteristik”nya berbeda. Kekuatan Sirzechs-sama dikatakan sebagai tipe teknik Wizard tertinggi. Ia bisa mengendalikan kekuatan itu layaknya kaki atau tangannya. Jadi tekniknya dikatakan sebagai yang terbaik atau terbaik kedua diantara para Iblis. Namun, kekuatan Rias adalah tipe Wizard yang lebih mendekati tipe-tenaga. Jadi anggap saja kalau dia diberkahi oleh kekuatan ketimbang teknik, tapi.......” Akeno-san mengatakannya sambil menyipitkan matanya. “Dia tak memiliki sebuah “Kepastian”. Sederhananya, dia tak memiliki [Power of Destruction] yang bisa meningkat beberapa tahap yang bisa kamu sebut “Jurus Spesial”.” ......Rias tak memiliki Jurus Spesial? T-tapi......! “Kalau hanya menembak, kupikir cukup memberi dampak.......memang Buchou......maksudku Rias. Rias mungkin tak memiliki Jurus Istimewa menghadapi lawan lawan kuat yang kita hadapi.......tapi......” “Sepertinya dia sedang mencarinya. Aku sendiri juga bertarung secara memalukan......” Akeno-san mengatakan itu dengan suara sedih. Aku berkata padanya sambil menggeleng kepalaku. “Tidak. [Ratu] lawan kita juga terlalu tangguh.” [Ratu] dari keluarga Abaddon yang menggunakan [Power of Hole]. Kudengar dia adalah [Ratu] kelas top diantara para Iblis Muda. Dia pasti lebih kuat dari [Ratu]nya Raiser dan Fuku-Kaichou dari kelompok Sitri. Dia pasti sangat tangguh karena dia bisa memecah kekuatan [Holy Lightning] menjadi kekuatan cahaya dan halilintar! “Padahal Ise-kun bisa mengalahkannya dalam sekejap........” “U.......Ummmmm iya, itu mungkin benar........” Aku mengalahkannya karena kesal setelah mengaktifkan Triaina. Meski aku bercermin pada sikapku waktu itu. Akeno-san memintaku tak menunjukkan Triaina sampai saat saat terakhir, tapi aku malah langsung memakainya.......aku mengamuk karena teman temanku dikalahkan. Mungkin itu kelemahan utamaku saat ini? Kalau aku tak bisa lebih tenang dalam situasi itu, aku takkan bisa menjadi [Raja] di masa depan. Sambil aku memikirkan hal yang biasanya kuabaikan, Akeno-san mendecak lidahnya. “.......Aku harus melakukan sesuatu tentang diriku mulai dari sekarang juga. Tapi mari lupakan itu saat ini dulu. Tak bisakah kamu memanggil Rias dengan namanya secara jelas?” “U-Ummm.......aku bisa kalau aku harus........tapi aku belum terbiasa dan aku juga merasa malu! Bukannya aku tak mau memanggil namanya hanya saja aku merasa malu untuk melakukannya.” Itulah perasaan sejatiku! Aku benar benar malu menyebut nama aslinya.......tapi aku benar benar ingin memanggil nama aslinya! Aku ingin berkata “Rias, aku cinta padamu!”. Akeno-san lalu tersenyum. “Ara. Makasih untuk reaksi bagusmu. Kalau begitu aku akan minta kamu memanggilku “Akeno” juga. Dan tidakkah menurutmu akan menarik kalau kita mulai membuat hubungan tak lama setelah kamu menyatakan cinta?” “Hu-hu-hu-hubungan!?” Akeno-san yang terobsesi pada hubungan! Dia terus terobsesi tentang hal itu, bahkan sebelum aku menembak Rias. Itu Akeno-san dalam mode “S” yang kita bicarakan. Dia pasti senang membuat Rias jengkel. “Ya. Bukankah aku sudah bilang kalau aku akan jadi kandidat untuk pasangan hubunganmu sejak dulu? Tubuhku jadi makin panas karena aku benar benar ingin memulai hubungan denganmu.” Akeno-san mulai menggosok badannya dengan tangannya. Paha putih saat dia menggerakkan tubuhnya nampak begitu cerah bagiku! Tubuh Akeno-san begitu lembut dan halus sampai tanganku selalu tenggelam ke tubuhnya kapanpun aku menyentuhnya! Akeno-san mendekatkan wajahnya padaku dan mengecup hidungku. “Ini saja sudah cukup untuk pagi ini. Karena Asia-chan sudah datang.” .....! A-Apa!? Aku melihat ke arah pintu setelah mendengar Akeno-san mengatakan itu! Asia berada disana mengenakan apron! Dia membeku seperti patung es sambil masih tersenyum! Asiaaaa! Kenapa kamu selalu datang di saat seperti ini!? Asia yang melihat situasi ini melompat ke dadaku! Dia lalu memprotes dengan mata berair. “Haauuuuuu! Aku sampai kecolongan dari Akeno-san! Padahal aku bermaksud memberimu ciuman pagi!” Kamu juga!? Asia-chan mulai lebih berani akhir akhir ini sampai aku sendiri kaget! Dia bahkan mulai minta dicium! Ini pasti pengaruh dari Rias dan Akeno-san! Kemudian Xenovia muncul! “Ada apa Asia? Ngg! Akeno-fukubuchou sedang melakukan aksi godaannya pagi pagi begini!” “Apa katamu!? Tidak! Kamu bisa melakukan hal seperti ini di pagi hari!?” Irina juga nongol dan tampaknya kaget! Kalian juga datang!? Trio-Gereja begitu enerjik bahkan di pagi hari! Beberapa hari berlalu sejak aku menembak Rias.......apa yang akan terjadi padaku mulai dari sekarang......? Bahkan aku merasa senang, aku juga takjub melihat tindakan gila mereka......tapi, yang jelas aku benar benar merasa bahagia saat ini. Seperti itu, pagi hari yang gila berakhir dan aku tengah berada di ruang keluarga di lantai pertama. Ini waktunya sarapan. Dengan ibuku sebagai pimpinannya, para gadis tengah membantu menyiapkan meja makan. Jadi pagi ini kami akan menyantap telur goreng, sup miso, dan salmon. Berarti menu Jepang. Kami berganti antara masakan Jepang, Eropa, dan China untuk sarapan. Semua gadis bekerja keras memasaknya, dan perutku selalu terisi oleh makanan lezat setiap pagi. Aku sungguh pria yang beruntung! “Tahu tidak. Waktu favorit Ayah adalah saat kita tengah makan. semuanya ahli dalam memasak sehingga rasanya jadi lezat. Ungkapan wanita “Menaklukkan hati lelaki adalah dengan perutnya”. Kamu paham apa maksudku kan, Ise?” Ayah mengatakannya dengan tersenyum sambil menyantap makanannya. “Aku paham! Aku sangat memahaminya, Ayah!” Aku menganggukkan kepalaku! Keseharianku sungguh menyenangkan! Aku dikelilingi banyak bishojo! Aku menyantap makanan yang dimasak oleh bishojo! Itu hidup yang ideal kan? Inilah momen dimana aku bersyukur karena terlahir sebagai laki laki! “Ini bento<ref>Bekal makan.</ref>mu, Ise.” Rias menaruh kotak makan di depanku sambil tersenyum lebar. Ibu, Rias, Asia, dan Akeno-san bergiliran membuatkan bekal makanku. Koneko-chan, Xenovia, Irina, dan Rossweisse-san hanya bisa makan jadi mereka tidak ikut serta. Mereka terkadang masuk ke dapur namun masih bukan tandingan “Empat Kaisar Langit” dari dapur. Keempat Kaisar itu adalah Ibuku, Rias, Asia, dan Akeno-san. Khususnya Asia memiliki kekhususan dalam masakannya dan dikatakan sebagai kandidat nomor satu untuk mewarisi “Resep Keluarga Hyodou” oleh Ibuku. Seperti itu, mereka bergiliran membuatkanku bekal makan siang. Namun belakangan, Rias yang membuatkan bekalku. Nampaknya para gadis menyerahkan urusan bekalku pada Rias. Rias juga selalu membuatkanku bekal bento dengan wajah sangat bahagia. Kotak bekalnya selalu memiliki makanan yang dibuat dengan penuh perhatian dengan tanda hati diatasnya dan rasanya selalu lezat. Itulah yang terbaik! “Ise mendapat kotak bekal yang hanya dibuat oleh Rias-san.........Kerja bagus, Ise.” Ayah mengatakannya sambil menganggukkan kepalanya! Kotak bekal buatan istri tercinta! Itulah yang aku ingin katakan, tapi Matsuda dan Motohama juga sering bertanya “Apa istrimu yang membuat bekal itu?” dengan melihat bento yang dibuat oleh Asia dan Akeno-san juga. jadi bagaimana bilangnya ya......? “Mungkin kalian bisa menyebutnya “Bekal buatan istri sah”.......karena aku tinggal di kediaman Hyodou juga, mungkin ada saatnya aku harus menunjukkan masakan dari tanah kelahiranku.” Rossweisse-san mengatakannya sambil meletakkan tangannya di dagunya. Tanah kelahirannya......hidangan seperti apa yang Valhalla miliki? Tapi aku harus senang karena variasi masakan akan bertambah. Sembari tak bisa menghentikan senyumku, tatapanku mengarah pada Ravel. Dia tengah mengisi kotak bekal dengan makanan. Itu bukan kotak bekal yang dipakai Ravel.....jadi itu punya siapa? “Hei, Ravel. Itu kotak bekal siapa?” “Ini kotak bekal untuk Gasper-san. Sepertinya dia melakukan latihan pagi seorang diri.” “Latihan pagi? Gya-suke?” Aku membuat ungkapan kekagetan! Latihan pagi!? Seorang diri!? Ini hal yang mengejutkan! Rias kemudian berbicara sambil duduk di sampingku. “Di pertandingan terakhir, dia merasa tak mempunyai kekuatan. Jadi dia melakukan latihannya sendiri disamping latihan yang dia lakukan dengan kamu dan Yuuto. Gasper hanya melakukan latihan dasar jadi takkan memberi beban berlebih pada tubuhnya.” Pertandingan terakhir.......jadi pertandingan melawan grup Bael. Itu sesuatu yang tak bisa kami bicarakan secara terperinci karena ada orangtuaku disini. Kemudian Akeno-san melanjutkan. “Gasper berkata dia ingin menguasai kekuatannya dan bisa mencapai “tahap” itu. Untuk itulah dia mulai melatih tubuhnya dari dasar, jadi dia melakukan latihan otot dan berlari di pagi hari.” Dia ingin mencapai “tahap” itu........jadi dia ingin mencapai Balance Breaker untuk Sacred Gearnya. Jadi begitu.......jadi dia begitu kepikiran tentang pertandingan itu. Tapi dia sudah berjuang bagus. Dia menunjukkan pada kami kalau dia memang lelaki. Meski begitu, Gya-suke tak bisa memaafkan dirinya karena ia tak memiliki kekuatan. Bagaimanapun juga dia seorang lelaki. Aku tahu perasaanmu Gyasuke. Menjadi lemah adalah sesuatu yang membuat lelaki tak bisa memaafkan dirinya. Aku juga akan membantunya sebisa mungkin. Karena laki laki dari kelompok Gremory, Gyasuke, Kiba, dan aku harus jadi cukup kuat untuk bisa melindungi para gadis! Xenovia kemudian berbicara dengan mata serius. “Ya. Dia seorang lelaki. Dia pasti akan jadi kuat.” Orang yang paling banyak mendapat support dari Gyasuke adalah Xenovia. Orang yang menolong Xenovia yang tersudut karena sedang lengah adalah Gyasuke. Namun....... “Aku tak ingin membayangkan dia jadi pria berotot..........” Dalam kepalaku, aku menggabungkan tubuh Mil-tan dan kepala Gyasuke. Aku bisa membayangkan dia sebagai karakter dalam “Fist of the North Star”. “Osu! Ise-senpai! Aku sudah memiliki tinju seorang Vampir! Saat aku mencampur protein dengan darah Ise-senpai, ototku menjadi sangat bagus! Lihatlah bisepku yang kuat ini! Oooooooosu!” Aku harus apa kalau itu benar benar terjadi.........Yah, kupikir takkan sampai sejauh itu. Namun meningkatkan kemampuan dasarmu adalah hal bagus. Bahkan aku bisa pergi kemana mana dalam mode Balance Breaker tanpa membebani tubuhku. Kamu perlu berlatih dari latihan tubuh dan berlari lebih dulu. “.......Koneko-san? Kamu kelihatan pucat?” Hmm? Ravel tengah menatap wajah Koneko-chan. Seperti ucapan Ravel, Koneko-chan terlihat tidak baik. Wajahnya sedikit merah dan dia terlihat sedang sakit. Apa dia terkena flu? “......Itu bukan apa apa.” Koneko-chan menjawab seketika. Meski begitu Ravel meletakkan tangannya di dahi Koneko-chan dan dia nampak cemas. “Tapi wajahmu jadi merah. Apa kamu flu? Kalau begitu biar kubuatkan sorbet apel spesial yang sudah diwariskan dalam keluarga Phenex untukmu. Apel yang dihasilkan dari wilayah kami sudah ada di rumahku. Memakai itu, akan kubuatkan untukmu.” Koneko-chan menyibakkan lengan Ravel sambil berkata........ “.........Aku tidak membutuhkan itu.” Mendengar itu Ravel jadi sangat kesal sampai bor<ref>Mungkin disini rambut Ravel yang bergelung di kedua sisi.</ref>nya mulai berputar. “Nmaa! Kok menolak kebaikan hati orang lain sih! Kucing pasti merasa enak karena mereka bisa hidup sesuka mereka!” “.........Aku tak mau dikatai seperti itu oleh otak burung sepertimu.” “......O-Otak burung!? Kalau kuingat ingat, di Jepang otak burung adalah orang yang cepat sekali lupa, benar.......?” “........Sepertinya kamu belajar baik, jadi aku harus memujimu.” “Nmaa! Cewek kucing ini.......!” Hahaha.......pertengkaran diantara mereka sudah jadi bagian keseharianku juga. mereka selalu berantem seperti ini setiap waktu. Tapi bukannya mereka tidak akrab. Koneko-chan juga membantu Ravel tiap hari dan Ravel juga mengandalkan Koneko-chan. Mereka seperti rekan bertarung yang bagus. Aku juga senang melihat Koneko-chan bersikap seperti itu. Sambil aku melihat mereka dengan tersenyum, Ibu berbisik ke telingaku. “Ngomong ngomong Ise.” “........Ada apa, Ibu?” Aku meneguk secangkir air. Kemudian Ibu mengatakannya di saat bersamaan. “Kapan aku bisa melihat cucuku?” Sproooooooooot! Air memancur deras dari mulutku seperti pancuran! Setelah menyeka mulutku aku mengatakannya dengan nada tinggi. “Ap........A-a-a-a-a-a-a-apa yang Ibu katakan?” Yang benar saja, apa yang “Ibu”ku pikirkan? Ibu takkan begitu saja berkata dan menanyakan soal cucu!? Ibu kemudian mengatakannya dengan wajah serius. “Itu karena........di rumah ini, kamu memanggil Rias-san “Rias”.......jadi ternyata begitu kan? Kupikir cucuku nanti harus punya nama Jepang. Kamu tahu kalau ada nama Jepang yang tidak terdengar aneh bahkan di negara lain. Jadi kalau anak perempuan dia harus punya nama yang manis! Misalnya “Eri” atau “Mari”.” Ibu sudah merencanakan sampai sejauh itu!? Itu terlalu awal! Masih terlalu awal untuk itu!? Apa yang dia pikirkan!? “Kubilang masih terlalu awal untuk cucu dan namanya!” Aku baru menyatakan cinta! Biarkan kami memajukan hubungan kami dulu! Lihat saja aku dan Rias dengan tatapan hangat! Lihat? Semua orang melihat kita dan tertawa! Rias juga nampak begitu malu sampai seluruh wajahnya menjadi merah! “A-Aku sudah bahagia sekarang! Saat ini aku tak peduli soal cucu! Aku hanya peduli soal Rias!” Aku mengatakannya kuat kuat pada Ibu! Rias lalu memegang tanganku. “A-Aku juga sangat bahagia sekarang. Hanya berada di samping Ise.......membuatku sangat senang.” Rias tersenyum padaku dengan wajah merah. “.......Rias.” “Ise.......” Rias dan aku saling menatap mata kami. Sungguh wanita hebat! Aku begitu bahagia sampai mau mati karena kami berdua saling mencintai! Aaah, Rias. Aaah, Rias! Dia begitu cantik dan menawan! “Inilah yang kalian sebut Baka-Couple (Pasangan Bodoh) tapi cobalah bersikap normal di sekolah.” Rossweisse-san mengatakannya dengan kalem sambil menyeruput kopinya! Dia berubah menjadi Guru di saat semacam ini! Koneko-chan menatapku dan Rias. Dia kemudian menundukkan kepalanya. “.......Cucu........bayi.......kebahagiaan........” Ia mengatakannya dengan suara rendah. ...........? Dia kelihatan tidak enerjik. Apa ada yang salah dengan Koneko-chan?
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information