Editing
High School DxD (Bahasa Indonesia):Volume 19 Life.3 Tinju Dan Pedang Carnival
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Beberapa menit telah terlewat sejak kita di medan pertempuran melalui lingkaran sihir transportasi — Aku — Kiba Yuuto, untuk bertarung melawan Ewald Cristaldi, bergabung dengan sisi [Brave Saint] dan kelompok Sitri. Medan pertempuran di sini — adalah area disekitar reruntuhan gereja. Itu benar, ini tempat dimana Malaikat Jatuh Raynare menggunakanya sebagai markas. Tempat dimana ayah Irina pernah ditugaskan, dan juga tempat yang mempunyai banyak takdir dengan kita. Di sisi [Brave Saint] ada Dulio Gesualdo-san, Suster Griselda-san, dan Irina sebagai pemimpin, dengan total sekitar ada sepuluh orang di sisi ini. Dari [Brave Saint] yang berada dibawah perintah Four Great Seraphs, tiga kelompok dari mereka berkumpul disini. Sisa [Brave Saint] lainya bertugas untuk menjaga Surga. Ini belum cukup lama sejak penyerangan tahun lalu. Ini cukup dimengerti untuk Surga membiarkan beberapa malaikat reinkarnasi berada disana. Pertarungan menjulang didepan, dan bisa dimulai kapan saja, Joker Dulio berbicara padaku yang sedang dalam posisi bersiaga. Dia duduk disampingku dan berkata “Ah, aku tidak pernah menyangka bisa bersama dengan Kiba-kun di garis depan.” “Kalau begitu, aku merasa terhormat bisa berada disini.” Aku telah bertarung dengan pria ini beberapa kali dalam pertandingan latihan. ...Dia tipe orang yang sangat menunjukan konsep dari ultimate [Trump Card]. Dulio menggaruk belakang kepalanya dan berkata “Aku telah mendengar situasi rumit yang membayangi masa lalu Kiba-kun, aku pikir Kiba-kun tidak ingin bercerita sedikit denganku.” “Kebencianku terhadap hal itu telah jelas diketahui, dan aku sekarang tidak mempunyai urusan apa-apa denganmu yang sekarang menjadi pemimpin.” ...Setelah beberapa kali mengobrol dengan pria ini, aku mengetahui bahwa pria bernama Dulio Gesualdo sebenarnya lebih [lembut] dari yang diduga, dia pemuda yang konsisten di usaianya. Sejujurnya, dia orang yang baik, orang yang sangat cocok untuk tersenyum. “Yah, karena aku telah mengetahui masa lalu Kiba-kun. Aku sedikit khawatir bahwa Kiba-kun akan haus darah hari ini. Bahkan jika kamu menahan rasa balas dendam, ini adalah masalah internal diantara rekan-rekanmu. Hanya anak yang bisa bertahan sampai sekaranglah yang terbaik.” Sambil dia mengatakan itu, Dulio mengambir benda aneh dari dadanya. —Itu adalah kerajinan dari kertas origami. “Di ruang bawah tanah fasilitas Gereja di sekitar kota Kuoh, perayaan untuk merayakan teknik penghapusan Sacred Gear akan segera dilangsungkan.” Sejak pembentukan aliansi, beberapa tempat di sekitar kota terbuka untuk sisi Surga — itu adalah fasilitas Gereja dimana tempat para utusan gereja tinggal, dan dikatakan salah satu fasilitas itu berhubungan dengan Sacred Gear. Dulio memainkan kerajinan kertas itu dan melanjutkan “Ada seorang anak yang kakinya lumpuh. Kebanyakan waktunya dihabiskan anak itu diatas kursi roda. Sebenarnya, anak itu memiliki Sacred Gear yang terhubung dengan kakinya, tapi karena kekuatan fisiknya terlalu lemah, itu menyebabkan kekuatanya berubah menjadi mimpi buruk. Itulah kenyataanya, Sacred Gear yang dimana bisa membuat kakinya berlari lebih cepat malahan mengikat kaki penggunanya. Sacred Gears, walaupun sangat membantu, mereka juga bisa menakutkan.” Dia tersenyum kecut, dan matanya dipenuhi dengan kesedihan. “Terima kasih untuk keberhasilan Grigori dalam analisa dan kerja kerasnya, untuk anak-anak dengan Sacred Gear, prosedur penghapusan sudah memasuki tahap percobaan. Walaupun dalam teori, kita telah mencapai kesempurnaan, jadinya, anak itu dipilih untuk menjalani prosedur penghapusan.” “Apa yang akan terjadi setelah penghapusan?” “Gangguan dari Sacred Gear mungkin akan melemah, dan dia bisa kembali menjalani kehidupan normal. Yah, jika itu menggunakan teknologi dari mantan Gubernur, pastinya itu akan berhasil. Itulah yang aku percaya.” Dulio tersenyum senang, ini membuktikan bahwa dia sangat mempercayai teknologi Azazel-sensei. ...Walaupun dia sebenarnya sering berseteru, Azazel-sensei berharap aliansi memiliki keyakinan yang baik, jadi ketika ada orang yang merasa ragu-ragu, mereka harus memiliki kepercayaan. Dulio berdiri, memegang kerajinan kertas itu seperti sebuah pesawat dan berkata “Taman hiburan—. Anak itu bilang bahwa saat dia bisa berjalan, dia akan pergi ke taman hiburan. Menggunakan kedua kakinya sendiri, dia ingin selalu terus bermain disana lagi dan lagi. Semua hal yang aku harapkan itu tidak mungkin. Tapi...itu hal yang sangat normal. Bahkan walau dia memiliki Sacred Gear, dia tetaplah seorang anak kecil. Jadi, dia ingin pergi ke taman hiburan sama seperti yang lain.” Dia menerbangkan kerajinan kertas itu. Lalu, kerajinan kertas itu terbang keangkasa mengikuti aliran angin. Setelah kerajinan kertas itu terbang tinggi di udara, anginya berhenti bertiup dan itu kembali ke tangan Dulio. “Aku pikir sudah bisa melindungi mimpi anak-anak itu sudah cukup bagiku.” Dia berbalik, dan meninggalkan kata-kata ini padaku “Yah, berikutnya adalah waktu untuk bertarung. Ini waktunya untuk bernostalgia dengan guru menakutkan itu. Tapi pertama-tama, kita harus menyambutnya.” Ketika aku ingin menjawab perkataanya, sekelompok prajurit muncul dihadapan kita—. Di antara para prajurit yang berjejer dihadapan kita, ada lebih banyak prajurit yang memakai pakaian pendeta, tapi masih bisa terlihat prajurit wanita yang berpakaian seperti Xenovia dan Irina. Beberapa kali, aku melihat seorang pemuda, yang memiliki rambut putih seperti Freed. Walaupun mereka tidak memiliki atmosfir haus darah seperti Freed,aku masih tetap merasa mereka dipenuhi dengan rasa kebencian. ...Berdasarkan apa yang kulihat dari musuh, jumlah prajurit yang datang pada kita hampir mencapai seratus orang. Aku takut jumlah orang yang dihadapi kelompok Gremory juga sama. Di tengah-tengah mereka adalah— orang yang memiliki tiruan Excalibur dan mengenakan vestment modern yang kita lihat beberapa hari yang lalu, Ewald Cristaldi. ...Tidak hanya menjadi guru para prajurit, dia juga pernah mengajari Xenovia dan Irina cara menggunakan pedang saat mereka menjadi muridnya. Dia memegang tiruan Excalibur di tanganya sambil melepaskan aura suci. Orang yang maju pertama kali adalah — Dulio. Dia mengangkat tanganya untuk memberi salam pada Ewald Cristaldi yang terlihat tidak peduli. “Sensei. Lama tidak bertemu.” Tanpa mengubah ekspresi serius di wajahnya, Ewald Cristaldi berkata dengan suara pelan “...Pertemuan ini, haruskah membahagiakan, atau menyedihkan. Dulia, yang juga seorang malaikat reinkarnasi, jika kau masih menganggapku sebagai mentorku, lalu kau bisa menerima hukuman dari pedangku tanpa adanya keributan?” Irina dan para [Brave Saint] yang pernah menghormati Ewald Cristaldi sebagai gurunya. Mereka memiliki ekspresi rumit ketika melihat gurunya itu. “Ada banyak hal yang infin kami tanyakan. Sebenarnya, akan lebih baik jika kita dapat mendiskusikan hal ini.” Dulio menjawabnya dengan tenang. Dia selalu memikirkan tentang masalah internal, dan memulai percakapan dengan mantan gurunya. Jika mungkin untuk melakukan genjatan senjata hanya dengan sebuah percakapan, itu akan sangat baik... Namun, Ewald Cristaldi menatap muridnya, dan berkata “...Tempat yang sering kau kunjungi ini akan segera diadakan sebuah perayaan untuk penghapusan Sacred Gear, kan?” “Ya, seperti yang kau katakan.” Ini hal yang aku baru ketahui hari ini. Sepertinya kelompok pemberontak menerima informasi ini terlebih dahulu. Ewald Cristaldi mendesah lalu berkata “Namun, fasilitas yang telah digunakan untuk [Ritual Iblis]. Ini penuh dengan dosa. Au ingin memberi hukuman pada orang yang tubuh dan pikiranya telah tenggelam dalam kegelapan... . Ada orang-orang diantara bawahanku yang juga memiliki pandangan sama, dan aku ini seorang pengikut sejati. Dalam hal ini, aku tidak bisa menerima kata-kata itu.” Mendengar perkataan Cristaldi, Dulio menyipitkan matanya. “Maksudmu kau ingin menghancurkan fasiltas itu? Nah, apa yang ingin kau lakukan terhadap anak-anak yang tinggal disana?” “Dalam api penyucian, aku akan memurnikan dosa mereka. —Jika aku berkata seperti itu, apa yang akan kau lakukan?” Mendengar kata-kata itu dari orang yang ingin menyerang, ekspresi di wajah Joker yang selalu tersenyum — tiba-tiba berubah. “...Bahkan jika itu sebuah guyonan, jangan berkata hal seperti itu dihadapanku, sensei.” Kata-kata Dulio dipenuhi dengan kemarahan. Itu benar, orang yang telah dikenal sebagai gurunya pastinya mengetaui kata-kata yang bisa menyulut jiwa mudanya yang biasanya tertidur. Dulio juga pastinya mengetahui bahwa musuhnya ingin memprovokasinya, tapi dia tetap tidak bisa mengabaikan kata-kata sembrono itu. Ewald Cristaldi menggelengkan kepalanya, dan bekata seperti dia sedang meratapi sesuatu “Dulio, kenapa? Seorang prajurit berbakat sepertimu, seseorang yang bahkan menempati posisi Joker, kenapa kau belum juga menyadarinya? Bahkan jika telah ada aliansi, harus tetap ada pembasmian para iblis! Atau hatimu telah berubah semenjak Michael-sama mengubahmu menjadi Malaikat? Kekuatanmu — adalah kekuatn [Zenith Tempest], kau bahkan bisa menghancurkan keseimbangan dunia, benar?” Dikenal sebagai kekuatan tak tertandingi yang bahkan bisa memusnahkan Tuhan, Dulio Gesualdo memiliki kekuatan terkuat kedua diantara mereka. Setelah Ewald Cristakdi mengatakanya, saat itu juga Dulio-san meningkatkan intensitasnya, itu mungkin saja bagi dia untuk menjadi seperti Cao-cao dimana membuat seluruh dunia menjadi musuhnya. — Namun, Dulio-san menggelengkan kepalanya tanda menolak. “...Sensei, aku tidak pernah memikirkan hal itu. Tidak peduli apa yang terjadi, aku hanya akan melakukan satu hal.” Dia—membuka lenganya seperti dia memeluk seseorang. “—Menggunakan kekuatanku untuk melindungi senyum di wajah anak-anak. Aku menjadi kuat untuk ini, menjadi Joker untuk ini. Kenyataan ini tidak akan pernah berubah.” Kata-kata itu membuat orang yang dikenal sebagai mentornya dan para prajurit yang bersiaga disekitarnya menunjukan ekspresi rumit di wajah mereka. Sepertinya itu berasal dari kata-kata Joker, mereka merasa bagian diri mereka jatuh pada perasaan mendalam yang sama. Lalu Suster Griselda-san berkata “...Yang Mulia Cristaldi, melanjutkan percakapan ini adalah hal yang sia-sia. ...Bahkan jika ini terus berlanjut, tidak ada kata-kata yang bisa menggoyahkan hati anak ini.” Mendengar pendapar Suster Griselda, Ewald Cristaldi melihat ke angkasa sambil berkata “Pria bodoh sejati. ...Tidak akan pernah berubah.” “Ya, kupikir jika itu hanya aku, malaikat bodoh, pastinya tidak akan ada penghakiman.” “Baiklah, aku juga akan mengikuti keyakinanku. Walau Tuhan yang kita hormati itu sama, Jika [Keadlian] yang kita yakini itu berbeda, lalu kita harus membenarkanya.” Ewald Cristaldi mengarahkan replika pedang Excaliburnya pada kami, dan berteriak dengan keras! “Terus berbicara itu sia-sia, itu...jika benar seperti itu. Jika kau juga seorang prajurit, lalu angkat senjatamu dan buat aku berteriak! Prajurit, ini pertarungan yang akan diperbolehkan Surga. Hari ini, kita akan membuktikan keyakinan kita disini!” “Ou——————————————————-!”<ref>Teriakan pertarungan. Sesuatu seperti “Yeeeaaaaaaaahhhhhhhhhh”</ref> Para prajurit mulai meneriak teriakan keras yang cukup untuk menggetarkan udara. “Tidak ada penyesalan dalam kematian! Upah dari sebuah dosa —adalah kematian!” Ewald Cristaldi mengangkat tinggi pedangnya — lalu mengayunkanya kebawah dengan kuat. “Ou———————————————————————————————————————-!” Itu adalah teriakan untuk memulai pertarungan, para prajurit berteriak dengan keras sambil menerjang ke arah kita! Bagian dalam gereja ini secara sekejap berubah menjadi arena pertempuran. Di saat bersamaan, peralatan komunikasi sihir secara otomatis menyiarkan suara Sona-zenkaichou di telinga kami. Mantan ketua dan [Peluncur]-nya Kusaka-san berada di perlindungan garis belakang. “Baiklah, semua orang. Sudah dimulai. Pertama, Tsubaki dan Tsubasa, maju untuk perlindungan!” ““Ya!”” Yang bertugas menyerang adalah Shinra-senpai dan [Benteng] Yura-san. Shinra-senpai memunculkan Sacred Gear pembaliknya [Mirror Alice]. Yura-san yang berada di sampingnya mulai menggunakan Sacred Gear [Twinkle Aegis] miliknya. Mantan wakil presiden bisa membalikan serangan musuh dua kali lebih besar dengan memecahkan cerminya. Dan Yura memiliki perjanjian dengan peri yang memungkinkanya untuk menggunakan berbagai macam kemampuan menyerang dan bertahan karena kekuatan peri. Prajurit yang berbaris di belakang melepaskan serangan proyektil<ref>Peluru</ref>. Menggunakan senjata atau Sacred Gear jarak jauh, mereka menyerang secara bersamaan. Shinra-senpai telah membuat banyak sekali cermin di udara , yang mendukungnya adalah, perisai Yura-san yang terbuat dari kekuatan peri membentuk pelindung raksasa dari cahaya. Cermin Shnra-senpai melipat gandakan kekuatan serangan dan mengembalikanya pada lawan, sedangkan perisai Yura-san membungkus serangan jarak jauh musuh dalam kobaran api dan memusnahkanya. Serangan gelombang pertama para prajurit telah seratus persen dihalau dengan pertahanan [Ratu] dan [Benteng] kelompok Sitri. Untuk mencegah musuh mengincar mereka, [Peluncur] Hanakai-san menggunakan Sacred Gear buatanya untuk menciptakan lapisan pelindung yang menyelimuti Shinra-senpai dan Yura-san. Yang datang berikutknya adalah pertarungan jarak dekat. Mereka memegang pedang, pistol, kapak, dan senjata lainya sambil menerjang ke arah kami dengan berkelompok. Sona-zenkaichou memberi tahu beberapa intruksi “Ok, kita akan menggunakan anggota yang ahli dalam pertarungan jarak dekat untuk melawan mereka.” Empat orang yang harus menyerang adalah dari kelompkok Sitri yaitu [Pion] Nimura-san. [Kuda] Meguri-san. [Kuda] Bennia-san, dan juga [Bneteng] Rugal-san. Sebagai tambahan, aku dan beberapa malaikat reinkarnasi dari [Brave Saint] juga turut bergabung. Semua orang memegang senjata (Nimura-san menggunakan armor kaki dan Rugal-san menggunakan sarung tangan), sebagai seorang prajurit garis depan. Berada dihadapan Shinra-senpai dan Yura-san, kita pasukan garis depan berhadapan secara langsung! Dari pergerakan tubuh mereka dan cara mereka menggunakan senjata, pastinya mereka telah berpengalaman. Artinya mereka buknlah orang baru. Mereka juga pernah bertarung melawan iblis dan vampir. Pengalaman mereka telah ditunjukan sebelum diminta. Sebenarnya, mereka semua menggunakan pedang cahaya, di ujung senjata mereka telah dipersiapkan sebotol kecil air suci dan mereka memiliki salib untuk menyambut kita! Jika terkena itu, luka serius tidak akan terelakan. Meskipun jika itu bukan serangan fatal, kerusakan fisik dan mental yang ditimbulkan akan sangat besar. Namun, kita telah selamat dari beberapa situasi di ujung tanduk. Semua serangan setengah-setengah tidak akan mengenai kita. Aku menggunakan karakter dari [Kuda], kecepatan, untuk menghindari semua serangan dari para prajurit. Aku menggunakan pedang suci kutukan yang aku buat untuk menghancurkan pedang musuh, dan melumpuhkanya dalam satu serangan. ...Tapi kita tidak dapat membunuh mereka. Walaupun mereka yang menyulut pertempuran ini, pemberontakan mereka tidak menimbulkan korban jiwa. Tentu saja, mereka menyadari posisi mereka dimana dapat dibunuh kapan saja tanpa adanya basa-basi, jadi pistol dan pedang yang mereka pegang itu sungguhan. ...Namun begitu, dengan ceroboh membunuh mereka dapat menimbulkan kebencian untuk membalas dendam. ...Namun jika waktunya telah tiba, aku harus berani dan sadar untuk membunuh mereka, yaitu jika ini hanya bisa diselesaikan dengan jalan kematian. Ewald Cristaldi-lah yang paling banyak tidak bergerak sejauh ini. Dengan replika Excaliburnya menancap ke tanah, dia sedang mengamati medan pertempuran. “Ah, sungguh menyulitkan.” Bennia-san mengeluh. Sebagai seorang Grim Reaper, dia merasa tidap puas karena tidak diperbolehkan menggunakan sabitnya terlalu sering untuk melawan musuhnya. Sabitnya memiliki kemampuan mencabut nyawa. Hanya dengan mengenai mereka, jiwa mereka bisa saja tercabut, dan pastinya akan membuat mereka mati. Jika situasinya tidak memungkinkan, sekali dua kali dia bisa menggunakanya, tapi dia lebih memilih untuk tidak menggunakan sabitnya. Sebenarnya, dia menggunakan bagian yang tidak memiliki mata sabit untuk menyerang. Biasanya sikapnya tidak dapat ditebak, namun dia mendengarkan tujuan kami untuk tidak menimbulkan hal yang fatal. “...Namun, ini akan menjadi sebuah ujian.” [Benteng] Rugal-san mengayunkan tangan kosongnya yang diselimuti sihir api untuk menjatuhkan beberapa musuh. Dia adalah seorang werewolf<ref>Manusia serigala</ref>, tapi pada saat yang sama, dia juga bisa menggunakan sihir penyerengan terhadap musuh. Jika dia menginginkanya, dia dapat merobek musuhnya bagaikan sebuah kertas. Tapi sekarang dia membatasi kekuatanya. “Walaupun ini sulit, kita harus melakukan ini.” “...Ini bagus untuk latihan dalam mengontrol kekuatan penghancur pedangku.” [Pion] Nimura-san dan [Kuda] Meguri-san sedang menghabisi para prajurit sambil mengontrol kekuatan Sacred Gear buatan mereka. Itu benal, disini — bisa dikatakan kita memberi batasan pada diri kita. Untuk musuh kita, mungkin ini dikenal dengan [Make it Easy]<ref>Saya tidak bisa menafsirkanya dengan benar mungkin itu seperti ‘Santai aja’, ‘pelan-pelan’, ‘woles’.</ref>. Cristaldi sepertinya sadar akan situasinya, jadi dia hanya berdiri dan mengamati pertarungan. ... Walau mungkin ini hanya dugaanku, bisa saja, tidak, sejak awal, Cristaldi... Saat aku sedang merenungkan tujuan dari guru para prajurit itu, Shinra-senpai berteriak dengan keras “Kaichou! Syaratnya telah terpenuhi!” Setelah mendengar teriakan Shinra-senpai, Kaichou membalas “Bagus, Tsubaki. —Selesaikan. Semua orang, mundur!” Selesaikan? Mungkinkah itu — kita mematuhi perintah Kaichou, dan Shinra-senpai menjaga jaraknya! “—Balance Break!” Shinra-senpai berteriak dengan nyaring, disaat yang sama beberapa cermin dengan segala macam bentuk, ukuran, dan warna muncul. “Keluarlah , [Mad Hatter] [Dormouse], [Marc Hare]!”<ref>Ishibumi menggunakan karakter dari film “Alice in Wonderland” (kalau ngk tau cari tau di Google) dan ini merujuk pada pesta teh yang dihadiri Alice, Mad Hatter, Dormous dan March Hare.</ref> Dari dalam cermin keluar badut yang mengenakan topi, tikus besar, dan juga kelinci yang mengenakan setelan warna-warni dan berjalan dengan dua kaki! Mereka keluar dari dalam cermin yang berbentuk aneh! Melalui peralatan komunikasi, kami mendengar Kaichou berbicara “itu adalah Balance Breaker Tsubaki, [Nostalgia Mad Tea Party]. Ada beberapa kelebihan ketika dia menggunakan Balance Breaker-nya. Kelebihanya dia bisa menggunakan [Mirror Alice] untuk melakukan serangan balasan berkali-kali.” Inilah yang terjadi, dengan men-dua-kali lipatkan serangan, itu juga bisa memantulkan serangan musuh secara terus menerus selama pertarungan. “Tiga makhluk yang keluar dari cermin itu masing-masing memiliki kemampuan spesial.” Tikus besar itu berlari ke arah kerumunan prajurit, dan mengeluarkan semacam gas dari mulutnya. Kemudia kaki paraa prajurit itu menjadi goyah, dan mereka jatuh ke tanah satu per satu. “[Dormouse] bisa memaksa musuh-musuhnya untuk langsung tertidur di tempat.” Memaksanya untuk tertidur ! Itu luar biasa! Para prajurit langsung tertidur di tempat! “Hwaaaa……!” “Uoooo……!” Pada saat yang sama, beberapa prajurit tertawa gila dan menggeram dengan hebat, mereka tiba-tiba menjadi rusuh! Kelinci yang memakai setelan warna-warni melompat ke-kanan, ke-kiri, ke-atas, ke-bawah di seluruh medan pertempuran dan menimbulkan gelombang getaran di tanah setiap kali dia melompat. Bisa disimpulkan bahwa para prajurit menjadi gila setelah terpengaruh gelombang tersebut. Mungkin memang itu alasanya. Sona-zenkaichou menjelaskan “[March Hare] membuat orang-orang di dekatnya untuk menjadi gila.” Selanjutnya adalah iblis badut yang mengenakan topi di kepalanya. Langsung saja badut itu menarik perhatian para prajurit, matanya kemudian mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Para prajurit yang dilihat oleh badut memakai topi itu langsung kesurupan. “Uwaaaaaaaaaaaaaaa!” “Iyaaaaaaaaaaaaaaa………!” Tiba-tiba, para prajurit menjadi takut akan sesuatu yang tidak diketahi. Mereka mengayunkan senjatanya ke sesuatu yang tidak terlihat di hadapan mereka. Senjata di tangan mereka hanya menebas acak di udara. “Yang terkahir [Mad Hatter] —. Dia bisa menyebabkan orang yang dilihatnya berhalusinasi.” Mantan Presiden yang menjelaskan semuanya. Memaksa tidur, dan distimulasi, kemudian dibuat ber-halusinasi—. “Setelah terkena tiga kekuatan itu, tidak akan ada yang bisa melanjutkan untuk bertarung. Ini bukanlah serangan langsung, Namun, ini bisa melemahkan kekuatan musuh tanpa harus menggunakan kekuatan langsung.” Mendengar perkataan zenkaichou, sepertinya dia berbicara langsung padaku. Itu bukanlah sindiran, tapi lebih seperti, menunjukan kami gaya bertarung yang berbeda. “Tapi, dapat memanggil tiga monster yang bisa menggunakan tiga kekuatan berbed, pada dasarnya itu seperti memiliki Sared Gear yang mempunyai lebih dari dua kemampuan...” Zenkaichou tidak setuju dengan pendapatku. “Bukan seperti itu, aku pikir ini sepadan. Subspesies Tsubaku hanya memiliki satu kemampuan: [Memanggil monster dengan kemampuan unik dari dalam cermin]. Ini sama halnya dengan bagaimana pedang suci kutukan Kiba-kun yang memiliki beberapa tipe; Intinya Tsubaki bisa memanggil monster dari dalam cerminya.” “...Jadi itu mirip dengan Balan Breaker [Sword Birth]-ku... . Monster yang memiliki kemampuan unik bisa muncul dari dalam cermin. Disamping ketiga monster itu, mungkin ada yang lainya. Sebenarnya, nama-nama monster itu berasal dari cerita Lewis Caroll [Alice in Wonderland]. Itu adalah kemampuan Balance Breaker yang Shinra-senpai pilih—. Disebut sebagai subspesies Balance Breaker dari Sacred Gear [Mirror Alice], kemampuanya sangatlah cocok dengan namanya! Keluarga Shinra-senpai — [Shinra] sebenarnya keluarga yang ahli dalam sihir. Sama seperti keluarga [Himejima] Akeno-san, di Jepang keluarganya berada di tangga lima keluarga terkuat. Namun, Shinra-senpai memiliki masalah sejak kelahiranya akibat sebuah kutukan aneh yang membuatnya bisa memanggil benda-benda yang tidak ada di dunia ini melalui cerminya. Kemudia berubah menjadi Monster — Aku dengar jika mereka tidak ditolong oleh keluarga Shitori, itu bisa membahayakan kehidupan mereka. Karena memiliki hubungan dengan Iblis, keluarga senpai diasingkan dari klan utama Shinra... ...Sejujurnya, ini sedikit mengerikan. Kekuatan ini, bisa dikategorikan sebagai [Perangkap]. Dengan kata lain, ini akan menjadi buruk khusunya bagi kelompok Gremory. Menyebutnya sebagau yang terburuk sebenarnya terlalu berlebihan. Tidak hanya Shinra-senpai, Saji-kun dan anggora lain kelompok Sitri rata-rata memiliki kemampuan teknik, atau tipe penyihir. Namun, Saji-kun dan Rugal-san bisa dikategorikan sebagai tipe kekuatan. Azazel-sensei juga berpendapat bahwa keseimbangan dalam kelompok, kelompok sitri berada di atas kita. Itulah kenyataanya. Kita telah menyadari poin ini, dan mulai belajar teknik, tapi jika kita pergi melawan kelompok sitri yang secara keseluruhan bertipe teknik, itu akan...memikirkan tentang rating game yang akan berakhir buruk. ...Yah, setelah pertarungan ini selesai, aku harus berlatih keras dengan Ise dan Xenovia dalam kemampuan teknik. Pada akhirnya, kita harus mengetahui cara menghadapi lawan bertipe teknik, jadinya kita tidak akan mengkhawatirkan hari esok. Sedang kita masih sedang menjatuhkan para prajurit musuh, ini waktu dimana Balance Breaker Shinra-senpai menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam pertempuran ini. Pria yang sedang menonton dari sisi samping akhirnya mencabut pedangnya yang menancap ke tanah. “—Mundur.” Suaranya dengan cepat membawa kembali keheningan di medan pertempuran. Para prajurit menyadari apa yang akan sensei mereka lakukan, dan dengan rapi membuka jalan. Bisa dilihat dari sikap mereka bahwa mereka tidak ingin guru mereka melakukan hal yang tidak perlu atau menyebabkan masalah baginya, dan mereka sangat percaya pada kekuatanya... . Dia memegang replika Excalibur, dan menghadapi kita sendirian. Itu jelas hanyalah satu orang yang...tapi itu membuat kita merasakan tekanan yang hebat seperti segerombolan prajurit yang akan menghadapi kita. Kita dapat menghentikan keringat dingin yang keluar dari muka kami. Dulio-san memberi senyum masam sambil berkata “...Kiba-kun, kupikir kau pasti sudah tahu, Cristald-sensei pernah menjadi pengguna Excalibur. Sekarang, yang dia pegang itu replika Excalibur. Pastinya itu memiliki ke tujuk kemampuan pedang aslinya. ...Akan lebih baik jika kita menganggap kekuatan sejatinya lebih kuat dari gabungan empat pedang suci terkuat.” Dengan kata lain, kita harus berpikir bahwa musuh adalah monster yang jauh melebihi ekspetasi kita — memang itulah kedaanya. Sona-zenkaichou berbicara melalui peralatan komunikasi “Anggota [Brave saints] dan kelompokku akan mengurus para prajurit. Yang menghadapi Crislatdi — akan dipimpin oleh Dulio Gesualdo-san yang masih bersiaga sampai sekarang, dan juga Irina-san dan Griselda-san. Kiba-kun juka akan pergi.” ““““Dimengerti!”””” Keempat orang yang akan menjadi musuh Cristaldi, Dulio-san, Griselda-san, Irina-san, dan aku menjawab secara bersamaan. Malaikat reinkarnasi merentangkan sayap putih mereka ketika aku menciptakan beberpa pedang suci kutukan di sekitarku, dimana aku mengambil salah satunya dan membuat kuda-kuda untuk menghadapi musuh dihadapan kami. Cristaldi berjalan pelan ke arah kita — tiba-tiba muncul beberapa bayangan<ref>Sosok tiruan</ref> dirinya. ...Apakah bayangan itu muncul akibat pergerakan cepat menggunakan Rapidly? Atau mereka dibuat menggunakan kemampuan Nightmare? Aku meragukan pendapatku karena dia membuat bayangan itu tanpa adanya pergerakan persiapan sebelumnya, ada seseorang yang maju terlebih dahulu — itu adalah Griselda-san. Dia mengumpulkan partikel cahaya ditanganya untuk membuat bola-bola dari cahaya. “Cristaldi-sensei! Bersiaplah!” Setelag mengatakn itu, Griselda-san menembakan banyak sekali bola cahaya ke depan! Setiap bolanya mengandung kepadatan cahaya yang bisa dirasakan sampai ke sini, dan bahkan jika dia bukan seorang Iblis, terkena benda itu akan menimbulkan kerusakan yang sangat besar. Bola-bola cahaya itu menembus bayangannya! Bayangan yang tertembus cahaya hancur, dan kembali ke ketiadaan. Mereka bukanlah bayangan yang dibuat dengan pergerakan kecepatan tinggi? Artinya, itu adalah ilusi yang diciptakan Nightmare! Ketika aku sedang berpikir, salah satu bayangannya menggunakan pedangnya untuk menangkis bola cahaya, dan maju ke arah kita! Itu yang asli! Irina-san dan aku mengangkat pedang kami, dan bersiap untuk menghadapinya — Dulio berteriak! “Itu Mimic!” —! Aku bereaksi dengan segera setelah mendengar peringatan itu, dan melompat ke samping. Ini karena kau sadar jika terus berada disana, itu akan berbahaya! Irina-san terus menerjang, dan menebas bayangan dari Mimic itu dengan satu serangan. Bentuk tubuhnya terbelah, kemudian berubah menjadi tali. Aku mengikuti pergerakanya dengan mataku. Di tengah ilusi yang telah dimusnahkan Hauteclere lalu — Sosok Cristaldi bisa dilihat dengan jelas. Tali di tangan Cristaldi dengan sendirinya mengubah bentuk, dan kembali menjadi bentuk pedang, kemudian Cristaldi melesat ke arah Irina-san! Ini benar-benar terjadi, diantara bayangan dirinya yang sangat banyak, itu dibuat dengan menggunakan Nightmar, dan disaat yang sama dikombinasikan dengan Mimic. Dan juga, yang asli menggunakan Tranparency dan Nightmare untuk menyembunyikan dirinya diantara para bayangannya. Hanya dengan perubahan singka, ketiga kemampuan Excalibur Mimic, Nightmare, dan Transparency<ref>FYI bagi yang belum tahu, berikut nama-nama pedang Excalibur di serial ini: Mimic, Nightmare, Transparency, Destruction, Rapidly, Collbandre, Ruler</ref> semuanya telah dipertunjukan. Ini semua terjadi dalam sebuah pertarungan yang nyata Irina-san langsung menyadari bahwa itu adalah Mimic, jadi dia memperkirakan gerakan berikutnya dan mengunakan pedangnya untuk memblokir serangan Cristaldi yang telah menunjukan dirinya dari ilusi! Pertahanan yang baik — ketika aku berpikir seperti itu, aku melihat Irina-san menerima ledakan dari Destruction ! Musuh juga menambahkan kemampun Destruction dalam seranganya! Irina-san menahan ledakan itu dengan sempurna, kemudian dia sedikit terduduk di tempatnya! Sebuah lubang besar tercipta di permukaan tanah! Kekuatan Destruction telah ditunjukan dengan jelas! Walaupun begitu, Irina-san menggunakan Hautclere untuk memblokir serangan dari repilka Excalibur, dan dia memberikan senyum tanpa rasa takut pada gurunya. Tapi di sudut mulutnya — ada darah mengalir sedikit. “...Sensei, dalam kekuatan penghancur, kupikir Xenovia memiliki catatan yang lebih baik.” Untuk menanggapi tantangan dari muridnya, orang yang pernah menjadi mentor Irina memperlihatkan senymnya dengan jelas. “Yah, aku sudah tahu. —Tapi, mengukur Excalibur dari kekuatan penghancurnya.” Cristaldi mengeluarkan beberapa salib dari balik pakaian di sekitar dadanya, dan melemparkanya ke udara. Seteah Cristaldi menyanyikan lagu-lagu pujian, salib yang ada di udara berpencar, dan mereka menancap di tanah untuk mengelilingi kita! Lalu pelindung tercipta dari salib-salib tersebut dan mengelilingi Cristaldi dan kami(Aku, Irina-san, Griselda-san, Dulio-san)! Menyadari hal ini, kelompok Sitri berpikir untuk mendekati kita — tapi sebuah gelombang aura suci yang besar keluar dari salib itu, dan mereka tidak bisa menghubungi atau mendekati kita. Cristaldi berkata “Itu menggunakan kekuatan Pemberkatan untuk meningkatkan kekuatan pelindung dari salib-salib tersebut. Kelompok Iblis Sitri yang ada disana tidak akan bisa mendekat selama sekitar sepuluh menit.” ...Dia juga bisa melakukan pemberkatan. Dan kekuatan pelindung ini sedikit kuat... Bahkan bagi diriku yang berada didalamnya, akan tidak mungkin untuk menembusnya kecuali aku menggunakan Gram. Sekali lagi Cristaldi menunjukan senyumnya dengan jelas. “Bahkan bagi Malaikat, tidaklah mudah untuk menembus pelindung ini yang telah diperkuat dengan Excalibur. Menggunakan pergerakan cepat. Atay terbang ke udara untuk menjauh jugalah tidak mungkin.” ...Walaupun aku memiliki kecepatan, kemampuan terbang para Malaikat reinkarnasi tidak bisa digunakan sekarang. Terlebih lagi, pelindungnya mencegah kelompok Sitri untuk memberi bantuan... . Irina-san memulihkan diri setelah terkena serangan, dan dengan sekuat tenaga mendorong pedang mentornya itu kebelakang. Selagi Cristaldi melompat ke belakang, di saat yang bersamaan dia melepaskan beberapa gelombang aura suci kepada kami! [***] Aku bisa menggunakan serangan itu, Xenovia dan Irina-san juga bisa melakukanya! Irina-san dan aku masing-masing mengayunkn pedangnya untuk menciptakan gelombang kekuatan! Kita berusaha untuk menangkis gelombang kekuatan lawan, tapi—serangan yang mengarah pada kita menguap seperti kabut! Bahkan gelombang kekuatan itu adalah ilusi! Tidak, gelombang itu dibatalkan. Gelombang yang asli tercampur dengan gelombang ilusi! Gelombang aura suci ilusi itu memiliki sifat yang sama dengan yang asli jadi sangatlah sulit untuk memutuskan mana yang benar. Serangan dari Rapidly yang merupakan serangan langsung pastinya akan lebih efektif. Setelah mendapat kesimpulan, kita menghindar dan membiarkan beberapa gelombang energi itu lewat—! Tapi gelombang aura suci yang telah melewati kita berubah arah, dan kemudian kembali mengarah pada kita! Cristaldi berkata “—Walaupun aku belum pernah menggunakan ini sebelumnya, aku telang menggunakan kekuatan dari Ruler.” —Kemampuan Ruler! Dia bisa dengan bebas mengkontrol gelombang energi yang dilepaskanya di udara! Tidak ada yang lebih merepotkan dari menghadapi gelombang energi suci yang bisa mengincar! “—Jadi seperti itu!” Dulio-san menciptakan cahaya di telapak tanganya. Dalam sekejap, gelombang yang sedang mengikuti kita dihilangkan oleh serangan cahaya dari tanganya. ...Itu adalah serangan elemental dari Sacred Gearnya. Kita menukung Dulio-san, dengan segera menjaga jarak dengan Cristaldi untuk bergabung kembali. Tapi karena kita berada dalam pelindung, tidak ada banyak tempat untuk bergerak dengan bebas. ...Dia sebenarnya bisa melebarkan tempat ini menggunakan replika Excaliburnya. Dalam satu serangan yang dia arahkan pada kita, setidaknya itu dikombinasikan dengan dua kemampuan berbeda. Xenovia juga mempelajari gaya bertarung dengan cara ini... Tapi karena musuh sekarang ini bisa menggunakanya dengan sangat alami, itu selalu membuat kami terkejut. Ketika Xenovia menggunakan gaya bertarung ini, karena sikapnya dalam [Menggunakan kekuatan ini selanjutnya!] bisa tercermin dari gerakanya, menghindari seranganya dalam pertandingan latihan adalah hal mudah bagiku. Tapi pria ini berbeda. Itu seperti dia bisa dengan mudah menggunakan kemampuanya, jadi dia dengan alami menggunakanya dalam setiap serangan. Ini adalah kekuatan Excalibur yang sebenarnya, dan dia telah bisa menggunakanya karena telah terbiasa. Jujur saja, aku mulai curiga apa pria yang berdiri dihadapan kita ini nyata, dan dia bisa saja menciptakan bayangan dirinya dengan Nightmare atau Mimic. ...Tidak, mungkin membiarkan kita berpikiran seperti itu adalah salah satu taktiknya. Cristaldi mengambil sebotol keci air suci, dan menuangkanya di pedang replika yang dia pegang, “Bahkan jika ini hanya sebuah replika, selama aku adalah pengguna Excalibur, situasi seperti ini bagiku adalah hal yang sangat mudah.” Setelah selesai berbicara, Cristaldi tiba-tiba menghilang dari pandangan kami tanpa adanya sedikitpun pergerakan. Apa dia bergerak dengan cepat? Atau itu Transparency, atau itu Nightmare? Sialan! Setelah menyaksikan kemampuan yang dikombinasikan bersama, pedang Excalibur telah berubah menjadi sesuatu yang sulit! Di saat kami berusaha mencari keberadaanya, kami juga harus mewaspadi apa yang akan terjadi di sekitar kami! Lalu, beberapa duplikar Cristaldi muncul dari samping! Situasi seperti ini terjadi lagi! Ini Nightmare atau Mimic! Baik tebasanku dan Irina — kami berdua berhasil mengenainya! Apa mereka semua nyata?! Tidak mungkin! Irina-san dan aku mulai berbenturan dan bertukar ledakan dengan pedang musuh kami dalam kecepatan tinggi, dan kami bersiap untuk mengarahkan ledakan pada mereka. —Pada akhirnya, bayangan itu menghilang! Jadi itu tidaklah nyata, dan juga bukan Mimic?! Dan masih ada banyak bayangan di sekitar sini, dan sekali lagi, mereka membentuk wujud Cristaldi. “—Bayangan yang nyata<ref>Maksudnya disini bayangan dirinya itu memiliki kepadatan, bisa disentuh (Mulai dari sini saya pake kata bunshin aja soalnya susah nerjemahinya).</ref>?! Apa benar mereka dibuat dengan menggunakan kemampuan Excalibur Nightmare?!” Aku berteriak dalam keterkejutan. Ini sangatlah sulit dipercaya! Bahkan bayangan yang memiliki kepadatan bisa dibuat?! “—Itu adalah kombinasi dari Rapidly dan Nightmare. Kecepatan tinggi dan ilusi digunakan bersamaan, yang menghasilkan bayangan yang memiliki kepadatan asli.” Suara itu bergema dari belakang! Tanpa aku sadari, Cristaldi ketiga bergerak di belakangku! Aku menonaktifkan pedang suci kutukanku, dan mengubahnya menjadi Sacred Gear Blade Blacksmith, dan menciptakan pasukan Ksatria Naga yang muncul dari tanah! Menggunakan ksatria berarmor sebagai perisai, Irina-san melompat ke belakang untuk mundur! Cristaldi bisa dengan cepat memotong para Ksatria Naga, dan menutup jarak dengan kita. “Berbicara hal tabu, bahkan seseorang yang dikenal sebagai Iblis kuat sepertimu, tidak bisa menahan efek dari air suci..” Tepat di depan mataku — dia melempar sebotol kecil air suci. Cristoldi memotong botol itu dengan tebasan horizontal! Air suci tumpah dari botl yang terbelah itu — dan membasahi seluruh tubuhku! Cristaldi menyanyikan doa setalah memastikan air itu telah mengenaiku! Dalam sekejap, rasa sakit yang luar biasa, dan penderitaan mendalan — menyapu semua tubuhku! Kekuatan suci dari air suci dengan ganas membakar tubuh Iblisku! Dalam sekejap, rasa sakit yang luar biasa, dan penderitaan mendalam — menyapu semua tubuhku! Sepertinya tubuh, hingga pikiranku terbakar dan rasa sakit menjalar di seluruh tubuhku, Aku tidak bisa berbicara lagi! Apa dia melipat gandakan kekuatan air suci itu! Tidak, kau bisa mengatakan kekuatanya telah meningkat sepuluh kali lipat! “Efeknya telah meningkat hingga level itu karena kemampuan Pemberkatan. Apa kau ingin mendengarkan aku membacakan Injil yang berisi ayat-ayat Pemberkatan?” “Sensei!” Irina-san melepaskan tebasan dengan Hauteclere-nya ke arah leher Cristaldi untuk menyelamatkanku! Serangan itu — membuat kepala gurunya terbang ke angkasa! Melihat tubuh tanpa kepala, Irina-san terlihat sangat kacau! Dia sepertinya tidak mengira seranganya akan mengenai gurunya. “—Sangat naif, Shidou Irina.” Suara itu datang dari belakang Irina-san. Tubuh tanpa kepala di hadapan Irina telah menghilang. Irina-san berbalik ketika dia mendengar suara itu — sesosok Cristaldi telah berada disana dan mengangkat pedangnya, dan bersiap untuk mengayunkanya ke bawah! Cristaldi membiarkan muridnya melihat ilusi kematianya untuk membuatnya panik! Irina sekali lagi menggunakan Hautclere untuk menahan pedang Excalibur — tapi kekuatan tekanan dari Destruction sekali lagi menekanya! Tekanan dari serangan kedua Destruction membuat Irina benar-benar terjatuh di tanah. “Jangan lupakan aku!” Di saat yang sama, Dulio-san melepaskan bola api dan tombak es. —Namun, ketika itu ingin mengenai Cristaldi, lintasan mereka berubah, dan berputar ke arah samping! Bola api dan tombak es itu menghantam tanah kosong di sisi Cristaldi. Sepertinya Dulio-san tidak berniat menghentikan seranganya, dan menciptakan banyak es tajam yang mencuat di seluruh permukaan tanah! Aku pikir salah satunya akan mengenai Cristaldi — tapi ada yang aneh, tidak ada es yang muncul dari tempat Cristaldi berdiri. “—Apa dia mengontrol serangan Joker?!” Suster Griselda memperlihatkan kecemasanya saat melihat hal yang telah terjadi. Cristaldi berkata seperti itu adalah hal yang biasa “Selama aku memiliki kemampuan dari Ruler, bahkan Sacred Gears—” Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, dia menyadari beberapa bagian di pakaianya membeku. “...Bisa aku kontrol. Aku ingin mengatakan itu, tapi aku telah gagal bertahan dari seranganya. Menjadi Malaikat reinkarnasi telah banyak membantumu, Dulio.” ...Bahkan jika Dulio-san tidak menggunakan kekuatan penuhnya, dan aku tidak menggunakan Gram, musuh yang sedang kita hadapi hanyalah seorang manusia! “...Kau kuat, pengguna sebenarnya dari Excalibur...!” Menyaksikan kekuatan luar biasanya, aku telah kehilangan kata-kata, dan Dulio tersenyum pahit sambil mengatakan hal itu dan ini disampingku. “Hahaha, jadi kau tidak bisa berkata-kata ya? Salah satu orang yang dikenal sebagai dua Monster dari Gereja. Apakah itu replika, atau itu Excalibur asli, sensei bisa menggunakan tubuhnya untuk menguasainya.” “Jadi dia bukanlah seorang pengguna Sacred Gear kan...?” Aku bertanya untuk memastikan. Walaupun guru dari para prajurit itu menggunakan kemampuan Excalibut, dia tidak menggunakan kekuatan spesial dari dalam dirinya seperti yang Dulio-san dan miliki. “Baik Yang Mulia Cristaldi dan Yang Mulio Strada tidak memiliki Sacred Gear, namun orang-orang selalu membicarakan kemampuan Crsitaldi, dan kekuatan Starada “...Mereka itu yang paling terkenal dari Gereja, saat aku masih kecil aku mendengar terkadang Iblis kelas tinggi bisa terbunuh... Sekarang aku mengerti seberapa kuar mereka setelah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.” Suara Sona-zenkaichou terdengar melalui peralatan komunikasi. Aku juga telah memahaminya. Prajurit dari Gereja yang kekuatan sejatinya sebanding dengan Iblis kelas atas—. Sebelumnya aku bersikap skeptis, dan berpikit itu hanyalah tahayul, tapi setelah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku sadar bahwa itu sebuah kebenaran. ...Dan pedang yang dia pegang hanyalah replika. Jika itu yang asli, apa yang akan terjadi...? Manusia yangtelah mengasah kemampuanya sampai batas maksimal, sebenarnya sangatlah kuat... ...Aku tidak butuh pemikiran seperti itu. Aku berdiri dengan gemetar. Aku bersiap untuk membuka ruang dimensi lain, dan memberi tahu semua orang “...Aku siap untuk melepaskan Gram. Walau cuma melawan pengguna Excalibur, saat Joker membuat pembukaan tadi menunjukan bahwa ini akan sulit.” Aku berjalan ke arah pria itu dengan aura Gram meningkat sampai maksmal untuk satu serangan, dan bahkan jika aku tidak mengenainya, aku pastinya bisa membuat celah. Lalu, jika Dulio-san berhasil memanfaatkanya — akan ada kesempatan untuk menang! Bisa dikatakan ini bisa membuat peluang untuk menang. Namun, ketika Dulio-san mendengar ini, dia menggelengkan kepalanya. “...Jangan lakukan.” Ekspresinya sekarang ini — dipenuhi dengan kesedihan. “Kau berencana untuk menggunakan sisa hidumu kan? Jangan lakukan. Dengar, Kiba-kun. Pertempuran ini, mirip dengan pertengkaran fisik dalam anggota keluarga. Kau hanya memerlukan pukulan untuk mengeluarkan kekesalanmu terhadap lawanmu. Tidak perlu untuk mengorbankan nyawamu.” ……. Joker berbicara dengan suara lembut padaku yang malahan membuat emosiku meluap. “Tapi! Musuh kita sedang serius! Jika ini terus berlanjut, bukankah luka yang telah kita terima akan sia-sia?! Apa kau berencana untuk terus menyembunyikan kekecewaaan orang-orangmu?! Aku meledak dalam ketidak puasan. Ini bukanlah diriku yang biasnya. Tentu saja. Excalibur—. Hidupku bermasalah karenanya. Tidak hanya aku, banyak dari teman-temanku telah diambil olehnya. ...Apakah hanya begini saja? Semenjak kematian Valper Galilei dan perdamaian Ketiga Faksi, itu hanyalah akhir sementara. ...Sebagai seorang teman, Ise-kun telah menyadarinya dan memperingatkanku. Tapi! ...Tapi, pengguna alami Excalibur berada dihadapanku, walau dia hanya memiliki replika, itu masih tetap sebuah pedang suci. Terlebih lagi, dia berdiri dihadapanku sebagai musuhku! Aku, dan lainya, semua yang telah terjadi dalam fasilitas itu bukanlah sebuah ilusi! Itu bukan hal yang sia-sia! Bukankah itu bisa membuat orang untuk membuktikanya...! Dulio-san meletakan tanganya di bahuku, kemudian berkata dengan senyum cerah “—Kau salah, aku yang akan mengalahkan sensei, [Dasar idiot sejati!]. Namun, musuh yang harus kau lawan dengan pedang suci kutukan sambil mempertaruhkan nyawamu adalah Qlippoth.” Dulio-san memegang bahuku dengan erat. “Itulah, Kiba-kun. —Tidak, Yuuto. Kau berasal dari fasilitas Gereja kan? Yah, itu berarti kau juga termasuk adikku. Sebagai kakakmu, aku tidak akan membiarkan adikku ini menjadi ceroboh. Serahkan ini pada kakakmu. Kapten ini akan melakukan sesuatu.” Dulio-san — melangkah ke depan. Dia berdiri dihadapan gurunya, Cristaldi. Cristaldi bertanya “—Dulio, yang dikenal sebagai orang terkuat di Gereja, pada akhirnya, untuk apa kau bertarung?” Dulio-san memunculkan senyum yang tidak terduga “—Untuk membuat semua orang merasakan kedamaian. Namun bukan hanya itu alasanya.” Dia merentangkan ke sepuluh sayapnya, yang berwarna seputih saju — tubuhnya di selimuti oleh aura emas, dan orang yang dikenal sebagai [Kartu Trump] sedang memfokuskan kekuatan cahaya di tanganya. Dia membuat lingkaran cahaya di antara kedua tanganya, kemdian meledak di bagian tengahnya. Apa yang keluar dari tengah-tengah lingkaran itu adalah — gelembung yang bersinar seperti pelangi. Gelembung-gelembung itu dengan cepat menyebar di seluruh bagian dalam pelindung ini, lalu mereka menembus pelindung ini, kemudian memenuhi seluruh area ini. Seperti adegan fantasi, semua orang yang berada disekitar sini berhenti melakukan perbuatan mereka, dan mencari darimana gelembung-gelembung berwarna-warni itu berasal. Dulio-san berkata “Teknik ini menggunakan kekuatan [Zenith Tempest] — [Speranza Bolla di Sapone]<ref>“Speranza Bolla di Sapone” adalah tulisan furigananya yang menggunakan bahasa Italia, bila diartikan menjadi “Bola Harapan Berwarna Pelangi”.</ref> Dalam bahasa italia, Speranza Bolla di Sapone memiliki arti [Gelembung Harapan]. Gelembung itu — tanpa sengaja jatuh di tanganku, dan pecah seperti sebuah mimpi. Lalu, aku teringat — memori yang membuatku bernostalgia. Ini — lagu yang dinyanyikan aku dan teman-temanku di fasilitas. “Katakan, jika kita meninggalkan tempat ini, apa yang akan kalian semua lakukan?” “Aku ingin menjadi pelukis. Aku ingin menggambar Jesus yang akan membuat banyak orang kagum padanya.” Kita membicarakan mimpi kita setiap hari. Kita merangkul harapan untuk kehidupan di luar sana — “Aku ingin menjadi seorang Suster<ref>Disini maksudnya biarawati</ref>. Tapi, membuka toko bunga juga terdengar bagus.” “Aku ingin menjadi seorang pembalap. Aku akan mengendari F1 paling keren itu dengan kecepatan maksimal!” “...Aku, selama aku bisa hidup senang bersama suma orang, maka... aku akan sangat menyukainya.” Semua orang tersenyum pada gadis pemalu yang mengatakan itu. Lalu, aku juga berkata “Tentu, itulah yang terbaik! ...Ya, itulah yang terbaik. ...Benar, mereka, dan juga aku...terhadap Excalibur...kami sebenarnya tidak tertarik padanya. ...! Mimpi yang kusimpan didalam hati, yang aku harapkan, adalah bisa hidup normal seperti anak-anak yang lain...! Pedang suci, kecocokan...kita hanya harus...untuk menggapai mimpi-mimpi kami...ini sangatlah penting! Aku...menutup mulutku saat aku menangi. Akhirnya, aku menyadarinya lagi. Akhirnya, aku mengingatnya lagi. Aku...sama seperti mereka juga...tidak pernah berharap untuk balas dendam. Kita hanya ingin bisa hidup. Tidak lebih. Bahkan ketika aku mengerti! Ketika aku telah menyadarinya! Suara orang itu, melintas di pikiranku. “—Hiduplah untukku, dan untuk dirimu sendiri.” Wanita berambut crimson yang menyelamatkanku—. Dan orang paling penting yang juga kuanggap sebagai kakak—. “—Kau tidak boleh mati, idiot.” Teman terbaik yang selalu mendukungku—. Meskipun begitu, teman yang selalu aku cemaskan dari lubuk hatiku—. Aku...sudah cukup bahagia. Kenapa, alasanya sudah ad disini! Aku gagal menyadarinya... ...Rias...nee-san, ise-kun, aku benar-benar idiot sejati... Melihat ke sekeliling — semua orang di medan pertempuran ini juga meneteskan air mata , mereka terisak dan menangis. Dulio-san berkata “...Gelembung-gelembung itu, bisa membuat orang mengingat kembali memori berharga mereka, dan orang terpenting dalam hidup mereka. Hanya itu kemampuan teknik ini. Tapi, teknik ini adalah yang paling ingin aku kuasai, jadi aku menggunakan Sacred Gear-ku untuk menciptakan ini.” Gelembung yang bisa membuat orang mengingat hal terpenting dalam hidup mereka—. Gelembung berwarna-warni itu, memiliki kemampuan semacam ini... —Dulio adalah anak paling baik hati di Gereja. Kata-kata Suster Griselda terngiang di kepalaku. Kemampuan yang bisa membuat orang menjadi ramah—. Dikenal memiliki kemampuan Longinus terkuat kedua, dia sengaja untuk tidak menggunakan kekuatan penuhnya. Malahan dia menggunakan metode lain untuk menggunakan kekuatanya, dia mencegah kerusakan dan kehancuran. Meskipun begitu, walaupun Cristaldi terlihat ada air mata mengalir di wajahnya, dia sekali lagi mengangkat pedangnya. “...Tidak berguna! Jika aku tidak menyelesaikan ini sekarang, pemberontakan kami akan menjadi sia-sia! Dulio!” Dekan teknik Dulio-san, dia juga mengingat apa yang terpenting dalam hidupnya. Namun, pria itu masih memiliki tekad untuk mengangkat Excalibur-nya. “—Yah, mari selesaikan ini.” Griselda-san merentangkan ke enam sayapnya, dan menciptakan cahaya ditanganya yang membentuk wujud seperti busur dan anak panah. ...Aku pernah mendengar bahwa [Queen of Hearts] memiliki panah unik dari cahaya. Dia belum menyerangnya—. Irina-san juga muncul dan mengikuti langkahnya, dia mengangkat Hauteclere-nya. “Hauteclere, pinjamkan aku kekuatan! Aku menginginkanya walau menyakitkan untuk menghadapi pengguna Excalibur ini!” Irina-san juga merentangkan ke empat sayap malaikatnya dan terbang! Melihat itu, aku menciptakan pedang suci kutukan. Aku....terkejut ketika melihat pedang suci kutukan yang aku buat. Di bagian tepinya...melepaskan aura yang lebih murni dari sebelumnya, dan pedang itu sendiri tidak terselimuti auranya. Untuk pertama kalinya, aku merasa pedang suci kutukan yang aku buat sangatlah cantik. Sepertinya pedang itu akan bercahaya jika aku menyingkirkan semua masalah yang ada di kepalakau. ...Pedang itu akan menghasilkan cahaya dengan sendirinya. Sepertinya kejadian yang dialami pedang suci yang aku buat ini terjadi karena faktor diatas tadi. Aku memegang pedang yang menggabunkan kesucian dan kutukan, sambil berlari ke depan. Mengikuti Irina-san yang sudah terlebih dahulu menerjang, kami berdua melakukan zig-zag untuk menerjang ke arah musuh! Sekali lagi Cristaldi menciptakan beberapa bayangan, bersiap untuk membuat Irina dan aku kebingungan. Saat kami menjatuhkanya satu persatu, dan terus memusnahkan bunshin-nya, Irina dan aku merasa kita semakin mendekat dengan tubuh aslinya. Awas! Bunshin yang aku kira tadi telah dihancurkan, sebenarnya adalah Mimic, dan Cristaldi yang asli melompat di atas kita. Ketika bunshin Mimic yang sedang berubah kembali menjadi pedang, pedangku menangkapnya! Dua pedang berbenturan satu sama lain, menimbulkan percikan api! Walaupun serangan langsungku telah diblokir, pedang suci musuhku mulai untuk berubah. Aura sucinya telah diserap oleh pedang suci kutukan milikku, dan kekuatan suci pedangku sekarang telah meningkat. Cristaldi sangat terkejut ketika melihat fenomena ini. “—! Menyerap aura suci Excalibur dengan menggunakan kekuatan kutukan, yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan sucinya?!” ...Sebenarnya aku juga terkejut. Aku tidak pernah membayangkan pedang suci kutukan akan memiliki kemampuan seperti ini... . Menggunakan energi kutukan untuk menyerap energi suci agar memperkuat aura suci di pedangku. Dengan kata lain, menggunakan energi suci untuk menyerap energi kutukan, dan memperkuat kekuatan kutukan juga dimungkinkan. —Mempelajari pedang suci kutukan ini adalah hal yang bagus. Karena keajabian ini masih tetap sebuah keajaiban sejauh ini. ...Saat mencapai kesimpulan ini, apa yang telah Cao-caou katakan di Surga melintas dalam pikiranku. Apa dia telah meramalkan al ini? Tidak, dia seharusnya tidak mengetahui hal ini. Namun, dia mungkin ingin mengatakan bahwa pedang suci kutukan ini memiliki lebih banyak kekuatan yang belum diketahui. Jika aku telah sempurna dalam menggunakan kekuatan pedang suci kutukan ini, bisa dengan aman menggunakan Gram bukan laki sekedar bualan. Pedang suci kutukanku sekarang telah menyerap aura suci dari Excalibur Cristaldi. Lalu, Irina dengan segera menebasnya dengan Hauteclere. “Hauteclere! Menggunakan kekuatan pemurnian!” Hauteclere merespon permintaan penggunanya, dan melepaskan kekuatanya! Hauteclere memiliki kekuatan pemurnia. Setelah dilepaskan, jika terkena kekuatan itu secara langsung, bahkan guru besar dari para prajuritpun bisa dikalahkan dari pertarungan ini—. “Haah!” —Namun, ketika Cristaldi masih menerima serangan pemurnian, dia menghembuskan nafas yang berisi kekuatan! Menghela nafas, dia bahkan memegang pedang suci itu lebih erat! Aura suci dari replika Excalibur kembali seperti semula. Sekali lagi, aku menggunakan pedang suci kutukan untuk menyerap aura suci, dan Irina mengeluarkan kekuatanya dalam ledakan—. Ketika aku sedang melakukanya, sebuah beam besar dari cahata ditembakan dari belakangku. “—Panahku bisa meningkatkan kekuatan dari Malaikat!” Panah cahaya Griselda-san mengenai tubuh Irina. Dalam sekejap, cahaya yang begitu terang menyelimuti Irina-san, dan itu juga meningkatkan kekuatan dan kemampuan Hauteclere! Pedang suci Cristaldi — aura sucinya perlahan dan secara bertahap memudar. “—Sensei, bersiaplah.” Dulio-san memberitahunya. Semua orang mengangkat kepalanya untuk melihat langit. —Awan badai raksasa telah tercipta di angkasa, dan udara dingin yang menusuk mulai menyebar di segala penjuru. Mata pedang dari pedang suci Cristaldi perlahan membeku. Ketika kakinya dibekukan oleh es, petir raksasasa yang sangat kuat turun dari langit, bahkan pelindung yang tercipta dari salib yang mengelilingi kita dengan mudah dihancurkanya, dan serangan petir dari Sacred itu menyelimuti tubuh guru dari para prajurit itu—. Cristaldi telah terbaring di tanah. Pedang suci kutukan, Hauteclere, panah pendukung Griselda-san, dan Longinus Dulio-san telah mengirim serangan terakhir. Setelah menerima serangan itu, guru dari para prajurit itu akhirnya tumbang. Dia mendapat perawatan dari prajurit wanita, luka yang bisa berakibat fatal dapat dihindarkan. Para prajurit telah kehilangan keinginan mereka untuk bertarung, banyak dari mereka yang terlihat depresi sambil terduduk di tanah. Semua yang telah menerima beberapa luka akibat bertarung dengan kita, diikuti dengan kekalahan master mereka, sekarang telah kalah dalam pertarungan, Cristaldi bertanya pada muridnya Dulio-san “...Jika, kau menggunakan gelembung itu dari awal, kau sudah menang dari tadi. Tidak, jika kau menggunakan Balance Breaker-mu, kau seharusnya bisa dengan mudah mengalahkan kami semua dalam sekali serang.” ...Itu benar. Seperti yang dia katakan, jika Dulio-san menggunakan gelembung-gelembung dari awal, atau jika dia menggunakan Balance Breaker, maka pertarungan ini akan sangat mudah. Tapi, apa itu akan bagus? Saat aku ingin menjawab pertanyaan yang ada dalam pikiranku, Dulio-san berkata “...Aku tidak ingin menggunakan kekuatanku pada para prajurit yang masih memiliki ketidak puasan, aku hanya memutuskan menggunakanya setelah pertarungan sudah lama terjadi; daripada memepersingkat pertarungan ini, membuat kalin mengeluarkan semua isi hati kalian itu lebih baik. Terlebih lagi, jika aku dengan serius menggunakan Balance Breaker-ku, musuh pastinya tidak akan bisa berbuat apa-apa, membantai semuanya tanpa ampun.” Sepertinya dia memikirkan perasaan para prajurit ini. Benar juga, daripada menghancurkan semangat bertarung mereka dari awal, membiarkan mereka untuk mencurahkan isi hati mereka akan mencegah masalah yang bisa ditimbulkan di masa mendatang. Justru karena dia juga seorang prajurit Gereja, membuatnya bisa merasakan perasaan yang sedang mereka alami. Guru dari para prajurit itu tersenyum ketika mendengar jawaban dari muridnya. “....Benar-benar, kau seorang yang sangat baik hati... ...Sebagai sesama prajurit, kita seharusnya bisa salin mengerti hanya dengan melihat pedang kita. Ini kemenanganmu, Dulio. Yah, seperti yang kau minta. Tapi, biarkan mereka pergi. Pada akhirnya, akulah satu-satunya orang yang membawa mereka ke sini. Hanya aku yang bersalah.” Cristaldi yang tidak berdaya berbicara dimana dia akan bertanggung jawab atas segalanya. Para prajurit memberi pendapat mereka setelah mendengar perkataan guru mereka. “Tunggu sebentar, Dulio!” “Bunuh kami jika perlu!” “Sensei hanya mendengarkan perasaan kami! “Kamilah yang seharusnya bertanggung jawab!” Para prajurit satu persatu beridiri untuk berusaha melindungi guru mereka. Melihat situasi ini dengan mata kepalaku sendiri, ini jelas bahwa pria ini sangat dihormati oleh para prajurit. Namun, guru mereka menggelengkan kepalanya. “...Semua yang ada disini, kehidupanya telah diganggu oleh Iblis dan Vampir. Aku juga salah satu dari mereka. Kami hanya tidak mengetahui tujuan hidup selain bertarung melawan Iblis dan Vampir... Yah, hanya aku yang harus menanggung semua hukuman. Anak-anak itu, mereka bisa menemukan jalan hidup yang baru.” Dulio-san — dia hanya menghela nafas, dan menggelengkan kepalanya. “...Aku tidak akan melakukan apapun.” Benar, Dulio-san hanya duduk di tanah, dan tidak melakukan apapun. “…Kenapa?” Di saat dia masih terkejut, seorang guru bertanya pada muridnya. Muridnya hanya tertawa. “...Jika aku membunuh sensei, apa bagusnya itu? Dan — selama aku masih hidup, aku bisa mencicipi semua makan enak. ...Di dunia ini, masih banyak sekali orang yang tidak mengetahui betapa berharganya itu.” “...Terlalu baik hati, kau benar-benar, hatimu terlalu baik.” Cristaldi bergumam sambil air matanya mengalir deras dari matanya. Untuk para prajurit, ini pastinya sebuah kekalahan telak. Ada prajurit yang terduduk sambil menangis, dan ada juga yang hanya tersenyum kecut, sambil melepaskan senjata mereka. Dulio-san berkata pada Irina-san dan aku “Yuuto, Irina-chan, ayo pergi. Disini sudah tidak ada masalah. Bergabunglah dengan Ise-kun. Aku...ingin berbicara banyak dengan Cristaldi-sensei disini.” Saat Dulio-san mengatakanya, kita sedikit khawatir apa kelompok yang lain sedang bertarung di saat yang sama dengan kami. Aku pikir, jika kami bisa menyelesaikan pertarungan ini lebih cepat, aku akan pergi membantu mereka. Ini akibat keegoisanku yang ingin bertarung di sini. Dulio-san sepertinya menyadari perasaanku, jadi dia memberikan saran itu padaku. [[Image:High_school_DxD_Volume_19_Page_171.png|thumb]] Irina-san dan aku menganggukan kepala kami, dan bersiap untuk pergi. Sebelum itu, Dulio-san berkata “Ngomong-ngomong, di lain waktu, bisakah kalian melihat fasilitas dimana anak-anak tinggal? Ada juga anak yang memiliki pengalaman sama denganmu saat tinggal disana. Mereka juga adik-adikku seperti kalian. Bagimana jika kita saling berbagi dan bercerita?” —. Ekspresi Dulio-san...selalu menyegarkan dari awal sampai akhir. Kapten yang paling baik hati. Itu adalah Dulio Gesualdo yang dikenal sebagai [Kartu Trump]. “...Yeah, tentu saja.” Aku tersenyum, Irina juga mengangguk. “Ksatria pedang suci kutukan.” Cristaldi memanggi namaku, dan hanya mengatakan satu hal “—Yang Mulia Strada, adalah monster yang sebenarnya.” ...Sejak Srata dipanggi seperti itu dari orang yang juga bisa dianggap monster, dia pastinya monster yang sangatlah kuat—. Irina-san dan aku terus mengingat peringatan ini sambil berlari menuju ke arah teman-temanku yang lain.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information