High School DxD (Indonesia):Cerita-Cerita Waktu Minum Teh di Ruang Klub - Versi Ringkasan

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Cerita-Cerita Waktu Minum Teh di Ruang Klub - Versi Ringkasan[edit]

※ Cerita ini terjadi sebelum High School DxD Jilid 10 – Lion Heart di Festival Sekolah.

 

♥ Situasi Koneko

Ise: “Setelah kupikir-pikir, kamu kan Nekomata, tapi sepertinya kamu tidak takut dengan makanan panas, Koneko-chan.”

Koneko: “...Aku sudah berlatih.”

Rias: “Aku akan mengatakan itu semua berkat latihan. Ketika dia menjadi budakku, dia tidak bisa menyantap makanan panas sama sekali.”

Koneko: “...Tidak bisa menyantap makanan panas adalah masalah hidup dan mati. Taiyaki, takoyaki, sukiyaki, yakiniku... Aku bekerja keras untuk melatih lidahku (slut slut).”

Rias: “Mengenai topik itu, karena dia Nekomata, ada sesuatu yang bekerja dengan sangat baik. Ini dia, Koneko.”

Koneko: “Nya...nyan ♪”

Ise: “Ooh, Koneko-chan langsung mengeluarkan telinga dan ekor kucingnya! Buchou, apa serbuk di tas itu?”

Rias: “Ufufu, ini matatabi.”

Ise: “Ah, matatabi! Begitu ya, itu karena dia kucing.”

Rias: “Ini adalah satu-satunya hal yang belum dia lewati. Sepertinya dia menikmati ini, jadi itu bukan hal yang buruk.”

Ise: (...Jika aku menggunakannya, maka aku bisa melakukannya dengan Koneko-chan...)

Rias: “Kamu tidak boleh menggunakannya untuk hal-hal buruk, oke?”

Ise: “Y-Ya!” (Aku tidak pernah bisa menyelinap melewatimu, huh?)

Koneko: “Nyan ♪ nyan ♪” 

♥ Situasi Xenovia

Xenovia: “Hmm, jadi ini ditulis sebagai [besi] ya. Dan ini dalam katakana sehingga bisa dibaca sebagai [kalsium].”

Ise: “Hei, Xenovia. Apa yang kamu coba cari di kamus?”

Xenovia: “Ah, Ise. Yah, aku sudah berjuang untuk mencoba membaca buku ini.”

Ise: “Apa!? Majalah khusus untuk kehamilan dan perawatan anak... [Egg Club]!? Buku macam apa yang kamu baca!?”

Xenovia: “Karena aku sudah memutuskan untuk melahirkan anak-anakmu nanti, sangat penting bagiku untuk mengetahui nutrisi apa yang diperlukan untuk seorang ibu. Omong-omong, musik untuk pendidikan pralahir adalah nyanyian pujian Kristen.”

Ise: “Baik ibu dan anak akan terluka oleh itu! Selain itu, membaca buku begitu dapat menyebabkan kesalahpahaman!”

Asia: “Selamat siang, Ise-san, Xenovia-san. Xenovia-san, majalah apa yang kamu baca?”

Xenovia: “Hmm, majalah soal mengasuh anak. Ini adalah mitra yang hebat untuk memiliki ketenangan pikiran untuk pengalaman pertamaku membuatnya.”

Asia: “M-Mengasuh anak, dan pengalaman pertamamu membuatnya...? Terus, kamu membacanya bersama dengan Ise-san...!”

Ise: “Tidak, ini salah paham, Asia!”

Rias, Akeno, Koneko: “““Ise, kenapa kamu tidak datang dan memberitahu kami lebih banyak tentang ini?”””

Ise: “Kapan kalian semua datang ke sini!? Ini sudah berakhir — aku bakal dibunuh!”

Xenovia: “Hmm, sulit menjadi ayah juga.” 

♥ Situasi Sona

Ise: “Ummm...tunggu sebentar!”

Sona: “Apa ini kali kedua puluh? Kamu memintaku untuk mengajarimu cara bermain catur. Tolong menyerah saja dan mundur.”

Ise: “Y-Ya.... Hmm, aku merasa bisa menang dalam permainan selain catur...!”

Sona: “Begitu, saran yang menarik. Kalau begitu mari kita pertandingan di permainan yang menurut kamu terbaik. Kalau kamu bisa menang melawan aku, maka aku akan mendengarkan apapun katamu.”

Ise: “Benarkah!? Baik! Kalau begitu, ayo main shogi!”

Sona: “—Skakmat.”

Ise: “Sialan! Aku terpojok! Selanjutnya...ayo main kartu!”

Sona: “—Royal Straight Flush.”

Ise: “Bagaimana bisa!? Hmm, kalau begitu mari kita coba game laga!”

Sona: “—Hundred Combo Finish.”

Ise: “Penekanan tombolmu ada di level profesional! Karena sudah begini, aku cuma harus bermain permainan kartu!”

Sona: “Aku memanggil Light-element Dragon God, Neo-Shining Dragon ZX, dan melakukan serangan langsung pada Life Points lawanku.”

Ise: “Anjir! ...I-Ini nggak mungkin! Aku tidak bisa menang sama sekali.”

Sona: “Oke, selanjutnya apa? Permainan puzzle?”

Ise: “Tentu saja! Aku pasti akan menang setidaknya sekali!”

Rias: (Setiap kali Sona datang ke kediaman Hyoudou, dia terlihat sangat senang ketika dia kecanduan bermain game dengan Ise.)

Sona: “Fufufu, aku akan menemanimu sampai akhir dengan apapun hari ini.”