High School DxD (Indonesia):Jilid 21 Encounter

From Baka-Tsuki
Revision as of 07:28, 14 September 2016 by Setia (talk | contribs) (Created page with "==Encounter. Naga Putih dan Malaikat Hitam== Suatu malam tertentu, tujuh tahun yang lalu. Hari aku bertemu anak itu, aku ingat dengan sangat jelas. Itu adalah malam yang san...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Encounter. Naga Putih dan Malaikat Hitam

Suatu malam tertentu, tujuh tahun yang lalu.

Hari aku bertemu anak itu, aku ingat dengan sangat jelas. Itu adalah malam yang sangat dingin dan bersalju. Shemhazai telah membawa anak laki-laki tersebut ke hadapanku — Azazel. Anak itu mengenakan pakaian compang-camping, rambutnya berantakan, dan dia mempunyai luka di sekujur tubuhnya. Apa yang menjadikan aku bahkan lebih peduli adalah matanya yang menyatakan permusuhan, dan menunjukkan bahwa dia dibesarkan tanpa bisa mempercayai siapa pun. Sangat jelas bahwa dia telah disiksa dengan kejam. Bahkan, anak ini telah mengalami kekejaman ayah dan kakeknya sendiri. Shemhazai memberitahuku bahwa anak ini menggunakan sebuah rumah kosong di suatu tempat di pegunungan Eropa sebagai benteng; polisi dan agen Vatikan ingin menangkapnya, tapi mereka ditolak oleh kemampuan yang tak terbayangkan pemuda tersebut. Setelah agen Vatikan mengetahui bahwa anak tersebut mempunyai kekuatan Iblis serta – kekuatan Naga yang besar, mereka berencana untuk mengirim beberapa agen tingkat yang lebih tinggi. Pada saat itu, Shemhazai menerima kontak dari pihak Iblis, mengatakan 'Saya harap kalian bisa melindungi anak ini'. Ketika Shemhazai pergi dengan bawahannya untuk menangkap anak ini, mereka menyadari bahwa ia mempunyai Sacred Gear, [White Dragon] — sayap terang Hakuryuukou; dia adalah Hakuryuukou dari generasi ini. Meski kita terus-menerus memantau semua pengguna Longinus, bisa digambarkan sebagai kali pertama kita berada tepat di sebelah salah satunya, apalagi, anak laki-laki itu. Setelah melihat anak itu untuk kali pertama, aku berbicara duluan.

"Kamu sungguh menyebabkan banyak masalah. …Siapa namamu?"

Menanggapi pertanyaanku, anak itu tetap diam sebentar, dan kemudian menjawab

"...Vali...Lucifer."

Benar, anak ini — Vali bukan hanya pengguna Longinus, dia juga keturunan dari Maou, dan bisa dibilang telah mewarisi darah Bapa dari semua Iblis, [Lucifer]; keberadaannya sendiri bisa disebut lelucon. Vatikan — kalau surga tahu yang sebenarnya, mereka pasti akan takut, dan akan segera menghabisinya. Atau pun saat pihak Iblis mengetahui keberadaannya.... ...Sumber informasi Shemhazai tentang Vali datang dari seorang budak bekas anak Lucifer — budak Rizevim. Budak yang menghubungi Shemhazai — melalui Iblis yang mempunyai koneksi dengan Malaikat Jatuh, dan menyampaikan informasi tentang Vali. Justru karena kita tahu ini, Vali bisa aman berlindung di dalam Grigori. Kalau pihak Iblis belajar dari keberadaan Vali, bagaimana pemerintah saat ini, yang mempunyai hubungan buruk dengan Golongan Old Maou, terutama Keluarga Great King memperlakukan dia? Mungkin dia akan dipenjara sampai kematiannya, atau pun mungkin mereka akan membuangnya sebagai orang yang bahkan tak pernah ada—. Dia adalah keberadaan yang lahir dari manusia, tapi pada saat yang sama ia mempunyai kekuatan Lucifer dan Hakuryuukou, sehingga takkan ada seorang pun di antara petinggi yang tidak akan panik. Agar membiarkan Vali bertahan hidup, aku merasa bahwa pilihan yang dibuat budak itu tidak salah. Tapi tak lama sesudah itu, kita berhenti menerima kontak sama sekali dari budak itu. Aku takut, tidak, orang itu sudah menjadi korban karena membiarkan Vali berhasil melarikan diri. Kenapa budak itu mencoba untuk menyelamatkan Vali dengan harga hidupnya sendiri? Seseorang menyarankan bahwa mereka tak ingin melihat darah baik dari Lucifer hilang. Mungkin karena mereka tak bisa mengubah tirai perlakuan kejam yang Vali terima dari Rizevim. Pokoknya, dalam keadaan seperti itu, bagaimana kita berurusan dengan Vali?

Sacred Gear...mungkin dengan Sistem Sacred Gear, tak ada pengguna yang punya pilihan. Jadi, aku menyaksikan beberapa tragedi. Dengan memberi 'keajaiban' sepihak dari Surga – lebih tepat untuk menyebutnya kemampuan. Kemampuan mengontrol mereka, dan menghancurkan kehidupan mereka... menyadari mereka membungkus lingkungan mereka dalam kemalangan hanya membuatku merasa hampa. Terutama pengguna Sacred Gear dari Two Heavenly Dragon; hidup mereka dibebani dengan nasib pertempuran, sehingga mereka mengalami banyak situasi kasar dan kehidupan orang-orang di sekitar mereka menderita kemalangan serupa; ada terlalu banyak kasus. Saat itu, aku berpikir bahwa Vali juga telah ditarik ke nasib seperti itu.

Setelah menjaga Vali di Grigori selama beberapa bulan—. Meski Vali tidak membuka diri kepada kami, dia sudah terbiasa dengan kehidupan di sana. Aku juga berbicara dengannya secara serius berkali-kali. Sesudah aku memberitahukan peristiwa yang berkaitan dengan budak itu, matanya melebar kaget, dan ia kemudian berbalik dan berkata satu hal.

"......Bodohnya."

Apa pikiran mudanya sungguh memikirkan kematian budak itu? Menggunakan itu sebagai kesempatan, Vali mulai bertanya padaku bagaimana menggunakan Sacred Gear. Membaca dan menulis, aku meningkatkan asuhanku dengannya. Anak itu perlahan-lahan dewasa dan juga mulai menunjukkan potensinya. Mengandalkan itu, ketika ia akhirnya bisa berkomunikasi dengan Albion, yang tidak mampu ia lakukan sebelumnya, aku tak bisa melupakan senyum lebar yang muncul di wajahnya. Dia mempunyai konsep yang sangat jelas dari keluarga dan orang yang dicintai, tapi ia tak sadar mengejar kekuatan... kontradiksi keberadaannya melintas di depan mataku. Vali mewarisi darah Lucifer, dan juga memegang kekuatan Hakuryuukou. Anak itu mempunyai kemampuan begitu ketika dia lahir... Ayahnya sendiri takut padanya, dan menghasut untuk disiksa oleh Rizevim. Kamu harus menentangnya. Meskipun ia adalah ayah biologismu, itu adalah situasi yang mengancam jiwa, sehingga kamu harus mampu menentangnya dengan kemampuan itu. Ketika Vali mendengar aku mengatakan ini, matanya penuh dengan kesedihan.

"...Kalau aku tidak dipukuli oleh pria itu, kaa-san akan dipukuli mengantikan diriku. Juga…"

Hal berikutnya yang Vali katakan adalah sesuatu yang takkan pernah aku lupakan selama hidupku.

"...Ketika pria itu memukulku... ia menunjukkan ekspresi tenang. Meskipun aku takut, merasa jengkel, dan benci, kurasa itu adalah sesuatu yang pria itu harus lakukan."

Pria itu takut Vali; setelah melihat bahwa anaknya sendiri tengah dipukuli tanpa perlawanan, itu adalah kali pertama ia bisa merasa nyaman. Sebagai orang yang lahir sebagai cucu dari Lucifer, dia seharusnya mempunyai keberadaan 'spesial' dari saat ia lahir. Tetapi, anaknya sendiri — adalah 'monster' lebih hebat dari dirinya. Dia merasa takut dari lubuk hatinya. Mempunyai harapan yang datang dengan posisi cucu Lucifer, dia takut bahwa anaknya yang mempunyai potensial lebih dari dirinya akan menghabisinya saat ia sedang tidur nanti. Ada juga tekanan dari ayahnya sendiri, Rizevim. Semua ini ditambahkan bersamaan. Orang yang memukul anaknya tidak melawan agar dapat mengamankan tempat itu untuk keberadaannya sendiri. Saat itu disadari oleh anak ini, sehingga ia membiarkan dirinya disiksa tanpa menolak. —Dia adalah anak yang dibuang oleh keluarganya, tanpa pernah mengetahui apa pun tentang kehangatan keluarga.

Setahun sesudah Vali datang padaku—. Pemuda berambut perak yang telah belajar bagaimana menggunakan kekuatannya sendiri sudah mampu melebihi pengguna Sacred Gear dari generasinya; dia mempunyai keyakinan dalam kekuatannya sendiri, sementara bergerak maju dengan tujuan hidupnya. Vali berkata padaku

"Azazel, aku ingin menjadi lebih kuat dari siapa pun di dunia ini. Di mana kekuatanku sendiri, dan kemampuan bawaanku bisa mencapai, aku ingin tahu sejelas itu. Aku ingin menjadi lebih kuat dari Rizevim, generasi Lucifer sebelumnya, dan bahkan Sekiryuushintei Great Red."

Anak laki-laki yang lahir dengan kekuatan yang membawa kemalangan dirinya, memutuskan untuk mengejar jalan kekuatan. Dibandingkan dengan kekuatan untuk melindungi seseorang, dia tidak mengejar kekuatan untuk melindungi dirinya, tetapi dia mengejar kekuatan yang takkan kalah dengan orang lain. Dia akan merahmati kekuatan Two Heavenly Dragon, atau harus kubilang—.

"Iya, Azazel. lawanku... orang macam apa Sekiryuutei itu?"

Ketika pemuda berambut perak itu bertanya padaku, matanya bersinar dengan kecemerlangan rasa ingin tahu. Lalu, beberapa tahun kemudian, Vali akhirnya melihat Sekiryuutei. Di matanya, aku bertanya-tanya bagaimana ia melihat Ise—.