High School DxD (Indonesia):Jilid 25 New Dark.

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

New Dark. Dari Luar Dunia[edit]

Setelah pertandingan putranya berakhir, ayah Hyoudou Issei — Hyoudou Gorou, meninggalkan ruang penonton resmi stadion bersama Kunou, Ophis dan Lilith. Sambil mereka berjalan di sepanjang aula, Gorou merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar, karena penglihatannya terdistorsi dan seluruh tubuhnya kehilangan kekuatan. Ketika dia menyadarinya, semua sorak-sorai penonton lenyap. Aula dipenuhi dengan keheningan. Tidak ada satu pun tanda-tanda kehidupan. Sambil dia melanjutkan di sepanjang aula yang tidak bernyawa dan sunyi ini, dia pun mencapai ruang yang sedikit lebih lebar. Kunou, Ophis dan Lilith berjalan di depan dan mengambil sikap mereka seolah-olah mereka melindunginya. Mereka bertiga menghadap ke depan. Kunou terutama waspada sambil berekspresi suram. Lalu, beberapa sosok bertudung misterius keluar dari tempat persembunyian mereka. Wajah mereka tampak seperti tengkorak di balik tudung, dan mereka juga memegang sabit di tangan. Gorou berasumsi bahwa mereka Grim Reaper asli. Para Grim Reaper memandang mereka — menuju Ophis dan Lilith sambil mereka berbicara.

<<Ini adalah pertemuan pertama kami, wahai Dragon of Infinity.>>

Kunou menyerang para Grim Reaper.

“Kalian! Kalian berasal dari Alam Baka, kan!? Apa yang kalian inginkan!?”

Dia terdengar berani mengucapkan kata-kata itu, meski Gorou tahu bahwa Kunou gemetar. Terlepas dari kenyataan bahwa dia bukan manusia, dia masih anak-anak. Setelah mengambil napas dalam-dalam, Gorou berdiri di depan Kunou, Ophis dan Lilith. Lantas dia berteriak kepada para Grim Reaper tersebut.

“H-Hei! Kalian! A-A-Apa yang kalian inginkan dari gadis-gadis ini? Mereka adalah anak-anakku yang berharga yang kujaga! Aku tidak akan membiarkan kalian me-menyentuh mereka!”

Ucapnya sambil gemetar. Gorou tertawa dengan kepura-puraan sembari dia berkata kepada Kunou dan yang lainnya.

“Hahaha, aku sebenarnya takut, tapi aku ayah dari Sekiryuutei. Melindungi kalian adalah sesuatu yang harus kulakukan.”

Tentu saja, tidak mungkin dia bisa menang melawan para Grim Reaper. Ada kemungkinan bahwa anaknya atau teman anaknya tidak akan bisa datang membantu mereka juga. Tetap saja, karena dia melihat ke arah putranya yang sangat berani, dia tidak boleh mundur. Dia menduga bahwa jika dia mundur sekarang, dia tidak akan bisa menyebut dirinya ayah dari Sekiryuutei. Para Grim Reaper mengarahkan bilah sabit ke arah mereka.

<<Ayah dari Sekiryuutei, ya? Ini bagus. Mari kita balas dendam untuk Thanathos-sama.>>

<<Tapi, kita tidak bisa melemahkan kewaspadaan kita karena Naga yang memiliki kekuatan Infinity ada di sini. Mari tetap berpegang pada rencana dan bersiap untuk memanggil [Dragon Eater] Samael—.>>

Pada saat itu. Mereka mendengar suara yang mengganggu percakapan para Grim Reaper.

“Kalian mungkin ingin berhenti. Orang-orang itu penting bagi kami.”

Apa teman anakku tiba?

Gorou membalikkan tubuhnya ke arah suara seolah dia nyaris lolos dari kematian. Seorang pria muda mengenakan setelan biru di seluruh tubuhnya seperti yang biasanya dilihat di film sains-fiksi dan seorang gadis mengenakan gaun biru berdiri di sana. Gorou memiliki kesan bahwa mereka berdua muda dan sekitar usia yang sama dengan putranya, Issei. Di kedua tangannya ada gauntlet... atau sesuatu seperti itu. Grim Reaper tampak terkejut dengan kemunculan mereka sembari mereka mengalihkan tatapan mereka dari target yang seharusnya dan malah melotot pada mereka berdua. Salah satu Grim Reaper berbicara.

<<...Sampai hal seperti ini terjadi pada saat-saat begini. — [First Dark], tidak, Kanzaki Mitsuya dari [Cross Times Kiss].>>

Pemuda itu terkikik menanggapi ucapan Grim Reaper ketika dia berkata kepada gadis muda di belakangnya.

“Kirino-san, kamu tidak usah melakukan apa-apa. Walau lawan kita bukan Kelas Ultimate, setidaknya mereka bagian dari eselon atas. —Ini adalah kesempatan yang bagus. Haruskah kita membuat contoh dari mereka untuk menunjukkan kepada penguasa Neraka yang mengacau?”

Pria muda itu keluar — sebuah terminal biru. Saat dia menggeser bagian dari gauntlet yang dilengkapi di tangan kirinya, ada ruang untuk memasukkan sesuatu yang terungkap, dan dia memasukkan terminalnya di sana. Saat dia menyentuh layar terminal, cahaya biru samar dilepaskan dan menyebar ke setiap sudut ruangan. Perasaan tidak nyaman yang memenuhi ruangan langsung menghilang. Para Grim Reaper bergerak menanggapi ini.

<<—! Ini [Innovate Clear]!>>

“Ini hanya versi sederhana. Dengan ini, seluruh area ini kini menjadi milikku. Nah, kukira aku akan menggunakan yang lain.”

Pemuda itu — mengambil terminal lain. Itu diwarnai dengan warna hitam pekat. Ketika para Grim Reaper mengenali mesin terminal secara visual, mereka menjadi lebih waspada.

<<Jangan-jangan itu juga tetap ada di...!>>

Para Grim Reaper mengangkat kewaspadaan mereka. Kali ini, pemuda itu menyelipkan bagian gauntlet di tangan kanannya dan memasukkan mesin terminal berwarna hitam pekat ke dalamnya.

[[Innovate Clear] dan [Telos Karma].]

Tiba-tiba, kedua gauntlet-nya menyebabkan ruang bergetar dan bergemuruh dengan bunyi ‘Dun Dun’. Gauntlet-nya mulai memancarkan cahaya gelap dan hitam pekat yang melingkupi seluruh tubuh pemuda itu.

[—Transcendental Arrive.]

Saat pria muda itu mengatakan itu—

[Innovate Clear Balance Breaker!]

[Telos Karma Balance Breaker!]

Gauntlet-nya memancarkan suara seperti mesin. Segera setelah itu, keduanya memancarkan suara secara bersamaan.

<<[Transendental Arriver!]>>

Ketika ruang di belakang pemuda itu terdistorsi, percikan api berderak dan sesuatu yang menyerupai exoskeleton bertenaga mesin muncul. Bagian kepala, tubuh dan anggota gerak exoskeleton bertenaga mesin itu lantas membuka dan menempel ke tubuh pemuda itu. Helm itu dilengkapi di kepalanya terakhir. Seluruh tubuhnya tampak seperti dibalut setelan eksoskeleton bertenaga mesin futuristik dari film sci-fi. Tidak seperti armor yang dikenakan Issei, Gorou merasa bahwa yang satu ini tampak lebih seperti mesin. Para Grim Reaper terkejut oleh pemuda itu.

<<—!? I-Ini, apa kau membangkitkan Balance Breaker Longinus secara artifisial...!?>>

Pemuda itu berkata sambil melangkah maju.

【—Ini teknik yang disebut Transendental Arrival.】

<<—! Meskipun itu adalah sistem yang diciptakan oleh Tuhan mitologi lain, betapa menjijikkan...! Manusia keparat!>>

Satu Grim Reaper marah dan mengangkat dagunya sambil dia menyerang pemuda itu, siap menyerang. Saat itulah Grim Reaper menutup jaraknya dan mengayunkan sabitnya ke bawah. Serangan itu seharusnya jelas mengenainya, tapi... pemuda itu, yang berada di depan Grim Reaper, tidak tergores walau ujung sabitnya menusuk lantai. Saat Grim Reaper menarik sabitnya, dia bertanya dengan bingung.

<<Apa yang kau lakukan...? Seranganku tadi seharusnya mengenaimu seutuhnya.>>

Pemuda itu mengangkat bahu saat menjawab.

Aku hanya memilih opsi serangan itu ‘tidak kena’. 】

Para Grim Reaper terkejut setelah mendengar kata-kata itu.

<<Jangan-jangan, itu...! Kemampuan ‘itu’ benar-benar—>>

Saat pemuda itu merentangkan tangannya, dia menunjuk ke ikat pinggangnya.

【Paling tidak, fenomena yang disebabkan oleh [Telos Karma] di dunia kecil ini yang dibuat dengan [Innovate Clear] sudah pasti. Bahkan makhluk sekelas Dewa tidak akan bisa menentang ini.】

Pria muda itu melanjutkan,

【—Selamat datang di teritoriku. Ini hanya sementara saja, tapi silakan nikmati. 】

Gorou merasa ngeri setelah mendengar kata-kata itu. Itu karena dia merasakan sesuatu yang sangat gelap dari nada suara pemuda itu, yang kira-kira seumuran dengan putranya. Para Grim Reaper lalu bergegas menuju pemuda itu secara bersamaan dengan sabit mereka di tangan.

<<Kuh! Bagaimana dengan ini!?>>

Ayunan dan tebasan dari sabit sangat cepat sehingga Gorou tidak bisa mengikuti dengan matanya. Pemuda itu menghindari semuanya hanya dengan sedikit menggerakkan tinjunya. Bilah dari sabit Grim Reaper tertentu tiba-tiba jatuh dari pegangannya saat terjepit ke tanah dengan suara seperti logam. Si Grim Reaper tercengang saat bilah itu terlepas dari pegangannya. Pria muda itu lalu berkata.

【Kali ini, aku memilih opsi ‘sabit itu tidak dalam kondisi baik’.】

<<...Jadi itu artinya kami jatuh ke dalam perangkap, huh. Sialan kau, [Pria yang meniru Tuhan]...!>>

Grim Reaper berteriak kepada pemuda itu dengan marah. Sambil melihat mesin terminal, ponselnya, gadis muda itu bergumam.

“Maksudmu seorang ‘cheater’.”

Pemuda itu menggelengkan kepalanya.

【Beda. Pengguna Longinus lainnya adalah cheater. Aku akan menyebut ini bug. Karena Longinus disebut ‘bug’ dari Sacred Gear, itu cocok sekali, bukan?】

Grim Reaper yang sabitnya hancur (Gorou menafsirkannya begitu) membuat sabit lain muncul. Sekali lagi, dia dan rekan-rekannya menyerang pemuda itu secara bersamaan. — Namun, pemuda itu mengoperasikan gauntlet yang dilengkapi di lengan kirinya. Lalu, cahaya seperti pedang diciptakan. Saat pemuda itu memberikan serangan, beberapa jejak cahaya ditarik. Dalam sekejap, ada banyak pecahan yang tersebar di seluruh tubuh para Grim Reaper yang menyerang, memusnahkan mereka. Tidak ada setitik debu tersisa setelah itu. Dua Grim Reaper yang tersisa tersentak ketika mereka melihat rekan-rekan mereka dimusnahkan tanpa mampu melakukan apapun. Salah satu Grim Reaper dengan jahat mengarahkan bilahnya ke arah Gorou dan yang lainnya saat dia memegang sabitnya!

<<Jika memang begitu, maka setidaknya orangtua dari Sekiryuutei!>>

Dia melompat dengan kecepatan tinggi dan mendekat. Gorou bersiap diri saat dia merasa bahwa hidupnya dalam bahaya. Seseorang lantas berdiri di depan Gorou. Itu adalah seorang gadis berambut hitam — Ophis. Ophis menangani Grim Reaper yang datang menyerang dengan membantingnya!

BAN!

Grim Reaper lenyap bersama dengan suara tersebut! Ophis berkata pada Grim Reaper yang telah lenyap sepenuhnya.

“Aku tidak akan mengizinkannya. Siapapun itu.”

Gorou juga terkejut dengan keberanian Ophis. Kunou, yang berada di sebelahnya, membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut juga. Setelah pemuda itu mengoperasikan bagian dari gauntlet-nya, exoskeleton bertenaga mesin mulai terlepas. Lalu, karena suasana aneh yang memenuhi ruangan menghilang, mereka bisa sekali lagi mendengar suara ceria dari penonton tempat Rating Game. Gorou berpikir ‘Aku tidak begitu mengerti, tapi sepertinya ruangan telah kembali normal’. Pemuda itu memanggil Grim Reaper yang tersisa.

“Hei, Grim Reaper-san di sana. Pulanglah dan beri tahu Hades; kalau aku termasuk dalam daftar pengguna Longinus yang ditargetkan, kami juga akan mendapatkan sesuatu. Bagaimanapun juga, kaulah yang memulai semua ini.”

Grim Reaper terakhir dengan cepat kabur sambil melotot pada pemuda itu dengan penuh kebencian. Ketika sosok yang berbahaya itu pergi, Gorou membelai dadanya dengan lega.

“K-Kamu menyelamatkan kami. Omong-omong, s-siapa kamu...?”

Saat pria muda itu menjawab, dia mengungkapkan senyuman ramah yang sepertinya cocok untuk anak laki-laki seusianya.

“—Kami mulai dengan nama [Cross Times Kiss], tapi kurasa itu tidak berarti di [Dunia] ini karena sepertinya nama [First Dark] lebih populer di sini. Namaku Kanzaki Mitsuya, dan karena alasan tertentu, kami akan menjagamu dan istrimu selama turnamen. Orang di sana itu adalah [Able], kolegaku, Kirino Shizuka-san.”

Pemuda itu, Kanzaki, melihat gadis muda di belakangnya. Saat tatapan mereka bertemu, dia sedikit membungkuk pada mereka. Gadis muda itu lalu bertanya pada Kanzaki saat dia mendekat.

“... Benarkah kita bisa mendapatkan informasi soal [Evie Etoulde] hanya dengan membantu orang-orang ini? Bagaimanapun, faksi kita adalah musuh Maou Beelzebub.”

“Yah, siapa tahu. Tapi, sepertinya Hades benar-benar mencoba untuk menjadi penjaga dunia ini. Aku cukup yakin bahkan kita tidak ingin terlibat dalam hal itu bila dia dapat mengambil keuntungan dari Maou.”

“...Apapun itu, kita tidak bisa kembali ke [Game] itu tanpa mendapatkan sesuatu terlebih dulu.”

Percakapan itu sungguh tidak dapat dimengerti oleh Gorou... tetapi kemudian Kanzaki melihat ke arahnya.

“Aku mengerti. Untuk saat ini, jika kita bisa lebih dekat dengan orang-orang yang dekat dengan Sekiryuutei, maka setidaknya...”

“...Baiklah. Aku tak masalah dengan itu selama aku bisa mendapatkan [Bonus] setelah tiga puluh tahun.”

—Tiba-tiba, suara lain terdengar.

“...Aku rasa untuk saat ini, aku hanya akan mengatakan salamku, kamu dengan nama terlarang, Kanzaki Mitsuya.”

Semua orang berbalik ke arah sumber suara. Itu adalah sosok pria muda yang familier. Seorang pria muda yang membawa anjing hitamnya. Gorou lalu teringat bahwa dia adalah teman putranya Issei, Ikuse Tobio. Kanzaki memiringkan matanya saat dia melihat Ikuse Tobio. Dia lalu tertawa riang.

“Ya, kurasa ini pertemuan pertama kita, Slash Dog Ikuse Tobio.”

Dengan ekspresi waspada, Ikuse Tobio berkata.

“—[First Dark], musuh Maou Ajuka Beelzebub, orang yang mengendalikan Longinus [Innovate Clear] dan [Telos Karma]. Grup yang terhapus [Cross Times Kiss]. Dan manusia yang datang dan pergi ke luar akal dunia, huh...”

Kanzaki mengangkat bahu.

“Kesepakatan yang kubuat dengan Ajuka-sama mengatakan bahwa aku hanya akan bekerja sama selama Turnamen ini.”

Ikuse Tobio melihat mesin terminal yang dimiliki Kanzaki.

“...Grigori memandangmu sebagai orang yang sangat berbahaya. Aku pernah mendengar bahwa jika aku merusak itu, kamu tidak akan dapat tetap berada di sisi ini, benar begitu?”

“Itu tepat sekali. Abel dan aku penuh dengan kelemahan, tahu?”

“Kamu bisa mengatakan itu...”

Ketika Kanzaki mengeluarkan kedua mesin terminal dari gauntlet-nya, dia berkata.

“—Semuanya demi [Innovate] dan [Karma].”

Ada atmosfer aneh antara Ikuse Tobio dan Kanzaki. Anjing yang dibawa Ikuse Tobio juga memancarkan cahaya berbahaya dari matanya. Bertindak sebagai penengah, Gorou melangkah di antara mereka.

“S-Sekarang, bisakah kalian tolong berhenti bertarung. Dengar, aku juga tidak terluka. Kamu adalah... Teman Ise, kan? Aku ingat melihatmu beberapa kali. Jika itu benar, bisakah tolong berhenti bertarung di sini? Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian berdua, tapi aku tidak berpikir dia orang jahat saat dia menyelamatkanku dan gadis-gadis ini.”

Ikuse Tobio menunduk menanggapi kata-kata Gorou.

“...Baiklah, maaf sudah membuat keributan.”

Gorou terkejut dengan keterusterangannya. Wanita muda itu, Kirino, menundukkan kepalanya dan dia berbicara.

“Terima kasih sudah membela kami. Aku menyesal bahwa semuanya harus berubah seperti ini...”

Wanita muda itu seperti benar-benar menyesal. Gorou menjawab.

“Tidak apa-apa, nona muda. Karena putraku bekerja keras di dunia ini, sebagian dari diriku telah siap untuk terlibat dalam hal-hal semacam ini. Ada juga waktu ketika kakek menakutkan Vali-kun menargetkan kami.”

Tidak mungkin baginya untuk melupakan hari ketika dia mengetahui kebenaran tentang putranya, hari ketika ikatan keluarga mereka semakin kuat. Itu menakutkan, tapi tetap saja, berkat itu, dia bisa mempelajari kebenaran tentang putranya dan orang-orang di sekitarnya. Meski dia menghidupkan kembali kenangan mengerikan itu lagi, dia yakin bahwa tidak akan ada kehidupan yang lebih baik selama dia bisa melihat jati diri putranya sendiri. Itulah mengapa Gorou memutuskan dia akan mencoba untuk tersenyum demi anak-anaknya, terlepas dari hal-hal mengerikan yang dia lihat. Dia ingin mengatakan bahwa tidak peduli betapa mengerikannya situasi yang dia temui, dia akan baik-baik saja. Seakan Kanzaki juga merasakan ini, dia menundukkan kepalanya juga.

“...Aku sungguh menyesal. Tapi, sekarang setelah aku bertemu denganmu, tekadku telah mengeras. —Selama turnamen, aku akan melindungimu dan istrimu.”

Dia benar-benar tidak mengerti, tapi dia tahu bahwa beberapa orang hebat siap untuk menjaganya dan istrinya. Dia akan belajar lebih banyak tentang orang macam apa dia sekarang, tapi Gorou memutuskan bahwa dia akan mencoba mempercayainya untuk saat ini, dan dia menjawab dengan ‘terima kasih’ karena telah melindungi mereka terhadap Grim Reaper yang menakutkan. Kanzaki lalu menambahkan sambil mengingat sesuatu.

“Ah, benar juga.”

Dia berbisik ke arah Gorou.

(...Tolong, jangan membicarakan hal ini dengan Nakiri-kun, junior anakmu. Karena aku memiliki sesuatu yang diurus bersamanya.)

Nakiri... gambaran junior putranya muncul di benaknya. Gorou, yang tidak tahu tentang situasinya, menjawab dengan ‘Baiklah’. Kanzaki lalu menyatakan kepada Ikuse Tobio.

“[Slash Dog], aku berjanji padamu hal ini. —Kami pasti akan melindungi orangtua Sekiryuutei. Dengan seorang ayah yang baik ini, aku akan dihukum jika aku tidak melindunginya.”

Gadis muda itu, Kirino, dengan iri berkata.

“...Dan dari siapa hukuman itu berasal, aku penasaran? Apalagi, apa kamu tidak akan menonton pertandingan [Star Buster]-kun?”

Kanzaki menghela napas sebagai jawaban atas pertanyaan Kirino.

“Dia tidak akan punya masalah. Tapi dia memang anak yang bermasalah.”

Kanzaki lalu mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Ikuse Tobio. Ikuse Tobio ragu sejenak, tapi... dia membalas gerakan itu. Sementara mereka berjabat tangan, Kanzaki lalu tertawa dengan sugestif sambil dia berkata.

“—[Innovate], Ikuse Tobio. Juga, Hyoudou Issei-kun dan Vali Lucifer. Untuk merusak rencana Dewa-Dewa jahat. Lalu, demi bertahan hidup melawan Melvazoa yang akan datang dalam tiga puluh tahun.”

[DxD]... [DOG]... dan juga, [Dark]...

Ambisi dari Dewa Alam Baka, Hades, telah menggerakkan Dark of the Longinus yang seharusnya tidak tersentuh. Di balik turnamen, spekulasi semua orang menjadi sangat kacau.