Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo (Indonesia):Jilid 6 Bab 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 4[edit]

Bagian 1[edit]

—Taman Mini, Gerbang Luar Nomor 54545 Area Panggung, jalan masuk menuju Gang Pajangan [Lembaran Lautan Bintang]

“ー Baiklah, Rin, apa tujuan kalian?”

“Wuai?”

Rin, yang duduk di pojokan warung, dengan mulut dipenuhi Kue Telur Ubi Emas, mengembalikan kue yang ia pegang ketika mendengar pertanyaan itu. Melihat wajahnya, Percher yang ingin melakukan pendekatan masalah secara serius hanya bisa menghela nafas.

Saat ini, Percher dan Rin sedang mengemban tugas yang menyebabkan mereka terpisah dari Jin dan lainnya.

Jin, Sandra, dan Yang Mulia telah pergi ke lokasi kejadian di Gang Pajangan untuk penyelidikan, sementara Percher dan Rin menunggu perintah di area jalan masuk.

Namun karena waktu luang mereka banyak, mereka memutuskan untuk makan makanan lezat lokal ternama di [Salamandra] ー Kue Telur Ubi Emas. Karena masih belum jelas motivasi mereka berdua yang terlihat tidak serius dalam bertindak, Percher memberanikan diri memberi pertanyaan sekali lagi.

"Aku sudah melihat alasanmu datang ke kota ini. Katakan. Sampai kapan kalian terus berpura-pura?"

“Hoho, terdengar menarik ketika kamu membahasnya. Dik Percher tahu rencana kami?"

*Menakutkan~Aku sangat terkejut!* Rin tersenyum menggantung di bibirnya.

Gaya bicara setelah memberikan jeda terkejut dengan suara menekan, merupakan kemampuan percakapan wanita muda ini. Melihat kehati-hatian musuhnya walaupun sudah mencoba digoncangkan, Percher memutuskan untuk menambah tekanan:

"Terus terang saja. Semua orang dari [No Name] akan datang ke Gang Pajangan ini. Selama aku melihat salah satu dari mereka, kemungkinan aku bisa kabur dengan sukses sangat besar. Serangan diam-diam yang kamu rencanakan pada [Master Lantai] juga akan gagal. Kemudian, kalian juga akan diburu, tahu kan?"

Percher tersenyum santai.

— Tentu saja, semua yang ia katakan tidak didukung informasi yang dibuat dengan tujuan menggoncang Rin walau sedikit. Namun sedikit yang percher tahu bahwa kebohongannya akan menjadi kenyataan.

Rin seolah mempertimbangkannya sebelum tersenyum jahat.

"Baiklah, jika memang benar terjadi, kami akan berhenti saat itu juga."

"Benarkah? Terus, kenapa tidak berhenti saja se . . ."

“Hem[1]. Kurasa sudah waktunya membunuh Dik Percher."

—*Suu* Belati tajam sudah menyentuh leher Percher.

Seakan memiliki kontrol kekuatan luar biasa, ujung belati hanya menyentuh lapisan tipis kulit yang menutupi denyut arteri.

Gerakan belati mendadak yang saat ini menekan lehernya sungguh cepat, sampai bisa terlepas dari penjagaan Percher dengan kewaspadaan tinggi. Sampai rasa sakit akibat tusukan mulai merasuki otaknya, Percher memperhatikan goresan di lehernya yang disebabkan oleh belati Rin.

Dan aksi itu menyebabkan Percher menjadi membeku dan pucat.

Mengingat, dia sempat menghilangkan niat membunuhnya dengan santai beberapa saat setelah tertawa nakal.

"Hanya bercanda. Aku hanya ingin sedikit menjahilimu. Lagipula, Dik Percher tidak cocok dalam negosiasi, tidak perlu memaksakan diri. Terlebih, jika kamu memiliki informasi sebagai kartu as, jangan diumbar seperti itu. Tunggulah sampai keadaan pas baru keluarkan. Jika kamu lakukan seperti tadi, pengaruhnya tidak akan terlalu kuat lho! . . . Tapi, yah, itu masih laporan buatan darimu."

“ . . .Uuh!!”

Sampai sini, kecemasan Percher akhirnya memuncak.

Dia sudah menyiapkan mental untuk membuat situasi kacau seperti pertarungan, namun sepertinya ide yang sangat buruk. Awalnya dia memiliki opini besar pada kekuatan gadis tak berdosa, tapi dia sedikit mengira jika kekuatan lawannya termasuk yang melebihi perkiraan awalnya.

("Perbedaannya terlalu besar. Entah bertarung atau adu mulut . . .")

Dia sudah menemui jalan buntu dan tidak memiliki pergerakan lain. Walaupun hanya ini kesempatan ketika Yang Mulia sedang jauh, Percher masih belum mampu menemukan jalan keluar dari kekacauan ini.

Melihat kesusahan Percher, Rin memasang senyum lengah saat menggelengkan kepalanya.

"Sekarang, santailah. Setidaknya kami tidak berniat membunuhmu dik Percher, atau bahkan menghilangkan Sandra dan Jin. Bisa dibilang itu akan bertentangan dengan niat kami. ”

" . . . Bertentangan?"

Percher menyipitkan matanya saat memiringkan kepalanya, ragu.

Tatapan Rin serius ketika tertawa kecil:

"Aku sendiri mengharapkan kalian bertiga menjadi aset berharga bagi Komunitas kami."



“A……Apa?!”

Suara Percher bergetar karena terkejut. Itu pasti menjadi kemungkinan mustahil yang tidak dia permasalahkan tentang ー jenderal dan ajudan kepercayaan ingin merekrut dari pihak musuh?

Namun Rin yang salah paham terhadap reaksi Percher tiba-tiba condong mendekat dengan menyisakan jarak tiga inchi dari hidung Percher.

"Jangan khawatir, kita bisa berdiskusi tentang perlakuan dan hak istimewa! Kekalahan dik Percher akan dimaafkan dan dihapuskan. Kami juga akan memberikanmu Hadiah lain dari [Peniup Seruling Hamelin]! Zaman perburuan penyihir juga cukup dekat dengan zaman asal dik Percher. Kupikir kamu akan cocok dengan Orsola~Jika kamu kembali ke bagian [Mata Kematian Balor], kamu bisa saja muncul lagi sebagai Raja Iblis Kematian Hitamー"

"Tunggu, tahan sebentar! Membicarakan ini di tempat umum . . . Gila kamu!"

Mata Percher terus melempar ke sekitar warung terbuka dan orang-orang lewat saat menutupi mulut Rin dengan gelisah. Bicara seperti itu di tempat umum, itu adalah sifat jahat gadis ini. Tapi Rin terus terlihat acuh tak acuh.

"Tidak ada masalah sama sekali kok. Karena suara kita, tidak akan terdengar orang lain."

" . . . Apa maksudmu?"

"Cobalah teriak sekencang-kencangnya. Tidak akan ada orang yang bisa mendengarnya."

Memberitahu hal menakutkan dengan penuh percaya diri, namun sudah diketahui Percher sejak awal. Dalam beberapa gagasan, dia bisa menduga hal ini bisa terjadi menggunakan Hadiah Rin.

Sehubungan dengan Hadiah Rin, Percher pernah mendengar sedikit tentangnya ー Hadiah misterius yang dipanggil [Achilles High] merupakan Hadiah yang memiliki tipe konseptual untuk mengontrol "jarak" spasial[2] di antara benda-benda.

Disamping informasi itu, kondisi penggunaannya, baik itu jarak efektif dan nama Hadiahnya masih belum diketahui.

Hal yang bisa dikonfirmasi adalah Hadiahnya bersifat "ghaib" dan Percher hanya mengetahui dua cara mengalahkan Hadiah seperti ini.

Selama digunakan untuk membuat [Jarak Dinding] di antara kami dan orang-orang sekitar, akan membuat peredam suara secara alami. Tidak, bukan hanya itu. Juga menghalangi seseorang untuk kabur atau memanggil bantuan.

(" . . . Dengan kata lain, tidak ada kesempatan bagiku membuat kericuhan sejak awal?")

Pertimbangan itu membuat gadis itu sangat menakutkan.

Ditambah, [No Name] saat ini tidak memiliki anggota yang mampu memojokkan Rin dan hanya Izayoi yang mampu mengacaukan situasi sebanyak mungkin.

Terpojok sudah, dia mengeluh dalam hati.

" . . . Mau bagaimanapun, maaf. Aku tidak punya niatan gabung ke kelompokmu. Lagian, Masterku itu Jin, jadi tolong yakinkan dia dulu."

"Oh, begitukah? Jika kami mendapatkan Jin, bonusnya Percher . . . Penawarannya sangat bagus."

Rin mengomel sendirian seperti gadis yang akhirnya membayar permen dengan bonus hadiah.

Walaupun suaranya tidak mengenakkan, Percher memilih diam untuk menghindari percakapan tak berarti.

"Yah, kita kesampingkan hal itu, aku ingin mengkonfirmasi pemikiranmu tentang ini. Percher, apa kamu merasa tidak puas dengan kontrak master dan pelayan saat ini?"

"Bukannya puas sih . . . Tapi bukan berarti aku ingin mengakhiri kontrakku!"

Jawaban tanpa tipu muslihat itu tidak diragukan lagi menjadi pemikiran jujur Percher.

[No Name] merupakan Komunitas yang memiliki potensi naik ke tingkat atas dari kalangan tingkat rendah karena memiliki berbagai macam bakat dan orang-orang berguna yang mampu sepadan melawan Raja Iblis.

Jika mereka memperoleh Bendera Aliansi, akan memungkinkan bagi mereka untuk naik ke Bilangan Lima dengan cepat.

Rin menyipitkan matanya.

“ . . . Begitu ya? Percher, kamu tahu jika dia tidak memiliki kekuatan untuk membantumu, menggapai mimpimu, kan?"

“Uuh . . . Itu . . ."

Ucapan Rin memang benar sampai menyentuh hatinya. Walaupun kekanakan tadi menyebabkan Percher kebingungan lalu membuatnya menurunkan penjagaan, Rin tidak melewati kesempatan itu. Dan gadis ini memiliki lidah tajam dengan akurasi mencapai target setiap bentrok kata-kata.

Kata-katanya tertanam ke dalam hati Percher sampai menunjukkan ilusi jika seluruh percakapan telah diatur sedemikian rupa sebagi pukulan terakhir.

“……………”

ー Demi memenuhi harapan Percher, anak lelaki bernama Jin Russel belum cukup kuat saat ini.

Dia sudah mengetahui fakta itu.

Tidak peduli seberapa luar biasa teman seperjuangan di [No Name], orang terpenting ー Jin sebagai pemimpin masih belum matang. Masalah yang dikemukakan Rin tidak akan menjadi masalah jika harapannya biasa saja. Namun harapan Percher ー adalah salah satu yang akan membuat beban berat dengan memusuhi Dewa asli.

Jika harapan rahasia yang ia sembunyikan dalam hati terkuak . . . Tidak akan mengejutkan jika Jin Russel akan membatalkan kontrak atau bahkan menyegel Percher demi kebaikan. Ketidakamanan semacam itu menyebabkan Percher tidak dapat memberi tahu [No Name] tentang cita-citanya.

Dan Rin dengan mudahnya melihat ketidakamanan itu.

Rin tersenyum mempesona saat menyilangkan tangannya di depan dada.

"Tapi tidak akan begitu bagi kami. Walaupun kita sudah dikalahkan dalam permainan kita oleh Komunitas Jin dan lainnya dulu, pertarungan kali ini akan berskala lebih besar dari Permainan sebelumnya. Dan jika semuanya berjalan lancar sesuai rencana . . . Dunia Taman Mini akan benar-benar dalam kekacauan."

Sambil meletakkan tangannya di dadanya yang membuncit, dia terus menatap Percher dengan kepercayaan diri di matanya.

Keinginan kuat pada tatapannya sangat intens seakan bersinar dalam sudut pandang Percher. Sebagai sosok yang berwenang dalam organisasi dengan target jelas dalam pikiran dan cara pemecahannya dan juga sikap menggerakkan teman seperjuangan pada rute yang dipilih, membuat Percher meragukan kesetiaannya pada Jin.

"Tapi . . . Pemilikku tetaplah Jin . . ."

“Bukankah sederhana? Kami hanya perlu membawa Jin sekalian bersama kita lalu tuntas, kan?"

“Haa . . .?!"

“Aku sudah mendiskusikan dengan Aura dan Paman Graiya sebelumnya, kami merasa masih membutuhkan lelaki lain seumuran Yang Mulia sebagai teman. Bisa kukatakan jika otak Jin lumayan bagus dan dia sangat cocok untuk membantu Yang Mulia yang kekurangan pengetahuan akal sehat dalam keterampilan hidup. Lebih penting lagi, kami bisa menyiapkan banyak Raja Iblis yang cocok bagi [Pengontrak Jiwa] ー Sejak awal, pemanfaatan Hadiahnya bisa mencapai potensi yang sebenarnya jika berada di sisi kita."

Tambah Rin, bahagia.

Kekuatan Jin merupakan Hadiah yang memiliki spesialisasi dalam peningkatan segel Raja Iblis yang berada di bawah kuasanya. Leticia juga mengatakan jika Hadiah itu cukup terkenal. Bahkan di Taman Mini dengan banyaknya setengah dewa dan para Dewa bertebaran, bisa dipertimbangkan sebagai salah satu Hadiah unik.

Legenda menyatakan [Pengontrak Jiwa] merupakan Hadiah yang dirundingkan dengan [Solomon, Raja Roh] yang duduk di Bilangan Empat yang sukses berprestasi dalam menyegel tujuh puluh dua Raja Iblis.

Jika dia telah mengalahkan seluruh tujuh puluh dua Raja Iblis sendirian, bisa membuatnya menduduki peringkat kedua dalam mengalahkan Raja Iblis.

Dan leluhur Jin Russel telah menyelesaikan ujian yang disiapkan oleh [Solomon, Raja Roh] ー <ARABIAN NIGHT> yang memiliki bagian Hadiah sebagai hadiah berharga.

Rin yang mengetahui semuanya juga melihat nilai sebenarnya dari Jin Russel bahkan jika dia masih mengembangkan Hadiahnya.

"Ujian yang disiapkan [Solomon, Raja Roh] telah diselesaikan tanpa menyisakan satupun ujian tak terselesaikan. Yang tersisa hanyalah mengalahkan tujuh puluh dua Raja Iblis yang bisa diatasi yang lainnya. Dan itulah yang membuat Hadiah Jin sangat diminati ー walaupun diperlukan tindakan kasar, sepertinya masih pantas."

“……”

Kilatan tajam terlihat di mata kekanakannya, namun suasana itu segera memudar hampir tiba-tiba.

Rin mendadak berdiri, bersiap meninggalkan warung terbuka.

"Bagaimanapun, kurasa bujukannya cukup sampai sini. Dik Percher juga butuh lebih banyak waktu, kan? Aku akan pergi duluan dan menyerahkan Yang Mulia padamu haru ini. Trims."

“Hei, Tung, tunggu!"

“Tak~ Aku tidak akan berhenti♪ Tapi tidak perlu risau. Aku akan kembali untuk menarikmu ke sisi kami karena kurasa itulah yang terbaik untuk kedua kelompok. Ah~jangan lupa untuk terus menyembunyikan identitas asli Yang Mulia ー Demi kebaikan kita berdua."

Rin berputar, rok mininya berkibar, kemudian menghilang di kerumunan. Ketika di ujung seberang meja warung terbuka, segelas minuman belum dihabiskan.

Gadis yang muncul layaknya badai dadakan telah pergi begitu puas dengan kerusakan yang ditimbulkan.

(" . . . Kembali pada Aliansi Raja Iblis?")

Percher menekan tangan di dadanya saat merasakan kegelisahan.

Dia merupakan perwakilan dari delapan juta roh pendendam ー kumpulan roh yang terbunuh atas wabah Hitam Kematian.

Dan tubuh ini ada semata-mata dengan tujuan memenuhi harapan roh-roh yang mati dengan kebencian di hati mereka.

Lantas apa yang harus dia putuskan?

Gadis sendirian yang tidak mampu menemukan jawaban atas pertanyaan itu hanya bisa duduk di tempat.

("Aku . . . Apa yang harus kupilih . . .?")

Bagian 2[edit]

—[Kouen, Kota dari Azure Flames], Distrik Niaga Bagian Utara.

Menyematkan matanya pada berkarakter “混” di punggungnya, Izayoi terbenam dalam kesenangan pengejaran tanpa henti saat berlarian melewati atap bangunan.

Ilusi optik dari Izayoi bisa terlihat melintas di atas kerumunan menuju lorong dalam sekejap mata lalu dengan mudah melewati pasukan polisi militer yang diberangkatkan untuk mengamankan wilayah.

Memperhatikan kegemparan di atas kepala, orang-orang yang melewati Distrik Niaga teriak karena terkejut:

“Wuoooh?! Tadi itu apa?”

"Seperti sosok manusia yang terbang di atas kepala kita!"

“Ada juga pasukan polisi militer yang mengejar. Mungkinkah umor tentang 'Kamikakushi'?"

Angin kuat yang menyisir melewati Distrik Niaga menyebabkan warga berspekulasi tentang yang mereka barusan lihat. Karena mereka hanya mampu melihat Izayoi dan tidak bisa melihat lelaki berkarakter “混”.

Walaupun pasukan polisi militer mengejar di belakang, karena tidak mampu meletakkan jaring untuk mengepung musuh tak terlihat, terpaksa mereka hanya membuntuti pengejaran Izayoi.

("Andaikan cuma Mandra, orang itu bisa melebarkan jaring pasukannya buat mengepung wilayah, bakal lebih gampang . . .")

Namun mereka akan kesulitan menangani jika bertemu lawan tak terlihat. Terlebih, kemampuan berlari atau kecepatan tanggap musuh tidak lebih buruk dari Izayoi. Lagi pula musuhnya masihlah Raja Iblis, walaupun kelas tiga.

Walau begitu, masih memungkinkan bagi Izayoi untuk meraihnya jika dia mengeluarkan seluruh tenaganya pada pengejaran.

Bagaimanapun, jika Izayoi menggunakan seluruh kekuatannya dalam setiap langkah, struktur perumahan yang tidak cukup stabil akan hancur. Sebelumnya dia pernah menghancurkan bangunan tinggi ketika menggunakannya sebagai pijakan untuk menggunakan kekuatan penuhnya.

Umumnya, seluruh struktur di Taman Mini dibangun dengan Hadiah pertahanan untuk memperkuat pengokohan, namun jika Izayoi menggunakan kekuatan penuhnya, akan menjadi masalah berbeda.

("Kalau begini mengejar terus-terusan gak bakal menyelesaikan masalah.")

Yang awalnya hanya senang mengejar, sekarang Izayoi serius mengejar.

Dia berpikir jika permainan kejar-kejaran ini akan melengkapi penggunaan Hadiah mirip dengan "虚度 光阴". (Melewati waktu dengan cara diam. Terjemahan langsung untuk kemampuan yang menyebabkan waktu berhenti untuk lawan). Namun, hal-hal menarik semacam itu sepertinya terbatas hanya sekali itu saja dan sisanya hanya bermain kejar-kejaran biasa dan dia perlu menahan kekuatannya.

Melihat sudut pandang Izayoi dari ketidaksukaan pada pekerjaan berulang, situasi ini bisa dibilang sangat membosankan.

Pernah terlintas dipikirannya, menendang bangunan untuk menembak pecahannya layaknya peluru senjata api . . . Namun dia pernah menggunakan trik ini pada Kuro Usagi dan tidak tertarik menggunakannya untuk kedua kalinya. Lalu, hanya satu pilihan terakhir ー

("Oh wah, gak ada cara lain. Aku bakal minta maaf ke Mandra nanti.")

Izayoi menepuk kedua tangannya bersamaan saat meminta maaf dalam hati sebelum mengerahkan kekuatan ke kakinya sambil terus berlari kedepan.

Berlari cepat dengan kekuatan penuh menyebabkan bangunan atau jalanan sebagai pijakan roboh

Tapi jika itu lompatan kekuatan penuh ー Hal terburuk yang akan terjadi adalah kehancuran.

Walaupun masih terhitung sebagai kerusakan cukup berat, namun jika harganya setara dengan penangkapan 'Kamikakushi', kerusakannya hanya akan menjadi pengorbanan kecil yang bisa dimaklumi para korban

Di sisi lain, Raja Iblis Kekacauan yang belum menyadari pikiran berbahaya yang dibentuk dalam pikiran lawannya sedang berkeringat ketika fokus berlari. Dia sibuk melintasi dinding sempit gang lalu melompat kecil di ujung atas pepohonan. Dia bahkan berani menggunakan lentera gantung dan kabel listrik sebagai pijakan karena kemampuannya dalam membuat tubuhnya seringan bulu sebaik berakrobat.

Tapi sebagai orang yang berbakat dengan berbagai teknik serbaguna, hanya dia yang mengerti dengan jelas betapa suramnya situasi itu bagi dirinya sendiri karena pengejar yang tak kenal belas kasihan yang tak tergoyahkan yang sedang membuntutinya.

("Konyol, sangat konyol! Cecunguk kecil sialan itu sungguh tidak masuk akal! Kalau begini terus, aku tidak bisa paham gagasan bertemu Kouryuu untuk mengajaknya bertarung.")

Dibanding kebencian pada musuh bebuyutannya, lebih penting lagi untuk mempertahankan hidupnya. Dan Raja Iblis Kekacauan terus berlari dengan jubah dihiasi karakter "混” menggelembung di belakangnya.

Dia yang jauh-jauh datang ke [Kota Kouen] dengan tujuan menyerang Raja Iblis Saurian, [Guru Besar Penghancur Lautan], membawa masa lalu kelam.

ー Akan menarik mengetahui banyaknya orang yang mengingat hal ini. Bagi Raja Iblis Kekacauan yang merupakan Raja Iblis pembarani yang terekam dalam <Perjalanan ke Barat>. Pada saat yang sama, dia juga merupakan korban pertama yang dikalahkan setelah Sun Wukong, yang telah mengumpulkan banyak prestasi dalam pertempuran, karena dia telah membunyikan gong pertama penyerbuan

("Bangsat . . .! Aku datang ke wilayah Manusia karena berita bocah itu, Kouryuu, menjadi seorang Master . . . Kenapa aku sial banget?!"

Menekan ke bawah pada penghubung kabel lampu, dia gunakan reaksi tekanan naiknya untuk melompat.

Raja Iblis Kekacauan yang memutar tubuhnya di udara, berencana menangkap sosok Izayoi dari ujung matanya.

(" . . . Kurasa tidak ada cara lain. Walaupun aku tidak ingin menggunakannya sebelum bocah itu, Kouryuu, tibaー")

Suasana sekitar Raja Iblis Kekacauan mendadak berubah drastis. Izayoi mengecap lidahnya kecewa saat dia menyadari lalu mencaci-maki dirinya sendiri atas kesalahan perhitungan yang ia buat.

Saat kekuatan spiritual tersembunyi dari jubah berkarakter “混” mulai meluas, angin tidak menyenangkan mulai berhembus di Distrik Niaga.

([Wewenang Master Penyelenggara]……)

Wewenang untuk memaksakan persoalan Ujian yang telah diizinkan pada Setengah-Dewa, yang disembah, dan Para Dewa.

Jika hari ini hari biasa, Izayoi akan dengan senang hati menerima tantangan namun situasi kali ini tidak memungkinkan.

Saat ini, [Will-O'-Wisp} harusnya sudah menyerahkan Hadiah-hadiah baru pada Asuka. Jika ini Permainan Berhadiah sebenarnya, mungkin akan berbeda namun dia tidak ingin mengambil resiko bertarung dengan Raja Iblis tanpa persiapan matang.

Dan tanah mulai bersuara tertekan *Kazha* saat berlari melewati jalanan beraspal batu.

“Gak bakal kubiarin…!”

Melebihi kecepatan suara, dia terbang dengan cukup kuat untuk menggetarkan lapisan udara sekitarnya.

Batu di bawah kakinya mendadak hancur berkeping-keping berhamburan dimana-mana.

Tepat ketika ujung jarinya akan meraih lelaki berkarakter "混”—Mandra teriak sangat keras dari belakang.

“Di belakang! Awas!”

Dia merasakan adanya ancaman dari belakang, namun terlalu lambat untuk bertindak.

Izayoi baru memutar kepalanya ketika diserang ー oleh hembusan angin dingin ekstrem yang menyapu distrik panas ekstrem.

(Apa—-?!)

Hembusan dingin ekstrem yang hebat membuat beku bahkan api lampu tersapu di seluruh area Distrik Niaga. Menggunakan puing yang diterbangkan angin sebagai pijakan, dia menghindari serangan dari belakang.

Tapi dia masih sedikit lebih lambat.

Seakan lawan telah menunggu Izayoi menggunakan lompatan keduanya sebelum melepaskan serangan penuh sekaligus secara sempurna.

“……!!”

Angin dingin menakutkan yang mengarah pada izayoi ketika puing-puing sekitarnya menjadi tajam membentuk belati es yang terbang kepadanya. Walaupun Izayoi sudah menggunakan kedua tangannya untuk membelokkan seluruh pecahan es itu, dia masih tidak mampu menghindari hembusan udara sedingin es yang berhembus padanya.

Hembusannya sangat dingin seolah atmosfer mengembun dan kulitnya mulai pecah saat bersentuhan dengan udara dingin ekstrem.

Izayoi membenarkan postur tubuhnya di udara setelah dipukul hembusan angin dingin ekstrem kemudian mendarat di atas kain terpal sebuah kios untuk mengurangi dampak jatuh. Namun ia salah mengira bahwa faktanya ia jatuh di kios penjual buah.

Dan Izayoi mendecap lidahnya kesal karena basah oleh sari buah.

"Sialan . . . Aku sudah terbiasa basah karena air tapi gak sari buah juga kali."

*Gigit* Izayoi menancapkan giginya pada apel.

Walaupun kedinginan, rasanya enak juga, lalu ia gigit lebih dalam.

Pemilik kios menatap bingung Izayoi dan kiosnya yang hancur ketika terdengar teriakan dari Mandra yang akhirnya mendekat.

“Hey, kau baik-baik saja?”

"Ah, sehat wal'afiat. Maaf sudah membiarkan target lolos dan bertindak semauku tanpa memanggil bantuan. Karena gak nemu cara lain."

"Tidak, tidak, gak usah terlalu dipikirin. Seolah kami bisa lihat dia saja, hasilnya pun bakal sama . . .

Terus, kemana orang itu pergi? Aku masih butuh informasi untuk perkembangan situasi pada masyarakat."

"Maaf juga, jejaknya sudah benar-benar hilang."

Izayoi menjawab canggung dan Mandra tidak mencacinya namun hanya menatap tanah merenungi buah pahit yang diserahkan padanya.[3]

" . . . Aku mengerti. Sudah terlanjur begini, aku minta dengan tegas kerja-samamu untuk menyelesaikan kasus ini walaupun gak kepengen."

"Gak masalah kok. Lagian setengah-setengah bukan sifatku. Tapi yang lebih penting tuhー"

Kata-kata Izayoi menghilang saat dia mengangkat kepalanya menatap langit.

Dibandingkan Raja Iblis Kekacauan, dia lebih penasaran pada angin dingin ekstrem.

Untuk melepaskan serangan pada saat paling tepat, merupakan perbuatan hebat yang tidak bisa dilakukan sembarangan orang dan serangan akhir luar biasa yang menargetkan saat-saat rentan.

("Apa sejak awal dia ada yang bantu? Aku yakin gak merasakan adanya pihak lain. Lagian kalau ada banyak orang terlibat, apa orang itu bakal nekat menyiarkan kartu [Wewenang Master Penyelanggara] secepat itu?")

Lalu siapa orang itu?

Bukan polisi militer atau kaki tangan Raja Iblis Kekacauan.

Mungkinkah ada pihak ketiga yang tiba-tiba muncul untuk meluncurkan serangan pada Izayoi? Atau hanya tindakan penyelamatan Raja Iblis Kekacauan?

Pertanyaan terbesar menjadi kemana Raja Iblis Kekacauan menghilang?

("Kalau gak salah, keberadaan Raja Iblis Kekacauan menghilang bersamaan dengan hembusan angin dinginー")

—Benar, menghilang.

Walaupun Izayoi diserang diam-diam, Raja Iblis Kekacauan yang sudah ada di depan mata kemudian mendadak hilang layaknya asap terbawa angin.

Mirip 'Kamikakushi' asli.

"'Kamikakushi' di-'Kamikakushi'. . .?[4] Masalahnya tambah lagi padahal yang sebelumnya belum terpecahkan."

“‘Apa?"

“Banyak hal mesti dilakukan. Pertama-tama informasikan pada Sandra kalau musuhnya 'Kamikakushi' Raja Iblis, aku takutnya cuman anak-anak yang bisa lihat dia."

Mendengar ucapan Izayoi, wajah Mandra mendadak pucat tanpa alasan yang diketahui lalu menarik nafas tajam.

"Hanya . . . Hanya anak-anak yang bisa lihat?"

“Yap. Nama pelakunya Raja Iblis Kekacauan. Identitas aslinya pasti Iblis atau monster yang bisa bersembunyi di hati anak-anak sewaktu bebas berkeliaranーgak deh, nanti aja rinciannya. Adikmu bakal jadi calon terbaik buat melawan Raja Iblis ini, jadi segera hubungi dia."

“A, aku mengerti.”

Mandra menjawab dengan gigi terkatup.

Izayoi menangkap tanggapan aneh lalu menatap penasaran ke arah Mandra.

" . . . Ada masalah? Ada yang ganjal?"

Wajah Mandra berekspresi menghina diri sendiri saat bergumam, "Tidak, bukan apa-apa. Aku cuman sedikit malu atas tindakanku." Rasa penasaran Izayoi sedang dihebohkan oleh eskpresi aneh itu namun dia hanya bisa menelan pertanyaannya saat ini karena seorang anggota polisi militer dengan panik bergegas dengan sebuah laporan.

"Tu-Tuan Mandra! Buruk! Berdasarkan laporan, Tuan Putri Sandra menyelinap keluar Istana!".

“Apa katamu?!"

“Untungnya ada banyak saksi mata di kota dan saat ini ia sedang berada di Gang Pajangan di depan [Lembaran Lautan Bintang]!"

“Ck! Sekarang? Apa sih yang gadis itu pikirkan . . ."

Mandra ingin bicara lagi tapi mendadak menahan lidahnya.

Dan ekspresi pahit sebelumnya muncul lagi saat memalingkan kepalanya menghadap Izayoi.

"Maaf tapi tolong temani aku pergi ke [Lembaran Lautan Bintang]."

“Baiklah. Hm, aku juga belum puas lihat-lihat Gang Pajangan itu, ditawari karcis masuk gratis begitu, kuterima senang hati."

Keduanya saling mengangguk kemudian akan berjalan menuju Gang Pajangan.

Lalu, seseorang meraih Izayoi. Penasaran, Izayoi menengokーhanya untuk melihat pemilik kios buah yang sama-sama basah kuyup dengan sari buah yang tersenyum dengan urat-uratnya yang menyembul di pelipis:

" . . . Tuan Pelanggan, terimakasih atas bayaran perbaikan dan kerusakannya."

“ . . . Tuan Mandra, sang ahli strategi, kamu mendengarnya kan?"

Sang pengusaha menatap Izayoi sementara wajah Izayoi tersenyum nakal menatap Mandra.

Menjadi pemimpin pasukan polisi militer dan ahli strategi, Mandra sudah menduganya bahkan sebelum Izayoi mengucapkannya lalu diam-diam mengeluarkan kantong koin untuk diletakkan di kios.

Setelah itu, Mandra meninggalkan tempat itu dengan eskpresi pahit seratus kali lipat dari sebelumnya.


Bagian 3[edit]

—[Gua Merah Delima], Kanal Bawah Tanah.

*Plonk!* Raja Iblis Kekacauan ditarik bersama sapuan angin panas lalu jatuh dari posisi melayang di udara.

"Sakit!"

Dia memegang kepalanya saat berguling beberapa kali. Karena situasi yang mendadak, dia yang tidak mampu merespon situasi mendarat ke tanah dengan posisi kepala jatuh duluan.

Untuk mencegah agar kanal tidak terguncang oleh benturan keras, kanal pahatan batu itu benar-benar dihiasi dengan banyak Hadiah. Di mana beberapa Hadiah untuk menghilangkan penyusup juga telah diatur pada titik-titik tertentu untuk menjebak dan memusnahkan.

Bisa dikatakan jika dia beruntung dalam ketidakberuntungannya dengan hanya menyakiti kepalanya saja.

"Kenapa aku ada di kanal bawah tanah? Siapa yang membawaku kemari?"

Raja Iblis Kekacauan mencengkeram kepalanya saat melihat sekeliling.

Kanal bawah tanah yang serumit labirin bawah tanah hanya memiliki beberapa jalan keluar khusus dan tidak mudah diakses sembarangan. Setidaknya tidak ada jalan masuk dari jalanan Distrik Niaga yang mengarah ke lorong ini.

Lalu, siapa yang bisa membawanya ke tempat ini? Jika dia bisa menduga jawabannya beberapa detik sebelumnyaーtakdir Raja Iblis Kekacauan akan sedikit berbeda.

"Hentikanー"

“!?”

Suara tajam lantang yang seperti tekanan tinggi saat mendengar kata-katanya memberinya ilusi diserang sebuah kapak.

Dikarenakan gema di lorong bawah tanah, asal suara tidak bisa ditebak secara akurat namun bisa dipastikan orang itu bersembunyi di titik buta dari pandangannya.

Di bawah cahaya temaram, Raja Iblis Kekacauan mendadak berhenti bergerak. Bukan karena tidak mampu menebak lokasi musuh namun naluri dari penjagaan diri menyalakan alarm dengan suara lantang.

(" . . . Ini buruk . . . Sangat buruk. Penginderaanku terlalu lamban.")

Raja Iblis ini yang sudah terlalu lama mengasingkan diri saat ini merasa malu atas kekurangannya yang nampak cukup sering diperlihatkan hari ini.

Ketika menemukan dirinya dalam situasi ini, seharusnya dia sudah sadar.

Jumlah Hadiah yang mampu membawanya dari Distrik yang tidak memiliki jalan masuk menuju lorong ini pasti terbatas. Karena Hadiah ini mampu 'melewati'ーatau Hadiah skala besar yang mampu mengendalikan 'Pintu Gerbang'.

("Memindahkan benda seketika? . . . Dulu pernah kudengar tentang ini, tapi baru kali ini mengalami sendiri.")

Raja Iblis Kekacauan panik dengan keringat dingin mulai membasahi punggungnya.

Jika dia mengaktifkan Hadiah “虚度光阴”, mungkin dia bisa kabur tapi dia harus membidik pada waktu musuhnya lengah.

Karena perintah telah 'Dihentikan', itu berarti seketika dia bergerak, musuh juga akan menunjukkan taringnya.

Mendengarkan hembusan nafas musuhnya, Raja Iblis Kekacauan menyamakan detak jantungnya sambil menunggu kesempatan.

Saat dia menyiapkan pergerakannyaーsuara terdengar dari dalam kegelapan.

"Lagi-lagi, Maxwell! Mengancamnya hanya akan membuat kesalahpahaman pada tujuan kita! Kita di sini untuk membuat kesepakatan, jangan menakut-nakuti begitu dong!"

Mendengar suara remaja yang berkebalikan dengan suasana saat itu, Raja Iblis Kekacauan hanya bisa jatuh di atas kedua kakinya.

Tapi itu bisa dimaklumi. Dia sudah mengatur pikirannya untuk mengaktifkan Hadiah dengan nyawa sebagai taruhan kemudian dihentikan oleh keluhan kekanakan dari gadis kecil yang berusaha meredam situasi.

Kehilangan minat bertarung, Raja Iblis Kekacauan memutuskan untuk mengabaikan perintah untuk melihat ke arah orang yang baru saja bicaraーRin.

"Oi oi, perlakuan seperti itu buat berunding bukankah sudah keterlaluan? Lain kali patuhi permintaan pelanggan, cendekiawan Raja Iblis Termodinamik, kan?"

“ . . . Hufth. Saat berurusan dengan kelas tiga yang hanya tahu cara menculik anak-anak, perlakuan itu sudah pantas, benar kan?"

Yang lainnya menjawab dengan nada sombong dan menghina, dan ketika Raja Iblis Kekacauan akan mengembalikannya seratus kali lipat, Rin menengahi mereka dengan gelisah.

"Ngo-mong-ngo-mong, Maxwell, tolong mundurlah dulu! Kamu tidak perlu selalu mengacaukan situasi."

“Walaupun tidak ingin, akan kuturuti. Tapi jika kamu terlalu marah, kamu bisa mengganggu arah yang sudah diatur pengontrol Permainan loh."

*URIA!* Rin berteriak ke arah terusan air gelap di ujung seberang. Kemudian, seorang lelaki yang berada di ujung terusan air . . . [Raja Iblis Maxwell] hadir dalam sekejap mata.

Rin menghela nafas sebentar sebelum berbalik menatap Raja Iblis Kekacauan dengan wajah lelah.

"Maaf atas perlakuan tadi. Orang itu sebenarnya kuat namun kurang dalam hal kualitas karakter."

“Heheh, pasti cukup memusingkan. . . Lalu Nona, apakah kamu datang untuk melihatku yang seorang Raja Iblis Kekacauan dan situasiku saat ini?"

“Iya. Alasanku ke sini adalah bertemu dengan [Malapetaka Utara] yang terkenal, Raja Iblis Kekacauan. Jika kamu berkenan memaafkan penghinaan tadi, saya sungguh tersanjung."

“ . . . Oh?" Raja Iblis Kekacauan menghembuskan nafas kagum.

Walaupun banyak orang pernah mendengar gelarnya sebagai Raja Iblis, nama lainnya [Malapetaka Utara] tidak terlalu dikenal. Karena nama lainnya hanya diberitahukan pada mereka yang pernah mengikuti Ujian yang ia selenggarakan.

"Sungguh mengejutkan. Seharusnya tidak ada orang yang berhasil selamat setelah mendengar nama itu . . . Oh yah, lupakan. Apa yang kamu butuhkan dariku? Akan kulakukan karena aku berhitang padamu saat ini dan tidak peduli seberapa sulit tugasnya, akan kuterima permintaannya dengan baik."

Raja Iblis Kekacauan tertawa dibalik jubah panjangnya.

Dia sudah menduga jika organisasi Rin berada telah mengamati kabar Shiroyasha yang mundur dari jabatan sebagai [Master Lantai] yang menyebar bagai api liar yang bahkan dia yang selama ini bertapa pun mendengar beritanya.

—[Raja Iblis Maxwell] telah bergabung dengan Aliansi Raja Iblis.

Lalu dia yang dipanggil "komandan" [Pengontrol Permainan], pasti dari satu organisasi yang sama.

Jadi Raja Iblis Kekacauan sudah berjaga-jaga penuh ketika dipancing pertanyaan:

"Jadi Nona, siapa yang kamu harapkan untuk di 'Kamikakushi'? Pasti mencariku karena ingin menculik satu atau dua orang berbakat kan?" Dia melebarkan kedua tangannya, menekan keberadaannya.

Permainan kejar-kejaran tadi hanyalah sebagian dari kekuatan aslinya. Menyelenggarakan Ujian yang mengalahkan kecerdasan Manusia merupakan lambang sejati Raja Iblis. Dan jika seseorang melihat dari sudut pandang itu, berarti dia belum mengeluarkan sepuluh persen kekuatan aslinya. Karenanya, Raja Iblis kekacauan mampu mengejek Rin sambil membual kelayakannya.

Rin menaruh jari ke bibirnya saat menjawab dengan wajah sangat gembira

“—semuanya.”

“Haa?!”

“Aku ingin semuanya."

—Sejenak, Raja Iblis Kekacauan meragukan pendengarannya lalu kembali bertanya secara refleks.

Tapi Rin tidak memperdulikannya saat dia mengulurkan tangannya sambil mengayunkan rambut hitamnya yang indah mengkilap saat dia memari berputar-putar. Dan sementara dia melakukan tindakan kekanak-kanakan seperti itu, dia mengedipkan matanya yang indah padanya sambil melanjutkan:

"Benar, bukan sekedar kiasan. Setiap orang berbakat, material, teritori, posisi sosial, Bendera, Nama, dan Hadiah yang dianugerahkan pada tanah ini. Ambil semuanya. Tanpa terkecuali. Jangan sampai satu pun dari mereka terlepas dari genggamanmu, rampas seluruh kekayaan mereka. ー Demi tujuan itu, kami butuh 'Kamikakushi' darimu, Raja Iblis Kekacauan."

Itu adalah kata-kata yang dia nyatakan dengan suaranya yang menakjubkan seperti suara lonceng

Bukan kiasan ー Yap, mereka menginginkan semuanya.

Tempat dimana Master dari Utara, Selatan, dan Timur berkumpul dalam persiapan melawan Aliansi Raja Iblis namun mereka telah memikirkan rencana ini padahal mengetahui fakta itu. Seolah mengejek musuh di depan muka. Dan dimata orang yang berkata dengan menghujat ー gadis yang dipanggil Rin tidak sedikitpun khawatir atau ketakutan mengenai kemungkinan rencananya gagal. Hanya terlihat kegembiraan berbunga-bunga di senyuman imut gadis itu yang merasa senang dengan rencana merampas yang sebentar lagi akan terlaksana.

Karenanya, Raja Iblis Kekacauan mengubah pandangan terhadapnya.

Dibanding dirinya sendiri, gadis ini memperlihatkan esensi sebenarnya istilah 'Raja Iblis' dari mereka yang pernah ia temui sejauh ini.

“……Ha, Haha…….HehHehHehSiaHahahaha!!!!!! Buruk, buruk, sangat buruk, tugas dengan karma buruk!!! Di zaman ketika Raja Iblis kuat menyembunyikan nama dan sebutan lain mereka untuk bertahan hidup, masih ada bocah bandel yang lebih gila dari aku, hantu gila dan kelaparan, bergentayangan di Bumi?!!! Bahkan setelah seribu tahun, dosa masih mengakar kuat di dunia ini . . ."

Raja Iblis Kekacauan tertawa terbahak-bahak sambil memeluk perutnya, tertawa begitu keras hingga air matanya ikut keluar.

Dan siapa yang tahu air mata itu untuk kegembiraan atau tertawanya.

Tapi setelah tawanya mereda, Raja Iblis Kekacauan terengah-engah saat dia bangkit dengan tatapan terbakar dengan nyala api semangat juangnya.

"ー Baiklah, aku akan mengikuti Nona. Keluarkan buku perekrutan Aliansi dan aku, Raja Iblis Kekacauan mulai detik ini di bawah langit ini akan bediri di belakang Bendera Aliansi Raja Iblis."

Dia telah membuka rahang merah darahnya saat dia menertawakan kata-kata itu.

Mengeluarkan buku perekrutan Aliansi dan sebuah Bendera, Rin sangat puas dengan tawa iblis dan tak kenal takutnya. Dan di bawah Bendera yang mulai berkibar kuatーRin mengumumkannya.

Ini merupakan Bendera yang mengumpulkan banyak Raja Iblis kuat dibawah perjanjian dan di atasnya ada ‘Ekor yang Digigit Naga Berkepala Tiga' terukir di atasnya yang matanya memancarkan cahaya aneh yang tampak seperti cahaya memantul dari mahkota raja.

"Dengan ini aku menyambutmu, Raja Iblis Kekacauan. Kami [Ourobous] menyambutmu dalam barisan kami."



Translator’s notes[edit]

  1. Mhm atau HEM singkat merupakan kata slang dari iya di Jepang.
  2. [KBBI] spasial = berkenaan dengan ruang dan waktu
  3. buah pahit=hasil yang tidak menyenangkan
  4. kalau gak paham, maksudnya kamikakushi Raja Iblis Kekacauan jadi korban hilang oleh kamikakushi yang lain :v


Kembali Ke Halaman Utama