Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 1 Episode 1

From Baka-Tsuki
Revision as of 05:15, 1 March 2016 by Isko (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Episode 1 - Pengacau di Tengah Malam[edit]

Part 1[edit]

Sebuah warna kulit.

Uap putih yang menutupi seluruh penglihatan.

Di sisi lain uap air, terdapat sebuah dinding dan tiang marmer yang terlihat karena sedang diterangi oleh lampu.

Dan merasakan air panas yang membasahi celana katunnya.

Tidak peduli bagaimana kau memikirkannya, ini adalah kamar mandi.

"......U-Umm?"

(Bagaimana hal ini terjadi lagi......?)

Pertanyaan itu berusaha melewati pikiran Lux.

"......!?"

Lux berada di bawah sesaat dia mencoba tidak melihat pada gadis-gadis telanjang itu yang berdiri di sana terkejut pada sisi lain uap air.

"............Fu."

Di bawah Lux yang berada di dalam air panas dengan pakaiannya di atas seorang gadis yang sedang tertawa.

Tidak seperti tubuh rampingnya, terdapat senyum dewasa pada ekspresinya.

Kulit putih halusnya berubah merah karena berada di dalam kamar mandi di mana pipinya juga menjadi merah.

(Dia manis.)

Dia dapat mengatakan itu jika melihat padanya dari samping, tapi Lux tidak hanya tidak bisa bicara, tapi juga tidak bisa bergerak seincipun karena merasakan bahaya dan uap air menghilang dari gadis itu.

"......Hei, mesum. Apa kau punya sesuatu yang tersisa untuk dikatakan sebelum mati?"

Kata-kata mengerikan keluar dari wajah cantiknya di mana dia dengan penuh ancaman tersenyum.

Yah, itu tidak akan aneh untuk dia marah.

Itu karena—, dia bisa melihatnya.

Di dalam kamar mandi yang luas, handuk yang terbalut di sekitar tubuhnya jatuh dan memperlihatkan tubuh telanjang segarnya secara utuh.

Dadanya terlihat imut yang bergetar saat menyipratkan kembali air panas.

Tulang selangkanya yang naik di atas air panas dan lekukan kencang pada pinggulnya.

Dan juga, tempat di bawah perut lembutnya—.

"............"

Takdirnya mungkin ditentukan dengan kata berikutnya.

Lux mulai untuk memilih secara hati-hati kata-kata dengan kepala gugupnya.

(P, Pertama aku harus memujinya......!)

Sebelumnya ketika dia melakukan pekerjaan sampingan saat bekerja sebagai pelayan bar, dia mempelajari teknik bagaimana untuk memuji seorang gadis.

Sebelum dia bisa mengatakan sesuatu, opini jujurnya keluar dari mulutnya.

"......Hmm, begini. Kau manis. Kau sendiri mirip seperti anak kecil......tidak, meskipun kau terlihat muda, kau benar-benar punya dada—dan ini sungguh menggoda. ......Tunggu, apa!?"

(Aku mati.)

(Apa yang aku katakan! Itu bukan apa yang harusnya aku katakan!)

(Siapa itu!? Satu-satunya yang mengajarkanku cara yang salah untuk mengatakannya!? Pemilik bar mesum sialan itu!)

"............Fu."

Gadis telanjang yang mendengar itu mengeluarkan tawa dingin.

Untuk sesaat, dia memasang senyum ringan seakan dia menikmatinya, dan kemudian—


"Berapa lama kau akan menindihiku, kau idioooooot!"


Dia mengeluarkan suara marah.

"Kyaaaaaaaah!?”

Pada saat yang sama, di sana ada banyak jeritan datang dari gadis-gadis di kamar mandi seluruhnya.

Gadis-gadis telanjang itu mulai melempar apapun yang mereka bisa temukan pada Lux dengan sekuat tenaga mereka.

"A, Aku miiiiiiiinta maaaaaaaaaf!"

Lux mencoba kabur dengan panik.

"B-Bagaimana itu menjadi seperti ini!?"

Dengan mata berkaca-kaca, Lux mulai mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu dengan tas yang dia bawa di tangannya.

Part 2[edit]

"Berrrrrrrrrheeeeeeeeenti!"

Suara itu dia lepaskan dari perutnya menggema melewati bangunan-bangunan.

Kota Pertahanan yang berbentuk penyebrangan membuat penghalang di lima kota, "Tanah Penyebrangan".[1]

Pada distrik pertama yang berlokasi di pusat tempat seperti itu, terdapat dua bayangan yang bergerak cepat.

Salah satu bayangan yang berlari di depan adalah seekor kucing dengan belang harimau dan ia membawa sebuah tas kecil di dalam mulutnya.

Bayangan milik anak laki-laki bertubuh kecil mengejar kucing dengan sekuat tenaganya.

Berlari kencang di mulai dari distrik ketiga yang berlokasi menuju barat kota yang berbentuk menyilang.

Anak laki-laki, yang telah berlari menjauh yang normalnya membuatmu berpikir, apakah kau harus membawa barang, yang telah berlari melintasi satu kota, sudah berada pada batasnya dengan kelelahan.

Meski begitu, anak laki-laki berambut perak dengan tersedak melanjutkan berlari.

Gadis dari toko minuman keras yang dengan senang hati mengijinkan Lux yang tidak punya tempat tinggal dengan menginap semalam.

Ketika dia melihatnya lagi, tas kecil yang cewek itu bawa telah diambil oleh seekor kucing didekatnya secara tiba-tiba.

"Ahaha......, kau tahu kau tidak harus memaksakan diri?"

Dia menaruh senyum pahit ketika Lux lekas pergi mengikuti kucing, namun—.

"Aku pasti akan membawanya kembali."

Untuk melayani dan membantu orang negara ini.

Itu adalah kewajiban dan tujuan bagi Lux yang termasuk ke dalam posisi spesial negara ini.

Meski itu bukan masalahnya, dia tidak akan mengejar kucing untuk berlari sejak ini mestinya dimiliki seseorang yang telah dibantunya.

Lux mengumpulkan semangatnya sekali lagi dan berlari kencang ke atas dakian yang bertempat di atas jalan utama.

"......Oh, bukannya ini si lelaki muda. Ini cuma sebentar. Apa kau bisa bekerja di tempatku lain kali? Aku tidak punya banyak tenaga kerja untuk menanam beberapa biji selama musim ini......"

"Aku minta maaf! Aku dalam suatu masalah, jadi aku akan kembali padamu lain waktu—"

(Ini bukan waktu yang tepat!)

Meski dia panik dengan cara seperti itu pun, dia melihat seorang wanita tua dengan fisik bagus yang sangat berkebalikan kali ini.

"Astaga, Ini Lux. Apa kau bisa membantu di dapurku lain kali? Ini hampir waktunya untuk perayaan berdirinya Kerajaan Baru Atismata. Kau juga bisa menghidangkan sedikit masakan yang tepat untuk pesta, kan?"

"Aku akan datang padamu ketika tiba waktunya!"

Lux mengambil buku catatan dan pena segera dari perlengkapan tas di luar sabuknya dan menulis di bawah beberapa memo.

Dia beruntung harus menunjukkan beberapa kepercayaan karena kucing itu memperlambat langkahnya di atas dakian.

"Apa, kau datang kembali dari kerajaan? Kau harusnya datang ke tempat kerjaku untuk memberikan salam padaku. Kau masih dalam pertengahan latihanmu sebagai pandai besi di tempatku."

Melihat pekerja buritan yang berbalik dan mengatakan itu pada Lux.

"Umm, Aku punya sedikit waktu luang dalam lima hari jadi—"

"Hei, Lux. Bisa kau membantu menjaga sapi—"

"Bisa kau datang bermain teman-temanan dengan putriku—"

"Tunggu seben......, Aku tidak bisa! Maafkan aku, Aku tidak bisa melakukan semua ini sekarang!"

Dia mencoba untuk menulis semua itu di bawah, tetapi memasukkan buku catatannya dan menyerah.

Sekarang bukan waktunya untuk menerima permintaan "pekerjaan"nya.

Prioritas utamanya adalah untuk menangkap kucing.

Menempatkan itu dalam kepalanya, Lux berlari kencang seperti dia memasukkan energi terakhir yang dia miliki di kedua kakinya.

Satu jam kemudian. Hampir waktunya ketika menjelang malam.

"A, Aku harusnya sudah menyerah......"

Mungkin karena pekerjaan yang Lux kerjakan telah selesai dari pagi sampai siang, dia hanya kelelahan.

Rupanya itu adalah bagian insting organisme untuk mengejar siapapun yang berlari dari mereka.

Meskipun bernapas terengah-engah, dia memanjat dinding yang tinggi dan melanjutkan untuk mengejar kucing itu.

"Huh......? Di mana tempat ini?"

Untuk sejenak, Lux terkejut memikirkan bahwa dia telah memasuki area militer karena area dan atmosfir yang luas. Namun harusnya ada sesuatu lain dalam distrik pertama ini dari pusat.

(Lalu aku bisa datang dengan pernyataan maaf.)

Sambil dia memikirkan itu, kucing itu memanjat di atas bangunan lain saat ia membawa tas gadis itu di dalam mulutnya.

"K-Kenapa kau harus pergi ke sana......!?"

Lux tidak punya pilihan tapi untuk menendang dinding dan melompat di atas atap lain tersebut.

Sejak dia telah mengalami banyak waktu memperbaiki atap-atap seperti bagian pekerjaannya, dia telah terbiasa saat memanjat aman atap-atap itu.

Normalnya dia tidak akan melakukan ini, tapi dia telah melakukannya pada dasarnya karena sifat keras kepalanya.

"—Baiklah! Aku akhirnya sampai!"

Di sana sebenarnya tidak ada tempat tersisa untuk kabur, jadi Lux menutup jarak di antara dia dan kucing secara perlahan.

Dia lalu memutuskan dan pergi ke arah kucing.

"Nyaa!"

Dia jelas akan kalah pada kucing dalam hal kecepatan, tapi targetnya adalah tas gadis itu sejak awal.

Ketika Lux menarik sabuk bahu dari tas dengan jari-jarinya, akhirnya si kucing melepaskan tas yang digenggamnya.

"Hooree!"

(Aku akhinya mendapatkannya!)

Lux mulai tersenyum karena kelegaan dan mendapatkannya.

Mungkin ini menjadi pencapaian kecil, tapi ini masihlah tindakan yang bagus.

(Jika aku melaporkan ini pada pemerintah, mereka mungkin membantuku dengan mengurangi hutang yang aku punya dengan sedikit.)

"......Tidak, keegoisan semacam ini tidaklah benar."

Tidak peduli seberapa banyak hutang Lux yang telah dibebani oleh negara ini, dia harusnya senang kalau dia bisa membantu untuk seseorang.

"Lalu. Jika aku tidak dapat kembali segera—"

Mendadak, benar-benar sepenuhnya menjelang malam, jadi sekelilingnya menjadi gelap.

(Tidak mampu untuk melihat sekelilingnya, sekali aku menjadi terlalu fokus pada kebiasaan-kebiasaan burukku.)

Sambil Lux terbayang atas tindakannya sendiri, dia akan melompat ke atap, tapi—


Crack!


Suara tidak menyenangkan seperti itu terdengar.

"Eh......?"

Sumber suara datang dari bagian pertama atap yang Lux tahan di atas sambil dia menempatkan seluruh berat di atasnya.

"H-Hei!? Tidak mungkin ini—"

Lux berusaha untuk menghindar dari tempat itu dengan buru-buru.

Tapi dia sangat lambat.

Sesaat keretakan muncul di bawah tangannya sambil membuat suara keras, semakin bertambah retak dan kemudian hancur.

"Uwaaaaaah!?"

Lux jatuh bersamaan dengan sensasi kehilangan beratnya.


Cempluuuuuuuung......!!


Lux jatuh ke dalam air setelah beberapa detik.

"Uwaaaah! Cough! ......Huh?"

Rupanya ada air di bawahnya.

Lux menjadi lega untuk sesaat kalau dia tidak terluka, tapi dia menyadari segera sebuah keanehan.

(Ini adalah— air panas?)

Ketika dia melihat tubuhnya dari pinggulnya dan di bawah tertutup oleh air panas.

Pada sisi lain uap putih, dia dapat mengetahui sebuah penglihatan tiang marmer dan dinding yang megah karena lampu redup yang membuat sekelilingnya terlihat jingga.

"Tidak mungkin tempat ini adalah—"

Lux menyadarinya sesaat dia mencoba untuk memahami situasi.

Pecahan atap ketika dia terjatuh.

Pecahan-pecahan berjatuhan, dan dari atas gadis bertubuh kecil yang berada di dekatnya—.

"Awas!"

Lux melompat ke arahnya dengan refleks untuk mendorong dia menjauh dan melompat di atasnya.

SaijakuBahamut v1 00b.jpg

Part 3[edit]

"Berapa lama kau akan menindihku, kau idiooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooot!"

—Kemudian kesadaran Lux terhubung untuk saat ini.

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!”

Beberapa jeritan keras bergema ke seluruh kamar mandi.

"A-Aku minta maaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaf!"

Bak, kursi dan sabun mandi. Berbagai benda yang dilemparkan, dan Lux mundur ke arah tempat mencuci itu.

(Apa yang sedang aku lakukan? Membayangkan kalau aku akan jatuh ke dalam kamar mandi umum besar untuk perempuan...!?)

Memulai putus asa, Lux mengonfirmasi adanya tas gadis itu, yang menjadi sedikit basah dengan air panas di tangannya.

"A-Aku minta maaf. A-Aku jatuh di sini karena atapnya rusak; Aku hanya ingin mengambil ini kembali––"

Sesaat memalingkan wajahnya dari tubuh telanjang gadis-gadis, Lux mengangkat tas yang dia punya di tangannya.

Kemudian, mulut tas itu terbuka dan dua helai pakaian jatuh melambai.

"Huh...?"

Ada dua helai pakaian dalam putih di atas dan di bawah.

Pemilik pakaian dalam pastinya perempuan, tapi––.

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah! Maling pakaian dalam! Pasti tukang ngintip, dia adalah maling pakaian dalam!"

"Penjaga! Panggil penjaga secepatnya!"

"Cabut pedang kalian! Izin pertahanan diri diterima sekarang!"

"T-Tolong tunggu sebentar! Ini bukan milikku, um –– ini milik seorang gadis yang tiba-tiba dicuri––!?"

Sambil dia dengan putus asa mencoba menjelaskan, Lux memberitahu.

(Sial! Alasan apapun tidak akan berguna!?)

"Bagaimana untuk menjelaskannya, um, maaf!"

Sambil Lux terburu-buru melompat dari kamar mandi, dia melewati ruang ganti dan mulai berlari.

Dia telah merasakan kalau ada gadis-gadis yang melepaskan pakaian mereka juga di sana, tapi dia memutuskan untuk pura-pura kalau dia tidak melihat apapun.

"B-Bagaimana itu menjadi seperti ini...!?"

"Tangkap dia! Jangan biarkan dia kabur!"

Lux, yang entah bagaimana berhasil untuk melarikan diri di daerah berbahaya, ketika dikejar oleh gadis-gadis yang mengenakan pakaian mereka, berlari dengan seluruh energinya dengan tak kenal menyerah.

Sebuah karpet merah kualitas tinggi menyebar di atas lantai.

Terdapat ruang makan malam besar seperti aula pesta, ruang bermain dan ruang tamu yang tak terhitung.

Lukisan-lukisan seni dan menghiasi di mana-mana.

"Huh? Bangunan ini––"

Saat pertama, dia pikir kalau dia jatuh ke dalam hotel kelas tinggi dengan kamar mandi besar, tapi itu terlalu luas untuknya.

Ini bukan Ibu Kota Istana Kerajaan, kenapa ada bangunan seperti itu di dalam Kota Pertahanan ini––?

"Ah! Dia di sana! Si mesum yang menyentuh dadaku di sini! Bawakan aku tombak secepatnya!"

Ketika dia memikirkannya, gadis yang berlari padanya tiba-tiba berteriak di depan.

"Tung...!? Bagaimana itu menjadi sesuatu yang separah ini!?"

Tidak..., sejak dia dikejar sambil dia berlari menjauh, jika dia ingin untuk membuktikan ketidakbersalahannya, dia seharusnya hanya memberikan reaksi tersendiri, namun –– instingnya berlari menjauh.

Seperti menginginkan untuk mengejar ketika salah satunya kabur, menginginkan untuk kabur ketika sedang dikejar mungkin juga menjadi insting dari sesosok makhluk.

Lux berlari ketika memikirkan hal sepele seperti itu di dalam sudut kepalanya.

"I-Ini percuma! Aku hanya akan pergi melewatinya––"

Untuk sekarang, dia telah kabur sampai meredanya keributan.

Ketika dia tiba di jalan masuk bangunan besar ini saat memikirkan itu.

"Eh––!?"

Lux berhenti, dan sekali lagi meragukan kedua matanya sendiri.

Di bawah deretan pilar anak tangga dimana dia berdiri, terdapat dekorasi ruangan besar dengan sebuah tempat lilin-lilin.

Tiga gadis bersenjata dengan pedang yang berdiri di sana.

"Undang-undang Akademi Kerajaan Militer, pasal 18."

Suara tenang yang adalah salah satu dari tiga gadis ini. Yang dikeluarkan oleh gadis berambut biru dengan muka bermartabat.

Sosok dan atmosfer tiga gadis itu yang benar-benar berbeda.

Namun, hanya seragam dan sabuk pedang itu yang mereka kenakan sama.

"Tanpa memperhatikan di dalam dan sisi luar akademi, itu dilarang untuk menarik keluar Sword Device tanpa ijin dari atasan. Namun, hanya dalam masalah konfirmasi pelanggar peraturan yang menyolok atau ketika bahaya menimpa diri sendiri salah satunya untuk mencabut pedang dan menggunakan Drag-Ride."

Dengan suara bagus yang ditonjolkan di dalam jalan masuk besar, gadis berambut biru tersenyum.

Lux yang mendengarnya lupa untuk memberikan sebuah penjelasan pada gadis-gadis dan mengendalikan kekacauan.

...Eh!?

Baru saja, apa yang dia katakan?

Sword Device dan –– Drag-Ride?

Kenapa nama-nama ini terucap dari gadis-gadis seperti itu––?

"Hmph. Untuk seorang mesum, kau adalah yang pertama dengan penglihatan terbaik sejauh ini. Kau terlihat cukup bagus untuk ditambahkan sebagai kandidat untuk acara pernikahanku."

"Um, maaf. Tadi, apa yang kau––?"

Kecantikan mempesona gadis berambut biru yang terlihat punya status ketua, Lux bertanya.

"Tapi, ini sayang sekali. Tidak ada mesum yang menyelinap di asrama perempuan ini dan sukses dalam melarikan diri ketika sedang bertemu dengan kami –– Triad."

"Eh!?"

Asrama perempuan? Apa yang dia bicarakan?

"Ayo lakukan. Tillfarr! Nokuto!"

"OK!"

"Ya, Nona. Tapi, sekiranya mohon berhati-hati. Sharis."

Gadis berambut biru yang dipanggil Sharis dan dua gadis yang masih berdiri pada kedua sisinya.

Ketiga gadis ini menghunuskan pedang mereka secara bersamaan.

Dengan pedang abu-abu gelap, sebuah pedang yang memancarkan garis perak –– Sword Device.

"Tidak mungkin!?"

Ketika Lux membuka matanya lebar dengan terkejut, dia mendengar suara Sharis.

"––Datanglah, Sayap Naga dari puncak yang melambangkan kekuatan. Terbanglah sesuai dengan pedangku, <Wyvern>!"

Pada waktu yang sama, jarak dari ujung pedang yang Sharis ayunankan bergetar dan melengkung.

Apa yang terkumpul di sana pada kecepatan tinggi adalah butir-butir (partikel?) cahaya.

Tak terhitung cahaya yang sedikit diwarnai pucat dengan membentuk ombak berwujud benda.

"...!?"

Apa yang muncul adalah naga mekanik dua kali lipat sebesar manusia.

Bentuk efisien di mana logam-logam dengan sudut tajam terhubung dengan tak terhitung dipasang di atas satu sama lainnya.

Kilauan logam membasahi kecantikan mengerikan seperti sebuah pedang terkenal yang gelap.

"Drag-Ride!? Kenapa––"

Drag-Ride.

Mereka adalah senjata kuno yang dipanggil dengan menarik Sword Device yang digunakan sepasang, armor-armor mekanik, yang tersalin naga-naga legendaris, dikenakan pada salah satu bagian tubuh dan dengan yang lainnya terdapat potensial perang dari ribuan pasukan.

Ketujuh Reruntuhan yang ditemukan di dunia.

Senjata-senjata ini yang digali dari adanya cukup kekuatan untuk menjatuhkan konsep perang, yang telah dikembangkan selama ratusan tahun di masa lalu, secara langsung.

Orang-orang yang mengenakan Drag-Ride ini dan mendapati master (pemilik) mereka yang dipanggil Drag-Knight.

Tapi, Drag-Ride yang langka dan sangat mahal dan hanya ksatria-ksatria Kerajaan dan orang-orang berpengaruh yang akan sebenarnya memilikinya.

Kenapa gadis-gadis ini mempunyainya––

"Connection On."

Sharis bergumam, selama kesempatan ketika Lux tercengang.

Mesin efisien biru terbuka dari dalam, dan dilipat pada bagian tak terhingga.

Bagian-bagian itu pergi menuju kedua lengan, kedua kaki, tubuh dan kepala Sharis yang terhubung pada kecepatan tinggi –– ia dibungkus.

Drag-Ride itu menutupi tubuh masternya dengan tanpa henti bergerak dan berubah menjadi armor.

"Ya ampun, apa kau menyelinap di sini tanpa tahu ini di mana? Tapi, itu percuma meski kau kebingungan, Mesum-kun. Terima dan buatlah Dogeza[2] di sini. Jika kau melakukan itu. Aku bisa memberikan sekitar sepuluh cambukan."

"Uh-huh. Mengintip adalah sebuah kejahatan."

"Ya, nona. Salah satunya, kau akan dihukum."

Pada kata-kata Sharis yang merupakan pemimpin, gadis dengan nada ringan, Tillfarr dan gadis lain dengan atmosfir tenang, Nokuto setuju.

Dua gadis ini yang juga memakai jenis Drag-Ride lain di luar tubuh mereka dan mengambil sikap bertempur juga.

"...Ah, tunggu sebentar!?"

Bukankah ini sebuah situasi yang sangat berbahaya?

Di dalam bangunan seperti ini –– tidak, pertama, itu bukan perlengkapan untuk digunakan melawan tubuh daging dan darah!

"Haa!"

Sharis yang mengenakan <Wyvern> di luar tubuhnya menendang lantai dan terbang.

Dari armor itu kedua sayap dari kaki dan punggung, dia yang dihembuskan angin terbawa ringan.

Dengan satu langkah dari ujung jalan masuk bangunan tersebut, dia menyerang Lux yang ada di langit-langit terbuka lantai kedua.

Dia dengan hebat mengayunkan lengan yang tertutup dengan armor logam dan secara tiba-tiba mengenainya sambil dia menggunakannya seperti sebuah pedang.

"Uwaaaaaaaah!?"

Lux dengan tiba-tiba berbalik menyamping dan menghindarinya.

SaijakuBahamut v1 025.jpg

Meski dia bisa mengelaknya dengan nyaris, tangga berkayu yang ada di sana dihancurkan beberapa bagian.

"Oops! Apa aku menahan terlalu banyak kecepatan?"

"Tidak! Kau menggunakan terlalu banyak kekuatan! Aku akan mati!?"

Sesaat meletakkan jawaban yang tepat pada Sharis yang terkejut, Lux pergi ke bawah tangga sembari dia terguling.

Lalu, Drag-Ride untuk pertempuran darat yang merupakan jalan masuk untuk sekarang. Tillfarr yang dilengkapi sebuah Drag-Ride berwarna hijau –– <Wyrm> dengan segera menghalangi jalannya.

"Hyaffuuuuh. Uh oh, test, test[3]. Terindentifikasi Mesum-san di sana. seperti saat ini, kejahatanmu ringan."

"Dalam beberapa hal, aku diperlakukan lebih kejam daripada dengan hukuman biasanya!?"

"Ini buruk", Lux berpikir sesaat membalas.

Kemampuan terbang tidak dapat secara penuh digunakan dalam bangunan; di atas yang berlawanan, itu menjadi penghalang untuk bergerak.

Itulah kenapa fungsi terbang Drag-Knight <Wyvern> Sharis masihlah bagus, tapi itu berbahaya di sini.

Diselimuti cabang-cabang dengan armor-armor tebal yang dipasang sebuah mobilitas tinggi karena banyak faktor kerangka dan dapat melepaskan kekuatan layaknya ledakkan gelombang besar di setiap saat.

Fungsi pertempuran darat Drag-Ride <Wyrm> adalah Drag-Ride dengan benda yang paling sesuai untuk menutup jarak pertempuran.

"Jadi, baiklah, begitu dirimu bergerak. Jika kau berbuat aneh, itu akan menjadi cukup berbahaya."

"Kalau begini terus, aku akan cukup terbunuh!?"

Lux menempatkan kakinya di atas tangga itu, dan melompat ke bawah menuju lantai pertama tanpa menuruni anak tangga di mana jalan terhalang.

Namun––,

"U-Uh-oh! Aku tidak akan membiarkanmu lolos di sini!"

Terhias sebuah senyum keyakinan, Tillfarr dengan langsung berdiri di kejauhan.

Dengan mengenakan armor di luar tubuhnya, dia membuat satu sisi jatuh ke bawah melingkari di atas anak tangga dan mendarat.

Drag Ride bukan hanya besar dan armor keras belaka.

Performa kinematis bagian instalasi juga diperkuat secara baik dengan membawa energi dari Pusat Tenaga yang merupakan kekuatan Drag-Ride.

"Haaah!"

Lengan kanan Tillfarr yang berpakaian dalam armor itu mengayun ke bawah.

"Kuh...!?"

  • BANG*! Dengan suara meremukkkan, lantai kayu itu hancur dan debu membumbung tinggi. Ada teriakan ringan dan gerakan, tetapi kekuatan itu sangat besar.

Seketika Lux yang gemetar pada performa Drag-Ride yang dia rasakan dengan tubuhnya sendiri––.

"...Huh?"

Tillfarr yang mengenakan <Wyrm> menatap pada lantai di mana tinjunya melaju di dalam.

Ia menghilang.

Sosok Lux, di depan gadis yang memperlihatkan kekuatannya baru saja, dan yang harusnya menjadi terkejut.

"Di bawah lantai! Tillfarr! "

"Eh...?"

Suara bermartabat Sharis menjangkau Lux yang berlari di bawah lantai.

Pukulan yang Tillfarr lepaskan bagaikan intimidasi.

Dia pergi melewati lubang yang ia buat, melarikan diri di bawah lantai dan berlari.

"Mmm..."

Ketika Tillfarr yang menajamkan penglihatan ke dalam lubang lantai dengan wajah tak puas,

"Jangan mengejarnya, Tillfarr."

Suara tenang Sharis menghentikan Tillfarr.

"Tidak peduli seberapa efektif manuver <Wyrm>, di bawah lantai di sini sangat sempit. Jika kau menghancurkan asrama lebih jauh, itu akan menjadi permintaan maaf tertulis. Aku tidak akan mengejarnya lagi. "

"Tapi, tapi! Jika kita membiarkan dia melarikan diri seperti ini––"

"Tak apa. Nokuto sudah bergerak. Dia tak akan membiarkannya lolos."

Sesaat menenangkan Tillfarr, Sharis membiarkan tatapannya berkelana ke sekitar.

"Tapi, apa maksudnya ini? Dia berhasil bertahan tanpa peralatan... pergerakan ini. Seolah dia melihat melalui karakteristik khusus Drag-Ride kami dalam sesaat––"

Dengan kebingungan gadis tersebut yang biasanya sangat percaya diri, Tillfarr memiringkan kepalanya ke samping.

"Hmm? Apa itu? Sharis."

"Rambut perak dan kerah hitam. Tidak..., tidak mungkin lelaki itu adalah––"

Dengan nada serius, dia hanya terbatuk.

Part 4[edit]

"Uwaaaaaaaah!"

Melarikan diri menuju luar bangunan dari bawah lantai, Lux berlari di atas jalanan datar.

<Wyvern> Sharis dan <Wyrm> Tillfarr.

Juga sesaat ketika dia melarikan diri dari dua tipe umum Drag-Ride.

Orang ketiga –– gadis bernama Nokuto datang mengejar Lux.

Drag-Ride jingganya adalah tipe umum Drag-Ride yang disebut <Drake>.

Berbeda dengan <Wyvern> tipe terbang dan <Wyrm> tipe pertempuran darat, itu adalah tipe yang diklasifikasikan menjadi peralatan spesial (disesuaikan) tipe.

Meskipun itu merupakan Drag-Ride yang dilengkapi dengan fungsi spesial seperti mencari musuh, kamuflase, dukungan, bantuan, pemulihan dan semacamnya, serta performa dasarnya (kemampuan) agak diturunkan, kekuatannya di bawah situasi tertentu melampaui dua lainnya.

Karakteristik spesialnya –– melihat secara langsung Lux di dalam kegelapan dengan peralatan kacamata yang dipakai di atas kepalanya, Nokuto secara akurat berlari mengejarnya.

"Berhenti. Jika kau tidak berhenti, aku akan menembak. Jika kau berhenti, aku akan menembak dengan baik."

Pada Lux yang berlari di tempat yang luas menuju gerbang utama, Nokuto memanggil padanya sesaat mengejar Lux.

Tak perlu dikatakan kalau Nokuto terbalut dengan <Drake> di atas dalam kecepatan.

Namun, Lux berlari sambil merangkaki jalannya melalui semak-semak dengan banyak pepohonan dan melemahkan semangat pengejarannya.

"Dengan baik? Apa maksudmu!?"

Lux menjawab hanya dengan suaranya tanpa melihat ke belakang.

"Ya. Itu jadi hebat jika kau tidak mati. Dalam hal itu."

"Itu cuma masalah perasaan!?"

"Ya. Dan, aku akan melakukannya sehingga kau tidak akan menderita sebanyak mungkin. Maksudnya itu."

"Kau memiliki aura 'seberapa banyak aku membunuhmu, itu tidak akan cukup.'!?"

Seperti yang diduga, aku tidak bisa menghentikannya.

Aku akan dibunuh jika aku berhenti.

Sekiranya, jika identitasnya terbongkar, itu akan menjadi sesuatu yang buruk sekali––.

"Ya. ––Lalu, sayang sekali. "

Pada saat yang sama dia mengeluarkan sebuah gumaman berbahaya, Nokuto mengatur Breath Gun.

Itu adalah tembakan cepat (api) tipe senapan yang melepaskan kumpulan energi Drag-Ride dan mulai menembak.

Sebuah senjata bertenaga rendah melawan Drag-Knight, tetapi jika diterima dengan tubuh manusia, akan jatuh korban dengan mudah.

"Kuh ...!"

Lux, yang merasakan kehadiran di mana pelatuk ditarik di atas punggungnya, melompat secara diagonal ke depan dengan seluruh kekuatannya.

Dari dalam kegelapan dalam rangka untuk menyembunyikan sosoknya, jalan menuju gerbang utama yang disinari dengan terang.

Di sana –– ada api unggun untuk menerangi bagian atas ke arah gedung.

"...!?"

Saat berikutnya, Nokuto menghalangi armor kacamata dengan tangannya.

Karena api unggun itu sendiri digunakan sebagai penghalang (dinding), itu terlalu menyilaukan di dalam pandangan yang meningkatkan kepekaan.

"Ya. Itu terlihat seperti kau tahu sifat spesial <Drake>. Namun, dengan hanya itu––"

Wujud kepekaan yang diberikan melalui kacamata <Drake> dapat diatur dengan segera.

Ketika Nokuto membuka wajahnya yang dia tutupi dengan tangannya sehingga membidik dengan Breath Gun lagi,

"––!?"

Di depan matanya, api mendekat.

Kayu bakar dengan api yang merupakan bagian dari api unggun. Lux yang mencengkeram salah satu, melemparkannya di belakang Nokuto.

"Kuh..."

Dia mengayunkan lengan berarmornya dengan terburu-buru dan membalikkan kayu bakar.

Dengan Drag-Knight sebagai lawan, serangan-serangan biasa tidak akan mempan; melempar pelindung asap akan lebih baik[4].

Namun, pada kesempatan itu di mana Nokuto tiba-tiba berhenti, Lux mencapai hingga jalan terdekat gerbang utama.

Tepat pada saat itu, seorang gadis yang mengenakan seragam yang sama seperti Nokuto dan teman-temannya berjalan sembari dia perlahan-lahan menuju ke asrama perempuan dari gerbang utama.

Sejak ada bahaya yang melibatkan gadis itu, dia tidak bisa menembak terus dengan Breath Gun.

Sesaat memikirkan itu di sudut kepalanya, Nokuto terkagum.

"Kenapa? itu tidak mungkin..."

Tidak peduli seberapa banyak mereka menyerang mudah padanya, untuk berhasil melarikan diri melawan tiga Drag-Knight tanpa peralatan––.

"Siapa dia? Lelaki itu––"

"Oke, dengan ini, aku entah bagaimana––"

Lux melihat kembali ke belakang dan memastikan kalau Nokuto menurunkan senapannya.

Itu tidak akan menjadi cara melarikan diri sebagai mana mestinya.

Ketika duduk disamping, dia akan menjelaskan dengan baik dirinya dan meminta maaf.

"––––"

Ketika dia memikirkannya, sambil dia menyadari di depan matanya, gadis itu ada di sana.

Napas Lux yang berlari dengan seluruh tenaganya berhenti untuk sejenak.

Seorang gadis cantik.

Dia memiliki tubuh yang ramping dan proporsional, sesosok bangsawan bermata dingin.

Sama seperti sebuah karya seni yang sempurna, gadis tersebut, tidak menunjukkan ketegangan ataupun kelemahan yang berdiri di depan Lux.

"Kau tidak perlu mengejarnya. Karena aku yang akan menghentikannya. "

"Krulcifer-san..."

Gadis di depannya dengan santai mengangkat tangan kanannya memanggil Nokuto di belakang.

Gerakan-gerakannya yang tidak memiliki banyak keraguan, Lux secara naluriah berhenti.

"Haa, Haa... Um... Permisi. Aku, errr––"

Dari belakang bangunan itu, berteriak sebagai "mesum!" atau "pencuri pakaian dalam!" harusnya terdengar kecil.

"Ya, aku tahu."

Menatap pada Lux yang dengan buru-buru mencoba untuk menjelaskan, gadis itu tersenyum.

"Pengintip yang cukup manis, mesum dan pencuri pakaian dalam, eh. Dia masih anak-anak."

"Eh... !? ...Ti-Tidak..., aku––"

Seketika gemetar, Lux, hanya sedikit jengkel.

Pastinya gadis di depannya memiliki atmosfir dewasa, tapi dia harusnya seusia yang sama seperti Lux.

Dan lagi––.

"...Aku mungkin terlihat seperti ini, tapi aku berusia 17 tahun. Yah, aku sering mengatakan kalau wajahku terlihat kekanak-kanakan, tapi––"

Melupakan kalau dia berada dalam situasi di mana dia terpojok, Lux menyangkal.

Gadis seperti peri itu tiba-tiba menunjukkan ekspresi sedih.

"...Begitukah. Tapi, aku minta maaf. Aku tidak menyukainya, tapi dengan anak kecil sebagai lawan, aku tidak bisa mengabaikan penjahat."

(A-anak, anak kecil, apa dia tidak peduli dengan apa yang seseorang katakan padanya...!?)

Di bagian yang tidak dihubungkan sepenuhnya dengan kekacauan ini, Lux memutuskan dalam hati lebih lanjut.

Dia mengerti kalau dia, yang tiba-tiba tercebur ke dalam pemandian umum yang besar dan tidak dapat membuat alasan apapun, adalah benar-benar salah.

Tapi, itu karena mungkin adalah masalah harga diri.

Meskipun dia mungkin tidak seperti ini, dia bermaksud untuk menumpuk (memperoleh) latihan bertempur tangan kosong seperti itu.

Dalam hal itu––.

Aku akan menunjukkan seberapa banyak 'anak kecil' itu bisa melakukan sebagaimana mestinya.

Tentu saja, dia tidak berniat untuk menyerangnya atau menggunakan serangan-serangan sebagai intimidasi sejak awal.

Dia akan menghindarinya dan melarikan diri ke luar dengan hanya sekedar gerakan kaki.

"...Haa!"

Dengan teriakan seperti itu, Lux mulai bertarung.

Demi menghindari gadis di depannya, dia membuat tipuan ke kiri, berbalik dan pergi ke kanan.

Gadis itu tidak dapat bereaksi. Dia menyalipnya.

SaijakuBahamut v1 035.jpg

Sesaat ketika Lux begitu percaya diri––,

"––Kau naif, eh."

Pada saat yang sama karena suara gadis bernama Krulcifer, dunia terbalik ke bawah.

"Eh––!?"

Setelah pertanyaan saat itu, sebuah kejutan menjalar ke tubuhnya.

Apa yang terjadi––

"Baiklah, aku tinggalkan sisanya padamu. Aku akan mandi. Tidak ada lagi pengintip, ya?"

Segera setelah mendengar suara mengejek padanya, bidang penglihatan Lux menghitam (pingsan).

Setelah dia bangun kemudian dia diberitahu kalau itu karena kejutan ketika dia dilemparkan oleh Krulcifer.

Hari pertama yang panjang berakhir, dan di mulai.


Referensi[edit]

  1. aku pikir ini seperti tembok china, yang di atas temboknya terdapat jalan melintas yang bisa dilalui seperti jembatan
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Dogeza
  3. perkataan yang sering diucapkan ketika mengetest suara mike
  4. TN: kalau ini juga kurang ngerti maksudnya, karena yang butuh TLC terjemahan inggrisnya bukan terjemahan ini
Back to Prologue Return to Main Page Forward to Chapter 2