Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid19 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 2 - Kebenaran 24 Tahun Yang Lalu[edit]

Bagian 1[edit]

Setelah roh iblis Vlad Dracul muncul, Kamito dan rekan-rekannya pergi ke ruangan kepala sekolah.


Dengan rambut peraknya berayun-ayun, Vlad Dracul lumayan manis juga.


Kamito pernah bersilangan pedang dengan dia dalam wujud elemental waffenya di Dracunia–


"Aku gak bisa percaya ada roh iblis dengan wujud manusia..."


Kamito berbicara pelan, gak terdengar oleh cewek yang berjalan didepan.


"Dia roh berperingkat tertinggi dari semua roh iblis, dianugerahi gelar 'Duke'. Mengesankan seperti biasanya, si Penyihir Senja, bisa menjinakkan seorang roh sekuat itu."


"Jangan bilang kamu kenal dia?"


"Cuma tau reputasinya saja. Gimanapun juga, dia mengamuk habis-habisan saat Perang Roh–"


"Ya, Nona Roh Pedang yang disebelah sana, aku pernah melawanmu sebelumnya, lho~"


Cewek itu melihat kebelakang dan tertawa kecil, menunjukkan taring tajamnya.


"Setiap bawahan langsung Elemental Lord sangatlah kuat, tapi Est yang liar ini sangatlah berbahaya. Sejujurnya, aku gak benar-benar mau melawan dia lagi."


"Est, apa kamu ingat hal ini?"


"Enggak, Kamito."


Mendengar pertanyaan Kamito, pedang suci yang ada dipinggangnya berkedip beberapa kali. Terpisah dari tubuh utamanya, Est saat ini cuma memiliki sedikit pecahan ingatannya tentang Perang Roh.


"Apa~, kau nggak ingat~? Cih."


Cewek roh iblis itu menggerutu agak kecewa lalu berlari pelan menaiki tangga.


"Menurut pemahaman Asosiasi Penelitian Roh, secara teori mustahil bagi manusia dan roh iblis saling berkomunikasi. Aku gak pernah menyangka ada seorang roh seperti dia."


Claire bergumam penuh rasa penasaran.


"Kalian para elementalis mungkin menganggap kalian tau segala sesuatu tentang para roh, tapi masih banyak lagi misteri di Astral Zero."


"Itu gak bisa disangkal."


Claire mengakuinya dengan jujur sambil mengangkat bahu.


Sampai didepan ruangan kepsek, roh iblis itu membuka pintunya tanpa mengetuk.


"Aku membawa mereka kesini~, mbah penyihir peot~"


"Siapa yang kau panggil mbah-mbah? Aku akan memusnahkanmu, roh iblis."


Duduk di meja kantor, Greyworth mengeluarkan sihir roh void tanpa banyak bicara.


"Woah!"


Kamito buru-buru menghindar.


"Ehehe, menakutkan banget—Woo♪"


Salto berputar di udara disertai roknya berkibar, roh iblis Vlad menghindari tembakan sihir itu dengan spektakuler.


Dinding dan lantai ruangan berlubang.


"H-Hei, Greyworth!?"


"Kau menghalangi, nak. Aku harus memberi pelajaran pada roh yang gak patuh ini."


Masih mengarahkan jarinya pada cewek roh iblis itu, Greyworth berbicara dengan sikap serius.


"Memangnya salah apa memanggilmu mbah peot nyatanya kan kau seorang mbah peot?"


"Beraninya kau–"


Vlad menjulurkan lidahnya.


"Mbah peot ini menakutkan banget, Vlad mau main diluar~"


Sambil memutar jubah hitamnya, dia segera lenyap dari pandangan.


"....Astaga. Roh terkontrakku yang sebelumnya jauh lebih baik, meski mereka berdua sama-sama roh iblis."


"Darimana kau mengontrak roh itu?"


Kamito bertanya sambil berjalan masuk.


"Roh tersegel yang disimpan secara rahasia oleh militer Ordesia. Digali dari reruntuhan kuno, tapi gak seorangpun bisa menjinakkan dia. Baiklah, duduklah–"


Greyworth berdiri dan menyuruh Kamito dan rekan-rekannya duduk di sofa tamu.


Menyandarkan Est disamping, Kamito duduk di sofa.


Duduk disebelah kiri dan kanannya adalah Claire dan Restia. Berhadapan dengan Greyworth yang tampak seperti dia seumuran dengan mereka, Claire tampak agak gugup.


Yah, itu wajar sih. Gimanapun juga, penyihir legendaris yang tercatat dalam buku pelajaran Akademi ada didepan mereka, tampak sama persis dengan penampilan masa mudanya.


"Apa kau sudah pulih?"


"Ya, lumayan. Setidaknya aku bisa jalan."


Mengangguk, Kamito sedikit mengangkat bahu.


"Aku paham. Maaf sudah terlalu memaksamu, nak."


Greyworth berbicara pelan dengan penampilan serius.


"Apa yang terjadi, ini sama sekali gak kayak dirimu."


"Aku menjadi pion Kerajaan Suci dan melukaimu. Aku harus meminta maaf soal ini terlebih dahulu."


Berkata begitu, Greyworth perlahan-lahan menundukkan kepalanya.


".....!?"


Melihat itu, Claire membelalakkan matanya karena terkejut. Kamito juga terperangah.


Gak disangka penyihir ini akan menundukkan kepalanya. Apa sejarah baru telah tercipta?


"Apa yang terjadi padamu di ibukota kekaisaran? Bukannya aku gak peduli tentang apa yang terjadi 24 tahun yang lalu, tapi aku ingin memahami ini terlebih dahulu. Seorang elementalis setingkat dirimu, dimanipulasi oleh orang lain, itu sangat diluar nalar–"


"....Kau benar."


Mendorong monocle*nya, Greyworth menatap mata Kamito.
(TL Note: monocle = kacamata sebelah, untuk satu mata.)


"Apa kau dengar dari putri tentang upaya pembunuhan kaisar?"


"Ya...."


Dia mengacu pada bagaimana Bloodstone milik Fianna mengamuk dan melepaskan roh iblis yang kuat saat diskusi Dewan Kekaisaran tentang bagaimana menangani kudeta Theocracy.


"Aku dianggap sebagai seorang penghianat negara dan dipenjara di menara Guas Gibai yang terkenal. Semuanya direncanakan oleh Kerajaan Suci yang mendekengi Arneus."


Guas Gibai biasa dikenal sebagai "menara penyiksaan", itu adalah fasilitas penelitian militer yang digunakan selama Perang Ranbal untuk serangkaian penelitian manusia yang kejam melibatkan segel persenjataan terkutuk dan yang lainnya.


Saat Kamito dan rekan-rekannya menyusup ke ibukota kekaisaran, ksatria Number yang terspesialisasi dalam operasi khusus, Virrey Branford, menghilang disana selama misi penyelamatan Greyworth.


"Kudengar para priestess Kerajaan Suci telah ditanamkan keyakinan terhadap Holy Lord menggunakan sihir angin–"


Menopang dagunya, Claire bergumam.


"Itu bukan sihir angin."


Greyworth menggeleng menanggapinya.


"Sangat susah dipercayai bahwa seorang elementalis sepertimu bisa dicuci otak oleh sihir angin, meski kau telah kehilangan kekuatan puncakmu."


Restia berkomentar sambil bermain-main dengan bulu hitam legam miliknya.


"Oh? Aku gak pernah menyangka menerima pujian setinggi itu darimu, roh kegelapan."


"Ya ampun, mau gak mau aku mengakui seberapa menakutkannya kau. Gimanapun juga, kau lah penyihir yang telah merebut Kamito ku sebelumnya."


Dihadapkan dengan tatapan nantang dari Restia, Greyworth tersenyum kecut.


(....Oh yah, aku juga gak bisa membayangkan penyihir ini dicuci otak.)


Dan juga, itu gak akan menjelaskan kenapa dia mendapatkan kembali penampilan masa mudanya.


Seperti kebangkitan dari kematian, mendapatkan kembali masa muda seseorang bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan kekuatan roh.


Kalaupun ada pengecualian, maka itu cuma–


"Kerajaan Suci membuatku ingat perjanjianku di masa lalu."


"Perjanjian?"


"Ya. 24 tahun yang lalu, aku membuat perjanjian dengan Holy Lord."


Greyworth mulai menceritakan dengan nada suara yang tenang.

Bagian2[edit]

24 tahun yang lalu, bulan singa putih....


itu adalah hari ketika Greyworth Ciel Mais menenangkan Blade Dance sebagai perwakilan Kekaisaran.


Dia pergi ke altar Elemental Lord untuk menerima harapannya.


Saat itu, harapan yang dia buat adalah fantasi dari cewek muda yang naif.


"....Apa yang kau inginkan?"


Mendengar pertanyaan Kamito, Greyworth tersenyum kecut mengejek diri sendiri.


"–Dunia tanpa perang. Cewek kecil bodoh itu mengharapkan mimpi semacam itu menjadi nyata."


".........."


Kamito cuma bisa diam saja.


Sebuah harapan bodoh–kata-kata penyihir itu sangat berat.


Perang Ranbal. Sebelum Kamito dan yang lainnya lahir, dua perang besar terjadi di benua.


Dikatakan bahwa perang itu dimulai karena perebutan hak penambangan kristal roh, tapi gak ada narasi definitif dari alasan sejatinya.


Dengan seluruh benua terlibat dalam perang, penyihir terkuat yang masuk kedalam medan perang, mendapatkan gelar pahlawan di negara asalnya.


Akan tetapi, apa yang dicari oleh cewek yang dikenal sebagai penyihir itu bukanlah ketenaran atau pujian.


Di medan perang dimana banyak rekan dan para roh terkontrak musnah satu persatu–


Dengan keinginan dalam hatinya untuk mengakhiri konflik bersenjata, dia masuk kedalam perang.


Dengan demikian, itulah keinginan pertama yang cewek itu buat.


Demi menggapai harapan itulah cewek itu memenangkan setiap pertarungan di turnamen Blade Dance.


Akan tetapi, harapan itu–


Harapan polos itu mustahil dicapai karena terlalu polos.


Kamito sudah mengetahui ini.


(...15 tahun yang lalu, ada cewek lain yang meminta keinginan yang sama)


lurie Lizaldia–harapan cewek itu gak terwujud.


"Para Elemental Lord mengatakan bahwa itu diluar kemampuan keajaiban. Pada saat itu, untuk pertama kalinya aku menyadari bahwa para Elemental Lord tidaklah maha kuasa."


Didepan altar Elemental Lord, cewek itu jatuh ke dalam jurang keputusasaan.


Sejak awal dia memang tidak tertarik pada harapan lain.


Aku mungkin harus pergi tanpa membuat keinginan apapun, pikirnya.


Itu akan bertindak sebagai "rasain tuh" secara halus yang diarahkan pada para Elemental Lord yang tak berdaya–


Namun kemudian....


"–Sebuah suara muncul didalam pikiranku dan berbicara padaku."


"Apa itu Holy Lord Alexandros...?"


Greyworth mengangguk dalam diam saat Kamito menyebutkan nama itu.


3 tahun lalu, Holy Lord tidak ada saat Kamito diberi kesempatan bertemu dengan para Elemental Lord.


Apa yang dikatakan Holy Lord pada Greyworth 24 tahun lalu?


"HoLy Lord mengusulkan suatu kesepakatan padaku."


"....Kesepakatan?"


"Holy Lord memberitahuku ini. Aku bisa mengabulkan keinginanmu. Aku bisa menciptakan dunia tanpa perang, sebuah dunia dimana konflik diantara orang-orang tak lagi ada–"


–Jadilah tangan kananku untuk menggapai dunia itu.


"Apa itu perjanjiannya? Antara kau dan Holy Lord–"


".....ya."


Mata abu-abu milik Greyworth menjadi gelap.


"Setelah menyaksikan begitu banyak kematian, bocah kecil itu menerima pukulan serius oleh keputusasaan. Dia percaya kata-kata itu dipenuhi harapan. Atau lebih tepatnya, dia mempercayakan semuanya pada harapan samar itu–"


Dengan demikian, Holy Lord dan sang Penyihir membuat perjanjian.


Holy Lord memberi secuil kekuatan keajaiban pada cewek itu. Sepenuhnya tak menyadari identitas sejati dari keajaiban tersebut adalah kegelapan yang merusak para Elemental Lord, cewek itu menerima kekuatan tersebut.


"Berkat kekuatan keajaiban yang diberikan oleh Holy Lord lah penampilanku nggak berubah selama bertahun-tahun. Dan juga karena itulah, divine power milikku tidak hilang sampai sekarang–"


"Aku paham, jadi itu yang terjadi...."


Claire menahan nafasnya, tak mampu menyembunyikan keterkejutan di wajahnya.


(....Ngomong-ngomong, Lurie Lizaldia juga terus berpenampilan muda.)


Lalu, Kamito teringat hal itu.


Akan tetapi, Lurie sepertinya punya kemampuan untuk mengubah penampilannya menggunakan sihir roh juga....


"Pada hari itu, aku menjadi tangan kanan Holy Lord. Sambil melayani negeri asalku, Ordesia, sebagai salah satu Number Kekaisaran, aku menunggu waktu yang tepat."


"Waktu yang tepat?"


Mata tajam Greyworth mengarah lurus pada wajah Kamito.


"Ya. Aku menunggu seseorang yang mewarisi kekuatan Raja Iblis muncul."


"...Apa!?"


Orang yang mewarisi kekuatan Raja Iblis. Dengan kata lain....


"Kau, Kazehaya Kamito."


Greyworth menghela nafas muram.


"Sepanjang waktu itu, aku menunggumu muncul, nak."

Bagian 3[edit]

"....Menungguku? Kau?"


Ini adalah pernyataan yang paling mengejutkan yang dia katakan sampai sejauh ini.


Merasa tenggorokannya kering, Kamito menelan ludah.


Pada pertemuan pertama Kamito dan Greyworth, mereka adalah pembunuh dan targetnya.


Apa semua itu sebenarnya merupakan bagian dari rencananya?


"Holy Lord telah memprediksi bahwa reinkarnasi Elemental Lord Kegelapan akan lahir di era ini, dan oleh sebab itu menantikan kebangkitannya."


"Holy Lord ingin aku bangkit? Kenapa....?"


Elemental Lord Kegelapan seharusnya adalah musuh Holy Lord.


Lalu kenapa dia mau Elemental Lord Kegelapan bangkit....?


"Sebagai tanggapan pada kebangkitan Elemental Lord Kegelapan, Wadah tempat jiwa Holy Lord tersegel akan bebas–itulah yang Holy Lord katakan padaku. Pada saat itu, aku gak sepenuhnya paham, tapi sekarang aku akhirnya memahaminya. Kau pasti menyadarinya juga, nak."


"......! Jadi itu yang terjadi?"


Wadah tempat jiwa Holy Lord tersegel.


Itu mengacu pada seseorang yang berubah menjadi kristal roh karena kekuatan Est, dan tersegel dibawah tanah Makam Raja Iblis selama seribu tahun–


(—Areishia Idriss.)


....Dia sudah mencurigai ini sebelumnya.


Kenapa Holy Lord nggak melepaskan segel Sacred Maiden selama itu, selama seribu tahun?


Bukan cuma karena penghalang milik roh Iris.


Sampai penerus Raja Iblis bangkit, Sacred Maiden sepertinya gak bisa bangun.


"Kalau begitu, kau membesarkanku sebagai Ren Ashbell karena–"


"Ya, memang–"


Dihadapkan dengan pertanyaan yang ditanyakan Kamito dengan suara gemetar, Greyworth menjawab.


"Misiku adalah untuk mempercepat kebangkitanmu sebagai Raja Iblis."


"...!"


Kamito merasa seolah pandangannya menjadi hitam.


Kalau begitu, kenangan saat itu bersama Greyworth saat membesarkan dia–


Instruksi di kediaman penyihir, latihan di Hutan Roh, mewarisi Absolute Blade Dance, dan sebagainya–


(Semua itu untuk menyelesaikan misinya sebagai tangan kanan Holy Lord....?)


Kemungkinan menyadari pikiran Kamito–


Greyworth menunjukkan kesedihan diwajahnya.


Melihat ekspresi Greyworth, Kamito mengepalkan tangannya kuat-kuat.


....Pemikiran mengecam Greyworth sama sekali nggak terlintas dalam benaknya.


Apapun motifnya dia, dia secara pribadi telah membesarkan Kamito.


Akan tetapi, itu adalah sebuah perasaan yang mirip dengan kehilangan dan kesedihan yang mencengkeram hati Kamito erat-erat.


"Awalnya, aku mengasuhmu karena misi tersebut. Itulah kebenarannya."


Greyworth mengatakan semuanya.


"......"


"Tapi saat aku mengasuhmu, rasa bimbang muncul dalam hatiku untuk pertama kalinya."


"Rasa bimbang...."


"Mungkin aku memiliki perasaan seiring berjalannya waktu. Kalau kau bangkit sebagai Raja Iblis, kau akan menjadi musuh dunia, ditakdirkan menapaki jalan yang tak ada jalan kembali, menerima kebencian dan kedengkian dari banyak orang. Saat aku menyadari itu, aku–"


Menaruh kecurigaan terhadap kata-kata Holy Lord untuk pertama kalinya, Greyworth menjelaskan.


"Saat itulah aku menyadarinya. Tujuan sejati Holy Lord."


"Tujuan–" "Sejati...?"


Suara Kamito dan Claire tumpang tindih.


"Tak lama setelah mengadopsimu, aku bermimpi aneh."


"....Mimpi?"


"Ya. Apa yang kau lihat di altar Elemental Lord, aku melihatnya dalam mimpiku."


"....Para malaikat dari dunia lain?"


Greyworth mengangguk.


Mengulangi mimpi yang sama setiap malam, dia segera menyadari bahwa itu bukanlah mimpi biasa.


Itu adalah sebuah mimpi yang sama-sama dilihat oleh roh dan princess maiden yang membuat kontrak dengan roh tersebut.


Sama seperti bagaimana Kamito bisa melihat sekilas ingatan Elemental Lord Kegelapan–


Mungkin melalui Kegelapan Dunia Lain yang ada didalam dirinya, Greyworth menyaksikan mimpi Holy Lord.


Atau mungkin, itu adalah suatu tanda bahwa Holy Lord perlahan-lahan memulihkan kekuatannya karena Kamito mulai bangkit sebagai Raja Iblis.


"Dalam mimpi itu, sebuah pasukan yang terdiri dari para malaikat dalam jumlah yang sangat besar memenuhi seluruh langit. sebuah gerbang raksasa terbuka di udara. Malaikat dalam jumlah yang tak terhitung keluar dari sana."


"Apa.....?"


Suatu pasukan malaikat datang ke dunia ini melalui gerbang?


Itulah yang paling Kamito takutkan setelah melihat apa yang ada dibalik Kegelapan Dunia Lain di altar Elemental Lord.


"Tapi itu bukanlah pemandangan yang paling mengejutkan."


"....Huh?"


"Selanjutnya, sebuah cahaya raksasa menelan para malaikat."


Berkata demikian, bahkan Greyworth sampai berkeringat di keningnya.


"uh, sebuah cahaya raksasa....?"


Claire bertanya terkejut.


"....Sang Holy Lord. Sebagai seorang kontraktor, secara naluri aku memahaminya."


Didepan Greyworth yang terkejut–


Setelah menelan para malaikat, cahaya raksasa itu mulai mengerahkan kekuatannya.


Pada dasarnya, cahaya raksasa itu mengubah dunia.


Yang Greyworth bisa lakukan didalam mimpinya hanyalah terkejut saat dunia yang dia ketahui perlahan-lahan menghilang.


"Aku gak tau apakah pemandangan yang kusaksikan dalam mimpiku adalah sesuatu yang benar-benar terjadi dimasa lalu atau sebuah kemungkinan masa depan dari pikiran Holy Lord."


Akan tetapi, saat itulah Greyworth akhirnya paham arti sejati dari kata-kata Holy Lord.


Yang disebut menciptakan dunia tanpa perang artinya membuka gerbang ke Dunia Lain untuk memperoleh kekuatan para malaikat, lalu menggunakan kekuatan itu untuk membuat kembali dunia dari nol–


"Itu....."


Dipertengahan kalimat, Kamito berhenti.


Dia teringat apa yang dikatakan Lurie dan Millennia.


Membangun kembali dunia–itulah yang mereka katakan.


Meskipun hal itu ada batasannya, malaikat yang terpanggil sudah pasti memiliki kekuatan yang berlawanan dengan hukum fisika.


Jika Holy Lord, pemimpin para Elemental Lord, mendapatkan kekuatan itu, maka–


"Adapun untuk dunia yang akan diciptakan Holy Lord, aku gak tau akan seperti apa itu."


Greyworth menggeleng pelan.


"Mungkin itu adalah dunia tanpa perang yang kuinginkan. Akan tetapi, sudah pasti itu bukanlah dunia yang dilindungi oleh rekan-rekanku dengan mengorbankan diri mereka sendiri."


"......Aku paham. Itu sebabnya kau–"


Bagi Lurie Lizaldia, dunia ini sudah dipenuhi dengan keputusasaan.


Itu sebabnya dia bersedia mengorbankan dirinya sendiri demi dunia ideal yang digambarkan Holy Lord.


Akan tetapi, Greyworth berbeda.


Apa yang dia inginkan adalah melindungi dunia saat ini.


"Bertekad menghianati Holy Lord, aku memerintahkan Vivian Melosa, yang saat itu masih muridku, untuk memasang segel persenjataan terkutuk ilegal pada jantungku, menyegel perjanjian itu."


Akan tetapi, itu merupakan salah perhitungan. Saat segel persenjataan terkutuk dipasang pada jantungnya, secara bersamaan semua ingatan tentang Holy Lord terhapus.


Ini adalah sebuah jebakan yang dipasang oleh Holy Lord saat dia memberi kekuatan.


Lupa bahwa dia membuat perjanjian dengan Holy Lord–


Dia tanpa sadar memandu Kamito agar bangkit sebagai Raja Iblis.


–Dengan demikian, Penari Pedang Terkuat, Ren Ashbell, terlahir.


"....Itulah yang terjadi 24 tahun yang lalu."


Kata Greyworth.


"Saat aku dipenjara di Guas Gibai, Millennia Sanctus menghancurkan segel persenjataan terkutuk itu dan membangkitkan kegelapan yang bersemayam didalam diriku. Nak, apa kau masih ingat saat kau mewarisi teknik ultimate saat Blade Dance?"


"Ya...."


Last Strike.


Mewariskan teknik ultimate dari Absolute Blade Art, Greyworth telah kehilangan kekuatannya sebagai seorang elementalis.


"Pada saat itu, Lurie Luzaldia lah yang menyelamatkan aku di Ragna Ys. Tebakanku adalah dia menganalisa segel persenjataan terkutuk di jantungku seraya menyembuhkan aku."


"....."


"Aku memang seorang penyihir bodoh, yang diikat oleh Holy Lord."


Greyworth tertawa mengejek diri sendiri.


"....Tidak."


Kamito berkata pelan.


"Hmm?"


"Kau membesarkan aku dengan kasih sayang. Itu merupakan kebenaran yang tak terbantahkan."


Meskipun dia merasa agak malu mengatakan ini didepan si penyihir, ini adalah perasaan sejati Kamito.


Dialah yang mengajari Kamito bagaimana bertahan hidup di dunia ini.


Dialah yang menciptakan kesempatan buat Kamito untuk bertemu dengan Claire dan Tim Scarlet di Akademi.


Dialah yang memberi Kamito sisi manusianya lagi setelah dilatih sebagai pembunuh.


Itu hampir seperti–


"Kau itu.... ibu–ku."


"......"


Mendengar kata-kata ini dari Kamito–


Greyworth menunjukkan ekspresi terkejut sesaat, tertegun.


Lalu–


"Fufu, hampir saja aku terlena, nak–"


Melihat senyum polos dari penyihir itu untuk pertama kalinya, Jantung Kamito berdetak kencang.

Bagian 4[edit]

Setelah mendengarkan–


"Maaf, kepala sekolah, bagaimana caranya anda bisa memulihkan ingatan anda?"


Tanya Claire.


"Demon Slayer lah yang memutuskan perjanjian beserta Kegelapan Dunia Lain yang ada didalam diriku. Saat aku bangun di dasar Dragon's Canyon, aku mendapatkan kembali semua ingatanku."


"Aku paham, jadi taruhanku berhasil–"


Kamito menatap Est yang ada di pinggangnya.


Demon Slayer telah menghancurkan segel persenjataan terkutuk yang ditanamkan di jantung Velsaria di masa lalu dan menghapus kegelapan yang merusak para Elemental Lord.


Tentunya, menghapus kontrak dengan Holy Lord juga bisa dilakukan.


"Puji aku, Kamito."


"Kau sungguh luar biasa, Est."


Kamito tersenyum masam dan dengan lembut membelai gagang pedang suci itu.


"ngomong-ngomong, bagaimana caranya Holy Lord berniat membuka gerbang ke Dunia Lain?"


"...ya. dan untuk mendapatkan kekuatan malaikat–"


Meskipun para Elemental Lord sangat kuat, akankah sesuatu seperti itu betul-betul bisa dilakukan....?


"–Mungkin benda ini tau."


Greyworth menatap pedang yang bersandar di dinding.


Diamankan dengan diikat oleh rantai untuk menahan roh, ini adalah wujud pedang dari Millennia Sanctus.


Mengubah dirinya sendiri menjadi gerbang, dia telah memanggil seorang malaikat.


Tentunya, dia pasti tau rencananya Holy Lord.


"kalau dipikir-pikir, kurasa dia menyebut Est saudarinya."


....kalau diperhatikan lebih cermat, dekorasi pedangnya cukup mirip dengan Dekorasi Demon Slayer.


Bahkan matanya juga sama dengan mata Est, ungu jernih.


"Aku gak punya saudara."


Est membantahnya.


"Ijinkan aku memeriksa pedang itu."


"Ya, silahkan."


–Lalu, ada suara ketukan di pintu kantor kepsek.


"Kepala sekolah, ada sebuah laporan darurat–"


Suara itu suaranya guru wali kelasnya Kamito, Nyonya Freya.


"Ada Apa?"


"–Istana di ibukota kekaisaran telah jatuh."

Bagian 5[edit]

Boom, boom, boom—!


Ledakan-ledakan ganas mengguncang Istana Nefescal.


Satu persatu roh-roh militer untuk menundukkan benteng telah dikerahkan di udara diatas ibukota kekaisaran.


Di ruangan singgasana didalam istana–


"......! K-kenapa.... Kenapa!?"


Kaisar Arneus yang wajahnya pucat pasi berteriak penuh teror.


Dengan setiap getaran, lampu gantung mewah yang bertatahkan kristal-kristal roh berayun-ayun.


Itu seperti hitungan mundur ke kematian.


"A-Aku adalah Kaisar sah dari Ordesia! Kenapa ini–"


Tak ada orang lain di ruangan singgasana. Hanya beberapa penjaga pribadi yang melindungi dia.


Pertempuran di dataran Sadelka akan segera terlihat hasilnya.


Didukung oleh Glory of the Queen milik Fianna, para ksatria pemberontak mengalahkan para Imperial Knight dengan moral mereka yang tinggi.


Meski menyertakan bala bantuan dari Dracunia, pasukan Kekaisaran masih menang jumlah 6:4, tapi para Imperial Knight moralnya sangat rendah.


Selain sudah diketahui umum bahwa Kaisar Arneus adalah boneka Kerajaan Suci, berita tentang pasukan pemberontak menaklukkan Akademi Roh Areishia telah memberi pukulan berat.


Disampaikan oleh angin, berita itu menyebar dengan cepat, memberi dampak besar pada Imperial Knight.


Pemanggilan roh iblis dalam skala besar oleh Kerajaan Suci, yang dilarang oleh perjanjian internasional, ditambah fakta bahwa Greyworth sang pahlawan mendukung para siswi, hal itu juga berkontribusi dalam penurunan moral para ksatria Kekaisaran.


Saat situasi pertempuran semakin memburuk, para bangsawan dalam faksi kaisar beralih pihak dan menyerah.


Dinding-dinding ibukota kekaisaran mengibarkan bendera putih. Kapal-kapal militer dan para penunggang naga dari Dracunia memenuhi langit.


".....Sialan, kenapa Kerajaan Suci tidak mengirim bala bantuan!?"


Arneus penuh emosi memukul sandaran tangan singgasana.


Para Knight Holy Lord ditempatkan di perbatasan Kerajaan Suci. Dibawah perjanjian rahasia, mereka seharusnya mengirim bala bantuan untuk membantu bertahan segera setelah ibukota kekaisaran diserang.


Akan tetapi, tak ada tanda-tanda datangnya bala bantuan.


Para kardinal yang ditempatkan di istana juga lenyap tanpa jejak.


Kerajaan Suci, yang mendukung kenaikan tahta, telah meninggalkan dia.


Ledakan terdengar berulang kali. Istana berguncang dahsyat.


"Uwaaaah!"


Arneus jatuh dari singgasana dengan cara yang tak sedap dipandang, mencengkeram kepalanya.


"Kenapa, kenapa....!?"


Lalu....


"Sungguh tak layak, Yang Mulia."


Didalam ruangan yang seharusnya tak ada orang lain, suara mengejek seseorang bisa tetdengar.


"Aku tak bisa paham kenapa kau begitu bersikeras mempertahankan tahta yang tak bisa kau dapatkan dengan kemampuanmu sendiri."


"......!"


Dia mengangkat kepalanya, dan melihat seorang cewek muda berdiri didepan dia.


Kardinal Kerajaan Suci—Millennia Sanctus.


Dia bukan sekadar cewek muda yang cantik.


Arneus tau bahwa cewek itu adalah mahluk yang sangat langka dan menakutkan.


"D-Dame Millennia, kenapa Kerajaan Suci tidak mengirim bala bantuan!? Pada tingkat ini, aku akan–"


"Kekuasaanmu akan digulingkan."


Merasa itu lucu, Millennia tertawa.


Arneus terkejut.


Lalu kenapa kalian membuatku naik tahta!?


Arneus tau dirinya hanyalah boneka sejak lama.


"A-Aku masih punya nilai! Kan?"


"Tidak, misimu sudah selesai, Yang Mulia."


"....! Apa kau bilang?"


"Kau sudah mempersembahkan pengorbanan yang cukup."


"....Pengorbanan?"


Arneus mengernyit terkejut.


"Tujuan kami adalah menyebabkan perang dan kekacauan di benua. Dua Perang Ranbal, konflik sipil Teokrasi, perang di Ordesia ini dan Perang Raja Iblis seribu tahun lalu, semua itu adalah pengorbanan untuk mengganggu ketertiban alam manusia–"


"Apa yang kau bicarakan...."


"Runtuhnya tatanan dalam alam manusia sudah cukup untuk merusak kestabilan para Elemental Lord. Ini adalah kunci untuk membuka gerbang ke Dunia Lain–"


Dengan suara ledakan yang keras, gerbang istana dihancurkan.


"–Nah sekarang, aku mohon undur diri. Hati-hati, Yang Mulia."


"T-Tunggu, kubilang tunggu!"


Mengabaikan teriakan Arneus–


Dengan kibaran jubah putihnya, Millennia Sanctus menghilang.


"Ha, haha, hahahaha..."


Duduk di singgasana, dia tertawa kering.


Lalu, terdengar langkah kaki orang memasuki ruangan.


Itu adalah Fianna yang mengenakan pakaian kekaisaran dan para knight bodyguard.


....Sudah jelas, bahkan para knight dalam penjaga kerajaan mengabaikan dia.


"–Arneus, kau tak punya hak duduk di singgasana."


Fianna mengacungkan rapier elemental waffe miliknya pada dia.


".....Apa ini akhirnya?"


Menundukkan kepalanya, Arneus mengangkat tangannya untuk menyerah.


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya