Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid19 Epilog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Epilog[edit]

Bagian 1[edit]

Di sebuah tempat yang diterangi oleh cahaya samar, Fianna membuka matanya.


"....Ooh, ooooh, mm... Dimana ini?"


Kesakitan, dia perlahan duduk.


Tanah yang dia tekan dengan tangannya terasa lembut, seperti sebuah karpet berbulu.


Disamping dia, Ellis yang tak sadarkan diri terbaring di tanah.


"....Ellis? Hei, apa yang terjadi?"


Fianna membangunkan Ellis secara paksa.


"Y-Yang Mulia, dimana ini...?"


Bangun, Ellis mengedip-kedipkan matanya.


"Aku juga nggak tau."


Fianna menggeleng.


"Setelah cahaya putih itu menelan kita, aku terbangun dan disinilah kita."


Disaat itu–


Saat mereka berdua bergegas menuju Rubia dan Elemental Lord Api, cahaya putih perak yang menyilaukan menerpa mereka.


Tanahnya hancur. Mereka terjatuh.


Mereka gak bisa mengingat apapun setelah itu.


(....Tapi aku merasa ingat melihat monster putih raksasa.)


Fianna menyentuh apa yang terasa seperti karpet berbulu.


Lantainya terasa hangat dan sedikit bergetar pelan seolah bernafas.


"Yang jelas, kita harus bersyukur kita nggak jatuh terus."


"Aku bertanya-tanya apa yang terjadi pada Rubia-sama, dan Kamito serta Claire–"


Ellis khawatir.


Fianna melihat sekeliling. Satu-satunya orang yang ada cuma Ellis dan dia saja, cuma mereka berdua.


Lalu...


"Yang lainnya ditemukan."


"....! Rinslet?"


Menunggangi seekor serigala putih, Rinslet muncul dari kegelapan.


"Rinslet, apa yang terjadi? Dimana ini?"


Fianna menanyakan serangkaian pertanyaan.


"Didalam perut seekor roh."


"A-Apa kau bilang?"


"Melihat kalian berdua jatuh dari langit, aku bergegas menyelamatkan kalian."


"Rinslet, ini bukan roh milikmu, kan....?"


"Kau benar. Tentu saja bukan–"


Rinslet mengangguk.


Terus punya siapa?


"–Punyaku, putri Ordesia."


Tiba-tiba, partikel cahaya berkumpul di udara didepan mereka, membentuk penampilan dari seorang cewek.


"A-Anda–!?"


Seorang cewek menggemaskan dengan rambut berwarna seperti air.


Iseria Seaward–sang Elemental Lord Air.

Bagian 2[edit]

Hujan mulai turun.


Didalam hutan lebat yang menakutkan–


"–Kamito, buka matamu, Kamito!"


Claire memeluk erat tubuh Kamito yang tak bergerak.


Dia masih bernafas. Namun gak diketahui apakah dia bisa sadar atau tidak.


Dimulai dari ketika ibukota suci menembakkan cahaya, menghancurkan tanah Ragna Ys....


Claire memegang tangan Kamito dan bersama mereka terjatuh.


Meskipun dia berhasil memperlambat jatuhnya mereka dengan mengeluarkan kristal roh dari saku seragamnya dan bergegas mengaktifkan pengapungan di udara, karena gak ada ruang yang cukup untuk menopang beratnya dua orang, mereka berdua jatuh ke hutan Astral Zero.


"...Kamito, kumohon, kembalilah.... Kamito!"


Gak peduli kalau hujan membasahi dirinya, Claire memanggil dengan segala kekuatannya.


(....Aku harus menyelamatkan Kamito!)


Est dan Restia gak menunjukkan tanda-tanda menanggapi.


Saat ini, dia lah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Kamito.


Tapi seolah mengejek dia–


Divine power elemen kegelapan perlahan menyelimuti tubuh Kamito layaknya kabut.


(Nee-sama mengajariku ritual untuk menghilangkan divine power elemen kegelapan...)


Ritual itu beresiko dirinya sendiri dilahap oleh kegelapan.


Meski begitu, Claire gak ragu-ragu.


(...Kamito sudah menyelamatkan aku berulang kali.)


Itu sebabnya, aku harus melindungi Kamito kali ini–


STnBD V19 BW09.jpg


Melepas pita didadanya dengan satu tangan. Dia melepas kancing kemejanya.


Melepas seragamnya yang berat karena basah kuyup, dan melepas roknya, sekarang ini dia cuma memakai pakaian dalam saja.


Didepan Kamito, dia menunjukkan dirinya dalam keadaan memalukan menelanjangi dirinya sendiri.


Pemikiran ini menyebabkan kulitnya memanas karena malu.


Namun, sekarang bukan waktunya untuk mempersoalkan hal semacam itu.


(....D-Dan juga, harusnya aku senang membiarkan Kamito m-melihat ini.)


Claire menggigit bibirnya dan memperkuat tekadnya.


Dia perlahan mengangkat tubuh Kamito yang dikelilingi kabut hitam dengan tangannya.


Berbalut pakaian dalam sutra, kedua payudara kecilnya yang menggemaskan menekan dia.


"...Ah, mmm...♪"


Tersipu merah, Claire berbisik pelan ditelinganya.


"–Aku mencintaimu, Kamito."


Bibirnya yang seperti kuncup sakura menyentuh bibir Kamito dengan lembut.

Bagian 3[edit]

Yang pertama terlahir adalah roh-roh Cahaya dan Kegelapan.


Roh Cahaya menerangi dunia, sedangkan roh Kegelapan menyelimuti dunia dengan kanopi malam.


Selanjutnya, roh Api dan Angin, serta Air dan Tanah dilahirkan didunia itu.


Roh-roh itu menciptakan para roh bawahan mereka sendiri dan membangun dunia.


Astral World merupakan surga yang sempurna dari keharmonisan dan keseimbangan.


Kapan keadaan ini hancur–?


(....Dimana aku?)


Didalam mimpi yang aneh, Kamito membuka matanya.


Kesadarannya masih terjaga. Hal terakhir yang bisa dia ingat adalah menghancurkan Raja Iblis Solomon yang dipanggil malaikat itu.


(....Aku ditelan oleh kekuatan Ren Ashdoll yang mana mengendalikan jiwaku.)


Kalau begitu, apa yang dia lihat sekarang bukanlah mimpi–


(....Jadi aku berada didalam pikirannya, huh?)


Didalam ruang kegelapan yang tak berujung, Kamito perlahan berdiri.


Ditangannya terdapat dua pedang, Vorpal Sword dan Demon Slayer.


–Saat ini, mereka ada ditangannya.


(...Sudah kuduga, bukan mimpi. Jiwaku yang terjebak didalam kesadaran Ren Ashdoll.)


Mendapatkan kesimpulan ini, Kamito memegang kedua pedangnya erat-erat.


Lalu–


"–Fufu, akhirnya kau menjadi milikku, anakku tersayang yang menggemaskan."


".....!?"


Suara menggema itu membuat Kamito melihat sekeliling.


–Dibelakang dia, kegelapan yang pekat menyatu.


"Halo, ini adalah pertama kalinya kita bertemu tatap muka, kau dan aku."


Dihadapkan suatu kehadiran yang tampak mengandung kematian, merasa merinding, Kamito disapa santai.


Tanpa kedua roh terkontraknya disampingnya, dia mungkin akan berbicara dengan kata-kata yang gemetaran.


"Aku puji keberanianmu. Kau memiliki potensi yang lebih besar daripada bocah seribu tahun lalu yang dikenal sebagai Raja Iblis."


Masa kegelapan itu berkedip-kedip dan perlahan membentuk wujud manusia.


Kulitnya begitu putih hingga seperti salju yang terlihat didalam kegelapan.


Lengan dan kakinya sehalus karya seni yang terbuat dari kaca. Sebuah tubuh seperti anak-anak.


Selain itu, rambut indah berwarna hitam, seperti rambut milik roh kegelapan rekannya Kamito.


Mata emasnya yang bersinar misterius menatap Kamito penuh keingintahuan.


Dari punggung cewek itu, sayap hitam legam terbuka lebar.


STnBD V19 BW10.jpg


Sayap itu tampak seperti sebuah kanopi kegelapan yang menyelimuti dunia–


Ren Ashdoll, sang Elemental Lord Kegelapan, telah muncul.


Kata Penutup[edit]

–Apa kau lupa api ini, Volcanicus?


Jumpa lagi, aku Shimizu.


Dengan ini kupersembahkan Seirei Tsukai no Blade Dance Volume 19, "Menghilangnya Ibukota Suci"!


Kamito dan rekan-rekannya sudah kembali dari Kota Raja Iblis dan berhasil merebut Akademi. Setelah terluka karena pertarungannya melawan malaikat, kemudian Kamito mendengar pengungkapan kebenaran 24 tahun lalu dari Greyworth. Dengan kekuatan dari Elemental Lord Kegelapan yang menggerogoti Kamito, misteri menghilangnya ibukota suci, kelemahan tak terduga dari Rinslet-san sang nona bangsawan muda, dan tujuan sejati Holy Lord Alexandros–?


Volume 19, yang mendekati rahasia kaos kaki Est, kuharap itu akan menjawab ekspektasi semua orang.


Baru-baru ini, mungkin karena panasnya musim panas, kesehatanku buruk, dan menyebabkan masalah besar untuk staff. Para novelis harus memprioritaskan kesehatan mereka dan menjaga tubuh mereka....!


Berikutnya ucapan terimakasih. Sekali lagi, aku sangat berterimakasih kepada Shimesaba Kohada-sensei yang menggambar ilustasi menakjubkan. Setiap ilustrasi sangat menakjubkan, terutama Kamito dan Claire berdiri berdampingan, super menakjubkan. Tuan Editor, aku sudah menyebabkan banyak masalah untukmu lagi, aku berterimakasih padamu sudah membantuku sepanjang waktu ini. Yang terakhir, aku berterimakasih pada kalian semua, para pembaca, yang telah bersamaku sepanjang waktu sampai Volume 19. Berkat kalian semua seri ini bisa sampai pada titik ini....!


Hampir 8 tahun telah berlalu sejak seri ini dimulai. Adaptasi manga dan anime, sesi tandatangan, event Taiwan, pertunjukan dari Kaoskaki unit voice actress, dan sebagainya, begitu banyak yang terjadi selama 8 tahun ini. Aku memiliki begitu banyak pengalaman. Volume 20 akan menjadi volume terakhir. Kuharap semuanya bisa mendukung seri Blade Dance sampai akhir!


Aku juga sudah menyelesaikan script untuk drama audio untuk diperankan oleh anime cast. Tema utamanya adalah reuni Tim Scarlet. Kuharap semuanya bersedia mendengarkannya juga!


Akhirnya, ijinkan aku mengiklan sedikit. Saat ini serialisasi dalam Gekkan Comic Alive hingga pujian besar adalah cerita penyihir seusai sekolah "After School Witch Craft" ditulis dan digambar oleh Ichihara Kazuma-sensei. Sebuah manga ecchi dan menyenangkan, kuharap semua orang bisa mendukungnya!


–Dan begitulah, volume terakhir akan segera diterbitkan.


Aku akan bekerja keras untuk memberi kalian ending terbaik!

Shimizu Yuu, Agustus 2018


Kata Penutup Ilustrator[edit]

STnBD V19 BW11.jpg


Halo, aku Ilustrator Shimesaba Kohada.


Kali ini, aku menggambar tiga gadis yang munculnya relatif jarang di ilustrasi!


Dengan Kamito, Claire dan Est dalam masalah, melihat mereka bertiga ini selalu membuatmu merasa tentram. Terutama Ellis dan Fianna, aku benar-benar ingin memeluk mereka.


Sudah tiga volume sejak aku bertindak sebagai ilustrator. Meskipun selanjutnya adalah volume terakhir, aku masih punya perasaan "aku masih belum cukup menggambar" dalam hatiku.


Sebagai ilustrator, aku akan berusaha sampai akhir untuk menggambar ilustrasi dengan gaya Blade Dance!

Shimesaba Kohada

Sebelumnya Halaman Utama