Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid 9 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== Membuka matanya, Kamito menemukan langit kelabu terpampang dihadapannya. "...apa ini tempat untuk ronde final?" Mengalami pusing karena efek samping dari «lompatan», Kamito mengamati sekeliling. Memasuki pandangannya adalah reruntuhan dari kota yang luasnya mencengangkan. Struktur monolitik menyerupai kuil berdiri tegak dimana-mana, atau lebih tepatnya, reruntuhan dan puing-puing berbentuk pegunungan. Pohon aneh yang tumbuh dari tanah, menggusur ubin batu, menciptakan sebuah adegan seperti lautan pepohonan. "Sebagai babak yang dipersembahkan oleh kagura untuk «Lord Elellmental», ini benar-benar sebuah tempat yang mengerihkan." Kota yang ditinggalkan, «Megidoa» --- sebuah medan perang bersejarah dari «Perang Roh» ribuan tahun yang lalu. Seruan angin meniup pasir dan debu ke pipinya. Kehadiran kehancuran --- sebuah kekerasan yang dapat digambarkan sedemikian rupa, menempel pada kulit seseorang. Ini adalah tempat yang sama sekali tanpa hawa kehidupan. Bahkan kehadiran roh, yang biasanya ada di seluruh dunia, juga --- "... Bagaimanapun, tampaknya tidak ada tim musuh manapun aku akan berjalan lurus." Kamito mulai berjalan saat dia mempertajam kewaspadaan pada sekeliling. Struktur besar ini memberikan sebuah kehadiran mengintimidasi hanya dengan keberadaan yang ada. Meskipun ini didalam «Aztral Zero», sebuah dunia dimana waktu setengah terhenti, pemandangan dari struktur yang berusia ribuan tahun masih berdiri utuh cukup mencengangkan. -- tiba-tiba, Kamito menyadari sesuatu saat dia mendekati dinding yang mengelilingi kota yang ditinggalkan. (...Mungkin, material bangunan ini bukan hanya sekedar batu?) Orang biasa menyebut mereka batu, tapi permukaan mereka sangat halus seperti cermin. ... Itu sulit untuk dibayangkan bahwa sebuah objek itu telah bertahan dari terpaan angin dan hujan selama ribuan tahun bisa tetap dalam kondisi ini. Saat dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh permukaannya, percikan tercipta dimana ujung jarinya membuat kontak. (... Ini, tidak mungkin) Kamito melebarkan matanya. Jika seorang bertanya tentang benda apa yang bisa bereaksi pada divine power milik elementalist, hanya ada satu jawaban yang muncul dipikiran. (Reruntuhan ini pada dasarnya dibangun dari «Kristal Roh» mentah!?) Benar-benar tidak masuk akal --- namun berdasarkan apa yang dia saksikan, itu adalah satu-satunya kesimpulan. Kota tertinggalkan ini pastinya memiliki tambang besar untuk kristal roh. Hanya karena kemurnian dari kristal itu rendah, mereka tidak digunakan bahkan setelah pengolahan. Berdiri disana dalam ketakjuban untuk sesaat -- (... Ngomong-ngomong, sekarang bukan waktunya melakukan hal semacam ini. Aku harus menemukan Claire dan yang lainnya secepat mungkin.) Kembali pada kesadarannya, Kamito segera memulai pencarian. "... Nagomong-ngomong, aku mungkin harus mencoba ini." Mencari-cari di saku seragamnya, dia mengeluarkan sebuah kristal roh komunikasi. Meresapi sedikit divine power pada melalui jari-jarinya, dia mengonsentrasikan kesadarannya -- Kx kxkxkxk -- kxkxkxk -- Membawa itu ke telinganya, apa yang dia dengar adalah suara yang tidak stabil. "... Tidak berguna. Yah, aku tidak pernah berharap pada itu. Jadi, bagaimana dengan ini?" Selanjutnya, Kamito mengeluarkan tipe kristal roh yang berbeda dan dengan tenang melantunkan kata-kata untuk pelepasan. Didalamnya adalah «Guide Spirit» tersegel yang sangat berguna ketika tersesat. Kamito menangkap itu di «Hutan Roh» didekat akademi sebelun «Blade Dance» dimulai. Peri cahaya segera terpanggil dan mulai terbang begitu saja didepan hidung Kamito. "Katakan padaku, yang mana arah utara?" Saat dia mencoba bertanya -- ... Namun, peri itu hanya memiringkan kepalanya yang kecil dan tetap berputar melingkar ditempat yang sama. "...ya ampun, aku rasa aku tidak punya pilihan lain selain mencari dengan kedua kakiku." Ini karena penghalang pemisah telah didirikan didalam medan, atau itu properti dari kota tertinggalkan itu sendiri? Bagaimanapun dia tidak bisa mengandalkan kristal roh. Tentu saja, ini sudah diantisipasi sesaat setelah mereka mendengarkan peraturan dari event «Cross Fire». Mudah-mudahan, dia bisa bertemu setidaknya satu dari anggota «Tim Scarlet» sebelum malam datang -- "...hmm?" Saat ini, «Terminus Est» mengeluarkan cahaya redup saat tergantung dipinggangnya. "...Est?" Kamito menyentuh gagang pedang suci dan mengalirkan sedikit divine power -- Dalam sekejap mata, pedang itu berubah bentuk menjadi seorang gadis polos berambut perak. "Ada apa, Est?" "Kamito, aku mengenali tempat ini." "Bagaimana ceritanya?" Memang, Est adalah seorang roh yang telah hidup selama ratusan tahun --- tidak, ribuan tahun. Mengenali tempat yang telah menjadi sebuah medan perang selama «Perang Roh» bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal. Namun, Est saat ini seharusnya hanya membawa sebagian kekuatan yang memisahkan diri dari «Demon Slayer» ketika kontrak dengan Kamito dibuat. oleh karena itu, hanya potongan ingatannya yang tetap -- "...mungkinkah ingatanmu kembali?" "Tidak." Est menggeleng tanpa ekspresi. "Tapi pemandangan ini memang tersimpan dalam ingatanku --" -- pada saat ini. Sebuah kehadiran mengerihkan tiba-tiba muncul. "...!?" "Kamito, sebuah kehadiran mengerihkan..." "Ya, aku tahu." Segera, disana tidak ada kehadiran sisekeliling, bahkan roh pun tidak ada. Tapi sekarang, Kamito bisa merasakan permusuhan yang begitu kuat hingga menusuk kulitnya. (Seorang elementalist musuh? Bukan--) Dalam sekejap, seolah-olah dimuntahkan dari tanah, banyak bayangan muncul disekeliling. "...apa!?" Bayangan humanoid dengan garis tidak jelas. "Apa, orang-orang ini? Mereka... Roh?" "Ini adalah hantu-hantu dari roh yang hancur -- «Forsaken Spirit», Kamito." "... Hantu dari roh?" "Ya, ketika roh mati dengan kebencian yang berlebihan, kadang-kadang mereka kehilangan kualitas spiritual mereka, menjadi hantu yang mendiami suatu tempat -- kota ditinggalkan ini tampaknya menjadi pelabuhan sejumlah besar hantu-hantu ini." "...aku mengerti. setelah semua, ini adalah situs sejarah dari sebuah medan perang." Bergumam, Kamito menjilat bibirnya. Meskipun roh memiliki berbagai macam bentuk, hantu-hantu ini semua generik humanoid tanpa terkecuali. Apakah semua roh akan menjadi seperti ini ketika mereka kehilangan kualitas spiritual mereka --? Para hantu mengeluarkan suara marah mereka ketika mendekati Kamito. Kamito dengan panik memegang tangan Est saat dia menghindari lengan-lengan yang mendekat dari segala arah. "...cih, orang-orang ini tidak menargetkan aku tapi Est!?" "Sepertinya begitu, Kamito. Sangat mungkin, aku --" Seolah-olah merendahkan kata-kata Est -- Gerombolan «Forsaken Spirit» menyerang sekali lagi. "...cih!" "Ah, Kamito!?" Kamito dengan cepat memeluk Est dengan kedua lengannya dan mengeluarkan lompatan terbang. "Berurusan dengan mereka satu per satu akan memakan waktu yang sangat lama, kita harus menerobosnya dalam satu kali jalan, Est." "Ya, aku adalah pedangmu, keinginanmu adalah tugasku--" Est mengangguk di udara. --engkau, ratu baja yang tidak memihak, pedang suci yang menghancurkan iblis! -- sekarang dan ditempat ini, berubahlah menjadi pedang baja untuk menjadi kekuatan ditanganku! Saat «Spirit Seal» memancarkan cahaya menyilaukan, sebuah pedang bersinar putih-perak muncul ditangan Kamito. "Maaf, aku tidak punya waktu untuk menangani obsesimu. Memegang elemental waffe terkuat, Kamito menyerang grombolan hantu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information