Editing
Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 14 Bab 13
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== âSuara apa itu!? Mata Eugeo terbuka lebar pada suara aneh yang terdengar keluar tepat disampingnya. Semua secret moves menciptakan cahaya kuat dan suara. Tetapi, ini berbeda dari semua yang pernah dia dengar hingga sejauh ini. Itu jauh lebih dalam, berat, keras, dan tajam, itu seperti seolah-olah pedang itu sendiri meneriakkan kemarahannyaâ Sumber dari suara keras itu adalah pedang hitam yang digenggam tangan kanan Kirito. Pedangnya dengan cahaya hitam kristal mendapati ujungnya bergetar dengan keras sementara mengeluarkan suara yang menusuk telinga. Perbuatannya tidak hanya dapat didengar. Sinar merah yang membanggakan menyelimuti seluruh pedangnya. âItu adalah secret moves. Tapi aku tidak pernah melihat sesuatu seperti itu sebelumnya. Eugeo menahan nafasnya. Fenomena yang benar-benar mengejutkannya, tetapi, itu hanya terjadi dengan segera setelahnya. Cahaya menyilaukan, yang tiba-tiba menyelimuti seluruh partnernya yang menggenggam pedang itu dan dia berubah dengan pakaian yang benar-benar berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Kirito seharusnya memakai baju hitam dan celana panjang dengan warna yang sama, yang sobek dari banyak pertarungan hebat. Tetapi, gelombang cahaya bergerak dari tangannya, menuju badan dan kakinya, dengan mantel panjang dari kulit hitam dengan kerah tinggi dan lengan baju yang panjang yang secara langsung muncul seperti tadi dan celananya, juga, dengan sekejap berubah menjadi celana yang terbuat dari kulit. Proses itu berakhir lebih cepat dibandingkan dengan sekejap mata, tapi fenomena itu tidak berakhir di situ. Perubahan nyata terjadi pada tubuh Kirito sendiri juga, meskipun pada skala yang lebih kecil dibandingkan dengan pakaian itu. Pertama, rambut hitamnya menjadi sedikit memanjang dan menyembunyikan setengah bagian samping wajahnya. Kemudian, mata hitam yang terlihat dari celah rambutnya yang terurai memancarkan cahaya yang dia tidak pernah lihat sebelumnya. Cahaya yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan ketika dia bertarung melawan kelompok goblin di Gua Utara, atau ketika dia menebas tangan Raios Antinuous, atau ketika dia bersilangan pedang dengan Deusolbert, Fanatio, dan Integrity Knight lainnya. Itu seolah-olah Kirito sendiri telah bersatu dengan pedang, menjadi ujung yang tajam. Teriakan yang dipenuhi dengan kekuatan terdenagr keluar dari balik mulut terbukanya tepat setelahnya. "U...ooooohhââ!!" Suara metal dan cahaya merah tua dari pedang yang memperkuat kekuatannya dan dengan segera mengikuti itu, tangan kanan Kirito yang ditusukka ke depan dengan sangat cepat, itu terlihat seperti menghilang. Ujung dari jubah panjangnya berkibar dengan keras seperti sayap monster. Itu adalah secret move Aincrad-style. Itu sudah pasti. Tapi meskipun begituâsungguh skill menusuk yang sangat hebat. Itu adalah skill tebasan kuat yang berbeda dari yang pernah Kirito ajarkan padanya hingga sejauh ini, skill yang kelihatannya mendekati pada High Norkia style, jika dia harus memilih, tapi itu melepaskan secara sepenuhnya tujuan traditional style yang memfokuskan pada keindahan style itu, satu serangan yang dikhususkan untuk menusuk pada musuhâ ".........!" Dengan nafasnya tertahan, Eugeo entah bagaimana mengikuti cahaya merah tua dengan matanya. [[Image: Sword Art Online Vol 14 - 136.jpg|thumb]] Sasaran Kirito, tentu saja, Kepala Pemimpin Chudelkin yang mengendalikan badut api. Tetapi, terdapat jarak lima belas mel menuju tempat dimana musuh menempatkan dirinya. Tidak ada secret move yang mungkin dapat mencapainya selama seseorang itu masih menggunakan pedang. Chudelkin tidak melihat ke arah mereka pada saat Kirito melepaskan skill menusuknya. Pandangannya mengarah pada bagian belakang dari ujung aula itu dimana panah es yang ditembakkan oleh Eugeo telah melewatinya beberapa detik yang lalu. Dia telah menempatkan semua pengetahuan dan tekadnya pada art itu, tapi itu sama sekali tidak efektif terhadap Administrator, hancur dengan satu nafas darinya. Tetapi, Chudelkin berbalik ke belakang dan memperingatkannya dengan suara serak daripada menghiraukan serangan yang menargetkan penguasa seperti yang Eugeo telah prediksi, jadi dia seharusnya telah memenuhi permintaan Kirito untuk mengalihkan perhatiannya. Mungkin merasa lega setelah panah es itu hancur tanpa ada kesulitan, tapi Chudelkin membalikkan wajahnya kembali sementara masih berdiri dengan kepalanya. Mata sipitnya terbuka lebar sebanyak yang dia bisa dalam sekejap saat itu dipenuhi dengan kumpulan emosi yang tercampur. Emosi pertama adalah keterkejutan, pada cahaya dan suara yang dikeluarkan pedang Kirito saat menusuk ke depan di saat ini juga. Emosi berikutnya adalah kelegaan, pada bagaimana itu hanyalah skill menusuk yang tidakl mungkin dapat mencapainya. Emosi terakhirnya adalah ketakutan, pada pedang dengan cahaya merah tua yang terbentang tanpa henti dihadapan matanya saat itu secara kuat mengeluarkan suara metal. Dia lupa untuk bernafas saat keterkejutan mengambil alih dirinya, hal yang sama terjadi pada Eugeo. Cahaya berwarna merah darah melewati samping kiri Alice saat dia menahan badut api itu di depan Kirito, yang menyerbu pada jarak lima belas meter dalam sekejapâ Dan dengan mudah menusuk tepat pada bagian tengah tubuh Chudelkin, yang tipis seperti tiang, sementara dia masih berdiri dengan kepalanya. Pedang yang bercahaya itu hampir menjangkau jarak dua meter lainnya sebelum itu hancur menjadi percikan api merah yang melayang di udara. Percikan darah asli yang banyak mengikuti itu dengan segera setelahnya. Sumber dari luka itu adalah bagian tengah dari dada Chudelkin, yang cukup besar untuk hampir dapat membelahnya. "Ohoooooohhhhh......" Suara lemah, yang tidak memiliki kekuatan, terdengar keluar untuk waktu yang lama. Tubuh yang berdiri dengan kepalanya perlahan kehilangan keseimbangannya dan terjatuh pada genangan darah yang diciptakannya sendiri. Saat lebih banyak darah dibandingkan yang kelihatannya mungkin dari tubuh kurusnya yang mengalir keluar secara terus menerus, Chudelkin mengangkat tangan kanannya yang bergetar dan mengulurkannya pada Administrator yang melayang di tengah udara. "......Aah......aah, Pe...Pemimpin...Suci......" Ekspresi orang itu, saat dia mengeluarkan suara lemah, sama sekali tidak terlihat di pandangan Eugeo dari posisinya. Tangannya terjatuh pada karpet dengan suara pelan dan kemudian, Kepala Pemimpin Chudelkin berhenti bergerak. Dengan itu, badut api yang sudah dalam posisi hampir melangkah pada tornado emas di atas dari keberadaan Knight Alice, juga, menghilang saat perut lingkarannya berubah menjadi banyak uap putih dan senyumannya menguap di udara. Serpihan emas kecil yang dikendalikan oleh Alice mengurangi kecepatannya secara perlahan dan melayang di udara seolah-olah itu kehilangan tujuannya dengan penghancuran musuhnya. Telinga Eugeo menjadi terasa kaku dengan keheningan secara tiba-tiba, pada penyelesaian seperti itu sementara dia perlahan mengembalikan pandangannya menuju ke samping kanan. Kirito telah menghentikan semua gerakannya dengan pinggangnya yang masih direndahkan dan tangan kanannya yang terhunus sejauh yang itu bisa. Cahaya yang tersisa di permukaan pedang hitam itu dengan cepat menghilang dan ujung dari jubah panjangnya berkibar untuk terakhir kalinya sebelum itu tergeletak di bawah. Eugeo melihat itu dengan nafasnya masih tertahan saat penampilan partnernya menjadi kabur dan kembali pada penampilan sebelumnya, yang dimulai dari ujung jubah itu. Bahkan setelah penampilannya kembali pada pakaian hitam sederhana dan celana panjang, Kirito masih tetap dalam posisi itu untuk beberapa saat. Tangan kanannya pada akhirnya terayun ke bawah secara perlahan dan ujung pedang hitamnya menyentuh karpet dengan suara keras. Eugeo sekali lagi memikirkian jika dia seharusnya memanggil partnernya yang kepalanya tertunduk ke bawah. Kirito, yang bahkan membantu Wakil Komandan Integrity Knight Fanatio, kelihatannya tidak merasakan kegembiraan pada kehilangan Life dari Kepala Pemimpin Chudelkin, bahkan jika dia adalah musuh. Ekspresi wajahnya dari samping terlihat melalui celah rambut itu, yang sekarang memiliki panjang aslinya, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ekspresi dingin seperti es yang dia miliki beberapa saat selama serangan itu. Seseorang yang memecah keheningan selama beberapa detik itu adalah Alice saat kumpulan serpihan kecil kembali menuju pedangnya dengan suara metal, yang tajam. Merasakan ketegangan dari punggung knight itu, Eugeo mengalihkan pandangannya lebih jauh menuju aula itu sekali lagi. Melayang di udara, Administrator mengulurkan tangan kiri rampingnya pada Kepala Pemimpin saat dia terbaring lemah di lantai. Chudelkin sudah jelas berada di akhir hidupnya, tapi apakah dia bermaksud menggunakan art penyembuh padanya? Atau akankah pemimpin tertinggi menghidupkan dan mengembalikan Lifenya dari kematianâ? Itu terjadi ketika Eugeo menarik nafas dalam. Bahkan tanpa memperlihatkan satupun emosi, suara pemimpin tertinggi dengan santai mengalir keluar. "Setidaknya jauhkanlah dia, sungguh menyakitkan." Gelombang sederhana dari tangan kirinya menghempaskan mayat Chudelkin seolah-olah itu sangat ringan seperti boneka kertas dan dia menabrak pada jendela yang ada di sisi timur di kejauhan sebelum terjatuh ke lantai bawah dan tergulung menjadi kecil. "...Apa yang kau lakukan..." Alice berguman dengan suara pelan pada saat melihat perbuatan pemimpin tertinggi. Kepribadian gadis itu mungkin telah diubah menjadi seperti kumpulan Integrity Knight, tapi Eugeo, juga, mengerti bahwa dia memiliki keinginan besar untuk berbicara. Dia tidak memiliki perasaan menghargai apapun untuk Chudelkin, tapi setidaknya, dia telah kehilangan hidupnya dalam pertarungan dimana dia mengeluarkan semua kekuatan dari dirinya untuk masternya. Setidaknya, mayatnya pantas mendapat pemakaman yang layak. Tetapi, Administrator bahkan tidak membiarkan pandangan lainnya menuju mayat Chudelkin yang dibiarkannya, sebaliknya, dia kelihatannya telah menghapus semua jejak keberadaan Kepala Pemimpin dari ingatannya saat dia menunjukkan senyuman misterius yang sama seperti sebelumnya dan berbicara. "...Baiklah, itu mungkin adalah ''pertunjukan'' yang membosankan, tapi aku berhasil mengumpulkan sedikit ''data'' yang berguna dari itu." Pemimpin tertinggi memasukkan perkataan yang tercampur dengan Pengucapan Suci<ref name="Pengucapan Suci"> Dalam hal ini pemimpin tertinggi mencampurkan bahasa Inggris asli ke dalamnya, saya tetap mengartikannya tetapi kata itu ditunjukkan huruf miring di perkataan pemimpin tertinggi</ref> dalam suara indah, tanpa cacat. Masih terbaring pada sofa yang tidak terlihat, dia perlahan meluncur lima meter di udara dan bergerak menuju bagian tengah dari aula lingkaran itu. Menguraikan helai rambu perak yang tertiup oleh angin. Administrator, perlahan menyipitkan matanya, yang bergetar dengan cahaya prisma, dan melihat ke arah samping Eugeo dengan tatapan tertarikâmemfokuskan pada Kirito yang masih menundukkan kepalanya. "Anak laki-laki ''irregular''. Aku tidak dapat mengakses ''propertimu'' secara lengkap, tapi aku berpikir bahwa kau adalah ''unit'' tidak terdaftar yang lahir dari pernikahan ''irregular''...tapi itu tidak benar. Kau berasal dari tempat itu, bukan? Manusia dari «sisi lain»...bukan?" Eugeo yang hampir tidak dapat mengerti satupun perkataan yang dikatakan dalam bisikan. âTempat itu? Sisi lain...? Kirito, partner berambut hitamnya, yang terlihat di hutan Selatan Rulid dua setengah tahun yang lalu dengan ingatannya menghilang seperti «Anak hilang Vector». Kepala Desa telah memberitahu Eugeo bahwa fenomena seperti manusia yang muncul di setiap waktu tertentu adalah perbuatan jahat yang dilakukan oleh Vector, Dewa Kegelapan, mengulurkannya dengan tangan panjangnya dari balik Puncak Barisan Pegunungan dan menghapus ingatan seseorang, tapi Eugeo hanya benar-benar mempercayai itu ketika dia masih anak-anak. Ada beberapa waktu ketika seseorang menghadapi situasi sangat menyakitkan dan menyedihkan hingga mereka mlepaskan ingatan itu berdasarkan keinginan mereka sendiri, bahkan mengambil hidup mereka sendiri pada saat itu. Seseorang yang mengajari Eugeo tentang itu adalah kakek Garitta, penebang kayu generasi sebelumnya. Di waktu lalu, dia kehilangan istrinya pada insiden tenggelam dan kesedihannya yang sangat besar mengambil setengah ingatan mengenai istrinya. Kakek tua itu tertawa pada saat itu, mengatakan bahwa ini adalah perbuatan baik kebaikan maupun hukuman dari Dewi yang memerintah kehidupan, Stacia. Karena itu, Eugeo menduga Kirito berada di dalam situasi yang sama dan karena itu, menyimpan itu di dalam dirinya bahkan sampai sekarang. Dia berpikir sesuatu yang memilukan dan menyedihkan pasti telah terjadi padanya di kampung halamannya, seperti daerah timur atau selatan ketika menilai dari rambutnya dan warna matanya, akhirnya mencapai desa Rulid setelah mengembara untuk waktu yang lama dengan ingatannya yang hilang. Salah satu alasan kenapa dia tidak menanyakan Kirito tentang masa lalunya selama perjalanan menuju Centoria Pusat dan hari-hari selama di akademi. Tentu saja, dia tidak dapat menolak rasa takut bahwa dia mungkin akan kembali ke kampung halamannya pada saat mendapatkan kembali ingatannya mungkin akan mengaarah padahal itu juga. Tetapi. Pemimpin tertinggi yang memiliki kemampuan untuk melihat seluruh Dunia Manusia mengatakan tempat lahir Kirito dengan perkataan aneh. Sisi lain. Dengan kata lain, dia mengatakan itu dibalik Puncak Barisan PegununganâDark Territory, tanah kegelapan? Adalah salah satu dan satu-satunya petunjuk yang dia miliki menuju tempat lahir Kirito, Aincrad style dengan skill tebasan beruntunnya, berasal dari tanah kegelapan? Tidak, pemimpin tertinggi seharusnya memiliki informasi yang lengkap bahkan di Dark Territory. Integrity Knight di bawah perintahnya melewati Puncak Barisan Pegunungan dengan bebas dan bersilangan pedang dengan Darkness Knight. Karena itu, dia meragukan Administrator yang memerintah mereka tidak mengetahui daerah dan kota di Dark Territory, bersamaan dengan semua yang hidup di sana. Dia tidak perlu mengekspresikan dengan perkataan yang tidak jelas seperti mengatakan itu di sisi lain. Mengikuti perkataan pikiran ituâ Apakah perkataan Administrator mengarah pada bagian luar dari dunia ini, suatu tempat bahkan dimana pandangannya tidak mampu mencapainya...? Bahkan melebihi tanah kegelapan...Bahkan mungkin lebih jauh dibandingkan dengan itu, di suatu tempat yang bahkan dapat dikatakan dunia lain...? Pikiran seperti itu terasa terlalu absurd untuk Eugeo dan dia bahkan tidak dapat menemukan pekataan untuk mengekspresikan pikirannya sendiri. Tetapi, intuisinya memberitahunya bahwa dia hampir menemukan sesuatu yang sangat penting, apa yang dapat dianggap sebagai rahasia dibalik dunia ini. Tersiksa oleh keinginan yang hebat itu, Eugeo mengalihkan pandangannya dan menatap pada langit malam yang terbentang dibalik jendela besar. Kumpulan bintang yang terlihat di dalam celah di antara awan hitam yang melayang. Dibalik langit itu...apakah Kirito lahir di daratan sana? Tempat seperti apa itu? Dan apakah Kirito mendapatkan kembali ingatannya tentang itu...? Seseorang yang memecahkan kehingan selama beberapa detik itu adalah partner berambut hitamnya yang perlahan mengangkat wajahnya. "Itu benar." Kirito menjawab dengan penegasan pada pertanyaan pemimpin tertinggi dengan kalimat pendek namun terasa berat. Hampir menjadi kaku dengan keterkejutan, Eugeo melihat ke arah samping partnernya. Jadi Kirito benar-benar mendapatkan kembali ingatannya. TidakâMungkin dari awal, dia sudah...? Mata Kirito memperlihatkan pandangan sekilas pada Eugeo. Hal yang terkuat diantara berbagai emosi yang terlihat di mata hitam itu adalah cahaya yang terlihat bagi Eugeo sebagai permohonan untuk kepercayaannya. Pandangannya dengan segera kembali menuju Administrator yang berdiri di hadapannya. Meskipun ekspresinya tegang, Kirito perlahan mengulurkan tangannya keluar dengan senyuman yang entah bagaimana terlihat masam. "...Itu dapat dikatakan, level kemampuan yang diberikan padaku sebanding dengan penduduk dari dunia ini, yang sangat sulit untuk mendekati milikmu, Administrator...tidak, Quinella-san." Pada saat dia mengatakan nama yang terdengar sangat asing itu, senyuman di wajah cantik pemimpin tertinggi sedikit melemah. Tetapi, itu hanya untuk waktu sebentar saja, saat senyuman yang jauh lebih indah dibandingkan dengan sebelumnya, terlihat pada, mulut Administrator yang berwarna abu-abu mutiara mengkilap. "Jadi anak di ruangan perpustakaan itu tidak berhenti menceritakan cerita yang membosankan itu...Dan? Apa alasan sebenarnya kau diturunkan menuju duniaku, anak muda? Dan tanpa satupun kemampuan supervisor juga?" "Aku memiliki beberapa pengetahuan bahkan jika aku tidak memiliki kemampuan itu." "Oh? Misalnya? Aku sama sekali tidak tertarik dengan cerita masa lalu yang tidak berarti itu." "Kalau begitu bagaimana dengan cerita dari masa depan?" Kirito menghadap pemimpin tertinggi dengan kedua tangannya yang diletakkan pada pedang hitam yang tertusuk di lantai. Ekspresi muramnya kembali, menegangkan area di sekitar pipinya, seperti cahaya hebat yang bersinar di matanya. "Quinella-san, kau akan menghancurkan duniamu di masa depan." Senyuman yang diperlihatkan di mulut Administrator hanya menjadi lebih dalam bahkan saat dia mendengar perkataan yang sangat berpengaruh padanya. "...Aku akan melakukannya? Bukankah kau yang membawa penderitaan sebanyak ini pada boneka manisku, anak muda, dan bukan aku?" "Ya, setelah semua, kesalahanmu adalah membentuk Integrity Knight Order untuk melawan semua penyusup dari Dark Territory... Tidak, pembentukan itu sendiri adalah kesalahan." "Fufu. Ufufufu." Kelihatannya setelah kesalahannya ditunjukkan untuk pertama kalinya bahkan semenjak dia menjadi penguasa, jari pemimpin tertinggi menyentuh mulutnya sementara bahunya bergetar seolah-olah dia menahan diri dari tawa kuat. "Fufufu. Itu benar-benar terdengar seperti yang anak itu akan katakan. kelihatannya anak itu telah mempelajari trik baru, untuk memikirkan bahwa dia mampu menipu anak laki-laki dengan penampilan seperti itu. Sungguh menyedihkan...Baik anak itu yang mengejarku hingga seperti itu dan anak laki-laki ini yang tertangkap karena kecerobahannya." Tawa pemimpin tertinggi terus berlanjut melalui tenggorokan kecilnya. Mulut Kirito terbuka untuk berbicara lebih jauh, tapi gema keras dari suara tajam terdengar keluar beberapa saat lebih cepat. "Jika aku boleh mengatakan sesuatu, pemimpin tertinggi yang suci." Seseorang yang mengambil langkah ke depan dengan armornya yang berbunyi adalah Integrity Knight Alice yang tetap diam sampai sejauh ini. Rambut pirang panjangnya berkilauan oleh sinar bulan seolah-olah melawan rambut perak berkilauan Administrator. "Pemikiran mengenai ketidakmampuan dari Integrity Knight Order yang sekarang untuk menangani secara sempurna serangan gabungan dari tentara kegelapan yang sudah diperkirakan untuk waktu yang tidak akan lama adalah salah satu pikiran yang diperkirakan Komandan Integrity Knight Bercouli, yang terhormat, dan juga Wakil Komandan Integrity Knight Fanatio-dono. Dan...Aku, juga, menyetujuinya. Normalnya, kita, Integrity Knight Order, telah mempersiapkan diri untuk bertarung hingga knight terakhir kita, tapi pemimpin tertinggi yang suci, apakah kau memiliki cara untuk melindungi orang biasa yang tidak berdosa setelah kematian kita? Aku sangat meragukan itu bahkan ketika kau mempercayai bahwa kau mampu untuk memusnahkan kekuatan hebat di tanah itu hanya dengan tangamu sendiri saja!" Suara Knight Alice yang kuat namun sangat indah bertiup di sepanjang aula seperti angin yang menyejukan, menguraikan rambut Administrator. Dengan senyumannya menghilang, pemimpin tertinggi menatap ke bawah pada knight emas dengan ekspresi yang hanya memiliki jejak keterkejutan. Dan perkataan Alice mengejutkan Eugeo dalam hal yang berbeda. Integrity Knight Alice Synthesis Thirty. Kepribadian sementara yang menempati tubuh teman masa kecilnya yang sebelumnya, Alice Schuberg. Gadis yang seharusnya berkepala dingin sebagai penegak hukum seperti yang dia tunjukkan ketika dia mendaratkan hantaman keras pada pipi Eugeo di aula besar akademi beberapa hari yang lalu. Knight Alice seharusnya benar-benar tidak memiliki banyak emosi yang Alice miliki seperti, kebaikan, keluguan dan di atas semua itu perasaan kasih sayang. Tetapi, perkataan Knight Alice sebelumnya kelihatannya benar-benar seperti apa yang Alice akan katakan, bahwa dia tetap seperti dirinya dan hidup sebagai Integrity Knight. Tidak menunjukkan tanda-tanda dia menyadari pandangan dari Eugeo yang menelan nafasnya, Integrity Knight itu menusuk Fragrant Olive Sword di lantai dengan suara yang keras dan menentang lebih jauh. "Pemimpin tertinggi yang suci. Aku telah mengatakan bahwa obsesi dan kebohonganmu telah membawa Integrity Knight Order menuju kehancuran di waktu sebelumnya. Obsesi mengacu pada bagaimana kau mengambil semua senjata dan kekuatan dari penduduk Dunia Manusia, sementara kebohongan mengacu pada bagaimana kau sama sekali menipu kita sebagai Integrity Knight! Kau telah membuat kita berpisah dari keluarga kita...Istri dan suami kita, saudara kita, dan menyegel ingatan kita sementara menanamkan ingatan palsu tentang bagaimana kita telah dipanggil dari suatu tempat khayalan seperti Celestial World..." Alice kelihatannya mendapati menundukkan kepalanya ke bawah dalam sekejap. Tetapi, knight itu dengan segera meluruskan punggungnya dan melanjutkan perkataannya dengan suara yang lebih tegas dibandingkan dengan sebelumnya. "...Aku tidak akan menyalahkanmu jika itu memang dibutuhkan untuk melindungi dunia ini dan penduduknya. Tetapi, kenapa kau meragukan kesetiaan dan kehormatan kita terhadap Gereja Axiom dan dirimu, pemimpin tertinggi yang suci?! Kenapa kau melakukan upacara yang mengubah jiwa kita untuk memaksa kita untuk menurutimu?!!" Eugeo melihatnya saat beberapa tetesan air kecil yang terjatuh dari garis melengkung yang membentuk pipi Alice sementara dia bertanya seolah-olah mengeluarkan perasaan dari dalam hatinya. Air mata. Integrity Knight yang sebenarnya telah kehilangan semua emosi, Alice, sedang menangis. Eugeo menelan nafasnya dari keterkejutan, dihadapan matanya, knight itu membusungkan dadanya dengan tegas ke depan saat dia melihat ke atas pada penguasa tanpa menyeka pipinya. Meskipun dihujani dengan perkataan yang jauh lebih tajam dibandingkan dengan pedang, Administrator memperlihatkan senyuman dingin, yang samar-samar seolah-olah dia tidak merasakan apapun dari itu, menganggap itu sebagai di bawah tingkatan nafas di udara. "Oh, oh, Alice-chan. tampaknya kau telah memahami beberapa ide yang sedikit rumit di dalam pikiranmu. Ini mungkin baru lima...atau enam tahun? Itu semua telah berlalu...semenjak kau telah diciptakan." Suara yang tidak ada kesungguhan, seperti biasanya, dengan tidak adanya semua emosi. Tetapi, nadanya yang sudah dipoles, menyerupai perak murni. Bahkan sedikit kehangatan sama sekali tidak ada dalam perkataan itu. "...Aku tidak memiliki kepercayaan pada ''integrator units'', kau bilang? Itu sedikit membingungkan. Aku telah menaruh begitu banyak kepercayaan pada kalian semua...Kalian adalah boneka manisku, membandingkan pada posisimu seperti jarum jam yang sangat indah, setelah semua. Bukankah kau, juga, mempoles pedang kesayanganmu dengan teliti agar tidak berkarat, Alice-chan? Itu juga sama. ''Hadiah'' yang aku berikan pada kalian semua, yakni piety modules itu berperan sebagai bukti dari cintaku. Jadi kalian boneka akan tetap indah untuk selama-lamanya. Jadi kalian tidak akan terganggu oleh kekhawatiran sederhana dan menderita dari pengaruh seseorang." Administrator membawa tangan kirinya ke atas dengan senyuman kesepian dan menutar prisma segitiga itu dengan ujung jarinya. Itu adalah piety module yang ditingkatkan yang dikeluarkan dari dahi Eugeo. Melihat ke bawah pada Alice melalui cahaya ungu, dia perlahan berbisik. "Alice-chan yang menyedihkan. Wajah cantikmu telah menjadi sangat berantakan. Apa kau merasa sedih? Atau mungkin marah? ...Jika kau tetap menjadi bonekaku, kau akan terselamatkan dari emosi yang tidak berarti itu untuk selama-lamanya." Suara lembut dari air mata yang terjatuh dari pipi Alice terdengar saat itu terjatuh pada armor emasnya yang bersamaan dengan suara kaku lainnya. Fragrant Olive Sword yang berada di dekat kaki knight itu telah tertusuk pada karpet tebal itu dan telah tertusuk bahkan melalui lantai marbel itu. Sementara menaruh cukup kekuatan di kedua tangannya yang bahkan dapat merusak material yang membuat Katedral Pusat tidak dapat hancur, Alice memaksakan perkataan dengan suara bergetar. "...Paman...Integrity Knight Bercouli, yang terhormat, tidak pernah mengkhawatirkan ataupun menderita sedikitpun dari hari tanpa akhir dari tiga ratus tahun dia hidup sebagai Integrity Knight, apakah kau mempertimbangkan itu, pemimpin tertinggi yang suci? Apa kau mengatakan bahwa kau tidak menyadari kesedihan yang dimilikinya, yang mencurahkan kesetiaan terdalamnya padamu, secara terus menerus yang terbawa di dalam hatinya?" Tusukan yang lebih tajam yang dapat disadari terdengar dari balik pedang itu. Alice berteriak di saat yang sama dengan kekuatan yang melebihi perkataan sebelumnya. "Bercouli, yang terhormat, selalu menderita selama misinya untuk melindungi kesetiaannya terhadap Gereja Axiom dan penduduknya! Kau pasti telah mengetahui bahwa Bercouli yang terhormat telah memohon kepada Ruangan Para Tetua untuk meningkatkan kemampuan kelompok knight kerajaan, yang benar-benar tidak berguna, tidak terhitung jumlahnya! Paman...yang terhormat bahkan menyadari segel yang tertanam di mata kanan kita. Itu sudah jelas menjadi bukti bahwa dia adalah seseorang yang paling menderita, bukan?!!" Pertanyaan yang diwarnai dengan air mata yang sebenarnya ditanyakan dengan banyak rasa sakitâ Tetapi, meskipun begitu, Administrator merespon dengan senyuman dingin, pada wajah cantik pucatnya. "...Sungguh menyedihkan. Untuk memikirkan cintaku dapat dianggap sangat dangkal. Aku mengetahui hal itu, sejujurnya." Sebuah ekspresi kekejaman terlihat melalui senyuman indahnyaâatau seperti itu kelihatannya. "Aku akan memberitahu ini, Alice-chan yang menyedihkan. Ini bukan pertama kalinya nomor satu...Bercouli mencemaskan pada masalah tidak berharga itu. Sejujurnya, anak itu telah mengungkapkan pikiran yang sama seratus tahun lalu. Karena itu, aku memperbaikinya." Suara tawa yang indah keluar darinya. "Aku telah melihat pada ingatan Bercoli dan menghapus semua kekhawatiran yang memenuhi itu hingga menyusahkannya. Tidak hanya dia...Hal yang sama berlaku pada semua knight setelah menghabiskan waktu seratus tahun. Aku membiarkan mereka semua melupakan semua ingatan menyakitkan itu. Jangan khawatir, Alice-chan. Aku tidak akan marah pada perbuatan jahat dari dirimu. Aku akan memastikan menghapus semua ingatan yang membuat wajah menyedihkan dari dirimu. Aku akan memastikan bahwa kau akan kembali menjadi boneka yang tidak perlu berpikir." Administrator menahan tawa sama sekali mengguncakan semua keheningan dingin, yang kelam. Itu tidak lagi perbuatan manusia. Saat gemetarnya melanda pada saat itu dan menutupi seluruh tubuhnya dengan perasaan merinding, Eugeo telah membuktikan fakta itu. Kemampuan untuk menghapus dan mungkin menulis kembali ingatan manusia seperti yang diinginkan. Eugeo telah mengalami ketakutan itu dengan tubuhnya sendiri. Administrator telah menyegel ingatannya dan mengubahnya menjadi Integrity Knight yang mengacungkan pedangnya pada Kirito dan Alice setelah dia mengucapkan art yang hanya terdiri dari tiga kata. Jika Administrator melakukan Synthesis Ritual dengan cara yang benar, dia kelihatannya tidak akan pernah mampu untuk mendapatkan kembali kesadarannya seperti sekarang. Dia menggunakan celah yang sudah ada di ingatan Eugeoâmeskipun dia tidak mengerti kenapa itu ada di sanaâyang mengakibatkan keselamatannya. Tetapi, dia masih belum menebus kesalahan dari dosanya. Eugeo tidak melakukan apapun selain dari mengalihkan Chudelkin dengan art selama pertarungan itu. Dia tidak dapat memaafkan dirinya hanya dengan itu. Dia merasa dirinya tidak pantas bahkan untuk berdiri di samping Kirito sekarang, untuk saling berdampingan, jika berbicara secara jujur... Dia mengeratkan genggamannya pada Blue Rose Sword yang tergantung ke bawah dari tangan kanannya, lalu merasakan tatapan Kirito di pipi kanannya. Tetapi, suara rendah Alice berguman sebelum dia memiliki kesempatan untuk mengembalikan tatapannya. "...Memang benar, aku merasakan cukup tersiksa dan menderita hingga dadaku terasa hancur. Ini bahkan sudah cukup aneh bahwa aku masih dapat berdiri dengan kakiku." Suara bergetar, tapi perlahan mendapatkan kembali kekuatannya. "...Tetapi, aku tidak menginginkan rasa sakit ini...perasaan ini yang aku rasakan untuk pertama kalinya untuk dihapuskan. Setelah semua, rasa sakit ini adalah apa yang benar-benar mengajariku bahwa aku bukanlah boneka knight, tapi seorang manusia. âPemimpin tertinggi yang suci, aku tidak menginginkan cintamu. Aku tidak membutuhkan bantuanmu." "...Boneka yang berhenti menjadi boneka." "Itu bukanlah manusia. Alice-chan. Itu tidak lebih dari boneka yang rusak. Sayangnya, pemikiranmu sama sekali tidak penting. Selama aku melakukan ''synthesize'' padamu sekali lagi, setiap bagian dari emosimu di saat ini akan terhapus, setelah semua." Itu adalah ketika pemimpin tertinggi mengucapkan perkataan menakutkan dengan senyuman lembut. "Seperti apa yang telah kau lakukan pada dirimu sendiriâbukan, Quinella-san?" Kirito, yang tetap diam hingga sejauh ini, memanggil Administrator dengan nama lamanya sekali lagi. Seperti sebelumnya, senyuman gadis itu terlihat muram pada saat mendengar itu. "Sekarang, anak muda, bukankah aku sudah memberitahumu untuk mengakhiri cerita lama itu?" "Akankah kebenaran akan terhapus jika aku melakukan itu? Bahkan kau tidak dapat mengubah masa lalumu seperti yang kau inginkan. Kau tidak dapat menghapus fakta bahwa kau, juga, terlahir sebagai anak manusia, merupakan seorang manusia...Bukankah begitu?" Aku mengerti, Eugeo menyetujui itu di dalam hatinya. Kirito pasti telah mendengar cerita mengenai nama sebenarnya dan kelahiran Administrator dari penyihir di Ruangan Perpustakaan Besar, Cardinal. "Manusia...Manusia, kau bilang." Senyuman itu dengan segera kembali terlihat pada Administrator dan dia berguman dengan nada yang berbeda dari sebelumnya, entah bagaimana dipenuhi dengan sikap sinis. "Ketika kau adalah seseorang yang mengatakan itu, anak laki-laki dari «sisi lain», itu sedikit terdengar rumit. Dengan kata lain, anak muda, apakah kau menyatakan bahwa dirimu jauh lebih unggul? Bahwa Underworld hanyalah sesuatu yang rendah...Apakah itu yang ingin kau katakan?" "Tidak, tidak, bukan sesuatu seperti itu." Kirito mengangkat bahunya dan menolak perkataan pemimpin tertinggi. "Sebaliknya, manusia dunia ini jauh lebih unggul dibandingkan dengan manusia di sisi lain dari berbagai hal. Tapi mereka berdua adalah manusia pada dasarnya, memiliki jiwa yang sama. Kau bukanlah pengecualian. Tidak peduli berapa ratus tahun telah berlalu, manusia tidak mungkin dapat menjadi tuhan, bukan?" "...Dan apa masalahnya dengan hal itu? Apa kau menyarankan bahwa kita duduk sambil meminum secangkir teh sebagai sesama manusia?" "Aku sepenuhnya setuju dengan itu...Tapi apa yang aku maksud sebagai manusia, kau bukanlah suatu keberadaan yang sempurna, seperti itu. Manusia membuat kesalahan. Dan kesalahanmu sudah melebihi apa yang bisa diperbaiki. Dengan Integrity Knight Order yang sebagian sudah hancur. Dunia Manusia akan hancur jika invasi gabungan dari Dark Territory dimulai pada saat ini." Kirito lalu menatap pada Eugeo dan melanjutkan perkataan itu dengan suara tenang. "...Dua tahun lalu, Eugeo dan aku telah bertarung melawan kelompok goblin yang melewati pintu masuk gua di sisi lain yang melewati Puncak Barisan Pegunungan. Integrity Knight yang bertugas di dalam area itu pasti telah diabaikan oleh mereka. Dan insiden seperti itu akan terjadi lebih sering dari sekarang. Pada akhirnya, melewati batasan itu akan berubah menjadi invasi dan dunia ini yang kau telah berusaha keras untuk kau atur...atau kau jaga agar tetap damai akan terkena kehancuran dan kekejaman tanpa ampun. Tentu saja, aku mempercayai bahwa kau tidak mengingkan hal itu bukan?" "Perkataan besar untuk seseorang yang hendak menghancurkan knight itu, anak muda. Meskipun begitu, itu tidak apa-apa. Lalu?" "Jika kau hanya berharap untuk menyelamatkan hidupmu, kau hanya akan memulai kembali setelah itu...Tentunya kau mungkin akan berpikir seperti itu." Kirito berbicara dengan nada yang jauh lebih dipaksakan dan menggerakkan kaki kanannya setengah langkah ke depan. "Untuk mengikat penduduk dari tanah kegelapan yang menyerbu menuju Dunia Manusia dan menjadi manusia yang tersisa dengan hukum, lalu membuat organisasi baru untuk memerintah di sana...Gereja Kegelapan, mungkin? Aku meragukan bahwa itu akan melebihi kemampuanmu, tapi meski begitu, itu tidak akan terjadi. Ada beberapa orang yang memegang kekuasaan mutlak dari dunia ini di «sisi lain». Ini adalah apa yang mereka akan pikirkan...Kali ini terjadi kegagalan, mari diulang lagi dari awal. Dan dengan satu kali menekan ''tombol'', seluruh dunia ini akan menghilang. Gunung, sungai, kota...dan semua manusia yang hidup di dunia ini, termasuk kau, akan menghilang dalam sekejap." Perkataan Kirito telah melebihi pemahaman Eugeo. Hal yang sama mungkin berlaku pada Alice. Dia mengalihkan wajahnya pada swordsman berambut hitam itu dengan ekspresi kebingungan, matanya menjadi merah pada bagian ujungnya. Tetapi, taampaknya pemimpin tertinggi saja yang benar-benar telah memahami apa yang Kirito katakan. Senyumannya benar-benar hampir menghilang dari mulutnya dan cahaya dingin menyala di mata peraknya yang menyipit. "...Aku akan mengakui bahwa itu sama sekali tidak menyenangkan. Untuk seseorang memberitahuku secara jelas...Bahwa dunia ini adalah miniatur taman yang dapat dimanipulasi oleh keberadaan yang tidak diketahui." Jari lembut di kedua tangannya saling bertautan dan menyembunyikan bagian bawah dari wajah cantiknya. Suara yang diucapkan oleh mulutnya yang tidak terlihat telah kehilangan nada bercanda ketika berbicara dengan Alice. "Tetapi, jika memang begitu, bagaimana denganmu...Seseorang dari «sisi lain»? Apa kau selalu menyadari kemungkinan bahwa duniamu sendiri diciptakan oleh keberadaan yang lebih tinggi dan berusaha untuk menggembirakannya dengan perkembangan kalian?" Sepertinya pertanyaan itu melebihi dugaan Kirito juga. Melihat ke bawah pada swordsman yang menggigit mulutnya dan tetap terdiam dari atas, Administrator perlahan mengangkat dirinya dari kursi tidak terlihat itu dan mengulurkan tangannya ke samping. Kaki panjangnya, juga, terulur ke depan seolah-olah dia menaruh itu pada penahan. Tubuhnya memiliki kecantikan yang melebihi patung dari dewi dan memancarkan cahaya saat itu terkena cahaya bulan, menyebarkan perasaan suci yang sangat besar di aula tersebut. "...Tentu saja tidak. Sifat egoismu telah membuat penciptaan dunia dan kehidupannya, dan kau akan menghapusnya pada saat itu kehilangan kegunaannya. Dan kau, anak dari dunia seperti itu, apakah kau memiliki hak untuk menantang pilihanku?" Pemimpin tertinggi mengalihkan pandangannya menuju ke langit-langit...Tidak, menuju langit malam di kejauhan di balik kanopi itu dan dengan suara keras mengatakan. "Aku tidak menyukai itu. Memuji permainan mereka sebagai keberadaan suci dari penciptaan dan memohon mereka untuk melanjutkan keberadaan dunia ini sama sekali menyedihkan. Kau seharusnya telah mengetahui jika kau telah mendengar cerita lama dari anak itu, anak muda...Satu-satunya alasanku hidup adalah untuk memerintah. Keinginan itu saja yang menggerakkanku dan membuatku tetap hidup. Kedua kaki ini untuk berjalan ke depan pasti untuk menekuk ke bawah untuk berlutut karena menyerah pada keberadaan lain!!" Udara yang mengalir dengan teriakan itu dan rambut perak murninya yang menjadi sangat berantakan. Dikuasai oleh kekuatannya yang tidak memperbolehkan jawaban, Eugeo tanpa sadar menarik kaki kanannya ke belakang. Administrator adalah seseorang yang menulis kembali ingatan Alice, musuh yang mengabaikan perbuatan buruk para bangsawan, tapi meski begitu, Eugeo harus mengakuinya sekali lagi bahwa dia adalah penguasa tertinggi dari dunia iniâkeberadaan mutlak, demigod<ref name="demigod ">http://en.wikipedia.org/wiki/Demigod </ref>, bahwa seseorang tanpa nama keluarga seperti dirinya tidak akan pernah mendapat perhatiannya. Partner berambut hitam Eugeo yang teah memandunya hingga sampai di sini, juga, kelihatannya telah dibebani dengan bagian atas tubuhnya bergetar, tapi dia mengambil satu langkah ke depan daripada ke belakang. Dia menusukkan pedang hitam di tangan kanannya ke lantai seolah-olah itu memberikan keberanian pada dirinya. "âJadi!!" Perkataannya cukup keras untuk menguncangkan kaca jendela di belakang. "âJadi, kau berencana untuk mengabaikan Dunia Manusia saat itu dihancurkan dan duduk untuk mempercayai tahta, sebagai penguasa negara tanpa penduduknya, sementara menunggu, kehancuranmu, yang dalam keadaan kesepian?!!" Dalam sekejap dia mendengar itu, bagian sifat perempuan dari wajah cantik Administrator menghilang, diganti dengan kemarahan murni dari waktu lama yang dia telah lalui. Tetapi, ekspresi itu dengan segera menghilang setelahnya dan senyuman aneh menghiasi mulut abu-abu mutiaranya sekali lagi. "Mengenai permasalahan invasi gabungan yang kau katakan, anak muda, itu akan benar-benar menyedihkan jika kau hanya berpikir bahwa aku tidak memiliki apapun untuk direncakan. Aku memiliki banyak waktu untuk berpikir...Waktu saja yang merupakan temanku, tidak seperti sesoerang dari sisi lain." "...Jadi, kau menyatakan bahwa kau memiliki cara untuk mencegah akhir seperti itu?" "Kau mungkin dapat mengatakan itu mengakhiri, dan tujuan juga. Aku hanya ada untuk memerintah...Tidak ada batas yang diperlukan untuk itu." "Apa...? Apa yang kau maksud?" Sebagai gantinya, aura misterius yang menemani senyuman di mulutnya sebelum dia perlahan menepuk kedua tangannya secara bersamaan seolah-olah menyatakan bahwa percakapan itu sudah berakhir. "Aku akan membiarkanmu mendengar sisa ceritanya setelah kau menjadi salah satu bonekaku, anak muda. Tentu saja, kalian juga Alice-chan, Eugeo. Jika aku boleh menambahkan suatu hal...Aku tidak memiliki keinginan untuk tetap diam dalam hal tidak hanya mengenai reset pada Underworld, tapi juga «final load experiment». Art untuk tujuan itu sudah selesai....Bergembiralah, aku akan memberikan kalian kesempatan untuk melihatnya sebelum semua orang." "......Sebuah art...?" Kirito menjawab dengan kaku. "Kau bergantung pada ''system commands'' yang dipenuhi dengan batasan? Apa kau berencana untuk memusnahkan kekuatan kegelapan dengan suatu ''perintah'' yang hanya dapat digunakan kau saja? Meskipun bagaimana kau bahkan tidak dapat menangani kami bertiga sekarang?" "Oh, untuk sekarang?" "Tentu saja. Kau tidak lagi memiliki kesempatan untuk menang. Alice dapat menghentikan art penyerangan jarak jauh dalam beberapa detik sementara Eugeo dan aku akan menebasmu di waktu yang ada. Jika kau berpikir melumpuhkan kita dengan perintah yang membutuhkan syarat kau menyentuh kita, aku akan menebasmu dengan skill yang mengalahkan Chudelkin sebelumnya. âAku tidak ingin mengatakan ini sekarang juga, tapi seorang penyihir art yang tidak dilindungi oleh satupun penjaga tidak dapat menang melawan beberapa swordsman. Itu seharusnya adalah peraturan mutlak bahkan di dunia ini." "Satu...Satu, kau bilang?" Administrator tertawa dari dalam tenggorokannya. "Itu sangat baik bagaimana kau mengatakan itu. Ya, jumlah yang menjadi permasalahan pada akhirnya. Pengendalianku terbatas ketika terlalu banyak pion. Atau setidaknya, final load experiment akan menjadi terlalu banyak. Aku telah menambahkan Integrity Knight Order sementara mempertahankan ''keseimbangan'' itu, tapi..." Penguasa tertinggi yang seharusnya tidak memiliki apapun selain dirinya sendiri setelah kehilangan pelayan setianya, Chudelkin, memperlihatkan ketenangan yang tidak terbatas dihadapan tiga pemberontak saat dia berbicara pada dirinya sendiri. "Sejujurnya, kelompok knight itu hanyalah '''cara untuk mengakhirinya'''. Kelompok militer yang mungkin aku inginkan tidak perlu berpikir, lupakan memiliki ingatan atau perasaan. Itu hanya cukup menjadi keberadaan yang setia hanya untuk menghancurkan musuh dihadapannya tanpa akhir. Dengan kata lain...Itu tidak harus manusia." "...Apa yang kau katakan..." Menghiraukan perkataan Kirito, Administrator mengangkat tangan kirinya. Tergenggam di dalamnya adalah prisma segitiga, berkilauan dengan cahaya ungu yang indahâitu adalah piety module yang dikeluarkan dari dahi Eugeo. "Dia mungkin adalah badut yang bodoh, tapi bahkan Chudelkin juga berguna. Dia telah memberikanku waktu untuk mengumpulkan setiap bagian dari art panjang ini, setelah semua. Sekarang...Bangunlah, pelayan setiaku, pengeksekusi tanpa jiwa!!" Eugeo segera mengerti pada saat dia mendengar perkataan itu. Itu adalah art yang terdengar secara perlahan dari dalam tempat tidur ketika dia kembali menuju ruangan ini setelah mendapatkan kembali kepribadiannya. Sacred art yang benar-benar sangat panjang yang bahkan dapat dianggap sebagai art paling tinggi bahkan oleh tingkatan pemimpin tertinggi, dengan pengucapan yang dia tidak dapat singkat menggunakan kekuatan pikirannya. Itu adalah art yang hendak dilepaskan di saat ini. Ketika gadis berambut perak itu dengan keras meneriakkan dua kata yang terlalu pendek untuk dihentikan namun memiliki kekuatan yang melebihi semua kata lainnya. ''"Release recollection!!"'' Inti dari armament full control art. Sacred art untuk melepaskan ingatan senjata dan menarik kekuatan yang melebihi semua sacred artsâ Tetapi, Administrator yang telanjang itu sama sekali tidak memiliki apapun pada dirinya, bahkan tidak satu pisau kecil. Apakah itu adalah piety module yang digenggam di tangan kirinya? Tetapi, prisma segitiga itu seharusnya tidak memiliki ingatan untuk dilepaskan. Sebuah suara pelan namun jelas menusuk telinga Eugeo saat dia melihat ke atas pada pemimpin tertinggi dari sisi lain dengan keterkejutan. Clink, clink, suara keras dari metal terdengar dari belakang...tidak, dia mendengar itu, dari samping kanan dan kiri. Eugeo dengan cepat berbalik dan nafas tajam keluar dari dirinya dikarenakan keterkejutan yang meliputi dirinya. Tidak terhitung pilar yang melingkari aula luas itu yang memiliki ukuran empat puluh meter secara keseluruhan. Pedang imitasi, bersinar emas dan dibuat dalam berbagai ukuran, yang menempel pada itu sedikit bergetar. "Apa...Apa itu...!?" Suara Eugeo bergema bersamaan dengan perkataan "Mustahil...!" dari Alice. Pedang imitasi yang paling besar diantara itu memiliki panjang yang mencapai tiga meter. Bahkan Administrator tidak akan mampu untuk mengayunkan itu dengan mudah. Bahkan sejak awal, pedang yang Eugeo lihat bukanlah satu-satunya pedang yang bergetar. Fenomena yang sama terjadi pada setiap pilar yang terpasang di sekitar aula itu. Jumlah pedang imitasi pedang tersebut kelihatannya berjumlah sekitar tiga puluh. Release recollection art tidak dapat digunakan kecuali senjata itu sudah berada dalam tingkat keakraban yang dapat dikatakan bagian dari dirimu sendiriâIngatan pedang kesayangannya hanya dapat pertama kali digunakan setelah itu dihubungkan dengan penggunanya dengan ikatan yang dalam. Pemimpin tertinggi yang memikirkan anak buahnya hanya sebagai alat tidak mungkin dapat membuat ikatan seperti itu dengan semua tiga puluh pedang imitasi itu. Karena itu, apa sebenarnya ingatan yang dia lepaskan, dan apa sebenarnya pedang ituâ? Dihadapan mereka bertiga yang masih berdiri, sebuah gema yang sangat kuat terdengar keluar dan pedang besar itu terlepas dari pilarnya saat itu melayang ke atas. Dengan salah satu pedang itu menggores rambut Eugeo saat dia membungkuk dalam keadaan kebingungan, pedang itu berputar dengan cepat saat itu menjulang ke atas dan berkumpul di udara tepat di atas pemimpin tertinggi, di bagian tengah aula itu. Fenomena yang bahkan jauh lebih mengejutkan dibandingkan dengan sebelumnya terjadi tanpa henti. Tiga puluh pedang dengan berbagai ukuran itu mengeluarkan suara metal saat itu terhubung dan terkumpul menjadi tumpukan besar. Eugeo dengan segera menyadari bahwa itu entah bagaimana terlihat sama seperti sosok manusia. Tulang punggung yang tebal tertusuk melalui bagian intinya sementara tangan panjangnya terulur keluar dari samping. Kakinya yang terbentang dari sisi bawah, keempat kakinya, memiliki ukuran dua kali dari manusia. Berbalik menuju pedang yang dengan cepat berubah menjadi raksasa aneh, tidak, monster, Administrator mengulurkan piety module yang digenggam di tangan kirinya. âPrisma segitiga itu adalah kunci dari release recollection art pemimpin tertinggi. Tepat saat Eugeo memikirkan hal itu, Kirito berteriak dari sampingnya. ''"Discharge!!"'' Dia menatap dan melihat burung yang terbuat dari api keluar dari ujung jari di tangan kanannya yang terulur ke depan. Kirito saja yang mengucapkan art itu sementara Eugeo dan mungkin Alice, juga, melihat penggabungan pedang ini dengan keterkejutan. Burung api yang tertembak keluar itu melesat menuju prisma yang digenggam Administrator sebagai targetnya. Terdapat beberapa jenis art penyerangan yang menggunakan thermal elements, tapi art «bentuk burung» yang Kirito gunakan memiliki sifat bergerak otomatis menuju tujuannya. Sebagai tambahan, pandangan pemimpin tertinggi berkosentrasi pada pedang besar di atasnya dan tidak menyadari gerakan Kirito. Itu seharusnya akan kenaâ! Eugeo sangat yakin hal itu. Sedangkan Administrator, dia benar-benar menghiraukan satu perbuatan itu dan perlahan melepaskan prisma segitiga di tangan kirinya. Daripada dia melemparnya, prisma segitiga itu terangkat dengan sendirinya, tertarik menuju bagian dalam tiga pedang yang membuat punggung raksasa itu. Cahaya ungu itu perlahan terangkat, dan segera terhenti tepat dimana jantung raksasa itu seharusnya berada, yang tepatnya untuk mahluk hidup, dan kemudian mengeluarkan cahaya yang perlahan menjadi semakin kuat. Cahaya itu tersebar melalui seluruh tubuh raksasa itu dan tidak terhitung pedang, bersamaan dengan pedang hiasan, yang melingkar itu, mendapatkan bagian tajam saat suara metal itu terdengar keluar. Dalam sekejap, Eugeo mengerti, secara insting, bahwa art pemimpin tertinggi itu telah selesai. Administrator tersenyum dengan matanya menyipit. Raksasa berpedang itu membentangkan keempat kainya dan melesat di udaraâmemposisikan dirinya diantara pemimpin tertinggi dan mereka bertiga, dan mendarat dengan suara keras dari getaran yang hebat. Eugeo melihat ke atas dengan terdiam pada raksasa besar, dan aneh itu, yang kelihatannya memiliki tinggi lebih dari lima mel. Punggung dan tulang rusuknya, dan bahkan kedua tangan dan keempat kakinya semua terkumpul oleh pedang imitasiâtidak, pedangâsebenarnya. Seperti mainan yang dibuat dari rautan batang kayu...atau mungkin tulang monster yang menghuni di daerah terjauh dari tanah kegelapan. "...Mustahil..." Perkataan itu terdengar entah bagaimana seperti rintihan yang berasal dari Knight Alice. "Menggunakan full control art hingga skala seperti ini untuk beberapa...Lupakan tiga puluh senjata akan menjadi tidak konsisten dengan prisip dibalik perbuatan itu. Bahkan untukmu, pemimpin tertinggi yang suci, melanggar prinsip dasar dari sacred arts seharusnya tidak mungkin...Siapa kau sebenarnya..." Suara Alice kelihatannya mencapai telinga Administrator juga, tapi gadis yang melayang di belakang raksasa dari pedang itu menghiraukan pertanyaannya dan memperlihatkan tawa pusa, yang tertahan sebagai gantinya. "Ufufu...fufu, fufufu. Ini benar-benar kekuatan yang aku inginkan. Kekuatan murni yang mampu bertarung untuk selama-lamanya. Sebuah nama...Ya, aku rasa memanggil itu ''«sword golem»'' sudah cukup bagus." Meskipun dalam situasi seperti itu, Eugeo masih menebak arti dibalik kata tidak dikenal dari Pengucapan Suci itu. Dia mengetahui bahwa ''«sword»''<ref name="''«sword»''">Kata ini memang dibiarkan Bahasa Inggris karena artinya akan dijelaskan oleh Eugeo</ref> adalah kata yang mengacu pada pedang. Tetapi ''«golem»'' adalah kata yang tidak pernah muncul di semua buku teks yang ada di akademi. Bahkan Alice yang seharusnya jauh lebih ahli dalam hal Pengucapan Suci dibandingkan dengan Eugeo kelihatannya tidak dapat mengatakan apapun. Keheningan singkat telah dipecahkan oleh perkataan Kirito dengan suara serak. "Robot...Pedang." Terjemahan itu dalam Pengucapan Umum entah bagaimana kelihatannya sangat akurat. Administrator tersenyum lebar dan dia perlahan menepuk tangannya secara bersamaan. [[Image: Sword Art Online Vol 14 - 165.jpg|thumb]] "Aku mengetahui bahwa kau menguasai Pengucapan Suci...Tidak, Bahasa Inggris. Bagaimana kalau menjadi sekertarisku sebagai gantinya, jika kau lebih menyukai itu daripada menjadi knight? Aku hanya ingin kau menjatuhkan pedangmu, meminta maaf untuk kesombonganmu, dan menjanjikan kesetiaan abadi padaku di saat sekarang, bagaimanapun juga." "Sayangnya, aku meragukan bahwa kau akan mempercayai sumpah dariku. Di samping itu...Aku masih belum mengakui kekalahanku untuk saat ini." "Aku sama sekali tidak memiliki apapun untuk melawan semangat itu, tapi aku benar-benar tidak dapat menerima kebodohan seperti itu. Mungkin kau sebenarnya mempercayai bahwa kau dapat mengalahkan golemku...Atau apapun seperti itu? Boneka ini terbuat dari pedang yang memiliki prioritas dengan tingkatan yang sama seperti sacred instrument? Persenjataan terhebat yang telah aku berikan setiap dari bagian ingatanku yang berharga untuk diselesaikan...?" Persenjataan, dia pernah mendengar kata itu sebelumnya. Itu seharusnya telah disebutkan dalam perkataan Wakil Komandan Integrity Knight Fanatio. Ketika pemimpin tertinggi mencoba memfokuskan cahaya Solus pada satu titik dengan ribuan panel cermin, jadi itu menyebabkan api yang sangat panas tanpa penggunaan sacred arts, di waktu dulu di masa lalu. Pemimpin tertinggi telah menyebut percobaan itu, «eksperimen persenjataan»â Jadi persenjataan adalah peralatan yang secara efektif memperlihatkan kekuatan yang melebihi sacred arts? Dan sword golem yang berdiri dihadapan pandangan mereka sekarang adalah bentuk sempurna dari persenjataan itu...Apakah seperti itu? Mungkin setelah menatap pada ekspresi dari mereka bertiga saat mereka masih berdiri, Administrator menunjukkan senyuman dingin saat dia perlahan mengayunkan tangan kanannya. "Sekarang...bertarunglah, golem. Hancurkanlah musuhmu." Seolah-olah itu telah menunggu perintah seperti itu semenjak beberapa saat laluâ Jantung dari raksasa berpedang itu bersinar terang dengan cahaya ungu. Monster berkaki empat itu dengan segera menyerbu ke depan dengan teriakan suara metal. Ukuran dari raksasa berpedang itu tidak dapat sebanding dengan badut api yang diciptakan oleh Kepala Pemimpin Chudelkin sebelumnya. Tetapi, monster berbentuk aneh dengan sambungan yang tidak terhitung jumlahnya berbunyi menginspirasikan ketakutan dingin di dalam hati Eugeo. Seseorang yang pertama kali merespon pada kedua tangan golem itu, yang setiap tangan dibuat dari tiga pedang, yang terayun tinggi ke atas adalah Knight Alice yang melihat dengan kebingungan sampai sekarang. Menjadi lebih lambat hanya dalam waktu setengah detik, knight itu dengan kuat menghadapi serangan monster itu dari depan. "Yaaaaahh!!" Teriakan bertarungnya dengan suara keras melebihi suara metal yang berasal dari golem. Kedua tangan Alice mengenggam pada Fragrant Olive Sword dan dia merendahkan tubuhnya sampai batasnya sebelum mengayun itu ke bawah. Kirito, juga, mulai bergerak pada saat itu. Menyerbu menuju ke samping kirinya, dia berputar di sekitar panggul golem itu. Meskipun diliputi oleh hawa dingin dan ketakutan, Eugeo masih mampu untuk menebak tujuan Kirito dan Alice. Mereka berdua telah menilai bahwa sambungan diantara punggung dan keempat kaki golem itu, bagian dimana panggul manusia berada, dapat menjadi kelemahan yang fatal bahkan jika itu memilikinya sejak awal. Tetapi, itu akan menjadi jauh terlalu berbahaya untuk menargetkan panggulnya dengan serangan langsung. Karena itu, Alice akan menjadi umpan dan menarik perhatian golemâbahkan jika itu hanya satu bagian, sayangnyaâsementara Kirito akan menebas pada titik kelemahan musuh dari panggul itu. Sebuah strategi yang pada dasarnya sama dengan yang mereka lakukan untuk mengalahkan Chudelkin. Eugeo melihat, merasakan baik kekaguman yang dalam dan rasa sakit yang ringan pada bagaimana mereka berdua dapat dengan segera memulai serangan kombinasi tanpa diskusi sebelumnya. Pedang Alice menyerbu ke bawah seperti busur, meninggalkan jejak yang menyerupai cahaya Solus. Tangan kanan monster itu, juga, terayun ke bawah dengan suara yang sangat keras. Hantaman yang cukup besar untuk menggetarkan seluruh katedral terdengar keluar pada saat pedang emas, besar dan kecil saling berhantaman, menghantam pada Eugeo sebagai angin kuat. Dua detik berlalu semenjak serangan mereka berdua. Dan kemudian, setiap dan semua permasalahan yang dapat dianggap "pertarungan" berakhir dalam sekejap. Fragrant Olive Sword Aliceâsacred instrument yang terbaik diantara yang terbaik, sacred instrument yang memiliki sifat «keabadian yang terus ada»âdengan mudah dikembalikan oleh tangan kanan golem itu. Tidak mampu untuk menarik kembali pedang yang terdorong ke belakang, knight itu sedikit terangkat dari lantai dengan keseimbangannya runtuh. Menargetkan Alice saat dia berusaha untuk mencoba untuk tetap berdiri tanpa terjatuh, pedang kiri golem itu menusuk ke depan pada kecepatan yang lebih cepat dibandingkan yang dapat diikuti oleh mata. Suara keras terdengar, suara yang jauh terlalu biasa ketika dibandingkan dengan hantaman sebelumnya. Tapi di saat yang bersamaan, itu adalah suara yang menentukan pertarungan itu. Ujung dari pedang besar yang kasar itu terlihat dari belakang punggung langsing Alice dan memercikan tetesan berwarna merah tua. Rambut panjang, pirang indahnya terurai sementara terkena darah segar. Pelindung dadanya, terbelah menjadi dua, dalam sekejap kehilangan Lifenya dan kedua sisinya hancur menjadi berkeping-keping. Fragrant Olive Sword terlepas dari tangan kanan knight itu dan terjatuh ke lantai. Dan akhirnya, pedang kiri golem itu tertarik keluar dengan tidak acuh, membiarkan Integrity Knight itu terjatuh ke depan. "U...aaaah!!" Teriakan yang terdengar seperti jeritan. Itu terdengar keluar dari Kirito. Swordsman berambut hitam yang berputar menuju sisi kanan raksasa itu menyerbu cepat dengan cahaya terang di kedua matanya. Pedang hitam itu melepaskan cahaya biru terang. Itu adalah secret move, «Vertical». Golem itu tampaknya akan berhenti jika piety module yang tersimpan di punggungnya hancur, tapi pedang tebal yang melindungi itu dan perbedaan pada ketinggiannya menahan secret move untuk mencapainya. Karena itu, target Kirito adalah sambungan diantara punggung dan kaki golem itu. Tentu saja, raksasa itu menjadi tidak dapat bergerak jika bagian yang terbuka itu rusak. Golem itu, yang baru saja mengayunkan kedua tangannya, seharusnya tidak memiliki cara untuk menahannya. Tetapi, dengan segera setelah pedang Kirito bergerak. Setengah bagian atas dari raksasa itu berputar dengan kecepatan yang kuat menggunakan tulang punggungnya sebagai poros. Tangan kiri raksasa itu, berbalik secara horizontal dengan gerakan yang mustahil bagi manusia, menebas Kirito dari sisinya. Suara keras dari hantaman itu. Kirito telah mengalihkan lintasan dari secret movenya dengan refleks melebihi manusia dan menahan serangan golem itu. Tetapi, pemadangan yang Eugeo lihat beberapa saat lalu terulang kembali di pandangannya. Tidak mampu untuk menahan hantaman itu, Kirito melayang ke atas. Tanpa ada jeda, kaki kiri bagian belakang golem itu menyerang, menuju bagian dadanya yang tidak berarmor. Suara keras itu terdengar sekali lagi. Terlempar keluar dari samping, Kirito menabrak pada jendela di sisi timur. Darah segar berjumlah mengerikan mewarnai kaca jendela sebelum swordsman berjubah hitam itu meluncur ke bawah dan terjatuh ke lantai. Bahkan tidak mampu untuk membuat suara sedikitpun, Eugeo menatap pada genangan darah yang menyebar keluar dai bawah partnernya yang terjatuh dengan menghadap ke bawah. Kaki dan tangannya benar-benar tidak dapat merasakan apapun. Itu terasa seperti tubuhnya dimiliki oleh orang lain, dia tidak dapat melakukan apapun selain menahan rasa gemetarnya. Semua yang dapat dia gerakan adalah wajahnya dan Eugeo perlahan menghadap ke atas, menuju sword golem di jalan lima atau enam mel jauhnya. Monster itu, juga, melihat lurus ke bawah pada Eugeo. Gagang pedang di puncak punggungnya terlihat sama seperti wajah. Permata yang dimasukkan di kedua penahan itu berkedip tidak teratur seperti mata. Tidak mampu untuk bergerak maupun berbicara, Eugeo hanya mengulangi suatu perkataan yang ada di pikiran lumpuhnya. âIni semua bohong. âBohong. Ini semua adalah kebohongan besar. Knight Alice dan Kirito dapat dikatakan merupakan swordsman terkuat di Dunia Manusia sekarang. Bahkan dengan suatu monster aneh atau suatu jenis «persenjataan» sebagai lawan mereka, mereka berdua seharusnya tidak akan kalah seperti ini. Mereka akan segera berdiri kembali di waktu sekarang dan mempersiapkan pedang mereka sekali... Hehe. Hehehe. Tawa yang pelan mengalir keluar, disertai dengan suara metal, pelan yang selalu dikeluarkan golem itu. Pandanganya bergerak dan melihat pemimpin tertinggi, Administrator, yang melayang di belakang dan dengan gembira melihat ke bawah pada tragedi itu. Mata transparannya tidak memantulkan apapun selain warna merah dari darah Kirito dan Alice. Tidak ada satupun perasaan kasih sayang yang ada di dalam itu. Raksasa aneh itu mulai bergerak sekali lagi untuk melaksanakan perintah masternya. Mengangkat kaki kanan depannya, itu mengambil langkah panjang, dan menusukkan itu ke bawah pada lantai dengan suara metal. Diikuti oleh kaki kiri depannya. Cairan merah mewarnai tangan kiri raksasa yang menjulang itu. Eugeo memutuskan itu, setidaknya, dia akan mati dari tebasan tangan itu. Ketakutannya tidak ada lagi dan dunia itu menjadi tenang, jauh terlalu tenangâ Tanpa peringatan, sebuah suara memecahkan pikirannya seperti gelembung, itu membutuhkan beberapa saat sebelum dia menyadari bahwa suara itu nyata. [Gunakan pisau itu, Eugeo!] Itu adalah suara perempuan dengan gema yang entah bagaimana sangat dalam namun sangat indah. Suara itu tidak terlalu terkenal untuk menjadi halusinasi di ambang kematiannya. Membuat tatapan ke bawah menuju sisi kanannya, Eugeo melihatâ Sesuatu yang berada di atas bahu kanan Kirito yang terbaring dengan ukuran yang hanya sama seperti ujung kuku seseorang, laba-laba berwarna hitam legam. Itu adalah hal yang mustahil untuk serangga sekecil itu untuk berbicara. Tetapi, suara yang mendorong Eugeo untuk mempercayai itu. Semua keraguan pada pemilik dari suara itu menghilang dari pikiran lumpuhnya sementara mahluk kecil itu mengangkat kaki kanan depannya seolah-olah memarahinya. "Itu...Itu tidak akan bekerja. Pisau itu tidak akan mencapai Administrator." Dia menjawab dengan suara kecil dan laba-laba itu dengan kuat melambaikan tangannya yang terangkat. [Tidak! Jalan masuk! Tusukan itu pada disk elevator yang ada di lantai!!] "Eh..." [Aku akan mengulurkan waktu! Cepatlah!!] Laba-laba itu, meneriakkan kata-kata itu keluar sementara taring kecilnya terlihat dari mulutnya yang bergerak, menatap pada pipi pucat Kirito dan perlahan menyentuhnya dengan kaki kanannya, sebelum melompat menuju lantai. Pada saat itu menyentuh ke bawah tanpa suara menuju lantai, laba-laba sangat kecil ituâ Berbalik menuju sword golem, yang kelihatannya memiliki ukuran sepuluh ribu dari ukurannya, dan berlari lurus ke arahnya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Ă Cursed Ă Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information