The Unexplored Summon Blood Sign (Indonesia): Jilid 2 Kata Penutup

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Kata Penutup[edit]

“………………………………………”

“………………………………………”

Kata Penutup

(Postscript Open ??/?? ??:??)

Dan inilah Volume 2.

Ini adalah Kamachi Kazuma.

Konflik di Volume 1 terfokus pada hal yang tidak terbentuk seperti keyakinan dan kesetiaan, jadi aku membuat volume ini jauh lebih sederhana dengan berdasarkan konflik yang berhubungan langsung dengan hidup seseorang.

Dan di Volume 1, musuh utamanya adalah Azalea yang (seharusnya) berasal dari Government, jadi Illegal menjadi sedikit terabaikan. Itulah alasan kenapa aku memfokuskan mereka di sini. Itu berarti tidak ada Repliglass untuk kali ini, tapi aku berpikir perbedaan teknologi akan membantu untuk menunjukkan perbedaan diantara tiga kelompok utama. Dan ikatan darah keluarga criminal sama sekali berbeda dari darah bangsawan Azalea. Aku berharap membagi hal diantara Government dan Illegal seperti itu cukup efektif.

Jadi bukankah itu berarti musuh berikutnya akan berasal dari Freedom?


Cerita hantu. Kau mungkin telah mengetahui ini jika kau membaca beberapa bukuku, tapi aku menyukainya. Meskipun begitu, terdapat hal aneh mengenai mereka. Bagaimanapun juga, itu sama sekali tidka mengejutkan bahwa cerita hantu sama sekali tidak masuk akal, tapi kenapa cerita itu cenderung mengubah korban menjadi monster dan tidak pembunuhnya? Aku selalu menganggap itu aneh, jadi sementara mengikuti cerita hantu di sini, aku juga mencoba membuat cerita tentang tidak hanya memperlakukan hantu seperti monster.

Itu tentu saja tergantung pada jenisnya, tapi tidak peduli apa yang terjadi disepanjang perjalanan, aku ingin untuk menulis protagonist yang pada akhirnya memutuskan mereka ingin untuk menyelamatkan hantu itu daripada takut padanya.


Dan bagaimana dengan bagian kehidupan sekolah yang pertama pada seri ini?

Aku memiliki kesenangan menulis itu sementara memikirkan bagaimana summoner dapat hidup dalam kehidupan sekolah ketika orang-orang melupakannya pada saat mereka mengalihkan pandangan mereka darinya.

Teman sekelas, wali kelas, penjaga perpustakaan, dan ketua osis. …Karakter di sekolah cenderung untuk secara langsung mengambil kesan keseluruhan mereka dari “tugas” mereka, bukan? Kau perlu untuk memberikan jarak diantara mereka dan tugasnya sebelum menarik mereka keluar.

Tapi “Aku tidak ingin ini berakhir hanya seperti cerita sekolah normal!!”, jadi aku telah membuat mereka benar-benar menghancurkan sekolah mereka hanya dalam waktu satu volume. Itu adalah petualangan yang panjang sebagai seseorang yang menulis cerita. Aku telah menulis beberapa seri berbeda, tapi aku berpikir ini adalah pertama kalinya aku membuat protagonist mengubah sekolah mereka (simbol kedamaian) menjadi tumpukan reruntuhan. Shiroyama Kyousuke menghancurkan jendela di sekolah pada malam hari sementara menggunakan metode berbahaya untuk menyelamatkan seorang gadis yang tidak dapat diselamatkan. Aku berpikir aku telah membuatnya bertindak jauh lebih berani dibandingkan dengan Volume 1, tapi bagaimana dengan pendapat kalian?

Untuk Upacara Pemanggilan, aku menggunakan simbol mawar dan sigil dari suatu kelompok sihir, tapi untuk perbuatan yang sebenarnya, aku menggunakan bayangan intuisi bahwa itu akan jauh lebih menyenangkan untuk bertanding pada memantulkan kumpulan bola di sekitar sekolah atau rumah sakit. Incense Grenade ditambahkan dalam bayangan intuisi dari ingin untuk berjalan di dinding atau langit-langit dan ingin untuk terbang disepanjang langit. …Tentu saja, itu benar-benar hanyalah pekerjaan yang aku tambahkan sehingga aku dapat menghindari mendapati summoner hanya berdiri tidak melakukan apapun disepanjang pertarungan.

Aku ingin melangkah lebih jauh untuk kali ini dan membuat summoner itu sendiri terlempar seperti proyektil untuk lebih jauh menekankan jenis perbuatan intuisi tersebut. Bukankah itu jauh terlihat seperti pertarungan dua lawan dua?

Aku hanya berharap kalian berpikir itu terdengar seperti atraksi taman bermain yang menyenangkan bahkan jika kalian tidak terlalu mengerti tentang itu.

Ini adalah Volume 2 dari Shiroyama Kyousuke menjadi mengamuk, tapi aku secara pribadi berpikir hal yang paling menakutkan dari dirinya adalah pada bagian akhir ketika dia mengatakan, “Aku akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk bertanggung jawab pada setiap hal yang pilihanku telah merubahnya.”

Aku berpikir satu kalimat itu menciptakan perbedaan yang sangat jelas dari protagonist dari seriku yang lainnya yang jauh lebih optimis mengatakan meereka hanya membutuhkan 1% kemungkinan sukses jika terdapat seorang gadis yang mereka dapat selamatkan.

Pada pandangan pertama, Kyousuke terlihat untuk berdiri pada sisi “penjaga”, tapi jika sistem itu tidak akan menyelamatkan orang yang menderita dihadapan matanya, dia tidak akan ragu-ragu untuk menghancurkan sistem itu bahkan jika itu menahan tujuh milyar orang. Dia memiliki “bahaya” dari mungkin mencapai hal itu.

Dan dia berencana untuk membuat itu semua bekerja meskipun dia berhasil ataupun gagal, jadi dia memperlihatkan tanda-tanda dari monster itu sendiri saat dia berhadapan dengan White Queen. …Terdapat ruang untuk berdiskusi orang mana yang menyeret orang lainnya yang ada di sekitarnya.


Upacara pemanggilan khusus untuk kali ini menggunakan tema “Akhir dari Dunia” dari Urashima Tarou atau Putri Kaguya. Tidak seperti Putri Kaguya yang datang “di sini”, itu mungkin salah untuk berpikir Urashima Tarou sebagai “pemanggilan” karena dia pergi “ke sana”, tapi sama seperti yang White Queen katakana di novel, siapa yang memutuskan sisi mana yang ada di “di sini” dan sisi mana yang “di sana”? Dari sudut pandang itu, aku berpikir itu adalah bentuk dari upacara pemanggilan.

Dikarenakan pemikiran bergerak secara bebas diantara dunia ini dan dunia lain, tipe upacara pemanggilan itu secara umum melibatkan kebangkitan, keabadian, dan tidak terkalahkan (Terdapat juga cerita dimana kematian dan kehidupan seseorang kembali setelah melanggar peraturan.) Jika kau memiliki waktu, itu akan sangat menyenangkan untuk memeriksa itu semua.

Dan sementara di Volume 1 juga memasukkan banyak Material kelas Divine dan kelas Unexplored, aku telah membuat semua pertarungan di waktu sekarang terus bertahan di kelas Regulation kecuali Leviathan di waktu awal. Ini dikarenakan musuh menggunakan strategi penghalang, tapi sementara di volume sebelumnya mengenai memuja yang terkuat, aku jauh lebih memfokuskan pada peraturan dasar upacara pemanggilan untuk kali ini. Juga, mereka memilih Material terbaik untuk tujuan mereka dan bahkan dewa hanyalah ritual yang dibutuhkan untuk mencapai tingkatan lebih tinggi. Penjaga Kehormatan dan pembunuh bayaran menggunakan kekuatan supernatural dengan cara yang sangat berbeda.

…Juga, aku merasa penyebaran kekuatan akau dengan cepat keluar dari batasannya jika aku tidak melakukan ini.


Aku mengucapkan terima kasih kepada ilustratorku Ikawa Waki-san dan editorku Miki-san, Onodera-san, dan Anan-san. Aku berpikir Gadis Hujan telah menjadi bagian tersulit di waktu ini. Dia sebenarnya mendapati identitas sebenarnya dirahasiakan dan meskipun begitu itu tidak dapat menjadi terlalu jelas pada pandangan pertama, jadi dia seharusnya tidak dapat dengan mudah direncanakan. Jadi aku berterima kasih.

Itu mengambil tempat di sekolah, dia bertarung bersama teman kelasnya, dan hidup manusia dipertaruhkan. Aku ingin untuk kembali menuju titik awal sementara juga menambahkan elemen aneh yang aku tidak gunakan sebelumnya, tapi bagaimana dengan pendapat kalian? Tapi kesampingkan bagian yang membingungkan, aku berharap kalian setidaknya merasa bersemangat pada bagian “Tapi!! Ini adalah apa yang sebenarnya semua orang benar-benar inginkan!!”.


Dan aku akan mengakhiri ini di sini.

Itu sangat penting untuk mempertahankan batasan dimana White Queen dalam keadaan dere namun tidak baik.

-Kamachi Kazuma